Anda di halaman 1dari 23

BP3MI

JAWA BARAT

BALAI PELAYANAN
PELINDUNGAN PEKERJA
MIGRAN INDONESIA
JAWA BARAT
Kombes. Pol. Mulia Nugraha, S.I.K., MH.
Kepala BP3MI Jawa Barat

Sukabumi
12 - 07 - 2023
Dasar Hukum
Tugas dan Tanggung Jawab
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(UU No.18 Tahun 2017)

PEMERINTAH PUSAT (Pasal 39)


Kewenangan umum terkait norma dan nilai yang mengatur tata Kelola penempatan dan
pelindungan Pekerja Migran Indonesia

 Menjamin pelindungan dan pemenuhan hak CPMI / Pekerja Migran Indonesa dan
Keluarganya;
 Mengatur, membina, melaksanakan, dan mengawasi penyelenggaraan penempatan Pekerja
Migran Indonesia;
 membentuk dan mengembangkan sistem informasi terpadu dalam penyelenggaraan
penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia;
 melakukan koordinasi kerja sama antarinstansi terkait dalam menanggapi pengaduan dan
penanganan kasus Calon Pekerja Migran Indonesia dan/atau Pekerja Migran Indonesia;
 mengurus kepulangan Pekerja Migran Indonesia dalam hal terjadi peperangan, bencana alam,
wabah penyakit, deportasi, dan Pekerja Migran Indonesia bermasalah.
Tugas dan Tanggung Jawab
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(UU No.18 Tahun 2017)

PEMERINTAH DAERAH (Pasal 40 dan 41)


Kewenangan Pemerintah daerah berkaitan dengan perizinan dan rekrutmen PMI di daerah dan penyiapan
keterampilan Calon PMI

 menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kerja oleh lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan kerja
milik pemerintah dan/atau swasta yang terakreditasi;
 menerbitkan izin kantor cabang Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia;
 menyediakan pos bantuan dan pelayanan di tempat pemberangkatan dan pemulangan Pekerja Migran
Indonesia yang memenuhi syarat dan standar kesehatan;
 menyediakan dan memfasilitasi pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia melalui pelatihan vokasi yang
anggarannya berasal dari fungsi pendidikan;
 mensosialisasikan informasi dan permintaan Pekerja Migran Indonesia kepada masyarakat;
 dapat membentuk layanan terpadu satu atap penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di
tingkat provinsi dan kabupaten/ kota;
 memberikan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia sebelum bekerja dan setelah bekerja di daerah
kabupaten/kota yang kewenangannya.
Tugas dan Tanggung Jawab
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(UU No.18 Tahun 2017)

PEMERINTAH DESA (Pasal 42)


Ujung tombak deteksi dini proses penempatan dan pelindungan Calon PMI

 menerima dan memberikan informasi dan permintaan pekerjaan dari instansi yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan;
 melakukan verifikasi data dan pencatatan Calon Pekerja Migran Indonesia;
 memfasilitasi pemenuhan persyaratan administrasi kependudukan Calon Pekerja Migran
Indonesia;
 melakukan pemantauan keberangkatan dan kepulangan Pekerja Migran Indonesia; dan
 melakukan pemberdayaan kepada Calon Pekerja Migran Indonesia, Pekerja Migran Indonesia,
dan keluarganya.
Berdasarkan UU
No.18 Tahun 2017
(Pasal 8)

(Pasal 21)

(Pasal 24)
Berdasarkan Data

4.686.190
(2007 - 3 APRIL 2023)
SISKOP2MI

461.021
Berdasarkan Data
SISKOP2MI

JUMLAH PMI 4 TAHUN TERAKHIR


(2020 - 3 APRIL 2023)

Penempatan G to G
17.185 (Korea Selatan, Jepang, dan Jerman)
(2020 - 3 APRIL 2023)
SUMATERA UTARA
6 184.245
Sumbangan Pekerja
Migran Indonesia
Bagi Negara
DKI JAKARTA
10 61.359
JAWA TENGAH
LAMPUNG
5
221.793 3 1.023.503 8 SULAWESI SELATAN
BANTEN
7 NTB 9 73.973
95.098 4
BALI 571.235
89.978
JAWA BARAT
2 1.038.746 JAWA TIMUR
1 1.069.208
KAB. SUKABUMI
RISIKO
PENEMPATAN
PEKERJA
ILEGA
MIGRAN
Kekerasan fisik
L
Kekerasan seksual
Gaji tidak dibayar
Pekerjaan dan gaji
tidak sesuai dengan
yang dijanjikan
Eksploitasi jam kerja
PENANGANAN PEKERJAPENANGANAN PENANGANAN
PEMULANGAN
MIGRAN INDONESIA PEKERJA PETI JENAZAH
TERKENDALA (PMI) PEKERJA MIGRAN
MIGRAN
Tahun 2022 INDONESIA
INDONESIA Tahun 2022
1.474 SAKIT
128
64
Tahun 2022
Penanganan Kasus
Kabupaten Cirebon Tahun 2022

Total JENIS PERMASALAHAN

88 kasus Ingin di pulangkan 16


Sisa Gaji 6
Meninggal Dunia 12
Persoalan Hukum 2
Dokumen PMI 9
Info Penelusuran 1
Gagal Berangkat 2
79 9
WANITA PRIA Unprosedural 1
Tidak sesuai kontrak 1
Putus Komunikasi 1
MODUS
OPERANDI
PENEMPATAN
ILEGAL PEKERJA
MIGRAN INDONESIA
MODUS 1: MODUS 2: PROPAGANDA MODUS 3: WAJAH GANDA
1. Korban mendapatkan info peluang kerja 1. Saat menjalankan fungsi pelatihan kerja/
1. Calo turun langsung ke masyarakat
KONVENSIONAL
(menawarkan pekerjaan, gaji tinggi, cepat
MEDSOS
(tempat, besaran gaji, jenis pekerjaan) LPK
bahasa, LPK menawarkan bisa menangani
dari media sosial penempatan
berangkat, dan ditanggung semua biaya) 2. Korban mendatangi/berkomunikasi via telepon
2. Pemalsuan dokumen dilakukan di tingkat 2. LPK membuatkan semua dokumen
3. Korban mendatangi alamat yang tertera
desa/kelurahan di medsos atau info hasil komunikasi by phone persyaratan yang dibutuhkan
3. Pemberian uang tinggal/santunan kepada 3. Korban menyerahkan uang sebagaimana yang
4. Korban menyerahkan uang sesuai yang diminta sesuai negara tujuan penempatan
keluarga korban diminta/negara penempatan
4. Korban dibawa kepenampungan (ditanggung 5. Seluruh persyaratan dokumen diurus oleh 4. LPK menguruskan semua dokumen
semua biaya makan-minum) pihak yang menawarkan pekerjaan persyaratan berangkat
5. Diurus surat-surat perjalanan (paspor, MCU, 6. Korban dibawa/datang sendiri ke tempat 5. Korban dibawa/datang sendiri ke tempat
visa kunjungan/turis, ziarah, atau umrah) penampungan yang disediakan (menunggu penampungan yang telah disediakan
dan tiket pesawat jadwal terbang) 6. Korban dibawa ke bandara/pelabuhan
7. Para korban dibawa ke bandara/pelabuhan 7. Pengaturan dan penguuan selama di bandara
6. Menuju bandara; pengaturan di bandara 8. Tiba di bandara/pelabuhan ditangani oleh pihak
, check-in sampai melewati Imigrasi dan berada diatur okeh pihak handling (cara masuk
handling hingga check-in hingga melewati
Di ruang tunggu peswat, diatur oleh pihak pemeriksaan imigrasi dan berada di ruang bandara, check-in, masuk ke pemeriksaan
handling tunggu pesawat Imigrasi hingga berada di ruang tunggu
7. Masuk pesawat - terbang 9. Masuk pesawat - terbang bandara).
8. Masuk pesawat - terbang
2. Pengetatan
Pengawasan

RE- di titik
embarkasi

KOMEN-
dan
kantong PMI
ilegal 2. Menjerat Otak Pelaku

DASI
Pengawasan antara Imigrasi, Angkasa Pura,
BP2MI, Disnaker Kab/Kota di titik keberangkatan (Master Mind)
internasional. Kejahatan terhadap PMI bersifat
- Kertajati, Majalengka extraordinary, bukan sekedar TPPO,
- Husein, Bandung namun juga tindak pidana lainnya.
Melibatkan banyak oknum berbagai
A. Penanganan/Pencegahan instansi (K/L) dan butuh kerjasama
berbagai pihak, perlu penanganan
1. Meningkatkan B. Penegakan yang luar biasa. Perlu pendekatan
multidoors, selain TPPO juga Tindak
Kewaspadasan di Hukum Pidana Korporasi dan Tindak Pidana
Pencucian Uang (TPPU).
Perbatasan 1. Optimalisasi
Penguatan sinergi aparat penegak Satgas PMI-B dan Harus dicari otak pelaku (master-
mind) agar menimbulkan efek jera.
hukum dan Pemerintah Daerah Gugus Tugas Jabar Kejahatan PMI adalah kejahatan
untuk mengamankan jalur-jalur yang lebih operasional sistematis, terorganisir, dan teren-
cana, banyak aktor terlibat, dan ada
tikus, baik di perbatasan darat dan taktis. dukungan para oknum penguasa di
semua level
maupun laut.
M.H.

Anda mungkin juga menyukai