Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi

Volume 22 Nomor 1 Februari 2022

PENGARUH KOMPRES LABU SIEM TERHADAP PERUBAHAN


SUHU TUBUH PADA PASIEN ANAK HIPERTERMIA DI RUANG
MELATI 5 RAWAT INAP RSUD Dr.SOEKARDJO KOTA
TASIKMALAYA

Soni ersoni. M.Kep

ABSTRACK

Hipertermia merupakan keadaan dimana individu seseorang mengalami atau berisiko mengalami
peningkatan suhu tubuh terus menerus lebih tinggi dari 37,8°C ( 100°F) peroral atau 38,8°C (101°F)
perektal. Keadaan ini akan menimbulkan kesulitan pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Untuk
mengatasi hal tersebut perlu segera dilakukan tindakan pengobatan mandiri berupa kompres hangat
yang diharapkan terjadi perubahan suhu tubuh. Dalam penelitian ini maka metode pre eksprerimen
dengan perangkat one group pre test dan post test data yang diperoleh dianalisis maka uji uji t,
hasilnya terjdi perubahan yang signifikan yaitu dengan rata-rata suhu tubuh 0,97°C dengan SD
0,35°C, nilai P = 0,001 yang membebani P < 0,05. Ada pengaruh kompres hangat terhdap perubahan
suhu tubuh anak hipertermia ruang rawat inap RSUD Dr.Soekardjo

Keyword : Warm Compress, Body Temperature, Hipertermia.

Diterima: September 2021 Direview: Januari 2022 Diterbitkan: Februari 2022

PENDAHULUAN (antibodi). Mikro organisme atau jasad

Panas atau demam kondisi renik tsb bisa kuman bakteri,bisa virus,

dimana otak mematok suhu di atas jamur. Pada Anak yang mengalami

setting normal yaitu di atas 38C. infeksi tanda panas tubuh yang

Namun demikian, panas yang meninggi seringkali muncul.

sesungguhnya adalah bila suhu>38.5C. Sudah terbukti bahwa demam


Akibat tuntutan peningkatan tersebut sengaja dibuat oleh tubuh kita sebagai

tubuh akan memproduksi panas. upaya membantu tubuh menyingkirkan

Infeksi adalah masuknya jasad infeksi. Pd saat terserang infeksi, maka

renik (micro organisms atau mahluk tentunya tubuh harus membasmi

hidup yg sangat kecil yang umumnya infeksitsb. Caranya, dengan

tidak dapat dilihat dengan mata) ke mengerahkan sistem imun. Pasukan

tubuh kita. Masuknya micro-organisms komando untuk melawan infeksi

tersebut belum tentu menyebabkan kita adalah sel darah putih dan dalam

jatuh sakit, tergantung banyak hal melaksanakan tugasnya agar efektif

antara lain tergantung seberapa kuat dan tepat sasaran, sel darah putih tidak

daya tahan tubuh kita. Bila sistem bisa sendirian, diperlukan dukungan

imun kita kuat, mungkin kita tidak banyak pihak termasuk pirogen.

jatuh sakit atau kalaupun sakit, ringan Pirogen mempunyai peranan yang

saja sakitnya, bahkan tubuh kita kompleks terhadap mekanisme

selanjutnya membentuk zat kekebalan pengaturan yang ada dalam tubuh

112
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 22 Nomor 1 Februari 2022

manusia penelitian ini melarang pemakaian


Pirogen itu membawa 2 misi: alkohol.
1.Mengerahkan sel darah putih atau Menurut Swardana, Swasri,
leukosit ke lokasi infeksi. 2. Suryaning (1998) mengatakan bahwa
Menimbulkan demam yang akan menggunakan air dapat memelihara
membunuh virus karena virus tidak suhu tubuh sesuai dengan fluktuasi
tahan suhu tinggi, virus tumbuh subur suhu tubuh pasien. Kompres hangat
di suhu rendah dapat menurunkan suhu tubuh melalui
Pada anak yang panas perawat proses evaporasi. Hasil penelitiaannya
sering melakukan kegiatan untuk menunjukkan adanya perbedan
penurunan panas tersebut salah satunya efektifitas kompres dingin dan kompres
dengan kompres. labu siem dalam menurunkan suhu
Pada keadaan sekarang ini tubuh. Kompress labu siem telah
untuk pengetahuan tentang kompres diketahui mempunyai manfaat yang
hangat belum sepenuhnya dijalankan di baik dalam menurunkan suhu tubuh
RSUD Dr Soekardjo Kota anak yang mengalami panas tinggi di
Tasikmalaay. Selama ini bila terjadi karena menderita berbagai penyakit
kenaikan suhu tubuh kebanyakan infeksi
tenaga perawat di sana masih belum Hasil penelitian Tri Redjeki
bisa melaksanakan tindakan mandiri (2002), di rumah sakit umum Tidar
keperawatan berupa kompres labu Magelang mengemukakan bahwa
siem. Padahal tindakan demikian kompres labu siem lebih banyak
merupakan tanggung jawabnya, tetapi menurunkan suhu tunuh dibandingkan
selama ini bila terjadi kenaikan suhu dengan kompres air dingin, karena
tubuh tindakan medis yang akan terjadi vasokontriksi pembuluh
dikedepankan. Beliau lupa sebagai darah, pasien menjadi menggigil.
predikat perawat yang profesional . Dalam bidang pengobatan, labu
bahkan masih banyak perawat yang siam memiliki aktivitas diuretik,
mengompres dengan air es, alkohol antihiperlipidemia, antiinflamasi
masih juga ada yang menggunakan. (Sateesh et al., 2012).
Masih banyak perawat yang tidak
memperhatikan lingkungan pasiennya. METODE PENELITIAN
Menurut Hartanto (2003), Penelitian ini merupakan pre
bahwa kompres dingin tidak effektif eksperiman dengan rancangan yang
untuk menurunkan suhu tubuh anak dapat dipakai one group pre test and
demam, dan menyebabkan suhu tubuh post test, yaitu dengan menggunakan
tidak turun, anak bisa menggigil karena kelompok sampel yang sama.
terjadi vasokontriksi pembuluh darah Penelitian ini menggunakan test awal

113
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 22 Nomor 1 Februari 2022

dan test akhir yang diberikan kepada Pengumpulan data dengan


kelompok yang sama, setelah selang observasi langsung ke pasien dengan
waktu untuk memberikan perlakuan. dibantu 3 orang perawat minimal
(Polit dan Hungler, 2000). pendidikan D III keperawatan,
Cara ini tidak dapat bersedia ikut dalam penelitian,
dimasukkan dalam kategori minimal bekerja 1 tahun di ruang tsb.
eksperimen karena cara ini khawatir Sebelum pelaksanaan, 3 orang tsb
tetap terjadi ketidaksahian internal. telah diberi pelatihan oleh peneliti.
Penelitian ini melakukan intervensi Setelah subjek yang dicari
atau manipulasi terhadap subjek telah memenuhi syarat dalam kriteria
penelitian berupa pemberian kompres inklusi baru dilaksanakan tindakan
hangat. mandiri keperawatan berupa kompres
Dalam penelitian ini populasi hangat Bila pengumpulan data selesai
semua pasien anak dengan dilanjutkan anlisa data, dalam
hipertermia yang ada di ruang rawat penelitian ini menggunakan pairred
inap RSDM di ruang C.I, II, III dan sample t test , menurut Sadjana (1992)
melati II tetapi yang memenuhi sebelum melakukan analisa data perlu
kreteria inklusi peneliti yang diambil di lakukan uji kenormalan data
sebagai subjek. dengan memakai uji kolmogorov
Dalam pengambilan smirnov, karena data yang terkumpul
sampel menggunakan purposive berupa internal / ratio maka
sampel atau sampel bertujuan. dilanjutkan dengan uji t test.
Uji t test yang digunakan yaitu
t = Mx - My uji pair t test. mengunakan tehnik uji t-
SD bm
test yaitu dengan rumus :
Penelitian ini mengambil sampel
minimal yaitu 30 anak yang Analisis data menggunakan program
mengalami hipertermia komputer statistik berupa SPPS versi
10,00
Penelitian ini dilaksanakan di
ruang rawat inap, ruang Melati 5
HASIL PENELITIAN DAN
RSUD Dr. Soekardjo Kota
PEMBAHASAN
Tasikamalaya. Penelitian dimulai
Hasil penelitian ini telah
pada bulan Oktober sampai Februari
diketahui bahwa berdasarkan
2021
karakteristik umur, jenis kelamin,
Variabel bebas dalam
diagnosa medis, terapi medis. Setelah
penelitian ini adalah kompres hangat,
dilakukan kompres hangat selama 10
sedangkan variabel terikatnya
menit, hasilnya dapat diketahui dalam
perubahan suhu tubuh.

