Anda di halaman 1dari 3

MEMBANGUN KEBAIKAN DI ERA TEKNOLOGI

Oleh: Syaifullah

َُ ‫ل اّلَ َُه ا‬
‫ّل‬ ُْ َ‫ أَ ْش َهدُ أ‬،‫عذَا ّب ّه‬
َُ ‫ن‬ َ َ‫ن خَالَفَهُ ّبغ‬
َ ‫ض ّب ُّه َو‬ َ ‫ن اّتَقَى ّب َم َحبَ ّت ُّه َوأَ ْو‬
ُْ ‫ع ُدَ َم‬ ُْ ‫ي أَ ْك َر َُم َم‬ َُّ ّ ُ‫اَ ْل َح ْمد‬
ُْ ‫لِل الَ ّذ‬
‫ق‬ُّ ‫ْن ْال َح‬ ّ ‫سلَهُ بّ ْالهدَى َو‬
ُّ ‫الدي‬ َ ‫ أَ ْر‬،‫عبْدهُ َو َرس ْوله‬ َ ‫ن م َح َمدًا‬ َُ َ‫ َوأَ ْش َهدُ أ‬،‫ل ش َّريْكَُ لَه‬ ُ َ ُ‫هللا َو ْحدَه‬
ُ‫ش ّف ْي ّعنَا َوق َرةُّ أَعْينّنَا م َح َمدُ َرس ْو ّل‬ َ ‫علَى َحبّ ْيبّنَا َو‬ َ ‫س ّل ُْم‬
َ ‫ل َو‬ ُّ ‫ص‬َ ‫ اَللَه َُم‬،‫ْن ك ّل ّه‬ ّ ‫علَى‬
ُّ ‫الدي‬ َ ُ‫ظ ّه َره‬ ْ ‫ّلي‬
،ُ َ‫اضر ْون‬ ّ ‫ فَيَا اَيُّ َها ْال َح‬،‫ أَ َما بَ ْعد‬،‫س ّب ْي ّل ّه‬ ُْ ّ‫ص ْح ّب ُّه الَ ّذيْنَُ َجاهَد ْوا ف‬
َ ‫ي‬ َ ‫علَى أَ ّل ُّه َُو‬ َ ‫ َو‬،‫هللا َو َخي ُّْر خ َْل ّق ّه‬
.َُ‫ّل َوأَ ْنت ُْم م ْس ّلم ْون‬
َُ ‫ن ا‬ َُ ‫ق تقَاتّ ُّه َو َلتَم ْوت‬ َُ ‫هللا َح‬َُ ‫اّتَق ْوا‬
Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah!

Kita dituntut untuk senantiasa berpegang teguh pada ajaran Islam dan menghadapi setiap
permasalahan dengan bijaksana. Navigasi digital merupakan perjalanan yang membutuhkan kearifan
dalam memanfaatkan teknologi demi kemaslahatan diri dan sesama. Dalam dunia maya yang luas ini,
kita harus memperhatikan konten yang kita konsumsi, memverifikasi kebenaran informasi, dan menjaga
akhlak dalam setiap interaksi di media sosial.

Navigasi digital bagi kaum muslimin menghadirkan sejumlah permasalahan yang perlu diperhatikan.
Meskipun teknologi digital menawarkan berbagai kemudahan dan manfaat, tetapi ada beberapa
tantangan yang harus dihadapi oleh kaum muslimin dalam menghadapinya seperti konten negatif,
penyebaran hoaks dan berita palsu, tantangan pada akhlak digital, penggunaan waktu yang tidak
produktif, dan privasi dan keamanan data.

