Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

”KAJIAN HAKIKAT FONOLOGI, FONETIK, DAN FONEMIK”

di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah kerajinan kebahasaan


Dosen pengampu
Nur Nisai Muslihah M.pd

Di susun oleh:
1.Delta Dhea (204230206)
2.Marselli Tiara Putri (204230213)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt karena atas izin-Nyalah sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini sebagaimana mestinya. Penyusunan makalah yang berjudul
“Kajian hakikat fonologi,fonetik,dan fonemik " ini. Bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas dari mata kuliah kajian kebahasaan dan sebagai bahan ajar untuk mahasiswa.

Tidak sedikit hambatan yang diperoleh penulis temui dalam menyelesaikan makalah ini
akan tetapi berkat kesabaran, keuletan, dan kesungguhan penulis semua hambatan dan
kesulitan tersebut dapat teratasi dengan baik. Ucapan terima kasih penulis tunjukan pula
kepada guru mata kuliah dasar-dasar pendidikan. Semoga segala bantuan yang telah
diberikan bernilai ibadah disisi Allah swt.

Penulis menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang tak luput
dari kesalahan dan ketidak sempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah selanjutnya.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat.

Lubuklinggau,3 maret 2024

Penyusun

¡
Daftar isi
Kata pengantar……………………………………………………………….¡
Daftar isi.………………………………………………………………………¡¡
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………2
1.3 Tujuan……………………………………………………………..2
1.4 Manfaat……………………………………………………………2

BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………….…….3
2.1 Pengertian Fonologi………………………………….…………3
2.1.1 Kajian Fonologi………………………………………….…3
2.1.2 Jenis-Jenis Fonologi………………………………………3
2.2 Pengertian Fonetik……………………………………………….4
2.2.1 Jenis-Jenis Fonetik………………………………………..4
2.2.2 Alat Ucap…………………………………………………….5
2.2.3 Proses Fonasi……………………………………………….5
2.3 Pengertian Fonemik………………………………………………6
2.3.1 Jenis-Jenis Fonemik……………………………………….7
2.4 Perbedaan Fonetik dan Fonemik……………………………….7

BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………….8
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………8
3.2 Saran…………………………………………………………………8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….9

¡¡
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang dipakai manusia untuk tujuan
komunikasi. Oleh karena itu, pengajaran Bahasa indonesia pada hakikatnya
mempunyai ruang lingkup dan tujuan yang menumbuhkan kemampuan
mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan
benar agar seseorang dapat berkomunikasi dengan baik dan benar.

Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak masyarakat yang memakai Bahasa


indonesia tetapi tuturan atau ucapan daerahnya terbawa ke dalam tuturan Bahasa
indonesia. Tidak sedikit seseorang yang berbicara dalam Bahasa indonesia, tetapi
dengan lafal atau intonasi jawa, batak, bugis, sunda dan lain-lain.

Kalau mendengar orang berbicara, entah berpidato atau bercakap-cakap, maka akan
kita dengar tuntutan bunyi Bahasa yang terus-menerus, kadang-kadang terdengar
suara menaik dan menurun, kadang-kadang terdengar hentian sejenak atau hentian
agak lama,fonologi merupakan urutan paling bawah atau paling dasar dalam hierarki
kajian Linguistik.

Yang dikaji fonologi adalah bunyi-bunyi Bahasa sebagai satuan terkecil dari ujaran
beserta dengan "gabungan"antara bunyi yang membentuk silabel atau suku
kata.serta juga dengan unsur-unsur suprasegmental,seperti tekanan,nada, hentian
dan durasi.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penulisan masalah mengenai fonologi bila kita tidak menentukan
patokan-patokan yang jelas mengenai hal-hal :
1.Apakah yang di maksud dengan fonologi ?
2.Apa saja jenis jenis fonologi ?
3.Apakah yang di maksud dengan fonetik ?
4.Apa perbedaan fonetik dan fonemik ?
5.Apa saja jenis jenis fonetik

1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui dan memahami fonologi
2.untuk memahami tentang fonetik
3.Untuk memahami unsur unsur terjadinya bunyi
4.Untuk memahami perbedaan fonetik dan fonemik
5.Untuk referensi bagi mahasiswa

1.4 manfaat
Manfaat dari penulisan ini adalah:
1.Menambah ilmu pengetahuan
2.Meningkatkan intelektualitas serta memperdalam penghayatan keilmuan
3.Mengetahui lebih jauh tentang fenologi,fonetik, dan fonemik
4.Mengetahui dan memahami tentang bunyi bahasa dan bukan bunyi bahasa
5.Mengetahui dengan lebih jelas bagaimana bunyi-bunyi bahasa di hasilkan dan
dituturkan serta mengenai alat-alat artikulasi yang berperan dalam
menghasilkan bunyi-bunyi bahasa

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 pengertian fonologi


2.1.1 kajian fonologi
Fonologi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang bunyi dan proses
terbentuknya dan berubahnya bunyi dalam sebuah bahasa. Dalam konteks bahasa
Indonesia, fonologi memiliki arti yang lebih luas dan fokus pada bunyi bahasa secara
umum, termasuk perilaku, fungsi, dan unsur linguistik yang bersifat netral terhadap
fenomena bunyi. Fonologi membahas aspek fonologi generatif, yang mengkaji
rumus fonologi dalam sesuatu bahasa dan hubungannya dengan tahap fonetik.
Objek kajian fonologi meliputi pengertian fonologi, hakikat fonologi, jenis fonologi,
dan contohnya.

