Anda di halaman 1dari 16

1

MODUL PERKULIAHAN

Analisis Biaya
Topik :
Definisi, Tujuan, Fungsi, Dan
Ruang Lingkup Analisis Biaya

Abstract Kompetensi
Modul ini mencakup pengertian tujuan Mahasiswa diharapkan mampu
fungsi dan ruang lingkup Analsiis Biaya. memahami dan dpt menjelaskan
Pada umumnya perusahaan memiliki kembali arti konsep biaya, fungsi biaya,
target dan tujuan. Salah satu tujuan klasifikasi biaya dan analisis biaya
tersebut adalah untuk mendapatkan dalam berbagai kegiatan teknik.
laba yang tinggi dengan meminimalkan
pengeluaran biaya yang terjadi dalam
proses produksi. Biaya merupakan
salah satu sumber informasi yang paling
penting dalam analisis strategi
perusahaan. Dalam hal ini biaya standar
yang telah ditetapkan.

1. Tujuan Pembelajaran

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Teknik Teknik Industri 160203 Dr Muhammad Kholil, MT.,IPU
1. Pentingnya mengetahui biaya produksi
2. Mengetahui arti dan manfaat dari mempelajari biaya produksi
3. Memahami peran dan arti keterkaitan antara teknik industri dan biaya produksi
4. Memahami arti dari metode Analsis Benefit dan Cost (ABC)

2. Pendahuluan
2.1 Pendahuluan
Istilah biaya (cost) tidaklah sama dengan beban (expense) dan kerugian (lost). Biaya
(cost) adalah pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh
barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang, atau mempunyai
manfaat melebihi satu periode akuntansi (Dunia dan Abdullah, 2012:22). Menurut
Samryn (2012:26), biaya adalah pengorbanan manfaat ekonomis untuk memperoleh
jasa yang tidak dikapitalisir nilainya.
Biaya produksi merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi hasil
kegiatan produksi, sehingga memerlukan perhatian yang lebih, baik dalam
perencanaan maupun dalam pengendaliannya. Biaya produksi merupakan biaya-
biaya yang dikeluarkan perusahaan berkaitan untuk mengolah bahan baku menjadi
produk jadi.

Menurut Bustami dan Nurlela (2010:12), biaya produksi adalah biaya yang digunakan
dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik. Biaya produksi ini disebut juga dengan biaya produk yaitu
biaya- biaya yang dapat dihubungkan dengan suatu produk dimana biaya ini
merupakan bagian dari persediaan. Menurut Dunia dan Abdullah (2012:30), biaya
produksi (manufacturing cost) adalah biaya yang terdiri dari biaya bahan langsung,
biaya tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Biaya-biaya ini pada saat
terjadinya dicatat dan dialokasikan sebagai persediaan(inventory), tetapi apabila
terjadi penjualan atas persediaan atau produk, maka biaya dari persediaan akan
menjadi harga/beban pokok penjualan (expenses) yang akan dibandingkan dengan

2021_MK.01 Ekonomi Teknik


2 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
pendapatan yang telah terealisir dari penjualan tersebut. Menurut Garrison dkk
(2013:28), biaya produksi adalah semua biaya yang terkait dengan pemerolehan atau
pembuatan suatu produk. Dalam hal memproduksi barang, biaya tersebut terdiri atas
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.

3. Landasan Teori
3.1 Definisi Analisis Biaya

Analisis Biaya/Manfaat atau ABC merupakan salah satu teknik penilaian risiko yang
membantu penggunanya untuk memilih atau memutuskan opsi perlakuan mana yang
perlu diambil untuk suatu risiko. Teknik ini akan menimbang sisi manfaat dan
sisi biaya dari setiap perlakuan risiko.
‘Analisis Biaya/Manfaat’ atau ‘Cost/Benefit Analysis – ABC’ yang terbagi dalam empat
bagian, yaitu:
1. Tujuan teknik ‘Analisis Biaya/Manfaat’
2. Kegunaan teknik ‘Analisis Biaya/Manfaat’
3. Pelaksanaan teknik ‘Analisis Biaya/Manfaat’
4. Kekuatan dan kelemahan teknik ‘Analisis Biaya/Manfaat’

