KAK TRIPLE ELIMINASI Siap
KAK TRIPLE ELIMINASI Siap
I. PENDAHULUAN
Saat ini, terdapat tiga penyakit infeksi yang sangat rentan untuk
ditransmisikan dari ibu kepada janin yaitu infeksi HIV (Human Immunodeficiency
Virus), Sifilis, dan Hepatitis B. Ketiga infeksi dan penyakit ini dapat menyebabkan
morbiditas, disabilitas dan kematian bagi ibu dan bisa menurunkan kualitas hidup
anak yang terdampak. Salah satu langkah untuk menanggulangi masalah
tersebut, pemerintah menerapkan program triple elimination untuk
penanggulangan penyakit ini melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 52 Tahun 2017 tentang Eliminasi Penularan HIV, Sifilis, dan
Hepatitis B dari ibu ke anak.
Sebanyak lebih dari 90% kasus infeksi HIV, Sifilis, dan Hepatitis B yang
dijumpai pada anak terjadi karena transmisi dari ibu. Data dari Laporan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2018, menunjukkan
bahwa prevalensi ibu hamil yang mengalami infeksi HIV adalah sebesar 0,39%,
infeksi sifilis sebesar 1,7%, dan infeksi hepatitis B sebesar 2,5%. Pada tahun
2020 di Indonesia, terdapat 6.094 ibu hamil yang positif HIV dan 4.198 ibu hamil
yang positif sifilis, sedangkan di Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun
2020 sendiri ditemukan 4 orang ibu hamil dengan sifilis, 30 orang ibu hamil
dengan HIV, dan 18 orang ibu hamil dengan hepatitis B.
Hal ini harus menjadi perhatian besar bagi masyarakat agar lebih sadar
mengenai bahaya infeksi ini, baik bagi ibu maupun bagi anaknya.
Dalam rangka memutus rantai penularan ketiga penyakit infeksi ini, harus
kita lakukan bersama-sama karena pola penularan dari penyakit tersebut relatif
sama, yaitu dari hubungan seksual, pertukaran/kontaminasi darah dan secara
vertikal dari ibu ke anak, baik selama dalam kandungan, dalam prosese
persalinan, maupun saat menyusui. Transmisi infeksi ini dari ibu kepada anak
sebenarnya dapat dicegah dengan intervensi yang sederhana dan efektif yaitu
berupa deteksi awal atau skrining saat awal kehamilan, pengobatan sedini
mungkin ketika sudah terdiagnosis, dan imunisasi. Kurangnya pengetahuan dan
informasi mengenai infeksi HIV, Sifilis, dan Hepatitis B selama pemeriksaan
kehamilan mengakibatkan tingginya transmisi infeksi ini dari ibu ke anak.
III. TUJUAN
- melakukan rujukan pasien dengan HIV positive (reaktif) ke poli layanan CST
dan pendamping (atas izin pasien)
1. Syarat
a. Membawa dokumen administrasi yang diperlukan :
i. Pengguna layanan BPJS harus membawa kartu BPJS
ii. Pengguna layanan umum harus membawa KTP dan Kartu Keluarga
b. Setiap pelanggan akan dipanggil sesuai nomor antrian untuk mendaftar
diloket
c. Setiap pelanggan menunggu diruang tunggu untuk dipanggil sesuai
dengan urutan rekam medik
2. Biaya
Gratis
3. Waktu – Lama Pelayanan
Waktu :
Senin – Kamis : 07.30 – 12.00
Jumat : 07.30 – 11.00
Sabtu : 07.30 – 11.00
Lama Pelayanan : 30 - 60 menit
4. Prosedur pelayanan
a. Datang sendiri atau diantar oleh pejangkau
b. Membawa rujukan bila dirujuk oleh fasilitas kesehatan lain
c. Membawa persyaratan dokumen administrasi
d. Melalui alur pendaftran
5. Produk / hasil pelayanan yang akan diterima pelanggan :
a. Pelayanan medis
b. Resep obat
c. Surat pengantar pemeriksaan laboratorium
d. Mengetahui hasil pemeriksan laboratorium
e. Surat rujukan
f. Konseling pratest dan posttest
6. Kompetensi petugas
Dokter umum :1
Laboratorium :1
RR (Pencatatan dan Pelaporan ) : 1
Farmasi :1
7. Sarana dan Prasarana
a. ruang tunggu
b. ruang konseling
c. alat diagnostik
d. media informasi
8.Pelayanan informasi
Pelanggan mendapat informasi mengenai :
VI. SASARAN
Semua ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Teluk Pucung baik yang
melakukan pemeriksaan di dalam Puskesmas Teluk Pucung maupun diluar
Puskesmas Teluk Pucung (BPM dan Klinik swasta).
No KEGIATAN J F M A M J J A S O N D
A E A P E U U G E K O E
N B R R I N L S P T P S
1. Pemeriksaan v v v v v v v v v v v v
Triple
eliminasi ibu
hamil
2. Laporan v v v v v v v v v v v v
bulanan
1. PENCATATAN
2. PELAPORAN
3. EVALUASI KEGIATAN
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Teluk Pucung Koordinator Pelayanan HIV/IMS