Anda di halaman 1dari 18

44

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian adalah suatu strategi penelitian yang dipergunakan sebagai
pedoman atau petunjuk dalam pelaksanaan penelitian untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan Nursalam (2011:78). Desain penelitian yang digunakan pada
penelitian ini korelasional (Non-Eksperimen). Penelitian korelasional merupakan
penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel
atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak
terdapat manipulasi oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian
bisa diterapkan, dipergunakan sebagai petunjuk dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menjawab pertanyaan
penelitian (Nursalam, 2013).
Penelitian korelasi bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif antar
variabel dengan pendekatan cross sectional. Penelitian cross sectional adalah jenis
penelitian yang menekan waktu pengukuran/observasi data variabel indenpenden
dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2011: 82).
Pada penelitian ini ingin mengetahui hubungan peran dengan sikap keluarga
dalam pembatsan penggunaan gadget pada anak usia prasekolah di UPT
Puskesmas Panarung Palangka Raya , pengambilan data tentang data peran dan
sikap keluarga hanya diambil satu kali pada saat penelitian.

3.2 Kerangka Kerja


Menurut Suyanto, kerangka kerja penelitian pada dasarnya menghubungkan
beberapa teori sehingga membentuk sebuah pola pikir atau kerangka pikir
penelitian yang akan dilakukan, lazimnya berbentuk skema (Putra, R.S, 2012:
167).
Karangka kerja merupakan bagian kerja rancangan kegiatan penelitian yang
akan dilakukan. Kerangka kerja meliputi populasi, sampel, dan teknik sampling
penelitian, teknis pengumpulan data, dan analisis data (Hidayat 2011: 31).
45

Populasi
Seluruh Keluarga Anak di Upt Puskesmas Panarung Palangka Raya.

Teknik sampling
Total Sampling

Sampel
Keluarga Dengan Anak Pengguna Gadget Di Upt Puskesmas Panarung
Palangka Raya sebanyak 40 responden

Informed Consent

Kuesioner Kuesioner
Peran kelurga Sikap

Analisa Data Analisa Data


Editing, Coding, Scoring, Tabulating Editing, Coding, Scoring, Tabulating

Uji Statistik
Uji korelasi spearman Rank (Rho)

H1 diterima/ditolak

Kesimpulan

Bagan 3.1 Kerangka Kerja Hubungan Peran Dengan Sikap Keluarga Dalam
Pembatasan Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Prasekolah Di
Upt Puskesmas Panarung Palangka Raya
46

3.3 Variabel Penelitian


Idetifikasi variabel merupakan bagian penelitian dengan cara menentukan
berbagai variabel yang ada dalam penelitian seperti variabel independen,
dependen, moderator, kontrol, dan intervening (Hidayat, 2013:86). Pengertian lain
juga menjelaskan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek
pengamatan penelitian, faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa/gejala yang
akan diteliti ditentukan oleh landasan teorinya dan ditegaskan oleh hipotesi
penelitiannya. Putra, R.S (2012: 170). Adapun variabel yang diindetifikasi pada
penelitian ini adalah:

3.3.1 Variabel Independen (variabel Bebas)


Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor,
antecedent. Variabel ini merupakan variabel yang mempengaruhi perubahan atau
timbulnya variabel terikat (Putra, R.S, 2012: 171).Variabel independen dalam
penelitian ini adalah peran keluarga

3.3.2 Variabel Dependen (variabel terikat)


Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas (Putra, R.S, 2012: 171). Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah sikap dalam pembatasan penggunaan gadget pada anak
prasekolah

3.4 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah definisi variabel berdasarkan sesuatu yang
dilaksanakan dalam penelitian. Sehingga, variabel tersebut dapat diukur, diamati,
atau dihitung, kemudian timbul variasi. Menurut Nasution, definisi operasional
dari variabel sangat diperlukan, terutama untuk menentukan alat instrumen yang
akan digunakan dalam pengumpulan data (Putra, R.S 2012: 176).
47

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Peran Dengan Sikap Keluarga Dalam Pembatasan Pengggunaan Gadget Pada Anak Usia Prasekolah
Di Upt Puskesmas Panarung Palangka Raya.
Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Skor
Independen
Peran: keluarga adalah suatu kelompok masyakat Peran keluarga : Kuesioner Ordinal 1) Skor
Peran keluarga 1) Stimulasi Mental, Ya= 1
terkecil yang merupakan lembaga
stimulasi yang Tidak = 0
penting dalam kehidupan seseorang diberikan untuk
pemenuhan
anak 2) Rumus
kebutuhan asah yang
meliputi Stimulasi N = Spx 100%
verbal maupun Sm
nonverbal. Keterangan :
2) Kasih Sayang,
pemberian kasih N : Nilai
sayang kepada anak
Sp : Skor yang di dapat
sehingga
menimbulkan rasa Sm: Skor tertinggi maksimum
nyaman dan ikatan
yang erat serta 3) Kategori
kepercayaan 76-100% : Baik
56-75%: Cukup
>55%: Kurang
48

47
Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Skor
Dependen : Sikap sebagai penggambaran suka atau tidak suka Tahapan Sikap : Kuesioner Ordinal 1) Skor
1) Menerima Sangat Setuju = 4
Sikap dalam pembatasan keluarga terhadap anak, yang diperoleh
2) Merespon
Setuju = 3
penggunaan gadget dari pengalaman sendiri atau orang lain. 3) Menghargai
Tidak Setuju =2
pada anak
Sangat Tidak Setuju= 1
prasekolah

2) Rumus
N = Sp x 100%
Sm
Keterangan:
N : Nilai
Sp : Skor yang di dapat
Sm : Skor tertinggi maksimum

3) Kategori
76-100% : Baik
56-75%: Cukup
>55%: Kurang
48 59
56 58
49
49

3.5 Populasi, Sampel dan Sampling


3.5.1 Populasi
Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia: klien) yang
memenuhi kriterian yang telah ditetapkan. Pembagian populasi meliputi: populasi
target dan populasi terjangkau (Nursalam, 2010: 88). Populasi penelitian ini Seluruh
keluarga dengan anak pengguna gadget di upt puskesmas panarung Palangka Raya.

3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi, yang dianbil dengan menggunakan cara-
cara tertentu (Wasis 2012: 48). Sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau yang
dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam 2013:
901). Adapun sampel dalam penelitian ini adalah keluarga dengan anak penggunaan
gadget di Upt Puskesmas Panarung Palangka Raya. Menurut (Nursalam 2011: 91),
suatu penelitian dilakukan pada sampel yang terpilih dari populasi terjangkau yang
sudah ditentukan sebelumnya. Menetapkan besar atau jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian tergantung pada dua hal yaitu adanya sumber-sumber yang dapat
digunakan untuk menentukan batas maksimal dari besarnya sampel dan kebutuhan
dari rencana analisis yang menentukan batas minimal dari besarnya sampel.

3.5.2.1 Kriteria Inklusi


Kriteria inklusi adalah kriteria umum subjek penelitian dari suatu populasi
target yang terjangkau dan akan diteliti. Pertimbangan ilmiah harus menjadi pedoman
saat menentukan criteria inklusi (Nursalam, 2012:92).
Adapun criteria inklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Seluruh orang tua yang anaknya di Upt Puskesmas Panarung Palangka Raya.
2) Bersedia menjadi responden
3) Mampu berkomunikasi dengan baik dan kooperatif.
50

3.5.2.2 Kriteria Eksklusi


Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek memenuhi
kriteria inklusi dari penelitian karena berbagai sebab (Nursalam, 2012).
Adapun criteria eksklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Keluarga yang tiba-tiba meninggalkan tempat penelitian karena urusan mendadak.
2) Keluarga yang tidak ada ditempat penelitian karena anak ingin cepat pulang

3.5.3 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat
mewakili populasi yang ada (Nursalam 2010: 91).
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh
dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar
sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam 2013:93). Dalam
penelitian ini Tehnik sampling yang digunakan adalah Simple Random
Sampling adalah teknik pengambilan sampel dari anggota populasi yang
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu Menurut Sugiyono (2001:57).

3.6 Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu penelitian ini dilakukan pada 8 April 2020. Penelitian ini
dilakukan di UPT Puskesmas Panarung Palangka Raya terletak di Jalan
Rasak. Panarung Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya.
3.7 Pengumpulan Data dan Analisa Data
3.7.1 Proses Pengumpulan Data
Nursalam (2013:191) menyatakan bahwa pengumpulan data adalah suatu
proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang
diperlukan dalam suatu penelitian. Langkah dalam pengempulan data bergantung
pada rencana penelitian dan teknik instrumen yang digunakan. Selamat proses
pengumpulan data, peneliti memfokuskan pada penyediaan subjek, melatih tenaga
51

pengumpulan data (jika di perlukan), memperhatikan prinsip validitas dan reliabilitas,


serta menyelesaikan masalah yang terjadi agar data dapat terkumpul sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
Langkah-langkah dalam pengumpulan data :
1). Peneliti mengajukan judul proposal ke pihak institusi untuk dikeluarkan surat ijin untuk
melakukan survei pendahuluan di Upt Puskesmas Panarung Palangka Raya
2) Peneliti meminta surat ijin survei dari kampus STIKes Eka Harap Palangka Raya
setelah itu surat ijin survei dari kampus di serahkan ke Upt Puskesmas Panarung
Palangka Raya
3) Peneliti menerima surat izin dari Upt Puskesmas Panarung Palangka Raya untuk
survei pendahuluan.
4) Meneruskan penulisan proposal sampai proposal ini di setujui untuk di ujikan.
5) Peneliti meminta surat ijin uji valid dari kampus STIKes Eka Harap Palangka
Raya setelah itu surat ijin uji valid dari kampus di serahkan ke Badan Penelitian dan
pengembangan dan Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya.
6) Peneliti Menerima surat balasan ijin uji valid dari Badan Penelitian dan
pengembangan dan Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya setelah itu surat ijin uji
valid di serahkan ke Upt Puskesmas Panarung Palangka Raya
7) Peneliti meminta surat ijin penelitian dari kampus STIKes Eka Harap Palangka
Raya setelah itu surat ijin penelitian dari kampus di serahkan ke Badan Penelitian dan
pengembangan dan Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya.
8) Peneliti mengajukan surat ijin penelitian ke pihak Badan Penelitian dan
pengembangan dan Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya untuk mendapatkan surat
izin meneliti.
9) Peneliti menerima surat izin dari diklat Badan Penelitian dan pengembangan dan
Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya untuk melakukan penelitian.
10) Meneruskan penulisan skripsi sampai skripsi ini di setujui untuk di ujikan.

3.7.2 Instrumen Pengumpulan Data


52

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian. Langkah-
langkah dalam pengumpulan data bergantung pada rancangan penelitian dan teknik
instrument yang di gunakan. Selama proses pengumpulan data, peneliti memfokuskan
pada penyediaan subjek, meneliti tenaga pengumpulan data (jika di perlukan),
memperhatikan prinsip-prinsip validitas dan reliabilitas, serta menyelesaikan
masalah-masalah yang terjadi agar data dapat terkumpul sesuai dengan rencana yang
telah di tetapkan (Nursalam, 2008: 111).
Informed Consent diberikan oleh peneliti kepada pasien yang akan diteliti
sebelum pengisian kuesioner. Pengumpulan data akan dilakukan secara langsung oleh
keluarga anak di Upt Puskesmas Panarung Palangka Raya. Kuesioner yang akan diisi
disesuaikan dengan jumlah keluarga yang ada di Upt Puskesmas Panarung Palangka
Raya berdasarkan rumus sampel yang telah digunakan.
Kuisioner adalah alat ukur yang berupa angket yaitu cara pengumpulan data
berbentuk pengajuan pertanyan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah
dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti untuk disampaikan kepada responden yang
jawabannya diisi oleh responden sendiri.
Kuisioner yang diberikan pada responden adalah dengan skala ordinal dan
ordinal dengan jenis pertanyaan tertutup, terdiri dari :
1) Peran keluarga yang diukur dengan kuisioner dimana terdiri dari 15 pertanyaan
dengan bentuk pilihan Ya dan Tidak.
2) Sikap diukur dengan kuesioner dimana terdiri dari 15 pertanyaan dengan bentuk
pilihan Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju.

3.7.3 Analisa Data


Dalam melakukan analisis data terlebih dahulu data harus dioleh dengan tujuan
mengubah data menjadi sebuah informasi. Dalam statistik, informasi yang diperoleh
dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan terutama dalam pengujian
hipotesis. Pada penelitian bidang ilmu keperawatan, metode tersebut sering
dipergunakan khususnya saat menggali pendapat masyarakat atau klien tentang suatu
53

hal yang berhubungan dengan penyakitnya (Nursalam, 2012: 119). Dengan


menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product Survice Solution) dan uji
statistik Spearman Rank. Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data maka
selanjutnya dilakukan pengolahan data, dalam suatu penelitian pengolahan data
merupakan satu langkah yang penting, adapun dalam penelitian ini analisis yang
digunakan adalah analisis univariat dan bivariat langkah-langkah sebagai berikut:

3.7.3.1 Analisis Univariat


Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian, bentuk analisa
univariat tergantung dari jenis datanya. Pada umumnya dalam analisa ini
hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentasi dari setiap
variabel (Notoatmodjo 2010: 69). Analisis ini bertujuan untuk
mengetahui proporsi masing-masing variabel yang di teliti yaitu usia,
jenis kelamin, pekerjaan, dan pendidikan terakhir.

3.7.3.2 Analisis Bivariat


Analisa ini dilakukan terhadap dua variabel yaitu variabel independen dan
variabel dependen. Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen (Notoatmodjo 2010: 70).Analisis bivariat
merupakan analisis untuk mengetahui interaksi dua variabel, baik berupa komparatif,
asosiatif maupun korelatif (Saryono, 2011). Analisis bivariat membuktikan adanya
hubungan yang bermakna antara variabel independen dan variable dependen untuk
mengetahui adanya hubungan tingkat pengetahuan dengan pengetahuan pasien
menggunakan tanda identitas.

3.7.3.3 Pengujian data


Pengujian data dalam penelitian ini menggunakan uji Spearman
Rank (Rho). Uji ini adalah tekhnik pengujian data yang digunakan untuk
mengukur tingkat atau eratnya hubungan antara dua variabel yang
54

berskala ordinal. Skala yang dalam penelitian ini adalah skala ordinal
keduanya, maka analisa yang digunakan adalah korelasi tata jenjang
melalui sperman rank corelation (Rho).
3.7.4 Pengolahan Data

3.7.4.1 Editing (Penyutingan)


Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh
atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau
setelah data terkumpul (Hidayat, 2012).
Menurut Arikunto (2013) proses ini meliputi:
1) Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisian.
2) Mengecek kelengkapan data, apabila ada kekurangan halaman atau isi maka perlu
dikembalikan atau diulang ke responden.
3) Mengecek nama-nama isian data jika didalam instrumen atau beberapa item di isi
“tidak tahu” atau isian lain tidak dikehendaki oleh peneliti padahal isian yang
diharapkan tersebut merupakan variabel maka item perlu di drop.
3.7.4.2 Coding (Pengkodean)
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila
pengolahan dan analisis data menggunakan komputer (Hidayat, 2012). Kode yang
digunakan berupa angka yang selanjutnya akan di proses dengan komputer.
1) Coding data umum:
Nomor responden di isi oleh peneliti
(1) Identitas responden inisial di beri kode
(R1, R2,R3, R4, R5, R6, R7, R8, R9, R10, R11, R12, R13, R14, R15, R16, R17,
18, R19, R20, R21, R22, R23, R24, R25, R26, R27, R28, R29, R30, R31, R32,
R33, R34, R35)
(2) Usia:
Usia 20-30 =1
Usia 31-40 =2
55