1) Tujuan Teknik ‘Analisis Biaya/Manfaat’


Analisis Biaya/Manfaat atau CBA merupakan salah satu teknik penilaian risiko yang
membantu penggunanya untuk memilih atau memutuskan opsi perlakuan mana yang perlu
diambil untuk suatu risiko. Teknik ini akan menimbang sisi manfaat dan sisi biaya dari
setiap perlakuan risiko. Dari sisi manfaat, organisasi dapat memperoleh manfaat yang
paling menguntungkan, sedangkan dari sisi biaya, organisasi dapat mencapai tingkat
efisiensi tertentu.
Dalam prosesnya, analisis biaya/manfaat akan mempertimbangkan tingkat efisiensi biaya
dan tingkat manfaat yang dapat diperoleh dari setiap perlakuan yang tersedia. Semakin
efisien biaya yang dikeluarkan dan semakin tinggi manfaat yang diperoleh dari sebuah
perlakuan risiko, maka semakin besar kecenderungan perlakuan tersebut dipilih.
(Rujukan: https://cyberwhale.co.id/wp-content/uploads/2019/11/Cost-or-Benefit-
Analysis.pdf)
2021_MK.01 Ekonomi Teknik
3 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2) Kegunaan Teknik ‘Analisis Biaya/Manfaat’
Teknik CBA sangat cocok untuk diterapkan pada risiko yang berada di atas selera risiko
namun berada di bawah toleransi risiko (risiko dengan tingkat eksposur sedang atau
menengah, teknik ini juga dapat membantu organisasi untuk membandingkan antara satu
perlakuan risiko dengan yang lainnya. Hasil perbandingan tersebut dapat digunakan
sebagai dasar pencocokan/pengkombinasian antara suatu risiko dengan opsi-opsi
perlakuan risiko sehingga organisasi memiliki opsi perlakuan risiko yang lebih banyak.

3) Pelaksanaan Teknik ‘Analisisi Biaya/Manfaat’


Pelaksanaan teknik ini dapat dilakukan tanpa menggunakan program khusus, sehingga
penerapannya dapat dikatakan mudah. Berikut ini adalah cara menggunakan teknik CBA:
1. Menentukan Estimasi Biaya Dasar (Baseline Cost)
2. Menentukan Estimasi Biaya Residual (Residual Cost)
3. Menghitung Biaya Implementasi (Implementation Cost)
4. Menghitung Manfaat
5. Menghitung Analisis Biaya/Manfaat
6. Memberikan Rekomendasi
(Catatan: rincian dari setiap langkah di atas tersedia gratis di e-book yang ditulis oleh Dr.
Antonius Alijoyo dan tim – https://cyberwhale.co.id/wp-content/uploads/2019/11/Cost-or-
Benefit-Analysis.pdf)

4) Kekuatan dan Kelemahan Teknik ‘Analisis Biaya/Manfaat’


Kekuatan :
 Memungkinkan biaya dan manfaat dibandingkan menggunakan satu metrik yang
sama (uang)
 Memberikan transparansi pada pengambilan keputusan
 Tidak memerlukan alat bantu berupa program yang rumit
Kelemahan :
 Dalam beberapa penerapan, sulit untuk menentukan tingkat diskonto yang valid
untuk biaya dan manfaat di masa depan
2021_MK.01 Ekonomi Teknik
4 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Nilai manfaat dan biaya bersifat dinamis, sehingga dibutuhkan pembaharuan atau
analisis ulang pada periode tertentu untuk menentukan nilai manfaat dan biaya
yang baru.
Teknik ini tidak dapat menganalisa besaran nilai manfaat atau biaya apabila salah
satu maupun keduanya tidak memiliki nilai ekonomis atau nilai tertentu yang dapat
diperbandingkan.

1) Definisi Biaya

Biaya sebenarnya diketahui ada dua istilah atau terminologi biaya yang perlu
mendapat perhatian, yaitu sebagai berikut :

1. Biaya (cost), yang dimaksud d.ng* biaya di sini adalah semua pengorbanan yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang diukur dengan nilai uang.
2. Pengeluaran (expence), yang dimaksud dengan expence ini biasanya yang
berkaitan dengan sejumlah uang yang dikeluarkan atau dibayarkan dalam rangka
mendapatkan sesuatu hasil yang diharapkan.