Pengertian fonologi adalah tata bahasa yang dipelajari dalam cabang ilmu
bahasa, yang akan menganalisis bunyi bahasa secara umum. Hakikat fonologi
mempelajari perilaku, fungsi, dan unsur linguistik yang bersifat netral terhadap
fenomena bunyi. Jenis fonologi termasuk fonologi generatif, yang mengkaji rumus
fonologi dalam sesuatu bahasa, dan fonologi descriptif, yang mengkaji struktur bunyi
dalam sebuah bahasa. Contohnya, dalam kajian fonologi dialek Melayu Kabong,
kajian generatif rumus fonologi dalam sesuatu bahasa akan dikaji yang dapat
menghubungkan tahap fonemik dengan tahap fonetik.

Kajian fonologi juga dapat melibatkan kesalahan bunyi dalam bahasa


kanak-kanak, sebagai contoh dari kesalahan bunyi dalam bahasa. Fonologi
merupakan aspek yang sangat penting dalam menghuraikan sesuatu bahasa atau
dialek, dan pengertiannya perlu dijelaskan dengan tepat untuk memudahkan
pemahaman.

2.1.2 jenis jenis fonologi


Jenis jenis fonologi meliputi:
1. Fonetik:
Fonetik akustik
Fonetik artikulatoris
Fonetik auditoris
2. Fonologi:
Fonologi generatif
Fonologi descriptif
3. Fonologi dalam kerangka linguistik
4. Fonologi dalam kaitan dengan bidang pragmatik dan perpeksif pragmatik
5. Fonologi dan kaitannya dengan tata ejaan
3
2.2 Pengertian Fonetik
Fonetik adalah ilmu yang mempelajari bunyi bahasa tanpa melihat fungsi bunyi
sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa. Ruang lingkup keilmuan fonetik
meliputi pembentukan bunyi, penyampaian, dan penerimaan bunyi bahasa. Fonetik
terdiri atas tiga cabang utama: fonetik artikulatoris (mengkaji mekanisme alat-alat
ucap bekerja dalam menghasilkan bunyi ujaran dan bagaimana bunyi-bunyi yang
dihasilkannya diklasifikasikan), fonetik akustik (mengkaji bunyi bahasa sebagai
peristiwa fisis dan meliputi frekuensi getaran, amplitudo, intensitas, timbrenya, dan
lain-lain), dan fonetik auditoris (mengkaji bagaimana proses telinga menerima bunyi
bahasa)

2.2.1 Jenis Jenis Fonetik


Jenis-jenis fonetik
Beberapa jenis-jenis fonetik, antara lain:

1.Fonetik artikulatoris, organis, atau fisiologi


Fonetik artikulatoris bisa disebut juga sebagai fonetik organis atau fonetik fisiologi.
Pada jenis fonetik ini mempelajari bagaimana proses alat-alat bicara yang ada di
dalam tubuh manusia menghasilkan bunyi bahasa.Pada jenis fonetik ini mengkaji
mengenai peran dari organ wicara terhadap penghasilan bunyi bahasa manusia dan
mengkaji mengenai proses terjadinya bunyi bahasa yang dilakukan oleh
organ-organ wicara.

2.Fonetik akustis
Fonetik akustis mempelajari bunyi bahasa ketika merambat di udara, berupa
gelombang bunyi beserta frekuensi dan kecepatan ketika merambat di udara,
spektrum, tekanan, getarannya, amplitudo, istensitasnya, timbrenya, dan lain-lain

3.Fonetik auditoris atau persepsi


Fonetik auditoris bisa disebut juga dengan fonetik persepsi. Pada jenis fonetik ini
mempelajari bagaimana proses telinga menerima bunyi Bahasa sebagai getaran
udara. Fonetik auditoris mengkaji tentang proses bunyi bahasa yang diterima oleh
indra pendengaran manusia sehingga bunyi bahasa tersebut mudah untuk dipahami.