Usia 41-50 =3
(3) Pendidikan Terakhir:
SD Sederajat =1
SMP =2
SMA =3
Sarjana =4
(4) Pekerjaan:
IRT (Ibu Rumah Tangga) = 1
PNS/TNI/POLRI =2
Swasta =3
Lainnya =4
(5) Memiliki Gadget:
Ya =1
Tidak =2
2) Coding data khusus dalam kuesioner:
(1) Peran Keluarga
Ya =1
Tidak =0
(2) Kuesioner sikap keluarga apa bila jawaban:
Sangat Setuju =4
Setuju =3
Tidak Setuju =2
Sangat Tidak Setuju =1

3.7.4.3 Scoring (Penilaian)


Scoring merupakan kegiatan memberi skor terhadap semua item
yang telah di isi oleh responden (Notoatmodjo, 2012). Kegiatan
memberikan skor dilakukan pada setiap lembar kuesioner sesuai dengan
skor pada definisi operasional.
56

Kuesioner peran keluarga apa bila jawaban:


(1) Baik : jika nilai 75-100%
(2) Cukup : jika nilai 56-74%
(3) Kurang : jika nilai <55%
Kuesioner sikap keluarga apa bila jawaban:
(1) Baik :jika nilai 75-100%
(2) Cukup : jika nilai 56-74%
(3) Kurang :jika nilai<55%

3.7.4.4 Tabulating (Tabulasi)


Tabulasi adalah prose penyusunan data ke dalam bentuk tabel pada
tahap ini data dianggap telah selasai diproses sehingga harus segera
disusun ke dalam suatu format yang telah dirancang. Pembuatan tabulasi
termasuk dalam kerja memproses data, memasukkan data kedalam tabel
dan mengatur semua angka sehingga dihitung dalam berbagai kategori.
Pada tahap ini, jawaban dari responden selanjutnya dihitung dan
dijumlahkan, kemudian dimasukkan dalam bentuk tabel data. Tabel data
yang digunakan pada penelitian ini menggunakan program SPSS berupa
program komputer yang digunakan untuk analisis statistik.

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas


Menurut Hidayat (2012: 93) sebelum dilakukan pengambilan data
dengan Kuesioner, maka terlebih dahulu kuesioner harus diuji agar
kuesioner valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan
dengan cara uji coba instrumen kepada populasi yang mempunyai
karakteristik yang hampir sama dengan responden yang digunakan dalam
penelitian sebenarnya.

3.8.1 Uji Validitas


57

Menurut Arikunto (2006) dalam Budiman (2014 : 22) validitas


adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat validitas atau
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi.Sebaliknya, instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas yang rendah. Uji validitas dilakukan untuk
menguji validitas setiap pertanyaan angket, teknik uji yang digunakan
adalah korelasi Spearman Rank. Skor setiap pertanyaan yang diuji
validitasnya dikorelasikan dengan skor total seluruh pertanyaan dengan
rumus sebagai berikut:
Rumus:

Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi
X : Jumlah skor item
Y : Skor total seluruh pertanyaan
n : Jumlah responden uji coba
Menurut Arikunto dalam Budiman dan Candra (2013: 22)
untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan tersebut
signifikan maka perlu dilihat r tabel dan r hitung. Dikatakan valid apabila
r hitung lebih besar dari pada r tabel dan dikatakan tidak valid jika r
hitung lebih kecil dari r tabel (0,631) dengan tingkat kemaknaan 5%.

