Anda di halaman 1dari 52
TOPOGRAFI AKUNTANSI PAJAK I A. Pendahuluan Sektor pajak merupakan sektor penerimaan dalam negeri yang paling potensial dibanding- kan dengan sektor penerimaan dalam negeri lainnya sehingga diharapkan dapat menopang sumber penerimaan negara. Hal ini terbukti dengan hampir 80% penerimaan negara berasal dari pajak. Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem informasi yang menghasil- kan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi peru- sahaan, selain itu tujuan utama dari akuntansi adalah untuk melaksanakan perhitungan periodik anta- ra biaya (usaha) dan hasil (prestasi). Konsep ini merupakan inti dari teori akuntansi dan merupakan ukuran yang dijadikan sebagai rujukan dalam mempelajari akuntansi, Accounting Principle Board Statement No. 4 mendefinisikan akuntansi scbagai suatu aktivitas jasa yang berfungsi untuk membe- rikan informasi kuatitatif, umumnya dalam ukuran keuangan,mengenai entitas (kesatuan) usaha yang, dipandang akan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam menetapkan pilihan yang tepat di antara berbagai alternatif tindakan”. Pajak dapat didefinisikan sebagai iuran wajib rakyat kepada negara yang dapat dipaksakan ‘menurut undang-undang dan dengan tidak mendapatkan kontra prestasi secara langsung. Pajak juga merupakan sebuah hak prerogatif pemerintah dimana akan dipergunakan secara bijak untuk menca- pai kesejahteraan umum, Sedangkan definisi pajak menurut, Soemitro “Pajak adalah iuran kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (Kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”, Sedangkan menurut Prof. Dr. PJ.A adriani “Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayamya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara un- tuk menyelenggarakan pemerintahan”. Didalam prakteknya, terdapat perbedaan-perbedaan antara perhitungan laba-rugi menurut Standar Akuntansi Keuangan dengan menurut ketentuan perpajakan. Untuk mengatasi perbedaan- Manajemen Pajak | 31 «skal sesuai dengan Undang-undan, Perbedaan tersebut, diperlukan beberapa Koreks! fiskal ajakan, wajib pajak tidak asi My 4 Tahun 2000. Deng oa n, untuk keperiuan perPa! oukuan berdasarkan stangg, wun 2000. ian, r rm pembukuan aes ccukup membuat a fees fiskal berdasarkan uy ca an, ° i koreksi4 : in keuar Kemudian dilakukan besamya jumlah pajak lang pais Dee: 7 : ah dilakukan untuk menentukan a feaeme asec x Heil kojeksi a Mice jaikan acuan oleh perusahaan aM, reksi tersebut dapat ‘ I. sebagai upaya penghematan pajak secara legal B. Pengertian Akuntans Pajak jak adalah men, i ver atau akuntan aja Belay Hal pert harus dipahami tax offic stants e atbee ies ata akuntans pak ee dan peny : ian libayar. Tentu sqj, Japoran transaksi keuangan untuk mengetahui besa on es peed Pete x akan ini i Ja kevangan dan . ing Perpajakan ini sangat penting bagi pengelo! 5 kewajiba tiap usaha atau perusahaan yang didirikan dan dijalankan tak eee SanAAn Og arena itlah akuntansi perpajakan diperukan guna melakukan act en wen ata ue dengan dan benar, Schingga kewajiban pembayaran dan pelaporan perpajaian yang ‘aN dapat ding, tanggungjawabkan. Frigg Bi, Akuntansi perpajakan adalah salah satu cabang jlmu akuntansi. Pengertian akuntansi py {akan sendiri adalah pencatatan dan penyustinan laporan semua transaksi Keuangan untuk menge besamya pajak yang harus dibayar wajib pajak. Sebenarnya dunia perpajakan tidak mengenal ‘stil akuntansi,[stlah yang ada hanya pencatatan dan pembukuan saja. Namun memasulki era pei ‘modern, sistem akuntansi sangat dibutubkan, Secara garis besar, akuntansi dan akuntansi perajay menggunakan cara kerja yang sama, Hanya saja, dalam akuntansi yang dihasilkan adalah lor, keuangan, sementara untuk akuntansi perpajakan yang dihasilkan adalah laporan paj Akuntansi perpajakan tidak hanya berfungsi untuk mengetahui jumlah pajak yang perlu dibayarkay oleh wajib pajak, Akan tetapi, akuntansi perpajakan memiliki fungsi lain yang cukup penting, ya a) Strategi Akcuntansi perpajakan berfungsi sebagai strategi untuk perencanaan perpajakan masa depan yang berasal dari data pembayaran pajak serta menjadi balan penilaian kinerja perusahaan seams ps riode sebelumnya, b) Analisis Beri uinya adalah sebagai bahan analisis untuk mengetahui jumlah pajak yang menjadi tne ‘Sungan Perusahaan di wakta yang akan datang untuk memudahkan perusahaan dalam hal mesg rus pajak. fl 32 | Manajemen Palak o) Publikasi ‘Akuntansi perpajakan juga berfungsi sebagai laporan keuangan saat ada investor atau Keperluan publikasi lainnya. Dengan adanya laporan pajak yang baik, maka perusahaan dinilai memiliki performa yang baik juga, d) Pembanding Terakhir, fungsi lain dari akuntansi perpajakan ini adalah menjadi dokumentasi perpajakan setiap tahunnya yang bisa digunakan sebagai perbandingan untuk mengetahui riwayat perkembangan keuangan perusahaan, Akuntansi pajak, menurut Niswonger dan Fees adalah “Bagian dari akuntansi yang menc- kankan pada penyusunan surat pemberitahuan pajak (tax return) dan pertimbangan konsekuensi per- pajakan terhadap transaksi atau kegiatan perusahaan”, Akuntansi pajak secara Khusus menyajikan rasi pajak. Tujuan utama dari laporan akuntansi Japoran keuangan dan informasi lain kepada admi pajak adalah untuk menyajikan informasi sebagai bahan menghitung besamya pendapatan kena pa- jak. AKuntansi pajak memiliki kerangka dasar, yang diantaranya ialah sebagai berikut: a) Laporan keuangan disusun dan disajikan kepada otoritas pajak untuk kepentingan paj b) Laporan keuangan meliputi neraca dan Jaba rugi, ditambah informasi lain yang diwajibkan UU perpajakan; c) Laporan utama ialah laporan laba rugi fiskal: 4) Tanggung jawab menyusun laporan keuangan fiskal terletak pada wajib pajak atau pengurus atau kuasanya; Posisi keuangan tergambar pada neraca, penting untuk mengetahui potensi pajak jangka pan- jang, Setelah memahami Konsep dasar seputar akuntansi perpajakan, yang perlu dilakukan selanjut- nya adalah mempelajari cara menghitungnya, Untuk melakukan perhitungan atas jumlah pajak yang perlu dibayarkan, ada beberapa variabel yang wajib dilengkapi. Jika ingin menghitung jumlah pajak terutang, perlu diketahui besaran setoran pajak penghasilan karyawan, penghasilan kena pajak, serta jumlah kredit pajak, C. Informasi Akuntai Akuntansi merupakan kegiatan jasa yang berfungsi menyajikan informasi kuantitatif menge- nai suatu entitas ekonomis sebagai dasar untuk pengambilan keputusan ekonomis terhadap beberapa yang berhubungan alternatif yang tersedia, sedang akuntansi pajak merupakan bagian dari akunta dengan penyajian informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan Informasi kuantitatif yang dikategorikan sebagai informasi akuntansi, apabila informasi kuan- titatiftersebut dapat diukur dan dinyatakan dalam bentuk wang (money measurement concept). Data berkenaan dengan umur pegawai, lamanya pengalaman kerja, walaupun termasuk dalam informasi Manajomen Palak | 33 ii « jnformasi akuntansi, Karena tig kuantitatif, akan tetapi tidak dapat dikategorikan sebagai info! lak apay a liukur dengan uang. informasi non Kevangan (rong, 1 jam antara Pada dasaeya tidak ada stu balsnn YN ion), aren dk ran ing, tary information) dan informasi keuangan (mO"e/a7? i mas a memperjelas laporan non-keurangan tersebut dicantumkan dalam lapora keuangan io jumlah unit et tersebu, seperti misalnya data berkenaan dengenjumlah eater diettukan dalam rangka "tm, lah unit produksi, dan sterusny Pada umumays informas yang Pengely. Jaan perusahaan, adalah: i a) Informasi operasional (operating information) i sian monjemen yang et kaitannya dengan mengayas vi. Sein iy manajemen ni DerTUBES mengeng j kegiatanbisnis dalam hal produks bry, Manajemen operasional merupakan bas merancang, dan mengendalikan kegiatan pro! likan kegiatan produksi dan proses perbaikan states dan jasa. im aktivitas perusal Xegiatan mangjemen operssional erat katana dengan berms Perusahaan dalam melakukan pengubahan rangkaian input dasar. Sep butuhan konsumen, informasi, Kemampuan perusahaan, jadi output untuk konsumen. euangan perusahaan, dan lainnya men. ng pekerjaannya juga Iuas, berhubungan dengan bagian Jainnya di perusahaan. Sepert de. Disinilah peran manajer operasi yang sesunggub. rngan bagian pemasaran, penjualan, keuangan. ; ; alankan manajemen operasional sekaligus terlibat dalam nya, dimana harus mampu untuk menj seal Jhubung di setiap bidang cakupan pro- mnalnya. Manajer operasi yang jadi peng aktivitas operas duksi hingga pendistribusian produk, Informasi manajemen operasional erat kaitannya dengan teknologi yang dimiliki perusahaan. Bisnis yang memiliki basic teknologi modem jelas akan lebih mampu bersaing dan bertahan. Se baliknya, perusahaan yang tidak menggunakan teknologi akan sulit berkembang. Bidang peker jaan manajemen operasional meliputi pengadaan barang atau jasa dari sumber terkait, menjalin hhubungan baik dengan pibak-pihak yang terlibat dalam proses operasional, serta meningkstkan Kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan sumber daya. Mengapa manajemen operasional begitu penting? Manajemen ini membantu beberapa bidang berikut ini pengelolaan operasional. Seperti yang dijelaskan beberapa p a, Membantu perusahaan mencapai tujuan Manajemen operasional membantu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan, Mansi ‘men ini harus bisa memastikan semua kegiatan perusahaan berjalan semestinya. b, _Membantu meningkatkan produktivitas pekerja ‘Manajemen operasional membantu pekerja lebih produktif. Manajer operasi sebagai pena"®” gung jawab manajemen ini berkewajiban melatih dan mendidik pekerja 34 | Manajemen Pajak c. _Membantu meningkatkan niat baik Niat baik disini berartitujuan perusahaan dalam menjalankan usahanya untuk