Anda di halaman 1dari 15

Makalah

MENANYA ALASAN DIPERLUKANNYA PANCASILA DALAM KAJIAN


SEJARAH BANGSA INDONESIA
“Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pancasila”

DISUSUN OLEH :
NAMA : MUH. RAUF ASY SHIDIQ
NIM : 412423034
KELAS : MATEMATIKA ( A )

DOSEN PENGAMPU :
Asmun W Wantu, S.Pd, M.Sc

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang memberikan banyak
kenikmatan. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, beserta sahabat-sahabatnya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila yang
membahas mengenai “Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika”. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih jauh dari kata sempurna.
Baik dari segi penyusuna bahasa ataupun teknik penulisannya. Oleh karena itu
kami sebagai penyusun makalah ini mohon maaf dan meminta kritik atau saran
dari pembaca, khususnya dari dosen pengampu mata kulia Pancasila guna menjadi
acuan bagi kami untuk lebih baik lagi kedepannya. Semoga Makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, terima kasih.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bone bolango, September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2

1.3 Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3

2.1 Pancasila sebagai identitas bangsa...............................................................3

2.1.1 Pengertian pancasila sebagai identitas bangsa.............................................3

2.2 Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia.............................................5

2.3 Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia.....................................6

2.4 Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa.......................................................................8

2.5 Pancasila sebagai perjainjian luhur..................................................................9

BAB III PENUTUP.............................................................................................10

3.1 Kesimpulan................................................................................................10

3.2 Saran...........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia telah diterima secara


luas dan bersifat final. Namun, walau Pancasila saat ini telah dihayati sebagai
filsafat hidup bangsa dan dasar negara yang merupakan perwujudan dari jiwa
bangsa, sikap mental, budaya dan karakteristik bangsa, hingga saat ini asal-usul
dan kapan dikeluarkan atau disampaikannya Pancasila masih dijadikan kajian
yang menimbulkan banyak sekali penafsiran dan konflik yang belum selesai
hingga saat ini.

Di balik itu semua, nyatanya Pancasila memang mempunyai sejarah yang


panjang tentang perumusan pembentukannya dalam perjalanan ketatanegaraan
Indonesia. Sejarah ini begitu sensitif dan bisa saja mengancam keutuhan negara
Indonesia. Hal ini dikarenakan begitu banyak polemik serta kontroversi yang akut
dan berkepanjangan baik mengenai siapa pengusul pertama sampai dengan
pencetus istilah Pancasila.

Soekarno pernah mengatakan “jangan sekali-kali melupakan sejarah”.


Dari perkataan tersebut dapat dimaknai, bahwa sejarah mempunyai fungsi yang
beragam bagi kehidupan. Seperti diungkap seorang filsuf Yunani yang bernama
Cicero (106-43 SM) yang mengungkapkan “Historia Vitae Magistra”, yang
bermakna “sejarah memberikan kearifan”. Sejarah memperlihatkan dengan nyata
bahwa semua bangsa memerlukan suatu konsepsi dan cita-cita.

Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bersama
dengan bangsa Indonesia sejak dulu. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar
negara, merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur negara Republik
Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsurnya yaitu pemerintah,
wilayah, dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya merupakan dasar pijakan
penyelenggaraan negara dan seluruh kehidupan negara Republik Indonesia.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Pancasila sebagai Identitas Bangsa Indonesia

2. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

3. Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa Indonesia

4. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa

5. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur

1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa memahami bagaimana konsep pancasila Dalam Kajian
sejarah bangsa indonesia
2. Agar memahami cara membangun argument tentang dinamika dan
tantangan Pancasila dalam kajian sejarah Bangsa Indonesia

