Trend Dan Issue Hipertensi Diah
Trend Dan Issue Hipertensi Diah
DISUSUN OLEH:
DIAH AYU LESTARI B0222366
YERMITA B0222346
DIVA NADIA
penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Tren Hipertensi ...............................................................................................
B. Issue Hipertensi ..............................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Hipertensi adalah penyakit yang berhubungan denagn tekanan darah
manusia. Tekanan darah itu sendiri dedifenisikan sebagai tekanan yang terjadi di
dalam pembuluh darah atreri manusia ketika darah di pompa oleh jantung
keseluruh anggota tubuh. Alat ukur tekanan darah disebut tensi darah. Angka
yang ditunjukkan oleh alat ukur biasanya dua kategori yaitu angka (tekanan)
sistolik dan diastolik. Apabila seseorang memiliki tekanann darah mencapai 140
mmHg (sistolik) atau lebih dari tekanan darah diastol 90 mmHg atau lebih,maka
orang tersebut dikategorikan memiliki tekanan darah tinggi atau di atas rata rata
(Ridwan 2017).
Tekanan darah dapat meningkatkan melalui beberapa mekanisme. Pertama
jantung memompa lebih kuat sehingga darah mengalir dengan kecepatan tinggi
setiap detiknya. Kedua,arteri besar mengalami kehilangan kelenturannya dan
menjadi kaku. Hal ini mengakibatkan ketika jantung berdenyut darah harus
mengalir melalui pembuluh darah yang lebih sempit daripada biasanya sehingga
menyebabkan naiknya tekanan darah (Ridwan 2017).
Hipertensi merupakan penyakit silent kiler atau pembunuh secara diam diam
karena pada sebagian besar kasus tidak menunjukkan gejala apapun hingga pada
suatu hari hipertensi menjadi stroke dan serangan jantung yang mengakitkan
penderitanya meninggal. Bahkan sakit kepala yang sering menjadi indikator
hipertensi tidak terjadi pada beberapa orang atau dianggap keluhan ringan yang
akan sembuh dengan sendirinya. Penyakit ini berbahaya karena berhubungan
dengan kordiavaskular, yaitu sistem peredaran darah yang berfungsi memberikan
dan mengalirkan suplain oksigen dan nutrisi keseluruh tubuh yang diperlukan
dalam proses metabolisme(Nurrahmani dan Helmanu,2015).
BAB II
PEMBAHASAN
Hasilnya sangat jelas. Tekanan darah secara signifikan tampak lebih rendah pada
individu yang mengonsumsi satu sampai tiga gelas kopi per hari dibandingkan
mereka yang tidak mengonsumsi kopi sama sekali, ”ucap Arrigo Cicero, salah
seorang peneliti dari University of Bologna.Meski terbukti memiliki sejumlah
manfaat baik, segala yang dikonsumsi baik, segala yang di konsumsi secara
berlebihan akan berdampak buruk bafi tubuh. kadar dan jumlah kopi yang
dikonsumsi perlu diperhatikan karena jumlah yang berlebihan dapat berpotensi
merusak kesehatan hati. National Health service (NHS) mengungkapkan bahwa
menonsumsi lebih dari empat gelas perhari dapat meningkatkan tekanan darah.
The European Food Safety Agency mengatakan bahwa batas konsumsi kafein
harian bagi orang dewasa berkisar 400mg atau setara dengan 4 gelas kopi.
Namun, takaran ini tetap harus disesuikan dengan kondisi tubuh masing-masing,
terutama bagi orang yang sensitif terhadap kandungan kafein. Orang yang senfitif
terhadap kafein bisa merasakan rasa berdebar atau gelisah bila mngonsumsi
kafein melebihi batas toleransinya. Tekanan pada ibu hamil juga berbeda. Ibu
hamil disarankan untuk hanya mengonsumsi 200mg kafein perhari atau setara
dengan dua gelas. Konsumsi kafein uang berlebih pada ibu hamil dikhawatirkan
dapat berdampak pada kesehatan bayi saat lahir.
