Anda di halaman 1dari 197

LATIHAN SOAL CBT NOVEMBER 2022

PRODI ILMU KEDOKTERAN JIWA

1 Seorang perempuan berumur 25 tahun, datang dengan keluhan sulit tidur. Hal ini sudah dialami sejak sekitar 3 bulan yang lalu,
hampir setiap hari. Ia sering terbangun-bangun dari tidurnya di tengah malam dan sulit untuk dapat tidur kembali dengan
nyenyak. Beberapa kali ia mencoba mengkonsumsi obat-obat dari warung yang dibelinya sendiri untuk bisa tidur, awalnya ada
perbaikan namun lama-lama kembali lagi keluhannya tersebut. Riwayat konsumsi kafein yang berlebihan dan riwayat
penggunaan napza disangkal olehnya. Pada pemeriksaan status mental tidak ditemukan tanda dan gejala gangguan mental
lainnya. Apakah tatalaksana farmakoterapi yang paling tepat untuk pasien tersebut?
A. Alprazolam 1 mg
B. Amitriptylin 25 mg
C. Clobazam 10 mg
D. Maprotylin 50 mg
E. Clozapin 25 mg

2 Seorang pria umur 34 tahun mendapat antipsikotik injeksi long acting fluphenazine setiap 2 minggu dan mendapat antipsikotik
oral olanzapine 20mg setiap malam selama 2 minggu yang sebelumnya mendapat 10mg. Setelah mengkonsumsi obat tersebut
os mengalami demam dengan suhu 39°C, keringatan, otot kaku, nafas cepat 30x/menit, lemas, dan tekanan darah 150/90 mmhg.
Terapi suportif untuk pasien tersebut adalah :
A. Farmakologi
B. Edukasi
C. Perawatan Sirkulasi
D. Pemeriksaan lab
E. Penghentian obat penyebab

3 Seorang laki-laki berumur 21 tahun, mahasiswa, datang berkonsultasi dengan keluhan sulit tidur. Hal ini telah dialami hampir
setiap malam dalam waktu 2 bulan belakangan ini. Ia mengaku belakangan ini suka mengkonsumsi kopi lalu begadang sampai
dini hari karena nonton bareng sepakbola bersama dengan teman-temannya. Selain itu pada saat mau tidur ia juga masih suka
bermain hp untuk browsing dan sesekali posting di berbagai media sosial yang dimilikinya. Setelah itu ia mengaku jadi sulit
untuk bisa jatuh tertidur, butuh waktu beberapa jam terlebih dahulu baru ia bisa tidur dengan nyenyak. Padahal ia harus bangun
kembali di pagi harinya untuk melanjutkan aktivitas kuliahnya .Apakah edukasi yang paling tepat kita berikan untuk pasien
tersebut?
A. Sleep hygiene
B. Sleep restriction
C. Paradoxical intention
D. Guided imagery
E. Deep breathing

4 Seorang perempuan berusia 35 tahun, sedang menjalani proses hukum sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
yang dilakukan suaminya. Ia bercerita pada polisi bahwa sejak mengalami KDRT, ia merasa murung sepanjang hari dan
kehilangan minat untuk beraktivitas. Ia pun sering berpikir dirinya adalah seorang istri yang gagal dan tidak pantas untuk hidup.
Oleh karena itu, ia diminta menjalani pemeriksaan psikiatri forensik untuk mengetahui dampak psikologis dari KDRT tersebut.
Manakah pernyataan yang perlu Anda sampaikan sebelum melakukan pemeriksaan?
A. Hasil pemeriksaan akan dibuka pada penegak hukum yang berwenang atas kasusnya
B. Hasil pemeriksaan akan disampaikan pada pihak rumah sakit untuk memulai terapi
C. Hasil pemeriksaan akan dituangkan dalam Surat Keterangan Kesehatan Jiwa
D. Hasil pemeriksaan merupakan rahasia antara dokter dengan terperiksa
E. Hasil pemeriksaan akan diberikan pada Ny.A sebagai terperiksa

5 Seorang laki-laki, 32 tahun, menikah dengan 2 orang anak. datang bersama dengan istrinya dengan keluhan sering terlihat diam,
murung, dan sering sendirian mengurung diri di kamarnya. Hal ini telah dialami sejak sekitar 3 minggu yang lalu. Selain itu ia
juga sering tidak nyenyak tidurnya, terbangun-bangun di tengah malam dan sulit untuk tidur kembali. Nafsu makannya
menurun, sehingga berat badannya telah turun sekitar 5 kg dalam 2 minggu terakhir. Ia juga dilaporkan malas untuk beraktivitas
termasuk untuk pergi bekerja di sebuah perusahaan swasta. Akibatnya ia telah mendapat surat peringatan dari pimpinannya.
Pada saat wawancara, ia mengatakan bahwa sering merasa sedih belakangan ini karena merasa telah melakukan kesalahan pada
beberapa orang dekatnya.Apakah pengobatan yang paling tepat untuk pasien tersebut di atas?
A. Amitriptylin 25 mg 2 X 1
B. Maprotylin 50 mg 2 X 1
C. Escitalopram 10 mg 1 X 1
D. Fluoxetin 10 mg 1 X 1
E. Sertralin 20 mg 1 X 1
Jawab: C. Escitalopram 10 mg 1 X 1
Escitalopram merupakan antidepresan golongan SSRI, di mana terapi pilihan
utama untuk depresi adalah golongan SSRI yang dapat menstabilkan suasana hati
dan mempunyai efek sedasi (Stahl).

6 Seorang perempuan berumur 40 tahun, menikah dengan 3 orang anak, sarjana pertanian yang bekerja di sebuah perusahaan
swasta, datang berkonsultasi ditemani oleh suaminya dengan keluhan sering merasa sedih sendiri sampai menangis dan malas
sekali untuk beraktivitas seperti biasanya. Setelah dilakukan wawancara psikiatrik dan pemeriksaan status mental akhirnya ia
didiagnosis dengan Gangguan Depresi tingkat sedang dan diberikan beberapa macam obat yang harus diminum. Dokter juga
memberikan penjelasan serta sedikit bacaan tentang tugas rumah yang harus diisi oleh pasien dan nantinya dibawa saat kontrol
ulang kembali. Apakah terapi non-psikofarmaka yang diberikan oleh dokter pada kasus di atas tersebut?
A. Terapi Kognitif- Perilaku
B. Psikoterapi Interpersonal
C. Terapi Supportif
D. Psikoterapi Psikodinamik
E. Terapi Relaksasi
Jawab: A. Terapi Kognitif- Perilaku
Terapi Kognitif- Perilaku diberikan secara terstruktur dengan pemberian tugas
rumah (PR) yang harus dikerjakan oleh pasien dan dibawa untuk di diskusikan
dengan psikiater pada saat pasien datang untuk kontrol (Modul Psikoterapi).

7 Seorang perempuan berumur 24 tahun, mahasiswi di sebuah perguruan tinggi swasta, datang Bersama dengan kakak
kandungnya dengan keluhan sering terlihat termenung, berdiam diri dan mengurung diri sendiri di kamarnya. Hal ini telah
dialami sejak sekitar 1 bulan belakangan ini. Ia juga mengatakan bahwa ia merasa kurang selera untuk makan sehingga berat
badannya turun secara drastis sekitar 7 kg dalam sebulan terakhir.Ia juga mengatakan malas untuk pergi kuliah dan beraktivitas
seperti biasanya. Pikirannya sering tidak konsen, sering lupa menaruh barang yang biasa dilakukannya. Tubuhnya sering terasa
sangat lelah walaupun tidak bekerja berat sebelumnya. Ia juga sering merasa bersalah kepada keluarganya dan pernah sekali
ada pikiran untuk mengakhiri hidup karena merasa tidak ada lagi gunanya untuk meneruskan hidupnya. Tidak ditemukan adanya
gejala waham dan halusinasi.Apakah diagnosis yang paling tepat untuk pasien di atas?
A. Gangguan Depresi Sedang
B. Gangguan Depresi Berat tanpa ciri Psikotik
C. Gangguan Depresi Berat dengan ciri Psikotik
D. Gangguan Depresi Atipikal
E. Gangguan Distimik
Jawab: B. Gangguan Depresi Berat tanpa ciri Psikotik
Berdasarkan dari PPDGJ-III, kasus tersebut diatas memenuhi kriteria Episode Depresi Berat Tanpa Gejala
Psikotik.

8 Seorang laki-laki berusia 30 tahun, belum menikah, pegawai di sebuah perusahaan swasta, datang dibawa keluarganya ke IGD
dengan keluhan tiba-tiba lemas dan kemudian jatuh pingsan. Tanda-tanda vitalnya secara umum menurun semua, kesadaran
somnolen. Pada saat ditanyakan ke keluarga, pasien dikatakan memiliki riwayat suka mengkonsumsi obat-obat tidur yang dibeli
sendiri sebelumnya karena sering merasa stres dan gelisah dengan berbagai masalah hidupnya. Tidak ditemukan ada riwayat
suatu penyakit medis umum sebelumnya. Bagaimana cara kita menyingkirkan DD untuk kasus di atas?
A. Periksa fungsi ginjal
B. Periksa fungsi hati
C. Periksa fungsi tiroid
D. Periksa kadar alkohol
E. Periksa enzim jantung
Jawab: E. Periksa enzim jantung
Karena keluhan pasien tiba-tiba lemas dan pingsan disertai dengan tanda vital yang menurun, kemungkinan
terdapat gangguan pada organ jantung.
9 Seorang perempuan usia 40 tahun, belum menikah, datang dibawa oleh keluarganya dengan keluhan tiba-tiba lemas dan jatuh
pingsan, tanda-tanda vital secara umum menurun sulit. Pasien dikatakan memiliki riwayat suka mengkonsumsi obat-obat tidur
yang dibeli sendiri karena sering merasa stress dan gelisah sulit tidur. Akhirnya setelah wawancara dan pemeriksaan medis dan
penunjang dilakukan, pasien didiagnosis dengan intoksikasi sedative-hipnotik benzodiazepin. Apakah tatalaksana
farmakoterapi yang kita berikan pada kondisi pasien di atas tersebut?
A. N-acetyl cystein obat batuk (overdosis paracetamol)
B. Naloxone intoksikasi opioid
C. Naltrexone ketergantungan alkohol (alcohol dependence) : acamprosate, disulfiram
D. Flunarizin bipolar
E. Flumazenil

10 Seorang laki-laki berumur 37 tahun, belum menikah, datang ditemani adiknya dengan keluhan sering merasa cemas dan gelisah,
sulit tidur sejak 2 minggu belakangan ini. Ia juga mengeluhkan badannya, terutama kedua belah tangannya sering terasa
gemetaran, serta berkeringat dingin. Ia juga pernah sekali mengalami keadaan seperti mau hilang kesadaran (mau pingsan)
disertai perasaan sulit bernafas. Pasien mengaku bahwa sebelumnya ia punya kebiasaan mengkonsumsi obat-obat tidur sendiri
tanpa berobat ke dokter karena sering merasa stress dan gelisah, namun belakangan waktu ini ia mencoba untuk berhenti karena
takut terkena penyakit ginjal seperti disampaikan oleh teman-temannya. Apakah diagnosis yang tepat untuk kondisi pasien di
atas tersebut?
A. Intoksikasi benzodiazepin
B. Gangguan penyalahgunaan benzodiazepin
C. Gangguan putus zat benzodiazepin
D. Gangguan ketergantungan benzodiazepin
E. Overdosis benzodiazepine

11 Seorang perempuan, 28 tahun, dibawa ke RS dikarena pneumonia bakterial. Hasil sel darah putih dijumpainya sangat rendah
karena pasien menerima kemoterapi untuk limfoma. Malam kedua pasien dirawat di RS, pasien mulai menangis tersedu-sedu
meskipun pasien tidak dapat memberi tahu perawat mengapa ia menangis. Empat puluh menit kemudian, pasien mencabut IV
line dan mulai berteriak mengatakan bahwa orang-orang berusaha menyakitinya. Beberapa jam kemudian, pasien tampak
disorientasi dan sulit untuk dibangunkan. Manakah diagnosis dibawah ini yang paling tepat?
A. Episode depresif
B. Gangguan psikotik due to kondisi medis
C. Gangguan bipolar, episode kini manik
D. Delirium
E. Gangguan stress akut

12 Seorang perempuan, 76 tahun, dibawa ke RS setelah ditemukan tergeletak di lantai rumah oleh anaknya. Saat di RS, pasien
terlihat bingung. Pasien juga terlihat waspada dan memiliki pikiran kacau. Pasien memiliki riwayat pengobatan digoxin dan
benzodiazepine, yang mana baru dikonsumsi karena pasien mengeluhkan insomnia. Apakah diagnosis yang paling tepat?
A. Delirium due to another medical condition
B. Medication-induced delirium
C. Major neurocognitive disorder due to Alzheimer disease
D. Major neurocognitive disorder due to vascular disease
E. Pseudodementia secondary to major depressive disorder

13 Seorang laki-laki, usia 75 tahun sedang dirawat di RS. Pasien memiliki kanker prostat yang telah menyebar dan dinilai sudah
stadium akhir. Manakah dibawah ini dari gangguan psikiatri yang 90% dijumpai pada pasien stadium akhir?
A. Delirium
B. Halusinasi
C. Flight of ideas
D. Ansietas
E. Depresi

14 Seorang pasien umur 38 tahun datang ke poliklinik psikiatri karena sudah mengalami gangguan penggunaan opioid, heroin,
subyek sudah berusaha menghentikan penggunaanya tapi sering gagal, dan menjalani psikoterapi psikodinamik, Teknik yang
digunakan untuk kasus ini adalah
A. Supportive saja
B. Deep breathing
C. interpretasi
D. Restrukturisasi kognitif
E. Teknik relaksasi

15 Seorang perempuan umur 25 tahun, datang ke klinik psikiatri dengan keluhan susah tidur, mengalami perasaan sedih, mudah
Lelah, tidak semangat melakukan aktivitas , putus os, dan merasa bahwa dia adalah wanita yang tak berharga, merasa jelek,
terhina dan gak ada gunanya, ini dialami selama3 bulan ini , os sudah berusaha mengobati sendiri dengan pakai putaw supaya
bisa tenang dan happy selama 1 bulan ini , ini dialami os setelah putus dengan pacarnya,dimana pacarnya menghianati os dan
menikah dengan wanita lain. Pernyataan yang diberi garis tebal disebut
A. Labelling
B. Generalisasi
C. Jump to conclusion
D. Mind reading
E. All or none

16 Seorang laki-laki umur 23 tahun dibawa ke IGD rumah sakit dalam keadaan marah-marah, gelisah, bergerak terus, bicara-bicara
sendiri,ini dialami OS sudah 5 jam yang lalu, setelah dilakukan pemeriksaan fisik didapati bekas suntikan di beberapa area
lengan, didapati mata ikterik dan berat badan underweight, didapati Riwayat penggunaan suntikan heroin sudah 3 tahun ini
dan os sudah ketergantungan heroin sejak 3 tahun ini. Apakah diagnosis pasien ini
A. Harmfull use disorder
B. skizofrenia
C. Psikosis organik
D. Agresif
E. Skizoafektif
Pembahasan :
International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems 10th Revision (ICD-10)-WHO Version for ;
2016 Chapter V, Mental and behavioural disorders (F00-F99) Mental and behavioural disorders due to psychoactive substance
use (F10-F19)
1 Harmful use
A pattern of psychoactive substance use that is causing damage to health. The damage may be physical (as in cases of hepatitis
from the self-administration of injected psychoactive substances) or mental (e.g. episodes of depressive disorder secondary to
heavy consumption of alcohol).
Psychoactive substance abuse

Who.int. (2016). ICD-10 Version:2016. [online] Available at: https://icd.who.int/browse10/2016/en#/F10-F19 [Accessed 15


Oct. 2022].

17 Seorang pasien wanita berumur 45 tahun, telah mengalami gangguan tidur selama 2 tahun ini dan telah menggunakan obat tidur
estazolam 2 mg, selama 1 bulan terakhir dan merasa bahwa obat ini membantu tidurnya dan merasa lebih segar. Bagaimanakah
mekanisme kerja estazolam?
A. Meningkatkan kerja inhibisi dari GABA
B. Meningkatkan serotonin
C. Meningkatkan dopamine
D. Meningkatkan norepinefrin
E. Stabilizer dopamine
Pembahasan :

Estazolam is a benzodiazepine used for the short-term management of insomnia.

Mechanism of action
Benzodiazepines bind nonspecifically to benzodiazepine receptors, which affects affects muscle relaxation, anticonvulsant
activity, motor coordination, and memory. As benzodiazepine receptors are thought to be coupled to gamma-aminobutyric acid-
A (GABAA) receptors, this enhances the effects GABA by increasing GABA affinity for the GABA receptor. Binding of the
inhibitory neurotransmitter GABA to the site opens the chloride channel, resulting in a hyperpolarized cell membrane that
prevents further excitation of the cell.
Drugbank.com. (2021). Estazolam: Uses, Interactions, Mechanism of Action | DrugBank Online. [online] Available at:
https://go.drugbank.com/drugs/DB01215 [Accessed 15 Oct. 2022].

18 Seorang anak laki-laki, usia 9 tahun dengan riwayat tahapan perkembangan mental dalam batas normal, telah mengompol di
tempat tidurnya dalam 6 bulan terakhir. Orang tuanya melaporkan di awalnya ini terjadi secara tiba-tiba dan dalam 2 bulan ini
terjadi setiap malam. Manakah dibawah ini yang menjadi kondisi yang tepat?
A. Primary diurnal enuresis
B. Primary nocturnal enuresis
C. Secondary diurnal enuresis
D. Secondary nocturnal enuresis
E. Primary diurnal encopresis
Pembahasan :

Some children have always wet the bed at night, while others have not. In medical terms, bedwetting is called “enuresis.”
Nocturnal (nighttime) enuresis is bedwetting that happens at night, whereas wetting during the daytime is called diurnal
(daytime) enuresis.
There are two kinds of enuresis: primary and secondary. Someone with primary enuresis has wet the bed since he or she was a
baby. Secondary enuresis is a condition that develops at least six months — or even several years — after a person has learned
to control his or her bladder.

National Kidney Foundation. (2014). Secondary Nocturnal Enuresis. [online] Available at:
https://www.kidney.org/patients/bw/BWbedwetSecondary [Accessed 15 Oct. 2022].
19 Seorang anak laki-laki dengan enuresis datang ke klinik untuk follow-up. Kondisi mengompolnya tidak respon terhadap
intervensi perilaku, sehingga anda berinisiasi memulai terapi dengan intranasal demopressin (DDAVP). Anda telah melakukan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium. Selama kunjungan follow-up, apakah yang paling umum teridentifikasi
sebagai salah satu tanda dan gejala efek samping dari DDAVP?
A. Sedasi
B. Hipotensi
C. Gangguan hati
D. Tremor
E. Sakit kepala
Sumber: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554582/

20 Seorang anak laki-laki dengan enuresis datang ke klinik untuk follow-up. Kondisi mengompolnya tidak respon terhadap
intervensi perilaku, sehingga anda berinisiasi memulai terapi dengan intranasal demopressin (DDAVP). Manakah dibawah ini
yang menjadi kelainan dalam laboratorium sehubungan dengan DDAVP?
A. Hiponatremia
B. Hipokalsemia
C. Hipokalemia
D. Hipomagnesium
E. hipofosfatemia
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554582/
21 Tn A, seorang laki-laki berusis 35 tahun, dibawa oleh keluarganya ke IGD Rumah Sakit dikarenakan mencoba melakukan
bunuh diri dengan menggantung diri di kamarnya. Setelah rencananya diketahui oleh keluarga, pasien menjadi sedih hingga
menangis, merasa putus asa dan tidak berguna. Menurut keluarga ini bukanlah hal yang pertama, sebelumnya pasien pernah
mengalami hal ini, lalu dibawa berobat ke psikiater dan telah mendapatkan pengobatan. Namun Pasien tidak berobat teratur
karena kurang mendapakan dukungan dari keluarga. Pasien juga mengalami susah tidur hampir setiap malam, bila tidak bisa
tidur pasien akan mengalami cemas dan ketakutan berlebihan. Saat ini pasien tidak lagi mampu bekerja dan tidak mau keluar
rumah, padahal sebelum sakit pasien dikenal sebagai seorang yang pekerja keras dan suka bergaul. Indikator prognosis baik
pada pasien ini adalah…
A. Jenis kelamin laki-laki
B. Dijumpai gejala kecemasan
C. Tidak ada riwayat rawat inap
D. Dukungan dan fungsi keluarga yang stabil
E. Fungsi sosial/pekerjaan yang baik sebelumnya
22 Tn. A, seorang laki-laki berusia 40 tahun datang berobat ke poliklinik psikiatri dengan keluhan sulit mengontrol rasa kantuknya
yang berlebihan. Pasien mengatakan bisa tiba-tiba tertidur pada saat menyetir mobil. Hal ini terjadi beberapa kali dan semakin
hari semakin bertambah berat. Ketika mengantuk pasien akan tertidur biasanya 10-20 menit. Saat ini pasien juga merasa
konsentrasinya sering terganggu. Pasien dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan polisomnografi. Gambaran EEG yang dapat
dijumpai untuk membantu penegakan diagnosis adalah…
A. Menunjukkan penurunan aktivitas dan perkembangan EEG gerakan mata memutar lambat.
B. Menunjukkan kehilangan yang cepat tonus otot terjadi disertai dengan gerakan mata yang cepat.
C. Menunjukkan gelombang theta berbentuk runcing dan amplitude rendah
D. Menunjukkan gambaran gelombang gigi gergaji (saw tooth waves)
E. Menunjukkan gelombang delta, amplitude tinggi dan frekuensi rendah

23 Tn A, seorang laki-laki berusia 35 tahun, dibawa oleh keluarganya ke IGD Rumah Sakit dikarenakan mencoba melakukan
bunuh diri dengan menggantung diri di kamarnya. Setelah rencananya diketahui oleh keluarga, pasien menjadi sedih hingga
menangis, merasa putus asa dan tidak berguna. Menurut keluarga ini bukanlah hal yang pertama, sebelumnya pasien pernah
mengalami hal ini, dibawa berobat ke psikiater dan telah mendapatkan pengobatan. Namun dengan obat-obatan pasien tidak
mengalami perbaikan yang signifikan. Rasa sedih dan hilang minatnya masih dialaminya. Nafsu makan juga menurun sehingga
membuat berat badannya turun secara drastis. Psikiater berencana memberikan terapi neurostimulasi dengan berfokus
mengubah aktivitas listrik pada bagian otak pasien untuk memperbaiki gejala yang sudah resisten terhadap pengobatan. Terapi
yang sebaiknya diberikan namun tidak menyebabkan disorientasi dengan efek samping yang minimal adalah…
A. Transcranial Magnetic Stimulation (TMS)
B. Deep Brain Stimulation (DBS)
C. Vagus nerve stimulation (VNS)
D. Electroconvulsive therapy (ECT)
E. Chronotherapy

24 Nn A, seorang perempuan berusia 30 Tahun, datang berobat ke Poliklinik Psikiatri dengan keluhan susah tidur dan mudah lelah.
Hal ini dialami pasien sejak 1 bulan ini setelah pasien bekerja ditempat yang baru. Saat ini pasien sering merasa sedih dan tidak
mau bekerja lagi. Selama bekerja pasien sering mendapat teguran dari atasannya dan teman-teman dalam lingkungan kerjanya
yang kurang mendukung karena sering menyalahkannya. Pasien sering merasa bersalah dan tidak berguna selama bekerja.
Akibat susah tidur membuat pasien sering terlambat dan membuat atasannya marah. Saat ini pasien sering tidak masuk kerja
lagi karena merasa badannya sering sakit dan hilang minat. Psikiater berencana memfokuskan terapi pada pasien ini berdasarkan
operant dan classical conditioning untuk mengembangkan perilaku-perilaku yang lebih adaftif. Psikoterapi yang diberikan
sesuai dengan kasus ini adalah…
A. Cognitive Behavioural Therapy
B. Behavioral Activation Therapy
C. Problem Solving Therapy
D. Interpersonal Therapy
E. Emotion Focused Therapy

25 Nn A, seorang perempuan berusia 25 thn, diantar oleh petugas Polisi ke poliklinik psikiatri RSJ karena diduga mengalami
gangguan jiwa setelah berada dalam tahanan Polres akibat kasus judi online. Sebelumnya Pasien berobat jalan di poliklinik
psikiatri dan sudah mendapatkan pengobatan. Pasien telah terdiagnosis dengan gangguan depresi sejak satu bulan yang lalu,
namun hanya minum obat yang diberikan selama 1 minggu karena merasa dirinya sudah sehat, pasien mengatakan tidak bisa
menahan keinginannya untuk terus berbelanja dan sangat berenergi hingga banyak yang ingin dilakukannya. Apakah tindakan
yang paling tepat dilakukan terhadap pasien ini?
A. Pasien diobservasi di bangsal RSJ
B. Indikasi rawat inap dan lanjut pengobatan
C. Harus dilakukan pemeriksaan laboratorium
D. Membuat Visum et Repertum Psychiatricum
E. Indikasi rawat jalan namun tetap lanjut pengobatan
26 Ny R, seorang perempuan berusia 38 tahun, dibawa berobat oleh suaminya ke IGD dikarenakan sulit bernafas. Hal ini dialami
pasien 1 jam yang lalu. Pasien merasa tidak bisa bernafas, dan jantung berdebar kencang. Pasien merasa akan mati karena
keluhan yang dirasakannya. Pasien juga merasa mual dan sakit kepala hebat sampai keringat dingin. Pasien juga selalu
mengeluhkan badannya sakit dan pegal. Sebelumnya pasien berada di rumah, namun serangan ini tiba-tiba muncul karena pasien
menyadari bahwa tidak ada seorang pun dirumahnya. Serangan ini sudah sering pasien rasakan selama 6 bulan ini. Namun
semakin lama semakin memberat, yang biasanya durasinya dialami lebih kurang 5 menit saat ini mencapai 10-15 menit. Pasien
tidak bisa melakukan apapun ketika serangan itu datang. Pasien juga selalu minta ditemani bila bepergian keluar rumah. Terapi
yang tepat diberikan pada pasien ini adalah…
A. Fluoksetin
B. Amitriptilin
C. Alprazolam
D. Duloksetin
E. Mirtazapin
Pembahasan : Terapi lini pertama gangguan panik adalah benzodiazepin dengan onset cepat seperti alprazolam kemudian
diberikan dengan golongan SSRI seperti fluoxetin

27 Ny. A, seorang perempuan berusia 45 tahun datang berobat ke poliklinik psikiatri dengan keluhan tidak bisa tidur 2 hari ini.
Pasien mengatakan sama sekali tidak bisa memejamkan mata. Bila sudah tertidur mudah untuk terbangun dan tidak bisa tidur
kembali. Hal ini dialami pasien setelah anak pasien pindah keluar kota. Semenjak itu pasien sering merasa cemas dan tegang
seluruh ototnya. Saat ini pasien merasa mudah lelah terutama setiap bangun pagi. Psikiater berencana mengedukasi pasien untuk
melakukan relaksasisebelum pemberian medikamentosa. Pemilihan Teknik relaksasi yang tepat pada pasien ini adalah…
A. Self-hypnosis
B. Abdominal breathing
C. Progressive muscle relaxation
D. Behavioural relaxation training
E. Attention focussing exercises
Pembahasan : Setiap kali kita mengalami stres dan kecemasan, tubuh kita akan bereaksi dengan cara Menghadapi atau kabur
(fight or flight), dengan melepaskan berbagai hormon dan kandungan kimia seperti adrenalin, kortisol, dan norepinefrin untuk
mempersiapkan tubuh kita untuk melakukan tindakan secara fisik. Salah satunya adalah otot yang merasa tegang, hal itu adalah
cara tubuh kita melindungi dari segala bentuk ancaman yang dirasakan, dalam hal ini, situasi yang menimbulkan stres atau
memicu kecemasan. Progressive Muscle Relaxation (PMR) adalah teknik relaksasi yang bermanfaat untuk mengurangi stres
dan kecemasan di tubuh kita dengan cara menegangkan dan mengendurkan otot secara perlahan-lahan. Latihan ini dapat
membantu seseorang untuk segera merasa rileks.
28 AD, seorang perempuan berusia 7 tahun datang dibawa oleh Ibunya ke Poliklinik Psikiatri dengan keluhan sering mengompol
dimalam hari. Ketika ditanyakan, AD mengaku tidak sadar mengompol di atas tempat tidurnya. Anamnese dari Ibunya AD baru
bisa buang air kecil dikamar mandi pada usia 5 tahun. Pencegahan agar AD tidak mengompol sebelum tidur selalu disuruh
buang air kecil. 1 bulan yang lalu AD pindah sekolah dikarenakan mengikuti orangtuanya yang pindah bekerja. Guru disekolah
juga menyampaikan bahwa AD adalah anak yang mudah bergaul walaupun masih harus beradaptasi dengan temannya. AD bisa
mengikuti pelajaran disekolah dan prestasi AD disekolah baik. Diketahui saudara-saudara AD tidak ada yang mengalami hal
yang sama sehingga AD malu bila masih mengompol sampai saat ini. Hal ini terkadang membuat AD menjadi cemas dan sedih.
Diketahui riwayat ayah AD ternyata pernah mengompol pada masa kanak. Hal yang paling berperan menyebabkan terjadinya
enuresis pada pasien ini adalah
A. Volume urin yang berlebihan pada malam hari
B. Riwayat ayah mengalami hal yang sama
C. Pindah ke sekolah yang baru
D. Perasaan AD yang cemas dan sedih
E. Toilet training yang terlambat

Pembahasan :

Faktor risiko enuresis

Enuresis dapat terjadi pada siapa saja, tetapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya enuresis, yaitu:

· Mengalami stres atau gangguan kecemasan

· Memiliki anggota keluarga yang pernah atau sedang mengalami enuresis

· Menderita ADHD

29 Seorang laki-laki, usia 65 tahun, telah dirawat di rumah sakit selama 3 hari karena akut pneumonia, mulai berteriak kepada
perawat mengatakan “ada orang diluar ruangan yang mau menjemputku”, pasien akhirnya mulai bangkit dari tempat tidur dan
mencabut IV line. Pada pemeriksaan, pasien tampak diantara agitasi dan somnolen, disorientasi pada waktu dan tempat. Vital
sign: denyut jantung: 126x/menit, pernafasan: 32x/menit, tekanan darah: 80/58 mmHg dan Suhu tubuh: 39,2C. Manakah
dibawah ini diagnosis yang tepat untuk kasus di atas?
A. Demensia
B. Skizofreniform
C. Amnesia disosiatif
D. Delirium
E. Psikotik Akut

Pembahasan : Delirium adalah kondisi penurunan kesadaran bersifat akut dan fluktuatif. Delirium adalah kondisi konfusi akut
yang bersifat fluktuatif, ditandai oleh adanya gejala inatensi, disorientasi, dan kesadaran yang fluktuatif. Hal ini biasanya terjadi
karena adanya gangguan fungsi kognisi dan atensi otak. Delirium berhubungan dengan penurunan fungsi otak yang terjadi
dengan cepat dan biasanya dipicu oleh penyakit-penyakit dengan keterlibatan sistemik. Delirium biasanya reversible bila
etiologi dan proses patofisiologi yang mendasarinya bisa diidentifikasi dan ditangani dengan baik. Delirium ditandai oleh
adanya gangguan kesadaran, atensi, kognisi, dan persepsi yang berkembang secara akut, biasanya dalam jam sampai hari. Pasien
bisa menjadi hiperaktif atau hipoaktif.

30 Seorang laki-laki umur 30 tahun, sudah menikah. Pasien datang ke Psikiater dengan keluhan mencemaskan segala hal dari
keuangan, pernikahan dan kesehatannya. Cemas dirasakan setiap hari dan hampir sepanjang hari. Hal ini dialami setelah
dimarahi oleh pimpinan tempat kerja karena pernah salah mengirim pesan ke partner bisnis di kantornya. Psikiater yang merawat
memberikannya Venlafaxin 75 mg 1 x1 hari. Keluhan dialami sejak 8 bulan yang lalu. Psikiater yang merawatnya juga
memberikan psikoterapi berupa pasien harus berganti-ganti posisi dari 1 kursi yang kosong. Yang mana dari pilihan berikut
yang bukan merupakan dasar psikologi psikoterapi:
A. Law of simplicity
B. Law of proximity
C. Figure-ground differentiation
D. Psychic determination
E. Law of continuity

31 Tn.H, seorang laki-laki umur 35 tahun datang ke psikiater dengan telah menikah mencemaskan segala hal dari keuangan,
pernikahan dan kesehatannya. Cemas dirasakan setiap hari dan hampir sepanjang hari. Hal ini dialami oleh Tn.H setelah
dimarahi oleh pimpinan tempat kerja karena Tn.H pernah salah mengirim pesan ke partner bisnis di kantornya. Psikiater yang
merawat memberikannya Venlafaxin 75 mg 1 x1 hari. Keluhan dialami sejak 8 bulan yang lalu. Tn.H berfikir jika tidak dapat
sampai di kantor tepat waktu, maka keseluruhan harinya hari itu akan kacau. Apa distorsi kognitif pada Tn.H?
A. Labelling (memberikan label tentang diri sendiri atau orang lain tentang sifatnya)
B. Mind reading ( menyimpulkan bahwa orang lain berpikir negative meskipun belum tahu faktanya)
C. Catastropic thinking ( membesar besarkan hal negative yang terjadi pasa seseorang atau menganggap kecil suatu keadaan)
D. Black and white thinking (pola piker yang membuat orang berpikir secara absolut antara gagal atau sangat sukses)
E. Personalization ( kepercayaan bahwa dirimu bersalah terhadap sesuatu yang terjadi meskipun hal yang terjadi tidak ada
hubungannyan)

32 Anita 28 tahun, seorang ibu rumah tangga dibawa suaminya ke poliklinik psikiatri dengan keluhan sulit tidur. Anita juga
mengeluhkan cemas yang dirasakan setiap hari dan hampir sepanjang hari. Anita selalu mengkhawatirkan kesehatannya,
ekonomi keluarga, keselamatan suami dan pendidikan anak. Anita sehari-hari sudah tidak ingin keluar keluar rumah namun
masih bisa mengurus diri. Hal ini sudah Anita alami selama 1 tahun ini. Berapakah GAF-Scale Anita?
A. 90-81 ( symptom minimal atau tidak ada, masi bisa berfungsi di segala area, aktivitas masi luas dan bervariasi efektif
kegiatan social)
B. 70-61 ( mild symptom, kadang kesulitan bersosialisai, pekerjaan dan sekolah tapi masih bisa memiliki hubungan
interpersonal)
C. 60-51 ( moderate symptom, kesulitan bersosial, sekolah dan pekerjaan bersifat menengah)
D. 50-41 ( symptom yang parah dengan kesulitan sekali untuk bersosial, sehari hari dan sekolah)
E. 40-31 (ada kelainan RTA, komunikasi sehingga adanya kegagalan dalam hubungan social kerja dan keluarga)

33 Anita 28 tahun perempuan seorang ibu rumah tangga dibawa suaminya ke poliklinik psikiatri dengan keluhan sulit tidur dan
berdebar-debar. Anita juga mengeluhkan cemas yang dirasakan setiap hari dan hampir sepanjang hari. Anita selalu
mengkhawatirkan kesehatannya, ekonomi keluarga, keselamatan suami dan pendidikan anak. Anita sehari-hari sudah tidak
ingin keluar keluar rumah namun masih bisa mengurus diri. Hal ini sudah Anita alami selama 1 tahun ini. Tekanan darah
190/100 mmHg. Aniyta divonis dokter penyakit dalam mengalami feokromositoma. Hasil Laboratorium apa yang mendukung
dan bermanfaat?
A. peningkatan C-Reactive Protein
B. peningkatan CKMB
C. Peningkatan Ekspresi gen mengkode CXCL-8
D. peningkatan Vanilylmandelic acid
E. peningkatan metanephrin

34 Seorang wanita 20 tahun merasa dirinya cemas dan ketakutan saat berada di dalam mobil dan mendengarkan suara kucuran air.
Dia lalu keluar dari mobil dan merasa jantung berdebar-debar, berkeringat dan nafas terasa berat. Hal ini terjadi sejak dia
terkurung dalam mobil dan terseret banjir bandang 6 bulan yang lalu. Sejak saat itu di juga sering mengalami mimpi buruk yang
mengganggu tidurnya. Psikoterapi apakah yang paling tepat untuk kasus di atas?
A. Psikoterapi suportif
B. Hipnoterapi
C. Trauma-focused CBT
D. Family Therapy
E. Terapi Psikodinamik

35 Seorang anak laki-laki usia 6 tahun, datang ke poliklinik psikiatri dengan mengeluh anak mengompol setiap malam. Pasien
sebelumnya sudah berhenti mengompol sejak 6 bulan yang lalu. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
A. Primary Encopresis
B. Primary Eneuresis
C. Secondary Encopresis
D. Secondary Eneuresis
E. Encopresis non organic

36 Seorang anak laki-laki 10 tahun dibawa untuk konsultasi karena "mengompol." .Orang tuanya melaporkan bahwa dia mulai
menggunakan toilet dan tetap kering di siang hari ketika dia berusia 3 tahun. Namun, ia tidak pernah secara konsisten mampu
mengontrol kandung kemihnya saat tidur. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium tidak menunjukkan kelainan.
Ayahnya melaporkan bahwa dia juga mengompol sewaktu anak-anak tetapi berhenti ketika dia berusia sekitar 12 tahun.
Intervensi yang paling mungkin memiliki efektivitas jangka panjang dengan anak ini adalah:
A. Hipnoterapi
B. Antidepresan trisiklik dosis rendah
C. Desmopresin oral
D. Psikoterapi
E. urine alarm (bell and pad)

37 Seorang anak laki-laki usia 7 tahun, datang ke poliklinik psikiatri dengan ibunya. Ibunya mengeluh anakmenjadi mengompol
kembali setiap malam dalam waktu 3,5 bulan terakhir. Sebelumnya, pasien sudah tidak mengompol sejakusia4 tahun. pasien
mengalami mengompol kembali sejak
masukSekolahDasar.Apakahterapinonfarmakologiyangpalingefektifuntukpasientersebutdiatas?
A. CognitiveBehavioraltherapy
B. Familytherapy
C. Supportivepsychotherapy
D. Behaviouraltherapy
E. Dialecticalbehavioraltherapy
KAPLAN & SADOCK’S COMPREHENSIVE TEXTBOOK OF PSYCHIATRY V O L U M E I / I I T E N T H E D I T I O N

38 Anda mendiagnosis pasien dengan depresi berat dan gangguan penggunaan opioid dan meminta beberapa tes laboratorium,
termasuk panel darah lengkap, panel metabolisme komprehensif, serum TSH, immunoassay untuk HIV, dan toksikologi urin
— satu-satunya hasil penting di antaranya adalah adanya HIV. Anda memutuskan untuk memulai fluoxetin dan titrasi perlahan
dan merujuknya ke klinik HIV lokal. Anda berbicara dengan dokter spesialis kulit dan kelamin, yang merekomendasikan terapi
antiretroviral kombinasi dan Anda mengkonfirmasi bahwa pasien menggunakan fluoxetin. Manakah dari antiretroviral berikut
yang harus dihindari karena potensi interaksi dengan fluoxetin?
A. Zidovudin
B. Nevirapin
C. Indinavir
D. Efavirenz
E. Ritonavir
39 Tn.N ini telah mengalami adiksi menggunakan putaw sebelumnya dan saat ini sudah berhenti. Saat seorang mengalami adiksi,
terdapat keterlibatan area otak. Area otak yang berperan pada proses Adiksi adalah :
A. Nucleus Accumbens
B. Amygdala
C. pre forntal cortex
D. ventral tegmental area
E. Semua area terlibat
Stahl’s Essential Psychopharmacology Neuroscientific Basis and Practical Application Fourth Edition
40 Badu Seorang laki laki berusia 39 tahun dibawa kakak kandungnya ke poliklinik psikiatri dengan keluhan gelisah, mengantuk,
dilatasi pupil dan lakrimasi. Saat wawancara Badu kurang kooperatif saat ditanya. Kakaknya mengatakan selama ini Badu ada
mengkonsumsi sesuatu zat tetapi dia tidak tahu apa. Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien diatas?
A. Putus Zat Opioid
B. Intoksikasi kanabioid
C. Putus zat kanabis
D. Delirium tremens
E. Intoksikasi Opioid
KAPLAN & SADOCK’S COMPREHENSIVE TEXTBOOK OF PSYCHIATRY V O L U M E I / I I T E N T H E D I T I O N

41 Tn. B adalah pemakai heroin rutin selama 2 tahun ini. Ia mengatakan bahwa ia ingin berhenti menggunakan zat tersebut. Pasien
mengatakan hal yang paling sulit adalah bertemu teman nongkrong yang pertama kali mengajak pasien menggunakan obat
tersebut, akan mengingatkan pasien nikmatnya memakai zat tersebut sehingga membuat pasien memakai lagi. Terapis
merespons dengan “Coba ceritakan perasaan anda ketika bertemu teman tersebut.” Respon terapis tersebut adalah:
A. Interpretasi
B. Validasi empatik
C. Afirmasi
D. Induction to bragging
E. Encouragement to elaborate

42 Tn.H, seorang laki-laki umur 35 tahun datang ke psikiater dengan telah menikah mencemaskan segala hal dari keuangan,
pernikahan dan kesehatannya. Cemas dirasakan setiap hari dan hampir sepanjang hari. Hal ini dialami oleh Tn.H setelah
dimarahi oleh pimpinan tempat kerja karena Tn.H pernah salah mengirim pesan ke partner bisnis di kantornya. Psikiater yang
merawat memberikannya Venlafaxin 75 mg 1 x1 hari. Keluhan dialami sejak 8 bulan yang lalu. Psikiater yang merawatnya juga
memberikan psikoterapi berupa Tn.H harus berganti-ganti posisi dari 1 kursi yang kosong. Yang mana dari pilihan berikut yang
bukan merupakan dasar psikologi psikoterapi diatas
A. Law of simplicity
B. Law of proximity
C. Figure-ground differentiation
D. psychic determination
E. Law of continuity
1. Reverse of figure/ground contrast. Sometimes the figure or some intensive eye-catching elements become a frame
or a background for flat inactive foreground. This reverse usually is dedicated to
create some visual misunderstanding or to convey secondary meaning
2. Color similarity, destroying text structure. Color can unify the pieces of printed or written text,
displayed in unusual way or having large gaps, so being almost unreadable. If reader spend more time
reading the text – he’ll better understand and remember it in spite of poor readability. The play of the
colors also brings some decorative effect
3. Proximity of symbolic figures. The small figures, forming one large gestalt object or brand logo,
can have some narrative or symbolic meaning, communicating brand value and enriching the
content
4. Simplicity and symbolic meaning. The simple shapes, containing symbolic meaning, have their roots in
visual communication and religious iconography. The visual quests always attracts watcher’s
attention

https://doi.org/10.24867/GRID-2018-p63
https://www.researchgate.net/publication/2532121_Gestalt_Theory_in_Visual_Screen_Design_-
_A_New_Look_at_an_Old_Subject?enrichId=rgreq-9ea58c57e1e727f8d40d4e7de44ba852-
XXX&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI1MzIxMjE7QVM6OTk3Mzg5MTc1Mzk4NDhAMTQwMDc5MTAxOTQ4MA%
3D%3D&el=1_x_2&_esc=publicationCoverPdf
43 Terhadap gangguan yang dialami oleh Tn.H psikaiter memberikan psikoedukasi. Psikiater meneliti tentang distribusi, insidensi,
dan prevalensi serta lamanya gangguan tersebut, sehingga bisa menentukan pencegahan dan pengobatan pasien. Hal ini
menjelaskan tentang apa?
A. Genetik
B. Farmakologi
C. Sosiologi
D. Epidemiologi
E. Fenomenologi

Jika ditinjau dari asal kata (Bahasa Yunani) Epidemiologi berarti Ilmu yang mempelajari tentang penduduk {EPI =
pada/tentang ; DEMOS = penduduk ; LOGOS = ilmu}. Sedangkan dalam pengertian modern pada saat ini EPIDEMIOLOGI
adalah :

“ Ilmu yang mempelajari tentang Frekuensi dan Distribusi (Penyebaran) masalah kesehatan pada sekelompok
orang/masyarakat serta Determinannya (Faktor – factor

yang Mempengaruhinya)

Azrul, A.1999. Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Binarupa Aksara.

menurut CDC 2002, Last 2001, Gordis 2000 Epidemiologi adalah : “ Studi yang mempelajari Distribusi dan Determinan
penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi serta penerapannya untuk pengendalian masalah – masalah kesehatan”.

44 Kandung kemih yang memiliki kapasitas kecil diduga menjadi penyebab enuresis. kapasitas kandung kemih pada anak enuresis
dan normal sesungguhnya sama, namun kapasitas fungsional kandung kemih anak enuresis lebih kecil daripada anak normal.
Faktor yang paling sesuai dengan keadaan di atas adalah ?
A. Faktor genetik
B. Gangguan maturasi sistem saraf pusat
C. Gangguan tidur
D. Gangguan autodinamik
E. Gangguan produksi hormon anti diuretic

Gangguan produksi hormon anti diuretic

Sumber IDAI : yg berhubungan dg kapasitas fungsional adalah produksi hormon diuretik berlebihan
45 Tn AK, 28 tahun, S1, sebelumnya bekerja sebagai programer di perusahaan swasta. Pasien didiagnosis skizofreni sejak dua
tahun yang lalu. Semenjak saat itu pasien tidak lagi bekerja. Pasien hanya duduk dan merokok. Pasien tidak lagi memiliki
perencanaan untuk melakukan sesuat. Ia mencoba untuk mencuci bajunya namun tidak pernah selesai, hanya direndamnya
dengan air. Tidak satu pun pekerjaan yang diselesaikannya. Ranah kognitif apa yang terganggu pada pasien ini?
A. Fungsi pembicaraan
B. Fungsi visuospasial
C. Fungsi procedural
D. Fungsi eksekutif
E. Fungsi sosial

Fungsi eksekutif

Sumber DSM V : hendaya dalam fungsi eksekutif (atensi, konsentrasi, prioritas dan mengatur perilaku
berdasarkan petunjuk sosial)
46 Perempuan 34 tahun dibawa ke IGD karena perilaku kacau dan gaduh gelisah yang tidak dapat ditenangkan oleh keluarganya.
Pasien kontrol rutin di poliklinik psikiatri dengan diagnosis skizofrenia paranoid berkelanjutan dan baru satu minggu yang lalu
dosis antipsikotiknya dinaikkan. Satu minggu terakhir pasien banyak tidur, sering melewatkan waktu makan dan hanya sedikit
minum. Saat dilakukan pemeriksaan di IGD pasien dalam kondisi sadar, bicara meracau dan cadel. Dari hasil pemeriksaan fisik
didapatkan takikardia (128 kali per menit), tekanan darah sedikit meningkat (132/92 mmHg), peningkatan suhu tubuh (38,3oC),
dan diaforesis. Gerakan pasien juga tampak aneh, limbung dan kaku, disertai gemetar di kedua tangan. Berdasarkan ilustrasi di
atas, diagnosis kerja yang tepat adalah:
A. Sindroma neuroleptik maligna
B. Dehidrasi berat
C. Heat stroke
D. Katatonik
E. Delirium
Sumber Kaplan : Sindroma Neuroleptik Maligna (SNM) adalah suatu kedaruratan neuropsikiatri yang mengancam
jiwa yang terkait dengan penggunaan obat-obatan antipsikotik (neuroleptik) dan ditandai oleh sindrom klinis yang
khas yaitu perubahan status mental, kekakuan, demam, dan disotonomia. penipisan dopamin sentral secara akut

47 Seorang laki-laki usia 29 tahun datang ke IGD diantar keluarganya karena sudah 1 bulan ini tampak murung dan mengurung
diri di kamar. pasien seringkali menangis, tidak bersemangat dan menyalahkan dirinya. Pasien tidak mau makan dan setiap
malam jarang sekali tidur. Keluhan tersebut juga pernah muncul 1 tahun yang lalu. Saat ini keluhan muncul kembali sejak pasien
menghadapi permasalahan yang berat di kantornya. Pasien juga ada keinginan bunuh diri yang kuat sejak 2 hari ini, keluarga
menceritakan bahwa pasien sempat melakukan percobaan bunuh diri dengan senjata tajam. Apakah pemeriksaan yang tepat
untuk krisis intervensi pasien tersebut?
A. Modified SAD PERSON Scale dan Suicide risk Asessment Scale (ini belum divalidasi)
B. Modified SAD PERSON Scale dan Columbia-Suicide Severity Rating Scale (CSSRS)
C. Beck Hopelessness Scale dan Modifies SAD PERSON Scale
D. Beck Scale for Suicide Ideation dan Suicide risk Asessment Scale
E. Beck Hopelessness Scale dan SAD person scale
Sumber jurnal systematic review 2020 : The two most common were the Beck Scale for Suicide Ideation (BSI) and The Suicide
Severity Rating Scale (SSRS).
48 Seorang laki-laki umur 35 tahun dibawa oleh temannya dalam kondisi mengamuk dan merusak barang-barang di kamar kos
sejak 1 hari sebelumnya. Saat diperiksa di IGD pasien bicara cadel, impulsive, Tensi 135/87 mmHg, Nadi 100x/ menit, RR
26x/menit, S 36,2oC, mengigil, muntah-muntah dan bicara banyak. Pasien merasa matanya tidak bisa melihat dengan jelas.
Pemeriksaan laboratorium pasien didapatkan hasil PH arteri 7,0, Bikarbonat serum 17 mmol/L Riwayat sakit sebelumnya
disangkal. Diagnosis yang tepat untuk kondisi di atas adalah
A. intoksikasi opioid
B. intoksikasi kokain
C. intoksikasi methanol
D. intoksikasi sedative
E. intoksikasi ethanol

Patients who present within the first 12 to 24 hours following ingestion may appear normal, and this is described as the latent
period. Nausea, vomiting, and abdominal pain subsequently ensue, followed by central nervous system (CNS) depression and
hyperventilation as metabolic acidosis occurs. Ocular symptoms associated with retinal toxicity are often evident in the form of
blurry vision, decreased visual acuity, photophobia, and “halo vision.” These symptoms are associated with physical exam
findings that may include papilledema, optic disc hyperemia, and pupillary defects on fundoscopic evaluation. Symptoms
associated with basal ganglia toxicity are not detectable early on due to mental status depression and the acuity of illness.
Without treatment, patients may progress to coma, respiratory or circulatory failure, and death.

Therefore, a methodological approach to the diagnosis needs to be considered in which the patient is monitored for the
anticipated effects of toxicity. Since anion gap acidosis is a later finding, a patient presenting with normal acid-base status early
after ingestion should be observed for a minimum of 12 hours with serial basic metabolic panels every 2 to 4 hours to monitor
for the development of metabolic acidosis and an elevated anion gap. This observation period can only begin once it is confirmed
that the patient’s ethanol concentration is undetectable. A 12-hour observation period has been accepted as the standard of care,
but it is based on collective experience more than specific data since acidosis is likely to occur earlier than 12 hours.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482121/
49 Seorang wanita berusia 30 tahun dirujuk ke psikoterapis untuk pengobatan depresi. Penilaian awal mengungkapkan bahwa
fokus utama wanita ini adalah kesedihan, karena ayahnya meninggal mendadak enam bulan sebelumnya. Terapis memastikan
bahwa dia akan mendapat manfaat dari terapi terstruktur waktu terbatas, menggunakan pendekatan kolaboratif. Penekanan akan
berada di sini dan sekarang. Namun, klien merasa bahwa dia tidak akan dapat melakukan 'pekerjaan rumah' formal yang teratur.
Manakah dari psikoterapi berikut yang paling cocok untuk klien ini, dengan mempertimbangkan informasi di atas?
A. Terapi analitik kognitif
B. Terapi perilaku kognitif
C. Terapi interpersonal
D. Psikoterapi psikoanalitik
E. Psikoterapi suportif

B. Terapi Prilaku Kognitif

CBT adalah suatu bentuk pendekatan psikoterapi yang menekankan pentingnya peran dari pikiran dalam
bagaimana kita merasa dan apa yang kita lakukan. Bush menjelaskan bahwa CBT merupakan perpaduan dari dua
pendekatan dalam psikoterapi yaitu cognitive therapy dan behavior therapy. Terapi kognitif berfokus kepada pikiran,
asumsi dan kepercayaan. Terapi ini memfasilitasi individu untuk belajar mengenali dan mengubah kesalahan. Terapi
kognitif tidak hanya berkaitan dengan neutral thinking, positive thinking, tetapi berkaitan pula dengan happy thinking.
Sedangkan terapi tingkah laku membantu membangun hubungan antara situasi permasalahan dengan kebiasaan mereaksi
permasalahan. Mungkin strategi yang paling penting dalam CBT adalah pekerjaan rumah. Ini meliputi membaca, latihan
menolong diri sendiri seperti mencatat pemikiran, dan aktivitas mencoba. Sesi terapi dapat dipandang sebagai sesi
latihan, antara dimana pasien mencoba dan menggunakan apa yang telah dipelajari (Modul CBT Prof Aris)

50 Seorang Laki-laki berusia 28 tahun datang ke UGD diantar oleh keluarganya karena dikeluhkan mengamuk dan menyerang
orang lain. Sebelumnya pasien sering merasa bahwa tetangga dan rekan kerjanya tidak menyukai dirinya. Dia juga merasa
bahwa ada orang yang mengirim guna-guna untuk dirinya sehingga ia selalu mendengar suara-suara yang menginginkan
kematian dirinya. Keluhan tersebut telah berlangsung selama 3 bulan terakhir. Pasien diputuskan untuk dirawat inap. Berikut
pernyataan yang TIDAK TEPAT tentang upaya prevensi gaduh gelisah di bangsal rawat inap psikiatri:
A. Indikator tertinggi upaya prevensi gaduh gelisah adalah zero restraint
B. Gaduh gelisah seringkali dipicu oleh kekuatiran atau kecemasan pasien akan berbagai hal yang terjadi dalam kehidupannya
C. Intervensi pada pasien dengan gaduh gelisah ditujukan untuk mengontrol karena pasien pasti tidak mampu mengontrol
dirinya
D. Intervensi gaduh gelisah yang tidak efektif dapat memicu kegelisahan yang lebih besar karena pasien merasa tidak berdaya
dengan kondisinya
E. Restraint merupakan intervensi terakhir dalam manajemen gaduh gelisah dan terutama ditujukan untuk membantu
mengendalikan pasien saat pemberian terapi
B. Gaduh gelisah seringkali dipicu oleh kekuatiran atau kecemasan pasien akan berbagai hal yang terjadi dalam
kehidupannya
Sumber : https://www.annemergmed.com/action/showPdf?pii=S0196-0644%2817%2930763-1

51 Seorang perempuan, 25 tahun, dibawa ke IGD karena badan kaku sejak 3 jam yang lalu, disertai panas badan 39oC, dan
berkeringat. Ia sebelumnya sempat berobat ke Poliklinik Jiwa 1 minggu yang lalu dan didiagnosis dengan Skizofrenia dan
mendapatkan terapi antipsikotik. Sebelumnya ia tidak pernah mengkonsumsi antipsikotik. Neurotransmitter apakah yang
mendasari munculnya efek samping Sindrome Neuroleptik maligna (SNM)?

A. Adanya blok dopamin perifir


B. Adanya blok dopamine sentral
C. Adnya blok reseptor Cholinergik
D. Adanya defisiensi dopamine dan sertraline
E. Defisiensi GABA dan Glutamat
Bhandari G. Neuroleptic malignant syndrome. Chapter 118. Available from
www.apiindia.org/medicine_update_2013/chap118.pdf

52 Seorang laki-laki 29 tahun, diruang rawat jiwa dikeluhkan berkeringat, demam 380 , dan badan kaku. Ia mendapat injeksi
haloperidol 5 mg i.m setiap 12 jam selama 3 hari secara berturut turut karena keluhan gelisah dan menolak minum obat. Apakah
wawancara yang diperlukan untuk menggali diagnosis pasien ini?

A. Wawancara apakah ada infeksi sebagai kausa demam lainnya


B. Wawancara adakah riwayat adanya dehidrasi dan kausa lainnya
C. Wawancara terhadap keluarga agar tidak khawatir
D. Wawancara agar mendapatkan data gejala dan tanda lainnya agar diagnosis Sindrome neuroleptik Maligna dapat ditegakkan
seawal mungkin
E. Wawancara secara mendalam terhadap pasien dan keluarga untuk menyingkirkan adanya serotonin sindrom

Strawn JR, Keck PE, Caroff SN. Neuroleptic Malignant Syndrome. Am J Psychiatry. 2007;164:870-5
53 Seorang perempuan, 25 tahun, dibawa ke IGD karena badan kaku sejak 3 jam yang lalu, disertai panas badan 390 C, dan
berkeringat. Ia sebelumnya sempat berobat ke Poliklinik Jiwa 1 minggu yang lalu dan didiagnosis dengan Skizofrenia dan
mendapatkan terapi antipsikotik. Sebelumnya ia tidak pernah mengkonsumsi antipsikotik. Pada pemeriksaan status fisik dan
mental pasien ditemukan gejala apa yang mendukung adanya syndrome neuroleptic maligna (SNM)?

A. Adanya perubahan kesadaran dan gejala otonomik seperti tekanan darah tidak stabil, disfagi, berkeringat, dll
B. Adanya perubahan emosional dan perilaku
C. Adanya gangguan pada system saraf pusat dan perifer
D. Perubahan tanda vital dan kesadaran saja
E. Pada pemeriksaan status mental muncul perubahan perilaku mutism

54 Seorang laki-laki 20 tahun, mahasiswa, dengan diagnosis gangguan afektif Bipolar dengan gejala psikotik ia mendapat terapi
Aripripazol dan asam divalproat sejak 2 minggu. Sejak kemarin dikeluhkan keluarga demam, berkeringat, nyeri menelan, dan
kaku pada tangan dan badan. Pemeriksaan penunjang apakah yang diperlukan untuk menyingkirkan adanya syndrome
neuroleptic maligna (SNM)?

A. Pemeriksaan laboratorium darah rutin mencari kadar leukosit


B. Pemeriksaan CT Scan kepala menyingkirkan adanya enchepalitis
C. Pemeriksaan Darah lengkap (DL), Kimia Darah, dan Creatinin Posphokinase (CPK)
D. Dilakukan fMRI untuk menyingkirkan diferensial diagnosis
E. Dilakukan pemeriksaan laboratorium dan thorax foto

F.

55 Seorang laki-laki 26 tahun diantar keluarga ke IGD karena demam dengan suhu 390 disertai badan kaku. Pasien menderita
skizofrenia sejak 7 tahun dengan terapi triflupherazine 5 mg dan trihexyphenidyl 2 mg sejak 2 tahun terakhir dan bisa
beraktivitas sebagai sekuriti. Ia juga mengeluh sakit kepala, dada sesak, dan terlihat ada luka menganga di sela jari-kaki karena
terjatuh saat mengendarai sepeda motor. Selain adanya dugaan Sindrome neuroleptik maligna (SNM), apakah yang perlu di
cari sebagai diferesial diagnosis pada pasien ini?

A. Adanya infeksi pada otak dan badan sebagai penyebab demam


B. Adanya efek samping penggunaan benzodiazepine
C. Adanya anxietas yang mempengaruhi termoregulator sehingga pasien demam
D. Adanya keadaan darurat psikiatri berupa Ekstra pyramidal symptom
E. Mungkin luka yang tidak terawat dengan baik.

F.

G. Langan J, Martin D, Shajahan P, Smith DJ. Antipsychotic dose escalation as a trigger for neuroleptic malignant syndrome
(NMS): literature review and case series report. BMC Psychiatry. 2012;12:1-8.

56 Seorang perempuan 17 tahun, siswa SMK, melakukan percobaan bunuh diri karena merasa tertekan ketika dimarahi oleh
supervisor hotel tempatnya praktek kerja. Pada saat yang bersamaan teman-teman sekolah memberi info bahwa tugas sekolah
mesti dikumpul besok, dan ada ujian praktek berkelompok dilakukan besok pagi. Ia merasa pikirannya kalut dan buntu tidak
tahu apa yang harus dilakukan, sehingga saat pergi ke toilet dia meminum cairan pembersih kamar mandi yang sedang ia pegang
saat praktek di hotel. Ini adalah kejadian pertama yang ia alami. Apakah tatalaksana yang sebaiknya dilakukan pada kasus ini?

A. Segera lakukan Cognitive Behavior Therapy (CBT)


B. Lakukan krisis intervensi agar ada perbaikan coping mekanisme
C. Merawat di RS agar terhindar dari percobaan bunuh diri berulang
D. Melakukan psikoedukasi kepada keluarga agar memberi support kepada pasien
E. Mendampingi pasien sampai terjalin therapeutic aliensi baik dengan terapis
57 Seorang laki-laki 45 tahun datang ke Poliklinik Jiwa karena dirujuk dari Poliklinik Penyakit Dalam, mengatakan dirinya nyeri
di perut sudah sejak 3 tahun yang lalu, dikatakan rasa nyeri ini tetap ada padahal sudah berobat kemana-mana dan hasil
pemeriksaan penunjang semua normal. Ia sering dimarah oleh atasannya, teman kerjanya sering menyindir mengatakan tidak
becus bekerja, dan tidak pantas untuk menjabat supervisor. Pasien menahan perasaannya tanpa melawan komentar dari atasan
dan teman-temannya.Ego State apakah yang perlu ditingkatkan pada pasien ini agar keluhan somatiknya sembuh?

A. Meningkatkan orang tua kritikal (OK) dan kanak sesuai (KS) supaya tidak tertekan
B. Meningkatkan orang tua Pembina (OP) dan Kanak sesuasi (KS) agar lebih ikhlas
C. Meningkatkan anutan Dewasa (D), bila perlu Orang tua kritikal (OK) untuk menyelamatkan ego
D. Meningkatkan orang tua kritikal (OK) dan kanak bebas (KB) agar bisa cuek dan gembira
E. Meningkatkan anutan Dewasa (D) dan Kanak sesuai (KS) agar dapat menerima dan membuktikan dengan perbuatan baik
F.

58 Seorang pria berumur 30 tahun dating ke poli jiwa dengan keluhan selalu merasa khawatir berlebihan saat berada di tempat
umum,dan saat berada di rumah sendirian. pria tersebut kemudian didiagnosis dengan Agorafobia. Menurut tahap
perkembangan seksual freud, fobia terjadi karena adanya fiksasi pada fase
A. Fase Oral
B. Fase Anal
C. Fase Phallic
D. Fase Latency
E. Fase Genital
F.

59 Seorang perempuan berumur 28 tahun dibawa oleh petugas keamanan ke IGD karena terlihat panik dan ketakutan di sebuah
mall, untuk membantu menegakkan diagnosis Agorafobia maka hal utama yang harus ditanyakan pada wawancara adalah
A. Hal spesifik yang membuat pasien takut
B. Situasi apa saja yang memicu perasaan takut ini
C. Apakah ada stressor yang sebelumnya memicu rasa takut pada pasien
D. Apakah ada pikiran berulang yang memicu rasa takut ini
E. Apakah ada perilaku yang memicu rasa takut ini
60 Seorang pria berumur 27 tahun pegawai toko mainan datang ke poli jiwa mengeluh merasa khawatir dan takut setiap melihat
boneka yang berwujud manusia yang harus diperhatikan saat dilakukan pemeriksaan adalah
A. Apa ada hal lain yang memicu rasa khawatir dan takut ini
B. Apakah ada pikiran berulang yang memicu rasa khawatir dan takut ini
C. Apakah sebelumnya ada perasaan sedih atau cemas yang dialami
D. Apakah ada suatu keyakinan yang tidak bisa dibantah
E. Apakah ada konsumsi obat , minuman sebelum mengalami hal ini

61 Seorang pria umur 30 tahun datang ke poli jiwa dikeluhkan oleh pasangan karena tidak berani naik pesawat terbang, pasien
dikatakan merasa khawatir hingga jantung berdebar, setelah diwawancara lebih dalam, pasien juga mengalami hal sama jika
berada di ruangan tertutup seperti lift, dan saat di rumah sendirian. Diagnosis yang tepat adalah
A. Fobia sosial
B. Fobia spesifik
C. Gangguan cemas menyeluruh
D. Agorafobia
E. Gangguan Anxietas fobik lainnya

PEMBAHASAN :

Menurut PPDGJ 3 :
40.0 Agorafobia
Pedoman Diagnostik
Semua kriteria dibawah ini harus dipenuhi untuk diagnosis pasti:
(a) gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi primer dari
anxietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti misalnya waham atau pikiran obsesif;
(b) Anxietas yang timbul harus terbatas pada ( terutama terjadi dalam hubungan dengan) setidaknya
dua dari situasi berikut : Banyak orang/ keramaian, tempat umum, bepergian keluar rumah, dan
bepergian sendirian, dan

(c) Menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan gejala yang menonjol ( penderita menjadi “house bound ) “

62 Seorang wanita umur 25 tahun datang ke poli jiwa mengeluh tidak berani mengendarai mobil Kembali, karena masih terbayang-
bayang kejadian kecelakaan yang pasien alami sekitar 2 bulan lalu, dimana kecelakaan tersebut membuat pasien harus di
opname di rumah sakit dalam waktu yang cukup lama. Yang utama membedakan antara stress pasca trauma dan agorafobia
adalah

A. Perasaan takut yang dialami pasien


B. Adanya perasaan ingin menghindari sumber rasa takut
C. Perasaan takut yang dialami berkaitan dengan event trauma
D. Gejala psikologi yang dialami pasien
E. Gejala otonomik yang dialami pasien

Pembahasan :
stress pasca trauma

ü Gangguan ini timbul dalam kurun waktu 6 bulan setelah kejadian traumatik berat ( masa
laten berkisar antara beberapa minggun mulai saat kejadian dan onset gangguan
melebihi waktu 6 bulan, asal saja manifestasi klinis nya adalah khas dan tidak didapat
alternatif ketegori gangguan lainnya

ü Sebagai bukti tambahan selain trauma, harus didapatkan bayang-bayang dari kejadian
traumatik terutama secara berulang -ulang kembali ( Flashblack ).

ü Gangguan otonomik, gangguan afek, dan kelainan tingkah laku semuanya dapat
mewarnai diagnosis tetapi tidak khas.

( PPDGJ 3 ).

Agorafobia
(a) gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi
primer dari anxietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti misalnya
waham atau pikiran obsesif;
(b) Anxietas yang timbul harus terbatas pada ( terutama terjadi dalam hubungan dengan)
setidaknya dua dari situasi berikut : Banyak orang/ keramaian, tempat umum, bepergian
keluar rumah, dan bepergian sendirian, dan
Menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan gejala yang menonjol ( penderita menjadi “house bound ) “
63 Seorang pria berusia 25 tahun dibawa oleh hansip dan warga ke IGD karena mengamuk membawa tongkat kayu, sambil
berbicara tidak jelas. Saat di IGD pasien terlihat masih mengamuk dan tidak bisa dipersuasi sehingga harus dilakukan restrain
di bed pasien, menurut keterangan keluarga pasien mulai berperilaku aneh sejak 3 hari ini. PANSS EC 15, diagnosis dan obat
yang tepat untuk situasi ini adalah
A. Skizofrenia paranoid dengan terapi Olanzapin injeksi 10mg IM
B. Akut psikotik polimorfik dengan terapi Phupenazine decanoate 25mg IM
C. Mania dengan psikotik dengan terapi Sikzonoate injeksi 25mg IM
D. Akut psikotik dengan terapi Haloperidol injeksi 5mg IM
E. Bipolar episode mania dengan gejala psikotik dengan terapi Haloperidol injeksi 5mg IM

Pembahasan :

Pada pasien didapatkan keluhan mengamuk, berperilaku aneh 3 hari, berbicara tidak jelas. Dari
penemuan gejala tersebut mengarah ke diagnosa Akut psikotik, Obat injeksi yang dapat diberikan
adalah Haloperidol injeksi 5 mg IM.
Obat injeksi: ( PNPK 2015 )
a) Olanzapine, dosis 10 mg/injeksi, intramuskulus, dapat
diulang setiap 2 jam, dosis maksimum 30mg/hari.
b) Aripriprazol, dosis 9,75 mg/injeksi (dosis maksimal 29,25 mg/hari), intramuskulus.
c) Haloperidol, dosis 5 mg/injeksi, intramuskulus, dapat diulang setiap setengah jam, dosis
maksimum 20mg/hari.

d) Diazepam 10 mg/injeksi, intravena/intramuskulus, dosis maksimum 30 mg / hari.

