Anda di halaman 1dari 10

KAIN TAPIS

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi tugas Teknik Pembuatan Kain

oleh

HAGI MUHAMAD NURHASAN


NPM 20430047

PROGRAM STUDI PRODUKSI GARMEN


POLITEKNIK SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG
2020
ABSTRAK

Kain tapis merupakan salah satu benda budaya karya masyarakat Lampung
pada masa lampau yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik
fisik maupun spiritual. Kain tapis adalah pakaian adat wanita Lampung yang
berbentuk kain sarung. Pakaian adat itu tidak saja berfungsi sebagai pelindung
tubuh dari gangguan alam sekitar, tapi juga berfungsi sebagai perhiasan,
lambang kesucian, perlengkapan upacara keagamaan, dan bahkan
merupakan lambing status social seseorang. Munculnya kain tapis Lampung
melalui proses yang panjang, melewati tahapan dan periodisasi waktu yang
panjang mengarah pada penyempurnaan teknik tenun, bentuk motif, metode
dan teknik penerapan ragam hias pada kain tenun, sesuai perkembangan dan
perubahan ragam masyarakatnya Pada proses perkembangannya, kain tapis
mengalami proses akulturasi budaya dengan masuknya unsur-unsur budaya
dari luar. Walaupun unsur-unsur budaya dari daerah lain tersebut telah
berpengaruh, namun unsur lama tetap dipertahankan. Tampilan gabungan
unsur-unsur budaya pendatang dan unsur-unsur local kemudian membentuk
corak dan desain motif baru yang menjadi ciri khas kain tapis Lampung.

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan
memiliki berbagai macam suku, bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering
kita sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia
merupakan suatu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan
budaya.

Tetapi sebagian daerah dari seluruh provinsi di Indonesia hampir tidak


diketahui oleh warga Indonesianya sendiri. Hanya beberapa provinsi yang
terkenal yang mereka ketahui. Ada salah satu dari sebagian daerah yang
hampir tidak diketahui keberadaan, bahkan ragam hiasnya di Indonesia ini,
yaitu Lampung.
Tanpa disadari warga Indonesia, ternyata Lampung memiliki banyak
keanekaragaman budaya yang sangat indah dan menarik. Lampung memiliki
salah satu ragam hias yang sangat terkenal, yaitu kain tapis.
Kain tapis ini juga sangat sulit pembuatannya, karena masih memakai cara
yang manual. Penggunaan benang emas dalam budaya tenun Indonesia
merupakan hasil kontak dagang dengan bangsa China sebagai penemu
benang emas sejak Masa Sebelum Masehi. Penggunaan dari kain tapis ini juga
sangat menunjukan status sosial sang pemakai. Karena di setiap kain tapis
mempunyai arti tersendiri setiap tenunan motif yang dibuat para muli- muli
(gadis-gadis) dan ibu-ibu di Lampung.

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Ragam Hias Lampung

Kain tapis adalah pakaian wanita suku Lampung yang berbentuk kain sarung
terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang
perak atau benang emas dengan sistem sulam (Lampung; “Cucuk”).

Dengan demikian yang dimaksud dengan Tapis Lampung adalah hasil tenun
benang kapas dengan motif, benang perak atau benang emas dan menjadi
pakaian khas suku Lampung. Jenis tenun ini biasanya digunakan pada bagian
pinggang ke bawah berbentuk sarung yang terbuat dari benang kapas dengan
motif seperti motif alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas
dan benang perak.

Warna warna yang dipakai untuk kain tapis yaitu warna – warna yang sangat
berani, atau warna warna primer yang tua. Warna warna itu menunjukkan
kekuasaan di provinsi lampung. Motif kain ini ialah kait dan kunci (key and
rhomboid shape), pohon hayat, dan bangunan yang berisikan roh manusia
yang telah meninggal. Juga terdapat motif binatang, matahari, bulan serta
bunga melati. Dikenal juga tenun kain tapis yang bertingkat, disulam dengan
benang sutera putih yang disebut Kain Tapis Inuh.

Motif yang dipakai juga menunjukan berbagai macam kekhasan dari provinsi
Lampung itu sendiri. Sebagai contoh yang sangat sering dipakai yaitu, gajah,
buaya, lambang Siger. Lambang Siger sering dipakai karena merupakan
lambang mahkotanya provinsi Lampung.

Gaya yang biasa dipakai untuk kain tapis yaitu menunjukan kewibawaan,
kemewahan, dan kekuasaan. Kain tapis ini sering dipakai oleh raja raja dan
juga sering dipakai dalam acara adat setempat di Lampung itu sendiri. Akan
tetapi antar daerah di Lampung memiliki gaya kain tapis yuang berbeda, oleh
karna itu kain tapis memiliki banyak gaya yang berbeda dan sangat unik.

Kan tapis adalah salah satu jenis kerajinan tradisional dari masyarakat
Lampung. Teknik tenunan kain tapis ini hampir sempurna dari cara–cara
memberikan hiasan yang pas dengan kebudayaan masyarakat Lampung. Kain
tapis untuk pria, biasanya berwarna merah-hitam, kain tapis lampung biasanya
digunakan untuk wanita suku Lampung yang terbentuk kain sarung yang
terbuat dari tenunan benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi
benang perak dan emas dengan sistem sulam.

Menurut Van der Hoop disebutkan bahwa orang Lampung telah menenun kain
Brokat yang disebut juga Nampan (Tampan) dan kain Pelepai sejak abad II
masehi. Di motif kain ini juga terdapat motif binatang, matahari, bulan serta
bunga melati yang dikenal dengan tenun tapis yang bertingkat, di sulam
dengan benang sutera putih yang disebut Kain Tapis Inuh. Masuknya agama
Islam di Lampung, juga dapat memperkaya perkembangan kerajinan tapis ini.
Ragam motif kapal pada kain kapal yang menunjukkan adanya keragaman
bentuk dan konstruksi kapal yang digunakan. Tidak semua suku Lampung
menggunakan Tapis sebagai sarana perlengkapan hidup. Suku Lampung
umumnya memproduksi dan mengembangkan tenun Tapis adalah suku
Lampung yang beradat Pepadun.

B. Keistimewaan Kain Tapis

Kerajinan ini di buat oleh wanita, baik ibu rumah tangga maupun gadis – gadis
yang pada awalnya untuk mengisi waktu luang yang bertujuan untuk
memenuhi adat masyarakat Lampung yang diangga sakral. Kain tapis di buat
tidak menggunakan mesin melainkan memakai alat tenun.

C. Pemaknaan Ragam Hias Lampung

Perjalanan sejarah perkembangan terbentuknya ragam hias, kain tapis


Lampung mendapat berbagai pengaruh kebudayan lain, seiring dengan
terjalinnya kontak, interaksi, dan komunikasi masyarakat adat Lampung
dengan kebudayaan luar. Kebudayaan yang memberikan pengaruh pada
pembentukan gaya seni hias kain tapis antara lain, kebudayan Dongson dari
daratan Asia, Hindu-Budha, Islam, dan Eropa.akibat proses akulturasi unsur-
unsur asing datang namun tidak menghilangkan unsur-unsur lama, akan tetapi
semakin memperkaya corak, ragam, dan gaya yang sudah ada. Berbagai
kebudayaan tersebut terpadu dan terintegrasi dalam satu konsep utuh yang
tidak dapat dipisahkan dan melahirkan corak baru yang unik dan khas.
Kain tapis bagi masyarakat adat Lampung memiliki makna simbolis sebagai
lambang kesucian yang dapat melindungi pemakainya dari segala kotoran dari
luar. Selain itu dalam pemakaiannya kain tapis juga melambangkan status
sosial sang pemakai. Makna simbolis kain tapis terdapat pada kesatuan utuh
bentuk motif yang diterapkan, serta bidang warna kain dasar sebagai wujud
kepercayaan yang melambangkan kebesaran Pencipta Alam. Kain tapis
merupakan pakaian resmi masyarakat adat Lampung dalam berbagai upacara
adat dan keagamaan, dan merupakan perangkat adat yang serupa pusaka
keluarga.

Terkait dengan pemerintahan adat, masyarakat Lampung yang beradat


Pepadun memakai sistem berdasarkan garis keturunan laki-laki
(matrilineal). Pada masyarakat Lampung Pepadun tingkatan punyimbang ada
tiga, yaitu:

punyimbang marga atau paksi yang membawahi tiyuh (kampung), punyimbang


tiyuh yang membawahi beberapa suku atau bilik, dan punyimbang suku yang
membawahi beberapa nuwow balak (rumah adat). Susunan masyarakat yang
bertingkat-tingkat mengkondisikan adanya aturan yang mengatur pemakaian
kain tapis sebagai busana adat yang menyesuaikan status sosialnya dalam
masyarakat. Aturan yang berlaku tersebut juga disertai hukuman atau sanksi
adat (cepalo) bagi anggota masyarakat yang melanggarnya.

Dalam rentang perjalanannya, kain tapis tidak hanya menunjukkan suatu


proses kontinum kelangsungannya, tetapi juga menampakkan terjadinya
perubahan dan pengembangan dalam banyak aspek, seperti pada aspek
fungsinya kain tapis berubah dari benda sacral yang terkait erat dengan adat
dan kepercayaan masyarakat Lampung berubah menjadi benda profan dan
sekuler yang berfungsi untuk komoditi pasar. Nah, jika anda penasaran dengan
bentuk tapis yang sesuai dengan adat istiadat yang berlaku anda bisa
mengunjungi Lampung sewaktu-waktu jika perlu.

Mari kita kaji lebih dalam tentang pemaknaan beberapa kain tapis dibawah ini
Kain tapis yang diatas adalah kain tapis inuh coklat. Seperti yang sudah
dijelaskan penulis pada pembahasan sebelumnya, semakin banyak
pemakaian benang emas pada kain tapis, semakin tinggi pula status yang
dimiliki oleh pemakainya. Kain ini biasa digunakan oleh orang orang pesisir
Lampung.

