PENYELESAIAN NUMERIK SISTEM

PERSAMAAN DIFERENSIAL
Persamaan diferensial biasanya digunakan untuk pemodelan matematika dalam sains dan
rekayasa. Seringkali tidak terdapat selesaian analitik sehingga diperlukan hampiran
numerik. Persamaan diferensial yang akan diselesaikan adalah persamaan diferensial orde
satu. Untuk orde lebih tinggi akan dibuat sistem dari persamaan orde satu.

Ringkasan Persamaan Diferensial Biasa:

- Persoalan nilai awal (PNA)
• 𝑦𝑦 ′ = 𝑓𝑓(𝑡𝑡, 𝑦𝑦) pada [𝑎𝑎, 𝑏𝑏] dengan nilai awal 𝑦𝑦 𝑎𝑎 = 𝛼𝛼
• 𝑦𝑦 ′′ = 𝑓𝑓(𝑡𝑡, 𝑦𝑦, 𝑦𝑦𝑦) pada [𝑎𝑎, 𝑏𝑏] dengan nilai awal 𝑦𝑦 𝑎𝑎 = 𝛼𝛼 dan 𝑦𝑦′ 𝑎𝑎 = 𝛾𝛾.

- Persoalan nilai batas (PNP/PNB)

• 𝑦𝑦 ′ = 𝑓𝑓(𝑡𝑡, 𝑦𝑦) pada [𝑎𝑎, 𝑏𝑏] dengan nilai batas 𝑦𝑦 𝑎𝑎 = 𝛼𝛼, 𝑦𝑦 𝑏𝑏 = 𝛽𝛽.

Sistem Persoalan Nilai Awal : 𝑦𝑦 ′ = 𝑓𝑓 𝑡𝑡, 𝑦𝑦 , 𝑦𝑦 𝑎𝑎 = 𝛼𝛼.

Selesaian bukan berupa suatu fungsi yang memenuhi PNA, tetapi berupa himpunan titik
𝑡𝑡𝑘𝑘 , 𝑦𝑦𝑘𝑘
Metode Langkah-Tunggal: 𝑦𝑦(𝑡𝑡𝑘𝑘+1 ) ≈ 𝑦𝑦𝑘𝑘+1 = 𝑦𝑦𝑘𝑘 + fungsi perubahan
Rumus umum:
nilai selanjutnya = nilai sekarang + slope * lebar step

Metode Euler : 𝑦𝑦𝑘𝑘+1 = 𝑦𝑦𝑘𝑘 + ℎ𝑓𝑓 𝑡𝑡𝑘𝑘 , 𝑦𝑦𝑘𝑘

Slope: 𝑓𝑓 𝑡𝑡𝑘𝑘 , 𝑦𝑦𝑘𝑘
h
Metode Heun : yk +1 = yk + [ f (tk , yk ) + f (tk +1, pk +1 )]
2
1
slope:  f ( tk , yk ) + f ( tk +1 , pk +1 ) 
2
dengan pk +1 = yk + hf (tk , yk )

Metode Deret Taylor : y (tk + h ) = y (tk ) + hTN (tk , y (tk )) + O ( h N +1 )

N y ( j ) (tk ) j −1
TN (tk , y (tk )) = ∑ h
slope: j =1 j!
Metode Runge-Kutta : y k +1 = y k + w1k1 + w2 k 2 + w3k 3 + w4 k 4
slope:
k1 = hf (tk , y k )
k 2 = hf (tk + a1h, y k + b1k1 )
k 3 = hf (tk + a 2 h, y k + b2 k1 + b3k 2 )
k 4 = hf (tk + a3h, y k + b4 k1 + b5k 2 + b6 k 3 )

Metode Langkah-Banyak(multistep): yM = F (h, yM −1, yM − 2 ,..., yM − n )

Metode Penduga-Pengoreksi:
Metode Adam-Bashfort-Moulton
Metode Milne-Simpson
Metode Hamming

Sistem PNA
𝑥𝑥 ′ = 𝑓𝑓1 𝑡𝑡, 𝑥𝑥 , 𝑥𝑥 𝑎𝑎 = 𝛼𝛼
𝑦𝑦 ′ = 𝑓𝑓2 𝑡𝑡, 𝑦𝑦 , 𝑦𝑦 𝑎𝑎 = 𝛽𝛽
Metode Banyak Langkah

Metode Adams-Bashfort-Moulton
Diturunkan berdasarkan teorema dasar kalkulus
Sistem Persamaan Diferensial Biasa Orde Satu

Misal diberikan sistem PDB:

1
dengan nilai x pada interval (0,1) dan nilai awal 𝑣𝑣 0 , 𝑤𝑤 0 = ( , 0).
2

Sistem di atas dapat ditulis

Gunakan metode Heun untuk mencari solusi di 𝑣𝑣 0,2 , 𝑤𝑤 0,2 dengan h = 0,1.
Metode Heun:

𝑖𝑖 𝑥𝑥𝑖𝑖 𝑣𝑣𝑖𝑖 𝑤𝑤𝑖𝑖 𝑣𝑣

� 𝑖𝑖+1 𝑤𝑤
� 𝑖𝑖+1 𝑔𝑔1 (𝑥𝑥𝑖𝑖+1 , 𝑣𝑣
� 𝑖𝑖+1 , 𝑤𝑤
� 𝑖𝑖+1 ) 𝑔𝑔2 (𝑥𝑥𝑖𝑖+1 , 𝑣𝑣
� 𝑖𝑖+1 , 𝑤𝑤
� 𝑖𝑖+1 ) 𝑣𝑣𝑖𝑖+1 𝑤𝑤𝑖𝑖+1

1 0 0,5 0 0,6 -0.05 1,15 -0,75

2 0,1
Persamaan Diferensial Biasa Orde Tinggi

Penyelesaiannya dapat menggunakan metode yang sudah ada (untuk orde satu), namun
terlebih dahulu diubah menjadi sistem persamaan diferensial orde satu.

Contoh:
y"(t) + 4y'(t) + 5y(t) = cost
y(0) = 3 , y'(0) = −5
Ubah menjadi sistem PD orde satu: definisikan terlebih dahulu 2 variabel baru (karena PDB
orde 2): 𝑥𝑥1 = 𝑦𝑦, 𝑥𝑥2 = 𝑦𝑦′, sehingga sistem PDB orde pertamanya adalah
𝑥𝑥1 ′ = 𝑥𝑥2
𝑥𝑥2′ = cos 𝑡𝑡 − 𝑥𝑥2′ − 4𝑥𝑥2 + 5𝑥𝑥1
dengan nilai awal 𝑥𝑥1 0 = 3, 𝑥𝑥2 0 = −5.

Penyelesaian PDB orde 2 sama dengan mencari solusi dari PDB orde 1.