114
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 22 Nomor 1 Februari 2022

tabel penelitian ini.

Tabel . 1 Karakteristik subjek penelitian berdasarkan umur.


Umur Frekwensi Prosentase
Kurang 10 th 10 33%
10 – 12 th 20 67%
Total 30 100%

Mayoritas subyek penelitian ini tubuh tinggi di RSUD Dr. Soekadjo


adalah anak laki laki. Data hasil Kota Tasikmalaya yang menjadi subjek
penelitian dari 30 responden subyek pada penelitian ini. Adapun diagnosa
penelitian yang berjenis kelamin laki medis yang muncul ada 6 kategori/jenis
laki sebanyak 20 orang atau 67 % . yaitu : Febris typoid Obsfebris, GE,
Sisanya sebanyak 10 orang atau 33% DHF, Diare, dan kejeng demam.
adalah berjenis kelamin perempuan. Rincian frekuensi anak yang sakit pada
Pada tabel 3 berikut ini akan masing masing kategori dapat dilihat
dipaparkan rincian diagnosa medis pada tabel 3 berikut ini.
yang ditemukan pada anak dengan suhu

Tabel . 3 Karakteristik subjek penelitian berdasarkan diagnosa medis.


Diagnosa medis Frekwensi Prosentase
F. Tipoid 7 23,1%
Obs febris 9 30%
GE 5 17%
DHF 6 20%
Diare sedang 2 6,6%
Kejang demam/asma 1 3,3%
30 100

Berdasarkan tabel 1, terlihat 67 % dan sisanya anak yang kurang


bahwa kebanyakan reponden anak dari 10 tahun. Gambaran responden ini
yang sakit, yang digunakan dalam menunjukkan bahwa kebayakan anak
penelitian ini adalah berusia 10- 12 yang dirawat di RSUD Dr Soekardjo
tahun. Anak usia 10 -12 tahun yang adalah usia lebih dari 10 tahun
menjadi subyek penelitian ini sebanyak

Tabel . 2 Karakteristik subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin.

115
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 22 Nomor 1 Februari 2022

J. kelamin Frekwensi Prosentase


Laki - laki 20 67%
Perempuan 10 33%
30 100%

menunjukkan kasus febris pada anak


Kebanyakan anak yang
yaitu sejumlah 9 orang dari 30
dirawat di RSUD Dr. Soekardjo Kota
responden atau 30 % dari responden
Tasikmalaya adalah didiagnosa Febris
dalam penelitian ini
hal ini terlihat dari table 3 yang

Tabel. 4 Karakteristik subjek penelitian berdasarkan terapi medis.

T. medis Frekwensi Prosentase


Antibiotik 30 100%
Antiperektik - -
Total 30 100%

Tabel . 5 Rerata suhu tubuh sebelkum & sesudah dilakukan kompres hangat.
Variabel Rerata SD
Sebelum 38,9°C 0,401
Sesudah 10 Mnt 37,9°C 0,447

Berdasarkan data pada tabel 5 Jika dilihat dari standar deviasi


tersebut menunjukkan, bahwa pada ternyata ditemukan rentang yang lebih
anak yang mengalami panas dari 30 besar pada anak sesudah dikompres
anak setelah dirata rata pengukuran dibandingkan dengan suhu anak
suhu tubuh mereka didapatkan nilai sebelum dikompres. Hal ini
mean 38,9°C dan setelah dilakukan menunjukkan bahwa penurunan suhu
tindakan kompres selama 10- menit antara satu anak dengan yang lain
penurunan suhunya menjadi rata rata memiliki rentang penurunan yang
37,9°C . cukup berbeda beda.