64 Seorang perempuan berusia 19 tahun datang ke UGD rumah sakit dengan percobaan bunuh diri dengan cara minum cairan obat
nyamuk “Baygon”. Setelah Bagian Penyakit Dalam dapat mengatasi intoxikasi tersebut, wawancara di Psikiatri pasien mencoba
bunuh diri karena putus pacar 2 hari yang lalu. Sehabis menceritakan permasalahannya pasien merasa lega dan menjadi tenang
serta menyadari tindakannya tidak tepat. Termasuk jenis psikoterapi suportif apakah yang dilakukan pada pasien tersebut?
A. Ventilasi
B. Reasurance
C. Persuasi
D. Sugesti
E. Hipnosis
Pembahasan :

Psikoterapi supportif

Definisi

Psikoterapi supportif adalah bentuk psikoterapi yang memberikan dukungan kepada pasien yang berada
dalam keadaan krisis atau trauma psikologis.

Jenis-jenis psikoterapi supportif

1. Ventilasi

Bentuk psikoterapi yang memberi kesempatan seluas-luasnya kepada pasien untuk


mengungkapkan isi hatinya sehingga ia merasa lega dan keluhannya berkurang.

2. Persuasif

Psikotrapi yang dilakukan dengan menerangkan secara masuk akal tentang gejala-gejala penyakitnya
yang timbul akibat cara berpikir, perasaan dan sikap terhadap masalah yang dihadapi.

3. Reassurance

Psikoterapi yang berusaha meyakinkan kembali kemampuan pasien bahwa ia sanggup mengatasi masalah
yang dihadapinya.

4. Sugestif

Psikoterapi yang berusaha menanamkan kepercayaan pada pasien bahwa gejala gangguannya akan hilang.

5. Bimbingan

Psikoterapi yang memberi nasehat kepada pasien tentang sikape mnghadapi permasalahan.
6. Penyuluhan

Psikoterapi yang membantu pasien mengerti dirinya sendiri secara lebih baik, agar ia dapat mengatasi permasalahannya dan
dapat menyesuaikan diri

65 Seorang perempuan usia 50 tahun terserang stroke 1 thn yang lalu. Pada pemeriksaan diketahui bahwa os menderita kencing
manis sejak 5 tahun yang lalu namun tidak rutin berobat. Semenjak terkena stroke os menjadi sering murung dan menangis
karena kelumpuhan yang dialaminya sehingga tergantung pada bantuan orang lain. Os juga merasa menyusahkan orang lain
karena mulai sering pelupa dan sulit berkonsentrasi. Dokter dengan empathi mendengarkan apa yang disampaikan pasien dan
meminta pasien menceritakan lebih lanjut apa yang dirasakannya. Dalam psikoterapi suportif hal yang dilakukan dokter tersebut
adalah?
A. Meredakan gejala
B. Membangun self esteem
C. Mengembangkan aliansi terapi
D. Melakukan konfrontasi
E. Mengembangkan keterampilan adaptasi

Pembahasan :
Tahapan Psikoterapi supportif :
Membangun aliansi : Ekspresi ketertarikan, ekspresi empati, mempertahankan komentar, pengungkapan diri.
Membangun kepercayaan diri / Self esteem : Praise, reassurance, normalisasi, universalisasi, encouragement
Membangun ketrampilan – perilaku adaptif : memberi saran, pengajaran,permodelan perilaku adaptif , bimbingan
antisipatif, mempromosikan otonomi
Meningkatkan fungsi ego
Memperluas awareness
66 Seorang laki-laki berusia 16 tahun mengalami gangguan Retardasi Mental dan sering marah-marah bila kemauannya tidak
dituruti dan juga mengamuk. Os juga menjadi gelisah bila di rumah ada suara rebut-ribut atau ada keramaian. Selain memberikan
obat untuk mengontrol emosi dan perilaku pasien, dokter juga mengajari os menyampaikan keinginannya dengan cara yang
lebih baik dan mendengarkan music dengan memakai head set bila dirumah sedang ada tamu/rame. Dalam psikoterapi suportif
hal tersebut bertujuan?
A. Meredakan gejala
B. Membangun self esteem
C. Mengembangkan aliansi terapi
D. Melakukan konfrontasi
E. Mengembangkan keterampilan adaptasi
Pembahasan:

Adapun tujuan dari psikoterapi suportif adalah sebegai berikut:

1. Menguatkan daya tahan mental yang telah dimiliki pasien

2. Mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan yang lebih baik untuk
mempertahankan fungsi pengontrolan diri pasien

3. Meningkatkan kemampuan adaptasi pasien terhadap lingkungan

67 Seorang laki-laki berusia 20 thn dirawat di bangsal jiwa dengan diagnosis psikotik akut dengan riwayat mengamuk dan saat ini
masih mendengar suara-suara dan mengeluh tidak bisa tidur sejak 3 hari lalu.Pasien juga merasa ada yang akan menyakitinya.
Secara halus dan tidak langsung menanamkan pikiran pada pasien atau membangkitkan kepercayaan padanya bahwa ia ada di
tempat yang aman dan gejala-gejala akan hilang bila ia teratur minum obat. Dokter sendiri harus mempunyai sikap yang
meyakinkan dan otoritas profesional serta menunjukan empati. Termasuk jenis psikotererapi suportif apakah yang dilakukan
pada pasien tersebut?
A. Ventilasi
B. Reasurance
C. Persuasi
D. Sugesti
E. Hipnosis
Pembahasan:

Sugesti adalah suatu bentuk psikoterapi suportif yang berusaha menanamkan kepercayaan pada pasien
bahwa gejala-gejala gangguannya akan hilang. Dalam hal ini, sikap terapis adalah meyakinkan bahwa gejala pasien pasti
akan hilang. Topik pembicaraan antara terapis dengan pasien yakni gejala-gejala yang dialami pasien bukan karena
kerusakan organik/fisik dan timbulnya gejala-gejala tersebut adalah tidak logis.

68 Seorang Wanita berusia 28 thn, belum menikah sering muntah- muntah dan tampak tertekan. Os berperawakan agak gemuk
dan dibawa berkonsultasi oleh ibunya. Saat diwawancara didapatkan ada kebiasaan makan banyak yang tidak bisa ditahan
oleh penderita dan karena khawatir berat badannya bertambah os selalu berusaha memuntahkannya kembali maupun minum
pencahar. Apakah diagnosis dari gangguan tsb?

A. Anoreksia nervosa
B. Bulimia nervosa
C. Body Dismorfik
D. Muntah yg berhubungan dengan gangguan
psikologis lainnya
E. Makan berlebihan yang berlebihan dengan
gangguan psikologis lainnya

69 Seorang laki-laki, 53 tahun, diantar ke IRD oleh polisi karena tertabrak mobil dan mengalami patah tulang. Os tampak kumal,
rambut Panjang dan tidak terawat. Saat diwawancara os berbicara tidak nyambung dan tampak bingung. Polisi tidak menemukan
identitas dan tidak tau keberadaan keluarga yang bisa dihubungi. Dari hasil pemeriksaan os di diagnose dengan Skizofrenia
simplex dan patah tualng yang dialami direncanakan akan dilakukan Tindakan operasi. Dari hasil lab didapatkan kadar gula
darah yang tinggi dan juga fungsi ginjal menurun.
Tindakan CLP yang harus dilakukan adalah?
A. Mengkomunikasikan dengan sejawat bedah tentang
rencana Tindakan operasi
B. Melaporkan ke managemen RS dan menerapkan
protap px tdk dikenal/Mr,X
C. Lapor hukmas untuk berkoordinasi dengan dinas
social
D. Rapat team dengan sjawat lain yang merawat untuk
goal terapi
E. Semua benar

70 Seorang anak perempuan usia 15 tahun dikonsulkan dari rawat inap pediatri karena keinginan makan berlebihan. Saat ini Berat
Badan 85 kg, Tinggi Badan 145 cm. Pasien setiap melihat makanan yang ada di depannya selalu mempunyai pikiran “harus
dihabiskan, bila tidak dihabiskan ayamnya akan mati”. Pikiran tersebut muncul sejak pasien kecil yang selalu disuapi neneknya
dan mengatakan kalimat tersebut berulang-ulang. Bahkan pasien sampai tidak mampu memberhentikan sehingga sering muntah
karena kelebihan makanan. Setelah muntah baru pasien mengatakan perutnya sudah penuh tidak muat lagi (sambil tertawa).
Yang dialami pasien:
A. Anoreksia nervosa
B. Anoreksia nervosa tak khas
C. Bulimia nervosa
D. Binge eating disorder
E. Makan berlebihan yang berhubungan dengan gangguan psikologis lainnya

71 Seorang anak perempuan usia 16 tahun dibawa ibunya ke poliklinik karena ibunya khawatir. Ibunya menceritakan kalau
putrinya kehilangan berat badan dan terlihat semakin lemah dan sakit. Dengan susah payah ibunya ketakutan kalau putrinya
mungkin menderita leukemia atau kanker. Ketika dokter bertanya tentang nafsu makan, ibunya mengatakan bahwa makan pilih-
pilih dan selalu mengatakan sudah penuh perutnya walaupun hanya 2 sendok baru dimakan oleh putrinya. Dokter menyalami
putri tersebut dan terasa tangan yang dingin. Yang dialami pasien:
A. Anoreksia nervosa
B. Anoreksia nervosa tak khas
C. Bulimia nervosa
D. Makan berlebihan yang berhubungan dengan gangguan psikologis lainnya
E. Muntah yang berhubungan dengan gangguan psikologis lainnya

Pembahasan:

Pasien di atas mengalami beberapa gejala anorexia nervsosa, namun menurut PPDGJ III seseorang dapat didiagnosa mengalami
anorexia nervova jika mengalami seluruh gejala berikut di bawah, namun soal di atas belum menunjukan secara gamblang
adanya berat badan yang berada 15% dari BB seharusnya seusianya, pasien tidak menunjukan pernyataan adanya body image
distortion (biasanya pernyataan takut gemuk, dll), tidak terdapat adanya gangguan endokrin yang meluas seperti amenore pada
perempuan. Sehingga pada kasus tersebut lebih tepat didiagnosa dengan AN tak khas
Kriteria Anorexia Nervosa PPDGJ III

Kriteria Anorexia Nervosa Tak Khas PPDGJ III

72 orang perempuan usia 20 tahun dibawa ibunya ke dokter keluarga karena sering setelah makan meminum laxatives sejak 3 bulan
yang lalu. Ibunya merasa khawatir adanya penyakit yang lain akibat pemakaian laxatives terus menerus. Padahal buang air besar
sebelumnya tidak pernah ada masalah. Putrinya selalu mengatakan untuk menjaga penampilan dan bentuk badan. Padahal
putrinya ikut gymnastic sejak 1 tahun yang lalu. Yang dialami pasien:
A. Anoreksia nervosa
B. Anoreksia nervosa tak khas
C. Bulimia nervosa
D. Makan berlebihan yang berhubungan dengan gangguan psikologis lainnya
E. Muntah yang berhubungan dengan gangguan psikologis lainnya

Pembahasan:

Sebenarnya jawaban paling tepat pada kasus di atas adalah BULIMIA NERVOSA TAK KHAS (PPDGJ III). Hal tersebut
dikarenakan kasus pada soal tidak menunjukan bahwa pasien memiliki seluruh gejala Bulimia Nervosa yang harus ada untuk
mendiagnosa Bulimia Nervosa. Pada pasien tersebut tidak ditunjukan adanya perilau craving food / binge eating yang khas
terjadi pada bulimia nervosa

Kriteria BN (PPDGJ III)

73 Seorang perempuan usia 25 tahun, datang ke IGD diantar temannya karena pingsan saat di kantor. Tampak kurus, kulit kering,
warna kulit kekuningan, saat diperiksa perutnya tampak tumbuh rambut halus dan tipis. Temannya mengatakan sering pingsan
selama 2 minggu ini, nafsu makan menurun karena sedang program menurunkan berat badan namun baru kali ini dibawa ke
RS. Pemeriksaan apa yang perlu dilakukan:
A. Tes Serotonin
B. Tes Dopamin
C. Tes Kortisol
D. Tes Darah rutin
E. Deksametason Supression tes

Pembahasan :

Deksametason suppression tes dapat digunakan untuk melakukan pengecekan kadar kortisol yang
merupakan hasil dari HPA-axis. Tes tersebut dapat digunakan pada kasus cushing syndrome atau pada kasus
gangguan makan seperti Anorexia Nervosa yang salah satu gejalanya adalah kenaikan kadar kortisol

Sumber Buku : Deksametason Supression Test (Prerna Dogra & Vijayaskhankar, 2021)

74 Seorang perempuan usia 28 tahun datang ke dokter keluarga yang menceritakan bahwa ibunya usia 68 tahun mengalami stroke
sejak 2 tahun yang lalu. Ibunya seperti mengalami halusinasi dan berteriak pergi... pergi… sekitar 1 menit dan kemudian diam
lagi sejak 2 hari yang lalu. Dan tidak terus menerus. Namun ibunya masih mengenal putrinya. Hal apa sebaiknya yang dilakukan
A. Tidur dengan lampu gelap
B. Memegang tangan ibu saat tidur
C. Mendengarkan music klasik
D. Tidur lebih awal supaya cukup tidur
E. Tidur dengan suhu kamar yang nyaman
Pembahasan:
Jika yang dimaksud oleh jawaban dari soal tersebut adalah sleep hygine maka jawaban A dan E keduanya benar karena
keduanya merupakan bagian dari sleep hygine
Sumber : Yazdi et al 2016, Sleep Hygiene Practices and Their Relation to Sleep Quality in Medical Students of Qazvin
University of Medical Sciences, doi: 10.15171/jcs.2016.016

75 Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke IGD diantar istrinya karena luka pada pergelangan tangan kiri (luka iris). Saat
ditemukan istrinya, pasien tampak bengong dengan tatapan kosong di pantai. Istrinya menerima telpun satu jam sebelumnya
yang mengatakan pasien ingin mencari udara segar agar kekalutan pikiran menjadi jernih. Pasien menderita diabetes melitus
sejak 5 tahun yang lalu dan rutin minum obat metformin. Mulai saat itu pekerjaan pasien menurun karena kondisi yang mudah
Lelah dan sejak 4 bulan yang lalu pasien mulai mengeluh masalah hubungan seksual yang menurun, sehingga pasien merasa
bersalah dengan istrinya. Yang dialami pasien:
A. Penyangkalan
B. Marah
C. Tawar menawar
D. Depresi
E. Menerima

Pembahasan:

Pasien menunjukan gejala depresi pada 5 stage grief by Kubler-Ross


76 Seorang perempuan 34 tahun datang ke UGD karena merasa putus asa dalam kehidupannya. Semua di dunia ini dirasakan hampa.
Hal ini dirasakan sejak dia diceraikan dan ditinggal oleh suaminya menikah lagi. Anak laki-lakinya dibawa oleh suaminya,
sedangkan anak perempuan dibawa oleh pasien. Setiap malam pasien tidak bisa tidur dan bermimpi buruk tentang kematian.
Pasien masih bisa bekerja tetapi tidak konsentrasi serta terasa ingin istirahat saja. Nafsu makan dirasakan turun. Kadang kadang
muncul rasa cemas. Dari gejala di atas apakah diagnosis dari pasien tersebut ?
A. Gangguan Penyesuaian dengan reaksi depresi singkat
B. Gangguan Campuran Cemas dan Depresi
C. Episode Depresi Berulang
D. Episode Depresi Sedang dengan gejala somatic
E. Epsode depresi berat dengan gejala psikotik

Pembahasan:kriteria waktu tidak dijelaskan. Tapi gejala memenuhi episode depresi sedang dengan gejala somatik anhedonia,
77 Seorang laki-laki 40 tahun dirawat di ICU karena penyakit Sindrom GuilanBare sudah sejak satu bulan. Pasien kadang kadang
gelisah dan cemas, tidak bisa tidur karena nyeri yang dirasakan. Kesadaran pasien fluktuatif. Keluarga tidak ada di kota ini
karena istri menemani anak-anak yang sedang kuliah di kota asalnya. Saat ini istri sudah datang menemani pasien. Menurut
dokter neurologi, perkembangan penyakitnya masih menunggu evaluasi. Bagaimanakah prognosis pasien ini?
A. Quo ad Functionam : dubia
B. Quo ad Vitam : bonam
C. Quo ad Sanationam : bonam
D. Quo ad Functionam : malam
E. Quo ad Vitam : dubia
; GBS dengan kesadaran fluktuatif:delirium . Quo ad functionam: dubia ada malam
78 Seorang laki-laki 40 tahun dikonsulkan dari TS Bedah karena gelisah dan berteriak setelah dilakukan operasi trepanasi. Setelah
dilakukan pemeriksaan CAM didapatkan skor 4, RASS score 7. Apakah yang harus dilakukan terhadap pasien tersebut?
A. Neuroleptik oral
B. Injeksi Haloperidol 2,5 mg
C. Olanzapin oral 10 mg
D. Haloperidol oral 5 mg
E. Injeksi Diazepam 10 mg
CAM skor 4,RASS score 7= delirium. Terapi delirium B
79 Seorang perempuan 38 tahun mengeluh sangat sedih karena perlakuan suaminya setiap hari. Suami pasien selalu menghina
dan mengejek pasien sebagai wanita tidak berguna. Pasien dari kecil diasuh neneknya karena ayah ibunya bercerai. Pasien
merasa hidupnya selalu tertekan sejak kecil. Pasien menenangkan diri dengan minum alkohol setiap hari. Saat wawancara,
dokter bertanya “ Apa yang membuat ibu harus minum alkohol? Pada Psikoterapi dinamik apa yang sedang dilakukan
pemeriksa?
A. Konfrontasi
B. Validasi Empatik
C. Encouragement to Elaborate
D. Interpretasi
E. Afirmasi

80 Seorang laki-laki, 42 tahun mengalami sulit memulai tidur dan mempertahankan tidur sejak setahun lalu. Hal ini dikeluhkan
sejak anaknya yang disayangi menikah dan tinggal di luar negeri. Pasien pernah mengalami kehilangan saat masih berumur 7
tahun, dimana ibu yang disayangi meninggal dan dia harus tinggal dengan ayah dan ibu tirinya. Dokter mengatakan “
Kehilangan yang ibu rasakan saat ini seperti apa yang ibu rasakan saat kehilangan ibu dahulu. Bagaimanakah respon terapis ?
A. Afirmasi
B. Validasi Empati
C. Encouragement to elaborate
D. Induction to Bragging
E. Interpretasi
81 Seorang perempuan 35 tahun,datang ke poliklinik adiksi mengeluh merasa sangat sedih karena perselingkuhan suaminya,
sehingga membuat dia melarikan diri dengan minum alkohol setiap hari. Hal ini terjadi sejak setahun belakangan ini dan
membuat dia sering pulang dalam keadaan mabuk, dan mengalami gangguan tidur serta penurunan kinerja dalam bekerja yaitu
sering terlambat dan tidak konsentrasi. Pasien berpikir sudah tidak ada gunanya lagi hidup. Pemeriksaan fisik dalam batas
normal. Pada psikoterapi CBT, Manakah yang akan difokuskan untuk dilakukan dispute ?
A. Perasaan sedih
B. Gangguan tidur
C. Sulit konsentrasi
D. Minum Alkohol
E. Hidup tidak berguna

82 Seorang laki-laki 25 tahun datang ke poliklinik Jiwa dengan keluhan sangat takut bila disuruh presentasi di depan kelas sampai
muncul gagap. Dia selalu menghindari untuk bertemu dengan orang banyak. Pasien menganggap dia tidak akan bisa sembuh
dan membaik karena sudah mencoba dari beberapa tahun lalu tidak berhasil. Cognitive error apa yang terjadi pada pasien ?
A. Generalisation
B. Mind Reading
C. Jump to Conclusion
D. Catastrophizing  ini hasil pembahasan bersama
E. Black and White
83 Pasien laki laki, 35 tahun, datang diantar istrinya ke Poli Jiwa karena tampak murung sejak dua minggu terakhir setelah uang
perusahaan sebanyak 300 juta dibawa kabur oleh salah seorang pegawainya. Pasien mengatakan perasaannya tidak nyaman dan
bingung bagaimana harus mengganti uang tersebut yang rencananya digunakan untuk menggaji karyawan. Pasien menyangkal
dirinya sedih. Pasien mengatakan konsentrasi menurun dan sering melamun karena banyak pikiran. Nafsu makan pasien juga
turun. Pasien mengatakan akan berusaha keras untuk mengganti uang perusahaan tersebut agar dirinya tidak dipenjara. Istri
pasien mengatakan jika dirumah, pasien sering duduk menyendiri, sesekali terlihat menyeka air mata namun selalu mengatakan
dirinya tidak sedih. Tools di bawah ini dapat dikerjakan oleh pasien secara mandiri kecuali:

A. BDI
B. MINI
C. SAD PERSON
D. HDRS
E. CDI

84 Asih, perempuan lajang, 24 tahun, datang ke Poli Jiwa dengan menangis tersedu sedu, ia sedih setelah operasi pengangkatan
satu ovariumnya seminggu yang lalu. Pasien merasa dirinya bukan wanita yang seutuhnya lagi. Ia merasa sudah cacat dan tidak
berguna. Pasien mengatakan bahwa wanita dengan kandung telur lengkap saja belum tentu memiliki anak, apalagi dirinya yang
hanya punya satu kandung telur. Jika keadaannya seperti ini, ia merasa tidak ada laki laki yang akan mau menerima dirinya.
Asih sering memikirkan untuk lebih baik mati saja. Selain pemberian farmakoterapi, psikoterapi apa yang dapat diberikan untuk
mencegah tindakan bunuh diri pada pasien?
A. Social skills rehabilitation
B. Vocational rehabilitation
C. Cognitive rehabilitation
D. Milieu therapy
E. Family therapy

85 Tanggal 10 September diperingati sebagai Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, berbagai upaya dan acara dibuat guna
memberikan awareness kepada masyarakat agar tidak melakukan bunuh diri dan tidak menstigma mereka yang pernah mencoba
bunuh diri. Berdasarkan data, manakah diantara pernyataan berikut paling tepat menggambarkan kejadian bunuh diri di
masyarakat?
A. Di hampir seluruh negara di dunia, setiap harinya terdapat 40 kasus kematian akibat bunuh diri  setiap 40 detik
meninggalnya
B. Kasus bunuh diri tertinggi adalah Amerika  paling banyak Lesotho
C. Bunuh diri banyak terjadi pada lansia  Kaplan Pocket
D. Kita wajib merespon pernyataan seseorang yang mengatakan ingin mati.
E. Laki-laki jarang yang melakukan bunuh diri.  perempuan lebih banyak yang melakukan, laki yang lebih berhasil
86 Wanita, usia 24 tahun, memiliki 2 anak balita, diantar ke UGD rumah sakit setelah melakukan percobaan bunuh diri dengan
mengiris kedua pergelangan tangannya. Dua tahun sebelumnya ada riwayat berusaha melompat dari lantai tiga dan menabrakkan
diri pada kendaraan yang melaju di jalan raya. Berita tersebut sempat menjadi fokus pemberitaan media sehingga mendorong
perusahaan tempat karyawati tersebut bekerja untuk menyelenggarakan suatu skrinning deteksi bunuh diri pada seluruh
karyawan. Menurut anda, manakah dari beberapa instrumen skrinning berikut yang tidak disarankan?
A. Scale for Suicide Ideation (SSI)
B. Scale for Suicide Ideation-Worst (SSI-W)
C. Suicidal Ideation Questionnaire (SIQ)
D. Beck Scale for Suicide Ideation (BSS)
E. Suicide Ideation Method (SIM)

Option E bukanlah alat screening suicide.

Ada PDF nya, dengan link :

https://www.sprc.org/sites/default/files/migrate/library/BrownReviewAssessmentMeasuresAdultsOlderAdults.pdf
87 Tuan S, 45 tahun adalah seorang tersangka yang membunuh bawahannya dengan senjata api. Tuan S memiliki keyakinan
bahwa istrinya berselingkuh dengan bawahannya. Tuan S tampak mengalami perubahan perilaku seminggu setelah kejadian
pembunuhan tersebut. S mengatakan dirinya sangat curiga kepada istrinya, setiap hari dirinya mendengar suara-suara yang
menyuruhnya untuk memukul ataupun menyakiti orang lain. Berdasarkan pemeriksaan status mental Tuan S menderita
Gangguan Psikotik Akut. Dalam kajian Psikiatri Forensik terkait Insanity Defence, salah satu analisis yang penting untuk
dilakukan pada terperiksa adalah:
A. Pengetahuan Tuan S terkait proses peradilan
B. Konsentrasi dan perhatian yang adekuat untuk memahami pertanyaan hakim
C. Menentukan apakah Tuan S mengalami gangguan jiwa pada waktu kejadian perkara
D. Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan norma
E. Tilikan pasien terhadap penyakitnya.

88 Ibu P, seorang tersangka dalam kasus pembunuhan berencana mengeluh sakit sehingga tidak bisa mengikuti persidangan. Ia
mengalami depresi berat, sehingga dinyatakan tidak mampu mengikuti sidang untuk sementara. Ia dikirim untuk menjalani
perawatan di rumah sakit jiwa; Setelah beberapa hari, hasil observasi tim pemeriksa menemukan bahwa Ibu P mampu
berkomunikasi dengan pasien lain dalam 1 bangsal. Tetapi apabila psikiater memeriksanya, ia hanya akan menjawab ya dan
tidak saja, selebihnya Ibu P lebih banyak diam. Bila ditanya mengenai kasus kriminalnya, ia mengatakan, “saya terlalu malu,
saya trauma untuk mengingatnya lagi”. Mengetahui dirinya akan mendapat hukuman mati, tanpa diketahui oleh dokter psikiater
dan perawat pasien gantung diri di kamar mandi dengan kain selendang. Pengacara pasien menuntut psikiater yang merawatnya.
Mereka menganggap terapi pencegahan bunuh diri yang diberikan tidak adekuat, sehingga pasien melakukan bunuh diri.
Siapakah yang sebaiknya diundang sebagai ahli dalam kasus tersebut?
A. Psikiater yang kebetulan memeriksa pasien sesaat setelah meninggal
B. Psikiater yang menjadi dokter penanggung jawab pelayanan pasien tersebut
C. Psikiater yang tidak memiliki sangkut paut dengan kasus tersebut
D. Direktur rumah sakit
E. Ketua Komite Medik.

89 Seorang Perempuan, umur 25 tahun, pendidikan S1, pegawai swasta, belum menikah,anak pertama dari 3 bersaudara. Diantar
ke poliklinik Jiwa oleh keluarga karena sejak 3 bulan yang lalu berperilaku aneh.Banyak bicara, sulit tidur bahkan pernah tidak
tidur sama sekali, namun tidak pernah terlihat lelah. Pasien hampir setiap hari membagi-bagi sembako pada tetangga,walaupun
pasien bukan keluarga kaya. Jika ditegur bahkan sampai ada yang nagih hutang ke rumah,pasien akan marah dan mengamuk.
Pasien mengatakan mendengar suara suara ditelinganya yang menyuruh untuk berbagi pada orang miskin.Pasien sudah tidak
bekerja sejak 1 bulan teraakhir. Pasien dikenal sebagai seorang cerdas, mudah bergaul, banyak teman. Salah satu Informasi
dibawah ini dapat membantu mendagnosis pasien ini? Mendiagnosis Ke arah mana?
A. Suara menyuruh ditelinga menetap tanpa banyak bicara, energi berlebih dan sulit tidur
B. Suara ditelinga hanya berlangsung kurang dari 2 minggu tanpa adanya gejala banyak bicara, sulit tidur, perilaku aneh
C. Perubahan perilaku terjadi setelah penggunaan steroid yang cukup panjang
D. Pasien marah karena merasa dirinya adalah seorang Utusan Tuhan yang harus membantu kaum miskin
E. Pasien ada riwayat sedih, pikiran bunuh diri tanpa suara yang menuruhnya membantu kaum miskin

Untuk menegakan ke arah Bipolar berdasarkan PPDGJ harus ada minimal gejala depresi. Baca syarat F31.2 PPDGJ
90 Seorang Perempuan, umur 25 tahun, pendidikan S1, pegawai swasta, belum menikah,anak pertama dari 3 bersaudara. Diantar ke
poliklinik Jiwa oleh keluarga karena sejak 3 bulan yang lalu berperilaku aneh.Banyak bicara, sulit tidur bahkan pernah tidak
tidur sama sekali, namun tidak pernah terlihat lelah. Pasien hampir setiap hari membagi-bagi sembako pada tetangga,walaupun
pasien bukan keluarga kaya. Jika ditegur bahkan sampai ada yang nagih hutang ke rumah,pasien akan marah dan mengamuk.
Pasien mengatakan mendengar suara suara ditelinganya yang menyuruh untuk berbagi pada orang miskin.Pasien sudah tidak
bekerja sejak 1 bulan terakhir. Pasien dikenal sebagai seorang cerdas, mudah bergaul, banyak teman. Etiologi /Patofisiologi
pasien ini antara lain;
A. Faktor genetik.
B. Paparan terhadap virus in utero  Toxo, rubella, cytomegalovirus, herpes (TORCH infection))
C. Abnormalitas pada neurotransmitter
D. Penurunan volume hipokampus,thalamus dan substansia alba
E. Semua benar

91 Seorang Perempuan, umur 25 tahun, pendidikan S1, pegawai swasta, belum menikah,anak pertama dari 3 bersaudara. Diantar ke
poliklinik Jiwa oleh keluarga karena sejak 3 bulan yang lalu berperilaku aneh.Banyak bicara, sulit tidur bahkan pernah tidak
tidur sama sekali, namun tidak pernah terlihat lelah. Pasien hampir setiap hari membagi-bagi sembako pada tetangga,walaupun
pasien bukan keluarga kaya. Jika ditegur bahkan sampai ada yang nagih hutang ke rumah,pasien akan marah dan mengamuk.
Pasien mengatakan otaknya sangat sibuk, sering mendapat suara-suara yang memerintah. Saat ini pasien sudah tidak bekerja
sejak 1 bulan terakhir. Pasien dikenal sebagai seorang cerdas, mudah bergaul, banyak teman. Salah satu difrensial diagnosis
pasien ini adalah?

A. Gangguan afektif bipolar episode kini manik dengan gejala psikotik  DSM 5
B. Gangguan skizoafektif tipe manik
C. Skizofrenia paranoid
D. Manik dengan gejala psikotik  PPDGJ
E. Gangguan mental dan Perilaku akibat penggunaan zat
Jawab: biasanya jika pertama kali ada gejala kearah manik, maka diagnosis langsung bipolar, karena kemungkinan akan
ada gangguan afektif yg lainnya dikemudian hari.

Sumber: PPDGJ
92 Seorang Laki-laki, 21 tahun, mahasiwa, suku Jawa, beragama islam,tinggal di Denpasar sejak lahir.Pasien dikatakan tiba-tiba
melempar barang - barang yang ada didekatnya, berlari-lari di halaman rumah. Pasien nampak bingung , sulit tidur, bicaranya
kacau, hal ini terjadi sejak 2 minggu yl. Pasien baru 3 mInggu yl kehilangan ibu kandung, yang mendadak meninggal karena
serangan jantung saat jalan pagi. Pasien merupakan anak tunggal, ayahnya sudah meninggal dunia saat pasien berusia 10 tahun.
Sebelum sakit pasien dikatakan anak yang ceria dan mudah bergaul. Bagaimana penata lakasanaan pasien ini?
A. Sertraline 50 miligram tiap 24 jam  tidak ada gejala depresi
B. Risperidon 1 miligram tiap 24 jam  harusnya dosis start 2mg/24 jam
C. Litium 200 miligram tiap 24 jam
D. Asam valproate 250 miligram tiap 24jam
E. Clobazam 10 miligram
Jawaban: diagnosis termasuk reaksi berkabung / reaksi stress akut (sumber ppdgj)
Obat yang biasa digunakan -> antidepressant gol ssri (1st line) -> sertraline
Diagnosis ke arah psikotik akut

93 Seorang Laki-laki, 21 tahun, mahasiwa, suku Jawa, beragama islam, tinggal di Denpasar sejak lahir. Pasien dikatakan tiba-tiba
melempar barang - barang yang ada didekatnya, berlari-lari di halaman rumah. Pasien nampak bingung, sulit tidur, bicaranya
kacau, hal ini terjadi sejak 2 minggu yl. Pasien baru 3 mInggu yl kehilangan ibu kandung, yang mendadak meninggal karena
serangan jantung saat jalan pagi. Pasien merupakan anak tunggal, ayahnya sudah meninggal dunia saat pasien berusia 10 tahun.
Sebelum sakit pasien dikatakan anak yang ceria dan mudah bergaul. Setelah mendapat pengobatan 2 minggu di RS,pasien ini
dapat menjalani aktivitasnya sehari hari. Bagaimana mencegah agar pasien ini tidak kambuh?
A. Minum obat secara teratur minimal 3 bulan
B. Meningkatkan mekanisme koping terhadap stres
C. Mengisi waktu luang kegiatan fisik
D. menjaga kualitas tidur
E. Semua benar

Setelah diberikan psikofarmaka -> dilakukan edukasi berupa :

· diagnosis, pengobatan, lama nya pengobatan, cara berobat yg harus diminum rutin setiap harinya minimal 3 bulan
(seseorang dapat beradaptasi dng stressornya selama 3 bulan)

· meningkat kan mekanisme koping yg adaptif

· mengisi waktu luang dng kegiatan fisik seperti olahraga yg bisa membantu untuk mendapatkan dopamine secara alami

· menjaga kualitas tidur -> agar badan kembali nyaman

94 Seorang pria berusia 30 tahun, lajang, pegawai swasta datang dengan keluhan sering merasa nyeri pada tengkuk lehernya. Nyeri
dikatakan sudah berlangsung selama 3 bulan terakhir, nyeri terutama dirasakan saat menjelang mulai bekerja. Terutama saat
hari minggu malam dan berkurang saat menjelang akhir pekan atau bila ada hari libur. Saat ini pasien bekerja 9 jam sehari dan
mengatakan tidak terbiasa dengan hal tersebut karena sebelumnya biasa bekerja dengan waktu yang lebih singkat. Pasien pada
masa mudanya memang terbiasa dimanja oleh orang tuanya dan selalu membanding-bandingkan kehidupan masa mudanya
dengan kehidupannya saat ini. Manakah terapi non-psikofarmaka yang tepat untuk menyadari tentang disini dan saat ini?
A. Psikoterapi suportif
B. Gestalt
C. Psikoanalisis
D. Psikoterapi psikodinamik
E. CBT

Jawaban :
95 Seorang wanita berusia 26 tahun, pegawai swasta dibawa teman-temannya karena melakukan percobaan bunuh diri dengan
meminum paracetamol sebanyak 20 butir. Dari wawancara didapatkan hal tersebut dilakukan karena pasien diputuskan oleh
pacarnya, pasien mengatakan berhubungan dengan pacarnya sejak 1 tahun terakhir, mengenal pacarnya dari aplikasi kencan,
sejak 1 minggu berkenalan pasien sudah melakukan hubungan suami-istri dengan pacarnya tersebut. Pasien tidak bisa menerima
kenyataan dan membanding-bandingkan kehidupannya dengan kehidupan yang dianggap ideal oleh pasien. Pasien nampak
marah dan menyesali kebodohan dirinya. Terapi manakah yang cocok untuk pasien ini.
A. Psikoterapi dinamik
B. CBT  black or white thinking (membandingkan hidup)
C. Psikoterapi suportif  emosional yang belum bisa diterima
D. Gestalt  unfinished bussiness  here and now
E. Psikoterapi analitik

Jawaban: (sumber makalah kuliah psikoterapi prof.aris)

· Asumsi dasar terapi Gestalt adalah bahwa individu-individu mampu menangani sendiri masalah-masalah
hidupnya secara efektif. Tugas utama terapis adalah membantu klien agar mengalami sepenuhnya keberadaannya
di sini dan sekarang dengan menyadarkannya atas tindakannya mencegah diri sendiri merasakan dan mengalami
saat sekarang.

96 Seorang anak berusia 7 tahun dibawa ke klinik psikiatri anak dan remaja dengan keluhan tidak bisa mengikuti pelajaran di
sekolahnya. Pasien juga dikeluhkan mengalami keterlambatan perkembangan dan cenderung cepat emosi dalam kesehariannya.
Pasien dikatakan sering melempar-lempar barang. Dalam riwayatnya pasien baru bisa berjalan pada usia 4 tahun, bisa
mengucapkan sepatah kata pada usia 1,5 tahun dan hingga saat ini pasien masih belum bisa mengenali angka. Dalam
pemeriksaan, diagnosis dan penatalaksanaan disabilitas intelektual sebagai deteksi dini, ada 2 tes yang bisa disarankan untuk
dilakukan, yaitu?
A. PET Scan & Drawing Test
B. DDST & IQ Test  DDST hanya untuk anak kurang dari 6 tahun
C. MRI & CT Scan
D. Head CT Scan & IQ Test
E. Drawing Test & BERA
Pembahasan:
DDST adalah Denver Developmental Screening Test yang hanya digunakan untuk anak usia 0-6 tahun

97 Seorang anak berusia 7 tahun dibawa ke klinik psikiatri anak dan remaja dengan keluhan masih belum bisa membaca. Selain
keluhan tersebut tidak ada keluhan lainnya. Namun karena belum bisa membaca tersebut, pasien mengalami kesulitan dalam
mengikuti pelajarannya. Pasien menunjukkan dirinya frustrasi karena tidak bisa mengikuti pelajaran. Manakah terapi yang bisa
dilakukan untuk pasien tersebut?
A. Behavioral Therapy
B. Play Therapy
C. Remedial Teaching
D. Psikofarmaka
E. Hipnoterapi

Pembahasan :

Remedial Teaching : Remedial teaching atau pengajaran perbaikan adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat membuat
menjadi baik. Pengajaran perbaikan atau remedial teaching itu adalah bentuk khusus pengajaran yang berfungsi untuk
menyembuhkan atau membetulkan atau membuat jadi baik. Dengan demikian perbaikan diarahkan kepada pencapaian hasil
yang optimal sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa melalui keseluruhan proses belajar mengajar dan keseluruhan
pribadi siswa.

98 rang anak berusia 7 tahun dibawa ke klinik psikiatri anak dan remaja dengan keluhan tidak bisa mengikuti pelajaran di sekolahnya.
Pasien juga dikeluhkan mengalami keterlambatan perkembangan dan cenderung cepat emosi dalam kesehariannya. Pasien
dikatakan sering melempar-lempar barang. Dalam riwayatnya pasien baru bisa berjalan pada usia 4 tahun, bisa mengucapkan
sepatah kata pada usia 1,5 tahun dan hingga saat ini pasien masih belum bisa mengenali angka. Prognosis quo ad functionam
pasien ini adalah
A. Dubia
B. Dubia ad bonam
C. Dubia ad malam  ke arah retardasi mental
D. Malam
E. Bonam
Pembahasan:

99 Seorang anak berusia 7 tahun dibawa ke klinik psikiatri anak dan remaja dengan keluhan tidak bisa mengikuti pelajaran di
sekolahnya. Pasien juga dikeluhkan mengalami keterlambatan perkembangan dan cenderung cepat emosi dalam kesehariannya.
Pasien dikatakan sering melempar-lempar barang. Dalam riwayatnya pasien baru bisa berjalan pada usia 4 tahun, bisa
mengucapkan sepatah kata pada usia 1,5 tahun dan hingga saat ini pasien masih belum bisa mengenali angka. Tatalaksana
psikofarmaka yang dapat digunakan untuk mengurangi gejala tantrum adalah
A. Haloperidol
B. Metilfenidat
C. Risperidon mengurangi agresifitas dan perilaku melukai diri
D. Dizepam
E. Imipramin
Pembahasan:
100 Seorang laki-laki usia 35 tahun berpostur gemuk dan memiliki riwayat DM sudah sejak 4 bulan terakhir meyakini bahwa
dirinya memiliki keahlian khusus dari Tuhan. Pasien mengatakan ke semua orang di kampung bahwa dirinya mampu
mengobati semua penyakit. Sejak saat itu sehari-hari pasien berpakaian seperti seorang dukun. Pasien bahkan mempersiapkan
sebuah ruangan yang menurutnya sebagai tempat praktiknya sebagai dukun. Menurut istri pasien, pasien sebenarnya tidak
memiliki kemampuan dalam pengobatan apapun dan sehari-hari sebelum perilaku tersebut muncul, pasien bekerja sebagai
peternak, tetapi semenjak gejala tersebut muncul pasien tidak mau lagi bekerja sebagai peternak. Terapi psikofarmaka apa
yang tepat untuk menangani pasien ini?
A. Risperidon 2x2 mg
B. Haloperidol 2x1 mg
C. Asam Divaproat 2x250 mg
D. Clozapin 2x 100 mg
E. Quetiapin 1x 300 mg

Pembahasan :

Untuk gangguan waham, bisa diberikan anti psikotik generasi pertama seperti haloperidol atau generasi kedua seperti
risperidone. Namun pada PNPK 2015 berdasarkan table dibawah ini, risperidon memiliki dosis yang lebih sesuai dibandingkan
dengan haloperidol.

101 Tn A adalah seorang laki-laki berusia 60 tahun. Tahun lalu, Tn A terdiagnosis menderita stroke hemorrhagik, namun berhasil
ditolong karena penanganan yang cepat. Setelah pulih dari stroke, Tn A mengalami penurunan dalam kemampuan mengingat
dan berhitung. Tuan A kemudian sulit merawat dirinya sendiri dan butuh bantuan untuk mandi dan merawat diri. Keluarga
kemudian berkonsultasi dengan psikiater karena akhir-akhir ini, Tn A terlihat tidak bersemangat dalam melakukan apapun dan
menunjukkan sikap yang tidak peduli terhadap kegiatan yang biasanya membuatnya senang. Menurut PPDGJ 3, apa diagnosis
yang paling mungkin?
A. Demensia vaskular  simptom afektif mungkin bagian dari BPSD. Di soal ini tidak dijelaskan kriteria afektifnya.
B. Gangguan afektif organik
C. Episode depresi berat tanpa gejala psikotik
D. Skizofrenia simpleks
E. Delirium, bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya

102 Patofisiologi demensia alzheimer diduga disebabkan karena:


A. Sinaptik pruning yang berlebihan oleh sel glia yang teraktifasi
B. Aktifitas reseptor kolinergik yang berlebihan akibat disinhibisi glutamat
C. Penurunan aktifitas reseptor kolinergik pada area ekstrapiramidal
D. Penumpukan plak beta amiloid dan abnormalitas protein tau di otak
E. Ekspresi gen yang abnormal akibat kelainan ribosom otak
103 Pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan untuk mendiagnosis demensia adalah:
A. Mini mental status examination
B. Minnesota multiphasic personality inventory
C. Taylor manifest anxiety scale
D. Hamilton Depression Rating Scale
E. Disability adjusted life years
Oxford Textbook of Old Age Page 16

104 Jika demensia telah memburuk dan disertai dengan gejala waham, salah satu tema waham yang sering ditemui adalah:
A. Meyakini dirinya dikendalikan oleh makhluk asing
B. Meyakini bahwa keluarganya mencuri barang dari dirinya
C. Meyakini bahwa dirinya adalah artis terkenal
D. Meyakini bahwa televisi menyiarkan tentang kegiatannya sehari-hari
E. Meyakini bahwa wajahnya telah berubah menyerupai musuh bebuyutannya

Delusi pada demensia yang paling banyak adalah waham paranoid  barang dicuri, ditinggalkan, tidak setia,
persekusi

105 Salah satu cara yang biasa digunakan untuk menilai memori episodik pada pasien demensia adalah:
A. Meminta pasien menyebutkan di mana rumahnya dan tanggal lahirnya
B. Meminta pasien meniru gambar dan diulangi setelah beberapa saat
C. Meminta pasien menjelaskan kejadian yang berkaitan dengan foto keluarga di masa lalu
D. Meminta pasien menggolongkan kata-kata yang termasuk dalam buah-buahan
E. Menyebutkan 3 kata dan meminta pasien mengulangnya 1 menit kemudian
106 Seorang perempuan baru saja melahirkan 1 bulan yang lalu. Saat ini selalu merasa sedih dan tidak dapat mengurus bayinya.
Sejak 1 minggu terakhir, ia terus mengurung diri dan tidak mau keluar kamar. Apakah terapi yang dapat diberikan?
A. haloperidol 2 x 5 mg
B. aripiprazole 1 x 10 mg
C. sertraline 1 x 50 mg
D. carbamazepin 2 x 200 mg
E. asam valproat 2 x 250 mg

Kemungkinan diagnosa depresi post partum, jawaban C, sumber https://doi.org/10.2147%2FIJWH.S6938 (Treatment of


postpartum depression: clinical, psychological and pharmacological options, 2010)

107 Seorang perempuan berumur 35 tahun dikonsulkan oleh dokter kandungan pasca persalinan anak pertamanya 2 hari lalu karena
didapatkan tanda-tanda depresi pasca persalinan. Pasien mengaku belum pernah terdiagnosis gangguan jiwa sebelumnya.
Apakah hal-hal yang perlu anda eksplorasi lebih lanjut terkait dengan dugaan sejawat dokter kandungan?
A. menggali adanya perubahan
mood yang drastis
B. metode persalinan yang sudah
dilakukan
C. metode KB untuk mengukur
jarak kehamilan
D. riwayat penyalahgunaan zat
E. riwayat kekerasan dalam
rumah tangga
Jawaban A, sumber kaplan
2015

108 Seorang perempuan 30 tahun dikonsulkan dari bagian kandungan karena mengalami kesedihan setelah melahirkan 4 minggu
lalu. Dia menjadi malas merawat bayinya. Pasien mengalami sulit tidur dan berfikir bahwa dirinya tidak punya masa depan
karena suaminya meninggalkan dia. Nafsu makan, konsentrasi masih baik dan tidak ada bunuh diri. Common error apakah yang
terjadi pada pikiran pasien?
A. ultimatum
B. mind reading
C. catastrophizing  = fortune telling, berisi pikiran masa depan
D. personalising
E. overgeneralisation
Jawaban C, sumber COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY TECHNIQUES and STRATEGIES (2016) oleh Amy Wenzel,
Keith S. Dobson, and Pamela A. Hays
109 Gangguan jiwa dan perilaku yang berhubungan dengan masa nifas mempunyai banyak faktor penyebab, salahsatu diantaranya
adalah fluktuasi hormon reproduksi yang berhubungan dengan gangguan pada jaras kortikolimbik yang mengatur emosi.
Apakah faktor penyebab yang dimaksud tersebut?
A. Faktor Neuroendokrin
B. Faktor Genetik
C. Faktor Sosial
D. Faktor Psikologi
E. Faktor Budaya

Jawaban A, sumber kaplan 2015

110 Seorang wanita 30 tahun, datang ke poli jiwa dengan keluhan kurang tidur karena selalu terbangun tengah malam karena mimpi
buruk sejak 4 minggu pasca melahirkan.pasien merasa tidak berguna, tidak pantas menjadi seorang ibu, semangat hidup turun,
cepat lelah, tidak nafsu makan, dan tidak dapat fokus. Pemeriksaan status mental didapatkan afek depresif, reming, hipoaktif.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus diatas?
A. Gangguan afektif episode depresi ringan
B. Gangguan afektif episode depresi berat dengan gejala psikotik
C. Depresi post partum
D. Skizoafektif tipe depresi
E. Psikosis postpartum

Jawaban C, sumber kaplan 2015

111 Seorang perempuan usia 26 tahun, dikeluhkan oleh suaminya sudah selama 3 minggu ini selalu diam dan murung. Padahal 3
minggu yang lalu pasien baru saja melahirkan anak pertama dengan jenis kelamin perempuan. Pasien dikeluhkan menolak
merawat bayinya. Pasien seringkali tiba-tiba menangis memikirkan dirinya yang tidak pantas menjadi seorang ibu. Apakah
diagnosis pada pasien tersebut?
A. Baby blues syndrome
B. Post partum depression
C. Reaksi stress akut
D. Depresi berat
E. PTSD

112 Seorang wanita berusia 23 tahun dikonsulkan ke poli jiwa dari poli Jantung dengan keluhan merasa sangat cemas, sering
berdebar-debar, nafas sesak sejak 2 bulan ini. Keluhan tiba-tiba muncul secara mendadak tanpa ada situasi yang mengancam
dan dalam 1 bulan keluhan bisa terjadi 8 kali. Kurang lebih 3 bulan yang lalu pasien didiagnosis dengan tumor jinak pada
payudara. Sejak saat itu, pasien menjadi sering marah dan gelisah. Ada perasaan dada berdebar dan sesak. Pasien juga
menunjukkan sikap waspada yang berlebihan dan kepikiran dengan sakitnya. Pasien juga beberapa kali ke UGD rumah sakit
karena keluhannya tersebut namun hasil pemeriksaan dalam batas normal dan keluhan pasien membaik beberapa saat setelah
tiba di UGD Rumah Sakit. Apakah diagnosis dari kasus di atas?
A. Gangguan Panik
B. Gangguan Cemas menyeluruh
C. Fobia sosial
D. Somatisasi
E. PTSD
Diskusi:

Kriteria diagnosis gangguan panik berdasarkan DSM 5:


Kriteria Kelompok A
Serangan panik berulang yang terjadi mendadak. Serangan panik adalah peningkatan intensitas ketakutan yang terjadi mendadak
atau ketidaknyamanan yang intens yang kemudian memuncak dalam hitungan menit. Ketika serangan terjadi, muncul 4 atau
lebih dari gejala-gejala berikut:
1. Palpitasi, jantung berdegup kencang, atau takikardi
2. Berkeringat
3. Gemetar
4. Sensasi nafas pendek atau sesak
5. Merasa tercekik
6. Nyeri dada atau ketidaknyamanan di area dada
7. Mual atau tidak nyaman di lambung
8. Merasa pusing, tidak seimbang, kepala terasa ringan, atau pingsan
9. Menggigil kedinginan atau panas
10. Parestesia (merasa kebas atau perasaan geli)
11. Derealisasi (merasa tidak nyata) atau depersonalisasi (merasa dipisahkan dari tubuhnya)
12. Merasa takut kehilangan kendali atau “menjadi gila”
13. Takut akan mati
Kriteria Kelompok B
Setidaknya salah satu serangan diikuti oleh 1 bulan (atau lebih) dari salah satu atau kedua hal berikut.
Kekhawatiran atau kecemasan yang persisten akan terjadinya kembali serangan atau konsekuensinya (misalnya
kehilangan kendali, mengalami serangan jantung, menjadi gila)
Timbul perilaku maladaptive yang berhubungan dengan serangan (misalnya perilaku menghindar yang spesifik agar
tidak mengalami serangan panik, misalnya menghindari olahraga atau situasi yang tidak familiar)
Kriteria Kelompok C
Gejala-gejala yang timbul bukan akibat efek fisiologis dari penggunaan zat (misalnya NAPZA, obat-obatan) atau akibat kondisi
medis lain (misalnya hipertiroid, gangguan jantung paru).
Kriteria Kelompok D
Gangguan yang timbul tidak bisa dijelaskan oleh adanya gangguan mental lain. Serangan panik yang timbul tidak hanya pada
situasi sosial yang menakutkan tetapi sebagai respon terhadap:
Objek-objek atau situasi yang menjadi sumber fobia
Adanya obsesi, yang dipicu oleh adanya gangguan pasca trauma atau akibat terpisah dari figur kelekatan/orang dekat)

Referensi:
American Psychiatric Association. 2013. Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-5. 5th edn. Washington,
D.C.: American Psychiatric Publishing

113 Seorang perempuan berusia 32 tahun diantar ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak sampai seperti kehabisan napas dan
napas pendek, jantung berdebar, dan keringat dingin yang dialami sudah 3 kali dalam bulan ini. Hasil pemeriksaan EKG dan
laboratorium dalam batas normal sehingga pasien dikonsul ke bagian Psikiatri. Pasien rutin mengkonsumsi obat lorazepam dan
keluhan membaik namun kali ini keluhan pasien masih muncul walupun sudah mengkonsumsi obatnya. Pasien menceritakan
segala keluhan dan mengungkapkan isi hatinya bahwa ia sering mengkhawatirkan kondisi suami dan anaknya bila tidak di
rumah. Setelah berbicara dengan psikiter, pasien merasa lega dan keluhan berkurang. Teknik apakah yang digunakan oleh
terapis saat itu?
A. Ventilasi
B. Persuasive
C. Reassurance
D. Sugestif
E. Bimbingan
Diskusi:
Jenis-jenis psikoterapi supportif
1. Ventilasi
Bentuk psikoterapi yang memberi kesempatan seluas-luasnya kepada pasien untuk mengungkapkan isi hatinya sehingga ia
merasa lega dan keluhannya berkurang.
Sikap terapis: menjadi pendengar yang baik dan penuh pengertian.
Topik pembahasan: permasalahan yang menjadi stres utama.
2. Persuasif Psikotrapi
Dilakukan dengan menerangkan secara masuk akal tentang gejala-gejala penyakitnya yang timbul akibat cara berpikir, perasaan
dan sikap terhadap masalah yang dihadapi.
Sikap terapis:
a. Berusaha membangun, mengubah dan menguatkan impuls-impuls tertentu serta membebaskan dari impuls yang mengganggu
secara masuk akal dan sesuai hati nurani.
b. Berusaha meyakinkan pasien dengan alasan yang masuk akal bahwa gejalanya akan hilang. Topik pembahasan: ide dan
kebiasaan pasien yang mengarah kepada terjadinya gejala
3. Reassurance Psikoterapi
Berusaha meyakinkan kembali kemampuan pasien bahwa ia sanggup mengatasi masalah yang dihadapinya.
Sikap terapis: meyakinkan secara tegas dengan menunjukkan hasil-hasil yang telah dicapai pasien.
Topik pembahasan: pengalaman pasien yang berhasil nyata
4. Sugestif Psikoterapi
Berusaha menanamkan kepercayaan pada pasien bahwa gejala gangguannya akan hilang.
Sikap terapis: meyakinkan dengan tegas bahwa gejala penyakit pasien akan menghilang.
Topik pembahasan: gejala-gejala bukan karena kerusakan organik/fisik dan timbulnya gejala-gejala tersebut adalah tidak logis.
5. Bimbingan Psikoterapi
Memberi nasehat dengan penuh wibawa dan pengertian
Sikap terapis: menyampaikan nasihat dengan penuh wibawa dan pengertian
Topik bahasan: cara hubungan antar manusia, cara komunikasi, cara bekerja dan belajar yang baik.
6. Penyuluhan Psikoterapi
Membantu pasien mengerti dirinya sendiri secara lebih baik, agar ia dapat mengatasi permasalahannya dan dapat menyesuaikan
diri
Sikap terapis: menyampaikan secara halus dan penuh kearifan
Topik pembicaraan: masalah pendidikan, pekerjaan, pernikahan dan pribadi
Referensi:
Corey,Gerald. 2009. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Rafika Aditama

114 Seorang anak berusia 7 tahun, diantar oleh orang tua ke poli jiwa dengan keluhan sering mengompol sejak 4 bulan yang lalu,
dalam 1 minggu pasien mengompol 3 kali. Perkembangan pasien sesuai dengan anak seusianya. Keluarga memberikan
dukungan untuk kesembuhan pasien. Apakah penanganan yang paling tepat?

A. SSRI
B. Tanpa terapi
C. Melakukan konseling
D. Terapi perilaku  enuresis, cari di kaplan sadock
E. Play therapy

Diskusi:
Untuk kondisi masa kanak-kanak yang paling umum, seperti ADHD, gangguan perilaku, kecemasan, atau depresi, pendekatan
menggunakan terapi perilaku dan terapi perilaku kognitif lebih mungkin untuk mengurangi gejala, tetapi ada informasi
terbatas tentang jenis terapi mana yang terbaik untuk mengobati masing-masing spesifik.
Referesi
Higa-McMillan, C.K., Francis, S. E., Rith-Najarian, L., & Chopita B. F. 2016. Evidence base update: 50 years of research on
treatment for child and adolescent anxiety, Journal of Clinical Child & Adolescent Psychology, 45:2, 91-113

Weersing, V.R., Jeffreys, M. Do, M.T. Schwartz, K.T.G., & Bolano, C. 2016. Evidence base update of psychosocial
treatments for child and adolescent depression. Journal of Clinical Child and Adolescent Psychology, 46(1):11-43.

115 Seorang ibu berusia 72 tahun, berbadan sehat dan gemuk. Keluarganya mengeluh kalau sejak 6 bulan ini sering sulit tidur
pada malam hari, sering merasa gelisah, mondar-mandir, lupa mandi dan makan dan bicara melantur. Terkadang juga tidak
mengenali cucu yang ia sayangi selama ini atau salah menyebut nama anaknya. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan TD
140/90 mmHg, denyut nadi 92x/menit, suhu badan 36C dan GCS E4V5M6. Pemeriksaan skoring yang sesuai untuk
menunjang diagnosis pada kasus diatas adalah:
A. Mini Mental State Examination (MMSE)
B. Positive and Negative Syndrome Scale Excied Component (PANSS-EC)
C. Young Mania Rating Scale (YMRS)
D. Extrapyramidal Symptom Rating Scale (ESRS)
E. Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)
Diskusi:
Dalam DSM-5, diagnosis dementia digolongkan sebagai major neurocognitive disorder dengan kriteria sebagai berikut:
Penurunan fungsi kognitif yang signifikan dibandingkan fungsi kognitif sebelumnya. Penurunan ini terjadi pada satu
atau lebih area kognitif (atensi kompleks, fungsi eksekusi, kemampuan belajar, ingatan, bahasa, persepsi motorik, dan sosial).
Penurunan kognitif dapat dibuktikan melalui anamnesis dari pasien, keluarga, caregiver, atau orang lain yang dapat dipercaya
yang menyatakan adanya penurunan fungsi kognitif yang bermakna. Selain itu penilaian penurunan kognitif dapat dilakukan
melalui tes neuropsikologis standar, misalnya MMSE, atau pemeriksaan/tes lain yang sesuai.
Defisit kognitif mengganggu aktivitas sehari-hari, misalnya membayar tagihan, sehingga pasien membutuhkan bantuan
Defisit kognitif tidak hanya terjadi pada saat pasien mengalami delirium
Defisit kognitif tidak disebabkan oleh kelainan mental lainnya, misalnya skizofrenia dan depresi mayor (APA,2013)
Pemeriksaan Kognitif
Selain pemeriksaan fisik, pasien perlu menjalani pemeriksaan kognitif untuk membuktikan adanya defisit kognitif. Tes yang
paling sering digunakan adalah mini-mental state examination (MMSE) dengan poin penilaian, antara lain orientasi waktu,
orientasi tempat, memori, atensi dan kalkulasi, bahasa, repetisi, dan perintah yang kompleks (APA, 2013; Tampi, 2018).
Skor maksimal MMSE adalah 30. Skor 19–23 adalah defisit kognitif ringan, skor 10–18 adalah defisit kognitif sedang, dan skor
<9 adalah defisit kognitif berat (Tampi, 2018).
Systematic review dari Cochrane menyatakan bahwa MMSE memiliki sensitivitas 85% dan spesifisitas 90% untuk
mendiagnosis dementia. Namun, MMSE tidak dapat digunakan untuk membedakan etiologi dementia (Tampi, 2018).
Tes lain yang dapat digunakan mengetahui defisit kognitif dan digunakan di Indonesia adalah Montreal Cognitive Assessment
(MoCA), Mattis Dementia Rating Scale (MDRS), dan Abbreviated Mental Test (AMT).[Tampi, 2018; Ong et al., 2021)

Referensi
American Psychiatric Association. 2013. Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-5. 5th edn. Washington,
D.C.: American Psychiatric Publishing.
Tampi, R. 2018. Assessment of Dementia. Best Practice BMJ. Available Online: https://bestpractice.bmj.com/topics/en-us/242
Ong PA, Annisafitrie FR, Purnamasari N, Calista C, Sagita N, Sofiatin Y, Dikot Y. 2021. Dementia Prevalence, Comorbidities,
and Lifestyle Among Jatinangor Elders. Front Neurol. 2021 Jul 23;12:643480.

116 Seorang pria, usia 25 tahun, belum menikah, menggalami gangguan jiwa berat dengan diagnosis skizofrenia mendapatkan
terapi oral antipsikotik tipikal, timbul gejala tambahan tremor, gerakan setreotipi, dan rigidity. Jalur dopamine yang
terpengaruh adalah jaras:
A. Jaras mesolimbik
B. Jaras tuberoinfundibular
C. Jaras dorsolateral prefrontal cortex
D. Jaras ventromedial prefrontal cortex
E. Jaras nigrostriatal
Diskusi

Farmakodinamik dari obat-obatan APG-1

Farmakodinamik Obat-obat APG-I terutama bekerja sebagai antagonis reseptor dopamin di otak. Sistem dopamin yang terlibat
adalah sistem nigrostriatal, mesolimbokortikal, dan tuberoinfundibuler. Manifestasi efek samping yang terjadi berkaitan dengan
hambatan yang berlebihan pada sistem-sistem tersebut. Bila hambatan pada sistem nigrostriatal berlebihan, gangguan terutama
pada aktivitas motorik dapat terjadi, sedangkan hambatan pada sistem mesolimbokortikal dapat memengaruhi fungsi kognitif.
Hambatan yang berlebihan pada sistem tuberoinfundibuler dapat menyebabkan gangguan endokrin.

Referensi
PDSKJI. 2011. Konsensus Penatalaksanaan Gangguan Skizofrenia. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Indonesia

117 Pasien Riwayat Skizofrenia dengan penggunaan anti psikotik sejak 1 tahun yang lalu. Satu minggu yang lalu obat pasien
diganti dan pasien mengatakan jika halusinasi berkurang. Empat hari kemudian pasien datang ke IGD karena gelisah, kaki
ingin selalu bergerak mondar mandir, gejala EPS sub item apakah yang muncul pada pasien tersebut?
A. Distonia akut
B. Akatisia
C. Parkinsonism
D. SNM
E. Tardive dyskinesia

118 Seorang perempuan usia 25 tahun diantar ke poliklinik karena merasa ketakutan sejak 2 bulan yang lalu. Pasien bekerja di luar
negeri sebagai TKI. Pasien selalu merasa dikejar-kejar oleh polisi yang menanyakan mengenai pasportnya. Pasien juga
mendengar suara-suara yang mengatakan dirinya akan ditangkap dan dimasukkan penjara Sejak saat itu pasien jadi malas,
nafsu makan turun, dan tidak bersemangat. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Depresi berat
B. Gangguan psikotik akut
C. Skizofrenia paranoid
D. Depresi berat dengan gejala psikotik  waham cenderung lebih pasif
E. Skizoafektif tipe depresi  wahamnya cenderung paranoid, sehingga lebih cocok ini

119 Laki-laki usia 28 tahun dibawa ke Puskesmas oleh keluarganya setelah ditemukan menggelandang di pinggir jalan pasca
kabur dari rumahnya 3 bulan yang lalu. Pasien memiliki riwayat terjaga di malam hari, terbangun di siang hari, dan marah-
marah apabila dibangunkan ayahnya. Riwayat tidak mandi dan tidak cukur berminggu-minggu. Pasien gemar sekali merokok
dan makan tidak teratur. Pasien lebih sering menyendiri dan sangat sulit berbicara dgn orang sekitar. Tidak ditemukan riwayat
halusinasi dan waham. Berdasarkan ciri di atas, tergolong subtipe skizofrenia apakah yang dialami pasien?
A. Skizofrenia Paranoid
B. Skizofrenia Katatonik
C. Skizofrenia Residual
D. Skizofrenia Simplek  gejala positif tidak jelas dari awal
E. Skizofrenia Hebefrenik

120 Seorang laki-laki usia 30 tahun dibawa ke poliklinik karena sering mengeluh kesakitan pada dahi kiri sejak 3 bulan terakhir.
Keluhan nyeri muncul setiap kali ada informasi yang masuk kedalam kepalanya. Ia selalu merasa bahwa dirinya adalah agen
rahasia FBI yang diutus untuk menjaga negerinya dari ancaman teroris. Keluarga sudah meyakinkan dirinya tentang
keyakinannya yang salah, tapi ia selalu menyangkal dan marah. Apakah terapi yang dapat diberikan pada pasien tersebut?
A. Haloperidol
B. Carbamazepin
C. Lithium bicarbonate
D. Diazepam
E. Amitriptilin

121 Seorang pasien laki-laki berusia 30 tahun, datang ke IGD dibawa oleh teman-temannya dengan keluhan halusinasi dan
kebingungan yang berat. Dari keterangan teman-temannya, pasien sudah dua hari tidak minum miras dan sebelumnya pasien
adalah peminum berat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah meningkat. Pasien tidak mempunyai riwayat
gangguan hepar. Berikut adalah pilihan obat yang paling tepat untuk pasien?

