Makalah Linguistik: Fonologi
Makalah Linguistik: Fonologi
Disusun Oleh:
Abdurrahman Afif
Muhammad Rafif Irfan
Muhammad Fatih Assiddiqi
Dosen Pembimbing :
Ade Muhammad Ritonga, M. Pd
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan baik memberikan dukungan, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Dan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat diambil manfaatnya oleh penulis sendiri dan pihak
yang membaca makalah kami.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
BAB II............................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3
PENUTUP ...................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa, sebagai fokus penelitian dalam bidang linguistik, memegang
peran yang signifikan dalam kehidupan manusia. Hubungan erat antara bahasa
dan kehidupan adalah fenomena yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Kebutuhan manusia terhadap bahasa memiliki tingkat kepentingan yang sangat
tinggi dalam pemenuhan serta kelangsungan interaksi antar individu.
Penting untuk diketahui bahwa dalam konteks tulisan ini, bahasa mengacu
pada sistem bunyi yang diucapkan atau dinyatakan oleh manusia. Pada dasarnya,
bahasa adalah rangkaian bunyi yang diucapkan oleh manusia. Bunyi-bunyi ini
berlaku untuk semua bahasa yang digunakan oleh manusia, termasuk bahasa Arab.
Setiap bunyi yang dikenal atau diidentifikasi oleh seseorang kemudian disusun
menjadi ujaran yang memiliki makna.
1
Yayat Sudaryat, Makna Dalam Wacana (Bandung: CV. Yrama Widya, 2008), h. 2.
1
Salah satu area studi dalam ilmu linguistik adalah fonologi. Area ini
berfokus pada segala hal yang berkaitan dengan bunyi-bunyi dalam bahasa. Untuk
para pembelajar bahasa, terutama bahasa Arab, penting untuk memahami terlebih
dahulu bunyi-bunyi yang ada dalam bahasa tersebut sebelum mempelajari struktur
bahasa dan maknanya. Perlu ditekankan bahwa bunyi dan suara adalah dua konsep
yang berbeda. Bunyi bisa muncul melalui berbagai jenis getaran, baik dari benda
maupun alat suara manusia. Kridalaksana menjelaskan bahwa bunyi adalah kesan
yang dirasakan oleh pusat syaraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang
merespons perubahan dalam tekanan udara.2 Dengan definisi tersebut, jelas bahwa
dalam konteks bahasa, bunyi merujuk pada suara yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia.
Semua suara yang bukan dihasilkan oleh alat ucap manusia tidak termasuk
dalam kategori bunyi bahasa. Terdapat beberapa suara yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia, tetapi tidak memiliki makna yang dapat dipahami, sehingga tidak
dapat digolongkan sebagai bunyi bahasa. Contoh dari suara-suara ini termasuk
batuk, bersin, dan lain sebagainya, yang tidak masuk ke dalam sistem bunyi
bahasa. Untuk lebih jelasnya, bunyi bahasa dapat diidentifikasi sebagai bunyi
ujaran, yaitu unit bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dikenal
sebagai fonem dalam bidang fonetik dan fonem dalam bidang fonemik.3 Dalam
tulisan ini, akan dibahas topik fonologi bahasa Arab, dengan fokus pada aspek
fonemnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dari fonologi?
2. Bagaimana mengidentifikasi fonem secara umum?
3. Bagaimana mengidentifikasi fonem bahasa arab?
2
Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik, 4th ed. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2013), h. 27.
3
Abdul Chaer, Linguistik Umum (Jakarta: Rineka Cipta, 2012).
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Fonologi
Kata fonologi (bahasa Indonesia) diserap dari bahasa Inggris, yaitu
“phonology” yang artinya sama dengan arti yang terdapat dalam bahasa Indonesia,
yaitu “Bidang ilmu linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut
fungsinya.”4
5
ذلك الفرع من علم اللغة الذي يعالج الظواهر الصوتية من ناحية وظيفتها اللغوية
Terdapat pula definisi fonologi yang lain, menurut Verhaar, fonologi adalah
“Bidang khusus dalam linguistik yang mengamati bunyi-bunyi suatu bahasa
tertentu menurut fungsinya untuk membedakan makna leksikal dalam bahasa
tersebut.”6
Pakar linguistik membedakan antara istilah fonetik dan dan fonemik. Dimana yang
pertama berarti ilmu yang menyelidiki sistem bunyi tanpa memerhatikan,
membedakan arti atau tidak. Sementara yang kedua adalah sebaliknya; ilmu yang
menyelidiki sistem bunyi suatu bahasa serta memperhatikan perbedaan arti atau
makna yang ditimbulkan oleh perbedaan bunyi dimaksud.
4
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 5th ed. (Jakarta:
Balai Pustaka, 2016), h. 948.
5
Ahmad Mukhtar Umar, Dirasat Al-Shout Al-Lughawiy (Kairo: ’Alam al-Kutub, 1997), h. 68.