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pancasila sebagai identitas bangsa
2.1.1 Pengertian pancasila sebagai identitas bangsa
Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia pada
hakikatnya merupakan suatu sumber dari segala sumber hukum dalam negara
Indonesia.Sebagai suatu sumber dari segala sumber hukum secara objektif
merupakan suatu pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum, serta cita-cita
moral yang luhur yang meliputi kejiwaan, serta watak/sifat bangsa Indonesia,
yang pada tanggal 18 Agustus 1945 telah di padatkan dan diabstraksikan oleh
para pendiri negara menjadi lima sila dan ditetapkan secara yuridis formal
menjadidasar filsafat Negara Kesatuan RepublikIndonesia. Hal ini
sebagaimana ditetapkan dalam Ketetapan No. XX/MPRS/1966 (Kaelan, 2008:
77). Pergerakan yang muncul saat itu memang menjadikan Pancasila sebagai
pondasi berdirinya sebuah pergerakan. Para pemuda yang antusias dengan
pergerakan tersebut mempunyai jiwa satu rasa dan satu nasib berdasarkan
nilai yang terkandung di dalam ideologi Pancasila. Seiring berkembangnya
zaman, nilai yang terkandung dalam ideologi tersebut semakin sempit dan mulai
terkikis. Adanya paham yang masuk seperti globalisasi, menguatnya paham
fundamentalisme saat ini yang mampu mengikisrasa solidaritas dan mampu
merubah paradigm masyarakat terhadap ideologi Pancasila. Dalam situasi
kehidupan yang demikian, mutlak diperlukan adanya paradigm kehidupan
berbangsa dan bernegara yang dapat dijadikan pegangan masyarakat Indonesia.
Nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan, keramahtamahan sosial,
kerukunan, tenggang rasa, dan rasa cinta tanah air yang pernah dianggap sebagai

Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitaskebangsaan. Secara


etimologis, identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan ”nasional”. Kata
identitas berasal dari bahasaInggris identity yang memiliki pengertian harfiah;
ciri, tanda atau jati diri yang melekat padaseseorang, kelompok atau .

6
sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain. Kata “nasional” merujuk
pada konsep kebangsaan. Kata identitas berasal dari bahasa Inggrisidentiti yang
memiliki pengerian harfiah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat
padaseseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Jadi,
pegertian Identitas Nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian
bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagaiIdeologi Negara sehingga
mempunyai kedudukan palingtinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan
bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia,
dalamarti lain juga sebagai Dasar Negara yang merupakan norma peraturan
yang harus dijnjung tinggioleh semua warga Negara tanpa kecuali “rule of
law”, yang mengatur mengenai hak dan kewajiban warga Negara, demokrasi serta
hak asasi manusia yang berkembang semakin dinamis di Indonesia. atau
juga Istilah Identitas Nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain

http://jurnal.untag-banyuwangi.ac.id/index.php/wasbang/article/view/43/19
Latif, Yudi. Mata Air Keteladanan: Pancasila dalam Perbuatan. Jakarta: Mizan, 2014.

Ali, As‟ad Said. Negara Pancasila: Jalan Kemaslahatan Berbangsa. Jakarta: LP3ES, 2009.

2.2 Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia


Istilah Pancasila sebagai kepribadian bangsa adalah merujuk kepada
pengertian identitas. Hendrizal4 mengatakan Identitas suatu bangsa tidak dapat
dipisahkan dengan jati diri bangsa tersebut atau lebih populer disebut sebagai
kepribadian suatu bangsa. Lebih lanjut Hendrizal 5 mengemukakan bahwa
kepribadian sebagai identitas nasional suatu bangsa adalah keseluruhan atau
totalitas dari kepribadian individu-individu sebagai unsur yang membentuk
bangsa tersebut. Oleh karena itu pengertian identitas nasional suatu bangsa tidak
dapat dipisahkan dengan pengertian “peoples character”, “national carachter” atau
“national identity”. Identitas merupakan sesuatu yang dikonstruksi oleh
masyarakat untuk memberi makna pada kehidupannya. Ketika ditarik ke tingkat
nasional, negara mengonstruksi identitas bangsa (identias nasional). 6 Identitas