A. Diazepam
B. Lorazepam
C. Clobazam
D. Asam Valproat
E. Haloperidol

122 Seorang mahasiswa laki-laki berumur 20 tahun dibawa ke IGD oleh teman-temannya karena muntah-muntah, lemas sampai
hampir pingsan. Sebelumnya ia bersama dengan beberapa temannya melakukan pesta miras. Pada kadar alkohol berapakah
yang dapat menimbulkan kematian dari kasus di atas?
A. 100 mg/dl
B. 200 mg/dl
C. 300 mg/dl
D. > 400 mg/dl
E. > 600 mg/dl

123 Seorang ibu rumah tangga berumur 40 tahun telah mengkonsumsi alkohol secara sembunyi-sembunyi beberapa tahun
terakhir. Awalnya ibu tersebut hanya mengkonsumsi wiski Irlandia untuk membantunya tidur dalam beberapa gelas kecil, tapi
seiring berjalannya waktu ia mengkonsumsi 4 - 5 gelas campuran bir dan wiski. Sekarang pasien membutuhkan beberapa
gelas wine untuk mengatasi gemetaran dan rasa cemasnya. Satu tahun terakhir pasien sudah tidak dapat menjalankan
fungsinya dengan baik, termasuk hadir saat acara penting keluarga. Menyadari hal ini pasien ingin mengurangi konsumsi
alkoholnya tapi tidak pernah berhasil. Kemudian ibu tersebut datang ke poliklinik dan mengatakan ingin sembuh dari
ketergantungan alkohol. Kasus ibu tersebut Dalam tahap perubahan rehabilitasi masuk dalam fase apakah kasus ibu tersebut ?
A. Fase prekontemplasi  bodo amat
B. Fase kontemplasi  antara mau sembuh atau tidak
C. Fase preparasi (pengguna sudah ada keinginan untuk merubah kebiasaanya menggunakan alkohol)
D. Fase aksi
E. Fase rumatan

124 Seorang pasien laki-laki usia 50 tahun datang ke IGD dengan keluhan awalnya bicara cadel, kesulitan berjalan, dan muntah
dan kemudian tidak sadarkan diri. Pasien riwayat sehabis pesta miras dengan teman-temannya. Berikut adalah terapi yang
paling utama pada kondisi pasien?
A. Gastric lavage untuk membersihkan lambung dari alkohol (alkohol diabsorbsi sangat cepat di lambung sehingga kubah
lambung dan induksi emesis sangat bermanfaat dan harus diberikan 30- 60 menit setelah minum alkohol), dilanjutkan
dengan pemberian ethanol atau fomepizol , atau dialisa (merupakan cara yang sangat efektif untuk menurunkan kadar
alkohol darah dan eliminasi onion organik)
B. Activated carbon untuk menyerap kandungan alcohol
C. Supportive therapy (airway breathing circulation management)
D. Pemberian injeksi thiamine
E. Hemodialisis

125 Seorang ibu rumah tangga berumur 40 tahun telah mengkonsumsi alkohol secara sembunyi-sembunyi beberapa tahun
terakhir. Awalnya ibu tersebut hanya mengkonsumsi wiski Irlandia untuk membantunya tidur dalam beberapa gelas kecil, tapi
seiring berjalannya waktu ia mengkonsumsi 4 - 5 gelas campuran bir dan wiski. Sekarang pasien membutuhkan beberapa
gelas wine untuk mengatasi gemetaran dan rasa cemasnya. Satu tahun terakhir pasien sudah tidak dapat menjalankan
fungsinya dengan baik, termasuk hadir saat acara penting keluarga. Menyadari hal ini pasien ingin mengurangi konsumsi
alkoholnya tapi tidak pernah berhasil. Kemudian ibu tersebut datang ke poliklinik dan mengatakan ingin sembuh dari
ketergantungan alkohol. Tehnik psikoterapi suportif apa yang sebaiknya diberikan pada ibu tersebut ?
A. Ventilasi
B. Reassurance(mengerti situasi unik yang sedang dihadapi oleh klien)
C. Encouragement
D. Praise
E. Psikodinamik

126 Seorang laki-laki, 34 tahun, datang ke IGD RS bersama pekerja sosial. Pekerja sosia tersebut mengatakan bahwa laki-laki
tersebut tinggal di kota tetangga dan normal sampai terjadi gempa di sana. Pasien tersebut tidak bisa mengingat informasi
personalnya, namun dia bisa ingat bagaimana dia berpergian sejaun 100 km dari rempat dia tinggal menuju kota ini. Tidak ada
informasi mengenai penyalahgunaan obat dan anggota keluarga yang bisa dihubungi. Terkait dengan hal ini, manajemen
pasien selanjutnya adalah … (fugue disosiatif)
A. Antidepresan
B. Benzodiazepin
C. Hipnosis
D. Psikoterapi psikodinamik
E. Psikoedukasi

127 Selama 3 tahun terakhir, seorang mahasiswa berusia 24 tahun menderita sakit kepala kronis, kelelahan, sesak napas, pusing,
telinga berdenging dan sembelit. Dia marah ketika dokter utamanya merekomendasikan evaluasi psikiatri karena tidak ada
penyebab organik untuk gejalanya yang dapat ditemukan. Salah satu langkah prosedural untuk menatalaksana keadaan ini
adalah CBT, dengan tujuan
A. Meningkatkan fungsi ego, membentuk pikiran yang rasional, merutinkan olahraga, kewaspadaan terhadap lingungan
sekitar, dan modifikasi perilaku
B. Mengurangi bangkitan gejala fisiologis dengan teknik relaksasi, meningkatkan kegiatan yang menyenangkan dan berarti
secara rutin, meningkatkan kewaspadaan terhadap emosi, dan modifikasi keyakinan yang disfungsional
C. Menyadari adanya perubahan fisiologis tubuh, merutinkan kegiatan, meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan
dalam diri, dan mengatur emosi
D. Merelaksasi pikiran, mengatur pikiran agar rasional, meningkatkan kesehatan dengan olahraga, memperbaiki pola makan,
dan meningkatkan kewasapadaan diri
E. Mengurangi gejala fisik, modifikasi pola pikir, melakukan kegiatan rutin, menjaga supaya emosi stabil, meningkatkan
kewaspadaan diri, modifikasi pikiran, dan menjauhi pikiran yang negatif

128 Seorang laki-laki berusia 43 tahun dirawat di bagian neurologi setelah tiba-tiba buta pada pagi hari saat masuk rumah sakit.
Pasien tampaknya tidak terlalu khawatir dengan gangguan penglihatannya yang tiba-tiba. Dia marah ketika mendiskusikan
kematian ibunya baru-baru ini di Jakarta, dia seharusnya membawa ibunya ke Surabaya, tetapi tidak melakukannya karena dia
telah mabuk alkohol seminggu yang lalu bersama teman-temannya dan tidak punya uang. Pemeriksaan fisik tidak ada
kelainan. Cara mencegah agar keluhan ini tidak berulang adalah … (gangguan konversi)
A. Melakukan pemeriksaan kepala secara berkala
B. Mengurangi stres dan menghindari trauma emosional sebisa mungkin
C. Melatih keterampilan sosial
D. Menjauhi teman-teman yang berpengaruh buruk
E. Senantiasa aktif

Dalam dunia medis, gangguan konversi juga disebut sebagai gangguan neurologis fungsional. Gangguan konversi bisa dipicu
oleh peristiwa stres, trauma emosiona atau fisik, perubahan fungsi otak pada tingkat struktural, seluler, atau metabolisme.
Namun, gangguan konversi juga dapat terjadi bila tidak ada pemicu yang jelas. Selama mengurangi stress dan menghindari
trauma emosiaonal, dapat mengurangi gejala konversi.

129 Seorang perempuan berusia 20 tahun diantar oleh keluarganya ke UGD RS karena terlihat seperti patung. Dari alloanamnesis
diketahui pasien sering berdiam diri seperti orang bengong, mempertahankan posisi yang sama dalam waktu yang lama.
Sebelumnya pasien mempunyai masalah yang dipikirkannya tetapi tidak mau diceritakannya. Apakah gejala yang tampak
pada pasien?
A. Stereotipi
B. Fleksibilitas serea
C. Negativism
D. Katapleksi
E. Katalepsi

130 Seorang wanita 32 tahun datang ke dokter perawatan primernya, mengeluh kelelahan dan lemah selama 8 bulan terakhir. Dia
sedang cuti dari pekerjaannya sebagai teller bank dan hanya melakukan sedikit memasak, membersihkan, dan mencuci. Pasien
menyangkal adanya riwayat yang konsisten dengan gangguan mood, kecemasan, psikotik, atau penggunaan zat. Pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan medis berikutnya gagal menunjukkan kelainan apa pun. Pada saat itu, terapis mengatakan “Berdasarkan
keluhan yang ibu rasakan dan pemeriksaan yang telah dilakukan, sepertinya ibu mengalami gangguan somatoform yang tidak
terdiferensiasi. Hal ini sesuai dengan gejala ibu yang berkaitan dengan lelah dan lemas selama 8 bulan dan tidak ada kelainan
pada pemeriksaan medis”. Terapis tersebut sedang melakukan psikoterapi supertif dengan teknik ….
A. Naming the problem
B. Mapping the problem
C. Searching the problem
D. Concluding the problem
E. Validating the problem
131 Tn. H usia 26 tahun datang bersama istri ke poli jiwa dengan keluhan takut dan cemas yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak
tahu penyebabnya, Tn.H mengeluh perasaan takut dan cemas tersebut datang sejak 6 bulan yang lalu. Perasaan takut dan
cemas tersebut datang kapan saja dan dalam situasi apa saja. Keluhan disertai jantung berdebar, gelisah dan berkeringat
dingin. Rasa takut berlangsung sekitar 10 menit dan terus menerus. Keluhan pertama kali dirasakan setelah Tn. H menglami
tekanan karena sikap ayah kandungnya terhadap Tn. H sebelumnya. Apa diagnosis yang paling tepat pada pasien diatas?
A. Gangguan Panik
B. Gangguan cemas menyeluruh
C. PTSD
D. Gangguan Phobia
E. Gangguan somatisasi

132 Ny. D 28 tahun datang ke poli jiwa dengan keluhan serangan cemas atau ketakutan yang hebat secara tiba-tiba, mendadak dan
terus menerus disertai perasaan datangnya bahaya atau bencana, takut mati karena serangan jantung. Ny. D mengaku pernah
menjalani pemeriksaan fisik dengan hasil dalam batas normal. Pada pasien tersebut proses patofisiologi yang memungkinkan
adalah:
A. Penurunan kadar serotonin
B. Disregulasi sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer
C. Ketidakseimbangan norepinefrin, serotonin dan dopamine
D. Peningkatan katekolamin
E. Penurunan sintesis protein dalam neurogenesis dan plastisitas sinaptik

Penjelasan :

Patofisiologi gangguan panik melibatkan banyak neurotransmiter dan peptida di berbagai area otak. Serangan panik akan
memicu reaksi vegetatif yang berlebihan dan peningkatan tonus simpatis, yang disertai dengan peningkatan pelepasan
katekolamin.

133 Seorang laki-laki usia 20 tahun di bawa keluarga ke UGD karena tiba-tiba mengamuk. Menurut keluarga sejak 1 minggu
terakhir pasien mengeluhkan mendengar bisikan-bisikan yang membuat pasien ketakutan. Pasien juga lebih banyak
mengurung diri di kamar, tidak mau makan karena takut makanannya di beri racun serta tampak berbicara sendiri. Hal ini
terjadi sejak pasien dikeluarkan dari pekerjaannya. Menurut keluarga tidak ada riwayat gangguan jiwa sebelumnya. Apakah
diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. Skizofrenia paranoid
B. Gangguan psikotik lir skizofrenia akut
C. Gangguan waham menetap
D. Skizoafektif tipe manik
E. Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala skizofrenia

134 Seorang perempuan usia 24 tahun dibawa keluarga ke UGD karena tiba-tiba marah dan mengamuk tanpa alasan. Sejak 3
minggu yang lalu pasien tampak sering berdiam diri, tidak mau bicara serta ada keluhan sering tidak tidur. Pasien juga
mengatakan mendengar suara bisikan banyak orang mengobrol dan meyakini bahwa ada sekelompok orang yang ingin
mencelakainya. Bagaimana mekanisme munculnya keluhan suara bisikan pada kasus ini?
A. Penurunan serotonin pada jalur HPA Axis
B. Penurunan dopamin pada mesokortek
C. Peningkatan noreepineprin pada amygdala
D. Peningkatan dopamin pada mesolimbik
E. Peningkatan GABA pada cortex cerebri
135 “ baik ibu.. jadi dari keluhan yang ibu sampaikan tadi sudah sejak 6 bulan terakhir jika mendengar atau mengingat suatu hal
yang tidak menyenangkan maka respon ibu tiba-tiba merasakan rasa cemas yang hebat hingga ketakutan.. dan disertai adanya
keluhan fisik seperti jantung berdebar, mual hingga pusing ya?”. Pada kalimat tersebut Teknik wawancara apakah yang
digunakan oleh terapis :
A. Probing
B. Summarizes
C. continuation
D. Echoing
E. interrelation
136 Pada keadaan yang tidak gawat darurat, obat yang digunakan untuk mengatasi gaduh gelisah pada anak dengan ASD
adalah :
A. quetiapin
B. clozapin
C. diazepam
D. risperidon
E. lorazepam

Pembahasan:

LeClerc S, Easley D. Pharmacological therapies for autism spectrum disorder: a review. P T. 2015 Jun;40(6):389-97. PMID:
26045648; PMCID: PMC4450669.

Subramanyam AA, Mukherjee A, Dave M, Chavda K. Clinical Practice Guidelines for Autism Spectrum Disorders. Indian
J Psychiatry 2019;61:254–69. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6345133/

Obat antipsikotik atipikal efektif digunakan untuk mengurangi iritabilitas, gerakan stereotipik dan hiperaktivitas. Obat
antipsikotik yang direkomendasikan untuk ini adalah risperidone dan aripiprazole

137 Berikut ini yang bukan merupakan modalitas terapi non-farmakologis yang dapat diberikan kepada anak ASD adalah
A. Terapi Okupasi
B. Terapi Wicara
C. Teach Structured Teaching
D. Terapi Bermain
E. Terapi Kognitif

Pembahasan:

Subramanyam AA, Mukherjee A, Dave M, Chavda K. Clinical Practice Guidelines for Autism Spectrum Disorders. Indian J
Psychiatry 2019;61:254–69. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6345133/
Listik E, Listik M. Autism Spectrum Disorder: A Systematic Review on how Diagnosis, Treatment, and Etiology have been
considered in Brazil. 2020. https://www.medrxiv.org/content/10.1101/2020.10.17.20214437v1

Tujuan dari penatalaksanaan autism spectrum disorder (ASD) adalah untuk memaksimalkan fungsi, mendorong anak
menuju kemandirian dan meningkatkan kualitas hidup. Ini dapat dicapai dengan terapi non farmakologi seperti intervensi
edukasional dan perilaku terstruktur, intervensi untuk komunikasi dan integrasi sensori serta terapi farmakologis seperti
pemberian obat antipsikotik dan antidepresan.

· Integrasi sensori adalah terapi okupasi untuk anak dengan ASD agar mereka bermain seperti anak lain. Terapi ini
dilakukan dengan menempatkan anak dalam ruangan yang secara khusus didesain untuk menstimulasi semua panca
indera anak. Terapi ini bertujuan untuk memperbaiki proses informasi sensorik di otak agar anak bisa berfungsi secara
adaptif dalam kehidupan sehari-hari

· Metode intervensi yang paling banyak digunakan untuk hal ini adalah picture exchange communication system
(PECS) yaitu sistem latihan berkomunikasi dengan perantara gambar, social story yaitu menjelaskan kepada anak
dengan ASD mengenai situasi sosial tertentu dan membantu mereka berperilaku dan memberikan respon yang sesuai
secara sosial, dan social skills training yaitu membantu anak dengan ASD belajar berperilaku yang tepat secara sosial di
dunia nyata.

TEACHH (Treatment and education of Autistic and related Communication-handicapped Children). Tujuan utama dari
TEACHH adalah membantu keterlibatan pasien dalam aktivitas, fleksibilitas, independensi, dan efikasi diri secara lebih
bermakna

138 A. Diagnosis ASD pada anak dapat ditegakkan melalui :


B. A. Kuesioner M-CHAT
C. B. Pemeriksaan EEG
D. C. Anamnesis Orang Tua dan Observasi pada anak
E. D. Pemeriksaan darah rutin
F. E. Pemeriksaan IQ

Pembahasan:

Navarro-Pardo E, López-Ramón MF, Alonso-Esteban Y, Alcantud-Marín F. Diagnostic Tools for Autism Spectrum
Disorders by Gender: Analysis of Current Status and Future Lines. Children 2021;8:262. https://www.mdpi.com/2227-
9067/8/4/262/pdf

American Academy of Pediatrics and the Society of Developmental and Behavioral Pediatrics. Treatments for Autism
Spectrum Disorder. Developed in partnership with Health Resources and Services Administration Maternal and Child
Health Bureau. https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/autism/curriculum/documents/treatments-autism_508.pdf

Penegakan diagnosis autism spectrum disorder (ASD) adalah berdasarkan konfirmasi gejala klinis seperti gangguan
komunikasi dan interaksi sosial misalnya gangguan berbahasa dan tidak ada kontak mata, perilaku/ritual repetitif yang kaku,
dan preokupasi berlebihan pada objek, tekstur, atau warna.Gejala-gejala ini ditemukan baik berdasarkan observasi langsung
terhadap pasien atau berdasarkan laporan dari orang tua atau caregiver, dan riwayat perkembangan anak

139
Berikut pernyataan yang benar terkait prognosis anak dengan ASD yaitu :
A. Anak dengan ASD sebaiknya bersekolah di sekolah umum
B. Anak dengan ASD yang memiliki kognitif yang rerata tidak mampu melanjutkan sekolah hingga
SMA
C. Fokus pengembangan kemampuan pada anak ASD yaitu merawat diri, fungsi komunikasi
dan kemampuan bermain
D. Fokus pengembangan kemampuan pada anak ASD yaitu merawat diri dan fungsi komunikasi
E. Anak ASD yang disertai dengan gangguan kognitif berat memiliki peluang bekerja yang lebih luas

Pembahasan:

Literature findings for ASD

Research and review papers regarding the follow-up of individuals with ASD are countless and very
heterogeneous in terms of study methodology and clinical features (autism severity, medical and psychiatric
comorbidity, etc.) of the considered samples. Consequently, the results reported in literature are not uniform
and highly variable outcomes across studies are reported.

However, according to Volkmar et al. (5), thanks to the earlier diagnosis and more effective, evidence-based interventions,
outcomes for people with ASD are gradually improving. Today a growing number of them have a life that is at least partially
independent (5). Compared to the past, more people with ASD are able to talk, read, drive a car, graduate from school, and
live in the community (6). And it should also
be considered that probably independent adults with ASD are numerically underestimated, as many of them
have never been diagnosed (5, 6).

Sumber: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6952468/

140 Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun 6 bulan datang bersama orang tuanya dengan keluhan bicara tidak jelas dan sulit di
ajak untuk bermain bersama. Dalam observasi di ruang pemeriksaan tampak anak asik dengan mainannya sendiri, tidak mau
diajak bermain bersama dan cenderung distraksi. Selain itu, anak tidak mau berespons saat dipanggil, tidak mau di ajak untuk
berkomunikasi verbal, tidak mau menjawab saat diminta untuk mengidentifikasi beberapa benda.

Pemeriksaan penapisan apa yang paling tepat dilakukan pada kasus ini ?
A. Pemeriksaan EEG
B. Pemeriksaan CT-Scan Kepala
C. M-CHAT
D. Pemeriksaan darah rutin
E. PANSS-EC
Pembahasan:

Modified Checklist for Autism in Toddlers, Revised (M-CHAT-R) dapat digunakan saat anak datang untuk
kontrol sehari-hari, dan dapat digunakan oleh dokter spesialis atau profesional lainnya untuk mengevaluasi
risiko ASD

Sumber: www.mchatscreen.com

141 Nn.M adalah generasi ke 2 dari sebuah keluarga yang berasal dari Asia. Ia tinggal di Australia sejak kecil, namun kebiasaan
dan budaya Asianya masih sangat kuat. Ia dibesarkan dalam keluarga dengan budaya Asia yang tradisional, dengan akar
agama yang kuat. Nn.K. belum menikah, juga belum pernah memiliki relasi intim atau pengalaman sexual. Nn. M tidak
pernah mempertanyakan hal tersebut saat masa pertumbuhannya, sampai pada saat ia berusia 28 tahun, ia ada dalam
kebingungan, pergumulan konflik nilai2 agama, budaya, harapan terhadap peran gender nya dan akhirnya datang untuk
konseling tentang masalah tersebut. Berdasarkan teknik Gestalt, prinsip apa yang paling utama dalam membantu klien?
A. I-Thou Relationship, “here-and-now”, what and how

142 Seorang perempuan berusia 29 tahun, datang ke poli psikiatri dengan keluhan merasa tidak nyaman dengan kehidupannya.
Pasien harus berjuang dengan kemarahannya karena merasa tidak diperhatikan dan juga bercampur dengan kesedihan dan
perasaan bersalah karena menyebabkan ibunya bunuh diri. Ibu sebagai sosok „penyayang. yang sering memberitahu pasien
betapa ia sangat mencintainya dan sebagai imbalannya, ia menuntut pasien untuk membuatnya bahagia. Sebagai anak
sulung, pasien merasa harus menyatukan keluarga, mengerjakan tugas rumah, menenangkan ibunya yang meledak-
ledak atau meredakan depresi ibunya ketika mengancam akan bunuh diri. Ayahnya menarik diri dari keluarga,
menghabiskan waktunya dengan bekerja dan minum-minum dengan temannya. Setelah ayahnya pergi meninggalkan
keluarga dan ibu pasien bunuh diri. Menurut Eric Berne, unsur status ego apakah yang berperan?

A. parent ego stage

B. adult ego stage

C. child ego stage

D. adult dan child ego stage

E. parent and child ego satge


Pembahasan:

Child – In contrast to the Parent, the Child represents the recordings in the brain of internal events
associated with external events the child perceives. Stated another way, stored in the Child are the
emotions or feelings which accompanied external events. Like the Parent, recordings in the Child
occur from childbirth all the way up to the age of approximately 5 years old.

Adult – The Adult is the last ego state. Close to one year of age, a child begins to exhibit gross motor
activity. The child learns that he or she can control a cup from which to drink, that he or she can grab
a toy. In social settings, the child can play peek-a-boo.

This is the beginning of the Adult in the small child. Adult data grows out of the child’s ability to see
what is different than what he or she observed (Parent) or felt (Child). In other words, the Adult
allows the young person to evaluate and validate Child and Parental data. Berne describes the Adult as
being “principally concerned with transforming stimuli into pieces of information, and processing and
filing that information on the basis of previous experience”6 Stated another way, Harris describes the
Adult as “a data-processing computer, which grinds out decisions after computing the information
from three sources: the Parent, the Child, and the data which the adult has gathered and is gathering”

Sumber:

https://ericberne.com/transactional-analysis/

143 Seorang perempuan berusia 35 tahun diantar ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak sampai seperti kehabisan napas
dan napas pendek, jantung berdebar, dan keringat dingin yang dialami sudah 3 kali dalam bulan ini. Hasil pemeriksaan EKG
dan laboratorium dalam batas normal sehingga pasien dikonsul ke bagian Psikiatri. Pasien menceritakan segala keluhan dan
mengungkapkan isi hatinya bahwa ia sering mengkhawatirkan kondisi suami dan anaknya bila tidak di rumah. Pasien
dikenal sangat teratur dan disiplin dalam mengatur kebutuhan rumah tangga. Terdapat riwayat ayah pasien yang mendidik
pasien dengan sangat disiplin dan kaku. Menganggap orang tua sebagai pengontrol, menakutkan, kritis dan menuntut.
Penilaian psikodinamik manakah yang tepat untuk pasien ini?
A. Gangguan dalam kontinuitas self
B. Pasien memiliki superego yang menghukum
C. Pola kelekatan yang tidak aman dan menghindar
D. Pasien menggunakan mekanisme defensi proyeksi
E. Pengalaman berelasi dengan ayah sebagai obyek yang baik
Pembahasan:

The superego consists of two systems: The conscience and the ideal self.

The conscience is our 'inner voice' that tells us when we have done something wrong. The conscience can
punish the ego through causing feelings of guilt. For example, if the ego gives in to the id's demands, the
superego may make the person feel bad through guilt.

The superego is also somewhat tricky, in that it will try to portray what it wants the person to do in grandiose,
glowing terms, what Freud called the ego-ideal, which arises out of the person's first great love attachment
(usually a parent).

The ideal self (or ego-ideal) is an imaginary picture of how you ought to be, and represents career aspirations,
how to treat other people, and how to behave as a member of society.

The assumption is that children raised by parents experience love conditionally (when they do something right),
and the child internalizes these experiences as a series of real or imagined judgmental statements.

Sumber:

https://www.simplypsychology.org/psyche.html
144 Seorang laki-laki, 28 tahun, Sarjana, belum menikah, sering bekerja berpindah-pindah karena tidak cocok dengan rekan kerja
di pabrik tekstil. Selama 2021 pasien sudah 3 kali berpindah kerja sebagai karwayan. Mempunyai kebiasaan minum alkohol
seminggu 3 kali sejak SMA, kadang-kadang sampai mabuk. Datang ke poli jiwa yang mengalami gangguan penurunan
konsentrasi sejak 3 bulan yang lalu. Bagaimana formulasi psikodinamik pasien ini?
A. Membuat gambaran secara rinci mulai terjadinya gejala klinis dan stressor
B. Membuat diagnosis intrapsikis yang terjadi dalam perkembangan pasien
C. Menilai mekanisme defensi pasien dalam mengatasi masalah
D. Memperkirakan pola relasi pasien yang mungkin muncul dan mempengaruhi proses terapi
E. Membuat ventilasi pasien
145 Tn. D, 35 tahun, dirujuk ke Rumah Sakit setelah ditangkap akibat melakukan pembunuhan terhadap tetangganya saat ia
berusaha mencuri sejumlah uang untuk membeli heroin. Tn. D diketahui telah menggunakan heroin sejak 1 tahun. Ketika
diwawancara, Tn. D mengaku bahwa ia tidak bermaksud untuk mendorong tetangganya hingga meninggal dunia. Saat itu ia
merasa sangat kesakitan dan membutuhkan uang untuk membeli heroin. Untuk menentukan kemampuan bertanggung jawab
Tn. D dalam perkara pembunuhan, maka pernyataan berikut yang kurang tepat dalam pembuktian unsur kemampuan
bertanggung jawab adalah…
A. Tn. D dapat mengetahui bahwa penggunaan heroin menyebabkan kecanduan
B. Tn. D mengetahui bahwa menyalahgunakan heroin berisiko hukuman pidana
C. Tn. D mampu bertanggung jawab sebagian atas tindakan yang ia lakukan
D. Jenis pemeriksaan yang dilakukan pada kasus Tn. D adalah pemeriksaan impulse test
E. Tn. D mampu bertanggung jawab sepenuhnya atas tindakan yang ia lakukan

Van Hamel sebagaimana yang dikutip oleh Jan Remmelink (2003) dalam Oratmangun (2016)
‘Kajian Hukum Terhadap Kemampuan Bertanggung Jawab Menurut Pasal 44 KUHP’
menyebutkan bahwa:

Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembuktian unsur bertanggung jawab, diperlukan pemahaman
pelaku pada tujuan dari tindakan yang dilakukannya, kesadaran bahwa hal tersebut dilarang dan ada
kehendak bebas atas tindakan tersebut. Dalam jurnal tersebut juga dijelaskan bahwa dalam
pembuktian kemampuan bertanggung jawab, perlu dilihat apakah pelaku ada pada kondisi di mana
pelaku tidak mampu brtanggung jawab sepenuhnya (misal retardasi mental, psikosis, hysteria,
epilepsy) atau tidak mampu bertanggung jawab sebagian, misalnya pada kondisi kleptomania,
nymphomania, pyromania, claustrophobia, dsb.

Untuk pemeriksaan impulse test pada pasien ini tidak relevan dilakukan karena tidak menggambarkan kondisi pada saat kejadian
di mana pasien sangat membutuhkan heroin tersebut
146 Seorang wanita 38 tahun didiagnosis dengan skizofrenia sekitar 2 tahun yang lalu dan setelah percobaan obat yang berbeda
dia telah dipertahankan pada haloperidol selama beberapa bulan terakhir dengan respon yang baik. Dua minggu lalu dia mulai
menunjukkan gejala motorik ringan parkinsonisme. Yang mana dari berikut akan menjadi obat tambahan yang paling tepat
untuk pasien ini?
A. Cholinesterase inhibitor
B. Muscarinic 1 antagonist
C. Alpha 1 adrenergic agonist
D. Histamine 1 antagonist
E. Alpha 2 adrenergic agonist
Dalam konsensus skizofrenia (2017) disebutkan bahwa penatalaksanaan gejala ekstrapiramidal parkinsonisme pada pasien
skizofrenia adalah dengan obat-obatan antikolinergik seperti trihexylphenydil, amantadine dan diphenhydramine. Obat pilihan
pertama (trihexylphhenidyl) adalah Muscarinic 1 antagonist (stahl prescriber’s guide (2017))
147 Tuti adalah pasien berusia 47 tahun dengan skizofrenia. Dia menggunakan antipsikotik konvensional tapi memutuskan untuk
berhenti meminumnya ketika dia mengalami gejala parkinson. Beberapa bulan kemudian, halusinasi pendengaran dan waham
paranoid Tuti mulai muncul kembali, dan dia dirawat di rumah sakit. Anda merekomendasikan agar dia memulai dengan
antipsikotik atipikal. Manakah dari antipsikotik berikut ini yang memiliki risiko gejala ekstrapiramidal terendah yang terkait
kondisi pasien?
A. Quetiapine XR
B. Aripiprazole
C. Olanzapine
D. Quetiapine IR
E. Risperidon
Farah (2005) dalam jurnal Atypicality of Atipical Antipsychotics menyebutkan bahwa antipsikotik dengan resiko EPS
paling rendahadalah Quetiapine dan Clozapine. Shin dan Jung dalam jurnal Drug Induced Parkinsonism (2012) juga
menunjukkan hal yang serupa, di mana Quetiapine dan Clozapine adalah 2 obat APG-2 dengan resiko munculnya drug
indiced parkinsonisme yang paling rendah. PenelitianEl Khalili (2012) dan RCT Riedel (2015) menunjukkan bahwa pasien
yang menggunakan Quetiapine XR secara umum lebih puas dan merasakan lebih sedikit efek samping lebih sedikit dari
Quetiapine IR, dan lebih meningkatkan kepatuhan minum obat

148 Manakah dari agen farmakologis berikut yang paling mungkin menyebabkan efek samping ekstrapiramidal dan tardive
diskinesia ?
A. Hydroxyzine
B. Diphenhydramine
C. Metoclopramide
D. Ondansetron
E. Tizanidine
Metoclopramide adalah salah satu obat yang terasosiasi dengan gejala TD dan Parkinsonisme (long term) dan dystonia –
akathisia (short term) (Case Report Moos et al, 2008). Sebabnya kemungkinan adalah adanya blokade pada reseptor D2 di
Striatal (Jo et al 2012, Extra pyramidal side effects after metoclopramide administration)
149 Manakah dari sifat obat antipsikotik atipikal yang dihipotesiskan bertanggung jawab atas menurunnya kemungkinan untuk
menghasilkan efek samping ekstrapiramidal?
A. Penurunan pengikatan pada reseptor D2
B. Up regulasi cepat dari reseptor D2
C. Afinitas untuk reseptor kolinergik muskarinik
D. Mengikat beberapa reseptor dopamin selain reseptor D2
E. Afinitas yang lebih tinggi untuk reseptor D1
Pada konsensus skizofrenia (2017) disebutkan bahwa APG 2 seperti Quetiapine memiliki afinitas yang rendah terhadap
reseptor kolinergik sehingga menurunkan resiko efek samping esktrapiramidal pada pasien
150 Seorang wanita 32 tahun dengan riwayat skizofrenia datang ke klinik bersama saudara perempuannya. Pasien telah dirawat
selama 3 tahun terakhir dengan risperidone (Risperdal). Adik pasien menyatakan gejala pasien terkendali, namun muncul
gerakan tidak biasa baru-baru ini. Dia menyatakan bahwa pasien menjulurkan lidahnya dan membuat suara-suara aneh dengan
bibirnya. Manakah diagnosis yang paling mungkin?
A. Akathisia
B. Tardive dyskinesia
C. Parkinsonism
D. Dystonia
E. Bukan salah satu di atas
Tardive dyskinesia atau diskinesia tarda, atau sering juga disebut sindrom tardif sebagai akibat penggunaan obat golongan
neuroleptik jangka panjang dan atau dosis tinggi adalah Gerakan abnormal tidak disadari atau involunter yang lambat dan
kadang cepat, biasanya gejala yang klasik bermanifestasi sebagai sindrom oro-buccal-lingual-facial (OBLF) seperti gerakan
mengunyah ngunyah, menghisap-hisap bibir, mengecap-ngecap bibir, protusi lidah, kedip-kedip cepat kelopak mata, facial
grimacing; sindrom limb-truncal (LT) seperti choreiform/ choreoathetosis ringan jari-jari tangan, jempol dan jari-jari kaki dan
kadang-kadang pada tungkai serta badan, kadang-kadang terjadi gerakan-gerakan peregangan pada batang tubuh atau campuran.
Gejala ini biasanya timbul setelah pemakaian obat golongan neuroleptik atau anti psikotik > 3 bulan.

Sumber:

Komang Arimbawa, et al, 2017, Neurotrauma & Movement Disorders Improving Knowledge for Saving Lives. Bali Neurologi
Update (BANU).

151 Seorang laki-laki berusia 45 tahun dibawa oleh istrinya karena peningkatan kegelisahan sejak sehari yang lalu. Pasien
mengatakan ia merasa sakit kepala, mual, dan muntah. Selain itu, pasien juga mengeluhkan tidak bisa tidur semalaman. Istri
menceritakan bahwa pasien adalah peminum alkohol berat, yaitu sebotol whisky sekali setiap hari. Pasien berusaha untuk
berhenti minum alkohol dengan cold turkey yang dijalaninya dua hari terakhir. Pada pemeriksaan fisik, pasien memiliki
kesadaran kompos mentis, GCS: E4M6V5. Tanda vital: TD: 130/80 mmHg; RR: 19x/min; Nadi: 100x/min; Suhu: 37.50C.
Apakah proses fisiologis yang terlibat langsung dalam kondisi yang dialami pasien saat ini?
A. Downregulasi dari neurotransmisi adrenergik
B. Rebound hiperaktivitas dari neurotransmisi glutaminergik
C. Peningkatan kerja asam gamma-aminobutirik (GABA)-ergik
D. Downregulasi dari reseptor dopamine di nucleus akumben
E. Downregulasi HPA

GABA (gamma-aminobutyric acid) is the major inhibitory neurotransmitter in the central nervous center. GABA has particular
binding sites available for ethanol, thus increasing the inhibition of the central nervous system when present. Chronic ethanol
exposure to GABA creates constant inhibition or depressant effects on the brain. Ethanol also binds to glutamate, which is one
of the excitatory amino acids in the central nervous system. When it binds to glutamate, it inhibits the excitation of the central
nervous system, thus worsening the depression of the brain.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441882/

152 Seorang laki-laki berusia 45 tahun diajak istrinya untuk berobat mengenai gangguan penggunaan alkohol yang dimilikinya.
Pasien mengatakan ia rutin minum alkohol setiap hari. Pasien mengatakan ia pertama minum alkohol saat SMA. Penggunaan
alkoholnya terus meningkat dan jenisnya pun menjadi beragam. Pasien mengatakan ia tidak lagi mendapat sensasi yang sama
dengan jumlah sama. Apakah informasi yang harus untuk dieksplorasi pada pasien dengan gangguan penggunaan alkohol untuk
menentukan diagnosis?
A. Jenis dan jumlah alkohol
B. Kemasan dan kondisi minum alkohol
C. Tempat penyimpanan dan kemasan alkohol
D. Warna dan jenis alkohol
E. Tempat penyimpanan dan kondisi minum alkohol

153 Seorang perempuan berusia 25 tahun dengan gangguan kepribadian emosional tak stabil kontrol ke poliklinik. Dalam pertemuan
ini pasien menceritakan tentang kebiasaan minum alkoholnya. Anda memberikan terapi untuk pasien terkait dengan penggunaan
alkoholnya. Apakahuji laboratorium yang digunakan untuk mendeteksi penggunaan alkohol berat dan mengawasi status
konsumsi alkohol?
A. Alanine aminotransferase (ALT)
B. Gamma-Glutamyl Transpeptidase (GGT)
C. Aspartate Aminotransferase (AST)
D. Carbohydrate-Deficient Transferrin (CDT)
E. Ethyl Glucuronide (EtG)

Using Ethyl Glucuronide in Urine to Detect Light and Heavy Drinking in Alcohol Dependent Outpatients.

( https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4663163/)
154 Seorang laki-laki, berusia 40 tahun, datang dibawa oleh keluarganya dengan keluhan sering lupa, bicara kacau, membicarakan
hal yang tidak pernah terjadi, atau terhenti ketika berbicara dengan seseorang, dan lebih mudah marah sejak beberapa bulan
yang lalu. Selain itu gaya berjalan pasien juga terlihat dengan langkah kecil dan lebar, bahkan sering terjatuh. Pada pemeriksaan
tanda vital diperoleh tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi 79x/menit, frekuensi napas 18x/menit dan suhu 36,4oC.
Pemeriksaan lanjutan menghasilkan gangguan fungsi visuospasial, memori, dan fungsi eksekutif. Apakah diagnosis yang
mungkin dialami pasien?
A. Epilepsi lobus temporal
B. Delirium tremens
C. Sindroma Wernicke-Korsakoff
D. Demensia Lewy Body
E. Penyakit Alzheimer
ganggaun memori +ggn fx penglihatan
155 Seorang laki-laki, berusia 50 tahun, datang dibawa oleh keluarganya dengan keluhan sering lupa. Keluarga mengatakan pasien
telah rutin minum alkohol sejak 25 tahun yang lalu (kisaran dua botol arak anggur dan tiga kaleng bir perhari, namun sering
kali lebih banyak). Sejak dua tahun terakhir, pasien terlihat minum alkohol sejak bangun tidur. Apakah gejala yang sering
ditemukan pada pasien dengan gangguan neurokognitif terkait alkohol?
A. Konfabulasi
B. Amnesia antegrad
C. Afasia
D. Apraksia
E. Anosognosia

adalah kondisi seseorang tidak mampu atau sulit untuk membentuk memori baru setelah mengalami peristiwa yang menjadi
pemicu amnesia tersebut

156 Seorang perempuan berusia 36 tahun dengan gangguan panik sedang menjalani terapi dengan alprazolam 3x0,5 miligram dan
sertraline 1x50 miligram. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit medis lainnya ataupun gangguan jiwa lainnya. Pasien
mengatakan ia merasakan efek yang baik setelah pengobatan. Dokter mulai menurunkan dosis alprazolam pasien dengan alasan
agar pasien tidak dependensi. Edukasi diberikan mencakup dependensi fisiologis pada penggunaan benzodiazepin. Berapa lama
dependensi fisiologis terjadi pada sebagian besar pasien yang menggunakan benzodiazepin rutin?
A. 1 minggu
B. 2 minggu
C. > 1 bulan
D. > 2 bulan
E. > 4 bulan

Sumber Ebook Evidence-based Diagnosis In Primary Care : A Practical Approach To Common Problems
Sumber jurnal Pubmed

Sumber ICD 11

157 Seorang laki-laki berusia 46 tahun rutin berobat metadon di sebuah puskesmas. Pasien masih merasa tidak nyaman dan tidak
bersemangat walaupun sudah konsumsi metadon sehingga ia sering membeli benzodiazepin di pasar gelap dan
menggunakannya agar dapat merasa lebih baik. Pasien rutin minum benzodiazepin tambahan setiap hari, yaitu 3 tablet
alprazolam pagi, 2 tablet klonazepam siang, dan 2 tablet alprazolam malam. Pasien kemudian mengeluhkan adanya efek
samping dengan penggunaan seperti itu. Apakah efek samping yang timbul setelah penggunaan rutin benzodiazepin bertahun-
tahun?
A. Letargi
B. Masalah memori
C. Kelemahan otot
D. Pusing berputar
E. Ataksia

Sumber Pubmed

Sumber jurnal AAFP

158 Seorang laki-laki berusia 53 tahun dengan riwayat gangguan penggunaan sedatif-hipnotik dan komorbiditas gangguan panik
datang ke rumah sakit untuk detoksifikasi alprazolam. Pasien telah menggunakan zat tersebut secara rutin dengan dosis hingga
mencapai 12 miligram perhari. Pasien tidak memiliki masalah medis lainnya dan pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pasien
terlihat sangat bermotivasi walaupun ia sudah tahu efek samping bila detoksifikasi. Apakah yang dapat dilakukan dalam proses
awal detoksifikasi pasien?
A. Penurunan cepat alprazolam
B. Penggantian obat ke lorazepam
C. Penurunan sangat lambat alprazolam
D. Memberikan infus flumazenil
E. Pemberhentian alprazolam dan memulai nitrazepam

Sumber jurnal Pubmed


Sumber jurnal NEJM (the New England Journal of Medicine)

159 Seorang perempuan 37 tahun datang untuk kontrol rutin kondisi gangguan penggunaan benzodiazepin yang dimilikinya. Pasien
menjalani psikoterapi suportif dan dilakukan penurunan dosis obat bertahap. Apakah proses yang dilakukan pada pasien selama
psikoterapi untuk memastikan ia mencapai recovery?
A. Penerimaan segera terhadap diagnosis adiksi pada awal psikoterapi
B. Motivasi yang tinggi untuk tatalaksana adiksi yang dipertahankan selama proses terapi
C. Tidak memerlukan adanya partisipasi program 12 langkah atau psikoterapi tambahan setelah mencapai abstinensia
D. Pencegahan relaps yang mencakup pemeriksaan laboratorium atau pertemuan keluarga
E. Penekanan pada kerahasiaan pasien jika pasien dipaksa untuk menjalani terapi oleh pihak berwajib
Sumber Jurnal Pubmed

Sumber Ebook Substance Abuse Treatment : Group Therapy


160 Tn. A menjalani pemeriksaan urin skrining yang diadakan oleh Puskesmas tempat ia mendapatkan metadon. Berikut adalah
hasil pemeriksaan urin.

Zat apakah yang digunakan oleh pasien?

A. Barbiturat
B. Benzodiazepin
C. Buprenorfin
D. Metamfetamin
E. Metilfenidat

Interpretasi gambar

Barbiturat = positif

Benzodiazepine = negatif

Buprenorfin = positif

Metadon = positif

Propoxyphen = positif
161 Pasien perempuan, 39 tahun, menikah, tamatan SMK tata boga, pernah bekerja sebagai cook, datang dengan keluhan sering
merasa panas di ulu hati dan tenggorokan, perut kembung, sering bersendawa, perut terasa penuh. Pasien memang didiagnosis
GERD oleh dokter Penyakit Dalam dan sudah mendapat obat untuk itu. Selain itu pasien sering mengalami serangan ‘horor’
berupa jantung berdebar sangat kencang, kepala berat, seperti mau pingsan, tenaga sangat lemah yang dirasakan sangat
menakutkan. Dalam keadaan demikian, keluhan fisik yang dialami dirasakan lebih parah berkali lipat. Dalam sebulan terakhir
ini sudah terjadi empat kali. Karena hal ini maka pasien keluar dari pekerjaannya dan lama-lama merasa tidak mampu untuk
melakukan aktivitas di rumah, hanya tiduran saja. Semua pekerjaan di rumah dilakukan oleh suami. Sebelumnya pasien
menganggap dirinya adalah orang yang kuat dan mampu melakukan banyak tanggungjawab sekaligus bekerja di dua restoran
sekaligus dan merawat ayah mertua yang mengalami demensia. Enam bulan lalu ayah mertuanya meninggal. Ia heran bahwa di
saat dirinya sudah ‘santai’, masalah ini datang.

Perilaku tidak melakukan pekerjaan lagi menurut operant conditioning merupakan:

A. Anhedonia
B. Avoidant behavior
C. Excessive behavior
D. Avenging behavior
E. Loss of love object

PEMBAHASAN
A. Anhedonia : Anhedonia adalah kondisi ketika seseorang kesulitan menikmati hidup dan merasakan kesenangan.
B. Avoidant behavior
Sikap dan perilaku yang digunakan orang untuk menghindari atau mengalihkan diri dari pikiran, perasaan, dan situasi tertentu.
C. Excessive behavior : perilaku yg tidak seharusnya muncul tetapi muncul
D. Avenging behavior : perilaku balas dendam
E. Loss of love object ; kehilangan objek cinta

162 Pasien perempuan, 39 tahun, menikah, tamatan SMK tata boga, pernah bekerja sebagai cook, datang dengan keluhan sering
merasa panas di ulu hati dan tenggorokan, perut kembung, sering bersendawa, perut terasa penuh. Pasien memang didiagnosis
GERD oleh dokter Penyakit Dalam dan sudah mendapat obat untuk itu. Selain itu pasien sering mengalami serangan ‘horor’
berupa jantung berdebar sangat kencang, kepala berat, seperti mau pingsan, tenaga sangat lemah yang dirasakan sangat
menakutkan. Dalam keadaan demikian, keluhan fisik yang dialami dirasakan lebih parah berkali lipat. Dalam sebulan terakhir
ini sudah terjadi empat kali. Karena hal ini maka pasien keluar dari pekerjaannya dan lama-lama merasa tidak mampu untuk
melakukan aktivitas di rumah, hanya tiduran saja. Semua pekerjaan di rumah dilakukan oleh suami. Sebelumnya pasien
menganggap dirinya adalah orang yang kuat dan mampu melakukan banyak tanggungjawab sekaligus bekerja di dua restoran
sekaligus dan merawat ayah mertua yang mengalami demensia. Enam bulan lalu ayah mertuanya meninggal. Ia heran bahwa di
saat dirinya sudah ‘santai’, masalah ini datang.

Intervensi yang tepat untuk segera mengembalikan fungsinya adalah:

A. Flooding
B. Hipnoterapi
C. Aversive therapy
D. Graded exposure
E. Response prevention

PEMBAHASAN
A. Flooding : Flooding Martin & Pear (2015) menyebutkan ada beberapa teknik penyembuhan fobia spesifik pada situs
Divisi 12 APA (American Psychological Association) salah satunya adalah teknik penyembuhan flooding. Flooding
(pembanjiran) merupakan teknik penyembuhan fobia dengan tujuan utama menghilangkan rasa takut dengan cara menghadirkan
secara langsung sumber ketakutan atau stimulus seperti objek, situasi benda dan lain-lain untuk periode waktu tertentu, sampai
si penderita menyadari bahwa ketakutannya tidak terjadi. Terapi ini sesuai untuk menangani masalah kecemasan.
B. Hipnoterapi
C. Aversive Therapy : teknik yang bertujuan untuk meredakan gangguan-gangguan behavioral yang spesifik, melibatkan
pengasosiasian tingkah laku simtomatik dengan suatu stimulus yang menyakitkan sampai tingkah laku yang tidak diinginkan
terhambat kemunculannya.
D. Graded exposure : Densensitisasi, Metode Hipnoterapi membawa Klien ke kondisi hipnotik atau “trance”, dimana
salah satu ciri dari kondisi ini seseorang dapat mengimajinasikan sesuatu dan seakan-akan mendekati realita, terutama dalam
kondisi Deep Trance.
Dengan prinsip ini, maka Systematic Desensitization dapat diterapkan pada Hipnoterapi, bahkan dengan keuntungan penting,
yaitu obyek tidak lagi perlu obyek yang riel (fisik). Karena dapat dibayangkan betapa repotnya ketika seorang Psikoterapis akan
melakukan terapi kepada Klien dengan bermacam-macam Phobia, maka ia harus menyediakan berbagai obyek yang sesuai
dengan Phobia dimaksud.
Dalam kondisi trance, berbagai Phobia yang selama ini sulit disimulasikan secara fisik dapat disimulasikan secara mudah,
misalkan Phobia takut menaiki kapal laut.
Kondisi imajinasi dalam kondisi trance memang tidak sepenuhnya sama dengan kondisi riel, akan tetapi setidaknya sudah sangat
mendekati, dan ini sudah sangat memadai untuk keperluan mengurangi sensitifitas Klien terhadap obyek dimaksu
E. Response prevention – ERP = Exposure Response Prevention
Paparan dan pencegahan respon (ERP) adalah metode pengobatan yang tersedia dari behavior psikologis dan terapis kognitif-
perilaku untuk berbagai gangguan kecemasan, terutama gangguan obsesif-kompulsif dan fobia . Ini adalah contoh dari terapi
paparan dan pertama kali dikembangkan oleh psikolog Inggris Victor Meyer
Terapi ERP ini biasanya dikombinasikan dengan terapi kognitif karena terapi ERP sendiri kurang efektif dengan OCD yang
lain. ERP kurang efektif atau sering berhenti saat terapi berjalan karena meminta pasien OCD untuk melawan kompulsinya.
Dengan tambahan terapi kognitif yang berfokus pada perbaikan distorsi kognitif, seperti tendensi untuk melebih-lebihkan
kemungkinan terjadinya dan keparahan konsekuensi yang ditakutkan. Gabungan dari terapi ERP dan terapi kognitif adalah
Cognitive-Behaviour Therapy (CBT).
Terapi exposure dirancang untuk menangani ketakutan dan respon emosi negatif lainnya dengan memperkenalkan pada klien,
di bawah kondisi yang dikontrol secara hati-hati, situasi yang dapat memberikan kontribusi terhadap masalah tersebut.
Exposure yang keras dan terus menerus dapat efektif dan efisien untuk mengurangi kegelisahan klien. Namun demikian, karena
ketidaksenangan yang berhubungan dengan exposure yang lama dan keras, beberapa klien mungkin tidak memilih penanganan
exposure ini. Dari perspektif etis, klien harus mempunyai informasi memadai tentang lamanya dan kekerasan terapi exposure
sebelum setuju untuk berpartisipasi. Hal penting bahwa mereka memahami kegelisahan yang akan dihasilkan dan cara
menguranginya. Klien membutuhkan informasi sebelum membuat keputusan berkaitan dengan pro dan kontra dalam
menghadapi aspek penanganan yang menekan.
Spiegler dan Guoevremont (2003) menyimpulkan bahwa terapi exposure adalah prosedur perilaku potensial tunggal yang
tersedia untuk gangguan yang berhubungan dengan kegelisahan, dan mereka mempunyai pengaruh tanpa akhir. Namun
demikian mereka menambahkan, penggunaan exposure sebagai satu-satunya prosedur penanganan tidak selalu memadai.
ERP adalah sebuah metode untuk berbagai gangguan kecemasan, terutama gangguan Obsessive Compulsive. Metode ini
didasarkan pada efek terapeutik yang dicapai ketika subjek menghadapi respons ketakutan dan menghentikan pelarian.
Contohnya adalah seseorang yang berulang kali mengecek lampu untuk memastikan lampu tersebut dimatikan. Ini berbeda
dengan jenis Exposure Teraphy untuk fobia dalam hal menahan diri dari respons menghindar yang harus dipertahankan di
sepanjang waktu dan bukan hanya selama sesi latihan tertentu. Dengan demikian, tidak hanya pengalaman rangsang yang
biasanya, mereka juga takut-praktek perilaku yang tidak cocok terhadap rangsangan. Jenis terapi ini biasanya menyebabkan
beberapa kecemasan jangka pendek, sementara jangka panjang memfasilitasi pengurangan gejala obsesif dan kompulsif.
Hasil terbaru (Lovell et al.,) menunjukkan bahwa ERP dapat dilaksanakan secara efektif dengan sedikit tatap muka antara terapis
dan subyek.Keuntungan dari menggunakan ERP dan TTM adalah terapis dapat mengetahui posisi pasien tersebut dalam TTM
sehingga bisa melakukan intervensi yang spesifik. gunakan psikoedukasi (contemplation), emphatic listening (preparation),
mengikutsertakan dalam kelompok (maintenance), dan ERP (action). Penggunaan intervensi yang disesuaikan pada stage of
change mengarahkan pada hasil yang lebih baik, mengurangi resiko kekambuhan atau treatment yang berhenti di awal .
Teknik Pelaksanaan ERP
Paparan dan pencegahan respon dilakukan secara berulang dan membutuhkan waktu yang panjang. Terapis memerintahkan
pasien untuk menjauhkan diri dari perilaku kompulsif (misalnya, mencuci tangan setelah menyentuh pegangan toilet). Tujuan
dari latihan ini adalah agar pasien mengalami pengurangan rasa takut, untuk mengenal bahwa situasi ini tidak berisiko tinggi,
dan untuk belajar bahwa kecemasan akan mereda secara alami jika pasien tidak membuat upaya untuk menghindarinya.

Teknik ERP hanya bisa dilakukan saat berhadapan dengan terapis, artinya terapis mempunyai kekuatan untuk meredam perilaku
– perilaku yang dilakukan oleh penderita OCD, jika tidak ada terapis maka perilaku – perilaku tersebut akan keluar kembali.
Oleh karena itu, ERP dilengkapi dengan transtheoretical model (TTM).
TTM sendiri adalah sebuah konsep teoritis yang isinya tahapan – tahapan untuk sengaja merubah perilaku dari pasien OCD.
TTM sendiri meliputi emosi, kognisi, dan perilaku. TTM dibagi dalam tiga kategori, yaitu stage of change (precontemplation,
contemplation, preparation, action, dan maintenance), dependent variables (decisional balance dan self-efficacy/temptation),
dan variabel independen (sepuluh proses perubahan).

163 Pasien perempuan, 39 tahun, menikah, tamatan SMK tata boga, pernah bekerja sebagai cook, datang dengan keluhan sering
merasa panas di ulu hati dan tenggorokan, perut kembung, sering bersendawa, perut terasa penuh. Pasien memang didiagnosis
GERD oleh dokter Penyakit Dalam dan sudah mendapat obat untuk itu. Selain itu pasien sering mengalami serangan ‘horor’
berupa jantung berdebar sangat kencang, kepala berat, seperti mau pingsan, tenaga sangat lemah yang dirasakan sangat
menakutkan. Dalam keadaan demikian, keluhan fisik yang dialami dirasakan lebih parah berkali lipat. Dalam sebulan terakhir
ini sudah terjadi empat kali. Karena hal ini maka pasien keluar dari pekerjaannya dan lama-lama merasa tidak mampu untuk
melakukan aktivitas di rumah, hanya tiduran saja. Semua pekerjaan di rumah dilakukan oleh suami. Sebelumnya pasien
menganggap dirinya adalah orang yang kuat dan mampu melakukan banyak tanggungjawab sekaligus bekerja di dua restoran
sekaligus dan merawat ayah mertua yang mengalami demensia. Enam bulan lalu ayah mertuanya meninggal. Ia heran bahwa di
saat dirinya sudah ‘santai’, masalah ini datang.

Bila ingin melakukan Graded Exposure maka yang pertama harus dilakukan adalah:

A. Melatih relaksasi
B. Menyusun fear hierarchy
C. Melakukan cognitive reframing
D. Memberikan obat anti-anxietas
E. Langsung menyuruh pasien kembali bekerja

164 Perempuan, 32 tahun, mengeluh susah konsentrasi, mudah tersinggung, sedih, gelisah, tidak bertenaga, tidak berminat, sulit
tidur, menyendiri, merasa tidak ada harapan sejak satu bulan yang lalu. Sinrom gangguan di atas dikaitkan dengan butir di
bawah ini:

A. Tingginya BDNF (brain-derived neurotrophic factor)


B. Tingginya CRF ( corticotropin-releasing factor)
C. Tingginya GABA (γ-Aminobutyric Acid)
D. Tingginya monoamin
E. Tingginya melatonin
165 Manakah dari pertanyaan di bawah ini yang tidak relevan ditanyakan untuk menegakkan diagnosis gangguan depresi mayor?
Dalam dua minggu terakhir:
A. Apakah ada dorongan untuk menghitung-hitung?
B. Apakah Anda mudah menangis sekarang?
C. Apakah pikiran Anda berlomba?
D. Bagaimana daya ingat Anda?
E. Bagaimana perasaan Anda?
166 Nn. DA, 21 tahun, belum menikah, mahasiswa, datang ke poliklinik diantar orang tua dengan keluhan sejak 6 bulan yang lalu
mengalami halusinasi, mengamuk, berpikir banyak orang penting yang suka padanya,. Beberapa minggu terakhir ia merasa
susah berpikir dan otot2nya lemas. Sudah berobat ke psikiater dan mendapat kapsul racikan yang berisi risperidone 2mg,
haloperidol 5mg dan triheksifenidil 2mg, yang dikonsumsinya 2 kali 1 kapsul per hari selama 4 bulan terakhir. Keluhan
halusinasi dirasakan sudah mulai berkurang, namun kesulitan berpikir dirasakan sangat mengganggu perkuliahannya.

Bagaimana rencana tatalaksana Anda?


A. Menambah dosis risperidone dalam racikan menjadi 3 mg
B. Mengurangi dosis haloperidol dalam racikan menjadi 2 mg.
C. Melanjutkan racikan obat sebelumnya ditambah suplemen neurotropik
D. Mengganti dosis obat racikan menjadi 1 kali/hari ditambah suplemen neurotropik
E. Mengganti secara bertahap racikan risperidone dan haloperidol, dengan aripiprazole
167 Nn. DA adalah anak pertama dari 2 orang bersaudara, prestasi akademik sebelumnya sangat baik, anak yang mandiri, menjalani
kuliah kelas internasional, bidang yang diminatinya. Kondisi seperti ini adalah pertama kali dialaminya. Pasien
mempertanyakan dampak obat terhadap perkuliahannya dan orang tua sangat mengkhawatirkan masa depan pasien.

Bagaimana rencana pencegahan kekambuhan?


A. Melakukan monitoring kemungkinan adanya efek samping exrapiramidal
B. Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya pengobatan segera
C. Merencanakan pemakaian LAI APG-2 satu kali per bulan
D. Edukasi pasien dan keluarga tentang efek samping obat
E. Monitoring fungsi kognitif pasien.

168 Nn. DA adalah anak pertama dari 2 orang bersaudara, prestasi akademik sebelumnya sangat baik, anak yang mandiri, menjalani
kuliah kelas internasional, bidang yang diminatinya. Kondisi seperti ini adalah pertama kali dialaminya. Pasien
mempertanyakan dampak obat terhadap perkuliahannya dan orang tua sangat mengkhawatirkan masa depan pasien.

Bagaimana mengawal proses pemulihan (recovery) pasien?


A. Mengikuti kegiatan di komunitas
B. Memberikan psikoterapi suportif
C. Menganjurkan terapi vokasional
D. Melakukan remediasi kognitif
E. Menyarankan olah raga
169 Nn. DA kemudian dapat melanjutkan perkuliahannya, dan ia patuh terhadap program terapi yang diberikan, serta tidak ada
keluhan efek samping yang bermakna. Faktor apa yang mendukung prognosis baik pada pasien ini?
A. Respons awal terapi yang bagus, tidak ada efek samping EPS
B. Respons obat cepat, efek samping kognitif, dukungan keluarga baik
C. Episode pertama, respons awal terapi baik, kepatuhan berobat terjaga
D. Respons terapi yang memadai, efek samping yang minimal dan kepatuhan berobat
E. Episode pertama, onset awal dewasa muda, jenis kelamin perempuan, belum menikah
170 Sebagai seorang psikiater di RSJ, dr. S diminta untuk memeriksa Tn. K, seorang tersangka pelaku penusukan, karena pada
pemeriksaan polisi didapatkan ia bicara melantur dan tampak tertawa-tawa sendiri sehingga mereka bertanya apakah Tn. K
dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya. Keluarga pun memberi keterangan bahwa Tn. K pernah berobat ke psikiater
karena mengalami skizofrenia tetapi tidak rutin minum obat. dr. S pun meminta polisi untuk menyampaikan surat permintaan
secara tertulis.
Setelah mendapatkan surat tersebut, dr. S memberikan penjelasan mengenai prosedur pemeriksaan pada Tn. K, keluarganya,
dan pihak kepolisian. dr. S melakukan pemeriksaan pada Tn. K dan menemukan saat ini ia bersikap tenang, dapat memberikan
jawaban yang runut dan sesuai konteks, serta tidak terdapat halusinasi. dr. S pun melaporkan temuan tersebut dalam bentuk
Visum et Repertum Psikiatrikum dan memberikannya pada penyidik yang membuat surat permintaan pemeriksaan.
Ditinjau dari prinsip pemeriksaan psikiatri forensik, perbaikan apa yang perlu dilakukan oleh dr. S dalam proses pemeriksaan
tersebut?
A. Langsung merujuk kasus ini pada konsultan psikiatri forensik karena psikiater umum tidak memiliki kewenangan
B. Tidak perlu memberi penjelasan pada Tn. K, keluarga, dan polisi karena pemeriksaan ini sudah sesuai aturan hukum
C. Melakukan pemeriksaan yang berfokus pada status mental Tn. K pada saat kejadian, bukan status mental saat ini
D. Membuat laporan dalam bentuk Surat Keterangan Kesehatan Jiwa, bukan Visum et Repertum Psikiatrikum
E. Menyerahkan hasil pemeriksaan pada keluarga Tn. K sebagai pihak yang akan membelanya di pengadilan

171 Ny. B sedang dimintakan pengampuan oleh keluarganya karena menghamburkan uang keluarga tanpa berpikir panjang untuk
berbagai hal yang tidak masuk akal. Anda dapat mengonfirmasi bahwa Ny. B benar mengalami gangguan bipolar dan sedang
berada dalam episode manik saat menghamburkan uang tersebut sehingga tidak sepenuhnya menghayati keputusannya dan
konsekuensi yang dapat timbul. Anda pun sedang menyusun Surat Keterangan Kesehatan Jiwa bagi Ny. B.

Rekomendasi yang sesuai dengan kaidah psikiatri forensik dan perjalanan klinis Ny. B adalah …
A. Menyarankan pengampuan permanen untuk seluruh aspek kehidupan Ny. B
B. Menyarankan pengampuan dan evaluasi berkala sesuai kondisi klinis Ny. B
C. Menyarankan pemeriksaan lanjutan oleh konsultan psikiatri forensik
D. Menyarankan pemberian quetiapine extended release 1 x 400 mg
E. Menyarankan pengampuan dan perawatan psikiatrik bagi Ny. B

172 Anda mendapat laporan dari perawat bahwa pasien yang sedang Anda rawat, Nn. P, 23 tahun dengan skizofrenia paranoid,
melakukan ancaman kekerasan terhadap dokter jaga karena mendengar bisikan bahwa dokter tersebut akan mencelakainya.
Perawat juga melaporkan bahwa pasien tetap melakukan agresi verbal setelah dilakukan de-eskalasi verbal. Pada penilaian
PANSS-EC, didapatkan skor dalam kisaran angka 4 sampai 5.

Rencana tatalaksana yang paling tepat dalam situasi tersebut adalah …


A. Melakukan de-eskalasi verbal kembali selama 15 menit
B. Melakukan validasi empatik dan encouragement to elaborate
C. Melakukan restrain fisik sampai pasien dapat tenang dengan sendirinya
D. Melakukan restrain fisik untuk meminumkan haloperidol 5 mg per oral
E. Melakukan restrain fisik dan menyuntikkan haloperidol 5 mg intramuskular

173 Anda mendapat laporan dari perawat bahwa pasien yang sedang Anda rawat, Nn. P, 23 tahun dengan skizofrenia paranoid,
melakukan ancaman kekerasan terhadap dokter jaga karena mendengar bisikan bahwa dokter tersebut akan mencelakainya.
Perawat juga melaporkan bahwa pasien tetap melakukan agresi verbal setelah dilakukan de-eskalasi verbal. Pada penilaian
PANSS-EC, didapatkan skor dalam kisaran angka 4 sampai 5. Anda pun melakukan restrain fisik dan kimiawi pada Nn. P sesuai
protokol yang berlaku.

Berikut ini adalah rencana tatalaksana lanjutan yang tepat bagi Nn. P, kecuali …
A. Melakukan monitoring skor PANSS-EC secara berkala
B. Melakukan monitoring tanda vital dan kondisi fisik secara berkala
C. Melakukan latihan range of motion untuk ekstremitas pasien
D. Menyuntikkan haloperidol intramuskular sebelum melepas ikatan
E. Mengevaluasi terapi psikofarmaka rutin yang diberikan pada pasien

174 Anda sedang merawat seorang pasien, Tn. C 26 tahun dengan gangguan bipolar episode kini manik dengan gejala psikotik. Ia
baru saja mengalami gaduh gelisah dengan skor PANSS-EC 6 dan 7 sehingga dilakukan restrain fisik dan kimiawi sesuai
protokol yang berlaku. Saat ini skor PANSS-EC sudah turun ke skor 1 dan 2, lalu restrain pun dilepaskan. Dokter jaga kemudian
meminta arahan untuk mencegah pasien kembali gaduh gelisah.

Anda dapat memberikan arahan berikut ini, kecuali …


A. Mengidentifikasi penyebab spesifik gaduh gelisah
B. Melakukan debriefing pada pasien setelah restrain dilepas
C. Mengisolasi pasien di ruang tersendiri selama sisa perawatan
D. Mengevaluasi respons terapi dari psikofarmaka yang diberikan
E. Mengupayakan agar ruang rawat tidak terlalu menstimulasi pasien
175 Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun 3 bulan datang bersama orang tuanya dengan keluhan bicara tidak jelas seperti
bergumam-gumam dan sulit di ajak untuk bermain bersama. Dalam observasi di ruang pemeriksaan tampak anak asik dengan
mainannya sendiri, tidak mau diajak bermain bersama dan cenderung distraksi sehingga Anda menduga anak ini mengalami
gangguan spektrum autisme. Orangtua anak tersebut menjadi kawatir dan menanyakan apa yang menjadi faktor utama terkait
dengan kondisi tersebut? Jawaban yang paling mungkin adalah
A. Disgenetik
B. Polimorfisme gen
C. Malformasi gen
D. Epigenetik
E. Mutasi gen

176 Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun 2 bulan datang dengan perilaku impulsif dan hiperaktif sehingga orang tua anak menjadi
tertekan baik di rumah maupun di sekolah. Ia juga dikeluhkan dengan perilaku berulang seperti mengepak-kepakan lengannya,
bermain dengan jari-jemarinya, seringkali menatap ke ata dengan kedua bola matanya naik sudut kanan atas sehingga orang tua
menduga anaknya diganggu oleh hal yang kasat mata. Di PAUD anak hanya mau bermain-main sendiri saja dan tidak mau
berkomunikasi baik verbal maupun non-verbal. Diagnosis yang diberikan adalah Gangguan spektrum autisme dengan perilaku
abberant. Perubahan neurotransmiter apa yang paling berkaitan dengan kondisi perilaku abberant pada anak tersebut?
A. Dopamin
B. Serotonin
C. Epinefrin
D. Nor-epinefrin
E. Glutamat/Glutamin

177 Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun 2 bulan datang dengan perilaku impulsif dan hiperaktif sehingga orang tua anak menjadi
tertekan baik di rumah maupun di sekolah. Ia juga dikeluhkan dengan perilaku berulang seperti mengepak-kepakan lengannya,
bermain dengan jari-jemarinya, seringkali menatap ke ata dengan kedua bola matanya naik sudut kanan atas sehingga orang tua
menduga anaknya diganggu oleh hal yang kasat mata. Di PAUD anak hanya mau bermain-main sendiri saja dan tidak mau
berkomunikasi baik verbal maupun non-verbal. Diagnosis yang diberikan adalah Gangguan spektrum autisme dengan perilaku
abberant. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk melakukan penilaian perilaku abberant pada anak tersebut,
adalah
A. Kuesioner M-CHAT
B. Kuesioner ABC
C. Kuesioner SDQ
D. Kuesioner CBCL
E. Kuesioner CARS
178 Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun 3 bulan datang bersama orang tuanya dengan keluhan bicara tidak jelas seperti
bergumam-gumam dan sulit di ajak untuk bermain bersama. Dalam observasi di ruang pemeriksaan tampak anak asik dengan
mainannya sendiri, tidak mau diajak bermain bersama dan cenderung distraksi. Selain itu, anak tidak mau berespons saat
dipanggil, tidak mau di ajak untuk berkomunikasi verbal, tidak mau menjawab saat diminta untuk mengidentifikasi beberapa
benda. Anda menduga anak ini mengalami gangguan spektrum autisme, untuk memastikan bahwa anak mengalami gangguan
spectrum autisme, maka pemeriksaan awal yang harus dilakukan adalah:
A. Pemeriksaan fungsi pendengaran
B. Pemeriksaan dengan Childhood Autism rating Scale
C. Pemeriksaan kromosom
D. Pemeriksaan polimorfisme gen
E. Pemeriksaan dengan functional-Magentic resonance Imaging
179 Seorang pasien perempuan berusia 23 tahun datang ke poli jiwa dengan keluhan sedih yang semakin memberat sejak 2 minggu
terakhir. Pasien juga merasakan hilang minat terhadap aktivitas sehari-hari, sulit tidur, nafsu makannya berkurang, serta
kesulitan menjalankan perannya sebagai seorang mahasiswa. Diketahui bahwa pasien baru saja mendapatkan nilai yang kurang
baik pada salah satu ujian yang dijalaninya. Pasien mengatakan bahwa dirinya merasa tidak berguna, tidak bisa membahagiakan
orang tuanya, serta tidak akan mampu untuk menyelesaikan kuliahnya. Pasien saat ini cenderung menghindari masuk kuliah
karena merasa malu terhadap teman-temannya karena nilainya kurang baik tersebut. Teknik CBT apakah yang tepat untuk
dilakukan terhadap pasien ini untuk membantu pasien mengelola cognitive errornya..?

