Anda di halaman 1dari 13

Makalah Sitohistologi

“ JARINGAN EPITEL “

Dosen Pengajar : Dr. Dra Syarifah Miftahul EJT, M.Biomed

Disusun kelompok 3 :
1. Alisia Widya Kristanti 1010171047
2. Jehan Heriyah 1010171042
3. Ledya Esya Hestari 1010171187

ANALIS KESEHATAN 2 C

UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Puji dan syukur
atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Jaringan Epitel ” dengan baik dan lancar.

Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok
mata kuliah Sitohistologi Semester 2 tahun ajaran 2017/2018 sekaligus untuk menambah
pengetahuan dan dapat memudahkan dalam proses belajar bagi para pembaca.

Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dr. Dra Syarifah Miftahul EJT,
M.Biomed, selaku dosen Sitohistologi Universitas Mohammad Husni Thamrin sekaligus
pembimbing sehingga kami lebih mudah dalam mengerjakannya dan juga atas bantuan dari
segala pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.

Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan
maupun kekurangan.

Jakarta, 19 April 2018

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………... ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………... 1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………. 1


1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………… 1
1.3 Tujuan Penulisan ……………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………. 5

2.1 Pengertian Jaringan Epitel...........................................………………………. 5


2.2 Asal-usul Jaringan Epitel.................................................…………………....5
2.3 Fungsi Jaringan Epitel…………………………………………………….......5
2.4 Ciri-ciri Jaringan Epitel …………………………………………................... 5
2.5 Sifat Jaringan Epitel......................................................................................... 5
2.6 Klasifikasi Jaringan Epitel............................................................................... 5
2.7 Macam-macam Jaringan Epitel

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………... 12

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………… 12


3.2 Saran ……………………………………………………………………….. 12

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup tersusun atas sel yang merupakan unit fungsional dan hereditas
terkecil dari makhluk hidup. Jaringan dasar adalah jaringan yang mendasari terbentuknya
organ tubuh yang fungsional. Jaringan dalam hal ini mencangkup sel serta bahan yang
dihasilkan.
Jaringan epitel memiliki macam fungsi yaitu melindungi dibawah dari kerusakan dan
mengangkut zat antar jaringan. Jaringan epitel pada saluran pencernaan mengeluarkan
berbagai enzim.
Berdasarkan strukturnya jaringan epitel dibagi menjadi epitel pipih  bentuk seperti
lapisan pipih, nukleus bulat ditengah sedangkan, epitel batang (silindris)  bentuk
seperti batang, nukleus bulat didasar sel.
Epitel terdiri atas sel yang berdampingan, menutupi sebagian besar permukaan. Dalam
bentuk yang paling sederhana, epitel terdiri atas selapis sel sel identik, menutupi
permukaan luar atau melapisi rongga dalam.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
- Apa pengertian jaringan epitel ?
- Bagaimana gambaran jaringan epitel ?
- Bagaimana asal – usul jaringan epitel ?

1.3 Tujuan Penulisan :


Adapun tujuan penulisan sebagai berikut :
- Untuk mengetahui dan memahami dari pengertian jaringan epitel, asal – usul jaringan
epitel, fungsi jaringan epitel, klasifikasi jaringan epitel, dll.
- Untuk mengetahui dan memahami dari gambaran jaringan epitel
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jaringan Epitel


Istilah Epithelium berasal dari kata epi  upon atau diatas dan thele  nipple atau
puting susu. Istilah tersebut pertama kali digunakan terhadap suatu lapisan pada
permukaan bibir yang tembus cahaya.
Jaringan Epitel  jaringan yang melapisi permukaan tubuh, baik permukaan dalam
maupun luar. Jaringan epitel dibagi 3 yaitu : Epithellum, Endothellum, Mesothellum.
- Jaringan Epithellum  jaringan epitel yang melapisi permukaan luar tubuh.
- Jaringan Endothellum  jaringan yang membatasi organ dalam.
- Jaringan Mesothellum  jaringan epithellum yang membatasi rongga.
Jaringan epitel tersusun oleh sel-sel berisi dan bersudut banyak (poligonal) yang
berhimpit padat, dengan sedikit atau tanpa substansi interseluler diantaranya. Epitel dapat
berupa membran dan dapat pula berupa kelenjer. Membran dibentuk oleh lembaran sel –
sel dan meliputi suatu permukaan luar atau membatasi suatu permukaan dalam.
2.2 Asal – usul Jaringan Epitel
Sebagian besar jaringan epitel tumbuh dari lapisan ektoderm dan endoderm, walaupun
ada sejumlah epitel yang berasal dari mesoderm.
Epitel yang berbentuk membran dan berasal dari mesoderm ada 2 macam yaitu :
1. Endotehellium / Endotil  susunan sel yang membatasi permukaan dalam
pembuluh darah, jantung, dan pembuluh limfa.
2. Mesothelium / Mesotil  susunan sel yang membatasi rongga tubuh yang besar
yang menutupi beberapa organ tertentu. Misalnya yang melapisi Peritoneum,
Pleura, dan Pericardium.