7
nasional (bangsa) adalah ungkapan nilai budaya suatu masyarakat atau bangsa
yang bersifat khas yang membedakannya dengan bangsa lain. 7 Pancasila adalah
identias nasional bangsa Indonesia. Kaelan mengatakan bangsa Indonesia adalah
kausa materialis dari Pancasila8. Kaelan menegaskan: Secara historis bahwa nilai-
nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum dirumuskan dan
disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara objektif historis telah dimiliki
oleh bangsa Indonesia sendiri sehingga asal nilai-nilai Pancasila tersebut tidak lain
adalah dari bangsa Indonesia sendiri, atau dengan kata lain bangsa Indonesia
sebagai kausa materialis Pancasila. Oleh karena itu berdasarkan fakta objektif
secara historis kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan
nilainilai Pancasila9. Berpijak dari pendapat Kaelan, penulis mencoba untuk
menemukan nilai-nilai tersebut dari perspektif sebagai seorang Muslim. Dalam
hal ini tentu sumber dasar ajaran Islam yang menjadi acuan utama bagi penulis.
Untuk itu perlu penulis tekankan, adalah berbeda antara sebagai seorang Muslim
dengan sumber dasar ajaran Islam. Seorang Muslim bisa saja melakukan
kesalahan atau menyimpang dari ajaran Islam. Oleh karena itu, maka di dalam
menilai kesesuaian antara Pancasila dengan ajaran Islam perlu dilihat pada ajaran
Islam itu sendiri, bukan melihat pada umatnya. Umat Islam bisa jadi ada yang
baik dan ada yang kurang baik. Di sisi lain, andaikata ada sekelompok umat
Muslim yang menyuarakan tentang negara Islam, tentu hal ini patut dipahami
sebagai reakasi atau anti tesa terhadap fakta yang terjadi di dalam bernegara dan
berbangsa Indonesia. Untuk itu tidak perlu disikapi secara berlebihan, apalagi
dengan memusuhi umat Muslim. Jika sikap seperti ini dilakukan, maka selamanya
isu ini akan selalu muncul dan bergelora. Di sini penulis ingin

8
4 Hendrizal, “Mengulas Identitas Nasional Bangsa Indonesia Terkini. Pelita Bangsa Pelestari
Pancasila,” Pelita Bangsa Pelestari Pancasila 15, no. 1 (2020): 1–21.

5 Ibid. 6 A Safril Mubah, “Revitalisasi Identitas Kultural Indonesia Di Tengah Upaya


Homogenisasi Global,” Global & Strategis Edisi Khusus, no. Desember (2011): 251–60.

7 Akhmad Yazidi, “Bahasa Indonesia Sebagai Identitas Nasional Bangsa Indonesia


(Indonesian Language As The National Identity Of Indonesian),” Jurnal Bahasa & Sastra 2, no. 2
(2012): 163–77

2.3 Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia


Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara Indonesia
mengandung arti yang sangat penting dalam membentuk identitas, karakter, dan
arah pembangunan negara tersebut.

Sebagai pandangan hidup, Pancasila adalah pandangan filosofis yang


mengandung nilai-nilai moral, etika, dan sosial yang menjadi pedoman bagi
kehidupan individu dan masyarakat Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila
merupakan pijakan utama bagi penyusunan konstitusi dan sistem pemerintahan
Indonesia.

Pancasila sebagai pandangan hidup memiliki lima sila atau prinsip dasar yang
menyatakan nilai-nilai fundamental yang harus dipegang teguh oleh seluruh warga
negara Indonesia.

1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup

Sebagai pandangan hidup, Pancasila adalah seperangkat nilai dan prinsip yang
membimbing perilaku, moralitas, dan etika hidup individu dan masyarakat
Indonesia. Kelima sila dalam Pancasila menjadi dasar bagi nilai-nilai kebenaran,
kejujuran, persatuan, dan keadilan.

Pancasila mengajarkan untuk hidup berdasarkan keyakinan kepada Tuhan


Yang Maha Esa, menghormati martabat kemanusiaan, dan berlaku adil serta
beradab dalam segala aspek kehidupan.

9
2. Pancasila sebagai Dasar Negara

Sebagai dasar negara, Pancasila memiliki kedudukan yang istimewa dalam


sistem hukum dan tatanan pemerintahan Indonesia. Pancasila diakui sebagai
ideologi negara dan menjadi landasan utama bagi penyusunan konstitusi
Indonesia, yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI)
1945. Konstitusi ini menyatakan komitmen pemerintah dan seluruh warga negara
untuk hidup berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Kesimpulan dari pembahasan di atas adalah bahwa Pancasila memiliki dua


peran penting dalam kehidupan Indonesia, yaitu sebagai pandangan hidup dan
dasar negara. Pancasila memainkan peran sentral dalam membentuk identitas
bangsa Indonesia dan menentukan arah pembangunan negara. Sebagai pandangan
hidup, Pancasila membimbing individu untuk hidup dengan nilai-nilai luhur.

Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi pijakan utama dalam menjalankan


pemerintahan dan mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan
menghargai, memahami, dan mengamalkan Pancasila, Indonesia berusaha untuk
mencapai cita-cita sebagai negara yang adil, makmur, dan berdaulat.

https://fkip.umsu.ac.id/2023/07/21/pancasila-sebagai-pandangan-hidup-dan-dasar-negara/

2.4 Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa


Pancasila adalah sebuah pedoman kehidupan bagi rakyat Indonesia
dalam menjalankan kehidupan. Dengan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap
sila, Pancasila mampu menyatukan semua keragaman yang ada di Indonesia.
Dalam Lubis (2019), dituliskan pendapat dari para tokoh yang berpengaruh
dalam mengemukakan pendapat mengenai pengertian Pancasila. Yang
pertama ada Soekarno mengemukakan bahwa Pancasila adalah isi jiwa bangsa
negara Indonesia yang sudah ada dari masa ke masa berabad-abad lamanya
yang terkubur tak bersuara akibat adanya kebudayaan barat. Sehingga
Pancasila adalah falsafah bangsa Indonesia. Tokoh kedua: Notonegoro yang
menyatakan, Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi negara Indonesia

10
yang diinginkan dapat menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia yang mampu
menjadi pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan

Aminullah (2016) mengutarakan tujuan mencantumkan Pancasila


kedalam bagian dari pembukaan UUD NRI tahun 1945 adalah agar bisa
digunakan sebagai landasan untuk mengatur jalannya pemerintahan Indonesia
agar sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa. Karena nilai Pancasila pada
dasarnya telah terbentuk jauh sebelum diciptakannya Pancasila oleh karena itu
Pancasila bisa disebut sebagai pandangan hidup juga sebagai tujuan hidup bangsa
Indonesia. Laksono (2008: 2), mengutarakan sumber kekuatan untuk perjuangan
bangsa Indonesia adalah nilai materiil dari Pancasila. Semua nilai yang
terkandung dalam Pancasila telah menjadi sebuah simpul tali yang mengikat dan
mampu mendorong dalam upaya untuk menegakkan dan memperjuangkan
kemerdekaan yang berhasil membuktikan bahwa Pancasila benar-benar telah
sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia. Syam (dalam Zabda, 2016) mengungkapkan
bahwa Pancasila mempunyai kewajiban agar dapat mengarahkan hukum dan
perilaku masyarakat menuju harapan dan cita-cita yang diingankan oleh warga
bangsa Indonesia.

https://journal.actual-insight.com/index.php/decive/article/view/225/167

2.5 Pancasila sebagai perjainjian luhur


Dikatakan oleh Soeharto bahwa 'Pancasila adalah perjanjian luhur seluruh
rakyat Indonesia, yang harus selalu kita bela selama-lamanya". Pada saat bangsa
Indonesia mendirikan negara (Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945).
Bangsa Indonesia belum mempunyai Undang-Undang Dasar Negara yang tertulis.
Baru keesokan harinya tanggal 16 Agustus 1945 disahkanlah Pembukaan dan
BatangTubuh UUD 1945 oleh PPKI. PPKI merupakan penjelmaan atau wakil-
wakil dari seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan perjanjian luhur itu.
Pancasila Sebagai Cila-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia. Pancasila sebagal cita-
cita dan tujuan bangsa Indonesia, yaitu sebagai cita-cita dan tujuan bangsa
Indonesia, pernah diucapkan dalam pidato Presiden Soeharto di depan sidang
DPRGR pada tanggal 17 Agustus 1967. Dikatakan oleh Soeharto bahwa "Cita-