3.8.2 Uji Reliabilitas


Menurut Budiman (2014:22) reliabilitas ialah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran
tersebut tetap konsisten atau sama bila dilakukan pengukuran dua kali
atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang
58

sama pernyataan yang sudah valid dilakukan uji reliabilitas dengan cara
membandingkan r tabel dengan r hasil. Jika nilai r hasil adalah alpha yang
terletak di awal output dengan tingkat kemaknaan 5% (0,05) maka setiap
pertanyaan/pernyataan kuisioner dikatakan valid, jika r alpha lebih besar
dari konstanta. Teknik uji reliabilitas yang digunakan dengan koefisien
Reliabilitas Alpha Cronbach, yaitu:

Keterangan:
r11 : Reabilitas Instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
b2 : Jumlah varians butir
t2 : Varians total
Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala Alpha
0 sampai 1. Apabila skala alpha tersebut dikelompokkan ke dalam 5 kelas dengan
range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat dipresentasikan ke dalam
tabel sebagai berikut.
Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas berdasarkan Nilai Cronbach atau α

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 – 0,20 Kurang reliable


> 0,20 – 0,40 Agak reliabel
> 0,40 – 0,60 Reliabel
> 0,60 – 0,80 Cukup reliabel
> 0,80 – 1,00 Sangat reliable
Sumber: Menurut Budi dalam Widiastuty (2015 : 63).

Menurut Susilo dalam Widiastuty (2015 : 60) pada kolom corrected item-total
correction bandingkan dengan nilai r tabel. Apabila lebih besar dari nilai r tabel,
maka item dinyatakan valid. Apabila nilai corrected item-total correction ada yang
lebih kecil dari nilai r tabel maka item tidak valid dan dikeluarkan dari instrumen
59

penelitian. Pada nilai yang bersifat marginal dapat dilakukan perbaikan pernyataan
pada item kuesioner.
Menurut Susilo dalam Widiastuty (2015 : 61) Hasil uji akan
dibandingkan antara nilai r hitung dan r tabel dengan taraf signifikan
0,05. Apabila hasil r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid
untuk digunakan.

3.9 Etika Penulisan


Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan rekomendasi
dan permintaan izin untuk melakukan penelitian di Upt Puskesmas
panarung palangka raya. Setelah mendapatkan persetujuan, barulah
melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi :

3.9.1 LembarPersetujuan (Informed Consent)


Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar
persetujuan.Informed consent tersebut diberikan selama penelitian
dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi
responden. Tujuan informed consent ini bertujuan agar subjek mengerti
maksud dan tujuan peneliti dan mengetahui dampaknya. Jika subjek
bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika
responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati dan
menghargai hak responden (Hidayat, 2014).
Lembar persetujuan yang ada dalam penelitian ini dibuat sebelum
responden mengisi kuesioner. Dalam lembar persetujuan peneliti
mencantumkan identitas diri, berasal dari institusi mana, serta maksud
dan tujuan peneliti sendiri. Sehingga responden benar-benar memahami
dan memaklumi dilakukannya penelitian. Responden diberi hak dalam
penelitian dengan menjamin kerahasiaan identitas diri responden.
60

Responden yang menandatangani lembar persetujuan adalah responden


yang benar-benar bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

3.9.2 Tanpa Nama (Anonimity)


Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau mencatumkan nama responden pada lembar alat ukur
dan hanyak menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2014)
Penelitian ini responden hanya mencantumkan nama inisial saja
pada kuesioner yang diberikan. Responden tidak diminta untuk mengisi
nama lengkap dan mencantumkan alamat. Sehingga responden
mendapatkan hak untuk di jaga identitasnya.

3.9.3 Kerahasiaan (Confidentiality)


Confidentiality merupakan masalah etika dengan memberikan
jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi mau pun masalah-
masalah lainnya.Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanyakelompok data tertentu yang akan
dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2014)
Peneliti merahasiakan identitas responden mulai dari nama, alamat,
tempat tinggal, termasuk foto yang diambil peneliti untuk dijadikan
dokumentasi, semua foto yang menggambarkan identitas dari sampel
peneliti akan disensor untuk menjaga kerahasiaan daris ampel yang
diambil oleh peneliti.

Anda mungkin juga menyukai