Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FONOLOGI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar


Bahasa Indonesia SD

Dosen pengampu : Ibu Ratnarti Pahrun, M.Pd

Kelompok 3 :

Usrianti S. Hantulu (151421136)

Mutiara P. Mutala (151421141)

Niawati Umama (151421151)

KELAS 3F

JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
taufik hidayahnya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah
“Fonologi” guna memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Bahasa
Indonesia SD yang diberikan oleh dosen pengampuh mata kuliah ini yaitu
Ibu Ratnarti Pahrun,M.Pd sesuai dengan yang di harapkan. Shalawat serta
salam tidak lupa kita panjatkan atas kehadirat Nabi Muhammad SAW, yang
kita nantikan syafa’atnya di hari akhir nanti. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan berguna bagi khalayak umum, dan tidak lupa saya
memohon maaf apabila dalam penyususnan makalah ini terdapat kesalahan
baik dalam kosa kata ataupun isi dari keseluruhan makalah ini.

Gorontalo,25 September 2022

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................3
2.1 Pengertian Fonologi...................................................................3
2.2 Pembagian Fonologi Dalam Tataran Ilmu Bahasa....................4
2.3 Perbedaan Bentuk Fonem Dengan Huruf..................................7
2.4 Fungsi Fonem............................................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................9
3.1 Kesimpulan................................................................................9
3.2 Saran .........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan resmi di seluruh


Indonesia. Ini merupakan bahasa komunikasi resmi, diajarkan di
sekolah-sekolah dan digunakan untuk disiarkan di media elektronik dan
digital. Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak masyarakat yang
memakai bahasa Indonesia tetapi tuturan atau ucapan daerahnya
terbawa ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Tidak sedikit seseorang
yang berbicara dalam bahasa Indonesia, tetapi dengan lafal atau intonasi
Jawa, Batak, Bugis, Sunda dan lain-lain. Hal ini dimungkinkan karena
sebagian besar bangsa Indonesia memposisikan bahasa Indonesia
sebagai bahasa kedua. Sedangkan bahasa pertamanya adalah bahasa
daerah masing-masing. Bahasa Indonesia hanya digunakan dalam
komunikasi tertentu, seperti dalam kegiatan-kegiatan resmi.

Selain itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya di


Sekolah Dasar, istilah yang dikenal dan lazim digunakan guru adalah
istilah “huruf” walaupun yang dimaksud adalah “fonem”. Mengingat
keduanya merupakan istilah yang berbeda, untuk efektifnya
pembelajaran, tentu perlu diadakan penyesuaian dalam segi
penerapannya. Oleh karena itu, untuk mencapai suatu ukuran lafal atau
fonem baku dalam bahasa Indonesia, sudah seharusnya lafal-lafal atau
intonasi khas daerah itu dikurangi jika mungkin diusahakan
dihilangkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan pengertian fonologi?
2. Bagaimana pembagian Fonologi dalam tataran ilmu bahasa?
3. Apa perbedaan bentuk fonem dengan huruf?
4. Jelaskan fungsi fonem?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian fonologi
2. Untuk mengetahui pembagian fonologi dalam tataran ilmu bahasa
3. Untuk mengetahui perbedaan bentuk fonem dengan huruf
4. Untuk mengetahui fungsi fonem

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengrtian Fonologi

Fonologi terdiri dari dua kata dari bahasa Yunani yakni phone :
merupakan sebuah suara kemudian kata kedua adalah logos yang
memiliki arti tatanan, kata, atau pengetahuan disebut juga tata
suara/bunyi. Namun, suara yang di maksud dalam hal ini Fonologi
bukanlah suara pada umumnya, tetaou suara bahasa yang mampu
membedakan makna di dalam bahasa lisan ataupun tulisan yang
dipergunakan oleh manusia. Suara yang dipelajari di dalam Fonologi
disebut juga dengan istilah fonem.

Ada beberapa pengertian Fonologi menurut Para Ahli sebagai


berikut :

 Kridalaksana (2002) menurut beliau yang di kutip dari kamus


linguistik, fonologi memiliki arti bidang pada linguistik yang
mempelajari dari berbagai bunyi bahasa berdasarkan fungsinya.
 Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia(Depdikbud, 1988:244),
fonologi memiliki arti Ilmu yang mempelajari tentang Bunyi suara,
khususnya terkiat dengan sejarah serta teori perubahan bunyi.
 Berdasarkan penjelasan dari Abdul Chaer (2003:102), berdasarkan
etimologi istilah “fonologi” terbentuk dari kata “fon” yang memiliki
arti “bunyi” sedangkan “logi” memiliki arti sebagai “ilmu”. Maka,
secara umum bisa di bilang Fonologi ini memiliki arti Ilmu yang
mempelajari bunyi bahasa yang umumnya di gunakan oleh manusia.
 Verhaar (1984:36) pun menjelaskan bahwasanya fonologi memiliki
pengertian yang cukup signifikan yang mana sebuah Ilmu yang
memperlajari bidang khusus pada linguistik yang meneliti bunyi

3
suatu bahasa tertentu yang sesuai dengan fungsinya bertujuan
menjadi pembeda antara makna leksikal dalam suatu bahasa.
 Menurut Keraf, 1984: 30. Fonologi dapat di artikan bagian dari
tatanan bahas yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa
 Fromkin & Rodman menjelaskan mengenai Definisi Fonologi yang
mana fonologi merupakan suatu bidang linguistik yang mengamati,
mempelajari, mengalisa dan membecirakan terkait dengan tata bunyi
bahasa.
 Definisi Fonologi berdasarkan yang di katakan oleh Trubetzkoy
(1962:11-12), Fonologi adalah studi bahasa yang terkait dengan
sistem bahas, organisasi bahasa dan meruapakan suatu tudi fungsi
linguistis bahasa.
 Sedangkan menurut Daniel Jones Definisi Fonologi adalah ialah
sistem bunyi sebuah bahasa.

2.2 Fonologi Dalam Tataran Ilmu Bahasa

Fonologi dalam tataran ilmu bahasa terdiri atas:

a. Fonetik

Fonetik yaitu ilmu bahasa yang membahas tentang bunyi-bunyi


ujaran yang dipakai dalam tutur dan bagaimana bunyi itu dihasilkan
oleh alat ucap. Menurut Samsuri (1994), fonetik adalah studi tentang
bunyi-bunyi ujar. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1997), fonetik diartikan bidang linguistik tentang pengucapan
(penghasilan) bunyi ujar atau fonetik adalah sistem bunyi suatu
bahasa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fonetik adalah
ilmu bahasa yang membahas bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan
alat ucap manusia, serta bagaimana bunyi itu dihasilkan. Chaer
(2007) membagi urutan proses terjadinya bunyi bahasa itu menjadi
tiga jenis fonetik yaitu:

4
1) Fonetik artikulatoris

Fonetik artikulatoris disebut juga fonetik organis atau fonetik


fisiologis, mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara
manusia bekerja dalam menghasilkan bunyi bahasa serta bagaimana
bunyi-bunyi itu diklasifikasikan. Pembahasannya antara lain meliputi
masalah alat-alat ucap yang digunakan dalam memproduksi dalam
bahasa itu, mekanisme arus udara yang digunakan dalam
memproduksi bunyi bahasa, bagaimana bunyi bahasa itu dibuat,
mengenai klasifikasi bahasa yang dihasilkan serta apa kriteria yang
digunakan, mengenai silabel, dan juga mengenai unsur-unsur atau
ciri-ciri supresegmental, seperti tekanan, jeda, durasi dan nada.

2) Fonetik akustik

Fonetik akustik mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa


fisis atau fenomena alam. Objeknya adalah bunyi bahasa ketika
merambat di udara, antara lain membicarakan: gelombang bunyi
beserta frekuensi dan kecepatannya ketika merambat di udara,
spektrum, tekanan, dan intensitas bunyi. Juga mengenai skala
desibel, resonansi, akustik produksi bunyi, serta pengukuran akustik
itu. Kajian fonetik akustik lebih mengarah kepada kajian fisika
daripada kajian linguistik, meskipun linguistik memiliki kepentingan
didalamnya.