Tabel . 6 Uji analisis rerata suhu tubuh sesudah tindakan kompres hangat.

Vari rerata SD Nilai DK K P


abel Pnrnan t

Suhu 0,967 0,348 15,2 29 0,668 0,001


Sesudah 10 menit

Berdasarkan ahsil analisis data yang terlihat pada tabel 6 ditemukan

116
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 22 Nomor 1 Februari 2022

bahwa rerata penurunan suhu tubuh dapat menyebabkan dehidrasi.


setelah dilakukan kompres selama 10 2. Kejang demam, tetapi
menit adalah kurang dari 1 derajat kemungkinannya sangat kecil.
Celcius. Penurunan suhu ini tidak Selain itu, kejang demam hanya
secara mencolok ataua drastis hal yang mengenai bayi usia 6 bulan sampai
demikian adalah baik karena akan anak usia 3 tahun. Terjadi pada
membuat mekanisme penyesuaian hari pertama demam, serangan
tubuh yang baik pertama jarang sekali terjadi pada
usia < 6 bulan atau > 3 tahun.
Dalam pengumpulan data
Gejala: anak tidak sadar, kejang
terdapat keterbatasan antara lain :
tampak sebagai gerakan2 seluruh
1. Sampel yang digunakan tidak ada
tangan dan kaki yang terjadi dalam
kelompok kontrol jadi tidak ada
waktu sangat singkat
kelompok pembandingnya, hasil
Berdasarkan tinjauan
bisa dibilang kurang relevan.
kepustakaan terkait penelitian ini
2. Metode yang dipakai hanya
selain dengan kompres hangat bisa
kelompok umur 7 dengan cara lain. Berikut dipaparkan
– 12 th, lebih dari itu tidak bisa cara mengatasi Demam atau panas
dipakai untuk mengukur yang lain. a. Minum banyak, karena
3. Dalam pengambilan sampel demam dapat menimbulkan
peneliti tidak berhadapan secara dehidrasi (baca “kerugian yg
langsung time 24 jam tetapi dapat terjadi karena demam
diwakilkan pada pembantu b. Kompres anak dengan air
peneliti. hangat. Akibatnya suhu tubuh
4. Sampel yang diambil hanya sesuai anak bukannya turun,
kreteri inklusi peneliti saja, pada melainkan tambah panas.
kasus penyakit yang lain yang Sebaiknya kompres dilakukan
berhubungan dengan sistem saraf ketika: anak merasa
pusat tidak bisa. uncomfortable, suhu
Demam atau panas pada anak mencapai 40C, pernah kejang
itu umumnya justru dibutuhkan demam/keluarga dekat pernah
sebagai salah satu bentuk perlawanan menderita kejang demam atau
tubuh terhadap infeksi. Tetapi apakah anak muntah2 sehingga obat
ada sisi negatifnya. Kerugian yang tidak bisa masuk. Cara
bisa terjadi akibat demam: melakukan kompres: taruh
1. Dehidrasi - karena pada saat anak di bath tub mandi dengan
demam, terjadi peningkatan air hangat (30-32C) atau
pengeluaran cairan tubuh sehingga usapkan air hangat disekujur

117
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 22 Nomor 1 Februari 2022

