LK 1.2 8A Sustri Fix
LK 1.2 8A Sustri Fix
KOMPETENSI DASAR :
3.3 Menjelaskan konsep usaha, pesawat sederhana, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, serta hubungannya dengan kerja otot pada
struktur rangka manusia
4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau pemecahan masalah tentang manfaat penggunaan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari
3.b Relasi dengan Peserta Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis
didik 1. Menurut Dhea Lintang Suswandana dan Tantri Mayasari terhadap kajian literatur dan
(2018: 47), faktor eksternal terdiri dari lingkungan keluarga hasil wawancara, serta
Peserta didik kurang
yang meliputi cara orang tua mendidik anak, relasi antar dikonfirmasi melalui observasi
menghargai kehadiran guru di
anggota keluarga, suasana rumah dan keadaan ekonomi dapat dilihat peserta didik
kelas saat menerangkan
keluarga, lingkungan masyarakat meliputi atau aktivitas siswa kurang menghargai guru dalam
konsep dasar usaha
dalam masyarakat, teman bergaul, media massa, dan pembelajaran IPA pada konsep
lingkungan tetangga, serta lingkungan sekolah yang meliputi dasar usaha karena:
guru yang mengajar, relasi guru dan siswa, alat penunjang 1. Peserta didik berasumsi dari
pelajaran, kondisi gedung, waktu sekolah, disiplin sekolah dan awal guru IPA sangat ’horor’
kurikulum sekolah. sehingga cenderung takut,
2. Berdasarkan hasil pengamatan Muhammad Sofyan Zain & enggan menyapa ataupun
Dodi Setiawan Putra (2020: 35)ditemukan bahwa relasi antara bertanya saat pembelajaran
guru dengan siswa terjadi dengan baik dan seperti di konsep usaha berlangsung di
sekolah lain pada umumnya. Mungkin disebabkan kelas
kebiasaan guru yang kurang berinteraksi dengan siswanya 2. Guru kurang berinteraksi
sewaktu kegiatan pembelajaran menyebabkan terjadinya langsung dengan peserta
hubungan atau relasi yang kurang baik, dalam hal ini didik di luar jam pelajaran
guru kurang komunikatif dalam kegiatan pembelajaran. Jadi atau melakukan pendekatan
bila ingin siswa dan guru memiliki relasi yang baik personal saat pembelajaran
tergantung bagaimana guru menyesuaikan terhadap siswanya di kelas berlangsung
bukan siswa yang menyesuaikan terhadap gurunya karena 3. Adanya peserta didik putra
guru memiliki peran penting sebagai fasilitator yang menyendiri karena
pengetahuan siswa. teman sejawatnya enggan
bergaul dengannya karena
Hasil Wawancara ’aneh’ menurut mereka,
1. Afianti Nila Sari (Guru BK MTsN 1 Kota Kediri) sehingga saat pembelajaran
Peserta didik merasa ‘takut’ terhadap guru mata pelajaran konsep dasar usaha enggan
IPA berinteraksi dengan teman-
Karena adanya ketakutan tersebut peserta didik enggan temanya
menyapa ataupun bertanya kepada guru IPA 4. Aktivitas peserta didik lebih
2. Lia Masrifatul A., S.Psi. (Pakar Psikolog Remaja) terlihat saat melakukan
Lingkungan belajarnya turut mendukung atau tidak, praktik bagaimana
prasarana, tempat belajar, dukungan orang tua menerapkan konsep usaha
Peserta didik memiliki permasalahan dengan teman dalam kehidupan sehari-hari
sebayannya
3. Istiqomah (Guru IPA MTsN 1 Kota Kediri)
Peserta didik lebih menyukai metode praktik, terlihat dari
semangat mereka berinteraksi dengan sesama temannya
dan guru pengampu di kelas
Peserta didik dapat berkolaborasi dengan temannya yang
lain saat pembahasan hasil praktik/ketrampilan yang
mereka kerjakan bersama-sama
4. Emy Rosyidah, M.Pd.I (Pengawas Manajemen Sekolah MTsN 1
Kota Kediri)
Siswa perempuan dan laki-laki memiliki akses yang sama
ke Pendidikan
Semua anak perempuan dan laki-laki menerima perlakuan
yang sama, dan kurikulum yang sama meskipun materi
pembelajaran dapat diajarkan secara berbeda
Siswa laki-lakin dan perempuan mampu bekerjasama tanpa
ada subordinasi dan marjinalisasi jenis kelamin tertentu
Guru memberikan contoh-contoh keberhasilan, prestasi
yang sama antara siswa perempuan dan laki-laki
Menghindari kekerasan fisik an non-fisik kekerasan seksual
terhadap laki-laki dan perempuan
5. Mulyono (Waka Kesiswaan MTsN 1 Kota Kediri, Ketua MGMP
MTsN 1 Kota Kediri, Juara I Karya Tulis Wisata Literasi Guru
Tingkat Nasional), menjelaskan bahwa peserta didik masih
‘takut’ guru IPA, maka harus ada pendekatan emosional agar
peserta didik merasa nyaman dengan guru saat proses
pembelajaran materi usaha dan pesawat sederhana