4541 18644 1 PB
4541 18644 1 PB
1,2)
Universitas Islam Bandung, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
E-mail: 1,2) erwin2h@unisba.ac.id
Abstract. Traffic is a vital for land transport that connects various locations and even
large cities. As civilization and population grew, traffic became more congested and
resulted in congestion, a problem that can not be avoided. One solution that has been
carried out by the government to overcome this problem is by applying traffic
management and methods. Nevertheless, the right method without careful planning
can cause nonoptimal results, besides the amount of expenditure spent in the form of
costs, time, thoughts, and energy. In this study, researchers compile a traffic simulator
system called "LINTAS" which serves as a tool to solve traffic congestion problems.
Various methods and management designs, before they are actually implemented on
the highway, can be simulated first through the LINTAS system. The benefit of LINTAS
system is to test and simulate traffic conditions based on a particular method or
management design. Through this simulation, the most appropriate traffic
management method is expected to be found to overcome traffic congestion problem.
The LINTAS simulator is compiled using the SimEvents toolbox and runs on the
MATLAB-Simulink software. The LINTAS system simulation method is made based
on Mathematics, specifically the Queuing Theory.
Keywords: Traffic, Congestion, Simulation, the Queuing Theory, SimEvents-
Matlab
Abstrak. Lalu lintas adalah sarana penting media transportasi yang digunakan untuk
perjalanan dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Kelancaran sistem lalu lintas adalah
parameter dari perkembangan suatu kota atau daerah, yang meliputi perkembangan
ekonomi, sosial, pendidikan, teknologi, dan lain-lain. Dengan bertambahnya
penduduk, maka jalan raya menjadi padat dan menimbulkan antrian panjang. Solusi
umum yang dilakukan adalah dengan memperluas kapasitas jalan. Namun, secara
umum solusi ini kurang signifikan karena memerlukan biaya yang cukup besar serta
mekanisme pembebasan tanah yang cukup sulit. Dalam penelitian ini, diusulkan
sebuah metode untuk mengurangi kemacetan lalu lintas melalui simulasi dengan
menggunakan aplikasi “LINTAS-BD 1.1”. Aplikasi ini berfungsi untuk
mensimulasikan suatu rekayasa atau metode pengalihan jalur lalu lintas sebelum
diterapkan secara nyata. Metode simulasi ini dilakukan untuk mengevaluasi kondisi
dan situasi lalu lintas dengan berdasarkan penerapan rekayasa atau metode tertentu.
Melalui metode simulasi ini diharapkan dapat diperoleh dan dievaluasi secara
analitis mengenai akurasi, efektifitas, dan efisiensi, dari metode dan rancangan suatu
rekayasa lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun sebuah aplikasi yang
dapat digunakan sebagai sebuah media untuk memperkirakan, menganalisis,
digunakan sebagai alat uji coba metode atau rekayasa pada lalu lintas.
Kata kunci: lalu-lintas, kemacetan, simulasi, teori-antrian, simevents-matlab
210
211 | Erwin Harahap, et al.
pada lampu lalu lintas terhadap jumlah merencanakan sistem lalu lintas
antrian kendaraan, menganalisis dibutuhkan kajian atas dampak yang
pengaruh kendaraan yang parkir di tepi akan terjadi di masa yang akan datang.