Dari kedua pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya (cost)
mempunyai pengerrian yang jauh lebih lengkap dan mendalam dari pengeluaran
(expences). Oleh karena itu, untuk pembicaraan selanjutnya, maka biaya yang
dimaksud adqlah pengertian biaya (cost) di atas.

2) Klasifikasi Biaya
Konsep dan istilah-istilah biaya telah berkembang selaras dengan kebutuhan
disiplin keilmuan dan profesi: (ekonom, akunran, insinyur, atau desainer) sehingga
dalam mengklasifikasikan biaya banyak pendekatan yang dapat ditemui. Sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan bahasan buku ini, setidaknya kita perlu melihat
klasifikasi biaya sebagai berikut:
1. biaya berdasarkan waktunya;
2. biaya berdasarkan kelompok sifat penggunaannya;
3. biaya berdasarkan produknya;
4. biaya berdasarkan volume produk.
2021_MK.01 Ekonomi Teknik
5 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2.1 Biaya berdasarkan waktu
 Biaya masa lalu (hystorical cost), yaitu biaya yang secara riil telah
dikeluarkan yang dibuktikan dengan caratan historis pengeluaran
kegiatan. Penggunaan data biaya historis pada umumnya merupakan
bidang utama dari orang-orang Akuntansi Keuangan, terutama dalam
kegiatan audit biaya. Di samping itu, biaya historis digunakan secara
umum oleh banyak pihak dalam Menyusun (estimate) biaya kegiatan ke
depan.
 Biaya perkiraan (predictive cost), yaitu perkiraan biaya yang akan
dikeluarkan bila kegiatan itu dilaksanakan. untuk menjawab pertanyaan
ini diperlukan suatu analisis yang komprehensif dan interaktif pada
aspek-aspek teknis rencana tersebut. Penggunaan data biaya prediktif
pada umumnya selalu dipakai oleh kelompok perencana/desainer
termasuk kelompok Teknik Industri.
 Biaya aktual (actual cost), yaifi biaya yang sebenarnya dikeluarkan. Biaya ini perlu
diperhitungkan jika panjangnya jarak waktu antara pembelian bahan dengan waktu
proses atau penjualan, sehingga terjadi perubahan harga pasar. Maka, perlu dipikirkan
bagaimana metode pembebanan biaya terhadap produk bersangkutan.

2.2 Biaya berdasarkan sifat penggunannya


 Biaya Investasi (Investment Cost)
yaitu biaya yang ditanamkan dalam rangka menyiapkan kebutuhan usaha untuk siap
beroperasi dengan baik. Biaya ini biasanya dikeluarkan pada awal-awal kegiatan usaha
dalam jumlah yang relatif besar dan berdampak jangka panjang untuk kesinambungan
usaha tersebut. Investasi sering juga dianggap sebagai modal dasar usaha yang
dibelanjakan untuk penyiapan dan pembangunan saranaprasarana dan fasilitas usaha
termasuk pengembangan dan peningkatan sumber daya manusianya.
 Biaya Opera sional (Operational Cost)

2021_MK.01 Ekonomi Teknik


6 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
yaitu biayayang dikeluarkan dalam rangka menjalankan aktivitas usaha tersebut sesuai
dengan tujuan. Biaya ini biasanya dikeluarkan secara rutin atau periodik waktu tertentu
dalam jumlah yang relatif sama atau sesuai dengan jadwal kegiatan / produksi.
 Biaya Perawatan (Maintenance Cost)
yaitu biaya yang diperuntukkan dalam rangka menjaga,/menjamin performance kerja
fasilitas atau peralatan agar selalu prima dan siap untuk dioperasikan. Sifat
pengeluaran ini umumnya dibedakan menjadi dua, yaitu:
 biaya perawatan rutin./periodlk (preventive maintenance);
 biaya perawatan insidentil (kuratif).