Untuk mengatasi permasalahan ini, kaum muslimin perlu mengedepankan nilai-nilai agama dalam
navigasi digital mereka. Memperkuat iman dan taqwa kepada Allah, meningkatkan pengetahuan
tentang Islam, dan senantiasa berpegang teguh pada ajaran agama adalah langkah-langkah penting
untuk menjaga diri dari dampak negatif teknologi digital. Selain itu, menerapkan adab dan etika Islam
dalam setiap interaksi di dunia maya akan membantu kaum muslimin menjadi pengguna teknologi yang
bertanggung jawab dan memberikan dampak positif pada diri sendiri dan orang lain. Seperti:

Pertama, dalam menyikapi konten negatif Al-Qur'an menekankan pentingnya menjauhi segala bentuk
kemungkaran, Allah SWT berfirman:

ُ ً ‫س ّي ٰاتّك ُْم َوند ّْخ ْلك ُْم ُّمدْخ‬


‫َل ك َّر ْي ًما‬ َ ‫ع ْنك ُْم‬ َ َُ‫ّن تَ ْجتَنّب ْوُا َكبَ ۤا ِٕى َُر َما ت ْن َه ْون‬
َ ‫ع ْنهُ نك َّف ُْر‬ ُْ ‫ا‬
Artinya: “Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya,
niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia
(surga).” (QS. An-Nisa [4]: 31).

Kaum muslimin harus berusaha untuk menjaga diri dari konten negatif dengan mengamalkan ajaran-
ajaran Islam dan memilih konten yang bermanfaat dan sesuai dengan nilai-nilai agama. Hal ini diperkuat
dalam dari sebuah hadits yang diriwayat oleh Abu Hurairah Abdul Rahman bin Sokhr RA. Katanya : Aku
mendengar Rasulullah SAW bersabda: “ Sesuatu yang aku larang kamu melakukannya maka hendaklah
kamu jauhinya, dan apa yang aku perintahkan kepada kamu maka hendaklah kamu lakukan sekadar
kemampuan. Sesungguhnya telah binasalah kaum sebelum kamu lantaran banyak bertanya dan mereka
menyalahi para nabi”.

Kedua, yang menjadi persoalan dalam navigasi digital adalah penyebaran hoaks dan berita palsu. Selaku
hamba Allah yang menyakini kebenaran firman-Nya, kita telah diingatkan sebagaimana yang tedapat
dalam QS al-Hujurat ayat 6. “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik
membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu itu.” Pendek kata kaum Muslimin harus selalu memverifikasi kebenaran informasi
sebelum menyebarkannya dan tidak menyebarkan berita palsu atau hoaks.

Ketiga, tantangan pada akhlak digital: Al-Qur'an mengajarkan pentingnya menjaga akhlak yang baik dan
berbicara dengan kata-kata yang baik. Surah As-Syajadah ayat 12 menyatakan, "Dan berkatalah (orang-
orang yang saleh): 'Wahai Rabb kami, kami sesungguhnya kami telah melihat dan mendengar, sebab itu
kembalikanlah kami (ke dunia), maka kami akan berbuat amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-
orang yang yakin.” Kaum muslimin harus berusaha menjaga akhlak baik dalam setiap interaksi digital,
menghindari perkataan yang tidak baik, serta menghindari perilaku buruk seperti membully atau
menyebarkan fitnah.

Keempat, penggunaan waktu yang tidak produktif menjadi permasalah dalam dunia digital. Padahal
dalam Al-Qur'an menekankan pentingnya menghargai waktu dan menggunakan waktu dengan
bijaksana. Surah Al-Asr ayat 1-3 menyatakan, "Demi masa! Sesungguhnya manusia berada dalam
kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih serta saling menasehati dengan
kebenaran dan saling menasehati dengan kesabaran." Kaum muslimin harus bijaksana dalam
menggunakan waktu dan tidak menghabiskan waktu secara tidak produktif di media sosial atau dalam
konsumsi konten yang tidak bermanfaat. Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya memanfaatkan
waktu dengan baik. Beliau bersabda, "Ada dua nikmat yang banyak manusia lalai dalam mensyukurinya:
sehat dan waktu luang." (HR. Bukhari). Dari hadis ini, kita diajarkan untuk menggunakan waktu dengan
bijaksana dan menghindari pemborosan waktu yang tidak produktif.

Kelima, yang menjadi perhatian kita dalam navigasi digital adalah privasi dan keamanan data. Al-Qur'an
menekankan pentingnya menjaga privasi dan keamanan. Surah Al-Hujurat ayat 12 menyatakan, "Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu
dosa." Kaum muslimin harus berhati-hati dalam memberikan informasi pribadi dan menjaga data-data
sensitif agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Nabi Muhammad
Shallallahu 'alaihi wa sallam juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan privasi.

Dalam menghadapi permasalahan navigasi digital, kaum muslimin dapat mengambil panduan dari Al-
Qur'an dan hadis Nabi sebagai sumber inspirasi dan solusi. Dengan menerapkan ajaran-ajaran Islam
dalam penggunaan teknologi digital, kaum muslimin dapat menjaga diri dari dampak negatif dan
menjadi pengguna yang bertanggung jawab serta memberikan dampak positif dalam dunia maya.

،ُ ‫الذ ْك ُّر ْال َح ّكي ّْم‬


ّ ‫ت َو‬ ُْ ّ‫ َونَفَ َعن‬،‫ن ْالك َّري ّْم‬
ُّ ‫ي َو ّإيَاك ُْم ّب َما فّ ْي ُّه ّمنَُ ْاْلَيَا‬ ُّ َ‫ي ْالق ْرأ‬
ُْ ّ‫ي َولَك ُْم ف‬ ُْ ‫اركَُ هللاُ ّل‬َ َ‫ب‬
َ ُ‫ َوا ْستَ ْغ ّفر ْوهُ ّإنَهُ ه َُو ْالغَف ْور‬،‫ي َو ّم ْنك ُْم تّلَ َوت َُه ّإنَ ُه ه َُو الس َّميْعُ ْال َع ّلي ّْم‬
.ُ‫الر ّحيْم‬ َُ َ‫َوتَقَب‬
ُْ ّ‫ل هللاُ ّمن‬
Khutbah Kedua
‫ن َج َح ُدَ‬ ‫ل ش َّريْكَُ لَ ُه إّ ْرغَا ًمُا ّل َم ُْ‬ ‫ّل هللا َو ْحدَهُ َ ُ‬ ‫ل اّلَ ُهَ ا َُ‬ ‫ن َُ‬‫لِل َح ْمدًا َكثّي ًْرا َك َمُا أَ َم َر‪ ،‬أَ ْش َهدُ أَ ُْ‬ ‫اَ ْل َح ْمدُ ّ َُّ‬
‫ى م َح َُمدُ‬ ‫علَ ُ‬ ‫س ّل ُْم َ‬‫ل َو َ‬ ‫ص ُّ‬ ‫ق َو ْالبَش َّر‪ ،‬اَللَه َُم َ‬ ‫س ّيدُ ْالخ ََلئّ ُّ‬ ‫عبْدهُ َو َرس ْولهُ َ‬ ‫ن م َح َمدًا َ‬ ‫َو َكفَ َر‪َ ،‬وأَ ْش َهدُ أَ َُ‬
‫ص ْح ّب ُّه أَ ْج َم ّعيْنَ ‪ ،‬أَ َما بَ ْعد‪،‬‬ ‫علَى أَ ّل ُّه َو َ‬ ‫َو َ‬
‫ي‬ ‫ل هللاُ تَ َعالَى فّ ُ‬ ‫ّل َوأَ ْنت ُْم م ْس ّلم ْونَُ‪َ .‬وقَا َُ‬ ‫ن ا َُ‬ ‫ل تَم ْوت َُ‬ ‫ق تقَاتّ ُّه َو َ ُ‬ ‫هللا َح َُ‬‫اضر ْونَ ‪ ،‬اّتَق ْوُا َُ‬ ‫فَ َيا أَيُّ َها ْال َح ّ‬
‫س ّلموُا‬ ‫علَ ْي ُّه َو َ‬ ‫صلُّوُا َ‬ ‫ي ّ يَا أَيُّ َها الَذّينَُ آ َمنوا َ‬ ‫ى النَ ّب ُ‬ ‫علَ ُ‬ ‫صلُّونَُ َ‬ ‫ّللا َو َملئّ َكتَهُ ي َ‬ ‫ن ََُ‬ ‫ن ْالك َّري ُّْم ّإ َُ‬ ‫ْالق ْرأَ ُّ‬
‫تَ ْس ّلي ًما ُ‪،‬‬
‫ص ْح ّب ُّه أَ ْج َم ّعيْنَ ‪ ،‬اَللَه َُم ا ْغ ّف ُْر ّل ْلمؤْ ّمنّيْنَُ َو ْالمؤْ ّمنَا ُّ‬
‫ت‬ ‫علَى أَ ّل ُّه َو َ‬ ‫علَى م َح َمدُ َو َ‬ ‫س ّل ُْم َ‬
‫ل َو َ‬ ‫ص ُّ‬ ‫اَللَه َُم َ‬
‫ّن لَ ُْم تَ ْغ ّف ُْر لَنَُا‬ ‫سنَا َوا ُْ‬ ‫ظلَ ْمنَا أَ ْنف َ‬
‫اء ّم ْنه ُْم َو ْاْل َ ْم َواتّ‪َ ،‬ربَنَُا َ‬ ‫ت ْاْل َ ْح َي ُّ‬ ‫َو ْالم ْس ّل ّميْنَُ َو ْالم ْس ّل َما ُّ‬
‫ل‬ ‫ْن ّعبَُادَتّكَ ُ‪ ،‬اَللَه َُم َ ُ‬ ‫ى ّذ ْك ّركَُ َوش ْك ّركَُ َوحس ُّ‬ ‫علَ ُ‬ ‫َن ّمنَُ ْالخَا ّس ّريْنَ ُ‪ ،‬اَللَه َُم أَ ّعنَُا َ‬ ‫َوت َْر َح ْمنَا لَنَك ْون َُ‬
‫ل دَ ْينًُا‬ ‫ش ْفت َُه َو َ ُ‬ ‫ّل َك َ‬ ‫ض ًّرا ا َ ُ‬ ‫ل َ‬ ‫ّل فَ َر ْجتَهُ َو َ ُ‬ ‫ل َه ًّما ا َ ُ‬ ‫ست َْرت َُه َو َ ُ‬ ‫ّل َ‬ ‫ع ْيبًا ا َ ُ‬‫ل َ‬ ‫غفَ ْرتَهُ َو َ ُ‬ ‫ّل َ‬ ‫ع لَنَُا ذَ ْنبًا ا َُ‬ ‫تَدَ ُْ‬
‫شفَ ْيت َُه ّب َر ْح َمتّكَُ يَُا‬ ‫ّل َ‬ ‫ضُا ا َُ‬
‫ل َم ّر ْي ً‬ ‫ض ْيتَ َهُا َو َ ُ‬‫ّل قَ َ‬ ‫ج الدُّ ْنيَُا َو ْاْل َ ّخ َرةُّ ا َ ُ‬ ‫ن َح َوائّ ُّ‬ ‫ل َح َج ُةً ّم ُْ‬ ‫ّل أَدَ ْيت َُه َو َ ُ‬ ‫ا َُ‬
‫اح ّميْنَُ‪.‬‬ ‫الر ّ‬ ‫أَ ْر َح َُم َ‬
‫َاء َو ْالم ْنك َُّر‬‫ن ْالفَ ْحش ُّ‬ ‫ع ُّ‬‫ي الق ْربَى َويَ ْن َهى َ‬ ‫َاء ّذ ُْ‬‫ان َواّ ْيت ُّ‬ ‫س ُّ‬ ‫اْل ْح َ‬ ‫ل ّو ْ ّ‬ ‫ن هللاَُ يَأْمرُ بّ ْالعَدْ ُّ‬ ‫ّعبَا ُدَ هللا إّ َُ‬
‫علَى نّ َع ّم ُّه يَ ّزدْك ُْم‬ ‫هللاَ ْال َع ّظي َُْم يَذْك ْرك ُْم َوا ْشكر ْوهُ َ‬ ‫ي ّ يَ ّعظك ُْم لَ َعلَك ُْم تَذَ َكر ْونَ ‪ ،‬فَاذْكروا ُ‬ ‫َو ْالبَ ْغ ُ‬
‫ض ّل ُّه ي ْع ّطك ْم‪َ ،‬ولَ ّذ ْكرُ هللاُّ أَ ْكبَرُ‪.‬‬ ‫ن فَ ْ‬ ‫َوا ْسأَل ْوهُ ّم ُْ‬
‫‪Syaifullah, Dosen Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said‬‬
‫‪Surakarta‬‬

Anda mungkin juga menyukai