2.3 Fungsi Jaringan Epitel


Fungsi utama Jaringan Epitel yaitu :
 Menutupi, melapisi dan melindungi permukaan (misalnya kulit)
 Absorpsi ( misalnya usus )
 Sekresi (misalnya, sel epitel kelenjar)
 Kontraktilitas (misalnya,sel mioepitel)
Fungsi khusus Jaringan Epitel yaitu :
 Sebagai Perlindungan  sel epitel di kulit berfungsi dalam melindungi jaringan
dibawahnya dari jaringan mekanik, bahan kimia berbaya, bakteri yang masuk dan
dari kehilangan air yang banyak atau berlebihan.
 Sebagai Penerima Impuls  sel epitel khusus ditembus dari rangsangan sensorik
dimana sel epitel terdapat ujung saraf sensorik yang berada pada telinga, kulit,
lidah, dan hidung.
 Sebagai Alat Absorpsi  sel epitel yang melapisi usus kecil menyerap nutrisi dari
pencernaan makanan.
 Sebagai Alat Sekresi  pada kelenjar, jaringan epitel khusus untuk mengeluarkan
zat-zat kimia tertentu seperti hormon, cairan pelumas dan enzim.
 Sebagai Alat Penyaring Atau Filtrasi  epitel bersilia membantu dalam
menghilangkan partikel debu dan benda asing yang masu ke saluran udara.
 Sebagai Alat Ekskresi  jaringan epitel pada ginjal mengekskresikan produk
limbah dari tubuh dan menyerap bahan bahan yang diperlukan dari urin. Keringat
juga dikeluarkan dari tubuh oleh sel-sel epitel di kelenjar keringat.
 Mengurangi Gesekan  sel-sel epitel yang halus, erat dan saling terkait melapisi
seluruh sistem peredaran darah mengurangi gesekan antara darah dan dinding
pembuluh darah.
 Sebagai Alat Difusi  epitel sederhana meningkatkan difusi gas, cairan dan
nutrisi. Karena mereka membentuk lapisan tipis, mereka ideal untuk difusi gas
seperti pada dinding kapiler dan paru-paru.

2.4 Ciri – ciri Jaringan Epitel


 Jaringan epitel tidak memiliki ruang antar sel karena sel-sel dalam jaringan
tersusun rapat.
 Jaringan epitel tidak mengandung pembuluh darah, tapi memiliki ujung syaraf.
Oleh karena itu, sel-sel dalam jaringan epitel memperoleh makanan dari kapiler
darah yang terdapat pada membran dasar jaringan ikat.
 Jaringan epitel mempunyai kemampuan regenerasi yang cukup tinggi karena
selama sel epitelium mendapat pasokan nutrisi, maka pembelahan sel dapat
berlangsung cepat untuk menggantikan sel sel yang rusak

2.5 Sifat Jaringan Epitel


 Terdiri atas selapis atau beberapa lapis sel
 Mempunyai sifat regenerasi (pertumbuhan kembali)
 Umumnya dilengkapi dengan mikrovili, flagela, dan stereosilia.
 Bentuk sel penyusunnya bervariasi yang bergantung dari fungsi dan letaknya
dalam tubuh
 Terdapat lamina basalis, lamina basalis adalah struktur ekstraselular yang berupa
lembaran dengan mengikat jaringan dibawahnya.

2.6 Klasifikasi Jaringan Epitel


Jaringan epitel dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk sel, kekhususan permukaan
bebasnya dan jumlah lapisannya.
A. Jaringan epitel berdasarkan jumlah lapisannya :
o Epitelium Selapis  epitel selapis gepeng, epitel selapis kolumnar
o Epitelium Berlapis  epitel berlapis gepeng, epitel berlapis kolumnar
B. Jaringan epitel berdasarkan permukaan bebasnya : epitel selapis kolumnar
bersilia.

