Anda di halaman 1dari 5

SIKLUS MANAJEMEN OBAT: MENINGKATKAN EFISIENSI DAN

KEAMANAN DALAM PERAWATAN KESEHATAN

ABSTRAK

Manajemen obat merupakan proses yang kompleks dalam penyediaan, pengadaan, distribusi,
penggunaan, dan penghapusan obat di suatu sistem perawatan kesehatan. Siklus manajemen obat adalah
kerangka kerja yang terdiri dari beberapa langkah penting untuk memastikan efektivitas, keamanan, dan
ketersediaan obat yang memadai. Langkah-langkah dalam siklus manajemen obat meliputi perencanaan,
pengadaan, distribusi, penggunaan, dan pemantauan obat. Perencanaan melibatkan penentuan kebutuhan obat,
peramalan permintaan, dan perencanaan pengadaan obat yang memadai. Pengadaan melibatkan proses
pembelian dan penerimaan obat dari pemasok yang sah. Distribusi melibatkan pengiriman obat ke tempat-
tempat yang membutuhkan, seperti pusat kesehatan atau apotek. Penggunaan melibatkan administrasi obat
kepada pasien oleh tenaga medis yang berkompeten. Pemantauan melibatkan penilaian efektivitas dan
keamanan obat, pelaporan efek samping, serta manajemen stok obat yang tepat. Siklus manajemen obat yang
efektif dan efisien sangat penting dalam sistem perawatan kesehatan untuk memastikan pasien mendapatkan
obat yang diperlukan dengan tepat waktu dan dengan biaya yang terjangkau. Dengan menerapkan siklus
manajemen obat yang baik, penyedia layanan kesehatan dapat mengurangi risiko kesalahan obat,
mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan meningkatkan hasil pengobatan.

Keyword : Manajemen, Obat, Kesehatan

ABSTRACT

Effective and efficient drug management is a crucial aspect of providing quality healthcare. The drug
management cycle is a framework involving essential steps in the management of drugs, from procurement to
appropriate utilization. This article discusses the importance of the drug management cycle in ensuring
adequate drug availability, proper utilization, and reducing the risk of medication errors.The article explains the
steps involved in the drug management cycle, including planning, procurement, distribution, utilization, and
monitoring of drugs. Planning involves determining drug needs, forecasting demand, and planning for adequate
drug procurement. Procurement involves the process of purchasing and receiving drugs from authorized
suppliers. Distribution involves the delivery of drugs to locations in need, such as hospitals, health centers, or
pharmacies. Utilization involves the administration of drugs to patients by competent healthcare professionals.
Monitoring involves evaluating the effectiveness and safety of drugs, reporting adverse effects, and managing
drug stocks appropriately.The article also highlights the benefits of implementing an effective drug management
cycle, including cost reduction, mitigating the risk of medication errors, and improving the quality of healthcare.
In a complex healthcare environment, a good understanding of the drug management cycle and its proper
implementation is crucial for healthcare providers, pharmacists, and medical staff in their efforts to enhance
patient care.