2.3 Biaya berdasarkan produk


Proses pengelompokan biaya berdasarkan produk dapat dibedakan menjadi dua
kelompok besar, yaitu biaya pabrikasi dan biaya komersial.
 Biaya Pabrikasi (Factory Cost)
Biaya pabrikasi (factory cosr) atau sering juga disebut dengan biaya produksi
(production cosf) adalah jumlah dari tiga unsur biaya, yaitu bahan langsung, renaga
kerja langsung, dan overhead pabrik. Biaya-biaya ini secara langsung berkaitan dengan
biaya pembuatan produk secara fisik yang dikeluarkan dalam rangka kegiatan proses
produksi sehingga disebut juga dengan production cost. Biaya Pabrikasi akan terdiri
dari komponen-komponen biaya berikut:
 Biaya bahan langsung;
 Biaya tenaga kerja langsung;
 Biaya bahan tak langsung;
 Biaya tenaga kerja tak langsung;
 Biaya tak langsung lainnya.

2021_MK.01 Ekonomi Teknik


7 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 1. Struktur biaya berdasarkan produk

 Biaya komersial (Commercial Cost)


Biaya komersial merupakan akumulasi biaya yang untuk membuat produk itu dapat
dijual di luar biaya produksi, dan dipergunakan biasanya unruk menghitung harga jual
produk. Kelompok biaya yangrermasuk biaya komersial adalah:
 biaya umum dan administrasi (general and administration cost);
 biaya pemasaran (marketing cost) ;
 pajak usaha dan perusahaan (companies taxed).
Pajak usaha sering juga digabungkan pada biaya administrasi dan umum. Biaya umum
dan administrasi, merupakan biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan menjalankan
manajemen dan organisasi perusahaan sehingga sering juga disebut biaya manajemen
dan organisasi. Contoh biaya ini adaah gaji karyawan dan pimpinan di luar pabrik, biaya
ATK, surat menyurat, fasilitas sarana dan prasarana organisasi, dan sebagainya.
Adapun tujuan perhitungan biaya berdasarkan produk ini antara lain:
 memproyeksikan biaya produksi dan harga produk terjual;
 mengetahui komposisi komponen biaya produksi maupun biaya produk keseluruhan;
 sebagai sarana informasi dalam menyelidiki dan menganalisis struktur biaya produk yang
idea oleh perencana dalam rangka memperbaiki struktur Pembiayaan melalui konsep
"cost centers" (pusat-pusat biaya).

2021_MK.01 Ekonomi Teknik


8 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2.4 Biaya berdasarkan volume produk
Beberapa jenis biaya bervariasi langsung dengan perubahan volume produksi,
sedangkan biaya lainnya relatif tidak berubah terhadap jumlah produksi. Oleh karena
itu, manajemen perlu memerhatikan beberapa kecenderungan biaya tersebut untuk
dapat merencanakan dan mengendalikan efek biaya terhadap volume produksi. Oleh
karena itu, biaya berdasarkan volume produksi dapat dibedakan sebagai berikut :
 Biaya tetap (fixed cost), biaya yang harus dikeluarkan relative sama walaupun volume
produksi berubah dalam batas-batas tertentu.
Contoh, biaya listrik untuk penerangan, telepon, air bersih, gaji karyawan, dan lain-lain.

 Biaya variabel (variable cost), yaitu biaya yang berubah besarnya secara proporsional
dengan jumlah produk dibuat.

Contoh, biaya bahan baku, tenaga kerja langsung jika sistem penggajian berdasarkan
volume, dan lainlain.

 Biaya semi variabel (semi variable cosr), yaitu biaya yang berubah tidak proporsional
dengan perubahan volume,
misalnya perubahan volume melewati kapasitas fasilitas yang ada sehingga diperlukan
penambahan kapasitas mesin, biaya perbaikan mesin, dan sebagainya.

Contoh Soal :
1. data pengeluaran PT Antara selama satu bulan. PT Antara merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang produksi hijab dengan total output sebesar 5.000 unit selama
satu bulan.
Produk hijab dari PT. Antara ini dipasarkan melalui 3 toko besar dan e-commerce.
Berikut adalah data laporan pengeluaran PT Antara selama satu bulan.
 Persediaan bahan baku Rp.30.000.000
 Bahan baku setengah jadi Rp. 40.000.000
 Barang jadi siap dijual Rp. 80.000.000
 Pembelian persediaan bahan baku Rp.50.000.000
2021_MK.01 Ekonomi Teknik
9 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Biaya pengiriman Rp.5.000.000
 Biaya pemeliharaan mesin Rp.5.000.000
 Gaji tenaga kerja langsung Rp. 30.000.000
 Sisa penggunaan bahan baku serta sisa bahan setengah jadi Rp.30.000.000
 Sisa bahan setengah jadi Rp. 5.000.000
 Hijab yang siap dijual Rp. 30.000.000
Setelah diketahui data pengeluarannya, selanjutnya bisa dilakukan perhitungan biaya
produksi. Berikut adalah tahapan yang dilakukan untuk memperhitungkan biaya
produksi tersebut.

 Tahap 1 :
Bahan baku yang digunakan = saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku – saldo
akhir bahan
= Rp. 30.000.000 + (Rp.50.000.000+Rp. 5.000.000) – Rp.30.000.000
= Rp. 55.000.000

 Tahap 2 :
Biaya Produksi = bahan baku + tenaga kerja langsung + biaya overhead pabrik
= Rp.55.000.000 + Rp.30.000.000 + 5.000.000
= Rp.90.000.000
Biaya produksi per unit = biaya produksi : total unit
= Rp. 90.000.000 : 5.000
= 18.000

 Tahap 3 :
Harga Pokok Produksi = total biaya produksi + saldo awal persediaan – saldo akhir
= Rp.90.000.000 + Rp. 40.000.000 – Rp.5.000.000
= Rp. 125.000.000

 Tahap 4

2021_MK.01 Ekonomi Teknik


10 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Harga Pokok Penjualan = Harga pokok produksi + persediaan barang awal – persediaan
akhir
= Rp. 90.000.000 + Rp. 80.000.000 – Rp.50.000.000
= Rp. 140.000.000
2. Dalam catatan keuangan perusahaan Sinar Terang, tertulis bahwa direct material cost
yang mereka miliki adalah sebesar 42.000.000.000. Sedangkan direct labour cost
tercatat sebesar 92.000.000 dan factory overhead cost terbilang sejumlah 76.000.000.
Perusahaan tersebut bergerak di bidang pembuatan mesin pemanggang dan sedang
melakukan penghitungan terkait production cost tiap unit mesin dari total produksi yang
mereka hasilkan setiap ulannya. Jika jumlah mesin yang sudah dihasilkan ada sejumlah
6.000 unit, maka hitunglah besar production cost per unitnya!
Direct material cost = 42.000.000.000
Direct labour cost = 92.000.000
factory overhead cost = 76.000.000,-
Jumlah Unit yang diproduksi = 60.000 unit
Jawab :
Production Cost per Unit = (Direct material cost + direct labour cost + factory overhead
cost) / Jumlah Unit yang diproduksi
= (42.000.000.000 + 92.000.000 + 76.000.000) / 600
= .210.000.000 / 600
= 350.000
Jadi total production cost pada perusahaan tersebut untuk bulan yang dimaksud adala
sebesar 210.000.000. Dengan mengetahui total production cost, maka dapat dihitung
besaran production cost per unit pada bulan tersebut yang tercatat sebesar 350.000.
Dengan mengetahui hasil akhir harga produksi, maka perusahaan bisa menentukan besar
laba yang ingin dicapai dan kemudian menetapkan harga jual mesin pemanggang
tersebut di pasaran. Misalnya perusahaan ingin mendapatkan laba sebesar 20%, maka
harga jual mesin tersebut adalah 420.000.

Cost & Benefits Analysis

2021_MK.01 Ekonomi Teknik


11 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Setelah komponen biaya dan manfaat diketahui, maka cost & benefits analysis
bisa dilakukan untuk menentukan apakah sebuah proyek sistem informasi layak
atau tidak. Dalam analisa suatu investasi, terdapat dua aliran kas, aliran kas
keluar (cash outflow) yang terjadi karena pengeluaran-pengeluaran untuk biaya
investasi, dan aliran kas masuk (cash inflow) yang terjadi akibat manfaat yang
dihasilkan oleh suatu investasi. Aliran kas masuk atau yang sering dikatakan pula
sebagai proceed, merupakan keuntungan bersih sesudah pajak ditambah dengan
depresiasi (bila depresiasi masuk dalam komponen biaya).
Adapun metode-metode yang digunakan dalam cost & benefits analysis
diantaranya adalah : payback period method, return on investment method, net
present value method, dan internal rate of return method. Penjelasan dan contoh
perhitungan dari metode-metode tersebut dapat dilihat dibawah ini.

a. Payback Period Method

Penilaian proyek investasi menggunakan metode ini didasarkan pada lamanya


investasi tersebut dapat tertutup dengan aliran-aliran kas masuk, dan faktor bunga
tidak dimasukan dalam perhitungan ini.

Sebagai misal : Sebuah Proyek Sistem Informasi Manajemen bernilai Rp.


20.000.000,-. Dan misalnya cash inflow tiap tahunnya adalah sama, yaitu sebesar
Rp. 6.000.000,-. Maka periode pengembalian investasi ini adalah : Rp.
20.000.000,-/Rp. 6.000.000,- = 3,333 tahun. Ini berarti proyek investasi sistem
informasi manajemen tersebut akan tertutup dalam waktu 3 tahun 3 bulan.

Bila cash inflow tiap tahun tidak sama besarnya, maka harus dihitung satu-persatu
sebagai berikut. Berdasarkan data pada Lampiran-01, misalnya nilai proyek
sistem informasi manajemen adalah Rp. 788.500.000,-, dan umur ekonomis
proyek tersebut adalah 4 tahun dan cash inflow setiap tahunnya adalah seperti
berikut ini :

2021_MK.01 Ekonomi Teknik


12 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
cash inflow tahun 1 sebesar Rp.
285.000.000,- cash inflow tahun
2 sebesar Rp. 372.500.000,-
cash inflow tahun 3 sebesar Rp.
486.000.000,- cash inflow tahun
4 sebesar Rp. 542.250.000,-

Maka payback period untuk investasi sistem informasi


manajemen ini adalah : Nilai investasi

=Rp. 788.500.000,-

cash inflow tahun 1 = Rp.


285.000.000,- Sisa
investasi tahun 2 = Rp.
503.500.000,- cash inflow tahun 2 = Rp. 372.500.000,-

Sisa investasi tahun 3 = Rp. 131.000.000,-

Sisa investasi tahun 3 sebesar Rp. 131.000.000,- tertutup oleh sebagian dari cash
inflow tahun 3 sebesar Rp. 486.000.000,-, yaitu Rp. 131.000.000,-/Rp. 486.000.000,-
= 0.2695 bagian. Kesimpulannya adalah bahwa payback period investasi ini adalah 2
tahun 3,234 bulan. Dan kelayakan dari investasi ini dapat dilakukan dengan
membandingkan payback period yang ada dengan maximum payback period yang
dianggap layak yang telah tetapkan sebelumnya. Misalnya maximum payback period
adalah 3 tahun, berarti investasi ini diterima.

Perhitungan Payback Period Menggunakan Microsoft Excel 2000

2021_MK.01 Ekonomi Teknik


13 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
=IF(B18=0,B16&" Tahun ",IF(B16<=1,12-

B18&" Bulan ",B16-1&" Tahun "&12-B18&"


Bulan "))

Fungsi ini membutuhkan fungsi bantuan pada


sel B16 dan B18
=IF(B11>=B13,"Proyek Diterima
Kelayakannya","Proyek Ditolak
Kelayakannya")

=IF(B6>B4,1,IF(SUM(B6:B7)>B4,2,IF(SUM(
B6:B8)>B4,3,4)))

