Anda di halaman 1dari 34

KEPUTUSAN BUPATI INDRAMAYU

NOMOR : 032/Kep.74.A.2.2-DKD/2015
TENTANG

KEBIJAKAN KAPITALISASI ASET TETAP DAN


PEDOMAN PENYUSUTAN ASET TETAP

BUPATI INDRAMAYU,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Bupati Indramayu
Nomor 25A Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah
Kabupaten Indramayu Lampiran III pada Kebijakan Akuntansi Akun
Nomor 09 Aset Tetap dan Kebijakan Akuntansi Akun Nomor 12 Aset
Lainnya ;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada


huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati tentang Kebijakan
Kapitalisasi Aset Tetap dan Pedoman Penyusutan Aset Tetap.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan


Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Djawa Barat
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun
1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten
Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950
tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan
Propinsi Djawa Barat;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah;

1
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Uang Negara/Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara / Daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada
Pemerintah Daerah;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 4 Tahun 2007
tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah di Kabupaten
Indramayu;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 7 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah ;
18. Peraturan Bupati Nomor 25A Tahun 2014 tentang Kebijakan
Akuntansi Pemerintah Kabupaten Indramayu;
19. Peraturan Bupati Nomor 25B Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah dan Bagan Akun Standar.

MEMUTUSKAN :

2
Menetapkan :

KESATU : Kebijakan Kapitalisasi Aset Tetap dan Pedoman Penyusutan Aset


Tetap.

KEDUA :Kebijakan akuntansi terkait aset tetap dan aset lainnya yang belum di
tetapkan dalam Keputusan Bupati ini akan di tetapkan kemudian.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Indramayu
pada tanggal

BUPATI INDRAMAYU,

ANNA SOPHANAH

3
LAMPIRAN I

KEBIJAKAN KAPITALISASI ASET TETAP

4
LAMPIRAN I KEPUTUSAN BUPATI INDRAMAYU
NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG : KEBIJAKAN KAPITALISASI ASET TETAP DAN PEDOMAN PENYUSUTAN ASET
TETAP

KAPITALISASI ASET TETAP

A. DEFINISI KAPITALISASI ASET TETAP


1. Kapitalisasi adalah penentuan nilai pembukuan terhadap semua pengeluaran
untuk memperoleh aset tetap hingga siap pakai, untuk meningkatkan
kapasitas/efisiensi, dan atau memperpanjang umur teknisnya dalam rangka
menambah nilai-nilai aset tersebut.
2. Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12
bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan
pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

B. KAPITALISASI ASET TETAP

1. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus dipenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Berwujud ;
b. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan ;
c. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
d. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;
e. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan;
f. Merupakan objek pemeliharaan atau memerlukan biaya/ongkos untuk

5
dipelihara; dan
g. Nilai rupiah pembelian barang material atau pengeluaran untuk pembelian
barang tersebut memenuhi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang telah
ditetapkan.

Batasan minimal kapitalisasi untuk perolehan awal aset tetap dan pengeluaran
setelah perolehan awal ditetapkan sebagai berikut :

Batasan
Kodefikasi Uraian Kapitalisasi
(Rp)
ASET TETAP
2 Peralatan dan Mesin
2 01 Alat-Alat Besar Darat 750.000
2 02 Alat-Alat Besar Apung 750.000
2 03 Alat-alat Bantu 750.000
2 01 Alat Angkutan Darat Bermotor 500.000
2 02 Alat Angkutan Berat Tak Bermotor 500.000
2 03 Alat Angkut Apung Bermotor 500.000
2 04 Alat Angkut Apung Tak Bermotor 500.000
2 05 Alat Angkut Bermotor Udara 500.000
2 01 Alat Bengkel Bermesin 500.000
2 02 Alat Bengkel Tak Bermesin 500.000
2 03 Alat Ukur 500.000
2 01 Alat Pengolahan Pertanian 500.000
2 02 Alat Pemeliharaan Tanaman/Alat 300.000
Penyimpan Pertanian
2 01 Alat Kantor 300.000
2 02 Alat Rumah Tangga 300.000
2 03 Komputer 300.000
2 04 Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat 300.000
2 01 Alat Studio 300.000
2 02 Alat Komunikasi 300.000
2 03 Peralatan Pemancar 300.000
2 01 Alat Kedokteran 300.000
2 02 Alat Kesehatan 300.000
2 01 Unit-Unit Laboratorium 300.000
2 02 Alat Peraga/Praktek Sekolah 300.000
2 03 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 300.000
2 04 Alat Laboratorium Fisika Nuklir / 300.000
2 05 Alat
Elektronika
Proteksi Radiasi / Proteksi 300.000
2 06 Radiation
Lingkungan Aplication and Non 300.000
Destructive Testing Laboratory (BATAM)

6
2 07 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 300.000
2 08 Peralatan Laboratorium Hidrodinamika 300.000
210 01 Senjata Api 300.000
210 02 Persenjataan Non Senjata Api 300.000
210 03 Amunisi 300.000
210 04 Senjata Sinar 300.000
311 Gedung dan Bangunan
311 01 Bangunan Gedung Tempat Kerja 15.000.000
3 11 02 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 15.000.000
3 11 03 Bangunan Menara 15.000.000
3 12 01 Bangunan Bersejarah 15.000.000
3 12 02 Tugu Peringatan 15.000.000
3 12 03 Candi 15.000.000
3 12 04 Monumen/Bangunan Bersejarah 15.000.000
3 12 05 Tugu Peringatan Lain 15.000.000
3 12 06 Tugu Titik Kontrol/Pasti 15.000.000
3 12 07 Rambu-Rambu 15.000.000
3 12 08 Rambu-Rambu Lalu Lintas Udara 15.000.000
413 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
413 01 Jalan 15.000.000
413 02 Jembatan 15.000.000
414 01 Bangunan Air Irigasi 15.000.000
44 02 Bangunan Air Pasang Surut 15.000.000
44 03 Bangunan Air Rawa 15.000.000
44 04 Bangunan Pengaman Sungai dan 15.000.000
Penanggulangan Bencana Alam
44 05 Bangunan Pengembangan Sumber Air 15.000.000
44 06 Bangunan Air Bersih/Baku
dan Air Tanah 15.000.000
44 07 Bangunan Air Kotor 15.000.000
44 08 Bangunan Air 15.000.000
415 01 Instalasi Air Minum/Air Bersih 15.000.000
415 02 Instalasi Air Kotor 15.000.000
415 03 Instalasi Pengolahan Sampah 15.000.000
415 04 Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan 15.000.000
415 05 Instalasi Pembangkit Listrik 15.000.000
415 06 Instalasi Gardu Listrik 15.000.000
415 07 Instalasi Pertahanan 15.000.000
415 08 Instalasi Gas 15.000.000
415 09 Instalasi Pengaman 15.000.000
416 01 Jaringan Air Minum 5.000.000
416 02 Jaringan Listrik 5.000.000
416 03 Jaringan Telepon 5.000.000
416 04 Jaringan Gas 15.000.000
517 Aset Tetap Lainnya
517 01 Buku / Perpustakaan 300.000

7
517 02 Terbitan Berkala 300.000
517 03 Barang-barang Perpustakaan 300.000
518 01 Barang Bercorak Kebudayaan 300.000
518 02 Alat Olahraga Lainnya 300.000
519 01 Tanaman 300.000
519 02 Hewan 300.000

Untuk barang pengganti atau bagian dari suatu aset tetap, seperti spare parts tidak
dianggarkan pada rekening belanja modal tetapi dianggarkan pada rekening belanja
barang dan jasa

2. Pengeluaran belanja setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang
masa manfaat dan manfaat ekonomi dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau
peningkatan standar kinerja antara lain :

a. Overhaul
Yaitu pemeriksaan dan perbaikan secara cermat dan detail dalam
mengembalikan kondisi aset tetap yang rusak ke kondisi yang optimal
(khususnya aset tetap yang memiliki komponen mesin). Nilai nominal
pengeluaran belanja overhaul harus memenuhi batas minimal kapitalisasi dan
dianggarkan pada rekening belanja modal.

b. Restorasi
Yaitu memperbaiki aset tetap yang telah rusak sebagian dengan maksud akan
digunakan sesuai dengan fungsi tertentu yang tetap atau berubah dengan
mempertahankan arsitektur, sedangkan struktur dan utilitasnya dapat
berubah. Nilai nominal pengeluaran belanja restorasi harus memenuhi batas
minimal kapitalisasi dan dianggarkan pada rekening belanja modal.
c. Renovasi
Yaitu memperbaiki aset tetap yang telah rusak sebagian dengan maksud
digunakan sesuai dengan fungsi tertentu yang tetap atau berubah, dengan
mempertahankan atau merubah arsitektur, sedangkan struktur dan utilitas
aset tetap dapat berubah. Nilai nominal pengeluaran belanja renovasi harus
memenuhi batas minimal kapitalisasi dan dianggarkan pada rekening
belanja modal.
d. Rehabilitasi
Yaitu memperbaiki aset tetap yang telah rusak sebagian dengan maksud
digunakan sesuai dengan fungsi tertentu yang tetap, arsitektur maupun struktur
aset tetap dipertahankan seperti semula (tetap) sedangkan utilitas aset

8
tetap dapat berubah. Nilai nominal pengeluaran belanja rehabilitasi harus
memenuhi batas minimum kapitalisasi dan dianggarkan pada rekening
belanja modal. Penentuan tambahan masa manfaat dan manfaat
ekonomi dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan
standar kinerja diperlakukan sama dengan Renovasi.

3. Pengeluaran belanja setelah perolehan awal suatu aset tetap yang tidak
memperpanjang atau tidak memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang
dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja antara
lain :
a. Pemeliharaan
Yaitu usaha mempertahankan kondisi aset tetap agar tetap berfungsi
sebagaimana mestinya serta menjaga terhadap pengaruh yang merusak. Nilai
nominal pengeluaran belanja pemeliharaan tidak terpaku pada batas minimal
kapitalisasi melainkan dari sifat pekerjaannya dan dianggarkan pada
rekening belanja barang dan jasa.

b. Rehabilitasi
Yaitu memperbaiki aset tetap yang telah rusak sebagian dengan maksud
digunakan sesuai dengan fungsi tertentu yang tetap, arsitektur maupun struktur
aset tetap dipertahankan seperti semula (tetap) sedangkan utilitas aset
tetap dapat berubah. Nilai nominal pengeluaran belanja rehabilitasi tidak
melebihi batas minimum kapitalisasi dan dianggarkan pada rekening belanja
barang dan jasa.

4. Pengeluaran belanja yang tidak memenuhi kriteria aset tetap akan diperlakukan
sebagai persediaan/aset lainnya.

5. Aset tetap yang tidak lagi digunakan untuk keperluan operasional pemerintah
daerah atau tidak memenuhi definisi aset tetap harus disajikan di pos aset lainnya
sesuai dengan nilai tercatatnya.
6. Penilaian Aset Tetap Tanah yang belum memiliki nilai perolehan digunakan NJOP
Tahun 2005 sebagai dasar penilaiannya.

9
LAMPIRAN II

PEDOMAN PENYUSUTAN ASET TETAP

LAMPIRAN II KEPUTUSAN BUPATI INDRAMAYU


NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG : KEBIJAKAN KAPITALISASI ASET TETAP DAN PEDOMAN PENYUSUTAN ASET
TETAP

10
PEDOMAN PENYUSUTAN ASET TETAP

A. DEFINISI PEDOMAN PENYUSUTAN ASET TETAP


1. Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat
disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan.
2. Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12
bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan
pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

B. PEDOMAN PENYUSUTAN ASET TETAP

1. Penyusutan Aset Tetap dihitung mulai 31 Desember 2014 untuk penyajian kembali
(restatement) Neraca Pemerintah Kabupaten Indramayu tahun 2014 yang akan
digunakan sebagai Neraca pembanding untuk Neraca Pemerintah Kabupaten
Indramayu tahun 2015.

2. Klasifikasi aset tetap yang disusutkan adalah sebagai berikut :


a. Peralatan dan Mesin ;
b. Gedung dan Bangunan ;
c. Jalan, Jaringan dan Irigasi ;
d. Aset tetap lainnya.

3. Nilai yang dapat disusutkan :


a. Nilai yang disusutkan pertama kali merupakan nilai yang tercantum di dalam
Kartu Inventaris Barang per 31 Desember 2014 (audited) yang telah ditelusuri
dan diyakini keberaan aset tetapnya.
b. Nilai yang disusutkan untuk aset tetap yang diperoleh setelah tanggal 31
Desember 2014 yaitu menggunakan nilai perolehannya.
c. Untuk aset tetap yang belum diketahui nilai perolehannya, maka digunakan nilai
wajar yang merupakan nilai estimasi, dokumen pengadaan dan dokumen
perolehan yang paling mendekati sesuai tahun pengadaan.

4. Perubahan nilai aset tetap yang diakibatkan oleh kesalahan dan koreksi pencatatan,
maka dilakukan penyesuaian terhadap penyusutan aset tetap tersebut meliputi :
a. Nilai yang dapat disusutkan ;
b. Nilai akumulasi penyusutan.

11
5. Metode penyusutan digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu adalah
Metode garis lurus (straight line method) tanpa nilai residu yaitu nilai yang dapat
disusutkan berbanding masa manfaat. Sedangkan nilai yang dapat disusutkan yaitu
nilai yang tercantum dalam KIB per 31 desember 2014. Untuk Aset tetap yang
diperoleh setelah 31 Desember 2014 nilai yang dapat disusutkan adalah nilai
perolehan. Berdasarkan metode garis lurus, penyusutan nilai aset tetap dilakukan

dengan mengalokasikan penurunan nilai secara merata selama masa manfaat.