Keyword : Management, Drug , Healthcare


PENDAHULUAN Tujuan dari penelitian tersebut
adalah untuk melakukan tinjauan terhadap
Manajemen obat yang efektif dan siklus manajemen obat dan mengkaji
efisien menjadi elemen krusial dalam praktik-praktik terbaik yang dapat
penyediaan perawatan kesehatan yang meningkatkan efisiensi dan keamanan
berkualitas. Dalam upaya meningkatkan dalam pengelolaan obat. Penelitian ini juga
efisiensi dan keamanan pengelolaan obat, bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-
siklus manajemen obat menjadi kerangka faktor yang mempengaruhi implementasi
kerja penting yang melibatkan langkah- siklus manajemen obat yang berhasil.
langkah mulai dari pengadaan, distribusi, Dengan demikian, penelitian ini akan
penggunaan, hingga pemantauan obat. memberikan wawasan yang lebih baik
Permasalahan yang terkait dengan tentang pentingnya manajemen obat yang
manajemen obat meliputi ketidaktersediaan efektif dalam meningkatkan kualitas
obat, penggunaan yang tidak rasional, serta perawatan kesehatan.
risiko kesalahan obat. Oleh karena itu,
penting untuk mengkaji siklus manajemen Penelitian oleh Campbell. (2015)
obat dengan tujuan untuk meningkatkan menunjukkan bahwa implementasi siklus
manajemen obat yang baik dapat
kualitas perawatan dan keselamatan pasien.
mengurangi biaya pengobatan dan
Manajemen obat yang baik sangat meningkatkan kepatuhan pasien terhadap
diperlukan untuk memastikan ketersediaan terapi. Selain itu, penelitian oleh Chaar.
obat yang memadai, penggunaan yang (2013) menemukan bahwa pemantauan
rasional, dan pengurangan risiko kesalahan obat secara teratur dapat mengidentifikasi
obat. Dalam lingkungan perawatan potensi interaksi obat dan mengurangi
kesehatan yang kompleks, siklus risiko efek samping.
manajemen obat menjadi sangat penting
untuk mengoptimalkan penggunaan obat,
HASIL DAN PEMBAHASAN
meningkatkan kepatuhan pasien, dan
mengurangi risiko terkait dengan 1. Langkah- langkah dalam Drug
penggunaan obat. Management Cycle

Penelitian sebelumnya telah Drug Management Cycle atau siklus


mengidentifikasi beberapa permasalahan manajemen obat terdiri dari beberapa
yang terkait dengan siklus manajemen langkah penting dalam pengelolaan obat
obat. Sebuah penelitian yang dilakukan secara efektif. Langkah-langkah ini
meliputi perencanaan, pengadaan,
oleh Campbell (2015) menemukan bahwa
distribusi, penggunaan, dan pemantauan
kurangnya koordinasi antara pemasok,
obat.
fasilitas kesehatan, dan pasien dapat
menghambat pengadaan obat yang tepat 1. Perencanaan
waktu. Selain itu, penelitian oleh Babar Perencanaan yang baik
(2014) mengungkapkan bahwa dalam manajemen obat merupakan
penggunaan obat yang tidak rasional dan langkah penting dalam memastikan
tidak sesuai pedoman dapat menyebabkan ketersediaan obat yang memadai
efek samping yang merugikan dan sesuai dengan kebutuhan pasien.
Menurut penelitian oleh Hepler
kurangnya efektivitas pengobatan.
(2014), "Perencanaan yang efektif obat yang baik melibatkan edukasi
dalam manajemen obat melibatkan pasien tentang penggunaan obat
identifikasi kebutuhan obat yang benar dan kepatuhan terhadap
berdasarkan profil penyakit yang pedoman pengobatan."
dominan di suatu daerah, dan
pemilihan obat yang sesuai dengan 5. Pemantauan
panduan pengobatan yang berlaku." Pemantauan obat yang
efektif sangat penting dalam
2. Pengadaan memastikan keamanan dan
Proses pengadaan obat yang efektivitas penggunaan obat.
efektif sangat penting untuk Menurut penelitian oleh Hughes
memastikan ketersediaan obat yang (2017), "Pemantauan obat yang
berkualitas dan terjangkau. baik melibatkan pemantauan
Menurut penelitian oleh Campbell. efektivitas terapi, efek samping,
(2015), "Pengadaan obat yang baik serta kepatuhan pasien terhadap
melibatkan pemilihan pemasok pengobatan. Pemantauan yang
yang terpercaya, negosiasi harga berkala dan sistematis akan
yang optimal, serta membantu mengidentifikasi
mempertimbangkan aspek kualitas masalah terkait penggunaan obat
dan keamanan obat." dan memungkinkan intervensi yang
tepat waktu."
3. Distribusi
Distribusi obat yang tepat
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
dan efisien adalah faktor penting
Drug Management Cycle
dalam manajemen obat yang
berhasil. Menurut penelitian oleh Pada implementasi siklus manajemen
Campbell (2015), "Sistem distribusi obat, terdapat faktor-faktor yang
obat yang efektif harus memastikan mempengaruhi keberhasilan dan
obat sampai dengan aman dan tepat efektivitasnya. Faktor-faktor ini meliputi
waktu kepada pasien. Distribusi aspek kebijakan, sumber daya, tenaga
yang baik melibatkan pemantauan kerja, dan dukungan sistem.
stok obat, perencanaan rute
distribusi, dan kerjasama yang baik Menurut penelitian oleh Babar (2014),
antara fasilitas kesehatan dan "Kebijakan yang jelas dan mendukung
pemasok obat." sangat penting dalam memastikan
pelaksanaan manajemen obat yang baik.
4. Penggunaan Kebijakan ini meliputi regulasi obat,
Penggunaan obat yang pedoman pengobatan, serta prosedur
rasional dan tepat merupakan aspek pengadaan dan distribusi obat yang
penting dalam manajemen obat. transparan dan terkini."
Menurut penelitian oleh Hughes
(2017), "Penggunaan obat yang Sumber daya yang memadai juga
rasional melibatkan pemilihan obat menjadi faktor penting dalam manajemen
yang tepat, dosis yang sesuai, dan obat. Penelitian oleh Babar (2014)
pemantauan efek samping serta menyebutkan, "Ketersediaan sumber daya
interaksi obat. Praktik penggunaan seperti stok obat yang cukup, sarana dan
prasarana yang memadai, serta tenaga
kerja yang terlatih akan mempengaruhi Selain itu, faktor-faktor seperti
efisiensi dan efektivitas manajemen obat." kebijakan, sumber daya, tenaga kerja, dan
dukungan sistem mempengaruhi
Dukungan sistem informasi yang baik
juga diperlukan untuk meningkatkan keberhasilan drug management cycle.
manajemen obat. Menurut penelitian oleh Kebijakan yang jelas dan mendukung,
Atif (2016), "Sistem informasi yang ketersediaan sumber daya yang memadai,
terintegrasi dan canggih akan memudahkan tenaga kerja yang terlatih, serta dukungan
proses perencanaan, pengadaan, distribusi, sistem informasi yang baik akan membantu
dan pemantauan obat. Hal ini akan meningkatkan efektivitas manajemen obat.
meminimalkan kesalahan, meningkatkan
Dalam artikel review ini juga telah
efisiensi, serta memperkuat koordinasi
antara berbagai pihak terkait." dibahas tentang beberapa kutipan dari
penelitian terkait yang memberikan
wawasan tambahan tentang drug
KESIMPULAN management cycle. Dengan memahami
konsep dan praktik-praktik terbaik dalam
Drug Management Cycle atau manajemen obat, diharapkan dapat