2.7 Macam macam Jaringan Epitel

EPITEL SELAPIS GEPENG

Terdiri atas sel-sel yang sangat gepeng dan tipis yang tepinya tidak teratur, saling berhimpitan
membentuk suatu lembaran yang sempurna. dilihat dari permukaannya, epitel ini tampak sebagai
lantai ubin, tetapi dengan batas-batas yang tidak teratur. Pada potongan melintang, sitoplasma
sel-sel tersebut terihat tipis, yang meleba ditempat inti. Berdasarkan susunanya yang termasuk
epitel golongan ini adalah endotel yang melapisi pembuluh darah dan pembuluh limfa dan
mesotel yang melapisi rongga serosa (pleura, perikardium, dan peritoneum) yang berasal dari
mesoderm. Contoh lainya terdapat pada lapisan parietal kapsula Bowman, dan ansa henle pada
ginjal, pada alveol paru dan pada telinga tengah dan telinga dalam.
EPITEL SELAPIS KUBOID / KUBUS

Epitel ini disebut demikian karena pada potongan tegak lurus terhadap permukaan, setiap sel
tampak seperti kotak atau kubus. Dilihat dari permukannya, sel-sel nya berbentuk poligonal.
Epitel jenis ini terdapat pada banyak kelenjer, baik pada bagian sekretori maupun pada saluran
keluarnya. Terdapat pada permukaan ovarium.

EPITEL BERTINGKAT SILINDRIS


Epitel bertingkat silindris disusun oleh lebih dari satu macam sel, dengan inti terletak pada
ketinggian berbeda pada potongan tegak lurus, sehingga memberi sehingga memberi kesan
bahwa membran itu sendiri atas lebih dari satu lapis sel-sel. Sebagian puncaknya tidak mencapai
lumen, walaupun semua sel terletak diatas membran basal. Epitel jenis ini terdapat melapisi
saluran keluar besar berbagai kelenjar dan sebagian uretra laki-laki. Epitel jenis ini ada yang
bersilia dan biasanya memiliki sel goblet, dan terdapat melapisi saluran napas yang besar dan
beberapa saluran keluar sistim reproduksi pria.

EPITEL BERLAPIS PIPIH


Jaringan epitel pipih berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk pipih. Sel-
sel pada jaringan epitel pipih berlapis banyak tersusun sangat rapat.

Lokasi : Jaringan epitel pipih berlapis banyak terdapat pada jaringan epitelium rongga mulut,
rongga hidung, esofagus, telapak kaki, dan vagina.
kelainan : Jika jaringan ini rusak, maka perlindungan pada epitelium nya akan rusak karena
Fungsi jaringan ini adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus (Cairan lengket dan tebal
yang disekresikan oleh membran dan kelenjar mukosa)
Epitel Slindris Selapis

Sel berbentuk batang, sitoplasma jernih, dengan inti sel bulat berada di dekat dasar merupakan
ciri jaringan ini.
Lokasi : Jaringan ini terdapat pada epitelium kelenjar pencernaan, jonjot usus, kantung empedu,
lambung (ventrikulus), dan usus (intestinum).
Kelainan : Jika jaringan ini rusak, maka penyerapan nutrisi di usus dan proses sekresi akan
terganggu karena fungsi jaringan ini untuk penyerapan nutrisi di usus, sekresi dan penghasil
mukus.

EPITEL BERLAPIS GEPENG


Epitel berlapis gepenng merupakan membran yang tebal, dan hanya sel-sel yang lebih superficial
saja yang lebih gepeng. Sel-sel lapisan yang lebih dalam mempunyai bentuk kuboid sampai
silindris, dan sering kali lapisan basal, yaitu berbatasan dengan membrane basal, terlihat tidak
rata. Epitel yang terdapat pada kornea mata terletak diatas jaringan ikat dengan perkuaan licin
dan teratur, sedangkan ditempat lain jaringan ikat dibawahnya membentuk lipatan dan lekukan,
yang pada potongan tegak lurus terlihat sebagai tonjolan-tonjolan (papil-papil) mirip jari.
Susunan semacam ini misalnya terdapat pada vagina, esophagus dan kulit. Pada vagina dan
esophagus, permukaan epitel ini basah, dan disini epitel itu tidak mempunyai lapisan tanduk,
pada kulit yang permukaannya kering, sel-sel permukaannya mengalami transformasi menjadi
lapisan mati yang kuat dan awet terdiri atas bahan yang disebut keratin. Itulah sebabnya epitel ini
disebut epitel berlapis gepeng kdengan lapisan tanduk
EPITEL BERLAPIS KUBOID

Epitel ini hanya terdapat pada saluran keluar kelenjar keringat pada orang dewasa dan terdiri atas
dua sel kuboid. Karena epitel jenis ini melapisi sebuah tabung, jelas bahwa sel-sel lapisan
permukaan lebih kecil dari pada yang terdapat dilapisan basal.

