Effectiveness Aripiprazole SUD Psychotic 072710
Effectiveness Aripiprazole SUD Psychotic 072710
(Adan & Benaiges, Neuropathology of Drug Addictions and Substance Misuse, 2016: 258-268)
Epidemiology of Concurrent Disorder
(Adan & Benaiges, Neuropathology of Drug Addictions and Substance Misuse, 2016: 258-268)
Fundamentals: Concurrent Disorders
Tatalaksana
• Tatalaksana Terintegrasi • Perspektif jangka panjang, komprehensif,
– Kolaborasi antar disiplin ilmu mempertimbangkan budaya, kompetensi,
– Client-centered, orientasi ke pasien dan keamanan
– Mengurangi penggunaan zat
– Meningkatkan fungsi dan memperbaiki
• Staged interventions
gejala psikiatri • Assertive outreach (ACT)
– Menurunkan angka hospitalisasi • Motivational interventions
– Meningkatkan kestabilan saat di rumah
• Counseling, Psikoterapi : CBT, DBT,
– Mengurangi angka penangkapan
– Meningkatkan kualitas hidup Contegency Treatment (reward)
• TC (therapeutic community)
(SAMHSA, Behavioral Health Treatments and
Services, 2016) • Social support interventions
(Drake et al, Psychiatric Services, (Najavits, Journal of
Traumatic Stress, 2001)
Medikasi
• Tatalaksana dilakukan bersama sama pada pasien penggunaan
zat dengan gangguan mental.
• Beberapa medikasi berguna untuk mengatasi beberapa
masalah mental seperti bupropion, untuk depresi dan
ketergantungan nikotin
• Hindari penggunaan medikasi yang menyebabkan
ketergantungan ( Benzodiazepin, stimulan)
• Beberapa medikasi tetap membutuhkan penelitian lebih lanjut
terutama pada pasien dengan komorbiditas
Kriteria Diagnosis
Occurrence of drug-induced psychosis
• seems to be related to several pathogenetic mechanisms:
(a) higher levels of central dopamine, especially for hallucinogens or
psychedelic substances, stimulants and cathinone derivates
(b) a cannabinoid CB1-receptor agonist, in particular for cannabis-related
substances
(c) 5HT2A-receptor agonist for hallucinogenic plants, latest phenethylamines
and tryptamine derivates
(d) antagonist activity at NMDA receptors (n-methyl-D-aspartate receptors) in
ketamine and methoxetamine
(e) k-opioid receptor activation in Salvia divinorum and Mitragyna speciosa
Antipsikotik and Dual Diagnosis
• Terdapat efikasi pada pemberian antipsikotik pada pasien dengan
skizofrenia dengan penggunaan alcohol
• Pasien dengan dual diagnosis dalam program subtitusi yang
menggunakan antipsikotik atipikal menunjukkan remisi yang lebih
baik daripada pasien yang mendapatkan antipsikotik tipikal.
• Dikatakan bahwa antipsikotik atipikal memberikan efikasi yang baik
dalam mengatasi psikopatologi, mengatasi craving, mengurangi
relaps dan meningkatkan angka remisi pada pasien dengan dual
diagnosis
Aripiprazol dan Dual Diagnosis
• Aripiprazol bekerja unik yaitu sebagai parsial agonis pada
reseptor D2 and 5HT1a, antagonis pada reseptor 5-HT2a, dan
agonis pada reseptor D2-autoreceptors presinaptik sehingga
bisa menaikkan dan menurunkan level dopamine pada area
otak
• Pada sebuah studi oleh Skryabin et al, didapatkan bahwa
Aripiprazol terbukti lebih efektif mengatasi gejala psikopatologi
dan juga mengatasi craving dibandingkan haloperidol
menggunakan PANSS, BPRS, dan SCS
• Aripiprazole juga sama efektifnya dengan Quetiapin dalam
mengatasi gejala positif skizofrenia tetapi aripiprazole
dikatakan lebih efektif pada penggunaan zat dibandingkan
quetiapin
• Dan secara statistik lebih bermakna dibandingkan dengan
quetiapine dalam mengatasi craving pada komponen gangguan
isi pikir, sedangkan quetiapine lebih bermakna mengatasi
masalah mood, dan haloperidol bermakna dalam mengatasi
masalah perilaku yang merupakan komponen dari craving
• Pada studi juga dikatakan gejala psikopatologi berhubungan
linier dengan gejala craving
• ketika pemberian aripiprazol efektif mengurangi gejala
psikopatologi, maka gejala craving juga menurun
• Adanya bukti kesetaraan sindrom dari manifestasi gejala
psikopatologi dan gangguan penggunaan zat, terutama craving
• Hal yang sama juga disebutkan dalam penelitian Cuomo I, et al
yang membandingkan pemberian long acting injection
paliperidone dan aripiprazol pada pasien dual diagnosis
psikotik dan SUD, yang menunjukkan bahwa kedua LAI
tersebut menunjukkan efektivitas yang sama dalam mengatasi
gejala psikotik tetapi aripiprazol terbukti lebih efektif
mengatasi gejala craving (SCS)
• Aripiprazole menunjukkan perbaikan gejala pada pasien
dengan SUD komorbid dan gangguan bipolar atau skizoafektif
• Aripiprazole dapat mengurangi craving kokain pada pasien
dengan skizofrenia komorbid dengan SUD dan dengan
gangguan penggunaan kokain
• Aripiprazole dikatakan efektif
untuk kondisi dual diagnosis
karena adanya keterlibatan
reseptor D2 pada penggunaan
zat dan juga gejala psikotik,
sehingga pemberian Aripiprazol
sebagai parsial agonis akan
membantu regulasi dopamin di
reseptor D2 pada pasien dual
diagnosis terutama pasien
psikotik
Kesimpulan
• Komorbiditas menggambarkan dua atau lebih gangguan atau
penyakit yang terjadi atau terdapat pada satu orang. juga
merujuk pada adanya interaksi antara penyakit yang dapat
memburuk karena hal yang lain
• Terdapat tiga kemungkinan terjadinya kejadian co-
occurrence yaitu adanya faktor risiko umum, gangguan
mental berkontribusi pada pemakaian zat dan SUD,
penggunaan zat berkontribusi pada perkembangan
gangguan mental
Kesimpulan
• Terdapat 4 model yang dapat menjelaskan terjadinya
komorbiditas psikiatri dengan gangguan penggunaan zat
yaitu secondary psychiatric disorder models, secondary SUD
models, common factor models, bidirectional models
• Gangguan mental yang umum berkaitan dengan gangguan
penggunaan zat adalah skizofrenia, gangguan depresi, bipolar
dan gangguan spektrum anxietas.
• Diperlukan pendekatan yang komprehensif meliputi
identifikasi dan evaluasi kedua kondisi tersebut dan
ditatalaksana keduanya
• Aripiprazol bekerja unik yaitu sebagai parsial agonis pada reseptor
D2 and 5HT1a, antagonis pada reseptor 5-HT2, dan agonis pada
reseptor D2-autoreceptors presinaptik sehingga bisa menaikkan
dan menurunkan level dopamine pada area otak
• Pemberian antipsikotik atipikal terutama aripiprazole dapat
mengatasi gejala psikotik pada SUD
• Dan Aripiprazole dan antipsikotik lain menunjukkan efektivitas yang
sama dalam mengatasi gejala psikotik tetapi aripiprazol terbukti
lebih efektif mengatasi gejala craving
TERIMA KASIH
THANK YOU
t_tuahta@yahoo.com
Reference
• Research, Data, And Information Center National Narcotics Board The Republic Of Indonesia. Health Research Of Drugs Abuse
Effects. 2019;
• Manullang BS, Hutasoit HBK, Kedokteran F, Lampung U. Gangguan Psikotik Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif Multipel pada Pria
Muda Usia 19 Tahun Psychotic Disorders Due to the Use of Multiple Psychoactive Substances in 19- years-old Young Male
Patients. Majority. 2019;8:1–6.
• Yustiana AV, Alit Aryani LN. Gangguan psikotik akibat penggunaan ganja (cannabis): studi kasus. Medicina (B Aires).
2019;50(2):400–3.
• Wilkinson ST, Radhakrishnan R, D’Souza DC. Impact of Cannabis Use on the Development of Psychotic Disorders. Curr Addict
Reports. 2014;1(2):115–28.
• Media Centre WHO, Schulte MT, Hser YI, NIDA, Booth BM, Curran G, et al. Common Comorbidities with Substance Use Disorders
Research Report Part 1: The Connection Between Substance Use Disorders and Mental Illness. J Stud Alcohol Drugs [Internet].
2010;125(2):1–46. Available from: https://www.drugabuse.gov/publications/research-reports/common-comorbidities-substance-
use-disorders/part-1-connection-between-substance-use-disorders-mental-illness