LP - Kasus Hamil TM 1
LP - Kasus Hamil TM 1
KEHAMILAN TM I
NIM : P1337424821089
PENERIMA :
i
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS
NY. Y UMUR 23 TAHUN G1P0A0 UK 10 MINGGU
DI PUSKESMAS NGARINGAN
KABUPATEN GROBOGAN
DISUSUN OLEH:
ii
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : P1337424821089
Semester :I
Judul Laporan “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Fisiologis Ny. Y Umur 23 Tahun
G1P0A0 Uk 10 Minggu Di Puskesmas Ngaringan Kabupaten Grobogan”. Telah
disahkan dan disetujui untuk memenuhi Laporan Praktek Fisiologis Holistik
Kehamilan di Puskemas Ngaringan Kabupaten Grobogan.
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
iii
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan asuhan kebidanan pada
ibu hamil fisiologis trimester I. Penulisan laporan ini merupakan salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan tugas praktek kebidanan kehamilan fisiologis
holistik.
Dalam penulisan laporan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang telah membantu penyelesaian laporan ini:
1) Sri Rahayu, SKp Ners, STr.Keb,M.Kes selaku pembimbing Institusi Poltekkes
Kemenkes Semarang
2) Ngatminah, S.S.T. Keb selaku pembimbing lahan praktik yang telah memberikan
bimbingan kepada penulis selama praktik stage kehamilan di Puskemas
Ngaringan
3) Orang tua, Suami dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dan doa
sehingga laporan ini terselesaikan
4) Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan laporan ini.
Praktikan
Eka Muallimah
NIM P1337424821089
iv
LAPORAN PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekoloigi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Yulistiana, 2015:
81). Manuaba, 2012, mengemukakan kehamilan adalah proses mata rantai
yang bersinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan
ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada
uterus,pembentukan placenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
aterm (Sholic hah, Nanik, 2017: 79-80). Manuaba (2010) mengemukakan
lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm (cukup bulan) yaitu
sekitar 280 sampai 300 hari (Kumalasari. 2015).
Menurut Departemen Kesehatan RI, 2007, kehamilan adalah masa
dimulai saat konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal 280
hari (40 minggu / 9 bulan 7 hari) di hitung dari triwulan/ trimester
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester/ trimester ke-2
dari bulan ke- 4 sampai 6 bulan, triwulan/ trimester ke-3 dari bulan ke-7
sampai ke-9 (Agustin, 2012).
2. Gejala dan Tanda Kehamilan
a. Tanda dan Gejala Perkiraan Kehamilan
Tanda perkiraan kehamilan atau dugaan hamil berdasarkan pada data
subjektif yang dirasakan oleh klien tetapi tidak dapat dideteksi tanpa
didukung dengan adanya data objektif. Tanda dan gejala meliputi:
1) Amenorea ( tidak dapat haid )
Gejala awal yang biasa terjadi antara lain tidak mendapat haid. Hal
ini merupakan gejala awal yang penting agar dapat menentukan tuanya
dan tafsiran persalinan dengan cara mengingat hari pertama haid
terakhir.
2) Mual dan muntah (nausea dan vomiting)
Wanita hamil biasanya akan mengeluh merasa mual atau enek dan
terkadang diikuti dengan adanya muntah. Gejala ini terjadi karena
adanya peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron yang
mempengaruhi peningkatan asam lambung, sehingga menimbulkan
mual muntah.
1
3) Mengidam
Tidak seluruh wanita mengalami gejala ini, namun pada umumnya
wanita hamil sering menginginkan makanan atau minuman terentu, hal
ini disebut dengan ngidam.
4) Payudara / mamae terasa membesar dan tegang
Payudara membasar, tegang dan sedikit nyeri yang disebabkan
pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang duktus
alveoli payudaya. Kelenjar montgomery terlihat lebih membesar.
5) Anoreksia ( tidak adanya nafsu makan )
Terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan akan hilang
dengan tuanya kehamilan.
6) Sinkope (pingsan)
Gejala ini sering dijumpai apabila wanita tersebut berada di tempat-
tempat yang ramai, dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat-tempat yang
ramai. Hal ini terjadi karena gangguan sirkulasi ke daerah (sentral)
menyebabkan iskemia susunan syaraf pusat dan menimbulkan sinkope
atau pingsan, keadaan ini akan menghilang setelah umur kehamilan 16
minggu
7) Sering berkemih
Ketika hamil kadung kemih akan tertekan oleh pembesaran rahim,
hal ini yang menyebabkan seringnya buang air kecil. Gejala ini akan
hilang pada trimester kedua dan pada akhir kehamilan akan timbul
kembali, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin yang sudah
mulai turun ke rongga panggul.
8) Obstipasi ( susah buang air besar )
Gejala ini terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh
terhambatnya peristaltic usus yang terjadi karena peningkatan
progesterone.
9) Epulis
Epulis adalah bentuk suatu tumor atau benjolan yang tumbuh pada gusi
(gingiva). Secara umum epulis disebabkan karena faktor hormonal,
terkena iritasi, dan trauma fisik, yang ditandai dengan adanya
pertumbuhan jaringan yang berlebihan.
10) Varises
Terjadi karena pengaruh estrogen dan progesteron dan sering
didapat pada daerah genetalia eksterna, betis, dan kaki.(Wiknjosastro,
2005).
11) Pigmentasi kulit
2
Pigmentasi kulit terdapat pada muka, leher, dan dinding perut akan
timbul striae nigra, linea alba yang makin menghitam.
3
terjadi pembentukan pertama alat-alat tubuh janin pada usia 8 minggu
mempunyai ciri khas kepala fleksi ke dada, hidung, telinga, jari terbentuk
pada usia kehamilan 12 minggu. Ciri khasnya telinga lebih jelas, kelopak
mata terbentuk, genetalia eksterna terbentuk. Syarat kehamilan :
1) Adanya ovum
2) Adanya spermatozoa
3) Konsepsi
4) Nidasi/implantasi
5) Plasentasi
b. Perkembangan Janin Kehamilan Trimester I
Trimester pertama kehamilan adalah masa pada Minggu 0 – 12. Pada
masa trimester pertama ini terdapat 3 periode penting pertumbuhan bayi di
dalam rahim. Ketiga masa pertumbuhan bayi tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut :
1) Masa Germinal, yaitu masa antara Minggu ke-0 sampai Minggu ke-3.
Proses pembuahan sel telur oleh sel sperma terjadi pada minggu ke-2,
dimulai sejak hari pertama menstruasi yang terakhir kalinya. Sel telur
yang sudah dibuahi tersebut akan mengarah ke sisi lain dari tuba fallopi,
kemudian melengketkan diri pada dinding uterus (endometrium).
2) Masa Embrio, yaitu masa antara Minggu ke-3 sampai Minggu ke-8.
Pada masa ini, sistem saraf pusat, struktur anatomi dan organ-organ
penting bagi tubuh mulai terbentuk. Misalnya mulai terjadi pembentukan
mata, lidah, mulut. Organ hati sebagai penawar racun nantinya juga mulai
memproduksi sel darah. Janin yang terbentuk mulai berubah dari sekedar
blastosis menadi bentuk embrio yang berukuran sekitar 1,3 cm dengan
kepala yang lebih besar dari badan.
Pada minggu ke-6, kumpulan sel (blastosis) berkembang menjadi
embrio yang memiliki panjang sekitar 4 mm dan berat kurang dari 1
gram. Pada masa ini ciri wanita hamil pun belum dapat dilihat tanpa
meraba perutnya. Pada minggu ini organ penting seperti otak, jantung,
sistem pencernaan dan juga sistem saraf telah terbentuk. Begitu juga
dengan bagian anatomi tubuh lain semisal dada, kepala, tungkai, tulang
belakang dan juga lengan.
Pada awal minggu ke-6 jantung hanya berbentuk tabung bengkok
yang mirip dengan huruf “S”. Beberapa minggu kemudian tabung
tersebut terbagi menjadi 4 bagian yang nantinya dikenal dengan nama
bilik kiri, bilik kanan, serambi kiri dan serambi kanan. Saat dilakukan
pemeriksaan melalui USG, embrio ini akan terlihat seperti sedang
mengambang dalam cairan. Cairan inilah yang nanti akan menjadi
4
ketuban. Makanan embrio pun didapatkan dari kantong kuning telur
primer yang terlihat seperti balon yang melekat pada embrio.
3) Masa Fetus, yakni masa antara Minggu ke-9 sampai Minggu ke-12.
Pada masa ini semua organ penting tumbuh dengan sangat cepat dan
memiliki kaitan antara satu dengan lainnya. Aktivitas di dalam otak juga
sudah mengalami peningkatan. Itulah sebabnya, bayi mulai mempelajari
apa-apa berdasarkan emosional dan kegiatan ibunya. Setelah minggu ke-
9, panjang janin sekitar 3 cm dan beratnya mencapai 3 gram. Hampir 4
kali lipat dari ketika usianya masih minggu ke-6. Badan janin pada masa
ini mulai tampak lurus. Walaupun masih tertekuk ke depan. Organ pun
mulai tampak.
Pada masa inilah embrio telah berubah menjadi janin yang akan
berkembang menjadi bayi sempurna. Organ jantung telah memiliki 4
ruang dan berdetak dengan detakan sekitar 180 kali per menit. Meskipun
beberapa bagian organ lain belum berfungsi, namun semua bagian tubuh
bayi berkembang dengan sangat cepat.Pada bagian kepala, terdapat dahi
yang tinggi, juga ada hidung dan mulut. Selain itu, pergelangan tangan
dan jari pun sudah muncul untuk pertama kalinya, disusul terbentuknya
peraba pada ujung jari.
Jika dilakukan pemeriksaan melalui USG, kepala janin akan tampak
lebih besar daripada badannya. Hal ini menunjukkan bahwa otak dan
kepala janin tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan organ lainnya.
Sedangkan, bentuk tangan dan kaki belum bisa dibedakan karena masih
kelihatan serupa. Tapi nantinya pertumbuhan tangan akan lebih cepat
daripada pertumbuhan kaki.
c. Perubahan Fisiologis Wanita Hamil Trimester I
1) Vulva dan Vagina
a) Karena pengaruh estrogen terjadi perubaha pada vulva dan vagina.
Akibatnya hiervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah
atau kebiruan yang sering disebut tanda chadwick.
b) Selama masa hamil pH sekresi vagina menjadi lebih asam,
keasaman berubah dari 4 minggu 6,5. Hal ini dapat menyebabkan
keputihan.
2) Servik Uteri
a) Servik menjadi lunak yang disebut tanda Goodell.
b) Sekresi kelenjar menjadi lebih banyak dan meneluarkan pervaginam
lebih banyak. Sebab pelunankan servik karena pembuluh darah
dalam servik bertambah.
5
3) Uterus
a) Uterus membesar yang disebabkan oleh hipertrofi dan hiperplasi
otot-ptot polos rahim, serabus – serabut kologen yang ada menjadi
higrokopik.
b) Uterus yang mengalami perubahan berat, bentuk dan posisi
menekan kandung kemih menyebabkan wanita hamil nocturia
(sering kencing)
c) Pada minggu ke 8 uterus membesar sebesar telur bebek.
d) Pada kehamilan 0 – 12 minggu, kavum uteri masih berisi gumpalan
darah/tegangan, besarnya kira-kira 2-3 jari di atas sympisis. Untuk
akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertrofi
dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kelagennya menjadi
higroskopik. Endometrium menjadi desidua.
e) Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti buah
alpukat.
f) Rahim pada kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek dan kehamilan 3
bulan sebesar telur angsa.
g) Pada minggu pertama isthmus rahim mengadakan hipertrofi dan
bertambah panjang sehingga bila diraba terasa lunak, disebut tanda
hegar.
h) Posisi rahim dalam awal kehamilan dalam letak antefleksi atau
retrofleksi.
4) Ovarium
a) Ovulasi terhenti. Masih terdapat karpus luteum graviditas sampai
terbentuk plasenta yang mengalami alih pengeluaran estrogen dan
progresteran.
b) Corpus luteum menghasilkan hormon estrogen progesteron serta
relaxin mempunyai pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan
janin menjadi baik hingga aterm.
5) Metabolisme
a) Pada wanita hamil Basal Metabolisme Rate (BMR) meningkat,
sistem endokrin juga meningkat.
b) Berat badan wanita hamil meningkat akan naik kira-kira 6,5 – 16,5
kg rata-rata 12,5 kg. Pada triwulan I penambahan berat badan + 1
kg.
c) Metabolisme lemak juga terjadi kadar kolesterol meningkat sampai
350 mg/lebih per 100 cc.
6
6) Mammae
a) Terjadi peningkatan estrogen mempengaruhi pembesaran mammae
disebabkan hypertrofi dari alveoli.Hal ini sering menyebabkan
hypersentsitivitas pada mammae.
b) Terjadi hiperpigmentasi menyebabkan papila mammae membesar
lebih tegang dan hitam dan areola menjadi lebih hitam dan lebar
serta glandula montgomery lebih jelas dan menonjol.
c) Timbul strie pada payudara.Dapat teraba noduli-noduli akibat
hipertrofi kelenjar alveolus.
d) Bayangan vena-vena lebih membiru.
7) Sistem pencernaan
a) Pengeluaran asam lambung meningkat menyebabkan darah
lambung terasa panas.
b) Akibat peningkatan HC6 dan estrogen menyebabkan pengeluaran
air liur terasa berlebihan (hipersalivasi).
c) Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan
makanan akan lebih lama berada dalam saluran pencernaan.
d) Resorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan obstipasi.
e) Gejala muntah (emesis gravidarum) sering terjadi, biasanya pada
pagi hari disebut morning sickness.
8) Sirkulasi Darah
a) Volume plasma meningkat rata-rata 50% sementara masa RBC
meningkat hanya 18 – 30% maka terjadi penurunan hematokrit
selama kehamilan normal sehingga disebut anmeia fisiologis.
b) Tekanan darah akan turun selama 24 minggu pertama kehamilan
akibat terjadi penurunan dalam periver.
c) Hidung tersumbat / berdarah karena pengaruh hormon estrogen dan
progresteran.
9) Sistem Integumen
a) Mulai muncul linea nigra.
b) Meningkatkan sirkulasi dan aktivitas vasomotor, jaringan elastis
kulit mudah pecah menyebabkan strie gravidarum.
c) Biasanya terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, hidung, dikenal
sebagai kloasma gravidarum.
d) Vulva terjadi hiperpigmentasi merah kebiruan disebut tanda
Chadwick.
10) Tulang dan Gigi
7
a) Persendian panggul akan terasa lebih longgar.
b) Terjadi pelebaran pada ruang persendian.
c) Apabila pemberian makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan
kalsium janin, kalsium maternal pada tulang-tulang panjang akan
berkurang untuk memenuhi kebutuhan ini.
d) Bila konsumsi kalsium cukup, gizi tidak akan kekurangan kalsium
menurunkan risiko gingivitis.
11) Sistem Pernapasan
a) Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek nafas.
b) Seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam.
c) Yang lebih menonjol adalah pernafasan dada (thorack breathing).
8
meningkatkan asupan nutrisi tertentu selama kehamilan telah diatur oleh
national Research Concil (1989) dalam bentuk RDA.
Nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan antara lain:
a) Energi
Sumber utama energi adalah karbohidrat
b) Cairan
Asupan cairan yang cukup memperbaiki BAB yang kadang-
kadang menjadi masalah selama hamil. Jumlah masukan cairan yang
direkomendasikan dalam sehari sekitar 6-8 gelas (1500 sampai 2000
ml).
c) Vitamin
Terdapat peningkatan kebutuhan vitamin A, D, E, K selama hamil
serta B6 dan B12.
d) Zat Besi
Kebutuhan wanita hamil akan Fe meningkat (untuk pembentukan
plasenta dan sel darah merah) sebesar 200-300%. Perkiraan besaran zat
besi yang perlu ditimbun selama hamil adalah 1040 mg.
e) Kalsium
Asupan kalsium yang dianjurkan kurang lebih 1200 mg/hari. Bagi
ibu hamil yang berusia diantara 25 tahun cukup 800 mg.
f) Asam folat
Merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya selama hamil
berlipat dua kali.
g) Seng
Jumlah seng yang direcomendasikan selama hamil ialah 15 mg sehari.
Dapat diperoleh dari daging, kerang, roti, gandum utuh dan sereal.
h) Natrium
Selama hamil konsumsi natrium di bawah 35 gr/hari.
3) Personal Hygiene
a) Kebersihan tubuh
Memberikan rasa nyaman dan memberikan ketenangan karena tubuh
yang dirawat akan menghindari dari infeksi penyakit.
b) Mulut (gusi dan gigi)
Memeriksa gigi dengan teratur dan merawat dengan baik pada masa
hamil sangat penting karena perubahan hormonal selama kehamilan
dapat menyebabkan masalah gigi seperti gigi berlubang dan karies.
c) Payudara
Menjaga putting susu selama hamil sangat penting untuk persiapan pada
saat laktasi.
9
d) Mandi : Mandi minimal 2x sehari
e) Vulva
Merupakan pintu gerbang bagi kelahiran anak. Kebersihan vula harus
dijaga betul-betul dengan lebih serius membersihkannya.
4) Kebutuhan istirahat.
Kebutuhan istirahat pada ibu hamil trimester I meningkat dikarenakan
pada kehamilan trimester I banyak ketidaknyamanan yang menyebabkan
kebutuhan istirahat bertambah.Untuk memenuhi kebutuhan istirahat maka
istirahat pada siang hari juga ditingkatkan.
10
b) Makanan porsi kecil sering, yang bergizi.
c) Hindari makanan yang berlemak.
d) Hindari bau atau faktor penyebab.
e) Duduk tegak setiap kali selesai makan.
f) Makan makanan kering dengan minum diantara waktu makan
g) Minum minuman berkarbonat
h) Bangun secara berlahan dan hindari melakukan gerakan tiba-tiba
i) Hindari menggosok gigi segera setelah makan
j) Istirahat sesuai kebutuhan dengan posisi kaki ditinggikan saat berbaring.
k) Hindari tempat tertutup dan cari tempat dengan udara sejuk.
2) Sering kencing
Terjadi pada 12 minggu pertama kehamilan. Ibu hamil akan
mengalami sering buang air kecil baik siang/malam. Hal ini karena rahim
membesar menekan kandung kemil atau adanya perubahan hormonal. Pada
trimester III timbul lagi karena kepala janin mulai turun ke bawah PAP,
sehingga kandung kencing tertekan kembali.
a) Hidroreter dekstra dan pielitis dekstra :
Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri membesar karena pengaruh
progesteron. Akan tetapi ureter kanan lebih membesar karena lebih
banyak mengalami tekanan dibandingkan ureter kiri. Hal ini disebabkan
oleh karena uterus lebih sering memutar kearah kanan.
b) Poliuria
Karena peningkatan sirkulasi darah diginjal saat kehamilan, sehingga
filtrasi di glomerolus juga meningkat lebih, lebih banyak dikeluarkan urea,
asam urine, glukosa, asam amino, asam folik dalam kehamilan.
Adapun beberapa cara untuk mengatasi masalah sering kencing yang dialami
ibu hamil, yaitu:
a) Berkemihlah segera setiap ada keinginan untuk berkemih.
b) Tingkatkan asupan cairan siang hari dan kurangi asupan cairan malam
hari, hindari cafein.
c) Tingkatkan kebersihan genetalia.
3) Chloasma Gravidarum
Berupa bintik-bintik hitam atau bercak hiperpigmentasi kecoklatan
pada kulit di daerah tonjolan maksila dan dahi. Chloasma di alami 50% -
70% wanita hamil, dimulai minggu ke-16 dan meningkat secara bertahap
sampai bayi lahir. Hal ini disebabkan karena pengaruh MSH (Melanophore
Stimulating Hormone). Beberapa cara untuk mengatasi cloasma
gravidarum yang dapat dilakukan ibu, yaitu:
11
a) Melengkapi Kebutuhan Asam Folat
b) Makanan yang mengandung asam folat sangat baik untuk ibu hamil dan
mendukung pekembangan janin. Menurut penelitian menunjukkan
bahwa kekurangan folat berkaitan dengan hiperpigmentasi. Pilihan baik
asam folat termasuk sayuran berdaun hijau, jeruk, roti gandum, dan
sereal gandum.
c) Melindungi kulit dengan menggunakan tabir surya. Menurut penelitian
(Reproductive Toxicology, Hawaii, 2018) menganjurkan menghindari
pemakaian tabir surya yang mengandung oxybenzone karena akan
meningkatkan resiko cacat lahir HSCR (Hischsprung). Jenis tabir surya
yang disarankan adalah yang mengandung titanium oxide atau zinc
oxide.
d) Ginseng
Campurkan sedikit teh ginseng dengan jumlah yang sama bubuk
pegagan dan bubuk akar ginseng untuk membuat salep. Terapkan
langsung ke tempat melasma dua kali sehari selama 10 sampai 15 menit,
lalu bilas. Hanya 1/8 sendok teh setiap bubuk membuat cukup untuk
satu aplikasi.
4) Konstipasi
Disebabkan karena reaksi otot halus diusus besar dengan adanya
jumlah progesteron yang meningkat reabsorbsi air di usus besar meningkat.
Progesteron dan penekanan terhadap perut oleh gerak kinerja yang
menurun dalam saluran pencernaan. Selain itu obstipasi juga disebabkan
oleh hipoperistaltik (perlambatan usus). Pilihan makanan yang tidak lazim,
kurang cairan, disertai usus akibat kompresi.
Beberapa cara untuk meringankan kejadian konstipasi yaitu :
a) Menambah asupan serat makanan dan minum cairan yang cukup
b) Olah raga teratur
c) Kurangi asupan suplemen Fe jika kondisinya parah, bila tetap ingin
mengkonsumsinya konsultasikan dengan tenaga medis yang kompeten
d) Membiasakan BAB teratur dan BAB segera setelah ada dorong
g. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I
Trimester I adalah usia kehamilan 1- 3 bulan atau kehamilan berusia 0
– 12 minggu ,salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk
menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya
komplikasi/penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda. Tanda Bahaya
Kehamilan Trimester I meliputi:
1) Perdarahan pervaginam / Perdarahan dari jalan lahir
12
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22
minggu.Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah cukup normal.
Pada masa awal kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang sedikit
(spotting) di sekitar waktu terlambat haidnya.
Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi dan normal, perdarahan
kecil dalam kehamilan adalah pertanda dari “Friabel cervik”. Perdarahan
semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya
infeksi.Jika terjadi perdarahan yang lebih (tidak normal) yang
menimbulkan rasa sakit pada ibu.Perdarahan ini bisa berarti aborsi,
kehamilan molar atau kehamilan ektopik.
2) Mual Muntah Berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang
wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi
pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala
gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir
dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.Mual dan muntah terjadi
pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara
seribu kehamilan, gejala gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini
disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG
dalam serum.
Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini,
meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung
sampai 4 bulan.Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan
umum menjadi buruk. Keadaan inilah disebut hiperemisis
gravidarum.Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat
ringanya penyakit.
3) Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala
yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit
kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat.Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin
menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau berbayang.Hal ini
merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat
menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.
Sakit kepala sering dirasakan pada awal kehamilan dan umumnya
disebabkan oleh peregangan pembuluh darah diotak akibat hormon
kehamilan, khusunya hormon progesteron. Jika ibu hamil merasa lelah,
pusing atau tertekan atau pandangan mata bermasalah, sakit kepala akan
13
lebih sering terjadi atau makin parah, jika sebelumnya menderita migrain
kondisi ini dapat semakin bermasalah selama 3 sampai 4 bulan pertama
kehamilan.
4) Nyeri Perut Yang Hebat
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang.Hal ini mungkin
gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus. Nyeri abdomen yang
tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri
abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi,
penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong
empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi
lain.
5) Selaput Kelopak Mata Pucat/ Anemia
Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak
wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas
dari sel sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen yang dibutuhkan
oleh bayi.Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah
meningkat kira kira 50% selama kehamilan.
Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya
meningkat lebih cepat dari pada sel- selnya.Hal ini dapat mengakibatkan
anemia.
B. EMESIS GRAVIDARUM
a. Pengertian
Emesis gravidarum adalah muntah-muntah pada wanita hamil (Kamus
Kedokteran). Keadaan ini biasanya didahului rasa mual (Nausea). Mual dan
muntah dalam kehamilan disebut sebagai morning sickness, biasanya terjadi
pada 75-80% wanita hamil (Wirahardja, 2011; h 162). Mual dan muntah
(Morning Sickness, Emesis Gravidarum) adalah mual dan muntah selama
kehamilan yang terjadi antara 4 dan 8 minggu kehamilan dan terus berlanjut
hingga 14-16 minggu kehamilan dan gejala biasanya akan membaik. Mual dan
muntah selama kehamilan dapat berupa gejala yang ringan hingga berat. Mual
dan muntah dalam kehamilan disebut sebagai morning sickness, biasanya
terjadi pada 75-80% wanita hamil (Wirahardja, 2011).
b. Tanda dan Gejala
Gejala klinis mual dan muntah bervariasi dari mual ringan sampai mual
dan muntah yang tidak tertahankan sepanjang hari. Ini terjadi antara minggu
keempat sampai ketujuh setelah periode menstruasi terakhir dan berkurang pada
14
minggu ke-20 setelah masa kehamilan pada hampir semua wanita hamil
(Wiraharja, 2011). Tanda-tanda emesis gravidarum menurut Nail (2009)
diantaranya :
1) Rasa mual, bahkan dapat sampai muntah
2) Mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali sehari, biasanya terjadi di pagi hari
tetapi dapat pula terjadi setiap saat.
3) Nafsu makan berkurang
4) Mudah lelah
5) Emosi yang cenderung tidak stabil
Keadaan ini merupakan suatu yang normal, tetapi dapat berubah
menjadi tidak normal apabila mual dan muntah ini terjadi terus-menerus dan
mengganggu keseimbangan gizi, cairan, dan elektrolit tubuh. Ibu hamil yang
mengalami emesis gravidarum yang berkelanjutan dapat terkena dehidrasi
sehingga akan menimbulkan gangguan pada kehamilannya. (Nail, 2009).
c. Tahapan
Terjadinya emesis gravidarum sampai saat ini tidak dapat diketahui
secara pasti. Ada yang mengatakan bahwa perasaan mual disebabkan oleh
karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG (Human Chorionic
Gonadotrophin) dalam serum (Wiknjosastro, 2009).
Penyebab mual dan muntah ini bermacam-macam antara lain karena
adanya perubahan hormon dalam tubuh, psikologis, sampai gaya hidup. Pola
makan yang buruk sebelum maupun pada minggu-minggu awal kehamilan,
kurang tidur atau kurang istirahat dan stres dapat memperberat rasa mual dan
muntah. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa mual
meskipun tidak dapat dihilangkan sama sekali, misalnya dengan mengkonsumsi
makanan seimbang, cukup bergerak dan cukup istirahat. Oleh karena itu calon
ibu diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai mual agar ibu
dapat menentukan sikap untuk mengatasi masalahnya pada awal kehamilan
sehingga tidak terjadi komplikasi kehamilan yang dapat mengganggu
kehamilan selanjutnya (Nail, 2009)
Rasa mual dan muntah saat kehamilan diduga berkembang untuk
memastikan wanita hamil tidak memakan terlalu banyak makanan tidak sehat,
begitulah menurut sebuah penelitian. Para ilmuwan menemukan sejumlah bukti
yang mendukung rasa mual dan muntah dalam kehamilan terkait dengan tingkat
gula, alkohol, lemak dan daging yang dimakan si ibu. Sebaiknya, makanan
berserat seperti sereal tidak memicu rasa mual.
Denise Tiran (2009), menyatakan bahwa mual dan muntah selama
kehamilan biasanya disebabkan oleh perubahan dalam sistem endokrin yang
15
terjadi selama kehamilan, terutama disebabkan oleh tingginya fluktuasi kadar
HCG.
Dapue, (2000) menganggap bahwa kadar hormon estrogen yang tinggi
saat hamil muda, mungkin merupakan penyebabnya, wanita yang hamil untuk
pertama kalinya dan wanita yang bertubuh besar, memiliki hormon estrogen
yang bersirkulasi lebih tinggi dan lebih cenderung mengalami gangguan
kehamilan.
d. Etiologi
Ada beberapa hal yang dianggap sebagai etiologi mual dan muntah
dalam kehamilan menurut Wiraharja (2011), yaitu:
1) Faktor Psikologis
Mual dan muntah dalam kehamilan diduga sebagai penyakit psikosomatis
atau kelainan konversi, wanita yang mengalaminya tidak bisa menghadapi
tekanan dengan keadaan kehamilannya dan mengalihkannya pada gejala
fisik. Ada hubungan antara mual dan muntah dalam kehamilan dengan
keadaan depresi, anxietas dan hysteria.
2) Adaptasi Evolusi
Dikatakan bahwa mual dan muntah dalam kehamilan adalah suatu
mekanisme yang berguna untuk memproteksi wanita hamil dan janin dari
infeksi yang menular lewat makanan dan dari toksin.
3) Stimulasi Hormonal
Teori yang lain mengatakan bahwa penyebab mual dan muntah dalam
kehamilan adalah perubahan level hormon terutama beta human
chorionic gonadotropin hormone (b-HCG), estradiol, dan progesteron.
Hubungan antara mual dan muntah dalam kehamilan dengan b-HCG dapat
dilihat jelas pada kehamilan kembar atau mola hidatidosa, kadar b-HCG
lebih tinggi dari pada kehamilan normal
Perubahan hormon kehamilan juga bisa mengganggu fungsi
neuromuskular dari sistem gastrointestinal, yang berakibat pada mual dan
muntah. Seperti progesterone yang bisa mengurangi kontraktilitas otot
polos dan menyebabkan gastric dysrhythmias atau pengosongan lambung
yang terhambat.
e. Perubahan Fisiologis
Mual dan muntah selama kehamilan dapat terjadi karena adanya
perubahan sistem endokrin selama kehamilan, terutama disebabkan oleh
tingginya fluktuasi kadar hCG (human chorionic gonadotrophin), khususnya
karena periode mual atau muntah gestasional yang paling umum adalah pada
12-16 minggu pertama, sehingga hCG menjadi kadar tertingginya. hCG sama
dengan LH (luteinizing hormone) dan disekresikan oleh sel-sel trofoblas
16
blastosit. hCG melewati kontrol ovarium di hipofisis dan menyebabkan korpus
luteum terus memproduksi estrogen dan progesteron, suatu fungsi yang
nantinya diambil alih oleh lapisan korionik plasenta. hCG dapat disekreksi
dalam darah wanita dari sekitar tiga minggu gestasi (yaitu satu minggu setelah
fertilisasi), dan peningkatan jumlah jaringan plasenta meningkatkan total jam
terjadinya rasa mual di awal kehamilan (Tiran, 2009).
HCG bertanggung jawab terhadap penurunan TSH (thyroid stimulating
hormone) yang banyak terjadi pada pada wanita yang mengalami hyperemesis
gravidarum yang terbukti mengalami peningkatan fungsi tiroid, dengan
sejumlah kecil mengalami tirotoksikosis gestasional dengan serum hCG
melebihi 200 IU/ml (Tiran, 2009).