4
2.2.2 Alat Ucap
Alat ucap fonetik adalah alat-alat bicara manusia yang dapat bergerak secara
leluasa dan dapat menyentuh bagian-bagian alat ucap. Alat ucap ini terletak di
bagian bawah atau rahang bawah, dan termasuk dalam kategori artikulator. Alat-alat
ucap yang termasuk artikulator antara lain:
1. Bibir bawah (labium)
2. Gigi bawah (dentum)
3. Ujung lidah (apeks)
4. Depan lidah (front of the tongue)
5. Tengah lidah (lamino)
6. Belakang lidah (dorsum)
Alat ucap ini mendukung proses terjadinya bunyi bahasa dan memiliki peran penting
dalam studi fonetik

2.2.3 Proses Fonasi


Proses fonasi adalah suatu proses yang berlangsung secara bertahap untuk
menghasilkan bunyi bahasa. Proses ini dimulai dengan pengumpulan udara di
tenggorokan, yang kemudian dikeluarkan melalui alat ucap. Proses ini dapat
menghasilkan bunyian dengan atau tanpa getaran pita suara.
Bunyian tanpa getaran pita suara, seperti konsonan 'h' dan 'k', disebut bunyian tanpa
suara. Bunyian ini terjadi karena pita suara tidak bergetar saat menghasilkan bunyi.
Bunyian bersuara, seperti vokal 'a', 'i', 'u', 'e', 'o', dan lain-lain, disebut bunyian
bersuara. Bunyian ini dihasilkan dengan getaran pita suara.
Proses fonasi juga terdiri dari elemen-elemen lain, seperti tekanan, nada, dan
intonasi, yang disebut fonem supra-segmental. Fonem supra-segmental berperan
penting dalam membentuk kesan keseluruhan dari bunyi bahasa

2.3 Pengertian Fonemik


Fonemik adalah cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa
dengan memperhatikan jika bunyi-bunyi tersebut berfungsi sebagai
pembeda makna (Triadi & Emha, 2021, hlm. 4). Sementara itu menurut
Muslich (2018, hlm. 2) fonemik adalah sub-bidang fonologi yang
memandang bunyi-bunyi ujar sebagai bagian dari sistem bahasa lazim.
Lazim tentunya merujuk pada konteks yang sudah umum dari bahasa
individu yang dikajinya. Selanjutnya, menurut Keraf (2004) fonemik adalah
ilmu yang mempelajari bunyi ujaran dalam fungsinya sebagai pembeda
arti. Misalnya perbedaan bunyi [p] dan [b] yang terdapat pada kata [paru]
dan [baru]. Dapat disimpulkan bahwa fonemik adalah cabang fonologi yang
mempelajari bunyi bahasa atau bunyi ujaran dengan memperhatikan
fungsinya sebagai pembeda arti dari suatu sistem bahasa.
5
Fokus utama dalam sub-bidang fonemik adalah fonem (phonem). Fonem
adalah kesatuan bunyi terkecil suatu bahasa yang berfungsi membedakan
makna (Triadi & Emha, 2021, hlm. 12). Kenneth L. Pike (1947, hlm. 63
dalam Triadi & Emha, 2021, hlm. 12) mengungkapkan bahwa “a phoneme
is one of the significant units of sounds, or a contranstive sound unit.
Artinya, fonem adalah salah satu unit bunyi yang penting atau sesuatu
yang menunjukkan kontras makna dari unit bunyi.

Pernyataan tesebut menimbulkan pernyataan tentang bagaimana


mengetahui kesatuan bunyi terkecil tersebut berfungsi membedakan
makna. Pembuktiannya hanya dapat ditempuh secara empiris, yaitu
dengan membandingkan bentuk-bentuk bahasa yang diteliti.

Sebelumnya, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa fonem atau suatu


transkripsi fonem dilambangkan dengan simbol “/ /”, misalnya fonem /t/, /k/,
/m/, /d/, dsb. Untuk menemukan pembuktian empiris mengenai suatu
fonem yang dapat membedakan makna, maka kita dapat melakukan
contoh pembandingan bentuk dalam bahasa Indonesia sebagai berikut.

Contoh fonem yang akan digunakan adalah /k/, /t/, /j/, /m/, /d/, /g/. Saat
fonem tersebut digunakan pada kata yang berbeda, maka kata tersebut
berubah maknanya seperti pada contoh di bawah ini.

