Anda di halaman 1dari 22

BAB 13.

0 ANALISIS VARIANSI
(ANOVA)

JURUSAN PRODUKSI GARMEN


POLITEKNIK STTT
BANDUNG
2021
PENGANTAR

 Uji hipotesis tentang kesamaan rataan populasi antara dua variabel


acak dapat dilakukan dengan menggunakan statistik penguji Z
ataukah t
 Dalam hal banyak kasus, persoalan yang dihadapi justru melibatkan
lebih dari dua rataan populasi, misalnya ingin menguji kesamaan
kekuatan kain sejenis hasil produksi dari tiga pabrik, menguji empat
formula pasta pencapan kain terhadap waktu pengeringan, menguji
kesamaan empat macam persentase campuran serat poliester kapas
terhadap kekuatan, dan seterusnya

13-02
PENGANTAR

 Pengujian terhadap kesamaaan tiga rataan kekuatan kain memerlukan


tiga uji pembanding, yaitu 1-2, 1-3, dan 2-3
 Apabila masing-masing uji menggunakan taraf nyata (signifikansi) ,
maka taraf nyata  ketiga pembanding tersebut bersama-sama akan
berlipat maksimum menjadi 3

13-03
PENGANTAR
 Apabila terdapat k buah rataan populasi, maka akan diperlukan
sebanyak
C (k,2) pembandingan
dan apabila masing-masing pembandingan tersebut bertaraf nyata 
maka akan diperoleh taraf nyata maksimum sebesar
[C (k,2)]
 Dengan perkataan lain, terjadi peningkatan dalam kekeliruan jenis
pertama.

13-04
PENGANTAR

 Cara lain yang lebih tepat untuk menguji kesamaan beberapa rataan
populasi adalah dengan menggunakan ANOVA yang diambil dari asal
katanya yaitu Analysis of Variance (analisis variansi)
 Dengan menggunakan ANOVA, bentuk persoalan uji kesamaan
beberapa rataan populasi dapat diungkapkan secara lebih luas
 ANOVA berkaitan erat dengan perancangan suatu eksperimen pada
sebuah penelitian

13-05
HIPOTESIS UJI

 Andaikan ada k populasi atau k buah PERLAKUAN, masing-masing


dengan rataan 1, 2, … , k
 H0: 1 = 2 = … = k; semua rataan perlakuan sama
 Hipotesis alternatifnya adalah
H1:  i  j, untuk ij; ada sekurang-kurangnya sepasang rataan i
dan j yang tidak sama

13-06
SUSUNAN DATA ANOVA SATU ARAH

 Tata letak data pada ANOVA satu arah yang memiliki k buah
perlakuan dengan nilai-nilai Yij yang diperoleh dari sampel berukuran
nj untuk setiap perlakuan dengan 1 = 1, 2, … , nj; dan j = 1, 2, … , k
adalah seperti slide ini.

13-07
SUSUNAN DATA ANOVA SATU ARAH

PERLAKUAN
1 2 … j … k
Y11 Y12 … Y1j … Y1k
Respons Y21 Y22 … Y2j ... Y2k
: : : :
: : : :
Yn 1 Yn 2 … Yn j ... Yn k
1 2 j k

T.j T.1 T.2 … T.j … T.k T..


nj n1 n2 … n j … nk N
Y.j Y.1 Y.2 … Y.j … Y.k Y..

13-08
RASIONAL ANOVA

 Perhatikanlah nilai pengamatan (respons) Yij pada setiap perlakuan


(kolom)
 Apabila T.j menyatakan total pengamatan untuk perlakuan ke-j, nj
menyatakan banyaknya pengamatan (sampel) pada perlakuan ke-j,
dan Y.j menyatakan rataan pada perlakuan ke-j (j = 1, 2, … , k);
maka total keseluruhan bagi nilai pengamatan T.., banyaknya sampel
(N) dan rataan keseluruhan Y.. Dapat dihitung berdasarkan rumus
berikut ini

13-09
RASIONAL ANOVA

k nj k
T.. =   Yij =  T.j
j=1 i=1 j=1
k
N =  nj
j=1
k
Y.. =  nj Y.j / N
j=1

13-10
TABEL ANOVA SATU ARAH

Sumber Derajat Jumlah Rataan Jumlah


Kebebasan Kuadrat Kuadrat Fhitung
Variasi (dk) (JK) (RJK)

Perlakuan k-1 JKP RJKP RJKP/RJKE

Error N-k JKE RJKE -

Total N-1 JKT - -

CATATAN:
JKP = Jumlah Kuadrat Perlakuan RJKP = Rataan Jumlah Kuadrat Perlakuan
JKE = Jumlah Kuadrat Galat RJKE =Rataan Jumlah Kuadrat Error
JKT = Jumlah Kuadrat Total
13-11
JUMLAH KUADRAT

k
JKP =  T.j2 / nj - T..2 / N
j=1

k nj
JKE =   Yij2 - T..2 / N
j=1 i=1

k nj
JKT =   Yij2 - T..2 / N
j=1 i=1

13-12
DAERAH KRITIS

 Daerah kritis untuk menolak H0 pada taraf  dengan dk sebesar (k-1,


N-k) adalah apabila F > F.
 Sebagai catatan, taksiran tak bias bagi variansi diberikan oleh Rataan
Jumlah Kuadrat.

13-13
ILUSTRASI 13.1

Suatu eksperimen dilakukan untuk meneliti kekuatan serat campuran


poliester-kapas yang akan digunakan sebagai bahan pembuatan kemeja
pria. Kekuatan kain yang dihasilkan akan sangat dipengaruhi oleh
banyaknya persentase campuran serat kapas yang digunakan. Penelitian
ini memiliki empat perlakuan yaitu persentase kapas 20, 25, 30, dan 35.
Persentase kapas 20 artinya serat yang digunakan terdiri atas poliester
80% dan kapas 20%. Apabila setiap perlakuan dilakukan 5 kali
pengukuran terhadap kekuatan serat, maka akan didapatkan 20 hasil
pengamatan

13-14
Kekuatan serat campuran poliester kapas (lb/in2)

PERSENTASE KAPAS
20 25 30 35
11 17 20 15
Kekuatan 13 19 26 11
Serat 18 19 25 9
17 15 24 10
16 20 25 10

13-15
Penjumlahan sel pada kolom

PERSENTASE KAPAS
20 25 30 35
11 17 20 15
13 19 26 11
18 19 25 9
17 15 24 10
16 20 25 10

T.j 75 90 120 55 T.. = 340


nj 5 5 5 5 N = 20

13-16
Perhitungan jumlah kuadrat

JKT = 112 + 172 + … + 102 – 3402/20 = 544


JKP = 752/5 +902/5 + 1202/5 + 552/5 – 3402/20 = 450

JKE = JKT - JKP = 544 – 450 = 94

Hasil perhitungan JK tersebut di atas selanjutnya disusun ke dalam


Tabel ANOVA

13-17
Tabel ANOVA kekuatan serat

Sumber
Variasi dk JK RJK Fhitung

Perlakuan 3 450 150 25,4

Error 16 94 5,9

Total 19 544

13-18
Interpretasi kesimpulan

 Dari tabel ANOVA diperoleh F=25,4


 Apabila digunakan =0,05, maka nilai F dari tabel lampiran 8
untuk dk 3 dan 16 atau F0,05(3,16) = 3,24
 Terlihat bahwa F=25,4 > F0,05(3,16) = 3,24, sehingga H0 ditolak
 Dengan perkataan lain ada pengaruh perlakuan (persentase kapas)
terhadap kekuatan serat

13-19
ILUSTRASI 13.2 (Coba dikerjakan sendiri)

 Dari tiga jenis drying formula semacam perekat (glue) dilakukan


pengukuran waktu curing (menit) dengan data hasil pengukuran
sebagai berikut:
Formula A: 13 10 8 11 8
Formula B: 13 11 14 14
Formula C: 4 1 3 4 2 4
Apakah rata-rata waktu curing ketiga formula tersebut sama pada
taraf keberartian  = 5%?

13-20
ILUSTRASI 13.3 (Coba dikerjakan sendiri)
 Susun tabel ANOVA bagi data hasil pengamatan jam terbang pilot pada
lima maskapai penerbangan berikut ini.(*
Perlakuan (Maskapai Penerbangan)
1 2 3 4 5
151 195 239 17 163
57 180 215 49 231
50 108 111 117 122
331 183 173 38 213
99 233 248 15 256
232 117 277 155 279

(* Suparman
13-21
AKHIR BAB 13.0

Anda mungkin juga menyukai