D. Keunikan Ragam Hias Lampung


Ragam hias lampung sangatlah unik dari cara pembuatannya, sejarah nya,
dan cara pewarnaanya yang masih sangat sederhana.
Mari kita lihat dari bahan dasar dan peralatannya yang masih alami dan unik,

• Bahan dasar

Kain tapis Lampung yang merupakan kerajinan tenun tradisional masyarakat


Lampung ini dibuat dari benang katun dan benang emas. Benang katun
adalah benang yang berasal dari bahan kapas dan digunakan sebagai bahan
dasar dalam pembuatan kain tapis, sedangkan benang emas dipakai untuk
membuat ragam hias pada tapis dengan sistem sulam.

Pada tahun 1950, para pengrajin tapis masih menggunakan bahan hasil
pengolahan sendiri, khususnya untuk bahan tenun. Proses pengolahannya
menggunakan sistem ikat, sedangkan penggunaan benang emas telah
dikenal sejak lama.

Bahan-bahan baku itu antara lain :

 Khambak/kapas digunakan untuk membuat benang.


 Kepompong ulat sutera untuk membuat benang sutera.
 Pantis/lilin sarang lebah untuk meregangkan benang.
 Akar serai wangi untuk pengawet benang.
 Daun sirih untuk membuat warna kain tidak luntur.
 Buah pinang muda, daun pacar, kulit kayu kejal untuk pewarna
merah.
 Kulit kayu salam, kulit kayu rambutan untuk pewarna hitam.
 Kulit kayu mahoni atau kalit kayu durian untuk pewarna coklat.
 Buah deduku atau daun talom untuk pewarna biru.
 Kunyit dan kapur sirih untuk pewarna kuning.

Pada saat ini bahan-bahan tersebut di atas sudah jarang digunakan lagi, oleh
karena pengganti bahan-bahan di atas tersebut sudah banyak
diperdagangkan di pasaran.

• Peralatan tenun kain tapis

Proses pembuatan tenun kain tapis menggunakn peralatan-peralatan sebagai


berikut:
• Sesang yaitu alat untuk menyusun benang sebelum dipasang pada alat
tenun.
• Mattakh yaitu alat untuk menenun kain tapis yang terdiri dari bagian alat-
alat:

 Terikan (alat menggulung benang)


 Cacap (alat untuk meletakkan alat-alat mettakh)
 Belida (alat untuk merapatkan benang)
 Kusuran (alat untuk menyusun benang dan memisahkan benang)
 Apik (alat untuk menahan rentangan benang dan menggulung
hasil tenunan)
 Guyun (alat untuk mengatur benang)
 Ijan atau Peneken (tunjangan kaki penenun)
 Sekeli (alat untuk tempat gulungan benang pakan, yaitu benang
yang dimasukkan melintang)
 Terupong/Teropong (alat untuk memasukkan benang pakan ke
tenunan)
 Amben (alat penahan punggung penenun)
 Tekang yaitu alat untuk merentangkan kain pada saat menyulam
benang em

KESIMPULAN

Kain tapis adalah pakaian wanita suku Lampung yang berbentuk kain sarung
terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang
perak atau benang emas dengan sistem sulam (Lampung; “Cucuk”).

Dengan demikian yang dimaksud dengan Tapis Lampung adalah hasil tenun
benang kapas dengan motif, benang perak atau benang emas dan menjadi
pakaian khas suku Lampung. Jenis tenun ini biasanya digunakan pada bagian
pinggang ke bawah berbentuk sarung yang terbuat dari benang kapas dengan
motif seperti motif alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas
dan benang perak.

Kerajinan ini di buat oleh wanita, baik ibu rumah tangga maupun gadis – gadis
yang pada awalnya untuk mengisi waktu luang yang bertujuan untuk
memenuhi adat masyarakat Lampung yang diangga sakral. Kain tapis di buat
tidak menggunakan mesin melainkan memakai alat tenun.
DAFTAR PUSTAKA

http://oyossaroso.blogspot.com/2007/07/kain-tapis-warisan-
nenek-moyang-yang.html
http://seandanan.wordpress.com/tag/tapis-jung-sarat/
http://kainikat.com/2013/02/jenis-jenis-kain-tapis-lampung/
http://rudimarfai.blogspot.com/2010/07/jenis-tapis-lampung-
danmenurut.html
http://andiblogku.blogspot.com/2010/11/asal-usul-tapis-lampung-
kain-tapis.html
http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=Penelit
ianDetail&act=view&typ=html&buku_id=24170&obyek_id=4
http://lib.unnes.ac.id/5009/
http://www.insidesumatera.com/?open=view&newsid=1586&go=K
ain-Tapis-dan-Brokat-dari-Abad-2-Masehi
http://kreasilampung.wordpress.com/tapis/sejarah-kain-tapis/
http://budaya-lampung.blogspot.com/2010/04/kain-tapis-tertua-
berusia-200-tahun-di.html
LAMPIRAN
1

Anda mungkin juga menyukai