11
cita luhur negara Indonesia tegas dimuat di dalam Pembukaan UUD 1945.
KarenaPembukaan UUD 1945 merupakan penuangan jiwa Proklamasi ialah jiwa
Pancasila,maka dengan demikian Pancasila juga merupakan cita-cita dan tujuan
bangsa Indonesia. Cita-cita luhur inilah yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia.
Pancasila Sebagai Filsafat Hidup yang Mempersatukan Bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan bangsa Indonesia.
Hal ini wajar mengingat Pancasila adalah Filsafat Hidup dan kepribadian Bangsa
Indonesia, yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh bangsa
Indonesia diyakini paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan
paling sesuai tepat bagi bangsa Indonesia sehingga dapat mempersatukan bangsa
Indonesia. Pancasila sebagal Dasar Negara dipergunakan untuk mengatur
Pemerintahan Negara. Pengertian Pancasila Sebagai dasar Negara sesual dengan
bunyi Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan maka disusunlah kemerdekaan
bangsa Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada. Pancasila sebagal Dasar Negara
memiliki pokok kaidah negara yang fundamental, asas kerohanian Pancasila
adalah mempunyai kedudukan istimewa dalam hidup kenegaraan dan hukum
bangsa Indonesia.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bersama
dengan bangsa Indonesia sejak dulu. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar
negara, merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur negara Republik
Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsurnya yaitu pemerintah,
wilayah, dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya merupakan dasar pijakan
penyelenggaraan negara dan seluruh kehidupan negara Republik Indonesia.
Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia terbagi menjadi beberapa tahap,
yaitu Pancasila era pra kemerdekaan, Pancasila era kemerdekaan, Pancasila era
orde lama, Pancasila era orde baru, dan Pancasila era reformasi

3.2 Saran

Pancasila yang merupakan ideologi dan jati diri bangsa Indonesia, saat
ini nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sudah mulai dilupakan dan
ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, para generasi muda
harus dapat bersatu dan damai walau berbeda suku, budaya, dan agama. Dapat
berpikir rasional, demokratis, dan kritis dalam menuntaskan berbagai persoalan
yang terjadi. Memiliki semangat jiwa muda yang membangun Negara Indonesia,
dengan cara cinta tanah air dan rela berkorban, serta menjunjung tinggi nilai
nasionalisme anatara agama, budaya, dan suku bangsa agar tidak terjadi
perpecahan antar sesama bangsa Indonesia.

13
DAFTAR PUSTAKA
Frofizi, Risieri. 2001. What is Value?. Terjemahan Cuk Ananta Wijaya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Hartati, F. P. (2019). Etika Politik Dalam Politik Hukum Di Indonesia (Pancasila


Sebagai Suatu Sistem Etika). JISIPUNJA Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Fisipol Universitas Jambi, 2(2), 1-9.

https://stekom.ac.id/artikel/macam-macam-etika

https://www.kompasiana.com/kikaandira/619e6dab62a704379246e012/konsep-
dan- urgensi-pancasila-dalam-sistem-etika?page=all

Isnanto, R. R. (2009). Buku ajar etika profesi.

Istighfarotur Rahmaniyah. 2009. Pendidikan Etika. Aditya Media. Malang

Lacey Hugh. 1999 is Science value Free? London: Routledge Nurwardani,

Paristiyanti. 2016. BUKU AJAR MATA KULIAH WAJIB UMUM PENDIDIKAN


PANCASILA. Jakarta: RISTEKDIKTI.

Putri, F. S., & Dewi, D. A. (2021). Implementasi Pancasila sebagai Sistem


Etika. EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and
Counseling, 3(1), 176-184.
Tomalili, Rahmanuddin. 2019. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Yogyakarta: Deepublish

Darmodiharjo, Darji. 1982. Pancasila dalam Beberapa Perspektif. Jakarta: Aries


Lima

Yuniarsih, Yuyun dkk. 2017. Kajian Pancasila. Bandung: Lekkas.

http://makalahanakkuliah.blogspot.co.id/2016/08/pancasila-era-orde-baru.html
Diakses pada 12 Nopember 2017.

https://prezi.com/0e94io7swjr-/pancasila-pada-era-reformasi/
Diakses pada 16 Nopember 2017.

14
Dewi, A.D. 2021 Implementasi nilai pancasila sebagai landasan bhineka tunggal
Ika.

Jurnal kewarganegaraan. Glenn, J. K., & Goldman, J. (1976). Task delegation to


physician extenders—Some comparisons.

American Journal of Public Health, 66(1), 64–66.


https://doi.org/10.2105/ajph.66.1.64 Hamid Darmadi. (2014).

Urgensi pendidikan pancasila dan kewargaegaraan dinperguruan tinggi (2nd ed.)

15

Anda mungkin juga menyukai