Anda di halaman 1dari 29

Macam-Macam Alat Ukur Mekanik, Elektrik dan Pneumatic

juan
Alat ukur merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk mengukur. Dalam
perbaikan dan servis di bidang otomotif juga juga digunakan berbagai peralatan-pelatan
untuk mengukur.

Alat-alat ukur dibedakan menjadi tiga macam yaitu alat ukur mekanik, alat ukur elektrik
dan alat ukur pneumatik.

Alat ukur mekanik yaitu alat ukur yang penggunaanya secara mekanik. Alat ukur
mekanik ini pada umumnya diunakan untuk mengukur panjang, lebar, kedalaman,
diameter luar dan diameter dalam sebuah benda.

Skala pengukuran yang digunakan sering digunakan pada alat ukur mekanik ini adalah
skala metrik dan skala inchi.

Sedangkan alat ukur elektrik yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran-
besaran listrik antara lain tegangan, arus, tahanan dan lain sebagainya. Selain itu, alat
ukur elektrik pengoprasiannya membutuhkan daya listrik.

Sedangkan alat ukur pneumatik yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur
tekanan. Selain itu, pengoprasiannya juga dengan memanfaatkan tekanan. Skala
ukuran tekanan pada alat ini antara lain Psi, kPa, Bar, kg/cm 2 dan lain sebagainya.

Macam-macam alat ukur mekanik


1. Mistar baja
Mistar baja atau penggaris baja merupakan salah satu alat ukur mekanik dan memiliki
fungsi untuk mengukur panjang, lebar, ketinggian ataupun kedalaman suatu benda.
Skala ukuran pada mistar baja ini memiliki tingkat ketelitian 0,5 mm atau 1 mm.

Panjang dari mistar baja juga bervariasi, panjang mistar yang sering digunakan di
bengkel otomotif adalah mistar baja yang memiliki panjang 300 mm atau 30 cm dan
mistar baja yang memiliki panjang 500 mm.

Pada mistar baja, ada juga yang menggunakan dua skala pengukuran yaitu skala
metrik dan skala inchi.
2. Penggaris gulung (measuring tape)
Penggaris gulung ini terbuat dari bahan pita baja yang digulung. Penggaris gulung
memiliki berbagai macam ukuran, adanya ukurannya sampai 2000 mm atau 2 m, ada
yang ukurannya sampai 5000 mm atau 5 m, bahkan ada yang ukurannya sampai 15000
mm atau 15 m.

Skala ukuran yang terdapat pada penggaris gulung ini dibedakan menjadi dua skala,
yaitu ada yang menggunakan skala metrik dan ada yang menggunakan skala inchi.

Penggaris gulung atau measuring tape berfungsi untuk mengukur panjang, lebar,
kedalaman atau ketinggian yang memiliki jarak yang luas.

3. Busur derajat (protactor)


Busur derajat atau protactor memiliki bentuk setengah lingkaran dan dilengkapi dengan
sepotong logam lurus dan panjang yang dihubungkan pada bagian setengah lingkaran
yang dapat digerakkan disekeliling titik putarnya untuk mengukur sudut.

Busur derajat atau protactor ini berfungsi untuk mengukur atau memeriksa sudut-sudut
suatu benda. Alat ini dapat mengukur sudut dari benda hingga 180 0.

4. Outside caliper
Outside caliper berfungsi untuk mengukur diameter luar, mengukur dimensi luar dan
memeriksa apakah permukaan luar dari benda yang diukur sejajar atau tidak.

Outside caliper terdapat dua kaki sebagai pengukur,serta titik putar pegas (spring pivot
point) dan sekrup penyetel (adjustment screw).

Cara penggunaan outside caliper adalah dengan cara membengkokkan kedua kakinya
ke arah satu sama lainnya pada bagian ujun kaki untuk mendapatkan hasil pengukuran.

5. Inside caliper
Inside caliper berfungsi untuk mengukur diameter bagian dalam, mengukur dimensi
bagian dalam dan untuk memeriksa apakah permukaan bagian dalam suatu benda
sejajar atau tidak.

Inside caliper memiliki dua kaki yang dihubungkan dengan spring pivot point serta
memiliki sekrup penyetel (adjustment screw) untuk menahan kedua kakinya saat
pengukuran agar kedua kaki tidak bergeser.

