Anda di halaman 1dari 4

TUGAS STATISTIK DAN PENGOLAHAN DATA

Dosen Pengampu : H. Paryono, S.Kep, Ns, M.Kes

Oleh:
RATIH RAHAYU
P27224023365

PROGRAM STUDI D4 JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Jln. Letjend Sutoyo Mojosongo Surakarta, Klaten, Jawa Tengah
TUGAS 1:

Skala data ada 4, berilah 4 contoh dari masing masing skala data!

Jawaban : Skala data terdiri dari 4 , yaitu skala Nominal, Interval, Ordinal, dan Rasio, berikut
contoh dari masing – masing skala data :

1. Skala Nominal :

a. Kategori Produk: Makanan, Minuman, Pakaian, Elektronik, Kosmetik. Variabel ini


mengklasifikasikan produk berdasarkan jenisnya.
b. Pendidikan: SD, SMP, SMA, Sarjana, Magister, Doktor. Skala ini digunakan untuk
mengklasifikasikan tingkat pendidikan individu.
c. Status Pernikahan: Menikah, Belum Menikah, Bercerai, Janda/Duda. Dalam skala
ini, tiap individu dikategorikan berdasarkan status pernikahan mereka.
d. Pekerjaan: Pekerja, Pengangguran, Mahasiswa, Wiraswasta. Dalam skala ini,
individu dikategorikan berdasarkan status pekerjaan mereka saat ini.

2. Skala Interval :

a. Skala umur
Skala umur juga masuk ke skala interval. Skala ini memiliki jarak antara dua titik
pengukuran yang konstan, misalnya berdasarkan tahun, bulan, maupun hari.
b. Skala IQ (Intelligence Quotient) digunakan untuk mengukur tingkat kecerdasan
seseorang. Skala ini memiliki titik nol yang bukan nol mutlak, yaitu 0 IQ. Jarak
antara dua titik pengukuran pada skala IQ juga konstan, yaitu 1 IQ.
c. Skala pendapatan
Skala pendapatan juga termasuk contoh skala interval. Jarak antara dua titik
pengukuran pada skala pendapatan selalu konstan, yaitu jumlah uang tertentu.
Misalnya, 1 juta, 2 juta, 3 juta, dan seterusnya.
d. Skala IPK
Skala Indeks Prestasi Akademik (IPK) digunakan untuk mengukur prestasi peserta
didik. Skala ini memiliki jarak antara dua titik pengukuran yang konstan, misalnya
0,1 poin untuk skala 4 IPK.
3. Skala Ordinal
a. Contoh paling umum dari skala ordinal adalah peringkat kualitas, status pekerjaan,
peringkat tim dalam turnamen, peringkat-urutan pemenang, tingkat kebahagian,
tingkat kepuasan pelanggan, dan lain sebagainya. Dalam riset pemasaran, skala ini
digunakan untuk mengukur opini relatif, sikap, persepsi, dan preferensi. Seperti, jika
responden diminta untuk memberi peringkat acara televisi yang paling banyak
ditonton.
b. “Seberapa puas Anda dengan program memasak di televisi kami?”

 Puas
 Kurang puas
 Netral
 Tidak puas
 Sangat tidak puas

“Seberapa bahagia Anda dengan pekerjaan saat ini?”

 Sangat bahagia
 Cukup bahagia
 Netral
 Tidak bahagia
 Sangat tidak bahagia

Responden survei akan memilih antara opsi kepuasan ini. Tetapi jawaban untuk
“Berapa banyak?” tetap tidak bisa dijawab. Dengan demikian, skala ini digunakan
sebagai parameter perbandingan untuk memahami apakah variabel lebih besar atau
lebih kecil dari satu sama lain menggunakan penyortiran.
c. Memahami preferensi. Jika seorang agen pemasaran melakukan survei untuk
memahami merek handphone mana yang tidak disukai responden mereka, mereka
dapat menggunakan skala ordinal. Dari lima merek laptop yang disebutkan, nilai
urutan preferensi:-Asus-Samsung-Lenovo-Dell-Xiaomi-Apple.
d. Frekuensi kejadian. Pertanyaan seperti “Seberapa sering Anda harus memperbaiki
ponsel?”-Sangat sering-Sering-Tidak sering-Tidak semuanya.
4. Skala Rasio
a. Berat si A 20 kg sedangkan berat si B 40 kg, kita dapat mengatakan bahwa berat si
B adalah dua kali berat si A (Jarak yang dapat dihitung berarti kelipatan).
b. Jika 4 ada pengemudi A,B, C dan D mempunyai pendapatan masing – masing
perhari RP.10.000 Rp 30.000, Rp. 40.0000, dan Rp. 50.000, bila dilihat dengan
ukuran rasio maka pendapatan pengemudi C adalah 4 kali pendapatan pengemudi
A. Pebdapatan pengemudi D adalah 5 kali pendapatan pengemudi A. Dengan kata
lain, rasio antara pengemudi C dan A adalah 4:1, rasio antara pengemudi D dan A
adalah 5:1.
c. Tinggi badan Adi adalah 130 cm, tinggi badan Deni adalah 120 cm, dan tinggi
badan Doni adalah 110 cm. Maka Adi lebih tinggi 10 cm dari pada Deni, dan Deni
lebih tinggi 10 cm dari pada Doni, dan Doni paling pendek diantara Adi dan Deni
d. Jarak kota A ke kota B adalah 25 km, sedangkan jarak kota C ke kota D adalah 50
km. Maka jarak kota C ke kota D = 2 kali jarak kota A ke kota B.

Anda mungkin juga menyukai