Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MUHAMMAD YAMIN DALAM PERLAWANAN NASIONAL

Di Susun Oleh :

 Holifil iqbal (34)


 Arya anggara (05)
 Dimas pratama (17)
 Dimas risqi hidayah F. (18)
 Fandira fahmi F. (27)
 Angga hardi F. (02)

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
Jl. Mastrip No. 357 Telp. (0335) 421121 Probolinggo 67219
Email : smkn_1probolinggo@yahoo.co.id
PROBOLINGGO

1
KATA PENGANTAR

Pertama tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho
Allah SWT. Karena tanpa rahmat dan ridhonya. Kita tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada bapak hardi selaku guru
sejarah yang membimbing kami dalam pengerjaan makalah ini. Kami juga
terimakasih kepada teman-teman yang selalu membantu dalam hal
mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami
menjelaskan tentang tokoh Muhammad yamin dalam perlawanan nasional.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum
kami ketahui. Maka dari itu kami memohon saran dan kritik dari teman-teman
maupun guru demi tercapainya makalah yang sempurna.

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar i
Daftar isi ii
Larae Belakang 1
Pembahasan 2
a. Biografi Muhammad Yamin 2
b. Peran Muhammad Yamin 4
c. Karya Muhammad Yamin 7
d. Masa sekolah Muhammad Yamin 7
Kesimpulan 9
Daftar pustaka 10

3
LATAR BELAKANG

Mohammad Yamin dilahirkan di Talawi, Sawahlunto pada 24 Agustus


1903. Dia merupakan putra dari pasangan Usman Baginda Khatib dan Siti Saadah
yang masing-masing bersumber dari Sawahlunto dan Padang Panjang. Ayahnya
memiliki enam belas anak dari lima istri, yang hampir keseluruhannya kelak
diwujudkan menjadi intelektual yang berpengaruh. Saudara-saudara Yamin selang
lain : Muhammad Yaman, seorang pendidik; Djamaluddin Adinegoro, seorang
wartawan terkemuka; dan Ramana Usman, pelopor korps diplomatik Indonesia.
Selain itu sepupunya, Mohammad Amir, juga merupakan tokoh pergerakan
kemerdekaan Indonesia.
Yamin mendapatkan pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche
School (HIS) Palembang, kesudahan melanjutkannya ke Algemeene Middelbare
School (AMS) Yogyakarta. Di AMS Yogyakarta, dia mulai mempelajari sejarah
purbakala dan berbagai bahasa seperti Yunani, Latin, dan Kaei. Namun setelah
tamat, niat untuk melanjutkan pendidikan ke Leiden, Belanda wajib diurungnya
dikarenakan ayahnya berpulang. Dia kesudahan menjalani kuliah di Recht
Hogeschool (RHS yang kelak diwujudkan menjadi Fakultas Hukum Universitas
Indonesia), Jakarta dan berhasil mendapatkan gelar Meester in de Rechten
(Sarjana Hukum) pada tahun 1932.

4
PEMBAHASAN

Biografi Muhammad Yamin

Nama Lengkap : Mohammad Yamin


Alias : M. Yamin | Muhammad Yamin
Agama : Islam
Tempat Lahir : Sawahlunto, Sumatera Barat
Tanggal Lahir : 1903-08-24
Zodiak : Virgo
Warga Negara : Indonesia

BIOGRAFI
Muhammad Yamin lahir pada tanggal 24 Agustus 1903 di Sawahlunto,
Sumatera Barat. Yamin merupakan pahlawan nasional, budayawan, dan aktivis
hukum terkenal di Indonesia.
M. Yamin memiliki pendidikan yang lengkap. Pendidikannya dimulai
ketika ia bersekolah di Hollands Indlandsche School (HIS). Ia juga mendapat
pendidikan di sekolah guru. M. Yamin juga mengenyam pendidikan di Sekolah
Menengah Pertanian Bogor, Sekolah Dokter Hewan Bogor, AMS, hingga sekolah
kehakiman (Reeht Hogeschool) Jakarta.
M. yamin termasuk salah satu pakar hukum dan juga merupakan penyair
terkemuka angkatan pujangga baru. Ia banyak menghasilkan karya tulis pada
dekade 1920 yang sebagian dari karyanya menggunakan bahasa melayu. Karya-
karya tulis M. Yamin diterbitkan dalam jurnal Jong Sumatra. Ia juga merupakan
salah satu pelopor puisi modern. M. Yamin banyak menulis buku sejarah dan
sastra yang cukup di kenal yaitu Gajah Mada (1945), Sejarah Peperangan

