Anda di halaman 1dari 8
PT CAHAYA RIAU MANDIRI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR OVERBURDEN ACTIVITY SOPICRM/PRO/OO3 Kantor Pusat Perwata Tower Lantai 11 Suite BCD, JI. Pluit Selatan Raya Kav.1, Penjaringan, Jakarta Utara 14440 Telp: + 62.21 2267 5999 2 PT CAHAYA RIAU MANDIRI Kantor Pusat: Perwata Tower Lantal 11 Sute BCD, I, Plut Selatan Raya Kav. 1, Penjaringan, Jakarta Utara 14440 (No, Dokurnen, ‘SOP/GRMIPRO/OOS OVERBURDEN ACTIVITY TTanggal Tet] = 01 Februar 2023 Berlaku Mulai 07 Februari 2023 Revisi Tanggal Alasan Perubahan Catatan: Konsultasikan dengan Document Contfoller untuk memastikan versi dokumen Diperiksa Oleh Disetujui untuk dapat digunakan di Site PT. BKL ‘Agus Riadi Santoso Bharoto Budi Kuncoro Hendi Prihananto ‘Superintendent PRO PIO HSE Supervisor Kepala Teknik Tambang PT.CRM SiteBKL_| PT.CRM SiteBKL__|PT. Banyan Koalindo Lestari|PT. Banyan Koalindo Lestari Dibuat oleh + a Ali Mahesa Sidharta Indr luzeiyin Nasution Ga Tarov Yadev rasional Area 4 Manager Oj GM Oper: ional & Engineering [ea ~Direktur Halaman 2 dari 8 PT CAHAYA RIAU MANDIRI )Kéntor Pusat: Perwata Tower Lanta 11 Suite BCD, JI Plt Selatan Raya Kav. 1, Penjaringan, Jakarta Utara 14440 (No, Dekurmen, Tingkat Revisi 'SOP/GRM/PROIOOS 00) OVERBURDEN ACTIVITY £01 Februari 2025 Tanggal Terit Y Tujuan ‘Standar Operasional Prosedur (SOP) Overburden Activity bertujuan untuk: 14 Memberikan pedoman kepada PIC (Person In Charge) dalam melaksanakan aktivitas pemuatan dan pengangkutan (loading and hauling) overburden 1.2, Mengendalikan pelaksanaan aktivitas pemuatan dan pengangkutan (/oading and hauling) overburden agar sesuai dengan Sistem Manajemen MKPLH yang telah ditetapkan 2 Ruang Lingkup 2.1. Standar Operasional Prosedur (SOP) ini Berlaku di seluruh area PT Cahaya Riau Mandiri 2.2 Standar Operasional Prosedur (SOP) ini méherangkan mengenai pelaksanaan aktivitas pemuatan dan pengangkutan (Joading and hauling) overburden mulai dari Instruksi Kerja Harian (|KH) sampai dibuatnya Laporan Pelaksanaan Harian (LPH). 2.3. Adapun ruang lingkupnya meliputi: Departemen Produksi dan Engineering. 3. Referensi VS 3.1. Undang-Undang No.1 Tahuny fie Keselamatan Kerja 3.2, Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Nomor 27 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara; 3.3. Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Balk; 3.4. Kepmen ESDM Nomor 185.K37.04.DJ8.2019 Petunjiik Teknis Keselamatan Pertambangan dan SMKP Minerba 3.5. 1S0 9001:2015 Klausa 8 Operash, 3.6. ISO 45001:2018 Klausa 8 Operasi) 3.7. ISO 14001:2015 Klausa 8 Operasi; dan 3.8. SMKP Minerba Elemen 4 Implementasi Geena PT CAHAYA RIAU MANDIRI 4.1. Overburden Adaleh lapisan batuan atau material penutup komoditas (bijih atau batubara) dan terletak di bawah lapisan soil 42. Soil Adalah tanah yang berasal dari batuan yang mengalami pelapukan, terletak dekat atau di permukaan serta bersentuhan langsung dengan udaran, berwara kuning hingga coklat dan mengandung-Zat organik. Soil dibedakan menjadi 2 jenis yaitu: © Topsoil ‘Adalah bagian atas dari lapisan tanah, yang mengandung materi organik (humus), berwaftia coklat tua hingga coklat muda, ketebalan +/- 1 m atau tergantung isopach dari ownemLaposan ini sangat berguna untuk Proses revegetasi * Subsoil Adalah bagian bawah dari lapisan tanah dan bagian lebih bawah~dari Wopsoil, yang sedikit mengandung materi organik (Humus). berwama kuning, ketebalan +/- 3(tm. Dasar lapisan subsoil biasanya dibatasi oleh lapisan lempung yang keras atau overburden, Halaman 3 dari 8 PT CAHAYA RIAU MANDIRI Kantor Pusat: Perwata Tower Lantal 11 Suite BCD, JI Plt Selatan Raya Kav. 1, Penjaringan, Jakarta Utara 14440 vy No, Dokumen SOP/GRWIPROIOOS OVERBURDEN ACTIVITY [TingkatRevisi —[-o0 Tanggal Terot__| <1 Februari 2023 43, 44. 45. 46. 47. 48. 49. 4.10. 4.12 4.13 414, 4.15. 