Kel 10 Kajian Kitab Kuning
Kel 10 Kajian Kitab Kuning
Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Kajian Kitab Kuning Aqidah
Disusun Oleh:
Kelompok 10
3/D
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
2023 M / 1445 H
KATA PENGANTAR
Wassalamualaikumwr.wb
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semasa hidupnya, Nabi Muhammad SAW dikaruniai tujuh orang anak oleh
Allah SWT. Ketujuh anak ini berasal dari dua istrinya, yakni istri pertama Khadijah
yang memberikan enam orang anak dan Mariyah yaitu istri terakhirnya yang
memberikan satu orang anak.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu tentang bagaimana kisah
istri-istri dan putra-putri Nabi Muhammad SAW?
C. Tujuan Masalah
Agar mengetahui dan mengenal kisah istri-istri dan putra-putri Nabi
Muhammad SAW.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Rasulullah dan merupakan wanita yang paling banyak ilmunya di
tengah umat.
4. Hafshah bin Umar bin Al-Khaththab
Pada tahun ke-3 Hijrah, Rasulullah SAW menikah dengan Hafshah
bin Umar bin Al-Khaththab. Hafsah adalah janda dari Khunais bin
Hudzafah As-Sahmi yang gugur dalam perang melawan kaum kafir
Quraisy.
5. Zainab binti Khuzaimah
Di tahun ke-4 Hijrah Rasulullah menikah dengan Zainab binti
Khuzaimah. Sebelum dinikahi Nabi Muhammad, Zainab adalah istri
Abdullah bin Jahsy. Namun Abdullah bin Jahsy mati syahid saat
Perang Uhud yang terjadi tiga bulan setelah dia menikah dengan
Zainab.
6. Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah
Istri Nabi Muhammad berikutnya yakni Ummu Salamah Hindun
binti Abu Umayyah. Sebelumnya dia adalah istri Abu Salamah yang
meninggal dunia pada bulan Jumdats Tsaniyah tahun 4 H, lalu dinikahi
Rasulullah pada bulan Syawal pada tahun yang sama.
7. Zainab binti Jahsy bin Rayyab
Dia berasal dari Bani Asad bin Khuzaimah dan putri bibi Rasulullah
sendiri. Sebelumnya dia adalah istri Zaid binti Haritsah, yang dianggap
sebagai putra Beliau sendiri. Zaid menceraikannya, lalu Allah
menurunkan ayat Al Quran yang tertuju langsung kepada diri Beliau.
"Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya
(menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia. "(Al-Ahzab: 37).
8. Juwairiyah binti Al-Harits
Bapaknya adalah pemimpin Bani Mushthaliq dari Khuza'ah.
Tadinya Juwairiyah ada di antara para tawanan Bani Mushthaliq, yang
kemudian bagian Tsabit bin Qais bin Syammas. Lalu Rasulullah
menebus dirinya dan menikahinya pada bulan Sya'ban tahun 6 H.
9. Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan
6
Sebelumnya dia adalah istri Ubaidillah bin Jahsy. Bersama
suaminya dia hijrah ke Habasyah. Namun, di sana Ubaidillah murtad
dan juga meninggal di sana. Sekalipun suami murtad, Ummu Habibah
tetap teguh dalam Islam.
Rasulullah SAW melamar Ummu Habibah Ramlah binti Abu
Sufyan melalui Amr bin Umayush Adh-Dhamri. Saat itu sebenarnya
Amr bin Umayush Adh-Dhamri diutus untuk menyerahkan surat
Rasulullah kepada Raja Najasyi pada bulan Muharram 7 H.
Setelah menyampaikan surat itulah, Amr bin Umayush Adh-Dhamri
melamar Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan untuk Rasulullah.
10. Shafiyah binti Huyai bin Akhthab
Dia berasal dari Bani Israil, yang sebelumnya dia salah seorang dari
tawanan Khaibar. Lalu Rasulullah memilihnya untuk diri Beliau
sendiri, membebaskannya dan menikahinya setelah penaklukkan
Khaibar pada tahun 7 H.
11. Maimunah binti Al-Harits
Dia adalah saudari Ummul Fadhl, Lubabah binti Al-Harits.
Rasulullah menikahinya pada bulan Dzul Qa'dah 7 H saat umrah qadha'
setelah habis masa iddahnya.
12. Jamilah
Jamilah termasuk tawanan.
13. Jariyah
Istri Nabi Muhammad berikutnya adalah Jariyah. Dia adalah wanita
dihadiahkan Zainab binti Jahsy kepada Nabi Muhammad.
Muhammad Husain Haikal dalam bukunya Sirah Nabawiyah
menyebutkan, setelah Nabi Muhammad menikah dengan istri-istrinya
turunlah ayat Surat An-Nisa ayat 3:
Artinya: Dan kalau kamu khawatir tak bisa berlaku adil terhadap (hak-
hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka
kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu sukai: dua, tiga atau empat.
Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah)
7
seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah
lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
Menurut Muhammad Husain Haikal, ayat ini turun pada akhir tahun ke
delapan Hijrah. "Setelah Nabi kawin dengan semua istrinya, maksudnya
untuk membatasi jumlah istri itu sampai empat orang. Sementara sebelum
turun ayat tersebut pembatasan tidak ada," kata dia seperti dikutip Tim
Hikmah detikcom.
Muhammad Husain Haikal menegaskan bahwa Rasulullah SAW
menganjurkan orang beristri satu dalam kehidupan biasa. Seperti yang
dianjurkan dalam Surat An-Nisa ayat 4. Seorang pria menikah dengan satu
wanita lebih utama dan lebih dekat untuk tidak berbuat aniaya.
Dari 13 istri-istri Nabi Muhammad hanya Aisyah yang dinikahi dalam
keadaan masih gadis. Lainnya dinikahi dalam status janda dan tak lagi muda.
B. Putra-putri Nabi Muhammad SAW
Nama putra putri Nabi Muhammad SAW harus muslim ketahui
sebagai salah satu bentuk kecintaan kepada Rasulullah dan keluarganya.
Momentum Maulid Nabi SAW ini merupakan waktu yang tepat untuk
menambah kecintaan kepada Nabi SAW dan keluarganya. Nabi Muhammad
SAW dikarunia 7 anak terdiri atas 3 putra dan 4 putri. Semua putra dan putri
Nabi SAW merupakan hasil pernikahannya dengan Sayyidah Khadijah
radhiyallahuanha, kecuali Sayyidina Ibrahim radhiyallahuanhu yang terlahir
dari Sayyidah Mariyah Al Qibtiyah.
Dilansir dari Buku Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas III MI,
Nabi Muhammad SAW menikah dengan Sayyidah Khadijah
radhiyallahu'anha yang pada waktu itu berumur 40 tahun. Sedangkan Nabi
Muhammad SAW berusia 25 tahun. Dalam perkawinannya, Nabi dianugerahi
6 putra-putri yaitu Qāsim, Abdullāh, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kulṡum dan
Fāṭimah. Semua anak laki-laki Nabi wafat waktu masih kecil dan anak
perempuannya yang masih hidup sampai Nabi wafat adalah Faṭimah. Semua
putra-putri Nabi SAW telah wafat sebelum intiqal (wafatnya) Nabi SAW,
Kecuali Sayyidah Fathimah yang masih hidup selama enam bulan, setelah
8
intiqalnya Nabi SAW. Berikut penjelasan singkat mengenai putra-putri Nabi
SAW dilansir dari laman NU Online.
1. Al Qasim Putra Nabi Muhammad SAW pertama adalah Sayyidina
Al Qasim. Dia lahir sebelum Nabi SAW diangkat menjadi nabi.
Karena Qasim adalah anak tertua, maka Nabi diberi julukan Abu
Qasim. Dia hanya hidup selama beberapa hari saja.
2. Zainab Putri Nabi Muhammad SAW berikutnya yakni Sayyidah
Zainab. Dia adalah putri tertua Nabi yang lahir pada tahun ke-30
dari kelahiran Nabi Muhammad. Dia menikah dengan Abu al-Ash
bin ar-Rabi. Dari pernikahannya itu lahir seorang anak laki-laki
yang diberi nama Ali (meninggal saat usia remaja) dan
Umamah—yang nanti dinikahi Sayyidina Ali bin Abi Thalib
setelah Sayyidah Fathimah wafat. Zainab wafat pada 8 H.
3. Ruqayyah Putri Nabi Muhammad SAW ketiga yakni Sayyidah
Ruqayyah. Dia lahir pada tahun ke-33 dari kelahiran Nabi
Muhammad. Ruqayyah dinikahi oleh Ustman bin Affan. Dia tidak
memiliki suami lagi selain Utsman. Dari Utsman, dia memiliki
seorang anak bernama Abdullah—yang meninggal di usia empat
tahun. Tercatat, dia ikut hijrah sebanyak dua kali. Ruqayyah wafat
ketika ketika Nabi berada di dalam Perang Badar—riwayat lain
tiga hari setelah Perang Badar.
4. Ummu Kultsum Putri Nabi Muhammad SAW keempat adalah
Sayyidah Ummu Kultsum. Dia dinikahi oleh Utbah bin Abu
Lahab, namun kemudian diceraikan sebelum disentuhnya. Ia
kemudian dinikahi Utsman bin Affan pada tahun 3 H, yang
sebelumnya ditinggal wafat istrinya, Ruqayyah—yang
notabennya kakak Ummu Kultsum sendiri. Ummu Kultsum tidak
memiliki keturunan dan wafat pada tahun 9 H.
5. Fathimah az-Zahra Putri Nabi Muhammad SAW berikutnya yakni
Sayyidah Fatimah Az Zahra. Diadilahirkan lima tahun sebelum
Nabi Muhammad menerima wahyu yang pertama. Dia menikah
9
dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib pada tahun 2 H. Dengan Ali,
Fathimah memiliki beberapa anak; Hasan, Husein, Zainab, Ummu
Kultsum, dan Muhassin—yang meninggal saat masih kecil.
Fathimah adalah orang yang paling dicintai Nabi. Dia wafat enam
bulan setelah Nabi wafat.
6. Abdullah Putraa Nabi Muhammad SAW selanjutnya adalah
Sayyidina Abdullah. DIa lahir setelah ayahnya diangkat menjadi
Nabi. Ia lahir di Makkah dan wafat saat usianya masih kecil.
Diriwayatkan kalau Abdullah juga disebut dengan nama at-
Thayyib dan ath-Thahir karena lahir pada masa kenabian.
7. Ibrahim Putra Nabi Muhammad SAW ketujuh adalah Sayyidina
Ibrahim. Berbeda dengan anak-anak Nabi sebelumnya yang lahir
dari Rahim Sayyidah Khadijah, Ibrahim lahir dari Mariyah al-
Qibthiyah. Dia lahir di Madinah pada bulan Dzul Hijjah tahun 8
H. Ia wafat di Madinah ketika usianya baru 17 atau 18 bulan tahun
10 H dan dimakamkan di kuburan Baqi’.
Itulah nama 7 putra putri Nabi Muhammad SAW yang wajib muslim
ketahui agar semakin menambah kecintaan kepada Nabi dan keluarganya.
10
BAB III
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Sayid Husain. Khusnul Khamidiyah: Ilmu Tauhid Benteng Iman, terj. M.
Fadli Sa’id An-Nadwi. Surabaya: Al-Hidayah.
Ahmad, Muhammad Abdul Qadir. 2008. Metodologi Pengajaran Agama Islam, terj.
H.A. Mustofa. Jakarta: Rineka Cipta.
Al-Banna, Hasan. 1980. Aqidah Islam. terj. M. Hasan Baidaei. Bandung:
AlMa‟arif.
Al-Fudloli, Syeikh Muhammad. Kifayatul Awam, terj. Achmad Sunarto. Surabaya:
Al-Hidayah.
Al-Jawi, Syaikh Muhammad An-Nawawi. 2010. Tijan Addarari (Ilmu Tauhid), terj.
Achmad Sunarto. Surabaya: Mutiara Ilmu.
Al-Jazari, Syekh Thahir bin Shaleh. 1997. Al-Jawahirul Kalamiyyah: Tanya Jawab
Ilmu Tauhid, terj. Achmad Labib Asrori. Surabaya: Al-Miftah.
Al-Quran.
Arifin, Zainul. 2010. Studi Kitab Hadis. Surabaya: al-Muna.
Asrori, Ahmad Labib. Terjemah Hadits Arbain Nawawi. Surabaya: Al-Miftah.
Asy Syafi’i, Syaikh Muhammad Nawawi. 2008. Nuuruzh Zhalaam, terj. Idrus
Alkaaf. Surabaya: CM Grafika.
Bakhtiar, Amsal. 2011. Filsafat Ilmu. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
12