Anda di halaman 1dari 4

ISSUES OF THE DAY

Kamis, 05 Mei 2022

I. ISSUE UTAMA HARI INI

1. PEMPROV DKI JAKARTA TIDAK GELAR OPERASI YUSTISI


UNTUK PENDATANG BARU

- Kompas menulis : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan


tidak ada operasi yustisi bagi pendatang baru di Ibu Kota. Kepala
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta
Budi Awaludin menegaskan, Jakarta sebagai ibu kota negara terbuka
untuk seluruh masyarakat Indonesia. "Tidak ada operasi yustisi untuk
para pendatang ke Jakarta, karena Jakarta milik semua, milik seluruh
warga negara Indonesia, siapa aja bisa bekerja di Jakarta," katanya
saat dihubungi, Rabu (4/5/2022).
(Kompas, 5 Mei 2022)

- Warta Kota menulis : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil


(Dukcapil) DKI Jakarta menyatakan, tidak akan menggelar operasi
yustisi bagi pendatang saat arus balik Idul Fitri 1443 H. Operasi
yustisi adalah upaya menjaring pendatang baru yang tidak memiliki
kartu tanda penduduk Jakarta, dan biasanya dilakukan setelah
Lebaran. “Tidak ada operasi yustisi untuk para pendatang ke Jakarta,”
kata Budi, Rabu (4/5/2022).
(Warta Kota, 5 Mei 2022)

- Media Indonesia menulis : Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI


Jakarta memastikan tidak ada operasi yustisi kependudukan bagi
pendatang baru. Sebab, Jakarta sebagai Ibu Kota negara terbuka
untuk seluruh masyarakat. "Tidak ada operasi yustisi untuk para
pendatang ke Jakarta, karena Jakarta milik semua, milik seluruh
warga negara Indonesia, siapa saja bisa bekerja di Jakarta," kata
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI
Jakarta, Budi Awaludin, di Jakarta, Rabu, 4 Mei 2022.
(Media Indonesia, 5 Mei 2022)
2. KEMENAKER TERIMA 5.589 ADUAN THR, TERBANYAK DKI
JAKARTA

- Kompas menulis : Kementerian Ketenagakerjaan telah menerima


aduan terkait THR Keagamaan 2022 sebanyak 5.589 laporan. Terdiri
dari pengaduan online sebanyak 3003 dan 2586 konsultasi online.
Untuk pengaduan online sebanyak 54 persen dan 46 persen
konsultasi online. "Hingga pukul 19.00 WIB atau H+2 lebaran, jumlah
konsultasi dan pengaduan yang masuk Posko THR 2022 total
sebanyak 5589 laporan," kata Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi di
Jakarta, Rabu (4/5/2022).
(Kompas, 5 Mei 2022)

- Tempo menulis : Kementerian Ketenagakerjaan menerima aduan


tunjangan hari raya atau THR keagamaan 2022 sebanyak 5.588
laporan. Data itu dihimpun dari 8 April hingga 4 Mei. Sekretaris
Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Anwar Sanusi
mengatakan dari laporan yang masuk, sebanyak 3.003 merupakan
pengaduan online dan 2.561 adalah konsultasi online. "Untuk
pengaduan online sebanyak 53 persen dan 47 persen konsultasi
online," kata Anwar.
(Tempo, 5 Mei 2022)

- Sindo menulis : Posko Pengaduan THR Kementerian


Ketenagakerjaan mencatat provinsi yang paling banyak diadukan soal
THR adalah Jakarta. Hal ini tercatat dalam jumlah pengaduan THR
2022 sejak 8 April-1 Mei. DKI Jakarta tercatat melaporkan yakni
sebanyak 918 laporan, disusul Jawa Barat (599), Banten (316), dan
Jawa Timur (280). Dari jumlah 918 laporan yang dimiliki DKI Jakarta,
paling banyak mengadukan soal THR tak dibayarkan 407 laporan,
THR tak sesuai ketentuan 374 laporan dan 137 laporan THR terlambat
bayar (137).
(Sindo, 5 Mei 2022)

II. RESPON TERHADAP ISSUE UTAMA

1. Terhadap issue pertama, setelah lebaran ini diperkirakan akan ada


50.000 orang pendatang baru yang tinggal di DKI Jakarta. Lonjakan ini
harus dapat diantisipasi karena berkaitan dengan kepadatan penduduk.
Meskipun tidak sda operasi yustisi, Pemprov DKI Jakarta harus
menghimbau agar para pendatang melaporkan diri ke RT/RW terdekat.
Selain itu Pemprov DKI Jakarta harus mendorong seluruh Kelurahan agar
pro-aktif dalam mengawasi dan mencatat para pendatang yang berada
di wilayahnya.
Untuk mekanisme pelaporan sebetulnya akan lebih efektif jika berbasis
digital. Ini artinya, Pemprov DKI Jakarta harus memanfaatkan akses
digital seperti Aplikasi JAKI. Selain itu, hal yang harus diantisipasi adalah
kepadatan penduduk yang tinggi, juga beresiko meningkatkan tindakan
kejahatan. Para pendatang baru yang datang ke Jakarta belum tentu
sudah mendapatkan perkerjaan. Mereka bahkan hanya nekad untuk
merantau tanpa adanya jaminan. Pemprov DKI Jakarta harus
berkomunikasi dengan Kemensos dan Kementerian tenaga kerja untuk
mengantispasi dampak yang dihasilkan dari pendatang baru ini.

2. Terhadap issue kedua, Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 36


Tahun 2021 tentang Pengupahan juncto Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya
Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan, pemberian THR
Keagamaan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
pengusaha kepada pekerja/buruh. Itu artinya pembayaran THR wajib
diberikan oleh perusahaan terhadap pekerja, THR merupakan hak
pekerja. Banyaknya laporan aduan THR tentunya perlu menjadi perhatian
pemerintah.

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI tentunya perlu


mengambil sikap tegas untuk pemerintah daerah terkait aduan
masyarakat mengenao THR, pemberian sanksi harus sesuai dengan Pasal
79 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang
Pengupahan, yang mana sanksi secara bertahap yang diberikan kepada
pengusaha yang tidak membayar THR atau membayar THR tapi tidak
sesuai ketentuan.Dimulai dari teguran tertulis, pembatasan kegiatan
usaha, penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi,
hingga pembekuan kegiatan usaha. Selain itu untuk kedepannya
pengawasan dalam pemberian THR perlu ditingkatkan, masyarakat pun
diharapkan agar melaporkan jika ada perusahaan yang belum
memberikan THR kepada para pekerja.

III. SIAPA YANG MENYAMPAIKAN RESPON

1. Untuk issue pertama, DPW Partai NasDem DKI Jakarta dan Fraksi Partai
NasDem DKI Jakarta disarankan untuk mendorong Pemprov DKI Jakarta
untuk melakukan pendataan para pendatang baru berbasis digital,
seperti memanfaatkan aplikasi JAKI.
2. Untuk issue kedua, disarankan DPW Partai NasDem DKI Jakarta bersama
Fraksi NasDem DKI untuk mendorong Pemprov DKI untuk segera
merespon aduan warga dan menindak tegas perusahaan yang belum
membayarkan THR kepada para pekerja. Kedepannya perlu dilakukan
pengawasan lebih ketat terhadap perusahaan dalam pemberian THR.

Anda mungkin juga menyukai