Anda di halaman 1dari 28

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Struktur dan Perkembangan Hewan 1 dengan


judul"Jaringan Epitel” yang disusun oleh :

Nama : Mustika
Nim : H0322023
Kelas : Pendidikan Biologi A
Kelompok : II (Dua)

Telah diperiksa dan dikoreksi oleh Koordinator Asisten / Asisten dan


dinyatakan diterima.

Majene, September 2023

Koordinator Asisten Asisten

Ice Wiyarzah Haslinda. S


NIM : H0320303 NIM : H0321016

i
2
3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jaringan adalah sekelompok sel yang serupa secara struktural (begitu
pula dengan produk yang dihasilkan) yang mengalami spesialisasi untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu. Ada empat jenis jaringan dasar yang
ditemukan pada tubuh manusia, yaitu epitelium, jaringan ikat, jaringan otot,
jaringan saraf. Semua struktur tubuh tersusun dari beragam jumlah jaringan
ini, sebagian besar organ utama tersusun atas penggabungan keempat jenis
jaringan ini. Jaringan yang terdapat pada seluruh permukaan tubuh dan
memiliki susunan yang rapat adalah jaringan epitel. Jaringan epitel dapat
dibagi ke dalam dua klasifikasi, epitelium penutup dan pelapis, dan
epitelium glandular (Akmal, 2020).
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi
yang sama. Pada organisme multiseluler, zigot yang merupakan hasil
vertilisasi akan membelah berulang kali, sehingga menghasilkan jaringan
embrional yang selanjutnya berdeferensiasi menjadi beberapa jaringan,
antara lain epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf
(Firmansyah, 2013).
Makhluk hidup multiselular memiliki organisasi kehidupan yang
dimulai dari tingkat yang sederhana sampai ke tingkat yang sangat
kompleks. Tingkat sederhana yang dimaksud adalah sel. Sel adalah unit
fungsional terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup. Bagi organisme
uniseluler yang hanya memiliki sebuah sel, maka sebuah sel itulah yang
mengendalikan seluruh aktivitas hidupnya. Tingkat selanjutnya setelah sel
adalah jaringan. Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki struktur dan
fungsi yang sama. Jaringan dasar yang menyusun struktur tubuh hewan
multiseluler ada empat yaitu jaringan epitel, jaringan penyokong (yang
terdiri dari jaringan ikat, jaringan tulang, jaringan darah, jaringan adipose,
dan jaringan pembuluh limfa), jaringan saraf, dan jaringan otot (Gigantica,
2019)

4
B. Tujuan
Untuk mengetahui bentuk, struktur dan fungsi jaringan epitel pada
hewan
C. Manfaat
Dapat mengetahui bentuk, struktur dan fungsi jaringan epitel pada
hewan

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Jaringan epithelium adalah jaringan yang melapisi suatu rongga (dalam)


atau suatu permukaan bebas (luar). Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang tersusun
rapat sehingga tidak terdapat ruang antar sel. Lapisan sel epithelium bertumpu pada
suatu membran dasar yang biasa disebut membran basalis. Berdasarkan atas
banyaknya lapisan sel yang menyusunnya, maka epithelium dapat dibedakan
menjadi epithelium selapis dan epithelium berlapis. Sedangkan atas dasar bentuk
selnya maka sel epitel dapat berbentuk pipih (squamosa), kubus (kuboid), atau
memanjang (kolumner). Sel-sel epitel dapat pula dilengkapi dengan rambut-rambut
halus (silia atau rambut getar) pada permukaan distalnya. Beberapa sel epitel juga
dapat mengalami modifikasi dan berfungsi sebagai kelenjar (glandula) atau
berfungsi sensoris atau dapat pula untuk menyerap makanan (Mescer. A.L, 2013).
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh
atau permukaan saluran tubuh hewan. Bentuk jaringan epitel berupa lembaran
selapis atau beberapa lapis. Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang bentuknya sama,
yang berkumpul dengan sangat erat dengan bahan ekstraseluler atau matriks yang
sangat sedikit. Jaringan epitel adalah salah satu dari empat jaringan dasar yaitu
jaringan otot, jaringan ikat dan jaringan saraf. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel
polihedral yang berkumpul dengan erat dengan sangat sedikit zat intersel. Pelekatan
diantara sel-sel ini kuat, Jadi terbentuk lapisan-lapisan yang menutupi permukaan
tubuh dan melapisi rongga-rongganya (Novita, 2021).
Jaringan epitel terdiri dari sel-sel polyhedral yang berkumpul dengan erat
dengan sangat sedikit zat intersel. Pelekatan diantara sel-sel ini kuat. Jadi, terbentuk
lapisan-lapisan yang menutupi permukaan tubuh dan melapisi rongga-rongganya.
Jaringan epitel mempunyai fungsi utama, yaitu: menutupi dan melapisi permukaan
(misal kulit), absorbsi (misal usus), sekresi (misal sel epitel kelenjar), sensoris
(misal neuroepitel), dan kontraktil (misal sel mioepitel) (Akmal, 2020).
Jaringan epitel dibuat dari sel-sel yang memadat yang tersusun dalam
lapisan pipih. Jaringan ini melapisi berbagai rongga dan tabung pada tubuh.
Jaringan ini juga membentuk kulit yang membungkus tubuh. Epitel kulit

6
melindungi jaringan di bawahnya terhadap kerusakan karena gesekan mekanis,
radiasi ultraviolet, dan serangan bakteri (Giganta, 2019).
Sifat-sifat jaringan epitel tergantung dari fungsi dan letaknya di dalam
tubuh. Walaupun demikian, mereka mempunyai sifat umum yang sama. Adapun
sifat umum jaringan epitel adalah bentuk sel dasarnya ada tiga jenis yaitu sel
skuamosa, sel kuboid, dan sel kolumnar. Semua jaringan epitel pada permukaan
basalnya melekat pada penyambung dibawahnya yang disebut dengan “lamella
basalis” yang merupakan bagian dari membran basalis. Semua jaringan epitel
avaskuler (Akmal, 2020)
Menurut Mescer. A.L. (2020) Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel
dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Epitel Pipih Selapis
Jaringan epitel pipih selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk pipih.
Sel-sel pada jaringan epitel pipih selapis tersusun sangat rapat. Lokasi :Epitel
pipih selapis terdapat pada jaringan epitelium pembuluh limfe (getah bening),
pembuluh darah kapiler, selaput pembungkus jantung, paru- paru, ginjal, dan
selaput perut. Fungsi : Jaringan ini berfungsi dalam proses difusi, osmosis,
filtrasi, dan sekresi.
2. Epitel Pipih Berlapis Banyak
Jaringan epitel pipih berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu sel yang
berbentuk pipih. Sel-sel pada jaringan epitel pipih berlapis banyak tersusun
sangat rapat. Lokasi Jaringan epitel pipih berlapis banyak terdapat pada jaringan
epitelium rongga mulut, rongga hidung, esofagus, telapak kaki, dan vagina.
Fungsi : Fungsi jaringan ini adalah sebagai pelindung.
3. Epitel Silindris Selapis
Jaringan epitel silindris selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk
silindris. Lokasi Jaringan ini terdapat pada epitelium kelenjar pencernaan, jonjot
usus, kantung empedu, lambung (ventrikulus), dan usus (intestinum). Fungsi :
Jaringan epithelium ini berfungsi untuk penyerapan nutrisi di usus dan sekresi
4. Epitel Silindris Berlapis Banyak
Jaringan epitel silindris berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu
lapis sel berbentuk silindria. Lokasi Jaringan ini terdapat pada jaringan

