TENTANG
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
MAKSUD, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP
Pasal 2
Pasal 3
BAB II
ORGANISASI DAN TATA KERJA
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Komite Pengarah terdiri dari:
a. Gubernur dan Wakil Gubernur sebagai pembina;
b. sekretaris Daerah sebagai ketua komite pengarah;
c. Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat
sebagai Pengarah;
d. Asisten Sekretaris Daerah Bidang Administrasi Perekonomian dan
Pembangunan sebagai Pengarah;
e. Asisten Sekretaris Daerah Bidang Administrasi Umum sebagai Pengarah;
f. Kepala BPSDM Sebagai Sekretaris Pengarah;
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Rencana dan kebijakan di bidang pengembangan kompetensi, serta pedoman
akreditasi penyelenggaraan pelatihan berpedoman pada ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Bagian Ketiga Penyelenggara
Pasal 11
(1) Ketua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dijabat secara ex-
offiaio oleh pemimpin tertinggi unit sekretariat instansi Pemerintah
Daerah.
(2) Pemimpin tertinggi unit sekretariat di instansi pemerintah daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah Sekretaris Daerah pada
pemerintah daerah provinsi.
(3) Penyelaras perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
dijabat secara ex-o@cio oleh pimpinan organisasi atau perangkat daerah
yang bertanggung jawab dibidang perencanaan.
(4) Penyelaras perencanaan bertugas memberikan bahan pertimbangan
kepada ketua dalam hal arah pengembangan kompetensi instansi terkait
dengan perencanaan strategis instansi.
(5) Penyelaras manajemen ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
dijabat secara ex-o cio oleh pemimpin unit organisasi atau unit kerja yang
bertanggung jawab di bidang manajemen ASN.
(6) Penyelaras manajemen ASN bertugas memberikan bahan pertimbangan
kepada Ketua dalam hal kebutuhan, pemantauan, dan evaluasi
Pengembangan Kompetensi Instansi terkait dengan kebijakan dan sistem
manajemen ASN instansi.
(7) Penyelenggara pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf d, dijabat secara ex-offiaio oleh pemimpin unit organisasi
atau unit kerja yang bertanggung jawab di bidang pelaksanaan
Pengembangan Kompetensi.
(8) Penyelenggara pengembangan kompetensi bertugas memberikan bahan
pertimbangan kepada Ketua dalam hal perencanaan dan pelaksanaan
pengembangan kompetensi instansi.
(9) Dalam rangka menyusun bahan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (9), evaluasi kerangka acuan penyelenggaraan pelatihan ASN
Corpu pada setiap Organisasi Perangkat Daerah dilaksanakan untuk
memastikan pemenuhan subtansi dan teknis pembelajaran.
(10) Penyelaras perencanaan, penyelaras manajemen ASN, dan penyelenggara
pengembangan kompetensi bertanggung jawab kepada Ketua dalam hal
Pengelolaan ASN Corpu.
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
BAB III
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KOMPETENS1
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 16
Pasal 17
(1) Selain ASN Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2),
pengembangan kompetensi mengikutsertakan PPPK atau disebut dengan
nama lain;
(2) Pelaksanaan pengembangan kompetensi kepada PPPK atau disebut dengan
nama lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Kedua
Bentuk dan Jalur
Pengembangan Kompetensi
Pasal 18
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
BAB IV
PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI
Bagian Kesatu
Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 29
(1) Pemantauan dan evaluasi ASN Corpu secara kelembagaan dilakukan oleh
penyelenggara.
(2) Pemantauan dan evaluasi pengelolaan ASN Corpu secara kelembagaan
meliputi aspek:
a. Respon pegawai ASN terhadap pengembangan kompetensi;
b. Perubahan domain pengetahuan, sikap, dan keterampilan pegawai ASN
hasil pengembangan kompetensi yaitu perilaku dan kinerja ; dan
c. peningkatan kinerja pemerintah daerah.
(3) Pedoman pemantauan dan evaluasi pengelolaan ASN Corpu secara
kelembagaan ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
BAB V
INFRASTRUKTUR
Bagian Kesatu
Infrastruktur Pembelajaran
Pasal 30
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 33
Pasal 34
Pasal 35
Bagian Kedua
Sistem Informasi
Pasal 36
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 37
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku setelah 1 (satu} tahun terhitung sejak
tanggal diundangkan.