DISUSUN OLEH :
Nama : KHAIRATUNNISAK
Nim : 17050104O
Email : 170501040@student.ar-raniry.ac.id
Disusun Oleh :
Nama : Khairatunnisak
NPM : 170501040
Fakultas/ Jurusan : Adab dan Humaniora/ Sejarah Kebudayaan Islam
Email : 170501040@student.ar-raniry.ac.id
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Hermansyah, M.Th.,MA.Hum.
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, sang pemilik dunia dan
seisinya, tiada Tuhan selain Allah dan hanya kepada-Nya lah kita patut
memohon dan berserah diri. Hanya karena nikmat kesehatan dan kesempatan
dari Allah-lah peneliti dapat melaksanakan kegiatan Kuliah Pengabdian
Masyarakat dari rumah inovatif (KPM DRI-3) Uin Ar-Raniry Banda Aceh
semester genap tahun akademik 2020/2021, yang bertempat di Desa Panteriek,
Kecamatan Lueng Bata, Kota Banda Aceh. Shalawat dan salam kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Tak lupa pula pada kesempatan
kali ini mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu menyelesaikan KPM DRI-3 ini. Ucapan terimakasih kami
sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Warul Walidin, AK. MA, selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Ar-Raniry.
2. Pusat Pengabdian Masyarakat (P2M)
3. Bapak Hermansyah M.Th.,MA. Hum. selaku Supervisor KPM DRI-3
Semester Genap 2020/2021
4. Bapak Elvitra Dahliansyah selaku Sekretaris Desa Panteriek,
terimakasih telah bersedia menerima kami untuk melaksanakan KPM
DRI-3
5. Aparatur Desa Panteriek
6. Staff pengajar TPA Ar-Rahman Penteriek
7. Semua pihak yang telah ikut bepartisipasi untuk melaksanakan KPM-
DRI-3
Peneliti menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Atas kritik dan saran yang di
berikan peneliti ucapkan terimakasih.
i
Khairatunnisak
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
Abstrak ......................................................................................................... 1
A. PENDAHULUAN ..................................................................................1
LAMPIRAN-LAMPIRAN...........................................................................7
ii
iii
Pengetahuan Anak-Anak Desa panteriek terhadap Tarian Likok Pulo
KHAIRATUNNISAK
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh
Jl. Syekh Abdul Rauf Kopelma Darussalam, Banda Aceh
170501040@student.ar-raniry.ac.id
ABSTRAK
Di era globalisasi ini banyak masyarakat yang melupakan kesenian dan budaya
tradisional, hal ini disebabkan banyaknya pengaruh modern yang berkembang dimasyarakat,
masyarakatlebih mencintai budaya-budaya modern dan lebih mudah terpengruhi dengan
Gerakan-gerakan modern. Apalagi dikalangan anak-anak miimnya pengetahuan yang mereka
dapatkan menyebabkan mereka tidak mengetahui budaya-budaya tradisional. Misalnya
kurangnya ekstrakurikuler disekolah tentang budaya khusunya Tarian.
Penelitian ini dilakukan di Desa panteriek, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana pengetahuan anak-anak desa panterik terhadap kesenian dan budaya
khususnya Tarian likok Pulo. Dengan adanya penelitian ini dapat lebihmeningkatkan
pengetahuan anak-anak desa panteriek terhadap seni dan budaya tradisional.
1
A. PENDAHULUAN
Salah satu keunikan dari Aceh adalah daerah yang kental akan kesenian
dan budaya. Kebudayaan adalah segala pikiran dan perilaku manusia yang secara
fungsional ditata dalam masyarakatnya. Kebudayaan memiliki tujuh unsur dasar
diantaranya kepercayaan, nilai, norma dan sanksi, symbol, tekhnologi, Bahasa dan
kesenian. Dari yang telah tersebutkan diatas yang terpenting disini adalah
kesenian.
Aceh merupakan salah satu daerah yang kaya akan hasil kesenian yang
berakar dari sumber agama. Oleh karena itu segala kesenian-kesenian yang
dilakukan oleh masyarakat tempo dulu diwariskan dan diteruskan oleh generasi
sesudahnya sampai saat ini. Masyarakat aceh terus menjaga tradisi kebudayaan
yang telah menjadi trdisi dalam kehidupan sehari-hari. 1 Salah satunya adalah
tarian likok pulo
Tarian likok pulo merupakan salah satu tarian masyarakat Pulo Aceh,
yang merupakan salah satu daerah yang berada di aceh besar. Tarian ini berjenis
tarian pesisir yang bersifat keras namun mempunyai makna yang lembut dan
meyampaikan kegiatan sehari-hari masyarakat pesisir. Bentuk penyajiannya yaitu
para penari duduk memanjang dengan posisi selang seling atas bawah, setiap
Gerakan berisikan nasehat dengan penyampaian syair yang indah.2
Namun saat ini banyak masyarakat yang sudah jarang mengetahui tentang
tarian ini terutama dari kalangan anak-anak. Banyak kalangan anak-anak sudah
1
H. Badruzzaman ismail, Sejarah Majlis Adat Aceh tahun2003 -2006, ( Banda Aceh : Majlis Adat Aceh,
2012), hal : 19
2
Syarifah Jafari, Deskripsi Tari Likok Pulo, ( Departeman Pendidikan dan kebudayaan kantor wilayah
Provinsi Daerah Istimewa Aceh, 1994/1995), hal 5
2
tidak mengenal tentang tarian-tarian tempo dulu apalagi dengan tidak adanya
dukungan dari orang tua yang tidak memperkenalkan budaya-budaya masa lalu
terhadap generasi masa sekarang.
B. METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif
yang bertujun untuk memperoleh pemahaman tentang masalah yang terjadi secara
realita. Metode ini mengungkapkan situasi tertentu dengan mendeskripsikan kenataan
secara benar, Berdasarkan Teknik pengumpulan data yang relavan yang diperoleh
dari situasi ilmiah.
Sumber Data Penelitian
Untuk mendapatkan sumber data peneliti melakukan observasi dan wawancara
terhadap anak-anak Desa Panteriek
Teknik Analisis Data
3
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Akibat dari banyaknya pengaruh globalisasi menyebabkan banyak tarian-
tarian tradisional ditinggalkan. Banyak sekali bermunculan tari-tari modern yang
banyak diminati oleh genenerasi modern khususnya kalangan anak muda yang
dengan mudah menirukan Gerakan modern. Kurangnya Pendidikan tentang tari
tradisional pada generasi muda serta kurangna kesadaran untuk melestarikan
kesenian tradisional akan mengakibatkan punahnya kesenian tradisional.
Pendidikan tentang kesenian tradisional harus dikenalkan serta diajarkan
kepada generasi muda. Kesenian tari tradisional harus dikembangkan dan
dilestarikan agar dapat bertahan. Pembelajaran tari merupakan media yang dapat
digunakan untuk mengembangkan kepribadian anak yang terlihat dari proses
sosialisasi, aktualisasi anak, rasa percaya diri dihadapan orang lain, terbentuknya
ilia komunikasi yang bagus serta pengenalan nilai budaya dan sikap.
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Panteriek terhadap anak-anak
di Desa tersebut menemukan hasil bahwa anak-anak Desa panteriek tersebut
masih minim akan pengetahuan tentang kesenian dan budaya khususnya Tarian
Likok Pulo. Banyak dari mereka tidak mengetahui apa itu Tari Likok Pulo,
bagaimana gerakannya, dari mana asalnya dan bagaimana cara memainkannya.
Hal ini disebabkan karena kurangnya Pendidikan dan kemauan anak-anak
terhadap kesenian dan budaya. Di era globalisasi ini banyak anak-anak yang lebih
memilih mengikuti tren-tren yang modern apalagi bagi anak-anak yang sudah
mengenal handphone, mereka lebih suka memaikan handphone mereka daripada
mempelajari tentang budaya-budaya tradisional, maka dari itu banyak dari mereka
tidak mengetahui tentang budaya-budaya tarian.
Desa Panteriek termasuk desa yang memiliki banyak generasi muda, dari
hasil wawancara kemaren peneliti menemukan beberapa anak yang memang lebih
memfokuskan diri mereka terhadap handphone, mereka sibuk dengan kainginan
mereka sendiri, seperti main tik tok, game domino, sosial media dan lain
sebagainya. Tetapi jika berhubungan dengan Pendidikan mereka enggan untuk
mempelajarinya termasuk tarian likok pulo. Selain itu minimnya ekstrkurikuler
disekolah tentang kesenian dan budaya juga berpengaruh terhadap pengetahuan
4
anak-anak, kurangnya pengenalan disekolah akan pentingnya kesenian dan
budaya, salah satunya adalah Tarian.
Maka dari itu peneliti berinisiatif mengadakan Acara pengenalan budaya
terhadap anak-anak desa panteriek dengan cara mengadakan Latihan Tarian Likok
Pulo di Desa Panteriek supaya anak-anak lebih mencintai seni dan budaya
tradisional serta memberi sedikit materi sesuai pengetahun terhadap tarian likok
pulo yang sedang dilaksanakan. dan hasilnya senang dan menyukai tarian-tarian
yang diajarkan dan mempelajarinya dalam kehidupan sehari-hari
D. PENUTUB
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat diambil 2 kesimpulan yang pertama bahwa
minimnya pengetahuan tentang kesenian dan budaya menyebabkan anak-anak desa
panteriek tidak mengetahui manfaat dan tidak mencintai kesenian dan budaya
tradisional. Di era globalisasi ini anak-anak lebih banyak mendalami hal-hal yang
modern bahkan mereka lupa akan pentingnya kesenian dan budaya.
Yang kedua anak-anak bisa menerima dengan baik pengenalan-pengenalan
budaya yang diajarkan mereka begitu semangat mengikuti Latihan-latihan dan
mempelajari dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu dukungan dari orang tua juga
bisa memberikan semangat terhadap anak-anak itu sendiri.
5
DAFTAR PUSTAKA
H. Ismail Badruzzaman, 2012, Sejarah Majlis Adat Aceh tahun 2003-2006, Banda Aceh : Majlis
Adat Aceh
Jafari Syarifah, 1994 Deskripsi Tari Likok Pulo, Departeman Pendidikan dan kebudayaan kantor
wilayah Provinsi Daerah Istimewa Aceh
6
LAMPIRAN – LAMPIRAN
7
Membersihkan menasah panteriek mengajarkan anak-anak
TPA tata cara sholat