6. Depth gauge
Depth gauge atau alat pengukur kedalaman berfungsi untuk mengukur kedalaman
suatu lubang.

Depth gauge terdiri dari kompoen penggaris baja kecil yang memiliki skala utama dan
bagian geser yang terdapat skala vernier.
7. Valve spring tester
Valve spring tester berfungsi untuk menguji tingkat elastisitas dari pegas. Skala daya
pegas standar memiliki skala maksimal 158 kg atau 350 lb.

8. Feeler gauge
Feeler gauge berfungsi untuk mengukur celah antar komponen dan untuk memeriksa
keausan antar komponen.

Feeler gauge terdiri dari beberapa bilah tipis yang memiliki ketebalan yang berbeda-
beda.

9. Vernier caliper
Vernier caliper atau juga sering disebut dengan jangka sorong memiliki fungsi untuk
mengukur diameter luar suatu benda, mengukur diameter dalam suatu benda dan
mengukur kedalaman dari suatu benda.

Jangka sorong memiliki beberapa bagian yaitu rahang bawah, rahang atas, pengukur
kedalaman, sekrup pengunci, skala utama dan skala vernier/ nonius.

Jangka sorong memiliki beberapa tingkat ketelitian yaitu tingkat ketelitian 0,1 mm,
tingkat ketelitian 0,05 mm, tingkat ketelitian 0,02 mm, tingkat ketelitian 1/128 inchi dan
tingkat ketelitian 1/1000 inchi.

10. Outside micrometer


Outside micrometer atau micrometer luar memiliki fungsi untuk mengukur diameter luar
suatu benda dengan tingkat ketelitian yang lebih teliti dibandingkan dengan jangka
sorong.

Outside micrometer memiliki beberapa bagian, antara lain frame, anvil, spindle, lock,
sleeve, thimble dan rachet stopper/ rachet knob.

Outside micrometer memiliki beberapa tingkat ketelitian yaitu tingkat ketelitian 0,01 mm
dan tingkat ketelitian 0,001 mm.

11. Inside micrometer


Inside micrometer atau micrometer dalam memiliki fungsi untuk mengukur diameter
dalam suatu benda dengan tingkat ketelitian yang lebih teliti dibandingkan dengan
jangka sorong.

Inside micrometer terdiri dari beberapa komponen, antara lain spindle, spacer, spindle
lock screw, sleeve dan timble.

Inside micrometer memiliki tingkat ketelitian sampai 0,01 mm.

12. Depht micrometer


Depht micrometer atau micrometer kedalaman memiliki fungsi untuk mengukur
kedalaman suatu benda, kedalaman alur, ketinggian benda dengan tingkat ketelitian
tertentu.

Depht micrometer memiliki komponen yang hampir sama dengan inside micrometer
akan tetapi depht micrometer memiliki tambahan bagian block yang rata dengan
permukaan yang rata.

13. Telescoping gauge


Telescoping gauge memiliki fungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda yang
memiliki ukuran yang kecil sehingga tidak dapat dilakukan dengan menggunakan
micrometer.

Bagian-bagian dari telescoping gauge terdiri dari locking screw, handle atau grip dan
plunger.

14. Dial indicator


Dial indicator berfungsi untuk mengukur kebengkokan dan keolengan atau run out
suatu suatu benda atau poros.

Dial indicator memiliki tingkat ketelitian 0,01 mm.

15. Cylinder Bore Gauge


Cylinder Bore Gauge (CBG) berfungsi untuk mengukur diameter silinder. Alat ini
digunakan bersama-sama dengan jangka sorong dan micrometer luar saat digunakan
untuk mengukur diameter silinder.

Macam-macam alat ukur elektrik


1. Multimeter
Multimeter atau multitester berfungsi untuk mengukur arus, tegangan, tahanan listrik,
frekuensi, nilai kapasitas, hubungan atau konektivitas pada rangkaian.

2. Osiloskop
Osiloskop berfungsi untuk :

 Mengukur besar tegangan (voltage) listrik dan hubungannya terhadap waktu


 Mengukur frekuensi signal yang berosilasi
 Mengecek frekuensi signal pada rangkaian
 Membedakan arus AC dan DC
 Mengecek suara atau noise pada sebuah rangkaian kelistrikan dan
hubungannya terhadap waktu.

