Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sri suci pratiwi

Nim : 210401023

Prodi : Pendidikan sejarah

Mata kuliah : filosofi pendidikan

1. Sumber primer yang digunakan dan penjelasannya.

2. Sumber skunder yang digunakan dan penjelasannya.

3. Kritik intern yang diterapkan dan penjelasannya.

4. Kritik esktern yang diterapkan dan penjelasannya.

5. Interpretasi pada penggunaan ilmu sosial sebagai berikut:

a. Politik dan penjelasannya, serta berikan contoh kutipan paragraf yang menjelaskan tentang
interpretasi dari segi ilmu politik.

b. Sosiologi dan penjelasannya, serta berikan contoh kutipan paragraf yang menjelaskan
tentang interpretasi dari segi ilmu sosiologi.

c. Antropologi dan penjelasannya, serta berikan contoh kutipan paragraf yang menjelaskan
tentang interpretasi dari segi ilmu antropologi.

d. Psikologi dan penjelasannya, serta berikan contoh kutipan paragraf yang menjelaskan
tentang interpretasi dari segi ilmu psikologi.

6. Berdasarkan jenis kajian sejarah yang ditulis Kuntowijoyo dalam buku METODOLOGI
SEJARAH, artikel tersebut masuk dalam kajian sejarah apa dan berikan penjelasannya.

Jawab:

1. sumber primer yang digunakan adalah hasil wawancara dan arsip. Hasil wawancara
adalah: laporan hasil wawancara adalah suatu laporan hasil dari Wawancara yang di
bicarakan oleh narasumber/pewawancara kepada si reporter. Arsip adalah semua artikel,
berkas, manuskrip, foto, film, mikrofilm, rekaman audio, peta, diagram, atau dokumen lain
dalam bentuk dan sifat apa pun atau salinan dan dengan cara apa pun yang dibuat dan
diproduksi atau diperoleh untuk tujuan, misi politik organisasi.

2. sumber sekunder yang digunakan adalah buku. Buku adalah kumpulan kertas atau bahan
lain yang diikat menjadi satu di salah satu ujungnya, termasuk teks, gambar, atau lampiran.
Setiap sisi buku disebut halaman.

4. kritik ekstern yang digunakan didalam artikel tersebut adalah arsip karena dalam artikel
tersebut terdapat contoh arsip berbentuk Koran.
3. kritik intern : penulis artikel tersebut yaitu Reni Nuryanti dan motivasi penulis yaitu
akademik karena didalam artikel tersebut sumber nya berasal dari daerah asli yaitu Sumatra
barat.

5. Politik: jadi di artikel ini, orang-orang minang mereka merasa tidak puas terhadap kinerja
pemerintah, lalu mereka memberontak, tapi dengan tujuan tidak untuk memisahkan diri dari
NKRI justru untuk mempertahankan diri.

Contoh paragraph: paragraph ke 2

 “Jadi kalau ingat itu, kalau ibu banding-bandingkan tahun lima tujuh/lima delapan
(1957/1958), ibu tidak sedikit adanya rasa menyesal. Ibu tu berjuang untuk tegaknya
Negara Republik kan? Kemarin ini (1965), apa salah saya, diambil. Nah gitulah. Jadi
ibu sudah dua kali masuk itu (tahanan). Memang indak (tidak) rela rasanya, indak
(tidak) puas, kita. Jadi saya ditangkap waktu tahun 1957/1958 karena menentang
Pemerintahan Revolusioner, artinya membela pemerintahan yang sah indak? (tidak?).
Jadi nak Reni, kami sejak awal berjuang untuk itu, supaya tidak pecah belah negara
ini.”

Sosiologi: ilmu sosial yang mempelajari setiap kehidupan masyarakat.