7
epitelium laring, faring, trakea, dan kelenjar ludah. Fungsi : Jaringan epitel
silindris berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.
5. Epitel Kubus Selapis
Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk
kubus. Lokasi Jaringan ini terdapat pada epithelium permukaan ovarium, lensa
mata, nefron ginjal, dan kelenjar tiroid. Fungsi Jaringan epitel kubus selapis
berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.
6. Epitel Kubus Berlapis Banyak
Jaringan epitel kubus berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis
sel yang berbentuk kubus. Lokasi : Jaringan ini terdapat pada epitelium folikel
ovarium, permukaan ovarium, testis, saluran kelenjar minyak, dan kelenjar
keringat pada kulit. Fungsi : Jaringan epitel kubus berlapis banyak berfungsi
dalam sekresi dan absorpsi, serta melindungi dari gesekan dan pengelupasan.
7. Epitel Transisi
Jaringan epitel transisi disusun oleh berlapis-lapis sel. Jaringan ini tidak
dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya karena bentuk jaringan epitel
transisi dapat berubah dan permukaan lapisannya dapat menggembung. Lokasi
Jaringan epitel transisi terdapat pada epitelium ureter, uretra, saluran
pernapasan, dan kantung kemih.
8. Epitel Kelenjar
Jaringan epitel kelenjar merupakan jaringan epitel khusus yang berperan
dalam sekresi senyawa untuk membantu proses fisiologis. Senyawa yang
disekresikan disimpan di dalam sel dalam bentuk granula sekresi. Kelenjar dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelenjar endokrindan kelenjar
eksokrin.

8
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan tempat


Hari /Tanggal : Kamis,20 September 2023 2.
Waktu : 15.15-17.15 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi Dasar, UPT Laboratorium
Terpadu Universitas Sulawesi Barat
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop
b. Objek glass
c. Tustel
d. Alkohol
2. Bahan
a. Jaringan epitel squamosum
b. Jaringan epitel silindris
c. Jaringan ikat mukosa mulut
d. Preparat illium
e. Preparat kulit mamalia p.l
f. Preparat ceasum
g. Preparat colon
h. Preparat Jejenum
C. Prosedur kerja
1. Pengamatan mikroskop preparat awetan
a. Disiapkan mikroskop dan preparat awetan yang
tersedia dilaboratorium kecuali jaringan ikat mukosa mulut
b. Diletakkan preparat tersebut di bagian meja mikroskop
c. Diamati dengan pembesaran 10×, 40× dan 100× (dengan
minyak imersi)
d. Diamati terus hingga terlihat lapisan jaringan serta struktur
jaringan

9
e. Digambar dan memberikan keterangan
2. Pengamatan preparat mukosa mulut
a. Disiapkan sel epitel, objek glass bersih yang telah ditetesi air di
bagiantengah
b. Digerakkan tusuk gigi sebanyak 10-15 kali.
c. Dioleskan tusuk gigi yang mengandung sel epitel dipermukaan
objekglass, selanjutnya tutup dengan deck glass
d. Diamati dengan pembesaran 10× 40× dan 100× (dengan
minyak imersi)
e. Diambil sel epitel rongga mulut dari bagian pipih dengan cara
f. Diamati terus hingga terlihat lapisan jaringan, serta struktur
jaringan. Mengg ambar dan memberikan keterangan.

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan
1. Pengamatan Mukosa Mulut
No Gambar Pengamatan Keterangan Pembanding

1.Inti sel
2.Sitoplasma
3.Membran sel

1 2 2

2. Pengamatan Illium
No Gambar Pengamatan Keterangan Pembanding

1.Inti sel
2.Sitoplasma
3.Membran
Sel

11
3. Pengamatan Epitel silindris
No Gambar pengamatan Keterangan Pembanding

1.Inti Sel
2.Membran Sel
3.Sitoplasma

1 2 3

4. Pengamatan Epitel Squamosum


No Gambar Pengamatan Keterangan Pembanding

1.Inti sel
2.Sitoplasma
3.Membran
Sel

1 2 3

12
5. Pengamatan Kulit Mamalia P.L
No Gambar Pengamatan Keterangan Pembanding
1.Inti Sel
2.Membran
Sel
3.Sitoplasma

1 2 3

6. Pengamatan Jejenum
No Gambar Pengamatan Keterangan Pembanding
Inti Sel
2.Membran
Sel
3.Sitoplasma

13
1 2 3

7. Pengamatan Colon
No Gambar Pengamatan Keterangan Pembanding
Inti sel
2.Membran sel
3.Sitoplasma

1 2 3

8. Pengamatan Ceasum

14
No Gambar Pengamatan Keterangan Pembanding
Inti sel
2.Membran sel
3.Sitoplasma

1 2 3

B. Pembahasan
1. Preparat jaringan epitel squamosum
Skuamosa merupakan sel epitel berukuran paling besar. Sel ini berasal
dari vagina dan uretra. Sel epitel jenis ini paling sering ditemukan pada urine
wanita.Bagian tubuh dengan jaringan ini terdapat pada rongga mulut,
kerongkongan, laring, vagina, dan saluran anus. Pada hasil pengamatan yang
telah dilakukan jaringan epitel squamosum terdapat inti sel, sitoplasma, dan
membran sel.
Berdasarkan hasil pengamatan hasil pengamatan yang kami lakukan
pada jaringan epitel squamosum kami menemukan inti sel yang berfungsi
sebagai pusat komando yang menyimpan materi genetik dan mengontrol
pertumbuhan dan reproduksi sel. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat
penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti
enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan protein. Membran sel atau membran
plasma berfungsi untuk mengatur masuknya bahan-bahan ke dalam sel dan
keluarnya zat-zat dari dalam sel.
2. Preparat awetan jejenum (usus kosong)
15
Jejunum merupakan bagian atas usus kecil yang berhubungan dengan
duodenum di salah satu ujungnya, sementara di ujung lainnya terhubung
dengan ileum. Fungsi dari ileum tidak berbeda jauh dengan jejunum yaitu
melanjutkan proses penyerapan nutrisi kedalam aliran darah. Jejunum
berfungsi untuk menyerap gula, asam amino, dan asam lemak. Bagian ini
memiliki panjang sekitar 2,5 meter dan tersusun atas banyak lipatan yang
dinamakan vili (jonjot usus).
Berdasarkan hasil pengamatan hasil pengamatan yang kami lakukan
pada jaringan epitel squamosum kami menemukan inti sel yang berfungsi
sebagai pusat komando yang menyimpan materi genetik dan mengontrol
pertumbuhan dan reproduksi sel. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat
penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti
enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan protein. Membran sel atau membran
plasma berfungsi untuk mengatur masuknya bahan-bahan ke dalam sel dan
keluarnya zat-zat dari dalam sel.
3. Preparat awetan kulit mamalia
Kulit mamalia terdiri dari tiga lapis, epidermis, dermis dan hipodermis.
Epidermis kulit mamalia berfungsi untuk menjadi lapisan yang tahan air.
Bulu: Mamalia memiliki bulu, dengan bentuk dan jenis yang berbeda.
Berfungsi untuk menjadi lapisan tahan air.
Berdasarkan hasil pengamatan hasil pengamatan yang kami lakukan
pada jaringan epitel squamosum kami menemukan inti sel yang berfungsi
sebagai pusat komando yang menyimpan materi genetik dan mengontrol
pertumbuhan dan reproduksi sel. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat
penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti
enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan protein. Membran sel atau membran
plasma berfungsi untuk mengatur masuknya bahan-bahan ke dalam sel dan
keluarnya zat-zat dari dalam sel.
4. Preparat awetan Illium (Usus penyerapan)
Illium atau usus penyerapan merupakan bagian akhir dari usus halus.
Fungsinya adalah menyerap zat gizi yang tidak terserap dengan baik oleh
duodenum maupun jejunum. Bagian ini memiliki panjang hingga 3 meter
dan terhubung dengan sekum, yaitu bagian awal usus besar. Fungsinya
adalah menyerap zat gizi yang tidak terserap dengan baik oleh duodenum

16
maupun jejunum.
Berdasarkan hasil pengamatan hasil pengamatan yang kami lakukan
pada jaringan epitel squamosum kami menemukan inti sel yang berfungsi
sebagai pusat komando yang menyimpan materi genetik dan mengontrol
pertumbuhan dan reproduksi sel. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat
penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti
enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan protein. Membran sel atau membran
plasma berfungsi untuk mengatur masuknya bahan-bahan ke dalam sel dan
keluarnya zat-zat dari dalam sel.
5. Preparat awetan silindris
Epitelium silindris berlapis merupakan epitelium yang terdiri atas lebih
dari satu lapis sel berbentuk silindris pada permukaannya. Akan tetapi, sel-
sel pada lapisan-lapisan basal relatif lebih pendek dan berbentuk polihedral
tidak teratur. Epitelium silindris berlapis terdapat pada pada uretra, laring,
faring, dan kelenjar ludah. Fungsi epitelium silindris berlapis banyak,
seperti untuk proteksi dan sekresi.
Berdasarkan hasil pengamatan hasil pengamatan yang kami lakukan
pada jaringan epitel squamosum kami menemukan inti sel yang berfungsi
sebagai pusat komando yang menyimpan materi genetik dan mengontrol
pertumbuhan dan reproduksi sel. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat
penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti
enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan protein. Membran sel atau membran
plasma berfungsi untuk mengatur masuknya bahan-bahan ke dalam sel dan
keluarnya zat-zat dari dalam sel.
6. Preparat awetan caesum
Caecum merupakan bagian pertama dari colon yang terhubung dengan
colon desenden dan ileum (Hansen, 2019) . Caecum adalah sebuah kantung
usus yang memiliki panjang dan lebar sekitar 7,5 cm. Letaknya berada di
kuadran bawah kanan perut (Right Lower Quadrant) pada fossa iliaka,
berfungsi untuk menyerap nutrisi dari makanan dan minuman serta
menjalankan berbagai proses pencernaan lainnya.
Berdasarkan hasil pengamatan hasil pengamatan yang kami lakukan
pada jaringan epitel squamosum kami menemukan inti sel yang berfungsi
sebagai pusat komando yang menyimpan materi genetik dan mengontrol

17
pertumbuhan dan reproduksi sel. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat
penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti
enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan protein. Membran sel atau membran
plasma berfungsi untuk mengatur masuknya bahan-bahan ke dalam sel dan
keluarnya zat-zat dari dalam sel.
7. Preparat awetan colon bagian usus
Kolon merupakan bagian terpanjang dari usus besar yang terdiri dari
beberapa bagian, yaitu kolon asenden, kolon transversum, kolon desenden,
dan kolon sigmoid. Pada sistem pencernaan, kolon bertugas mencampur
kimus dengan enzim saluran cerna serta menyerap air dan elektrolit untuk
membentuk feses. Letak colon usus mengelilingi seluruh rongga perut.
Organ yang disebut juga dengan kolon memanjang dari sekum, kantung
yang menghubungkan ileum (ujung usus kecil) dengan kolon, sampai ke
anus. Berfungsi untuk mencampur chyme dengan enzim pada saluran cerna.
Berdasarkan hasil pengamatan hasil pengamatan yang kami lakukan
pada jaringan epitel squamosum kami menemukan inti sel yang berfungsi
sebagai pusat komando yang menyimpan materi genetik dan mengontrol
pertumbuhan dan reproduksi sel. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat
penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti
enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan protein. Membran sel atau membran
plasma berfungsi untuk mengatur masuknya bahan-bahan ke dalam sel dan
keluarnya zat-zat dari dalam sel.
8. preparat mukosa mulut
Mukosa rongga mulut adalah jaringan yang melapisi rongga mulut, terdiri
dari dua bagian yaitu epitel dan lamina propia. Lamina propia mengandung
serabut kolagen, serabut elastik, retikulin, dan jaringan penghubung.
Lapisan mukosa adalah lapisan basah yang berkontak dengan lingkungan
eksternal. Terdapat pada saluran pencernaan, rongga hidung, dan rongga
tubuh lainnya. Pada rongga mulut, lapisan ini dikenal dengan oral mucous
membrane atau oral mucosa. Terletak berada sangat atas, di sebelah
beakang gigi seri dan gigi taring. Berfungsi sebagai tempat masuknya
makanan dan dimulainya proses pencernaan.
Berdasarkan hasil pengamatan hasil pengamatan yang kami lakukan
pada jaringan mukosa mulut kami menemukan inti sel yang berfungsi

18
sebagai pusat komando yang menyimpan materi genetik dan mengontrol
pertumbuhan dan reproduksi sel. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat
penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti
enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan protein. Membran sel atau membran
plasma berfungsi untuk mengatur masuknya bahan-bahan ke dalam sel dan
keluarnya zat-zat dari dalam sel.

19
20
BAB V
PENUTUP

A. kesimpulan
1. Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan pada mukosa
mulut ditemukan Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar
dalam tubuh yang terdiri dari empat bagian utama. Fungsi utama inti
sel adalah sebagai pusat komando yang menyimpan materi genetik
dan mengontrol pertumbuhan dan reproduksi sel. Membran sel atau
membran plasma adalah susunan berlapis dengan pola beraturan
yang terdiri dari protein dan lipid. Keberadaan membran sel ini
berfungsi untuk mengatur masuknya bahan-bahan ke dalam sel dan
keluarnya zat-zat dari dalam sel. Sitoplasma adalah bagian sel yang
terbungkus membran plasma. Sitoplasma terdiri dari air, protein,
karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Sitoplasma berfungsi
sebagai tempat penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi
metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan
protein.
2. Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan pada epitel illium
ditemukan Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar dalam
tubuh yang terdiri dari empat bagian utama. Fungsi utama inti sel
adalah sebagai pusat komando yang menyimpan materi genetik dan
mengontrol pertumbuhan dan reproduksi sel. Membran sel atau
membran plasma adalah susunan berlapis dengan pola beraturan
yang terdiri dari protein dan lipid. Keberadaan membran sel ini
berfungsi untuk mengatur masuknya bahan-bahan ke dalam sel dan
keluarnya zat-zat dari dalam sel. Sitoplasma adalah bagian sel yang
terbungkus membran plasma. Sitoplasma terdiri dari air, protein,
karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Sitoplasma berfungsi
sebagai tempat penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi
metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan
protein.
3. Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan pada epitel
silindris ditemukan Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar
dalam tubuh yang terdiri dari empat bagian utama. Fungsi utama inti
sel adalah sebagai pusat komando yang menyimpan materi genetik
dan mengontrol pertumbuhan dan reproduksi sel. Membran sel atau
membran plasma adalah susunan berlapis dengan pola beraturan
yang terdiri dari protein dan lipid. Keberadaan membran sel ini
berfungsi untuk mengatur masuknya bahan-bahan ke dalam sel dan
keluarnya zat-zat dari dalam sel. Sitoplasma adalah bagian sel yang
terbungkus membran plasma. Sitoplasma terdiri dari air, protein,
karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Sitoplasma berfungsi
sebagai tempat penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi
metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan
protein.
4. Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan pada epitel
squamosum ditemukan Inti sel atau nukleus merupakan organel
terbesar dalam tubuh yang terdiri dari empat bagian utama. Fungsi
utama inti sel adalah sebagai pusat komando yang menyimpan
materi genetik dan mengontrol pertumbuhan dan reproduksi sel.
Membran sel atau membran plasma adalah susunan berlapis dengan
pola beraturan yang terdiri dari protein dan lipid. Keberadaan
membran sel ini berfungsi untuk mengatur masuknya bahan-bahan
ke dalam sel dan keluarnya zat-zat dari dalam sel. Sitoplasma adalah
bagian sel yang terbungkus membran plasma. Sitoplasma terdiri dari
air, protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Sitoplasma
berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan kimia sel yang penting
bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan
protein.
5. Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan pada kulit
mamalia P.L ditemukan Inti sel atau nukleus merupakan organel
terbesar dalam tubuh yang terdiri dari empat bagian utama. Fungsi
utama inti sel adalah sebagai pusat komando yang menyimpan
materi genetik dan mengontrol pertumbuhan dan reproduksi sel.
Membran sel atau membran plasma adalah susunan berlapis dengan
pola beraturan yang terdiri dari protein dan lipid. Keberadaan
membran sel ini berfungsi untuk mengatur masuknya bahan-bahan
ke dalam sel dan keluarnya zat-zat dari dalam sel. Sitoplasma adalah
bagian sel yang terbungkus membran plasma. Sitoplasma terdiri dari
air, protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Sitoplasma
berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan kimia sel yang penting
bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan
protein.
6. Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan pada jejenum
ditemukan Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar dalam
tubuh yang terdiri dari empat bagian utama. Fungsi utama inti sel
adalah sebagai pusat komando yang menyimpan materi genetik dan
mengontrol pertumbuhan dan reproduksi sel. Membran sel atau
membran plasma adalah susunan berlapis dengan pola beraturan
yang terdiri dari protein dan lipid. Keberadaan membran sel ini
berfungsi untuk mengatur masuknya bahan-bahan ke dalam sel dan
keluarnya zat-zat dari dalam sel. Sitoplasma adalah bagian sel yang
terbungkus membran plasma. Sitoplasma terdiri dari air, protein,
karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Sitoplasma berfungsi
sebagai tempat penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi
metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan
protein.
7. Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan pada colon
ditemukan Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar dalam
tubuh yang terdiri dari empat bagian utama. Fungsi utama inti sel
adalah sebagai pusat komando yang menyimpan materi genetik dan
mengontrol pertumbuhan dan reproduksi sel. Membran sel atau
membran plasma adalah susunan berlapis dengan pola beraturan
yang terdiri dari protein dan lipid. Keberadaan membran sel ini
berfungsi untuk mengatur masuknya bahan-bahan ke dalam sel dan
keluarnya zat-zat dari dalam sel. Sitoplasma adalah bagian sel yang
terbungkus membran plasma. Sitoplasma terdiri dari air, protein,
karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Sitoplasma berfungsi
sebagai tempat penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi
metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan
protein.
8. Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan pada ceasum
ditemukan Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar dalam
tubuh yang terdiri dari empat bagian utama. Fungsi utama inti sel
adalah sebagai pusat komando yang menyimpan materi genetik dan
mengontrol pertumbuhan dan reproduksi sel. Membran sel atau
membran plasma adalah susunan berlapis dengan pola beraturan
yang terdiri dari protein dan lipid. Keberadaan membran sel ini
berfungsi untuk mengatur masuknya bahan-bahan ke dalam sel dan
keluarnya zat-zat dari dalam sel. Sitoplasma adalah bagian sel yang
terbungkus membran plasma. Sitoplasma terdiri dari air, protein,
karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Sitoplasma berfungsi
sebagai tempat penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi
metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan
protein.
B. Saran
1. Saran untuk praktikan
Sebaiknya praktikan pada saat melakukan praktikum dapat memperhatikan
proses praktikum sebelum memulai sampai tahap akhir
2. Saran untuk asisten
Sebaiknya asisten dapat membimbing praktikannya mengenai laporan dan
respon yang baik serta penuh rasa tanggung jawab dalam melaksanakan
tugasnya sebagai asisten
3. Saran untuk laboratorium
Dengan penuh harapan semoga fasilitas dan keamanan dalam laboratorium
tetap terjaga dan terkontrol agar pada saat melangsungkan praktikum dapat
berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Akmal, (2020). Histoligo kedokteran dasar. Kampus C unair, mulyorejo surabaya


60115. Air langga universiti press.
Firmansyah, (2013). Korelasi ekspesi protein sitoklobin melalui uji imunora tio
dengan pertumbuhan jaringan epitil dan dermis pada pertumbuhan
jaringan ekor cicak. Jurnal bioteknologi and biodiversity (2). Diakses hari
jumat 30 september 2023.
Gigantan, (2019). Fisiologo hewan. Jln. cempaka 9, deresan, catur tunggal, depok,
sleman, daerah istimewa Yogyakarta 55281. Pt kanisius.
Mescer A.L (2013). Histofisiologi kulit jurnal biomedik 5 (3). Diakses pada hari
sabtu 30 september 2023 JAM 02:16.
Novita, (2021). Kelayakan teorotis lembar kegiatan peserta didik berbasis edmodo
dengan pendekatan saitipik submateri jaringan epitel. Jurnal lunesa. 10 (2).
Diakses pada hari jumat 30 september 3023.
REFERENSI

26
27
DOKUMENTASI

28

Anda mungkin juga menyukai