Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PSIKOLOGI DALAM KEPERAWATAN GIGI


“Kesadaran dan Ketidaksadaran”

OLEH :
KELOMPOK : IV
1. NI KETUT WINASTRI
2. NUR ALFIANI
3. NUR ALIM
4. NUR AZIZAH AFNI ABDULLAH
5. NUR RACHMIYA
6. NURHALIMAH

PROGRAM STUDI D - IV TERAPI GIGI


POLITEKNIK KESEHATAN
MAKASAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat

rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul

“Kesadaran dan Ketidaksadaran”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas

dalam mata kuliah Psikologi Dalam Keperawatan Gigi.

Dalam penyusunan makalah ini, kami berusaha untuk menguraikan materi

dari Alam Sadar, Prasadar, dan Alam Tak Sadar. Dengan Kerja sama kelompok

yang sangat baik, semua materi yang terdapat dalam makalah ini kami himpun

dari berbagai sumber yang terpercaya dan relevan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi

penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan wawasan yang

bermanfaat bagi pembaca.

Makassar, 15 September 2023

penulis

ii
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan masalah................................................................................................1
C. Tujuan masalah....................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Kesadaran.............................................................................................................3
B. Ketidaksadaran....................................................................................................5
BAB III...........................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
A. Kesimpulan.........................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesadaran merupakan kemampuan individu mengadakan hubungan
dengan lingkungannya serta dengan dirinya sendiri (melalui panca inderanya)
dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungannya serta terhadap dirinya
sendiri (melalui perhatian). Menurut Sigmund Freud, alam kesadaran manusia
dibagi menjadi tiga, yaitu alam sadar (counsciousness), alam ambang sadar
(pre-counsciousness) dan alam bawah sadar (uncounsciousness) .
Alam sadar adalah tingkatan kesadaran seseorang ketika seseorang sadar
penuh terhadap dirinya dan lingkungannya. Kondisi ini merupakan kondisi
ketika manusia mengendalikan dirinya. Kondisi ini merupakan kondisi ketika
manusia mengendalikan dirinya. Misalnya, ketika seseorang mendengarkan
perkataan orang lain, ketika seseorang melihat suatu subjek. Menurut Freud
(Feist et al., 2017; Freud, 1923), alam sadar ini memiliki peran yang relatif
kecil. Pintu pertama dari alam sadar ini adalah kesadaran perseptual, yaitu
terbuka pada dunia luar dan berperilaku sebagai perantara bagi persepsi
manusia tentang stimulus dari luar. Dengan kata lain, setiap sesuatu yang
diindra oleh manusia dan tidak mengalami penolakan, akan masuk ke dalam
alam sadar.
Alam ambang sadar adalah suatu tingkatan kesadaran yang berada
dibawah kesadaran dan menjadi batas nama antara alam sadar dan alam bawah
sadar. Menurut Freud (Feist et al., 2017; Freud, 1923), terdapat dua sumber
dari alam ambang sadar ini. Pertama, alam ambang sadar berisi tentang setiap
sesuatu yag mengalami persepsi sadar. Kedua, isi dari alam ambang sadar ini
adalah gambaran bawah sadar manusia.
Adapun alam bawah sadar adalah suatu kondisi kesadaran manusia yang
dinamikanya sering kali tidak disadari dan berisi berbagai macam ide,
dorongan, keinginan, yang tidak tersalurkan dan teraktualisasikan. Menurut
Freud (Feist et al., 2017), alam bawah sadar ini menjadi tempat bagi segala
dorongan, desakan maupun insting yang tidak disadari, tetapi ternyata
mendorong perkataan, perasaan dan perilaku manusia. Hal ini disebabkan oleh
adanya repsesi terhadap dorongan tersebut ke alam bawah sadar, sehingga
dapat memengaruhi perilaku. Menurut Freud, ketiga tingkatan ke-sadaran
tersebut dapat digambarkan seperti gunung es (Patel, 2013). Dengan demikian,
alam bawah sadar memilik “daerah” yang sebenarnya lebih besar daripada
alam sadar. Oleh karena itu, alam bawah sadar yang lebih mengendalikan
perilaku daripada alam sadar.