Contoh paragraph: paragraph ke 3

 Pimpinan Gerwani Bukittinggi, ia sering mengadakan rapat untuk mencari strategi


menentang Dewan Banteng. Selain rapat, Ma juga menjadi agen penyelundupan
Harian Rakyat ke Sumatera Barat. Harian milik PKI ini semenjak tercetus Dewan
Banteng, dilarang masuk ke Sumatera Barat. Karena itulah, Ma yang kemudian
bertindak sebagai agen rahasia. Ia katakan, “Ibulah yang menerima tuh. Mau kirim ke
Payakumbuh, mau kirim ke Padang, lewat ibu dulu.”

Antropologi: yang mempelajari tentang budaya dari suatu masyarakat/etnis tertentu. Budaya-
budaya tersebut mencakup berbagai disiplin ilmu, mulai dari ilmu psikologi, sosiologi,
politik, sejarah, ekonomi, biologi sampai dengan humaniora.

Contoh paragraph: paragraph ke 39

 “Memang waktu itu, ibu baru tamat Sekolah Rakyat (SR). Usia masih muda, ya 14
sampai 16 tahunlah. Kecil, ibu masih kecil. Tapi ibu sudah mulai mengerti politik
yang begitu-gitu. Ya karena lingkungan ibu memang begitu. Jadi, kita didorong untuk
ikut itu. Apalagi di hutan, kita disuruh membuat pamflet-pamflet. Kita bersama orang-
orang anti PRRI, ikut mendukung. Kita juga waktu itu di hutan membuat pamflet
penyambutan. Tulisannya, “Ganyang PRRI!” Ya begitulah, ramairamai. Kalau di
kampung itu (Pahambek), 100% anti PRRI. Jadi anak-anak kecil itu aja, kalau masuk
APRI, mereka bilang, “Bu ada tentara!” Kodenya juga ada, masing-masing. Misalnya
bunyi burung, berarti tandanya gini. Nah kalau burung itu bunyinya, pit! pit! pit!, itu
artinya, kita disuruh menjauh, begitu. Ada kalau laki-laki tuh, kan bunyinya seperti
berburu, “ayo! ayo! ayo!!”, itu tandanya bisa berkumpul. Kalau aman tuh, “alo! alo!
alo!”

Psikologi: Psikologi dapat didefinisikan secara singkat sebagai ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia dan hubungan-hubungan antar manusia.

Contoh paragraph: paragraph ke 37

 Ada satu pengalaman yang paling tidak bisa ibu lupakan, yaitu pengungsian dari
Pasaman. Orangorang Pasaman itu kan diteror. Ada yang ditindas dengan banser,
dibariskan, lalu digilaslah mereka. Ngeri itu. Ibu lihat, mereka berjalan, sampai ada
yang anaknya meninggal di jalan. Lalu dibuatnya kuburan di tengah jalan, digali tanah
dengan alat kayu, karena tidak ada cangkul, dikuburkannya anak di sana. Sang ibu,
saat itu lemah sekali kondisinya, tapi ya bagaimana. Ada juga waktu itu yang sedang
hamil, ikut mengungsi. Kami dari Pemuda Rakyat membantu mereka. Kami sambut
mereka yang menggendong-gendong anak kecil, kami bagikan nasi. Kami minta
periuk nasi dan beras kepada Departemen Sosial. Kami memasak dan memberi makan
mereka. Lama tu, orang tu di sini. Kita bikinkan dapur umum. “

6. Artikel tersebut masuk dalam kajian Women's History: From Androcentric History to
Androgynous History - sejarah dimana laki-laki menjadi pusat dunia dan acuan untuk melihat
dunia, yang kemudian menimbulkan kegemparan di kalangan perempuan yang menuntut
haknya. Dalam artikel ini, anggota Gerwani yang terpengaruh oleh pandangan gender
menawarkan kesempatan bagi perempuan untuk bersuara sama seperti laki-laki. Munculnya
Gerwani menjadi alat yang meningkatkan akses terhadap kebutuhan tenaga kerja spesifik
gender. Artinya, perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama untuk melawan situasi
yang dianggap tidak menguntungkan. Itu membuat perempuan bertindak untuk mendapatkan
hak yang setara dengan laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai