Ilmu Pendidikan Islam Kel 1
Ilmu Pendidikan Islam Kel 1
Disusun Oleh :
3/D
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2023 M / 1445 H
1
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh umatnya yang setia dan istiqomah
berada diatas ajarannya hingga hari kiamat. Penulis sangat bersyukur karena berkat rahmat dan
karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pengertian dan
Lingkup Pendidikan Islam”. Penyusunan makalah ini sebagai tugas terstruktur dari Mata
Kuliah Ilmu Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam IAIN Syekh Nurjati
Cirebon. Dalam penyusunan makalah ini penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan
sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu Bapak Prof. Dr.
Suteja, M.Ag. yang telah memberikan materi perkuliahan serta arahannya, mudah-mudahan
Allah SWT membalas atas semua bantuan yang telah diberikan dengan tulus dan ikhlas. Penulis
berharap, makalah ini berguna bagi kita semua. Aamiin. Atas perhatiannya penulis ucapkan
terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................ 5
C. Tujuan Masalah.................................................................................................................... 5
BAB II............................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6
PENUTUP..................................................................................................................................... 17
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pendidikan berlangsung sepanjang sejarah dan sudah berkembang sejalan
dengan adanya perkembangan sosial budaya manusia di bumi. Pengembangan budaya
manusia yang bersumber dan berpedoman pada ajaran islam yang sudah tertulis di kitab
Al Quran dan terjabar dalam Sunnah Rasul. Menurut islam, pendidikan merupakan
corak hitam putihnya perjalanan hidup sesseorang. Di dalam Ajaran islam telah
menetapkan bahwa pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang wajib hukumnya
bagi laki laki dan perempuan, dan sangat dibutuhkan seumur hidup. Kedudukan tersebut
secara tidak langsung telah menempatkan pendidikan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dengan hidup dan kehidupan umat manusia.
Dalam hal ini seorang Dewey berpendapat bahwa pendidikan sebagai salah satu
kebutuhan hidup, sebagai bimbingan, sebagai sarana pertumbuhan. Dalam
berkembangnya, filsafat sebagai hasil penilaian para filosof, telah melahirkan berbagai
macam prespektif. Beberapa prespektif saling mendukung, ada yang berbeda dan saling
berlawanan antara satu dengan yang lain, perbedaan tersebut disebabkan oleh
pendekatan yang digunakan berbeda beda, sehingga dapat menghasilkan kesimpulan
yang berbeda pula.
Dalam dunia pendidikan islam, ada tiga aliran utama dalam filsafat pendidikan
islam, yaitu : 1. Aliran Religius Konservatif, tokoh utama Al-Ghazali, 2. Aliran Religius
Rasional tokoh utama Ikhwan al-Shafa, 3. Aliran Pragmatis tokoh utama Ibnu Khaldun.
Pemetaan demikian dianalisis oleh Jawwad Ridla berdasarkan pada konsep keilmuan
yang melandasi aliran pemikiran pendidikan Islam.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pendidikan Islam?
2. Bagaimana Definisi Pendidikan Islam Menurut Para Ahli?
3. Bagaimana Ruang Lingkup Pendidikan Islam?
C. Tujuan Masalah
1. Agar mengetahui Pengertian Pendidikan Islam
2. Agar mengetahui Definisi Pendidikan Islam Menurut Para Ahli
3. Agar mengetahui Ruang Lingkup Pendidikan Islam
5
BAB II
PEMBAHASAN
1
Kadir, Abdul, 2015. Dasar-dasar Pendidikan, Kencana
7
2. Anak didik
Yaitu pihak yang merupakan objek terpenting dalam pendidikan. Hal ini disebabkan
perbuatan atau tindakan mendidik itu diadakan atau dilakukan hanyalah untuk
membawa anak didik ke arah tujuan pendidikan islam yang di cita-citakan.
3. Dasar dan tujuan pendidikan islam
Yaitu landasan yang menjadi fondamen serta sumber dari segala kegiatan pendidikan
islam ini dilakukan. Maksudnya pelaksanaan pendidikan islam yaitu arah kemaana
anak didik akan dibawa.
4. Pendidikan
Yaitu subjek yang melaksanakan pendidikan islam. Pendidik ini mempunyai peran
penting karena berpengaruh kepada baik atau tidaknya hasil pendidikan islam.
5. Materi pendidikan islam
Yaitu bahan–bahan atau pengalaman–pengalaman belajar ilmu agama islam yang
disusun sedemikian rupa untuk disajikan kepada anak didik.
6. Metode pendidikan islam
Ialah cara yang paling tepat dilakukan oleh pendidik untuk menyampaikan bahan
atau materi pendidikan islam agar materi pendidikan islam tersebut dapat dengan
mudah diterima oleh anak didik.
7. Evaluasi pendidikan
Yaitu memuat cara–cara bagaimana mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap
hasil belajar anak didik.
8. Alat–alat pendidikan islam
Yaitu alat–alat yang dapat digunakan selama melaksanakan pendidikan islam agar
tujuan pendidikan islam tersebut lebih berhasil.
9. Lingkungan sekitar
Yang dimaksud ialah keadaan–keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan
serta hasil pendidikan islam.
8
D. Fungsi Ilmu Pendidikan Islam
Dari kajian antropologi dan sosiologi dapat kita ketahui tiga fungsi pendidikan:
1. Untuk mengembangkan wawasan subjek didik mengenai dirinya dan alam
sekitarnyadengan semakin luasnya wawasan akan menimbulkan berbagai kreatifitas.
2. Untuk melestarikan nilai-nilai insane yang akan menjadi filter bagi wawasan
hidupnya sehingga wawasannya menjadi tepat
3. Untuk membuka pintu ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan
hidupnya.
Mengenai pentingnya mempelajari Ilmu Pengetahuan Islam ini Prof. H. M. Arifin
menyatakan sebagai berikut:
a. Pendidikan sebagai usaha membentuk pibadi manusia harus melalui proses panjang
dengan resultat (hasil) yang tidak dapat diketahui dengan segera, berbeda dengan
membentuk bendamati yang dapat dilakukan sesuai dengan keinginan “pembuatnya”.
b. Pendidikan Islam pada khususnya yang bersumber pada nilai-nilai agama Islam
menanamkan atau membentuk sikap hidup yang dijiwai nilai-nilai tersebut, juga
mengembangkan kemampuan berilmu pengetahuan sejalan dengan nilai-nilai Islam
yang melandasinya adalah merupakan proses ikhtiariyah yang secara peadogogis.
Mampu mengembangkan hidup anak didik kearah kedewasaan atau kematangan
yang menguntungkan dirinya.
c. Islam sebagai agama wahyu yang diturunkan oleh Allah dengan tujuan untuk
mensejahterakan dan membahagiakan hidup dan kehidupan umat manusia di dunia
dan diakhirat, baru dapat mempunyai arti fungsional dan aktul dalam diri manusia
bila mana dikembangkan melalui proses kependidikan yang sistematis.
d. Ruang lingkup kependidikan Islam adalah mencangkup segala bidang kehidupan
manusia dimana manusia mampu memanfaat kan sebagai tempat menanam benih-
benih amaliyah yang buahnya akan dipetik di akhirat nanti, maka pembentukan sikap
dan nilai-nilai amaliyah dalam pribadi manusia baru dapat efektif bilamana dilakukan
melalui proses kependidikan yang berjalan diatas kaidah-kaidah ilmu pengetahuan
kependidikan.
9
e. Teori-teori, hipotesa dan asumsi-asumsi kependidikan yang bersumber ajaran Islam
sampai kini masih belum tersusun secara ilmiah meskipun bahan-bahan bakunya
telah tersedia. Baik dalam kitab suci al-Qur’an dan Hadist maupun qaul ulama.2
2
Sudaryati, Sri, 2022. Dasar-dasar Pendidikan, Global Eksekusif Teknologi
10
F. Tujuan Pendidikan Islam Menurut Para Ulama
b. Peningkatan moral, tingkah laku yang baik dan menanamkan kepercayaan anak
terhadap agama dan kepada tuhan
c. Mengembangkan intelegensi anak secara efektif agar mereka siap untuk
mewujudkan kebahagiaannya di masa mendatang.
Mereka semua ( Al-Kindi, Al-Farobi, Ibnu sina, Al-Ghozali, Nashirudin al-Thusi, Mulla
Sadra)bsepakat membagi ilmu-ilmu filosofis ke dalam ilmu-ilmu teoritis (nadzoriyyat)
dan ilmu-ilmu praktis (amaliyyat). Kemudian ilmu-ilmu teoritis dibagi lagi ke dalam
kelompok besar : ilmu metafisika, matematika, dan ilmu-ilmu alam. (Ma’arif, 2007 : 25).
Penggolongan dalam 2 kelompok materi ilmu oleh para filosof muslim diatas sebenarnya
12
mengadopsi dari filosof sebelumnya yaitu Aristoteles, sehingga klasifikasi materi
pendidikan islam itu bermadzhab Aristotelian, tentunya sesudah islamisasi science sesuai
dengan kaidah syariah dan kultur masyarakat muslim saat itu. Al-Farobi misalnya,
membuat perubahan sedikit, sedang Ibnu Sina lebih banyak. Al-Ghozali bukan hanya
mengadakan perubahan, tapi membentuk pengelompokan yang sama sekali lain dari
klasifikasi Aristoteles, terutama klasifikasi yang dibuatnya setelah mengalami krisis dan
memilih jalan tasawuf. (Langgulung, 2008 : 347).
Secara umum, sistematika dan materi dalam kurikulum pendidikan islam harus
meliputi ilmu-ilmu bahasa dan agama, ilmu-ilmu kealaman (natural) serta derivatnya
yang membantu ilmu pokoknya seperti : sejarah, geografi, sastera, syair, nahwu,
balaghoh, filsafat dan logika.
Para ahli didik Islam telah merumuskan berbagai metode pendidikan Islam diantaranya :
1. Metode Teladan
Dalam al-Qur’an kata teladan disamakan pada kata Uswah yang kemudian
diberikan sifat dibelakangnya seperti sifat hasanah yang berarti baik. Sehingga dapat
terungkapkan menjadi Uswatun Hasanah yang berarti teladan yang baik. Kata uswah
dalam al-Qur’an diulang sebanyak enam kali dengan mengambil contoh Rasullullah
SAW, Nabi Ibrahim dan kaum yang beriman teguh kepada Allah. Firman Allah SWT
dalam surat al-Ahzab :
“Sesungguhnya dalam diri Rasullullah itu kamu dapat menemukan teladan yang
baik” (Q.S.al-Ahzab:21)
Metode ini dinggap sangat penting karena aspek agama yang terpenting adalah
akhlak yang termasuk dalam kawasan aktif yang terwujud dalam tingkah laku
13
(behavioral). Mendidik dengan contoh (keteladanan) adalah satu metode
pembelajaran yang dianggap besar pengaruhnya. Segala yang dicontohkan oleh
Rasulullah saw. dalam kehidupannya, merupakan cerminan kandungan Alquran
secara utuh. Dengan demikian, keteladanan menjadi penting dalam pendidikan,
keteladanan akan menjadi metode yang ampuh dalam membina perkembangan anak
didik. Keteladanan sempurna, adalah keteladanan Rasulullah saw. Yang dapat
menjadi acuan bagi pendidik sebagai teladan utama, sehingga diharapkan anak didik
mempunyai figur pendidik yang dapat dijadikan panutan. 3
2. Metode Nasihat
3. Metode Ceramah
Metode ini merupakan metode yang sering digunakan dalam menyampaikan atau
mengajak orang mengikuti ajaran yang telah ditentukan. Metode ceramah sering
disandingkan dengan kata khutbah. Dalam al-Qur’an sendiri kata tersebut diulang
sembilan kali. Bahkan ada yang berpendapat metode ceramah ini dekat dengan kata
tablih, yaitu menyampaikan sesuatu ajaran. Pada hakikatnya kedua arti tersebut
memiliki makna yang sama yakni menyampaikan suatu ajaran. Pada masa lalu hingga
3
Muhammad, Guntur Maulana, 2022. Dasar-dasar Pendidikan, Pradina Pustaka.
14
sekarang metode ini masih sering digunakan, bahkan akan selalu kita jumpai dalam
setiap pembelajaran.
Akan tetapi bedanya terkadang metode ini di campur dengan metode lain. Karena
kekurangan metode ini adalah jika sang penceramah tidak mampu mewakili atau
menyampaikan ajaran yang semestinya harus disampaikan maka metode ini berarti
kurang efektif. Apalagi tidak semua guru atau pendidik memiliki suara yang keras
dan konsisten, sehingga jika menggunakan metode ceramah saja maka metode ini
seperti hambar.
Tanya jawab merupakan salah satu metode yang menggunakan basis anak didik
menjadi pusat pembelajaran. Metode ini bisa dimodif sesuai dengan pelajaran yang
akan disampaikan. Bisa anak didik yang bertanya dan guru yang menjawab atau bisa
anak didik yang menjawab pertanyaan dari gurunya.
Didalam al-Qur’an hal ini juga digunakan oleh Allah agar manusia berfikir.
Pertanyaan-pertanyaan itu mampu memancing stimulus yang ada. Adapun contoh
yang paling jelas darim metode pendidikan Qur’an terdapat didalam surat Ar-
Rahman. Disini Allah SWT mengingatkan kepada kita akan nikmat dan bukti
kekuasaan-Nya, dimulai dari manusia dan kemampuannya dalam mendidik, hingga
sampai kepada matahari, bulan, bintang, pepohonan, buah-buahan, langit dan bumi.
5. Metode Diskusi
15
Diskusi juga merupakan metode yang langsung melibatkan anak didik untuk aktif
dan kreatif dalam pembelajaran. Diskusi bisa berjalan dengan baik jika anak didik
yang mendiskusikan suatu materi itu benar-benar telah menguasai sebagian dari inti
materi tersebut. Akan tetapi jika peserta diskusi yakni anak didik tidak paham akan
hal tersebut maka bisa dipastikan diskusi tersebut tidak sesuai yang diharapkan dalam
pembelajaran.
6. Metode Perumpamaan
Perumpamaan dilakukan oleh Rasul saw. sebagai satu metode pembelajaran untuk
memberikan pemahaman kepada sahabat, sehingga materi pelajaran dapat dicerna
dengan baik. Matode ini dilakukan dengan cara menyerupakan sesuatu dengan
sesuatu yang lain, mendekatkan sesuatu yang abstrak dengan yang lebih konkrit.
Perumpamaan yang digunakan oleh Rasulullah saw. sebagai satu metode
pembelajaran selalu syarat dengan makna, sehinga benar-benar dapat membawa
sesuatu yang abstrak kepada yang konkrit atau menjadikan sesuatu yang masih samar
dalam makna menjadi sesuatu yang sangat jelas.
7. Metode Pengulangan
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan
kebiasaan sekumpulan manusia yang diwariskan dari satu genereasi ke generasi
selanjutnya melalui pengajaran, pelatihan, dan penelitian. Metode dan teknik
pembelajaran merupakan bagian sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen
lain, lalu berinteraksi didalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah
metode dan teknik pembelajaran, Sehingga membantu guru dalam menyampaikan materi
dalam proses pembelajaran sesuai kondisi psikologi, kemampuan pikiran, karakter dan
prilaku.
17
DAFTAR PUSTAKA
18