5
Diponegoro, Tan Malaka(1945) Tanah Air (1922), Indonesia Tumpah Darah
(1928), Ken Arok dan Ken Dedes (1934), Revolusi Amerika, (1951)
Karir M. Yamin dalam dunia politik dimulai ketika ia diangkat sebagai
ketua Jong Sumatera Bond pada tahun 1926 sampai 1928. Setelah itu pada tahun
1931, ia bergabung ke Partai Indonesia. Tetapi partai tersebut dibubarkan. Karir
politiknya berlanjut ketika M. Yamin mendirikan partai Gerakan Rakyat
Indonesia bersama Adam Malik, Wilipo, dan Amir Syarifudin.
Sebagai sastrawan, gaya puisi suami dari Siti Sundari ini dikenal dengan
gaya berpantun yang banyak menggunakan akhiran kata berima. Tak hanya itu, ia
pun disebut-sebut sebagai orang pertama yang menggunakan bentuk soneta pada
tahun 1921 sekaligus pelopor Angkatan Pujangga Baru yang berdiri pada tahun
1933. Dibesarkan dalam dunia pendidikan yang berlatar belakang Belanda, bukan
berarti Yamin, sapaannya, memihak Belanda yang kala itu menduduki Indonesia.
Semangat nasionalismenya tetap berkobar dan dibuktikan dalam bentuk karya
sastra dan menghindari kalimat yang kebarat-baratan.
M. Yamin juga merupakan anggota BPUPKI dan anggota panitia
Sembilan di mana akhirnya berhasil merumuskan Piagam Jakarta. Piagam Jakarta
ini merupakan cikal bakal dan merupakan dasar dari terbentuknya UUD 1945 dan
Pancasila. Tercatat M. yamin juga pernah diangkat sebagai anggota Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Setelah Indonesia merdeka, Yamin banyak duduk di jabatan-jabatan
penting negara, di antaranya adalah menjadi anggota DPR sejak tahun 1950,
Menteri Kehakiman (1951-1952), Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan
Kebudayaan (1953–1955), Menteri Urusan Sosial dan Budaya (1959-1960), Ketua
Dewan Perancang Nasional (1962), dan Ketua Dewan Pengawas IKBN Antara
(1961–1962).
M. Yamin meninggal pada tanggal 17 Oktober 1962. Ia wafat di Jakarta
dan dimakamkan di desa Talawi, Kabupaten Sawahlunto, Sumatera Barat. Ia
meninggal ketika ia menjabat sebagai Menteri Penerangan. M. Yamin dianugerahi
gelar pahlawanan nasional pada tahun 1973 sesuai dengan SK Presiden RI No.
088/TK/1973

6
PERAN MUHAMMAD YAMIN

Peran Mohammad Yamin dalam peristiwa bersejarah Kongres Pemuda


sangat krusial. Ia adalah salah satu tokoh yang menggagas sekaligus merumuskan
ikrar atau teks naskah Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda II di Batavia
(Jakarta) tanggal 28 Oktober 1928. Sebelum itu, M. Yamin juga turut andil di
Kongres Pemuda I pada 1926.
Ketika Kongres Pemuda I digelar di Jakarta pada 30 April-2 Mei 1926,
Mohammad Yamin berpartisipasi sebagai wakil dari Jong Sumatranen Bond.
Tujuan Kongres Pemuda I adalah untuk membangun semangat kerja sama di
antara organisasi pemuda di Indonesia demi memajukan persatuan dan
kebangsaan, serta menguatkan hubungan.
Kongres Pemuda I dihadiri perwakilan dari beberapa perkumpulan atau
organisasi kepemudaan seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon,
Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Studerenden Minahasaers, Jong Bataks
Bond, Pemuda Kaum Theosofi, dan lainnya.
Bahasa Jawa, papar Yamin di forum Kongres Pemuda I, berpeluang
menjadi bahasa persatuan karena memiliki jumlah penutur terbanyak di Indonesia.
Sementara itu, bahasa Melayu mempunyai peluang menjadi bahasa persatuan
karena sudah menjadi bahasa pergaulan (lingua franca).
Namun, ide Yamin yang menyarankan agar bahasa Jawa atau bahasa
Melayu dijadikan sebagai bahasa persatuan tidak sepenuhnya diterima oleh
peserta kongres.
Mohammad Tabrani dari Jong Java berpendapat, apabila bangsa bernama
Indonesia, maka bahasa juga harus bernama bahasa Indonesia, bukan bahasa Jawa
atau bahasa Melayu. Ketidaksepahaman antara dua pendapat ini membuat
Kongres Pemuda I belum menghasilkan keputusan mutlak.

