Transmisi Budaya Dan Pendidikan
Transmisi Budaya Dan Pendidikan
PERTEMUAN KE 5
TRANSMISI BUDAYA DAN PERKEMBANGAN INSTITUSI
PENDIDIKAN
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Azwar Ananda, MA
Oleh :
A. Latar Belakang
Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri
manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan
bahwa budaya itu dipelajari. Mewariskan budaya dari generasi yang satu ke
generasi yang lain melalui sebuah kegiatan pengiriman atau penyebaran sebuah
kebiasaan/adat istiadat yang sulit untuk diubah disebut dengan transmisi
budaya.
Kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan
kecakapan hidup, merupakan hal yang menjadi variabel pembeda antara
manusia dengan makhluk lain yang ada dimuka bumi ini. Sejalan dengan
berjalannya waktu, hasil dari pemanfaatan akal manusia telah berhasil
memperlihatkan hal-hal yang sangat luar biasa, fantastis, dan memberikan
decak kekaguman kepada semua orang. Kebudayaan akan berubah terus
sejalan dengan perkembangan zaman, percepatan perkembangan ilmu dan
teknologi, serta perkembangan kepandaian manusia. Bila kebudayaan berubah
maka pendidikan juga bisa berubah dan bila pendidikan berubah akan dapat
mengubah kebudayaan. Disini tampak bahwa peranan pendidikan dalam
mengembangkan kebudayaan adalah sangat besar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan kebudayaan dan sub budaya
2. Apakah yang dimaksud dengan transmisi budaya dan pendidikan
3. Bagaimana perkembangan institusi pendidikan
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Memberikan informasi tentang kebudayaan dan sub budaya
2. Memberikan informasi tentang transmisi budaya dan pendidikan
3. Memberikan informasi tentang perkembangan institusi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Enkulturation (pembudayaan/pewarisan)
Menurut Heskovist dalam Manan (1989:30) enkulturasi adalah aspek-
aspek pengelaman belajar yang memberi ciri khusus atau yang membedakan
manusia dari makhluk lain dan dengan menggunakan pengalaman-
pengalaman ini sejak awal kehidupan dan dalam kehidupan selanjutnya, dia
memperoleh kompetensi dalam kebudayaannya. Sedangkan enkulturasi
menurut Hansen dan Gillin dalam (Manan,1989:30) adalah proses perolehan
keterampilan bertingkah laku, pengetahuan tentang standar-standar budaya,
dan kode-kode perlambangan seperti bahasa dan seni, motivasi yang
didukung oleh kebudayaan, kebiasaan-kebiasaan menanggapi ideoligi dan
sikap-sikap. Jadi, enkulturasi adalah proses ketika individu memilih nilai-
nilai yang dianggap baik dan pantas untuk hidup bermasyarakat, sehingga
dapat dipakai sebagai pedoman bertindak.
Proses enkulturatif bersifat kompleks dan berlangsung hidup, tetapi
proses tersebut berbeda-beda pada berbagai tahap dalam lingkaran
kehidupan seorang. Enkulturasi terjadi secara agak dipaksakan selama awal
masa kanak-kanak tetapi ketika mereka bertambah dewasa akan belajar
secara lebih sadar untuk menerima atau menolak nilai-nilai atau anjuran-
anjuran dari masyarakatnya. Bahwa tiap anak yang baru lahir memiliki
serangkaian mekanisme biologis yang diwarisi, yang harus dirubah atau
diawasi supaya sesuai dengan budaya masyarakatnya.
Fungsi enkulturasi adalah merobah respon-respon bilogis anak-anak
menjadi bentuk tingkah laku budaya yang secara sosial disetujui. Hasilnya
adalah “biocultural behavior” atau tingkah laku kehidupan yang berbudaya.
2. Socialization (sosialisasi/pemasyarakatan)
Menurut Sujarwa (2005:9) mengatakan sosialisasi adalah proses
penyesuaian diri individu ke dalam kehidupan kelompok dimana individu
tersebut berada, sehingga kehadirannya dapat diterima oleh anggota
kelompok lain. Menurut Gillin sosialisasi adalah proses yang membawa
individu dapat menjadi anggota yang fungsional dari suatu kelompok, yang
bertingkah laku menurut standar-standar kelompok, mengikuti kebiasaan-
kebiasaan kelompok, mengamalkan tradisi kelompok, dan menyesuaikan
dirinya dengan situasi-situasi sosial yang ditemuinya untuk mendapatkan
penerimaan yang baik dari teman-teman sekelompoknya. Sehingga
sosialisasi mengandung unsur-unsur nilai, pla bertingkah laku, dan
keterampilan-keterampilan, pengetahuan dan sikap yang diperlukan oleh
seseorang individu untuk dapat berfungsi sebagai anggota suatu masyarakat
yang mendukung suatu kebudayaan.
3. Education (pendidikan),
Menurut Hansen pendidikan merupakan sub-bahagian dari
enkulturasi, usaha yang disengaja dan bersifat sistematis untuk
menyampaikan keterampilan-keterampilan dan pengetahuan, kebiasaan
berfikir dan bertingkah laku yang dituntut harus dimiliki oleh para pelajar
sebagai anggota baru. Sedangkan menurut Herkovist pendidikan adalah
“direct learning”
4. Schooling (persekolahan).
Persekolahan adalah pendidikan yang dilembagakan. Pelajar seolah-
olah mengalami sendiri peran-peran dari lingkungan-lingkungan yang
terpisah dari peran dan lingkungan yang sebenarnya. Wallace
mendefenisikan persekolahan sebagai “learning” yang dilakukan disekolah
dan sebuah sekolah adalah sebuah institusi yang secara sengaja dan
sistematik (dengan menggunakan bahasa dalam membaca, perkuliahan,
ataupun upacara) berusaha merobah sekelompok orang yang punya
perhatian yang sama dikumpulkan ditempat dan selama waktu tertentu dari
kondisi ketaktahuan ke kondisi pencerahan (berpengetahuan),
berkepandaian, bermoral, berpengetahuan teknis dan keterampilan.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
transmisi kebudayaan yakni suatu usaha untuk menyampaikan sejumlah
pengetahuan atau pengalaman untuk dijadikan sebagai pegangan dalam
meneruskan estafet kebudayaan. . Transmisi budaya berhubungan dengan
proses enculturation, socialization, education, dan schooling. Sosialisasi
menunjukkan proses pengintegrasi individu kedalam sebuah kelompok sosial,
sedangkan enkulturasi adalah proses yang menyebabkan individu memperoleh
kompetensi dalam kebudayaan kelompok. Pendidikan adalah sub bagian dari
enkulturasi: usaha yang disengaja dan bersifat sistematis untuk menyampaikan
keterampilan-keterampilan dan pengetahuan, kebiasaan berpikir dan bertingkah
laku yang dituntut harus dimiliki oleh para pelajar sebagai anggota baru,
sedangkan persekolahan merupakan pendidikan yang dilembagakan.
B.Saran
Transmisi budaya merupakan hal yang harus diperlihara dan harus
berkesinambungan dan berkelanjutan. Transmisi budaya jangan sampai
terputus. Untuk memahami tentang konsep transmisi budaya dan
perkembangan intuisi pendidikan yang lebih dalam, anda diharapkan
senantiasa membaca buku-buku yang berkenaan dengan transmisi budaya dan
perkembangan intuisi pendidikan. Lalu kemudian anda mempraktekannya
melalui analisis dilapangan terkait dengan transmisi budaya dan perkembangan
intuisi pendidikan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA