Perseroan berencana untuk mencatatkan Obligasi dengan jumlah Pokok Obligasi sebesar Rp1.000.000.000.000,- (satu
triliun Rupiah) pada Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang dibuat
antara Perseroan dan PT Bursa Efek Indonesia No. SP-00002/BEI.PP1/03-2017 tanggal 15 Maret 2017. Apabila syarat-
syarat pencatatan Obligasi di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum ini dibatalkan dan uang pemesanan yang telah
diterima akan dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek dan Peraturan No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, Lampiran Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”) No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009
tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum (“Peraturan No. IX.A.2”).
Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran
Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, pendapat dan laporan yang disajikan dalam
Prospektus ini sesuai fungsi masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang yang berlaku di
wilayah Republik Indonesia serta kode etik, norma dan standar profesinya masing-masing.
Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, semua pihak terafiliasi tidak diperkenankan memberi keterangan atau
membuat pernyataan apapun mengenai hal-hal yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya
memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi.
Para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi (kecuali PT Nikko Sekuritas Indonesia) serta Lembaga dan Profesi Penunjang
Pasar Modal lainnya dalam rangka Penawaran Umum ini bukan merupakan Pihak Terafiliasi dengan Perseroan baik
secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan definisi Afiliasi dalam UUPM. Selanjutnya penjelasan mengenai
hubungan Afiliasi dapat dilihat pada Bab XI tentang Penjaminan Emisi Obligasi.
Penawaran Umum Obligasi ini tidak didaftarkan berdasarkan Undang-Undang atau peraturan lain selain yang
berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar wilayah hukum Negara Republik Indonesia menerima Prospektus
ini, maka dokumen tersebut tidak dimaksudkan sebagai penawaran umum untuk membeli Obligasi, kecuali
bila penawaran pembelian Obligasi tidak bertentangan atau bukan merupakan pelanggaran terhadap peraturan
perundang-undangan serta ketentuan-ketentuan bursa efek yang berlaku di negara atau yurisdiksi di luar
wilayah Republik Indonesia tersebut.
Perseroan menyatakan bahwa seluruh informasi atau fakta material telah diungkapkan dan informasi atau fakta
material tersebut tidak menyesatkan.
DAFTAR ISI
I. PENAWARAN UMUM 1
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM 7
III. PERNYATAAN LIABILITAS 8
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 13
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN 16
VI. RISIKO USAHA 31
VII. KEJADIAN PENTING YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN 34
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA 35
1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN 35
2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN 36
3. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN 39
4. SUMBER DAYA MANUSIA 46
5. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN 49
6. STRUKTUR HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGAWASAN DAN PENGURUSAN PERSEROAN DENGAN
PEMEGANG SAHAM 49
7. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM 50
8. KETERANGAN MENGENAI ASET TETAP PERSEROAN 56
9. ASURANSI 57
10. TRANSAKSI DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA 57
11. TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI 68
12. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL 71
13. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERSEROAN, DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN 72
14. KEGIATAN USAHA PERSEROAN 73
15. PEMASARAN DAN PERSAINGAN USAHA 77
16. TEKNOLOGI INFORMASI 78
17. TINGKAT KESEHATAN PERSEROAN 79
18. PROSPEK USAHA 79
19. STRATEGI BISNIS PERSEROAN 81
20. TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE / GCG) 82
21. TANGGUNG JAWAB SOSIAL (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY / CSR) 82
IX. EKUITAS 84
X. PERPAJAKAN 85
i
XI. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI 86
XII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL 87
XIII. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI 90
XIV. KETERANGAN MENGENAI PEMERINGKATAN OBLIGASI 103
1. HASIL PEMERINGKATAN 103
2. SKALA PEMERINGKATAN EFEK HUTANG JANGKA PANJANG 103
3. RATING OUTLOOK 104
4. RATING RATIONALE 104
XV. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT 106
XVI. TATA CARA PEMESANAN EFEK BERSIFAT UTANG 113
XVII. AGEN PEMBAYARAN 116
XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FPPO 117
XIX. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 119
XX. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN 133
ii
DEFINISI DAN SINGKATAN
”Afiliasi” : Berarti:
(a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat
kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
(b) hubungan antara satu pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari
pihak tersebut;
(c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih
anggota direksi atau komisaris yang sama;
(d) hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun
tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan
tersebut;
(e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung
maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau
(f) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
“Agen Pembayaran” : Berarti KSEI, yang membuat Perjanjian Agen Pembayaran dengan Perseroan,
yang berkewajiban membantu melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi
dan/atau pelunasan Pokok Obligasi termasuk Denda (jika ada) dan/atau bonus
tambahan (jika ada) kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening
untuk dan atas nama Perseroan sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Agen
Pembayaran.
“Bank Kustodian” : Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan dari OJK untuk
melakukan kegiatan usaha sebagai Kustodian sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Pasar Modal.
“Bapepam” : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal atau para pengganti dan penerima hak dan
kewajibannya.
“Bapepam dan LK” : Berarti Bapepam dan Lembaga Keuangan yang merupakan penggabungan dari
Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), sesuai dengan
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 606/KMK.01/2005 tanggal
30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak
dan kewajibannya.
“Bunga Obligasi” : Berarti tingkat bunga Obligasi per tahun yang harus dibayar oleh Perseroan
kepada Pemegang Obligasi kecuali Obligasi yang dimiliki Perseroan,
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.
”Bursa Efek” : Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana
untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan
tujuan memperdagangkan efek di antara mereka, yang dalam hal ini adalah PT
Bursa Efek Indonesia (“BEI”), berkedudukan di Jakarta Selatan, atau para
pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.
“Daftar Pemegang Rekening” : Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang
kepemilikan Obligasi oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening
di KSEI yang memuat keterangan antara lain: nama, jumlah, kepemilikan Obligasi,
status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Obligasi berdasarkan data-data
yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.
iii
“Denda” : Berarti sejumlah dana yang wajib dibayar akibat adanya keterlambatan kewajiban
pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi yaitu sebesar 1% (satu
persen) per tahun di atas tingkat Bunga Obligasi dari jumlah dana yang terlambat
dibayar, yang dihitung secara harian, sejak hari keterlambatan sampai dengan
dibayar lunas suatu kewajiban yang harus dibayar berdasarkan Perjanjian
Perwaliamanatan, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam
puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari.
“Efek” : Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial,
saham, obligasi, tanda bukti hutang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif,
Kontrak Berjangka atas Efek dan setiap derivatif Efek, sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Pasar Modal.
“Emisi” : Berarti penerbitan Obligasi oleh Perseroan untuk ditawarkan dan dijual kepada
Masyarakat melalui Penawaran Umum.
”Entitas Anak (jika ada)” : Berarti perusahaan dimana i) Perseroan mempunyai kepemilikan saham dengan
hak suara lebih dari 50% baik langsung maupun tidak langsung atau ii) apabila
Perseroan memiliki 50% atau kurang atas saham dengan hak suara, Perseroan
memiliki kemampuan untuk mengendalikan Entitas Anak atau iii) yang laporan
keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar
akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia.
”Formulir Pemesanan Pembelian : Berarti formulir yang harus diisi, ditandatangani dan diajukan oleh calon pembeli
Obligasi atau FPPO” kepada Penjamin Emisi Obligasi.
“Force Majeure” : Berarti banjir, gempa bumi, gunung meletus, kebakaran, perang atau huru hara
di Indonesia yang mempunyai akibat negatif secara material terhadap
kemampuan masing-masing pihak untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan
Perjanjian Perwaliamanatan.
”Gearing Ratio” : Berarti rasio yang dihitung dengan membandingkan jumlah pinjaman yang
diterima dan utang obligasi (jika ada) dengan jumlah ekuitas. Sesuai dengan PMK
No. 84/PMK.012/2006, Gearing Ratio yang ditetapkan untuk perusahaan
pembiayaan adalah tidak lebih dari 10 (sepuluh) kali.
“Harga Penawaran” : Berarti sebesar 100% (seratus persen) dari nilai Pokok Obligasi.
“Hari Bursa” : Berarti hari-hari dimana Bursa Efek melakukan aktivitas transaksi perdagangan
Efek menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara Republik
Indonesia dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek tersebut.
“Hari Kalender” : Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan Gregorius Calendar tanpa
kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang sewaktu-waktu
ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan Hari Kerja biasa yang karena
suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai
bukan Hari Kerja biasa.
“Hari Kerja” : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang
ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau Hari Kerja biasa yang karena
suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai
bukan Hari Kerja biasa.
”Jaminan” : Berarti jaminan untuk menjamin pelunasan jumlah terutang sesuai dengan
ketentuan Perjanjian Perwaliamantan.
iv
”Kantor Pemasaran” : Berarti perpanjangan kantor cabang Perseroan dalam melakukan penetrasi pasar
yang membantu Perseroan untuk memasarkan jasa pembiayaan dan menerima
pembayaran angsuran di daerah-daerah yang belum terjangkau cabang induk.
”Kegiatan Usaha” : Berarti setiap kegiatan operasional, yang dilakukan langsung oleh Perseroan
sesuai dengan anggaran dasar Perseroan.
“Konfirmasi Tertulis” : Berarti konfirmasi tertulis dan/atau laporan saldo dalam Rekening Efek yang
diterbitkan oleh KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian
pembukaan Rekening Efek dengan Pemegang Obligasi dan konfirmasi tersebut
menjadi dasar bagi Pemegang Obligasi untuk mendapatkan pembayaran Bunga
Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berkaitan dengan
Obligasi.
“Konfirmasi Tertulis Untuk RUPO : Berarti surat konfirmasi kepemilikan Obligasi yang diterbitkan oleh KSEI kepada
atau KTUR” Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening, khusus untuk menghadiri
RUPO atau meminta diselenggarakannya RUPO, dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan KSEI.
“Kustodian” : Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Obligasi dan harta yang berkaitan
dengan Obligasi serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain,
menyelesaikan transaksi efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi
nasabahnya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal, yang
meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.
“Manajer Penjatahan” : Berarti pihak yang bertanggung jawab atas penjatahan Obligasi yaitu
PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia.
“Masa Penawaran” : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan pemesanan
Obligasi sebagaimana diatur dalam Prospektus dan Formulir Pemesanan
Pembelian Obligasi, yaitu paling kurang 1 (satu) Hari Kerja dan paling lama 5
(lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan Efek di Bursa Efek
selama paling kurang 1 (satu) Hari Bursa dalam masa Penawaran Umum, maka
Perseroan dapat melakukan perpanjangan masa Penawaran Umum untuk
periode yang sama dengan masa penghentian perdagangan Efek dimaksud.
“Masyarakat” : Berarti pemodal yaitu perorangan dan/atau badan, baik Warga Negara
Indonesia/Badan Indonesia maupun Warga Negara Asing/Badan Asing baik yang
bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun yang bertempat
tinggal/berkedudukan di luar negeri.
“Obligasi” : Berarti surat berharga bersifat hutang dengan nama Obligasi I Oto Multiartha
Tahun 2017, yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi dan
dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo, dan akan dicatatkan di Bursa Efek dan
didaftarkan di KSEI.
Obligasi ini terdiri dari 3 (tiga) Seri, yaitu Obligasi Seri A, Seri B dan Seri C yang
masing-masing ditawarkan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok
Obligasi. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo yang
diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”). Obligasi ini
memberikan pilihan bagi masyarakat untuk memilih Seri Obligasi yang
dikehendaki sebagai berikut:
v
Seri A : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar
Rp200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah) dengan tingkat bunga
tetap sebesar 7,35% (tujuh koma tiga lima persen) per tahun. Jangka
waktu Obligasi Seri A adalah 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari
Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi
dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh
tempo.
Seri B : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar
Rp583.000.000.000,- (lima ratus delapan puluh tiga miliar Rupiah)
dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,40% (delapan koma empat nol
persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri B adalah 36 (tiga
puluh enam) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran
Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal
jatuh tempo.
Seri C : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar
Rp217.000.000.000,- (dua ratus tujuh belas miliar Rupiah) dengan
tingkat bunga tetap sebesar 8,90% (delapan koma sembilan nol
persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri C adalah 60 (enam
puluh) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi
dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh
tempo.
Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelunasan
Pokok Obligasi dari masing-masing seri Obligasi dan/atau pembelian kembali
sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo
sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.
”Otoritas Jasa Keuangan” atau : Berarti lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang
”OJK” mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
No. 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.
“Pemegang Obligasi” : Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Obligasi
yang disimpan dan diadministrasikan dalam:
a. Rekening Efek pada KSEI;
b. Rekening Efek pada KSEI melalui Bank Kustodian atau Perusahaan
Efek.
“Pemegang Rekening” : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang
meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang
disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan
di bidang Pasar Modal.
“Pemeringkat” : Berarti Perusahaan Pemeringkat Efek yang terdaftar di Bapepam atau Bapepam
dan LK yang telah disetujui oleh Wali Amanat sesuai dengan Peraturan
No. IX.C.11.
“Penawaran Awal” : Berarti ajakan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan Prospektus Awal yang bertujuan untuk mengetahui minat calon
pembeli atas Obligasi yang akan ditawarkan termasuk perkiraan harga
penawaran Obligasi dan Sukuk Mudharabah (jika ada) sesuai dengan Peraturan
No. IX.A.8 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-41/PM/2000 tanggal
27 Oktober 2000 Tentang Prospektus Awal Dan Info Memo dan dengan
memperhatikan Peraturan No. IX.A.2.
“Penawaran Umum” : Berarti kegiatan penawaran Obligasi yang dilakukan oleh Perseroan untuk
menjual Obligasi kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam
UUPM.
vi
”Penawaran Umum Obligasi” : Berarti kegiatan Penawaran Umum Obligasi I Oto Multiartha Tahun 2017 dengan
jumlah pokok sebesar Rp1.000.000.000.000,- (satu triliun Rupiah), dengan
mengacu ke Peraturan No. IX.A.2.
Pengakuan Utang : Berarti pengakuan utang Perseroan sehubungan dengan Obligasi, sebagaimana
tercantum dalam akta Pengakuan Hutang Obligasi No. 16 tertanggal 9 Mei 2017
yang dibuat dihadapan Dedy Syamri, SH, Notaris
di Jakarta.
“Penitipan Kolektif” : Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak
yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam
UUPM.
“Penjamin Emisi Obligasi” : Berarti pihak-pihak yang membuat kontrak dengan Perseroan untuk melakukan
Penawaran Umum atas nama Perseroan dan melakukan pembayaran hasil Emisi
Obligasi kepada Perseroan, berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, yang
dalam hal ini adalah PT BCA Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia,
PT Indo Premier Sekuritas dan PT Nikko Sekuritas Indonesia sesuai dengan
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi
Obligasi.
“Penjamin Pelaksana Emisi : Berarti pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan Penawaran Umum,
Obligasi” yang dalam hal ini adalah PT BCA Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas
Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas dan PT Nikko Sekuritas Indonesia sesuai
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan
Emisi Obligasi.
”Peraturan No. VI.C.3” : Berarti Peraturan No. VI.C.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK
No. Kep-309/BL/2008 tanggal 1 Agustus 2008 tentang Hubungan Kredit dan
Penjaminan antara Wali Amanat dengan Perseroan.
”Peraturan No. VI.C.4” : Berarti Peraturan No. VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK
No. Kep-412/BL/2010 tanggal 06 September 2010 tentang Ketentuan Umum dan
Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang.
”Peraturan No. IX.A.1” : Berarti Peraturan No. IX.A.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK
No. Kep-690/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Ketentuan Umum
Pengajuan Pernyataan Pendaftaran.
”Peraturan No. IX.A.2” : Berarti Peraturan No. IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK
No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum.
”Peraturan No. IX.C.11” : Berarti Peraturan No. IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK
No. Kep-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Pemeringkatan Efek
Bersifat Utang dan/atau Sukuk.
”Peraturan OJK : Berarti Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang
No.7/POJK.04/2017” Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek
Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk.
”Peraturan OJK : Berarti Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang
No.9/POJK.04/2017” Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran
Umum Efek Bersifat Utang.
”Peraturan OJK No. : Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang
33/POJK.04/2014” Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
”Peraturan OJK No. : Berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang
34/POJK.04/2014” Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.
vii
”Peraturan OJK No. : Berarti Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang
35/POJK.04/2014” Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.
”Peraturan OJK No. : Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 22 Desember 2015 tentang
30/POJK.04/2015” Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
”Peraturan OJK No. : Berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang
55/POJK.04/2015” Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
”Peraturan OJK No. : Berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang
56/POJK.04/2015” Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.
“Perjanjian Agen Pembayaran : Berarti Akta Perjanjian Agen Pembayaran No. 38 tertanggal 16 Maret 2017 yang
Obligasi” dibuat dihadapan Dedy Syamri, SH, Notaris di Jakarta.
“Perjanjian Pendaftaran Obligasi di : Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI perihal Pendaftaran
KSEI” Obligasi di KSEI SP-0015/PO/KSEI/0317 tertanggal 16 Maret 2017 yang dibuat
di bawah tangan bermaterai cukup.
“Perjanjian Pendahuluan : Berarti perjanjian yang telah dibuat antara Perseroan dan PT Bursa Efek
Pencatatan Efek” Indonesia perihal pencatatan efek dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan
Efek No. SP-00002/BEI.PP1/03-2017 tanggal 15 Maret 2017 yang dibuat dibawah
tangan bermaterai cukup.
“Perjanjian Penjaminan Emisi : Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Obligasi No. 40 tertanggal
Obligasi” 16 Maret 2017 juncto addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi No.2
tanggal 3 April 2017 juncto Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi
No. 17 tanggal 9 Mei 2017, yang ketiganya dibuat dihadapan Dedy Syamri, SH,
Notaris di Jakarta.
