Anda di halaman 1dari 5

Salsabila Wafa Ufairah

160110200038

Odontogram Untuk Keperluan Forensik Odontologi

 Odontogram perlu dipersiapkan sebelum menjadi saksi ahli atau mengisi data
antemortem/post mortem
 REKAM MEDIK :
- Merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identities,
pemeriksaanm pengobatan, tindakan dan pelayanan lain pada pasien.
- Salah satu alat bukti yang sah menurut hukum
- Kegunaan : keperluan administrasi, segi hukum, pembayaran, riset,
pendidikan, dan pendokumentasian
 REKAM MEDIK DENTAL :
- Catatan tentang identitas pasien disertai foto, radiologi, dan gambar pencitraan.
Atau catatan yang ditemukan dokter gigi pada saat pasien dating dan tindakan
apa yang dilakukan termasuk perawatan yang dilakukan pada gigi dan mulut
pasien.
 ISI REKAM MEDIK GIGI :
1. Identitas Pasien :
- Nomor file
- Tanggal pembukaan status
- Nama
- Jenis kelamin
- Tempat dan tanggal lahir/umur
- Alamat rumah, nomor telepon rumah dan handphone
- Pekerjaan
2. Odontogram
- Tanggal pemeriksaan
- Gambar denah gigi
- Hubungan oklusi
- Ada atau tidaknya torus palatinus, torus mandibularis
- Tipe palatum : dalam/sedang/rendah
- Ada atau tidaknya gigi berlebih
- Ada atau tidaknya diastema sentral
- Adakah anomaly atau ciri lain

3. Data perawatan kedokteran gigi :


- Tanggal kunjungan
- Gigi yang dirawat
- Keluhan dan diagnose
- Tindakan yang dilakukan
- Paraf dokter gigi
- Roentgen foto, foto digital intraoral jika ada
4. Nama dokter yang merawat
- Harus dilakukan oleh setiap dokter gigi/perawat gigi untuk masing-masing
pasien
- Jika pasien memerlukan rekam medic gigi, hanya dapat diberikan copy atau
salinan data -> data asli harus disimpan untuk kepentingan masa depan->
paling sedikit 5 tahun setelah pasien dating terakhir kalinya
 Mengapa perlu Odontogram?
- Untuk identifikasi personal
- Sumber data gigi bisa diperoleh dari klinik gigi, rumah sakit, lembaga
pendidikan, dan praktek pribadi dokter gigi
- Kondisi gigi merupakan identifikasi primer forensic sehingga odontogram
diperlukan
 DISASTER VICTIM IDENTIFICATION
- Suatu prosedur untuk mengidentifikasi korban mati akibat bencana, mengacu
pada Interpol DVI guideline
 KODE GIGI SESUAI INTERPOL
1. Dental status
- Z : sebagian rahan hilang/tidak ada informasi mengenai gigi
- Y : gigi ada, tak ada informasi lain/ sebagian gigi hilang paska kejadian
- S : gigi sehat
- C : karies
- F : tambalan
- K : mahkota
- W : sisa akar
- X : tooth missing
2. Supplementary codes
a. If status X
- U : diastema
- RET : impacted
- ROT : akar gigi dalam rahang
- E : perluasan dari mahkota untuk pengganti gigi hilang
- H : pontik dari bridgework
b. If status F or K
- T : tambalan berwarna gigi
- G : emas
- P : porcelain
- Ac : akrilik
- Ce : semen (tambalan sementara)
c. Occlusion and dental position
- N : maloklusi kelas I
- D : maloklusi kelas II
- M : maloklusi kelas III
- CU : crowded in upper jaw
- CL : crowded in lower jaw
- H : overjet
- V : overbite
- Z : no information
d. Dentures/gigi palsu
- FU : full upper
- FL : full lower
- PU : Partial upper
- PL : partial lower
- CC : Crom/cobalt skeleton (frame denture)
- Z : no information
e. Colour codes
- Green : tooth colour material
- Blue : amalgam
- RED : gold
- Black : other material

DATA ANTEMORTEM DAN POSTMORTEM

 Data Antemortem
- Syarat untuk identifikasi dental
- Harus bisa dibandingkan dengan data yang ditemukan pasca kematian
1. Catatan perawatan
2. Foto rontgen
3. Model hasil cetakan
4. Keterangan/ingatan dari drg/keluarga/teman
 Data Postmortem
1. Jenis perawatan dokter gigi
2. Jenis kelainan gigi dan mulut
3. Pengobatan saluran akar gigi dengan foto rontgen
4. Pola tulang alveolar
5. Keadaan patologis di dalam mulut

Anda mungkin juga menyukai