6
Sahkholid Nasution, Pengantar Liguistik Bahasa Arab (Sidoarjo: CV. Lisan Arabi, 2017), h. 92.
3
atau fonemik. Sedangkan nomor dua adalah fonetik sebagaimana penjelasan
Sakholid di dalam buku Beliau7
Dalam bahasa Arab ilmu bunyi atau fonologi ini dikenal dengan nama ilmu
al-Aswat. ilmu al-Aswat yaitu ilmu yang membahas tentang pembentukan,
perpindahan dan penerimaan bunyi bahasa.8
10
الوحدة املتميز الصغرئ اليت ميكن جتزئ سلسلة التعبري إليها
7
Ibid, h. 93.
8
Ali Al-Khouli, Mu’jam Ilmu Al-Aswat (Riyadh: Riyadh University, 1982),h. 112.
9
Saida Gani and Berti Arsyad, “Kajian Teoritis Struktur Internal Bahasa,” ’A Jamiy, Jurnal
Bahasa Dan Sastra Arab, 2018, h. 5.
10
Umar, Dirasat Al-Shout Al-Lughawi, h. 161y.
11
Rahlina Musykar Nasution, Fonologi (Medan: Universitas Sumatera Utara, 1999), h. 57.
12
Samsuri, Analisis Bahasa (Jakarta: Erlangga, 1991), h. 124.
4
B. Identifikasi Fonem Secara Umum
Identifikasi fonem merupakan usaha atau langkah-langkah untuk
menentukan apakah suatu suara termasuk dalam kategori fonem atau tidak.
Pendekatan ini melibatkan pencarian unit bahasa, seperti kata, yang memiliki suara
tertentu, dan membandingkannya dengan unit bahasa lain yang memiliki kesamaan
suara. Jika suara-suara tersebut menghasilkan perbedaan makna, maka dapat
disimpulkan bahwa suara tersebut adalah fonem.
Perlu dicatat bahwa identifikasi fonem hanya relevan dalam konteks bahasa
tertentu. Sebagai contoh, dalam bahasa Mandarin (Cina), terdapat fonem /t/ dan
fonem /th/ karena ada minimal pasangan kata, seperti kata /tin/ yang berarti 'paku',
dan kata /thin/ yang berarti 'mendengar'.13
1. Fonem Vokal
: سين/sîn/ ‘huruf
13
Chaer, Linguistik Umum, h. 126.
5
2) Vokal --َ- /a/ dan ﺎـ َ ـ/â/. Distribusinya sebagai berikut :
من/man/ ‘siapa’
بر/burrun/ ‘gandum
بر/burrun/ ‘gandum’14
7)
2.Fonem Konsonan
: طين/thîn/ ‘tanah’
14
Nasution, Pengantar Liguistik Bahasa Arab, h. 95-96.
6
di tengah : فﺎتر/fâtir/ ‘yang hangat-hangat kuku’
Huruf “ ”ت/t/ dan “ ”ط/t/ dalam bahasa Arab adalah dua buah fonem
yang berbeda, namun dapat membedakan makna.
: خﺩم/khadama/ ‘melayani’
Huruf “ ”ت/t/ dan “ ”ﺩ/d/ dalam bahasa Arab adalah dua buah fonem
yang berbeda, namun dapat membedakan makna.
حلق/halaqa/ ‘mencukur’
7
4) Konsonan “ ”ﺩdan “ ”ضdistribusinya yaitu:
ضل/Dhalla/ ‘Sesat’
Kedua huruf ini merupakan fonem yang berbeda dan dapat membedakan
makna dalam penggunaannya.
ذم/dzamma/ ‘mencela’15
حرص/harasha/ ‘rakus’
شر/syarra/ ‘buruk’
15
Ibid, h. 96-98.
8
Di tengah: نحر/nahara/ ‘menyembelih’
نهر/nahara/ ‘membentak’
نحل/na’lun/ ‘sendal’
سهل/sahula/ ‘gampang’16
بﺩع/bada’a/ ‘merekayasa’
خليل/khalilun/ ‘kekasih’
سلج/saljun/ ‘pemberian’
16
Ibid, h. 98-99.
9
16) Konsonan “ ”زdan “ ”جdengan contoh sebagai berikut
17
Ibid, h. 99-101.
18
Nasution, Fonolog, h. 49i.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fonologi adalah bidang ilmu linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi suatu
bahasa tertentu menurut fungsinya untuk membedakan makna kata tersebut. Fonem
adalah kesatuan yang terjadi dari bunyi-bunyi ujaran yang dapat membedakan
makna.
11
DAFTAR PUSTAKA
Gani, Saida, and Berti Arsyad. “Kajian Teoritis Struktur Internal Bahasa.” ’A
Jamiy, Jurnal Bahasa Dan Sastra Arab, 2018.
Kridalaksana, Harimurti. Kamus Linguistik. 4th ed. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2013.
Sudaryat, Yayat. Makna Dalam Wacana. Bandung: CV. Yrama Widya, 2008.
12