EPITEL BERLAPIS SILINDRIS

Epitel ini relative jarang. Biasanya lapisan atau lapisan-lapisan terdiri atas sel-sel polyhedral
yang tak teratur, relative pendek, dan hanya sel-sel lapisan permukaan yang berbentuk silindris
tinggi. Epitel jenis ini melapisi sebagian uretra pria dan juga terdapat pada beberapa saluran
keluar kelenjar yang lebih besar dan pada konjungtiva.
EPITEL TRANSISIONAL

Epitel transisional melapisi sistem urinaria mulai dari pelvis renis sampai pada uretra, yaitu
tempat-tempat yang mengalami tekanan dari dalam dan berkapasitas yang sangat bervariasi.
Oleh sebab itu bentuknya bergantung pada derajat peregangan. Lapisan basal terdiri atas sel-sel
kuboid atau bahkan silindris, lapisan tengah kuboid dan polihendral, dan lapisan-lapisan
superfisial bervariasi dari kuboid sampai gepeng, tergantung derajat peregangan.

2.8 Nutrisi Jaringan Epitel


Pada umumnya jaringan epitel tidak memiliki pembuluh darah sehingga untuk sel
didapatkan dengan cara tidak langsung. Untuk mencapai sel epitel, zat makanan O₂ yang
berasal dari kapiler yang terdapat dalam jaringan pengikat dibawah epitel harus lebih
dahulu menembus apa yang dinamakan membrana basalis. Barulah nutrisi selanjutnya
akan menyebar ke seluruh bagian epitel dengan cara difusi melalui substansi interseluler

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jaringan Epitelium adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau melapisi
permukaan organ, rongga, dan saluran, baik di luar maupun di dalam tubuh.
Jaringan epitelium memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1. Sel-selnya tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antar sel
2. Jaringan epithelium tidak mengandung pembuluh darah, tetapi mengandung ujung
saraf.
3. Jaringan epithelium memiliki kemampuan regenerasi yang cukup tinggi.
Klasifikasi Jaringan epithelium dibadakan menurut :
1. Bentuk sel yang membangunnya
2. Jumlah lapisan yang menyusunnya
Berdasarkan lapisan dan bentuknya, epithelium dibadakan menjadi :
1. Jaringan epithelium selapis : - Epithelium pipih selapis
- Epitelim kubus selapis
- Epithelium silindris selapis
- Epithelium batang selapis
- Epithelium batang berlapis semu
2. Jaringan epithelium berlapis : a. Epitelium pipih berlapis
b. Epitelium kubus dan batang berlapis
c. Epithelium silindris berlapis
d. Epithelium transisional
e. Epithelium kelenjar

B. SARAN
Demikian makalah yang dapat kami susun dan kami sangat menyadari makalah ini jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan pengembangan
sangat kami harapkan. Dan semoga ini dapat menambah pengetahuan kita dan bermanfaat.
Amin.
DAFTAR PUSTAKA

Buku pengantar sitohistologi. Gumbiner.B.1990.Generation and maintenance of epithelil


polarity. Crr.Opinion Cell Biol. 2:881
Buku pengantar sihotistologi edisi V.Matlin. K.S.1986. The Sourting of proteins to the plasma
membrane in epithelial cells. J.Cell Biol. 103:256
Vega – Salas, D.E., P.J.Salas, and E.Rodrigeuez-Boullan. 1988 Exositos of vaquolar apical
compartment: A cell –cell contact controlled of establishment of apical plasma membrane
domam epithalil cells. J.Cell Bio. 107:1717
http://www.nafiun.com/2012/12/struktur-dan-fungsi-jaringan-epitel-transisi.html
http://danialbrendit.blogspot.co.id/2011/11/

Anda mungkin juga menyukai