Catatan Anggaran Sektor Publik - Chapter 2
Catatan Anggaran Sektor Publik - Chapter 2
STRUKTUR ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA
Sebagaimana yang diatur di dalam Menurut Peraturan Menteri Dalam Hasil Pengelolaan Kekayaan
pasal 1 angka 8 Undang- Undang Nomor Negeri Nomor 13 Tahun 2006, struktur Daerah yang dipisahkan, yang
17 Tahun 2003 tentang Keuangan APBD merupakan satu kesatuan yang mencakup: a) bagian laba atas
Negara, APBD adalah rencana terdiri dari: Pendapatan Daerah; penyertaan modal pada
keuangan tahunan pemerintahan Belanja Daerah; dan Pembiayaan perusahaan milik daerah (BUMD);
daerah yang disetujui oleh Dewan Daerah. b) bagian laba atas penyertaan
Perwakilan Rakyat Daerah. modal pada perusahaan milik
pemerintah (BUMN); dan c)
Selanjutnya pasal 1 angka 7 Peraturan bagian laba atas penyertaan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 modal pada perusahaan milik
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, swasta.
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Lain-lain PAD yang Sah, yang
Nomor 13 Tahun 2006 tentang meliputi: a) Hasil penjualan
Pedoman Pengelolaan Keuangan kekayaan daerah yang tidak
Daerah sebagaimana diubah terakhir PENDAPATAN dipisahkan; b) Hasil pemanfaatan
dengan Peraturan Menteri Dalam atau pendayagunaan kekayaan
Negeri Nomor 21 Tahun 2011, APBD DAERAH daerah yang tidak dipisahkan; c)
adalah rencana keuangan tahunan Jasa giro; d) Pendapatan bunga;
pemerintahan daerah yang dibahas dan Pendapatan daerah adalah hak daerah el Penerimaan atas tuntutan
disetujui bersama oleh pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai ganti rugi daerah; f) Keuntungan
daerah dan DPRD (Dewan Perwakilan kekayaan bersih dalam periode tahun selisih nilai tukar rupiah terhadap
Rakyat Daerah), dan ditetapkan dengan bersangkutan dan tidak perlu dibayar mata uang asing; g) Komisi,
peraturan daerah. kembali oleh daerah. Pendapatan potongan, ataupun bentuk lain
daerah meliputi semua penerimaan sebagai akibat dari penjualan
uang melalui Rekening Kas Umum dan/atau pengadaan barang
Daerah yang menambah ekuitas dana. dan/atau jasa oleh daerah; h)
Pendapatan daerah meliputi Pendapatan denda atas
keterlambatan pelaksanaan
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
pekerjaan; i) Pendapatan denda
Pendapatan Asli Daerah adalah pajak dan retribusi; j)
bagian dari pendapatan daerah yang Pendapatan dari fasilitas sosial
bersumber dari potensi daerah itu dan fasilitas umum; k)
sendiri yang dipungut berdasarkan Pendapatan dari
peraturan daerah tersebut sesuai penyelenggaraan pendidikan dan
dengan peraturan perundang- pelatihan; dan 1) Pendapatan dari
undangan yang berlaku. angsuran/cicilan penjualan.
Dana Bagi Hasil adalah dana yang ↳ Klasifikasi Belanja Menurut Urusan
bersumber dari APBN yang Wajib
dialokasikan kepada daerah
Urusan pemerintahan wajib adalah
berdasarkan angka presentase untuk
urusan pemerintahan yang wajib
mendanai kebutuhan daerah yang
diselenggarakan oleh semua daerah.
meliputi bagi hasil pajak dan bagi
Urusan pemerintah wajib yang
hasil bukan pajak.
diselenggaraan oleh pemerintah
3. Pendapatan Lain-Lain yang Sah daerah terbagi menjadi urusan
Pendapatan hibah; pemerintahan yang berkaitan
Pendapatan dana darurat; dengan pelayanan dasar dan urusan
Dana bagi hasil pajak dari pemerintahan yang tidak berkaitan
provinsi kepada kabupaten/kota; dengan pelayanan dasar.
Bantuan keuangan dari provinsi
↳ Klasifikasi Belanja Menurut Urusan
atau dari pemerintah daerah
Pilihan
lainnya;
Dana penyesuaian; dan Urusan pemerintahan pilihan adalah
Pembiayaan Daerah menurut
Dana otonomi khusus. urusan pemerintahan yang wajib
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006
diselenggarakan oleh daerah sesuai
Pasal 59 terdiri dari Penerimaan
dengan potensi yang dimiliki daerah.
Pembiayaan dan Pengeluaran
Klasifikasi belanja menurut urusan
Pembiayaan Daerah.
pilihan mmencakup: 1) Pertanian; 2)
Kehutanan; 3) Energi dan Sumber ↳ Penerimaan Pembiayaan
Daya Mineral; 4) Pariwisata; 5) Permendagri Nomor 13 Tahun 2006
Kelautan dan Perikanan; 6) Pasal 60 menyebutkan bahwa
Perdagangan; 7) Perindustrian; dan Penerimaan Pembiayaan Daerah,
8) Transmigrasi. meliputi: 1) Sisa lebih perhitungan
anggaran (silpa) tahun lalu; 2)
↳ Klasifikasi Belanja Menurut Urusan pencairan dana Cadangan; 3)
Pemerintahan, Organisasi, Fungsi, Penerimaan pinjaman daerah; 4)
Program dan Kegiatan, serta Jenis Hasil penjualan kekayaan daerah
Belanja yang dipisahkan; 5) Penerimaan
Belanja daerah tersebut mencakup: kembali pemberian pinjaman; dan 6)
a. Belanja Langsung Penerimaan piutang daerah.