Prosentase penyusutan yang dipakai dalam metode ini dipergunakan sebagai pengali
nilai yang dapat disusutkan untuk mendapat nilai penyusutan per periode, yang
merupakan nilai penyusutan untuk aset tetap dalam suatu periode.

Nilai Penyusutan Nilai Yang Dapat


=
(Per Periode) Disusutkan
Masa Manfaat

Contoh perhitungan :

a. Dari Kartu Inventaris Barang (KIB) diketahui:


- Nilai peralatan berupa mesin genset mini tercatat dengan sebesar Rp
10.000.000
- Mesin genset mini tersebut pertama kali dihitung penyusutannya.

b. Kondisi aset tetap dalam keadaan baik. Kebijakan Akuntansi mengenai masa
manfaat peralatan dan mesin menetapkan mesin genset mini tersebut
mempunyai masa manfaat 5 tahun dan disusutkan dengan menggunakan
metode garis lurus.

Dari informasi tersebut di atas, perhitungan dan pencatatan penyusutan


tahun pertama hingga kelima adalah sebagai berikut:

- Nilai aset tetap yang dapat disusutkan sebesar Rp 10.000.000


- Penyusutan tahun pertama adalah Rp 10.000.000 : 5 = Rp 2.000.000,00

Rp.2.000.000,- Rp.10.000.000,-
=
(Per Tahun) 5 Tahun

c. Catatan tahun pertama adalah:


Jurnal untuk mencatat penyusutan
Beban Penyusutan Rp. 2.000.000,-
Akumulasi penyusutan Rp. 2.000.000,-

d. Catatan tahun kedua sampai dengan tahun kelima :


Jurnal untuk mencatat penyusutan

12
Beban Penyusutan Rp. 2.000.000,-
Akumulasi penyusutan Rp. 2.000.000,-
6. Penyajian Penyusutan

Besarnya penyusutan setiap tahun disajikan dalam neraca dan laporan operasional.
Penyusutan disajikan dalam neraca dengan akun Akumulasi Penyusutan yang
mengurangi nilai perolehan aset tetap. Penyusutan disajikan dalam laporan
operasional sebagai beban penyusutan. Neraca menyajikan Akumulasi Penyusutan
sekaligus nilai perolehan aset tetap, sehingga nilai buku aset tetap sebagai
gambaran dari potensi manfaat yang masih dapat diharapkan dari aset yang
bersangkutan dapat diketahui.

Ilustrasi penyajian nilai perolehan aset tetap, Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku
A set Tetap dalam Neraca sebagian adalah sebagai berikut :
Tanah 120,000,000,000
Peralatan dan Mesin 4,000,000,000
Gedung dan Bangunan 35,000,000,000
Jalan, Irigasi dan Jaringan 12,758,500,000
Aset Tetap Lainnya 1,656,000,000
Akumulasi Penyusutan (2,430,000,000)
Nilai Buku Aset 50,984,500,000
Konstruksi dalam Pengerjaan 4,300,000,000
175,284,500,000

Penyusutannya disajikan hanya dalam satu akun Akumulasi Penyusutan. Nilai buku
yang tersajikan dalam neraca juga merupakan nilai buku keseluruhan aset tetap.
Nilai perolehan aset tetap, jumlah penyusutan dan akumulasinya serta nilai buku
per jenis aset tetap disajikan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan. Dari ilustrasi
Neraca di atas, tampak bahwa Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan tidak
disusutkan. Di luar itu, seluruh aset tetap disusutkan dengan nilai akumulasi
penyusutan sebesar Rp.2.430.000.000 dan nilai buku sebesar Rp.50.984.500.000.

Ilustrasi penyajian beban penyusutan dalam Laporan Operasional adalah sebagai


berikut: :

No URAIAN Tahun 2015 Tahun 2014


1 KEGIATAN OPERASIONAL
2 PENDAPATAN PERPAJAKAN
3 Pendapatan Pajak Lainnya 10.000.00 9.000.000
4 PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK 0
5 Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya 20.250.00 19.500.000
6 JUMLAH PENDAPATAN(3+5) 30.250.00
0 28.500.000
7 0
8 BEBAN
9 Beban Pegawai 50.135.00 49.865.000
10 Beban Persediaan 08.450.000 8.750.000
11 Beban Penyusutan (metode garis lurus) 12.000.00 11.500.000
12 JUMLAH BEBAN (9+10+11) 0
70.585.00 70.115.000
13 0

13
14 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN (40.335.000 (41.615.000
OPERASIONAL (6-12) ) )
15
16 KEGIATAN NON OPERASIONAL
17 Surplus Penjualan Aset Non lancar 17.500.00 9.500.000
18 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON 0
17.500.00 9.500.000
OPERASIONAL 0
19 POS LUAR BIASA
20 Pendapatan Luar Biasa 250.000 500.000
21 Beban Luar Biasa 100.000 150.000
22 POS LUAR BIASA (20–21) 150.000 350.000
23
24 SURPLUS/DEFISIT – LO (14+18+22) (22.685.000 (31.765.000
) )
7. Penyusutan Pertama Kali

Pada saat pertama penyusutan akan timbul permasalahan diantaranya adalah


penetapan sisa masa manfaat dan masa manfaat yang sudah disusutkan, karena
aset-aset tetap sejenis yang akan disusutkan kemungkinan diperoleh pada tahun-
tahun yang berbeda satu sama lain. Sebagai contoh, jika penyusutan pertama kali
akan dilakukan pada akhir tahun 2014, besar kemungkinan akan dijumpai adanya
jenis aset berupa peralatan dan mesin, misalnya mobil, yang diperoleh pada tahun-
tahun sebelum tahun anggaran 2014 dan yang diperoleh pada tahun 2014.
Jika secara umum terhadap aset tetap jenis peralatan dan mesin seperti mobil
ditetapkan memiliki masa manfaat selama 8 (delapan) tahun dan penyusutannya
memakai metode garis lurus, maka pada akhir tahun 2014, dapat terjadi variasi
permasalahan sisa masa manfaat dan masa manfaat yang sudah disusutkan, seperti
berikut :

Masa Manfaat yang


sudah dilalui dan yang
Sisa Masa Manfaat
No Saat Perolehan Aset harus dijadikan dasar
per 31 Desember 2014
penyusutan per 31
Desember 2014
1 Awal tahun 2005 dan 0 tahun 8 tahun
Sebelumnya
2 Awal tahun 2006 0 tahun 8 tahun
3 Awal tahun 2007 0 tahun 8 tahun
4 Awal tahun 2008 1 tahun 7 tahun
5 Awal tahun 2009 2 tahun 6 tahun
6 Awal tahun 2010 3 tahun 5 tahun
7 Awal tahun 2011 4 tahun 4 tahun
8 Awal tahun 2012 5 tahun 3 tahun
9 Awal tahun 2013 6 tahun 2 tahun
10 Awal tahun 2014 7 tahun 1 tahun

Dengan variasi sisa masa manfaat pada 31 Desember 2014 dan masa manfaat yang
sudah dilalui dan yang harus dijadikan dasar penyusutan per 31 Desember 2014 di
atas, maka per 31 Desember 2014 jumlah penyusutan adalah proporsional dengan
masa manfaat yang sudah dilalui dan yang harus dijadikan dasar penyusutan per 31
Desember 2014.