17
Fisiologi mual muntah pada kehamilan
Perubahan pada ibu hamil
Perubahan fisiologis
Perubahan pada sistem endokrin Perubahan pada non-sistem endokrin
selama kehamilan selama kehamilan
Infeksi H. Motilitas
Kortisol Tiroksin / HCG↑ Estrogen↑, Prolakti PG Lepti pylori Gastro-
intestinal
/ ACTH TSH Progesteron↑ n H n
Nutris Peristaltik
i esofagus ->
Vitamin Gastrik
&
2) Data Subyektif
Mengambarkan pendokumentasian hanya pengumpulan data
klien melalui anamnesa tanda gejala subjektif yang diperoleh dan
hasil bertanya dan pasien, suami atau keluarga (identitas umum,
keluhan, riwayat perkawinan, riwayat kehamilan, riwayat
peralinan, riwayat KB, penyakit, riwayat penyakit keluarga,
riwayat penyakit keturunan, riwayat psikososial, pola hidup
(Rukiyah dan Yulianti, 2014).
a) Alasan datang
Alasan wanita datang ke tempat bidan/klinik, diungkapkan
dengan kata-katanya sendiri (Hani dkk, 2010).
b) Keluhan Utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien
datang ke fasilitas pelayanan kesehatan (Sulistyawati, 2009).
c) Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan perlu dikaji untuk mengetahui riwayat
kesehatan sekarang, riwayat kesehatan yang lalu serta riwayat
kesehatan dalam keluarga(Kusmawati, 2014).
d) Riwayat obstetric
(1) Riwayat haid
Dalam hubungannya dengan kehamilan, menurut
Varney (2007) ditanyakan periode menstruasi yang dialami
meliputi siklus dan lama haid karena wanita sering keliru
mengartikan bercak darah implantasi sebagai periode
menstruasi. Selain itu, riwayat haid juga dapat digunakan
untuk menghitung usia kehamilan dan perkiraan persalinan.
(2) Riwayat kehamilan sekarang
(a) G P A
Gravida dan para dikaji untuk mengetahui
pengalaman klien tentang kehamilan.sedangkan
abortus dikaji untuk mengetahui pernah terjadi
abortus, karena dapat terjadi keguguran yang berulang
(Astuti, 2012).
(b) HPHT
Untuk mengetahui tanggal hari pertama dari
menstruasi terakhir klien untuk memperkirakan kapan
kira-kira sang bayi akan dilahirkan. Penentuan
perkiraan lahir dengan rumus Neagle yaitu dihitung
dari tanggal haid terakhir hari ditambah 7 (tujuh),
bulan ditambah 9 (sembilan) atau dikurangi 3 (tiga)
tahun ditambah 1 (satu) atau tidak (Rukiyah dan
Yulianti, 2014).
(c) Gerakan Janin
Gerakan janin dalam waktu 12 jam normal gerakan
janin minimal 10 kali (Pantikawati dan Saryono,
2012). Sangat penting untuk diketahui bahwa gerakan
janin saat kehamilan harus dipantau oleh ibu hamil,
karena gerakan janin salah satu indikator bahwa janin
yang di kandung dalam kondisi hidup dan sehat, tanda
reliabel tentang kesejahteraan janin, dimana gerakan
janin yang mengikuti pola teratur dari awal ketika
gerakan ini dirasakn (Rukiyah dan Yulianti, 2014).
(3) TT (Tetanus Toxoid)
Dari hasil penelitian Widiyanti vaksinasi dalam kehamilan
di indonesia dianjurkan diberikan pada saat pelayanan
antenal care karena angka kejadian tetanus neonatorum di
indonesi sangat tinggi. Jadwal pemberian Imunisasi TT.
Tabel Jadwal Pemberian Imunisasi TT
Imunisasi Interval % Masa
Perlindungan Perlindungan
e) Tekanan darah
Menurut Rukiah dan Yulianti (2014) Tekanan darah
perlu ukuran untuk mengetahui perbandingan nilai dasar
selama kehamilan. Tekanan darah yang adekuat perlu untuk
mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah sistolik
140 mmHg atau diastolic 90 mmHg pada saat awal
pemeriksaan dapat mengindikasi potensi hypertensi
(Prawirdjohardjo, 2005).
f) Lingkar Lengan Atas (LILA)
LILA normal ibu hamil adalah >23,5 cm(Romauli,
2011). Standar minimal untuk ukuran Lingkar Lengan Atas
pada wanita dewasa atau usia reproduksi adalah 23,5 cm. Jika
ukuran LILA kurang dari 23,5 cm maka interpretasinya adalah
kurang energi kronis.
g) Nadi
Dalam keadaan santai denyut nadi ibu sekitar 60-80
x/menit (Romauli, 2011).
h) Suhu
Suhu tubuh yang normal adalah 36-37,50C, suhu tubuh
lebih dari 37,50C perlu diwaspadi adanya infeksi (Romauli,
2011).
i) Pernapasan
Normalnya 16-24/menit (Romauli, 2011).Menurut
Sulistyawati (2009) wanita hamil bernapas lebih cepat dan
lebih dalam memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan
dirinya.Peningkatan frekuensi pernafasan dapat menunjukkan
syok atau ansietas (Varney, 2008).
j) Status Present
(1) Kepala
Perlu dikaji rambutdan kulit kepala, ukuran, lontur,
kesimetrisan, lokasi struktur wajah, gerakan involunter
(Rukiyah dan Yulianti, 2014).
(2) Muka
Perlu dikaji pada muka adalah simetris, pucat, dan
oedema(Rukiyah dan Yulianti, 2014).
(3) Mata
Yang dikaji pada mata adalah konjungktiva, sklera,
kebesihan, kelainan dan gangguan penglihatan (rabun
jauh/dekat) (Sulistyawati, 2009).
(4) Hidung
Yang dikaji pada hidung adalah kebersihan, polip (hidung
tersumbat), pernafasan (Sulistyawati, 2009).
(5) Mulut
Yang dikaji pada mulut adalalah Integritas jaringan
(lembab, kering atau pecah-pecah) (Sulistyawati, 2009).
(6) Telinga
Yang pelu dikaji Kebersihan, gangguang pendengaran dan
massa (Sulistyawati, 2009).
(7) Leher
Menyebutkan bahwa pada leher perlu dikaji pembesaran
kelenjar limfe, tiroid dan vena jugularis (Sulistyawati,
2009).
(8) Ketiak
Dikaji adanya terdapat tumor atau nyeri tekan (Rukiyah
dan Yulianti, 2014).
(9) Dada
Dikaji retraksi dada, denyut jantung teratur dan wheezing
(Sulistyawati, 2009).
(10) Abdomen
Dikaji bentuk, bekas lupa operasi, strie, linea, TFU, Hasil
pemeriksaan palpasi leopold, taksiran berat janin
(Sulistyawati, 2009).
(11) Vulva
Perlu kebersihan, pengeluaran pervagina dan tanda-tanda
infeksi vagina (Sulistyawati, 2009).
(12) Ekstremitas
Dikaji di bagian ekstremitas atas adanya gangguang/
kelainan dan bentuk untuk ekstremitas bawah bentuk,
oedema dan varises (Sulistyawati, 2009)
(c) Abdomen
Terdapat linea nigra, striae, luka bekas operasi dan
pembesaran perut (Sulistyawati, 2009)
(d) Vulva
Kebersihan, ada varises atau tidak, kelenjar bartolin,
pengeluaran pervaginam, tanda-tanda infeksi
(Sulistyawati, 2009).
(2) Palpasi
(a) Payudara: teraba massa atau tidak, nyeri, kolostrum
(Sulistyawati, 2009).
(b) Abdomen
Leopold I menentukan tinggi fundus uteri dan apa
yang teraba di fundus
Leopold II menentukan punggung kanan atau
punggung kiri
Leopold III menentukan bagian apa terendah. Pada
kehamilan normal yang teraba adalah kepala
Leopold IV menentukan apakah bagian terendah
sudah masuk PAP (Pintu Atas Panggul) atau belum
(Pantikawati dan Saryono, 2012).
(c) Tinggi Fundus Uteri
Tinggi fundus uteri, dengan dibandingkan terhadap
berbagai titil patokan, di ukur pada setiap kali
kunjungan. Pertumbuhan uterus akan terus terjadi dan
dapat perkirakan sehingga tinggi fundus uteri
merupakan pedoman yang baik untuk menentukan usia
kehamilan (Farrer, 2001) (Rukiyah dan Yuliyanti,
2014).
(d) Tafsiran Berat Janin (TBJ)
Taksiran berat janin, menghitung dengan caraDjonson
Tausak (TFU dalam cm) – n x 155 = gram. Bila kepala
di atas atau pada spina ischiadika maka n = 12, bila
kepala di bawah spina ishiadika maka n = 11
(Pantikawati dan Saryono, 2012).
(3) Auskultasi
Auskultasi, mendengar denyut jantung janin.Normalnya
adalah 120-160 x/menit (Pantikawati dan Saryono, 2012).
4) Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan urine bertujuan untuk mengetahui komplikasi
adanya pre eklamsi pada ibu hamil yang sering kali
menyebabkan masalah dalam kehamilan maupun persalinan
dan terkadang menyebabkan kesakitan dan kematian ibu dan
bayi bila tidak segera diantisipasi.
Pemeriksaan urine reduksi obertujuan untuk melihat
adanya glukosa dalam urine.Urine normal biasanya tidak
mengandung glukosa.Dalam kasus tertentu urine mengandung
glukosa seperti pada ibu yang mempunyai riwayat DM
(Rukiyag dan Yuliyanti, 2014).
b) Pemeriksaan Haemoglobin
Pemeriksaan HB secara sahli dilakukan pada ibu hamil pada
kunjungan awalpada trimester III (28 minggu) dan bila
didapatkan tanda-tanda anemia menjelang persalinan
seandainya terjadi komplikasi. Menurut manuaba pemeriksaan
HB dilakakuan minimal2 kali selama kehamilan yaitu trimester
I dan III. Hasil pemeriksaan Hb sahli dapat diklasifikasikan
sebagai berikut: Hb 11 gr% dikatakan tidak anemia, 9-10gr%
anemia ringan, 7-8 gr % anemia sedang ,< 7 gr % anemia berat
(Rukiya dan Yuliyanti, 2014).
5) Analisa
a) Diagnosa Kebidanan
Dalam asuhan kebidanan trimester I maka diagnosa
kebidanan yang muncul adalah primigravida atau
multigravida, hamil 0-12 minggu, tunggal/ganda, intra
uterine, hidup, situs bujur/lintang, posisi punggung
puka/puki, presentasi kepala, jalan lahir baik, keadaan ibu
dan janin baik (Pantikawati dan Saryono, 2012).
b) Masalah
Keluhan yang sering dijumpai pada TM I dia antaranya mual
dan muntah, Ptialisme (salivasi berlebihan), Keletihan, Nyeri
punggung bagian atas (non patologis), Pica (mengidam
makanan), Leukorea (keputihan), Nocturia (sering berkemih).
(Sulistyawati, 2009)
c) Diagnosa Potensial
Tidak ada
d) Antisipasi Tindakan Segera
Tidak ada
6) Penatalaksanaan
Memberikan kesehatan tentang cara mengatasi ketidaknyamanan
kehamilan trimester I sesuai dengan keluahan ibu hamil. Cara
mengatasi ketidaknyamanan kehamilan pada TM I.
D. Pemeriksaan Antenatal Care (ANC)
Dalam penerapan praktis pelayanan ANC, menurut badan
Litbangkes Depkes RI, Standar minimal pelayanan ANC adalah “14T”
yaitu
1) Tanyakan dan menyapa ibu dengan ramah
2) Tinggi dan berat badan ditimbang
3) Temukan kelainan/ periksa daerah muka dan leher (gondok, jugularis
vena pressure), jari dan tungkai (oedema), lingkaran lengan atas,
panggul(perkusi ginjal) dan refleks patella
4) Tekanan darah diukur
5) Tekan/ palpasi payudara (benjolan), perawatan payudara, senam
payudara, tekan titik (accu pressure) peningkatan ASI
6) Tinggi fundus uteri diukur menurut Kemenkes RI, 2013.
Pengukuran meliputi :
a.Pengukuran dengan jari
1. 12 Minggu : 1-2 jari di atas sympisis
2. 16 minggu : pertengahan sympysis dengan pusat
3. 20 minggu : 3 jari di bawah pusat
4. 24 minggu : setinggi pusat
5. 28 minggu : 3 jari di atas pusat
6. 34 minggu : pertengahan pusat dengan prosesus xifoideus
7. 36 minggu : setinggi prosesus xiphoideus
8. 40 minggu : 2 jari dibawah processus xiphoideus
b. Pengukuran menggunakan satuan cm
1. 20 minggu : (± 2 cm) 20 cm
2. 24 minggu : (± 2 cm) 24 cm
3. 28 minggu : (± 2 cm) 28 cm
4. 32 minggu : (± 2 cm) 32 cm
5. 36 minggu : 34-36 cm
7) Tentukan posisi janin (leopold I-IV) dan detak jantung janin
8) Tentukan keadaan (palpasi) liver dan limpa
9) Tentukan kadar Hb dan periksa lab (protein dan glukosa urin), Sediaan
vagina dan VDRL (PMS) sesuai indikasi
10) Terapi dan penvegahan anemia (Tablet Fe) dan penyakit lainnya sesuai
dengan indikasi (gondok, malaria dll)
11) Tetanus toxoid imunisasi
12) Tingkatkan kesegaran jasmani (accu pressure) dan senam hamil
13) Tingkatkan pengetahuan ibu hamil (penyuluhan): makanan bergizi ibu
hamil, tanda bahaya kehamilan, petunjuk agar tidak terjadi bahaya pada
waktu kehamilan dan persalinan.
14) Temu wicara konseling
D. Evidence Based
1) Judul : Pengaruh Pemberian Essensial Oil Peppermint Terhadap
Intensitas Mual Dan Muntah Pada Ibu Hamil Trimester I Di Desa Way
Harong Timur Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran Tahun 2016
3) Resume :
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan peneliti tentang
pengaruh pemberian Essensial Oil Peppermint terhadap intensitas mual
dan muntah pada ibu hamil trimester I di desa Way Harong Timur
Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran Tahun 2016, terdapat 35
responden yang mengalami mual dan muntah pada kehamilan. Dari 35
responden, didapatkan hasil nilai rata- rata intensitas mual dan muntah
pada kehamilan sebelum dan setelah diberikan Essensial Oil Peppermint
yaitu 3,943 standar deviasi 1,327 standar error 0,224. Hasil uji statistik
menggunakan uji T test dependent dan didapatkan nilai p-value 0,000 ≤
0,05,sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima atau
ada pengaruh pemberian Essensial Oil Peppermint terhadap intensitas
mual dan muntah pada ibu hamil trimester I di desa Way Harong Timur
Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran Tahun 2016.
Jika dikaitkan dengan penelitian yang telah dilakukan, Peppermint
dapat digunakan sebagai solusi untuk mengatasi mual dan muntah pada
kehamilan, karena mengandung aromaterapi dan minyak esensial yang
memiliki efek farmakologis. Aromaterapi merupakan tindakan terapeutik
dengan menggunkan minyak essensial yang bermanfaat untuk
meningkatkan keadaan fisik dan psikologi sehingga menjadi lebih baik.
Ketika minyak esensial dihirup, maka molekul akan masuk ke rongga
hidng dan merangsang sistem limbik di otak. Sistem limbik adalah daerah
yang mempengaruhi emosi dan memori serta secara langsung terkait
dengan adrenal, kelenjar hipofisis, hipotalamus, bagian-bagian bagian
tubuh yang mengatur denyut jantung, tekanan darah, stress, memori,
keseimbangan hormon, dan pernafasan (8).