memberi kepu- asan pada pelanggan. Manajemen operasional membantu eksistensi perusahaan, juga mem- bantu untuk mencapai niat b: memastikan mengirim produk terbaik . Manajemen demi kebahagiaan pelanggan, Untuk mencapai hal ini berarti manajemen operasional harus ‘mampu meningkatkan pemanféatan sumber daya perusahaan. Manajemen harus membuat perencanaan, mengontrol semua kegiatan, dan memastikan semua sumber daya digunakan secara efisien, 4. Membantu Memotivasi Karyawan Manajemen ini membantu para pekerja memahami perannya dalam perusahaan. Para pekerja tersebut di bawah pengawasan manajer operasi hingga dapat bekerja sesuai porsi yang dibe- rikan dalam suasana mendukung, Pekerja juga akan diberi hadiah dan penghargaan sesuai kinerjanya. Kontrol terhadap operasional perusahaan juga bertujuan meminimalkan biaya produksi juga menghindarkan pemakaian sumber daya secara berlebihan. Agar tujuan tersebut tercapai, ma- hajemen operasional memiliki beberapa fungsi yang mencakup bidang keuangan, strategi dan operasional. Unsur pelengkap paling penting dalam pengelolaan operasional adalah keuangan. Manajemen ini hanas dapat memastikan keuangan perusahiaan digunakan sesuai rencana dan tidak keluar jalur Keuangan tersebut harus benar-benar digunakan untuk produksi barang dan jasa yang berkualitas. Keuangan y ing tepat guna bisa dipastikan akan mempermudah proses penciptaan produk dan layanan yang optimal. Tentunya produk barang dan jasa ditujukan untuk pemenuhan keburuhan pelanggan secara menyeluruh, Fungsi manajemen operasional digunakan dalam menyusun strategi bisnis untuk mengoptimal- kan sumber daya perusahaan, juga meningkatkan daya saing dengan perusahaan lain, strategi bisnis yang dimaksud mencakup pengadaan bahan baku, pemasaran, kemampuan finansial, dan pengoptimalan sumber daya manusia. Fungsi manajemen ini erat kaitannya deng: operasional perusahaan yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta kontrol atas se- Juruh aktivitas usaha, Fungsi utama manajemen operasional memang berkaitan dengan seluruh aktivitas perusahaan, Dimana tugasnya membantu pengubahan bahan baku dan jasa pekerja men- jadi produk dan layanan berkual 's untuk kepuasan Konsumen. Teknologi modern memudahkan penjualan menjadi lebih cepat dan sederhana prosesnya, Fungsi dari manajemen operasional di sini adalah memastikan produk dibuat sesuai keinginan dan kebu- tuhan pasar, Pasar atau Konsumen tentunya sangat memperhatikan segi kualitas. Karena itu pro- duk yang dihasitkan harus dipastikan tahan lama dan berkualitas. Kualitas produk yang dihasilkan perusahaan harus dipastikan baik oleh sistem yang ada dalam manajemen operasional. Tim ma- najemen harus mengontrol dan memastikan produk barang dan jasa tidak ada yang cacat, Mereka Manajemen Pajak | 35 sakan cugasnye. pail 24828 ala Prog a juga harus mengawasi pekerja dalam men k memperbaikiny®- “ance bertindak unto : ihasilkan, tim harus segera aime operon) s wuah perusahaan. Keua ‘AtuntansiKevangan merupakan hal yang terpening ee a “: aaa jantung dari saan itu, Uang yang keuar dan mask Ke il ey vi per . herapa omselnya. erusahaan dengan modah untuk mengelahi BETaPO OTT aitean laporan men nya akuntasikeuangan, Akuniai kevangan ini digumaigy So tusan ai Yaka laporan kondisiterbaru perusahan sebagai tolak uur nei Pimpin, an perusahaan, b) Informasi akuntansi keuangan (financial ace a, ing nila dipertukan yang 5 proses yangberajung ada PENVWSUNAN IPOD ipakai oleh pe Yang bernubungan dengan peruschaan seca keselrahad aa ae a rs keuangan baik internal ataupun ekstemal perusahaan- —_ aa tog ag akuntansi yang berfokus pada penyiapan laporan keuangan pada aaa 2 8 dla. kan secara bertahap, Laporan ini sekaligus sebagai bentuk pertangeune) i Hemen kena, ‘aman akuntansi yang digunakan ialah aset sama den, ‘cuangan (SAR), Akuntansi keuangan ialah serangkaian dda pemegang saham atau investor. Pers ae akuntat ekuitas ditambah liabilitas yang berpatokan pada standar al lah untuk memberikan informasi Keuangan pony Tujuan akuntansi keuangan yang pertama adal gees ee sahaan atau unit usaha, Nantinya laporantersebut akan dijadikan sebagai tolak ukur potensigs terkait dengan laba. Alasan sederhanaya jika perusahaan mampu menghasilkan laba yang besa, tentu perkembangan perusahaan juga akan tumbuh pesat. Namun sebaliknya perusahaan aksy hancur jika data keuangannya terus menurun. ‘Tujuan yang kedua adalah untuk memberikan informasi terkait dengan aktiva dan pasiva per. sahaan, Oleh karena itu, bisa dipastikan akuntansi Keuangan adalah sumber ckonomi terpereaya dari sebuah perusahaan, Jika dilihat dari tujuan di atas, tentu poin yang harus ada dan dianalisis gj dalam akuntasi keuangan adalah modal, piutang dan hutang perusahaan serta aset usaha jika ini sudah dikalkulasi dengan benar, tentu akumulasi data keuangan perusahaan juga lebih rapi, Dai akuntasi keuangan juga bisa ditemukan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk membayat lang usaha, Serta bisa ditelaah apakah modal usaha sedang sehat atau sebaliknya roses akuntansi juga memberikan informasi seputar perubahan siklus ekonomi. Hal yang dikeral dengan istilah netto, hal tersebut harus terus dimonitor siklus perubahannya, Biasanya data yang iambil dari akuntansi keuangan berbentuk data dan informasi dividen, Dari gambaran iloh pihak penyandang dana bisa mengetahui sejauh mana usaha perusahaan untuk meningkatkan po tensi keuntungan usaha. Memberikan informasi seputar perusahaan secara umum juga terms ‘ujuan dari proses akuntansi. Maksudnya dengan adanya akuntansi kenangan, vane bisa diketat tidak hanya informasi tentang finansial sajatetapi juga yang terkait dengan non finansial Apap informasi yang tercatat selama itu dapat membanta perkemba muncul adalah penting untuk diaw n perusahiaan, maka data yan asi petkembang Perkembangannya, Sekalipun itu informasi yang be non wang. fn 36 | Manajemen Pajak Tujuan yang selanjutnya adalah untuk dijadikan sebagai satu alat atau sarana perusahaan. Yang ‘mana dengan alat ini, pencatatan keuangan menjadi lebih rapi dan bagus. Tak hanya itu tujuan akuntansi keuangan terkait hal ini ialah untuk menjadikan finansial perusahaan tertata dengan baik. Sehingga wang tidak lagi menjadi masalah yang kronis yang membuat perusahaan kolaps. ‘Tujuan yang terakhir adalah untuk menjaga keseimbangan finansial perusahaan, Dengan adanya akuntansi keuangan tentu pengeluaran dan pemasukan tercatat dengan detail. Dari situ menjadi jelas serta tidak terjadi tumpang tindih data. Selain memiliki tujuan sebagaimana dijelaskan di atas akuntansi keuangan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut a, Mengetahui Keuntungan dan Kerugian Fungsi akuntansi keuangan yang pertama adalah untuk melakukan pemeriksaan yang terkait dengan Keuntungan dan kerugian yang masuk ke perusahaan. Atas dasar itu, maka seorang akuntan harus bisa mengkalkulasi keduanya dengan benar. Nantinya data terkait keuntungan dan kerugian tersebut bisa dijadikan dasar keputusan, Utamanya yang berhubungan dengan rencana mendapatkan keuntungan penjualan yang akan datang. b. Laporan kepada manajemen perusahaan Fungsi yang kedua adalah sebagai bentuk laporan kepada perusahaan. Ini merupakan tang- gung jawab akuntan yang harus dikordinasikan dengan piliak eksternal perusahaan yang lain. Sekalipun demikian pihak internal perusahaan juga unsur yang penting untuk mengetahui ten- tang laporan keuangan perusahaan, Karena ini urgen sebagai informasi yang akan dijadikan bahan memanajemen perusahaan ke depan, Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi perusahaan. Utamanya untuk menentukan kebijakan terkait dengan usaha atau stra- i keuangan tentn penyusunan laporan Dengan adanya akuntat tegi perusahaan selanjutny lebih struktual dan sistematis. Terutama yang terkait dengan pasiva, aktiva, modal ataupun kewajiban dan pajak c. Pembagian Keuntungan atau profit Fungsi yang selanjutnya adalah membantu perusahaan untuk menetapkan hak bagi unsur per- ‘usahaan yang sudah ikut andil membesarkannya, Hak ini mencakup semua unsur baik yang. internal maupun yang eksternal, Salah satu hak yang dimaksud adalah hak mendapatkan laba pada rekanan atau investor. Sedangkan untuk hak internal perusahaan berhubungan dengan aji dan bonus karyawan, Hak yang dimaksud tidak hanya berupa material, tetapi penyandang dana perusahaan juga harus mengetahui manajemen secara utuh, Salah satunya adalah me- mahami strategi penjualan apa yang sedang dijalankan. Dengan adanya akuntansi keuangan, ‘maka kalkulasi keuangan perusahaan bisa ditemukan, Dari sana bisa dinilai apakah hak dibe- kc yang lainnya. rikan sesuai standar atau ditambahkan dengan hak-l Manajemen Pajak | 37 Monitor dan Controlling venting untuk memonitor dan mengawasi aneka Kegiatan, dilakukan contropy, yang ada di dalam perusahaan. Setiap transaksi di perusahaan harus dilakukan contro, guna menghilangkan potensi mendapatkan kerugian. Conolling bisa sukses dillakan j., saham seta pihak ekstemnal dalam hal nada, ekonomi untuk perussheay, ‘Akuntasi keuangan memiliki fang pihak perusahaan utamanya para pemegang a pemerintah berkoordinasi baik melalui kebijakan dan kepuruss! - Membantu meneapai tujuan perusahaan Fungsi selanjutnyaialah supaya bisa menjadi bantuan bagi perusabaan ketika ingin meraih py, juan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Tentunya, sudah ada scree kalau perusahaan akan merengkuh tujuan tertentu yang menjadi targetnya. Karena alasan itulah petugas akuntang memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan data terkait transaksi finansial di sebuah yn usaha. Oleh sebab itu, iperlukan kemampuan untuk menganalisis, melalukan evaluasi sera meraih tujuan yang sudah disepakat. Sebagai pengawasan Akuntans ‘euangan