“Perjanjian Perwaliamanatan” : Berarti Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi No. 39 tertanggal 16 Maret
2017 juncto addendum I Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi No. 1 tanggal
3 April 2017 juncto Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi No. 15
tanggal 9 Mei 2017, yang ketiganya dibuat dihadapan Dedy Syamri, SH, Notaris
di Jakarta.
“Pernyataan Pendaftaran” : Berarti pernyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 19
Undang-Undang Pasar Modal juncto Peraturan OJK No.7/POJK.04/2017 dan
Peraturan No. IX.A.1, berikut dokumen-dokumen yang diajukan oleh Perseroan
kepada Ketua Otoritas Jasa Keuangan sebelum melakukan Penawaran Umum
kepada Masyarakat termasuk perubahan-perubahan, tambahan-tambahan serta
pembetulan-pembetulan untuk memenuhi persyaratan Otoritas Jasa Keuangan.
“Pernyataan Pendaftaran Menjadi : Berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan
Efektif” ketentuan angka 4 Peraturan No. IX.A.2 yaitu: Pernyataan Pendaftaran dapat
menjadi efektif dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
1). atas dasar lewatnya waktu, yakni:
a). 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran
diterima Bapepam dan LK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh
kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan
Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum dan peraturan yang terkait
dengan Penawaran Umum; atau
b). 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang
disampaikan Perseroan atau yang diminta Bapepam dan LK dipenuhi;
atau
2). atas dasar pernyataan efektif dari Bapepam dan LK bahwa tidak ada lagi
perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.
Dalam Emisi, Pernyataan Pendaftaran harus telah menjadi efektif selambat-
lambatnya 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal laporan keuangan terakhir yang
diperiksa Akuntan sebagaimana dimuat dalam Prospektus.
viii
”Perseroan” : Berarti pihak yang melakukan Emisi, yang dalam hal ini adalah PT Oto Multiartha,
berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Selatan.
”Perusahaan Efek” : Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Obligasi,
Perantara Pedagang Efek dan/atau Manajer Investasi sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Pasar Modal.
“Piutang Lancar” : Berarti piutang pembiayaan konsumen dan/atau sewa guna usaha dan/atau
piutang lain yang timbul sehubungan dengan kegiatan usaha yang dilakukan oleh
Perseroan yang tidak menunggak pembayarannya melewati jangka waktu 90
(sembilan puluh) Hari Kalender terhitung setelah tanggal jatuh tempo kewajiban
pembayaran yang terakhir.
“PMK No. 84/PMK.012/2006” : Berarti Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tanggal
29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan.
”Pokok Obligasi” : Berarti berarti jumlah pokok pinjaman Perseroan kepada Pemegang Obligasi
berdasarkan Obligasi sesuai dengan Seri Obligasi yang secara keseluruhan
bernilai nominal sebesar Rp1.000.000.000.000,- (satu triliun Rupiah). Jumlah
Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelunasan Pokok
Obligasi dari masing-masing Seri Obligasi dan/atau pelaksanaan pembelian
kembali sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat
Jumbo, dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.
“Prospektus” : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum atas
Obligasi yang disusun oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin
Pelaksana Emisi Obligasi dengan tujuan agar masyarakat membeli Obligasi,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 butir 26 Undang-Undang Pasar Modal dan
Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2017
“Rekening Efek” : Berarti rekening yang memuat catatan posisi Obligasi dan/atau dana milik
Pemegang Obligasi yang diadministrasikan oleh KSEI atau Bank Kustodian atau
Perusahaan Efek berdasarkan kontrak pembukaan Rekening Efek yang
ditandatangani dengan Pemegang Obligasi.
”Satuan Pemindahbukuan” : Berarti satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu Rekening
Efek ke Rekening Efek lainnya, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 5 Perjanjian
Perwaliamanatan.
“Sertifikat Jumbo” : Berarti bukti penerbitan Obligasi yang disimpan dalam penitipan kolektif di KSEI
yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama atau tercatat atas nama KSEI untuk
kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening.
“Tanggal Distribusi” : Berarti tanggal penyerahan Sertifikat Jumbo hasil Penawaran Umum beserta
bukti kepemilikan Obligasi yang wajib dilakukan kepada pembeli Obligasi dalam
Penawaran Umum, yang akan didistribusikan secara elektronik paling lambat
2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah Tanggal Penjatahan.
”Tanggal Emisi” : Berarti tanggal distribusi Obligasi ke dalam Rekening Efek Penjamin Pelaksana
Emisi Obligasi berdasarkan penyerahan Sertifikat Jumbo yang diterima oleh KSEI
dari Perseroan, yang juga merupakan tanggal pembayaran hasil Emisi Obligasi
dari Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada Perseroan.
ix
“Tanggal Pelunasan Pokok : Berarti tanggal dimana jumlah Pokok Obligasi menjadi jatuh tempo dan wajib
Obligasi” dibayar kepada Pemegang Obligasi sebagaimana ditetapkan dalam Daftar
Pemegang Rekening, melalui Agen Pembayaran, dengan memperhatikan
ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.
“Tanggal Pembayaran” : Berarti tanggal pembayaran seluruh nilai Pokok Obligasi kepada Perseroan oleh
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi (in good funds).
“Tanggal Pembayaran Bunga : Berarti tanggal-tanggal saat mana Bunga Obligasi menjadi jatuh tempo dan wajib
Obligasi” dibayar kepada Pemegang Obligasi yang namanya tercantum dalam Daftar
Pemegang Rekening melalui Agen Pembayaran dan dengan memperhatikan
ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.
“Tanggal Pencatatan” : Berarti tanggal pencatatan Obligasi untuk diperdagangkan di Bursa Efek, yang
wajib dilaksanakan paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi.
“Undang-Undang Pasar Modal” : Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tanggal
atau ”UUPM” 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan-peraturan
pelaksanaannya.
”Undang-undang Perpajakan” : Berarti Undang-undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara perpajakan, sebagaimana diubah dengan Undang-undang No. 9 Tahun
1994 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 6 Tahun 1983 tentang
Undang-undang dan Tata Cara Perpajakan, dan terakhir diubah dengan Undang-
undang No. 6 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang No. 6
Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, serta
perubahan-perubahan lainnya di kemudian hari.
”Wali Amanat” : Berarti pihak yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal yang dalam hal ini adalah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., berkedudukan di Jakarta Selatan, atau pengganti
haknya, berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan.
x
RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari, dan harus dibaca bersama-sama dengan, keterangan
yang lebih terperinci dan laporan keuangan beserta catatan atas laporan keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini.
Ringkasan ini dibuat berdasarkan fakta dan pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan yang
tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah kecuali dinyatakan
lain dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
1. PERSEROAN
Umum
Perseroan berkedudukan di Jakarta didirikan dengan nama PT Manunggal Multi Finance berdasarkan akta Perseroan Terbatas
”PT Manunggal Multi Finance” No. 245 tanggal 28 Maret 1994 yang dibuat di hadapan Wiwiek Widjajanti, SH., Kandidat Notaris,
pengganti dari Ny. Erly Soehandjojo, SH., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-6033 HT.01.01.TH.94 tanggal 16 April 1994 dan telah didaftarkan
dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No. 718/A.PT/HKM/1994/PN.JAK.SEL tanggal
3 Mei 1994, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 60 tanggal 29 Juli 1994 Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia No. 4902/1994.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir termuat dalam akta
Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 98 tanggal 29 Juni 2016, dibuat di hadapan
Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan yang bukti penerimaan pemberitahuan
perubahan pasal 14 ayat 4 (tugas dan wewenang direksi), pasal 18 (rapat dewan komisaris) anggaran dasar Perseroan
sebagaimana tercantum dalam surat Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0063330 tanggal
1 Juli 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0081999.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 1 Juli 2016.
Perseroan bergerak dalam bidang usaha pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha dan telah memperoleh izin usaha dalam
bidang usaha lembaga pembiayaan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 556/KMK.017/1994 tanggal
10 November 1994 tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan Kepada PT Manunggal Multi Finance. Berdasarkan
Surat Direktur Perbankan dan Usaha Jasa Pembiayaan a.n. Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. S-6316/LK/1995 tanggal
5 Desember 1995 tentang Perubahan Pengurus, Modal Dasar, Pemegang Saham dan Nama PT Manunggal Multi Finance, Usaha
Lembaga Pembiayaan atas nama PT Manunggal Multi Finance yang telah diterbitkan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan
Menteri Keuangan No. 556/KMK.017/1994 tanggal 10 November 1994 dinyatakan tetap berlaku bagi Perseroan.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan memiliki visi menjadi perseroan pembiayaan yang terkemuka di Indonesia
dengan menciptakan nilai-nilai yang terbaik bagi seluruh stakeholder dan misi memberikan kemudahan fasilitas kredit kendaraan
bermotor yang terjangkau dan dapat diandalkan melalui kerjasama yang saling menguntungkan serta berkesinambungan dengan
mitrabisnis dan melakukan pengelolaan bisnis yang prima.
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan sebagaimana
termaktup dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 39 tanggal
22 Maret 2016, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan
bukti penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar Perseroan sebagaimana tercantum dalam surat Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0033647 tanggal 22 Maret 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan No. AHU-0036535.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 22 Maret 2016, mengenai peningkatan modal ditempatkan dan
disetor (pasal 4 ayat 2). Susunan modal saham Perseroan adalah sebagai berikut:
xi
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Saham (Rp) %
Saham Seri A Saham Seri B
Keterangan Saham Saham Nilai Nominal Nilai Nominal
Seri A Seri B Rp 1.000,00 Per Rp 1.000,00 Per
saham saham
Modal Dasar 225.000.000 1.275.000.000 225.000.000.000 1.275.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor
PT Summit Auto Group - 463.424.954 - 463.424.954.000 49,9%
Sumitomo Mitsui Banking - 325.976.271 - 325.976.271.000 35,1%
Corporation
PT Sinar Mas Multiartha Tbk. 139.306.099 - 139.306.099.000 - 15,0%
Jumlah Modal Disetor 139.306.099 789.401.225 139.306.099.000 789.401.225.000 100,0%
Jumlah Saham dalam Portepel 85.693.901 485.598.775 85.693.901.000 485.598.775.000
Catatan:
• Saham Seri A merupakan saham preferen sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, sedangkan saham Seri B
merupakan saham biasa. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama. Setiap saham Seri A
dan saham Seri B memberikan hak-hak yang sama dan sederajat kepada pemiliknya, kecuali dengan tegas ditentukan lain.
• Para pemegang saham Seri A berhak untuk menerima dividen non-kumulatif lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi
lain dalam jumlah yang akan ditentukan oleh RUPS. Seluruh sisa dividen, setelah dikurangi dividen terlebih dahulu untuk para
pemegang saham Seri A, merupakan hak seluruh pemegang saham Seri B.
Pemasaran
Dalam melakukan startegi Pemasaran, Perseroan menerapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Meningkatkan pembiayaan kendaraan bekas pakai;
2. Mengembangkan kualitas sumber daya khususnya dalam penerapan manajemen risiko kredit;
3. Kerjasama yang berkesinambungan dengan mitra dealer;
4. Memperluas jaringan usaha perseroan; dan
5. Meningkatkan layanan kepada nasabah.
Prospek Usaha
Selama dasawarsa terakhir, industri kendaraan bermotor roda empat di Indonesia berkembang sangat pesat khususnya dari tahun
ke tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor antara lain:
- Kondisi politik yang kondusif;
- Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik secara umum yang berdampak pada meningkatnya daya beli pelanggan;
- Banyaknya produk dan jenis mobil yang diluncurkan beberapa tahun terakhir yang harganya relatif lebih terjangkau oleh
masyarakat Indonesia;
- Kondisi transportasi publik di Indonesia masih kurang memadai.
Sektor usaha pembiayaan konsumen itu sendiri memperlihatkan pertumbuhan investasi dari waktu ke waktu. Sejalan dengan
perkembangan tersebut, Perseroan memiliki prospek usaha yang baik antara lain karena Perseroan memiliki sumber daya
manusia yang berkualitas dan masih terbukanya peluang pasar pembiayaan konsumen di Indonesia.
xii
Penjelasan lebih lanjut mengenai prospek usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab VIII Keterangan Tentang Perseroan, Kegiatan
Usaha, Kecenderungan dan Prospek Usaha.
Risiko Usaha
Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila
tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Di bawah ini merupakan risiko-risiko yang dihadapi oleh
Perseroan dan dapat berpengaruh terhadap kinerja dan prospek Perseroan serta risiko-risiko yang dapat dihadapi oleh Pemegang
Obligasi.
1. Risiko tidak likuidnya Obligasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum yang antara lain disebabkan karena tujuan
pembelian obligasi sebagai investasi jangka panjang.
2. Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan dari Perseroan untuk melakukan pembayaran Bunga atau hutang Pokok pada
waktu yang telah ditetapkan, atau kegagalan Perseroan untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam kontrak
obligasi yang merupakan dampak dari memburuknya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan.
Ringkasan laporan keuangan Perseroan penting di bawah ini disusun berdasarkan angka-angka yang dikutip dari dan harus
dibaca dengan mengacu pada laporan keuangan Perseroan pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016,
2015, 2014, 2013 dan 2012.
Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Siddharta & Widjaja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
xiii
Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014 2013 2012
Pendapatan 3.537.054 3.070.512 2.622.179 2.272.567 2.069.980
Beban (2.930.639) (2.548.080) (2.214.642) (1.600.630) (1.460.893)
Laba sebelum pajak penghasilan 606.415 522.432 407.537 671.937 609.087
Laba bersih tahun berjalan 452.039 392.479 303.594 462.653 450.458
Laba komprehensif tahun berjalan 170.711 493.458 441.096 460.784 407.890
Rentabilitas (%)
Laba Tahun Berjalan/Total Aset ≥2%3 2,64% 1,76% 1,46% 2,78% 3,56%
Laba Tahun Berjalan/Total Ekuitas ≥6%3 8,79% 7,87% 6,76% 11,42% 12,51%
NIM >6%3 9,14% n/a n/a n/a n/a
BOPO >80% - <90%5 88,41% n/a n/a n/a n/a
Laba Tahun Berjalan / Jumlah
- 12,78% 12,78% 11,58% 20,36% 21,76%
Pendapatan
Likuiditas (%)
Current Ratio >125% - < 150%4 128,45% n/a n/a n/a n/a
Cash Ratio >3%3 10,79% n/a n/a n/a n/a
Solvabilitas
Debt to Asset1 (x) - 0,73 x 0,75 x 0,72 x 0,72 x 0,66 x
Gearing Ratio atau Debt to Equity
Ratio2 (x) ≤10x 3,26 x 3,34 x 3,34 x 2,96 x 2,33 x
Jumlah Pendapatan / Jumlah Aset (%) - 15,41% 13,78% 12,64% 13,63% 16,35%
Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (x) n/a 3,46 x 3,47 x 3,62 x 3,12 x 2,52 x
1.Debt to asset dihitung dari pinjaman yang diterima dan utang obligasi dibagi dengan jumlah aset
2.Gearing Ratio dihitung dengan membandingkan jumlah pinjaman dengan jumlah modal (setelah dikurangi cadangan lindung nilai aru s kas), jumlah modal diambil dari ekuitas yang tercantum dalam
laporan posisi keuangan. Gearing Ratio yang dipersyaratkan dalam perjanjian kredit yang dimiliki Perseroan adalah maksimal 10 kali. Perseroan telah memenuhi persyaratan Gearing Ratio dalam
perjanjian kredit dan PMK No.84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 mengenai batas maksimal gearing ratio.
3. Sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 1/SEOJK.05/2016 tentang Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan Pembiayaan, batas ini merupakan kategori penilaian 1.
4. Sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 1/SEOJK.05/2016 tentang Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan Pembiayaan, batas ini merupakan kategori penilaian 2.
5. Sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 1/SEOJK.05/2016 tentang Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan Pembiayaan, batas ini merupakan kategori penilaian 3.
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan
dipergunakan Perseroan untuk modal kerja dalam rangka pembiayaan kendaraan bermotor.
xiv
3. PENAWARAN UMUM
Tingkat Bunga Obligasi : Seri A : sebesar 7,35% (tujuh koma tiga lima persen) per tahun.
Seri B : sebesar 8,40% (delapan koma empat nol persen) per tahun.
Seri C : sebesar 8,90% (delapan koma sembilan nol persen) per tahun.
Pembayaran Bunga Obligasi : Setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada tanggal
dan tanggal jatuh tempo 30 Agustus 2017 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan pada tanggal jatuh
tempo yaitu tanggal 9 Juni 2018 untuk Obligasi Seri A, 30 Mei 2020 untuk Obligasi
Seri B dan 30 Mei 2022 untuk Obligasi seri C.
Bunga Obligasi dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat terhitung sejak Tanggal
Distribusi Obligasi secara elektronik (yang juga merupakan Tanggal Emisi), dimana
1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) hari dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus
enam puluh) hari.
Bunga tersebut akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui
Pemegang Rekening KSEI pada Tanggal Pembayaran Bunga yang bersangkutan.
Pembelian Kembali (buy back) : Perseroan dapat melakukan Pembelian Kembali Obligasi ditujukan sebagai
pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar, dengan
ketentuan bahwa hal tersebut dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal
Penjatahan. Rencana buy back diumumkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari
sebelum tanggal permulaan penawaran buy back. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari
Kerja sejak dilakukannya buy back, Perseroan wajib mengumumkan perihal buy back
tersebut pada 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia berperedaran nasional.
Keterangan mengenai buy back dapat dilihat pada bab XIII mengenai Keterangan
Tentang Obligasi.
Sinking Fund : Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk pelunasan Obligasi ini
dengan pertimbangan untuk dapat mengoptimalkan penggunaan dana hasil
Penawaran Umum Obligasi ini sesuai dengan rencana penggunaan dana yang telah
ditetapkan Perseroan.