jalan terhadap terjadinya kemacetan, Aplikasi LINTAS adalah sebuah
mengevaluasi ketidakteraturan sistem yang dirancang untuk
kendaraan angkutan umum terhadap menjalankan simulasi lalu lintas dengan
kemacetan lalu lintas, menyelidiki dan berdasarkan pada ilmu model-model
memperkirakan faktor-faktor penyebab antrian. LINTAS dibangun untuk
timbulnya kemacetan, serta menemukan melakukan simulasi dengan beberapa
solusi untuk mengatasi kemacetan parameter input, diantaranya adalah
diberbagai lokasi demi terciptanya lalu kapasitas jalan raya, rata-rata laju
lintas yang tertib, aman, dan lancar. kedatangan kendaraan, rata-rata laju
Kemacetan lalu lintas merupakan waktu menunggu kendaraan dalam suatu
salah satu masalah di kota Bandung yang kondisi tertentu misalnya dalam antrian
harus segera dilakukan langkah kemacetan, antrian lampu lalu lintas,
penyelesaiannya. Pemerintah kota atau pada pintu kereta, dan parameter
Bandung sangat serius untuk mengatasi lainnya. Berdasarkan input tersebut,
permasalahan kemacetan ini, dimana LINTAS dapat memperkirakan tingkat
ditunjukkan dengan telah kemacetan yang mungkin akan terjadi,
dilaksanakannya proyek-proyek besar panjang antrian, jumlah kendaraan,
dalam upaya memecahkan masalah jangka waktu perjalanan dari mulai awal
(Harahap, dkk. 2013). Pelebaran jalan hingga tujuan, dan perkiraan lainnya
raya di kota Bandung kecil yang mungkin dibutuhkan untuk bahan
kemungkinannya untuk dilakukan, evaluasi manajemen lalu lintas.
sementara jumlah kendaraan tiap tahun Selain mengolah berbagai
terus meningkat. Apabila tidak parameter diatas, LINTAS disusun untuk
dilakukan usaha penyelesaian, maka dapat memperkirakan kondisi lalu lintas
permasalahan kemacetan di kota setelah diterapkannya suatu metode atau
Bandung akan terus berkembang dan rekayasa. Sebagai contoh, perubahan
menjadi polemik yang berkepanjangan. arah kendaraan menjadi satu jalur atau
Landasan Teoritis dua jalur, pengalihan rute kendaraan
LINTAS: State of the art secara dinamis, penyeimbangan arus
Kemacetan lalu lintas menjadi kendaraan (load balancing), rekayasa
masalah utama diberbagai kota di lampu persimpangan lalu lintas
Indonesia. Kemacetan jalan raya Kota (Harahap, dkk. 2017). serta metode atau
Bandung dapat ditemui pada hampir di rekayasa lainnya yang dapat diterapkan
sebagian besar lokasi jalan pada jam-jam pada aplikasi LINTAS. Simulasi lalu
sibuk. Untuk menganalisis dan lintas diharapkan dapat membantu para
mengevaluasi kemacetan jalan raya pengelola lalu lintas untuk menemukan
diperlukan pengetahuan dan pemahaman metode atau rekayasa yang tepat
mengenai Rekayasa Lalu Lintas. Situasi sehingga menciptakan situasi lalu lintas
lalu lintas Seiring waktu dari tahun ke yang lancar dan terhindar dari
tahun semakin padat dan kompleks, kemacetan.
sehingga sering menimbulkan LINTAS 1.1 merupakan
permasalahan baru disamping peningkatan dari sistem LINTAS
kemacetan. Oleh karena itu, dalam sebelumnya yang dikembangkan sejak
https://doi.org/10.29313/ethos.v7i2.4541
213 | Erwin Harahap, et al.
tahun 2018 dengan spesifikasi sebagai Diantaranya adalah pemodelan arus lalu
berikut: lintas menggunakan persamaan
a) Model-based Disain. LINTAS kinematic, pemodelan arus lalu lintas
disusun menggunakan software roundabout , dan sistem simulasi untuk
MATLAB-Simulink, SimEvents lalu lintas secara parsial atau spesifik
Toolbox [26]. LINTAS dibangun pada kasus tertentu (Harahap, dkk. 2016)
melalui susunan modul-modul. yang khusus mensimulasikan tentang
Metode model-based relatif lebih persimpangan jalan. Terdapat juga
sederhana dibandingkan dengan peneliti lainnya yang melakukan kajian
metode coding, sehingga peneliti lalu lintas secara parsial, hanya
lebih fokus pada disain sistem mengenai pengaruh pejalan kaki,
aplikasi, tidak terganggu oleh error keramaian pasar atau terminal terhadap
karena salah coding. kemacetan lalu lintas.