berfungsi sebagai pengawasan aktifitas unit usaha atau perusahaan, Uta. manya yang berkaitan dengan masalah transaksi finansial. Pembuat anggaran Pembuatan anggaran perusahaan adalah instrumen bantuan penting dalam rangka demi pen- capaian sasaran yang sudah direncanakan sebelumnya. Baik saat renca Jalu maupun transaksi yang akan datang ia periode avval tahun Penyusunan informasi yang akurat Akuntansi keuangan bermanfaat dalam perangkaian data yang tetap terkait dengan lus per- ‘ubahan sumber ekonomi netto unit usaha, Biasanya di disebabkan oleh munculnya aktiftas finansial dalam rangka meraih keuntungan. Nantinya siklus sumber ekonomi yang salah satu contohnya adalah belanja perusahaan yang berlebihan bisa dikura atau dipinggirkan demi mencegah tindakan pemborosan perusahaan, Pemetaan perusahaan Fungsi yang selanjutnya adalah untuk melakukan pemetaan penjuatan dan persediaan. Ter masuk juga di dalamnya yang terkait dengan pengeluaran-pengeluaran perusahaan. Sepeti pengeluaran untuk gaji karyawan dan selainny Untuk mempermudah proses evaluasi Fungsi akuntansi keuangan yang terakhir adalah untuk mempermudah proses evaluasi. Mak- sudnya dengan adanya laporan akuntasi kevangan tentu ada data-data kongkrit vang akan bist menjadi pertimbangan dalam perencanaan terkait dengan perkembangan perusahaan di depam 38 | Manajemen Pajak ©) Informasi akuntansi manajemen (management accounting information) Akuntansi manajemen adalah sebuah sistem akuntansi yang memiliki kaitan dengan penggunaan informasi akuntansi oleh tingkat manajerial suatu organisasi. Manfaat dari jenis ilmu akuntansi inj akan memberikan dasar pembuatan keputusan dan strategi bisnis sehingga pihak management bisa lebih siap untuk mengelola dan melakukan fungsi pengontrolan. Menurut Chartered Institute of Management Accountants (CIMA), akuntansi manajemen adalah proses identifikasi, pengu- kuran, akumulasi, analisis, penyusunan, interpretasi, dan komunikasi informasi yang digunakan oleh manajemen untuk merencanakan, mengevaluasi, dan pengendalian dalam suatu entitas dan untuk memastikan sesuai dan akuntabilitas penggunaan sumber daya tersebut. Hal ini juga me- Jiputi penyusunan laporan keuangan untuk kelompok non-manajemen seperti pemegang saham, kreditur, badan pengatur dan otoritas pajak. ‘Tyjuan akuntansi manajemen adalah untuk menghasilkan laporan secara spesifik dan detail, mengidentifikasi masalah yang timbul serta menyelesaikan masalah tersebut, Sclain itu, akuntan- informasi terkini dan si manajemen juga bermanfaat bagi pihak internal perusahaan karena berisi akan datang dari perusahaan, seperti penganggaran, evaluasi kinerja, optimalis dan sebagainya. Akuntansi mangjemen digunakan untuk menyediakan informasi keuangan bagi i operasional, eperluan pihak manajemen atau pihak intemal perusahaan, Informasi yang dihasilkan nanti- nya akan dipakai sebagai bahan evaluasi dan sarana pengambilan keputusan untuk perusahaan. Misalnya para manajer, cksckutif, sales, karyawan administrasi, ataupun supervisor. Berikut ini beberapa fun, jan penerapan akuntansi manajemen dalam perusahaan: a, Menghasilkan informasi kevangan untuk kepentingan manajemen atau pihak internal perusa- haan untuk mencapai tujuan perusahaan Informasi tersebut dibutuhkan manajemen scbagai bahan pertimbangan pengambilan kepu- tusan dan menilai hasil yang telah dicapai. Misalnya pada departemen produksi, manajer di bagian produksi akan membutubkan data akuntansi manajemen mengenai rincian biaya pro- duksi, berapa harga pokoknya, sampai inform: letail mengenai harga produk per unit. Ini nantinya juga bisa digunakan sebagai panduan perencanaan operasional terkait berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk produksi inti dan berapa banyak biaya overhead yang sekiranya harus dibayarkan demi menunjang operasional tersebut b. Mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi keuangan dalam bentuk suatu laporan keuangan yang sistematis, transparan dan detail Ini memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi manajemen yang menggunakan suatu informasi tersebut di mana ttik sentralnya bagi pihak-pihak dalam suatu organisasi perusahaan. Misalnya kalkulasi biaya produk, kalkulasi biaya suatu kegiatan, kalkulasi biaya suatu departemen. Manajemen Pajak | 39 @d | juan usaba ©. Untuk menyajikan suatu laporan sebagai sat Kesa mn angkea menjalankan proses menajemen yang dalian. i Untuk kepentingan pihak internal dalar engen puti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan Penes Tnformasi akuntansi pojak (tax accounting information) 3 berhubungan dengan penyajian informasi deny, ahami lebih dal ketentum peraturan perundang-undangan prpsjakan. Unt neu 01 A 8 menaay: akuntansi perpajakan dan perannya dalam menentukan bal terkait pajak: Auntansi pera, adalah proses mencatat, mengklasifikasi dan meringkas transaksi ekonomi yang terkait dengay, kewajiban perpajakan wajib pajak seta diakhiri dengan pembuatan laporan Kewangan fskal ata, undangan perpajakan. Laporanketangan gy Akuntansi pajak merupakan kegiatan yang Koreksi fiskal sesuai dengan peraturan perundang- sar untuk membuat surat pemberitahuan tahunan(§pp) cemudian akan digunakan sebagai da Fungsi dari akuntansi perpajakan bukan hanya untuk mengetahui seberape besar wala pajak yang dibayarkan kepada petugas pajak, namun akuntansi perpajakan memiliki fungsj gj, nya seperti berikut i 8. Menjadi strategi dan perencanaan perpajakan di masa yang akan datang yang bersumber da nilaian kinerja perusahaan selama pe, data pembayaran pajak. Hal ini juga menjadi bahan pe triode sebelumnya, b. Analisis untuk mengetahui besaran pajak yang menjadi tanggungan perusahaan di waktu yang akan datang. Mempersiapkan untuk pembayaran pajak di waktw yang akan datang akan lebih memudahkan perusahaan dalam hal mengurus pajak, c. Salah satu laporan keuangan yang dibutubkan saat ada investor atau keperluan publikas a. maka perusahaan dinilai memiliki performa innya, Dengan adanya laporan pajak yang bail yang baik juga. d. Mendokumentasikan perpajakan setiap tahunnya sebagai perbandingan untuk mengetahu perkembangan keuangan perusahaan, Dalam kegiatan ini, ada beberapa prinsip dan pedoman yang sebaiknya diikuti agar dapat membuat laporan perpajakan atau pembukwan yang akan membantu ketika saat audit atau penge- cekan telah tiba. Terdapat beberapa prinsip yang harus dimiliki dalam akuntansi perpajakan, yaitu adalah sebagai berikut a. Prinsip Kesatuan Prinsip ini berarti perusahaan adalah sebuah Kesatuan ekonomi yang tidak dapat disatukan dengan entitas ekonomi lain b. Prinsip Historis Prinsip yang mewajibkan pencatatan Kcuangan secara real-time terhadap pembiayaan as atau barang lainnya. Sebagai contoh, jika perusahaan membeli alat produksi senilai Rp 50 ju! dan dalam proses negosiasi adalah Rp 45 juta, maka nilai yang harus dibukukan adalah yang Sesuai dengan jumlah yang akhimya dibayarkan yaitu sebesar Rp 45 juta 40. | Manajemen Pajak c. Prinsip Pengungkapan Penuh Seluruh pencatatan transaksi keuangan harus dilakukan secara lengkap dan informatif agar mendapatkan hasil yang akurat. Jika diperlukan, dapat menyertakan lampiran atau catatan ‘ambahan sebagai referensi. Tujuannya agar risiko kesalahan dan ketidakakuratan pencatatan data pajak bisa diminimalkan, bahkan dihilangkan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, proses akuntansi perpajakan tidak jauh beda dengan siklus akuntansi pada umurnnya. Siklus akuntansi selalu dimulai dengan pencatatan akun- tansi yang berkaitan dengan informasi keuangan yang dapat dinilai dengan uang. Selanjutnya, transaksi akan dicatat pada suatu jumal dan kemudian di posting ke dalam buku besar. Setelah itu dimasukan ke dalam neraca lajur dan diakhiri dengan pembuatan laporan keuangan. i D._Inti Persoalan Perpajakan = Inti persoalan perpajakan adalah siapa yang harus membayar pajak dan berapa besarnya pajak yang terutang, Masalah siapa yg harus membayar pajak adalah persoalan subjek pajak, yang terdiri dari orang pribadi atau badan. Berapa besar pajak terutang menyangkut masalah objek pajak, tarif pajak dan dasar pengenaan pajak. Subjek pajak adalah istilah dalam peraturan perundang-undangan perpajakan untuk perorangan (pribadi) atau organisasi (badan) berdasarkan peraturan perundang- -undangan perpajakan yang berlaku. Seseorang atau suatu badan merupakan subjek pajak, tapi bukan berarti orang atau badan itu punya kewajiban pajak. Kalau dalam peraturan perundang-undangan per- pajakan tertentu seseorang atau suatu badan dianggap subjek pajak dan mempunyai atau memperoleh objek pajak, maka orang atau badan itu jadi punya kewajiban pajak dan disebut wajib pajak. Subjek pajak juga digolongkan menjadi subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri. Subjek pajak dalam negeri ditentukan oleh domisili pendiriannya atau lamanya suatu aktivitas bisnis dilakukan di Indonesia. Subjek pajak dalam negeri bisa berupa orang perorangan, badan atau warisan yang belum dibagi. Jika orang perorangan lahir di Indonesia atau telah lama tinggal lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan tau berniat untuk tinggal lama di Indonesia, dia dapat disebut sebagai subjek pajak pribadi dalam negeri. Pada prinsipnya orang pribadi yang menjadi subjek pajak dalam negeri adalah orang pribadi yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia, Termasuk dalam pengertian orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia adalah mereka yang mempunyai niat untuk bertempat tinggal di In- donesia, Apakah seseorang mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia ditimbang menurut keadaan, Keberadaan orang pribadi di Indonesia lebih dari 183 hari tidaklah harus berturut turut, telapi ditentukan oleh jumlah hari orang tersebut