BAB 3 New - 102300
BAB 3 New - 102300
BAB 3
METODE PENELITIAN
Populasi
Seluruh Keluarga Anak di Upt Puskesmas Panarung Palangka Raya.
Teknik sampling
Total Sampling
Sampel
Keluarga Dengan Anak Pengguna Gadget Di Upt Puskesmas Panarung
Palangka Raya sebanyak 40 responden
Informed Consent
Kuesioner Kuesioner
Peran kelurga Sikap
Uji Statistik
Uji korelasi spearman Rank (Rho)
H1 diterima/ditolak
Kesimpulan
Bagan 3.1 Kerangka Kerja Hubungan Peran Dengan Sikap Keluarga Dalam
Pembatasan Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Prasekolah Di
Upt Puskesmas Panarung Palangka Raya
46
Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Peran Dengan Sikap Keluarga Dalam Pembatasan Pengggunaan Gadget Pada Anak Usia Prasekolah
Di Upt Puskesmas Panarung Palangka Raya.
Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Skor
Independen
Peran: keluarga adalah suatu kelompok masyakat Peran keluarga : Kuesioner Ordinal 1) Skor
Peran keluarga 1) Stimulasi Mental, Ya= 1
terkecil yang merupakan lembaga
stimulasi yang Tidak = 0
penting dalam kehidupan seseorang diberikan untuk
pemenuhan
anak 2) Rumus
kebutuhan asah yang
meliputi Stimulasi N = Spx 100%
verbal maupun Sm
nonverbal. Keterangan :
2) Kasih Sayang,
pemberian kasih N : Nilai
sayang kepada anak
Sp : Skor yang di dapat
sehingga
menimbulkan rasa Sm: Skor tertinggi maksimum
nyaman dan ikatan
yang erat serta 3) Kategori
kepercayaan 76-100% : Baik
56-75%: Cukup
>55%: Kurang
48
47
Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Skor
Dependen : Sikap sebagai penggambaran suka atau tidak suka Tahapan Sikap : Kuesioner Ordinal 1) Skor
1) Menerima Sangat Setuju = 4
Sikap dalam pembatasan keluarga terhadap anak, yang diperoleh
2) Merespon
Setuju = 3
penggunaan gadget dari pengalaman sendiri atau orang lain. 3) Menghargai
Tidak Setuju =2
pada anak
Sangat Tidak Setuju= 1
prasekolah
2) Rumus
N = Sp x 100%
Sm
Keterangan:
N : Nilai
Sp : Skor yang di dapat
Sm : Skor tertinggi maksimum
3) Kategori
76-100% : Baik
56-75%: Cukup
>55%: Kurang
48 59
56 58
49
49
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi, yang dianbil dengan menggunakan cara-
cara tertentu (Wasis 2012: 48). Sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau yang
dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam 2013:
901). Adapun sampel dalam penelitian ini adalah keluarga dengan anak penggunaan
gadget di Upt Puskesmas Panarung Palangka Raya. Menurut (Nursalam 2011: 91),
suatu penelitian dilakukan pada sampel yang terpilih dari populasi terjangkau yang
sudah ditentukan sebelumnya. Menetapkan besar atau jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian tergantung pada dua hal yaitu adanya sumber-sumber yang dapat
digunakan untuk menentukan batas maksimal dari besarnya sampel dan kebutuhan
dari rencana analisis yang menentukan batas minimal dari besarnya sampel.
3.5.3 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat
mewakili populasi yang ada (Nursalam 2010: 91).
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh
dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar
sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam 2013:93). Dalam
penelitian ini Tehnik sampling yang digunakan adalah Simple Random
Sampling adalah teknik pengambilan sampel dari anggota populasi yang
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu Menurut Sugiyono (2001:57).
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian. Langkah-
langkah dalam pengumpulan data bergantung pada rancangan penelitian dan teknik
instrument yang di gunakan. Selama proses pengumpulan data, peneliti memfokuskan
pada penyediaan subjek, meneliti tenaga pengumpulan data (jika di perlukan),
memperhatikan prinsip-prinsip validitas dan reliabilitas, serta menyelesaikan
masalah-masalah yang terjadi agar data dapat terkumpul sesuai dengan rencana yang
telah di tetapkan (Nursalam, 2008: 111).
Informed Consent diberikan oleh peneliti kepada pasien yang akan diteliti
sebelum pengisian kuesioner. Pengumpulan data akan dilakukan secara langsung oleh
keluarga anak di Upt Puskesmas Panarung Palangka Raya. Kuesioner yang akan diisi
disesuaikan dengan jumlah keluarga yang ada di Upt Puskesmas Panarung Palangka
Raya berdasarkan rumus sampel yang telah digunakan.
Kuisioner adalah alat ukur yang berupa angket yaitu cara pengumpulan data
berbentuk pengajuan pertanyan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah
dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti untuk disampaikan kepada responden yang
jawabannya diisi oleh responden sendiri.
Kuisioner yang diberikan pada responden adalah dengan skala ordinal dan
ordinal dengan jenis pertanyaan tertutup, terdiri dari :
1) Peran keluarga yang diukur dengan kuisioner dimana terdiri dari 15 pertanyaan
dengan bentuk pilihan Ya dan Tidak.
2) Sikap diukur dengan kuesioner dimana terdiri dari 15 pertanyaan dengan bentuk
pilihan Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju.
berskala ordinal. Skala yang dalam penelitian ini adalah skala ordinal
keduanya, maka analisa yang digunakan adalah korelasi tata jenjang
melalui sperman rank corelation (Rho).
3.7.4 Pengolahan Data
Usia 41-50 =3
(3) Pendidikan Terakhir:
SD Sederajat =1
SMP =2
SMA =3
Sarjana =4
(4) Pekerjaan:
IRT (Ibu Rumah Tangga) = 1
PNS/TNI/POLRI =2
Swasta =3
Lainnya =4
(5) Memiliki Gadget:
Ya =1
Tidak =2
2) Coding data khusus dalam kuesioner:
(1) Peran Keluarga
Ya =1
Tidak =0
(2) Kuesioner sikap keluarga apa bila jawaban:
Sangat Setuju =4
Setuju =3
Tidak Setuju =2
Sangat Tidak Setuju =1
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi
X : Jumlah skor item
Y : Skor total seluruh pertanyaan
n : Jumlah responden uji coba
Menurut Arikunto dalam Budiman dan Candra (2013: 22)
untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan tersebut
signifikan maka perlu dilihat r tabel dan r hitung. Dikatakan valid apabila
r hitung lebih besar dari pada r tabel dan dikatakan tidak valid jika r
hitung lebih kecil dari r tabel (0,631) dengan tingkat kemaknaan 5%.
sama pernyataan yang sudah valid dilakukan uji reliabilitas dengan cara
membandingkan r tabel dengan r hasil. Jika nilai r hasil adalah alpha yang
terletak di awal output dengan tingkat kemaknaan 5% (0,05) maka setiap
pertanyaan/pernyataan kuisioner dikatakan valid, jika r alpha lebih besar
dari konstanta. Teknik uji reliabilitas yang digunakan dengan koefisien
Reliabilitas Alpha Cronbach, yaitu:
Keterangan:
r11 : Reabilitas Instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
b2 : Jumlah varians butir
t2 : Varians total
Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala Alpha
0 sampai 1. Apabila skala alpha tersebut dikelompokkan ke dalam 5 kelas dengan
range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat dipresentasikan ke dalam
tabel sebagai berikut.
Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas berdasarkan Nilai Cronbach atau α
Menurut Susilo dalam Widiastuty (2015 : 60) pada kolom corrected item-total
correction bandingkan dengan nilai r tabel. Apabila lebih besar dari nilai r tabel,
maka item dinyatakan valid. Apabila nilai corrected item-total correction ada yang
lebih kecil dari nilai r tabel maka item tidak valid dan dikeluarkan dari instrumen
59
penelitian. Pada nilai yang bersifat marginal dapat dilakukan perbaikan pernyataan
pada item kuesioner.
Menurut Susilo dalam Widiastuty (2015 : 61) Hasil uji akan
dibandingkan antara nilai r hitung dan r tabel dengan taraf signifikan
0,05. Apabila hasil r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid
untuk digunakan.