Contoh perhitungan penyusutan untuk pertamakali disajikan dalam ilustrasi berikut:

14
Penyusunan neraca awal per 31 Desember 2005, pada tahun 2014 untuk
pertamakalinya Pemda menerapkan penyusutan untuk aset tetap. Salah satu jenis
aset yang dimiliki adalah mobil dengan rincian sebagai berikut:

Tahun Nilai di Neraca per 31


Perolehan Desember 2014
(awal tahun) (sebelum penyusutan)
2012 140.000.000
2013 175.000.000
2014 192.500.000
2015 210.000.000

Umur atau masa manfaat mobil ditetapkan 8 (delapan) tahun. Perhitungan


penyusutan aset tersebut untuk pertamakali dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga),
yaitu:
a. Aset yang diperoleh pada tahun dimulainya penerapan penyusutan
Aset tersebut sudah disajikan dengan nilai perolehan. Perhitungan beban
penyusutannya adalah untuk tahun 2015 ( 1 tahun) saja, yaitu:
Tahun Nilai di Umur (Masa Manfaat) Penyusutan
Perolehan Neraca
(awal (Sebelum
tahun) penyusutan)
1 2 3 4 = 2:3
2015 210.000.000,00 8 26.250.000,00

Jurnal :
Beban Penyusutan Rp
26.250.000,00
Akumulasi penyusutan Rp
26.250.000,00
b. Aset yang diperoleh setelah penyusunan neraca awal hingga satu tahun sebelum
dimulainya penerapan penyusutan.
Aset tersebut sudah disajikan dengan nilai perolehan. Penyusutannya terdiri dari
penyusutan tahun berjalan dan koreksi penyusutan tahun-tahun sebelumnya,
yaitu:

Tahun Nilai di Masa Penyusutan Penyusutan Tahun


Perolehan Neraca Manfaat per tahun 2015 (Tahun
(awal (Sebelum yg sudah Koreksi Pertama)
Tahun Jumlah
tahun) penyusutan) dilalui Tahun- 2015
s.d. 31 tahun
Des sebelumnya
1 2 2014
3 4 5= 3 x 4 6= 4 7= 5 +6

2012 140.000.000 3 17.500.000 52.500.000 17.500.000 70.000.000

2013 175.000.000 2 21.875.000 43.750.000 21.875.000 65.625.000


2014 192.500.000 1 24.062.500 24.062.500 24.062.500 72.187.500

Jumlah 507.500.000 120.312.500 63.437.500 207.812.500

Jurnal untuk mencatat penyusutan tahun-tahun sebelumnya :

Ekuitas Rp 120.312.500
Akumulasi penyusutan Rp 120.312.500

15
Jurnal untuk mencatat penyusutan tahun 2015 :

Beban Penyusutan Rp 63.437.500


Akumulasi penyusutan Rp 63.437.500

c. Aset yang Diperoleh Sebelum Penyusunan Neraca Awal


Aset tetap yang diperoleh sebelum penyusunan neraca awal disajikan dengan
nilai wajar, nilai perolehan atau nilai yang sudah tercantum di dalam KIB.
Penyusutannya terdiri dari penyusutan tahun berjalan dan koreksi penyusutan
tahun-tahun sebelumnya, sama dengan aset tetap yang diperoleh setelah
penyusunan neraca awal. Untuk aset tetap yang sudah habis masa manfaatnya
dan memiliki nilai buku Rp.0,- tidak lagi dapat disusutkan pada tahun berjalan.

8. Pemanfaatan Aset Tetap yang Sudah Seluruh Nilainya Disusutkan


Untuk aset tetap yang sudah disusutkan seluruh nilainya hingga nilai bukunya
menjadi Rp.0, dan masih dapat dimanfaatkan, maka aset tetap tersebut tetap
disajikan dengan menunjukkan baik nilai perolehan maupun akumulasi
penyusutannya. Aset tersebut tetap dicatat dalam kelompok aset tetap yang
bersangkutan dan dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Aset tetap yang
telah habis masa penyusutannya dapat dihapuskan jika telah mendapat ijin
penghapusbukuan dari pejabat yang berwenang.

9. Penjualan Aset Tetap yang Telah Seluruhnya Disusutkan


Aset tetap yang sudah seluruhnya disusutkan dapat dilelang untuk memberi
penerimaan kepada pemerintah daerah, maka rencana pelelangan tersebut harus
dicantumkan dalam anggaran dan realisasinya. Hasil pelelangan dicatat sebagai
pendapatan.

Contoh:
Hasil penjualan Peralatan dan Mesin yang telah seluruhnya disusutkan sebesar
Rp20.000.000. Peralatan dan Mesin tersebut memiliki nilai perolehan dan telah
selesai disusutkan sebesar Rp 120.000.000 dengan Nilai Buku Rp. 0,-.

Jurnal realisasi penerimaan pendapatan :


Kas Rp 20.000.000
Surplus/defisit penjualan aset tetap Rp 20.000.000

Jurnal pembalikan aset dan akumulasi penyusutannya :


Akumulasi Penyusutan – Peralatan Rp 120.000.000
dan Mesin
Aset Tetap Tetap – Peralatan Rp 120.000.000
dan Mesin

10. Tukar-menukar Aset Tetap

16
Tukar-menukar aset tetap dapat dilakukan antar unit pemerintah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Pertukaran dapat dilakukan atas aset tetap yang
serupa dan dapat juga antar aset tetap yang tidak serupa. Nilai aset yang diperoleh
dicatat sebesar nilai tercatat aset yang diserahkan setelah disesuaikan dengan
jumlah kas yang diserahkan. Artinya nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aset
tetap yang diserahkan harus diketahui.

Contoh :
Sebuah kendaraan memiliki harga perolehan sebesar Rp400.000.000 dengan masa
manfaat 8 tahun telah disusutkan 3 tahun dengan menggunakan metode garis
lurus. Nilai buku setelah penyusutannya adalah sebesar Rp250.000.000, aset
tersebut ditukar dengan satu unit gedung. Diasumsikan bahwa masih terdapat
penyerahan uang kas sebesar Rp25.000.000 maka nilai aset tetap yang diperoleh
adalah sebesar Rp275.000.000. Untuk aset tetap yang diterima dari pertukaran
tersebut harus ditentukan kembali masa manfaatnya agar dapat ditentukan
perhitungan penyusutan untuk tahun berikutnya.

11. Perbaikan Aset Tetap yang Menambah Masa Manfaat atau Kapasitas Manfaat
Perbaikan yang menambah masa manfaat atau menambah kapasitas aset tetap
yang bersangkutan. Pengeluaran yang dilakukan untuk perbaikan tersebut disebut
pengeluaran modal (capital expenditure). Pengeluaran modal mempengaruhi nilai
yang dapat disusutkan, perkiraan output dan bahkan masa manfaat aset tetap yang
bersangkutan. Pengeluaran modal ditambahkan ke nilai tercatat aset tetap yang
bersangkutan. Pengeluaran modal ditambahkan pada nilai buku aset tetap yang
bersangkutan. Nilai buku aset tetap ditambah dengan pengeluaran modal akan
menjadi nilai baru yang dapat disusutkan, berbanding dengan sisa masa manfaat
yang telah bertambah akibat pengeluaran modal tersebut..

Contoh :
Suatu aset yang memiliki harga perolehan sebesar Rp50.000.000 dengan masa
manfaat 10 tahun telah disusutkan selama 6 tahun. Pada awal tahun ketujuh
dilakukan perbaikan dengan pengeluaran modal sebesar Rp 12.200.000.
Pengeluaran tersebut telah dihitung dan ditetapkan menambah masa manfaat aset
tetap 3 tahun. Akumulasi penyusutan sampai dengan tahun ke-enam adalah sebesar
Rp30.000.000 sehingga nilai bukunya adalah sebesar Rp20.000.000,00. Perbaikan
sebesar Rp12.200.000 ditambahkan ke nilai buku sehingga nilai yang disusutkan
yang baru adalah sebesar Rp32.200,000 dan akan disusutkan selama 7 tahun.
Dengan demikian penyusutan per tahun selama 7 tahun berikutnya adalah sebesar
Rp4.600.000. Jika aset tetap yang bersangkutan tidak bertambah masa manfaatnya
akan tetapi bertambah efisiensi dan kapasitasnya maka masa manfaat untuk
menghitung besarnya penyusutan per tahun adalah 4 tahun. Dengan demikian
penyusutan selama sisa umur aset 4 tahun adalah sebesar Rp8.050.000 per tahun.

Penyusutan selama 6 tahun :

Harga Perolehan = Penyusutan / Tahun


Masa Manfaat

Rp.50.000.000,- = Rp.5.000.000,- / Tahun


10 Tahun

17
Akumulasi penyusutan selama 6 tahun = Rp.30.000.000
Nilai buku setelah disusutkan selama 6 tahun = Rp.20.000.000

a. Perbaikan dengan penambahan masa manfaat

Nilai Buku + Nilai Perbaikan = Penyusutan / Tahun


Sisa Masa Manfaat + Tambahan Masa
Manfaat

Rp.20.000.000 + Rp.12.200000 = Penyusutan / Tahun


4 Tahun + 3 Tahun

Rp.32.200.000 = Rp. 4.600.000 / Tahun


7 Tahun

b. Perbaikan tanpa penambahan Masa Manfaat


Nilai Buku + Nilai Perbaikan = Penyusutan / Tahun
Sisa Masa Manfaat

Rp.32.200.000 = Rp.8.050.000 / Tahun


4 Tahun

12. Pendekatan Waktu Penyusutan


Pendekatan waktu penyusutan yang digunakan adalah pendekatan tahunan, yaitu
penyusutan aset tetap dihitung satu tahun penuh meskipun baru diperoleh satu atau
dua bulan atau bahkan dua hari dalam tahun perolehannya.

13. Perubahan Estimasi dan Konsekuensinya


a.Umur Aset Sesungguhnya Lebih dari Estimasi
Untuk aset tetap yang masa manfaatnya lebih lama dari perkiraan dan masih
dapat digunakan, maka hal ini menunjukkan bahwa aset tetap yang
bersangkutan masih memiliki nilai wajar. Akan tetapi karena nilai yang dapat
disusutkan (depreciable cost) tidak ada lagi, maka atas aset tetap ini tidak dapat
dilakukan penyusutan. Mengingat bahwa nilai sisa aset tetap tidak diakui maka

18
nilai perolehan aset tetap dan akumulasi penyusutannya tetap dicantumkan dalam
neraca.

b. Penghentian Penggunaan
Aset tetap disusutkan selama aset tersebut memberikan manfaat atau
berproduksi. Sedangkan untuk aset tetap yang tidak dapat berproduksi atau tidak
digunakan karena berbagai alasan, maka tidak disusutkan dan dipindahkan ke
kelompok aset lain-lain. Pemindahan ke aset lain-lain dilakukan apabila aset tetap
tersebut tidak berproduksi atau tidak digunakan secara permanen. Untuk aset
tetap yang tidak berproduksi sementara aset tetap tersebut tidak dipindahkan ke
aset lain-lain dan tetap disusutkan.

14. Pengecualian Penyusutan :


a. Aset tetap yang dinyatakan hilang yang dilengkapi dengan dokumen
pendukungnya dan telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusannya

Untuk aset tetap yang dinyatakan hilang diperlakukan sebagai berikut :


- Direklasifikasi ke dalam Daftar Barang Hilang (Aset Lainnya)
- Tidak dicantumkan di dalam KIB / Aset Tetap
- Diungkap dalam Catatan atas Laporan Keuangan

b. Aset tetap yang belum dapat ditelusuri keberadaannya


Untuk aset tetap yang belum dapat ditelusuri keberadaannya diperlakukan
sebagai berikut :
- Direklasifikasi ke dalam Daftar Barang Yang Belum Dapat Ditelusuri
Keberadaannya (Aset Lainnya)
- Tidak dicantumkan di dalam KIB / Aset Tetap
- Diungkap dalam Catatan atas Laporan Keuangan
- Direklasifikasi kembali ke dalam aset tetap jika ditemukan di kemudian hari
dan dilakukan penyusutan

c. Aset tetap dalam kondisi rusak berat dan/atau telah diusulkan kepada Pengelola
Barang untuk dilakukan penghapusan.
Untuk aset tetap dalam kondisi rusak berat diperlakukan sebagai berikut :
- Direklasifikasi ke dalam Daftar Barang Rusak Berat (Aset Lainnya)
- Tidak dicantumkan di dalam KIB / Aset Tetap
- Diungkap dalam Catatan atas Laporan Keuangan

d. Aset tetap yang belum diketahui nilai perolehannya.