Peringkat Obligasi : Perseroan telah memperoleh hasil peringkatan atas Obligasi dari
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) yaitu: idAA+ (Double A Plus).
xv
4. HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI
Hak-hak Pemegang Obligasi yang antara lain menerima pembayaran Bunga dan/atau pembayaran Pokok Obligasi pada Tanggal
Pembayaran Bunga dan/atau Tanggal Pembayaran Kembali Pokok Obligasi, dapat dilihat pada Bab XIII mengenai Keterangan
Mengenai Obligasi.
Persyaratan dan Pemesanan Obligasi dapat dilihat pada Bab XVI Prospektus ini mengenai Tata Cara Pemesanan Efek Bersifat
Utang.
Berikut ini merupakan Obligasi yang telah diterbitkan oleh Perseroan sampai saat ini:
Jumlah Yang
Perin Masih Terutang
Nama Obligasi Jangka Waktu Nilai Nominal (Rp) Jatuh Tempo
gkat per 31 Desember
2016 (Rp)
Obligasi Oto Multiartha I Tahun 2002
24 bulan 300.000.000.000 idA- 7 Mei 2004 -
Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Oto Multiartha II Tahun 2003
36 bulan 300.000.000.000 idA 6 Agustus 2006 -
Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Oto Multiartha III Tahun 2004
36 bulan 400.000.000.000 idA 17 Maret 2007 -
Dengan Tingkat Bunga Tetap
Seri A: 12 bulan
100.000.000.000 11 April 2006
Obligasi Oto Multiartha IV Tahun 2005 10 hari
idA+ -
Dengan Tingkat Bunga Tetap Seri B: 30 bulan 300.000.000.000 1 Oktober 2007
Seri C: 36 bulan 200.000.000.000 1 April 2008
Obligasi Oto Multiartha V Tahun 2007 Seri A: 24 bulan 200.000.000.000 19 Juni 2009 -
idA+
Dengan Tingkat Bunga Tetap Seri B: 36 bulan 500.000.000.000 19 Juni 2010 -
Seri A: 370 hari 200.000.000.000 16 Desember 2010 -
Obligasi Oto Multiartha VI Tahun 2009
Seri B: 24 bulan 500.000.000.000 idAA- 11 Desember 2011 -
Dengan Tingkat Bunga Tetap
Seri C: 36 bulan 500.000.000.000 11 Desember 2012 -
Seri A: 370 hari 300.000.000.000 13 Juni 2011 -
Obligasi Oto Multiartha VII Tahun 2010 Seri B: 24 bulan 225.000.000.000 8 Juni 2012 -
idAA-
Dengan Tingkat Bunga Tetap Seri C: 36 bulan 575.000.000.000 8 Juni 2013 -
Seri D: 48 bulan 200.000.000.000 8 Juni 2014 -
Jumlah 4.800.000.000.000 -
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki obligasi yang belum jatuh tempo dan yang masih terutang per
31 Desember 2016.
Dana dari hasil penerbitan obligasi diatas seluruhnya telah dipergunakan sesuai dengan tujuan penggunaan dananya.
xvi
I. PENAWARAN UMUM
PENAWARAN UMUM
OBLIGASI I OTO MULTIARTHA TAHUN 2017
DENGAN TARGET DANA YANG DIHIMPUN SEBESAR RP1.000.000.000.000,-
(SATU TRILIUN RUPIAH)
Obligasi ini terdiri dari 3 (tiga) Seri, yaitu Obligasi Seri A, Seri B dan Seri C yang masing-masing ditawarkan sebesar 100% (seratus
persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo yang diterbitkan atas nama
KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari
jumlah Pokok Obligasi. Obligasi ini memberikan pilihan bagi masyarakat untuk memilih Seri Obligasi yang dikehendaki sebagai
berikut:
Seri A : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah) dengan tingkat
bunga tetap sebesar 7,35% (tujuh koma tiga lima persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri A adalah
370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara
penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo.
Seri B : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp583.000.000.000,- (lima ratus delapan puluh tiga miliar
Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,40% (delapan koma empat nol persen) per tahun. Jangka waktu
Obligasi Seri B adalah 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan
secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo.
Seri C : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp217.000.000.000,- (dua ratus tujuh belas miliar Rupiah)
dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,90% (delapan koma sembilan nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi
Seri C adalah 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh
(bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo.
Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak Tanggal Emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga Obligasi.
Pembayaran Bunga Obligasi pertama masing-masing seri akan dilakukan pada tanggal 30 Agustus 2017 sedangkan pembayaran
Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 9 Juni 2018 untuk Seri A, 30 Mei 2020 untuk Seri B
dan tanggal 30 Mei 2022 untuk Seri C yang juga merupakan Tanggal Pelunasan dari masing-masing Seri Pokok Obligasi.
DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI INI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN
ATAS OBLIGASI DARI PEFINDO DENGAN PERINGKAT:
idAA+
(Double A Plus)
KETERANGAN LEBIH LANJUT MENGENAI PEMERINGKATAN DAPAT DILIHAT PADA BAB XIV PROSPEKTUS INI.
PT OTO MULTIARTHA
Kegiatan Usaha Utama:
Pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha
Kantor Pusat: Kantor Cabang:
Summitmas II, Lt. 18 62 kantor cabang dan 2 kantor pemasaran yang tersebar di propinsi Aceh,
Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62 Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kepulauan
Jakarta 12190 - Indonesia Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten,
Telp. (021) 522 6410 Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara
Faks. (021) 522 6424, 522 6370 Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo,
Website: www.oto.co.id Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah
dan Kalimantan Selatan.
Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia
RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMBIAYAAN. KEGAGALAN PERSEROAN
DALAM MENGANTISIPASI DAN/ATAU MENCERMATI RISIKO TERSEBUT DI ATAS DAPAT BERDAMPAK MATERIAL
DAN MERUGIKAN TERHADAP KEGIATAN USAHA, KONDISI KEUANGAN, HASIL OPERASI DAN LIKUIDITAS
PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DALAM PROSPEKTUS
INI.
1
NAMA OBLIGASI
Nama Obligasi yang ditawarkan melalui Penawaran Umum ini adalah “Obligasi I Oto Multiartha Tahun 2017”.
JENIS OBLIGASI
Obligasi diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti hutang
untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah
Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh Pemegang Rekening dan diadministrasikan oleh KSEI berdasarkan Perjanjian
Pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani Pemegang Obligasi dan Pemegang Rekening.
HARGA PENAWARAN
Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi.
PROSEDUR PEMESANAN
Prosedur Pemesanan Obligasi dapat dilihat pada Bab XVI Tata Cara Pemesanan Efek Bersifat Utang.
BUNGA OBLIGASI
Obligasi ini memberikan bunga dengan tingkat bunga tetap sebagai berikut:
Seri A : sebesar 7,35% (tujuh koma tiga lima persen) per tahun.
Seri B : sebesar 8,40% (delapan koma empat nol persen) per tahun.
Seri C : sebesar 8,90% (delapan koma sembilan nol persen) per tahun.
2
Rincian tanggal-tanggal pembayaran Bunga Obligasi adalah sebagai berikut:
b. Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar
Pemegang Rekening 4 (empat) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI
sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku.
c. Apabila lewat jatuh tempo Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, Perseroan
harus membayar Denda 1% (satu persen) di atas tingkat bunga Obligasi dari masing-masing seri Obligasi yang bersangkutan
dari jumlah dana yang terlambat dibayar, yang dihitung secara harian sejak keterlambatan sampai dengan dibayar lunas
suatu kewajiban yang harus dibayar berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan. Denda tersebut dihitung berdasarkan jumlah
3
hari yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga
ratus enam puluh) Hari Kalender, sampai dengan pelunasan efektif jumlah denda tersebut diatas. Denda yang dibayarkan
oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayarkan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional
berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya sesuai dengan ketentuan Perjanjian Agen Pembayaran.
d. Pemegang Obligasi baik sendiri maupun secara bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh
persen) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya,
mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat untuk diselenggarakan RUPO dengan melampirkan asli KTUR.
Permintaan tertulis dimaksud harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut,
Obligasi yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat akan dibekukan
oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan oleh KSEI tersebut hanya dapat
dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat.
e. Hak suara Pemegang Obligasi diatur bahwa setiap Pemegang Obligasi senilai Rp1 (satu Rupiah) berhak mengeluarkan
1 (satu) suara dalam RUPO, dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai hak untuk mengeluarkan
suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya.
JAMINAN OBLIGASI
Obligasi ini dijamin dengan jaminan berupa jaminan fidusia berupa Piutang Lancar dengan nilai jaminan minimal sebesar 60%
(enam puluh) persen dari nilai pokok obligasi pada Tanggal Emisi.
Keterangan lebih lanjut mengenai Jaminan dapat dilihat pada bab XIII mengenai Keterangan Tentang Obligasi.
RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI (RUPO)
Untuk penyelenggaraan RUPO, kuorum yang disyaratkan, hak suara dan pengambilan keputusan berlaku ketentuan-ketentuan
yang tercantum dalam di dalam Pasal 10 Perjanjian Perwaliamanatan, tanpa mengurangi ketentuan dalam peraturan Pasar Modal
dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek ditempat
dimana Obligasi dicatatkan. Penjelasan lebih lanjut dari RUPO dapat dilihat pada Bab XIII Prospektus ini mengenai Keterangan
Tentang Obligasi.
Sesuai dengan pasal 6 Perjanjian Perwaliamanatan, ditentukan bahwa terdapat pembatasan-pembatasan dan kewajiban-
kewajiban terhadap Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi yang dijelaskan lebih lanjut dalam Prospektus ini
Bab XIII Keterangan Tentang Obligasi.
PEMERINGKATAN
Berdasarkan Peraturan OJK No.7/POJK.04/2017 dan Peraturan No. IX.C.11, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang
dilaksanakan oleh Pefindo No.RC-174/PEF-DIR/III/2017 tanggal 10 Maret 2017, hasil pemeringkatan atas Penawaran Umum
Obligasi I Oto Multiartha Tahun 2017 adalah:
idAA+
(Double A Plus)
Pefindo sebagai lembaga pemeringkatan yang melakukan pemeringkatan untuk Penawaran Umum Obligasi I Oto Multiartha
Tahun 2017 ini tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana
didefinisikan dalam UUPM.
4
Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi yang diterbitkan setiap 1 (satu) tahun sekali selama kewajiban atas Efek
tersebut belum lunas, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan No. IX.C.11.
Penjelasan lebih lanjut mengenai hasil pemeringkatan dapat dilihat pada Prospektus ini Bab XIV mengenai Keterangan Tentang
Pemeringkat Obligasi.
PERPAJAKAN
Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan
Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Mengenai perpajakan diuraikan dalam Bab X Prospektus ini.
WALI AMANAT
Sesuai dengan ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah ditunjuk oleh
Perseroan sebagai Wali Amanat yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi ini.
Alamat Wali Amanat adalah sebagai berikut:
TAMBAHAN HUTANG YANG DAPAT DIBUAT PERSEROAN PADA MASA YANG AKAN DATANG
Dalam hal Perseroan berencana untuk menambah pinjamannya di masa yang akan datang, Perseroan berkewajiban untuk
menjaga rasio keuangan dan memelihara setiap saat keadaan keuangan Perseroan dalam kondisi sesuai yang tercantum dalam
Perjanjian Perwaliamanatan.
Penjelasan lebih lanjut mengenai syarat dan kondisi yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan dapat dilihat pada
Bab XIII Prospektus ini.
5
OBLIGASI YANG TELAH DITERBITKAN PERSEROAN MELALUI PENAWARAN UMUM
Berikut ini merupakan Obligasi yang telah diterbitkan oleh Perseroan sampai saat ini:
Jumlah Yang
Perin Masih Terutang
Nama Obligasi Jangka Waktu Nilai Nominal (Rp) Jatuh Tempo
gkat per 31 Desember
2016 (Rp)
Obligasi Oto Multiartha I Tahun 2002
24 bulan 300.000.000.000 idA- 7 Mei 2004 -
Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Oto Multiartha II Tahun 2003
36 bulan 300.000.000.000 idA 6 Agustus 2006 -
Dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Oto Multiartha III Tahun 2004
36 bulan 400.000.000.000 idA 17 Maret 2007 -
Dengan Tingkat Bunga Tetap
Seri A: 12 bulan 10 hari 100.000.000.000 11 April 2006
Obligasi Oto Multiartha IV Tahun 2005
Seri B: 30 bulan 300.000.000.000 idA+ 1 Oktober 2007 -
Dengan Tingkat Bunga Tetap
Seri C: 36 bulan 200.000.000.000 1 April 2008
Obligasi Oto Multiartha V Tahun 2007 Seri A: 24 bulan 200.000.000.000 19 Juni 2009 -
idA+
Dengan Tingkat Bunga Tetap Seri B: 36 bulan 500.000.000.000 19 Juni 2010 -
Seri A: 370 hari 200.000.000.000 16 Desember 2010 -
Obligasi Oto Multiartha VI Tahun 2009
Seri B: 24 bulan 500.000.000.000 idAA- 11 Desember 2011 -
Dengan Tingkat Bunga Tetap
Seri C: 36 bulan 500.000.000.000 11 Desember 2012 -
Seri A: 370 hari 300.000.000.000 13 Juni 2011 -
Obligasi Oto Multiartha VII Tahun 2010 Seri B: 24 bulan 225.000.000.000 8 Juni 2012 -
idAA-
Dengan Tingkat Bunga Tetap Seri C: 36 bulan 575.000.000.000 8 Juni 2013 -
Seri D: 48 bulan 200.000.000.000 8 Juni 2014 -
Jumlah 4.800.000.000.000 -
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki obligasi yang masih terutang.
Dana dari hasil penerbitan obligasi diatas seluruhnya telah telah dipergunakan sesuai dengan tujuan penggunaan dananya.
6
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL
PENAWARAN UMUM
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan
dipergunakan Perseroan untuk modal kerja dalam rangka pembiayaan kendaraan bermotor.
Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana kepada Otoritas Jasa Keuangan secara berkala sesuai dengan
Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 dan kepada Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat sampai dengan dana hasil
Penawaran Umum Obligasi ini terpakai seluruhnya. Realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum tersebut wajib pula
disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia dan KSEI.
Apabila penggunaan dana hasil Emisi Obligasi akan diubah, maka rencana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada
OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan perubahan penggunaan dana tersebut harus
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Wali Amanat setelah terlebih dahulu disetujui oleh RUPO, sesuai dengan
Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015.
Apabila dana hasil Penawaran Umum Obligasi belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara dana hasil
Penawaran Umum Obligasi tersebut harus dilakukan Perseroan dengan memperhatikan keamanan dan likuiditas serta dapat
memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi Perseroan.
Perseroan juga wajib menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi kepada OJK dan
wajib dipertanggungjawabkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sesuai dengan Peraturan OJK
No. 30/POJK.04/2015.
Dana hasil penawaran umum obligasi Oto Multiartha VII Tahun 2010 dengan tingkat bunga tetap seluruhnya telah
dipergunakan sesuai dengan tujuan penggunaan dananya berdasarkan Laporan Realisasi Penggunaan Dana No. 057/Cor-
Sec/OTO/VIII/10 tanggal 5 Agustus 2010.
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2017, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan sebelum pajak adalah
kurang lebih setara dengan 0,580% dari nilai emisi Obligasi yang meliputi:
7
III. PERNYATAAN LIABILITAS
Per tanggal 31 Desember 2016, Perseroan mempunyai liabilitas sebesar Rp17.812.567 juta sesuai dengan laporan
keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan, dengan Pendapat Wajar
Tanpa Pengecualian.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Jumlah
Pinjaman yang diterima
Pihak berelasi 1.903.197
Pihak ketiga 14.884.021
Utang pajak penghasilan 66.275
Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko 374.894
Beban yang masih harus dibayar
Pihak berelasi 13.089
Pihak ketiga 204.860
Liabilitas imbalan pasca-kerja 147.240
Liabilitas lain-lain
Pihak berelasi 3.023
Pihak ketiga 215.968
TOTAL LIABILITAS 17.812.567
Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenant) yang dapat merugikan hak-hak pemegang Obligasi, sehingga
tidak terdapat pencabutan dari pembatasan-pembatasan.
Pada tanggal 31 Desember 2016, pinjaman yang diterima Perseroan adalah sebesar Rp16.787.218 juta yang terdiri
dari:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Jumlah
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 495.048
Citibank N.A. - Cabang Indonesia 100.000
PT Bank Mizuho Indonesia 200.000
795.048
Mata Uang Asing
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 897.075
Sumitomo Mitsui Banking Corporation - Cabang Singapura 1.006.122
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd - Cabang Indonesia 410.356
Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited - Cabang Singapura 2.859.851
The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd. - Cabang Jakarta 4.647.281
The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd. - Cabang Jakarta dan The Bank of Tokyo-
133.844
Mitsubishi UFJ, Ltd.