b) Universal. Banyak media masukkan Aplikasi LINTAS mulai
dan keluaran dapat dihubungkan diperkenalkan pada Maret 2018
dengan aplikasi LINTAS. Media (Wijekoon, 2014). Pada penelitian ini,
masukkan diantaranya: data online, metode simulasi terus dikembangkan
CCTV, dan berbagai tipe sensor dengan dasar ilmu teori antrian. Hasil
masukkan. Untuk media keluaran
dari penelitian ini adalah diharapkan
antara lain: monitor, website, serta
metode simulasi dapat memberikan
data yang dapat digunakan oleh
visualisasi atau gambaran yang cukup
user.
jelas tentang kondisi lalu lintas sebelum
c) Customize-able. Aplikasi LINTAS
dan sesudah diterapkannya suatu
dapat disesuaikan untuk
rekayasa.
menerapkan suatu metode atau
rekayasa tertentu, dan kemudian Rancangan Sistem Simulasi
disimulasikan untuk Aplikasi LINTAS disusun
memperkirakan hasilnya pada menggunakan toolbox SimEvents,
situasi lalu lintas. MATLAB-Simulink (Fadhillah, dkk.
d) Accessible. Aplikasi LINTAS 2017) . Aplikasi ini mirip dengan
dimungkinkan untuk dapat dipasang aplikasi simulasi CDNlink (Harahap,
pada teknologi server atau cloud dkk. 2010) dimana perbedaannya yang
sehingga diakses diakses oleh tampak adalah pada penerapannya yang
masyarakat yang membutuhkan. lebih fokus pada simulasi sistem jaringan
e) Friendliness Output. Keluaran dari komputer atau Internet. Aplikasi
aplikasi LINTAS dapat berupa data simulasi LINTAS dibangun dengan
grafik atau data time series yang menyusun berbagai blok modul yang
dapat digunakan untuk penelitian, ditunjukkan pada gambar 1.
pengamatan, atau evaluasi lebih
lanjut.
Pengembangan pada LINTAS
1.1diantaranya adalah area simulasi yang
lebih luas.
Penelitian Terkait
Disain simulasi dan pemodelan Gambar 1. Rancangan Sistem
mengenai alur lalu lintas telah banyak Dasar Simulator LINTAS
dilakukan oleh para peneliti.
ISSN 1693-699X | EISSN 2502-065X
LINTAS-BD 1.1: Model dan … | 214
https://doi.org/10.29313/ethos.v7i2.4541
215 | Erwin Harahap, et al.
Rata-rata waktu tunggu dalam dan lampu hijau diperoleh dalam satuan
antrian (W) dirumuskan dengan waktu detik. Dalam penelitian ini, lampu
kuning diperhitungkan sebagai lampu
1 ρ hijau karena sifatnya sebagai peringatan
..............
T = W- = ......(3)
μ μ-λ terhadap perubahan warna, dan (3) juga
karena pada saat lampu kuning,
dan rata-rata jumlah kendaraan kendaraan tetap bergerak hingga
didalam antrian (Nq ) dirumuskan dengan menyala lampu merah. Variabel lainnya
yang dikumpulkan adalah kedatangan
1 ρ kendaraan, banyak kendaraan dalam
Nq = W- μ = μ-λ ......(4) ..............
antrian, dan banyaknya kendaraan yang
3. Metode Penelitian (4)
keluar dari keempat ruas jalan.
Pengumpulan Data
Data yang akan dibahas pada 2. Metode Penelitian
artikel ini adalah diperoleh melalui
Langkah-langkah pelaksanaan
observasi di lapangan, tepatnya di
penelitian diuraikan berdasarkan pada
beberapa lokasi/jalur lalu lintas kota
diagram alir pada Gambar 2.
bandung. Data durasi lampu lalu lintas
satu siklus diambil dari empat ruas jalan
suatu perempatan. Durasi lampu merah
https://doi.org/10.29313/ethos.v7i2.4541
217 | Erwin Harahap, et al.
https://doi.org/10.29313/ethos.v7i2.4541
221 | Erwin Harahap, et al.
UNISBA