A. Graded exposure
B. Socratic dialogue
C. Assertive communication
D. Relapse prevention
E. Thought stopping

180 Seorang pasien laki-laki berusia 25 tahun datang ke IGD dengan keluhan pikiran untuk bunuh diri yang semakin kuat. Pasien
sudah beberapa kali datang ke IGD untuk meminta pertolongan, dan akhirnya dipulangkan setelah pasien ditenangkan di IGD
dan tidak ada indikasi rawat inap. Keinginan bunuh diri pasien biasanya tercetus ketika ia mulai merasa kewalahan dan cemas
saat mendekati waktu ujian di kuliahnya. Pasien merasa takut karena ia merasa apabila ia menjalani ujian maka pasti akan
mendapat nilai tidak bagus. Pasien ingin mengakhiri hidupnya sebagai salah satu cara agar ia tidak menghadapi ujian tersebut.
Cognitive error yang nampak ada pasien ini dan perlu diolah selanjutnya dengan psikoterapi reedukatif adalah berupa..?

A. Fortune telling
B. Catastrophizing
C. Overgeneralization
D. Filtering on the negative
E. Mind-reading

181 Perempuan, 59 tahun, datang dengan keluhan sulit tidur yang semakin memberat. Sejak enam bulan yang lalu, pasien mulai
sering mengeluh dada berdebar, merasa tegang dan tidak tenang, disertai pikiran khawatir terhadap banyak hal. Keluhan ini
dirasakan hampir setiap hari dan sepanjang hari sehingga membuatnya sulit untuk rileks serta mudah terkejut. Rasa cemas yang
dialami pasien semakin memberat dalam satu bulan terakhir hingga mengganggu tidurnya dan memengaruhi nafsu makan
pasien. Ia juga mulai kesulitan untuk mengerjakan aktivitas harian di rumah karena tangannya sering gemetar. Hingga saat ini
ia belum mau memeriksakan diri ke dokter karena takut bila benar-benar mengalami sakit jantung atau sakit berat lainnya.
Kecemasan yang terjadi berkepanjangan pada pasien merupakan gambaran gangguan pada:
A. Isi pikir
B. Psikomotor
C. Pembicaraan
D. Afek
E. Mood
182 Perempuan, 59 tahun, datang dengan keluhan sulit tidur yang semakin memberat. Sejak enam bulan yang lalu pasien mulai
sering mengeluh dada berdebar, merasa tegang dan tidak tenang, disertai pikiran khawatir terhadap banyak hal. Keluhan ini
dirasakan hampir setiap hari dan sepanjang hari sehingga membuatnya sulit untuk rileks serta mudah terkejut. Rasa cemas yang
dialami pasien semakin memberat dalam satu bulan terakhir hingga mengganggu tidurnya dan memengaruhi nafsu makan
pasien. Kemungkinan diagnosis kerja pada pasien ini adalah
A. Gangguan panik
B. Gangguan penyesuaian dengan kecemasan
C. Gangguan cemas menyeluruh
D. Insomnia
E. Gangguan somatoform
183 Ardi, seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa oleh ibunya berobat ke poliklinik psikiatri di RSUD karena tidak bisa
mengikuti pelajaran di sekolah. Ardi selalu banyak gerak, tidak bisa duduk tenang di kelas, ia sering menghampiri tempat duduk
teman, menyela saat guru menerangkan dan kesulitan mempertahankan konsentrasi sehingga tugas-tugas banyak yang tidak
selesai. Saat ini Ardi duduk di kelas 2 SD, ia memiliki banyak teman di sekolah. Nilai akademis masih cukup baik, ia sangat
menyukai pelajaran olah raga, matematika dan Bahasa Inggris. Ardi juga tampak mudah marah jika ia tidak mendapatkan apa
yang ia inginkan. Di rumah, Ardi juga sangat aktif, selalu berlari-larian, tampak tidak ada rasa lelah. Menurut ibu, tumbuh
kembang Ardi normal, tidak terdapat penyakit medis yang dialami sebelumnya.

Untuk membantu melakukan deteksi awal pada kondisi seperti Ardi, kuesioner apakah yang dapat diberikan pada orang tua
Ardi?
A. Aberrant Behavior Checklist
B. Pediatric Symptom Checklist
C. Child Depression Inventory
D. Depression, Anxiety, Stress Scale
E. Abbreviated Conner’s Teacher/parent Rating Scale
184 Ardi, seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa oleh ibunya berobat ke poliklinik psikiatri di RSUD karena tidak bisa
mengikuti pelajaran di sekolah. Ardi selalu banyak gerak, tidak bisa duduk tenang di kelas, ia sering menghampiri tempat duduk
teman, menyela saat guru menerangkan dan kesulitan mempertahankan konsentrasi sehingga tugas-tugas banyak yang tidak
selesai. Saat ini Ardi duduk di kelas 2 SD, ia memiliki banyak teman di sekolah. Nilai akademis masih cukup baik, ia sangat
menyukai pelajaran olah raga, matematika dan Bahasa Inggris. Ardi juga tampak mudah marah jika ia tidak mendapatkan apa
yang ia inginkan. Di rumah, Ardi juga sangat aktif, selalu berlari-larian, tampak tidak ada rasa lelah. Menurut ibu, tumbuh
kembang Ardi normal, tidak terdapat penyakit medis yang dialami sebelumnya.

Dalam pemeriksaan status mental, bagaimanakah pemeriksa dapat memastikan adanya gangguan pemusatan perhatian pada
Ardi?
A. Pembicaraan banyak, berpindah-pindah topik, proses pikir flight of ideas
B. Dalam pemeriksaan psikomotor, ekstremitas Ardi terus bergerak, kadang berpindah posisi duduk dan berjalan, selain itu
ada fidgeting
C. Ketika diberikan satu tugas, Ardi tidak dapat menyelesaikannya karena berpindah fokus ke hal lain yang ada di ruang
pemeriksaan
D. Ketika dipanggil diberikan suatu sumber bunyi, Ardi dapat mengikuti sumber bunyi tersebut, ia melihat sebentar kemudian
kembali asik bermain balok.
E. Dalam observasi, Ardi terus memotong pembicaraan pemeriksa. Ia juga tidak sabar menunggu giliran bicara

185 Ardi, seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa oleh ibunya berobat ke poliklinik psikiatri di RSUD karena tidak bisa
mengikuti pelajaran di sekolah. Ardi selalu banyak gerak, tidak bisa duduk tenang di kelas, ia sering menghampiri tempat duduk
teman, menyela saat guru menerangkan dan kesulitan mempertahankan konsentrasi sehingga tugas-tugas banyak yang tidak
selesai. Saat ini Ardi duduk di kelas 2 SD, ia memiliki banyak teman di sekolah. Nilai akademis masih cukup baik, ia sangat
menyukai pelajaran olah raga, matematika dan Bahasa Inggris. Ardi juga tampak mudah marah jika ia tidak mendapatkan apa
yang ia inginkan. Di rumah, Ardi juga sangat aktif, selalu berlari-larian, tampak tidak ada rasa lelah. Menurut ibu, tumbuh
kembang Ardi normal, tidak terdapat penyakit medis yang dialami sebelumnya.

Orang tua Ardi menanyakan apakah ada kemungkinan Ardi mengalami gangguan spektrum autisme. Bagaimanakah dokter
dapat menyingkirkan diagnosis gangguan spektrum autisme pada Ardi?
A. Ardi memiliki keminatan khusus pada kereta api dan terus menggambar kereta api saat pelajaran di sekolah atau di rumah
B. Ardi sulit untuk berkomunikasi dua arah dengan teman di sekolah, namun di rumah Ardi dapat berkomunikasi dengan baik
C. Ardi memiliki hipersensitivitas terhadap suara orang tuanya, sehingga ia mudah marah jika didekati orang tua
D. Komunikasi verbal dan nonverbal Ardi baik, ia punya banyak teman dan keminatannya cukup bervariasi, tidak terdapat
perilaku repetitif
E. Kecerdasan Ardi sama dengan anak-anak lain seusianya, ia sering tidak dapat menyelesaikan tugas karena cemas
186 Seorang perempuan, 26 tahun, datang ke poli psikiatri dengan dandanan mencolok dan penampilan seksi. Pasien bercerita bahwa
ia seringkali menjadi pusat perhatian karena kecantikannya dan saat ini berpacaran dengan beberapa orang pria. Pasien
mengatakan bahwa ia sering merasa bosan dengan rutinitas yang dijalaninya. Cara berceritanya dramatis dengan afek yang luas.
Ia menceritakan masalahnya dengan lancar, runtut dan sistematis, koheren, tidak ada flight of ideas atau pressured speech.
Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus ini?

A. Gangguan kepribadian ambang


B. Gangguan kepribadian histrionik
C. Gangguan kepribadian narsistik
D. Gangguan kepribadian dependen
E. Gangguan kepribadian antisosial

187 Seorang laki-laki, 22 tahun, datang ke poli psikiatri karena perasaan gelisah yang dimilikinya. Pasien mengatakan bahwa ia
terus merasa gelisah saat bekerja karena takut hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasinya. Ia mengatakan bahwa saat bekerja ia
biasanya membuat rencana yang terjadwal dan merasa sangat tertekan saat ada hal yang terjadi diluar rencananya. Pasien juga
berulangkali mengecek hasil pekerjaannya supaya tidak membuat kesalahan. Apakah diagnosis yang paling tepat?

A. Gangguan kepribadian paranoid


B. Gangguan kepribadian cemas menghindar
C. Gangguan kepribadian anankastik
D. Gangguan kepribadian dependen
E. Gangguan kepribadian obsesif kompulsif

188 Seorang perempuan berusia 21 tahun dikonsulkan ke UGD akibat percobaan bunuh diri, mengiris pergelangan tangan dengan
silet. Pasien sudah lama merasakan perasaan sedih yang mendalam, akibat hubungan yang buruk dengan kedua orang tuanya.
Sejak kecil pasien seringkali dimarahi oleh kedua orang tuanya apabila ia mendapatkan nilai yang buruk atau melakukan
kesalahan, sehingga pasien merasa bahwa ia harus selalu berhasil. Sebelum kejadian bunuh diri terjadi, pasien baru saja dimarahi
oleh atasannya karena melakukan kesalahan dalam membuat laporan. Berdasarkan analisis struktural, unsur status ego apakah
yang berperan pada pasien tersebut?

A. Parent ego state


B. Family ego state
C. Adult ego state
D. Child ego state
E. Baby ego state

189 Seorang laki-laki, 24 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan selalu merasa cemas, berkeringat dingin, dan jantung berdebar-
debar. Pasien mengatakan bahwa gejala ini sudah berlangsung sejak lama. Pasien merasa cemas terkait pandangan orang
terhadap dirinya, pekerjaan nya, dan apakah dia akan bisa menjadi lebih baik di masa depan. Pasien mengatakan bahwa sejak
kecil ia selalu dibanding-bandingkan dengan kakaknya yang merupakan seorang pengusaha sukses. Berdasarkan drowning
person diagram, injunction apakah yang tertanam dalam diri pasien?

A. Don’t feel
B. Don’t exist
C. Don’t grow up
D. Don’t be a child
E. Don’t be you
190 Pasien laki – laki berusia 23 thaun, dibawa oleh keluarga ke IGD dan dikatakan bahwa pasien 2 hari terakhir tiba - tiba tidak
bisa tidur dan tampak gelisah. Pasien sudah sekitar 5 tahun terakhir rutin berobat ke bagian psikiatri, selama sekitar 1 tahun
terakhir sudah minum obat dosis kecil. Kurang lebih 2 jam sebelum dibawa ke UGD pasien mengamuk dan melempari kaca
rumahnya dengan barang - barang, berteriak-teriak dan mengatakan ia melihat beberapa anak kecil yang tidak dikenalnya masuk
di rumah. Apakah tindakan yang perlu dilakukan pertama kali pada kasus ini?
A. melakukan restrain fisik pada pasien dan segera membawanya ke tempt tenang
B. memberikan injeksi kombinasi antipsikotik dan benzodiazepine
C. menelusuri penyebab organik atau pengaruh zat pada pasien
D. memberikan antipsikotik haloperidol oral 5 mg
E. mengembalikan dosis antipsikotik ke dosis semula

191 Pasien laki – laki berusia 23 thaun, dibawa oleh keluarga ke IGD dan dikatakan bahwa pasien sudah 4 hari tidak bisa tidur dan
tampak gelisah. Pasien sudah 2 bulan tidak mau minum obat karena meyakini obat tersebut adalah racun yang disiapkan oleh
kakak ipar yang ingin mencelakainya. Kurang lebih 2 jam sebelum dibawa ke UGD pasien mengamuk dan melempari kaca
rumah kakak iparnya dengan batu dan berteriak – teriak. Saat ini pasien masih tampak gelisah. Bagaimanakan cara yang tepat
melakukan persuasi untuk menenangkan pasien?
A. Dimulai dengan memberikan pernyataan dampak negatif dari kondisi kegelisahan pasien
B. Tatap mata pasien dan terus memaksakan kontak mata secara konsisten
C. Maksimalkan penggunaan Bahasa tubuh, seperti menggunakan gerakan tangan saat berbicara
D. Bersikap netral dan menunjukkan postur non-defensif
E. Atur nada suara yang menampakkan akan selalu mendukung keinginan pasien Identifikasi diri petugas dan pasien, tujuan
tindakan

192 Seorang pasien perempuan usia 24 tahun datang ke poli jiwa dengan keluhan sedih yang memberat sejak 2 minggu terakhir.
Pasien mengalami penurunan minat, kurangnya energi, sulit tidur, kurangnya nafsu makan, rasa bersalah terhadap orang tua,
dan sempat ada keinginan bunuh diri. Ketika pasien menceritakan tentang permasalahan dengan orang tuanya yang memiliki
ekspresi emosi tinggi, Anda sebagai terapis ikut merasakan kesedihan yang dialami pasien. Apakah yang dialami oleh Anda
sebagai terapis terhadap pasien ini?

A. Rescue fantasy countertransference


B. Bored and sleepy therapist countertransference
C. Complementary countertransference
D. Incapacitating countertransference
E. Concordance countertransference
193 Pasien laki-laki usia 22 tahun datang dengan keluhan kecemasan yang tinggi apabila ia harus berinteraksi dengan orang lain
sejak 6 bulan terakhir. Pasien cenderung menghindari aktivitas yang membuatnya harus tampil di depan umum atau bertemu
dengan orang banyak karena ia cemas akan dinilai buruk oleh orang lain dan memalukan dirinya. Pasien menceritakan bahwa
sejak kecil ia sangat jarang diberikan apresiasi oleh kedua orang tuanya serta cenderung diberikan kritik. Pasien merasa menjadi
kurang percaya diri apabila ia harus berinteraksi dengan orang lain. Aspek psikodinamik apakah yang nampaknya berkaitan
dengan kondisi pasien saat ini?

A. Resolusi Oedipus complex belum tercapai


B. Mirroring transference yang tidak adekuat
C. Adanya dorongan memenuhi tyranny of the should
D. Fiksasi pada fase oral ketika usia balita
E. Superego yang punitif terhadap pasien

194 Ny. L, 45 tahun, datang diantar oleh suaminya dengan keluhan sulit tidur sejak 8 hari yang lalu. Pasien menceritakan bahwa ia
sulit tidur karena pikirannya seperti berjalan terus dan sulit untuk dihentikan. Pasien mengatakan bahwa banyak hal yang sedang
menjadi pikirannya. Hal ini sebetulnya sudah dimulai sejak sekitar 2 bulan yang lalu, semenjak ia mengetahui bahwa di kantor
suaminya akan ada pengurangan pegawai besar-besaran. Pasien khawatir bagaimana nasib keluarganya nanti apabila suaminya
di PHK. Pasien takut kalau nanti anak-anaknya akan putus sekolah karena suami pasien adalah tulang punggung keluarga.
Semenjak mendengar kabar tersebut, pasien menjadi sering melamun, tidak fokus dalam mengerjakan tugas-tugas rumah
tangga, dan menjadi sering cemas tanpa sebab yang jelas. Pasien merasa gelisah dan menjadi sering berdebar-debar. Pasien
menjadi takut ditinggal sendirian di rumah dan sering minta ditemani oleh suaminya. Diagnosis apakah yang mungkin
ditegakkan pada pasien ini?
A. Gangguan depresi sedang dengan gejala somatik
B. Gangguan penyesuaian dengan afek cemas
C. Gangguan cemas menyeluruh
D. Gangguan tidur non organik
E. Gangguan panik dengan agoraphobia

195 Ny. L adalah anak ke-3 dari 3 bersaudara. Sejak kecil ia selalu dimanja oleh kedua orangtuanya dan selalu dipenuhi semua
kebutuhannya. Ibu sangat protektif kepada pasien, terlebih karena saat kecil pasien cenderung sakit-sakitan. Pasien memiliki
asma yang cukup berat, dan sering kambuh apabila pasien kelelahan dan stres. Pasien tidak pernah diperbolehkan untuk keluar
rumah sendirian karena ibu khawatir bila nanti terjadi sesuatu pada pasien. Semua urusan pasien selalu dibantu dan
diprioritaskan, sehingga kadang membuat kedua kakaknya iri kepada pasien. Pasien tidak terbiasa untuk membuat keputusan
sendiri dalam hidupnya, dan semenjak menikah, pasien cenderung menyerahkan semua keputusan kepada suaminya. Pasien
mudah menjadi cemas terutama bila ia harus berada di situasi yang ia tidak familiar dan membutuhkan kehadiran orang lain
untuk menenangkannya. Ciri kepribadian yang mungkin dimiliki oleh pasien ini adalah:
A. Ciri kepribadian anankastik
B. Ciri kepribadian histrionik
C. Ciri kepribadian menghindar
D. Ciri kepribadian dependen
E. Ciri kepribadian narsisistik

196 Nn. R, 21 tahun, dikonsultasikan pada Anda karena dalam sebulan terakhir ini ia mengalami luapan kecemasan yang memuncak,
disertai keluhan jantung berdebar, nafas tersengal-sengal, leher tercekat, keringat dingin, dan kesemutan di tangan dan kaki.
Keluhan tersebut timbul mendadak tanpa ada pemicu yang jelas, dan bertahan selama beberapa menit lalu perlahan mereda
sendiri. Meski demikian, saat kecemasan itu memuncak, ia merasa seperti akan mati. Sejak itu, ia menjadi cenderung was-was
karena khawatir akan berulang lagi.

Tatalaksana farmakologis yang paling tepat untuk meredakan gejala Nn. R adalah …
A. Clobazam
B. Fluoxetine
C. Diazepam
D. Sertraline
E. Alprazolam

197 Tn. J, 27 tahun, datang untuk kontrol karena didiagnosis mengalami gangguan panik setelah mengalami lebih dari 5 serangan
panik dalam sebulan terakhir. Psikiaternya telah memberikan pengobatan berupa benzodiazepin dan antidepresan. Selain itu, ia
akan menjalani psikoterapi untuk turut mengatasi serangan panik yang dialami.

Salah satu langkah awal yang tepat dalam tatalaksana psikoterapi Tn. J adalah …
A. Meminta Tn. J membaca buku mengenai gangguan panik
B. Memberikan edukasi pada Tn. J mengenai fisiologi jantung
C. Meminta Tn. J mengenali gejala awal yang muncul pada serangan panik
D. Mengedukasi bahwa benzodiadepin dapat menyebabkan ketergantungan
E. Meminta Tn. J untuk mengurangi bepergian keluar rumah agar lebih aman
198 Nn. N, 23 tahun mahasiswi Fakultas psikologi suatu universitas negeri, datang konsultasi karena merasa sulit konsentrasi, sulit
mengontrol emosi, sulit berteman, seringkali merasa hampa hidupnya, dan akhir-akhir ini merasa tidak ingin melanjutkan
kuliah, lebih ingin mati saja.

N merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara (kakak dan adiknya laki-laki), merasa sendiri sejak kecil. Ibunya sarjana ekonomi
tidak bekerja sejak ia SMP, ayahnya seorang sarjana teknik, pegawai swasta suatu perusahaan multi-nasional.

N lebih senang bersama kucingnya, karena bila ia mengeluh pada ibunya, ibunya sering berkata bahwa yang ia alami itu tidak
seberapa dibandingkan dengan pengalaman hidup ibunya yang lebih berat, jadi janganlah melebih-lebihkan perasaannya (ia
kemudian menjadi malas bercerita kepada ibunya). Ayahnya sangat sibuk, hari libur pun seringkali sibuk dengan pekerjaannya;
sedangkan kakak dan adiknya sering tidak bisa diajak bicara, berbeda minat sejak kecil.

N sulit berteman sejak sekolah; temannya hanya satu-dua orang. Bila dekat dengan teman, ia akan marah bila temannya itu
mempunyai teman lain, merasa ditinggalkan, merasa teman itu tidak setia, yang akhirnya lelah berteman dengannya.

Pada saat temannya betul-betul meninggalkannya, N merasa bahwa ia hanya sendiri dalam hidup ini, lalu timbul rasa hampa,
kosong, yang diikuti perasaan bahwa ia tidak penting, tidak disayang, tidak ada yang memedulikannya. Untuk menghilangkan
perasaan-perasaan tersebut, biasanya ia akan membentur-benturkan kepalanya di dinding, atau melukai lengan atau pahanya
dengan cutter -kadang hingga berdarah (yang membuatnya merasa lega). Hal ini pun N alami bila ia mempunyai pacar, sehingga
sulit bertahan lama hubungannya.

Menurut Anda, kemungkinan jenis kepribadian yang terbentuk pada N adalah:

A. Kepribadian narsisistik, karena ia merasa bahwa ia merasa harus diperhatikan, marah bila temannya tidak
menganggapnya penting.

B. Kepribadian histrionik, karena sulit berteman, tidak bisa memertahankan pertemanannya dalam waktu lama.

C. Kepribadian dependent karena selalu tergantung pada orang lain untuk memeroleh rasa nyaman dan keberadaannya
dihargai.

D. Kepribadian ambang karena sulit mengontrol emosi pada saat merasa ditinggalkan, merasa ia tidak penting,
keberadaannya membuatnya justru sedih, marah, tidak layak.

E. Kepribadian skizoid karena ia sulit berteman, merasa lebih baik sendiri daripada ditinggalkan.

199 Nn. N, 23 tahun mahasiswi Fakultas psikologi suatu universitas negeri, datang konsultasi karena merasa sulit konsentrasi, sulit
mengontrol emosi, sulit berteman, seringkali merasa hampa hidupnya, dan akhir-akhir ini merasa tidak ingin melanjutkan
kuliah, lebih ingin mati saja.
N merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara (kakak dan adiknya laki-laki), merasa sendiri sejak kecil. Ibunya sarjana ekonomi
tidak bekerja sejak ia SMP, ayahnya seorang sarjana teknik, pegawai swasta suatu perusahaan multi-nasional.

N lebih senang bersama kucingnya, karena bila ia mengeluh pada ibunya, ibunya sering berkata bahwa yang ia alami itu tidak
seberapa dibandingkan dengan pengalaman hidup ibunya yang lebih berat, jadi janganlah melebih-lebihkan perasaannya (ia
kemudian menjadi malas bercerita kepada ibunya). Ayahnya sangat sibuk, hari libur pun seringkali sibuk dengan pekerjaannya;
sedangkan kakak dan adiknya sering tidak bisa diajak bicara, berbeda minat sejak kecil.

N sulit berteman sejak sekolah; temannya hanya satu-dua orang. Bila dekat dengan teman, ia akan marah bila temannya itu
mempunyai teman lain, merasa ditinggalkan, merasa teman itu tidak setia, yang akhirnya lelah berteman dengannya.

Pada saat temannya betul-betul meninggalkannya, N merasa bahwa ia hanya sendiri dalam hidup ini, lalu timbul rasa hampa,
kosong, yang diikuti perasaan bahwa ia tidak penting, tidak disayang, tidak ada yang memedulikannya. Untuk menghilangkan
perasaan-perasaan tersebut, biasanya ia akan membentur-benturkan kepalanya di dinding, atau melukai lengan atau pahanya
dengan cutter -kadang hingga berdarah (yang membuatnya merasa lega). Hal ini pun N alami bila ia mempunyai pacar, sehingga
sulit bertahan lama hubungannya.

Menelaah kisah kasus Nn. N, kemungkinan kita dapat mengacu pada teori:

A. Teori psikoanalisis klasik, karena agresivitasnya dalam mengatasi gejolak “id”nya bila tidak terpenuhi keinginannya.

B. Teori relasi obyek karena ia tidak bisa membina relasi dengan orang-orang di sekitarnya.

C. Teori self-psyychology, karena kebutuhan untuk mendapat validasi dari ibu sejak kecil tidak terpenuhi, sehingga ia
cenderung mencarinya pada hubungannya dengan orang lain yang juga tidak dapat memberikannya.

D. Teori attachment karena ia mengalami kesulitan dalam perlekatannya dengan orang lain, sehingga lebih memilih
mengatasinya dengan melakukan self-harm.

E. Teori studi obervasional Margareth Mahler, karena belum mampu membetuk object-constancy dengan baik, sehingga
cenderung membutuhkan orang lain agar merasa nyaman.

200 Nn. N, 23 tahun mahasiswi Fakultas psikologi suatu universitas negeri, datang konsultasi karena merasa sulit konsentrasi, sulit
mengontrol emosi, sulit berteman, seringkali merasa hampa hidupnya, dan akhir-akhir ini merasa tidak ingin melanjutkan
kuliah, lebih ingin mati saja.

N merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara (kakak dan adiknya laki-laki), merasa sendiri sejak kecil. Ibunya sarjana ekonomi
tidak bekerja sejak ia SMP, ayahnya seorang sarjana teknik, pegawai swasta suatu perusahaan multi-nasional.
N lebih senang bersama kucingnya, karena bila ia mengeluh pada ibunya, ibunya sering berkata bahwa yang ia alami itu tidak
seberapa dibandingkan dengan pengalaman hidup ibunya yang lebih berat, jadi janganlah melebih-lebihkan perasaannya (ia
kemudian menjadi malas bercerita kepada ibunya). Ayahnya sangat sibuk, hari libur pun seringkali sibuk dengan pekerjaannya;
sedangkan kakak dan adiknya sering tidak bisa diajak bicara, berbeda minat sejak kecil.

N sulit berteman sejak sekolah; temannya hanya satu-dua orang. Bila dekat dengan teman, ia akan marah bila temannya itu
mempunyai teman lain, merasa ditinggalkan, merasa teman itu tidak setia, yang akhirnya lelah berteman dengannya.
Pada saat temannya betul-betul meninggalkannya, N merasa bahwa ia hanya sendiri dalam hidup ini, lalu timbul rasa hampa,
kosong, yang diikuti perasaan bahwa ia tidak penting, tidak disayang, tidak ada yang memedulikannya. Untuk menghilangkan
perasaan-perasaan tersebut, biasanya ia akan membentur-benturkan kepalanya di dinding, atau melukai lengan atau pahanya
dengan cutter -kadang hingga berdarah (yang membuatnya merasa lega). Hal ini pun N alami bila ia mempunyai pacar, sehingga
sulit bertahan lama hubungannya.

Menurut Anda, psikoterapi yang dapat kita pilih untuk Nn N, yaitu:


A. Psikoterapi suportif, karena ia memerlukan dukungan terus menerus dalam menjalani kehidupannya.
B. Psikoterapi perilaku, mengingat Nn N mempunyai kebiasaan yang “tidak sehat” dalam menyelesaikan problem dan
perasaannya.
C. Psikoterapi kognitif-perilaku, menginngat pikirnnya yang irasional dalam menyelesaikan problem dan kesulitan
berteman.
D. Psikoterapi psikodinamik, karena self-nya yang rapuh dalam mengatasi problem emosi, kesulitan membina relasi dengan
orang lain itu dapat dibantu secara bertahap dan dilatih dalam hubungan dokter-pasien.
E. Psikoterapi analisis transaksional, karena perilakunya yang cenderung berperan sebagai “anak”, sehingga sisi
“dewasa”nya perlu dikembangkan agar lebih dominan dalam menyelesaikan problem kehidupan.

201 Tn. J, 56 th datang kepada anda untuk pengobatan. Gejalanya mulainya lambat. Ia menggambarkan dirinya sebagai pencemas
untuk berbagai macam, seperti ia takut tertular HIV dengan memegang pegangan pintu. Setelah menyentuh ia akan berulang
kali mencuci, atau memakai antiseptic. Walalupun ia tahu bahwa pemikiran itu tidak rasional. Penanganan non farmakologis
untuk OCD adalah:
A. Exposure and Response Prevention
B. Cognitive Behavioral Therapy
C. Acceptance and Commitment Therapy
D. A dan B benar
E. A, B, C benar

202 Seorang ibu rumah tangga Bernama Ny. SH, usia 38 th. datang ke psikiater. Ia melaporkan tentang perilaku berulang-ulang dan
pikiran yang muncul terus dalam kehidupan sehari-hari. Anda memberikan psikoedukasi pada pasien ini. Topik edukasi yang
paling penting adalah sebagai berikut:
A. Etiologi dan neurobiologi OCD
B. Kepatuhan minum obat secara teratur dan sesuai petunjuk dokter
C. Stigma pada gangguan jiwa
D. Prognosis gangguan jiwa khususnya OCD
E. Semua di atas benar

203 Seorang anak berusia 12 tahun dibawa kepada klinik psikiatri dengan keluhan penurunan nilai akademik. Dalam pemeriksaan
ia melaporkan bahwa gejala sudah sejak 2 th lalu ia mempunyai pikiran2 tentang akan ada seseorang yang datang mengambilnya
sehingga ia setiap kali masuk kamarnya akan menutup korden. Bukan saja di kamarnya, namun dimana saja bila ia di situ
sendirian. Anak ini ditanyai apakah memang ada orang yang akan datang mengamilnya? Ia mengatakan tidak, namun pikiran
itu muncul sehingga ia menutup jendelanya. Dalam pemeriksaan diketahui bahwa orang tuanya bercerai dan keduanya keras
baik terhadap satu lainnya juga terhadap pasien. Ia anak yang menyendiri dan pendiam. Faktor apa yang memengaruhi prognosis
dan belum disebutkan di atas?
A. Faktor dukungan orang tua
B. Faktor komorbid fisik
C. Faktor keturunan
D. Faktor dukungan teman
E. Semua di atas benar

204 Seorang ibu berusia 25 th datang dengan keluhan mandi berjam-jam. Suaminya sampai marah-marah karena menghabiskan
waktu dan air juga pekerjaan rumah tangga terbengkelai. Sebenarnya sudah pergi ke beberapa dokter maupun psikiater, namun
belum ada hasil karena obat tidak diminum teratur. Suami tidak peduli lagi terhadap pasien. Pasien mengatakan ia menderita
karena tidak dapat menghentikan mandinya, perlu diulang hingga selesai dan pasien merasa selesai. Psikiater yang didatangi ini
mengatakan bahwa “Bila pasien teratur minum obat, maka pasien akan menjadi lebih baik dan berkurang dorongan untuk
mandinya. Ada banyak pasien seperti ibu dan minum obat teratur hasilnya dapat lebih baik. Ibu akan menjadi lebih baik bila
minum obat teratur sesuai anjuran.” Psikoterapi suportif yang diberikan termasuk:
A. Reassurance
B. Persuasi
C. Sugesti
D. A dan C
E. Semua di atas benar

205 Dalam rangka mengendalikan peredaran alkohol, Pemerintah RI membuat peraturan/perundangan. Peraturan yang membagi
Alkohol menjadi 3 golongan: golongan A (kadar etil alkohol atau etanol sampai 5 persen), golongan B (kadar 5-20 persen), dan
golongan C (kadar 20-55 persen), adalah:
A. UU RI No. 35, tahun 2009
B. UU RI No. 95, Tahun 1997
C. Perpres 74 Tahun 2013
D. PerMenkes No. 74, Tahun 2014
E. Semua jawaban adalah Benar
206 Sepasang suami-isteri datang ke IRD dengan membawa anaknya yang Bernama Onto Seno, laki-laki 19 tahun, karena anaknya
berperilaku aneh, seperti orang “kesurupan”, bicaranya melantur kemana-mana. Waktu ditanya, pasien tersebut mengaku baru
saja mengonsumsi LSD (Lysergic Acid Diethylamide). Seperti kita ketahui, bahwa LSD mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
A. Adalah salah satu zat halusinogenik.
B. Mempunyai kemampuan yang kuat untuk mengubah persepsi.
C. Efeknya tidak dapat diprediksi.
D. Dapat menyebabkan pengalaman traumatis yang berlangsung selama berjam-jam.
E. Semua pernyataan tersebut adalah BENAR.

207 Bima Sakti, laki-laki umur 26 tahun, dibawa ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit karena habis mengkonsumsi zat yang
diberi oleh temannya, dalam jumlah sedikit. Bima Sakti mengeluh kepada dokter yang menangani, bahwa setelah mengonsumsi
zat itu dia merasa pandangannya mulai berubah, ada halusinasi, ilusi, dan merasa bahwa dirinya adalah seorang Raja.
Berdasarkan data yang minim tersebut, kemungkinan Bima Sakti mengkonsumsi:
A. Alkohol
B. Exctasy
C. Halusinogen
D. Heroin
E. Stimulan

208 Srikandi, Wanita 32 tahun datang dibawa oleh teman-temannya ke Psikiater karena habis menelan LSD. Saat dilakukan
pemeriksaan, dokter mendapatkan gejala: ansietas, ideas of reference, ketakutan kehilangan pikiran, ide-ide paranoid, hendaya
daya nilai realitas, hendaya fungsi sosial atau pekerjaan, depersonalisasi, dan ilusi. Untuk menegakkan diagnosis
INTOKSIKASI Halusinogen, masih diperlukan minimal 2 gejala di bawah ini:
A. Dilatasi pupil, Bradikardi, Inkoordinasi
B. Dilatasi pupil, Takikardi, Inkoordinasi
C. Konstriksi pupil, Badikardi, Inkoordinasi
D. Konstriksi pupil, Takikardi, Inkoordinasi
E. Semua jawaban tersebut SALAH.

209 Untuk menegakkan diagnosis pada pasien yang dicurigai mengalami Intoksikasi Halusinogen, selain memeriksa gejala dan
tanda-tanda yang ada pada pasien, diperlukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang paling sesuai/ rasional
adalah:
A. CT Scan kepala
B. MRI otak
C. Pemeriksaan Toksikologi Urine
D. Pemeriksaan Feses lengkap
E. Pemeriksaan Darah lengkap

210 Intervensi Non Farmakoterapi pada pasien dengan intoksikasi Halusinogen dibutuhkan lingkungan yang tenang, aman dan
mendukung, serta psikoterapi reassurance. Pada Psikoterapi Reassurance perlu dikatakan bahwa:
A. Gejala-gejala itu bukan akibat dari zat yang dikonsumsi
B. Gejala tersebut akan semakin berat, dan pasien tidak perlu khawatir
C. Gejala tersebut akan hilang bila pasien minum air sebanyak-banyaknya
D. Gejala tersebut akan hilang dengan bertambahnya waktu (talking down)
E. Semua jawaban adalan BENAR

211 Seorang pasien, Folikal, 24 tahun didiagnosis Intoksikasi Halusinogen. Telah dilakukan intervensi non farmakoterapi dengan
cara Psikoterapi Reassurance, namun belum berhasil. Untuk mencegah bad trip dan/atau serangan panik, perlu dilakukan
Intervensi Farmakoterapi dengan memberikan:
A. Fluoksetin
B. Amitriptilin
C. Haloperidol
D. Diazepam
E. Citicholin

212 Srikandi, Wanita 32 tahun datang dibawa oleh teman-temannya ke Psikiater karena habis menelan LSD. Saat dilakukan
pemeriksaan, dokter mendapatkan gejala: ansietas, ideas of reference, ketakutan kehilangan pikiran, ide-ide paranoid, hendaya
daya nilai realitas, hendaya fungsi sosial atau pekerjaan, depersonalisasi, dan ilusi. Diagnosis banding untuk pasien dengan
Gangguan Mental dan Perilaku akibat Halusinogen saat Intoksikasi adalah:
A. Intoksikasi Amfetamin
B. Intoksikasi PCP
C. Intoksikasi Anticholinergic
D. Delirium
E. Semua jawaban adalah BENAR

213 Seorang laki-laki, 36 tahun ditemukan meninggal bunuh diri di rumahnya. Dari penyelidikan polisi, ditemukan bahwa pasien
adalah orang yang tertutup, tidak suka bergaul dan belum menikah. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit kronis. Dari kasus
tersebut, faktor manakah yang paling menunjang risiko bunuh diri?
A. Kondisi finansial, mekanisme koping, dukungan sosial
B. Jenis kelamin, mekanisme koping, dukungan sosial
C. Kondisi finansial, faktor biologis, mekanisme koping
D. Jenis kelamin, faktor biologis, kondisi finansial
E. Kondisi finansial, faktor biologis, faktor budaya
214 Nn A, 18 tahun, datang ke IRD rumah sakit dengan keluhan mudah murung, susah tidur dan ide bunuh diri sejak 1 bulan yang
lalu. Pasien mengalami keluhan tersebut setelah putus dengan pacarnya, juga ada masalah di keluarga dan sekolahnya. Dalam
wawancara psikiatri, apa yang paling penting ditanyakan pada kasus tersebut?

A. Riwayat percobaan bunuh diri, rencana bunuh diri, status pernikahan


B. Riwayat percobaan bunuh diri, rencana bunuh diri, faktor protektif
C. Riwayat percobaan bunuh diri, usia, status pernikahan
D. Rencana bunuh diri, usia, faktor protektif
E. Rencana bunuh diri, status pernikahan, status finansial

215 Nn E, 19 tahun dikonsulkan ke psikiatri karena akhir-akhir ini sering mengatakan sering susah tidur. Setelah dilakukan
anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien juga dilakukan skrining risiko bunuh diri dengan instrumen SAD Persons. Skor
pasien ini adalah 8, maka apa penanganan yang harus dilakukan?

A. Boleh dilakukan rawat jalan dan tinggal sendirian


B. Boleh dilakukan rawat jalan dengan pendampingan keluarga
C. Boleh dilakukan rawat jalan namun harus control 3 hari
D. Dipertimbangkan untuk rawat inap
E. Harus dirawat inap dengan evaluasi ketat

216 Seorang dokter umum di faskes primer sedang memeriksa pasien yang dicurigai memiliki risiko bunuh diri karena akhir-akhir
ini sering menyendiri, tidak nafsu makan dan mengatakan bahwa dia adalah beban bagi keluarganya. Sebelum dirujuk ke
psikiater, dokter tersebut menilai risiko bunuh diri pasien dengan alat bantu psikometri. Instrumen manakah yang sering
digunakan dalam penunjang assessment risiko bunuh diri?
A. MDQ
B. MMPI
C. BSSI
D. NSSI-AT
E. PANSS

217 Seorang perempuan usia 20 tahun mengatakan dunia ini sangat kejam, ingin pergi saja selamanya dan tidak ada seorangpun
yang memahaminya. Ia kemudian menulis curahan hatinya tersebut di media sosial. Sebelumnya, pasien diketahui membeli
obat-obatan dalam jumlah banyak. Manakah yang merupakan gambaran dari kondisi tersebut?
A. Suicidal Crisis
B. Suicide Attempt
C. Parasuicide
D. Died of suicide
E. Non Suicidal Self Injury

218 Seorang anak laki-laki usia 8 tahun, selalu buang air besar (BAB) di celana, dalam perjalanan waktu, tinjanyanya disembunyikan
di kamar ibunya dan pernah diletakkan dibelakang almari ibunya. Ibunya semakin hari semakin burnout dan semakin jengkel
dengan perilaku anaknya tersebut, sering memarahi dan menghukum dengan memukul anaknya tersebut. Akhirnya dibawalah
anaknya berobat ke dokter. Target manajemen pada kasus di atas harus memperhatikan :
A. Seringnya Buang Air Besar di celana
B. Akar permasalahan
C. Keluhan pasien
D. Jawaban A dan B yang benar
E. Semua jawaban benar
219 Seorang anak laki-laki usia 8 tahun, selalu buang air besar (BAB) di celana, dalam perjalanan waktu, tinjanyanya disembunyikan
di kamar ibunya dan pernah diletakkan dibelakang almari ibunya. Ibunya semakin hari semakin burnout dan semakin jengkel
dengan perilaku anaknya tersebut, sering memarahi dan menghukum dengan memukul anaknya tersebut. Akhirnya dibawalah
anaknya berobat ke dokter. Bagaimana mencegah terjadinya enkopresis ?
A. Melakukan toilet training dengan benar
B. Pola asuh aotoritatif (Pola asuh autoritatif adalah sebuah gaya pengasuhan yang dilakukannya dengan afeksi yang tinggi
dan tuntutan orangtua yang moderat. Pola asuh yang otoriter adalah gaya pengasuhan yang ketat yang ditandai dengan
tuntutan tinggi, tetapi respons orangtua yang rendah.)
C. Buang air besar dan buang air kecil harus di kamar mandi
D. Jawaban A dan B benar
E. Jawaban semua benar

220 Seorang anak laki-laki usia 8 tahun, selalu buang air besar (BAB) di celana, dalam perjalanan waktu, tinjanyanya disembunyikan
di kamar ibunya dan pernah diletakkan dibelakang almari ibunya. Ibunya semakin hari semakin burnout dan semakin jengkel
dengan perilaku anaknya tersebut, sering memarahi dan menghukum dengan memukul anaknya tersebut. Akhirnya dibawalah
anaknya berobat ke dokter. Bagaimana prognosis anaknya :
A. Baik
B. Sedang
C. Buruk
D. Tergantung kondisi keluarga
E. Tergantung gejala yang dialami

221 Seorang anak laki-laki usia 8 tahun, selalu buang air besar (BAB) di celana, dalam perjalanan waktu, tinjanyanya disembunyikan
di kamar ibunya dan pernah diletakkan dibelakang almari ibunya. Ibunya semakin hari semakin burnout dan semakin jengkel
dengan perilaku anaknya tersebut, sering memarahi dan menghukum dengan memukul anaknya tersebut. Akhirnya dibawalah
anaknya berobat ke dokter. Apa yang harus dilakukan pertama kali untuk mengatasi kondisi pada kasus di atas:
A. Pemberian psikofarmaka
B. Psikoterapi suportif
C. Cognitive Behaviour Theraphy (CBT)
D. Psikoedikasi keluarga
E. Semua jawaban benar

222 Seorang anak laki-laki usia 8 tahun, selalu buang air besar (BAB) di celana, dalam perjalanan waktu, tinjanyanya disembunyikan
di kamar ibunya dan pernah diletakkan dibelakang almari ibunya. Ibunya semakin hari semakin burnout dan semakin jengkel
dengan perilaku anaknya tersebut, sering memarahi dan menghukum dengan memukul anaknya tersebut. Akhirnya dibawalah
anaknya berobat ke dokter. CBT pada kasus diatas antara lain :
A. Edukasi pola asuh yang benar
B. Diskusi antara anak dan orang , bahwa tidak ada yang salah
C. Orang tua perlu menahan diri dari kemarahan
D. Reward yang selalu dilakukan orang tua
E. Semua jawaban benar

223 Wanita usia 70 tahun dengan penyakit Parkinson baru saja menjalani operasi terkait fraktur di daerah panggulnya paska jatuh
di rumahnya. Pasien tampak somnolens post operasi. Beberapa jam kemudian pasien tampak iritabel dan berulangkali memaksa
turun dari tempat tidurnya untuk pergi ke kamar mandi, meskipun keluarga mengatakan pasien sudah terpasang kateter karena
kondisinya tidak memungkinkan untuk pergi ke kamar mandi. Pasien tampak bergumam sendiri dan sempat mengatakan ada
suara almarhum suami yang memanggilnya. Pasien akhirnya dikonsulkan ke bagian psikiatri karena setelah tiba-tiba mengambil
dan melemparkan botol air mineral pada perawat yang hendak melakukan cek tanda vital rutin pasien. Keluarga menguatirkan
kondisi pasien karena biasanya pasien adalah wanita yang lemah lembut,jarang marah dan tidak pernah seperti ini sebelumnya.
Selama pemeriksaan atensi dan konsentrasi pasien tampak terganggu dan lambat laun emosi pasien naik, menuduh pemeriksa
sengaja bermain-main dengan pikirannya.
Apa diagnosis pasien tersebut?
A. Depresi paska operasi
B. Penyakit Parkinson stadium lanjut
C. Gangguan penyesuaian dengan gangguan perilaku
D. Delirium
E. Gangguan neurokognitif mayor

Sumber : https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25191776/

224 Wanita usia 70 tahun dengan penyakit Parkinson baru saja menjalani operasi terkait fraktur di daerah panggulnya paska jatuh
di rumahnya. Pasien tampak somnolens post operasi. Beberapa jam kemudian pasien tampak iritabel dan berulangkali memaksa
turun dari tempat tidurnya untuk pergi ke kamar mandi, meskipun keluarga mengatakan pasien sudah terpasang kateter karena
kondisinya tidak memungkinkan untuk pergi ke kamar mandi. Pasien tampak bergumam sendiri dan sempat mengatakan ada
suara almarhum suami yang memanggilnya. Pasien akhirnya dikonsulkan ke bagian psikiatri karena setelah tiba-tiba mengambil
dan melemparkan botol air mineral pada perawat yang hendak melakukan cek tanda vital rutin pasien. Keluarga menguatirkan
kondisi pasien karena biasanya pasien adalah wanita yang lemah lembut,jarang marah dan tidak pernah seperti ini sebelumnya.
Selama pemeriksaan atensi dan konsentrasi pasien tampak terganggu dan lambat laun emosi pasien naik, menuduh pemeriksa
sengaja bermain-main dengan pikirannya.
Langkah apakah yang direkomendasikan sebagai langkah prevensi terjadinya kasus di atas?
A. Ditempatkan di bangsal umum bersama pasien lain agar pasien tidak merasa kesepian
B. Alat bantu dengar dilepas agar tidak merasa terganggu dengan suara-suara di sekitar pasien
C. Koreksi jika ada gangguan elektrolit
D. Pasien tidak perlu didampingi oleh keluarga agar bisa beristirahat dengan baik
E. Puasa agar tidak melempar alat makan minum lagi

Sumber:

Electrolyte disorders and aging: risk factors for delirium in patients undergoing orthopedic surgeries

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5120472/

225 Wanita usia 70 tahun dengan penyakit Parkinson baru saja menjalani operasi terkait fraktur di daerah panggulnya paska jatuh
di rumahnya. Pasien tampak somnolens post operasi. Beberapa jam kemudian pasien tampak iritabel dan berulangkali memaksa
turun dari tempat tidurnya untuk pergi ke kamar mandi, meskipun keluarga mengatakan pasien sudah terpasang kateter karena
kondisinya tidak memungkinkan untuk pergi ke kamar mandi. Pasien tampak bergumam sendiri dan sempat mengatakan ada
suara almarhum suami yang memanggilnya. Pasien akhirnya dikonsulkan ke bagian psikiatri karena setelah tiba-tiba mengambil
dan melemparkan botol air mineral pada perawat yang hendak melakukan cek tanda vital rutin pasien. Keluarga menguatirkan
kondisi pasien karena biasanya pasien adalah wanita yang lemah lembut,jarang marah dan tidak pernah seperti ini sebelumnya.
Selama pemeriksaan atensi dan konsentrasi pasien tampak terganggu dan lambat laun emosi pasien naik, menuduh pemeriksa
sengaja bermain-main dengan pikirannya.
Obat manakah yang dapat memperparah kondisi pasien?
A. Quetiapine
B. Lorazepam
C. Risperidon
D. Escitalopram
E. Aripiprazole

Sumber : https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25191776/

226 Wanita usia 70 tahun dengan penyakit Parkinson baru saja menjalani operasi terkait fraktur di daerah panggulnya paska jatuh
di rumahnya. Pasien tampak somnolens post operasi. Beberapa jam kemudian pasien tampak iritabel dan berulangkali memaksa
turun dari tempat tidurnya untuk pergi ke kamar mandi, meskipun keluarga mengatakan pasien sudah terpasang kateter karena
kondisinya tidak memungkinkan untuk pergi ke kamar mandi. Pasien tampak bergumam sendiri dan sempat mengatakan ada
suara almarhum suami yang memanggilnya. Pasien akhirnya dikonsulkan ke bagian psikiatri karena setelah tiba-tiba mengambil
dan melemparkan botol air mineral pada perawat yang hendak melakukan cek tanda vital rutin pasien. Keluarga menguatirkan
kondisi pasien karena biasanya pasien adalah wanita yang lemah lembut,jarang marah dan tidak pernah seperti ini sebelumnya.
Selama pemeriksaan atensi dan konsentrasi pasien tampak terganggu dan lambat laun emosi pasien naik, menuduh pemeriksa
sengaja bermain-main dengan pikirannya.
Manakah pernyataan berikut ini yang benar terkait dengan kasus di atas?
A. Jarang melibatkan gejala mood
B. Melibatkan gejala psikiatri yang minimal
C. Ditemukannya kesadaran berkabut cukup sebagai dasar diagnosis
D. Gangguan atensi adalah inti dari gangguan kognitif
E. Siklus tidur bangun biasanya tidak terganggu

Sumber : https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25191776/

227 Wanita usia 70 tahun dengan penyakit Parkinson baru saja menjalani operasi terkait fraktur di daerah panggulnya paska jatuh
di rumahnya. Pasien tampak somnolens post operasi. Beberapa jam kemudian pasien tampak iritabel dan berulangkali memaksa
turun dari tempat tidurnya untuk pergi ke kamar mandi, meskipun keluarga mengatakan pasien sudah terpasang kateter karena
kondisinya tidak memungkinkan untuk pergi ke kamar mandi. Pasien tampak bergumam sendiri dan sempat mengatakan ada
suara almarhum suami yang memanggilnya. Pasien akhirnya dikonsulkan ke bagian psikiatri karena setelah tiba-tiba mengambil
dan melemparkan botol air mineral pada perawat yang hendak melakukan cek tanda vital rutin pasien. Keluarga menguatirkan
kondisi pasien karena biasanya pasien adalah wanita yang lemah lembut,jarang marah dan tidak pernah seperti ini sebelumnya.
Selama pemeriksaan atensi dan konsentrasi pasien tampak terganggu dan lambat laun emosi pasien naik, menuduh pemeriksa
sengaja bermain-main dengan pikirannya.
Manakah kondisi di bawah ini yang BUKAN merupakan prediktor dari respon psikoterapi yang buruk?
A. Kontrol impuls yang rendah
B. Ketidakmampuan dalam menoleransi rasa nyeri
C. Gangguan dalam social judgement
D. Penyalahgunaan zat
E. Pasien dalam pengobatan antipsikotik

Antipsychotic drugs versus cognitive behavioural therapy versus a combination of both in people with psychosis: a randomised
controlled pilot and feasibility study

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6048761/

228 Laki-laki usia 24 tahun dikonsulkan oleh Burn Unit setelah membakar anak dan istrinya dengan menyulut api setelah
menyiramkan bensin pada keduanya lalu membakar dirinya. Pasien meyakini bahwa dirinya sekeluarga telah kotor karena
terlalu banyak dosa yang dimiliki sehingga harus dibakar agar kembali suci. Pasien diketahui mengalami perubahan perilaku
sejak 6 bulan yang lalu, paska dirinya mengalami cedera otak berat akibat kecelakaan lalu lintas. Pasien mulai sering
mengatakan dirinya mendapat kunjungan dari malaikat yang mengatakan dirinya dan keluarganya perlu segera disucikan agar
dapat masuk surga, pasien sempat dirawat bersama dengan bagian psikiatri tapi pasien tidak lagi minum obat psikiatri yang
diberikan maupun kontrol karena merasa hanya menghalanginya untuk dapat berkomunikasi dengan malaikat.
Manakah pernyataan berikut ini yang perlu dikomunikasikan oleh psikiater ketika memulai evaluasi competence to stand trial?
A. Alasan evaluasi
B. Kurangnya azas kerahasiaan selama proses pemeriksaan
C. Hak pasien untuk menolak menjawab pertanyaan tertentu, yang tentunya menjadi catatan dalam pemeriksaan
D. Kemungkinan psikiater yang memeriksa akan diminta untuk memberikan kesaksian di pengadilan
E. Semua benar

Competence to stand trial: An overview

https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28216768/
229 Laki-laki usia 24 tahun dikonsulkan oleh Burn Unit setelah membakar anak dan istrinya dengan menyulut api setelah
menyiramkan bensin pada keduanya lalu membakar dirinya. Pasien meyakini bahwa dirinya sekeluarga telah kotor karena
terlalu banyak dosa yang dimiliki sehingga harus dibakar agar kembali suci. Pasien diketahui mengalami perubahan perilaku
sejak 6 bulan yang lalu, paska dirinya mengalami cedera otak berat akibat kecelakaan lalu lintas. Pasien mulai sering
mengatakan dirinya mendapat kunjungan dari malaikat yang mengatakan dirinya dan keluarganya perlu segera disucikan agar
dapat masuk surga, pasien sempat dirawat bersama dengan bagian psikiatri tapi pasien tidak lagi minum obat psikiatri yang
diberikan maupun kontrol karena merasa hanya menghalanginya untuk dapat berkomunikasi dengan malaikat.
Selama masa perawatan, pasien diberikan terapi antipsikotik oral dan gejala psikotik mulai berkurang. Setelah beberapa
waktu, pasien nampak mulai enggan minum obat. Strategi terbaik untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien adalah :
A. Mulai diberikan clozapine
B. Diberikan imbalan tertentu untuk meningkatkan kepatuhan
C. Berikan terapi long injection antipsikotik
D. Tingkatkan dosis antipsikotik
E. Alih rawat ke bangsal perawatan psikiatri
230 Sdr F, laki-laki, berusia 21 tahun, datang ke klinik jiwa bersama kakaknya, dengan keluhan utama merasakan dirinya terancam
oleh segerombolan orang (kelompok gang) yang berniat membunuhnya. Pasien bercerita bahwa sekitar 4 (empat) bulan yang
lalu ia pernah menuliskan komentar di sosial media yang menyinggung perasaan seseorang yang diduga merupakan anggota
kelompok gang. Mulai saat itu pasien merasakan orang tersebut yang mengajak kelompoknya mulai meneror pasien. Kakak
yang mendampingi pasien menceritakan bahwa ia, keluarga besarnya, termasuk teman-teman Sdr.F tidak yakin ada kelompok
gang yang meneror adiknya namun meskipun kakaknya telah memberikan banyak penjelasan, adiknya tetap merasakan sangat
terancam.

Struktur otak yang kemungkinan besar terpengaruh terkait dengan kondisi gangguan ini adalah:
A. Sistem sirkulatori otak.
B. Sistem limbik dan basal ganglia.
C. Sistem ventrikel dan cairan serebrospinal.
D. Sistem batang otak dan serebelum
E. Sistem nervi kranialis.
231 Nn. G, perempuan, berusia 20 tahun, datang ke Poli Jiwa Rumah Sakit dengan keluhan utama sulit tidur sejak 3 bulan terakhir.
Pasien datang bersama seorang teman dekat perempuan. Teman perempuan ini membawa pasien ke RS karena sangat khawatir
dengan Nn.G yang terus menerus kepikiran untuk dapat segera pergi ke suatu negara lain karena ada seorang aktor idola di
negara tersebut yang sangat mencintainya dan mengajaknya segera menikah tahun ini. Karena kondisi ini, Nn.G tidak lagi
masuk kuliah.

Kemungkinan asesmen kondisi Nn.G adalah:


A.Sindroma Cotard.
B.Sindroma Othello.
C.Sindroma De Clerembault.
D.Sindroma Capgras.
E.Sindroma Fregoli.

Erotomania is when you think someone is in love with you but they’re not. It may be a person you’ve never met. They might
even be famous, like a politician or an actor. You can be so sure of this love that you think you’re in a relationship with this
person. ( https://www.webmd.com/mental-health/what-is-
erotomania#:~:text=Erotomania%20is%20when%20you%20think,a%20relationship%20with%20this%20person.)

232 Tn.H, laki-laki, usia 66 tahun datang ke Poli Psikiatri RS bersama anak-anaknya dengan keluhan utama.tidak ingin lagi bertemu
istrinya karena Tn.H yakin bahwa istri yang bersamanya saat ini sebenarnya adalah orang lain yang telah menggantikannya
meskipun penampilannya sama dengan istrinya tersebut. Tn.H tidak memercayai anak-anaknya yang mengatakan bahwa ibu
mereka tetap sama seperti sebelumnya. Bersamaan dengan konsultasi ke Poli Psikiatri, Tn.H juga kontrol ke Poli Neurologi.

Kemungkinan asesmen kondisi Tn.F adalah :


A. Sindroma Cotard
B. Sindroma Othello
C. Sindroma De Clerembault
D. Sindroma Capgras
E. Sindroma Fregoli
Fregoli delusion is the mistaken belief that some person currently present in the deluded person's environment
(typically a stranger) is a familiar person in disguise. The stranger is believed to be psychologically identical to this
known person (who is not present) even though the deluded person perceives the physical appearance of the
stranger as being different from the known person's typical appearance. To gain a deeper understanding of this
contradictory error in the normal system for tracking and identifying known persons, we conducted a detailed survey
of all the Fregoli cases reported in the literature since the seminal Courbon and Fail (1927) paper. (
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25219764/)
233 Tn.I, laki-laki, usia 30 tahun datang ke Poli Psikiatri Rumah Sakit karena saudara-saudara kandungnya sangat ingin membantu
permasalahan Tn.I dengan istrinya. Sudah 3 bulan ini Tn.I tinggal bersama salah satu kakaknya karena ingin bercerai dengan
istrinya yang dituduhnya berselingkuh dengan teman lamanya. Istri pasien dan seluruh keluarga besar telah berusaha
meyakinkan Tn.I bahwa kecurigaan pasien tidak benar, namun Tn.I masih tetap sangat cemburu.

Jenis pemeriksaan penunjang awal yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada Tn.I adalah:

A. Pemeriksaan Hematologik .
B. Pemeriksaan Kuesioner Gangguan Mood.
C. Pemeriksaan Kuesioner Gangguan Ansietas.
D. Pemeriksaan Fungsi Hormonal.
E. Pemeriksaan Fungsi Kognitif.

Jenis pemeriksaan penunjang awal yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada Tn.I adalah:

Kemungkinan kearah bipolar disorder dengan gejala psikotik:

The Mood Disorder Questionnaire (MDQ) is a screening instrument for bipolar disorder that can easily be utilized in primary
care settings. The MDQ has both good sensitivity and very good specificity. The MDQ can correctly identify 7 of 10 patients
with bipolar disorder, while 9 of 10 patients without bipolar disorder would be correctly screened out. The MDQ includes 13
questions plus items assessing clustering of symptoms and functional impairment. The MDQ can provide primary care
physicians with a quick and easy way to identify patients most likely to have bipolar disorder. (
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC314375/)

234 Nn.J, perempuan, berusia 22 tahun datang ke poli jiwa dengan keluhan utama sulit tidur. Nn.J telah merasakan keluhan ini
sejak 3 bulan yang lalu. Ia merasakan teman-teman kuliah yang dikenalnya berniat menjatuhkan dirinya karena iri atas
keberhasilannya di sosial media dengan mendapatkan 2000-an pengikut.

Hal awal yang harus diperhatikan dalam wawancara psikiatrik adalah:


A. Kemampuan intelegensi pasien.
B. Faktor budaya lokal.
C. Pandangan keluarga besar pasien.
D. Masalah dengan primary support group.
E. Kesesuaian isi pikir dengan mood.

Hal awal yang harus diperhatikan dalam wawancara psikiatrik adalah:


Adanya grandious:
235 Seorang laki-laki, 58 tahun datang dengan keluhan tangan kering dan mengelupas. Pasien mengeluhkan dirinya tidak bisa
berhenti cuci tangan dengan sabun sejak 3 bulan ini sampai kulitnya kering dan iritasi. Pasien takut tangannya masih membawa
bakteri dan menyebabkan dirinya sakit. Ibu pasien dulunya adalah orang yang sangat menyukai kebersihan dan kerapian. Pasien
ingat sebuah kejadian dimana pasien lapar dan tiba-tiba mengambil telur dadar di meja saat belum mencuci tangan dan tangan
pasien dipukul ibunya.
Menurut Freud, yang manakah kecemasan yang dialami pasien?
A. Kecemasan realitas
B. Kecemasan kanak
C. Kecemasan moral
D. Kecemasan irrasional
E. Kecemasan neurotik
Sigmund Freud (1926: 7) memandang manusia didorong menuju pengurangan ketegangan, untuk mengurangi perasaan cemas.
Ketika beberapa jenis kecemasan terjadi, pikiran merespon dengan dua cara: Pertama, upaya pemecahan masalah meningkat,
dan Kedua, mekanisme pertahanan diri dipicu. Tetapi ketika kecemasan menjadi luar biasa, pikiran manusia harus
mempertahankan diri. Freud membagi tiga jenis kecemasan utama, yaitu :
1. Kecemasan Realita
Kecemasan realitas merupakan suatu kecemasan yang bersumber dari adanya ketakutan terhadap bahaya yang mengancam di
dunia nyata. Kecemasan ini menuntun kita untuk berperilaku cara menghadapi bahaya dan tidak jarang ketakutan yang
bersumber pada realitas ini menjadi ekstrim.
2. Kecemasan Neurotik
Kecemasan ini mempunyai dasar pada masa kecil, dan konflik antara pemuasan instingtual dan realitas. Sebagai contoh, pada
masa kecil, terkadang beberapa kali seorang anak mengalami hukuman dari orang tua akibat kebutuhan id yang impulsif
terutama yang berhubungan dengan pemenuhan insting seksual atau agresif. Kecemasan neurotik yang muncul adalah
kecemasan atau ketakutan akan terkena hukuman karena memperlihatkan perilaku impulsive yang didominasi oleh id.
3. Kecemasan Moral
Secara dasar, kecemasan ini merupakan ketakutan akan suara hati individu sendiri. Ketika individu termotivasi untuk
mengekspresikan impuls instingtual yang berlawanan dengan nilai moral, maka indivitu itu akan merasa malu dan bersalah.
Kecemasan moral menjelaskan bagaimana berkembangnya superego, biasanya individu dengan kata hati yang kuat akan
mengalami konflik yang lebih hebat daripada individu yang mempunyai kondisi toleransi moral yang lebih longgar.
236 Seorang perempuan, 35 tahun datang ke UGD karena mengeluh sesak nafas sejak 30 menit yang lalu. Kedatangannya adalah
kali ke-4 dengan keluhan yang sama. Keluhan sesak nafas disertai dada berdebar-debar, tangan gemetar, merasa mau pingsan.
Dari tanda vital didapatkan tekana darah 120/80 mmHg, nadi 110 kali/menit, akral merah dan dingin. Dari auskultasi tidak
didapatkan ronki dan wheezing dan dari pemeriksaan EKG dalam batas normal. Pasien kemudian dikonsulkan ke bagian
Psikiatri.
Dalam menghadapi situasi demikian, teknik terapi kognitif dan perilaku apa yang dapat dilakukan di UGD?
A. Self-talk
B. Relaksasi progresif
C. Disputing irrational belief
D. Latihan mindfulness
E. Cognitive restructuring
237 Seorang perempuan setengah baya, 55 tahun, dikonsulkan oleh sejawat onkologi dengan kecurigaan karsinoma mamae dan akan
direncanakan untuk dilakukan CT Scan thoraks untuk mendeteksi metastase. Dokter onkologi meminta psikiater untuk
membujuk pasien untuk bersedia dilakukan pemeriksaan tersebut. Dari anamnesis, pasien mengatakan takut menjalani
pemeriksaan CT Scan thoraks karena pasien takut tidur di meja pemeriksaan dan takut masuk terowongan. Pasien pernah
menjalani pemeriksaan CT Scan sebelumnya dan saat itu pasien tiba-tiba sesak nafas, dan berteriak sehingga pemeriksaan itu
tidak bisa dilanjutkan. Sejak saat itu pasien menolak dilakukan pemeriksaan CT Scan lagi.
Diagnosis apa yang paling mungkin untuk kasus ini?
A. Gangguan Stress Pasca Trauma
B. Gangguan Panik
C. Klaustrofobia
D. Reaksi stress akut
E. Gangguan Obsesif kompulsif

A. Gangguan Stress Pasca Trauma 6 bulan dari suatu peristiwa traumatik yang luar biasa berat (PPDGJ III)

B. Gangguan Panik tidak ditemukan adanya salah satu gangguan fobia (PPDGJ III)

C. Klaustrofobia takut berada di tempat tertutup atau sempit

D. Reaksi stress akut stressor dapat dialihkan gejala-gejala dapat menghilang dengan cepat (beberapa jam), jika
stressor tidak dapat dialihkan gejala-gejala biasanya baru mulai mereda setelah 24-48 jam, dan biasanya hamper menghilang
setelah 3 hari (PPDGJ III)

E. Gangguan Obsesif kompulsif impuls dari diri individu sendiri

238 Seorang perempuan, usia 30 tahun, dikeluhkan oleh keluarga dengan keluhan sering pesta makan atau makan dalam jumlah
yang banyak dan sering. Pasien berusaha mengeluarkan makanannya dengan zat laxative. Kejadian ini telah berlangsung sekitar
2 tahun yang lalu. Pasien menggunakan zat laxative untuk mempertahankan berat badannya. Berikut adalah tatalaksana yang
tepat untuk kondisi tersebut diatas?
A. Memberikan antidepresan dan mood stabilizer
B. Memberikan antiansietas dan antidepresan
C. Psikoterapi untuk mengendalikan pola makannya
D. Pemberian moodstabilizer dan psikoterapi untuk mengedalikan pola makannya
E. Pemberian antidepresan dan psikoterapi untuk pengendalian perilaku

Bulimia Nervosa à psikoterapi + SSRI antidepresan (Fluoxetine) à Kaplan & Saddock Comprehensive

239 Seorang perempuan usia 20 tahun datang dengan keluhan dari orang tuanya yang mengatakan pasien mengalami penurunan
badan yang banyak sejak 2 tahun terakhir. Pasien sangat membatasi asupan makanan yang masuk. Orang tua khawatir dengan
kondisi pasien. Pasien takut menjadi gemuk dan saat ini hanya tinggal tulang dan kulit. Selain membatasi jumlah makan, pasien
juga melakukan olahraga berhebihan untuk mengurangi jumlah kalori yang masuk.
Berikut adalah pernyataan yang benar tentang prognosis pasien tersebut diatas?
A. Gejala yang muncul pada saat remaja mempunyai prognosis yang buruk
B. Tidak akan berkembang menjadi bulimia
C. Tidak akan berkembang menjadi gangguan jiwa yang lain
D. Gejala pada dewasa dan membutuhkan perawatan di RS mempunyai prognosis yang buruk
E. Prognosis yang baik pada penderita perempuan
Anorexia Nervosa
Berikut adalah pernyataan yang benar tentang prognosis pasien tersebut diatas?
A. Gejala yang muncul pada saat remaja mempunyai prognosis yang buruk Onset pada remaja awal atau tengah (Kaplan
& Saddock Comprehensive)
B. Tidak akan berkembang menjadi bulimia Dapat berkembang menjadi Bulimia (Kaplan & Saddock Comprehensive)
C. Tidak akan berkembang menjadi gangguan jiwa yang lain Gangguan mood, gangguan kecemasan (Kaplan & Saddock
Comprehensive)
D. Gejala pada dewasa dan membutuhkan perawatan di RS mempunyai prognosis yang buruk
E. Prognosis yang baik pada penderita perempuan Perempuan 10x > laki-laki (Kaplan & Saddock Comprehensive)

240 Seorang perempuan usia 18 tahun datang dengan keluhan dari orang tuanya yang mengatakan pasien mengalami penurunan
badan yang banyak sejak 2 tahun terakhir. Pasien sangat membatasi asupan makanan yang masuk. Orang tua khawatir dengan
kondisi pasien. Pasien takut menjadi gemuk dan saat ini hanya tinggal tulang dan kulit. Selain membatasi jumlah makan, pasien
juga melakukan olahraga berhebihan untuk mengurangi jumlah kalori yang masuk.
Berikut adalah pernyataan yang tepat untuk pasien tersebut diatas?
A. Menurut DSM V, dikategorikan extreme apabila BMI dibawah 15
B. Menurut DSM V, dikategorikan extreme apabila BMI dibawah 14
C. Menurut DSM V, dikategorikan extreme apabila BMI dibawah 13
D. Menurut DSM V, dikategorikan extreme apabila BMI dibawah 12
E. Menurut DSM V, dikategorikan extreme apabila BMI dibawah 11

Pembahasan DSM 5 hal 381-382

Kriteria Diagnostik Anorexia Nervosa

A. Pembatasan asupan energi relatif terhadap kebutuhan, yang mengarah ke berat badan yang sangat
rendah dalam konteks usia, jenis kelamin, lintasan perkembangan, dan kesehatan fisik. Berat badan sangat
rendah didefinisikan sebagai berat badan yang kurang dari normal minimal atau, untuk anak-anak dan
remaja, kurang dari yang diharapkan.