Bank of America, N.A., Cabang Tokyo 940.520
Mitubishi UFJ Trust and Banking Corporation - Cabang Singapura 568.893
11.463.942
Yen Jepang
Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited - Cabang Singapura 115.186
ING Bank N.V. - Cabang Tokyo dan Development Bank of Japan Inc. 431.176
Deutsche Bank AG - Cabang Tokyo 1.000.124
Mizuho Bank, Ltd. dan Shinhan Bank Japan 1.135.938
Mizuho Bank, Ltd. dan Korea Development Bank 922.604
The Norinchukin Bank - Cabang Singapura 923.200
4.528.228
Jumlah Pinjaman Yang Diterima 16.787.218
8
Berikut ini merupakan keterangan dari masing-masing pinjaman yang diterima oleh Perseroan:
Jumlah Fasilitas
No. Pemberi Pinjaman Tipe Fasilitas (dalam jutaan Rupiah, Jaminan Jatuh tempo
kecuali dinyatakan lain)
Piutang
Modal kerja
Rp.450.000 pembiayaan
berulang
konsumen
Piutang 6 Januari 2017
PT Bank Central Asia
1. Cerukan Rp25.000 pembiayaan – 1 Desember
Tbk.
konsumen 2018
Piutang
Modal kerja
Rp.1.000.000 pembiayaan
tidak berulang
konsumen
Jaminan
perusahan dari
Rp200.000 Sumitomo
The Hongkong and
Corporation 14 Agustus
Shanghai Banking Modal kerja
2. Jepang 2017 –
Corporation Ltd. – berulang
Piutang 2 Agustus 2019
cabang Indonesia
Rp300.000 pembiayaan
konsumen
Rp100.000 Tidak dijamin
Piutang
Citibank N.A. – cabang Modal kerja 15 Mei 2017 –
3. USD.20.000.000 pembiayaan
Indonesia berulang 22 Mei 2017
konsumen
Modal kerja Tidak dijamin
USD40.000.000 9 Januari 2017
PT Bank Sumitomo berulang
4. – 23 Desember
Mitsui Indonesia Modal kerja Tidak dijamin
Rp2.000.000 2019
tidak berulang
Modal kerja USD 20.000.000 Tidak dijamin
berulang
Jaminan
Sumitomo Mitsui Trust perusahan dari 6 Januari 2017
Modal kerja
5. Bank Limited – cabang JPY 500.000.000 Sumitomo – 19 Desember
berulang
Singapura Corporation 2019
Jepang
Modal kerja Tidak dijamin
USD430.000.000
tidak berulang
Jaminan
perusahan dari
Modal kerja
USD 40.000.000 Sumitomo
berulang
Corporation
Jepang
The Bank of Tokyo Jaminan 17 Februari
6. Mitsubishi UFJ, Ltd. – perusahan dari 2017 – 10 April
Modal kerja
cabang Jakarta Rp153.000 Sumitomo 2017
berulang
Corporation
Jepang
Piutang
Modal kerja
USD100.000.000 pembiayaan
tidak berulang
konsumen
The Bank of Tokyo – Piutang
16 Oktober
Mitsubishi UFJ, Ltd. – pembiayaan
Modal kerja 2017 –
7. Cabang Jakarta dan The USD350.000.000 konsumen
tidak berulang 5 Desember
Bank of Tokyo-
2019
Mitsubishi UFJ, Ltd.
9
Jumlah Fasilitas
(dalam jutaan
No. Pemberi Pinjaman Tipe Fasilitas Jaminan Jatuh tempo
Rupiah, kecuali
dinyatakan lain)
Piutang
Bank of America, N.A., Modal kerja 8 Agustus 2017
8. USD70.000.000 pembiayaan
cabang Tokyo tidak berulang – 16 April 2018
konsumen
Mitsubishi UFJ Trust Modal kerja Tidak dijamin
JPY3.000.000.000
9. and Banking berulang 8 Mei 2018 –
Corporation - cabang Modal kerja Tidak dijamin 23 Juli 2018
USD100.000.000
Singapura tidak berulang
Modal kerja Tidak dijamin
Sumitomo Mitsui USD100.000.000 6 Februari 2018
tidak berulang
10. Banking Corporation – – 12 Maret
Modal kerja
cabang Singapura USD 200.000.000 2018
berulang
ING Bank N.V. – Piutang
cabang Tokyo dan Modal kerja pembiayaan
11. JPY 7.500.000.000 3 Juli 2017
Development Bank of tidak berulang konsumen
Japan Inc.
Piutang 3 Februari 2017
Deutsche Bank AG – Modal kerja
12. JPY15.000.000.000 pembiayaan – 23 Maret
cabang Tokyo tidak berulang
konsumen 2018
Piutang
Mizuho Bank, Ltd dan Modal kerja
13. JPY10.000.000.000 pembiayaan 17 Juni 2019
Shinhan Bank Japan tidak berulang
konsumen
Mizuho Bank, Ltd dan Piutang
Modal kerja 18 April 2017 –
14. Korea Development JPY20.000.000.000 pembiayaan
tidak berulang 20 Maret 2018
Bank konsumen
Modal kerja Tidak dijamin
JPY3.000.000.000 17 Januari
The Norinchukin Bank – berulang
15. 2017 – 22
cabang Singapura Modal kerja Tidak dijamin
JPY12.000.000.000 Januari 2018
tidak berulang
Jaminan
perusahaan dari
PT Bank Mizuho Modal kerja Rp50.000 Sumitomo 13-16 Januari
16.
Indonesia berulang Corporation, 2017
Jepang
Rp400.000 Tidak dijamin
Tingkat suku bunga kontraktual setahun atas pinjaman yang diterima berkisar antara 0,97% - 11,25%.
Seluruh perjanjian pinjaman di atas mencakup adanya pembatasan-pembatasan tertentu yang umumnya diharuskan
untuk fasilitas kredit tersebut, antara lain, pembatasan untuk melakukan penggabungan usaha atau konsolidasi
dengan pihak lain, mengadakan perjanjian pinjaman dengan pihak lain kecuali yang timbul dalam kegiatan usaha
yang normal atau melakukan perubahan atas struktur modal dan/atau anggaran dasar tanpa adanya
pemberitahuan/persetujuan tertulis dari kreditur, dan mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan telah memenuhi pembatasan-pembatasan penting sehubungan dengan
perjanjian pinjaman dengan kreditur.
Per tanggal 31 Desember 2016, Perseroan memiliki utang pajak penghasilan sebesar Rp66.275 juta yang
merupakan pajak penghasilan pasal 29.
10
3. LIABILITAS DERIVATIF UNTUK TUJUAN MANAJEMEN RISIKO
Liabilitas keuangan lainnya yang dimiliki Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp374.894 juta.
Perseroan mengadakan kontrak cross currency swap dengan tujuan lindung nilai atas risiko variabilitas pada arus
kas yang ditimbulkan oleh kurs mata uang asing dan tingkat suku bunga atas pinjaman yang diterima dalam mata
uang asing dengan tingkat suku bunga mengambang.
Berikut ini merupakan rincian liabilitas derivatif Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Jumlah
Kontrak cross currency swap
The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd. - cabang Jakarta 197.394
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. - cabang Indonesia 31.154
PT Bank DBS Indonesia 45.809
Standard Chartered Bank Indonesia 63.008
Deutsche Bank AG - Cabang Indonesia 37.529
Jumlah liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko 374.894
Periode kontrak cross currency swap berkisar antara 24-47 bulan. Pada tanggal 31 Desember 2016, sisa periode
kontrak cross currency swap berkisar antara 1-36 bulan.
Perseroan menyetujui untuk membayar bunga dengan tingkat suku bunga tetap rata-rata setahun untuk mata uang
Rupiah yang berkisar antara 8,30% - 13,30% dan menerima bunga dengan tingkat suku bunga mengambang baik
untuk mata uang Dolar Amerika Serikat ataupun mata uang Yen Jepang dengan berpatokan pada LIBOR ditambah
dengan tingkat marjin yang berkisar antara 0,90% - 1,80%.
Jumlah beban yang masih harus dibayar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah Rp217.949 juta. Berikut
ini merupakan rincian atas beban yang masih harus dibayar Perseroan:
Liabilitas imbalan pasca-kerja karyawan Perseroan pada 31 Desember 2016 dihitung oleh konsultan independen
PT Towers Watson Purbajaga, sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dengan menggunakan
metode “Projected Unit Credit” sesuai dengan laporan tanggal 1 Februari 2017.
Per tanggal 31 Desember 2016, Perseroan mencatatkan saldo liabilitas imbalan-pasca kerja sebesar Rp147.240 juta.
Asumsi utama yang digunakan oleh konsultan independen adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto : 8,25%
Tingkat kenaikan penghasilan pokok per tahun : 10,00%
Pada tanggal 31 Desember 2016, perubahan terhadap salah satu asumsi aktuaria, dengan anggapan asumsi yang
lain konstan, akan berdampak kepada liabilitas imbalan pasca kerja Perseroan. Tabel dibawah ini menunjukkan
sensitivitas dari asumsi tersebut:
11
(dalam jutaan Rupiah)
Kenaikan 1% Penurunan 1%
Tingkat diskonto : (15.385) 17.775
Tingkat kenaikan gaji yang akan datang : 19.112 (16.818)
6. LIABILITAS LAIN-LAIN
Per tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas lain-lain Perseroan adalah Rp218.991 juta, dengan rincian sebagai
berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Jumlah
Pihak Berelasi
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 95
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. 400
PT Bank Sinarmas Tbk. 2.528
12
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Angka-angka ikhtisar data keuangan penting di bawah ini disusun berdasarkan angka-angka yang dikutip dari dan harus
dibaca dengan mengacu pada Laporan keuangan Perseroan pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2016, 2015, 2014, 2013 dan 2012. Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2016, 2015 dan 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian. Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta & Widjaja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Informasi berikut harus dibaca berkaitan dengan dan secara keseluruhan mengacu pada laporan keuangan Perseroan
yang telah diaudit beserta catatan atas laporan keuangan yang dilampirkan di dalam Prospektus ini pada Bab XX
mengenai Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan Perseroan.
LIABILITAS
Pinjaman yang diterima
Pihak berelasi 1.903.197 - - - -
Pihak ketiga 14.884.021 16.641.396 14.983.888 11.819.825 7.611.442
Utang obligasi - - - 199.711 773.861
Utang pajak penghasilan 66.275 71.303 80.923 130.881 41.027
Liabilitas derivatif untuk tujuan
374.894 121.872 837.408 191.422 189.047
manajemen risiko
Beban yang masih harus dibayar
Pihak berelasi 13.089 3.287 2.158 2.681 2.405
Pihak ketiga 204.860 182.357 149.059 135.782 209.830
Liabilitas pajak tangguhan - bersih - 24.037 - - 78.413
Liabilitas imbalan pasca-kerja 147.240 118.568 81.687 61.736 39.566
Liabilitas lain-lain
Pihak berelasi 3.023 - - - -
Pihak ketiga 215.968 138.459 116.023 80.331 111.294
JUMLAH LIABILITAS 17.812.567 17.301.279 16.251.146 12.622.369 9.056.885
EKUITAS
Modal saham 928.707 396.599 396.599 396.599 396.599
Tambahan modal disetor 3.405.234 298.169 298.169 298.169 288.401
Lindung nilai arus kas (56.563) 216.024 98.016 (47.935) (46.066)
13
Per Posisi 31 Desember
Uraian
2016 2015 2014 2013 2012
Saldo laba
Telah ditentukan
185.742 79.320 79.320 79.320 79.320
penggunaannya
Belum ditentukan
681.108 3.996.199 3.620.749 3.325.604 2.873.027
penggunaannya
Selisih nilai transaksi
restrukturisasi entitas - - - - 9.768
sepengendali
JUMLAH EKUITAS 5.144.228 4.986.311 4.492.853 4.051.757 3.601.049
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 22.956.795 22.287.590 20.743.999 16.674.126 12.657.934
BEBAN
Gaji dan tunjangan karyawan (384.635) (347.772) (304.490) (264.690) (216.019)
Penambahan penyisihan kerugian (262.119) (163.572) (190.676) (144.018) (158.788)
penurunan nilai piutang pembiayaan
konsumen - bersih
Penambahan penyisihan kerugian (6.512) (7.166) (6.969) (859) 4.324
penurunan nilai piutang dari
kendaraan yang dijaminkan dan
dikuasai kembali
Rugi penyelesaian piutang dari (98.931) (80.150) (49.971) (34.208) (55.108)
kendaraan yang dijaminkan dan
dikuasai kembali
Biaya keuangan (1.706.298) (1.598.779) (1.286.601) (836.078) (777.191)
Beban umum dan administrasi (472.144) (350.641) (375.935) (320.777) (258.111)
JUMLAH BEBAN (2.930.639) (2.548.080) (2.214.642) (1.600.630) (1.460.893)
BEBAN PAJAK
Kini (162.892) (136.363) (112.889) (323.816) (106.988)
Tangguhan 8.516 6.410 8.946 114.532 (51.641)
(154.376) (129.953) (103.943) (209.284) (158.629)
14
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
Uraian
2016 2015 2014 2013 2012
Jumlah yang ditransfer ke laba rugi 40.060 11.452 887.572 503.137 45.882
Pajak penghasilan terkait pos yang 90.862 (39.336) (48.651) 624 14.189
akan direklasifikasi ke laba rugi
(272.587) 118.008 145.951 (1.869) (42.568)
RASIO-RASIO PENTING
(dalam persentase, kecuali dinyatakan lain)
Ketentuan 31 Desember
yang
diwajibkan
Keterangan
OJK / 2016 2015 2014 2013 2012
Perjanjian
Kredit
Rasio Pertumbuhan (%)
Pendapatan n/a 15,2% 17,1% 15,4% 9,8% -8,9%
Beban n/a 15,0% 15,1% 38,4% 9,6% -26,3%
Laba sebelum pajak penghasilan n/a 16,1% 28,2% -39,3% 10,3% 110,7%
Laba tahun berjalan n/a 15,2% 29,3% -34,4% 2,7% 117,1%
Laba Komprehensif n/a -65,4% 11,9% -4,3% 13,0% 62,5%
Total Aset n/a 3,0% 7,4% 24,4% 31,7% 6,5%
Total Liabilitas n/a 3,0% 6,5% 28,7% 39,4% 4,1%
Total Ekuitas n/a 3,2% 11,0% 10,9% 12,5% 12,8%
Rentabilitas (%)
Laba Tahun Berjalan/Total Aset ≥2%3 2,64% 1,76% 1,46% 2,78% 3,56%
Laba Tahun Berjalan/Total Ekuitas ≥6%3 8,79% 7,87% 6,76% 11,42% 12,51%
NIM >6%3 9,14% n/a n/a n/a n/a
BOPO >80% - <90%5 88,41% n/a n/a n/a n/a
Laba Tahun Berjalan / Jumlah
- 12,78% 12,78% 11,58% 20,36% 21,76%
Pendapatan
Likuiditas (%)
>125% - <
Current Ratio 128,45% n/a n/a n/a n/a
150%4
Cash Ratio >3%3 10,79% n/a n/a n/a n/a
Solvabilitas
Debt to Asset1 (x) - 0,73 x 0,75 x 0,72 x 0,72 x 0,66 x
Gearing Ratio atau Debt to Equity
≤10x 3,26 x 3,34 x 3,34 x 2,96 x 2,33 x
Ratio2 (x)
Jumlah Pendapatan / Jumlah Aset (%) - 15,41% 13,78% 12,64% 13,63% 16,35%
Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (x) n/a 3,46 x 3,47 x 3,62 x 3,12 x 2,52 x
1. Debt to asset dihitung dari pinjaman yang diterima dan utang obligasi dibagi dengan jumlah aset
2. Gearing Ratio dihitung dengan membandingkan jumlah pinjaman dengan jumlah modal (setelah dikurangi cadangan lindung nilai aru s kas), jumlah modal diambil dari ekuitas yang
tercantum dalam laporan posisi keuangan. Gearing Ratio yang dipersyaratkan dalam perjanjian kredit yang dimiliki Perseroan adalah maksimal 10 kali. Perseroan telah memenuhi
persyaratan gearing ratio dalam perjanjian kredit dan PMK No.84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 mengenai batas maksimal gearing ratio.
3. Sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 1/SEOJK.05/2016 tentang Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan Pembiayaan, batas ini merupakan kategori penilaian 1.
4. Sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 1/SEOJK.05/2016 tentang Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan Pembiayaan, batas ini merupakan kategori penilaian 2.
5. Sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 1/SEOJK.05/2016 tentang Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan Pembiayaan, batas ini merupakan kategori penilaian 3.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan memiliki nilai tingkat kesehatan keuangan 1,15 untuk pemenuhan tingkat
Permodalan, Kualitas Pembiayaan Piutang, Rentabilitas dan Likuiditas, sehingga Perseroan masuk ke dalam kriteria
sangat sehat.
15
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
Keterangan yang ada dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan laporan keuangan Perseroan beserta catatan-
catatan di dalamnya, yang terdapat pada Bab XX dari Prospektus ini. Analisis dan pembahasan yang disajikan berikut
mengandung kalimat-kalimat yang juga menggambarkan risiko dan ketidakpastian. Hasil akhir sebenarnya dapat berbeda
secara signifikan dengan hal-hal yang dimaksud dalam kalimat-kalimat tersebut. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan
perubahan signifikan sudah termasuk dalam kalimat-kalimat tersebut, tetapi tidak terbatas pada analisis dan pembahasan
berikut serta bagian yang terkait dalam Prospektus ini, khususnya Bab VI mengenai Risiko Usaha.
Analisis dan pembahasan oleh manajemen yang terdapat di dalam Prospektus ini berdasarkan laporan keuangan
Perseroan per tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014. Laporan
keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
1. UMUM
Perseroan berkedudukan di Jakarta dan didirikan dengan nama PT Manunggal Multi Finance. Berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 556/KMK.017/1994 tanggal 10 November 1994, Perseroan
memperoleh izin untuk beroperasi sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pembiayaan. Saat ini, Kegiatan Usaha
Utama Perseroan bergerak dalam bidang pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor, baik kendaraan bermotor baru
maupun bekas, serta sewa operasi berdasarkan permintaan nasabah.
Saat ini Perseroan memiliki 62 kantor cabang dan 2 kantor pemasaran yang terletak di berbagai propinsi di Indonesia,
antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kepulauan Bangka Belitung,
Lampung, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara
Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah
dan Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah.
Didukung oleh jaringan yang luas, pada tanggal 31 Desember 2016 jumlah mobil baru dan bekas yang dibiayai oleh
Perseroan adalah sebesar Rp12,4 Triliun, dengan peningkatan sebesar 8,34% jika dibandingkan per tanggal
31 Desember 2015.
Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan atau penurunan pada kinerja keuangan Perseroan
adalah sebagai berikut :
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan membutuhkan sumber dana untuk membiayai nasabah Perseroan.