1
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kesadaran?
2. Apa yang dimaksud dengan Ketidaksadaran?
C. Tujuan masalah
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Kesadaran.
2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Ketidaksadaran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kesadaran
Kesadaran merupakan kemampuan individu mengadakan hubungan dengan
lingkungannya serta dengan dirinya sendiri (melalui panca inderanya) dan
mengadakan pembatasan terhadap lingkungannya serta terhadap dirinya sendiri
(melalui perhatian).
- Bentuk kesadaran
Menurut Maramis (1999) bentuk-bentuk kesadarannya, yaitu : kesadaran
normal, kesadaran menurun, kesadaran meninggi,kesadaran waktu tidur,
kesadaran waktu mimpi,kesdaran waktu disosiasi, trance, hipnotis, dan kesadaran
yang terganggu.
Kesadaran normal, suatu bentuk kesadaran yang ditandai individu sadar
tentang diri dan lingkungannya sehingga daya ingat, perhatian, dan orientasinya
mencakup ruang, waktu, dan orang dalam keadaan baik.
Kesadaran yang menurun, suatu bentuk kesadaran yang berkurang secara
keseluruhan, kemampuan persepsi, perhatian dan pemikiran.
Tingkat menurunnya kesadaran :
a. Amnesia, menurunnya kesadaran ditandai dengan hilangnya ingatan atau lupa
tentang suatu kejadian tertentu.
b. Apatis, menurunnya kesadaran ditandai dengan acuh tak acuh terhadap
stimulus yang masuk (mulai mengantuk)
c. Somnolensi, menurunya kesadaran ditandai dengan mengantuk (rasa malas,
dan ingin tidur)
d. Sopor, menurunnya kesadaran ditandai dengan hilangnya ingatan, orientasi,dan
pertimbangan
e. Subkoma dan koma, menurunnya kesadaran ditandai dengan tidak ada respon
terhadap rangsang yang keras,
Kesadaran yang tinggi adalah bentuk kesadaran dengan respon yang
meninggi terhadap rangsangan.

3
Contoh : Warna terlihat lebih terang dengan suara terdengar lebih keras.
Kesadaran waktu tidur, suatu bentuk kesadaran yang ditandai dengan
menurunnya kesadaran secara reversibel, biasanya disertai posisi berbaring da
tidak bergerak
Contoh :
a. Nonrapid eye movement sleep (nrem sleep) atau tidur tanpa gerak
mata cepat
b. Rapid eye movement sleep (REM sleep) atau tidur dengan gerak
mata cepat, 20%-25% dari lamanya tidur malam seorang dewasa
muda dan ada hubungan dengan mimpi.
Macam-macam gangguan tidur
Insomnia = sukar tidur
somnambulisme = berjalan waktu tidur
nightmare atau pavor nocturnus = mimpi buruk

Kesadaran waktu disosiasi, suatu bentuk kesadaran ditandai dengan


keadaan memisahkan sebagian tingkah laku atau kejadian dirinya secara
psikologik dan kesadaran. Bentuk disosiasi, meliputi :
a. Trance, yaitu keadaan kesadaran tanpa reaksi yang jelas terhadap lingkungan
yang biasanya dimulai dengan mendadak. Contoh :Kesurupan, permainan kuda
kepang, dan tari keris.
b. Senjakala histerik atau histerical twilight state, yaitu kehilangan ingatan atas
dasar psikologik ditandai kesadaran menurun dan menyempit.
c. Fugue, yaitu suatu periode penurunan kesadaeran dengan pelarian secara fisik
dari suatu keadaan yang menimbulkan banyak stres (ada keinginan besar untuk
mengembara)
d. Serangan histerik, yaitu suatu penampilan emosional yang jelas, dengan unsur
menarik perhatian dan kelihatannya tidak ada kontak dengan lingkungan.
Hipnotis ialah kesadaran yang sengaja diubah melalui sugesti.

4
B. Ketidaksadaran
Ketidaksadaran adalah daerah kesadaran yang berisi berbagai ide dan efek
yang tertekan, yang tidak dapat diingat kembali karena ditahan oleh efek alam
prasadar sebagai sensor. Pengertian lain ketidaksadaran adalah alam yang berisi
kompleks-kompleks terdesak Das Es, Das Ich, dan Das Ueber Ich (aramis, 1999)
Ciri-ciri ketidaksadaran
a. Mengandung ide dan efek yang ditekan.
b. Hal-hal yang terdapat dalam alam tak sadar tidak dapat di ingat kembali.
c. Apabila mau muncul ke alam sadar harus melewati sensor alam prasadar.
d. Memiliki prinsip kesenangan denagn tujuan memuaskan keinginan.
e. Behubungan erat denagn naluri terutama naluri seksual.

Teori Kesadaran dan Ketidaksadaran


Teori Sigmund Freud (1856-1939) Menurut Freud bahwa kesadaran
hanyalah sebagian kecil dari seluruh kehidupan psikis. Psikis diibaratkan
fenomena gunung es di tangah lautan luas yang ada dalam alam sadar atau
kesadaran, sedangkan yang berada dibawah permukaan air laut dan merupakan
bagian terbesar adalah hal-hal yang tidak disadari atau ketidaksadaran. Menurut
Freud di dalam ketidaksadaran inilah terdapat kekuatan-kekuatan dasar yang
mendorong pribadi.
Dalam kehidupan psikis terdapat tiga unsur penting yang membentuk
kepribadian, yaitu : Das Es (the id), Das Ich (the ego), dan Das UeberIch (the
super ego).
Das Esd (the id) merupakan bentuk ketidaksardaran, aspek biologis
kepribadian, dan memiliki prinsip kesenangan berisi insting dan nafsu, terutama
nafsu seksual (libido) serta pendorong.
Das Ich (the ego) merupakan kehidupan psikis, aspek sosiologis
kepribadian, dan memiliki unsur kesadaran yang memiliki kemampuan
menghayati secara lahiriyah dan batiniah. Memiliki prinsip kenyataan dan mampu
beradaptasi dengan kenyataan, serta mampu menjadi filter keluarganya dorongan

5
instingsif dari Das Es sehingga dapat menghambatdan mengendalikan prinsip
kesenangan.
Freud mengemukakan teori topografi tentang,kesadaran. Tingat kesadaran
menurutnya dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : alam sadar, alam prasadar, dan alam
tak sadar.
1. Alam sadar
Alam sadar merupakan bagian kecil dari kehidupan psikis yang
merupakan sistem yang disadari. Kesadaran ini diperoleh melalui pengamatan
(persepsi) baik berasal dari luar dirinya (eksternal) maupun yang dari dalam
dirinya (internal). Alam sadsar memiliki hubungan yang sangat erat dengan alam
prasadar.
Dalam kehidupan psikis, ternyata hanya bahan-bahan yang berasal dari
alam prasadar yang dapat masuk ke alam sadar, sedangkan hal-hal lain berada
diluar kesadaran. Kesadaran itu sendiri merupakan fenomena subjektif yang isinya
hanya dapat dikomunikasikan malalui perilaku dan bahasa.
2. Alam prasadar atau bawah sadar.
Alam prasadar merupakan jembatan penghubung antara alam tak sadar dan
alam sadar. Kehidupan psikis alam prasadar disebut proses berpikir sekuder yang
memiliki prinsip kenyataan dan bertujuan menghambat munculnya keinginan
instingtif, menghindari ketidak senangan dan mengikat energi psikis agar sesuai
dengan kenyataan dan ajaran serta norma individu.
Alam prasadar berisikan kehidupan psikis yang laten dan tanggapan yang
dapat diingat sehingga sewaktu-waktu dapat dimunculkan kembali melalui
ingatan. Persepsi, dan reproduksi. Alam prasadar menjaga agar hasrat yang
mencemaskan dan bertentangan dengan realitas tidak keluar ke alam sadar.
Prasadar terdiri dari segala sesuatu yang berpotensi dibawa ke dalam pikiran sadar
Prasadar (Preconscious) Prasadar disebut juga ingatan siap (available memory),
yakni tingkat kesadaran yang menjadi jembatan antara sadar dan tak sadar.
Pengalaman yang ditinggal oleh perhatian, semula disadari tetapi kemudian tidak
lagi dicermati, akan ditekan pindah ke daerah prasadar. (Freud 1923) Karenanya,
isi dari keprasadaran ini bisa dengan mudah hinggap di kesadaran. Dalam artian