3) Fonetik auditoris

Fonetik auditoris mempelajari bagaimana bunyi-bunyi bahasa


itu diterima oleh teli

nga, sehingga bunyi-bunyi itu didengar dan dapat dipahami.


Dalam hal ini tentunya pambahasan mengenai struktur dan fungsi
alat dengar, yang disebut telinga itu bekerja. Bagaimana mekanisme
penerimaan bunyi bahasa itu, sehingga bisa dipahami. Oleh karena
5
itu, kajian fonetik auditoris lebih berkenaan dengan ilmu kedokteran,
termasuk kajian neurologi.

Dari ketiga jenis fonetik tersebut yang paling berurusan dengan


dunia lingusitik adalah fonetik artikulatoris, sebab fonetik inilah
yang berkenaan dengan masalah bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu
dihasilkan atau diucapkan manusia. Sedangkan fonetik akustik lebih
berkenaan dengan bidang fisika yang dilakukan setelah bunyi-bunyi
itu dihasilkan dan sedang merambat di udara. Kajian mengenai
frekuensi dan kecepatan gelombang bunyi adalah kajian bidang
fisika bukan bidang linguistik. Fonetik auditoris berkenaan dengan
bidang kedokteran daripada linguistik. Kajian mengenai struktur dan
fungsi telinga jelas merupakan bidang kedokteran.

b. Fonemik
Fonemik adalah ilmu bahasa yang membahas bunyi-bunyi
bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna. Terkait dengan
pengertian tersebut, fonemik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1997) diartikan: (1) Bidang linguistik tentang sistem fonem. (2)
Sistem fonem suatu bahasa. (3) Prosedur untuk menentukan fonem
suatu bahasa. Jika dalam fonetik mempelajari berbagai macam bunyi
yang dapat dihasilkan oleh alat-alat ucap serta bagaimana tiap-tiap
bunyi itu dilaksanakan, maka dalam fonemik mempelajari dan
menyelidiki kemungkinan-kemungkinan, bunyi ujaran yang
manakah yang dapat mempunyai fungsi untuk membedakan arti.
Sebagai bidang yang berkosentrasi dalam deskripsi dan analisis
bunyi-bunyi ujar, hasil kerja fonologi berguna bahkan sering
dimanfaatkan oleh cabang-cabang lingusitik yang lain, misalnya
morfologi, sintaksis, dan semantik.
1) Fonologi dalam cabang morfologi
Bidang morfologi yang kosentrasinya pada tataran struktur
internal kata sering memanfaatkan hasil studi fonologi, misalnya
6
ketika menjelaskan morfem dasar {butuh} diucapkan secara
bervariasi antara [butUh] dan [bUtUh] serta diucapkan [butuhkan]
setelah mendapat proses morfologis dengan penambahan morfem
sufiks {-kan}.
2) Fonologi dalam cabang sintaksis
Bidang sintaksis yang berkosentrasi pada tataran kalimat, ketika
berhadapan dengan kalimat kamu berdiri. (kalimat berita), kamu
berdiri?(kalimat tanya), dan kamu berdiri! (kalimat perintah) ketiga
kalimat tersebut masing-masing terdiri dari dua kata yang sama
tetapi mempunyai maksud yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat
dijelaskan dengan memanfaatkan hasil analisis fonologis, yaitu
tentang intonasi, jedah dan tekanan pada kalimat yang ternyata dapat
membedakan maksud kalimat, terutama dalam bahasa Indonesia.
3) Fonologi dalam cabang semantik
Bidang semantik yang berkosentrasi pada persoalan makna kata
pun memanfaatkan hasil telaah fonologi. Misalnya dalam
mengucapkan sebuah kata dapat divariasikan dan tidak. Contoh kata
[tahu], [tau], [teras] dan [t∂ras] akan bermakna lain. Sedangkan kata
duduk dan didik ketika diucapkan secara bervariasi [dudU?],
[dUdU?], [didī?], [dīdī?] tidak membedakan makna. Hasil analisis
fonologislah yang membantunya.

2.3 Perbedaan Bentuk Fonem dan Huruf

Fonem adalah bunyi terkecil yang dapat membedakan makna,


sedangkan huruf adalah lambang bunyi atau lambang fonem. Misalnya,
dalam bahasa Indonesia yang membedakan kata “kelas” dan “keras”

adalah fonem /l/ dan /r/. Dalam bidang linguistik, huruf sering
diistilahkan dengan grafem. Fonem adalah satuan bunyi bahasa yang
terkecil yang dapat membedakan arti. Sedangkan huruf (grafem) adalah

7
gambaran dari bunyi (fonem), dengan kata lain, huruf adalah lambang
fonem. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) bahwa huruf
adalah tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad
yang melambangkan bunyi bahasa.

2.2 Fungsi Fonem

Fonem merupakan sebuah istilah linguistik dalam sebuah bahasa


yang memiliki fungsi sebagai pembeda makna dalam sebuah bahasa.
Fonem adalah bunyi-bunyi yang membedakan makna (Samsuri, 1987:
125). Misalkan dalam bahasa Indonesia bunyi [k] dan [g] merupakan
dua fonem yang berbeda, misalkan dalam kata "cagar" dan "cakar".
Istilah fonem dapat didefinisikan sebagai satuan bahasa terkecil yang
bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk
membedakan makna. Fonem dalam bahasa mempunyai beberapa
macam lafal yang bergantung pada tempatnya dalam kata. Untuk dapat
menentukan sebuah bunyi termasuk fonem atau bukan, proses
pengkajian harus mencari sebuah kata yang mengandung bunyi
tersebut,lalu membandingkannya dengan kata lain yang mirip. Jika
proses pengkajian tersebut menemukan perbedaan makna maka bunyi
tersebut merupakan sebuah fonem. Dasar bukti identitas sebuah fonem
adalah apa yang disebut fungsi pembeda makna yang terkandung dalam
satuan bunyi bahasa . Semisal pembedaan fonem dalam bahasa
Indonesia yang terdapat kata lupa dan rupa. /l/ dan /r/ dalam bahasa
Indonesia merupakan fonem yang berbeda identitias untuk
membedakan makna dari kata lupa dan kata rupa.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Fonologi terdiri dari dua kata dari bahasa Yunani yakni phone:
merupakan sebuah suara kemudian kata kedua adalah logos yang
memiliki arti tatanan, kata, atau pengetahuan disebut juga tata
suara/bunyi. Adapun menurut Kridalaksana (2002) yang di kutip dari
kamus linguistik, fonologi memiliki arti bidang pada linguistik yang
mempelajari dari berbagai bunyi bahasa berdasarkan fungsinya.
Fonologi dalam tataran ilmu bahasa terdiri atas dua yaitu: Fonetik dan
Fonemik. Selain itu ada perbedaan antara fonem dan huruf yaitu Fonem
adalah bunyi terkecil yang dapat membedakan makna, sedangkan huruf
adalah lambang bunyi atau lambang fonem. Fonem juga memiliki
fungsi sebagai pembeda makna dalam sebuah bahasa.

3.2 Saran

Demikianlah makalah berjudul Fonologi ini kami buat berdasarkan


sumber sumber yang ada. Sehingga perlulah bagi kami, saran dan kritik
dari para pembaca untuk membantu supaya makalah ini mendekati
lebih baik. Atas perhatiannya, saya ucapkan terimakasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

Saranailmu.2018.”Pengertian Fonologi Dan Definisinya Menurut Para


Ahli”https://bprsku.co.id/8-pengertian-fonologi-dan-definisnya
menurut-para-ahli/ di akses pada tanggal 25 September 2022 pukul
19:51.

LaninBot.2020.”Fonemik” https://id.m.wikipedia.org/wiki/Fonemik diakses


pada tanggal 25 September 2022 pukul 20:08.

Arnikesari,Yolla Ellen.2015.”Struktur Fonologi Bahasa Indonesia”


https://blog.unnes.ac.id/ellenyolla/2015/11/19/contoh-makalah-struktur-
fonologi-bahasa-indonesia-2/ diakses pada tanggal 25 September 2022
pukul 20:11.

10

Anda mungkin juga menyukai