Sumber dana ini sebagian berasal dari pinjaman, baik dalam negeri maupun luar negeri. Perubahan yang terjadi pada
tingkat suku bunga yang disebabkan oleh perubahan kebijakan dari Pemerintah, dapat mengakibatkan peningkatan pada
biaya pendanaan. Selain itu, kebijakan Pemerintah yang mengakibatkan inflasi juga dapat menyebabkan penurunan pada
daya beli nasabah. Apabila hal ini terjadi, maka akan mengakibatkan peningkatan pada beban bunga pinjaman Perseroan,
yang berdampak pada penurunan pada kondisi keuangan dan kinerja Perseroan.
Untuk memitigasi hal tersebut, Perseroan menerapkan pengelolaan tingkat bunga dengan menyesuaikan tingkat bunga
atas bunga pembiayaan dan beban bunga pinjaman. Dengan metode ini, Perseroan dapat meminimalisir dampak yang
terjadi dari perubahan tingkat suku bunga.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan tidak memiliki bunga terutang yang memiliki risiko atas fluktuasi kurs dan
suku bunga.
Keadaan Ekonomi
Krisis finansial dan ekonomi yang terjadi baik secara domestik maupun global dapat berakibat pada keterbatasan
persediaan sumber dana, baik dalam negeri maupun luar negeri. Keterbatasan yang terjadi akan mengakibatkan hambatan
bagi Perseroan untuk menyalurkan dana kepada nasabah sehingga secara tidak langsung akan memberikan dampak
negatif pada kinerja Perseroan. Krisis tersebut juga dapat berakibat pada hilangnya lapangan pekerjaan sehingga
memberikan kesulitan bagi nasabah Perseroan dalam membayar bunga dan mengembalikan pinjaman. Apabila hal ini
terjadi, maka akan berdampak negatif pada kondisi keuangan dan kinerja Perseroan. Untuk mencegah dampak tersebut,
Perseroan akan senantiasa menerapkan kebijakan untuk menjaga likuiditas dengan menjaga posisi kas dan setara kas di
16
tingkat yang memadai sehingga ketergantungan pada sumber dana eksternal dapat dikurangi. Kredit macet juga dapat
diminimalisir dengan adanya program credit risk manajemen yang diterapkan oleh Perseroan.
Sebagian besar pinjaman Perseroan dilakukan dalam mata uang asing, yaitu Dolar Amerika Serikat dan Yen Jepang.
Pinjaman ini dilakukan oleh Perseroan karena Perseroan mendapatkan bunga yang lebih kompetitif sehingga
menyebabkan peningkatan pada marjin pendapatan bunga yang diterima oleh Perseroan. Namun, Perseroan terpapar oleh
risiko perubahan pada nilai tukar mata uang asing yang dapat menyebabkan perubahan pada nilai pinjaman yang dimiliki
oleh Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan telah melakukan lindung nilai atas pinjaman yang diterima dalam mata uang
asing. Apabila terdapat perubahan pada nilai tukar mata uang asing, maka lindung nilai yang dilakukan oleh Perseroan
akan cukup untuk meminimalisir dampak yang terjadi dari risiko tersebut.
Persaingan
Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya tidak terlepas dari persaingan industri. Persaingan tersebut datang dari
perusahaan pembiayaan sejenis dan juga dari perbankan. Semakin bertambahnya dan ketatnya persaingan yang terjadi
pada industri ini dapat mengakibatkan penurunan pangsa pasar yang dimiliki Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan akan
senantiasa menjaga pangsa pasar yang dimiliki melalui strategi pemasaran dan peningkatan pada pelayanan. Perseroan
juga akan terus mengembangkan program dan proses pembiayaan yang lebih efisien, mudah dan cepat untuk dapat selalu
bersaing dan meningkatkan pangsa pasar Perseroan.
2. ANALISIS KEUANGAN
2.1. Pertumbuhan Pendapatan, Beban, Laba Sebelum Pajak Penghasilan, Laba Bersih Tahun Berjalan
dan Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan
Tabel berikut merupakan tabel pendapatan, beban, laba tahun berjalan dan penghasilan komprehensif tahun berjalan
Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014
Pendapatan
Pendapatan
Pihak berelasi 15.296 11.890 5.258
Pihak ketiga 3.467.433 3.008.353 2.369.491
Pendapatan lain-lain
Pihak berelasi 14.746 - -
Pihak ketiga 39.5789 50.269 247.432
Jumlah pendapatan 3.537.054 3.070.512 2.622.179
Beban
Gaji dan tunjangan karyawan (384.635) (347.772) (304.490)
Penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai
piutang pembiayaan konsumen - bersih (262.119) (163.572) (190.676)
Tambahan penyisihan kerugian penurunan nilai
piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan
dikuasai kembali (6.512) (7.166) (6.969)
Rugi penyelesaian piutang dari kendaraan yang
dijaminkan dan dikuasai kembali (98.931) (80.150) (49.971)
Beban keuangan (1.706.298) (1.598.779) (1.286.601)
Beban umum dan administrasi (472.144) (350.641) (375.935)
Jumlah beban (2.930.639) (2.548.080) (2.214.642)
17
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014
Beban pajak
Kini (162.892) (136.363) (112.889)
Tangguhan 8.516 6.410 8.946
(154.376) (129.953) (103.943)
2.1.1. Pendapatan
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015.
Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, pendapatan Perseroan meningkat sebesar Rp466.542 juta
atau 15,2% menjadi Rp3.537.054 juta dari sebelumnya Rp3.070.512 juta pada tahun yang berakhir tanggal
31 Desember 2015. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada pendapatan pembiayaan konsumen,
pendapatan sewa dari sewa operasi dan komisi dari perusahaan asuransi.
Peningkatan yang terjadi pada pendapatan pembiayaan konsumen sebesar Rp362.237 juta atau 14,6% menjadi
Rp2.843.060 juta dari sebelumnya Rp2.480.823 juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015,
disebabkan oleh peningkatan sebesar 8,3% pada jumlah pembiayaan baru Perseroan seiring dengan
bertambahnya rata-rata nilai pembiayaan Perseroan sebesar 7,8% dan juga peningkatan rata-rata tingkat suku
bunga pembiayaan sebesar 0,9%. Peningkatan pada jumlah pembiayaan dan tingkat suku bunga ini merupakan
salah satu bentuk keberhasilan Perseroan dalam mengimplementasikan strategi pemasaran.
Peningkatan pendapatan sewa dari sewa operasi sebesar Rp35.709 juta atau 140,9% menjadi Rp61.046 juta dari
sebelumnya Rp25.337 juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, disebabkan oleh peningkatan
pada jumlah sewa operasi Perseroan seiring dengan bertambahnya jumlah nasabah Perseroan sebesar 76,8%.
Peningkatan komisi dari perusahaan asuransi sebesar Rp14.592 juta atau 8,2% menjadi Rp191.529 juta dari
sebelumnya Rp176.937 juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, yang disebabkan oleh
peningkatan pada jumlah pembiayaan Perseroan sehingga pendaftaran pada asuransi meningkat.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014.
Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, pendapatan Perseroan meningkat sebesar Rp448.333 juta
atau 17,1% menjadi Rp3.070.512 juta dari sebelumnya Rp2.622.179 juta pada tahun yang berakhir tanggal
31 Desember 2014. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada pendapatan pembiayaan konsumen dan
pendapatan dari sewa operasi.
18
Peningkatan yang terjadi pada pendapatan pembiayaan konsumen sebesar Rp680.839 juta atau 37,8% menjadi
Rp2.480.823 juta dari sebelumnya Rp1.799.984 juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014,
disebabkan oleh peningkatan pada tingkat suku bunga pembiayaan sebesar 1,4%.
Peningkatan pendapatan dari sewa operasi sebesar Rp19.024 juta atau 301,3% menjadi Rp25.337 juta dari
sebelumnya Rp6.313 juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014, disebabkan oleh peningkatan
pada jumlah sewa operasi Perseroan seiring dengan bertambahnya jumlah nasabah Perseroan sebesar 450,0%.
2.1.2. Beban
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015.
Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, beban Perseroan meningkat sebesar Rp382.559 juta atau
15,0% menjadi Rp2.930.639 juta dari sebelumnya Rp2.548.080 juta pada tahun yang berakhir tanggal
31 Desember 2015. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada beban umum dan administrasi sebesar
Rp121.503 juta, peningkatan pada biaya keuangan sebesar Rp107.519 juta dan peningkatan pada penambahan
penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp98.547 juta.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014.
Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, beban Perseroan meningkat sebesar Rp333.438 juta atau
15,1% menjadi Rp2.548.080 juta dari sebelumnya Rp2.214.642 juta pada tahun yang berakhir tanggal
31 Desember 2014. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan biaya keuangan sebesar Rp317.095 juta.
2.1.2.1. Beban Umum dan Administrasi
Berikut ini merupakan rincian beban umum dan administrasi Perseroan untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014
19
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014.
Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, beban umum dan administrasi Perseroan
menurun sebesar Rp25.294 juta atau 6,7% menjadi Rp350.641 juta dari sebelumnya Rp375.935 juta
pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya
penurunan pada beban iklan dan promosi sebesar Rp37.217 juta atau 28,5%.
Berikut ini merupakan rincian biaya keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016, 2015 dan 2014.
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015.
Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, biaya keuangan Perseroan meningkat sebesar
Rp107.519 juta atau 6,7% menjadi Rp1.706.298 juta dari sebelumnya Rp1.598.779 juta pada tahun
yang berakhir tanggal 31 Desember 2015. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada jumlah
pinjaman yang diterima oleh Perseroan, yaitu meningkat sebesar Rp114.530 juta atau 7,2%.
Peningkatan ini disebabkan karena adanya peningkatan pada kebutuhan pembiayaan, sehingga
mendorong Perseroan untuk mendapatkan pinjaman dari bank.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014.
Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, biaya keuangan Perseroan meningkat sebesar
Rp312.178 juta atau 24,3% menjadi Rp1.598.779 juta dari sebelumnya Rp1.286.601 juta pada tahun
yang berakhir tanggal 31 Desember 2014. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada jumlah
pinjaman yang diterima oleh Perseroan, yaitu meningkat sebesar Rp326.666 juta atau 26,0%.
Peningkatan ini disebabkan karena adanya peningkatan pada kebutuhan pembiayaan, sehingga
mendorong Perseroan untuk mendapatkan pinjaman.
2.1.2.3. Penambahan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015.
Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, penambahan penyisihan kerugian penurunan
nilai piutang pembiayaan konsumen - bersih Perseroan meningkat sebesar Rp98.547 juta atau 60,2%
menjadi Rp262.119 juta dari sebelumnya Rp163.572 juta pada tahun yang berakhir tanggal 31
Desember 2015. Hal ini terjadi seiring dengan adanya peningkatan pada jumlah pembiayaan.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014.
Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, penambahan penyisihan kerugian penurunan
nilai piutang pembiayaan konsumen - bersih Perseroan menurun sebesar Rp27.104 juta atau 14,2%
menjadi Rp163.572 juta dari sebelumnya Rp190.676 juta pada tahun yang berakhir tanggal
31 Desember 2014. Hal ini terjadi seiring dengan adanya peningkatan pada jumlah pembiayaan.
20
2.1.3. Laba Sebelum Pajak Penghasilan, Laba Bersih Tahun Berjalan dan Laba Komprehensif Tahun
Berjalan
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015.
Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, laba sebelum pajak penghasilan Perseroan meningkat
sebesar Rp83.983 juta atau 16,1% menjadi Rp606.415 juta dari sebelumnya Rp522.432 juta pada tahun yang
berakhir tanggal 31 Desember 2015. Laba tahun berjalan meningkat sebesar Rp59.560 juta atau 15,2%.
Peningkatan-peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan, khususnya dari
pendapatan pembiayaan konsumen dan sewa operasional Perseroan. Sedangkan penurunan laba komprehensif
tahun berjalan turun sebesar Rp322.747 juta atau 65,4% disebabkan oleh kerugian kumulatif atas instrumen
derivatif untuk lindung nilai arus kas yang merupakan bagian efektif dari akumulasi perubahan bersih nilai wajar
instrumen lindung nilai arus kas yang terkait dengan transaksi lindung nilai yang belum mempengaruhi laba rugi
pada tanggal 31 Desember 2016.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014.
Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, laba sebelum pajak penghasilan Perseroan meningkat
sebesar Rp114.895 juta atau 28,2% menjadi Rp522.432 juta dari sebelumnya Rp407.537 juta pada tahun yang
berakhir tanggal 31 Desember 2014. Laba tahun berjalan meningkat sebesar Rp88.885 juta atau 29,3% dan laba
komprehensif tahun berjalan meningkat sebesar Rp52.362 juta atau 11,9%. Peningkatan-peningkatan tersebut
terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan, khususnya dari pendapatan pembiayaan konsumen.
Perkembangan Pendapatan, Laba Sebelum Pajak Penghasilan, Laba Tahun Berjalan dan Laba
Komprehensif Tahun Berjalan
untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014, 2015 dan 2016
21
2.2. Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas
Tabel berikut ini memperlihatkan komposisi aset Perseroan per 31 Desember 2016, 2015 dan 2014:
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014
Kas dan setara kas
Pihak berelasi 556.276 - -
Pihak ketiga 284.627 541.737 416.767
Piutang pembiayaan konsumen
Pihak berelasi 889 570 848
Pihak ketiga 20.854.863 19.716.295 18.753.528
Piutang lain-lain - bersih
Pihak berelasi 2.301 545 -
Pihak ketiga 130.597 104.991 75.656
Aset derivatif untuk tujuan manajemen
risiko
Pihak berelasi 12.690 - -
Pihak ketiga 319.134 1.276.837 987.079
Pajak dibayar dimuka 187.931 187.931 187.931
Aset tetap 386.777 214.350 128.213
Aset pajak tangguhan - bersih 78.255 - 3.213
Aset lain-lain
Pihak berelasi 8.422 8.371 7.214
Pihak ketiga 134.033 235.963 183.550
TOTAL ASET 22.956.795 22.287.590 20.743.999
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016, aset Perseroan meningkat sebesar Rp669.205 juta atau 3,0% menjadi Rp22.956.795
juta dari sebelumnya Rp22.287.590 juta pada tanggal 31 Desember 2015. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan
pada piutang pembiayaan konsumen dan aset tetap. Namun peningkatan ini juga dikompensasi dengan adanya penurunan
pada aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko dan aset lain-lain.
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, aset Perseroan meningkat sebesar Rp1.543.591 juta atau 7,4% menjadi
Rp22.287.590 juta dari sebelumnya Rp20.743.999 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Hal ini terutama disebabkan oleh
peningkatan pada piutang pembiayaan konsumen, aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko, aset tetap dan aset lain-
lain.
2.2.1.1. Piutang Pembiayaan Konsumen
Berikut ini merupakan rincian piutang pembiayaan konsumen Perseroan per tanggal 31 Desember 2016, 2015
dan 2014:
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014
Piutang pembiayaan
konsumen - bruto 26.602.973 24.747.776 23.327.686
Pendapatan pembiayaan
konsumen yang belum
diakui (5.482.411) (4.733.577) (4.235.041)
Piutang pembiayaan
konsumen sebelum
penyisihan kerugian
penurunan nilai 21.120.562 20.014.199 19.092.645
22
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014
Penyisihan kerugian
penurunan nilai (264.810) (297.334) (338.269)
Jumlah piutang pembiayaan
konsumen 20.855.752 19.716.865 18.754.376
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016, piutang pembiayaan konsumen Perseroan meningkat sebesar Rp1.138.887
juta atau 5,8% menjadi Rp20.855.752 juta dari sebelumnya Rp19.716.865 juta pada tanggal 31 Desember 2015.
Peningkatan ini terutama berasal dari keberhasilan Perseroan dalam mengimplementasikan strategi pemasaran.
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, piutang pembiayaan konsumen Perseroan meningkat sebesar Rp962.489 juta
atau 5,1% menjadi Rp19.716.865 juta dari sebelumnya Rp18.754.376 juta pada tanggal 31 Desember 2014.
Peningkatan ini terutama berasal dari keberhasilan Perseroan dalam mengimplementasikan strategi pemasaran.
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016, aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko menurun sebesar Rp945.013 juta
atau 74,0% menjadi Rp331.824 juta dari sebelumnya Rp1.276.837 juta pada tanggal 31 Desember 2015.
Penurunan ini terutama berasal dari turunnya nilai wajar transaksi derivatif akibat fluktuasi nilai tukar dan tingkat
suku bunga.
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko meningkat sebesar Rp289.758
juta atau 29,4% menjadi Rp1.276.837 juta dari sebelumnya Rp987.079 juta pada tanggal 31 Desember 2014.
Peningkatan ini terutama berasal dari peningkatan aktivitas lindung nilai sehubungan dengan meningkatnya
jumlah pinjaman atas mata uang asing Perseroan dalam membiayai kegiatan usaha Perseroan.
Berikut ini merupakan rincian aset tetap Perseroan per tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014:
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014
Harga perolehan
Tanah 27.132 27.132 27.132
Gedung 34.644 33.183 32.719
Perbaikan gedung sewa 50.987 46.748 40.732
Peralatan kantor 35.453 36.263 34.403
Perabot kantor 13.484 13.578 12.470
Kendaraan bermotor 16.146 14.799 14.446
Komputer 243.872 140.074 104.871
Kendaraan untuk sewa operasi 225.788 113.478 36.847
647.506 425.255 303.620
Akumulasi penyusutan
Gedung (16.203) (14.484) (12.865)
23
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014
Perbaikan gedung sewa (43.200) (39.590) (36.476)
Peralatan kantor (29.069) (29.060) (26.472)
Perabot kantor (11.076) (10.938) (10.156)
Kendaraan bermotor (8.921) (6.663) (4.118)
Komputer (113.565) (95.855) (82.091)
Kendaraan untuk sewa operasi (38.695) (14.315) (3.229)
(260.729) (210.905) (175.407)
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016, aset tetap Perseroan meningkat sebesar Rp172.427 juta atau 80,4% menjadi
Rp386.777 juta dari sebelumnya Rp214.350 juta pada tanggal 31 Desember 2015. Peningkatan ini terutama
disebabkan oleh pembelian kendaraan untuk sewa operasi dan penambahan sistem teknologi informasi
Perseroan.