berada di Indonesia dalam jangka waktw 12 balan sejak kedatangannya di Indonesia, ketika di- dirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia selama lebih dari 183 hari. Namun unit tertentu dari Begitu juga dengan badan. Suatu badan dapat disebut sebagai subjek dalam ne Manajemen Pajak | 41 | ran perundang wndangan atau Pembiayg, Negara) / APBD (Anggaran Pendapata, » a aikecuaikan ersebut dst Oleh keen 11 daerah.Contoh dari badan yang tie BUMD (Badan Usaha Milik Daeg badan pemerintah yang dibentuk berdasarkan pera bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja anja Daerah) dikecualikan dari ketentuan ini, Badan yane subjek pajak khusus dibawah kebijakan pemerintah pusat 13 cualikontersebut dari BUMN (Badan Usaha Milik Negara) / sate Tah), nggthan oth orang pba sHbeK Pla dalam gy an undang undang ni meng perpajakannya warisan treba nay Warisan yang belum terbagi yang di dianggap sebagai subjek pajak dalam negeti dalam ee Pewaris, Adapun untuk pelaksanaan pemenuhan Kevajiba gantikan ais aioe yang veshak, Apabila arson tersebut telah ta rake eWay Perpajakannya beralih kepada abi wari. Warisan yang belum terbaei ae oe cc OTe oy pribadi sebagai subjec pajok luar negei yang tidak menjalankan usaha atau ee Sivan epi melalui suatu bentuk usaha tetap Indonesia, tidak dianggap sebagai subjekepajak penggant kr, Pengenaan pajak atas penghasilan yang dterima atau diperoleh orang pribadi dimaksud melekay pag, objeknya Subjek pajak Iuar negeri mencakup orang pribadi yang tidak bertetapat tinggal di Indones orang pribadi yang berada di Indonesia tapi tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bygy dan badan usaha tetap yang tidak didirikan dan tidak bertempat Kedudukan di Indonesia namun meq, Jalankan usaha atau bisnis di Indonesia, ‘kenai pajak atas penghasilan baik yang diterima atau diperote 1 subjek pajak Tar negeri dikenai pajak hanya an di Indonesia. Subjek pajak dalam negeri gi. Subjek pajak dalam nege dari Indonesia maupun dari Iuar Indonesia, sedang! atas penghasilan yang berasal dari sumber pengha kenai pajak berdasarkan penghasilan bruto dengan tarif umum. Sedangkan subjek pajak luar negeri dikenai pajak berdasarkan penghasilan bruto dengan tarif pajak sepadan alias tarif tunggal terhadap semua objek pajak berapapun nilainya, Bagi wajib pajak uar negeri yang menjalankan usaha atay melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia, pemenuhan kewajiban perpajakannya dipersamakan dengan pemenuhan kewajiban perpajakan. Wajib pajak dalam negeri sebagaimana di- atur dalam undang undang ini dan undang undang tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan, Subjek pajak dalam negeri wajib menyampaikan surat pemberitahuan tahunan (SPT) pajek penghasilan sebagai sarana untuk menetapkan pajak yang terutang dalam suatu tahun pajak Sedang- kan subjek pajak luar negeri tidak menyampaikan SPT pajak penghasilan karena kewajiban pajaknya dipemuhi melalui pemotongan pajak yang bersifat final. Di Indonesia mempunyai suatu sistem pemungutan pajak euan berja- ng dapat menjadi nya mekanisme perpajakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sistem pemungutan pajak ini se merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menghitung besamya pajak yang harus dibayor kan oleh wajib pajak ke Negara, Setidakny: di Indonesia, yaitu di antaranya fl 4 Aamfemen Pa 4 ‘ terdapat 3 jenis sistem pemungutan pajak yang berlaky 1a) Self Assessment System ‘Sistem perpajakan ini yang digunakan untuk menentukan besamya pajak yang harus dibayar oleh ‘wajib pajak yang bersangkutan, Dalam artian lain bahwa wajib pajak adalah pihak yang berperan aktif dalam menghitung, membayar dan melaporkan pajak kepada kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau sistem administrasi online yang dibentuk oleh pemerintah. Dalam hal ini pemerintah berpe- ran untuk mengawasi wajib pajak. Untuk contohnya adalah dalam PPN dan PPh. Sel/assessment system sudah mulai masuk ke Indonesia setelah era reformasi perpajakan pada tahun 1983 dan masih berlaku hingga saat ini, namun sistem perpajakan tersebut memiliki konsekuensi karena \ajib pajak berhak menghitung jumlah pajak yang perlu dibayar, biasanya wajib pajak berusaha membayar pajak sesedikit mungkin, }) Official Assessment System Sistem pemungutan pajak ini yang memungkinkan pihak berwenang untuk dengan bebas menen- tukan jumlah pajak yang harus dibayarkan kepada otoritas pajak atau pemungut pajak. Dalam sistem pemungutan pajak ini biasanya wajib pajak bersifat pasif dan hutang pajak hanya dapat digunakan setelah otoritas pajak mengeluarkan surat ketetapan pajaknya. Sistem pemungutan pajak ini biasanya dapat diterapkan pada penyelesaian pajak bumi dan bangunan (PBB) atau jenis pajak daerah lainnya. Dalam proses transaksi pembayaran PBB, KPP biasanya berperan sebagai pihak yang mengeluarkan surat ketetapan pajak yang memuat sejumlah PBB terutang disetiap tahunnya, schingga tidak perlu lagi untuk menghitung pajak yang terutangnya, namun cukup de- ngan membayar PBB berdasarkan surat pemyataan terutang pajak (SPT) yang diterbitkan oleh KPP yang terdaftar sebagai subjek pajak. c) Withholding Assessment System Sistem pemungutan pajak ini memberikan pengertian bahwa besarnya pajak akan dihitung oleh pihak ketiga yang bukan wajib pajak atau petugas pajak. Contoh dar sistem ini adalah pemotongan penghasilan pegawai oleh bendahara instansi, sehingga pegawai tidak perlu lagi ke kantor pajak pajak apa saja yang untuk membayar pajaknya, Untuk itu kita perlu mengetahui jenis termasuk dalam sistem pemungutan pajak ini, untuk penggunaan sistem ini di Indonesia jenis-jenis pajak yang dipakai adalah PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, dan PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan PPN, Scbagai bukti bahwa pajak telah dibayar lunas dengan menggunakan withholding ‘assessment system pada umumnya berupa bukti potong atau bukti pungut. Namun dalam beberapa asus juga menggunakan sertifikat pajak (SSP) yang kemudian sertifikat pemotongan tersebut kemudian akan dilampirkan pada PPh / SPT PPN wajib pajak yang bersangkutan, Manajemen Pak 143 i oe : E. Metode Akuntansi Pajak Eos @ Dalam dunia bisnis, setiap perusahaan membutuhkan sistem pencatatan yang mencatat a, merekam semua aktivitas perusahaan secara rapi dan teratur. Secara umum, sistem pencatatan. aktic ang menghasilkan laporan ke. vitas suaty usaha dinamakan akuntansi, yaitu suatu sistem inform ada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan Kondisi perusahaan. Dengan demikian, pemimpin perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil berbags, alternative kebijakan untuk kelangsungan hidup perusabaan. Di Indonesia, pajak tidak dapat terlepas dari aktivitas bisnis. Dengan kata lain, pajak dan bis. ‘ nis saling mempengaruhi satu sama lain. Seperti halnya dunia bisnis, dunia pajak juga mengharuskan te beberapa wajib pajak untuk melakukan sistem pencatatan suatu aktivitas bisnis. Dalam pajak, sistem peneatatan tersebut lebih dikenal dengan nama pembukuan, Pembukuan yang disusun secara rapi dan teratur dapat menghasilkan informasi mengenai pajak yang terutang atas jumlah seluruh objek pajak yang diterima, diperoleh, diserahkan dan dilakukan selama masa pajak (bulanan/tahunan) tertentu, Bi Dengan demikian, pembukuan atau akuntansi dapat memudahkan wajib pajak untuk melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya, antara lain mempermudah wajib pajak dalam mengisi Surat Per beritahuan masa dan tahunan, mempermudah perhitungan besarnya penghasilan kena pajak (dasar pengenaan pajak untuk PPN) dan menyajikan informasi tentang posisi finansial dan hasil usaha untuk dian; sa oleh pengambil kebijakan perusahaan f Ketentuan pembukuan scbagaimana diatur dalam UU KUP dinyatakan bahwa pada prinsip- nya semua wajib pajak wajib menyelenggarakan pembukuan, kecuali wajib pajak tertentu yang me- nurut undang-undang perpajakan diperkenankan untuk tidak menyelenggarakan pembukuan, tetapi harus menyelenggarakan pencatatan. Pasal 28 ayat | UU KUP mewajibkan kepada wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan wajib pajak badan di Indonesia, swajib menyelenggarakan pembukuan. Jadi pada prinsipnya semua wajib pajak wajib pembukuan, Pembukuan yang diselenggarakan wajib pajak sesuai dengan ketentuannya haruslah meme- nuhi syarat antara lain sebagai berikut: a) Pembukuan harus diselenggarakan di Indonesia dengan menggunaken huruf latin, angka arab, satuan mata ang rupiah dan disususun dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa asing atau - satuan mata uang selain rupiah, yang dizinkan oleh menteri keuangan, We bd) Pembukuan harus dilakukan secara teratur dan diselenggarakan dengan prinsip taat asas, de 5 ngan stelsel akrual atau stelsel kas. : cc) Perubahan terhadap metode pembukvian dan/atau tahun buku harus mendapat persetujuan DIP d) Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri dari catatan mengenai harta, utang atau kewajiban, mo- dal, penghasilan, biaya, penjualan, dan pemebelian sehingga dapat dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak-pajak yang terutang. z e) _ Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata wang selain Rupiah dapat disclenge™ rakan oleh wajib pajak setelah mendapat izin menteri keuangan, 44 | Manajemen Pajak Pencatatan terdiri atas data yan, bruto dan/atau penghasilan termasuk penghasilan yang Buku, catatan, ‘dan dok - Iain termasuk hasil peng '¢ dikumpulkan secara teratur tentang peredaran atau penerimaan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajok yang terutang, bukan objek pajak dan/atau yang dikenai pajak yang bersiat final. men Yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dan dokumen Sv Pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara elektronik atau se- __ cava program aplikasi on-line wajibdisimpan selama 10 (sepuluh) tahun di Indonesia, yaitu di _ tempat Kegiatan atau tempat tingeal wajib pajak orang pribad, atau dternpatkedudulan Walib Pajak badan’ i : Dengan démikian, pembukuan harus diselenggarakan dengan cara aiau sistem yang lazim dipakai di Indonesia, ‘misalnya berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan, kecuali peraturan ‘perundang-undang:perpajakan menentukan Jain, Prinsip taat asas pada pembukuan adalah prinsip yang sama digunakan dalam metode pembukuan dengan tahun-tahun sebelumnya untuk mencegah ppenggeseran laba atau rugi. Prinsip taatasas dalam metode pembukuan misalnya dalam penerapan: 2), Stelse! Pengakuan Penghasilan Stelsel pengakuan penghasilan yang diakui dalam perpajakan terdiri dari stelsel akrual dan stelsel Kas. : ‘ . Stelsel Akrual 5 Stelsel akrual adalah suatu metode penghitungan penghasilan dan biaya dalam arti penghasil- an diakui pada waktu diperoleh dan biaya diakui pada waktw terutang. Jadi, tidak tergantung kapan penghasilan itu diterima dan kapan biaya itu dibayar secara tunai. Termasuk dalam pengertian stelsel akrual adalah pengakuan penghasilan berdasarkan metode persentase ting kat penyelesaian pekerjaan yang umumnya dipakai daiam bidang konstruksi dan metode lain yang dipakai dalam bidang usaha tertentu seperti build operate and transfer (BOT) dan real estate. b. Stelsel Kas. Stelsel kas adalah suatu metode yang penghitungannya didasarkan atas penghasilan yang di- terima dan biaya yang dibayar secara tunai. Menurut stelsel kas, penghasilan- baru diang: gap sebagai penghasilan apabila benar-benar telah diterima secara tunai dalam suatu periode tertentu serta biaya baru dianggap sebagai biaya apabila benar-benar telah dibayar secara_ tunai dalam: satu periode tertentu. Stelsel kas biasanya digunakan oleh Perusahaan: kecil orang pribadi atau perusahaan jasa, misalnya transportasi, hiburan, dan restoran yang teng- gang waktu antara penyerahan jasa dan penerimaan pembayarannya tidak berlangsung syar. Dengan cara ini, pemakaian stelsel kas dapat mengakibat itu, untuk penghitungan pajak penghasilan dalam memakai stelsel kas harus Be Mpetay ky hal-hal antara lain sebagai berikut: © Penghitungan jumlah penjualan dalam suatu periode harus meliputi seluruh pep: it oo aay, baik yang tunai maupun yang bukan. Dalam menghitung harga pokok Poa diperhitungkan seluruh pembelian dan persediaan. as © Dalam mempeoleh harta yang dapat dsusutkan dan hakchak yang dapat damon. biay- bya yang kurangkan dav penghasilanhanya dapat dilsukan melalui py dan amortisasi. © Pemakaian stelsel kas harus dilakukan secara taat asas (konsisten). Dengan demiki Penggunaan stlsel kas untuk tujuan perpajakan dapat juga dinamakan stelsel campuran, b) Metode Pembukuan Pada dasarnya metode pembukuan yang dianut harus taat asas, yaitu harus sama dengan tahun, tahun sebelumaya, misalnya dalam hal penggunaan metode pengakuan penghasilan dan bay, (metode kas atau akrual), metode penyusutan aktiva tetap, dan metode penilaian persediaan, Namnun, perubahan metode pembukuan masih dimungkinkan dengan syarat telah mendapas Persetujuan dari direktur jenderal pajak. Perubahan metode pembukuan harus diajukan kepada dlirekturjenderal pajak sebelum dimulainya tahun buku yang bersangkutan dengan menyampaikan ‘lasan yang logis dan dapat dterima serta akibat yang mungkin timbul dari perubahan tersebu, Perubahan metode pembukuan akan mengakibatkan perubahan dalam prnsip tat asas yang dapat ‘meliputi perubahan metode dari kas ke akrual atau sebaliknya atau perubahan penggunaan metode pengakuan penghasilan atau pengakuan biaya it sendit , misalnya dalam metode pengakwa biaya yang berkenaan dengan penyusutan aktiva tetap dengan menggunakan metode penyusttan tertentu Contoh: ¥ Wajib pajak dalam tahun 2020 menggunakan metode penyusutan “gars Iurus atau straight line method. Jika dalam tahun 2021 wajib pajak bermaksud mengubah metode penyusutan aktia dengan menggunakan metode penyusutansaldo menurun atau declining balance method, Waits Pajak~-harus minta persetyjuan terlebih dahulu kepada direktur jenderal pajak yang diajuan sebelum dimulainya tahun buku 2021 dengan menyebutkan alasan dilakukannya perutah= metode penyusutan dan akibat dari perubahan tersebut. Selain itu, perubahan periode tahus bbuku juga berakibat berubabnya jumlh penghasilan atau Kerugian wajib pajak. Oleh karena ts perubahan tersebut juga harus mendapat persetujuan ditekturjenderal pajak ©). Tahun Pajak Tahun paak adalah sama dengan tahun Kalender Kecualiwajibpajak menggunakan tun ‘yang tidak sama dengan tahun Kalender. Apabila wajib pajak menggunakan tahun’ ‘buku yangiidet sama dengan tahun kalender, penycbutan tahun pajak yang bersangkutan mengg : eure bie yang di dalamnya termasuk 6 (enam) bulan pertama atau lebih, ‘ i 46 1 Manajemen Paik lengan 30 Juni 2021 adalah tahun pajak 2020. Tahun. buku 1 Oktober 2020 sampai oe 30 September 2021 adalah tahun pak 2021 ee aime Pasal 10 ayat (6) ving -undang nomor 36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan (PPh) mengatur bahwa penilaian persediaan barang hanya boleh menggunakan harga perolehan, © sedangkan penilaian pemakaian persediaan barang untuk penghitungan harga pokok hanya boleh dian dengan cara atau metode pencatatan persediaan sebagai berikut : a, Metode Fifo (Fist Jn First Out) Metode ini beranggapan, bahwa barang yang dibeli lebih awal, dianggap dikeluarkan lebih awal pula. Dengan demikian, setiap terjadi suatu transaksi penjualan, maka harga pokok ba- rang yang terjual dinilai berdasarkan harga barang yang dibeli lebih awal. , Metode Rata-Rata (Moving Avarage), Metode ini beranggapan, bahwa setiap terjadinya perubahan jumlah persediaan barang, baik Karena pembelian maupun Karena adanya penjualan yang dilakukan oleh perusahaan, sisa persediaan barang yang mas ada segera diambil nilai rata-ratanya, Nilai rata-rata barang yang masih ada diperoleh dengan jalan membagi jumlah nilai persediaan barang yang masih ada dengan jumlah satuan barang yang bersangkutan, Dengan demikian, harga pokok barang yang dijual, dinilai berdasarkan harga rata-rata barang itu Apabila sekali wajib pajak badan dan orang pribadi memilih salah satu cara penilaian pemakaian persediaan untuk penghitungan harga pokok tersebut, maka untuk tahun-tahun selan- jutnya harus digunakan eara yang sama ‘Metode Penyusutan dan Amortisasi.. Secara konsep, penyusutan adalah alokasi biaya perolehan suatu aktiva tetap (kecuali tanah) se- Jama masa manfaat tertentu sesuai dengan kelompok harta. Penyusutan fiskal diatur dalam Pasal 1 undang-undang (UU) pajak penghasilan (PPh). Sedangkan amortisasi adalah alokasi perolehan ~ harta tidak berwujud selama masa manfaat tertentu. Ketentuan mengenai amortisasi diatur dalam Pasal 11A UU PPh. Penyusutan dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran, kecuali untuk harta yang ma- ~ sih dalam proses pengerjaan, penyusutannya dimulai pada bulan selesainya pengerjaan harta ter- ~ sebut. Sementara amortisasi dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran. Baik penyusutan ma- “upun amortisasi, berakhir pada saat masa manfaatnya habis, ‘Masa manfaat aktiva tetap sesuai dengan kelompok aktiva tetap yang ditentukan oleh enteri keuangan, Dalam UU PPh, metode penyusutan hanya ada dua, yaitu garis lurus (straight (double declining balanced method). Khusus untuk aktiva ba- ar selama masa manfaat yang telah ido menurun, penyusutan dilakuken dihitung dengan cara menerap. at nilai sisa buku disusutkan ‘Penyusutan dilakukan dalam bagian-bagian yang sama bes ~ ditentukan bagi harta tersebut, Sedangkan dalam metode sal “dalam bagian-bagian yang menurun selama masa manfaet, Yan A kan tarif penyusutan ats nila sisa buku, dan pada akhir masa man's sekaligus, dengan syarat dlakukan secara taat as28- Ren reece, UU PPh juga mengatue besarantarif yang berlaky Unit ‘riba uar biasa, seperti lergantung dari kelompok aktiva. Jika terjadi pengalian aktiva atau 5 SE ae = is Ss kebakaran atau banjir, maka aktiva tersebut disusutkan sekaligus i mae aa peaaheate langsung dibjayakan. Sebaliknya,jikaaktiva itu dijual maka hargajuainy* ‘i bagi wajib pajak. Selain itu, apabila wajib pajak mendapat penggantian enggantian asuransi tersebut juga merupakan penghasilan ca ae Untuk menghitung penyusutan fiskal, setiap aktiva tetap harus dikslompokkan. Hal inj diatur iia aes eae Kevangan (PMK) No, 96PMK63/2009 tentang jes jenis harta yang termasuk dalam kelompok harta berwujud bukan bangunan untuk: keperluan Penyusutan, Wajib pajak badan perlu memperhatikan kelompok harta berdasarkan PMK tersebut agar tidak terjadi koreksi positif penyusulan apabila dilakukan pemeriksaan oleh otoritas pajak, Terdapat panduan tabel kelompok harta untuk mengetaui posisi aset. Baru setelah itu, wajib ntuan, ssuransi kerugian maka pajak dapat menghitung besarnya penyusutan dengan tarif sesuai Kete Penghitungan penyusutan dihitung berdasarkan bulan per bulan. Dalam ketentuan, satu hari dihitung seperti satu bulan, Misalnya, wajib pajak membeli kendaraan roda empat pada 30 Juni 2022, maka sejak bulan Juni sudah dihitung penyusutannya. Dengan demikian, pada tahun pembelian kendaraan tersebut, jumlah bulan penyusutannya dihitung selama 7 bulan, yaitu Juni- Desember 2022. I F. Perhitungan Pajak Penghasilan Terutang ‘Untuk dapat mengelola pajak penghasilan agar didapat beban pajak yang paling efisien, mut- Jak diperlukan pengetahuan yang cukup tentang bagaimana menghitung pajak penghasilan yang ter ‘utang. ‘Adanya perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya antara akuntansi komersial dan akun- tansi pajak (akuntansi skal), menimbulkan perbedaan