Preview
Preview
Oleh:
Nurmagita Pamursari
Secara definisi yang dimaksud mutu adalah sesuatu yang efektif dan
efisien baik ditinjau dari segi waktu biaya maupun kualitas. Mutu yang dimaksud
disini adalah mutu dari segi kualitas yaitu apa yang dilaksanakan di lapangan
sesuai dengan rencana. Mutu perkerasan jalan yang berkualitas adalah apabila
jalan tersebut mampu memberikan pelayanan yang aman dan nyaman kepada
sarana transportasi selama umur rencana.
Yang menjadi fokus dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui
penyimpangan yang terjadi terhadap tebal perkerasan. Untuk beberapa nilai yang
diperlukan dalam perhitungan, digunakan nilai sesuai dengan kondisi pada Proyek
Jalan By Pass Soekarno-Hatta (Paket A) Bandar Lampung. Data –data yang
diperoleh dari Proyek Jalan By Pass Soekarno-Hatta (Paket A) Bandar Lampung
diperlukan untuk simulasi pengurangan tebal dan mutu perkerasan lentur.
Berdasarkan analisa pada pengolahan data, Pengaruh terbesar dari
penyimpangan tebal dan mutu bahan diantara ketiga lapis adalah CTB, hal ini
dikarenakan mutu bahan CTB jauh lebih tinggi dibandingkan kedua lapisan
lainnya. Pengaruh penyimpangan 10 % tebal lapisan dan mutu bahan adalah
21,8977 % (surface), 23,1086 % (CTB), dan 12,4731 % (subbase) terhadap %
masa layanan perkerasan.
Kata kunci : Penyimpangan Mutu dan Tebal Perkerasan, Masa Layanan, Umur
Rencana
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I. PENDAHULUAN
Perkerasn .............................................................................................. 6
Komponen ............................................................................................ 29
A. Kesimpulan .......................................................................................... 80
B. Saran .................................................................................................... 81
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu jalan raya merupakan bagian dari ilmu Teknik Sipil yang selalu
manusia itu sendiri. Sehingga jalan raya yang tadinya bersifat darurat
berkembang terus menjadi jalan yang diperkeras, aman dan nyaman serta
Pelaksanaan yang sesuai dengan rencana dan spesifikasi yang telah ditentukan
transportasi yang optimal serta mampu melayani arus lalu lintas sesuai dengan
umur rencana.
2
Pada akhir umur rencana, suatu perkerasan jalan perlu direncanakan untuk
diperbaiki. Akan tetapi umur aktual dari suatu perkerasan jalan tidak selalu
sesuai dengan umur rencana yang ditetapkan saat perancangannya, dapat lebih
beban sumbu tertentu yang direncanakan mampu dipikul oleh perkerasan jalan
hingga akhir umur rencananya. Jika umur aktual dari suatu perkerasan jalan
tercapai jauh lebih cepat dari umur rencananya, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa jumlah pengulangan beban sumbu desain yang dipikul oleh
perkerasan jalan tersebut jauh lebih banyak dari yang direncanakan. Hal itu
B. Rumusan Masalah
Secara definisi yang dimaksud mutu adalah sesuatu yang efektif dan efisien
baik ditinjau dari segi waktu biaya maupun kualitas. Mutu yang dimaksud
disini adalah mutu dari segi kualitas yaitu apa yang dilaksanakan di lapangan
sesuai dengan rencana. Mutu perkerasan jalan yang berkualitas adalah apabila
jalan tersebut mampu memberikan pelayanan yang aman dan nyaman kepada
jalan adalah jumlah repetisi beban lalu lintas ( dalam satuan Equivalent
standart Axle Load, ESAL) yang dapat dilayani jalan sebelum terjadi
3
dan penggunaan jalan sesuai peraturan. Yang menjadi fokus dalam skripsi ini
digunakan nilai sesuai dengan kondisi pada Proyek Jalan By Pass Soekarno-
Hatta (Paket A) Bandar Lampung. Data –data yang diperoleh dari Proyek
C. Tujuan Penelitian
D. Batasan Masalah
Pada penulisan tugas akhir ini, penulis membatasi masalah yaitu pada
mutu bahan terhadap umur perkerasan jalan dengan komposisi lalu lintas yang
E. Manfaat Penelitian
jalan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Saat ini kerusakan jalan di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta cukup parah dan
ditemukan di ruas jalan depan cucian Gading Putih, Kedaton, depan Hotel
6
Nusantara, arah Rajabasa, arah Panjang, dan lainnya. Di ruas jalan depan
Kerusakan jalan ini juga sudah beberapa kali menelan korban kecelakaan
Perkerasan
Ukuran yang digunakan untuk menyatakan perkerasan itu baik antara lain
DDT (daya dukung tanah) untuk lapisan tanah dasar, CBR (california bearing
test) untuk lapisan pondasi atas dan bawah, Marshall Test untuk lapis
yaitu :
1. Faktor Perencanaan
yang berlaku.
terbaru.
teknis.
C. Studi Literatur
Yang dimaksud dengan konstruksi jalan raya adalah suatu bagian jalur
syarat tertentu sangat erat hubungannya dengan keadaan daerah setempat dan
kontruksi jalan yang baik adalah jalan yang dapat memenuhi kebutuhan
8
pelayanan lalu lintas dalam batas masa tertentu yang dikenal dengan rencana
Jenis konstruksi perkerasan jalan pada umumnya ada dua jenis yaitu:
Selain dari dua jenis tersebut banyak juga yang menggunakan jenis gabungan
untuk jalan baru dan untuk peningkatan jalan. Perencanaan jalan baru
pelayanan yang diharapkan baik itu sebelum maupun setelah umur rencana.
sama dengan data-data yang digunakan untuk perencanaan jalan baru, namun
bentuk dan jenis tanah pada daerah pelebaran, susunan material dan lapis
perkerasan yang ada, serta penilaian terhadap lapis permukaan, lapis pondasi
perkersan yang ada. Dengan adanya peningkatan jalan ini tingkat pelayanan
9
untuk menerima beban lalu lintas dan menyebarkan kelapisan bawahnya, guna
dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada sipemakai jalan, maka
Beban lalu lintas yang bekerja diatas konstruksi perkerasan dapat dibedakan
atas :
jalan melalui bidang kontak roda berupa beban terbagi rata, beban tersebut
diterima oleh lapisan permukaan dan disebarkan ketanah dasar menjadi beban
Karena sifat penyebaran gaya maka muatan yang diterima oleh masing-
permukaan harus mampu menerima seluruh jenis gaya yang bekerja, lapis
pondasi atas menerima gaya vertikal dan getaran, sedangkan tanah dasar
tanah dasar dan roda kendaraan yang berfungsi memberikan pelayanan kepada
1. Perkerasan lentur
b. Mudah diperbaiki;
a. Tebal total struktur perkerasan lebih tebal dari pada perkerasan kaku;
12
perkerasan kaku;
2. Perkerasan kaku
Pekerjaan.
tinggi yang didominasi oleh kendaraan berat, di sekitar pintu tol, jalan
atau di daerah jalan keluar atau jalan masuk ke jalan berkecepatan tinggi
b. durabilitas baik;
c. mampu beftahan pada banjir yang berulang, atau genangan air tanpa
yang homogen agar pelat beton tidak retak. Untuk mengatasi hal ini