6
apa-apa yang terdapat di prasadar bisa di panggil ke alam sadar dengan hambatan
yang tidak sulit. Isi dari keprasadaran berasal dari dua alam lainnya, yaitu persepsi
sadar dan ketidaksadaran. Banyak di antara kita yang semula mempunyai persepsi
secara sadar tetapi lambat laun persepsi itu hilang, karena pikiran kita memikirkan
hal-hal yang lainnya. Hilangnya persepsi itu, tidak hilang kemana-mana tapi
pindah kealam prasadar yang sewaktu-waktu dapat kita mengingatnya kembali.
Pada persepsi ketidaksadaran, banyak pikiran dan perasaan yang terjun
keprasadaran dengan cara memodif dirinya dalam bentuk yang lain. Dalam hal ini
penyamaran di lakukan oleh pikiran-pikiran alam bawah sadar. Hanya dengan
seperti itulah pikiran itu bisa menerobos penjagaan yang ada di pintu-pintu alam
prasadar. Namun tidak semua pikiran yang hinggap di alam prasadar itu bisa
menjadi pikiran sadar karena dimunkinkan setelah terjadi penyamaran pertama
kita mengetahui bahwa pikiran itu merupakan turunan dari ketidaksadaran.
Sehingga rasa cemas pun akan bertambah. Dengan demikian penyensur terakhir
merepresikan pikiran-pikiran kecemasan itu kedalam ketidaksadaran . Sedangkan
yang lolos dari penjagaan terakhir akan menjadi sadar hanya saja masih dalam
bentuk penyamaran, seperti mimpi dan salah ucap seperti yang sering kita alami
(Freud 1923).
3. Alam tak sadar
Alam tak sadar merupakan sistem dinamisyang berisi berbagaia ide dan
efek yang ditekan atau terdesak. Hal-hal yang ada dalam alam tidak sadar dapat
dimunculkan kembali ke alam sadar karena ada sensor maupun resepsi dari alam
prasadar dibuat tak berdyaa seperti pada pembentukan gejala neurotik, dalam
keadaan mimpi, atau dikelabuhi melalui lelucon.
Kehidupan psikis pada alam tak sadar disebut proses berpikir primer yang
mengutamakan pemuasan keinginan dan erat berkaitan dengan prinsip kesenangan
(hedoinisme) dan naluri seksual. Alam tak sadar berisis kekuatan pokok, yaitu
nafsu-nafsu yang merupakan ungkapan libido sebagai sumber segala nafsu yang
hendak tampak keluar.
Menurut Kaplan H. Dkk (1997) alam tak sadar memiliki 5 ciri, yaitu :

7
a. Berhubungan ertat dengan dorongan insting, yaitu dorongan seksual dan
dorongan mempertahankan diri
b. Isi alam tak sadar terbatas pada harapan yang mencari pemenuhan sehingga
menimbulkan motivasi
c. Alam tak sadar ditandai proses beepikir primer yang memiliki tujuan utama
mempermudah pemenuhan harapan dan pelepasan insting yang diatur oleh
prinsip kesenangan.
d. Ingatan yang berada dalam alam tak sadar mudah dilepaskan dengan simbol
verbal
e. Isi yang ada dalam alam tak sadar, untuk dapat disadari, harus melalui alam
prasadar dengan mengalahkan sensor penghambat.

Teori Carl Gustaf Jung.


Menurut Jung yang terkenal dengan psikologi analitiknya bahwa jiwa
(psikis) manusia yang merupakan totalitas keidupan jiwa terdiri dari dua alam,
yaitu :
a. Alam sadar (kesadaran), yang berfungsi untuk beradaptasi terhadap dunia luar
(lahiriah)
b. Alam tak sadar (ketidaksadaran), yang berfungsi untuk adaptasi terhadap dunia
dalam (batiniah). Ketidaksadaran merupakan tenaga utama dari kehidupan
mausia. Hubungan antara alam sadar dan alam tak sadar menurut Sumandi
Suryabrata (1989) adalah secara kompensatoris dan abatanyan tidak tetap atau
dapat berubah-ubah, artinya luas daerah kesadaran atau ketidaksadaran dapat
bertambah atau berkurang.