19
Untuk aset yang belum diketahui nilai perolehannya berikut :
- Direklasifikasi ke dalam Daftar Barang Belum Diketahui Nilai Perolehannya
(Aset Lainnya)
- Tidak dicantumkan di dalam KIB / Aset Tetap
- Diungkap dalam Catatan atas Laporan Keuangan
- Dilakukan koreksi atas nilai perolehan jika di kemudian hari diketahui nilai
perolehannya dan dilakukan penyusutan

15. Masa manfaat aset tetap ditentukan dengan memperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut :
a. Daya pakai ;
b. Tingkat keausan fisik dan/atau keusangan, dari aset tetap yang bersangkutan.

16. Masa Manfaat Aset Tetap tidak dapat dilakukan perubahan, terkecuali terjadi
perubahan karakteristik fisik/penggunaan Aset Tetap, terjadi kesalahan dalam
penetapan Masa Manfaat dan perbaikan Aset Tetap yang menambah Masa Manfaat.
Perbaikan Aset Tetap yang menambah Masa Manfaat meliputi :
a. Overhaul ;
b. Restorasi ;
c. Renovasi.
17. Penetapan Masa Manfaat Aset Tetap pada awal penerapan penyusutan dilakukan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Masa
Manfaat dan Kodefikasi Barang Milik Daerah. Masa Manfaat yang dimaksud adalah
sebagai berikut :

Masa
Kodefikasi Uraian Manfaat
(Tahun)
ASET TETAP
2 Peralatan dan Mesin
2 01 Alat-Alat Besar Darat 10
2 02 Alat-Alat Besar Apung 8
2 03 Alat-alat Bantu 8
2 01 Alat Angkutan Darat Bermotor 8
2 02 Alat Angkutan Berat Tak Bermotor 2
2 03 Alat Angkut Apung Bermotor 10
2 04 Alat Angkut Apung Tak Bermotor 4
2 05 Alat Angkut Bermotor Udara 20

20
2 01 Alat Bengkel Bermesin 10
2 02 Alat Bengkel Tak Bermesin 5
2 03 Alat Ukur 5
2 01 Alat Pengolahan Pertanian 4
2 02 Alat Pemeliharaan Tanaman/Alat 4
Penyimpan Pertanian
2 01 Alat Kantor 5
2 02 Alat Rumah Tangga 5
2 03 Komputer 4
2 04 Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat 5
2 01 Alat Studio 5
2 02 Alat Komunikasi 5
2 03 Peralatan Pemancar 10
2 01 Alat Kedokteran 5
2 02 Alat Kesehatan 5
2 01 Unit-Unit Laboratorium 8
2 02 Alat Peraga/Praktek Sekolah 10
2 03 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 15
2 04 Alat Laboratorium Fisika Nuklir / 15
2 05 Alat
Elektronika
Proteksi Radiasi / Proteksi 10
2 06 Radiation
Lingkungan Aplication and Non 10
Destructive Testing Laboratory (BATAM)
2 07 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 8
2 08 Peralatan Laboratorium Hidrodinamika 15
210 01 Senjata Api 10
210 02 Persenjataan Non Senjata Api 4
210 03 Amunisi 5
210 04 Senjata Sinar 5
311 Gedung dan Bangunan
311 01 Bangunan Gedung Tempat Kerja 50
3 11 02 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 50
3 11 03 Bangunan Menara 40
3 12 01 Bangunan Bersejarah 50
3 12 02 Tugu Peringatan 50
3 12 03 Candi 50
3 12 04 Monumen/Bangunan Bersejarah 50
3 12 05 Tugu Peringatan Lain 50
3 12 06 Tugu Titik Kontrol/Pasti 50
3 12 07 Rambu-Rambu 50
3 12 08 Rambu-Rambu Lalu Lintas Udara 50
413 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
413 01 Jalan 10
413 02 Jembatan 50
414 01 Bangunan Air Irigasi 50
44 02 Bangunan Air Pasang Surut 50

21
44 03 Bangunan Air Rawa 25
44 04 Bangunan Pengaman Sungai dan 10
Penanggulangan Bencana Alam
44 05 Bangunan Pengembangan Sumber Air 30
44 06 Bangunan Air Bersih/Baku
dan Air Tanah 40
44 07 Bangunan Air Kotor 40
44 08 Bangunan Air 40
415 01 Instalasi Air Minum/Air Bersih 30
415 02 Instalasi Air Kotor 30
415 03 Instalasi Pengolahan Sampah 10
415 04 Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan 10
415 05 Instalasi Pembangkit Listrik 40
415 06 Instalasi Gardu Listrik 40
415 07 Instalasi Pertahanan 30
415 08 Instalasi Gas 30
415 09 Instalasi Pengaman 20
416 01 Jaringan Air Minum 30
416 02 Jaringan Listrik 40
416 03 Jaringan Telepon 20
416 04 Jaringan Gas 30
517 Aset Tetap Lainnya
517 01 Buku / Perpustakaan 5
517 02 Terbitan Berkala 5
517 03 Barang-barang Perpustakaan 5
518 01 Barang Bercorak Kebudayaan 0
518 02 Alat Olahraga Lainnya 5
519 01 Tanaman 0
519 02 Hewan 0

18. Terhadap aset tak berwujud dilakukan amortisasi, kecuali atas aset tak berwujud
yang memiliki masa manfaat tak terbatas. Amortisasi adalah penyusutan terhadap
aset tidak berwujud yang dialokasikan secara sistematis dan rasional selama masa
manfaatnya.

19. Amortisasi dilakukan dengan metode garis lurus yang diperhitungkan pada setiap
akhir periode. Metode amortisasi yang digunakan harus menggambarkan pola
konsumsi entitas atas manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan.

20. Masa manfaat aset lainnya adalah sebagai berikut :

No. Uraian Masa

22
Manfaat
(Tahun)
1. Goodwill 5
2. Lisensi 5
3. Hak Paten / Hak Cipta 5
4. Royalti 5
5. Software 2
6. Hasil Kajian/Penelitian yang memberikan 2
manfaat jangka panjang
7. Aset tak berwujud lainnya 2
8. Aset tak berwujud dalam pengerjaan 2

21. Penambahan masa manfaat aset tetap karena adanya perbaikan terhadap aset tetap
baik berupa renovasi, restorasi dan overhaul disajikan pada tabel berikut :

URAIAN JENIS Persentase Biaya Penambahan


Renovasi/Restorasi/ Masa Manfaat
Overhaul dari Nilai (Tahun)
Perolehan (Diluar
Penyusutan)
Alat Besar

Alat Besar Darat Overhaul >0% s.d. 30% 1

>30% s.d 45% 3

>45% s.d 65% 5

Alat Besar Apung Overhaul >0% s.d. 30% 1

Alat Bantu Overhaul >0% s.d. 30% 1

>30% s.d 45% 2

>45% s.d 65% 4

Alat Angkutan

Alat Angkutan Darat Overhaul >0% s.d. 25% 1


Bermotor
>25% s.d 50% 2

>50% s.d 75% 3

23
>75% s.d.100% 4

Alat Angkutan Darat Tak Overhaul >0% s.d. 25% 0


Bermotor
>25% s.d 50% 1

>50% s.d 75% 1

>75% s.d.100% 1

Alat Angkutan Apung Overhaul >0% s.d. 25% 2


Bermotor
>25% s.d 50% 3

>50% s.d 75% 4

>75% s.d.100% 6

Alat Angkutan Apung Tak Renovasi >0% s.d. 25% 1


Bermotor
>25% s.d 50% 1

>50% s.d 75% 1

>75% s.d.100% 2

Alat Angkutan Bermotor Overhaul >0% s.d. 25% 3


Udara
>25% s.d 50% 6

>50% s.d 75% 9

>75% s.d.100% 12

Alat Bengkel dan Alat Ukur

Alat Bengkel Bermesin Overhaul >0% s.d. 25% 1

>25% s.d 50% 2

>50% s.d 75% 3

>75% s.d.100% 4

Alat Bengkel Tak ber Mesin Renovasi >0% s.d. 25% 0

>25% s.d 50% 0

24
>50% s.d 75% 1

>75% s.d.100% 1

Alat Ukur Overhaul >0% s.d. 25% 1

>25% s.d 50% 2

>50% s.d 75% 2

>75% s.d.100% 3
Alat Pertanian

Alat Pengolahan Overhaul >0% s.d. 20% 1

>21% s.d 40% 2

>51% s.d 75% 5

Alat Kantor dan Rumah >0% s.d. 25% 0


Tangga
Alat Kantor Overhaul >25% s.d 50% 1

>50% s.d 75% 2

>75% s.d.100% 3

Alat Rumah Tangga Overhaul >0% s.d. 25% 0

>25% s.d 50% 1

>50% s.d 75% 2

>75% s.d.100% 3

Alat Studio, Komunikasi dan Overhaul >0% s.d. 25% 1


Pemancar
Alat Studio >25% s.d 50% 1

>50% s.d 75% 2

>75% s.d.100% 3

Alat Komunikasi Overhaul >0% s.d. 25% 1

25
>25% s.d 50% 1

>50% s.d 75% 2

>75% s.d.100% 3

Peralatan Pemancar Overhaul >0% s.d. 25% 2

>25% s.d 50% 3

>50% s.d 75% 4

>75% s.d.100% 5

Peralatan Komunikasi Overhaul >0% s.d. 25% 2


Navigasi
>25% s.d 50% 5
>50% s.d 75% 7
>75% s.d.100% 9

Alat Kedokteran dan


Kesehatan
Alat Kedokteran Overhaul >0% s.d. 25% 0
>25% s.d 50% 1
>50% s.d 75% 2
>75% s.d.100% 3

Alat Kesehatan Umum Overhaul >0% s.d. 25% 0


>25% s.d 50% 1
>50% s.d 75% 2
>75% s.d.100% 3

Alat laboratorium
Unit Alat laboratorium Overhaul >0% s.d. 25% 2
>25% s.d 50% 3
>50% s.d 75% 4
>75% s.d.100% 4

Unit Alat laboratorium Kimia Overhaul >0% s.d. 25% 3


Nuklir
>25% s.d 50% 5
>50% s.d 75% 7
>75% s.d.100% 8

Alat Laboratorium Fisika Overhaul >0% s.d. 25% 3


>25% s.d 50% 5
>50% s.d 75% 7
>75% s.d.100% 8

26
Alat Proteksi radiasi / Overhaul >0% s.d. 25% 2
Proteksi Lingkungan
>25% s.d 50% 4
>50% s.d 75% 5
>75% s.d.100% 5

Radiation Application & Non Overhaul >0% s.d. 25% 2


Destructive Testing
laboratory
>25% s.d 50% 4
>50% s.d 75% 5
>75% s.d.100% 5
Alat laboratorium
Lingkungan Overhaul >0% s.d. 25% 1
Hidup
>25% s.d 50% 2
>50% s.d 75% 3
>75% s.d.100% 4

Peralatan Laboratorium Overhaul >0% s.d. 25% 3


Hidrodinamica
>25% s.d 50% 5
>50% s.d 75% 7
>75% s.d.100% 8
Alat laboratorium Overhaul >0% s.d. 25% 2
Standarisasi Kalibrasi &
Instrumentasi
>25% s.d 50% 4
>50% s.d 75% 5
>75% s.d.100% 5

Alat Persenjataan
Senjata Api Overhaul >0% s.d. 25% 1
>25% s.d 50% 2
>50% s.d 75% 3
>75% s.d.100% 4

Persenjataan Non Senjata


Api Renovasi >0% s.d. 25% 0
>25% s.d 50% 0
>50% s.d 75% 1
>75% s.d.100% 1

Senjata Sinar Overhaul >0% s.d. 25% 0


>25% s.d 50% 0
>50% s.d 75% 0
>75% s.d.100% 2

Alat Khusus Kepolisian Overhaul >0% s.d. 25% 1

27
>25% s.d 50% 1
>50% s.d 75% 2
>75% s.d.100% 2

Komputer
Komputer Unit Overhaul >0% s.d. 25% 1
>25% s.d 50% 1
>50% s.d 75% 2
>75% s.d.100% 2
Peralatan Komputer Overhaul >0% s.d. 25% 1
>25% s.d 50% 1
>50% s.d 75% 2
>75% s.d.100% 2

Alat Eksplorasi
Alat Eksplorasi Topografi Overhaul >0% s.d. 25% 1
>25% s.d 50% 2
>50% s.d 75% 2
>75% s.d.100% 3

Alat Eksplorasi Geofisika Overhaul >0% s.d. 25% 2


>25% s.d 50% 4
>50% s.d 75% 5
>75% s.d.100% 5

Alat Pengeboran
Alat Pengeboran Mesin Overhaul >0% s.d. 25% 2
>25% s.d 50% 4
>50% s.d 75% 6
>75% s.d.100% 7

Alat Pengeboran Non Mesin Renovasi >0% s.d. 25% 0


>25% s.d 50% 1
>50% s.d 75% 1
>75% s.d.100% 2

Alat Produksi Pengolahan


dan
Pemurnian
Sumur Renovasi >0% s.d. 25% 0
>25% s.d 50% 1
>50% s.d 75% 1
>75% s.d.100% 2

Produksi Renovasi >0% s.d. 25% 0


>25% s.d 50% 1
>50% s.d 75% 1
>75% s.d.100% 2

28
Pengolahan dan Pemurnian Overhaul >0% s.d. 25% 3
>25% s.d 50% 5
>50% s.d 75% 7
>75% s.d.100% 8
Alat Bantu Explorasi
Alat Bantu Explorasi Overhaul >0% s.d. 25% 2
>25% s.d 50% 4
>50% s.d 75% 6
>75% s.d.100% 7

Alat Bantu Produksi Overhaul >0% s.d. 25% 2


>25% s.d 50% 4
>50% s.d 75% 6
>75% s.d.100% 7

Alat keselamatan Kerja


Alat Deteksi Overhaul >0% s.d. 25% 1
>25% s.d 50% 2
>50% s.d 75% 2
>75% s.d.100% 3

Alat Pelindung Renovasi >0% s.d. 25% 0


>25% s.d 50% 0
>50% s.d 75% 1
>75% s.d.100% 2

Alat Sar Renovasi >0% s.d. 25% 0


>25% s.d 50% 1
>50% s.d 75% 1
>75% s.d.100% 2

Alat Kerja Penerbang Overhaul >0% s.d. 25% 2


>25% s.d 50% 3
>50% s.d 75% 4
>75% s.d.100% 6

Alat Peraga
Alat Peraga Pelatihan dan Overhaul >0% s.d. 25% 2
Percontohan
>25% s.d 50% 4
>50% s.d 75% 5
>75% s.d.100% 5

Peralatan Proses / Produksi


Unit Peralatan Proses / Overhaul >0% s.d. 25% 2
Produksi
>25% s.d 50% 3
>50% s.d 75% 4
>75% s.d.100% 4

29
Rambu-rambu
Rambu-rambu Lalu lintas Overhaul >0% s.d. 25% 1
Darat
>25% s.d 50% 2
>50% s.d 75% 3
>75% s.d.100% 4

Rambu-rambu Lalu lintas Overhaul >0% s.d. 25% 1


Udara
>25% s.d 50% 2
>50% s.d 75% 2
>75% s.d.100% 4

Rambu-rambu Lalu lintas Overhaul >0% s.d. 25% 1


Laut
>25% s.d 50% 1
>50% s.d 75% 2
>75% s.d.100% 2

Peralatan Olah Raga


Peralatan Olah Raga Renovasi >0% s.d. 25% 1
>25% s.d 50% 1
>50% s.d 75% 2
>75% s.d.100% 2

Bangunan Gedung
Bangunan Gedung Tempat Renovasi >0% s.d. 25% 5
Kerja
>25% s.d 50% 10
>50% s.d 75% 15
>75% s.d.100% 50

Bangunan Gedung Tempat Renovasi >0% s.d. 30% 5


Tinggal
>30% s.d 45% 10
>45% s.d 65% 15

Monumen
Candi/ Tugu Peringatan / Renovasi >0% s.d. 30% 5
Prasasti
>30% s.d 45% 10
>45% s.d 65% 15

Bangunan Menara
Bangunan Menara Renovasi >0% s.d. 30% 5
Perambuan
>30% s.d 45% 10
>45% s.d 65% 15

Tugu Titik Kontrol / Prasasti

30
Tugu / Tanda batas Renovasi >0% s.d. 30% 5
>30% s.d 45% 10
>45% s.d 65% 15

Jalan dan Jembatan


Jalan Renovasi >0% s.d. 30% 2
>30% s.d 60% 5
>60% s.d 100% 10

Jembatan Renovasi >0% s.d. 30% 5


>30% s.d 45% 10
>45% s.d 65% 15

Bangunan Air
Bangunan Air Irigasi Renovasi >0% s.d. 5% 2
>5% s.d 10% 5
>10% s.d 20% 10

Bangunan Pengairan Pasang Renovasi >0% s.d. 5% 2


Surut
>5% s.d 10% 5
>10% s.d 20% 10

Bangunan Pengembangan Renovasi >0% s.d. 5% 1


Rawa dan Polder
>5% s.d 10% 3
>10% s.d 20% 5

Bangunan Pengaman Renovasi >0% s.d. 5% 1


Sungai/Pantai &
Penanggulangan Bencana
alam
>5% s.d 10% 2
>10% s.d 20% 3

Bangunan Pengembangan Renovasi >0% s.d. 5% 1


Sumber air dan Tanah
>5% s.d 10% 2
>10% s.d 20% 3

Bangunan Air Bersih/Air Renovasi >0% s.d. 30% 5


Baku
>30% s.d 45% 10
>45% s.d 65% 15

Bangunan Air Kotor Renovasi >0% s.d. 30% 5


>30% s.d 45% 10
>45% s.d 65% 15

Instalasi

31
Instalasi Air Bersih/Air baku Renovasi >0% s.d. 30% 2
>30% s.d 45% 7
>45% s.d 65% 10

Instalasi Air Kotor Renovasi >0% s.d. 30% 2


>30% s.d 45% 7
>45% s.d 65% 10

Instalasi Pengelolahan Renovasi >0% s.d. 30% 1


Sampah
>30% s.d 45% 3
>45% s.d 65% 5

Instalasi Pengolahan Bahan Renovasi >0% s.d. 30% 1


Bangunan
>30% s.d 45% 3
>45% s.d 65% 5

Instalasi Pembangkit Listrik Renovasi >0% s.d. 30% 5


>30% s.d 45% 10
>45% s.d 65% 15

Instalasi gardu Listrik Renovasi >0% s.d. 30% 5


>30% s.d 45% 10
>45% s.d 65% 15

Instalasi Pertahanan Renovasi >0% s.d. 30% 1


>30% s.d 45% 3
>45% s.d 65% 5
Instalasi gas Renovasi >0% s.d. 30% 5
>30% s.d 45% 10
>45% s.d 65% 15

Instalasi Pengaman Renovasi >0% s.d. 30% 1


>30% s.d 45% 1
>45% s.d 65% 3

Instalasi Lain Renovasi >0% s.d. 30% 1


>30% s.d 45% 1
>45% s.d 65% 3
Jaringan
Jaringan air Minum Overhaul >0% s.d. 30% 2
>30% s.d 45% 7
>45% s.d 65% 10

Jaringan Listrik Overhaul >0% s.d. 30% 5


>30% s.d 45% 10
>45% s.d 65% 15

Jaringan Telepon Overhaul >0% s.d. 30% 2

32
>30% s.d 45% 5
>45% s.d 65% 10

Jaringan Gas Overhaul >0% s.d. 30% 2


>30% s.d 45% 7
>45% s.d 65% 10

Alat Musik Modern/Band Overhaul >0% s.d. 25% 1


>25% s.d 50% 1
>50% s.d 75% 2
>75% s.d 100% 2

ASET TETAP DALAM


RENOVASI
Peralatan dan Mesin dalam Overhaul >0% s.d. 100% 2
renovasi

Gedung dan bangunan


dalam Renovasi >0% s.d. 30% 5
Renovasi
>30% s.d 45% 10
>45% s.d 65% 15

Jaringan Irigasi dan Jaringan Renovasi >0% s.d. 100% 5


dalam Renovasi /Overhaul

BUPATI INDRAMAYU

ANNA SOPHANAH

33
34

Anda mungkin juga menyukai