dalam menghitung besarnya penghasilan kena pajak. Perbedaan ini disebabkan adanya perbedaan kepentingan antara akuntansi komersial yang ‘endasarkan laba pada konsep dasar akuntasi yaitu: the proper matching cost against revenue, ddang dari segifiskal tujuan utamanya adalah penerimaan negara, Maka dari itu, dalam penyusunan laporan keuangan perlu terlebih dahulu dilakukan rekons Has! anlar laporan Keuangan menurut akuntansi dengan laporan keuangan fiskal atau laporan ket- angaan yang disusun berdasarkan ketentuan perundang-undangan Perpajakan. Oleh karena itu, harus 48. || Manajemen Pajak i dua, yaitu, perbedan waktu dan Sete tetap. Perbedaan: wakta ‘adalah Fes y yang bersifat sementara, karena adanya ketidaksamaany saat pengakuan penghasilan dan abeban antara peraturan perpajakan dengan standar akuntansi keuangan, ~ Perbedaan tetap adalah perbedaan yang terjadi karena peraturan perpajakan, menghitung Jaba fiskal berbeda dengan perhitungan laba menurut standar akuntansi keuangan tanpa ada korcksi di ke- ‘mudian hari, misalnya ada laba akuntansi yang tidak diakui oleh ketentuan perpajakan (adanya pen- dapatan yang tidak dijumlahkan dengan penghasilan Jainnya) dan adanya pengeluaran scbagai beban Taba akuntansi yang tidak diakui olch ketentuan fiskal, misalnya biaya yang tidak boleh dikurangkan “a): Penghasilan ~ Konsep dasar pengertian penghasilan menurut akuntansi adalah penambahan aktiva dan penurun- an kewajiban yang menyebabkan kenaikan ekuitas yang tidak berasala dari kontribusi penanaman modal. Penghasilan meliputi pendapatan dan keuntungan, Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari akt yang berbeda, seperti: penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividen, royalty, dan sewa. Pendapat- ~ an harus is perusahaan, dikenal dengan sebutan iukur dengan nilai wajar dari imbalan yang diterima atau yang dapat diterima, Pada - umumnya imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas. ~ Penghasilan berdasarkan undang-uni ing perpajakan (pasal 4 ayat ] UU pajak penghasilan): “Se- tiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal ~~ dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk me- "nambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan bentuk apapun” jerdasarkan ketentuan undang-undang pajak penghasilan, terdapat penghasilan-penghasilan ter- ~~ tentu yang diatur secara khusus, msalnya yang pengenaan pajaknya bersifat final. Di samping itu, ada juga penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak. aya - Pengertian biaya di dalam akuntansi bahwa setiap pengurang terhadap penghasilan adalah biaya. Apabil a. Pengeluaran kapital, y akuntansi, yang dicatat sebagai aktiva, Beban diakui berdasarkan alokasi yang rasional dan sistematis, dikenal dengan istilah penyusutan atau amortisasi. ~b. Pengeluaran penghasilan yaitu pengeluaran hanya memberi manfaat untuk satu periode akun- tansi bersangkutan yang dicatat sebagai beban, ditinjau dari periode akuntansinya, pemanfsatan pengeluaran dibedakan antara: pengeluaran yang memberikan manfaat lebih dari dari satu periode Beban diakui dalam laporan Jaba rugi atas dasar hubungan Jangsung antara biaya yang timbul dan penghasilan tertentu yang diperolch. = © Manajemen Paiak 149 i ~ gan akuntansifiskal tersebut, untuk menghitung pajake bee © Tui komersial terlebih dahulu harus dilakukan koreksi-kor d) ~ Pengertian biaya menurut undang-undang Pal ~Pengeluaran (biaya) untuk mendapatkan, men Poo ic penghasilan dibedakan at so ansitan bruto, yaitu dikenal dengan nama fj Biaya yang boteh dikurangkan dari penghsila” a i, dan memelihara penghasilan, “mendapatkan, m. ] : rk penghasilan bruto be Biaya yang tidak boleh dikurangkan dati agih, dan memelibara penghasilan yany an melalui penyusutan atau amortisas;, menu peritungan akuntans kong a asiln yang ertang, ead tay ksi ial, esuai dengan Koj, Ayai masa manfaat lebih dari satu tahun, dibebank adanya perbedaan-perbedaan antara laba atau Bes a than Uundang-undang pajak penghasilan, Dengan demikian, wajib pajakk tidak perlu menyclengzarajan Pembukuan ganda atau dua pembukuan, cukup membuat satu pembukuan berdasarkan gy akuntansi keuangan (SAK). Sebelum mengisi surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan, perlu dilakukan koreksj Orel fiskal terlebih dabulu, sehingga pelaporan penghasilan dan biaya-biaya (sebagai pengurng Penghasilan brut) dalam SPT PPh nya diharapkan sudah dapat disesuaikan dengan ket sebagaimana dimaksudkan dalam undang-undang perpajakan. Beda Tetap Ditinjau dari segi biaya/beban, misalnya: jaya-biaya yang digunakan untuk memperoleh penghasilan yang bukan obyek pajak aay t final. ngenaan pajaknya bel b. Penggantian/imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura atau kenikmatan, Sanksi perpajakan berupa bunga, denda, dan kenaikan: 4. Biaya-biaya yang menurut ketentuan undang-undang pajak penghasilan tidak dapat dibeban- kan sebagai biaya, karena tidak memenuhi syarat tertentu, misalnya, daftar nominatif untuk biaya entertainment dan daftar nominatif untuk penghapusan piutang yang tidak tertagi, Biaya/pengeluaran-pengeluaran tersebut di atas, menurut akuntansi komersial merupakan beban! biaya, sedangkan menurut Ketentuan undang-undang pajak penghasilan tidak dapat dibebarkan Beda Waktu Beda waktu merupakan akibat dari perbedaan metode yang digunakan antara akuntansi komersil dengan ketentuan fiskal, misalnya dalam hal: a, Metode penyusutan, b. Metode penilaian persediaan, ¢. Penyisihan/cadangan piutang tak tertagih, |. Rugi/laba selisih kurs, dan lain-lain, Dengan adanya perbedaan pengakkuan penghasilan dan biaya, mengakibatkan pula tim- -bulnya perbedaan dalam penghitungan besamya penghasilan kena pajak. Dari contoh lain yang ~ -menyebabkan perbedaan, misalnya saja yang berlaku dalam ketentuan undang-undang PN, yaitt adanya transaksi yang terutang pajak, tetapi tidak/belum tercatat sebagai penghasilan, dalam hal = Penyerahan barang kena pajak secara konsinyasi. Penyerahan barang kena pajak dari pusat ke eabang atau sebaliknya dan antar cabang, kecuali pengusaha Kena pajak itu telah memperoleh izin pemusatan tempat pajak terutang dari Dirjen Pajak. |, Penyerahan barang kena pajak antar divisi atau unit dalam suatu perusahaan terpadu, sepan- Jang divisi/unit tersebut terletak di dalam wilayah kantor pelayanan pajak yang berbeda. _ Berltik tolak dari perbedaan pengertian konsep dasar antara akuntansi dan perpajakan tersebut maka dalam pelaksanaan pemeriksaan pajak, pemeriksa pajak hampir selalu akan melakukan -rekonsiliasi fiskal, apabila wajib pajak belum melakukan terhadap laporan keuangannya. Pada -_hakikatnya rekonsiliasi fiskal ini adalah usaba untuk mencocokkan perbedaan-perbedaan yang _ ada dalam laporan Keuangan komersial (yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi) dengan la~ - poran keuangan fiskal (yang disusun berdasarkan prinsip fiskal). Dari rekonsilias ini timbul yang ~ disebut sebagai koreksi fiskal. Koreksi fiskal dapat bersifat positif atau bersifat negatif. Koreksi (fiskal) pos reksi terhadap laporan keuangan komersial agar sesuai dengan ketentuan undang-undang per- pajakan. Koreksi ini mengakibatkan penghitungan penghasilan kena pajak menjadi lebih besar. Sedangkan koreksi (fiskal) negatif, adalah Koreksi atas laporan keuangan komersial untuk disesu- - aikan dengan ketentuan undang-undang perpajakan, Akibatnya, penghitungan jumlah penghas ; merupakan ko- ~ an kena pajak menjadi lebih kecil Basis kas dan Basis Akrual jak " Apabila kita perhatikan bagian dari rumusan definisi penghasilan dalam undang-undan | penghasilan, yaitu "penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima “atau diperoleh wajib pajak.......dst”. ~ Antinya tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak baru diang- _ gap sebagai penghasilan (sebagai obyek pajak), apabila telah dicatat berdasarkan basis akuntansi yang dianut oleh wajb psjak. Sebagnimana dketahu, wai pxjak boleh memilihantara basis ki is dan basis akrual dam sistem unten pertulcmsanye, ssalkan dilakukan dengan taat azas. eran dengan basis akuntansi akrual yaitu pencatatan akuntansinya didasarkan atas saat tim- inya hak untuk meminta pemenuhan perjanjan atau saat timbulnya kewajiban untuk memenuh ees a i ghasilan menganut faham penghasilan ¢i,,,; Jeuan berdasarkan basis akuntansi yang 4: akuan penghasilan berdasarkan ah, Dengan demikian undang-undang pajak pen} ‘Sebagai penerimaan, asal sudah dicatat dalam oan = jib pais 1a itu, mengenai saat pet ee eset pajak penghasilan, yang disebabkan adanya perbedaan prinsip yang digunakan dalam mene, atau melaporkan penghasilan. Selain perbedaan itu berlaku untuk pengh beban/biaya. Perbedaan konsep penghasilan antara undang-undang aj tansi dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut: ! a. Seswatu penerimaan menurut akuntansi dianggap sebagai penghasilan, tetapi menurut un, dang-undang pajak penghasilan, penerimaan tersebut bukanlah penghasilan b. Sebaliknya, menurut akuntansi sesuatu penerimaan dianggap sebagai bukan penghasilan, te. tapi menurut undang-undang psjak penghasilan, penerimaan tersebut pada hakikatnya men. hasitan juga berlaku uy, jak penghasilan dan aly, pakan penghasilan Dalam menghitung besarnya penghasilan kena pajak, perbedaan tersebut harus dikoreksi dari laporan keuangan komersial supaya sesuai dengan prinsip undang-undang pajak penghasilan. Contoh; Sebagai akibat krisis moneter, perusahaan akan terancam bangkrut, Oleh karena itu, pemegang saham memberikan pinjaman kepada perusahaan sebesar Rp 1.000.000.000,00. Agar pinjaman dari pemegang saham ini tidak dianggap sebagai penghasilan, perusabaan mencatatnya sebagai pinjaman sub ordinasi tanpa bunga, schingga tidak perlu mengubab akte pendirian. Berdasarkan ketentuan undang-undang pajak penghasilan, pinjaman sub ordinasi seperti kasus tersebut di atas, merupakan penghasilan yang harus dikenai pajak Walaupun menurut akuntansi maupun menurut ketentuan undang-undang pajak penghasilan sama-sama dikaui sebagai penghasilan, tetapi dalam rangka menghitung besamya penghasilan kena pajak, penghasilan itu terlebih dahulu harus dilihat perbedaanya dalam hal: a. Apakah penghasilan itu merupakan penghasilan yang dikecualikan sebagai obyek pajak.atau b. Apakah penghasilan itu merupakan obyek pajak yang penger sifat final, atau ¢. Apakah penghasilan itu merupakan obyek pajak yang dikenakan PPh yang bersifat tidak final. aan pajak penghasilannya ber- Dengan demikian, misalnya apabila dalam laporan keuangan komersial dapat diketahui {erdapat penghasilan yang bukan obyek pajak, ada penghasilan yang dikenakan pajak yang ber sifat final, ada perbedaan saat pengakuan penghasilan, ada pencatatan penghasilan yang tidak sesuai dengan harga pasar wajar, semua perbedaan itu harus dikoreksi, dikeluarkan dari laporan keuangan komersial tersebut supaya sesuai dengan ketentuan undang-undang pajak penghasilan. Contoh: Laporan Laba Rugi Wajib pajak PT Agung berdasarkan akuntansi Tahun 2022. Penghasilan dari pengalihan rumah Rp 100.000.000,00 Penghasilan dari penyewaan rumah Rp 80,000.000.00 5 nl a cet | | lisusun seperti tersebut di atas dapat dipakai untuk kepentingan i Hnan Yang terutang, terhadap laporan labarugitrsebut i tas dapat dipakai nuk Kepentingan penghitungan PPh tahunan yang teutang, ‘tethadap laporan Jaba rugi tersebut tertebindahulu dilkukan koreks-koreksi skal, dengan cara sebagai berkut a. Penghasilandavi pengalihan (penjualan) rumah, Adalah penghasilan yang merupakan obyek pajek yang dikenakan PPh yang bersfat tidak final, schingga menurut fiskal penghasilan tersebut harusdicatat sebesar Rp 100.000.000,00 (tidak ada Koreksifiskal), dengan asumsi bahwa saat pengakuan penghasilan tidak berbeda dengan akuntansi dan pencatain harga penjualannya sudah sesut dengan harga pasar yang wajar. b, Penghasilan dari menyewakan rumah Menurut undang-undang pajak penghasilan, penghasilan dari menyewakan rumah adalah obyek PPh yang dikenakan pajak bersifat final, sehingga dalam penghitungan akhir tahun penghasilan ini tidak diperhitongkan lagi dalam menghitung penghasilan neto atau dalam menghitung PPh tahunan terutang. Oleh karena itu, harus dilakukan koreksi fiskal (negatif) dari laporan Jaba rugi akuntansi, ¢, Penghasilan bunga Yang dicatat menurut akuntansi dari penghasilan Rp 40.000.000,00 itu, misalnya yang sudah jatuh tempo sebesar Rp 25.000,000,00 sedangkan yang di “accrued” sebesar Rp 15,000.000,00. Berdasarkan ketentuan undang-undang pajak penghasilan, penghasilan bunga yang di “accrued?” (yang masih harus diterima) sebesar Rp 15.000.000,00 belum diakui sebagai penghasilan, schingga terjadi perbedaan waktu pengakuan penghasilan. Oleh karena itu, untuk kepentingan perhitungan PPh pada akhir tahun, bunga yang di “accrued” tersebut dikorcksi fiskal (negatif). Jadi penghasilan yang diakui secara fiskal hanya sebesar Rp.25,000.000,00. Penghasilan dividen Dikoreksi fiskal (negatif) seluruhnya karena menurut ketentuan ‘undang-undang pajak 1) Perbedaan konsep biaya p biay: ghasilan dan akuntansi, Menu ; ky ig penghasilan, tetapi menurat yyy.” Perbetlaan Konsep biaya antara undang-undang palsk Pe lang, Jpagai pengura has dibedakan menjadi. penghasilan brto deductible cay. tansi pada prinsipnya semua biaya boleh se Uundang pajak penghasilan pengeluaran atau biay@ a. Biaya yang boleh diperhitungkan sebagai pene! ». Biaya yang tidak boleh diperhitunkan sebaga! costs). parang s pengurang pengasilan Bro (Moncey le ikoreksi itt), k Dengan demikian biaya yang non deductible harus dikoreks! fskal (posit), Karena siftnya diy, sisi mengurangi biaya fiskal, sedangkan di sisi yang lain mmenambah pengbasilan kena pak jg perbedaan ini merupakan beda tetap. Yang dimaksud dengan biaya yang boleh diperbitungy, an penghasilan neto adalah bay a sebagai pengurang penghasilan bruto, untuk mendapall : yang dinamakan oleh undang-undang pajak penghasilan sebagal biaya untuk mendapat, menagih, dan memelihara penghasilan yang dikenai pajak bersiafat tidak final dan bebe, pengurangan diperkenankan sesuai dengan ketentuan pasal 6 undang-undang pajek penghasiy, Contoh: biaya untuk mendapatkan penghasilan, misalnya biaya untuk pembelian baban dopa, berupa bahan baku, bahan pembantu atau barang lain yan n lain-lain. Apabila tanpa pengeluaran unt, 1 digunakan dalam proses produts; seperti pembelian/sewa mesin pabrik, gedung dar ‘membeli barang atau bahan baku/pembantu yang akan diproses menjadi produk, tidak mungkin akan diperoteh laba neto atau penghasilan neto. Dalam akuntansi, biaya-biaya semacam in ise. but sebagai harga pokok penjualan, Biaya untuk menagih penghasilan, misalnya biaya yang ber. Kenan dengan pekerjaan atau jasa, seperti gaji, upah, honorarium, bonus, gratifikasi, tunjangan dan lain-lain diberikan dalam bentuk uang kepada para pegawai/karyawan yang ditugaskan untuk ‘membuat dan menyampaikan tagihan-tagihan perusahaan untuk memperolch penghasilan, Dalam tas, biaya tersebut tidak boleh sebagai hal diberikan dalam bentuk natura atau kenikmatan/fasi pengurang penghasilan, Biaya untuk memelihara penghasilan, misalnya biaya-biaya untuk membayar premi-premi asuransi kerugian barang dagangan maupun asuransi kerugian alat-alat perusahaan. Selanjutnja perlu diketahui biaya-biaya apa saja yang tidak boleh diperhitungkan sebagai pengurang peng- hasilan, sehingga biaya selebihnya merupakan biaya yang boleh dikurangkan dari pengbasilan bruto, Biaya-biaya yang tidak boleh sebagai pengurang penghasilan, sebagai berikut a. Biaya karyawan berupa penggantian atau imbalan schubungan dengan pekerjaan atau jest ‘yang diberikan dalam bentuk natura atau kenikmatan, Apabila imbalan/balas jasa diberikan kepada pegawai dalam bentuk natura dan atau kenikmatan, pemberi kerja yang berstatus sebagai wajib pajak atau pemerintah, undant ‘undang pajak penghasilan mensyaratkan memikul beban pajaknya, yaitu dikecualikan sebee2i obyek PPh bagi yang menerima. Bagi yang memberikan tidak boleh dicatat sebagai pengu'a"t penghasilan, sehingga harus dilakukan Korcksifskal (posit | 54 | Manajemen Pajak 1g diparkir di Iuar kantor (dibawa pulang), dan ‘net, e S ‘ani in, nln an ecualian. den mibolehkan bahwa i pene n dalam bentuk natura dan atau kenikmiatan d "9. Biaya karyawan dalam bentuk kenikmat ‘an berupa premi_ pensiun/tunje jangan hari tua, asu- ransi Kecelakaan, ee aoe Kann, Kematian, dan ese tanyang ditanggung oleh pemiberi Kerja unk para. aryawannya, : Imbalan dalam t bemtik natura ee kenikmatan yang diberikan oleh wajib pajak yang ber usaha didi laerah tertentu (daerah terpeneil) kepada karyawannya, TImbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan Yang merupakan keharusan dalam pelaksa- naan pekerjaan, sebagai sarana keselamatan kerja atau Karena sifat pekerjaannya men, haruskan, misalnya pakaian dan peralatan kerja bagi pemadam kebakaran, Karyawan pro- yek, pakaian seragam pabrik, pakaian seragam petuigas keamanan (satpan/ansip), dan fasilitas antar jemput karyawan, serta penginapan untuk awak kapal/pesawat terbang dan’ sejenisnya Imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan-berupa penyediaan makanan dan minuman oleh pemberi kerja di tempat kerja, bagi seluruh karyawan secara bersama-sama termasuk dewan direksi dan dewan komisatis, rikan pada dasamnya tidak boleh sebagai pengurang penghasilan. Biaya sumbangan, bantuan harta yang dihibahkan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat, ke- pada badan Keagamaan, badan pendidikan, badan social atau pengusaha keciltermasuk kope- = ras, sepanjang pemberian sumbanganfoantuan atau hibahan tersebut tidak ada hubungannya Khhusus hal ini ni tidak berlaku tuk ian yang diberikan dalam rangka gerakan orang tua asu conor), yaitu bag pemberinya boleh mencatatnya sebaga pengurang penighas hy sebag enguang Penghasilon Karena beg ©. Bi tidak bole Biaya atau pengeluaran yang ti hist bertujuan konsumiif, atau merupakan penggunaan pent konsumtif atau yang merupakan penggings, Dal: ktek, pengeluaran bersifat ae lam praktek, peng an bentuk, seperti biaya makan minum, 5, fa i as Penghasilan, muncul dalam berbagai nama dan be b hotel/vitla untuk rekreasi karyawan, pembelian piring gelas, meja makan, TY, Sedan ung pengurus/taf,premi asurans,dividen dan lain-lain. Berikut in contoh beberapa pengetuay, ‘yang pada hakikatnya merupakan penggunaan penghasilan.: © Pembagian aba dengan nama dan dalam bentuk apapun, seperti pembagian dividenkep,, dda pemilik modal, pengambilan privat oleh pemiliknya, pembagian sisa hasil usaha kope, rasi kepada para anggotanya, dan pembayaran dividen oleh perusahaan asuransi kepag, ‘pemegang polis, tidak boleh sebagai penguran penghasilan bruto dari wajib pajak yang memberikan, © Biaya yong dibebankan atau dikeluarkan untuk Kepentingan pribadi pemegang sahary, sekutu atau anggotanya, seperti biaya listrik/telefon untuk rumah, biaya perbaikan rumah, biaya sekolah anak-anak mereka, termasuk biaya yang dikelvarkan yang jumlahnya mele. bihi kewajaran, yang dibayarkan kepada pemegang saham atau kepada pihak yang mem. punyai hubungan istimewa, scbagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan/jasa yang di- lakukan, dan biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan pribadi wajib pajak atau orang yangmenjadi tangungannya © Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna dan asu- rransi bea siiwa yang dibayar olch wajib pajak orang pribadi untuk tertangung yang adalah dirinya sendiri atau keluarganya, tidak boleh sebagai pengurang penghasilan bruto wajib