Sruktur kesadaran
Menurut Jung sebagaimana diuraikan oleh Sumadi Suryabrata (1983),
komponen pokok kesadaran adalah fungsi jiwa dan sifat jiwa.
Fungsi jiwa ialah suatu bentuk aktivitas kejiwaan yang secara teori tidak
berubah dalam lingkungan yang berbeda-beda (Sumadi Suryabrata, 1989).
Jiwa memiliki empat fungsi pokok, yaitu :

8
a. Fungsi pikiran, bersifat rasional dan cara bekerjanya dengan penilaian salah-
benar
b. Fungsi perasaan, bersifat rasional dan cara bekerjanya dengan penilaian
senang dan tidak senang.dan tidak senang.
c. Fungsi pendriaan, bersifat irasional dan cara bekerjanya tanpa penilaian;
sadar (indrawi)
d. Fungsi perasaan, bersifat irasional dan cara bekerjanya tanpa penilaian; tak
sadar (naluri)
setiap manusia hanya memiliki salah satu fungsi jiwa yang dominan atau
superior sehingga menentukan tipe orangnnya. Ada orang yang tipe
pemikir,perasa,pendriaan, dan intisif. Keempat fungsi jiwa tersebut bekerja
berpasangan, yaitu : apabila sesuatu fungsi menjadi superior dan berada dalam
ketidaksadaran, sedangkan kedua fungsi lain sebagai fungsi bantu, serbagian
terletak dalam alam sadar dan sebagian terletakpada alam tak sadar.telah
disebutkan bahwa hubungan fungsi jiwa tersebut secara kompenatoris artinya,
semakin berkembang fungsi dominan atau superior, kebutuhan fungsi untuk
kompensasi semakin besar.

Struktur ketidaksadaran
Terdiri dari ketidaksadaran pribadi dan ketidaksasdaran kolekif.
Ketidaksadaran pribadi, berisi hal-hal yang diperoleh individu selama
hidupnya, yang meliputi hal-hal yang terdesak, terlupakan, (bahan-bahan ingatan),
dan hal-hal yang teramati, berpikir, dan terasa dibawah ambang kesadaran.
Termasuk juga alam pra sadar, yang merupakan daerah perbatasan antara
ketidaksadaran pribadi da kesadaran yang bersisi hal-hal yang siap masuk ke
kesadaran dan alam bawah sadar, merupakan daerah perbatasab antara
ketidaksadaran pribadi denagn ketidak sadaran kolektif dan berisi hal-hal yang
tidak dapat diingat lagi, hal-hal yang tidak diolah, dan keadaan trance.
Ketidaksadaran kolektif, berisi mitologi dansimbolik masa lalu yang
diperoleh selama pertumbujan psikis seluruh jenis manusia, melalui generasi
terdahulu yang merupakan endapancara-cara reaksi kemanusiaan yang khas