Ini adalah fungsi bantuan untuk menghitung


payback period pada sel B11
=IF(B6>B4,(B6-
B4)/B6,IF(SUM(B6:B7)>B4,(SUM(B6:B7)-

B4)/B7,IF(SUM(B6:B8)>B4,(SUM(B6:B8)-

B4)/B8,(SUM(B6:B9)-B4)/B9)))*12

Ini adalah fungsi bantuan untuk


menghitung payback period pada sel B11

2021_MK.01 Ekonomi Teknik


14 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
4. Kesimpulan
Teknik Analisis Biaya/Manfaat bertujuan untuk membantu organisasi agar dapat
memutuskan opsi terbaik dari suatu perlakuan risiko yang dapat dipilih organisasi. Teknik
ini akan menimbang sisi manfaat dan sisi biaya dari setiap perlakuan risiko. Dari sisi
manfaat, organisasi dapat memperoleh manfaat yang paling menguntungkan,
sedangkan dari sisi biaya, organisasi dapat mencapai tingkat efisiensi tertentu.
Lebih lanjut, teknik ini juga dapat membantu organisasi untuk membandingkan antara
satu perlakuan risiko dengan yang lainnya. Hasil perbandingan tersebut dapat
digunakan sebagai dasar pencocokan/pengkombinasian antara suatu risiko dengan
opsi-opsi perlakuan risiko sehingga organisasi memiliki opsi perlakuan risiko yang
lebih banyak..

5. Daftar Pustaka
Abipraya, B., Jakarta, P., Dari, D., Bep, P., Kinerja, D., & Perusahaan, K. (2020).
PARADOKS : JURNAL ILMU EKONOMI Analisis Kelayakan Investasi Proyek
PLTM Maiting Hulu Pada PT. 3(2).
Agung, Wahyudi Biantoro. Kholil, Muhammad & Pranoto, Hadi. 2019. ”Pedoman Praktis
Pelaksanaan K3 (Perspektif Dunia Industri dan dunia Kerja)".Mitra Wacana
Media. Jakarta.
Assauri, S,”Manajemen Produksi dan Operasi”’Edisi Revisi. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, 2004.
Bambang Riyanto. (1995). Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan (ke-4). BPFE-
Yogyakarta.
Dadan Kurniawan Harun. 2003. “ Prinsip-prinsip Ekonomi Teknik “.Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Eduardus, T. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. In Edisi I (1st ed.).
2021_MK.01 Ekonomi Teknik
15 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
BPFE-Yogyakarta.
Grant, Eugene L. et al. 2002. “Principles of Engineering Economy”. New York : John
Wiley & Sons.
Huda, N., & Nasution, M. E. (2008). Investasi Pada Pasar Modal Syariah (Cet II).
Kencana Prenada Media Group.
Jo, H., Lee, H., Suh, Y., Kim, J., & Park, Y. (2015). A dynamic feasibility analysis of
public investment projects: An integrated approach using system dynamics
and agent-based modeling. International Journal of Project Management,
33(8), 1863–1876.
Kholil, Muhammad. 2017. Analisis Kelayakan Investasi Workshop Pembuatan Spare
Parts Mesin Industri Dengan Menggunakan Metode Kriteria Investasi. Journal
of Chemical Information and Modeling, 8(9), 1–58.
Kholil, Muhammad; Chandra, Agung; Hanum, Bhetriza. 2019. ”Perencanaan
Pengendalian Produksi dan Logistik”. Edisi Pertama. Mitra Wacana Media.
Jakarta.
Manullang, D. W., Karamoy, H., & Pontoh, W. (2019). Analisis Kelayakan Investasi
Aktiva Tetap ( Studi Kasus Pada Cincau Jo , Blencho Dan Brownice Unit
Kreativitas ( Case Study On Cincau Jo , Blencho And Brownice Sam
Ratulangi University Student Creativity Unit ). 7(2), 2561–2570.
Newnan, G. Donald. 2012. “Engineering Economic Analysis”. Eleventh Edition. Oxford
University Press. New York.
Syukron, Amin dan Kholil, Muhammad. 2013. ”Six Sigma (Quality for Business
Improvement)”. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Syukron, Amin dan Kholil, Muhammad. 2014. Pengantar Teknik Industri. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Thuesen, H.G et al. 2002. “Engineering Economy” New Delhi : Prentice-Hall of India
Private Ltd,

2021_MK.01 Ekonomi Teknik


16 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai