Anda di halaman 1dari 14

TREND DAN ISSUE HIPERTENSI

KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER,


HEMATOLOGI DAN PERNAFASAN
Dosen pengampuh:
Irna Megawaty, S.Kep., Ns., M.Kep

DISUSUN OLEH:
DIAH AYU LESTARI B0222366
YERMITA B0222346
DIVA NADIA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
judul dari makalah ini adalah “trend dan issue Hipertensi “.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami juga
ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan Makalah ini.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum


kami ketahui. Oleh karena itu kami memohon saran dan kritik dari teman-teman
maupun dosen serta yang membaca makalah ini demi tercapainya makalah yang
sempurna.

Majene,18 September 2023

penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Tren Hipertensi ...............................................................................................
B. Issue Hipertensi ..............................................................................................
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Hipertensi adalah penyakit yang berhubungan denagn tekanan darah
manusia. Tekanan darah itu sendiri dedifenisikan sebagai tekanan yang terjadi di
dalam pembuluh darah atreri manusia ketika darah di pompa oleh jantung
keseluruh anggota tubuh. Alat ukur tekanan darah disebut tensi darah. Angka
yang ditunjukkan oleh alat ukur biasanya dua kategori yaitu angka (tekanan)
sistolik dan diastolik. Apabila seseorang memiliki tekanann darah mencapai 140
mmHg (sistolik) atau lebih dari tekanan darah diastol 90 mmHg atau lebih,maka
orang tersebut dikategorikan memiliki tekanan darah tinggi atau di atas rata rata
(Ridwan 2017).
Tekanan darah dapat meningkatkan melalui beberapa mekanisme. Pertama
jantung memompa lebih kuat sehingga darah mengalir dengan kecepatan tinggi
setiap detiknya. Kedua,arteri besar mengalami kehilangan kelenturannya dan
menjadi kaku. Hal ini mengakibatkan ketika jantung berdenyut darah harus
mengalir melalui pembuluh darah yang lebih sempit daripada biasanya sehingga
menyebabkan naiknya tekanan darah (Ridwan 2017).

Hipertensi merupakan penyakit silent kiler atau pembunuh secara diam diam
karena pada sebagian besar kasus tidak menunjukkan gejala apapun hingga pada
suatu hari hipertensi menjadi stroke dan serangan jantung yang mengakitkan
penderitanya meninggal. Bahkan sakit kepala yang sering menjadi indikator
hipertensi tidak terjadi pada beberapa orang atau dianggap keluhan ringan yang
akan sembuh dengan sendirinya. Penyakit ini berbahaya karena berhubungan
dengan kordiavaskular, yaitu sistem peredaran darah yang berfungsi memberikan
dan mengalirkan suplain oksigen dan nutrisi keseluruh tubuh yang diperlukan
dalam proses metabolisme(Nurrahmani dan Helmanu,2015).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian tren dan issue


trend merupakan hak mendasar dalam berbagai pendekatan
maupun gambaran dan informasi saat ini yang sedang populer.sedangkan
Issue merupakan kejadian ataupun peristawa yang bisa diperkirakan
terjadi maupun tidak ada pada masa yang akan datang.
B. Tren dan Issue Hipertensi
1. Trend
Hipertensi atau tekanan darah tinggi, adalah salah satu penyakit dan
paling banyak diderita oleh masyarakat. Berikut adalah beberapa trend
terkait hipertensi yang dapat ditemukan:
 Prevalensi
Prevalensi hipertensi dapat bervariasi berdasarkan faktor
geogratis, usia, jenis kelamain, dan gaya hidup. Hipertensi, atau
tekanan darah tinggi, umumnya lebih umum terjadi pada orang
yang lebih tua. Di banyak negara, prevalensi hipertensi telah
meningkat karena perubahan gaya hidup yang kurang sehat
seperti diet tinggi garam atau rendah aktivitas fisik. Ini adalah
masalah kesehatan yang serius dan memerlukan perhatian medis
untuk mengelolanya. Jika anda memiliki kekhawatiran tentang
tekanan darah anda, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya,
dan diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang
terkena hipertensi.
 Faktor resiko
Ada beberapa faktor resiko yang dapat meningkatkan
kemungkinan seseorang mengembangkan hipertensi (tekanan
darah tinggi).
 Usia
Resiko hipertensi meningkatkan seiring bertambahnya usia.
Hipertensi lebih umum terjadi pada orang dewasa dan
lansia.
 Keturunun
Jika ada riwayat keluarga dengan hipertensi, anda memiliki
resiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini.
 Obesitas
Orang yang overweight atau obesitas cenderung memiliki
tekanan darah yang lebih tinggi
 Gaya hidup tidak sehat
Merokok, konsumsin alkohol berlebihan,makanan tinggi
garam, dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan
resiko hipertensi
 Diet tinggi garam
Mengonsumsi terlalu banyak garam dalam makanan dapat
menyebabkan retensi air dan meningkatkan tekanan darah.
 Kurangnya aktivitas fisik
Kurangnya olaraga atau aktivitas fisik dan menyebabkan
peningkatan berat badan dan tekanna darah
 Stres
Stres yang berkepanjangan dapat memengaruhi tekanan
darah, meskipun hubungannya kompleks.
 Kondisi kesehatan lainnya
Beberapa kondisi nedis seperti diabetes, penyakit ginjal,
dan sleep apnea dapat meningkatkan risiko hipertensi.
 Kebiasaan makanan tidak sehat
Diet rendah serat dan kaya lemak jenuh dapat
berkonrtibusi pada hipertensi
 Ras dan etnis
Beberapa kelompok etnis, seperti Afrika-Amerika memiliki
risiko lebih tinggi terhadap hipertensi.
Penting untuk mengenali faktor-faktor risiko ini dan berusaha mengubah
faktor-faktor yanng dapat diubah melalui perubahan gaya hidup sehat.
Selain itu, pengawasan dan pengelolaan tekanan darah secara terartur
dengan bantuan tenaga medis penting untuk mencegah atau
mengendalikan hipertensi.
 Peningkatan hari hipertensi sedunia
Hari hipertensi sedunia adalah kampaye global yang dirancang
untuk meningkatkan kesadaran tentang hipertensi (tekanan darah
tinggi) dan dampaknya terhadap kesehatan manusia. Hal ini
biasanya dirayakan setiapn tahun pada tanggal 17 mei. Tujuan
utama hari hipertensi sedunia adalah:
 Peningkatan kesadaran
Kampanye ini bertujuan untuk memberikan informasi
kepada masyarakat tentang hipertensi, termasuk faktor
risiko, gejala dan cara mencegahnya.
 Deteksi dini
Hari ini medorong orang untuk memeriksa tekanan darah
mereka secara teratur sehingga hipertensi dapat dideteksi
lebih awal.
 Promosi gaya hidup sehat
Kampanye ini menekankan pentingnya gaya hidup sehat,
termasuk diet seimbang, olaraga teratur, menghindari
merokok, dan mengurangi konsumsi alkohol, sebagai cara
untuk mencegah atau mengendalikan hipertensi.
 Akses perawat medis
Mendorong orang untuk mencari perawatan medis jika
mereka memiliki tekanan darah tinggi dan memberikan
informasi tentang manajemen yang efektif.
 Pentingnya pengawasan
Menyeroti pentingnya pemantauan dan manajemen
tekanan darah dalam upaya pencegahan komplikasi serius
yang dapat timbul akibat hipertensi.
Setiap tanggal 17 mei diperingati sebagai hari hipertensi sedunia.
Pemerintah indonesia melalui kementrian kesehatan menindaklanjuti
tema tersebut dengan tema nasional hari hipertensi sedunia Tahun 20022
di indonesia. Yaitu “cegah dan kendalikan hipertensi untuk hidup sehat
lebih lama” hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan
serta peran serta masyarakat dalam mencegah faktor risiko dan
mengendalikan penyakit hipertensi dasn penyakit tidak menular.
 Hipertensi pada remaja
Hipertensi pada remaja, atau tekanan darah tinggi pada usia
muda, menjadi semakin diperhatikan dalam dunia kesehatan. Ini
adalah kondisi serius yang bisa berdampak buruk pada kesehatan
jangka panjang jika tidak dikelola dengan baik. Beberapa faktor
yang dapat menyebabkan hipertensi pada remaja meliputi:
 Faktor genetik
Riwayat keluarga dengan hipertensi dapat meningkatkan
risiko remaja mengembangkan kondisi ini.
 Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas adalah salah satu
penyebab utama hipertensi pada remaja. Diet yang tidak
sehat dan kurangnya aktivitas fisik berkontribusi pada
obesitas.
 Gaya hidup tidak sehat
Merokok, konsumsi alkohol, dan pola makan tinggi garam
atau lemak jenuh dapat mempengaruhi tekanan darah.
 Stres
Beban stres yang tinggi pada remaja, seperti tekanan
akademik atau sosial, juga dapat mempengaruhi tekanan
darah.
 Masalah kesehatan lainnya
Kondisi medis seperti penyakit ginjal, diabetes atau
gangguan hormonal tertentu juga dapat menyebabkan
hipertensi pada remaja.
Data terbaru menunjukkan bahwa hipertensi dapat muncul sejak remaja
dan prevalensinya meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini
menjadi tren baru dalam penyakit hipertensi pada remaja. Hipertensi
yang terjadi pada masa remaja akan berlanjut hingga usia dewasa dan
meningkatkan risiko kesakitan dan kematian.
 Gaya hidup
Gaya hidup berperan penting dalam pengendalian dan
pencegahan hipertensi (tekanan darah tinggi). Berikut adalah
beberapa perubahan gaya hidup yaitu:
 Diet seimbang
Sonsumsi diet rendah garam (nutrium) dan tinggi serat,
termasuk banyak buah, sayuran, dan biji-bijian utuh. Diet
DASH (Dietary approacres to stop hypertension) adalah
contoh diet yang direkomendasikan untuk mengendalikan
tekanan darah.
 Pengurangan konsumsi alkohol
Jika Anda minum alkohol, lakukan dengan moderat. Pilihan
terbaik adalah menghindari alkohol, atau jika ada
minuman, batasi jumlahnya.
 Berhenti merokok
Merokok dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah.
Berhenti merokok adalah langkah penting dalam
mengelola hipertensi dan meningkatkan kesehatan umum.
 Olaraga teratur
Aktifitas fisik yang teratur seperti berjalan kaki, berenang,
bersepeda, atau latihan aerobik lainnya dapat membantu
menurunkan tekanan darah disarankan untuk melakukan
setidaknya 150 menit aktivitas aerobik moderat setiap
minggu.
 Mengelola stres
Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan
pernapasan dapat membantu mengurangi stres, yang
dapat memengaruhi tekanan darah.
 Pengelolahan berat badan
Jika Anda overweight atau obesitas, penurunan berat
badan yang sehat dapat membantu menurunkan tekanan
darah.
 Menghindari makanan tinggi lemak jenuh
Batasi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, seperti
makanan berlemak tinggi dan daging berlemak.
 Pantau tekanan darah
Rutin periksa tekanan darah Anda dengan dokter dan ikuti
petunjuk perawatan yang direkomen dasikan.
 Minum yang sehat
Batasi konsumsi minuman berkafein dan minuman
berenergi, serta pastikan dan cukup minum air.
 Pentingnya oba-obatan
Jika Anda telah diresepkan obat untuk mengendalikan
tekanan darah, penting untuk mengonsumsinya sesuai
petunjuk dokter.
Gaya hidup pada lansia menjadi faktor penyebab hipertensi karena
kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan buruk seperti merokok, kebiasaan
minum kopi dan stress, serta kurangnya pengontrolan tekanan darah
secara ruti
2.Isue
1) Manfaat kopi untuk tekanan darah tinggi
Kopi menjadi suatu bagian dari rutintas banyak orang. Sejumlah riset
menunjukkan manfaat mengonsumsi kopi dalam menurunkan tekanan darah dan
juga bagi kesehatan jantung. Berdasarkan sebuah studi dalam jurnal “Nutriens”
yang dilakukan terhadap lebih dari 1.500 orang. Ditemukan bahwa mereka yang
mengonsumsi kopi secara rutin memiliki kondisi hati yang lebih sehat. Pada riset
lainnya pun banyak mengaitkan manfaatkan mengonsumsi kopi untuk
menurunkan risiko penyakit jantung, kegagalan hati, dan stroke.

Hasilnya sangat jelas. Tekanan darah secara signifikan tampak lebih rendah pada
individu yang mengonsumsi satu sampai tiga gelas kopi per hari dibandingkan
mereka yang tidak mengonsumsi kopi sama sekali, ”ucap Arrigo Cicero, salah
seorang peneliti dari University of Bologna.Meski terbukti memiliki sejumlah
manfaat baik, segala yang dikonsumsi baik, segala yang di konsumsi secara
berlebihan akan berdampak buruk bafi tubuh. kadar dan jumlah kopi yang
dikonsumsi perlu diperhatikan karena jumlah yang berlebihan dapat berpotensi
merusak kesehatan hati. National Health service (NHS) mengungkapkan bahwa
menonsumsi lebih dari empat gelas perhari dapat meningkatkan tekanan darah.

The European Food Safety Agency mengatakan bahwa batas konsumsi kafein
harian bagi orang dewasa berkisar 400mg atau setara dengan 4 gelas kopi.
Namun, takaran ini tetap harus disesuikan dengan kondisi tubuh masing-masing,
terutama bagi orang yang sensitif terhadap kandungan kafein. Orang yang senfitif
terhadap kafein bisa merasakan rasa berdebar atau gelisah bila mngonsumsi
kafein melebihi batas toleransinya. Tekanan pada ibu hamil juga berbeda. Ibu
hamil disarankan untuk hanya mengonsumsi 200mg kafein perhari atau setara
dengan dua gelas. Konsumsi kafein uang berlebih pada ibu hamil dikhawatirkan
dapat berdampak pada kesehatan bayi saat lahir.
2) Masalah hipertensi di Indonesia
Prevelensi hipertensi atau tekanan darah diindonesia cukup tinggi. Selain
itu,akibat yang ditimbulkannya menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Hipertensi, merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap
kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi sering tidak
menunjukkan gejala, sehingga baru disadari bila telah menyebabkan gangguan
organ seperti gangguan fungsi jantung atau stroke. Tidak jarang hipertensi
ditemukan secara tidak sengaja pada waktu pemeriksaan kesehatan rutin atau
datang dengan keluhan lain. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2007
menunjukkan, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis.
Hal ini dari hasil pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun keatas di
temukan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%,dimana hanya 7,2%
penduduk yang sudah mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4% yang
diminum obat hipertensi.
Menurut Prof. Tjandra upaya pencegahan dan penanggulangan hipertensi
dimulai dengan meningkatkan kedasaran masyarakat. Dan perubahan pola hidup
ke arah yang lebih sehat. Untuk itu puskesmas sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan dasar perlu melakukan pencegahan primer yaitu kegiatan untuk
menghentikan atau mengurangi faktor risiko hipertensi sebelum penyakit
hipertensi terjadi, melalui promosi kesehatan seperti diet yang sehat dengan cara
makan cukup sayur-buah, rendah garam dan lemak, rajin melakukan aktivitas dan
tidak merokok.
Pencegahahn tertier dilaksanakan melalui tindak lanjut dini dan
pengelolaan hipertensi yang tepat serta minum obat teratur agar tekanan darah
dapat terkontrol dan tidak memberikan komplikasi seperti penyakit ginjal kronik,
stroke dan jantung. Penanganan respon cepat juga menjadi hal yang utama agar
kecacatan dan kematian dini akibat penyakit hipertensi dapat terkendali dengan
baik. Pencegahan tertier dilaksanakan agar penderita hipertensi terhindar dari
komplikasi yang lebih lanjut serta untuk meningkatkan kualitas hidup dan
memperpanjang lama ketahanan hidup.
Prof. Tjandra mengatakan, untuk mendeteksi atau menegakkan diagnosis
penyakit hipertensi, sangat sederhana yaitu dengan mengukur tekanan darah
menggunakan tensimeter. Hipertensi ditegakkan bila tekanan darah ≥ 140/90
mmHg. Pengobatan atau penatalaksanaan hipertensi membutuhkan waktu lama,
seumur hidup dan harus terus menerus.

Keberadaan Posbindu PTM di masyarakat lebih tepat untuk


mengendalikan faktor risiko Penyakit Tidak Menular (obesitas, hiperkolesterol,
hipertensi, hiperglikemi, diet tidak sehat, kurang aktifitas dan merokok). Kegiatan
deteksi dini pada Posbindu PTM dilakukan melalui monitoring faktor risiko secara
terintegrasi, rutin dan periodik. Kegiatan monitoring mencakup kegiatan minimal
yaitu hanya memantau masalah konsumsi sayur/buah dan lemak, aktifitas fisik,
indeks massa tubuh (IMT), dan tekanan darah, dan kegiatan monitoring lengkap
yaitu memantau kadar glukosa darah, dan kolesterol darah, pemeriksaan uji
fungsi paru sederhana dan IVA. Tindak lanjut dini berupa peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang cara mencegah dan mengendalikan faktor
risiko PTM dilakukan melalui penyuluhan / dialog interaktif secara massal dan /
atau konseling faktor risiko secara terintegrasi pada individu dengan faktor risiko,
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kasus faktor risiko PTM yang ditemukan
yang tidak dapat dikendalikan melalui konseling dirujuk ke fasilitas pelayanan
dasar di masyarakat (Puskesmas, Klinik swasta, dan dokter keluarga) untuk
tidak lanjut dini.
3) Pola makanan yang kurang baik
Pola makan yang kurang baik seperti konsumsi/asupan garam yang
berlebihan, aktivitas fisik yang kurang, konsumsi rokok. Konsumsi garam
menyebabkan konsentasi natrium di dalam cairan ektaseluler meningkat,
meningkatnya volume cairan extraseluler tersebut menyebabkan meningkatnya
volume darah, sehingga berdampak pada timbulnya hipertensi. Kurangnya
aktivitas fisik menaikkan risiko tekanan darah tinggi karena bertambahnya risiko
untuk menjadi gemuk. Orang-orang yang tidak aktif cenderung mempunyai detak
jantung lebih cepat dan otot jantung bekerja lebih keras dari setiap kontraksi,
semakin keras dan sering jantung harus memompa semakin besar pula kekuatan
yang mendesak arteri. Dan merokok, nikotin dalam tembakau merupakan
penyebab meningkatnya tekanan darah karena zat-zat kimia dalam asap rokok,
nikotin di serap oleh pembuluh pembuluh darah amat kecilo di dalam paruh paru
dan di edarkan ke aliran darah. Dari masing-masing jurnal terdapat kesamaan di
mana karakteristik reponden pada usia produktif/dewasa berjenis kelamin laki-
laki.
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Dari studi literatur yang dilakukan terhadap beberapa jurnal. Diketahui
bahwa pola makan dengan pemilihan makanan yang kurang tepat sangat
berpengaruh terhadap penyakit hipertensi yang terjadi. Pola makan yang dapat
mengakibatkan hipertensi adalah sering mengonsumsi makanan yang
mengandung tinggi natrium dan tinggi lemak.

B.SARAN
Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi adalah memperbaiki
pola makan menjadi lebih baik,seperti mengkonsumsi makanan seimbang, rutin
mengonsumsi buah dan sayur dan minum air putih sesuai kebutuhan dalam
sehari. Selain pola makan, hal yang dapat dilakukan adalah mengendalikan
pikiran agar dapat terhindar dari stres. Salah satu yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan pikiran adalah selalu berpikir positif dan rutin melakukan yoga
atau meditasi untuk mengurangi tingkat stress.
DAFTAR PUSTAKA

Marlita, R., & Lestari, F. n. (2022). Hubungan gaya hidup (lifestyle) dengan kejadian
hipertensi pada usia produktif. jurnal surya medika (JSM), 24-30.

linda, s. h. (2023, juni selasa). faktor resiko penyebab tekanan darah tinggi. Diambil
kembali dari CNBC indonesia: https://www.cnbcindonesia.com
aditama. (2012, mei senin). masalah hipertensi di indoensia. Diambil kembali dari sehat
ngeriku: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id
charlina, e. (2023, feb sabtu). manfaat lain minum kopi bisa cegah tekanan darah tinggi.
Diambil kembali dari detik health: hhtps://health.detik.com

Anda mungkin juga menyukai