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS
PADA NY. Y USIA 23 TAHUN G1 P0 A0 USIA HAMIL 10 MINGGU
DI PUSKESMAS NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN
A. PENGKAJIAN:
Tanggal :18 Agustus 2021 Jam :09.00 WIB
B. IDENTITAS PASIEN:
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
1. Nama : Ny. Y 1. Nama : Tn. B
2. Umur : 23 tahun 2. Umur : 25 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA 4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : Swasta 5. Pekerjaan : Swasta
6. Suku bangsa: Jawa- Indonesia 6. Suku Bangsa : Jawa - Indonesia
7. Alamat : Karangjati 2/3 7. Alamat : Karangjati 2/3
C. DATA SUBYEKTIF
a. ALASAN DATANG:
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
b. KELUHAN UTAMA:
Ibu mengatakan mual dan muntah di pagi hari
Uraian keluhan utama :
Ibu merasa mual tiap pagi hari dirasakan sekitar satubulanan
c. RIWAYAT KESEHATAN:
b. Ginjal ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri tekan perut kanan bawah,
pinggang tidak terasa sakit
c. Hipertensi ibu mengatakan pernah merasa pusing dan cengeng dan tensinya
tidak pernah melebihi 140/90 mmhg
d. Asma/ TBC ibu mengatakan tidak pernah merasa sesak nafas dan batuk secara
terus menerus selama 3 bulan
e. Hepatitis ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kuning mata, dan
ujung kuku tidak kuning
h. Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang pernah menderita penyakit
hipertensi
i. Ibu mengatakan dalam keluarga baik dari pihak istri dan suami tidak ada
yang menderita penyakit menurun seperti asma dan DM dan penyakit menular
seperti TBC dan hepatitis
j. Ibu mengatakan dri pihak istri dan suami tidak mempunyai riwayat
keturunan kembar
d. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Haid:
Menarche :12 tahun Nyeri Haid : tidak terdapat
nyeri
Siklus : 28 hari Lama : 7 hari
Warna darah : merah kehitaman. Leukhorea : tidak ada
Banyaknya : ganti pembalut 3-4x sehari
b. Riwayat Kehamilan sekarang :
1) HPHT : 09-06-2021
2) HPL : 16-03-2022
3) Umur kehamilan
Juni 3 0
Juli 4 3
Agust 2 4
10 minggu
4) Gerak janin
Pertama kali : belum teraba
5) Tanda bahaya
Ibu mengatakan tidak ada
6) Khekawatiran khusus : ibu khawatir bayinya tidak sehat karena sering mual
muntah
g. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan kb apapun
Rencana Setelah Melahirkan : ibu mengatakan jika setelah melahirkan,
ingin memakai alat kontrasepsi suntik KB 3 bulan
h. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI:
Sebelum hamil :
a. Nutrisi
1) Makan
a) Frekuensi makan pokok : 3 x perhari
b) Komposisi :
(1) Nasi : 3 x 1 piring sedang
(2) Lauk : 3 x 1 potong sedang ( ayam, pindang, tempe ,
tahu, ikan)
(3) Sayuran : 3 x 1 mangkuk ( sayur sup, kangkung, bayam)
(4) Buah : 3 x seminggu; jenis pepaya, pisang, melon
(5) Camilan : ibu mengatakan tidak makan camilan
c) Pantangan : tidak ada pantangan makanan
2) Minum
a) Jumlah total 6 gelas perhari; jenis air putih, teh
b) Susu : ibu mengatakan tidak minum susu
3) Perubahan selama hamil ini :
Ibu mengatakan jika selama hamil porsi makannya sedikit dan
pada pola minum yaitu selama hamil ibu minum susu hamil 1 gelas per
hari.
b. Eliminasi
1) Sebelum hamil
a) Buang air kecil :
Frekuensi perhari : 5 x ; warna kuning jernih, konsistensi cair, bau
khas
Keluhan/masalah : tidak ada keluhan atau masalah BAK
b) Buang air besar :
Frekuensi perhari : 1 x ; warna kuning kecoklatan konsistensi
lembek
Keluhan/masalah : tidak ada keluhan atau masalah dalam BAB
2) Perubahan selama hamil ini :
Ibu mengatakan jika terjadi perubahan pola BAK yaitu ibu lebih
sering BAK menjadi 8-9 x per hari dengan warna kuning jernih. Dalam
pola BAB tidak ada perubahan dari sebelum dan selama hamil.
c. Personal hygiene
a. Sebelum hamil :
(1) Mandi 3 x sehari
(2) Keramas 3 x seminggu
(3) Gosok gigi 3 x sehari
(4) Ganti pakaian 3x sehari; celana dalam 3 x sehari
(5) Kebiasaan memakai alas kaki : memakai sandal saat keluar rumah
dan memakai sepatu ketika sedang bekerja
b. Perubahan selama hamil ini
Ibu mengatakan jika tidak ada perubahan pola hygiene dari
sebelum dan selama hamil.
d. Hubungan seksual
1) Sebelum hamil :
a) Frekuensi : 3 x seminggu
b) Contact bleeding : ibu mengatakan tidak ada darah yang keluar
ketika selesai berhubungan seksual
c) Keluhan lain : ibu mengatakan tidak ada keluhan saat berhubungan
seksual
2) Perubahan selama hamil ini:
Ibu mengatakan jika frekuensi berhubungan seksual dengan suami
menjadi berkurang dari sebelumnya yaitu 2x.
e. Istirahat/tidur
1) Sebelum hamil :
a) Tidur malam 8 jam
b) Tidur siang 1 jam
c) Keluhan/masalah : tidak ada masalah dalam pola istirahat
2) Perubahan selama hamil ini
Ibu mengatakan jika tidak ada perubahan pola istirahat dari sebelum
dan selama hamil.
f. Aktivitas fisik dan olah raga
1) Sebelum hamil :
a) Aktivitas fisik (beban pekerjaan) : pekerjaan rumah
b) Olah raga : jenisnya : ibu mengatakan jika ibu tidak melakukan
olahraga
2) Perubahan selama hamil ini :
Ibu mengatakan selama hamil mengerjakan pekerjaan rumah
tangga seperti mencuci piring dan menyapu dibantu oleh suami
g. Kebiasaan yang merugikan kesehatan :
1) Merokok : ibu mengatakan jika sebelum dan selama
hamil tidak merokok
2) Minuman beralkohol : ibu mengatakan jika sebelum dan selama
hamil tidak minum minuman beralkohol
3) Obat-obatan : ibu mengatakan jika sebelum dan selama
hamil tidak mengonsumsi obat- obatan bebas tanpa resep dokter atau
bidan di Puskesmas
4) Jamu : ibu mengatakan jika sebelum dan selama
hamil tidak mengonsumsi jamu.
i. Riwayat Psikososial-spiritual
a) Riwayat perkawinan :
1) Status perkawinan : menikah,umur waktu menikah : 22 th.
2) Pernikahan ini yang ke 1 sah lamanya 1 tahun
b) Hubungan dengan suami : baik
c) Kehamilan ini diharapkan oleh ibu, suami, keluarga;
Respon & dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : ibu dibelikan
buku / majalah hamil dan susu kehamilan oleh suaminya, selain itu suami
mengantar saat ibu periksa hamil.
d) Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : ibu mengatakan jika ada
masalah, ibu selalu bercerita kepada suami untuk membantu meringankan
masalahnya.
e) Ibu tinggal serumah dengan : suami dan orang tua
f) Pengambil keputusan utama dalam keluarga : suami
Dalam kondisi emergensi, ibu dapat mengambil keputusan sendiri.
g) Orang terdekat ibu : suami
h) Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan : tidak ada
adat istiadat yang dilakukan berkaitan dengan kehamilan
i) Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan : Puskesmas
Sambirejo
j) Penghasilan perbulan: Rp2.500.000,00 Cukup
k) Praktek agama yang berhubungan dengan kehamilan :
1) Kebiasaan puasa /apakah ibu berpuasa selama hamil ini : tidak
2) Jika ‘ya’ frekuensi puasa : -
Keluhan selama puasa : -
3) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan :
ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh nakes wanita maupun pria.
j. Tingkat pengetahuan ibu :
Hal-hal yang sudah diketahui ibu : ibu mengatakan sudah mengetahui
tentang tanda bahaya ibu hamil trimester 1
Hal-hal yang ingin diketahui ibu : ibu ingin mengetahui cara mengatasi
keluhan mual muntah yang dialaminya
D. DATA OBYEKTIF:
1. PEMERIKSAAN FISIK:
a. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum: baik Tensi :110/70 mmHg
2) Kesadaran : composmentis Nadi : 80 x per menit
3) BB Sebelum/ Sekarang: 52/ 55 kg Suhu /T:36,5
4) TB : 160 cm RR : 20 x per menit
5) LILA : 26 cm IMT : 21,48
b. Status present
Kepala : mesochepal, simetris, tidak benjolan, kulit kepala bersih
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterus
Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak terdapat sekret, tidak
terdapat kelainan
Mulut : simetris, bibir tidak kering, tidak ada karies gigi, tidak ada
perdarahan gusi
Telinga : simetris, tidak ada sekret, tidak ada kelainan
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limfe dan
tidak ada pembesaran vena jugularis
Ketiak : tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe
Dada : simetris, tidak ada retraksi dada
Perut : tidak terdapat luka bekas operasi
Lipat paha : tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe
Vulva : tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : tidak terdapat oedem, turgor kulit cepat
Refleks patella :+/+
Punggung : tidak terdapat kelainan tulang punggung
Anus : tidak dilakukan pemeriksaan
c. Status Obstetrik
1) Inspeksi:
a) Muka : tidak terdapat cloasma gravidarum, muka tidak
oedem
b) Mamae : areola menghitam, puting menonjol dan bersih,
tidak teraba massa, kolostrum sudah keluar
c) Abdomen : terdapat line alba ,linea nigra dan striae
gravidarum
d) Vulva : tidak dilakukan pemeriksaan
2) Palpasi
a) Leoplod I : Uterus Keras (Balotement)
b) Leoplod II : tidak dilakukan
c) Leoplod III : tidak dilakukan
d) Leoplod IV : tidak dilakukan
e) TFU : tidak dilakukan
f) TBJ : tidak dilakukan
3. Auskultasi :
DJJ : - per menit
2. Pemeriksaan penunjang : -
E. ANALISA
Diagnosa kebidanan : Ny. Y Usia 23 Tahun G1 P0 A0 Usia Hamil 10
Minggu dengan Emesis gravidarum
Masalah : Ketidaknyamanan ibu hamil trimester 1 (mengalami
mual muntah)
F. PELAKSANAAN
Tanggal 18 Agustus 2021 Jam 09.30 WIB
Hasil = ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan paham apa yang
dialaminya
NAMA : NY.Y
UMUR : 23TH CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP) PARAF
TANGGAL/JAM
25 Agustus 2021 S : Ibu mengatakan masih merasakan mual
15.30 WIB Evaluasi hasil kunjungan pertama
Dirumah bidan a. Ibu makan sedikit sedikit tapi sering,
menghindari makanan yang berlemak, selalu
duduk tegak ketika selesai makan tetapi ibu
masih merasakan mual
b. Ibu minum tablet tambah darah satu tablet setiap
akan tidur malam menggunakan air putih
c. Ibu mengatakan rasa lemas sudah berkurang
O : Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
BB : 55 kg
TTV
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x per menit
Suhu /T :36,5
RR : 22x per menit
Status obstetric
1. Inspeksi:
a. Muka : tidak terdapat cloasma
gravidarum, muka tidak oedem
b. Mamae : areola menghitam, puting
menonjol dan bersih, tidak teraba massa,
kolostrum sudah keluar
c. Abdomen : terdapat line alba ,linea nigra
dan striae gravidarum
d. Vulva : tidak dilakukan pemeriksaan
2. Palpasi
a) Leoplod I:uterus keras (ballotement)
b) Leoplod II : tidak dilakukan
c) Leoplod III: tidak dilakukan
d) Leoplod IV: tidak dilakukan
a. TFU : - cm
b. TBJ : - gram
3. Auskultasi :
DJJ : - per menit
A : Ny. Y umur 23 tahun G1P0A0 umur kehamilan
11 minggu, dengan emesis gravidarum
NAMA : NY.Y
UMUR : 23TH CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP) PARAF
TANGGAL/JAM
30 Agustus 2021 S : Ibu mengatakan mual sudah berkurang
15.00 WIB Evaluasi hasil kunjungan kedua
Dirumah bidan a. Ibu makan sedikit sedikit tapi sering,
menghindari makanan yang berlemak, selalu
duduk tegak ketika selesai makan dan rasa mual
sudah berkurang
b. Ibu minum tablet tambah darah satu tablet setiap
akan tidur malam menggunakan air putih
O : Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
BB : 55 kg
TTV
Tensi : 120/70 mmHg
Nadi : 80 x per menit
Suhu /T :36,5
RR : 22x per menit
Status obstetric
1. Inspeksi:
a. Muka : tidak terdapat cloasma
gravidarum, muka tidak oedem
b. Mamae : areola menghitam, puting
menonjol dan bersih, tidak teraba massa,
kolostrum sudah keluar
c. Abdomen : terdapat line alba ,linea nigra
dan striae gravidarum
d. Vulva : tidak dilakukan pemeriksaan
2. Palpasi
a. Leoplod I: TFU 2 jari diatas syimfisis teraba
tegang
b. Leoplod II : tidak dilakukan
c. Leoplod III: tidak dilakukan
d. Leoplod IV: tidak dilakukan
f. TBJ : - gram
3. Auskultasi :
DJJ : - per menit
A : Ny. Y umur 23 tahun G1P0A0 umur kehamilan
11+5 minggu, dengan emesis gravidarum
Masalah : Gangguan mual
Kebutuhan : Informasi untuk tetap makan makanan
gizi seimbang dengan frekuensi sedikit-sedikit tapi
sering
P:
1. Memberitahu ibu dan suami hasil pemeriksaan
bahwa kondisi ibu dan janin dalam keadaan sehat.
Hasil: Ibu dan suami terlihat senang mengetahui
kondisi ibu serta janin sehat.
2. Memberikan informasi pada ibu bahwa keluhan
yang dialami ibu adalah hal yang wajar
Hasil: Ibu mengerti penjelasan dari bidan
3. Menganjurkan ibu unruk tetap makan makanan
bergizi dengan frekuensi sedikit sedikit tapi sering
Hasil : ibu mengangguk dan bersedia melakakukan
anjuran bidan
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup serta
berolahraga seperti jalan-jalan pagi
Hasil: Ibu mengangguk dan mengatakan bersedia
melakukan anjuran bidan
5. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi obat
tambah darah dan vitamin sesuai aturan.
Hasil : Ibu bersedia mengkonsumsi obat sesuai
aturan
6. Menganjurkan ibu untuk periksa kembali segera
bila ada keluhan atau tanda-tanda persalinan.
Hasil: Ibu paham dan bersedia mengikuti anjuran
yang diberikan.
Grobogan, 2021
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
Astutik, R. Y. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui.Trans
Info Media. Jakarta
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2015. Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah. Diakses pada tanggal 12 Agustus 2019 Pukul 18.00 WIB. Didapat
dari http://www.jateng.go.id
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2017. Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah. Diakses pada tanggal 06 November 2018 Pukul 18.00 WIB. Didapat
dari http://www.jateng.go.id
Kemenkes RI. 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Kemenkes
RI.
Kusmiyati, yani,dkk. 2010. Perawatan Ibu hamil (asuhan ibu hamil). Yogyakarta:
Fitramaya
Kemenkes RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan. Jakarta: Depkes RI.
Profil Kesehatan Kabupaten Kendal. 2016. Kendal: Dinkes Kab Kendal 2017.
Ratih, Rini Harini dkk. 2017. Kandungan Vitamin B6 pada Pisang: Alternatif
Mengatasi Mual Muntah pada Ibu Hamil. Pekanbaru: Jurnal Kesehatan
Komunitas Universitas Abdurrab.
Rifiana. A. J & Falasifah. M. 2020. Efektifitas Konsumsi Jahe Dan Sereh Dalam
Mengatasi Morning Sickness Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
Serang Kota Tahun 2020. https://doi.org/10.14710/jtp.4.1.65-68
Rofi’ah, Siti dkk. 2017. Efektivitas Konsumsi Jahe dan Sereh dalam Mengatasi
Morning Sickness. Semarang: Poltekkes Kemenkes Semarang.
Saputra, L. 2014. Asuhan Neonatus, Bayi, & Balita. Binaputra Aksara. Tanggerang
Sari, Riezky dkk. 2016. Efektivitas Pemanfaatan Buah Apel dalam Mengatasi
Morning Sickness di Desa Ambarketawang, Gamping. Yogyakarta: Stikes
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Tiran, D. 2009. Mengatasi Mual-Mual dan Gangguan Lain Selama Hamil. Jakarta:
EGC.
WHO. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan. Jakarta: Kemenkes RI.
Widyastuti. D. E. 2018. TErapi Komplementer Akupresur Untuk Mengatasi
Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I Tahun 2018.
https://doi.org/10.36419/jkebin.v10i1.248
Wiraharja, dkk. 2018. Kegunaan Jahe untuk Mengatasi Gejala Mual Muntah dalam
Kehamilan. Damianus Journal od Medicine. Vol 10, No 3, Oktober 2018:
161-170.
Yuli Yantina, dkk. 2016. Pengaruh Pemberian Essensial Oil Peppermint Terhadap
Intensitas Mual Dan Muntah Pada Ibu Hamil Trimester I Di Desa Way
Harong Timur Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran Tahun
2016.Jurnal Kebidanan. Vol 2, No 4, Oktober 2016