Anda di halaman 1dari 2

TAKENGON

SOSIAL BUDAYA YANG ADA DI ACEH TAKENGON

1. Perkembangan Etnis Aceh Di Kota Takengon

Bagi semua etnis Aceh, sasaran kota yang dituju untuk merantau adalah kota-kota yang sudah
maju dan jaraknya tidak terlalu jauh dari kampung halaman, sehingga pekerjaan yang dipilih
juga sesuai dengan situasi perkotaan. Mereka banyak terkonsentrasi di pusat perkotaan seperti di
Jln. Lintang, Pasar Inpres, dan Balee Atu dengan berbagai profesi pekerjaan sebagai pedagang
dengan membuka usaha dari yang besar seperti toko emas, toko bangunan, toko elektronik, toko
pakaian, hingga yang kecil seperti warung nasi/kopi, tukang jahit dan tempat bercukur (Ahmad
Sahur, 1976:10).

Di Kota Takengon yang merupakan ibukota Aceh Tengah, komunitas etnis Aceh baru
terbentuk pada awal tahun 1950-an.Hal ini dikarenakan sebelum tahun tersebut jumlah
merekarelatif sedikit dan tempat tinggalnya pun terpencar-pencar serta tidak berkelompok. Akan
tetapi ketika para pedagang yang mayoritas berasal dari Aceh Pidie mulai mendatangi kota
tersebut, disertai dengan terbentuknya organisasi Kesejahteraan Masyarakat Aceh Pesisir
(KMAP) pada tahun 1965 yang berorientasi pada perekonomian dan kesejahteraan bagi etnis
Aceh yang telah lama menetap di Kota Takengon. Berkat organisasi ini interaksi etnisAceh
dengan penduduk asli terjalin dengan sangat baik mereka bisa hidup membaur dengan penduduk
setempat, hal ini tercermin dengan terjadinya perkawinan dengan penduduk asli.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi fokus masalah yang dibahas dalam
penelitian ini adalah:(1) Apa yang melatarbelakangi kedatangan etnis Aceh ke Kota Takengon ?
(2) Dalam bidang apa sajakah pekerjan etnis Aceh yang ditemui di Kota Takengon?; dan (3)
Bagaimanakah interaksi etnis Aceh dengan etnis lainnya di Kota Takengon seperti masyarakat
suku Jawa, Suku Gayo, Suku Minangkabau, Suku Karo, Suku Mandailing dan Etnis keturunan
Tionghoa.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalan diatas, maka penelitian ini bertujuan:Untuk mengetahui apa
yang melatarbelakangi kedatangan etnis Aceh ke Kota Takengon. Untuk mengetahui bidang-
bidang pekerjan etnis Aceh yang ditemui di Kota Takengon? Dan untuk mengetahui interaksi
etnis Aceh dengan etnis lainnya di Kota Takengon? menganalisis model pengelolaan wisata
budaya, menganalisis kendala-kendala dalam pengelolaan wisata budaya, menganalisis strategi
pengembangan wisata budaya di Kota Takengon.
Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut; Manfaat teoritis: adapun
manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk menambah khazanah ilmu dan dapat menjadi
suatu pengetahuan untuk menambah wawasan kepada pembaca tentang perkembangan 5 dan
kehidupan etnis Aceh di Kota Takengon. Manfaat praktis: adapun manfaat praktis dari penelitian
ini diharapkan dapat menjadi rujukan kepada penulis yang juga tertarik untuk mengkaji suatu
permasalahan yang serupa.

Anda mungkin juga menyukai