Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KELOMPOK EKOWISATA HUTAN MANGROVE LAMNO DI

GAMPONG BAROE SAYEUNG

Sumber : Tribun Nanggroe

Aceh jaya merupakan salah satu kabupaten di wilayah barat-selatan aceh (barsela) yang
menyimpan banyak objek wisata untuk dikunjungi. Mulai dari objek wisata pantai, pegunungan,
air terjun hingga wisata religi. Ekowisata mangrove misalnya. Ekowisata hutan bakau ini terletak
di gampong baro sayeung, kecamatan setia bakti, kabupaten aceh jaya. Lokasinya memang
cukup mudah ditemui hanya berjarak beberapa meter dari jalan nasional banda aceh-meulaboh.
Dari pusat kabupaten aceh jaya, calang, jarak ke lokasi ekowisata mangrove ini sekitar 6
kilometer atau 8-12 menit perjalanan dengan menggunakan kendaraan mobil ataupun sepeda
motor.

Tanaman bakau berfungsi untuk melindungi daratan dari gelombang laut dan mengurangi
abrasi atau pengikisan tanah oleh air laut. Selain itu hutan mangrove tersebut memiliki peranan
penting terhadap keseimbangan ekosistem yang ada di aceh jaya. Seiring itu kemudian
bermunculah eko wisata mangrove. Yang dimulai pasca tsunami, dengan melakukan penanaman
mangrove di gampong baroe sayeun tahun 2006, sehingga di lokasi tersebut tumbuh sangat
bagus. Di sepanjang perjalanan terlihat beberapa bangku, bangunan kantin mangrove, dan di
ujung track terdapat menara setinggi kurang lebih 7 meter yang disediakan untuk pengunjung. Di
sisi kiri dan kanan rombongan disuguhkan dengan pemandangan hutan bakau, tiram, burung-
burung dan terlihat beberapa nelayan setempat sedang beraktivitas mencari ikan.

Dengan adanya eko wisata mangrove, tujuannya dapat meningkatkan perekonomian


warga sekitar dan mengurangi pengangguran yang ada di desa. Dan memperkenalkan desa
sebagai destinasi wisata di wilayah pantai barat – selatan, aceh. Hal ini didasari tergeraknya hati
pengelola ekowisata manggrove untuk mengajak anak-anak muda usia sekolah dan masyarakat
pada umumnya untuk bersama-sama menyadari betapa pentingnya keseimbangan alam, dalam
hal ini peduli akan hutan mangrove.

Ekowisata mangrove dengan luas lahan 100 hektar, terletak di gampong baroe sayeung,
kecamatan setia bakti, kabupaten aceh jaya, mempunyai enam titik spot, memancing, edukasi
mangrove, wisata mangrove, kuliner mangrove, budidaya ikan, kepiting dan spot buaya. Terkait
kuliner manggrove, hadi mengatakan, membuat makanan berbahan buah mangrove, diolah
menjadi sirup, dodol, bolu dan poding.Sedangkan untuk spot buaya dengan luas lima hektar,
pengunjung dapat melihat langsung habitat buaya yang ada tempat ini, tetapi setelah
penangkaran buaya selesai dikerjakan.

Link yuotub : https://youtu.be/3SshEHxizxs

Anda mungkin juga menyukai