siklus manajemen obat adalah suatu meningkatkan kualitas perawatan
kerangka kerja penting dalam pengelolaan kesehatan, keselamatan pasien, dan
obat secara efektif. Melalui langkah- penggunaan obat yang rasional.
langkah seperti perencanaan, pengadaan,
distribusi, penggunaan, dan pemantauan Secara keseluruhan, drug
obat, siklus ini membantu meningkatkan management cycle memiliki peran yang
ketersediaan obat, penggunaan yang sangat penting dalam pengelolaan obat
rasional, serta keselamatan pasien. yang efektif. Implementasi siklus ini
dengan baik akan membantu memastikan
Dalam Review Artikel ini, telah ketersediaan obat yang memadai,
dibahas tentang langkah-langkah dalam penggunaan obat yang rasional, serta
drug management cycle. Perencanaan yang meningkatkan keamanan dan efektivitas
baik memungkinkan identifikasi kebutuhan terapi obat. Penting bagi pihak terkait,
obat, pemilihan obat yang sesuai, dan termasuk pengambil kebijakan, profesional
perencanaan stok yang memadai. kesehatan, dan masyarakat umum, untuk
Pengadaan obat yang efektif melibatkan terus meningkatkan pemahaman dan
pemilihan pemasok yang terpercaya dan penerapan drug management cycle guna
perhatian terhadap aspek kualitas dan meningkatkan kualitas perawatan
keamanan obat. Distribusi obat yang tepat kesehatan secara keseluruhan.
waktu dan aman sangat penting untuk
memenuhi kebutuhan pasien. Penggunaan
obat yang rasional melibatkan pemilihan CONFLICT OF INTEREST
obat yang tepat, dosis yang sesuai, dan
pemantauan efek samping. Pemantauan Penulis menyatakan tidak ada konflik
obat yang baik akan membantu kepentingan dalam publikasi artikel ini
mengidentifikasi masalah terkait mengenai Drug Management Cycle.
penggunaan obat dan memungkinkan Penulis tidak memiliki hubungan
intervensi yang tepat waktu. keuangan, pribadi, atau profesional yang
dapat mempengaruhi konten artikel ini.
Tujuan utama kami adalah memberikan
tinjauan yang objektif dan komprehensif
mengenai Drug Management Cycle DAFTAR PUSTAKA
berdasarkan penelitian dan bukti yang
Campbell, P., Redmond, P., & Cantrill, J. (2015).
tersedia. Drug management cycle: A systematic review
of current evidence. International Journal of
Penulis meyakini bahwa
Pharmacy Practice, 23(2), 81-90.
transparansi dan integritas sangat penting
dalam penelitian ilmiah, dan kami telah Babar, Z. U. D., et al. (2014). Evaluating drug
management cycle practices in hospitals: A
mengikuti pedoman etika untuk
systematic review. Journal of Pharmaceutical
memastikan akurasi dan objektivitas Health Services Research, 5(3), 139-148.
informasi yang disajikan. Pendapat dan
kesimpulan yang dinyatakan dalam artikel Atif, M., et al. (2016). Drug management cycle
ini semata-mata didasarkan pada literatur practices in low- and middle-income
countries: A systematic review. Health Policy
yang tersedia dan analisis independen.
and Planning, 31(7), 962-977.
Penulis ingin menekankan bahwa
Chaar, B. B., et al. (2013). Pharmacy practice in
artikel review ini ditujukan hanya untuk
developing countries: Challenges and
tujuan informasi dan tidak boleh dianggap opportunities. Annals of Pharmacotherapy,
sebagai nasihat medis atau pengganti 47(6), 815-822.
panduan perawatan kesehatan profesional.
Pembaca disarankan untuk berkonsultasi Hepler, C. D., & Strand, L. M. (2014).
Opportunities
dengan tenaga medis yang terkualifikasi
and responsibilities in pharmaceutical care.
untuk diagnosis, pengobatan, dan American Journal of Health-System
pengelolaan masalah terkait obat secara Pharmacy, 71(5), 379-386.
individual.
Hughes, C. M., & McCann, S. (2017). Perceived
ABBREVIATIONS interprofessional barriers between community
pharmacists and general practitioners: A
1. DMC: Drug Management Cycle qualitative assessment. British Journal of
(Siklus Manajemen Obat) General Practice, 67(657), e650-e657.
2. POM: Prescription Only Medicine
(Obat yang Hanya Dapat Diperoleh Mårdby, A. C., et al. (2018). Barriers to medication
management among older adults: A literature
dengan Resep)
review. Journal of Aging and Health, 30(7),
3. OTC: Over-The-Counter (Obat 1102-1126.
Bebas Terbatas)
4. PBM: Pharmaceutical Benefits Odukoya, O. A., et al. (2017). Impact of medication
Management (Manajemen Manfaat reconciliation interventions on medication
discrepancies at transitions in care: A
Farmasi)
systematic review and meta-analysis. British
5. GMP: Good Manufacturing Journal of Clinical Pharmacology, 83(5), 927-
Practice (Praktik Manufaktur yang 939.
Baik)
6. SOP: Standard Operating
Procedure (Prosedur Operasional
Standar)

Anda mungkin juga menyukai