Peran Mohammad Yamin di Kongres Pemuda II yang Menghasilkan Sumpah


Pemuda

7
Kongres Pemuda II merupakan kelanjutan dari Kongres Pemuda I. Kongres yang
kedua ini juga diadakan di Batavia atau Jakarta. Ada 3 rapat atau sidang yang
digelar selama dua hari pada 27 dan 28 Oktober 1928.

Rapat pertama dilangsungkan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB)


pada 27 Oktober 1928. Rapat kedua digelar di Gedung Oost-Java Bioscoop pada
28 Oktober 1928. Rapat ketiga yang juga diadakan tanggal 28 Oktober 1928
dilaksanakan di Gedung Indonesische Clubgebouw.

Ada 750 peserta dari beberapa organisasi atau perkumpulan yang mengirimkan
wakilnya untuk mengikuti Kongres Pemuda II, termasuk dari Perhimpunan
Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Batak,
Pemuda Indonesia, Jong Islamieten Bond (JIB), Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong
Ambon, Pemuda Kaum Betawi, dan lainnya.

Selanjutnya dibentuk kepanitiaan kongres yang terdiri dari perwakilan para


peserta. Susunan panitia Kongres Pemuda II adalah sebagai berikut:
 Ketua: Sugondo Djojopuspito (PPPI)
 Wakil Ketua: RM Djoko Marsaid (Jong Java)
 Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
 Bendahara: Amir Syarifuddin (Jong Batak).
 Pembantu I: Johan Mohammad Cai (Jong Islamieten Bond)
 Pembantu II: R. Katjasoengkana (Pemuda Indonesia)
 Pembantu III: R.C.L Senduk (Jong Celebes)
 Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)
 Pembantu V: Rochjani Soe’oed (Pemuda Kaum Betawi)
-
Di rapat pertama pada hari pertama tanggal 27 Oktober 1928, Mohammad
Yamin menyampaikan gagasannya bertajuk "Dari Hal Persatuan dan Kebangsaan
Indonesia".
"Persatuan di antara bangsa Indonesia dimungkinkan kekal karena
mempunyai dasar yang kuat yaitu persamaan kultur, persamaan bahasa,

8
persamaan hukum adat. Satu bangsa yang bersatu karena rohnya kuat," papar
Mohammad Yamin.
Mohammad Yamin juga mengimbau kepada kaum ibu untuk menanamkan
semangat kebangsaan kepada anak-anaknya. Sempat terjadi perdebatan yang
cukup alot tentang sejumlah gagasan Yamin, namun pada akhirnya bisa diambil
kata sepakat.

Di rapat ketiga hari kedua tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda


menyepakati mengenai ikrar Sumpah Setia atau Sumpah Pemuda. Mohammad
Yamin turut merumuskan teks naskah Sumpah Pemuda yang berbunyi sebagai
berikut:

Pertama
Kami Putra-Putri Indonesia,
mengaku bertumpah darah yang satu,
Tanah Indonesia

Kedua
Kami Putra-Putri Indonesia,
mengaku berbangsa yang satu,
Bangsa Indonesia.

Ketiga
Kami Putra-Putri Indonesia,
menjunjung bahasa persatuan,
Bahasa Indonesia

9
KARYA MUHAMMAD YAMIN
1. Tanah Air: kumpulan puisi (1922)
2. Indonesia, Tumpah Darahku: kumpulan puisi (1928)
3. Menanti Surat dari Raja: terjemahan (1928)
4. Kalau Dewa Tara Sudah Berkata: drama (1932)
5. Di Dalam dan di Luar Lingkungan Rumah Tangga: terjemahan (1933)
6. Ken Arok dan Ken Dedes: drama (1934)
7. Sejarah Peperangan Dipanegara: sejarah (1945)
8. Tan Malaka: sejarah (1945)
9. Gajah Mada: novel sejarah (1948)
10. Sapta Dharma: sejarah revolusi (1950)
11. Revolusi Amerika: sejarah (1951)
12. Proklamasi dan Konstitusi Republik Indonesia: sejarah (1951)
13. Bumi Siliwangi: kumpulan soneta (1954)
14. Kebudayaan Asia-Afrika: sejarah (1955)
15. Konstitusi Indonesia dalam Gelanggang Demokrasi: hukum (1956)
16. 6000 Tahun Sang Merah Putih: sejarah (1958)
17. Naskah Persiapan Undang-Undang Dasar (1960, 3 jilid)
18. Ketatanegaraan Majapahit: sejarah (1962, 7 jilid)

MASA SEKOLAH MUHAMMAD YAMIN

Pendidikan yang sempat diterima Yamin, antara lain, Hollands inlands


School (HIS) di Palembang, tercatat sebagai peserta kursus pada Lembaga
Pendidikan Peternakan dan Pertanian di Cisarua, Bogor, Algemene Middelbare
School (AMS) ‘Sekolah Menengah Umum’ di Yogya, dan HIS di Jakarta.
Yamin menempuh pendidikan di AMS setelah menyelesaikan sekolahnya
di Bogor yang dijalaninya selama lima tahun. Studi di AMS Yogya sebetulnya
merupakan persiapan Yamin untuk mempelajari kesusastraan Timur di Leiden. Di
AMS, ia mempelajari bahasa Yunani, bahasa Latin, bahasa Kaei, dan sejarah
purbakala. Dalam waktu tiga tahun saja ia berhasil menguasai keempat mata

10
pelajaran tersebut, suatu prestasi yang jarang dicapai oleh otak manusia biasa.
Dalam mempelajari bahasa Yunani, Yamin banyak mendapat bantuan dari pastor-
pastor di Seminari Yogya, sedangkan dalam bahasa Latin ia dibantu Prof. H.
Kraemer dan Ds. Backer. Setamat AMS Yogya, Yamin bersiap-siap berangkat ke
Leiden. Akan tetapi, sebelum sempat berangkat sebuah telegram dari Sawahlunto
mengabarkan bahwa ayahnya meninggal dunia. Karena itu, kandaslah cita-cita
Yamin untuk belajar di Eropa sebab uang peninggalan ayahnya hanya cukup
untuk belajar lima tahun di sana. Padahal, belajar kesusastraan Timur
membutuhkan waktu tujuh tahun. Dengan hati masgul Yamin melanjutkan kuliah
di Recht Hogeschool (RHS) di Jakarta dan berhasil mendapatkan gelar Meester in
de Rechten ‘Sarjana Hukum’ pada tahun 1932. Sebelum tamat dari pendidikan
tinggi, Yamin telah aktif berkecimpung dalam perjuangan kemerdekaan. Berbagai
organisasi yang berdiri dalam rangka mencapai Indonesia merdeka yang pernah
dipimpin Yamin, antara lain, adalah, Yong Sumatramen Bond ‘Organisasi
Pemuda Sumatera’ (1926--1928). Dalam Kongres Pemuda II (28 Oktober 1928)
secara bersama disepakati penggunaan bahasa Indonesia. Organisasi lain adalah
Partindo (1932--1938). Pada tahun 1938—1942 Yamin tercatat sebagai anggota
Pertindo, merangkap sebagai anggotaVolksraad ‘Dewan Perwakilan Rakyat’.
Setelah kemerdekaan Indonesia terwujud, jabatan-jabatan yang pernah dipangku
Yamin dalam pemerintahan, antara lain, adalah Menteri Kehakiman (1951),
Menteri Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan (1953--1955), Ketua Dewan
Perancang Nasional (1962), dan Ketua Dewan Pengawas IKBN Antara (1961--
1962).

11
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari materi diatas yaitu Muhammad yamin
adalah seorang yang Aktif sedari muda memperjuangkan benih-benih persatuan
untuk bangsa melalui karya-karyanya. Tak heran jika ia merupakan seorang
sastrawan yang mumpuni. Selain itu beliau juga termasuk seorang yang
berwawasan luas. Walaupun pendidikannya pendidikan Barat, ia tidak pernah
menerima mentah-mentah apa yang diperolehnya itu sehingga ia tidak menjadi
kebarat-baratan. Ia tetap membawakan nasionalisme dan rasa cinta tanah air
dalam karya-karyanya.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Muhammad-Yamin-Prof-
Mohammad_28992_unkris_p2k-unkris.html#Pranala_luar

Biografi
https://www.merdeka.com/mohammad-yamin/profil/

Peran
https://tirto.id/peran-mohammad-yamin-dalam-sumpah-pemuda-ide-bahasa-
persatuan-gxLW

Karya
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mohammad_Yamin

Masa sekolah sekolah


https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/tokoh-detail/3340/muhammad-
yamin#:~:text=Yamin%20menempuh%20pendidikan%20di%20AMS,bahasa
%20Kaei%2C%20dan%20sejarah%20purbakala.

13

Anda mungkin juga menyukai