[ka#lang] penyangga atau penunjang

[ta#lang] saluran air (dari buluh, seng, dan sebagainya) pada cucuran atap

[ja#lang] liar atau tidak dipelihara orang (tentang binatang) atau nakal
(melanggar susila)

[ma#lang] bernasib buruk/celaka

da#lang] orang yang memainkan wayang

6
2.3.1 Jenis Jenis Fonemik

Jenis-jenis fonemik meliputi:


1. Vokal: Bunyi bahasa yang dihasilkan oleh suara tanpa hambatan, dengan
sonoritasnya tinggi.
2. Konsonan: Bunyi bahasa yang dihasilkan oleh arus udara yang dihambat dan
dilepaskan secara kontinu.
3. Diftong: Bunyi bahasa yang dihasilkan oleh dua vokal yang berhubungan
sempurna dalam satu lafal.
4. Kluster: Bunyi bahasa yang dihasilkan oleh kombinasi konsonan dan vokal
dalam satu lafal.
Jenis-jenis konsonan dapat dibedakan berdasarkan cara dihambat, tempat
hambatan, hubungan posisional antara artikulator aktif dan artikulator pasif, dan
bergetar tidaknya pita suara

2.4 Perbedaan Fenetik Dan Fonemik


Fonetik dan fonemik adalah dua cabang ilmu bahasa yang memiliki peran penting
dalam mempelajari bahasa secara mendalam. Perbedaan utama antara kedua
cabang ini adalah pada fokus dan metode yang digunakan untuk mengkaji bunyi
bahasa.
Fonetik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari bunyi bahasa tanpa
memperhatikan apakah bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna
atau tidak. Fonetik mengkaji bunyi bahasa secara umum, tanpa memperhatikan
makna, yang tidak bersifat fungsional.
Fonemik, sementara itu, adalah cabang khusus dalam linguistik yang mengamati
bunyi-bunyi suatu bahasa tertentu menurut fungsinya untuk membedakan leksikal
dalam bahasa. Fonemik memperhatikan perbedaan makna yang dihasilkan oleh
bunyi-bunyi bahasa.
Sebagai contoh, konsonan /p/ dan /b/ memiliki bunyi yang mirip, tetapi
perbedaannya terletak pada suara hembusan yang dihasilkan oleh bibir ketika
mengucapkan huruf tersebut. Fonetik dan fonemik bertanggung jawab
masing-masing untuk memahami bagaimana bunyi bahasa berpengaruh pada
makna kata.

7
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kajian hakikat fonologi fenetik dan fonemik merupakan studi mendalam tentang
bunyi bahasa dan cara pembedanannya dalam membedakan arti. Fonologi adalah
cabang ilmu bahasa yang mempelajari sistem bunyi dan seluk beluk bunyi bahasa,
yang dibagi menjadi dua cabang: fonetik dan fonemik.
Fonetik adalah bagian dari fonologi yang mempelajari cara menghasilkan bunyi
bahasa atau bagaimana suatu bunyi bahasa diproduksi. Fonetik membahas tentang
bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, yang dibagi menjadi tiga
jenis: fonetik artikulatoris, fonetik akustik, dan fonetik auditoris.
Fonemik, sementara itu, adalah bagian dari fonologi yang mempelajari bunyi ujaran
menurut fungsinya sebagai pembeda arti. Dalam pelafalan bunyi, ada bunyi yang
memiliki penekanan makna yang berbeda. Fonemik membantu menganalisis
bagaimana bunyi-bunyi yang berbeda dalam suatu bahasa dapat membedakan
makna, seperti konsonan dan vokal.
Kajian hakikat fonologi fenetik dan fonemik membantu meningkatkan pengertian
tentang bunyi bahasa dan cara pembedanannya dalam membedakan arti. Studi ini
juga membantu dalam mengembangkan kemahiran dalam bahasa dan membantu
dalam pengembangan kemahiran dalam ilmu bahasa.

3.2 Saran
Berdasarkan kajian hakikat fonologi fenetik dan fonemik, ada beberapa saran yang
dapat digunakan:
1. Memahami konsep dan perbedaan antara fonetik dan fonemik: Fonetik
adalah ilmu bahasa yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan
apakah bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau
tidak. Fonemik, sementara itu, adalah ilmu bahasa yang mempelajari bunyi
bahasa menurut fungsinya sebagai pembeda arti.
2. Memahami bahwa fonetik merangkumi penyampaian dan penerimaan bunyi
bahasa, sementara fonemik mempelajari bunyi bahasa yang mempunyai
fungsi sebagai pembeda arti.
3. Memahami bahwa ilmu fonologi dapat dibagi dua bidang kajian, yakni kajian
bidang Fonetik dan kajian bidang Fonemik.
4. Memahami bahwa ilmu fonologi memerlukan konsep, istilah, dan notasi
fonetik sebagai unsur tambahan.
5. Memahami bahwa kajian terhadap fonologi tidak boleh berlaku sehinggalah
kita mempunyai asas pengetahuan yang kukuh dalam semua aspek bidang.
8
DAFTAR PUSTAKA

"Fonologi - Dosen Universitas Sanata Dharma"


"FONO2 - Fonologi Bahasa Indonesia Hakikat Fonologi dan Ruang Lingkup
Fonologi"
"Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik PDF - SlideShare"
"EBOOK FONOLOGI.pdf - Repository Unja"
"makalah - fonologi bahasa makassar - LMS-SPADA INDONESIA"

Anda mungkin juga menyukai