9
zaman dahulu pada saat manusia menghadapi ketakutan, bahaya, perjuanngan,
kelahiran, dan kematian
a. Paling atas yang berada langsung dibawah ketidaksadaran pribadi,
berisikan emosi, afek, dan dorongan primitif
b. Di bawah lapisan tersebut, berisilan inovasi, yaitu erupsi dari bagian
terdalam dari ketidaksadaran serta hal-hal yang sama sekali tidak dapat dibuat
dasar.
Manisfestasi ketidsaksadaran dapat berupa simptom dan kompleks, mimpi,
dan archetypus. Simptom adalah gelaja dorongan jalannya energi yang normal dan
merupakan tanda bahaya, yang memberi tahu bahwa ada sesuatu dalam kesadaran
yang kurang, dan perlu perluasan alam tak sadar. Bentuknya dapat gejala
kejasmanian maupun kejiwaan.
Kompleks-kompleks adalah bagian kejiwaan kepribadian yang terbelah dab
lepas dari kontrol serta memiliki kehidupan sendiri dalam kegelapan dan
ketidaksadaran, yang dapat menghambat maupun memajukan kesadaran
menyebabkan perilaku yang keliru (mis.lupa, slah menulis, salah membaca, salah
ucap, dan salah arah).
Siptom maupun kompleks marupakan gejala yang masih dapat disadari.
Mimpi sering timbul dari hal-hal yang terdesak, memiliki hukum dan
bahasa sendiri, mimpi tidak terkait sebab-akibat, ruang dan waktu. Bahasa mimpi
adalah pelambang penafsiran, menurut Jung, mimpi merupakan manisfer
ketidaksadaran kolektif yang mempunyai fungsi konstruktif, sebagai regulasai
(pengaturan) isi ketidaksadaran, keberatsebelahan dari konflik.
Fantasi dan khayalan merupakan bentuk manisfer ketidaksadaran yang
bersangkutan dengan mimpi dan timbul pada saat taraf kesadaran merendah.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesadaran adalah kemampuan individu untuk berhubungan dengan
lingkungan dan dirinya sendiri melalui panca inderanya. Ada berbagai bentuk
kesadaran, termasuk normal, menurun, dan meninggi. Kesadaran normal
mencakup daya ingat, perhatian, dan orientasi yang baik. Kesadaran yang
menurun dapat berupa amnesia, apatis, somnolensi, sopor, subkoma, dan koma.
Kesadaran yang tinggi melibatkan respon yang meninggi terhadap rangsangan.
Ketidaksadaran adalah daerah kesadaran yang berisi berbagai ide dan efek
yang tertekan dan tidak dapat diingat karena ditahan oleh efek alam prasadar
sebagai sensor. Ini melibatkan alam tak sadar, yang berisi kompleks-kompleks
terdesak yang melibatkan Das Es, Das Ich, dan Das Ueber Ich.
Teori Kesadaran dan Ketidaksadaran Menurut Freud:** Sigmund Freud
membagi kehidupan psikis menjadi tiga unsur penting: Das Es (the id), Das Ich
(the ego), dan Das Ueber Ich (the super ego). Das Es adalah bagian
ketidaksadaran yang mengandung dorongan insting dan nafsu, terutama nafsu
seksual. Das Ich adalah bagian kesadaran yang berperan dalam mengendalikan
dorongan instingtif dari Das Es. Ada juga alam tak sadar, prasadar, dan sadar
dalam teori Freud.
Teori Kesadaran dan Ketidaksadaran Menurut Carl Gustaf Jung:** Carl Jung
mengembangkan teori psikologi analitik dengan alam sadar, alam tak sadar, dan
alam prasadar. Dia juga mengidentifikasi empat fungsi jiwa yang mendasari
kepribadian manusia: pikiran, perasaan, pendriaan, dan perasaan. Jung juga
mencatat adanya ketidaksadaran pribadi dan ketidaksadaran kolektif dalam
struktur ketidaksadaran manusia.

B. Saran
1. Anda dapat menerapkan pemahaman tentang kesadaran dan ketidaksadaran
dalam kehidupan sehari-hari. Ini dapat membantu Anda lebih memahami
perilaku manusia, termasuk diri Anda sendiri dan orang lain, serta memahami
dampak dari tekanan dan dorongan bawah sadar.
2. Jika Anda memiliki minat yang lebih mendalam dalam psikologi,
pertimbangkan untuk menjalani konseling atau psikoterapi. Ini dapat
membantu Anda menjelajahi lebih dalam tentang diri Anda sendiri dan
berbagai aspek kesadaran dan ketidaksadaran dalam konteks pribadi Anda.

11
12
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Saifuddin. 2022. Psikologi Umum Dasar. Kencana


Berry, Ruth. 2001. Seri Siapa Dia? Freud. Jakarta: Erlangga.
Drs. Sunaryo, M.Kes. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC
lwisol. 2008. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.
Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Raja Grafindu Persada

13

Anda mungkin juga menyukai