B. Ketakutan yang intens untuk menambah berat badan atau menjadi gemuk, atau perilaku yang terus-
menerus yang mengganggu penambahan berat badan, meskipun pada berat badan yang sangat rendah.

C. Gangguan dalam cara mengalami berat badan atau bentuk tubuh, pengaruh berat badan atau bentuk
tubuh yang tidak semestinya pada evaluasi diri, atau kurangnya kesadaran yang terus-menerus akan
keseriusan berat badan rendah saat ini.

Mild: BMI ≥ 17 kg/m2

Moderate: BMI 16–16.99 kg/m2

Severe: BMI 15–15.99 kg/m2


Extreme: BMI < 15 kg/m2

241 Seorang perempuan usia 20 tahun datang dengan keluhan dari orang tuanya yang mengatakan pasien mengalami penurunan
badan yang banyak sejak 2 tahun terakhir. Pasien sangat membatasi asupan makanan yang masuk. Orang tua khawatir dengan
kondisi pasien. Pasien takut menjadi gemuk dan saat ini hanya tinggal tulang dan kulit. Selain membatasi jumlah makan, pasien
juga melakukan olahraga berhebihan untuk mengurangi jumlah kalori yang masuk.
Berikut adalah langkah saat akan melakukan psikoterapi pada pasien tersebut diatas?
A. Melakukan restrukturisasi kognitif
B. Melakukan pendekatan psikodinamik
C. Membantu mengatasi obsessive compulsive personality trait
D. Membantu pasien mengenali dinamika isu body image dan makanan
E. Membentuk aliansi terapeutik dan mengenali resistensi pasien

Pembahasan

Sebenarnya tidak ada jawaban salah, akan tapi pilihan E adalah paling tepat karena merupakan langkah paling pertama dari
semua psikoterapi.
242 Seorang perempuan, 30 tahun, telah menikah, datang ke poliklinik dengan keluhan penurunan hasrat seksual. Pasien biasanya
berhubungan seksual dengan suaminya 2 kali per minggu. Sejak nafsu seksualnya menurun, pasien hanya melakukan hubungan
badan sekali dalam sebulan karena merasa wajib melayani suami. Pasien sebenarnya masih menikmati saat berhubungan badan.
Akan tetapi, sangat sulit untuk memulainya karena tidak ada nafsu seksual. Pasien merasa stress dengan kondisi ini. Pasien
tidak sedang minum obat atau terapi lainnya dan tidak ada keluhan fisik lainnya.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah
A. Disfungsi seksual dengan hilangnya nafsu seksual
B. Disfungsi seksual dengan penolakan atau kurangnya kenikmatan seksual
C. Disfungsi orgasme
D. Vaginismus non organic
E. Dyspareunia non organic
Pembahasan DSM 5 hal 489-490

Kriteria diagnosis:

A. Kurangnya, atau berkurang secara signifikan, minat/gairah seksual, seperti yang dimanifestasikan
oleh setidaknya tiga dari berikut ini:

1. Tidak ada/berkurangnya minat dalam aktivitas seksual.

2. Tidak ada/berkurangnya pikiran atau fantasi seksual/erotis.

3. Tidak ada/berkurangnya inisiasi aktivitas seksual, dan biasanya tidak mau menerima pasangan
upaya untuk memulai.

4. Tidak ada/berkurangnya gairah/kesenangan seksual selama aktivitas seksual di hampir semua atau
semua (sekitar 75% -100%) hubungan seksual (diidentifikasi) konteks situasional atau, jika
digeneralisasi, dalam semua konteks).

5. Tidak ada/berkurangnya minat/gairah seksual sebagai respons terhadap internal atau eksternal apa
pun isyarat seksual/erotis (misalnya, tertulis, verbal, visual).

6. Tidak ada/berkurangnya sensasi genital atau nongenital selama aktivitas seksual di hampir semua
atau semua (sekitar 75% -100%) hubungan seksual (diidentifikasi) konteks situasional atau, jika
digeneralisasi, dalam semua konteks).

B. Gejala-gejala dalam Kriteria A telah berlangsung selama minimal: kurang lebih 6 bulan.

C. Gejala dalam Kriteria A menyebabkan penderitaan yang signifikan secara klinis pada individu.

D. Disfungsi seksual tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan mental nonseksual atau

sebagai konsekuensi dari tekanan hubungan yang parah (misalnya, kekerasan pasangan) atau lainnya

Stresor yang signifikan dan tidak disebabkan oleh efek dari zat/obat atau kondisi medis lainnya.
243 Seorang perempuan, 30 tahun, telah menikah, datang ke poliklinik dengan keluhan penurunan hasrat seksual. Pasien biasanya
berhubungan seksual dengan suaminya 2 kali per minggu. Sejak nafsu seksualnya menurun, pasien hanya melakukan hubungan
badan sekali dalam sebulan karena merasa wajib melayani suami. Pasien sebenarnya masih menikmati saat berhubungan badan.
Akan tetapi, sangat sulit untuk memulainya karena tidak ada nafsu seksual. Pasien merasa stress dengan kondisi ini. Pasien
tidak sedang minum obat atau terapi lainnya dan tidak ada keluhan fisik lainnya.
Berikut adalah yang bukan termasuk pemeriksaan wawancara untuk mengetahui riwayat yang mendasari keluhan pasien?
A. Riwayat perilaku seksual
B. Riwayat pernikahan (komunikasi, hubungan, harmonisitas)
C. Religious belief
D. Riwayat Psikiatri sebelumnya
E. Riwayat perkembangan
Pembahasan DSM 5 hal 490-491

Lima faktor yang harus dipertimbangkan selama penilaian dan diagnosis minat/gairah seksual wanita:

gangguan mengingat bahwa mereka mungkin relevan dengan etiologi dan/atau pengobatan:

1) faktor pasangan (misalnya, masalah seksual pasangan, status kesehatan pasangan, kesulitan terkait
pasangan)

2) faktor hubungan (misalnya, komunikasi yang buruk, perbedaan dalam keinginan untuk aktivitas seksual;
durasi hubungan)

3) faktor kerentanan individu (misalnya, citra tubuh yang buruk, riwayat pelecehan seksual atau emosional),
komorbiditas psikiatri (misalnya, depresi, kecemasan), atau stres (misalnya, kehilangan pekerjaan,
berkabung)

4) faktor budaya/agama (misalnya, hambatan yang terkait dengan larangan aktivitas seksual; sikap

menuju seksualitas)

5) faktor medis yang relevan dengan prognosis, perjalanan penyakit, atau pengobatan. Perhatikan bahwa

masing-masing faktor ini dapat berkontribusi secara berbeda terhadap gejala yang muncul pada wanita yang berbeda dengan
gangguan ini.
244 Seorang laki-laki, usia 40 tahun datang dengan keluhan tidak bisa melakukan hubungan seksual karena tidak bisa ereksi
maksimal. Hal ini terjadi sejak 3 bulan yang lalu. Berikut adalah langkah asesmen yang harus dilakukan pada pasien ini?
A. Pemeriksaan hormonal
B. Pemeriksaan kadar gula darah
C. Pemeriksaan fungsi tiroid
D. Pemeriksaan Xray
E. Wawancara psikiatri dan mencari riwayat faktor risiko
Pembahasan DSM 5 hal 483

Selain pertimbangan subtipe yang berlaku (yaitu, apakah disfungsi ereksi sudah ada setelah seseorang aktif
secara seksual atau mulai setelah periode yang relatif fungsi seksual normal, dan apakah disfungsi ereksi
bersifat umum atau hanya terjadi dengan jenis stimulasi, situasi, atau pasangan tertentu), faktor-faktor
berikut penting untuk pertimbangkan dalam penilaian gangguan ereksi:

1) faktor pasangan (mis., Masalah seksual pasangan atau kesehatan)

2) faktor hubungan (misalnya, komunikasi yang buruk, perbedaan dalam keinginan untuk seksual)

kegiatan)

3) faktor kerentanan individu (misalnya, hasrat seksual hipoaktif), kejiwaan komorbiditas (misalnya,
depresi, kecemasan), atau stresor seperti kehilangan pekerjaan atau stress

4) budaya/agama faktor (misalnya, hambatan yang terkait dengan larangan aktivitas seksual; sikap terhadap
seks)

5) faktor medis, terutama pembedahan (mis., Reseksi prostat transurethral), hipogonadisme, atau kondisi neurologis

245 Insiden efek samping ekstrapiramidal yang lebih rendah karena clozapine dibandingkan dengan haloperidol mungkin terkait
dengan:
A. Durasi okupansi receptor D2
B. Blokade glutamate
C. Pelepasan GABA pada basal ganglia
D. Aktivitas intrinsic parsial agonis pada reseptor D2
E. Bukan salah satu di atas
246 Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun 2 bulan datang dengan perilaku impulsif dan hiperaktif sehingga orang tua anak menjadi
tertekan baik di rumah maupun di sekolah. Ia juga dikeluhkan dengan perilaku berulang seperti mengepak-kepakan lengannya,
bermain dengan jari-jemarinya, seringkali menatap ke ata dengan kedua bola matanya naik sudut kanan atas sehingga orang tua
menduga anaknya diganggu oleh hal yang kasat mata. Di PAUD anak hanya mau bermain-main sendiri saja dan tidak mau
berkomunikasi baik verbal maupun non-verbal. Diagnosis yang diberikan adalah Gangguan spektrum autisme dengan perilaku
abberant. Untuk mengetahui derajat keparahan dari gangguan yang dialami anak maka pemeriksaan di bawah ini perlu
dilakukan:
A. Pemeriksaan dengan functional-Magentic resonance Imaging
B. Pemeriksaan dengan Childhood Autism Rating Scale
C. Pemeriksaan dengan Positive and Negative Symptoms Scale
D. Pemeriksaan dengan Diagnostic Statistical Manual for Mental Disorders ke-5
E. Pemeriksaan kadar metabolit dopamin di urin

Pembahasan:
Gangguan spektrum autisme adalah gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan
gangguan interaksi sosial, defisit dalam komunikasi verbal dan nonverbal, dan perilaku
berulang atau minat yang tidak biasa atau sangat terbatas. Pada pasien terdapat perilaku
impulsif, hiperaktif dan berulang kali mengepak-kepakan lengannya, bermain dengan jarijemarinya,
seringkali menatap ke atas dengan kedua bola matanya naik sudut kanan atas serta
mau bermain-main sendiri saja dan tidak mau berkomunikasi baik verbal maupun non-verbal.
Perilaku abberant adalah iritabilitas, penarikan diri secara sosial, perilaku stereotipik,
hiperaktivitas/ ketidakpatuhan dan pola bicara yang tidak tepat
Maka untuk mengetahui derajat keparahan dari gangguan yang dialami anak perlu
dilakukan pemeriksaan dengan Childhood Autism Rating Scale (Sumber: Chlebowski C,
Green JA, Barton ML (2010), Fein D. Using the childhood autism rating scale to diagnose
autism spectrum disorders. J Autism Dev Disord. 40(7):787-99. doi: 10.1007/s10803-009-
0926-x)

247 Seorang perempuan berumur 22 tahun, belum menikah, mahasiswi di sebuah universitas swasta, datang dengan keluhan sering
mengalami kesulitan untuk tidur. Hal ini sudah dialami sekitar 1 bulan belakangan ini, hampir setiap malam. Ia mengaku sulit
sekali untuk memulai tidur, butuh waktu sekitar 1 – 2 jam lebih dulu berbaring baru bisa mulai tidur, bahkan terkadang sampai
sekitar pukul 3 dinihari ia mengaku baru bisa tidur dengan nyenyak. Ia mengaku belakangan ini memang sedang mengerjakan
banyak tugas akhir dari kampusnya sehingga ia sering mengkonsumsi kopi sampai 4 gelas dalam sehari, dimana sebelumnya ia
hanya sesekali saja mengkonsumsinya. Ia juga sering menggunakan laptop dan hpnya di kamar dan tempat tidurnya.
Berdasarkan keterangan di atas, tatalaksana apakah yang paling tepat kita berikan untuk pertama kalinya?
A. Breathing retraining
B. Self-hypnosis
C. Supportif
D. Sleep hygiene
E. Paradoxical intention

Pembahasan:
Pada pasien terdapat gejala kesulitan untuk tidur yang dialami selama 1 bulan dimana pasien
mengaku sulit memulai untuk tidur yang membutuhkan waktu 1-2 jam dengan berbaring
terlebih dahulu baru bisa tidur yang disebabkan oleh perubahan intensitas konsumsi kopi
sampai 4 gelas sehari yang awalnya hanya 1x sehari dan sering menggunakan laptop dan hpnya
di kamar dan tempat tidurnya sehingga pasien dapat disimpulkan didiagnosis menderita
insomnia non organik.
Terapi perilaku direkomendasikan sebagai pengobatan awal untuk insomnia. Terdapat bukti
bahwa terapi perilaku efektif dalam mengobati insomnia dan perbaikan yang diperoleh adalah
jangka panjang. Strategi perilaku dapat mencakup:
• Sleep hygiene
• Kontrol rangsangan
• Mengurangi waktu layar
• Restriksi tidur
• Pelatihan relaksasi
• Terapi perilaku kognitif – insomnia (CBT-I)
Sleep hygiene berfokus pada mengajarkan kebiasaan tidur yang baik kepada pasien
(misalnya, menjaga jadwal teratur, berolahraga di siang hari, menghindari tidur siang) dan
dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi kebiasaan tertentu, perilaku, dan faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi tidur dengan cara:
• Buat rutinitas sebelum tidur. Bersiaplah untuk tidur, naik ke tempat tidur, dan bangun pada
waktu yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan. Menetapkan rutinitas membantu mengatur
jam batin Anda. Cobalah untuk tidak tidur saat siang hari.
• Hindari terlalu banyak rangsangan mental atau fisik satu jam atau lebih sebelum tidur. Jangan
selesai pekerjaan kantor atau terlibat dalam diskusi besar tentang keuangan atau topik stres
lainnya tepat sebelum memulai siap untuk tidur. Bagi banyak orang, ini termasuk mengurangi
waktu layar sebelum tidur.
• Berolahragalah setiap hari. Anda mungkin menemukan bahwa berolahraga 3 hingga 4 jam
sebelum tidur membantu Anda untuk tidur lebih baik. Namun, jangan berolahraga dengan
penuh semangat lebih dari 3 jam sebelum waktu tidur.
• Ikuti diet sehat. Jangan minum minuman yang mengandung kafein, bahkan minuman bersoda,
setelah jam 2 siang. Minum alkohol, menggunakan tembakau, dan minum obat-obatan tertentu
juga dapat membuat sulit untuk tertidur. Jika Anda minum alkohol sebelum tidur, Anda
mungkin mengalami periode terjaga di malam hari, setelah alkohol habis.

248 Seorang perempuan berumur 23 tahun, belum menikah, seorang mahaiswi, datang dengan keluhan sulit tidur. Hal ini dialami
hampir setiap hari dalam waktu 1 bulan belakangan ini. Ia mengaku saat ini sedang mengerjakan tugas akhir dari kampusnya,
sehingga ia sering mengkonsumsi kopi sampai 3 gelas sehari untuk bisa menahan kantuk sampai lewat dini hari. Sebelumnya
ia hanya sesekali saja minum kopi. Ia juga sering menggunakan laptop dan Hp di kamar dan tempat tidurnya. Akibatnya di
siang hari ia sering mengantuk dan sulit untuk berpikir dan berkonsentrasi, sehingga aktivitasnya menjadi terganggu. Ia berjanji
untuk mematuhi semua yang akan disarankan oleh dokternya. Bagaimanakah prognosis untuk kasus di atas tersebut?
A. Dubia et malam
B. Baik
C. Buruk
D. Ragu-ragu
E. e. Dubia et bonam

Pembahasan:
Pada pasien ini didapatkan gejala insomnia dengan intensitas hampir setiap hari selama 1 bulan
yang disebabkan oleh peningkatan konsumsi kopi sebanyak 3x sehari dimana sebelumnya
hanya 1x sehari dan kebiasaan menggunakan laptop dan hp di kamar tidur sehingga hal tersebut
menyebabkan pasien sering mengantuk saat siang hari dan sulit berkonsentrasi sehingga
aktivitas terganggu sehingga diagnosis pasien ini dapat ditegakkan diagnosis menderita
hiperinsomnia nonorganik. Namun pasien mengatakan bahwa dirinya akan berjanji mematuhi
semua yang disarankan oleh dokternya.
Maka prognosis kasus di atas adalah baik karena pasien berusaha mengikuti arahan untuk
mengatasi keluhannya dari profesional kesehatan yang ahli di bidangnya dengan baik sehingga
untuk perkembangan dari keluhan pasien pasti akan membaik.
249 Laki-laki berusia 21 tahun, dibawa keluarga ke UGD RS karena marah-marah dan mengancam orang-orang yang datang ke
rumahnya. Dia mengatakan orang-orang disekitarnya memata-matai, membicarakannya dan akan membunuhnya. Pasien lebih
banyak menyendiri dan bersembunyi di kamarnya karena ia takut pikirannya tersebar keluar dan dapat dibaca oleh orang lain.
Pasien juga merasa banyak CCTV yang mengawasi kemana saja dia pergi. Ia juga mendengar suara-suara yang mengomentari
apa yang dilakukannya. Perilaku ini terjadi sejak 3 bulan yang lalu, semenjak ia tidak lulus ujian masuk perguruan tinggi.
Apakah diagnosis pada kasus diatas?

A. Gangguan waham menetap

B. Psikotik lir skizofrenia akut

C. Skizoafektif tipe manik

D. Skizofrenia residual

E. Skizofrenia paranoid

Pembahasan:

Pada pasien didapatkan keluhan berupa marah dan mengancam orang sejak 3 bulan yang lalu

dan terdapat gejala positif berupa gangguan isi pikir berupa waham persekutorik dan waham

kejar, dan gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik commenting.

Menurut PDGJ 3 pedoman diagnostik:

A. Gangguan waham menetap adalah waham merupakan satu-satunya ciri khas klinis atau

gejala yang paling mencolok. Waham tersebut (baik tunggal maupun sebagai suatu sistem

waham) harus sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya dan harus bersifat pribadi (personal) dan

bukan budaya setempat. Gejala depresif atau bahkan suatu episode depresif lengkap (full

blown) mungkin terjadi secara intermitten dengan syarat waham tersebut menetap pada saat

tidak terdapat gangguan afektif itu. Tidak boleh ada bukti tentang adanya penyakit otak. Tidak

boleh ada halusinasi auditorik atau hanya kadang kadang saja ada dan bersifat sementara. Tidak

ada riwayat gejala skizofrenia (waham dikendalikan, siar pikiran, penumpulan afek, dsb)

B. Psikotik lir skizofrenia akut adalah onset gejala psikotik harus (2 minggu atau kurang dari

suatu keadaan nonpsikotik menjadi keadaan yang jelas psikotik). Gejala yang memenuhi

kriteria untuk sebagian besar waktu sejak berkembangnya gambaran klinis yang jelas psikotik.

Kriteria untuk psikotik polimorfik akut tidak terpenuhi.

C. Skizoafektif tipe manik adalah afek harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan

afek yang tidak begitu menonjol dikombinasi dengan iritabilitas atau kegelisahan yang

memuncak. dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu atau lebih baik lagi dua,

gejala skizofrenia yang khas (sebagaimana ditetapkan untuk skizofrenia, F20.- pedoman

diagnostik (a) sampai dengan (d)).

D. Skizofrenia residual adalah gejala negatif dari skizofrenia yang menonjol misalnya

perlambatan psikomotorik, aktivitas menurun, afek yang menumpul, sifat pasif dan ketiadaan
inisiatif, kemiskinan pembicaraan, komunikasi non verbal yang buruk seperti dalam ekspresi

muka, kontak mata, modulasi suara, dan posisi tubuh, perawatan diri dan kinerja sosial yang

buruk. Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas di masa lampau yang memenuhi

kriteria untuk diagnosis skizofrenia. Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun

dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat

berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia. Tidak terdapat

dementia atau penyakit/ gangguan otak organik lain, depresi kronis atau instirusionalisasi yang

dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut.

E. Skizofrenia paranoid adalah memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia. Halusinasi dan

atau waham harus menonjol berupa suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi

perintah atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling)

mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing). Halusinasi pembauan atau pengecapan

rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh, halusinasi visual mungkin ada tetapi

jarang menonjol. Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi waham dikendalikan (delution

of control), dipengaruhi (delution of influence) atau passivity (delution of passivity) dan

keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas. Gangguan afektif,

dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata/ tidak

menonjol.

Maka diagnosis pada kasus di atas adalah Skizofrenia Paranoid karena memenuhi kriteria

diagnosis skizofrenia dan terdapat gangguan isi pikir yang menonjol berupa waham kejar dan

persekutorik dan disertai gangguan persepsi yaitu halusinasi auditorik dengan onset lebih dari

1 bulan. (Sumber: buku PPDGJ 3)

250 Seorang wanita usia 62 tahun dikonsultasikan dari IGD RS dengan keluhan marah - marah saat diarahkan, tampak gelisah dan
menolak ketika akan dipasang infus. Pasien saat ini demam setelah beberapa hari menolak makan. Pasien mempunyai riwayat
gangguan Congestive Heart Failure (CHF) sebelumnya. Di IGD pasien berbicara dengan keras padahal tidak ada orang
disekitarnya. Tingkat kesadaran tampak naik turun. Tidak ada riwayat kejiwaan dan tidak alergi terhadap obat apapun. Manakah
dari agen berikut yang paling tepat untuk mengatasi gaduh gelisahnya?
A. Thioridazine 100 mg oral
B. Chlorpromazine 25 mg intravena
C. Lorazepam 2 mg intravena
D. Olanzapine 10 mg intravena
E. Haloperidol 2,5 mg intravena
251 Seorang laki-laki, 43 tahun datang ke poliklinik psikiatri dengan keluhan memakai shabu supaya berhubungan seksual dengan
istri lebih nikmat. Selama ini dia menghindari berhubungan seksual dengan istri karena menurutnya rasanya akan biasa saja
tanpa shabu, bila dia menginginkan berhubungan seksual maka dia akan menggunakan shabu supaya hasilnya sesuai yang
diinginkan. Hal yang kurang benar tentang Adiksi dalam teori psikodinamik adalah
A. Adiksi pada dasarnya gangguan dalam self regulation
B. Adiksi mencegah seseorang dalam memahami distres yang dialami
C. Seseorang dengan adiksi kehilangan kapasitas self soothing
D. Penting untuk meningkatkan kemampuan self reflection pasien adiksi
E. Mengubah emosi pasien adiksi adalah hal yang pertama kita lakukan

Pembahasan:
Hal yang kurang benar tentang adiksi dalam teori psikodinamik adalah E. Mengubah emosi
pasien adiksi adalah hal yang pertama kita lakukan karena langkah pertama untuk
tatalaksana penderita adiksi adalah detoxifikasi (sumber:
https://www.spokanefallsrecoverycenter.com/substance-abuse-treatment-programs-spokanewashington/
methamphetamine-detox-program/ dan https://www.webmd.com/mentalhealth/
addiction/addiction-detox-what-to-know)
252 Seorang laki-laki dibawa keluarganya datang ke poliklinik dengan keluhan diam saja tidak pernah berbicara selama beberapa
tahun ini. Pasien juga sering bertingkahlaku aneh diam mematung dalam posisi yang tidak biasa. Setiap datang berobat dokter
akan mengajaknya
berbicara yang awalnya tidak ada respon seiring datang teratur dalam terapi dia mulai merespon dengan berkedip, pertemua
berikutnya lagi mulai menggeleng dan mengangguk, hingga setelah beberapa kali pertemuan dokter kaget karena pasien tersebut
menyapanya
dan mulai menceritakan masalah yang dihadapinya. Psikoterapi yang dilakukan dokter terhadap pasien dengan gangguan
skizofrenia pernah dilakukan oleh:
A. Luborsky
B. Harry Stuck Sullivan
C. Leowald
D. Hartley dan Strup
E. Wallerstein

F.
253 Seorang wanita, 23 tahun datang ke poliklinik psikiatri dengan keluhan masalah skripsi.
P: “Saya lebih baik tidak mengerjakan skripsi saya karena dosen pembimbing saya sulit ditemui, padahal semester itu kalo saya
lulus saya bisa cumlaude. Lebih baik saya tahu tidak jadi cumlaude karena salah saya daripada karena salah orang lain dok…”
D: “ …dengan begitu anda memastikan anda yang mengatur apa anda cumlaude
atau tidak, bukan orang lain…sama seperti Mama anda mengatur teman temannya..”
Yang terapis lakukan:
A. Konfrontasi
B. Interpretasi
C. Klarifikasi
D. Advice
E. Validasi empati

F.
254 Seorang wanita, 20 tahun datang ke poliklinik psikiatri dengan keluhan jengkel dan sedih setiap mencium bau sabun mandi
teman.
P: “Saya jadi malas mandi dok karena itu….”
D: “ …sampai seperti itu ya…menurut P bau sabun itu…?”
P: “ bau sabun itu mengingatkan dengan bau sabun mandi Bude yang selalu menuntut saya.…”
Yang dokter lakukan adalah:
A. Naming the problem
B. Interpretasi
C. Konfrontasi
D. Verbal padding
E. Encouragement to elaboratE

F.
255 Dua minggu cerai dari suami. Mantan suami tidak mau menafkahi anak-anaknya. Pasien kecewa dengan mantan suami.
Pasien ingin kembali bekerja karena tidak tega anak-anak tinggal dengan neneknya. Pasien berencana memiliki rumah sendiri
terpisah dari ibunya dan memiliki modal membuka toko kelontong dan tinggal bersama anak-anaknya. Saat ini pasien merasa
mudah lelah, pusing dan bila diajak komunikasi kurang nyambung. Pemeriksaan penunjang Ggn Depresi adalah:
A. Darah rutin
B. R
C. Ct scan/ MRI
D. EKG
E. Semua benar

256 Seorang wanita usia 20 tahun, sudah 2 tahun ini setiap mandi butuh waktu 2 jam. Menurut keluarga hal ini terjadi setelah ada
temannya yang mengatakan pasien bau badan. Keluhan ini semakin berat saat menstruasi. Selain itu pasien juga sering kali
cuci tangan dan bolak balik
ke kamar mandi. Ketika ditanya dia merasa bahwa badannya masih kotor. Karena tidak ada perubahan pasien di bawa
keluarga ke RS. Dx OCD sesuai PPDGJ III adalah kecuali:
A. Hampir setiap hari sedikitnya 2minggu berturut:
B. Menyenankan Distres
C. Impuls dari diri sendiri
D. Gejala obesesif sekunder ug memyertai skizofrenia
E. Disertai Panic Attack

257 Seorang wanita usia 20 tahun, sudah 2 tahun ini setiap mandi butuh waktu 2 jam. Menurut keluarga hal ini terjadi setelah ada
temannya yang mengatakan pasien bau badan. Keluhan ini semakin berat saat menstruasi. Selain itu pasien juga sering kali
cuci tangan dan bolak balik ke kamar mandi. Ketika ditanya dia merasa bahwa badannya masih kotor. Karena tidak ada
perubahan pasien di bawa keluarga ke RS. Pemx status mental OCD adalah kecuali:
A. Memastikan/ melakuak sesuayu hal secara berulang
B. Timbul rasa takut/cemas bila tidak melakukan
C. Ada rwyt kelg dgn OCD, ggn mental, pengalaman yg tdk mengenakkan dimasa lalu
D. Terbatas pada situasi sosial tertentu
E. Melalui sesi wawancara & psikotes atau mengisi kuesioner

258 Seorang perempuan berumur 47 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sulit tidur. Hal ini sudah berlangsung sejak kurang
lebih 1 bulan yang lalu. Setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan status mental didapatkan diagnosis insomnia non organik.
Dari hasil wawancara psikiatri, hasil wawancara yang mendukung diagnosis tersebut adalah…
A. Terdapat perasaan cemas yang berlangsung hampir setiap hari
B. Terdapat perasaan sedih yang sudah dirasakan beberapa minggu
C. Terdapat keterpakuan pikiran terhadap tidak bisa tidur
D. Keluhan sulit tidur terjadi dengan frekuensi satu kali seminggu
E. Tidak terdapat gangguan dalam aktifitas sehari-hari
Pembahasan:
PPDGJ III: (diagnostik)
a) Adanya keluhankesulitan masuk tidur atau mempertahankan tidur atau kualitas tidur yang buruk;
b) Gangguan terjadi minimal 3x dalama seminggu selama minimal satu bulan;
c) Adanya pre-okupasi dengan tidak bisa tidur (sleeplessness) dan peduli yang berlebihan terhadap akibatnya pada malam
hari dan sepanjang siang hari;
d) Ketidak puasan terhadap kuantitas dan atau kualitas tidur menyebabkan penderitaan yang cukup beratdan
mempengaruhi fungsi dalam sosial dan pekerjaan
259 Seorang laki-laki berumur 32 tahun datang dengan ke rumah sakit dengan keluhan badan kaku. Hal ini dialami setelah pasien
mengkonsumsi obat yang didapat dari psikiater 3 hari yang lalu. Gejala yang dialami oleh pasien tersebut adalah…
A. Akatisia
B. Distonia
C. Torticolis
D. Bradikinesia
E. Postural instability
Pocket Kaplan n saddock pshychtric drug treament; Chap 35

260 Seorang laki-laki berumur 27 tahun dibawa oleh keluarga ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan mengamuk tanpa sebab, agresif
serta membahayakan orang lain. Berikut ini yang benar mengenai aspek legal dan etik dalam perawatan pasien adalah..
A. Pasien berhak menolak untuk dirawat
B. Perlu dilakukan pengikatan sampai kondisinya tidak berbahaya
C. Tidak perlu ditengok oleh keluarga
D. Tidak perlu dilakukan psikoterapi
E. Dirawat inap sampai kondisinya tidak berbahaya

Kaplan & saddock 10th ed page 2916


261 Seorang pria dibawa oleh istrinya ke IGD karena marah-marah tanpa sebab dan menyakiti istrinya. Keadaan ini dialami sudah
sekitar sebulan yang lalu sebelumnya pria tersebut banyak mengurung diri di kamar, tidak mau keluar rumah. Sebelumnya
pasien di PHK karena pengurangan karyawan. Pasien curiga kalau istrinya keluar rumah pasti selingkuh dan akan minta cerai
dari pasien. Pasien juga mengatakan mendengar suara orang yang mengatakan bahwa istrinya selingkuh karena itu pasien
melarang istrinya keluar rumah. Istrinya mengatakan bahwa suaminya baru kali ini seperti ini dan keluarga suami juga tidak
ada yang menderita gangguan seperti ini. Suaminya mempunyai kepribadian yang baik dan bertanggung jawab tidak pernah
berbuat jahat dan melanggar aturan. Selama ini istri berjualan di rumah untuk membantu ekonomi keluarga. Penatalaksanaan
pada pasien diatas :
1. APG I
2. APG II
3. Antidepresan
4. Risperidon
Pada soal- soal berikut ini, pilihlah jawaban yang benar :
A. Jika 1,2 dan 3 benar
B. Jika 1 dan 3 benar
C. Jika 2 dan 4 benar
D. Semua benar
E. Semua salah
konsensus scizofrenia
262 Seorang pria dibawa oleh istrinya ke IGD karena marah-marah tanpa sebab dan menyakiti istrinya. Keadaan ini dialami sudah
sekitar sebulan yang lalu sebelumnya pria tersebut banyak mengurung diri di kamar, tidak mau keluar rumah. Sebelumnya
pasien di PHK karena pengurangan karyawan. Pasien
curiga kalau istrinya keluar rumah pasti selingkuh dan akan minta cerai dari pasien. Pasien juga mengatakan mendengar suara
orang yang mengatakan bahwa istrinya selingkuh karena itu pasien melarang istrinya keluar rumah. Istrinya mengatakan bahwa
suaminya baru kali ini seperti ini dan keluarga suami juga tidak ada yang menderita gangguan seperti ini. Suaminya mempunyai
kepribadian yang baik dan bertanggung jawab tidak pernah berbuat jahat dan melanggar aturan. Selama ini istri berjualan di
rumah untuk membantu ekonomi keluarga. Pada pasien diatas, untuk mencegah kekambuhan apa yang harus kita lakukan ?
1. Memberi edukasi pada pasien dan keluarga
2. Menyederhanakan terapi
3. Mengurangi efek samping
4. Terapi Okupasional
Pada soal- soal berikut ini, pilihlah jawaban yang benar :
A. Jika 1,2 dan 3 benar
B. Jika 1 dan 3 benar
C. Jika 2 dan 4 benar
D. Semua benar
E. e. Semua salah
Kosensus Skizofrenia
263 Seorang pria dibawa oleh istrinya ke IGD karena marah-marah tanpa sebab dan menyakiti istrinya. Keadaan ini dialami sudah
sekitar sebulan yang lalu sebelumnya pria tersebut banyak mengurung diri di kamar, tidak mau keluar rumah. Sebelumnya
pasien di PHK karena pengurangan karyawan. Pasien
curiga kalau istrinya keluar rumah pasti selingkuh dan akan minta cerai dari pasien. Pasien juga mengatakan mendengar suara
orang yang mengatakan bahwa istrinya selingkuh karena itu pasien melarang istrinya keluar rumah. Istrinya mengatakan bahwa
suaminya baru kali ini seperti ini dan keluarga suami juga tidak ada yang menderita gangguan seperti ini. Suaminya mempunyai
kepribadian yang baik dan bertanggung jawab tidak pernah berbuat jahat dan melanggar aturan. Selama ini istri berjualan di
rumah untuk membantu ekonomi keluarga. Prognosa pada kasus diatas :
1. Dubia ad malam
2. Dubia ad Bonam
3. Malam
4. Bonam
Pada soal- soal berikut ini, pilihlah jawaban yang benar :
A. Jika 1,2 dan 3 benar
B. Jika 1 dan 3 benar
C. Jika 2 dan 4 benar
D. Semua benar
E. e. Semua salah
Kaplan n Saddock
264 Dua minggu cerai dari suami. Mantan suami tidak mau menafkahi anak-anaknya. Pasien kecewa dengan mantan suami. Pasien
ingin kembali bekerja karena tidak tega anak-anak tinggal dengan neneknya. Pasien berencana memiliki rumah sendiri terpisah
dari ibunya dan memiliki modal membuka toko kelontong dan tinggal bersama anak-anaknya. Saat ini pasien merasa mudah
lelah, pusing dan bila diajak komunikasi kurang nyambung. Pemeriksaan status mental dan fisik gangguan depresi adalah :
A. Pada gambaran umum didapatkan penampilan percaya diri dan optimis
B. Perilaku hiperaktif
C. Mood hipertym. Afek tak serasi
D. Bicara asosiasi longgar
E. Gangguan konsentrasi dan perhatian
265 Seorang wanita usia 20 tahun, sudah 2 tahun ini setiap mandi butuh waktu 2 jam. Menurut keluarga hal ini terjadi setelah ada
temannya yang mengatakan pasien bau badan. Keluhan ini semakin berat saat menstruasi. Selain itu pasien juga sering kali cuci
tangan dan bolak balik ke kamar mandi. Ketika ditanya dia merasa bahwa badannya masih kotor. Karena tidak ada perubahan
pasien di bawa keluarga ke RS. Pemeriksaan penunjang OCD adalah :
A. Y-BOCS-SC
B. HAMA severity
C. HAMD-24 severity
D. Semua benar
E. e. Semua salah
266 Tiga bulan sebelum berobat, suami pasien kecelakaan dan dirawat di RS. Pasien menunggui suaminya sambil melakukan
pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Keadaan ini membuat kebutuhan tidur pasien berkurang, tetapi pasien tidak merasakannya.
Setelah suami dinyatakan sembuh dan keluar dari RS, pasien baru menyadari bahwa dirinya mengalami kesulitan mau masuk
tidur, sering terjaga di malam hari, dan sulit untuk tidur kembali. Pasien merasa hanya sekitar 3-4 jam tidur sehari semalam,
tetapi tidak pernah tidur pulas. Hal ini menimbulkan penderitaan dan membutuhkan pertolongan medis. Diagnosis gangguan
tidur non organik adalah :
A. Gangguan terjadi minimal 3x dalam seminggu selama minimal 1 bulan
B. Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau mempertahankan tidur atau kualitas tidur yang buruk
C. Adanya preokupasi dengan tidak bisa tidur (sleeplessness) dan peduli yang berlebihan terhadap akibatnya pada malam hari
dan sepanjang siang hari
D. Ketidakpuasan terhadap kuantitas tidur atau kualitas tidur menyebabkan penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi
fungsi dalam social dan pekerjaan
E. Semua benar
267 Seorang wanita usia 36 tahun pendidikan S1 Fisika merasa sedih karena takut akan kembaliterhambat dalam menyelesaikan
disertasinya S2 nya. Pasien merasa kewalahan dengan tugas yang diberikan dan sering mendapat tugas tambahan baik dari
dosen pembimbing maupun rekan kerjanya. Pasien menceritakan ia sering kali lembur dan kurang istirahat karena
menyelesaikan pekerjaannya. Pasien pulang ke rumah karena sejak pandemi kegiatan perkuliahan dihentikan dan ibu meminta
pasien tinggal di rumah untuk menghemat biaya kost. Sejak itu pasien benar merasa tidak nyaman dan keluarga menjadi tidak
nyaman karena pasien terlihat keras kepala dan tidak mau mendengar pendapat dari orang lain jika diajak membahas masalah
kondisi ekonomi keluarga, karena terjadi kesalahpahaman dengan keluarga maka, maka pasien lebih banyak dikamar atau keluar
rumah. Diagnosis untuk kepribadian pasien ini adalah
A. gangguan kepribadian menghindar
B. gangguan kepribadian anankastik
C. gangguan kepribadian emosi tidak stabil
D. gangguan kepribadian anti social
E. e. gangguan kepribadian border line
268 Suatu sore hari Pasien datang ke unit gawat darurat karena sulit diajak komunikasi, panas tinggi kesulitan dalam berkemih,
tremor. Kondisi pasien sebelumnya baik baik saja, dan baru saja terjadi pertengkaran dengan ayahnya. Menurut keluarga 3
bulan terakhir ini pasien rutin berobat ke psikiater dengan diagnosis Gangguan Bipolar. Baru pagi hari kontrol ke psikiater dan
obatnya diubah karena belum terjadi perbaikan yang signifikan. Maka diagnosis pasien ini adalah
A. sindroma Parkinson
B. SNM
C. konversi Histeri
D. distonia akut
E. e. serangan panic
269 Seorang pasien perempuan usia 25 tahun dibawa ke UGD dengan kondisi diikat oleh tali karena
berusaha menyerang, sulit diajak komunikasi, berteriak teriak , mengancam setiap melihat orang laki
laki dan muka terlihat sangat tegang.
Maka nilai PANNS EC adalah
A. 5
B. 10
C. 12,5
D. 15
E. > 20
270 Seorang anak laki laki usia 6 tahun, kelas 1 SD di bawa ke poliklinik dengan Keluhan tidak bisa diam saat di lakukan
pemeriksaan banyak keluhan terhadap anak berupa Hal lain yang sering dijumpai di kelas adalah sering lupa dan kehilangan
barang terutama barang yang kecil seperti alat tulis. Nilai naik turun drastis dan terkadang sampai dengan gangguan belajar
yaitu underachiever. Anak sering terburu-buru sehingga mengakibatkan perilaku tidak mau antri. Sering ceroboh terutama
dalam hal belajar kurang teliti sehingga dalam mengerjakan tugas/ soal sering salah. Kurangnya kontrol emosi. anak cenderung
sensitif dan mudah tersinggung. Saat marah dan emosinya meledak bisa sampai bertengkar dan menangis. Anak juga sulit
bekerjasama, suka berkomentar dan membangkang atau mencari alasan, tidak mau menurut . orang tua sudah kewalahan. Dalam
kasus di atas setelah di lakukan alloanamnesa ternyata di ketahui bahwa ibunya depresi dan saat ini lagi dalam proses perceraian
dengan suaminya, menurut anda bagaimanakah Jika kasus diatas ada komorbiditas terkait dengan gangguan kejiwaan lainnya,
maka anak dengan gejala di atas memiliki :
A. risiko yang lebih tinggi untuk dapat berkembang pada gangguan jiwa lainnya
B. resiko sedang untuk dapat berkembang pada gangguan jiwa lainnya
C. resiko baik anak akan bisa bertahan
D. akan terjadi gangguan perilaku menentang
E. masalah psikososial pada anak ini ringan

ADHD affects up to 5 to 8 percent of school-aged children, with 60 to 85 percent of those diagnosed as children continuing to
meet criteria for the disorder in adolescence, and up to 60 percent continuing to be symptomatic into adulthood.

Children, adolescents, and adults with ADHD often have significant impairment in academic functioning as well as in social
and interpersonal situations. ADHD is frequently associated with comorbid disorders including learning disorders, anxiety
disorders, mood disorders, and disruptive behavior disorders.

Epidemiology

Rates of ADHD have been reported to be 7 to 8 percent in prepubertal elementary school children. Epidemiologic studies
suggest that ADHD occurs in about 5 percent of youth including children and adolescents, and about 2.5 percent of adults. The
rate of ADHD in parents and siblings of children with ADHD is 2 to 8 times greater than in the general population. ADHD is
more prevalent in boys than in girls, with the ratio ranging from 2:1 to as high as 9:1. First-degree biological relatives (e.g.,
siblings of probands with ADHD) are at high risk for developing ADHD as well as other psychiatric disorders, including
disruptive behavior disorders, anxiety disorders, and depressive disorders. Siblings of children with ADHD are also at higher
risk than the general population for learning disorders and academic difficulties. The parents of children with ADHD show an
increased incidence of substance use disorders. Symptoms of ADHD are often present by age 3 years, but unless they are very
severe, the diagnosis is frequently not made until the child is in kindergarten, or elementary school, when teacher information
is available comparing the index child peers of the same age.

(Kaplan Synopsis of PsychiatryBehavioral Sciences/Clinical Psychiatry)

Jawaban A
271 Seorang anak laki laki usia 6 tahun, kelas 1 SD di bawa ke poliklinik dengan Keluhan tidak bisa diam saat di lakukan
pemeriksaan banyak keluhan terhadap anak berupa Hal lain yang sering dijumpai di kelas adalah sering lupa dan kehilangan
barang terutama barang yang kecil seperti alat tulis. Nilai naik turun
drastis dan terkadang sampai dengan gangguan belajar yaitu underachiever. Anak sering terburu-buru sehingga mengakibatkan
perilaku tidak mau antri. Sering ceroboh terutama dalam hal belajar kurang teliti sehingga dalam mengerjakan tugas/ soal sering
salah. Kurangnya kontrol emosi. anak cenderung sensitif dan mudah tersinggung. Saat marah dan emosinya meledak bisa
sampai bertengkar dan
menangis. Anak juga sulit bekerjasama, suka berkomentar dan membangkang atau mencari alasan, tidak mau menurut. orang
tua sudah kewalahan. dalam kasus di atas bagaimana kah jika tidak ditangani secara dini dan di tindak lanjuti apa yang akan
terjadi dalam kasus tersebut :

A. anak akan ada penurunan prestasi sekolah


B. berdampak pada semua aspek kehidupan anak dalam hal pencapaian prestasi sekolah
C. Berdampak di semua aspek kehidupan anak, mempengaruhi keadaan psikologis, sosial dan pencapaian akademik
D. Anak akan menjadi depresi
E. Anak akan kesulitan belajar dan beradaptasi sampai dewasa

ADHD affects up to 5 to 8 percent of school-aged children, with 60 to 85 percent of those diagnosed as children continuing to
meet criteria for the disorder in adolescence, and up to 60 percent continuing to be symptomatic into adulthood.

Children, adolescents, and adults with ADHD often have significant impairment in academic functioning as well as in social
and interpersonal situations. ADHD is frequently associated with comorbid disorders including learning disorders, anxiety
disorders, mood disorders, and disruptive behavior disorders.

Epidemiology

Rates of ADHD have been reported to be 7 to 8 percent in prepubertal elementary school children. Epidemiologic studies
suggest that ADHD occurs in about 5 percent of youth including children and adolescents, and about 2.5 percent of adults. The
rate of ADHD in parents and siblings of children with ADHD is 2 to 8 times greater than in the general population. ADHD is
more prevalent in boys than in girls, with the ratio ranging from 2:1 to as high as 9:1. First-degree biological relatives (e.g.,
siblings of probands with ADHD) are at high risk for developing ADHD as well as other psychiatric disorders, including
disruptive behavior disorders, anxiety disorders, and depressive disorders. Siblings of children with ADHD are also at higher
risk than the general population for learning disorders and academic difficulties. The parents of children with ADHD show an
increased incidence of substance use disorders. Symptoms of ADHD are often present by age 3 years, but unless they are very
severe, the diagnosis is frequently not made until the child is in kindergarten, or elementary school, when teacher information
is available comparing the index child peers of the same age.

(Kaplan Synopsis of PsychiatryBehavioral Sciences/Clinical Psychiatry)

272 Seorang anak laki laki usia 6 tahun, kelas 1 SD di bawa ke poliklinik dengan Keluhan tidak bisa diam saat di lakukan
pemeriksaan banyak keluhan terhadap anak berupa Hal lain yang sering dijumpai di kelas adalah sering lupa dan kehilangan
barang terutama barang yang kecil seperti alat tulis. Nilai naik turun drastis dan terkadang sampai dengan gangguan belajar
yaitu underachiever. Anak sering terburu-buru sehingga mengakibatkan perilaku tidak mau antri. Sering ceroboh terutama
dalam hal belajar kurang teliti sehingga dalam mengerjakan tugas/ soal sering salah. Kurangnya kontrol emosi. anak cenderung
sensitif dan mudah tersinggung. Saat marah dan emosinya meledak bisa sampai bertengkar dan menangis. Anak juga sulit
bekerjasama, suka berkomentar dan membangkang atau mencari alasan, tidak mau menurut . orang tua sudah kewalahan. Apa
yang harus di lakukan keluarga atau orang tua jika ada kasus di atas yang terjadi dalam keluarganya berkaitan dengan aspek
legal :
A. Orangtua, keluarga harus memberikan contoh tentang sikap dan nilai, dan perilaku baik yang bisa menjadi tauladan bagi
anak.
B. Pemakaian obat tidak menjadi satu-satunya cara penanganan, bisa menggunakan pendekatan kejiwaan dalam upaya
perbaikan kondisi anak, Membangun suasana emosi positif dalam mendampingi anak, sehingga secara psikologis anak
merasa dirinya lebih diterima. Memberi perhatian positif dan mengajak anak berperilaku baik, Memberi perintah yang
efektif dan langsung ke tujuan.
C. Menyediakan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan, misalkan ruangan untuk bergerak secara bebas, alat bantu
belajar, dan lain sebagainya
D. Berkonsultasi ke psikolog. Mengikuti asesmen atau tes IQ untuk mengetahui kemampuan dan kelemahan anak
E. Memberikan alat-alat bantu dan peraga, sehingga anak mampu menyentuh, melihat, dan mendengar serta menghubungkan
dengan konsep yang dipelajari seperti huruf-huruf

Psychosocial Interventions. Psychosocial interventions for children with ADHD include psychoeducation, academic
organization skills remediation, parent training, behavior modification in the classroom and at home, cognitive behavioral
therapy (CBT), and social skills training. Social skills groups, behavioral training for parents of children with ADHD, and
behavioral interventions at school and at home have been studied alone and in combination with medication management for
ADHD.

Evaluation and treatment of coexisting learning disorders or additional psychiatric disorders is important.

When children are helped to structure their environment, their anxiety diminishes. It is beneficial for parents and teachers to
work together to develop a concrete set of expectations for the child and a system of rewards for the child when the expectations

are met.

A common goal of therapy is to help parents of children with ADHD recognize and promote the notion that, although the child
may not “voluntarily” exhibit symptoms of ADHD, he or she is still capable of being responsible for meeting reasonable
expectations. Parents should also be helped to recognize that, despite their child’s difficulties, every child faces the normal tasks
of maturation, including significant building of self-esteem when he or she develops a sense of mastery. Therefore, children
with ADHD do not benefit from being exempted from the requirements, expectations, and planning applicable to other children.
Parental training is an integral part of the psychotherapeutic interventions for ADHD. Most parental training is based on helping
parents develop usable behavioral interventions with positive reinforcement that target both social and academic behaviors.

Group therapy aimed at both refining social skills and increasing self-esteem and a sense of success may be very useful for
children with ADHD who have great difficulty functioning in group settings, especially in school. A recent year-long group
therapy intervention in a clinical setting for boys with the disorder described the goals a helping the boys improve skills in
game playing and feeling a sense of mastery with peers. The boys were first asked to do a task that was fun, in pairs, and then
were gradually asked to do projects in a group. They were directed in following instructions, waiting, and paying attention, and
were praised for successful cooperation.

(Kaplan Synopsis of PsychiatryBehavioral Sciences/Clinical Psychiatry)

Jawaban B

273 Seorang anak perempuan usia 7 tahun diantar oleh nenek ke klinik tumbuh kembang dengan keluhan sulit tidur malam dan
sering berteriak dan berlari lari sepanjang hari. Selain itu juga sering bertengkar dengan temannya karena anak tersebut tidak
bisa cocok dengan permainan temannya dan cenderung ertindak seenaknya sendiri. Pasien adalah anak tunggal dari orang tua
tunggal. Manajemen tatalaksana yang diberikan?
A. Diberikan dosis tunggal metilfenidat
B. Diberikan dosis tunggal atomoxetine
C. Kombinasi metilfenidat dan atomoxetine
D. Kombinasi metilfenidat dan terapi perilaku
E. Kombinasi atomoxetine dan antidepresan
Atomoxetine memiliki efek sedasi dapat diberi single dose pada malam hari

Jawaban B

TREATMENT OF CNS STIMULANT SIDE EFFECTS. CNS stimulants are generally well tolerated, and current consensus
is that once a day dosing is preferable for convenience and to minimize rebound side effects. Long-term tolerability of once-
daily mixed amphetamine salts has shown mild side effects, most commonly decreased appetite, insomnia, and headache. A
variety of strategies have been suggested for children and/or adolescents with ADHD who respond favorably to
methylphenidate, but for whom insomnia has become a significant problem. Clinical strategies to manage insomnia include use
of diphenhydramine (25 to 75 mg), low dose of trazodone (25 to 50 mg), or the addition of an α-adrenergic agent, such as
guanfacine. In some cases, insomnia may attenuate on its own after several months of treatment.

274 Seorang ibu datang ke klinik tumbuh kembang membawa anaknya yang berusia 6 tahun. Ibu ingin berkonsultasi lebih lanjut
tentang anaknya. Selama ini ibu pasien hanya kontrol rutin di kota tempat tinggal sebelumnya dan mendapat terapi metilfenidat.
Prinsip tatalaksana selanjutnya adalah?
A. Terapi komorbiditas penyakitnya
B. Behavioral intervention
C. Psikoedukasi
D. Sosial skill training
E. Cognitive intervention

Psychosocial Interventions. Psychosocial interventions for children with ADHD include psychoeducation, academic
organization skills remediation, parent training, behavior modification in the classroom and at home, cognitive behavioral
therapy (CBT), and social skills training. Social skills groups, behavioral training for parents of children with ADHD, and
behavioral interventions at school and at home have been studied alone and in combination with medication management for
ADHD.

Evaluation and treatment of coexisting learning disorders or additional psychiatric disorders is important.

When children are helped to structure their environment, their anxiety diminishes. It is beneficial for parents and teachers to
work together to develop a concrete set of expectations for the child and a system of rewards for the child when the expectations

are met.
A common goal of therapy is to help parents of children with ADHD recognize and promote the notion that, although the child
may not “voluntarily” exhibit symptoms of ADHD, he or she is still capable of being responsible for meeting reasonable
expectations. Parents should also be helped to recognize that, despite their child’s difficulties, every child faces the normal tasks
of maturation, including significant building of self-esteem when he or she develops a sense of mastery. Therefore, children
with ADHD do not benefit from being exempted from the requirements, expectations, and planning applicable to other children.
Parental training is an integral part of the psychotherapeutic interventions for ADHD. Most parental training is based on helping
parents develop usable behavioral interventions with positive reinforcement that target both social and academic behaviors.

Group therapy aimed at both refining social skills and increasing self-esteem and a sense of success may be very useful for
children with ADHD who have great difficulty functioning in group settings, especially in school. A recent year-long group
therapy intervention in a clinical setting for boys with the disorder described the goals a helping the boys improve skills in
game playing and feeling a sense of mastery with peers. The boys were first asked to do a task that was fun, in pairs, and then
were gradually asked to do projects in a group. They were directed in following instructions, waiting, and paying attention, and
were praised for successful cooperation.

(Kaplan Synopsis of PsychiatryBehavioral Sciences/Clinical Psychiatry)

Jawaban C

275 Seorang anak usia 8 tahun datang dengan ayahnya di klinik tumbuh kembang dan berencana akan dilakukan terapi. Kondisi
anak cukup stabil dengan menggunakan terapi atomoxetin. Rencana terapi selanjutnya yang sebaiknya dilakukan adalah?
A. Memberikan positive reinforcement of desired behavior
B. Memberikan terapi occupational
C. School intervention
D. Tapering dosis atomoxetine
E. e. Melatih konsentrasi dengan tujuan reduksi distraksi

Psychosocial Interventions. Psychosocial interventions for children with ADHD include psychoeducation, academic
organization skills remediation, parent training, behavior modification in the classroom and at home, cognitive behavioral
therapy (CBT), and social skills training. Social skills groups, behavioral training for parents of children with ADHD, and
behavioral interventions at school and at home have been studied alone and in combination with medication management for
ADHD.

Evaluation and treatment of coexisting learning disorders or additional psychiatric disorders is important.

When children are helped to structure their environment, their anxiety diminishes. It is beneficial for parents and teachers to
work together to develop a concrete set of expectations for the child and a system of rewards for the child when the expectations

are met.

A common goal of therapy is to help parents of children with ADHD recognize and promote the notion that, although the child
may not “voluntarily” exhibit symptoms of ADHD, he or she is still capable of being responsible for meeting reasonable
expectations. Parents should also be helped to recognize that, despite their child’s difficulties, every child faces the normal tasks
of maturation, including significant building of self-esteem when he or she develops a sense of mastery. Therefore, children
with ADHD do not benefit from being exempted from the requirements, expectations, and planning applicable to other children.
Parental training is an integral part of the psychotherapeutic interventions for ADHD. Most parental training is based on helping
parents develop usable behavioral interventions with positive reinforcement that target both social and academic behaviors.

Group therapy aimed at both refining social skills and increasing self-esteem and a sense of success may be very useful for
children with ADHD who have great difficulty functioning in group settings, especially in school. A recent year-long group
therapy intervention in a clinical setting for boys with the disorder described the goals a helping the boys improve skills in
game playing and feeling a sense of mastery with peers. The boys were first asked to do a task that was fun, in pairs, and then
were gradually asked to do projects in a group. They were directed in following instructions, waiting, and paying attention, and
were praised for successful cooperation.

(Kaplan Synopsis of PsychiatryBehavioral Sciences/Clinical Psychiatry)


Jawaban C
276 Seorang wanita 30 tahun berobat ke poliklinik jiwa RS dengan keluhan sudah 1 bulan ini sering mengecek kunci pintu
berulang ulang. Pasien berusaha melawan dorongan tersebut, sempat bisa namun kemudian muncul rasa cemas, sehingga
perilaku terus berlanjut. Setelah memastikan, pasien kembali lagi untuk mengecek hingga bisa dilakukan belasan kali. Hal
dalam wawancara yang paling relevan dan penting untuk ditanyakan adalah :
A. Apakah anda merasa bersemangat?
B. Apakah anda senang melalukannya?
C. Ini hari apa dan tanggal berapa?
D. Apakah ada peristiwa tidak diinginkan yang terjadi sebelum perilaku itu muncul?
E. Mengapa anda tidak bisa menepis rasa cemas tersebut?

277 Seorang pria 40 tahun mengaku akhir akhir ini sering merasakan lemas, mudah mengantuk, sering merasa haus dan buang air
kecil lebih dari 4x dalam semalam, padahal asupan minum air seperti biasa. Pasien juga kadang merasa nyeri dada seperti
ditimpa benda berat di sebelah kiri menjalar ke lengan kirinya. Pasien selama ini berobat rutin ke psikiater dan mendapatkan
terapi olanzapin 2x10mg. Pemeriksaan berikut ini yang paling tidak perlu untuk dilakukan :
A. HbA1c
B. Uric Acid
C. GD Puasa, GD2jam PP
D. Profil lipid
E. EKG

278 Seorang wanita 23 tahun dengan lingkungan keluarga broken home mengalami adiksi amphetamin dalam 2 tahun terakhir. Sejak
usia 15 tahun sudah sering mengkonsumsi alkohol. Pasien dari keluarga yang orangtuanya sudah berpisah sejak usia pasien 5
tahun, dan setelahnya ayah sudah tidak pernah mengunjungi pasien. Sedangkan ibu pasien juga gemar mengkonsumsi alkohol.
Pasien bekerja sebagai pramuniaga di suatu diskotek dimana teman teman pasien juga menggunakan amphetamin. Awalnya
pasien diajak karena pasien tidak bisa menolak maka
berkelanjutan. Pasien tidak menjalankan ibadah sesuai agamanya. Dan merasa nyaman dengan kehidupan saat ini yang dijalani.
Prognosis ad sanasionam yang paling tepat berdasarkan faktor resiko dan faktor protektif pada pasien ini :
A. Dubia
B. Bonam
C. Dubia ad malam
D. Dubia ad bonam
E. Salah semua
279 Seorang pria, 36 tahun sudah menikah dengan 2 orang anak , berobat karena ketergantungan
dan pemakaian shabu . Seminggu rata rata 2 kali 0,5 G, memakai shabu sejak 6 tahun yang lalu .
Datang diantar oleh istri, tidak ditemukan gejala komorbid psikiatri . Tindakan pertama pasien
ini adalah :
A. Terapi substitusi
B. Psikoedukasi
C. Cognitif behaviour therapy (CBT)
D. Assessment awal diikuti MI/MET
E. Psikoterapi supportif
280 Seorang pria usia 28 tahun, datang berobat karena ingin sembuh dari ketergantungan pemakaian stimulan, riwayat psikiatri (-),
riwayat hukum (-), pekerjaan sebagai manajer kini sudah abstinen selama 1 minggu, riwayat pemakaian sudah 5 tahun, seminggu
rata rata 1 G pemakaian 3 kali seminggu , setelah dilakukan assessmen apa yang dibutuhkan oleh pasien ini :
A. Rawat jalan untuk relaps prevention
B. Rawat inap untuk mengatasi gejala withdrawal/putus zat
C. Rehabilitasi dipanti rehab baik swasta ataupun pemerintah yang menerapkan therapeutic community (TC)
D. CBT ( cognitif behaviour therapy)
E. Psikoterapi suportif dan psikoedukasi

F.
281 Seorang wanita usia 30 tahun datang keklinik adiksi karen ingin berhenti merokok . riwayat merokok sejak SMA , sehari 2 pak.
dari motivational interviewing didapatkan stage of change
fase kontemplasi untuk pemeriksaan lebih lanjut secara obyektif untuk menentukan stage of change dapat dilakukan dengan :
A. ASI (Addiction severity Index )
B. URICA (University Rhode Island Change Assessment )
C. WHOQOl (World health organization quality of life )
D. KDAI (kuesioner diagnostik adiksi internet )
E. ASSIST (Alcohol, Smoking and substances involvement screening test )
282 Seorang pria , saat ini usia 30 tahun, tinggal daerah terpencil, 5 tahun yang lalu mengalami gangguan jiwa yang telah
terdiagnosis skizofrenia mendapatkan pengobatan antipsikotik tipikal, setelah dikonsumsi 3 bulan muncul efek samping
obat, berupa gerakan involunter tidak terarah bagian muka dan ekstramitas, dan telah mendapatkan pengobatan
antikolinergik tidak menimbulkan perbaikan:

A. Dystonia à membaik dengan antikolinergik


B. Ekstra Piramidal Sindrom

C. Tardive dyskinesia

D. Akatisia

E. Sindroma Maligna Neuroleptik

(Kaplan & Sadock’s Pocket Handbook of Clinical Psychiatry 6th edition and Psychiatric Drug Treatment 7th edition)

283
Seorang pria, usia 40 tahun, bekerja sebagai tenaga buruh dengan waktu kerja berselang seling antara pagi bekerja di pabrik dan m
bertugas sebagai satpam. bulan mengalami sulit masuk tidur sekitar 2-3 kali dalam 1 minggu dan terbagun saat tidur dan sulit tidu
Pemeriksaan fisik dalam batas normal kualitas tidur buruk, sehingga pekerjaan terganggu

A. Insomnia non organik

B. Depresi ringan

C. Skizofrenia acut

D. Gangguan emosional
E. Bipolar

Seorang pria usia 25 tahun, datang berkonsultasi diantar ibunya, dia merasa kekuatiran akan tertular virus Covid 9, timbul g
berkali kali lebih dari 10 kali dan baru berhenti setelah puas dan perasaan kembali tenang. Kelakukan ini memicu kelelahan
Selain mencuci juga bertanya ketakutan akan makanan dan menanyakan makanan berkali kali. Ini yang membawa berkonsulta
284
A. Waham sistematis

B. Halusinasi

C. Anhedonia

D. Obsesi kompulsif

E. Impulsive
285 Seorang laki laki berusia 37 tahun, sekitar sebulan yang lalu kehilangan istri dan anaknya yang meninggal karena kecelakaan
lalu lintas. Pasien setuju untuk diberikan pengobatan dan sesi CBT dalam penanganan gangguan yang muncul. Pasien mulai
merokok dan minum alkohol setiap hari dengan tujuan untuk mengurangi rasa sedih yang dirasakannya. Dengan merokok dan
minum alcohol, pasien mengakui ada sedikit perbaikan terhadap rasa sedih yang dialami. Berikut cuplikan wawancara dokter-
pasien:

D: Apa yang bapak dapatkan dengan merokok dan minum alkohol?

P: Lumayan dok, kesedihan saya sedikit berkurang.

D: Apakah bapak mengerti dampak negatif jangka panjang dari merokok dan minum alkolhol?

P: Sebenarnya saya sangat tahu dampaknya, dada saya sering sesak karena kebanyakan merokok. Saya juga jadi sering bolos
kerja.

Apakah yang dilakukan oleh pasien dalam cuplikan wawancara tersebut diatas?

A. Activating event
B. Konsekuensi dari emosi
C. Maintaning consequences à pasien mengetahui konsekuensi merokok namun tetap dilakukan
D. Irrational belief
E. Pikiran alternative
286 Seorang laki laki berusia 37 tahun, sekitar sebulan yang lalu kehilangan istri dan anaknya yang meninggal karena kecelakaan
lalu lintas. Pasien setuju untuk diberikan pengobatan dan sesi CBT dalam penanganan gangguan yang muncul. Pasien mulai
merokok dan minum alkohol setiap hari dengan tujuan untuk mengurangi rasa sedih yang dirasakannya. Dengan merokok dan
minum alcohol, pasien mengakui ada sedikit perbaikan terhadap rasa sedih yang dialami. Berikut cuplikan wawancara dokter-
pasien:

D: Apa yang bapak dapatkan dengan merokok dan minum alkohol?

P: Lumayan dok, kesedihan saya sedikit berkurang.

D: Apakah bapak mengerti dampak negatif jangka panjang dari merokok dan minum alkolhol?

P: Sebenarnya saya sangat tahu dampaknya, dada saya sering sesak karena kebanyakan merokok. Saya juga jadi sering bolos
kerja.

Apakah yang dilakukan oleh pasien dalam cuplikan wawancara tersebut diatas?

A. Activating event
B. Konsekuensi dari emosi
C. Maintaning consequences à pasien mengetahui konsekuensi merokok namun tetap dilakukan
D. Irrational belief
E. Pikiran alternative
287 Seorang perempuan berusia 30 tahun didiagnosis dengan Gangguan Kepribadian Ambang, datang ke psikiater dengan keluhan
adanya konflik dengan kakak kandungnya. Setiap kali bercakap dengan kakak kandungnya selalu saja muncul perdebatan
panjang dan mengakibatkan pasien merasa marah dan berkelahi verbal dengan kakak kandungnya.
..

Berikut cuplikan wawancara dokter-pasien dalam sesi ketiga CBT:

D: Illona, apakah kamu ingin hubunganmu dengan kakak kandungmu menjadi lebih baik?

P: Ya, tapi dia selalu tidak mengerti saya

D: Apa yang ingin Anda lakukan minggu ini untuk mencapai itu?

P: (Mendesah.) Saya ingin bertanya padanya apakah dia memang menganggap aku sebagai

adiknya.

D: Bagaimana perasaanmu?

P: Hmm, saya tidak tahu dok….. saya marah, capek, sedih, down.

D: Apa yang ada di pikiranmu?

P: Dia sangat beruntung. Aku tidak akan pernah bisa mendapatkan perhatian dan pengertian

seperti yang dia miliki.

Apakah makna dari jawaban terakhir pasien tersebut?

A. Activating event
B. Konsekuensi dari emosi
C. Automatic negative thought à kalimat “ Aku tidak akan pernah bisa mendapatkan perhatian dan pengertian” termasuk penyi
pikiran otomatis jenis catastrophizing (Modul 3 Belajar CBT Prof.Aris)
D. Pikiran alternatif

E. Evaluasi emosi
288 Seorang wanita 45 tahun dilakukan asesment psikiatri pra tranplantasi ginjal. Saat dilakukan wawancara ternyata pasien
mengeluh 1 bulan ini tidak bisa tidur, sudah mengantuk tetapi tidak tidur-tidur dan jika sudah tidur sering terbangun kaget,
akibatnya pasien menjadi cemas jika mulai gelap membayangkan malamnya tidak bisa tidur. Gangguan tidur ini muncul setelah
pasien membaca berita tentang kegagalan tranplantasi ginjal di google. Os direncanakan operasi transplantasi ginjal 1 bulan
lagi. Rencana terapi apa yang akan diberikan pada pasien ?
A. Mengajari sleep hygiene + CBT
B. Farmakoterapi Zolpidem + sleep hygiene
C. Farmakoterapi Lorazepam + CBT
D. Farmakoterapi Lorazepam + sleep hygiene
E. Farmakoterapi Zolpidem + CBT
Keluhan utama: insomnia ec cemas ec pre op transpaltansi ginjal
Kaplan ed 11 Terapi farmakologi insomnia primer : benzodiazepine, zolpidem, eszopiclone, zoleplon, dan hypnotic lainnya
Obat longacting seperti florazepam , quazepam, untuk middle night insomnia
Obat shortacting seperti zolpidem, triazolam, untuk kesulitan memulai tidur
Terapi non farmakologi: CBT, universal sleep hygine, Stimulus control terapy, sleep restriction terapi, terapi relaxasi dan
biofeedback
Pada kasus ini pasien mengalami keyakinan yang salah tentang proses operasi sehingga menyebabkan gangguan tidur, sehingga
CBT bias menjadi pilihan.
289 Seorang wanita 25 tahun di lakukan asesement psikiatri pra operasi bariatik ec obesitas. Saat dilakukan wawancara didapatkan
pasien riwayat konsumsi "Ritalin" untuk menahan nafsu makannya selama 8 bulan, hal ini dilakukan karena diajak oleh
temannya dan obat didapatkan dari teman tersebut. Karena akan melakukan operasi ini pasien 1 minggu yang lalu mulai tidak
mengkonsumsi obat tersebut. Gejala yang mungkin muncul akibat penghentian mendadak dari obat tersebut antara lain :
A. Mood disforik
B. Gerakan stereotipi
C. Afek tumpul
D. Hipervigilitas
E. Distonia
Stahl prescriber ed 6: Ritalin adalah salah satu nama dagang dari methylpenidate
Efek samping: gugup, sulit tidur, hilang nafsu makan, penurunan berat badan, pusing, mual , muntah sakit kepala
Gejala withdrawal: apati, depresi, cemas, irritable, dan lemas,

290 Laki-laki 20 tahun dengan diagnosis Bipolar tipe campuran dan mendapat terapi asam valproat, aripiprazol dan fluoxetin.
Kondisi mental saat ini satbil, hendaya minimal tetapi pasien mengeluhkan berat badannya naik 5 kg dalam 4 minggu. Dari
riwayat keluarga didapatkan dari keluarga ayah banyak yang menderita obesitas. Pasien ini berisiko mudah mengalami kenaikan
berat bedan jika konsumsi obat yang berikatan erat dengan reseptor :
A. 5-HT1A
B. 5-HT1C
C. 5-HT2
D. 5-HT2A
E. 5-HT2C
Aripiprazole mempengaruhi 5HT1A dan 5HT2A, Fluoxetin mempengaruhi 5HT2C
Sthal, ed 5: D2/5HT2A/5HT1A drugs for treating psychosis share a class warning for causing weight gain
and risks for obesity, dyslipidemia, and hyperglycemia/diabetes mellitus,
H1 histamine receptor and the 5HT2C serotonin receptor. When these receptors are blocked, particularly at the same time,
patients can experience weight gain.

291 L Seorang ibu mendapat teguran yang ke 4x dari guru TK anaknya dan disarankan untuk konsultasi ke psikiater karena ibu
tersebut selalu memaksa untuk menunggu anaknya didalam kelas. Hal ini sudah terjadi 1 bulan dan anak sebenarnya sudah
cukup mandiri dan baik dalam bersosialisasi dengan temantemannya. Figur ibu yang terlalu terlbat atau overinvolved terhadap
anaknya dapat menyebabkan saat dewasa anak ini akan mempunyai gangguan kepribadian :
A. Narsisitik
B. Anankastik
C. Ambang
D. Histerionik
E. Paranoid
Anak TKà fase initiative vs guilty, (inisiatif vs rasa bersalah)

292 Tujuan psikoterapi suportif pada pasien dengan gangguan kepribadian


A. Mengubah kepribadian pasien
B. Membantu meredakan dan mencegah kecemasan yang menyertai
C. Fokus agar pasien memahami pikirannya dan pikiran orang lain
D. Menggoyahkan pikiran irasional
E. e. Mengelola masa lalu pasien
Tujuan umum dari pengobatan suportif adalah perbaikan atau pengurangan gejala melalui restrukturisasi perilaku atau
lingkungan mental
dalam kerangka psikis yang ada. Ini sering berarti membantu pasien untuk beradaptasi lebih baik terhadap masalah dan untuk
hidup lebih nyamandengan psikopatologinya. Untuk mengembalikan pasien yang tidak teratur,rapuh, atau dekompensasi ke
keadaan keseimbangan relatif, tujuan utamanya adalah untuk menekan atau mengontrol gejala dan untuk menstabilkan pasien
dalam suasana ramah yang melindungi dan
meyakinkan yang melawan tekanan eksternal dan internal yang berlebihan. Tujuan utamanya adalah untuk memaksimalkan
kapasitas integratif atau adaptif sehingga pasien meningkatkan kemampuan untuk mengatasi, sementara menurunkan
kemampuan kerentanan dengan memperkuat asset dan memperkuat pertahanan

293 Pasien gangguan mental dan perilaku akibat pemakaian Sabu, datang ke poliklinik rawat jalan Jiwa Napza dengan keluhan
masih sering sulit tidur yang walaupun sudah minum obat yang diberikan, pada wawancara pasien menyampaikan problem
yang terjadi pada rumah tangganya, yang menurut pasien bisa jadi yang menyebabkan gangguan tidur yang dikeluhkannya.
Dokter dengan empati mendengarkan semua yang disampaikan pasien dan meminta pasien untuk bercerita lebih lanjut. Dalam
psikoterapi suportif dikenal sebagai
A. Mengembangkan aliansi terapi
B. Membangun self estem
C. Meredakan gejala
D. d.Mengembangkan ketrampilan adaptasi
E. e. Melakukan konfrontasi
294 Pasien wanita usia 30 tahun dengan Skizofrenia residual datang ke poliklinik dewasa mengeluh malas minum obat lagi karena
takut menjadi semakin gemuk. Pasien juga menyampaikan sekarang dia sudah mulai bisa bekerja lagi, walaupun kadang masih
muncul suara suara, tapi pasien bisa mengalihkan. Pada sesi psikoterapi dokter menganjurkan perlunya berolah raga, selain
menganjurkan tetap minum obat, dengan obat yang relatif aman untuk peningkatan berat badan. Pada tahap ini dokter
memberikan nasehat yang relevan dengan kondisi pasien. Teknik ini dalam psikoterapi suportif di kenal
A. Membangun self estem
B. Normalizing
C. Mengembangkan keterampilan adaptasi
D. Konfrontasi
E. Desensitisasi

F.
295 Seorang wanita umur 39 tahun sejak 1 bulan perasaan depresi semakin memburuk, tidur makin banyak, mudah lelah, dan sulit
konsentrasi, nafsu makan kurang baik dan ada perubahan berat badan. Riwayat mengalami multiple sclerosis, namun sekarang
sudah tidak mengkonsumsi obat2an. Pada pemeriksaan status mental perlambatan psikomotor dan afek depresi. Pasien
kemungkinan mengalami perubahan otak diarea manakah ?
A. Factor biologi -> Pada penderita depresi sistim hormone tersebut terlalu aktif -> kadar kortisol dalam darah terlalu tinggi ,
bahkan dalam keadaan tanpa tekanan
B. Perasaan ambivalent terhadap objek yang hilang, identifikasi ego dengan objek yang hilang, pengalihan kemarahan dari
objek yang hilang ke ego.
C. Neurodegenerasi -> brain Atrophy dan ischaemia, gangguan mood karena kondisi medic umum
D. Factor lingkungan -> pengalaman hidup traumatis
E. Amigdala, hipokampus, korteks prefrontal, korteks singuli
296 Seorang wanita usia 80 tahun tidak ada riwayat mengalami gangguan psikiatri sebelumnya, setelah mengalami gangguan
(perdarahan/ ischemia) otak bagian kiri ia mengalami kelumpuhan bagian kanan. Sejak stroke ia mengeluh tidak ada kesenangan
dalam segala hal yang sebelumnya dia nikmati. Ia menggambarkan sering menangis, banyak tidur, tidak ada nafsu makan dan
berat badan banyak berkurang, ia merasa putus asa dan tidak berdaya. Kemungkinan pasien mengalami
A. Factor biologi -> Pada penderita depresi sistim hormone tersebut terlalu aktif -> kadar kortisol dalam darah terlalu tinggi
, bahkan dalam keadaan tanpa tekanan.
B. Perasaan ambivalent terhadap objek yang hilang, identifikasi ego dengan objek yang hilang, pengalihan kemarahan dari
objek yang hilang ke ego.
C. Neurodegenerasi -> brain Atrophy dan ischaemia, gangguan mood karena kondisi medis umum
D. Factor lingkungan -> pengalaman hidup traumatis
E. Amigdala, hipokampus, korteks prefrontal, korteks singuli
297 Seorang ibu rumah tangga berusia 32 tahun, memiliki 2 orang anak berusia 6th dan 4th, mengeluh dirinya terus menerus tidak
merasa senang dan telah menangis berulang kali selama beberapa minggu belakangan ini. Sebelumnya tidak ada riwayat
psikiatri atau kondisi medis yang bermakna. Riwayat keluarga pasien anak pertama dari 3 bersaudara perempuan semua, kedua
orang tua sejak pasien kecil sering bertengkar bahkan bila bertengkar sering dihadapan anak2. Pasien sering merasa sedih dan
marah dengan ibunya karena pernah mengetahui dirumah tidur dengan laki2 lain (masih kerabat dari ayah). Pasien merasa
sangat terluka, ayah sering pulang larut sehingga komunikasi dengan anak2 sangat kurang. Pasien merasa dirinya inkompeten
dan terlalu lelah mengurus anak2nya. Pasien merasa
bersalah dan menangis saat membicarakan hilangnya gairah seksual. Kemungkinan pasien tersebut mengalami depresi karena
?
A. Factor biologi -> Pada penderita depresi sistim hormone tersebut terlalu aktif -> kadar kortisol dalam darah terlalu tinggi
, bahkan dalam keadaan tanpa tekanan.
B. Perasaan ambivalent terhadap objek yang hilang, identifikasi ego dengan objek yang hilang, pengalihan kemarahan dari
objek yang hilang ke ego.
C. Neurodegenerasi -> brain Atrophy dan ischaemia, gangguan mood karena kondisi medis umum
D. Factor lingkungan -> pengalaman hidup traumatis
E. Amigdala, hipokampus, korteks prefrontal, korteks singuli
298 Menurut teori psikodinamik Freud depresi berpusat pada reaksi individu terhadap objek cinta yang hilang. Menurut teori Freud
reaksi ini melibatkan?
A. Factor biologi -> Pada penderita depresi sistim hormone tersebut terlalu aktif -> kadar kortisol dalam darah terlalu tinggi ,
bahkan dalam keadaan tanpa tekanan.
B. Perasaan ambivalent terhadap objek yang hilang, identifikasi ego dengan objek yang hilang, pengalihan kemarahan dari
objek yang hilang ke ego.
C. Neurodegenerasi -> brain Atrophy dan ischaemia, gangguan mood karena kondisi medic umum
D. Factor lingkungan -> pengalaman hidup traumatis
E. Amigdala, hipokampus, korteks prefrontal, korteks singuli
Seharusnya teori psiko analisis Freud
299 Seorang perempuan usia 25th sangat depresi dan Nampak ekspresi menunjukkan perasaan putus asa. Pasien sangat malu untuk
mengungkapkannya. Pertanyaan apakah yang sebaiknya digunakan untuk mengetahui hal tersebut ?
A. Apakah ada orang lain di keluarga anda yang pernah mengalami depresi seperti yang anda alami?
B. (dokter) Apa yang anda pikir akan anda lakukan dalam 5th , dan apa yang ingin anda lakukan ?(pasien) saya mungkin
akan mati. Saya ingin menjadi dokter.
C. Cara menyakiti diri sendiri apa yang pernah anda pikirkan ?
D. (dokter) pernahkah kamu merasa bahwa orang2 yang tidak kamu kenal melihatmu atau membuat komentar tentang diri
anda? (pasien) tidak. (dokter)apakah kamu mendengar suara atau melihat sesuatu namun orang2 disekitarmu tidak
melihatnya. (pasien) tidak. Apakah ada seseorang yang mengganggu atau melecehkan anda ?(pasien) hanya anak-anak
dilingkungan. (dokter) apa yang telah mereka lakukan ? (pasien) apa yang dilakukan anak2 berteriak-teriak, mengatakan
hal buruk tentang saya.
E. (dokter) bagaimanakah perasaan anda selama beberapa hari terakhir ? (pasien) tidak begitu baik. (dokter) hmmm. Tidak
begitu baik. Bisakah kamu memberi nama/ menjelaskan perasaan mu tersebut? (pasien) hanya benar-benar buruk.
Maksud saya penjelasan/ nama kata emosi seperti sedih, gugup, marah dan sebagainya. (pasien) sedih, kurasa.
300 Seorang pasien mengalami depresi karena konflik berkepanjangan dengan suami dan anak tirinya. Untuk mengetahui/
mendapatkan informasi tentang riwayat psikiatri keluarga bagaimana cara menanyakan dengan baik ?
A. Apakah ada orang lain di keluarga anda yang pernah mengalami depresi seperti yang anda alami?
B. (dokter) Apa yang anda piker akan anda lakukan dalam 5th , dan apa yang ingin anda lakukan ? (pasien) saya mungkin
akan mati. Saya ingin menjadi dokter.
C. Cara menyakiti diri sendiri apa yang pernah anda pikirkan ?
D. (dokter) pernahkah kamu merasa bahwa orang2 yang tidak kamu kenal melihatmu atau membuat kmentar tentang diri
anda?(pasien) tidak. (dokter)apakah kamu mendengar suara atau melihat sesuatu namun orang2 disekitarmu tidak
melihatnya. (pasien) tidak. Apakah ada seseorang yang mengganggu atau melecehkan anda ? (pasien) hanya anak-anak
dilingkungan. (dokter) apa yang telah mereka lakukan? (pasien) apa yang dilakukan anak2 berteriak-teriak, mengatakan
hal buruk tentang saya.
E. (dokter) bagaimanakah perasaan anda selama beberapa hari terakhir ? (pasien) tidak begitu baik. (dokter) hmmm. Tidak
begitu baik. Bisakah kamu memberi nama/ menjelaskan perasaan mu tersebut? (pasien) hanya benar-benar buruk. Maksud
saya penjelasan/ nama kata emosi seperti sedih, gugup, marah dan sebagainya. (pasien) sedih, kurasa.
301 Seorang laki-laki berusia 31 tahun diantar ke IGD Rumah Sakit dalam kondisi sempoyongan, tampak tertawa sendiri dan sulit
diajak berkomunikasi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 180/110, nadi 108 kali/menit, pernapasan 28 kali/menit
dengan suhu badan 38.2oC dan terdapat dilatasi pupil. Riwayat sakit fisik sebelumnya tidak ada. Dari alloanamnesis didapatkan
pasien sering keluar malam dan pulang subuh, sehingga sering tidak masuk kerja, dan akhirnya dipecat dari pekerjaannya.
Apakah patomekanisme yang mendasari kondisi pasien ini?
A. Serotonin Reuptake inhibitor dan Blokade reseptor Dopamin D2
B. Inhibisi Neurotransmitter Norepinefrin dan Stimulasi Dopamin D1 dan D2
C. Norepinefrin Reuptake inhibitor dan Dopamine Reuptake inhibitor
D. Inhibisi Neurotransmitter Serotonin dan Blokade reseptor Dopamin D2
E. Inhibisi Neurotransmitter Dopamin, Norepinefrin dan Serotonin

Critical Care Toxicology Diagnosis and Management of the Critically Poisoned Patient, 2022

302 Seorang laki-laki berusia 31 tahun diantar ke IGD Rumah Sakit dalam kondisi sempoyongan, tampak tertawa sendiri dan sulit
diajak berkomunikasi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 180/110, nadi 108 kali/menit, pernapasan 28 kali/menit
dengan suhu badan 38.2oC dan terdapat dilatasi pupil. Riwayat sakit fisik sebelumnya tidak ada. Dari alloanamnesis didapatkan
pasien sering keluar malam dan pulang subuh, sehingga sering tidak masuk kerja, dan akhirnya dipecat dari pekerjaannya. Pada
kasus ini, apakah anamnesis tambahan yang dibutuhkan untuk mencari gejala withdrawal yang paling dasar?
A. Apakah ada waham persekutorik yang menonjol
B. Apakah ada iritabilitas, gejala depresi dan gagasan bunuh diri
C. Apakah ada kegelisahan yang dipicu oleh gangguan persepsi
D. Apakah ada gejala hipersomnia dan gangguan konsentrasi
E. Apakah ada halusinasi taktil yang menonjol

303 Seorang laki-laki berusia 28 tahun diantar ke IGD Rumah Sakit dalam kondisi gelisah, tampak tertawa sendiri dan banyak
bicara. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 170/90, nadi 108 kali/menit, pernapasan 28 kali/menit dengan suhu
badan 38.2oC, ditemukan Jet Black Pigmentation of Tongue. Pada pemeriksaan status mental ditemukan adanya halusinasi
taktil. Apakah zat yang digunakan oleh pasien ini?
A. Cocain
B. Heroin
C. Canabis
D. Tobacco
E. LSD

304 Seorang laki-laki berusia 28 tahun, datang ke poli Psikiatri ditemani orang tuanya, dengan keluhan mudah marah, suasana
perasaan yang disforik, kurang bersemangat dan sulit tidur sejak 2 bulan terakhir. Dari alloanamnesis didapatkan pasien sering
keluar malam dan pulang subuh, sehingga sering tidak masuk kerja, dan akhirnya dipecat dari pekerjaannya. Pasien menyangkal
adanya riwayat penggunaan NAPZA. Pemeriksa mengambil sampel rambut pasien tersebut untuk mendeteksi adanya riwayat
penggunaan zat. Berapa hari kah zat tersebut dapat dideteksi pada rambut pasien?
A. 10 hari
B. 30 hari
C. 45 hari
D. 60 hari
E. 90 hari
305 Seorang laki-laki berusia 25 tahun diantar ke IGD Rumah Sakit dalam kondisi sempoyongan, tampak tertawa sendiri dan sulit
diajak berkomunikasi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/110, Nadi 108 kali/menit, Pernapasan 28 kali/menit dengan
suhu badan 38.20C, ditemukan dilatasi pupil dan keringat banyak. Dari alloanamnesis ditemukan adanya riwayat penggunaan
zat sebelumnya. Apakah diagnosis banding dari kasus di atas?
A. Intoksikasi Cannabis
B. Intoksikasi Opioid
C. Intoksikasi Phencyclidine
D. Intoksikasi Alkohol
E. Intoksikasi Benzodiazepine
306 Seorang laki-laki berusia 21 tahun diantar ke IGD rumah sakit setelah berusaha menusuk ayahnya dengan pisau. Perubahan
perilaku dialami sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu, pasien mendengar beberapa suara yang mengomentari perilaku pasien
dan memberi perintah. Pasien menjadi malas bergaul dan lebih sering mengurung diri di kamar. Tidak ada riwayat penggunaan
zat maupun gangguan medis sebelumnya. Pada pemeriksaan status mental ditemukan penampilan tidak terawat, afek datar,
kadang-kadang terdapat asosiasi longgar, dan adanya halusinasi pendengaran dan waham kejaran. Apakah patomekanisme yang
mendasari gangguan ini?
A. Peningkatan transmisi neurotransmitter glutamate kortikal
B. Disfungsi penghambatan neurotransmitter GABA sehingga transmisi monoamine mesocortikal meningkat
C. Peningkatan transmisi neurotransmitter dopamine di jalur nigrostriatal
D. Peningkatan transmisi neurotransmitter dopamine di mesolimbic
E. Penurunan transmisi neurotransmitter dopamine di mesolimbic dan mesocortikal

307 Seorang perempuan berusia 22 tahun diantar oleh keluarga ke IGD rumah sakit dengan keluhan mengamuk yang dialami sejak
1 bulan terakhir. Pasien mengatakan selalu mendengar suara bisikan yang mengejeknya sehingga pasien menjadi marah dan
berteriak-teriak. Keluarga mengungkapkan bahwa 2 bulan yang lalu pasien sempat mengurung diri dan malas masuk bekerja
sebagai karyawan di sebuah perusahaan dan tidak diketahui apa penyebabnya. Riwayat penyakit fisik sebelumnya tidak ada.
Apakah anamnesis yang paling perlu ditanyakan untuk menegakkan diagnosis?
A. Riwayat keluarga menderita gangguan yang sama
B. Riwayat pengobatan gangguan jiwa sebelumnya
C. Riwayat frekuensi dan sifat halusinasi yang dialami oleh pasien
D. Riwayat mengkonsumsi narkotika, psikotropika, alcohol dan rokok
E. Riwayat pekerjaan sebelumnya

308 Seorang laki-laki berusia 29 tahun diantar ke IGD rumah sakit oleh keluarganya karena berperilaku aneh selama 2 bulan terakhir.
Pasien selalu diam dan tidak mau diajak berkomunikasi, kadang mempertahankan posisi tubuhnya selama berjam-jam tanpa
bergerak. Pasien tidak mau makan sehingga badannya menjadi sangat kurus. Apakah gejala yang kemungkinan tidak ditemukan
pada pasien ini?
A. Automatic obedience
B. Catalepsy
C. Cataplexy
D. Negativism
E. Waxy Flexibility

309 Seorang laki-laki berusia 21 tahun diantar ke IGD rumah sakit setelah berusaha menusuk ayahnya dengan pisau. Perubahan
perilaku dialami sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu, pasien mendengar beberapa suara yang mengomentari perilaku pasien
dan memberi perintah. Pasien menjadi lebih sering mengurung diri di kamar. Tidak ada riwayat penggunaan zat sebelumnya.
Dari alloanamnesis didapatkan riwayat trauma kepala 1 bulan sebelum pasien mengalami perubahan perilaku dimana pasien
terjatuh dari motor dan tidak sadarkan diri selama 3 hari. Apakah pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk menyingkirkan
diagnosis banding?
A. Kadar Homovanilic Acid (HVA)
B. Pemeriksaan darah rutin
C. CT-Scan Kepala
D. X-Ray Kepala
E. EEG

310 Seorang perempuan berusia 22 tahun diantar oleh keluarga ke IGD rumah sakit dengan keluhan mengamuk yang dialami sejak
1 bulan terakhir. Pasien mengatakan selalu mendengar suara bisikan yang mengejeknya sehingga pasien menjadi mudah marah.
Pasien juga mengatakan bahwa keluarga ingin meracuninya. Sekitar 2 bulan sebelumnya, pasien sering mengurung diri di kamar
dan malas masuk bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan dan tidak diketahui apa penyebabnya. Riwayat penyakit fisik
sebelumnya tidak ada. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
A. Depresi berat dengan gejala psikotik
B. Gangguan afektif bipolar
C. Skizoafektif tipe depresi
D. Skizofrenia Paranoid
E. Gangguan Waham menetap

311 Pasien laki-laki berusia 38 tahun, dikonsulkan dari bagian Neurologi dengan keluhan gelisah yang dialami sejak 2 hari
perawatan. Diagnosis dari bagian Neurologi adalah Acute Cefalgia ec Suspek Transient Ischemic Attack. Setelah dilakukan
pemeriksaan status mental didapatkan adanya kesadaran berkabut, disorientasi tempat dan orang, terdapat halusinasi visual, dan
ada tremor. Dari alloanamnesis didapatkan riwayat rutin mengkonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah yang banyak
bersama teman-temannya dan tidak minum alcohol lagi semenjak dirawat di Rumah Sakit. Apakah diagnosis yang paling
mungkin?
A. Wernicke’s Enchephalopaty
B. Korsakoff’s Syndrome
C. Delirium Tremens
D. Intoksikasi Alkohol
E. Alcoholic Blackouts

· Wernicke encephalopathy is an acute neurological condition characterized by a clinical triad of


ophthalmoplegia, ataxia, and confusion. This disease is caused by thiamine deficiency, which primarily
affects the peripheral and central nervous systems.

· Korsakoff syndrome is a neuropsychiatric disorder associated with memory disturbances in which


there are significant deficits in anterograde and retrograde memory. Immediate memory is maintained,
but short-term memory is diminished with intact sensorium. The disorder is associated with patients
fabricating stories in the setting of clear consciousness. Confabulations can be spontaneous or provoked
with provoked confabulation commonly seen in chronic Korsakoff syndrome and spontaneous
confabulation usually noted in the acute Wernicke state

· Delirium Tremens à sindrom penarikan yang melibatkan agitasi ekstrim dan kecemasan,
paranoia, halusinasi visual dan taktil, disorientasi, tremor, berkeringat, dan peningkatan
denyut jantung, suhu tubuh, dan tekanan darah. Onset biasanya di dalam 72 jam penghentian
penggunaan alkohol berat, tapi gejalanya bisa terjadi hingga 10 hari setelah minuman terakhir.

· Intoksikasi Alkohol à gangguan pernafasan & hiperventilasi (pernafasan cepat), gangguan


pengelihatan (70.96%), bahkan kebutaan pada beberapa kasus yang berat, Nyeri perut yang tiba- tiba
(67.74%), gangguan neurologi berupa konfusi (45.16%), stupor sampai dengan koma, pernafasan
Kussmaul (pernafasan yang cepat dan dalam), gangguan fungsi jantung, dan hipotensi (tekanan darah
yang rendah)

Alcoholic Blackouts à Dizziness, Headaches, Muscle spasms, Vision changes, Difficulty speaking. Many people who
experience blackouts do so because of binge drinking but they can also occur when people combine certain medications (like
benzodiazepines) and alcohol.
312 Seorang perempuan berusia 67 tahun, dikonsul dari bagian Interna dengan keluhan sulit tidur. Pasien dirawat dengan HT Grade
II dan Dislipidemia. Dari pemeriksaan psikiatrik didapatkan perubahan emosi dan mudah tersinggung serta selalu mencari
perhatian dari anaknya sejak 1 bulan terakhir. Fungsi kognitif pasien mengalami sedikit penurunan. Dokter mempertimbangkan
memberikan benzodiazepine untuk menangani kondisi sulit tidur dari pasien ini. Apakah hal yang menjadi fokus perhatian
untuk pemberian benzodiazepine pada pasien ini?
A. Benzodiazepin pada pasien dengan masalah cardiovascular dapat meningkatkan risiko Infark Miokard
B. Benzodiazepin dapat memperburuk kondisi dislipidemia terutama pada pasien lanjut usia
C. Benzodiazepin pada pasien lanjut usia dikaitkan dengan risiko perburukan fungsi kognitif
D. Benzodiazepin dikontraindikasikan diberikan pada pasien lanjut usia dengan masalah cardiovascular
E. Benzodiazepin pada pasien lanjut usia dikaitkan dengan risiko penyumbatan pembuluh darah otak

313 Seorang laki-laki berusia 19 tahun diantar oleh keluarga dengan keluhan sering berbicara sendiri dan berjalan mondar mandir
di luar rumah tanpa tujuan sejak 2 minggu yang lalu setelah pasien tidak lulus penerimaan polisi. Pasien juga menjadi mudah
marah kepada keluarga dan merasa bahwa keluarganyalah yang membuat pasien tidak diterima. Pada saat pemeriksaan, dokter
mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikemukakan oleh pasien dan mencoba memahami apa yang diungkapkan
oleh pasien tersebut. Dalam pendekatan psikoterapi psikodinamik, apakah ranah orientasi terapi tersebut?
A. Supportif
B. Ekspresif
C. Elaboratif
D. Klarifikasi
E. Interpretatif

314 Seorang perempuan berusia 25 tahun, diantar ke IGD RSJ dengan keluhan bicara sendiri sejak 2 bulan terakhir. Pasien
mengurung diri di kamar, kadang terlihat menangis dan ketakutan. Saat diwawancara, pasien mengatakan selalu didatangi sosok
neneknya yang sudah lama meninggal. Pasien meyakini bahwa neneknya tersebut diutus tuhan untuk menemani pasien setelah
ibu pasien meninggal 2 bulan yang lalu. Apakah tata laksana psikofarmakologi yang tepat untuk pasien ini?
A. Haloperidol 5 mg/8 jam/oral dan Depakote 250mg/12 jam/oral
B. Risperidone 2 mg/12 jam/oral dan Amitriptilin 25 mg/12 jam/oral
C. Risperidone 2 mg /12 jam /oral dan Sertraline 50 mg/24 jam/oral
D. Olanzapine 10 mg/24 jam/oral dan Amitriptilin 25 mg/24 jam/oral
E. Quetiapin 200 mg/12 jam/oral dan Fluoxetine 40 mg/24 jam/oral

315 Seorang perempuan berusia 25 tahun, diantar ke IGD RSJ dengan keluhan bicara sendiri sejak 2 bulan terakhir. Pasien
mengurung diri di kamar, kadang terlihat menangis dan ketakutan. Saat diwawancara, pasien mengatakan selalu didatangi sosok
neneknya yang sudah lama meninggal. Pasien meyakini bahwa neneknya tersebut diutus tuhan untuk menemani pasien setelah
ibu pasien meninggal 2 bulan yang lalu. Apakah faktor yang memperburuk prognosis pada pasien ini?
A. Gejala afektif yang menonjol
B. Dukungan keluarga yang kurang
C. Usia onset gangguan yang relatif muda
D. Gejala skizofrenia yang menonjol
E. Faktor genetik

316 Seorang laki-laki berusia 30 tahun, diantar ke IGD RSJ dengan keluhan sering mengamuk dan berteriak-teriak di sekitar
rumahnya. Keluhan ini sudah dialami sejak 5 tahun yang lalu dan belum pernah remisi, meskipun pasien teratur minum obat
dengan dosis yang optimal. Pasien menganggap dirinya adalah titisan raja Suleman yang memiliki harta kekayaan terbesar di
dunia dan selalu mencurigai tetangganya akan mencuri kekayaan yang dimilikinya. Apakah penatalaksanaan lanjutan yang
tepat?
A. Meningkatkan dosis obat yang dikonsumsi saat ini
B. Mengganti regimen pengobatan yang digunakan saat ini
C. Mempertimbangkan untuk diberikan ECT
D. Mempertahankan pengobatan dan mengoptimalkan edukasi kepada keluarga
E. Menambahkan injeksi long acting antipsikotik pada pengobatan yang ada saat ini

317 Seorang laki-laki 30 tahun, diantar ke UGD RSJ dengan keluhan sering mengamuk dan berteriak-teriak disekitar rumahnya.
Pasien menganggap dirinya adalah titisan raja Suleman yang memiliki harta kekayaan terbesar didunia dan selalu mencurigai
tetangganya akan mencuri kekayaan yang dimilikinya. Apakah pendekatan psikoterapi yang sebaiknya diberikan?
A. Mendengarkan keluhan dan melakukan klarifikasi berulang pada keluhan pasien
B. Mendengarkan keluhan dan melakukan validasi empati pada pasien
C. Mendengarkan keluhan dan mengeksplorasi setiap keluhan pasien
D. Mendengarkan keluhan dan melakukan konfrontasi pada pasien
E. Mendengarkan keluhan dan mengabaikan keyakinan pasien

318 Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke poli psikiatri dengan keluhan takut meninggalkan rumah, takut bepergian sendiri
dan takut berada di keramaian. Pasien menggambarkan kecemasan yang ditandai dengan palpitasi dan berkeringat jika dia
berada dalam situasi tersebut. Pasien juga sering menghindari naik angkutan umum untuk pergi ke tempat kerjanya. Apakah
proses biologis yang mendasari keluhan tersebut?

A. Koneksi resiprokal antara amigdala dengan anterior cingulate cortex dan orbitofrontal PFC
B. Koneksi resiprokal antara amigdala dengan periaqueductal gray
C. Aktivasi parabrachial nucleus (PBN) oleh amigdala
D. Aktivasi Hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) Axis oleh amigdala
E. Aktivasi Locus coeruleus oleh amigdala

319 Seorang perempuan berusia 22 tahun, mahasiswa kedokteran, tidak dapat mempresentasikan materinya pada seminar ilmiah
sehingga banyak tugas presentasinya yang tertunda. Pasien takut kepada seniornya meskipun mengetahui bahwa mereka
mendukung pasien. Pasien juga mengalami kesulitan berbicara di depan orang lain dan juga menghindari pergi ke pesta. Apakah
faktor yang paling mungkin memicu keluhan ini?
A. Individu memiliki riwayat ketakutan yang sama sebelumnya
B. Individu takut akan mempermalukan dirinya
C. Individu takut akan menyinggung perasaan orang lain
D. Individu memiliki trauma masa kanak yang tidak terungkapkan
E. Individu takut materinya tidak disukai oleh seniornya

320 Seorang laki-laki berusia 32 tahun datang ke poli Psikiatri dengan keluhan takut bila berada dalam lift dan di ruangan sempit
lainnya yang dialami sejak 2 tahun terakhir. Selama ini pasien mencoba untuk menahan rasa takut yang dialami namun justru
semakin memberat. Keluhan ini dialami sejak menonton berita orang terjebak dalam lift dan akhirnya meninggal dunia. Dokter
telah memberikan terapi SSRI untuk pasien namun pasien masih ragu untuk naik lift. Apakah terapi tambahan yang tepat untuk
pasien ini?
A. Cognitive Behavior Therapy
B. Dialectical Behavior Therapy
C. Systematic Desensitization Therapy
D. Graded Exposure Therapy
E. Flooding Therapy

321 Seorang laki-laki 32 tahun datang ke poli Psikiatri dengan keluhan takut bila berada dalam lift dan di ruangan sempit lainnya
yang dialami sejak 2 tahun terakhir. Selama ini pasien mencoba untuk melawan rasa takut yang dialami namun justru semakin
memberat. Keluhan ini dialami sejak menonton berita orang terjebak dalam lift dan akhirnya meninggal dunia. Dokter telah
memberikan terapi SSRI untuk pasien. Apakah terapi edukatif yang langsung diperagakan oleh terapis untuk menangani pasien?

A. Psikoterapi Individu
B. Participant Modelling
C. Supportive Therapy
D. Modelling Adaptive Behavior
E. Sustaining Comments

322 Seorang perempuan berusia 22 tahun, mahasiswa kedokteran, tidak dapat mempresentasikan materinya pada seminar ilmiah
sehingga banyak tugas presentasinya yang tertunda. Pasien takut kepada seniornya meskipun mengetahui bahwa mereka
mendukung pasien. Pada wawancara psikiatrik, diketahui bahwa ayah pasien pernah mengalami gangguan yang serupa dan
telah mendapatkan penanganan dari dokter. Selain itu pasien memiliki riwayat takut ditinggal sendirian saat masih berusia 14
tahun setelah ibu pasien meninggal karena kecelakaan saat berkendara dengan pasien. Apakah faktor utama yang memperburuk
prognosis pada pasien ini?
A. Riwayat trauma masa kecil
B. Riwayat cemas perpisahan
C. Usia onset relatif masih muda
D. Diagnosis Fobia Sosial
E. Faktor Genetik

323 Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke poli Psikiatri dengan keluhan takut pada kucing. Setiap pasien melihat kucing,
pasien langsung berteriak ketakutan dan berkeringat dingin disertai jantung berdebar kencang. Situasi ini sudah dialami pasien
sejak 4 tahun lalu dan semakin memberat. Dalam wawancara terapi :

Pasien : Setiap kali saya melihat kucing atau bahkan mendengar suaranya saja, saya langsung takut lepas kendali diri.
Terapis : Saya pikir anda tidak akan kehilangan kendali karena anda selalu takut dengan hal itu, tapi anda selalu bisa mengontrol
diri dengan baik.

Dalam psikoterapi supportif, apakah tujuan dari kalimat yang diungkapkan oleh terapis?
A. Esteem building (Praise)
B. Esteem building (Reassurance)
C. Alliance building (Expression of empathy)
D. Alliance building (Sustaining Comments)
E. Alliance building (Self Disclosure)

324 Seorang laki-laki berusia 38 tahun datang ke Poliklinik Psikiatri karena keluhan selalu merasa cemas dan waspada berlebihan
yang disertai perasaan sedih. Pasien selalu teringat akan peristiwa kebakaran rumah pasien yang akhirnya merenggut nyawa
ketiga anak pasien 4 bulan yang lalu. Hal ini membuat pasien selalu mimpi buruk tentang peristiwa itu. Apakah terapi lini
pertama yang dianjurkan?
A. Selective Serotonine Norepinefrin Reuptake Inhibitor dan CBT
B. Selective Serotonine Norepinefrin Reuptake Inhibitor dan EMDR
C. Selective Serotonine Reuptake Inhibitor dan CBT
D. Selective Serotonine Reuptake Inhibitor dan EMDR
E. Selective Serotonine Reuptake Inhibitor dan Psikoterapi Psikodinamik

325 Seorang perempuan berusia 22 tahun datang dengan orang tuanya ke Poli Psikiatri dengan keluhan selalu cemas bila suaminya
pergi bekerja dan pasien ditinggal sendirian. Pasien baru menikah 1 bulan yang lalu. Pasien merasa khawatir bila suaminya
selalu pulang malam karena bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan. Apakah tindakan edukasi yang sebaiknya
diberikan kepada pasien dan keluarganya?
A. Menyarankan untuk berpisah sementara waktu sampai pasien bisa menerima kondisi suaminya
B. Memberikan dukungan kepada pasien untuk setiap usaha yang dilakukan untuk melawan perasaan khawatir yang dialami.
C. Menyarankan kepada suami pasien untuk memilih shift kerja yang memungkinkan untuk tidak pulang malam.
D. Memberikan motivasi kepada pasien untuk secara jujur terbuka kepada suaminya terkait kekhawatiran yang dialami.
E. Menyarankan kepada kedua orangtua untuk mendampingi pasien dan suaminya dalam menghadapi ketakutan pasien

326 Seorang laki-laki berusia 37 tahun datang ke poliklinik psikiatri dengan keluhan rasa takut berlebihan setiap kali mengingat
kejadian gempa yang pernah dialami oleh pasien 2 bulan yang lalu. Keluhan ini disertai adanya gangguan tidur, dan bila tertidur,
pasien bermimpi seakan-akan mengalami kembali kejadian tersebut. Apakah tata laksana yang masih kontroversi untuk pasien
ini?
A. SSRI + terapi kelompok
B. SSRI + MAOI
C. SSRI + psikoterapi psikodinamik
D. SSRI + CBT
E. SSRI + EMDR

327 Seorang laki-laki berusia 37 tahun datang ke poliklinik psikiatri bersama istrinya dengan keluhan rasa takut berlebihan sejak
2 bulan yang lalu disertai gangguan tidur. Keluhan ini muncul bila pasien mengingat kejadian kecelakaan mobil yang
merenggut nyawa anaknya 3 bulan yang lalu. Dari alloanamnesis didapatkan bahwa tidak ada riwayat penggunaan zat
maupun gangguan medis lainnya. Menurut istri pasien, pasien adalah seorang suami dan ayah yang baik dan bertanggung
jawab. Apakah faktor yang menunjang prognosis baik pada pasien ini?
A. Fungsi premorbid yang baik

B. Adanya jaminan kesehatan

C. Jarak dengan fasilitas kesehatan dekat

D. Stessor yang jelas

E. Usia muda

Pembahasan : Bagaimana perjalanan penyakit dari pasien PTSD ?


Prognosis pada penyakit PTSD berbeda-beda tergantung pada pasien. Prognosis yang baik ditentukan dengan
onset gejala yang cepat, durasi gejala yang singkat, fungsi pramorbid yang baik, dukungan sosial yang kuat,
tidak adanya gangguan psikiatri, kondisi medis, dan penggunaan zat berbahaya lainnya. Prognosis yang buruk
pada umumnya dialami oleh pasien yang berusia sangat muda dan lanjut usia. Sedangkan pasien pada usia
pertengahan, dapat ditoleransi lebih baik.8
328 Seorang perempuan berusia 30 tahun didiagnosis dengan PTSD datang ke poliklinik psikiatri untuk sesi psikoterapi
psikodinamik. Tiga hari yang lalu terjadi hujan deras disertai angin kencang. Pada sesi psikoterapi psikodinamik sesi kesebelas
tersebut, pasien menceritakan kejadian yang dialami mirip dengan kejadian gempa yang pernah dialaminya beberapa tahun
yang lalu.
Berikut cuplikan wawancara dokter-pasien :
D : Coba ceritakan bagaimana keadaanmu 1 minggu terakhir?
P : Tiga hari lalu terjadi hujan deras disertai angin kencang. Saya merasa sangat ketakutan. Saya coba menelpon Dokter tapi
Dokter tidak angkat.
D : Ya saat itu tentu tidak mudah buat Anda ya….
P : Iya dokter. Syukurnya saya bisa menenangkan diri saya sendiri.
D : Bagus ya, kamu sudah bisa menenangkan diri sendiri.
P : Iya dokter. Perlahan saya sudah bisa mengatasinya sendiri meski masih berat.
D : Situasi yang Anda alami mirip seperti kejadian saat gempa itu ya?
P : Menganggukkan kepala perlahan
D : Anda sudah bisa mengatasi sendiri situasi sulit yang dialami dan itu sangat baik.
Apakah kalimat yang tidak menunjukkan psikoterapi suportif pada cuplikan wawancara di atas?
A. Coba ceritakan bagaimana keadaanmu 1 minggu terakhir?
B. Ya saat itu memang tidak mudah buat Anda
C. Bagus ya, Anda sudah bisa menenangkan diri sendiri.
D. Situasi yang I alami mirip seperti kejadian saat gempa itu ya?
E. Anda sudah bisa mengatasi sendiri situasi sulit yang dialami dan itu sangat baik

329

Seorang perempuan berusia 30 tahun didiagnosis dengan PTSD datang ke poliklinik psikiatri untuk sesi psikoterapi psikodina
disertai angin kencang. Pada sesi psikoterapi psikodinamik sesi keempat tersebut, pasien menceritakan kejadian yang dialam
dialaminya beberapa tahun yang lalu.
Berikut cuplikan wawancara dokter-pasien :
D : Coba ceritakan bagaimana keadaanmu 1 minggu terakhir?
P : Tiga hari lalu terjadi hujan deras disertai angin kencang. Saya merasa sangat ketakutan. Saya coba menelpon Dokter tapi D
angkat.
D : Ya saat itu tentu tidak mudah buat Anda ya….
P : Iya dokter. Syukurnya ada Ibu saya yang bisa menenangkan saya.
D : Situasi yang Anda alami mirip seperti kejadian saat gempa itu ya?
Perasat apa yang digunakan dokter di akhir cuplikan wawancara tersebut di atas?
A. Konfrontasi
B. Interpretasi
C. Klarifikasi
D. Validasi empati
E. Praise

330 Seorang perempuan berusia 37 tahun dengan diagnosis gangguan penyesuaian datang ke poli Psikiatri untuk sesi CBT. Pasien
baru bisa bertemu dengan anaknya sebulan yang lalu karena anak dibawa oleh mantan suaminya selama 10 tahun. Dua minggu
yang lalu anak tersebut meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Pada sesi CBT yang kedua, pasien mengeluh masih sangat
sedih dan belum ada perbaikan sama sekali. Pasien mulai merokok dan minum alkohol supaya kesedihannya berkurang…..
Berikut cuplikan wawancara dokter-pasien :
D : Apa yang ibu dapatkan dengan merokok dan minum alkohol?
P : Lumayan dok, kesedihan saya sedikit berkurang.
D : Apakah ibu mengerti dampak negatif jangka panjang dari merokok dan minum alkolhol?
P : Sebenarnya saya sangat tahu dampaknya, dada saya sering sesak karena kebanyakan merokok. Saya juga jadi sering
bolos kerja.
Apakah yang dilakukan oleh pasien dalam cuplikan wawancara tersebut di atas?
A. Activating event
B. Konsekuensi dari emosi
C. Maintaning consequences
D. Irrational belief
E. Pikiran alternatif
Pembahasan :

Activating event (A) yaitu segenap peristiwa luar yang dialami individu. Peristiwa pendahulu yang berupa fakta, kejadian,
tingkah laku, atau sikap orang lain. Perceraian dalam keluarga, kelulusan bagi siswa, dan putus hubungan merupakan contoh
activating event bagi seseorang. Belief (B) yaitu keyakinan, pandangan, nilai, atau verbalisasi diri individu terhadap suatu
peristiwa. Keyakinan seseorang ada dua macam, yaitu keyakinan yang rasional (rational belief atau rB) dan keyakinan yang
tidak rasional (irrasional belief atau iB). Keyakinan rasional merupakan cara berpikir atau keyakinan yang tepat, masuk
akal, bijaksana, dan produktif. Keyakinan yang tidak rasional merupakan keyakinan atau sistem berpikir yang salah, tidak
masuk akal, emosional, sehingga tidak produktif. Emotional consequence (C) merupakan konsekuensi emosional sebagai
akibat atau reaksi individu dalam bentuk perasaan senang atau hambatan emosi dalam hubungannya dengan antecendent
event (A). Konsekuensi emosional ini bukan akibat langsung dari A tetapi disebabkan oleh beberapa variabel antara dalam
bentuk keyakinan (B) baik yang rB maupun yang iB.

3313 Seorang laki-laki berusia 38 tahun datang ke Poliklinik Psikiatri karena keluhan selalu merasa cemas dan
31 waspada berlebihan yang disertai perasaan sedih. Pasien selalu teringat akan peristiwa kebakaran rumah
pasien yang akhirnya merenggut nyawa ketiga anak pasien 4 bulan yang lalu. Terapis menggunakan terapi
Gestalt untuk menolong pasien. Apakah tahapan-tahapan yang dilakukan oleh terapis?

A. Safety, stability, confrontation dan integration

B. Safety, stability, integration dan confrontation

C. Stability, safety, confrontation dan integration

D. Stability, safety, integration dan confrontation

E. Stability, integration, safety dan confrontation

332 Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun diantar ke poli psikiatri oleh orang tuanya dengan keluhan kesulitan mengikuti pelajaran
di SMP. Pasien sudah merasa kesulitan mengikuti pelajaran sejak SMP kelas 1 sehingga tidak naik kelas. Dari alloanamnesis
didapatkan bahwa sejak SD pasien sudah sulit mengikuti pelajaran. Walaupun sudah diberi pelajaran tambahan, pasien tetap
sulit mengejar pelajaran dan guru-gurunya juga kesulitan mengajar pasien. Apakah salah satu penyebab dari gangguan ini?

A. Fisiologi

B. Lingkungan

C. Perinatal

D. Sindrom metabolic

E. Intoksikasi

Pembahasan : Kaplan dan Sadock


Etiologi Retardasi Mental :

- Faktor genetic: Down syndrome, Fragile X syndrome, Prader willi syndrome, Fenilketonuria, Gangguan rett, Lesc
Nyhan syndrome

- Faktor perkembangan dan factor didapat

Periode prenatal infeksi maternal selama kehamilan (rubella, AIDS), sindrom alcohol janin, pajanan obat prenatal, komplikasi
kehamilan

Periode Perinatal bayi premature dan BBLR memiliki resiko gangguan neurologis dan intelektual yang nyataselama masa
sekolah

Gangguan masa kanak-kanan yang didapat à infeksi, trauma kepala

Faktor Lingkungan dan Sosiokulturan à ketidakstabilan keluarga, sering berpindah-pindah, jumlah pengasuhan yang banyak
tetapi tidak memadai dapat mengurangi hubungan emosional yang penting pada bayi, menyebabkan gagal tumbuh serta
potensi terhadap otak yang sedang berkembang

333 Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun diantar ke poli psikiatri oleh orang tuanya dengan keluhan kesulitan mengikuti
pelajaran di SMP. Pasien sudah merasa kesulitan mengikuti pelajaran sejak SMP kelas 1 sehingga tidak naik kelas. Dari
alloanamnesis didapatkan bahwa sejak SD pasien sudah sulit mengikuti pelajaran. Walaupun sudah diberi pelajaran
tambahan, pasien tetap sulit mengejar pelajaran dan guru-gurunya juga kesulitan mengajar pasien. Apakah anamnesis yang
paling diperlukan untuk menegakkan diagnosis?
A. Kemampuan memusatkan perhatian
B. Kemampuan bersosialisasi
C. Daya ingat jangka panjang
D. Kemampuan intelektual
E. Kemampuan mengalihkan perhatian

Pembahasan :
Menurut PPDGJ III
Pedoman Diagnostik
· Tingkat kecerdasan (inteligensia) bukan satu-satunya karakteristik, melainkan harus sinilai berdasarkan sejumlah besar
ketrampilan spesifik yang berbeda. Meskipun ada kecenderungan umum bahwa semua ketrampilan ini akan berkembang ke
tingkat yang sama pada setiap individu, namun dapat terjadi suatu ketimpangan yang besar, khususnya pada penyandang
retardasi mental. Orang tersebut mungkin memperlihatkan hendaya berat dalam satu bidang tertentu (misalnya bahasa), atau
mungkin mempunyai suatu area ketrampilan tertentu yang lebih tinggi (misalnya tugas visuo-spasial sederhana) yang
berlawanan dengan latar belakang adanya retardasi mental berat. Keadaan ini menimbulkan kesulitan pada saat menentukan
kategori diagnosis.
· Penilaian tingkat kecerdasan harus berdasarkan semua informasi yang tersedia, termasuk temuan klinis, perilaku adptif (yang
dinilai dalam kaitan dengan latar belakang budayanya), dan hasil tes psikometrik.
· Untuk diagnosis yang pasti, harus ada penurunan tingkat kecerdasan yang mengakibatkan berkurangnya kemapuan adaptasi
terhadap tuntutan dari lingkungan sosial biasa sehari-hari.
· Gangguan jiwa dan fisik yang menyerta retardasi mental, mempunyai pengaruh besar pada gambaran klinis dan penggunaan
dari semua ketrampilannya.
· Penilaian diagnostik adalah terhadap ”kemampuan umum” global ability) bukan terhadap suatu area tertentu yang spesifik
dari hendaya atau ketrampilan.
Retardasi mental ringan IQ : 50-69
Retardasi mental sedang IQ : 35-49
Retardasi mental berat IQ : 20-34
Retardasi mentalsangat berat IQ : <20
334
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun diantar ke poli psikiatri dengan membawa surat rujukan dari Psikolog
Klinis dengan diagnosis sementara retardasi mental berdasarkan skor intelligence quotient (IQ). Apakah
pemeriksaan status mental utama yang perlu dilakukan selanjutnya?
A. Keterampilan adaptif pasien
B. Kemampuan berpikir abstrak
C. Kemampuan berpikir konkrit
D. Keterampilan sosial
E. Keterampilan berbahasa
Pembahasan : Kaplan dan Sadock
Kriteria Diagnosis DSM IV TR Retardasi mental
A. Fungsi intelektual secara signifikan dibawah rerata: IQ kira-kira 70 atau kurang
pada tes IQ yang diberikan secara individual (untuk bayi, penilaian klinis berupa
fungsi intelektual yang secara signifikan dibawah rerata)
B. Defisist atau hendaya yang terjadibersamaan di dalam fungsi adaptif saat ini (yi.
Efektivitas seseorang di dalam memenuhi standar yang diharapkan oleh
kelompok budaya untuk usianya) dalam sedikitnya dua area berikut : komunikasi,
perawatan diri, kehidupan di rumah, keterampilan sosial/interpersonal.
Penggunaan sumber komutas, pengarahan diri, keterampilan akademik
fungsional, bekerja, bersantai, Kesehatan, dan keamanan

A. Onset sebelum usia 18 tahun

335 Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun diantar ke poli psikiatri oleh orang tuanya dengan keluhan kesulitan mengikuti
pelajaran di SMP. Pasien sudah merasa kesulitan mengikuti pelajaran sejak SMP kelas 1 sehingga tidak naik kelas. Dari
alloanamnesis didapatkan bahwa sejak SD pasien sudah sulit mengikuti pelajaran. Bila pemeriksa ingin mengukur IQ
menggunakan Stanford Binet, apakah yang harus dilakukan pemeriksa?

A. Membandingkan antara usia kognitif dan usia kronologis.


B. Membandingkan antara usia kognitif dan usia adaptif.
C. Membandingkan antara usia adaptif dan usia biologis
D. Membandingkan antara usia adaptif dan usia kronologis.
E. Membandingkan antara usia kognitif dan usia biologis.

336 Seorang anak perempuan berusia 10 tahun diantar oleh orang tuanya ke poli psikiatri dengan keluhan sulit mengikuti pelajaran
di sekolah. Dari hasil pemeriksaan menunjukkan usia kognitif pasien adalah 5 tahun. Apakah diagnosis dan IQ yang mungkin
pada pasien ini?

A. Retardasi mental perbatasan : skor IQ 70-89


B. Retardasi mental ringan : skor IQ 50–69
C. Retardasi mental sedang : skor IQ 35–49
D. Retardasi mental berat : skor IQ 20–34
E. Retardasi mental sangat berat : skor IQ <20

337 Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun diantar ke poli psikiatri oleh orang tuanya dengan keluhan kesulitan mengikuti
pelajaran sejak SMP kelas 1 sehingga tidak naik kelas. Dari alloanamnesis didapatkan bahwa walaupun sudah diberi pelajaran
tambahan, pasien tetap sulit mengejar pelajaran dan guru-gurunya juga kesulitan mengajar pasien. Orang tua pasien menjadi
frustrasi terhadap pasien dan sering memarahi pasien. Apakah tata laksana yang bisa diberikan kepada orang tua pasien?
A. Behavior therapy
B. Cognitive behavior therapy
C. Benzodiazepin
D. Fluoxetin
E. Mentalization based therapy

338 Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke poli psikiatri bersama anak laki-lakinya yang berusia 18 tahun. Ibu mengeluhkan
perilaku anaknya yang “sulit diatur” dan sering keluar rumah bersama teman-temannya, pulang pagi serta sering ugal-ugalan di
jalan. Ibu dan anak tersebut setuju melakukan sesi psikoterapi analisis transaksional. Berikut cuplikan percakapan ibu dan anak
:
Ibu : Apa yang harus ibu lakukan agar kamu bisa mengikuti nasehat ibu?
Anak : Ya, ibu percaya saja sama saya, saya kan tidak macam-macam.
Ibu : Ibu akan selalu membantumu, sebaik-baiknya nak, semampu ibu.
Apakah yang dilakukan oleh ibu pada akhir cuplikan wawancara tersebut di atas?
A. Negative stroke
B. Unconditional stroke
C. Conditional stroke
D. Sensation hunger
E. Recognition hunger

339 Seorang laki-laki berusia 30 tahun diantar oleh polisi ke IGD RSJ karena melakukan pengrusakan di sekitar tempat tinggalnya
dan dilaporkan ke polisi oleh tetangganya. Terperiksa sering mengacau di daerah tersebut, ikut balapan liar, dan sering
menggunakan narkotika bersama teman-temannya. Keluarga pasien sudah tidak sanggup lagi mengatur pasien. Dari
pemeriksaan psikiatrik tidak ditemukan gangguan persepsi dan isi pikir. Dari pihak kepolisian meminta visum et repertum
psychiatricum. Apakah kesimpulan yang paling sesuai untuk kasus ini?

A. Terperiksa tidak menyadari, tidak memahami dan tidak dapat memilih dan mengarahkan kemauannya.
B. Terperiksa menyadari, tetapi tidak memahami dan tidak mampu memilih dan mengarahkan kemauannya.
C. Terperiksa menyadari, memahami tetapi tidak mampu memilih dan mengarahkan kemauannya.
D. Terperiksa melakukan suatu pelanggaran hukum tanpa merencanakan terlebih dahulu.
E. Terperiksa melakukan pelanggaran hukum dengan suatu perencanaan terlebih dahulu.

340 Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun diantar ke poli psikiatri dengan keluhan belum bisa bicara, sering memukul kepala, dan
melompat-lompat sambil berputar hampir setiap waktu, tidak menoleh ketika dipanggil namanya. Tidak ada kelainan pada saat
kehamilan dan persalinan dari Ibu pasien. Apakah yang bukan merupakan etiologi gangguan ini?
A. Genetik
B. Epigenetik
C. Trauma lahir
D. Faktor lingkungan
E. Hipermetilasi

341 Seorang anak perempuan berusia 3 tahun diantar ke Poli Psikiatri oleh ibunya dengan keluhan sering memukul kepalanya,
belum bisa bicara, sering melakukan gerakan-gerakan berulang tanpa tujuan yang jelas dan melompat-lompat sambil berputar
hampir setiap waktu. Apakah anamnesis tambahan yang penting untuk ditanyakan kepada ibunya?
A. Emosi anak bila keinginannya tidak dituruti
B. Prestasi anak di sekolah
C. Interaksi anak dengan orang tua
D. Kemampuan anak dalam fungsi sehari-hari
E. Respon anak terhadap perintah
F.

342 Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun diantar ke Poli Psikiatri oleh orang tuanya dengan keluhan gangguan yang berat dalam
kemampuan komunikasi sosial verbal dan nonverbal sehingga menyebabkan pasien tidak dapat berfungsi secara maksimal.
Pasien juga tidak mampu menginisiasi hubungan, tidak merespon pada orang lain, terdapat perilaku yang repetitif dan terbatas
yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Apakah pemeriksaan status mental yang semakin menjelaskan diagnosis pasien ini?
A. Perhatian
B. Persepsi
C. Daya ingat
D. Psikomotor
E. Verbalisasi

343 Seorang anak laki-laki umur 5 tahun dibawa ke poli psikiatri dengan keluhan sering memukul kepala, belum bisa bicara dan
melompat-lompat sambil berputar hampir setiap waktu, bahkan ketika ibunya memanggilnya dia asyik dengan mainannya dan
tidak menoleh ke arah panggilan. Apakah pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menentukan suplemen yang tepat bagi
pasien?
A. CT-scan kepala
B. MRI kepala
C. EEG
D. Analisa rambut
E. Pemeriksaan darah rutin

344 Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun diantar ke poli psikiatri dengan keluhan mengalami kesulitan berteman, bermasalah
dengan memulai dan mempertahankan percakapan timbal balik, membaca isyarat sosial, dan berbagi perasaannya dengan orang
lain. Dia melakukan kontak mata yang baik, memiliki intonasi bicara yang normal, menunjukkan ekspresi wajah yang
umumnya sesuai dengan situasi. Dia menunjukkan minat yang tampaknya tidak normal dalam intensitas dan fokus pada kereta
api dan dia terlibat dalam sedikit permainan imajinatif atau simbolis. Manakah dari persyaratan diagnostik gangguan spektrum
autisme yang tidak terpenuhi dalam kasus ini?

A. Defisit dalam timbal balik sosial-emosional.


B. Defisit dalam perilaku komunikatif nonverbal yang digunakan untuk interaksi sosial.
C. Defisit dalam mengembangkan dan memelihara hubungan.
D. Pola perilaku, minat, atau aktivitas yang terbatas dan berulang seperti yang dimanifestasikan oleh gejala dalam dua dari
empat kategori yang ditentukan.
E. Gejala dengan onset pada anak usia dini yang menyebabkan gangguan klinis yang signifikan.

345 Seorang laki-laki berusia 22 tahun diantar ke IGD RS dengan keluhan gemetar seluruh tubuh, kaku pada rahang dan leher serta
bicara cadel yang dialami sejak 2 hari yang lalu. Dari alloanamnesis didapatkan riwayat berobat ke Puskesmas 2 minggu yang
lalu karena gelisah dan memukul keluarganya. Oleh dokter di puskesmas, pasien diberi Haloperidol 5 mg 3 kali sehari serta 1
tablet Chlorpromazine 100 mg untuk malam hari. Apakah penanganan yang paling tepat diberikan untuk pasien ini?
A. Injeksi Sulfas Atropin 1 ampul/8 jam/intravena
B. Injeksi Dyphenhidramin 50 mg/8 jam/intravena
C. Injeksi Diazepam 10 mg/8 jam/intravena
D. Trihexyphenidil 2 mg/8 jam/oral
E. Bromokriptin 2,5 mg/8 jam/oral

346 Seorang perempuan berusia 22 tahun diantar oleh keluarga ke IGD rumah sakit dengan keluhan agak gelisah yang dialami sejak
1 bulan yang lalu. Pasien mengatakan selalu mendengar suara bisikan yang mengejeknya sehingga pasien menjadi mudah
marah. Pasien juga mengatakan bahwa keluarga ingin meracuninya. Pasien kemudian diberikan antipsikotik tipikal dan pasien
berjanji mau minum obat, sehingga diizinkan rawat jalan. Apakah edukasi yang perlu diberikan ke keluarga pasien?
A. Keluarga harus menelusuri riwayat keluarga yang mengalami gangguan jiwa
B. Keluarga harus memperhatikan gejala suara bisikan apakah sudah berkurang
C. Keluarga harus memperhatikan gejala efek samping yang mungkin muncul
D. Keluarga harus membawa pasien untuk kontrol kembali saat obatnya habis
E. Keluarga harus menjaga makanan dan minuman yang dikonsumsi pasien

347 Seorang laki-laki berusia 35 tahun, dikonsul dari bagian neurologi dengan gejala tremor, rigiditas, dan gerakan berulang, telah
diberi pengobatan dengan anti kolinergik namun tidak ada perbaikan. Dari anamnesis didapatkan riwayat berobat dengan
antipsikotik tipikal selama 2 tahun di puskesmas. Pada pemeriksaan, didapatkan ada gerakan mengunyah walaupun pasien
tidak sedang makan dan tampak gerakan pada jari seperti sedang menghitung uang, yang berulang dan tidak bisa dikendalikan
oleh pasien. Apakah kondisi pada pasien ini yang mendukung ke arah prognosis buruk?
A. Extra piramidal syndrom
B. Parkinsonism
C. Distonia
D. Akatisia
E. Tardive diskinesia

348 Seorang laki-laki berusia 28 tahun diantar ke IGD rumah sakit dengan keluhan lidah menjulur keluar, mata melirik ke atas,
badan tampak kaku, gemetar dan tidak bisa diam. Pasien sebelumnya mendapat suntikan antipsikotik di poli psikiatri 4 jam
sebelumnya karena tampak bicara-bicara sendiri dan marah-marah terhadap semua keluarga. Apakah pemeriksaan selanjutnya
yang perlu dilakukan pada pasien tersebut?
A. Penilaian kesadaran dengan CAM
B. Penilaian tremor
C. Penilaian cogwheel rigidity
D. Penilaian quality of life pasien
E. Penilaian extrapyramidal symptom rating scale

349 Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke poliklinik psikiatri dengan keluhan kenaikan nafsu makan dan berat badan yang
dialami sejak mengkonsumsi obat olanzapine 1 bulan yang lalu. Pasien diberi olanzapine karena sebelumnya mengeluh
mendengar suara bisikan yang mengejeknya sehingga pasien menjadi mudah marah.
Berikut cuplikan wawancara dokter-pasien :
D : Bagaimana keadaan Anda sejak pertemuan terakhir?
P : Nafsu makan dan berat badan saya meningkat dalam 1 bulan terakhir ini, Dok. Sepertinya sejak saya minum olanzapine
ini.
D : Salah satu efek samping obat ini adalah peningkatan berat badan, tetapi hal ini akan stabil kembali seiring dengan
pengaturan dosis.
P : Baik, Dok, saya akan tetap minum obat sesuai arahan dokter.
D : Baik sekali tekad Anda untuk minum obat sesuai anjuran dokter.

Apakah prasat psikoterapi suportif yang digunakan oleh terapis pada kalimat terakhir?
A. Reassurance
B. Normalizing
C. Universalizing
D. Praise
E. Advice

350 Seorang perempuan, umur 38 tahun rawat inap dengan gagal ginjal kronik, dikonsulkan ke psikiatri keluhan gelisah sejak 3
hari. Oleh psikiatri, diberikan antipsikotik tipikal. 4 jam kemudian mata pasien melirik ke atas, badan tampak kaku dan
hipersalivasi. Apakah diagnosis CLP yang dialami pasien tersebut?
A. Psychiatric presentation of mental medical condition
B. Psychiatric reaction of medical condition or treatment
C. Medical presentation of psychiatric condition
D. Comorbid psychiatric and medical condition
E. Medical complication of psychiatric condition or treatment

351 Seorang laki-laki, usia 79 tahun, datang diantar keluarga karena menjadi sangat pelupa sejak 1 tahun yang lalu. Menurut
keluarga, sejak 6 bulan yang lalu pasien menunjukkan penurunan kemampuan berpikir sehingga sangat mengganggu aktivitas
pasien berjualan di warung. Saat wawancara pasien mengakui bahwa ia menjadi pelupa terutama pada hal-hal yang baru terjadi.
Pasien didiagnosis dengan demensia dan mendapatkan terapi farmakologi dan non farmakologi berupa psikoterapi supportif.

Pernyataan yang benar terkait pemberian psikoterapi suportif pada kasus dengan diagnosis seperti di atas adalah:
A. Dapat mengurangi tingkat stress pada pasien.
B. Tehnik sangat berbeda dengan pasien dewasa.
C. Pemberian advis secara langsung tidak disarankan.
D. Penjelasan tentang penyakit kepada pasien tidak disarankan
E. Semua benar

352 Seorang laki-laki, usia 79 tahun, datang diantar keluarga karena menjadi sangat pelupa sejak 1 tahun yang lalu. Menurut
keluarga, sejak 6 bulan yang lalu pasien menunjukkan penurunan kemampuan berpikir sehingga sangat mengganggu aktivitas
pasien berjualan di warung. Saat wawancara pasien mengakui bahwa ia menjadi pelupa terutama pada hal-hal yang baru terjadi.
Pasien didiagnosis dengan demensia dan mendapatkan terapi farmakologi dan non farmakologi berupa psikoterapi supportif.
Perjalanan penyakit pada kasus seperti di atas diantaranya:
A. Perburukan fungsi kognitif.
B. Gangguan fungsi harian.
C. Perburukan kondisi komorbid.
D. Berkurangnya angka harapan hidup.
E. Semua benar
353 Seorang laki-laki, usia 79 tahun, datang diantar keluarga karena menjadi sangat pelupa sejak 1 tahun yang lalu. Menurut
keluarga, sejak 6 bulan yang lalu pasien menunjukkan penurunan kemampuan berpikir sehingga sangat mengganggu aktivitas
pasien berjualan di warung. Saat wawancara pasien mengakui bahwa ia menjadi pelupa terutama pada hal-hal yang baru terjadi.
Pasien didiagnosis dengan demensia dan mendapatkan terapi farmakologi dan non farmakologi berupa psikoterapi supportif.
Edukasi yang perlu dilakukan pada pengasuh pasien pada kasus tersebut adalah:
A. Edukasi tentang penyakit.
B. Edukasi tentang cara pengasuhan.
C. Edukasi tentang problem solving skills.
D. Edukasi untuk mempertahanan jaringan sosial
E. Semua benar

354 Seorang laki-laki, usia 79 tahun, datang diantar keluarga karena menjadi sangat pelupa sejak 1 tahun yang lalu. Menurut
keluarga, sejak 6 bulan yang lalu pasien menunjukkan penurunan kemampuan berpikir sehingga sangat mengganggu aktivitas
pasien berjualan di warung. Saat wawancara pasien mengakui bahwa ia menjadi pelupa terutama pada hal-hal yang baru terjadi.
Pasien didiagnosis dengan demensia dan mendapatkan terapi farmakologi dan non farmakologi berupa psikoterapi supportif.
Pemeriksaan tambahan yang diperlukan pada kasus tersebut adalah:
A. NPI
B. CAM (Confusion Assessment Method)
C. GMF
D. HHIE-S
E. Semua benar

355 Seorang laki-laki berusia 20 tahun mengalami perilaku yang aneh seperti lari ke tengah jalan raya, berpikiran curiga, melihat
ada orang yang sedang mengejarnya dan cemas. Pasien diketahui baru menggunakan ganja. Hal yang tepat untuk dijelaskan
kepada pasien adalah sebagai berikut:
A. Gejala putus zat ganja dapat menurunkan nafsu makan, menyebabkan terjadinya halusinasi, jantung berdebar-debar dan
dapat menyebabkan terjadinya delirium
B. Penggunaan ganja dapat menyebabkan perasaan bersemangat, menyebabkan terjadinya halusinasi, jantung berdebar-debar
dan dapat menyebabkan terjadinya depresi
C. Penggunaan ganja dapat menyebabkan perasaan rileks dan menyenangkan, menyebabkan terjadinya halusinasi, mata
merah, jantung berdebar-debar dan dapat menyebabkan terjadinya ketergantungan
D. Penggunaan ganja dapat menyebabkan energi berlebihan, menyebabkan terjadinya gangguan memori, mudah marah dan
dapat menyebabkan terjadinya kanker dan meningkatkan risiko gangguan psikiatri lainnya
E. Gejala putus zat ganja dapat menyebabkan mudah lapar, nyeri, cemas, dan dapat menyebabkan terjadinya kanker

356 Seorang laki-laki berusia 20 tahun mengalami perilaku yang aneh seperti lari ke tengah jalan raya, berpikiran curiga, melihat
ada orang yang sedang mengerjarnya dan cemas. Pasien diketahui rutin menggunakan ganja. Terapi apa yang jika gejala
menetap dapat diberikan kepada pasien ini?
A. Haloperidol
B. Buspiron
C. Benzodiazepin
D. Sertraline
E. Valproic acid

diberikan dengan dosis 1-2 mg jika ada gejala psikotik

357 Seorang laki-laki berusia 20 tahun mengalami perilaku yang aneh seperti lari ke tengah jalan raya, berpikiran curiga, melihat
ada orang yang sedang mengerjarnya dan cemas. Pasien diketahui rutin menggunakan ganja. Setelah kondisi pasien stabil, untuk
membuat pasien dapat memahami perasaan tidak nyaman yang sering membuat pasien menggunakan ganja maka dilakukan
terapi:
A. Cognitive Behavioral Therapy
B. Contingency Management
C. Motivational Enhancement Therapy
D. Relapse Prevention
E. Mindfulness Based Cognitive Therapy
358 Seorang laki-laki berusia 20 tahun mengalami perilaku yang aneh seperti lari ke tengah jalan raya, berpikiran curiga, melihat
ada orang yang sedang mengerjarnya dan cemas. Pasien diketahui rutin menggunakan ganja. Setelah kondisi pasien stabil, untuk
membuat pasien dapat mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari ganja maka dilakukan terapi:
A. Cognitive Behavioral Therapy
B. Contingency Management
C. Motivational Enhancement Therapy
D. Relapse Prevention
E. Mindfulness Based Cognitive Therapy

359 Seorang laki-laki berusia 20 tahun mengalami perilaku yang aneh seperti lari ke tengah jalan raya, berpikiran curiga, melihat
ada orang yang sedang mengerjarnya dan cemas. Pasien diketahui rutin menggunakan ganja. Setelah kondisi pasien stabil,
pasien diberikan kupon makanan jika dapat tidak menggunakan ganja selama 1 minggu. Terapi ini menggunakan pendekatan
terapi:
A. Cognitive Behavioral Therapy
B. Contingency Management
C. Motivational Enhancement Therapy
D. Relapse Prevention
E. Mindfulness Based Cognitive Therapy

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3083448/

360 Seorang laki-laki berusia 20 tahun mengalami perilaku yang aneh seperti lari ke tengah jalan raya, berpikiran curiga, melihat
ada orang yang sedang mengerjarnya dan cemas. Pasien diketahui rutin menggunakan ganja. Setelah kondisi pasien stabil, untuk
membuat pasien dapat menyadari hal-hal apa saja yang dapat membuatnya menginginkan kembali ganja maka dilakukan terapi:
A. Cognitive Behavioral Therapy
B. Contingency Management
C. Motivational Enhancement Therapy
D. Relapse Prevention
E. Mindfulness Based Cognitive Therapy

361 Seorang laki-laki berusia 20 tahun mengalami perilaku yang aneh seperti lari ke tengah jalan raya, berpikiran curiga, melihat
ada orang yang sedang mengerjarnya dan cemas. Pasien diketahui menggunakan ganja terutama jika mengalami fase semangat
berlebihan dan atau sedang dalam fase sedih. Kemungkinan diagnosis yang paling tepat untuk pasien ini adalah
A. Gangguan afektif bipolar dengan intoksikasi ganja
B. Gangguan afektif bipolar dengan gejala psikotik
C. Gangguan Skizoafektif tipe manik dengan gejala psikotik
D. Drug (ganja) induced psychosis
E. Prodromal Schizophrenia

362 Seorang laki-laki berusia 33 tahun, menikah. nampak depresi berat, bercerita bahwa dia menikmati berpakaian sebagai
perempuan dan melakukan masturbasi. Dia menemukan cross-dressing sangat menggairahkan seksual nya. Istrinya sangat
marah dengan perilakunya dan memengaruhi hubungan perkawinan. Di tempat kerja berfungsi peran dan beraktivitas sebagai
laki-laki sejati. Dia pernah memiliki 2 pengalaman seksual dengan pria sebelum menikah. Dia mengaku sangat berkomitmen
dengan pernikahan dan menganggap istrinya menarik secara seksual.
Diagnosis yang paling tepat untuk pasien ini adalah:
A. Voyeurism
B. Exhibitionism
C. Gender dysphoria
D. Transvetic fetishism
E. Body dysmorphic disorder
363 Seorang pria 28 tahun dengan Gender dysphoria ingin menjalani operasi penggantian kelamin. Manakah dari langkah-langkah
penatalaksanaan berikut yang sangat terkait dengan hasil positif dari pergantian kelamin?
A. Skrining psikopatologi
B. Mengobati dengan hormone
C. Pengalaman nyata di masyarakat
D. Psikoterapi suportif berkelanjutan
E. Memberikan antidepresan sebelum operasi

364 Seorang anak laki-laki, 14 tahun mengalami Gender dysphoria dengan ketertarikan seksual sejenis. Kedua orang tuanya sangat
berkeberatan dengan keinginan anak laki-laki tersebut mengenakan pakaian perempuan dan ingin psikiater memberikan terapi
agar anak tersebut tidak berpikir seperti itu lagi. Anak itu bersedia untuk berbicara dengan psikiater, hanya jika dia dapat
mendiskusikan masalah pengucilan social yang dia alami karena keinginannya untuk menjadi seorang perempuan. Manakah
dari tindakan berikut yang paling tepat dilakukan psikiater?
A. Memberitahu sekolah untuk menerapkan mekanisme mengurangi pengucilan social.
B. Memberitahu orang tua untuk melarang anak tersebut mengenakan pakaian perempuan.
C. Memberitahu pasien bahwa gender dysphoria kemungkinan akan sembuh tepat waktu dengan psikoterapi saja
D. Memberitahu pasien bahwa psikoterapi telah terbukti membantu tetapi operasi penggantian kelamin juga merupakan
pilihan setelah dewasa
E. Memberitahu orang tua bahwa anak tersebut kemungkinan besar hanya akan bereksperimen dengan perilaku homoseks dan
akan beralih ke heteroseks setelah dewasa.

365 Seorang anak laki-laki, 12 tahun datang ke psikiater dan diduga gender dysphoria. Dia menyatakan ingin diobati untuk menunda
pubertas. Manakah dari langkah-langkah perawatan berikut yang paling tepat?
A. Skrining psikopatologi
B. Mengobatai dengan antidepresan
C. Mengobati denga hormone
D. Pengalaman nyata di masyakarat
E. Psikoterapi suportif berkelanjutan

366 Seorang pria berusia 19 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan benturan kepala. Dia mengalami penurunan
kesadaran dengan kondisi koma. Setelah dilakukan pemeriksaan CT scan didapatkan perdarahan intracranial di area frontal dan
temporal. Dokter melakukan operasi kraniotomi evakuasi. Beberapa hari setelah operasi, pasien sadar tetapi menunjukkan
perubahan perilaku. Setelah dikonsultasikan, pasien mengalami frontal lobe syndrome. Gejala yang termasuk ke dalam frontal
lobe syndrome diantaranya …
A. Halusinasi
B. Disinhibisi
C. Logorhea
D. Rigiditas
E. Hipertimik

367 Seorang pria berusia 40 tahun merasa yakin ada orang yang ingin berbuat jahat kepada dirinya. Setelah dikonfirmasi kepada
orang di sekitarnya, sebenarnya tidak ada orang yang berniat untuk berbuat jahat kepadanya. Dia tidak mengalami halusinasi.
Berdasarkan teori dinamik, mekanisme pertahanan jiwa yang digunakan oleh pasien adalah….
A. Denial
B. Introyeksi
C. Proyeksi
D. Somatisasi
E. Identifikasi proyeksi

F.

368 Seorang pria berusia 40 tahun sudah rutin berobat ke psikiater untuk keluhan disfungsi seksual berupa delayed ejaculation yang
dialaminya sejak 1 tahun yang lalu. Hal ini menyebabkan hubungan seksual dengan istrinya terganggu. Istri pasien juga sering
mengeluhkan hal tersebut, sehingga menjadi beban pikiran pasien. Ketika sedang sesi psikoterapi, terdapat dialog sebagai berikut
:

Pasien : setiap kali akan melakukan hubungan seksual, saya merasa takut tidak bisa memuaskan istri saya karena masalah
ejakulasi
Terapis : orang dengan masalah delayed ejaculation sering mengalami hal ini, namun ini bukan berarti anda tidak bisa
memuaskan istri anda
Teknik psikoterapi yang digunakan oleh terapis di atas adalah …
A. Encouragement
B. Praise
C. Advice
D. Reassurance
E. Clarification

F.
369 Seorang wanita berusia 20 tahun sedang dirawat inap di bangsal psikiatri karena keluhan agitasi, kebutuhan tidur harian
berkurang, membagi-bagikan barangnya kepada orang lain. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh psikiater, pasien didiagnosis
gangguan afektif bipolar episode kini manik dengan gejala psikotik. Pasien mendapatkan obat hingga kondisinya stabil dan
kooperatif. Sepulang rawat inap, pasien kontrol ke poli psikiatri. Selain mendapatkan obat, pasien mendapatkan psikoterapi.
Pada salah satu sesi terapi, pasien menceritakan kondisi di tempat kerjanya yang menjadi salah satu stressor sebelum pasien
mengalami perubahan perilaku dan akhirnya dirawat di bangsal psikiatri. Terdapat cuplikan dialog sebagai berikut :

Pasien : saya pikir bekerja lembur itu bisa membuat bos saya memberikan apresiasi kepada saya. Tapi ternyata dia hanya
memanfaatkan saya. Saya kesal sekali
Terapis : hal tersebut Nampak mengesalkan ya..apakah situasi tersebut familiar untukmu? Apakah kamu pernah mengalami hal
seperti ini dengan orang lain, misalnya dengan keluargamu?
Pasien : hmm..ya..itu sering terjadi dengan ayah saya. Ayah selalu menyuruh membereskan pekerjaan rumah. Tapi ayah selalu
mengeluh atas hasil pekerjaan saya. Dan saya selalu berusaha mengerjakan perintahnya, bangun pagi, mencuci piring, memasak,
membereskan dapur, menyapu rumah, dan ayah selalu berkata saya tidak baik bekerjanya.
Terapis : ya..itulah mengapa pola yang kamu alami di pekerjaan nampak familiar

Teknik psikoterapi yang digunakan oleh terapis adalah…


A. Klarifikasi
B. Konfrontasi
C. Validasi
D. Verbal-pading
E. Interpretasi

370 Seorang pria berusia 25 tahun mengalami keluhan cemas ketika bertemu dengan orang baru, presentasi di depan umum, dan
berada pada sekumpulan orang banyak. Keluhan tersebut mengganggu aktivitasnya sebagai karyawan yang mengharuskannya
bertemu klien dan mengadakan rapat rutin. Pasien kemudian berobat ke psikiater dengan harapan dapat menyembuhkan
keluhannya dan bisa bekerja dengan baik. Obat yang efektif untuk mengobati keluhan pasien adalah….
A. Duloxetine
B. Amitryptilin
C. Venlafaxine
D. Quetiapine
E. Alprazolam

Pembahasan: Alprazolam bisa digunakan untuk prevensi serangan panik pada phobia sosial

371 Seorang pria berusia 20 tahun yang didiagnosis skizofrenia mendapatkan obat haloperidol dari psikiater. Beberapa hari setelah
mulai minum haloperidol pasien menjadi tidak tenang, menggoyang-goyangkan kakinya, mondar-mandir. Pasien kemudian
dibawa kembali ke poli psikiatri oleh keluarganya, dan oleh psikiater dinyatakan bahwa pasien mengalami akathisia. Tatalaksana
farmakologis yang tepat untuk mengatasi akathisia yaitu…
A. Triheksifenidil
B. Valbenazine
C. Propranolol
D. Botulinum toxin
E. Lorazepam

372 Seorang pria berusia 25 tahun dibawa ke poli psikiatri karena ketergantungan LSD. Pada awalnya dia menggunakan LSD karena
diberi oleh temannya sesama pelukis. Menurut temannya, ketika menggunakan LSD bisa memberikan semangat dan ide yang
cemerlang untuk melukis. Saat sesi psikoterapi, terdapat cuplikan dialog sebagai berikut :

Pasien : saya masih merasa kurang semangat untuk melukis dok, dan kadang badan terasa tidak nyaman
Terapis : kamu sebaiknya mulai berolahraga
Pasien : untuk apa berolahraga dok?
Terapis : beberapa penelitian menyatakan bahwa olahraga dapat mengurangi gejala gangguan mood dan dapat meningkatkan
semangat untuk beraktivitas
Pada cuplikan wawancara tersebut, terapis melakukan teknik psikoterapi suportif berupa….
A. Anticipatory guidance
B. Reassurance
C. Reframing
D. Normalizing
E. Advice

373 Seorang wanita, 26 tahun, belum menikah, beragama Islam, kuliah S2. Datang ke poliklinik psikiatri untuk konsultasi. Pasien
mengeluhkan tentang kecemasannya bila bertemu oramg baru, atau bila diajak makan bareng dengan teman-temannya di cafe
atau resto. Pasien selalu menghindari untuk bertemu orang baru atau menolak ajakan teman-temannya. Bila dipaksakan, pasien
akan merasa berdebar-debar, tangan gemetar dan keringat dingin. Kondisi ini dialami sejak kuliah S1. Pasien didiagnosa
menderita Fobia Sosial. Berikut merupakan tatalaksana dari Fobia Sosial:
A. SSRI, Benzodiazepine, Buspirone
B. Venlafxine
C. Pada kasus yang berat, bisa diberikan kombinasi golongan MAOI irreversibel (phenelzine) dan MAOI reversibel (misal:
mocclobemide)
D. Hanya a dan b yang benar
E. Semua benar

374 Pasien wanita, 34 tahun, menikah, tidak bekerja. Pasien kontrol ke poli psikiatri. Pasien didiagnosa dengan Fobia spesifik pada
nasi. Pasien sejak SMP tidak mau makan nasi. Pasien telah mendapat obat-obatan. Kali ini, dokter juga melatih pasien untuk
relax ketika dihadapkan pada nasi (sebagai objek yang dihindari selama ini) dan memberikan sugesti bahwa nasi bukan object
yang menakutkan/membahayakan. Dan dokter juga menyarankan pasien untuk berlatih mensugesti diri sendiri selama di rumah.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh dokter merupakan bagian dari:
A. Psikoterapi suportif
B. Psikoterapi berorientasi tilikan diri
C. Implosion
D. Hipnoterapi
E. Desensitisasi

Pembahasan:

375 Agorafobia merupakan gangguan fobia yang palling berat dampaknya dalam kehidupan sosial dan fungsi pasien. Oleh karena
itu harus mendapatkan terapi yang tepat, termasuk melibatkan peran keluarga. Keluarga harus dilibatkan dalam proses
penyembuhan pasien, mengetahui penyebab penyakit dari pasien, dan merubah kebiasaan mereka yang berperan dalam
perkembangan penyakit pasien, merubah kebiasaan dan pola dalam keluarga yang menjadi salah satu penyebab berkembangnya
gejala pasien. Hal ini merupakan suatu terapi yang termasuk dalam:
A. Psikoterapi suportif
B. Terapi keluarga
C. Psikoedukasi
D. Konseling
E. Edukasi keluarga

Pembahasan:
376 Fobia sosial sangat berdampak dalam kehidupan sosial dan fungsi pekerjaan, terutama fobia sosial untuk tampil atau bicara di
depan publik. Salah satu metode terapi untuk melatih pasien berani tampil atau bicara di depan publik adalah dengan melatih
bicara di dunia maya yang seolah olah pasien berbicara di depan orang banyak..
Terapi ini disebut dengan:
A. Desensitisasi
B. Flooding
C. Imlposion
D. Virtual Reality
E. Counter phobic

Desensitisasi sistemik adalah kondisi memaparkan penderita fobia terhadap gambar atau bayangan yang
menakutkan atau stimuli fobik asli, sembari menggabungkannya dengan relaksasi untuk mengurangi respon
cemas.

Flooding adalah bentuk terapi paparan dengan menggunakan paparan yang besar dan langsung terhadap
rangsangan negatif, dengan dimulai dari rangsangan yang paling besar terlebih dahulu. Flooding sendiri
memiliki kesamaan dengan implosion.

Virtual reality adalah terapi paparan dengan menggunakan program computer dan mengintegrasikan grafik
computer dengan perangkat body-tracking untuk membuat penderita dapat membayangkan sedang berada
di lingkungan tersebut meskipun sejitinya itu di dunia maya.

Counterphobic sendiri adalah bagian dari sifat yang dimana ketimbang menjauhi sumber takut yang membuat fobia, orang
tersebut malah mendekatinya dengan harapan dapat mengatasi rasa cemasnya.

377 Anda mendapat konsul dari ruang rawat IPD. Tn. A , 65 tahun, hari ketiga rawat dengan Observasi Demam Berdarah. Sejak
kemarin pasien :
● Gelisah, berteriak-teriak.
● Berusaha mencabut infus.
● Bicara kacau , “linglung”
● TD : 150 / 90 ; suhu : 39oC
● Resperasi : 22 /m
Dari pemeriksaan psikiatrik didapatkan (pukul 22.00) :
● Kesadaran : berkabut.
● Gelisah
● Perhatian kurang focus.
● Kadang-kadang inkoheren.
● Disorientasi orang, tempat, waktu.
● Halusinasi lihat yang menakutkan.
● Mudah tersinggung, marah-marah.
● Menurut isterinya : siang hari agak tenang.

Apa diagnosis pasien ini ?


A. Gangguan psikotik akut sementara
B. Delirium
C. Gangguan Pengendalian Impuls
D. Gangguan Penyesuaian
E. Dementia
Penyebab dari Delirium adalah.I WATCH DEATH, yang dijelaskan dalam tabel berikut:

Gejala dari delirium (F05) sendiri menurut PPDGJ meliputi berikut ini:

Dapat terlihat dari gejala di atas bahwa pasien saat ini dirawat di bangsal UPD dengan diagnosis demam berdarah yang
merupakan bagian dari infeksi akibat virus. Dari gejala yang disebut seperti berkurangnya kemampuan 3P pada perhatian,
halusinasi visual, disorientasi waktu, kesadaran berkabut, sehingga lebih cocok untuk didiagnosis delirium.
378 Seorang pria berusia 82 tahun diantar ke poliklinik jiwa diantar istrinya dengan keluhan utama kehilangan daya ingat sejak 8
bulan yang lalu. Pasien sudah berhenti dari pekerjaannya berdagang di toko kelontong. Pasien tidak bisa menginat lagi barang
barang yang sudah habis atau baru dikirim seperti beberapa tahun yang lalu. Pasien tidak ingat apa yang baru di ucapkan
istrinya. Pelupa sejak beberapa tahun yang lalu. Beberapa hari yang lalu memakai pakaian terbalik.Pasien jarang berbicara saat
makan bersama dengan keluarga. Pasien tidak memiliki riwayat gangguan jiwa sebelumnya.
PILIH jawaban penatalaksanaan yang tepat dibawah ini.
A. Selektif Serotonin Reuptik Inhibitor.
B. Risperidone.
C. Salmon Omega 3.
D. Asam Divalproat.
E. Donepezil.

Dari keluhan yang disampaikan di soal, pasien didiagnosis demensia seperti adanya penurunan kemampuan
daya ingat dan daya pikir hingga menganggu kegiatan harian, disertai tidak adanya gangguan kesadaran
dengan gejala sedikitnya 6 bulan (di soal, dinyatakan 8 bulan). Untuk penatalaksanaan, rekomendasi
menyarankan untuk penggunaan terapi inhibitor kolinesterase atau memantine. Inhibitor kolinesterase yang
dimaksud meliputi donepezil, galantamine, rivastigmine, tacrine.

Sumber : Guideline American College of Physicians (Dementia), PPDGJ-III

379 Pria, 83 tahun dengan riwayat Demensia Vaskular dibawa anaknya ke RSUD dengan keluhan utama : membanting gelas..
Gambaran Radiologi Bronchopneumonia. pernyataan dibawah ini gejala apa yang merupakan Delirium ?
A. Gangguan waham.
B. Gangguan bahasa
C. Gangguan disosiasi
D. Gangguan kesadaran berkabut.
E. Gangguan memori.
380 Pada kasus Demensia komorbid Delirium yang disebabkan infeksi pada Saluran napas bawah. Bagaimanakah penatalaksanaan
untuk Delirium ? Pilih jawaban yang tepat di bawah ini.
A. Fisikal restrain untuk mencegah cedera pada pasien.
B. Pemberian Benzodiazepin untuk mengatasi agitasi.
C. Pemberian Chlorpromazin untuk mengatasi halusinasi.
D. Deteksi dan koreksi abnormalitas yang mendasari.
E. Strategi lingkungan untuk mengatasi disorientasi.

Dalam menangani delirium, yang penting adalah deteksi dan koreksi abnormalitas yang mendasari. Selain itu, bisa juga
melakukan strategi lingkungan, namun yang paling utama adalah jawaban (D)
381 Seorang wanita 30 tahun datang ke Poli Psikiatri., mengeluh : - Terbayang kejadian kecelakaan. 3 minggu yang lalu melihat
seorang anak berlari di jalan raya dan tertabrak bus. Sejak saat itu tidak bisa melupakan kecelakaan itu dan terbawa dalam mimpi.
Pasien menghindar naik bus. Seminggu yang lalu merasa tidak nyaman meninggalkan rumah dan tidak bekerja. Pasien merasa
bersalah dan meyakini kecelakaan itu karena kesalahannya. Apakah diagnosa pasien ?
A. Gangguan Panik dengan Agora fobia.
B. Gangguan Stres Paska Trauma.
C. Gangguan Stres Akut.
D. Gangguan Penyesuaian.
E. Gangguan Disosiatif.
382 Tn. A , 32 tahun , 3 bulan yang lalu datang ke RSUD dengan keluhan luka di wajah , lengan dan kaki setelah jatuh dari motor
saat akan shalat ke mesjid. Sejak saat itu pasien susah tidur, terbayang peristiwa saat itu wajah dan tubuhnya berlumur darah ,
berteriak minta tolong tapi tidak ada yang menolong , tidur terganggu mimpi mimpi buruk. Pasien menghindar jalan ke mesjid ,
berhenti bekerja di pasar.
Apakah diagnosa pasien?
A. Gangguan Stres Akut.
B.Gangguan Penyesuaian.
C. Ganggyan Stres Paska Trauma.
D. Gangguan Depresi Berat
E. Gangguan Disosiatif.
383 Seorang Mahasiswi , 18 tahun , diantar temannya ke poli Psikiatri dengan keluhan sedih. Pasien baru pertama kali jauh dari
orang tuanya. Pasien menyukai kuliah dan teman teman barunya sampai 2 bulan yl. Ketika orang tuanya bercerai.,pasien sangat
mengkhawatirkan orang tua dan adiknya., merasa sedih sepanjang waktu. , menyangkal adanya gangguan tidur , perubahan nafsu
makan atau berat badan. Tidak adariwayat gangguan jiwa sebelumnya.
Apakah diagnosa pasien tersebut ?
A. Gangguan stres akut.
B. Gangguan penyesuaian dengan afek depresi.
C. Gangguan afektif.
D. Gangguan depresi major.
E. Gangguan Distimik.

384 Seorang pria 23 tahun dengan diagnosa Skizofrenia mendapat terapi antipsikotik mengeluh tidak bisa duduk , gelisah tidak bisa
istirahat. Gejala apakah..?
A. Parkinsonism.
B. Akut dystonia.
C. Tremor.
D. Tardive dyskinesia.
E. Akathisia.

Patients presenting with akathisia typically have recently started an antipsychotic agent, or their dose has been increased.
Akathisia usually develops within the first 2 weeks of antipsychotic therapy. There are subjective and objective components
to akathisia. Patients will typically describe a feeling of restlessness with a desire to move. Additionally, patients will be
objectively seen manifesting that restlessness by pacing, rocking, and shifting position. Patients with akathisia often feel
distressed and uncomfortable.
385 Merupakan hal yang penting dalam Behavioral-therapy (BT)/Cognitive-behavioral therapy (CBT) memberikan waktu untuk
bicara dengan anak ADHD tentang rewards dan punishment karena keduanya harus merupakan hal yang bermakna bagi anak
yang dapat memengaruhi perubahan perilakunya. Komponen dalam tatalaksana BT/CBT yang seperti ini dikenal dengan:

A. Contingency management strategies

B. Psikoedukasi

C. Working with parents

D. Homework

E. Problem-solving
Contingency management systems (CMS) such as token economies or point systems simply
provide a systematic, formal way for pairing up child behavior and privileges. CMS such as the
Home Poker Chip or Token Economy Program (for children 4-8 years old) or the Home Point
System (for children 9 years old and older) have been found to be very effective in motivating
positive behaviors in children with ADHD when they are used consistently over time.

There are several advantages to the use of a contingency management system using tokens or
points:

1. Tokens/points can be used immediately and easily to reward desired behaviors when they
occur.

2. Tokens/points provide an intermediate step between the positive behavior and the eventual
reward they trade the tokens/points in for. This is especially helpful when the reward the child is
working for is something that cannot be immediately given to them when the behavior occurs –
e.g., child earns 30 minutes of TV time for following specific ground rules while at the grocery
store.

3. Tokens/points can be traded for many different rewards so the child maintains interest and motivation in the
program.
386 Seorang anak laki-laki J, usia 5 tahun dibawa oleh ibunya datang ke Klinik Psikiatri Anak dengan keluhan buang air besar di
celana dan didiagnosis dengan enkopresis. Untuk mendiagnosis enkopresis perlu disingkirkan penyakit medis lainnya, yaitu:

A. Efek samping obat-obatan penyakit endokrin dan neurologis

B. Kelainan struktur anus, rektum, dan kolon

C. Hirschprung’s disease

D. Semua benar

E. B dan C benar

The differential diagnosis for encopresis includes organic non-functional causes such as:

· Repaired anorectal malformation

· Postsurgical Hirschsprung disease

· Spinal dysraphism

· Spinal cord trauma

· Spinal cord tumor

· Cerebral palsy

Myopathies affecting the pelvic floor and external anal sphincter[4]


387 Seorang anak laki-laki M, usia 6 tahun dibawa oleh ibunya datang ke Klinik Psikiatri Anak dengan buang air besar di celana dan
didiagnosis dengan enkopresis. Untuk mendiagnosis enkopresis perlu dilakukan pemeriksaan fisik abdomen dan pemeriksaan
penunjang, yaitu:
A. Pemeriksaan darah lengkap
B. Pemeriksaan feses
C. Pemeriksaan Abdominal X-ray
D. Semua benar
E. B dan C benar

Encopresis is mainly a clinical diagnosis, and the majority of patients do not need any further testing. North American Society
for Pediatric Gastroenterology, Hepatology, and Nutrition (NASPGHAN) included in their recommendations that routine
laboratory testing to screen for hypothyroidism, celiac disease, and hypercalcemia in the absence of alarm symptoms is not
recommended for constipation, which leads to the majority of encopresis cases in children. Radiography is helpful only for
determining the presence of a fecal mass in rectum when there is uncertainty as to whether the patient is constipated and rectal
examination is not possible because of obesity, refusal, or psychological factors (sexual abuse) that make a rectal examination
too traumatic. De Lorijn et al. suggested that a bowel diary is sufficient to diagnose constipation and encopresis.

A recent study involving children with defecation disorders reported spinal cord abnormalities (such as an intradural lipoma
or tethered cord) in only 3% of affected children. Imaging of the spinal cord is therefore recommended only in children
presenting with neurologic complaints or physical symptoms, such as gluteal cleft deviation, suggestive of spinal cord
abnormalities.

388 Seorang anak perempuan R, usia 7 tahun dibawa oleh ibunya datang ke Klinik Psikiatri Anak dan didiagnosis dengan enkopresis.
Setelah menyingkirkan penyakit medis, hasil pemeriksan status mental yang mendukung diagnosis enkopresis adalah:
A. Mengeluarkan feses tidak pada tempatnya paling tidak sekali dalam sebulan selama 2 bulan dan usia perkembangan
anak minimal sudah 4 tahun.
B. Mengeluarkan feses tidak pada tempatnya paling tidak sekali dalam sebulan selama 2 bulan dan usia perkembangan
anak minimal sudah 5 tahun.
C. Mengeluarkan feses tidak pada tempatnya paling tidak sekali dalam sebulan selama 3 bulan dan usia perkembangan
anak minimal sudah 3 tahun.
D. Mengeluarkan feses tidak pada tempatnya paling tidak sekali dalam sebulan selama 3 bulan dan usia
perkembangan anak minimal sudah 4 tahun.
E. Mengeluarkan feses tidak pada tempatnya paling tidak sekali dalam sebulan selama 3 bulan dan usia perkembangan
anak minimal sudah 5 tahun.

KRITERIA DIAGNOSTIK ENKOPRESIS MENURUT DSM-IV-TR :

· Pengeluaran feses pada tempat yang tidak sesuai yang terjadi berulang (misal pada pakaian atau
lantai) baik itu involunter atau disengaja.

· Minimal terjadi 1x/bulan untuk min.3 bulan.

· Usia kronologis min.4 tahun (atau sesuai dengan tahap perkembangan).

389 Seorang anak perempuan E, usia 6 tahun dibawa oleh ibunya datang ke Klinik Psikiatri Anak dan didiagnosis dengan enkopresis.
Ketika dilakukan wawancara psikiatrik ditemukan hasil wawancara yang berkaitan dengan terjadinya enkopresis pada anak
tersebut adalah:
A. Anak merupakan anak sulung dan sangat manja
B. Ibu yang sibuk dengan adiknya yang baru lahir
C. Ayah yang berada di luar kota dan hanya pulang sekali seminggu
D. Nenek yang memanjakan dan overprotektif terhadap anak tersebut
E. Semua benar

Faktor Penyebab Enkopresis

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi enkopresis:

· Stres
Anak mengalami beban pikiran yang tak terselesaikan. Entah itu masalah di sekolah atau di rumah.
Misalnya, masalah pelajaran yang terlalu berat atau lingkungan sekolah yang membuatnya tak nyaman.
Permasalahan dengan orang tua, seperti merasa kurang diperhatikan atau kurang kasih sayang, perceraian
orang tua dan bahkan kelahiran saudara kandung juga dapat menjadi beban pikiran.

· Kurang aktivitas fisik

Anak yang kurang melakukan aktivitas fisik berisiko mengalami encopresis. Sebaiknya di usia sekolah,
dimana anak tengah bersemangat melakukan eksplorasi, ia diberi berbagai kegiatan. Tujuannya selain untuk
mengantisipasi terjadinya encopresis, juga demi mengembangkan kemampuan dan keterampilannya.

· Selalu menahan BAB

Ada juga beberapa anak yang selalu menahan BAB. Alasannya beragam. Misalnya, anak terlalu asyik
melakukan suatu kegiatan sehingga enggan pergi ke toilet. Namun karena rangsangan untuk BAB begitu
kuat dan tak bisa ditahan lagi, akhirnya terjadilah encopresis. Sebagian anak menahan BAB karena tak
terbiasa menggunakan sarana umum, terutama toilet yang kurang bersih. Misalnya, kamar mandi di sekolah
yang ternyata bau dan kotor yang bertolak belakang dengan toilet di rumah yang terjaga kebersihannya.
Akhirnya dia memilih menahan BAB ketimbang harus memakai toilet sekolah. Saat si anak tak kuat lagi
menahan, terjadilah encopresis. Syukur-syukur kalau ia berterus terang BAB di celana, karena biasanya
mereka akan diam seribu basa. Baru ketahuan orang lain setelah tercium aromanya yang tak sedap.

· Makanan/Minuman

Encopresis juga bisa dipicu oleh asupan makanan yang kurang baik yang menyebabkan gangguan di saluran
pencernaan. Misalnya sering menyantap makanan berlemak tinggi, berkadar gula tinggi atau junk food.
Minuman yang mengandung banyak gula dan soda juga bisa mencetuskan terjadinya encopresis.

· Trauma

Contohnya, akibat sembelit atau kesulitan mengeluarkan tinja karena keras. Lama-kelamaan anak menjadi
trauma karena setiap kali BAB ia merasa sakit. Untuk menghindari rasa sakit itu, ia jadi sering menahan
untuk tidak BAB.

· Obat-obatan

Encopresis juga bisa terjadi karena efek obat-obatan yang bisa menyebabkan terhambatnya pengeluaran
kotoran. Misalnya, obat batuk yang mengandung zat seperti codein. Encopresis terjadi karena obat tersebut
tak cocok atau dipakai dalam jangka panjang.

· Kegagalan toilet training

Pengajaran atau pelatihan buang air (toilet training) yang dilakukan dengan memaksa anak, cepat atau
lambat akan menjadi tidak efektif. Begitu pula kalau misalnya anak yang BAB di celana lantas dimarahi
orang tua.
Soiling (mengotori), tidak seperti enuresis, lebih sering terjadi pada siang hari. Hal ini akan memalukan bagi
anak. Anak-anak membuat jarak dengan teman-temannya atau pura-pura sakit agar bisa tinggal di rumah.

390 Seorang anak laki-laki E, usia 5 tahun dibawa oleh ibunya datang ke Klinik Psikiatri dan didiagnosis dengan enkopresis.
Patofisiologi terjadinya enkopresis pada anak tersebut adalah karena anak sering menahan keluarnya feses secara kronis dan
menghindari defekasi. Hal ini menyebabkan terjadinya:
A. Kontraksi otot gluteus
B. Fecal impaction and eventual overflow soiling
C. Lifelong inefficient and ineffective sphincter control
D. Semua benar
E. B dan C benar

391 Seorang laki-laki M, usia 38 tahun didiagnosis dengan gangguan waham karena memiliki keyakinan bahwa tetangganya
mengikutinya ketika berjalan di persimpangan dan ingin membunuhnya. Selain diberikan psikofarmaka, psikiater juga
memberikan terapi CBT. Metode yang disarankan adalah berjalan dengan rute yang sama minimal 5 kali dan mengecek untuk
memastikan bahwa ada tetanggganya yang terus-menerus mengikutinya. Metode devise a behavioral experiment to test the
reality of the delusion ini merupakan:
A. Exploratory
B. Retrospective
C. Confirmatory
D. Imagery exercises
E. Keep an open mind

Teknik cognitive behavioral therapy atau CBT berfokus pada pikiran dan perilaku pasien. Pikiran-pikiran
negatif akan menyebabkan pasien mempunyai perasaan dan perilaku negatif, dan begitu juga sebaliknya.
Prosedural CBT:

- Identifikasi
Identifikasi hubungan antara pikiran, perasaan, dan perilaku yang dialami oleh pasien. Pada tahapan ini
pasien berlatih bersama terapis untuk mengenali situasi yang mendasari munculnya pikiran-pikiran
disfungsional, perasaan yang timbul akibat pikiran-pikiran tersebut, dan apa yang dilakukan oleh pasien
ketika pikiran-pikiran tersebut timbul
- Restrukturisasi kognitif
Restrukturisasi kognitif yaitu dengan mempertanyakan atau menganalisa dan mengevaluasi pikiran-pikiran
negatif yang timbul. Pada tahapan ini, pasien diminta untuk mempertanyakan pikiran-pikiran negatifnya
dan mengevaluasi apakah terdapat bukti-bukti yang mendukung pikiran-pikiran negatifnya
- Identifikasi dan koreksi
Identifikasi dan koreksi dimana pasien diminta untuk mengidentifikasi dan mengubah pikiran
disfungsional. Pasien belajar untuk mengenali distorsi pada proses pikirnya yang menyebabkan timbulnya
pikiran-pikiran negatif/disfungsional pada situasi-situasi tertentu. Kemudian pasien melakukan koreksi
sendiri atas pikiran-pikiran disfungsionalnya
- Catatan pikiran
Pada tahap awal, pasien dipandu oleh terapis untuk melakukan tahapan-tahapan di atas. Namun selanjutnya,
pasien akan diminta untuk menggunakan jurnal untuk secara mandiri mencatat dan melakukan tahapan-
tahapan di atas. Pasien diminta membuat catatan ini segera setelah adanya stressor atau perubahan
perasaan/pikiran. Jurnal biasanya terdiri dari 3 kolom yang berisi situasi pemicu, pikiran otomatis yang
muncul, dan perasaan yang menyertai. Pasien juga diminta secara aktif mengoreksi pikiran-pikiran.
- Aktivasi atau modifikasi pelaku
Tahapan-tahapan di atas adalah komponen kognitif dari CBT. Pasien diminta mengidentifikasi perilaku-
perilaku yang menyertai perasaan negatifnya. Pasien kemudian diminta secara aktif mengenali perilaku-
perilaku yang menguatkan pikiran negatifnya. Sama seperti pada tahapan sebelumnya, pasien diminta
membuat catatan kegiatan harian dan mengidentifikasi perasaan dan pikiran pada saat melakukan kegiatan-
kegiatan itu. Pasien juga diminta untuk secara rutin menjadwalkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan
yang menyenangkan (misalnya keluar makan bersama teman).
392 Seorang perempuan, berusia 40 tahun, pendidikan S2, ibu rumah tangga, menikah, datang ke Klinik Psikiatri diantar ke dua
orang tuanya dengan keluhan sedih berlebihan dan tidak bersemangat.

Sejak 3 minggu yang lalu pasien dilaporkan oleh ibunya, tampak murung dan cenderung mengurung diri di kamar. Hal ini
terjadi setelah pasien menerima kabar bahwa suaminya menuntut cerai kepada dirinya. Pasien menjadi sering melamun, banyak
menangis dan menyesali nasibnya. Hampir sepanjang malam pasien gelisah dan tidak bisa tidur, baru menjelang pagi bisa
tertidur dan bangun dalam kondisi tidak segar. Pasien juga mengeluh merasa tidak bersemangat melakukan aktivitas sehari-
harinya. Pasien mengatakan dirinya rindu kepada ketiga anaknya yang tinggal bersama suaminya di Bali. Pasien mengatakan
bahwa suaminya menuntut cerai karena kesalahannya yang sering menghabiskan uang banyak untuk berbelanja barang yang
sebenarnya tidak diperlukan. Orang tua pasien melaporkan bahwa sejak 10 tahun yang lalu pasien sering dirawat di rumah sakit
jiwa karena emosinya yang mudah berubah. Pada pemeriksaan psikiatrik didapatkan mood depresif, namun tidak didapatkan
ide bunuh diri atau halusinasi dengar.

Pasien sudah menikah selama 11 tahun, telah mempunyai 3 orang anak perempuan berusia 10 tahun, 6 tahun dan 2 tahun.
Sebelum menikah pasien bekerja di Perusahaan Minyak, berhenti karena merasa atasannya tidak pernah menerima ide-idenya
yang brilian. Selama ini pasien dikenal sebagai orang yang ramah, aktif dan energik.

Pernyataan yang kurang tepat tentang kejadian gangguan bipolar adalah:


A. Prevalensi sepanjang hidup 2,4%
B. Prevalensi gangguan bipolar I 0,4%, gangguan bipolar II 0,6%
C. Usia awitan rata-rata 25 tahun
D. Lebih dari 2/3 pasien mempunyai keluarga dengan gangguan mood
E. Kejadian pada laki-laki dan perempuan sebanding

Prevalensi gangguan bipolar :

Prevalensi dari gangguan bipolar secara keseluruhan antara 1 sampai 6 banding 1000 dan risiko seumur hidup
kurang dari 1 banding 100. Kerabat tingkat pertama (contoh : adik atau kakak) memiliki risiko seumur hidup
lebih tinggi, yakni 12% untuk gangguan bipolar, 12% risiko seumur hidup untuk gangguan depresi berulang,
dan 12% risiko untuk distimia dan gangguan mood lainnya. Seorang dokter layanan primer dengan tanggung
jawab 2000 pasien dari segala umur dapat menemukan 20 sampai 30 pasien setahun dengan gejala depresi
mayor dan mungkin 1 atau 2 pasien dengan episode mania (Geddes J et al., 2012).

Literatur lain menyatakan prevalensi selama hidup dari gangguan bipolar I sekitar 1%, dengan lanjutan
sebanyak 2% mengalami gangguan bipolar II selama hidupnya. Perbandingan antara wanita dan pria sekitar
1,5:1,0; lebih banyaknya penderita wanita dibandingkan pria lebih terlihat jelas pada grup bipolar II.
Usia puncak dari onset adalah pada awal 20-an tahun. Beberapa penelitian telah menunjukkan angka prevalensi
yang lebih besar pada kelas sosial yang lebih tinggi, mungkin menggambarkan perbedaan akses terhadap
diagnosis (Angst J, 2007; Clemente et al.,2015)

Berdasar dari pedoman praktik oleh American Psychiatric Association, gangguan afektif bipolar I mencakup
0.8% dari populasi dewasa, dengan perkiraan sampel dari komunitas berkisar antara 0,4-1,6%. Angka ini
muncul konsisten di antara beragam budaya dan kelompok etnis. Gangguan bipolar II mencakup sekitar 0,5%
dari populasi. Sementara itu, gangguan bipolar II tampak lebih umum terjadi pada wanita, sedangkan gangguan
bipolar I terdapat pada pria dan wanita dengn jumlah cukup merata.

Perkiraan prevalensi ini dipertimbangkan sebagai konservatif. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan dari
diagnostik dan termasuknya pasien yang mengalami spektrum bipolar namun tidak memenuhi kriteria dari
gangguan bipolar I maupun bipolar II. Episode manik lebih banyak didapatkan pada pria dan depresi lebih
umum pada wanita. Saat seorang wanita mengalami episode manik gejala yang timbul dapat bercampur antara
manik dan depresi. Pada wanita juga lebih sering ditemukan siklus cepat atau rapid cycling seperti memiliki 4
episode manik dalam periode 1 tahun.

393 Seorang perempuan, berusia 40 tahun, pendidikan S2, ibu rumah tangga, menikah, datang ke Klinik Psikiatri diantar ke dua
orang tuanya dengan keluhan sedih berlebihan dan tidak bersemangat.

Sejak 3 minggu yang lalu pasien dilaporkan oleh ibunya, tampak murung dan cenderung mengurung diri di kamar. Hal ini
terjadi setelah pasien menerima kabar bahwa suaminya menuntut cerai kepada dirinya. Pasien menjadi sering melamun, banyak
menangis dan menyesali nasibnya. Hampir sepanjang malam pasien gelisah dan tidak bisa tidur, baru menjelang pagi bisa
tertidur dan bangun dalam kondisi tidak segar. Pasien juga mengeluh merasa tidak bersemangat melakukan aktivitas sehari-
harinya. Pasien mengatakan dirinya rindu kepada ketiga anaknya yang tinggal bersama suaminya di Bali. Pasien mengatakan
bahwa suaminya menuntut cerai karena kesalahannya yang sering menghabiskan uang banyak untuk berbelanja barang yang
sebenarnya tidak diperlukan. Orang tua pasien melaporkan bahwa sejak 10 tahun yang lalu pasien sering dirawat di rumah sakit
jiwa karena emosinya yang mudah berubah. Pada pemeriksaan psikiatrik didapatkan mood depresif, namun tidak didapatkan
ide bunuh diri atau halusinasi dengar.

Pasien sudah menikah selama 11 tahun, telah mempunyai 3 orang anak perempuan berusia 10 tahun, 6 tahun dan 2 tahun.
Sebelum menikah pasien bekerja di Perusahaan Minyak, berhenti karena merasa atasannya tidak pernah menerima ide-idenya
yang brilian. Selama ini pasien dikenal sebagai orang yang ramah, aktif dan energik.

Faktor pencetus kekambuhan pasien saat ini adalah :


A. Rindu kepada anaknya
B. Tinggal berjauhan dengan suami dan anaknya
C. Dituntut cerai oleh suami
D. Kegelisahan dan kurang waktu tidur
E. Atasan tidak menerima ide-idenya

Etiologi Gangguan Bipolar Penyebab dari gangguan bipolar sendiri telah diteliti dari abad-abad yang lalu
dan disimpulkan menjadi dari beberapa faktor seperti faktor biologis, faktor genetik, dan faktor psikologis
atau psikososial.

394 Seorang perempuan, berusia 40 tahun, pendidikan S2, ibu rumah tangga, menikah, datang ke Klinik Psikiatri diantar ke dua
orang tuanya dengan keluhan sedih berlebihan dan tidak bersemangat.

Sejak 3 minggu yang lalu pasien dilaporkan oleh ibunya, tampak murung dan cenderung mengurung diri di kamar. Hal ini
terjadi setelah pasien menerima kabar bahwa suaminya menuntut cerai kepada dirinya. Pasien menjadi sering melamun, banyak
menangis dan menyesali nasibnya. Hampir sepanjang malam pasien gelisah dan tidak bisa tidur, baru menjelang pagi bisa
tertidur dan bangun dalam kondisi tidak segar. Pasien juga mengeluh merasa tidak bersemangat melakukan aktivitas sehari-
harinya. Pasien mengatakan dirinya rindu kepada ketiga anaknya yang tinggal bersama suaminya di Bali. Pasien mengatakan
bahwa suaminya menuntut cerai karena kesalahannya yang sering menghabiskan uang banyak untuk berbelanja barang yang
sebenarnya tidak diperlukan. Orang tua pasien melaporkan bahwa sejak 10 tahun yang lalu pasien sering dirawat di rumah sakit
jiwa karena emosinya yang mudah berubah. Pada pemeriksaan psikiatrik didapatkan mood depresif, namun tidak didapatkan
ide bunuh diri atau halusinasi dengar.

Pasien sudah menikah selama 11 tahun, telah mempunyai 3 orang anak perempuan berusia 10 tahun, 6 tahun dan 2 tahun.
Sebelum menikah pasien bekerja di Perusahaan Minyak, berhenti karena merasa atasannya tidak pernah menerima ide-idenya
yang brilian. Selama ini pasien dikenal sebagai orang yang ramah, aktif dan energik.

Informasi paling penting yang perlu ditanyakan untuk mendukung diagnosis pasien adalah :
A. Riwayat perjalanan penyakit
B. Riwayat penyakit dahulu
C. Riwayat keluarga
D. Riwayat perawatan
E. Riwayat pengobatan

Pembahasan : Dalam menentukan diagnosis gangguan kejiwaan, sangat diperlukan yang namanya riwayat perjalanan
penyakit. Sebelum mengalami gejala depresi yang disebut di awal, pasien diceritakan mengalami gejala seperti menghabiskan
uang banyak untuk belanja hal yang tidak diperlukan, emosi mudah berubah, ide-ide yang dianggap brilian. Gejala yang
disebutkan itu merupakan gejala manik, namun belum digali lebih dalam informasinya.

395 Seorang perempuan, berusia 40 tahun, pendidikan S2, ibu rumah tangga, menikah, datang ke Klinik Psikiatri diantar ke dua
orang tuanya dengan keluhan sedih berlebihan dan tidak bersemangat.

Sejak 3 minggu yang lalu pasien dilaporkan oleh ibunya, tampak murung dan cenderung mengurung diri di kamar. Hal ini
terjadi setelah pasien menerima kabar bahwa suaminya menuntut cerai kepada dirinya. Pasien menjadi sering melamun, banyak
menangis dan menyesali nasibnya. Hampir sepanjang malam pasien gelisah dan tidak bisa tidur, baru menjelang pagi bisa
tertidur dan bangun dalam kondisi tidak segar. Pasien juga mengeluh merasa tidak bersemangat melakukan aktivitas sehari-
harinya. Pasien mengatakan dirinya rindu kepada ketiga anaknya yang tinggal bersama suaminya di Bali. Pasien mengatakan
bahwa suaminya menuntut cerai karena kesalahannya yang sering menghabiskan uang banyak untuk berbelanja barang yang
sebenarnya tidak diperlukan. Orang tua pasien melaporkan bahwa sejak 10 tahun yang lalu pasien sering dirawat di rumah sakit
jiwa karena emosinya yang mudah berubah. Pada pemeriksaan psikiatrik didapatkan mood depresif, namun tidak didapatkan
ide bunuh diri atau halusinasi dengar.

Pasien sudah menikah selama 11 tahun, telah mempunyai 3 orang anak perempuan berusia 10 tahun, 6 tahun dan 2 tahun.
Sebelum menikah pasien bekerja di Perusahaan Minyak, berhenti karena merasa atasannya tidak pernah menerima ide-idenya
yang brilian. Selama ini pasien dikenal sebagai orang yang ramah, aktif dan energik.

Gejala yang mendukung diagnosis gangguan bipolar pada pasien adalah :


A. Murung dan sedih berlebihan
B. Gelisah dan gangguan tidur
C. Tidak bersemangat
D. Emosi yang mudah berubah
E. Perasaan bersalah

Pembahasan : Jawaban A, B, C, dan E hanya lebih condong menjelaskan ke arah gejala depresi. Untuk mengarah gangguan
bipolar, harus ada perubahan mood dari yang sebelumnya manik, menjadi depresi
396 Seorang perempuan, berusia 40 tahun, pendidikan S2, ibu rumah tangga, menikah, datang ke Klinik Psikiatri diantar ke dua
orang tuanya dengan keluhan sedih berlebihan dan tidak bersemangat.

Sejak 3 minggu yang lalu pasien dilaporkan oleh ibunya, tampak murung dan cenderung mengurung diri di kamar. Hal ini
terjadi setelah pasien menerima kabar bahwa suaminya menuntut cerai kepada dirinya. Pasien menjadi sering melamun, banyak
menangis dan menyesali nasibnya. Hampir sepanjang malam pasien gelisah dan tidak bisa tidur, baru menjelang pagi bisa
tertidur dan bangun dalam kondisi tidak segar. Pasien juga mengeluh merasa tidak bersemangat melakukan aktivitas sehari-
harinya. Pasien mengatakan dirinya rindu kepada ketiga anaknya yang tinggal bersama suaminya di Bali. Pasien mengatakan
bahwa suaminya menuntut cerai karena kesalahannya yang sering menghabiskan uang banyak untuk berbelanja barang yang
sebenarnya tidak diperlukan. Orang tua pasien melaporkan bahwa sejak 10 tahun yang lalu pasien sering dirawat di rumah sakit
jiwa karena emosinya yang mudah berubah. Pada pemeriksaan psikiatrik didapatkan mood depresif, namun tidak didapatkan
ide bunuh diri atau halusinasi dengar.
Pasien sudah menikah selama 11 tahun, telah mempunyai 3 orang anak perempuan berusia 10 tahun, 6 tahun dan 2 tahun.
Sebelum menikah pasien bekerja di Perusahaan Minyak, berhenti karena merasa atasannya tidak pernah menerima ide-idenya
yang brilian. Selama ini pasien dikenal sebagai orang yang ramah, aktif dan energik.

Pemeriksaan psikometrik yang disarankan untuk mendukung diagnosis pasien adalah :


A. PANSS
B. PANSS EC
C. Young Mania Rating Scale
D. MADRS dan YMRS
E. HDRS

Pembahasan : PANSS EC digunakan untuk mengukur komponen gaduh gelisah, ketegangan, permusuhan, tidak kooperatif,
dan pengendalian impuls. Diutamakan untuk pasien dengan perilaku agresif atau agitasi. YMRS (Young Mania Rating Scale)
saja hanya focus untuk menentukan keparahan gejala manik pada apsien, bukan untuk menentukan diagnosis. MADRS
(Montgomery-Asberg Depression Rating Scale) digunakan untuk menentukan keparahan gejala depresi untuk membantu
menentukan respon terapi. HDRS (Hamilton Depression Rating Scale) digunakan untuk menentukan keparahan gejala depresi
namun hanya focus kepada gejala melankolis, tidak untuk gejala atipikal (hypersomnia, hiperfagia)

397 Seorang perempuan, berusia 40 tahun, pendidikan S2, ibu rumah tangga, menikah, datang ke Klinik Psikiatri diantar ke dua
orang tuanya dengan keluhan sedih berlebihan dan tidak bersemangat.

Sejak 3 minggu yang lalu pasien dilaporkan oleh ibunya, tampak murung dan cenderung mengurung diri di kamar. Hal ini
terjadi setelah pasien menerima kabar bahwa suaminya menuntut cerai kepada dirinya. Pasien menjadi sering melamun, banyak
menangis dan menyesali nasibnya. Hampir sepanjang malam pasien gelisah dan tidak bisa tidur, baru menjelang pagi bisa
tertidur dan bangun dalam kondisi tidak segar. Pasien juga mengeluh merasa tidak bersemangat melakukan aktivitas sehari-
harinya. Pasien mengatakan dirinya rindu kepada ketiga anaknya yang tinggal bersama suaminya di Bali. Pasien mengatakan
bahwa suaminya menuntut cerai karena kesalahannya yang sering menghabiskan uang banyak untuk berbelanja barang yang
sebenarnya tidak diperlukan. Orang tua pasien melaporkan bahwa sejak 10 tahun yang lalu pasien sering dirawat di rumah sakit
jiwa karena emosinya yang mudah berubah. Pada pemeriksaan psikiatrik didapatkan mood depresif, namun tidak didapatkan
ide bunuh diri atau halusinasi dengar.

Pasien sudah menikah selama 11 tahun, telah mempunyai 3 orang anak perempuan berusia 10 tahun, 6 tahun dan 2 tahun.
Sebelum menikah pasien bekerja di Perusahaan Minyak, berhenti karena merasa atasannya tidak pernah menerima ide-idenya
yang brilian. Selama ini pasien dikenal sebagai orang yang ramah, aktif dan energik.

Diagnosis yang dapat dipertimbangkan pada pasien saat ini adalah :


A. Gangguan depresif berulang episode kini berat dengan gejala psikotik
B. Episode depresi berat tanpa gejala psikotik
C. Gangguan skizoafektif tipe depresif
D. Gangguan skizoafektif tipe campuran
E. Gangguan afektif bipolar episode kini depresi berat tanpa gejala psikotik

Pembahasan : Untuk menegakkan diagnosis F31.4 (Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Depresif
Berat tanpa Gejala Psikotik), maka episode yang sekarang harus memenuhi kritieria untuk episode
depresif berat tanpa gejala psikotik, dan harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik,
manik, atau campuran di masa lampau.

Pada pasien, ditemukan 3 gejala utama depresi, yaitu: afek depresif (pemeriksaan psikiatri), kehilangan
minat dan kegembiraaan (sering melamun, cenderung menyendiri), dan berkurangnya energi (merasa
tidak bersemangat melakukan aktivitas sehari-hari), sehingga dapat dikatakan sebagai episode depresi
berat. Gejala juga dirasakan selama 3 minggu (lebih dari 2 minggu).

Kemudian, dalam riwayat, pasien pernah mengalami gejala yang mengarah ke mania seperti menghambur-hamburkan uang
untuk kegiatan yang tidak penting, energik, emosi yang berubah-ubah, serta merasa memiliki ide-ide brilian. Dinyatakan
mania karena turut menganggu pekerjaan dan hubungan keluarga (cerai dengan suami).
398 Seorang perempuan, berusia 40 tahun, pendidikan S2, ibu rumah tangga, menikah, datang ke Klinik Psikiatri diantar ke dua
orang tuanya dengan keluhan sedih berlebihan dan tidak bersemangat.

Sejak 3 minggu yang lalu pasien dilaporkan oleh ibunya, tampak murung dan cenderung mengurung diri di kamar. Hal ini
terjadi setelah pasien menerima kabar bahwa suaminya menuntut cerai kepada dirinya. Pasien menjadi sering melamun, banyak
menangis dan menyesali nasibnya. Hampir sepanjang malam pasien gelisah dan tidak bisa tidur, baru menjelang pagi bisa
tertidur dan bangun dalam kondisi tidak segar. Pasien juga mengeluh merasa tidak bersemangat melakukan aktivitas sehari-
harinya. Pasien mengatakan dirinya rindu kepada ketiga anaknya yang tinggal bersama suaminya di Bali. Pasien mengatakan
bahwa suaminya menuntut cerai karena kesalahannya yang sering menghabiskan uang banyak untuk berbelanja barang yang
sebenarnya tidak diperlukan. Orang tua pasien melaporkan bahwa sejak 10 tahun yang lalu pasien sering dirawat di rumah sakit
jiwa karena emosinya yang mudah berubah. Pada pemeriksaan psikiatrik didapatkan mood depresif, namun tidak didapatkan
ide bunuh diri atau halusinasi dengar.

Pasien sudah menikah selama 11 tahun, telah mempunyai 3 orang anak perempuan berusia 10 tahun, 6 tahun dan 2 tahun.
Sebelum menikah pasien bekerja di Perusahaan Minyak, berhenti karena merasa atasannya tidak pernah menerima ide-idenya
yang brilian. Selama ini pasien dikenal sebagai orang yang ramah, aktif dan energik.

Terapi farmakologik yang tepat untuk diberikan kepada pasien saat ini adalah :
A. Anti depresi
B. Anti psikotik
C. Anti psikotik + mood stabilizer
D. Anti psikotik + anti depresi
E. Mood stabilizer

Guideline CANMAT menyatakan bahwa lini pertama untuk pengobatan bipolar episode kini depresi adalah quetiapine, lithium,
lamotrigine dan lurasidone. Obat yang paling disarankan untuk saat ini adalah quetiapine dari lini pertama karena memiliki
evidence level 1 atau evidence tingkat tertinggi. Quetiapin merupakan golongan antipsikotik. Lebih disarankan saat ini untuk
monoterapi

399 Seorang perempuan, berusia 40 tahun, pendidikan S2, ibu rumah tangga, menikah, datang ke Klinik Psikiatri diantar ke dua
orang tuanya dengan keluhan sedih berlebihan dan tidak bersemangat.

Sejak 3 minggu yang lalu pasien dilaporkan oleh ibunya, tampak murung dan cenderung mengurung diri di kamar. Hal ini
terjadi setelah pasien menerima kabar bahwa suaminya menuntut cerai kepada dirinya. Pasien menjadi sering melamun, banyak
menangis dan menyesali nasibnya. Hampir sepanjang malam pasien gelisah dan tidak bisa tidur, baru menjelang pagi bisa
tertidur dan bangun dalam kondisi tidak segar. Pasien juga mengeluh merasa tidak bersemangat melakukan aktivitas sehari-
harinya. Pasien mengatakan dirinya rindu kepada ketiga anaknya yang tinggal bersama suaminya di Bali. Pasien mengatakan
bahwa suaminya menuntut cerai karena kesalahannya yang sering menghabiskan uang banyak untuk berbelanja barang yang
sebenarnya tidak diperlukan. Orang tua pasien melaporkan bahwa sejak 10 tahun yang lalu pasien sering dirawat di rumah sakit
jiwa karena emosinya yang mudah berubah. Pada pemeriksaan psikiatrik didapatkan mood depresif, namun tidak didapatkan
ide bunuh diri atau halusinasi dengar.

Pasien sudah menikah selama 11 tahun, telah mempunyai 3 orang anak perempuan berusia 10 tahun, 6 tahun dan 2 tahun.
Sebelum menikah pasien bekerja di Perusahaan Minyak, berhenti karena merasa atasannya tidak pernah menerima ide-idenya
yang brilian. Selama ini pasien dikenal sebagai orang yang ramah, aktif dan energik.

Terapi non farmakologik yang kurang tepat disarankan pada gangguan bipolar adalah :
A. Terapi berfokus keluarga
B. Terapi kognisi dan perilaku
C. Terapi interpersonal
D. Terapi relaksasi
E. Terapi suportif

Menurut Guideline CANMAT, berikut adalah kekuatan rekomendasi dari terapi nonfarmakologis pada gangguan bipolar:

Terapi berfokus keluarga, CBT, terapi interpersonal dan terapi suportif menjadi terapi lini kedua aatu ketiga pada gangguan
bipolar.
400 Seorang perempuan, berusia 40 tahun, pendidikan S2, ibu rumah tangga, menikah, datang ke Klinik Psikiatri diantar ke dua
orang tuanya dengan keluhan sedih berlebihan dan tidak bersemangat.

Sejak 3 minggu yang lalu pasien dilaporkan oleh ibunya, tampak murung dan cenderung mengurung diri di kamar. Hal ini
terjadi setelah pasien menerima kabar bahwa suaminya menuntut cerai kepada dirinya. Pasien menjadi sering melamun, banyak
menangis dan menyesali nasibnya. Hampir sepanjang malam pasien gelisah dan tidak bisa tidur, baru menjelang pagi bisa
tertidur dan bangun dalam kondisi tidak segar. Pasien juga mengeluh merasa tidak bersemangat melakukan aktivitas sehari-
harinya. Pasien mengatakan dirinya rindu kepada ketiga anaknya yang tinggal bersama suaminya di Bali. Pasien mengatakan
bahwa suaminya menuntut cerai karena kesalahannya yang sering menghabiskan uang banyak untuk berbelanja barang yang
sebenarnya tidak diperlukan. Orang tua pasien melaporkan bahwa sejak 10 tahun yang lalu pasien sering dirawat di rumah sakit
jiwa karena emosinya yang mudah berubah. Pada pemeriksaan psikiatrik didapatkan mood depresif, namun tidak didapatkan
ide bunuh diri atau halusinasi dengar.

Pasien sudah menikah selama 11 tahun, telah mempunyai 3 orang anak perempuan berusia 10 tahun, 6 tahun dan 2 tahun.
Sebelum menikah pasien bekerja di Perusahaan Minyak, berhenti karena merasa atasannya tidak pernah menerima ide-idenya
yang brilian. Selama ini pasien dikenal sebagai orang yang ramah, aktif dan energik.

Kondisi komorbid yang perlu ditanyakan pada pasien :


A. Perilaku seksual bebas
B. Penggunaan alkohol dan zat psikoaktif
C. Kepribadian emosional tidak stabil
D. a dan b
E. a, b, dan c

Komorbiditas yang paling sering ditemukan pada gangguan bipolar adalah penyalahgunaan obat-obatan
(33.5%), gangguan kecemasan (31,8%), dan penyalahgunaan alcohol (18,3%). Begitu juga dengan
gangguan kepribadian ambang (borderline), dimana ditemukan 6.9 kali lebih sering dibandingkan dengan
non-borderline.

Sumber : https://www.cureus.com/articles/23030-medical-and-psychiatric-comorbidities-in-bipolar-disorder-insights-from-
national-inpatient-population-based-study

401 Seorang laki-laki 23 tahun datang ke klinik jiwa dengan keluhan merasa terganggu dengan kebiasaan mengecek pintu rumah
berkali-kali. Pasien mengatakan dirinya merasa tidak nyaman dengan kebiasaan tersebut. Pasien didiagnosis dengan gangguan
obsesif-kompulsif. Manakah psikoterapi paling efektif pada gangguan obsesif-kompulsif:
A. Biofeedback
B. Exposure based therapy
C. Psikoterapi psikodinamik
D. Relaksasi dan visualisasi
E. Terapi interpersonal
Practice guidelines for treating OCD in children and adults recommend as first-line treatments cognitive-behavioral
therapy (CBT) consisting of exposure and response prevention (EX/RP), pharmacotherapy with serotonin reuptake
inhibitors (SRIs), or their combination
402 Seorang laki-laki 23 tahun datang ke klinik jiwa dengan keluhan merasa terganggu dengan kebiasaan mengecek pintu rumah
berkali-kali. Pasien mengatakan dirinya merasa tidak nyaman dengan kebiasaan tersebut. Pasien didiagnosis dengan gangguan
obsesif-kompulsif. Proses kognitif karakteristik pada orang dengan gangguan obsesif-kompulsif meliputi:
A. pengenalan spasial di atas rata-rata.
B. memori yang lebih baik untuk peristiwa yang menyenangkan.
C. penurunan kapasitas untuk atensi yang selektif.
D. pengujian realitas terganggu.
E. kepercayaan yang baik terhadap ingatannya sendiri.

Recent information-processing studies have suggested that a selective attention deficit may be
involved in the symptomatology of obsessive-compulsive disorder (OCD).

While deficits in learning and memory for nonverbal material are the most common findings, a substantial
number of studies also reported deficits in selective attention, a cognitive process which is limited in its capacity
(for a review on selective attention research see for example Driver, 2001). Using different measures for
assessing selective attention, Clayton et al. (1999) demonstrated that OCD participants showed reduced
performance in the Test of Everyday Attention (TEA; Robertson et al., 1994), while Dittrich et al. (2012) report
selective attention effects in OCD studying manual movement control
403 Seorang laki-laki 27 tahun, dibawa oleh kepolisian untuk pemeriksaan kejiwaan. Pasien mengatakan tidak bisa menahan
keinginananya untuk mengambil barang milik seseorang. Berikut adalah bentuk evaluasi psikiatri forensik antara lain:
A. biasanya mencakup pemeriksaan status mental.
B. tidak memiliki hubungan dokter-pasien.
C. membutuhkan laporan tertulis yang lengkap.
D. membutuhkan kehadiran seorang pengacara selama evaluasi.
404 Pada aspek biologis, seseorang dengan gangguan kepribadian antisosial memiliki peningkatan risiko mengalami gangguan
kepribadian antisosial dan gangguan terkait zat. Pada perempuan dengan antisosial, juga beresiko lebih besar untuk mengalami:
A. autisme.
B. gangguan kepribadian narsistik.
C. gangguan bipolar.
D. Skizofrenia.
E. gangguan somatisasi.
Women were more likely to have any mood disorder, major depressive disorder, dysthymia, any anxiety disorder, panic
disorder, specific phobia, posttraumatic stress disorder and generalized anxiety disorder
405 Dalam evaluasi klinis atau forensik, ketika seorang pasien memiliki kecenderungan memiliki suatu keuntungan atau manfaat
khusus terhadap sakitnya, seorang psikiater harus mempertimbangkan diagnosis:
A. Gangguan buatan.
B. Malingering.
C. Somatisasi.
D. Hipokondriasis.

Malingering is falsification or profound exaggeration of illness (physical or mental) to gain external benefits such as avoiding
work or responsibility, seeking drugs, avoiding trial (law), seeking attention, avoiding military services, leave from school, paid
leave from a job, among others

406 Seorang perawat berusia 35 tahun dirawat dengan banyak ekimosis di tubuhnya. Waktu protrombinnya adalah 4 unit INR
(normal, 0,78-1,22). Beberapa hari setelah masuk, waktu protrombinnya normal. Pada hasil pemeriksaan, tidak dapat dijelaskan
penyebab waktu pembekuan darah tidak normal. Hasil pemeriksaan feses didapatkan positif ringan untuk darah. Empat hari
setelah masuk, lebih banyak ekimosis muncul dan waktu protrombinnya meningkat lagi. Pasien mengatakan bahwa dia mungkin
menderita leukemia dan bertanya apakah dia memerlukan biopsi sumsum tulang. Pada hari kelima masuk, warfarin ditemukan
di bawah tempat tidurnya. Pasien keluar dari rumah sakit malam itu. Manakah dari berikut ini yang merupakan diagnosis yang
paling mungkin?
A. Gangguan somatisasi
B. Malingering
C. Hipokondriasis
D. Factitious disorder
E. Gangguan dismorfik tubuh
407 Seorang internist berkonsultasi dengan psikiater karena frustrasi terhadap pasien lanjut usia yang didiagnosis hipokondriasis.
Tes medis negatif, tetapi pasien tidak dapat menerima bahwa dia tidak sakit. Psikiater mengkonfirmasi diagnosis hipokondriasis.
Berikut ini, manakah strategi manajemen terbaik untuk pasien dengan hipokondriasis?
A. Rujuk pasien ke rekan internis yang lebih berpikiran psikologis.
B. Memiliki janji temu yang dijadwalkan secara teratur dengan memberikan reassurance.
C. Temui pasien sesuai kebutuhan, tetapi untuk waktu yang terbatas.
D. Anjurkan pasien untuk menelepon hanya untuk hal-hal yang mendesak.
E. Rujuk pasien untuk psikoterapi.
408 Seorang wanita 24 tahun datang dikonsulkan dari bagian klinik paru dengan keluhan batuk yang tidak kunjung sembuh terutama
Ketika malam hari. Keluhan itu muncul sejak pasien memutuskan berpisah dari pasangannya dan terjadi pada malam hari. Sejak
saat itu, pasien Ketika malam hari sering mengingat kejadian tersebut dan batuk dirasakan memberat. Gejala “Flashback”
merupakan manifestasi dari kondisi psikologis:
A. Psikosis
B. Fugue
C. Hyperarousal
D. Disosiasi
Pembahasan

F43.1 Gangguan Stres Pasca-trauma Pedoman Diagnostik

· Diagnosis baru ditegakkan bilamana gangguan ini timbul dalam kurun waktu 6 bulan setelah kejadian
traumatik berat (masa laten yang berkisar antara beberapa minggu sampai beberapa bulan, jarang sampai
melampaui 6 bulan).

· Kemungkinan diagnosis masih dapat ditegakkan apabila tertundanya waktu mulai saat kejadian dan onset
gangguan melebihi waktu 6 bulan, asal saja manifestasi klinisnya adalah khas dan tidak didapat alternative
kategori gangguan lainnya.

· Sebagai bukti tambahan selain trauma, harus didapatkan bayang-bayang atau mimpimimpi dari kejadian
traumatik tersebut secara berulang-ulang kembali (flashbacks).

· Gangguan otonomik, gangguan afek dan kelainan tingkah laku semuanya dapat mewarnai diagnosis tetapi
tidak khas.

· Suatu "sequelae" menahun yang terjadi lambat setelah stres yang luar biasa, misalnya saja beberapa puluh
tahun setelah trauma, diklasifikasi dalam kategori F62.0 (perubahan kepribadian yang berlangsung lama
setelah mengalami katastrofa).

Psikosis à Diagnosis suatu keadaan psikotik dapat ditentukan lebih lanjut dengan kode lima karakter berikut
:

F1x.50 Lir Skizofrenia (Skizofrenik-like)

F1x.51 Predominan waham

F1x.52 Predominan halusinasi (termasuk halusinasi alcohol)

F1x.53 Predominan polimorfik

F1x.54 Predominan gejala depresi

F1x.55 Predominan gejala manik

F1x.56 Campuran

Fugue à · Untuk diagnosis pasti harus ada:

a) ciri-ciri amnesia disosiatif (F44.0);

b) melakukan perjalanan tertentu melampaui hal yang umum dilakukannya sehari-hari; dan

c) kemampuan mengurus diri yang dasar tetap ada (makan, mandi, dsb.) dan melakukan interaksi sosial
sederhana dengan orang-orang yang belum dikenalnya (misalnya membeli karcis atau bensin, menanyakan
arah, memesan makanan).
Disosiasi à Gejala utama disosiatif adalah adanya kehilangan (sebagian atau seluruh) dari integrasi normal di bawah
kendali kesadaran antara : Ingatan masa lalu Kesadaran identitas dan pengindraan segera (awareness of identity and
immediate sensation) dan, Kontrol terhadap gerakan tubuh (PPDG)
409 Pasien anak laki-laki usia 8 tahun datang dibawa oleh Neneknya karena dalam seminggu bisa ngompol 1-2 kali pada saat tidur
malam hari. Hal ini terjadi setelah kedua orang tua pasien bercerai dan sudah berlangsung selama 3 bulan. Pasien sudah dibawa
ke dokter spesialis anak tetapi dikatakan tidak ada kelainan pada organnya. Tatalaksana yang paling tepat pada kasus di atas
adalah:
A. Antiansietas merupakan terapi lini pertama.
B. Antidepresan merupakan terapi lini pertama.
C. Tata laksana harus dimulai dengan terapi perilaku.
D. Farmako terapi harus dikombinasikan dengan terapi perilaku mulai sejak awal.
E. Antiansietas diberikan pada tahap awal kemudian dialihkan kepada antidepresan

Pembahasan :

Klasifikasi Diagnosis Enuresis Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM IV)
;

1. BAK yang berulang di atas tempat tidur atau pakaian (baik itu yang involunter atau yang disengaja).

2. Perilaku ini secara klinis bermakna yang dimanifestasikan oleh frekuensinya 2x/minggu untuk minimal
3 bulan berturutturut atau terdapat distress atau kendala yang secara klinis bermakna dalam fungsi sosial,
akademik (atau pekerjaan)

3. Usia kronologis minimal 5 tahun (atau sesuai dengan tahap perkembangan).

4. Perilaku ini tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari zat (seperti diuretik) atau suatu penyakit
(seperti DM, spina bifida, atau gangguan kejang).

Penanganan enuresis didasarkan pada 4 prinsip berikut di bawah ini. Tata laksana harus dimulai dengan
terapi perilaku. Farmakoterapi merupakan terapi lini kedua dan hanya diperuntukkan bagi anak yang gagal
di tatalaksana dengan terapi perilaku, diantaranya ;
1. Meningkatkan motivasi pada anak untuk memperoleh kesembuhan, antara lain
dengan system ganjaran atau hadiah (reward system). Menghukum atau
mempermalukan anak, baik oleh orangtua atau orang lain, tidak boleh dilakukan factor
faktor perancu seperti anak dalam keluarga broken home, masalah social, orangtua
yang kurang toleran, serta masalah perilaku anak harus diidentifikasi sebagai factor
yang mungkin mempersulit penyembuhan.
2. Pengaturan perilaku (behavioural treatment). Berupa minum dan berkemih secara
teratur dan berkemih sebelum tidur, lifting dan nightawakening, retention control
training, dry bed training, dan hipnoterapi.
3. Penggunaan enuresis alarm. Metode ini cukup efektif dalam penanganan enuresis
nocturnal, lebih baik dibandingkan dengan dry bed training.

Farmakoterapi antara lain dengan desmoperin (DDAVP) dengan dosis 5-40 mikrogram sebagai obat semprot hidung. Impramin
meskipun cukup efektif tapi angka kekambuhan cukup tinggi dan mudah terjadi efek samping dan kelebihan dosis sehingga
pemakaiannya sangat dibatasi yaitu khusus pada kasus attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Obat lain seperti
Oksibutinin (5-10 mg) cukup efektif, namun harus hati-hati terhadap efek samping seperti mulut terasa kering, penglihatan
kabur, konstipasi, dan tremor. Obat lain yang mirip Oksibutinin yaitu Tolterodin, namun pemakaiann
410 Pasien seorang anak perempuan usia 10 tahun datang dibawa oleh ibunya karena semenjak mengalami perudungan di sekolah
kembali ngompol pada saat tidur malam selama 3 bulan ini. Sebulan pertama pasien mengompol 2-3 kali dalam seminggu,
bulan kedua 1 kali dalam seminggu, dan sebulan ini hanya 1 kali. Telah diperiksakan ke spesialis anak dan disampaikan tidak
ada kelainan. Edukasi apa yang dapat diberikan kepada pasien dan ibunya?
A. Pasien tidak dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan.
B. Remisi spontan (tanpa pengobatan) terjadi pada sekitar 15% anak-anak setiap tahun.
C. Pemberian hukuman pada anak, baik oleh orangtua atau orang lain, boleh dilakukan pada tahap rehabilitasi pasien.
D. Meningkatkan motivasi pada anak untuk memperoleh kesembuhan, antara lain dengan sistem ganjaran atau hadiah akan
membuat anak semakin manja.
E. Faktor-faktor seperti anak dalam keluarga broken home, orang tua yang kurang toleran, serta masalah perilaku anak
merupakan faktor luar yang tidak terkait proses rehabilitasi.

Pembahasan :

Sekitar 15% anak yang mengalami enuresis dapat mengatasi sendiri atau remisi secara spontan tiap
tahunnya, namun jika enuresis tidak mendapatkan penanganan dini dan tepat akan berdampak terhadap
perkembangan anak.

Schmitt BD. Nocturnal enuresis. Pediatr in Rev. 1997;18(1):183-90.


Ozden C, Ozdal OL, Altinova S, Oguzulgen I, Urgancioglu G, Memis A, Dkk. Prevalence and associated factors of enuresis in
Turkish children. Int Braz J Urol. 2007;33(1):216-22.
411 Pasien anak perempuan usia 4 tahun datang dibawa oleh orang tuanya karena semenjak masuk sekolah Taman Kanak-Kanak
menjadi sering mengompol, padahal sejak usia 2 tahun sudah tidak mengompol. Keluhan ini sudah berlangsung selama 4 bulan
walaupun sebelum tidur pasien sudah diminta untuk pipis. Bagaimanakah perkiraan perjalanan dari keluhan tersebut?
A. Tingkat kambuhan setelah semua bentuk pengobatan (keseluruhan) adalah 2-5%.
B. Tingkat kambuhan setelah semua bentuk pengobatan (keseluruhan) adalah 6-8%.
C. Tingkat kambuhan setelah semua bentuk pengobatan (keseluruhan) adalah 10-20%.
D. Tingkat kambuhan setelah semua bentuk pengobatan (keseluruhan) adalah 25-30%.
E. Tingkat kambuhan setelah semua bentuk pengobatan (keseluruhan) adalah 40-50%.

Pembahasan :

Tingkat kambuhan setelah semua bentuk pengobatan (keseluruhan) adalah 10-20%.

Redsell SA, Collier J. Bedwetting, behaviour and self esteem: a review of the literature. Child Care Health Dev.2001;27(1):149-
55.

412 Pasien anak laki=laki usia 5 tahun datang dibawa orang tuanya karena kembali ngompol pada malam hari setelah hampir 3
tahun terakhir tidak mengompol. Orang tua kuatir karena sudah berlangsung selama 4 bulan dan tidak juga berhenti. Prosedur
yang benar adalah:

A. Pasien perlu diperiksa secara fisik hanya bila dalam perjalanan pengobatan belum menunjukkan
perbaikan.
B. Bagi kebanyakan anak dengan terutama dengan mono simptomatik, satu kali pemeriksaan
penunjang akan mencukupi.
C. Orangtua diminta untuk mengamati, mencatat dan mengukur dalam 24 jam tentang kapan dan
berapa jumlah kemih dan minuman anak mereka. X (dalam 48 jam)
D. Penanganan cukup secara kuratif sehingga tidak diperlukan langkah promotif ataupun preventif.
X

Ditekankan pada orangtua bahwa ngompol pada malam hari adalah kelainan psikogenik, X (bukan kelainan psikogenik)
413 Pasien anak laki-laki usia 10 tahun datang dengan diantar orang tuanya. Pasien terlihat malu dan tidak percaya diri karena
selama 4 bulan terakhir kembali mengompol pada saat tidur di malam hari. Orang tua yang banyak bercerita sedangkan pasien
sendiri lebih banyak diam dan menjawab pendek-pendek saat ditanya. Psikoterapi suportif yang tepat pada kasus ini adalah:
A. Motivasional meliputi menenangkan anak, memberikan dukungan emosional, menghilangkan rasa bersalah, dan
memberikan penghargaan.
B. Sugesti meliputi menekankan kemampuan anak untuk dapat menahan kencing di malam hari.
C. Ventilasi dengan membiarkan anak mencurahkan pikiran dan perasaannya dengan bebas.
D. Reasuran dengan meyakinkan anak bahwa mampu tidak ngompol seperti sebelumnya.
E. Persuasi meliputi membujuk anak untuk dapat berkemih sebelum tidur.

Terapi suportif dapat mengarah pada peningkatan adaptasi, fungsi interpersonal, kestabilan emosi, ketahanan dalam
mengatasi masalah, dan meningkatkan harga diri. Bentuk terapi sering kali paling berguna dalam mendukung pasien melalui
masa krisis, tetapi juga bisa efektif dalam mencapai keuntungan dalam jangka panjang berkaitan dengan situasi kronis. Adapun
teknik-teknik dalam terapi suportif mencakup sembilan teknik. Masing-masing teknik digunakan sesuai dengan kondisi atau
masalah yang sedang dialami oleh klien. Berikut adalah teknik-teknik yang dilakukan dalam menerapkan terapi suportif antara
lain sebagai berikut : 1. Guidance/Bimbingan, yakni prosedur pemberian pertolongan secara aktif dengan cara memberikan
fakta dan interpretasi' dalam bidang pendidikan, pekerjaan, hubungan sosial dan bidang-bidang kesehatan. 2. Manipulasi
lingkungan, yakni usaha untuk menyelesaikan problem-problem emosional klien dengan cara menghilangkan atau mengubah
unsur-unsur lingkungan yang tidak menguntungkan. 3. Eksternalisasi perhatian, yakni usaha untuk mengalihkan perhatian
klien yang mengalami depresi dengan jalan memberikan dorongan agar klien dapat memulai lagi aktivitas yang pernah
disenanginya ataupun mengembangkan kesenangan baru untuk mengisi waktu senggangnya. Jenis-jenis eksternalisasi
perhatian antara lain terapi kerja, terapi musik,terapi gerak dan tari, terapi syair, terapi sosial. 4. Sugesti-prestis, yakni usaha
terapis untuk mensugesti klien, yakni memberikan pengaruh psikis tanpa daya kritik. 5. Reassurance (meyakinkan kembali),
terapi ini biasanya menyertai pada setiap terapi. Klien yang merasa dicengkam oleh rasa ketakutan yang irasional perlu
ditenangkan dan dihibur. Terapis perlu mendiskusikan ketakutan-ketakutan tersebut secara terbuka dengan kliennya untuk
menjelaskan bahwa ketakutan itu tidak rasional atau tidak berdasar. Penerapan Terapi Suportif untuk Meningkatkan
Manajemen Emosi Negatif Mutiara pada Individu yang Memiliki Pasangan Skizofrenia 109 6. Dorongan dan paksaan, yakni
dengan memberikan punishment untuk menstimulasi perilaku klien sesuai yang diharapkan. Di antaranya dengan cara klien
diberi tugas untuk melawan impuls-impuls yang menimbulkan neurotik, berusaha menghilangkan atau mengurangi inner drive
klien sampai di bawah titik kritis. 7. Persuasi, yakni mendasari diri pada anggapan bahwa dalam diri klien mempunyai sesuatu
kekuatan untuk proses emosinya yang patologis dengan kekuatan dan kemampuan ataupun dengan menggunakan common
sense’nya sendiri, sebab pada umumnya orang yang menderita gangguan jiwa dalam keadaan intelek tertutup emosi. 8.
Pengakuan dan penyaluran, yakni dengan cara mengeluarkan isi hati kepada orang lain. Pendekatan ini untuk mengurangi
tekanan yang ada pada klien, sebab dengan adanya pengakuan dan penyaluran maka segala rasa tertekan yang mengganjal
dapat dilepaskan (katarsis). 9. Terapi kelompok yang berfungsi sebagai pemberi inspirasi dari klien-klien lainnya yang memiliki
problem sejenis.

414
Pasien laki-laki usia 25 tahun datang ke IGD dengan keluhan kejang, panas tinggi dan penurunan kesadaran setelah
mengkonsumsi obat antispikotik untuk gangguan jiwanya. Pasien ditangani oleh Tim yang terdiri dari Psikiater, Spesialis
Penyakit Dalam, Spesilais Neurologi, dan Spesialis Anestesi dengan kesimpulan penyebab kondisi pasien adalah obat
antipsikotiknya. Bagaimanakah aspek legak dari kasus di atas?
A. Dokter yang meresepkan memberikan informasi tentang adanya kemungkinan potensi efek samping yang
berbahaya dan bagaimana mengenali gejalanya serta segera mencari pertolongan.
B. Efek serius yang menyebabkan cedera bahkan sampai kematian membawa implikasi bahwa Dokter harus dihukum.
C. Pada kasus yang sulit dalam penegakkan diagnosis maka diagnosis akhir adalah yang paling ringan dalam hal
implikasi aspek legal.
D. Kasus yang terjadi bila sudah dapat diprediksi maka mendatangkan impikasi hukum yang berat.
E. Kasus yang terjadi bila tidak dapat diprediksi maka tidak ada aspek legal.

A. Pasal 17 (2) Hak Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: poin J : mendapat informasi yang meliputi
diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan;

415
Seorang perempuan usia 28 tahun, pekerjaan karyawan swasta, dikeluhkan oleh suaminya sudah selama 3 minggu ini selalu
diam dan murung, tidak nafsu makan, tidur terganggu. Padahal 3 minggu yang lalu pasien baru saja melahirkan anak laki-laki.
Pasien menolak merawat bayinya karena merasa tidak mampu. Pasien seringkali tiba-tiba menangis memikirkan dirinya yang
tidak pantas menjadi seorang ibu.

Pilihan terapi Psikofarmakologi apa yang tepat untuk kasus diatas?


A. Sertraline
B. Risperidone
C. Clobazam
D. Asam Valproat
E. Haloperidol
Secara umum, dalam menatalaksanaan ibu dengan depresi postpartum diberikan dengan farmakologis, psikoterapi, hormonal
therapy, dan prophylactic treatment. (i) Farmakologis Pasien yang telah didiagnosis dengan gangguan depresi postpartum,
diberikan pengobatan dengan antidepressant. Pemberian selective serotonin reuptake inhibitor (SSRIs) seharusnya diberikan
pada karena golongan obat tersebut mempunyai resiko efek toksik yang rendah. SSRis bisa membantu pasien yang tidak
mempunyai respon bagus terhadap tricyclic antidepressant, golongan antidepressant lainnya dan cenderung ditoleransi lebih
baik dengan dosis yang rendah10. Bagaimanapun, jika pasien sebelumnya mempunyai respon baik terhadap obat
antidepressant jenis lainnya, obat tersebut secara kuat dipertimbangkan untuk diberikan kembali.
J. John Mann. The Medical Management of Depression. The New England Journal of Medicine, 2005, p: 1819-1834.
416 Seorang perempuan usia 28 tahun, pekerjaan karyawan swasta, dikeluhkan oleh suaminya sudah selama 3 minggu ini selalu
diam dan murung, tidak nafsu makan, tidur terganggu. Padahal 3 minggu yang lalu pasien baru saja melahirkan anak laki-laki.
Pasien menolak merawat bayinya karena merasa tidak mampu. Pasien seringkali tiba-tiba menangis memikirkan dirinya yang
tidak pantas menjadi seorang ibu.
Langkah pencegahan apa yang paling tepat agar tidak terjadi kasus seperti diatas?
A. Program hamil saat usia lebih dari 30 tahun
B. Menjaga kesehatan tubuh dan berpikir positif
C. Meminta bantuan orangtua untuk merawat bayi
D. Mengajukan cuti lebih lama agar dapat merawat bayi
E. Menabung lebih banyak untuk biaya perawatan bayi
417 Seorang perempuan usia 28 tahun, pekerjaan karyawan swasta, dikeluhkan oleh suaminya sudah selama 3 minggu ini selalu
diam dan murung, tidak nafsu makan, tidur terganggu. Padahal 3 minggu yang lalu pasien baru saja melahirkan anak laki-laki.
Pasien menolak merawat bayinya karena merasa tidak mampu. Pasien seringkali tiba-tiba menangis memikirkan dirinya yang
tidak pantas menjadi seorang ibu.
Prosedur apa yang dapat dilakukan sebagai penunjang untuk menegakkan diagnosis kasus diatas?
A. Self-Reporting Questionnaire (SRQ)
B. Patient Health Questionnaire-9 (PHQ-9)
C. Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS)
D. Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS)
E. Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

Penegakan diagnosis suatu depresi postpartum dapat ditegakkan melalui gejala-gejala klinis yang tampak
seperti mood yang tertekan, hilangnya ketertarikan atau senang dalam beraktivitas, gangguan nafsu makan,
gangguan tidur, agitasi fisik atau pelambatan psikomotor, lemah, merasa tidak berguna, susah konsentrasi,
keinginan untuk bunuh diri. Untuk menegakkan diagnosis tersebut selain dari riwayat serta penampakan
gejala, dapat ditunjang melalui test Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS)

1. Wisner, Katherine MD, Barbara L. Parry MD, Catherine M Piontek MD. Postpartum Depression. The New England Journal of
Medicine, 2002, p :194-199.
418 Seorang perempuan usia 28 tahun, pekerjaan karyawan swasta, dikeluhkan oleh suaminya sudah selama 3 minggu ini selalu
diam dan murung, tidak nafsu makan, tidur terganggu. Padahal 3 minggu yang lalu pasien baru saja melahirkan anak laki-laki.
Pasien seringkali tiba-tiba menangis memikirkan dirinya yang tidak pantas menjadi seorang ibu. Pasien menolak merawat
bayinya karena merasa tidak mampu dan tidak sanggup menanggung beban kehidupan yang dirasanya amat berat dan pasien
merasa sendirian.
Bentuk Psikoterapi Suportif apa yang tepat untuk kasus diatas?
A. Ventilasi
B. Persuasi
C. Sugestif
D. Reassurance
E. Bimbingan
419 Seorang perempuan usia 28 tahun, pekerjaan karyawan swasta, dikeluhkan oleh suaminya sudah selama 3 minggu ini selalu
diam dan murung, tidak nafsu makan, tidur terganggu, dan sering mimpi buruk. Padahal 3 minggu yang lalu pasien baru saja
melahirkan anak laki-laki. Pasien seringkali tiba-tiba menangis memikirkan dirinya yang tidak pantas menjadi seorang ibu.
Pasien menolak merawat bayinya karena merasa tidak mampu dan tidak sanggup menanggung beban kehidupan yang dirasanya
amat berat dan pasien merasa sendirian. Pasien sebenarnya ingin mengungkapkan isi hatinya namun dia tidak tahu harus
bercerita kepada siapa.
Teknik Psikoterapi Dinamik apa yang dapat dilakukan untuk kasus diatas?
A. asosiasi bebas
B. analisis mimpi
C. transference
D. Emotional arousal
E. Katarsis

Teknik utama terapi psikoanalitik adalah asosiasi bebas. Analisis meminta kepada pasien agar
membersihkan pikirannya dari pemikiran-pemikiran dan renungan-renungan sehari-hari dan sebisa
mungkin, mengatakan apa saja yang terlintas dalam pikirannya, betapapun menyakitkan, tolol, remeh, tidak
logis, dan tidak relevan kedengarannya. Singkatnya, dengan melaporkannya segera tanpa ada yang
disembunyikan, pasien terhanyut bersama segala perasaan dan pikirannya. Cara yang khas ialah pasien
berbaring diatas balai-balai sementara analis duduk dibelakangnya sehingga tidak mengalihkan perhatian
pasien pada saat asosiasi-asosiasinya mengalir bebas.

Analisis mimpi adalah sebuah prosedur yang penting untuk menyingkap bahan yang tak disadari dan memberikan kepada pasien
pemahaman atas beberapa area masalah yang tidak terselesaikan. Selama tidur, pertahanan-pertahanan melemah, danperasaan-
perasaan yang direpresi muncul ke permukaan. Freud memandang mimpimimpi sebagai “jalan istimewa menuju ketaksadaran”,
sebab melalui mimpi-mimpi itu hasrat-hasrat, kebutuhan-kebutuhan, dan ketakutan-ketakutan yang tak disadari,

diungkapkan. Beberapa motivasi sangat tidak bisa diterima oleh orang yang bersangkutan sehingga diungkapkan dalam bentuk
yang disamarkan atau disimbolkan alih-alih diungkapkan secara terang-terangan dan langsung.

420 Seorang perempuan usia 28 tahun, pekerjaan karyawan swasta, dikeluhkan oleh suaminya sudah selama 3 minggu ini selalu
diam dan murung, tidak nafsu makan, tidur terganggu. Padahal 3 minggu yang lalu pasien baru saja melahirkan anak laki-laki.
Pasien menolak merawat bayinya karena merasa tidak mampu. Pasien seringkali tiba-tiba menangis memikirkan dirinya yang
tidak pantas menjadi seorang ibu.
Apa langkah pertama yang dilakukan ketika memberikan Psikoterapi CBT pada kasus diatas?
A. Pasien mengakui beberapa persepsi dan interpretasinya terhadap ketidakmampuan merawat bayinya mungkin
salah dan menyebabkan munculnya pikiran negatif.
B. Pasien belajar untuk mengakui pikiran negatif (otomatis) dan menemukan pikiran alternative yang akhirnya akan
merefleksikan kenyataan.
C. Merubah perilaku negatif dengan perilaku positif ibu dalam perawatan ibu dan Bayi
D. Melatih merubah pikiran negatif dengan mengkonter pikiran
E. Memberikan latihan relaksasi
421 Seorang laki-laki berumur 35 tahun datang dengan keluhan sering curiga pada tetangganya, yang menurutnya tetangganya
tersebut tidak suka padanya dan ingin mencelakainya. Ia tetap meyakini hal tersebut walaupun tidak ada buktinya. Terapi yang
bisa diberikan pada kasus ini adalah…
A. SSRI merupakan lini pertama
B. Lithium
C. Antipsikotik
D. Anti depresan merupakan lini kedua
E. Benzodiazepin
Pada pasien ini, ditemukan gejala waham / delusi berupa waham curiga

Waham adalah keyakinan yang salah, didasarkan pada kesimpulan yang salah tentang realita eksternal,
tidak konsisten dengan intelegensi pasien dan latar belakang budaya; tidak dapat dikoreksi dengan
reasoning.

Waham paranoid: termasuk waham kejar, dan waham hubungan/reference, dan kebesaran
1. Waham persekusi: keyakinan salah seseorang bahwa ia sedang dianiaya, dicurangi atau
dipersekusi
2. Waham kebesaran: sesorang membesar-besarkan konsepsi tentang pentingnya, kekuasaan atau
dirinya,
3. Waham hubungan: keyakinan salah bahwa perilaku orang lain ditujukan pada dirinya; bahwa
peristiwa, objek atau orang lain memiliki signigikansi tertentu, biasanya dalam bentuk negatif;
berasal dari ide hubungan, dimana seseorang merasa bahwa orang lain membicarakan
dirinya(misal, seseorang percaya bahwa orang uang ada di televisi atau radio membicarakannya)

Waham sendiri tergolong sebagai salah satu gejala psikotik, sehingga terapi yang bisa diberikan adalah obat antipsikotik.

422 Seorang laki-laki berumur 35 tahun datang dengan keluhan sering curiga pada tetangganya, yang menurutnya tetangganya
tersebut tidak suka padanya dan ingin mencelakainya. Ia tetap meyakini hal tersebut walaupun tidak ada buktinya.
Pada kasus di atas, laki-laki tersebut di bawa oleh keluarganya berobat ke psikiater dan menjalani pengobatan teratur. Dan
sekarang ini sudah menjalani pengobatan selama 1 tahun. Dari keluarganya melakukan pengawasan minum obat yang teratur
dan kontrol berobat secara rutin, sehingga belum pernah putus obat. Dan sekarang ini kondisinya, laki-laki tersebut keluhannya
sudah berkurang dan keyakinan yang salah tersebut mulai tergoyahkan. Prognosis pada kasus ini adalah….
A. Quo ad functionam : Dubia ad bonam
B. Quo ad sanationam : Dubia ad malam
C. Quo ad vitam : Malam
D. Quo ad functionam : Dubia ad malam
E. Quo ad vitam : Dubia
Jika setelah pengobatan beberapa bulan, gejala semakin membaik, maka prognosis termasuk dalam dubia ad bonam
423 Seorang pasien berusia 28 tahun dibawa oleh suaminya untuk berkonsultasi ke Poli Jiwa. Pasien di rumah merasa gelisah dan
ketakutan sejak 1 minggu yang lalu, pasien sering mendengar suara bisik-bisik dari tetangga rumah sebelah, meski rumah
sebelah tidak ada penghuninya. Sudah dilakukan pengecekan bersama istrinya ke rumah sebelah itu kalau di rumah tersebut
memang tidak ada orangnya, tapi istrinya merasa ada yang seperti mengguna-guna. Pada kasus ini, maka neurotransmitter
apakah yang mengalami gangguan?
A. Noradrenalin yang tinggi
B. Adrenalin yang tinggi
C. GABA yang tinggi
D. Dopamin yang tinggi
E. Glutamat yang tinggi
For example, clinical studies have shown patients with schizophrenia show increased presynaptic dopamine
function in the associative striatum, rather than the limbic striatum as previously presumed
424 Pasien Laki-laki usia 33 tahun dibawa ke IGD karena mengamuk. Pasien mengatakan bahwa pasien sering mendengar suara-
suara yang mengajaknya bicara dan pasien menjadi ketakutan karena merasa ada orang yang ingin membunuhnya. Pasien
mengatakan belum pernah mengalami keluhan ini sebelumnya. Wawancara psikiatri yang bisa ditambahkan untuk mengarah
ke diagnosa psikotik akut adalah…
A. Waktunya berapa lama
B. Keluhan sebelumnya
C. Adanya Waham
D. Adanya Halusinasi
E. Psikoterapi

Untuk menentukan apakah dia mengarah ke psikotik akut, harus diketahui terlebih dahulu berapa lama gejala tersebut
dikeluhkan. Di dalam soal, belum disebutkan berapa lamanya. Sedangkan, waham dan halusinasi sudah disinggung di dalam
soal.

425 Seorang Wanita usia 30 tahun diantar ke poliklinik karena merasa ketakutan sejak 1 minggu yang lalu. Pasien selalu merasa
dikejar-kejar oleh polisi. Pasien menjadi ketakutan karna selalu merasa dikejar-kejar oleh polisi tersebut, padahal dari
keluarganya mengatakan bahwa tidak ada polisi yang mengejar pasien dan pasien tidak pernah berurusan dengan polisi. Pasien
juga mengatakan mendengar suara bisikan yang selalu berkomentar terhadap pasien. Pasien mengatakan belum pernah
mengalami keluhan ini sebelumnya.
Dari kasus di atas, status mental apa yang didapatkan dari pasien tersebut?
A. Waham
B. Halusinasi
C. Waham dan halusinasi
D. Ide curiga
E. Erotomania
Pembahasan:

A. Beck Depression Inventory (BDI) atau Inventaris Depresi Beck (IDB) adalah salah satu tes psikometri
yang digunakan untuk mengukur tingkat depresi seseorang.

B. Positive and Negative Syndrome Scale - Excited Component (PANSS-EC) adalah instrumen yang
digunakan untuk mengevaluasi pasien dengan perilaku agresif atau agitasi. Hasil dari evaluasi PANSS-EC
dapat digunakan untuk menentukan pendekatan terapi pada pasien. PANSS-EC menilai berbagai
komponen aktivitas motorik dan aktivasi emosional pada pasien. Penelitian menunjukkan bahwa PANSS-
EC merupakan skala yang valid dan efektif dalam penilaian agitasi dan perilaku agresif. PANSS-EC juga
bisa digunakan untuk monitoring dan evaluasi penatalaksanaan pasien dengan agitasi atau agresi.
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3078838/ ,
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16229988 , https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27284637)

C. Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) adalah instrumen untuk melihat seberapa besar tingkat
kecemasan seseorang. HARS, pertama kali dikembangkan oleh Max Hamilton pada tahun 1956, untuk
mengukur semua tanda kecemasan baik psikis maupun somatik.

D. Mini mental state examination (MMSE) adalah instrumen yang paling banyak digunakan untuk skrining
dementia. Pemeriksaan ini diindikasikan terutama pada pasien lanjut usia yang mengalami penurunan
fungsi kognitif, kemampuan berpikir, dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. MMSE
dilaporkan mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang baik, yaitu 77% dan 90% pada populasi dengan
prevalensi dementia tinggi, serta 81% dan 87% pada populasi dengan prevalensi
rendah.(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18579155)

E. Psikoedukasi adalah metode intervensi yang fokus mendidik partisipannya mengenai tantangan atau masalah-masalah dalam
hidup. Intervensi ini dapat dilakukan pada individu, keluarga, dan kelompok, membantu partisipan mengembangkan sumber-
sumber dukungan dan dukungan sosial dalam menghadapi tantangan tersebut, dan mengembangkan keterampilan coping untuk
menghadapi tantangan tersebut (Walsh, J. (2010). Psychoedication in mental health. Chicago: Lyceum Books, Inc.).

426 Pasien Laki-laki usia 33 tahun dibawa ke IGD karena mengamuk, gaduh gelisah dan marah-marah. Pasien belum pernah
mengalami hal ini sebelumnya. Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan pada pasien ini adalah…
A. BDI
B. PANSS-EC
C. HARS
D. MMSE
E. Dilakukan Psikoedukasi
427 Seorang ibu mengalami kecelakaan mobil yang merenggut nyawa putranya. Ketika dia diberitahu bahwa anaknya telah
meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut, dia menjadi gelisah dan agresif. Bicaranya tidak jelas dan mengatakan mendengar
suara anaknya yang berteriak kepadanya untuk membantu mereka. Gejala ini timbul tiba-tiba dalam 1 minggu ini terakhir ini.
Apa diagnosis yang paling mungkin?
A. Gangguan Skizofrenia
B. Depresi dengan gejala psikotik
C. Gangguan Psikotik Akut
D. Gangguan Waham
E. Gangguan Skizoafektif
Pembahasan:
Penegakan diagnosis gangguan psikotik akut berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5 (DSM-5),
harus memenuhi tiga aspek kriteria diagnosis berikut ini:
1. Munculnya satu (atau lebih) gejala berikut ini:
a. Waham
b. Halusinasi
c. Pembicaraan yang kacau (sering keliru atau inkoheren)
d. Tingkah laku yang kacau atau katatonik
Setidaknya harus ada 1 di antara gejala a-c
Catatan: tidak menjadi bagian dari gejala jika respons yang muncul merupakan bagian atau sikap yang dapat diterima dalam
budaya setempat.
2. Durasi munculnya gangguan setidaknya 1 hari namun kurang dari 1 bulan, disertai kembalinya fungsi premorbid (fungsi
kembali penuh seperti sebelum mengalami gangguan)
3. Gangguan yang muncul tidak dijelaskan lebih baik melalui kondisi gangguan depresi mayor atau gangguan bipolar dengan
gejala psikotik atau gangguan psikotik lain seperti schizophrenia atau katatonia, dan tidak disebabkan efek penyalahgunaan zat
(penyalahgunaan obat, dalam masa pengobatan) atau kondisi medis lain

Diagnosis gangguan psikotik akut dalam International Classification Of Diseases 11th Revision (ICD-11) dijelaskan bahwa
gangguan ditandai oleh onset gejala psikotik akut yang muncul tanpa fase prodromal dan mencapai tingkat keparahan maksimal
dalam dua minggu. Gejala terdiri dari waham, halusinasi, kekacauan proses pikir, kebingungan, serta gangguan afek dan mood.
Gangguan psikomotor yang menyerupai kondisi katatonia dapat muncul.
Gejala akan berubah secara cepat, dalam perjalanan dan intensitasnya, dari hari ke hari, atau dalam satu hari. Durasi episode
tidak lebih dari 3 bulan, dan sering berakhir dalam beberapa hari hingga 1 bulan. Gejala tidak merupakan manifestasi dari
gangguan kondisi kesehatan lain (contoh: tumor otak) dan efek penggunaan zat atau pengobatan yang berhubungan dengan
sistem saraf pusat (contoh: kortikosteroid) termasuk efek lepas zat (contoh: gejala withdrawal alcohol use disorder).
Sumber:
- DSM-5. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition. In W. T. Carpenter, D. M. Barch, J. R.
Bustillo, W. Gaebel, R. E. Gur, S. H. Heckers, J. v. Os, Schizophrenia Spectrum and Other Psychotic Disorders (pp. 94-96).
Washington: American Psychiatric Publishing.
- ICD-11. (2018, February 18). WHO ICD-11 Mortality Morbidity Statistics. Retrieved from
https://icd.who.int/ct11_2018/icd11_mms/en/release#/

428 Seorang Wanita usia 30 tahun diantar ke poliklinik karena merasa ketakutan sejak 1 minggu yang lalu. Pasien selalu merasa
dikejar-kejar oleh polisi. Pasien menjadi ketakutan karna selalu merasa dikejar-kejar oleh polisi tersebut, padahal dari
keluarganya mengatakan bahwa tidak ada polisi yang mengejar pasien dan pasien tidak pernah berurusan dengan polisi. Pasien
juga mengatakan mendengar suara bisikan yang selalu berkomentar terhadap pasien.
Dari kasus di atas, terapi yang bisa diberikan :
A. Risperidon
B. Fluoxetin
C. Maprotilin
D. Sertralin
E. Escitalopram

Pembahasan:

Pada soal merupakan kasus skizofrenia. Penggunaan antipsikotik atipikal (amisulprid, olanzapin,
kuetiapin, risperidon, dan zotepin) dapat dipertimbangkan sebagai obat lini pertama untuk pasien yang
baru didiagnosa skizofrenia.
Fluoxetin, maprotilin, sertralin, dan escitalopram adalah antidepresan dan antianxietas
429 Tn. S adalah seorang programmer komputer berusia 35 tahun yang bekerja untuk sebuah perusahaan. Dia datang dengan
penurunan mood, nafsu makan dan konsentrasi buruk, serta perasaan tidak berharga. Tidur tidak nyenyak, serta penurunan berat
badan 5 kg. Gejala tersebut sudah berlangsung selama 5 minggu. Dua tahun yang lalu saat 4 hari menjelang pernikahan kakak
perempuannya, ia hanya tidur 2 jam dalam sehari, namun tidak lelah dan memiliki energi yang cukup untuk membantu membuat
kue serta souvenir pernikahan. Ia juga terjaga hampir sepanjang malam untuk bekerja. Ia mengingat bahwa “ide cemerlang
untuk proyek baru” sedang berkecamuk di benaknya saat itu. Ia terus pergi bekerja di pekerjaan pemrograman komputernya
selama 4 hari itu dan merasa bahwa dia sangat produktif. Ketika ditanya tentang penyalahgunaan zat, ia melaporkan penggunaan
kokain dan alkohol di masa lalu untuk membuatnya saya merasa lebih baik. Ia menyangkal penggunaan kokain selama
pernikahan kakaknya.
Manakah dari berikut ini yang merupakan diagnosis yang paling tepat untuk Tn. S?
A. Gangguan Bipolar I
B. Gangguan Depresi Mayor
C. Gangguan Bipolar II
D. Gangguan Siklotimik
E. Gangguan Bipolar dan Gangguan terkait yang diinduksi zat/obat
Pembahasan:

Diagnosis gangguan bipolar ditegakkan dengan adanya episode manik atau hipomanik berulang, disertai
ataupun tanpa episode depresi. Diagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria diagnosis dalam ICD-X atau
DSM-5.

Diagnosis gangguan bipolar I ditegakkan apabila: Pasien memenuhi kriteria episode manik. Episode ini
bisa didahului atau diikuti oleh episode hipomanik atau depresi berat.

Gangguan bipolar II ditegakkan apabila: Pasien memenuhi kriteria episode hipomanik saat ini atau
riwayat sebelumnya, dan kriteria untuk episode saat ini atau riwayat depresi berat.

Episode Manik

Terdapat periode dimana mood meningkat, ekspansif, atau iritabel secara abnormal dan persisten,
peningkatan aktivitas bertujuan atau energi, berlangsung selama minimal 1 minggu. Selama periode ini
terdapat 3 atau lebih gejala berikut (atau 4 bila hanya ada mood iritabel) secara signifikan dan jelas
terlihat sebagai perubahan dari perilaku sehari-hari:

-Percaya diri yang meningkat atau kebesaran

-Penurunan kebutuhan tidur

-Lebih banyak berbicara atau penekanan dalam intonasi pembicaraan

-Flight of ideas

-Perhatian mudah beralih

-Peningkatan aktivitas yang bertujuan atau agitasi psikomotor

-Keterlibatan dalam perilaku berisiko atau membahayakan

Gejala-gejala ini menimbulkan gangguan sosial atau pekerjaan yang signifikan atau sampai membutuhkan
rawat inap. Gejala-gejala ini bukan disebabkan oleh penggunaan zat.

Episode Hipomanik

Terdapat periode dimana mood meningkat, ekspansif, atau iritabel secara abnormal dan persisten,
peningkatan aktivitas bertujuan atau energi, berlangsung selama setidaknya 4 hari. Selama periode ini
terdapat 3 atau lebih gejala berikut (atau 4 bila hanya ada mood iritabel) secara signifikan dan jelas
terlihat sebagai perubahan dari perilaku sehari-hari.

-Percaya diri yang meningkat atau kebesaran

-Penurunan kebutuhan tidur

-Lebih banyak berbicara atau penekanan dalam intonasi pembicaraan

-Flight of ideas

-Perhatian mudah beralih

-Peningkatan aktivitas yang bertujuan atau agitasi psikomotor

-Keterlibatan dalam perilaku berisiko atau membahayakan


Episode ini berhubungan dengan perubahan fungsi yang jelas, berbeda dengan perilaku pasien ketika
asimtomatik. Perubahan mood dan perubahan fungsi bisa diamati oleh orang lain. Episode tidak cukup
berat untuk menimbulkan gangguan dalam fungsi sosial atau pekerjaan atau sampai membutuhkan rawat
inap. Gejala-gejala ini bukan disebabkan oleh penggunaan zat.

Sumber:
APA. Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). Arlington VA: American Psychiatric
Publishing; 2013. https://doi.org/10.1176/appi.books.9780890425596
430 Tn. S adalah seorang programmer komputer berusia 35 tahun yang bekerja untuk sebuah perusahaan. Dia datang dengan
penurunan mood, nafsu makan dan konsentrasi buruk, serta perasaan tidak berharga. Tidur tidak nyenyak, serta penurunan berat
badan 5 kg. Gejala tersebut sudah berlangsung selama 5 minggu. Dua tahun yang lalu saat 4 hari menjelang pernikahan kakak
perempuannya, ia hanya tidur 2 jam dalam sehari, namun tidak lelah dan memiliki energi yang cukup untuk membantu membuat
kue serta souvenir pernikahan. Ia juga terjaga hampir sepanjang malam untuk bekerja. Ia mengingat bahwa “ide cemerlang
untuk proyek baru” sedang berkecamuk di benaknya saat itu. Ia terus pergi bekerja di pekerjaan pemrograman komputernya
selama 4 hari itu dan merasa bahwa dia sangat produktif. Ketika ditanya tentang penyalahgunaan zat, ia melaporkan penggunaan
kokain dan alkohol di masa lalu untuk membuatnya saya merasa lebih baik. Ia menyangkal penggunaan kokain selama
pernikahan kakaknya.
Manakah dari berikut ini yang merupakan faktor pembeda utama antara mania dan hipomania?
A. Suasana hati yang mudah tersinggung
B. Penurunan kebutuhan tidur
C. Gangguan nyata dalam fungsi sosial atau pekerjaan
D. Flight of ideas
E. Penurunan mood
431 Tn. S adalah seorang programmer komputer berusia 35 tahun yang bekerja untuk sebuah perusahaan. Dia datang dengan
penurunan mood, nafsu makan dan konsentrasi buruk, serta perasaan tidak berharga. Tidur tidak nyenyak, serta penurunan berat
badan 5 kg. Gejala tersebut sudah berlangsung selama 5 minggu. Dua tahun yang lalu saat 4 hari menjelang pernikahan kakak
perempuannya, ia hanya tidur 2 jam dalam sehari, namun tidak lelah dan memiliki energi yang cukup untuk membantu membuat
kue serta souvenir pernikahan. Ia juga terjaga hampir sepanjang malam untuk bekerja. Ia mengingat bahwa “ide cemerlang
untuk proyek baru” sedang berkecamuk di benaknya saat itu. Ia terus pergi bekerja di pekerjaan pemrograman komputernya
selama 4 hari itu dan merasa bahwa dia sangat produktif. Ketika ditanya tentang penyalahgunaan zat, ia melaporkan penggunaan
kokain dan alkohol di masa lalu untuk membuatnya saya merasa lebih baik. Ia menyangkal penggunaan kokain selama
pernikahan kakaknya.
Obat-obat dibawah ini dapat menyebabkan episode manik, kecuali?
A. Isoniazid
B. Simetidin
C. Metoklopramid
D. Steroid
E. Oxazepam
Pembahasan:
Oxazepam termasuk golongan obat yang disebut benzodiazepin yang bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas gamma-
aminobutyric acid (GABA). GABA merupakan neurotransmitter yang berfungsi untuk mengurangi keaktifan dari sel saraf yang
ada di otak, sehingga menimbulkan efek lebih tenang.
Agarwal, S. D., & Landon, B. E. (2019). Patterns in Outpatient Benzodiazepine Prescribing in the United States. JAMA Network
Open, 2(1), pp. e187399

432 Tn. S adalah seorang programmer komputer berusia 35 tahun yang bekerja untuk sebuah perusahaan. Dia datang dengan
penurunan mood, nafsu makan dan konsentrasi buruk, serta perasaan tidak berharga. Tidur tidak nyenyak, serta penurunan berat
badan 5 kg. Gejala tersebut sudah berlangsung selama 5 minggu. Dua tahun yang lalu saat 4 hari menjelang pernikahan kakak
perempuannya, ia hanya tidur 2 jam dalam sehari, namun tidak lelah dan memiliki energi yang cukup untuk membantu membuat
kue serta souvenir pernikahan. Ia juga terjaga hampir sepanjang malam untuk bekerja. Ia mengingat bahwa “ide cemerlang
untuk proyek baru” sedang berkecamuk di benaknya saat itu. Ia terus pergi bekerja di pekerjaan pemrograman komputernya
selama 4 hari itu dan merasa bahwa dia sangat produktif. Ketika ditanya tentang penyalahgunaan zat, ia melaporkan penggunaan
kokain dan alkohol di masa lalu untuk membuatnya saya merasa lebih baik. Ia menyangkal penggunaan kokain selama
pernikahan kakaknya.
Selama periode dimana Tn S menggunakan kokain, manakah dari berikut ini yang benar mengenai otaknya?
A. Aktivitas dopamin menurun di jalur mesokortikal
B. Aktivitas dopamin meningkat di corpus striatum
C. Aktivitas dopamin meningkat di jalur mesolimbik
D. Ada penghambatan reuptake dopamin dan norepinefrin
E. Jawaban B, C dan D benar.
The effects of cocaine on the activity mediated by D3, D4, and D5 receptors are not yet well understood,
but at least one preclinical study has implicated the D3 receptor. Although the behavioral effects are
attributed primarily to the blockade of dopamine reuptake, cocaine also blocks the reuptake of
norepinephrine and serotonin.

Researchers recently reported that positron emission tomography (PET) scans ofthe brains ofpatients being
treated for cocaine addiction show high activation in the mesolimbic dopamine system when addicts
profoundly crave a drug. Researchers exposed patients to cues that had previously caused them to crave
cocaine, and patients described feelings of intense cravings for the drug while PET scans showed activation
in areas from the amygdala and the anterior cingulate to the tip of both temporal lobes. Some researchers
claim that the mesolimbic dopamine system is also active in patients with nicotine addiction, and the same
system has been linked to cravings for heroin, morphine, amphetamines, marijuana, and alcohol.

(C dan D benar), sehingga B juga bisa dikatakan benar menurut opsi yang tersedia di soal ini)

Sumber : Kaplan & Sadocks Synopsis of Psychiatry, 11th edition (2015)

433 Tn. S adalah seorang programmer komputer berusia 35 tahun yang bekerja untuk sebuah perusahaan. Dia datang dengan
penurunan mood, nafsu makan dan konsentrasi buruk, serta perasaan tidak berharga. Tidur tidak nyenyak, serta penurunan berat
badan 5 kg. Gejala tersebut sudah berlangsung selama 5 minggu. Dua tahun yang lalu saat 4 hari menjelang pernikahan kakak
perempuannya, ia hanya tidur 2 jam dalam sehari, namun tidak lelah dan memiliki energi yang cukup untuk membantu membuat
kue serta souvenir pernikahan. Ia juga terjaga hampir sepanjang malam untuk bekerja. Ia mengingat bahwa “ide cemerlang
untuk proyek baru” sedang berkecamuk di benaknya saat itu. Ia terus pergi bekerja di pekerjaan pemrograman komputernya
selama 4 hari itu dan merasa bahwa dia sangat produktif. Ketika ditanya tentang penyalahgunaan zat, ia melaporkan penggunaan
kokain dan alkohol di masa lalu untuk membuatnya saya merasa lebih baik. Ia menyangkal penggunaan kokain selama
pernikahan kakaknya.
Berapa persentase pasien dengan gangguan bipolar yang memiliki gangguan zat yang terjadi secara bersamaan seperti Tn. S?
A. 10%
B. 20%
C. 30%
D. 60%
E. 80%
Research suggests that from 30 percent to more than 50 percent of people with bipolar disorder (bipolar I or bipolar
II) will develop a substance use disorder (SUD) sometime during their lives.
434 Tn. S adalah seorang programmer komputer berusia 35 tahun yang bekerja untuk sebuah perusahaan. Dia datang dengan
penurunan mood, nafsu makan dan konsentrasi buruk, serta perasaan tidak berharga. Tidur tidak nyenyak, serta penurunan berat
badan 5 kg. Gejala tersebut sudah berlangsung selama 5 minggu. Dua tahun yang lalu saat 4 hari menjelang pernikahan kakak
perempuannya, ia hanya tidur 2 jam dalam sehari, namun tidak lelah dan memiliki energi yang cukup untuk membantu membuat
kue serta souvenir pernikahan. Ia juga terjaga hampir sepanjang malam untuk bekerja. Ia mengingat bahwa “ide cemerlang
untuk proyek baru” sedang berkecamuk di benaknya saat itu. Ia terus pergi bekerja di pekerjaan pemrograman komputernya
selama 4 hari itu dan merasa bahwa dia sangat produktif. Ketika ditanya tentang penyalahgunaan zat, ia melaporkan penggunaan
kokain dan alkohol di masa lalu untuk membuatnya saya merasa lebih baik. Ia menyangkal penggunaan kokain selama
pernikahan kakaknya.
Berdasarkan panduan CANMAT dan ISBD 2018, intervensi psikososial apakah yang dapat diberikan untuk pasien dengan
diagnosis seperti Tn. S?
A. Cognitive Behavioural Therapy (CBT)
B. Interpersonal and Social Rhythm Therapy (IPSRT)
C. Family Focused Therapy (FFT)
D. Jawaban A dan B benar
E. Jawaban A, B dan C benar

435 Tn. S adalah seorang programmer komputer berusia 35 tahun yang bekerja untuk sebuah perusahaan. Dia datang dengan
penurunan mood, nafsu makan dan konsentrasi buruk, serta perasaan tidak berharga. Tidur tidak nyenyak, serta penurunan berat
badan 5 kg. Gejala tersebut sudah berlangsung selama 5 minggu. Dua tahun yang lalu saat 4 hari menjelang pernikahan kakak
perempuannya, ia hanya tidur 2 jam dalam sehari, namun tidak lelah dan memiliki energi yang cukup untuk membantu membuat
kue serta souvenir pernikahan. Ia juga terjaga hampir sepanjang malam untuk bekerja. Ia mengingat bahwa “ide cemerlang
untuk proyek baru” sedang berkecamuk di benaknya saat itu. Ia terus pergi bekerja di pekerjaan pemrograman komputernya
selama 4 hari itu dan merasa bahwa dia sangat produktif. Ketika ditanya tentang penyalahgunaan zat, ia melaporkan penggunaan
kokain dan alkohol di masa lalu untuk membuatnya saya merasa lebih baik. Ia menyangkal penggunaan kokain selama
pernikahan kakaknya.
Pada psikoterapi CBT untuk Bipolar, terdapat 5 domain dilihat dari perspective biopsikososial seperti dibawah ini, kecuali?
A. Kognisi
B. Perilaku
C. Lingkungan
D. Respon Psikologi
E. Emosi
The special part of this whole evaluation process for CBT is the gathering of the necessary
information to make the 5-area formulation based on biopsychosocial approach. These 5 areas can
be summarized as follows:

Environment: the context in which the symptoms occur and the effects of the symptoms on the
environment;

Perception/thought: Individual’s thoughts (evaluation, attribution, comments and expectations)


during the episodes or about the disorder;

Emotion: depression, elevation, dysphoria, anxiety, sadness, anger etc.;

Physiological responses : sleep, appetite, energy (cognitive symptoms such as inattention can also be
assessed here or within the perception/thought area with a practical approach) and;

Behaviors: behaviors that the individual tends to do under the influence of a certain period (e.g.,
increasing the amount time for travel, increasing alcohol use during the hypomanic episode),
behavioral strategies used to cope with the mood (e.g. increasing the time spent in bed in
depressive mood, social withdrawal) and information on their impact on the environment (eg,
conflicts with the family or financial difficulties after expenditures during an episode of
hypomania).

Sumber : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8498810/
436 Laki-laki usia 22 tahun dibawa ke dokter karena tidak tidur sejak 2 hari terakhir. Dalam 1 bulan ini pasien tampak begitu bahagia
dan semangat berlebihan. Ia merasa kuat dan tidak butuh istirahat. Ia terus-menerus bicara setiap bertemu orang lain. Pasien
meyakini dirinya seorang ilmuwan terkenal dan akan mendapat hadiah nobel. Ia sangat yakin karena sudah 1 bulan ini ia
mendengar bisikan-bisikan dari panitia penghargaan nobel tersebut. Apakah terapi yang dapat diberikan?
A. Asam valproat dan fluoxetine
B. Asam Valproat dan Risperidon
C. Diazepam dan risperidon
D. Asam valproat dan diazepam
E. Fluoxetine dan diazepam
437 Seorang perempuan, 55 tahun, dengan riwayat depresi berat yang telah dialami sejak 3 tahun yang lalu, dibawa ke IGD oleh
keluarganya karena tiba-tiba mengeluh tidak bisa melihat. Dari hasil pemeriksaan didapatkan atrofi bola mata sisi kanan dan
papiledema sisi kiri. Di manakah lesi yang diduga menimbulkan keluhan tersebut di atas?
A. Lobus Frontal
B. Lobus Parietal
C. Lobus Oksipital
D. Lobus Temporal
E. Lobus Temporo-parietal
438 Seorang laki-laki, 60 tahun, post-stroke, dikonsulkan ke bagian psikiatri oleh dokter spesialis penyakit dalam karena 20 hari
terakhir tidak mau makan dan hanya minum susu dan sedikit kue kering. Pasien juga suka meremas jari-jarinya sendiri kadang-
kadang sampai berdarah.
Apakah pertanyaan yang dapat membantu untuk menegakkan diagnosis pada kasus tersebut ?
A. Autoanamnesis : Apakah anda merasa sedih ?
B. Autoanamnesis : Apakah anda merasa tidak nafsu makan ?
C. Autoanamnesis : Apakah ada yang mengganggu pikiran anda ?
D. Alloanamnesis : Apakah pasien akhir-akhir ini tampak murung ?
E. Alloanamnesis : Apakah pasien akhir-akhir ini susah atau tidak bisa tidur ?

Untuk mengetahui apakah ini merupakan gejala depresi atau tidak, akan lebih baik jika kita melihat apakah ada afek depresif
pada pasien. Afek depresif sendiri adalah salah satu dari gejala utama pada penyakit depresi. Hal ini bisa dilihat dengan
menanyakan kepada keluarga mengingat afek merupakan penilaian secara objektif, bukanlah subyektif.

439 Seorang laki-laki, 23 tahun, dibawa ke IGD RSJ oleh keluarga dan tetangganya karena mengamuk. Keluarga mengatakan bahwa
beberapa hari sebelumnya pasien sering mengatakan diikuti oleh orang-orang yang akan membunuhnya. Pasien juga
mengatakan mendengar suara-suara beberapa orang yang mengomentari aktivitasnya sehari-hari. Di samping itu, pasien juga
beberapa hari terakhir tidak tidur dan tidak mau makan dan minum, kecuali makanan/minuman yang diberikan oleh ibunya.
Apakah gejala karakteristik skizofrenia pada scenario di atas ?
A. Thought insertion
B. Thought broadcasting
C. Delusion of influence
D. Delusion of refference
E. Commenting hallucinatiom

Pada rubrik di soal ini, disebutkan bahwa

· Pasien merasa diikuti oleh orang yang akan membunuhnya


· Pasien mendengar suara beberapa orang yang mengomentari aktivitasnya sehari-hari.

Gejala tersebut dinamakan sebagai delusion of persecutory dan juga commenting hallucination.

Kedua gejala tersebut merupakan bagian dari gejala khas yang ditemukan pada skizofrenia menurut PPDGJ-III. Berikut adalah
gejala khas lainnya dari skizofrenia menurut PPDGJ-III

440 Seorang laki-laki, 43 tahun dibawa ke IGD RSJ karena tiba-tiba marah dan berteriak-teriak. Pasien adalah penderita hipertensi
yang tidak rutin melakukan pengobatan. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan T : 220/120 mmHg, N : 100x/menit, Rr : 24
x/menit, S : 36,50C, minimal oedem pada kedua tungkai kaki, kesadaran berkabut dan disorientasi.
Apakah pemeriksaan penunjang yang tepat diusulkan pada skenario di atas ?
A. Darah rutin, SGOT/SGPT, rontgen thoraks
B. Darah rutin, ureum/kreatinin, rontgen thoraks
C. Darah rutin, creatin kinase, rontgen thoraks
D. Darah rutin, EKG, rontgen thoraks
E. Darah rutin, EEG, rontgen thoraks

Penentuan penyebab dari Delirium dapat dilakukan dengan melihat pada pengamatan di I WATCH DEATH, yang berbunyi
sebagai berikut:
Menurut penuturan, pasien mengalami gejala berupa kaki bengkak yang dapat menjadi tanda adanya kendala pada gangguan di
ginjal, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan Ureum dan Kreatinin untuk menentukan apakah ada hubungannya dengan
gangguan ginjal yang menyebabkan delirium.

441 Seorang perempuan, 19 tahun, dikonsulkan oleh Dokter Spesialis Bedah setelah sebelumnya dirawat karena cedera kepala
ringan dan fraktur humerus sinistra akibat tertabrak sepeda motor. Hasil pemeriksaan status mental didapatkan kesadaran
composmentis, halusinasi auditorik, tidak didapatkan waham, mood/afek elasi, dan asosiasi longgar. Berdasarkan informasi dari
keluarga, pasien mulai berperilaku aneh dan tidak seperti biasanya sejak 3 minggu yang lalu.
Apakah kemungkinan diagnosis yang paling tepat pada skenario di atas ?
A. Skizofrenia Paranoid
B. Skizoafektif tipe Manik
C. Gangguan Waham menetap
D. Psikosis Polimorfik Akut dengan gejala Skizofrenia
E. Gangguan Bipolar Episode Manik dengan Gejala Psikotik
442 Seorang laki-laki, 34 tahun, dibawa oleh polisi ke RSJ karena mencoba membakar rumahnya dan rumah tetangga. Sudah 3
bulan pasien mengurung diri di kamarnya dan tidak mau berbicara dengan keluarganya maupun tetangga. Meskipun demikian,
keluarga sering mendengar pasien berbicara sendiri di dalam kamarnya dan kadang marah-marah sendiri. Keluarga tidak
memahami apa yang dibicarakan oleh pasien dan tiba-tiba pasien kelihatan marah-marah, berlari keluar rumah dan berusaha
membakar rumahnya dan rumah tetangga. Pasien ditangkap oleh keluarga dan tetangga kemudian diserahkan ke polisi. Oleh
polisi, pasien dibawa ke RSJ karena tidak kooperatif dalam pemeriksaan dan diduga mengalami gangguan jiwa.
Apakah tindakan yang tepat pada skenario di atas ?
A. Pembuatan visum et repertum psychiatricum
B. Pembuatan Surat Keterangan Dokter
C. Observasi selama 2 minggu
D. Pemberian terapi
E. Rehabilitasi
443 Seorang Pria 82 tahun, dibawa ke Emergency oleh Polisi. Pasien memesan makanan di warung nasi tapi tidak membawa uang,
dia ingat namanya, tapi lupa alamat rumahnya, nama keluarganya, nomor kontak keluarganya. Dia mengaku sebagai Veteran
Kemerdekaan RI. Pemeriksaan fisik dan Lab rutin dalam batas normal. Apakah diagnosa pasien tersebut?
A. Gangguan Disosiatif Amnesia
B. Gangguan Disosiatif Fugue
C. Demensia Alzheimer
D. Gangguan Waham Organik
E. Gangguan Disosiatif Organik
444
Seorang laki-laki, 17 tahun, siswa SMA dikirim oleh guru bimbingan konseling di sekolahnya karena
masalah akademis. Prestasi akademiknya selama ini baik tapi mengalami penurunan terutama dalam
matematika. Dia menganggap angka-angka tersebut memiliki makna khusus. Dia merasa tertarik untuk
menghitung mundur dari angka tersebut. Jika tidak melakukan hal tersebut dia merasa cemas. Jika terhenti
dia merasa perlu mengulangnya kembali. Pasien merasa tidak ada manfaatnya melakukan tindakan tersebut
tapi tidak bisa menghentikannya.

Apa diagnosis yang paling mungkin untuk pasien ini?


A. Gangguan kepribadian tipe ambang
B. Gangguan waham menetap
C. Gangguan kepribadian Skizotipal
D. Gangguan Obsesif Kompulsif

PPDGJ-III

F42 Gangguan Obsesif Kompulsif

Pedoman Diagnostik
· Untuk menegakkan diagnosis pasti, gejala-gejala obsesif atau tindakan kompulsif, atau kedua-
duanya, harus ada hampir setiap hari selama sedikitnya 2 minggu berturut-turut.
· Hal tersebut merupakan sumber penderitaan (distress) atau mengganggu aktivitas penderita
· Gejala-gejala obsesif harus mencakup hal-hal berikut:
a. harus disadari sebagai pikiran atau impuls diri sendiri;
b. sedikitnya ada satu pikiran atau tinfakan yang tidak berhasil dilawan, meskipun ada
lainnta yanf tidak lagi dilawan oleh penderita;
c. pikiran untuk melakukan tindakan tersebut di atas bukan merupakan hal yang memberi
kepuasan atau kesenangan (sekedar perasaan lega dari ketegangan atau anxietas, tidak
dianggap sebagai kesenangan seperti dimaksud di atas)
d. gagasan, bayanganpikiran, atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang
tidak menyenangkan (unpleasantly repetitive)
● · Ada kaitan erat antara gejala obsesif, terutama pikiran obsesif, dengeaen depresi. Penderita
gangguan obsesif kompulsif seringkali juga menunjukkan gejala depresif, dan sebaliknya
penderita gangguan depresi berulang (F33.-) dapat menunjukkan pikiran-pikiran obsesif selama
episode depresifnya.
Dalam berbagai situasi dari kedua hal tersbut, meningkat atau menurunnya gejala depresif umumnya
dibarengi secara parallel dengan perubahan gejala obsesif.
Bila terjadi episode akut dari gangguan tersebut, maka diagnosis diutamakan dari gejala-gejala yang
timbul lebih dahulu.
Diagnosis gangguan obsesif-kompulsif ditegakkan hanya bila tidak ada gangguan depresif pada saat
gejala obsesif kompulsif tersebut timbul.
Bila dari keduanya tidak ada yang menonjol, maka lebih baik menganggap depresi sebagai diagnosis
yang primer. Pada gangguan menahun, maka prioritas diberikan pada gejala yang paling bertahan pada
saat gejala yang lain menghilang.

● Gejala obsesif “sekunder” yang terjadi pada gangguan skizofrenia, sindrom Tourette, atau gangguan mental organic,
harus dianggap sebagai bagian dari kondisi tersebut.
445 Seorang laki-laki, 17 tahun, siswa SMA dikirim oleh guru bimbingan konseling di sekolahnya karena masalah akademis.
Prestasi akademiknya selama ini baik tapi mengalami penurunan terutama dalam matematika. Dia menganggap angka-angka
tersebut memiliki makna khusus. Dia merasa tertarik untuk menghitung mundur dari angka tersebut. Jika tidak melakukan hal
tersebut dia merasa cemas. Jika terhenti dia merasa perlu mengulangnya kembali. Pasien merasa tidak ada manfaatnya
melakukan tindakan tersebut tapi tidak bisa menghentikannya. Obat apa yang sebaiknya diberikan untuk pasien ini?
A. Sertraline 50 mg 2-0-0
B. Haloperidol 1,5 mg 2x1
C. Alprazolam 0,5 mg 3x1
D. Duloxetine 30 mg 1-0-0
E. Tidak diberikan obat apapun
446 Seorang laki-laki, 17 tahun, siswa SMA dikirim oleh guru bimbingan konseling di sekolahnya karena masalah akademis.
Prestasi akademiknya selama ini baik tapi mengalami penurunan terutama dalam matematika. Dia menganggap angka-angka
tersebut memiliki makna khusus. Dia merasa tertarik untuk menghitung mundur dari angka tersebut. Jika tidak melakukan hal
tersebut dia merasa cemas. Jika terhenti dia merasa perlu mengulangnya kembali. Pasien merasa tidak ada manfaatnya
melakukan tindakan tersebut tapi tidak bisa menghentikannya. Terapi non farmakologis apa yang paling sesuai untuk pasien
ini?
A. Psikoterapi Suportif
B. Dialetical Behavior Therapy
C. Stress Management Therapy
D. Cognitive Behavior Therapy
E. Emotion Focused Therapy
447 Seorang laki-laki, 17 tahun, siswa SMA dikirim oleh guru bimbingan konseling di sekolahnya karena masalah akademis.
Prestasi akademiknya selama ini baik tapi mengalami penurunan terutama dalam matematika. Dia menganggap angka-angka
tersebut memiliki makna khusus. Dia merasa tertarik untuk menghitung mundur dari angka tersebut. Jika tidak melakukan hal
tersebut dia merasa cemas. Jika terhenti dia merasa perlu mengulangnya kembali. Pasien merasa tidak ada manfaatnya
melakukan tindakan tersebut tapi tidak bisa menghentikannya. Pasien tidak mau minum obat dan hadir dalam jadwal terapi
yang dijadwalkan. Hal apa yang perlu dilakukan
A. Mengganti obat yang diberikan
B. Terapi kejang listrik
C. Menambahkan obat penenang
D. Rawat inap
E. Gabungan terapi psikodinamika dan psikofarmaka
448 Seorang siswa berusia 14 tahun, menderita penyakit sebelum memiliki gejala gangguan obsesif kompulsif. Pasien
menyampaikan bahwa dia menderita penyakit infeksi dan mendapat terapi antibiotik. Kondisi apa yang paling mungkin
berkaitan dengan keluhannya saat ini?
A. Staphylococcal cellulitis
B. Campylobacter colitis
C. Escherichia coli cystitis
D. Pediatric autoimmune neuropsychiatric disorders associated with strep¬tococcal infections
E. Helicobacter Pylorii

American Psychiatric Association. (2022, March 18). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Text Revision Dsm-
5-tr (5th ed.). Amer Psychiatric Pub Inc.
449 Seorang laki-laki, 20 tahun, kuliah mengalami masalah akademis. Prestasi akademiknya selama ini baik tapi mengalami
penurunan karena pasien menghabiskan waktu untuk membersihkan badan berkali-kali. Pasien mendapatkan terapi sertraline.
Efek samping apa yang paling sering terjadi?
A. Neuroleptic malignant syndrome
B. Ide bunuh diri
C. Tardive dyskinesia
D. Serotonin syndrome
E. Nausea dan diare

Sertraline merupakan obat golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor)

Gastrointestinal (GI) side effects are very common and are mediated largely through effects on the
serotonin 5-HT3 receptor. The most frequent GI complaints are nausea, diarrhea, anorexia, vomiting,
flatulence, and dyspepsia. Sertraline and fluvoxamine produce the most intense GI symptoms.

Sumber:

Sadock, B., Md, V. S. A., & Md, S. N. (2018, April 19). Kaplan & Sadock’s Pocket Handbook of Psychiatric Drug Treatment (7th
ed.). LWW.
450 Seorang laki-laki, 20 tahun, kuliah mengalami masalah akademis. Prestasi akademiknya selama ini baik tapi mengalami
penurunan karena pasien menghabiskan waktu untuk membersihkan badan berkali-kali. Pasien mendapatkan terapi sertraline
tetapi tidak berespon dengan baik setelah diberikan kurang lebih 2 bulan. Terapi apa yang sebaiknya dilakukan?
A. Obat diganti ke antipsikotik atipikal
B. Obat diganti ke fluvoksamin
C. Terapi kejang listrik
D. Ditambahkan dengan obat neuroleptik lainnya.
E. Mengganti obat ke klomipramin

Anda mungkin juga menyukai