3. Scanner
Scanner merupakan alat ukur yang digunakan pada kendaraan-kendaraan injeksi.
Scanner berfungsi untuk mengecek kesalah atau malfunction dari suatu sistem di
kendaraan EFI, mengukur kerja sensor-sensor dan aktuator-aktuator.

4. Dwell dan tacho tester


Dwell tester berfungsi untuk mengukur sudut dwell pada sistem pengapian kendaraan,
sedangkan tacho tester berfungsi untuk mengukur RPM mesin.

5. Timing light
Timing light berfungsi untuk mengetahui atau memeriksa saat pengapian kendaraan.
Saat pengapian kendaraan yaitu saat busi mulai memercikkan bunga api.

Macam-macam alat ukur pneumatik

1. Tyre pressure gauge


Tyre pressure gauge berfungsi untuk memeriksa tekanan udara pada ban, agar
tekanan udara pada ban sesuai dengan tekanan spesifikasinya. Ada beberapa macam
tyre gauge, tyre pressure gauge ada yang terpisah dari pompa ban dan ada yang
menjadi satu dengan pompa ban.

2. Manifold gauge sistem AC


Manifold gauge pada sistem AC digunakan untuk mengecek tekanan refrigerant di
dalam sistem AC, dan juga berfungsi untuk melakukan penggantian refrigerant pada
sistem AC.

3. Radiator tester
Radiator tester berfungsi untuk memeriksa kebocoran sistem pendingin dan juga untuk
memeriksa kerja tutup radiator.

4. Compression tester
Compression tester berfungsi untuk mengukur tekanan kompresi pada silinder mesin
pada kendaraan.

Berbagai Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja


By

SafetyNet Staff
Pengertian tentang kecelakaan didefinisikan jadi suatu moment yg tidak terduga, semua yg tidak
dikehendaki, yang mengacaukan sistem yang telah diatur dari suatu aktivitas, dan dapat
mengakibatkan kerugian baik manusia, ataupun harta benda. Sedangkan kecelakaan kerja ialah
suatu moment atau peristiwa yg tidak dikehendaki, tak terduga, dan tidak terencana, yang
mengakibatkan sakit, luka dan kerugian baik pada lingkungan, barang atau manusia.

Untuk hindari penyebab terjadinya kecelakaan kerja, maka kita perlu mempelajari sebab-sebab
kecelakaan kerja, hingga dapat mengecilkan angka kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja dapat
bersumber dari faktor manusia, dan faktor lingkungan.

Faktor manusia

kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh kekeliruan manusia yaitu sebagai berikut :
1. Ketidaktahuan

Dalam menggerakkan mesin-mesin, dan peralatan diperlukan pengetahuan yang cukup oleh
teknisi. Bila teknisi kurang pengetahuannya, maka dapat jadi pemicunya terjadinya kecelakaan.
Pengetahuan dari operator dalam menggerakkan peralatan kerja, memahami karakter dari
semasing mesin, dan lain sebagainya. Hal tersebut, jadi sangat penting, bila hal tersebut hanya
sembarangan, maka juga akan membahayakan peralatan dan manusia itu sendir.

2. Kekuatan yang Kurang

Tingkat pendidikan teknisi sangat diperlukan untuk sistem produksi dan sistem maintenance
(perawatan). Orang yang memiliki kekuatan tinggi, biasanya juga akan bekerja dengan lebih
baik, dan memperhatikan faktor keselamatan kerja pada pekerjaanya. Oleh karena itu, selalu
untuk mengasah kekuatan, agar mengecilkan dan terlepas dari kecelakaan kerja.

3. Keterampilan yang Kurang

Setelah kekuatan pengetahuan teknisi baik, maka diperlukan latihan lewat cara terus menerus
agar keterampilan semakin baik. Hal seperti ini untuk tingkatkan ketrampilan, agar
meminimalisir kesalahan dalam bekerja, dan kurangi angka kecelakan kerja.