4.16. Loading ‘Adalah proses pemuatan material ke alat angkut dengan menggunakan alat muat atau excavator Hauling ‘Adalah proses pengangkutan material oleh alat angkut atau truk ke tempat pembuangan yang telah ditentukan. Owner Adalah perusahaan pemilik tambang yang di dalam aktivitasnya memeriukan jasa kontraktor penambangan dan telah memilikihubungan kerja dengan PT Cahaya Riau Mandiri Weekly Mine Plan ‘Adalah dokumen perencanaan mingguan}yang mencakup penetapan target produksi, rencana penempatan alat, gambar desain dan Work Order (WO) yang merujuk pada Three Months Rolling Mine Plan. Design Map Adalah kumpulan gambar desain beris! boundary, clearing, mine design, mine sequence, drilling sequence, blasting sequence, konstruksi jalan, drainage system, kolam pengendap (settling pond) dan general work untuk jangka Waktu tertentu dan telah disetujui oleh owner. Boundary Clearing ‘Adalah garis batas lahan yang dibersihkan (land clearing). Mine Design ‘Adalah gambar rencana atau rancang banguf tambang dan disposal dalam periode tertentu. Mine Sequence ‘Adalah gambar rencana urutan pekerjaan.penambangan dan kemajuan tambang guna mencapai operasional yang optimal sesuai.dengan desain. Work Order (WO) & Action Report Adalan dokumen yang dikeluarkan ol@hidepartemen Engineering yang isinya merupakan rincian kerja yang harus dilakukan oleh departemen Produksi atau departemen terkait lainnya selama periode waktu satuyminggu: Padayakhiryperiode tersebut, departemen-terkait mengisi laporan pelaksanaan tethadap order yang ada dalam WO. Instruksi Kerja Harian (IKH) ‘Adalah dokumen yang menjadi tanggung jawab dari Manager/Superintendent, diberikan kepada ‘Supervisor dan/ atau Foreman mengenai pekerjaan yang akan dilakukan selama selang waktu satu hari (24 jam ke depan) dan dikeluarkan setiap hari sebelum shift berikutnya mulai bekerja. Laporan Pelaksanaan Harian (LPH) ‘Adalah dokumen yang menjadi tanggung jawab dari Supervisor dan/atau Foreman masing-riasing shift mengenai laporan kemajuan perkerjaan yang tertuang dalam PKH yang telah dilakukar'selama selang waktu satu shift yang menjadi tanggungjawabnya. Daily Coordination Meeting Adalah rapat koordi arian intemal untuk membahas hasil kerja sehari sebelyrrinya, dan rencana kerja hat ii. ‘Stake Out ‘Adalah aktivitas penentuan titik di lapangan oleh tim survey sesuai dengaf desig atau peta. ‘Monitoring and Controlling (MOCO) Adalah tempat khusus untuk mencatat semua aktifitas operasional di lapangan antara lain berupa data produksi (perjam s/d perhari), data down time equipment dan infarmasi-informasi lain (insiden, Halaman 4 dar 8 PT CAHAYA RIAU MANDIRI (Ne. Dokurnen, ‘SOP/GRMIPROIO0S a keadaan lingkungan tambang, dil) serta memberikan masukan atau informasi bila ada keadaan yang membutuhkan "corrective action" dari bagian / departemen terkait. Uraian Prosedur 51 5.2, 5.3, 54, 55, 56. 57. 58. 59. 5.10. Overburden Activity dapat dibahas di dalam intemal meeting setiap hari dan akan dijabarkan dalam FM/CRM/ENG/001 Instruksi Kerja Harian ‘Superintendent Produksi harus memastikan Identifkasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) telah tersedia dalam area kerjanya méfiggunakan FM/CRM/QHSE/008 Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko. Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan karyawan dalam melakukan aktivitas di tambang harus sesuai dengan Hasil Identifkasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) dan Kepmen ESDM Nomor 185,K37.04.DJB.2019 Petunjuk Teknis Keselamatan Pertambangan dan SMKP Minerba. PS5M dilaksanakan oleh pengawas lapangan (Foreman) masing-masing area kerja menggunakan FMICRM/PLANT/009 Form PSM yang dimaksudkan, untuk memastikan Operator siap bekerja, memberikan arahan kepada Operator mengenai pekefjaan yang akan dilaksanakan, potensi bahaya yang mungkin timbul dan caf pengendaliannya. Foreman / Supervisor Produksi wajib: ‘+ Melakukan inspeksi harian di tambang untuk Keglatan Overburden. ‘+ Melakukan Inspeksi Umum Terencana (IUT)/dan Observasi Tugas Terencana (OTT) dan segera melaporkan kepada atasan langsung jika ditemukan potensi bahaya. - Inspeksi Umum Tereneana (IUT): © Foreman Produksi | ~sinspeksijgilakukan 2 kali dalam sebulan paling lambat minggu ke-2 setiap bulan. © Supervisor Produksi _ yoverinspeksi terhadap semua hasil inspeksi yang dilakukan oleh Foreman yang ada di bawabinyapalingambat minggu ke-3 setiap bulan. - Observasi Tugas Terencana © Foreman’Produksi\ \y /: observasildilakukan'minimal tigay(3) kali dalam seminggu. co Supervisor Produkst ~ “Sobservasi dilakukan minimal dua (2) kali dalam seminggu. Apabila produksi tidak tercapai sesuai target: + Satu (1) jam: Foreman Produksi harus menginformasikan kendala produksi kepada Monitoring and Controlling (MOCO) dan melakukan langkah perbaikan serta menginformasikannya ke Supervisor Produksi. * Dua (2) jam berturut —turut: Supervisor Produksi harus menginformasikan kepada Superintendent Produksi dan melakukan langkah perbeikan. + Tiga (3) jam berturut —turut: Superintendent Produksi harus menginformasikan kepada PMI (Project Manager) / DPM (Deputy Project Manager) dan melakukan langkah perbaikan. Foreman Produksi wajib memeriksa dan memastikan batas-batas stake out yang telahditetapkan oleh ‘Supervisor Mine Plan. Supervisor Mine Plan wajib memastikan dan me-review hasil aktivitas mifing yanQ dilakukan Departemen Produksi agar tidak terjadi penyimpangan. ‘Manager / Superintendent Engineering akan melakukan koordinasi dengan Qwrier bilamana terjadi penyimpangan/deviasi di luar schedule yang telah disetujui Owner. ‘Supervisor Mine Plan akan menyediakan altematif rencana lokasl apapf¥e teriadi penyimpangan kendala di lapangan sesuai dengan Revisi Plan yang telah disetujui ole Owner Halaman 6 dat s AL 5.11 5.12. 5.13. 5.14. 5.15. 5.16. CAHAYA RIAU MANDIRI No. Dokumen 'SOP/GRMIPROIO0S Tingkat Revie 00) Tanggal Terbit__] «01 Februar 2023, Foreman / Supervisor Produksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa top soi! yang diambil tidak tercampur dengan material non top soil serta ditumpuk pada lokasi yang telah ditentukan pada peta desain. Manager / Superintendent Engineering harus mempresentasikan kinerja produksi sesuai dengan Weekly Mine Plan, baik pencapaian target, maupun kesesuaian alokasi alat terhadap desain setiap akhir minggu pada meeting koordinasi Foreman / Supervisor Produksi memastikan area front loading, hauling road dan disposal area harus ada monitoring masalah kestabilamparea untuk kegiatan Overburden. Apabila ada penyimpangan maka harus mengkoordinasikan dengaitManager / Superintendent Engineering dan Manager / Superintendent QHSE. Batubara dengan ketebalan dibawah persyaratan kontrak akan diperlakukan sebagai overburden. Penanganannya mengikuti persyaratan Owner. Foreman & Supervisor Produksi wajib memast menyebabkan kehilangan batubara, Pada setiap akhir shift, Forman Produksi atau menandatangani lengkap FM/CRM/ENG/004 Time Sh diserahkan kepada MOCO, paling lambat 1 (satu) jam Checker. In tidak ada area kerja yang berpotensi jawas Lapangan wajib memvalidasi dan at Produksi masing-masing operator dan lah akhir shift untuk site yang mempunyai Halaman 6 dari 8 TORCRMPRORES TgiatRever [0 Tapa er [1 Fae yr No, Dokumen ‘SOP/GRMIPROIOOS Tanggal Tevet | - 01 Februari 2023 a somtungn dott 8) ec le bersmbung echt 3 6 FormRekaman ye mn LAVA DIAL] MANDIRI 6.1. FM/CRM/ENG/OO1 instruksi Kerja Harian. diehy 6.2. FM/CRM/QHSE/008 Identiikasi Bahaya dan Penilaian Resiko 6.3. FMICRM/PLANT/009 Form P5M 6.4. FM/CRM/ENG/004 Time Sheet Alat Produksi 7 Dokumen Terkait 7.1, SOP/CRM/PRO/O01 Land Clearing & Soil Management ye, \ 7.2. SOPICRM/PROI002 Monitoring & Controlling Activity WES 7.3. SOPICRM/PROI004 Coal Mining F$ > 7.4. SOPICRM/PROI005 Coal Hauling Activity oS» 7.5. SOP/CRM/ENGI008 Monitoring Slope Stability 2S ww z Halaman 8 dari 8

Anda mungkin juga menyukai