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, aset tetap Perseroan meningkat sebesar Rp86.137 juta atau 67,2% menjadi
Rp214.350 juta dari sebelumnya Rp128.213 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan ini terutama
disebabkan oleh pembelian peralatan kantor dan pembelian kendaraan untuk sewa operasi.
Berikut ini merupakan rincian aset lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014:
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014
Beban ditangguhkan 49.952 137.756 112.966
Uang muka atas pembayaran
ke dealer 41.228 16.421 17.018
Beban dibayar dimuka 39.313 28.242 24.019
Simpanan jaminan 7.890 7.974 6.969
Uang muka atas pembayaran
ke supplier 1.014 52.307 28.953
Lain-lain 3.058 1.634 839
Jumlah aset lain-lain 142.455 244.334 190.764
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016, aset lain-lain Perseroan menurun sebesar Rp101.879 juta atau 41,7% menjadi
Rp142.455 juta dari sebelumnya Rp244.334 juta pada tanggal 31 Desember 2015. Penurunan ini terutama
disebabkan oleh penurunan pada beban ditangguhkan sebesar Rp87.804 juta atau 63,74% dan penurunan pada
uang muka atas pembayaran ke supplier sebesar Rp51.293 juta atau 98,06%. Penurunan pada uang muka atas
pembayaran ke supplier terjadi karena adanya reklasifikasi pos menjadi aset tetap. Sedangkan penurunan pada
beban ditangguhkan disebabkan oleh adanya pemindahan pos upfront fee menjadi pinjaman yang diterima
dikarenakan pencairan fasilitas kredit yang sebelumnya tidak digunakan.
24
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, aset lain-lain Perseroan meningkat sebesar Rp53.570 juta atau 28,08%
menjadi Rp244.334 juta dari sebelumnya Rp190.764 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan ini
terutama disebabkan oleh peningkatan pada beban ditangguhkan sebesar Rp24.790 juta atau 21,94% dan
peningkatan pada uang muka atas pembayaran ke supplier sebesar Rp23.254 juta atau 80,66%. Peningkatan
pada uang muka atas pembayaran ke supplier terjadi karena adanya pembayaran uang muka untuk
implementasi sistem baru. Sedangkan peningkatan pada beban ditangguhkan disebabkan oleh adanya
peningkatan upfront fee seiring dengan peningkatan pada fasilitas pinjaman yang diterima.
Tabel berikut memperlihatkan komposisi liabilitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014
Pinjaman yang diterima
Pihak berelasi 1.903.197 - -
Pihak ketiga 14.884.021 16.641.396 14.983.888
Utang obligasi - - -
Utang pajak penghasilan 66.275 71.303 80.923
Liabilitas derivatif untuk tujuan
374.894 121.872 837.408
manajemen risiko
Beban yang masih harus dibayar
Pihak berelasi 13.089 3.287 2.158
Pihak ketiga 204.860 182.357 149.059
Liabilitas pajak tangguhan - bersih - 24.037 -
Liabilitas imbalan pasca-kerja 147.240 118.568 81.687
Liabilitas lain-lain
Pihak berelasi 3.023 - -
Pihak ketiga 215.968 138.459 116.023
Total liabilitas 17.812.567 17.301.279 16.251.146
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan per
tanggal 31 Desember 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016, liabilitas Perseroan meningkat sebesar Rp511.288 juta atau 3,0% menjadi
Rp17.812.567 juta dari sebelumnya Rp17.301.279 juta pada tanggal 31 Desember 2015. Peningkatan ini terutama
disebabkan oleh peningkatan pada pinjaman yang diterima, liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko, liabilitas
imbalan pasca-kerja dan liabilitas lain-lain.
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan per
tanggal 31 Desember 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, liabilitas Perseroan meningkat sebesar Rp1.050.133 juta atau 6,5% menjadi
Rp17.301.279 juta dari sebelumnya Rp16.251.146 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan ini terutama
disebabkan oleh peningkatan pada pinjaman yang diterima, beban yang masih harus dibayar dan liabilitas imbalan pasca-
kerja. Namun selain itu, terdapat penurunan pada liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko.
25
2.2.2.1. Pinjaman yang diterima
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan
per tanggal 31 Desember 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016, pinjaman yang diterima Perseroan meningkat sebesar Rp145.822 juta atau
0,9% menjadi Rp16.787.218 juta dari sebelumnya Rp16.641.396 juta pada tanggal 31 Desember 2015.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan pendanaan Perseroan yang disebabkan oleh
bertambahnya nasabah Perseroan. Peningkatan pinjaman yang diterima Perseroan terutama terjadi dalam mata
uang dolar Amerika Serikat, dengan peningkatan sebesar Rp1.563.077 juta atau 15,8%.
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan
per tanggal 31 Desember 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, pinjaman yang diterima Perseroan meningkat sebesar Rp1.657.508 juta atau
11,1% menjadi Rp16.641.396 juta dari sebelumnya Rp14.983.888 juta pada tanggal 31 Desember 2014.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan pendanaan Perseroan yang disebabkan oleh
bertambahnya nasabah Perseroan. Peningkatan pinjaman yang diterima Perseroan terutama terjadi dalam mata
uang dolar Amerika Serikat, dengan peningkatan sebesar Rp2.591.917 juta atau 35,5%.
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan
per tanggal 31 Desember 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016, liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Perseroan meningkat sebesar
Rp253.022 juta atau 207,6% menjadi Rp374.894 juta dari sebelumnya Rp121.872 juta pada tanggal
31 Desember 2015. Peningkatan ini terutama berasal dari naiknya nilai wajar transaksi derivatif akibat fluktuasi
nilai tukar dan tingkat suku bunga.
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan
per tanggal 31 Desember 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Perseroan menurun sebesar
Rp715.536 juta atau 85,4% menjadi Rp121.872 juta dari sebelumnya Rp837.408 juta pada tanggal 31 Desember
2014. Penurunan ini terutama berasal dari turunnya nilai wajar transaksi derivatif akibat fluktuasi nilai tukar dan
tingkat suku bunga.
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan
per tanggal 31 Desember 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016, beban yang masih harus dibayar Perseroan meningkat sebesar Rp32.305 juta
atau 17,4% menjadi Rp217.949 juta dari sebelumnya Rp185.644 juta pada tanggal 31 Desember 2015.
Peningkatan tersebut terjadi terutama pada beban lain-lain, yaitu berupa biaya pemasaran dan promosi yang
meningkat seiring dengan kegiatan usaha Perseroan untuk meningkatkan penjualan.
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan
per tanggal 31 Desember 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, beban yang masih harus dibayar Perseroan meningkat sebesar Rp34.427 juta
atau 22,8% menjadi Rp185.644 juta dari sebelumnya Rp151.217 juta pada tanggal 31 Desember 2014.
Peningkatan tersebut terjadi karena terdapat peningkatan beban pinjaman sehubungan dengan meningkatnya
pinjaman Perseroan, selain itu juga disebabkan oleh peningkatan biaya pemasaran dan promosi, serta
peningkatan biaya administrasi dan biaya umum lainnya.
26
2.2.2.4. Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan
per tanggal 31 Desember 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016, liabilitas imbalan pasca-kerja Perseroan meningkat sebesar Rp28.672 juta
atau 24,2% menjadi Rp147.240 juta dari sebelumnya Rp118.568 juta pada tanggal 31 Desember 2015.
Peningkatan tersebut terjadi terutama disebabkan oleh beban jasa kini sebesar Rp12.441 juta dan kerugian
aktuaria dari perubahan asumsi keuangan sebesar Rp11.742 juta.
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan
per tanggal 31 Desember 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, liabilitas imbalan pasca-kerja Perseroan meningkat sebesar Rp36.881 juta
atau 45,1% menjadi Rp118.568 juta dari sebelumnya Rp81.687 juta pada tanggal 31 Desember 2014.
Peningkatan tersebut terjadi terutama disebabkan oleh kerugian aktuaria dari perubahan asumsi keuangan
sebesar
Rp28.367 juta.
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan
per tanggal 31 Desember 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016, liabilitas lain-lain Perseroan meningkat sebesar Rp80.532 juta atau 58,2%
menjadi Rp218.991 juta dari sebelumnya Rp138.459 juta pada tanggal 31 Desember 2015. Peningkatan tersebut
terjadi terutama disebabkan oleh adanya kenaikan jumlah utang ke dealer.
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan
per tanggal 31 Desember 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, liabilitas lain-lain Perseroan meningkat sebesar Rp22.436 juta atau 19,3%
menjadi Rp138.459 juta dari sebelumnya Rp116.023 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan tersebut
terjadi terutama disebabkan oleh adanya kenaikan jumlah utang ke dealer.
Tabel berikut memperlihatkan komposisi ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan per
tanggal 31 Desember 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016, ekuitas meningkat sebesar Rp157.917 juta atau 3,2% menjadi Rp5.144.228 juta dari
sebelumnya Rp4.986.311 juta pada tanggal 31 Desember 2015. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh adanya
penambahan modal disetor sebesar Rp3.107.065 juta dan modal dasar sebesar Rp532.108 juta. Namun peningkatan ini
terkompensasi dengan adanya penurunan pada saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar
Rp3.315.091 juta yang merupakan pembagian dividen kas.
27
Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan per
tanggal 31 Desember 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, ekuitas meningkat sebesar Rp493.458 juta atau 11,0% menjadi Rp4.986.311 juta dari
sebelumnya Rp4.492.853 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan
saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp375.450 juta dan keuntungan kumulatif atas instrumen
derivatif untuk lindung nilai kas sebesar Rp118.008 juta.
22.956.795
22.287.590
20.743.999
17.812.567
17.301.279
16.251.146
5.144.228
4.492.853 4.986.311
Return on Asset (ROA) menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih tahun berjalan dari aset
yang dimiliki yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba komprehensif tahun berjalan dengan jumlah aset. Imbal
hasil investasi Perseroan per tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 2,64%, 1,76% dan
1,46%.
Return on Equity (ROE) menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih tahun berjalan dari ekuitas
yang dimiliki yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba komprehensif tahun berjalan dengan jumlah ekuitas. Imbal
hasil ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 8,79%, 7,87% dan 6,76%.
Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang
yang sudah jatuh tempo, yang tercermin dari perbandingan antara jumlah liabilitas dengan ekuitas dan juga perbandingan
antara jumlah pinjaman yang diterima dengan jumlah aset.
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014
Debt to Asset* (x) 0,73 x 0,75 x 0,72 x
Gearing Ratio (x) 3,26 x 3,34 x 3,34 x
Jumlah Pendapatan / Jumlah Aset (%) 15,41% 13,78% 12,64%
Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (%) 3,46 % 3,47 % 3,62 %
*Debt to asset dihitung dari pinjaman yang diterima dibagi dengan jumlah aset
28
4. LAPORAN ARUS KAS
Tabel berikut ini memuat ikhtisar laporan arus kas Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada
31 Desember 2016, 2015 dan 2014:
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014
Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi (684.711) (484.841) (4.029.204)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (189.594) (143.901) (90.124)
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan 1.173.418 753.311 3.906.855
Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas 299.113 124.569 (212.473)
Kas dan setara kas awal tahun 541.737 416.767 629.346
Pengaruh fluktuasi kurs mata uang asing pada kas dan
53 401 (106)
setara kas
Kas dan setara kas akhir tahun 840.903 541.737 416.767
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp684.711 juta yang disebabkan oleh lebih besarnya arus kas keluar dibandingkan dengan Arus kas masuk, arus kas
keluar terutama berasal dari transaksi pembiayaan konsumen terkait pembayaran ke dealer sebesar Rp11.771.165 juta,
beban usaha sebesar Rp1.222.857 juta dan beban bunga sebesar Rp1.589.571 juta yang dikompensasi dengan arus kas
masuk yang berasal dari transaksi pembiayaan konsumen terkait pembayaran angsuran dari nasabah sebesar
Rp13.497.435 juta.
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar
Rp484.841 juta yang disebabkan oleh lebih besarnya arus kas keluar dibandingkan dengan arus kas masuk, Arus kas
masuk terutama berasal dari transaksi pembiayaan konsumen terkait pembayaran angsuran dari nasabah sebesar
Rp12.273.957 juta yang dikompensasi dengan arus kas keluar yang berasal dari transaksi pembiayaan konsumen terkait
pembayaran ke dealer sebesar Rp10.875.445 juta dan beban bunga sebesar Rp1.452.452 juta.
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar
Rp4.029.204 juta yang disebabkan oleh lebih besarnya arus kas keluar dibandingkan dengan arus kas masuk, Arus kas
masuk terutama berasal dari transaksi pembiayaan konsumen terkait pembayaran angsuran dari nasabah sebesar
Rp10.039.370 juta yang dikompensasi dengan arus kas keluar yang berasal dari transaksi pembiayaan konsumen terkait
pembayaran ke dealer sebesar Rp12.616.830 juta dan beban bunga sebesar Rp1.043.614 juta.
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
sebesar Rp189.594 juta yang sebagian besar yang digunakan untuk pembelian aset tetap. Kas bersih yang digunakan
untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp143.901 juta yang
sebagian besar digunakan untuk pembelian aset tetap. Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp90.124 juta yang sebagian besar digunakan untuk pembelian
aset tetap.
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
sebesar Rp1.173.418 juta terutama berasal dari penerimaan pinjaman yang diterima sebesar Rp13.038.420 juta dan
penerimaan dari penerbitan saham sebesar Rp3.639.173 juta, sedangkan arus kas keluar berasal dari pelunasan pinjaman
yang diterima sebesar Rp12.013.295 juta dan pembagian dividen kas sebesar Rp3.490.880 juta.
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
sebesar Rp753.311 juta terutama berasal dari pinjaman yang diterima sebesar Rp9.703.560 juta, sedangkan arus kas
keluar berasal dari pelunasan pinjaman yang diterima sebesar Rp8.950.249 juta.
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
sebesar Rp3.906.855 juta terutama berasal dari pinjaman yang diterima sebesar Rp10.422.445 juta, sedangkan arus kas
keluar berasal dari pelunasan pinjaman yang diterima sebesar Rp6.315.590 juta dan pelunasan pokok obligasi sebesar
Rp200.000 juta.
29
5. BELANJA MODAL
Belanja modal merupakan pengeluaran biaya yang digunakan untuk membeli tanah, perlengkapan dan peralatan kantor
dan kendaraan bermotor secara tunai atau melalui sewa guna usaha. Belanja modal untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2016, 2015, 2014 berturut-turut adalah sebesar Rp189.959 juta, Rp94.830 juta, dan Rp63.800 juta.
Pengeluaran modal diperoleh dari aktivitas operasional Perseroan yaitu dari hasil penagihan piutang pembiayaan
konsumen. Pengeluaran belanja modal yang telah dilakukan oleh Perseroan merupakan salah satu strategi Perseroan
meningkatkan jumlah pembiayaan yang diberikan. Apabila belanja modal yang telah dikeluarkan tidak mencapai tujuan,
maka hal ini akan berdampak pada efisiensi dari kegiatan operasional Perseroan dan akan berpengaruh pada
pertumbuhan kinerja Perseroan.
Perseroan dapat mengalami kejadian atau kondisi yang tidak normal dan jarang terjadi, salah satunya terkait dengan
keadaan ekonomi. Apabila terjadi krisis ekonomi global, maka akan berpengaruh terhadap sumber pendanaan Perseroan
karena sebagian sumber pendanaan Perseroan berasal dari luar negeri. Selain itu krisis ekonomi di Indonesia juga dapat
menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan dapat berpengaruh pada pendapatan Perseroan.
7. MANAJEMEN RISIKO
Perseroan senantiasa menerapkan manajemen risiko dalam menghadapi risiko-risiko usaha, baik yang berasal dari
eksternal maupun internal Perseroan. Penerapan manajemen risiko Perseroan juga dilaksanakan dengan melakukan
prediksi dan balancing antara tingkat profitabilitas (loss ratio) dengan tingkat potensi terjadinya kerugian (overdue ratio)
dimana kesimpulan dari hasil prediksi tersebut merupakan landasan bagi manajemen Perseroan untuk menerapkan
rencana strategis pengendalian risiko yang akan dihadapi oleh Perseroan.
Sebagai bentuk penerapan manajemen risiko, Perseroan telah melakukan beberapa hal sebagai berikut :
▪ penerapan manajemen risiko likuiditas dengan menjaga posisi kas dan setara kas untuk menghadapi risiko
pendanaan, risiko ekonomi, risiko perubahan nilai mata uang asing dan risiko krisis ekonomi global;
▪ penerapan manajemen risiko kredit dengan menentukan tingkat uang muka (down payment) serta pemberian kredit
dengan prinsip kehati-hatian untuk menghadapi risiko pembiayaan dan risiko operasional;
▪ kontrol atas program survei terhadap calon nasabah untuk memastikan bahwa proses survei telah dilakukan dengan
baik dan benar;
▪ membantu Divisi Kredit dalam hal analisa data dan credit scoring;
▪ memberikan perhatian lebih kepada kantor cabang Perseroan yang memiliki indikator First Installment Default yang
tinggi;
▪ memberikan suku bunga yang kompetitif, proses yang cepat dan nyaman dan membina hubungan yang baik dengan
dealer untuk menghadapi risiko persaingan;
▪ membentuk tim compliance yang memastikan bahwa Perseroan mematuhi ketentuan dan peraturan Pemerintah, baik
yang ada saat ini maupun di masa yang akan datang untuk menghadapi risiko kepatuhan; dan
▪ memperluas Kegiatan Usaha untuk menghadapi risiko Peraturan Pemerintah dan Peraturan Internasional.
Dalam menghadapi perubahan nilai tukar mata uang asing atau suku bunga pada masa yang akan datang, Perseroan
senantiasa menjaga posisi kas dan setara kas sebagai upaya untuk meminimalisasi risiko likuiditas. Selain itu, Perseroan
juga menerapkan kebijakan lindung nilai (hedging) dalam setiap pinjaman dalam mata uang asing.
Perseroan optimis bahwa jalannya kegiatan operasional Perseroan akan dapat menghasilkan arus kas yang mencukupi
untuk mencapai target pembiayaan yang diproyeksikan.
30
VI. RISIKO USAHA
A. RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN
Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko usaha. Risiko usaha tersebut dapat
mengakibatkan timbulnya dampak negatif bagi kelangsungan usaha Perseroan. Risiko-risiko yang material yang dihadapi
Perseroan yang dapat mempengaruhi usaha Perseroan telah disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing
risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dan penyusunan tingkat risiko tersebut dimulai dari risiko utama Perseroan,
yaitu sebagai berikut:
1. Risiko Pembiayaan
Dalam melaksanakan kegiatan pembiayaan konsumen, risiko utama yang dihadapi Perseroan adalah ketidakmampuan
nasabah untuk membayar kembali fasilitas pembiayaan yang diberikan, baik pokok pinjaman maupun bunganya. Kelalaian
atau ketidaklancaran nasabah dalam membayar fasilitas pembiayaan akan menyebabkan tidak tertagihnya piutang
pembiayaan kepada nasabah sehingga dapat memberikan dampak negatif terhadap kondisi keuangan dan kinerja
Perseroan.
Perubahan kondisi perekonomian secara umum, baik domestik maupun global, juga berpengaruh secara langsung maupun
tidak langsung terhadap kinerja Perseroan, terutama tingkat suku bunga, tingkat pertumbuhan ekonomi nasional, dan
tingkat inflasi. Faktor makro ekonomi tersebut diatas secara umum akan mempengaruhi kegiatan operasional Perseroan
seperti penyaluran kredit, kualitas aset produktif, dan beban pendanaan yang pada akhirnya menurunkan kemampuan
Perseroan dalam mengembangkan usahanya.
2. Risiko Dukungan Dana
Dalam melakukan kegiatan usahanya, Perseroan memperoleh pendanaan yang sebagian besar berasal dari pihak ketiga.
Ketersediaan pendanaan tersebut bergantung pada kondisi perekonomian domestik maupun global. Ketidakmampuan
Perseroan untuk mendapatkan dana yang sesuai dengan jangka waktu dan suku bunga pembiayaan akan mengakibatkan
tidak tercapainya proyeksi pembiayaan yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kondisi keuangan dan kinerja
Perseroan.
3. Risiko Operasional
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, Perseroan menghadapi risiko kelalaian dalam menerapkan sistem
operasional dan prosedur maupun kontrol yang tidak menunjang perkembangan kebutuhan perusahaan pembiayaan,
terutama dalam melakukan analisa kelayakan pembiayaan kepada nasabah dan pengawasan terhadap penagihan piutang.
Dalam melakukan kegiatan usahanya, Perseroan telah menerapkan sistem manajemen risiko untuk meminimalkan risiko
ini. Apabila terjadi kegagalan dalam sistem manajemen risiko Perseroan, hal ini dapat memberikan dampak negatif
terhadap daya saing dan kinerja Perseroan.
Perseroan juga membutuhkan pengembangan teknologi informasi (perangkat keras dan lunak) untuk dapat menunjang
kegiatan operasionalnya dengan efektif dan efisien. Apabila terjadi kegagalan dalam pengamanan sistem informasi
(database) Perseroan dan tidak tersedianya prosedur back-up atau rencana darurat, maka hal ini dapat memberikan
dampak negatif bagi kelangsungan berjalannya operasional Perseroan.
4. Risiko Strategi
Perseroan bergerak dengan fokus pembiayaan kendaraan bermotor roda empat, sehingga sangat terkait dengan pasar
kendaraan bermotor roda empat di Indonesia. Pasar kendaraan roda empat bergantung pada daya beli masyarakat, selera
dan/atau kebutuhan nasabah terhadap kendaraan bermotor roda empat. Penurunan daya beli masyarakat dan/atau
kebutuhan nasabah serta terbatasnya ketersediaan (supply) kendaraan bermotor roda empat, akan mempengaruhi
kegiatan pembiayaan yang dilakukan Perseroan sehingga dapat memberikan dampak negatif terhadap kondisi keuangan
dan kinerja Perseroan.
Sektor usaha pembiayaan kendaraan bermotor roda empat mempunyai prospek yang cukup menjanjikan, dan pangsa
pasar nasional yang tersedia juga masih cukup besar. Hal ini mendorong masuknya pelaku-pelaku bisnis baru dalam
bidang pembiayaan konsumen kendaraan bermotor roda empat, terlebih dengan hadirnya pihak Bank yang turut
meramaikan sektor usaha ini dengan penawaran tingkat bunga pinjaman yang relatif lebih rendah dibanding perusahaan
pembiayaan pada sektor yang sama, sehingga mengakibatkan persaingan dalam sektor usaha ini semakin ketat. Pada
akhirnya strategi Perseroan yang kurang tepat dalam mengatasi persaingan ini akan dapat mempengaruhi perolehan
marjin usaha Perseroan.
31
5. Risiko Aset dan Liabilitas
Sebagian besar utang Perseroan menggunakan mata uang asing. Perubahan nilai tukar mata uang asing yang cukup
material dapat berpotensi menimbulkan kerugian, yang pada akhirnya akan berdampak negatif terhadap kinerja keuangan
Perseroan, sehingga Perseroan memiliki kebijakan untuk selalu melakukan lindung nilai terhadap pinjaman dalam uang
asing.
6. Risiko Kepengurusan
Perseroan harus memiliki standar dan kriteria tertentu dalam seleksi calon direksi / dewan komisaris yang dilakukan oleh
pemegang saham, selain itu Perseroan juga harus memiliki metode untuk memastikan bahwa direksi dan dewan komisaris
yang ditetapkan oleh pengendali tidak memiliki benturan kepentingan terhadap aktivitas bisnis Perseroan dan membawa
dampak negatif bagi kinerja Perseroan. Perseroan juga harus memiliki kebijakan dan prosedur tertulis yang berisi
ketentuan mengenai kompetensi dan kapabilitas sebagai direksi atau dewan komisaris dalam rangka mencapai tujuan
Perseroan sehingga Perseroan bisa tetap adaptif terhadap kebutuhan pasar yang selalu berubah.
Perseroan perlu memiliki pedoman kerja dan tata tertib dewan komisaris dan dewan direksi, dan selalu melakukan
pengkinian terhadap peraturan Perseroan untuk dapat meminimalisir terjadinya potensi kegagalan dalam pelaksanaan tata
kelola yang baik, ketidaktepatan gaya manajemen, lingkungan pengendalian, dan mengatur perilaku organ-organ
Perseroan. Apabila tidak terdapat pedoman atau peraturan tersebut, maka dapat berdampak negatif terhadap kinerja
Perseroan.
8. Risiko Persaingan
Sektor usaha pembiayaan kendaraan bermotor roda empat mempunyai prospek yang cukup menjanjikan, karena
mempunyai tingkat kredit bermasalah (non performing financing) relatif lebih rendah dibandingkan dengan pembiayaan
di sektor lainnya, selain itu pangsa pasar nasional yang tersedia juga masih sangat besar. Hal ini mendorong masuknya
pelaku-pelaku bisnis baru dalam bidang pembiayaan konsumen kendaraan bermotor roda empat. Terlebih dengan
hadirnya pihak Bank yang turut meramaikan sektor usaha ini dengan penawaran tingkat bunga pinjaman yang relatif lebih
rendah dibanding perusahaan pembiayaan pada sektor yang sama, mengakibatkan persaingan dalam sektor usaha ini
semakin ketat, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi perolehan marjin usaha Perseroan.
Perseroan saat ini melakukan Kegiatan Usaha di Indonesia, dengan mengikuti peraturan-peraturan dan ketentuan yang
ditetapkan oleh Pemerintah. Pemerintah dapat mengeluarkan peraturan atau ketentuan yang secara langsung maupun
tidak langsung dapat mempengaruhi Kegiatan Usaha Perseroan yang dilakukan pada saat ini. Apabila hal tersebut terjadi
dan Perseroan tidak dapat mengantisipasi peraturan tersebut melalui strategi khusus, maka hal tersebut akan berdampak
pada kinerja Perseroan.
Tren perkembangan pembiayaan Perseroan pada saat ini memiliki korelasi yang positif dengan penjualan kendaraan
bermotor, dimana sebagian besar kendaraan bermotor tersebut diproduksi oleh negara lain. Apabila terdapat peraturan
atau ketentuan dari negara lain yang melarang atau membatasi hal tersebut, maka hal tersebut dapat memberikan dampak
negatif pada kelangsungan usaha Perseroan.
Dalam menjalankan usaha pembiayaan kendaraan bermotor roda empat, Perseroan tunduk pada peraturan perundang-
undangan dan ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan oleh Pemerintah, namun tidak terbatas pada Peraturan Menteri
Keuangan, Peraturan OJK, ketentuan perpajakan dan ketentuan lain yang berkaitan dengan Kegiatan Usaha Perseroan.
Ketidakmampuan Perseroan untuk memenuhi, mematuhi atau melaksanakan peraturan perundang-undangan atau
ketentuan lain yang berlaku dampak berdampak negatif pada kelangsungan usaha Perseroan.
32
B. RISIKO INVESTASI YANG BERKAITAN DENGAN OBLIGASI
1. Risiko tidak likuidnya Obligasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum yang antara lain disebabkan karena tujuan
pembelian obligasi sebagai investasi jangka panjang.
2. Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan dari Perseroan untuk melakukan pembayaran Bunga atau hutang Pokok
pada waktu yang telah ditetapkan, atau kegagalan Perseroan untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam
kontrak obligasi yang merupakan dampak dari memburuknya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan.
Ketidakmampuan Perseroan memenuhi kewajiban tersebut dapat bersumber dari ketidakmampuan Perseroan dalam
mengelola risiko yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.
Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan
kegiatan usaha telah diungkapkan dan disusun berdasarkan bobot dari yang paling tinggi sampai paling rendah,
dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dalam Prospektus.
33
VII. KEJADIAN PENTING YANG TERJADI SETELAH TANGGAL
LAPORAN AKUNTAN
Pada tanggal 24 Maret 2017 Perseroan ikut serta dalam program tax amnesty. Pada tanggal 5 April 2017 melalui website
www.pajak.go.id telah diperoleh persetujuan untuk program tax amnesty Perseroan dengan nomor surat keterangan
KET-340/PP/WPJ.19/2017.
Tidak terdapat kejadian penting selain yang disebutkan dalam paragraf diatas yang mempunyai dampak cukup material
terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen
tertanggal 3 April 2017 sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan berdasarkan laporan keuangan Perseroan yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja
& Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
34
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA,
KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA
Perseroan melakukan perubahan nama dari PT Manunggal Multi Finance menjadi PT Oto Multiartha berdasarkan Akta
Risalah Rapat PT Manunggal Multi Finance No. 67 tanggal 13 September 1995 yang dibuat oleh Ny. Agustina Junaedi, SH.,
Notaris di Jakarta, mengenai perubahan pasal 1 (Nama dari PT Manunggal Multi Finance menjadi PT Oto Multiartha) dan
pasal 4 (Modal) dari Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia. (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dengan Keputusan
No. C2-12668.HT.01.04.TH.95 tanggal 6 Oktober 1995, dan telah didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan di bawah No. 2144/A.NOT/HKM/1995.PN.JAK.SEL tanggal 24 Oktober 1995 serta telah diumumkan
dalam Tambahan No. 10101 Berita Negara Republik Indonesia No. 98 tanggal 8 Desember 1995.
Pada tahun 1996, Sumitomo Corporation masuk menjadi pemegang saham Perseroan. Lalu pada tahun 1998, Perseroan
melakukan rekapitalisasi atas struktur permodalannya dengan penambahan modal dari Sumitomo Corporation dan
mengakibatkan Sumitomo Corporation menjadi pemegang saham mayoritas dalam Perseroan. Selanjutnya sejak saat itu,
Sumitomo Corporation bertindak sebagai guarantor/penanggung atas sebagian besar fasilitas pinjaman yang diperoleh
Perseroan dari para krediturnya.
Sejak penerbitan obligasi Oto Multiartha VII yang dilakukan Perseroan pada tahun 2010, anggaran dasar Perseroan
mengalami beberapa kali perubahan sebagai berikut:
Tahun 2011
Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 62
tanggal 6 Mei 2011, dibuat di hadapan Aulia Taufani, SH., pengganti Sutjipto, SH., notaris di Kota Administrasi Jakarta
Selatan yang bukti penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana tercantum dalam
surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.10-14975 tanggal 19 Mei 2011 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan No. AHU-0040034.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 19 Mei 2011 mengenai perubahan pasal 14
(Tugas Dan Wewenang Direksi).
Tahun 2015
Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 42
tanggal 14 April 2015, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta
Selatan, telah memperoleh persetujuan daribukti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan keputusannya No.
AHU-0771382.AH.01.02.TAHUN 2015 tanggal 14 April 2015 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-
2935581.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 14 April 2015 mengenai perubahan pasal 3 (Maksud dan Tujuan serta Kegiatan
Usaha).
Tahun 2016
Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 21
tanggal 15 Februari 2016, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi
Jakarta Selatan yang bukti penerimaan pemberitahuan perubahan pasal 4 ayat 2, pasal 4 ayat 1, pasal 5 (seri saham),
pasal 12, pasal 20 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana tercantum dalam surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0023492 tanggal 16 Februari 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-
00202152.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 16 Februari 2016.
Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 9
tanggal 8 Maret 2016, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta
Selatan yang bukti penerimaan pemberitahuan perubahan pasal 7 (pemindahan hak atas saham), pasal 10 (kuorum, hak
35
suara dan keputusan rapat umum pemegang saham), pasal 11 (perubahan anggaran dasar), pasal 12 (penggabungan,
peleburan, pengambilalihan, pemisahan dan pembubaran), pasal 13 (direksi), pasal 14 (tugas dan wewenang direksi),
pasal 15 (rapat direksi), pasal 16 (dewan komisaris), pasal 19 (rencana kerja, tahun buku dan laporan tahunan) terhadap
Anggaran Dasar Perseroan dan mengenai persetujuan pengalihan saham milik Sumitomo Corporation sebanyak
124.112.158 (seratus dua puluh empat juta seratus dua belas ribu seratus lima puluh delapan) saham Seri B dan PT
Sumitomo Indonesia sebanyak 39.659.900 (tiga puluh sembilan juta enam ratus lima puluh sembilan ribu sembilan ratus)
saham Seri B yang seluruhnya mewakili sebesar 30,56% (tiga puluh koma lima enam persen) dari seluruh saham yang
telah dikeluarkan oleh Perseroan kepada Sumitomo Mitsui Banking Corporation sebagaimana tercantum dalam surat
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0029556 tanggal 8 Maret 2016 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan No. AHU-0029908.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 8 Maret 2016.
Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 39
tanggal 22 Maret 2016, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta
Selatan yang bukti penerimaan pemberitahuan perubahan pasal 4 ayat 2 anggaran dasar Perseroan sebagaimana
tercantum dalam surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0033647 tanggal 22 Maret 2016
dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0036535.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 22 Maret 2016.
Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 98 tanggal 29 Juni
2016, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan yang
bukti penerimaan pemberitahuan perubahan pasal 14 ayat 4 (tugas dan wewenang direksi), pasal 18 (rapat dewan
komisaris) terhadap Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana tercantum dalam surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0063330 tanggal 1 Juli 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-
0081999.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 1 Juli 2016.
Kegiatan Usaha
Maksud dan tujuan Perseroan sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, sebagaimana termaktub
dalam Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 42 tanggal 14 April
2015, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, telah
memperoleh persetujuan dari Kemententrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan keputusannya No. AHU-
0771382.AH.01.02.TAHUN 2015 tanggal 14 April 2015 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-
2935581.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 19 Mei 2015, yaitu bergerak dalam bidang pembiayaan.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Perseroan dapat melaksanakan Kegiatan Usaha sebagai berikut:
a. Pembiayaan Investasi;
b. Pembiayaan Modal Kerja;
c. Pembiayaan Multiguna;
d. Kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan OJK;
e. Sewa Operasi (Operating Lease); dan/atau
f. Kegiatan berbasis fee sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya telah mendapatkan izin usaha dalam bidang usaha lembaga
pembiayaan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 556/KMK.017/1994 tanggal 10 November 1994.
2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN
Berikut ini merupakan perkembangan kepemilikan saham Perseroan sejak obligasi Oto Multiartha VII tahun 2010:
Tahun 2013
Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Oto Multiartha No. 33 tanggal 5 April 2013, dibuat
di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan yang bukti penerimaan
pemberitahuan perubahan susunan pemegang saham dan pengurus Perseroan sebagaimana tercantum dalam surat
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.10-13663 tanggal 12 April 2013 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan No. AHU-0033058.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 12 April 2013, dimana telah disetujui pengalihan
seluruh saham milik PT Sinar Mas Multiartha Tbk. dalam Perseroan kepada (1) PT Sumitomo Indonesia sebanyak
39.659.900 (tiga puluh sembilan juta enam ratus lima puluh sembilan ribu sembilan ratus) saham @ Rp1.000,00 (seribu
Rupiah) per saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp39.659.900.000,00 (tiga puluh sembilan miliar enam ratus lima
puluh sembilan juta sembilan ratus ribu Rupiah); (2) PT Summit Auto Group dan sebanyak 18.579.960 (delapan belas juta
lima ratus tujuh puluh sembilan ribu sembilan ratus enam puluh) saham @ Rp1.000,00 (seribu rupiah) per saham dengan
nilai nominal seluruhnya Rp18.579.960.000,00 (delapan belas miliar lima ratus tujuh puluh sembilan juta sembilan ratus
36
enam puluh ribu Rupiah); dan (3) Sumitomo Corporation sebanyak 5.785.140 (lima juta tujuh ratus delapan puluh lima ribu
seratus empat puluh) saham @ Rp1.000,00 (seribu rupiah) per saham dengan nilai nominal seluruhnya
Rp5.785.140.000,00 (lima miliar tujuh ratus delapan puluh lima juta seratus empat puluh ribu Rupiah), berturut-turut
sebagaimana termaktub dalam Shares Transfer Agreement ketiganya tertanggal 22 Maret 2013 seluruhnya dibuat di bawah
tangan.