tubuh anak. Kalau anak


KESIMPULAN DAN SARAN
menolak, duduk di bath tub
Berdasarkan data hasil penelitian
beri mainan & ajak bermain.
pada 30 responden anak dengan suhu
c. Beri obat penurun panas,
panas tinggi yang dilakukan tindakan
acetaminophen atau
kompres labu siem ditemukan beberapa
paracetamol seperti tempra,
hasil penelitian. Beberapa hasil
panadol, atau paracetol,
penelitian tersebut menjadi kesimpulan
tylenol, sesuai dosis. Kapan
temuan pada penelitian ini
obat penurun panas
Setelah memberi tindakan
diberikan? Bila suhu di atas
kompres labu siem selama 10 menit
38.5C, atau bila anak
dapat disimpulkan :
uncomfortable. Sebaiknya
1. Terdapat rerata suhu tubuh pasien
jangan berikan obat demam
sebelum dilakukan tindakan
apabila panasnya tidak
kompres labu siem sebesar 38,9°C
terlalu tinggi (dibawah
2. setelah mendapat perlakuan
38.5C).
kompres labu siem selama 10
Berdasarkan hasil penelitian ini
menit menjadi berubah sebesar
ternyata antara umur dan jenis kelamin
37,9°C
tidak berpengaruh, terhadap penurunan
3. Pada uji analisis terjadi perubahan
suhu tubuh. Pada diagnosa medis dan
rerata suhu tubuh 0,97°C dengan
terapi medis ada, tetapi tidak termasuk
SD 0,35°C nilai P = 0,001 yang
penulis teliti.
berarti bahwa P <0,05.
Pada rerata suhu tubuh sebelum
4. Ho ditolak, Ha diterima berarti
tindakan kompres labu siem 38,9°C .
Hipotesis membuktikan ada
setelah mendapatkan kompres hangat
pengaruh kompres labu siem
selama 10 menit menjadi 37,9°C
terhadap perubahan suhu tubuh.
Pada uji analisis rerata suhu tubuh
Adapun berdasarkan hasil penelitian
sesudah tindakan kompres labu siem
ini, saran – saran dari penulis sebagai
selama 10 menit, terjadi rerata
berikut :
penurunan 0,97°C dengan korelasi
1. Bagi RSUD dr. Soekardjo Kota
0,668 nilai t 15,2, P = 0,001 yang
Tasikmalaya
berarti bahwa p < 0,05.
Tindakan kompres labu siem
Hal ini menunjukan bahwa ada
mohon dijadikan prosedur tetap di
perubahan yang signifikan yang berarti
lingkungan RSUD dr. Soekardjo,
Ho ditolak. Ho diterima pengaruh
perlu diadakan pelatihan –
kompres hangat terhadap perubahan
pelatihan bagi perawat.
suhu tubuh pada pasien anak dengan
2. Bagi perawat Melati RSUD dr.
hipertermia.

118
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 22 Nomor 1 Februari 2022

Soekardjo kota Tasikmalaya. mampu mengatasi keluarga bila


Dengan pelatihan / penyegaran terjadi kenaikan suhu tubuh dan
diharapkan mampu menerima pertolongan ini merupakan
kekurangan – kekurangannya dan pertolongan yang pertama dan
mampu menunjukkan jati dirinya aman
sebagai perawat yang profesional. 4. Bagi penelitian lain.
3. Bagi pasien / keluarga Diharapkan ada penelitian lanjut
Dengan diberikan pengetahuan tentang kompres hangat ini, tetapi
/pendidikan tentang kompres pada orang dewasa serta ada
hangat ini diharapkan keluarga kelompok kontrolnya.

119
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 22 Nomor 1 Februari 2022

DAFTAR PUSTAKA dengan kompres Hangat dalam

Copernito, L.J.2001. Buku Saku menurunkan suhu Tubuh klien

Diagnosa Keperawatan. Edisi 8 Jakarta Infeksi di Pusat Pelayanan

: EGC Kesehatan Denpasar. Dep Kes RI.

Hartanto, S, 2004. Anak Demam Perlu Pusat Tenaga Kesehatan.

Kompres. www. Bali Post. Co. id. Sujana, 2002. Metode Statistika,

Minggu Umanis. 7 September Tarsito, Bandung, Polit, D,F,T

2003. Hungler, B, D, 1999. Nursing

Polit.D.F & Hungler.B.P.1993. Research

Nursing Risearch Prinsiples & Tri Redjeki, H. 2002. Perbandingan

Methods. Sixtn Edition. Pengaruh Kompres Hangat dan

Lippincott. kompres Dingin untuk

Philadelphia. Newyork. Baltimore. menurunkan Suhu Anak Demam

Suwardana, Swasri, Suryaning, 1998. dengan Infeksi di RSU Tidar

Perbedaan Kompres dingin Magelang. Skripsi FK.

120

Anda mungkin juga menyukai