4. Konsentrasi yang Kurang

Dalam melakukan pekerjaan, pekerja dituntut untuk konsentrasi tinggi. Mesin-mesin yang
beroperasi, berputar-putar, dan bergerak, tidak memiliki toleransi bila karyawan salah dalam
mengoprasikannya. Banyak hal yang meyebabkan hilangnya konsentrasi manusia, seperti
persoalan pribadi atau keluarga, persoalan ekonomi, maupun beberapa faktor yang datangnya
dari lingkungan, seperti kondisi panas, dingin, bising dll.

5. Bermain-main

Karakter seorang yang sukai bermain-main dalam bekerja, dapat jadi salah satu pemicunya
terjadinya kecelakaan kerja. Demikian juga dalam bekerja yang tergesa-gesa dan sembrono bisa
pula menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Oleh karena itu, dalam setiap melakukan
pekerjaan, sebaiknya dilakukan dengan cermat, jeli, dan hati-hati, agar terlepas dari kecelakaan
kerja.

6. Bekerja Tanpa Peralatan Keselamatan

Pekerja tertentu, mengharuskan pekerja memakai perlatan keselamatan kerja. Peralatan


keselamatan kerja, di desain buat perlindungan beberapa pekerja dari bahaya yang diakibatkan
dari pekerjaan yang dikerjakannya. Dengan mengembangnya teknologi saat ini, telah di buat alat
keselamatan yang nyaman dan aman ketika dipakai. Peralatan keselamatan itu salah satunya
helm pengaman, kacamata las, kacamata, baju (wearpack), sarung tangan, sepatu safety, masker,
penutup telinga, tali pengaman untuk pekerja di ketinggian, dan lain sebagainya. Jika pekerja
tidak memakai perlatan keselamatan, maka itu beresiko, dan berpontensi terjadinya kecelakaan
kerja.

7. Mengambil Resiko yg Tidak Tepat

Karena tidak mau repot dalam bekerja, pekerja terkadang melakukan tindakan yang
mencerminkan tindakan tidak selamat. Jadi contoh pekerja las malas mengambil topeng las atau
kacamata las dirak keselamatan kerja, pekerja segera mengelas tanpa ada pelindung mata, tanpa
ada diguga ada percikan api yang mengenai mata pekerja. Setelah dilakukan pengobatan,
nyatanya biaya pengobatan tidak sebanding dengan beberapa detik untuk mengambil peralatan
keselamatan kerja.

Faktor lingkungan

Faktor lingkungan juga ikut andil dalam menyumbang terjadinya kecelakan kerja. Faktor itu
yaitu sebagai berikut :

1. Tempat Kerja yg Tidak Layak

Tempat kerja harus penuhi sarat-sarat keselamatan kerja. Seperti ukuran tempat kerja, ventilasi
udara, penerangan, dan lain sebagainya. Apabila tempat kerja tidak penuhi persaratan
keselamatan kerja yang diputuskan, maka kecelakan kerja kemungkinan besar terjadi.

2. Kondisi Peralatan yang Berbahaya

Peralatan kerja serta mesin-mesin, pada dasarnya jadi sumber kecelakan kerja dan memiliki
kandungan bahaya. Misalnya mesin-mesin yang bergerak atau berputar-putar, bergesekan dan
lain sebagainya. Oleh karena itu, mesin-mesin yang berpontensi bahaya, harus diberi pelindung
agar tidak membahayakan pekerja.

3. Beberapa Bahan dan Peralatan yang Bergerak

Perpindahan barang-barang yang berat atau yang beresiko, dari satu tempat ketempat yang lain,
sangat bisa saja terjadinya kecelakan kerja. Untuk hindari kecelakan kerja itu, perlu dilakukan
pemikiran dan perhitungan yang sangat masak, baik cara mengubahkannya, alat yang dipakai,
jalur yang akan dilalui, siapa yang akan memindahkan, dan lain sebaginya. Untuk peralatan dan
bahan-bahan yang berat, diperlukan sebuah alat bantu untuk memindahkannya, yaitu forklift.

5. Transportrasi

Kecelakaan kerja yang diakibatkan dari penggunaan alat transportasi juga cukup banyak. Dari
penggunaan alat yg tidak tepat, beban yang berlebihan (overload), jalan yg tidak baik, kecepatan
kendaraan yang berlebihan, peletakan beban yg tidak baik, semua dapat mempunyai potensi
untuk terjadinya kecelakaan kerja.
Pekerjaan Dasar Elektromekanik -PDE) - Part 1

Macam-Macam peralatan Tangan- (Pengantar Praktek Pekerjaan Dasar


Elektromekanik -PDE) - Part 1

Rokhmad Astika Triprasetia, S.Pd2:50 PM 6 comments

Untuk bekerja dibidang kelistrikan dan elektro, baik merakit maupun memperbaiki. Kita memerlukan
alat bantu untuk bekerja disamping komponen-komponen kelistrikan dan elektr. Alat-alat bantu
tersebut berupa alat-alat tangan maupun alat-alat listrik.

Alat tangan yang pokok bagi seorang tukang listrik atau mekanik elektro adalah alat tangan yang mudah
dibawa. Biasanya alat-alat tersebut dikemas dalam satu kotak alat atau sering di sebut dengan Tool Box.

Macam-macam alat tangan

1. Obeng

Obeng digunakan sebagai pemutar sekrup. Tangkai obeng biasanya terbuat dari kayu atau plastik.
Batangnya terbuat dari baja. Sesuai dengan kerjanya, obeng dibuat dalam berbagai ukuran.
Ukuran Obeng diperhitungkan dengan panjang batang dalam satuan inch. Betuk batang obeng ada yang
bulat dan segi empat.
Jenis Obeng dibagi menjadi beberapa jenis :

a. Obeng minus (-)


Berbentuk pipih dipergunakan untuk memutar sekup, beralur min
b. Obeng Plus (+)

Dipergunakan untuk memutar sekrup beralur plus.

c. Obeng Offset

Cirinya obeng inni berbentuk bengkok, untuk memutar cukup diputar bagian ijungnya. Digunakan untuk
memutar baut di tempat yang sempit atau sulit dijangkau

d. Obeng Spiral / Obeng Ketok

Obeng ini akan berputar sendiri ketika di pukul / ketok

2. Tang
Tang menurut bentuknya ada beberapa macam dan fungsinya berbeda-beda antara lain yaitu:

a. Tang Pengupas

Digunakan untuk mengupas isolasi kabel / kawat dalam instalasi listrik

b. Tang Potong

Digunakan untuk memotong kabel/kawat instalasi listrik dan kaki komponen dalam elektronika
c. Tang Lancip / tang pembulat

Dipergunakan untuk menjepit benda-benda kecil atau kaki komponen yang akan disolder atau
dipergunakan untuk meluruskan kaki-kaki komponen dan kabel.

Selain itu juga dipakai untuk membuat mata itik / loop pada ujung kawat dan mengambil benda kecil di
tempat yang sempit.

d. Tang Kombinasi

Dipergunakan untuk segala keperluan, memotong,menjepit, memegang benda kerja, memelintir kawat
dan kombinasi dari jenis tang diatas.
e. Tang kakaktua

Digunakan untuk menjepit dan mencabut paku yang menancap.

3. Palu / Martil

Martil / Palu adalah alat pemukul. Palu ini dibuat bermacam-macam bentuknya sesuai dengan
kebutuhan dan jenis pekerjaannya. Ada empat jenis martil / Palu yaitu :
a. Palu Besi Paku / Nail hammer)

b. Palu besi kepala bulat (Ball-peen hammer)

c. Palu Kepala Lunak

Palu ini digunakan untuk memukul benda-benda yang lunak atau benda yang mudah pecah.

Kepala Palu ini biasanya terbuat dari Plastik, karet ataupun kayu.

4. Gergaji tangan
Gergaji adalah alat pemotong benda. Gergaji tangan terdiri dari sengkang dan daun gergaji.

Daun gergaji dibuat bergerigi.

Gigi gergaji ada yang dibuat pada satu sisi saja ada juga yang dibuat dua sisi.

Gambar sengkang dan daun gergaji :


Gergaji Besi

Gergaji Kayu

Yang perlu diperhatikan, selama menggergaji tekanan yang diberikan harus pada saat gerakan maju.
Untuk menjaga agar gigi gergaji tidak lekas patah / aus.
bersambung ..... klik disini

Baca juga alat Pelindung diri (APD) baca disini

UNDUH VIDEO DAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF KLIK DISINI

Jenis-Jenis kikir dan Penggunaannya (Pengantar Praktek Pekerjaan Dasar


Elektromekanik -PDE) - Part 2

Rokhmad Astika Triprasetia, S.Pd11:36 AM 5 comments

Kikir digunakan untuk meratakan dan menghaluskan bidang. Bentuk kikir dibuat bernacam-macam
sesuai dengan fungsinya dan kebutuhannya.

Menurut tingkat kekasaran gigi kikir, maka jenis kikir dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Kikir Kasar
Kikir kasar digunakan untuk pekerjaan awal
b. Kikir Sedang
Kikir sedang digunakan untuk pekerjaan penyelesaian
c. Kikir Halus
Kikir halus untuk pekerjaan akhir atau penyelesaian

Menurut penampangnya kikir dibedakan atas :

a. Kikir Blok / Rata

b. Kikir segitiga

c. Kikir Bulat

d. Kikir setengah bulat


Menurut Bentuk Giginya, kikir dibedakan atas :

a. Gigi Pahatan tunggal

b. Gigi Pahatan Silang


c. Gigi Pahatan Parut

d. Gigi Pahatan Tunggal Cembung

Cara mengikir yang baik

1. Cara memegang kikir dan menekan kikir pada waktu mengikir kasar
2. Cara memegang kikir dan menekan kikir pada waktu mengikir ringan / menghaluskan

3. Cara memegang kikir dan menekan waktu mengikir penyelesaian / mengepas

4. Cara memegang kikir dan menekan pada waktu mengikir meratakan (Bagian yg belum rata ingin di
ratakan)
Pengertian APD (Alat Pelindung Diri)

Rokhmad Astika Triprasetia, S.Pd3:46 PM No comments


Alat Pelindung diri adalah alat yang digunakan untuk melindungi tubuh dari bahaya kecelakaan
kerja.
Alat pelindung diri harus :

1. Cocok dipakai pengguna


2. Dipelihara dengan baik
3. Mendapatkan pelatihan dengan baik cara penggunaannya
4. Dibersihkan dengan teratur

Macam-macam alat pelindung diri :

Pakaian kerja
Pakaian KerjaPakaian kerja adalah alat pelindung diri yang digunakan untuk melindugi seluruh
tubuh dari pengaruh lingkungan di tempat kerja, baik hembusan angin, temperatur, dll. Pakain
kerja sering disebut dengan wearpack, baju praktek.
Helm
Helm digunakan untuk melindungi kepala dari cidera akibat benda-benda yang jatuh, maupun
benturan kepala terhadap benda-benda yang ada di ruang kerja

Sarung Tangan
Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan dari luka akibat sayatan, tertusuk, tergores
benda kerja, dan melindungi tangan dari bahan-bahan kimia yang dapat melukai tangan

Sepatu Keselamatan
Sepatu keselamatan / Safety Shoes adalah sepatu untuk bekerja di tempat kerja, dengan bahan
seperti kulit biasa, hanya diujung sepatu terdapat plat keras, untuk melindungi kaki dari terjepit
benda kerja, terpeleset, dan terpeleset karena ada tumpahan minyak/oli.
Sol sepatu keselamatan juga dilengkapi dengan anti minyak, anti gelincir.
Kacamata pelindung
Kacamata pelindung digunakan untuk melindungi mata dari partikel-partikel yang melayang
diudara, pada tempat kerja.
Kacamata ini mirip dengan kacamata biasa, hanya lebih rapat, dan terbuat dari bahan yang
lentur, anti gores dan tidak gampang rusak/remuk.

Penutup Mulut dan hidung


Digunakan untuk menutup mulut dan hidung dari partikel debu.
Alat ini berfungsi sebagai penepis udara kotor, bau yang tidak sedap, sehingga partikel kotoran
dan bau tidak masuk ke pernafasan manusia.
Tutup telinga
Tutup telinga digunakan untuk melindungi telinga dari suara bising yang berlebihan ditempat
kerja, yang dapat mengganggu pendengaran/telinga.

Anda mungkin juga menyukai