2) Masalah hipertensi di Indonesia
Prevelensi hipertensi atau tekanan darah diindonesia cukup tinggi. Selain
itu,akibat yang ditimbulkannya menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Hipertensi, merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap
kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi sering tidak
menunjukkan gejala, sehingga baru disadari bila telah menyebabkan gangguan
organ seperti gangguan fungsi jantung atau stroke. Tidak jarang hipertensi
ditemukan secara tidak sengaja pada waktu pemeriksaan kesehatan rutin atau
datang dengan keluhan lain. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2007
menunjukkan, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis.
Hal ini dari hasil pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun keatas di
temukan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%,dimana hanya 7,2%
penduduk yang sudah mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4% yang
diminum obat hipertensi.
Menurut Prof. Tjandra upaya pencegahan dan penanggulangan hipertensi
dimulai dengan meningkatkan kedasaran masyarakat. Dan perubahan pola hidup
ke arah yang lebih sehat. Untuk itu puskesmas sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan dasar perlu melakukan pencegahan primer yaitu kegiatan untuk
menghentikan atau mengurangi faktor risiko hipertensi sebelum penyakit
hipertensi terjadi, melalui promosi kesehatan seperti diet yang sehat dengan cara
makan cukup sayur-buah, rendah garam dan lemak, rajin melakukan aktivitas dan
tidak merokok.
Pencegahahn tertier dilaksanakan melalui tindak lanjut dini dan
pengelolaan hipertensi yang tepat serta minum obat teratur agar tekanan darah
dapat terkontrol dan tidak memberikan komplikasi seperti penyakit ginjal kronik,
stroke dan jantung. Penanganan respon cepat juga menjadi hal yang utama agar
kecacatan dan kematian dini akibat penyakit hipertensi dapat terkendali dengan
baik. Pencegahan tertier dilaksanakan agar penderita hipertensi terhindar dari
komplikasi yang lebih lanjut serta untuk meningkatkan kualitas hidup dan
memperpanjang lama ketahanan hidup.
Prof. Tjandra mengatakan, untuk mendeteksi atau menegakkan diagnosis
penyakit hipertensi, sangat sederhana yaitu dengan mengukur tekanan darah
menggunakan tensimeter. Hipertensi ditegakkan bila tekanan darah ≥ 140/90
mmHg. Pengobatan atau penatalaksanaan hipertensi membutuhkan waktu lama,
seumur hidup dan harus terus menerus.
A.KESIMPULAN
Dari studi literatur yang dilakukan terhadap beberapa jurnal. Diketahui
bahwa pola makan dengan pemilihan makanan yang kurang tepat sangat
berpengaruh terhadap penyakit hipertensi yang terjadi. Pola makan yang dapat
mengakibatkan hipertensi adalah sering mengonsumsi makanan yang
mengandung tinggi natrium dan tinggi lemak.
B.SARAN
Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi adalah memperbaiki
pola makan menjadi lebih baik,seperti mengkonsumsi makanan seimbang, rutin
mengonsumsi buah dan sayur dan minum air putih sesuai kebutuhan dalam
sehari. Selain pola makan, hal yang dapat dilakukan adalah mengendalikan
pikiran agar dapat terhindar dari stres. Salah satu yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan pikiran adalah selalu berpikir positif dan rutin melakukan yoga
atau meditasi untuk mengurangi tingkat stress.
DAFTAR PUSTAKA
Marlita, R., & Lestari, F. n. (2022). Hubungan gaya hidup (lifestyle) dengan kejadian
hipertensi pada usia produktif. jurnal surya medika (JSM), 24-30.
linda, s. h. (2023, juni selasa). faktor resiko penyebab tekanan darah tinggi. Diambil
kembali dari CNBC indonesia: https://www.cnbcindonesia.com
aditama. (2012, mei senin). masalah hipertensi di indoensia. Diambil kembali dari sehat
ngeriku: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id
charlina, e. (2023, feb sabtu). manfaat lain minum kopi bisa cegah tekanan darah tinggi.
Diambil kembali dari detik health: hhtps://health.detik.com