pajak orang pribadi itu, sehingga harus dilakukan koreksi fiskal (positif). Lain halnya, apabila premi-premi yang dibayar oleh wajib pajak untuk para karyawannya, Meskipun pada dasamya pembayaran premi dimaksud adalah merupakan pembayaran imbalan (da- Jam bentuk kenikmatan) kepada karyawan dalam hubungan kerja maka boleh sebagai pengurang penghasilan, asalkan bagi karyawan yang menerima merupakan penghasilan : ‘yang dikenai pajak, yaitu merupakan obyek PPh pasal 21. ae 6 Biaya karyawan dalam bentuk pembayaran bonus, gratifikasi jasa produksi yang berasal ie dari atau yang dibebankan kepada laba yang ditahan, tidak boleh dicatat sebagai pengu- \ rang penghasilan, karena pembayaran tersebut merupakan penggunaan laba yang ditahan, schingga harus dilakukan Koreksi fiskal (postif). Demikian juga terhadap pembayaran tantiem, tidak boleh dicatat sebagai pengurang penghasilan, Karena tantiem merupakan pembagian keuntungan yang dibagikan kepada direksi dan komisaris oleh pemegang s hham yang didasarkan pada prosentase/jumlah tertentu dari laba setelah PPh. arent ee | : fl 56 | Manajemen Palak i > a Pongeloran atau bisya untuk membayarg al a Re ete ri pelea Sctataaiee “ala macam sanksi perpajakan, tidak boleh sel Sanksi perpajakan seperti sanksi admi si pidana berupa denda, pidana, term, ditkan yang disebabkan inistrasi berupa denda, bunga, dan kenaikan serta sansk= suk pajak masukan yang tidak bolehitidak dapat dikre- e. Biya yang tidak berkaiten langsung dengan enghasilan yang dikenai pajak penghasilan Biaya atau pengeluaran tersebut terdiri dari: © Pengeluaran untuk pembayaran puja 21, PPh pasal 22, PPh pasal 23, PPh pasal 2,PPh pasal 26 atas dividen dan PPh pasal 26 atas obyek pajak Iainnya yang ditanggung dengan metode grossed up. Sedangkan PPh pa- sal 21 yang ditunjang oleh pemberi kerja (sebagai pemotong PPh pasal 21) dan PPh pasal 26 atas penghasilan lain selain dividen yang dihitung dengan metode grossed up, boleh sebagai pengurang penghasilan; langsung (PPh), termasuk PPh pasal Pajak masukan atas pembelian mobil sedan, tidak boleh sebagai pengurang penghasilan; 0 Biaya entertainmentrepresentasi, kecuali dibuatkar © Biaya perjalanan dinas, biaya transportasi dengan kendaraan umum (yang biasanya de- ‘ngan dukungan tanda bukti yang tidak memdai), berdasarkan pengaturan (ruling) direkto- rat jenderal pajak, boleh dikurangkan dari penghasilan bruto. in daftar nominatifnyas Manajomen Pak | 57 i SOAL LATIHAN 1. vr dalam akuntansi Komersial dan jug akg, Berikan uraian tentang informasi yang is ee kuntansi perp Berikan uraian tentang inti persoalan yang erkait dengan Be jie ieee Berikan uraian dalam bentuk contoh Kasus perhitungan yang dapt In tansi komersial dengan akuntansi fiskal dilibat da jakan. a, Konsep pendapatan b. Konsep biaya cc. Pengakuan penyusutan 4. Penilaian persediaan Berikan uraian tentang persyaratan yang Jam akuntansi perpajakan. Berikan uraian terkait dengan sistem pemungutan pajak harus di penuhi dalam pemilihan metode akuntansi de, yang memungkinkan wa)ib pajak dapat ‘melakukan perencanaan pajak. Berikan urian tentang koreksifiskal, koreksifiskal posit beda waktu. f, koreksi fskal negative, beda tetap, dan fl 58 | Manajemen aiak jpotusan bisnis adalah laba yang dihasilkan perusahaan. Informasi laba merupakan hal yang krusial ‘bagi pihak-pihak yang menggunakannya karena memiliki nilai prediktif. Manajer berusaha untuk “melakukan manajemen laba agar kinerja perusahaan tampak baik oleh pihak eksternal, Manajer membutuhkan penilaian dan perkiraan yang berhubungan dengan nilai masa depan jersebut memberikan fleksibilitas pada ‘manajer dalam menyusun laporan keuangan, Hal ini di atur dalam PSAK No. | tentang penyusunan akrual (accrual basic). Fleksibilitas yang tersedia memberikan ruang, -Japoran keuangan yang berbas “bagi manajer untuk melakukan manajemen laba Tkatan akuntan indonesia (IAI) menerbitkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) ‘manajemen dalam menentukan pilihan kebijakan akuntansi dalam menentukan besaran pencadangan ‘beban/penghasilan pajak tangguhan. Pencadangan beban/penghasilan pajak tangguhan terjadi akibat Manajemen Pajak | 59 T gait peraturan menteriKeuangan No.797PMK gy ae i, eclangkan peratutan perpajoky rican ssi Pal 10 ay) UU pp, enytisuian aset tetap menggunakan biaya Pe peri : © Contoh ininnya yang menjadi perhatian bagi pihak oe ee aie TERS yay, Jimplikasi dengan perpajakan adalah sebagai beriku. Pada PSA a a co a lepoan Fugi komprehensify yaitu: beban keuangan, Keuntungan atau eae wa a DE deni dliaki secaen keseluruhan sedangkan pada perpajakan dilakukan koreksi 8 petbedaan ay ‘ ‘akuntansi dan undang-undang pajak penghasilan. Pada No. PSAK 1, ee pihak pinay Ying memiliki hubungan istimeva adalah pibak itimewa yang trkait dengan Pubas alam tans; me ‘wajar, pengakuan beban selama periode berjalan, Klasifikast pean Te atas pihak-piak & ‘empunyai hubungan istimewa, Pada nama entitas ind, ike berbeda dengan entitas anak gg hhak yong mengendalikan. Jika enttas induk maupun pihak pengendali utama menghasilkan lay, ikeuangan yang tersedia untuk keperluan umum, nama entitas induk berikuinya yang paling pe, melakukannya juga harus diungkapkan. Dari sisi perpajakan semua pia istimewa hars dung, kan dengan pengisian lampiran 3A atau 3B pada SPT PPh badan dan membuat Documentation ssw, Per/43/P3/2010, lay, Pada PSAK No. 10, pengaruh perubahian nila tukar valuta asing, pada laporan keuangan m, 18 digunakan adalah; mata wang fungsional digunakan sebagai mata uang pengukuran dan p, nyajian bisa berlainan dengan mata uang fungsional. Sedangkan pada perpajakan harus mengeunat, rupiah atau US Dollar, Pada PSAK No, 13, properti yang digunakan pada operating lease diklasifs, sikan dan dicatat sebagai properti investasi, hanya jika sesuai dengan definist dari properti invest dan lessee menggunakan fair value model. Sedangkan pada perpajakan Tidak membedakan proper investasi dari aktiva tetap, Pengalihan tanah dan/bangunan dikenakan pajak penghasilan final Pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) yang telah konvergen dengan IFRS men pakan pedoman pengelolaan keuangan bagi semua entitas di Indonesia. Pengembangan SAK yang dilakukan di dunia ini melalui IFRS dilakukan secara masif dalam rangka mengikuti perkembangin global yang menuntut kompetisi dan keterbukaan yang semakin transparan dengan tujuan meningka- kan perekonomian global secara schat dan bertanggung jawab. Perkembangan SAK tersebut nampak- nya tidak diikuti oleh aturan pajak yang masih bersifat tradisional, hal ini mengakibatkan perbedamn yang semakin melebar dan signifikan, Perbedaan- perbedaan ini adalah sebagai berikut seperti pads Gambar 4.1. sAK ‘Tujuan pelaporan keuangan bersifatumum (investor, kreditor, ‘manajemen, pemilik, dll) principle Base lai wajar Nala way ‘Biaya VS Kapitalisasi Substance over form Membutuhkan professional judgement Kone Nilai wajar PERPAJAKAN Tujuan pelaporan bersifat khusus yaitu untuk menghitung pajak yang harus dibayar Perpajakan Rule base Biaya Perolehan Form over Subtance DSAK-IAI Gambar 4.1 Contoh Potensi Perbedaan SAK dan Peraturan Perpajakan Adanya gap yang ada saat ini antara SAK dan aturan perpajakan cukup besar dart relatif kon- tradiktif satu sama lain. Pada negara lain juga tidak ada yang sama mencapai 100 persen, tapi ada hal-hal yang secara konseptual dapat diminimalisasi perbedaannya. Fungsi currency walaupun sudah ada kebijakan penggunaaan US Dollar (USD) dalam pelaporan keuangan, banyak juga perusahaan Indonesia, misalnya di daerah Batam dan beberapa daerah lain, yang menggunakan Singapore Dollar (SGD) dan tidak terakomodir. Nilai wajar (fair value) selama ini merupakan satu hal yang cukup krusial dan membutuhkan harmonisasi. Saat ini dalam SAK dan perpajakan terdapat perbedaan yang mendasar. Di SAK untuk Psi pengukuran diakui menggunakan model harga pasar atau nilai wajar, sementara di lain pihak Yakni di perpajakan secara umum masih mengunakan biaya perolehan (historical cost). Manajemen Pajak | 61 ii ii wajar”, definisi dati nilai wajar g sukuran nila Dalam PSAK No. 68 me i“ ji lam PSAK No. 68 mengenai “p atau harga yang akan dibayar untuk men ih 1 yang akan diterima untuk menjual suatu aset hay n Kura statu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal Peneukuran. Berdasay, PSAK 68 ini dalam sebuah iransaksi pengukuran yang digunakan adalah berdasarkan marker 5. Jad jika antara A dan B bertransaksi, view itu bukan dari view masing-masing orang namyy j ise lebih kepada marker view. Delinisi market disini adalah market yang Principal, bahwa barang dlijual di forum yang paling likuid, Sementara dalam UU No. 7 tahun 1983 sebagaimana telah diy, dalam UU nomor 36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan, disebutkan dalam pasal 10 bahwa hap perolehan atau harga penjualan dalam hal terjadi jual beli harta yang tidak dipengaruhi hubung istimewa sebagaimana yang termasud dalam pasal 18 ayat 4 adalah jumlah yang sesungguhnya y yang seha usnya dikeluarkan atau diterima, Dalam penjelasan pasal 10 ayat 1 di UU PPh tersebut ditegaskan bahwa pada umumnya d jual beli harta, harga perolchan harta bagi pihak pembeli adalah harga yang sesungguhnya dip, Sedangkan harga penjualan bagi pihak penjual adalah harga yang sesungguhnya diterima, Pene fair value dalam hal ini tidak mutlak karena masih ada opsi yang membolehkan memakai histor ost atau fair value (tidak mandatory). Opsi piliban antara historical cost dengan fair value tidak bisa diperdebatkan khususn ealoon masih aeebales historical value. Berikut ini adalah contoh potensi perbedaan antara PSAK dengan peraturan perpajakan seba gaimana disajikan pada Tabel 4.1 berikut, 62. | Manajemen Pajak

Anda mungkin juga menyukai