Nilai Nominal
Keterangan Jumlah Saham (%)
@Rp1000 per saham
Modal Dasar 1.500.000.000 1.500.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Sumitomo Corporation 337.109.140 337.109.140.000 85,0%
PT Sumitomo Indonesia 39.659.900 39.659.900.000 10,0%
PT Summit Auto Group 19.829.960 19.829.960.000 5,0%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh 396.599.000 396.599.000.000 100,0%
Jumlah Modal Dalam Portepel 1.103.401.000 1.103.401.000.000
Tahun 2016
Sesuai dengan akta Perjanjian Penyetoran Modal Dalam Bentuk Selain Uang No. 29 tanggal 19 Januari 2016, yang dibuat
di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, telah dialihkan
212.996.982 (dua ratus dua belas juta sembilan ratus sembilan puluh enam ribu sembilan ratus delapan puluh dua) saham
@ Rp1.000,00 (seribu rupiah) per saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp212.996.982.000 (dua ratus dua belas miliar
sembilan ratus sembilan puluh enam juta sembilan ratus delapan puluh dua ribu Rupiah) milik Sumitomo Corporation dalam
Perseroan kepada PT Summit Auto Group (Restrukturisasi Internal). Pengalihan ini telah memperoleh persetujuan dari para
pemegang saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham
PT Oto Multiartha No. 31 tanggal 19 Januari 2016, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris
di Kota Administrasi Jakarta Selatan yang bukti penerimaan pemberitahuan perubahan data Perseroan sebagaimana
tercantum dalam surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0004179 tanggal 19 Januari
2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0007028.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 19 Januari 2016.
Perseroan telah memperoleh persetujuan dari OJK Rencana Pengambilalihan PT Oto Multiartha sebagaimana dimuat
dalam Surat No. S-193/NB.1/2015 tanggal 18 Desember 2015. Susunan modal saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal
Keterangan Jumlah Saham (%)
@Rp1000 per saham
Modal Dasar 1.500.000.000 1.500.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Sumitomo Corporation 124.112.158 124.112.158.000 31,3%
PT Sumitomo Indonesia 39.659.900 39.659.900.000 10,0%
PT Summit Auto Group 232.826.942 232.826.942.000 58,7%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh 396.599.000 396.599.000.000 100,0%
Jumlah Modal Dalam Portepel 1.103.401.000 1.103.401.000.000
Catatan:
SAG telah melakukan penilaian atas obyek pemasukan melalui penilaian yang dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik
(KJP) Yanuar Bey & Rekan sebagaimana tertuang dalam Laporan Penilai OTO No. Y & R/BV/16/0102 tanggal 14 Januari
2016.
Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 21
tanggal 15 Pebruari 2016, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi
Jakarta Selatan yang bukti penerimaan pemberitahuan perubahan pasal 4 ayat 1 dan 2 (peningkatan modal ditempatkan)
serta pasal 5 (tentang seri saham) anggaran dasar Perseroan sebagaimana tercantum dalam surat Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0023492 tanggal 16 Februari 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan No. AHU-0020152.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 16 Februari 2016. Berdasarkan akta tersebut Perseroan
meningkatkan modal ditempatkan dan disetor melalui penerbitan saham seri A sejumlah 139.306.099 (seratus tiga puluh
sembilan juta tiga ratus enam ribu sembilan puluh sembilan) saham yang diambil bagian oleh PT Sinar Mas Multiartha
Tbk., sehingga seluruh saham biasa yang dimiliki oleh pemegang saham yang telah ada sebelumnya, berubah menjadi
saham seri B, dimana nominal masing-masing saham seri A dan B @ Rp 1.000.- (seribu Rupiah). Susunan modal saham
Perseroan adalah sebagai berikut:
37
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Saham (Rp)
Saham Seri A Saham Seri B
Keterangan Saham Saham Nilai Nominal Nilai Nominal %
Seri A Seri B Rp 1.000,00 Per Rp 1.000,00 Per
saham saham
Modal Dasar 225.000.000 1.275.000.000 225.000.000.000 1.275.000.000.000
Modal Ditempatkan
PT Summit Auto Group 232.826.942 232.826.942.000 43,5%
Sumitomo Corporation 124.112.158 124.112.158.000 23,2%
PT Sinar Mas Multiartha Tbk. 139.306.099 139.306.099.000 25,9%
PT Sumitomo Indonesia 39.659.900 39.659.900.000 7,4%
Jumlah Modal Disetor 139.306.099 396.599.000 139.306.099.000 396.599.000.000 100,0%
Jumlah Saham dalam Portepel 85.693.901 878.401.000 85.693.901.000 878.401.000.000
Catatan:
• PT Sinar Mas Multiartha Tbk. telah melakukan penyetoran dengan bukti penyetoran sebagai berikut:
Bank Statement For Capital Injection yang dikeluarkan oleh PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia tanggal 15 Februari
2016 No. CDSD/484/16.02/15/RS menyatakan PT Sinar Mas Multiartha Tbk telah menyetor secara tunai sebanyak
Rp139.306.099.000,00.
• Saham Seri A merupakan saham preferen sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan, sedangkan saham
Seri B merupakan saham biasa. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama. Setiap
saham Seri A dan saham Seri B memberikan hak-hak yang sama dan sederajat kepada pemiliknya, kecuali dengan
tegas ditentukan lain.
• Para pemegang saham Seri A berhak untuk menerima dividen non-kumulatif lebih dahulu dari pemegang saham
klasifikasi lain dalam jumlah yang akan ditentukan oleh RUPS. Seluruh sisa dividen, setelah dikurangi dividen terlebih
dahulu untuk para pemegang saham Seri A, merupakan hak seluruh pemegang saham Seri B.
Sesuai dengan akta Pengalihan Saham No. 10 dan No. 11 keduanya tertanggal 8 Maret 2016 telah dialihkan berturut
sebanyak 124.112.158 (seratus dua puluh empat juta seratus dua belas ribu seratus lima puluh delapan) saham Seri B
masing-masing saham dengan nilai nominal Rp1.000,00 (seribu rupiah) milik Sumitomo Corporation dan 39.659.900 (tiga
puluh sembilan juta enam ratus lima puluh sembilan ribu sembilan ratus) saham Seri B masing-masing saham memiliki nilai
nominal Rp1.000,00 (seribu rupiah) milik PT Sumitomo Indonesia, yang seluruhnya mewakili sebesar 30,56% (tiga puluh
koma lima enam persen) dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan kepada Sumitomo Mitsui Banking
Corporation. Peralihan ini telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham Perseroan sebagaimana termaktub
dalam akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 9 tanggal 8 Maret
2016, yang bukti penerimaan pemberitahuan perubahan data Perseroan dalam surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0029557 tanggal 8 Maret 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-
0029908.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 8 Maret 2016, seluruh akta tersebut di atas dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH.,
Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan. Perseroan telah memperoleh persetujuan dari OJK
Rencana Pengambilalihan PT Oto Multiartha sebagaimana dimuat dalam Surat No. S-22/NB.1/2016 tanggal 26 Februari
2016, susunan modal saham Perseroan adalah sebagai berikut:
38
Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 39
tanggal 22 Maret 2016, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta
Selatan yang bukti penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar Perseroan sebagaimana tercantum dalam surat
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0033647 tanggal 22 Maret 2016 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan No. AHU-0036535.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 22 Maret 2016, mengenai peningkatan modal
ditempatkan dan disetor (pasal 4 ayat 2). Berdasarkan akta tersebut Perseroan meningkatkan modal ditempatkan dan
disetor melalui penerbitan saham seri B sejumlah 392.802.225 (tiga ratus sembilan puluh dua juta delapan ratus dua ribu
dua ratus dua puluh lima) saham yang diambil bagian oleh PT Summit Auto Group sejumlah 230.598.012 (dua ratus tiga
puluh juta lima ratus sembilan puluh delapan ribu dua belas) saham dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation sejumlah
162.204.213 (seratus enam puluh dua juta dua ratus empat ribu dua ratus tiga belas) saham dimana nominal masing-
masing saham seri B @ Rp 1.000.- (seribu Rupiah). Susunan modal saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Catatan:
Para pemegang saham telah melakukan penyetoran dengan bukti penyetoran sebagai berikut:
• Bank Statement For Capital Injection yang dikeluarkan oleh PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia tanggal 22 Maret
2016 No. CDSD/584/16.03.22/BA menyatakan PT Summit Auto Group telah menyetor sebanyak
Rp2.054.628.286.920,00.
• Bank Statement For Capital Injection yang dikeluarkan oleh PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia tanggal 22 Maret
2016 No. CDSD/583/16.03.22/BA menyatakan Sumitomo Mitsui Banking Corporation telah menyetor sebanyak
Rp1.445.239.537.830,00.
Selain perubahan yang disebutkan diatas, tidak terdapat perubahan struktur permodalan dan susunan pemegang saham
Perseroan yang terjadi sampai tanggal diterbitkannya Prospektus ini.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, para anggota direksi dan dewan komisaris diangkat oleh RUPS dengan
ketentuan satu periode masa jabatan paling lama 2 (dua) tahun untuk direksi dan 5 (lima) tahun untuk dewan komisaris,
dengan tidak mengurangi hak RUPS tersebut untuk memberhentikan sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya tersebut
berakhir, dengan menyebutkan alasannya, setelah anggota direksi dan/atau komisaris yang bersangkutan diberi
kesempatan untuk hadir dalam RUPS guna membela diri dalam RUPS tersebut.
Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Oto Multiartha No. 5 tanggal 16 Januari 2017, yang dibuat dihadapan
Aryanti Artisari, SH, Magister Kenotariatan, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, yang bukti penerimaan
pemberitahuan perubahan data Perseroan yang termaktub dalam surat Kementrian Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI
No. AHU-AH.01.03-0022401 tanggal 18 Januari 2017 dan terlah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-
0006847.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 18 Januari 2017, susunan dewan komisaris dan direksi Perseroan adalah sebagai
berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Masaki Nakajima
Komisaris : Masataka Takanishi
Komisaris : Takeshi Kimoto
Komisaris Independen : Edward Herawan Hadidjaja
Komisaris Independen : Murniaty Santoso
39
Direksi
Presiden Direktur : Djohan Marzuki
Direktur : Tetsuaki Matsumoto
Direktur : Edi Suyitno
Direktur : Koji Hayakawa
Direktur : Adi Fausta Lauw
Dewan komisaris dan direksi telah memenuhi Peraturan OJK No.33/POJK.04/2014 yaitu:
a. Mempunyai akhlak, moral dan integritas yang baik;
b. Cakap melakukan perbuatan hukum;
c. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan menjabat:
1. Tidak pernah dinyatakan pailit;
2. Tidak pernah menjadi anggota direksi dan/atau anggota dewan komisaris yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan pailit;
3. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang
berkaitan dengan sektor keuangan; dan
4. Tidak pernah menjadi anggota direksi dan/atau dewan komisaris yang selama menjabat:
a) Pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan;
b) Pertanggungjawabannya sebagai anggota direksi dan/atau anggota dewan komisaris pernah tidak diterima
oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota direksi dan/atau anggota
dewan komisaris kepada RUPS; dan
c) Pernah menyebabkan Perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak
memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada OJK.
d. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan
e. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan atau Perusahaan Publik.
DEWAN KOMISARIS
Masaki Nakajima
Presiden Komisaris
40
2004-2007 Assistant General Manager, Corporate Planning & Coordination
Department
2002–2004 Assistant General Manager, Motor Vehicles Departemen No. 4
2000–2002 Assistant General Manager Sumitomo Deutschland GmbH di
Duesseldorf, Jerman dan Assistant General Manager Sumitomo
Corporation Eropa, Kantor Warsawa
1996–2000 Assistant General Manager Sumitomo Deutschland GmbH di
Duesseldorf, Jerman
1995–1996 Assistant General Manager Motor Vehicles Department No. 5
1995 Assistant General Manager Motor Vehicles Department No.6
1994–1995 Staf Motor Vehicles Department No. 6, Sumitomo Corporation
1985–1994 Staf Motor Vehicles Department No. 4, Sumitomo Corporation
Masataka Takanishi
Komisaris
Riwayat Pekerjaan
2016-saat ini Direktur PT Summit Auto Group
2014-saat ini Managing Direktur Summit Global Capital Management B.V
2013-saat ini General Manager Automotive Retail Finance Business Department
2013-saat ini Direktur Summit Capital Leasing Co., Ltd
2013-saat ini Vice ketua Summit Auto Trade Facilities Private Shareholding Co. Ltd
2013-saat ini Direktur Sumisho Motor Finance Corporation
2012–saat ini Komisaris PT Oto Multiartha
2012-saat ini Komisaris PT Summit Oto Finance
2012-2016 Komisaris PT Summit Auto Group
2011–2013 Assistant General Manager, Asia & America Automotive Market
Department
2009-2011 Direktur, Vice President Auto Summit Commercial Services S.A. de
C.V. SOFOM ENR, (perusahaan pembiayaan kendaraan di Mexico)
2007-2009 Assistant General Manager Asia, Oceania dan Amerika Automotive
Market Department
2005-2007 Assistant General Manager, Automotive Department No. 3
2004-2005 Corporate Coordination Officer, Summit Motor Investment Limited di
Inggris
2003-2004 Assistant Managing Director, Summit Motor Investment Limited di
Inggris
1999-2003 Assistant General Manager Cabang Sumitomo Corporation di
Johannesburg, Afrika Selatan
1997-1999 Assistant General Manager Department Motor Vehicles No. 1
1995-1997 Staf Department Motor Vehicles No. 1
1994-1995 Staf Department Motor Vehicles No. 5
1992-1994 Koordinator Eksekutif Plaza Motors Corporation (importir dan
distributor kendaraan di Puerto Rico)
1989-1992 Staf Department Motor Vehicles No. 2
1988-1989 Staf Department Motor Vehicles No. 2, Tripoli, Libya
1986-1988 Staf Departement Motor Vehicles No. 2, Sumitomo Corporation
Takeshi Kimoto
Komisaris
Riwayat Pekerjaan
2016–saat ini Komisaris PT Oto Multiartha
2016–saat ini Komisaris PT Summit Oto Finance
2015 Joint General Manager Emerging Markets Business Division (EMBD)
Tokyo
2013 Senior Vice President Emerging Markets Business Division (EMBD)
Singapura
41
2007 Group Head & Senior Vice President Global Trade Finance
Department Singapura
2002 Vice President Sumitomo Mitsui Banking Corporation Global
Institutional Banking Department (GIBD) Singapura
2001 Vice President Sumitomo Mitsui Banking Corporation Global
Institutional Banking Department (GIBD)
2000 Vice President International Finance Department di Tokyo, Jepang
1999 International Finance Department di Tokyo, Jepang
1996 International Finance Department di London, Eropa
1993 The Sumitomo Bank, Ltd, cabang Shinbashi-Ekimae
Riwayat Pekerjaan
2012-saat ini Komisaris Independen PT Oto Multiartha
2012-saat ini Komisaris Independen PT Summit Oto Finance
2002-2009 Komisaris Utama PT AB Sinar Mas Multifinance
2001-2009 Komisaris Utama PT Sinar Mas Multifinance
2000-2009 Komisaris PT Certis Cisco
1985-2009 Direktur Utama PT Sinarmas Multiartha, Tbk
1984-1985 Deputy Director of Finance & Banking Sinarmas Group
1979-1984 Chief Accountant at Continental Oil Company di Indonesia (Conoco
Indonesia)
1977-1978 Head of Accounting Department dan Assistant Marketing Manager PT
Laurel Pharmaceutical Industry
1977 Senior Marketing Officer PT Orient Bina Usaha Leasing
Murniaty Santoso
Komisaris Independen
Riwayat Pekerjaan
2011-saat ini Komisaris PT Summit Investment Indonesia
2006-saat ini Komisaris Independen PT Summit Oto Finance
2003-saat ini Komisaris Independen PT Oto Multiartha
2003-saat ini Presiden Komisaris PT Verena Multifinance Tbk
2003-2004 Direktur PT Summit Oto Finance
1999-2001 Presiden Direktur PT Tunas Sepadan Investama, Holding Company
Badan Penyehatan Perbankan Nasional untuk Grup Perusahaan
Gajah Tunggal
1995-1998 Chief Executive Officer dari Bentala Sanggrahan Group
1993-1995 Chief Executive Officer Argo Manunggal Group
1989-1993 Chief Financial Officer Group II, Divisi Otomotif ,PT Astra
Internasional
1986-1993 Direktur Keuangan PT Nasional Astramotor
1983-1986 General Manager Budget dan Business Development pada PT Astra
Internasional
1981-1983 Finance Manager Heavy Equipment dan Shipping pada PT Astra
Internasional
1975-1981 Accounting Manager pada PT Broken Hill Proprietary Indonesia
42
DIREKSI
Djohan Marzuki
Presiden Direktur
Warga Negara Indonesia, 62 tahun, menjabat sebagai Presiden Direktur PT Oto Multiartha
sejak 2013. Beliau memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Katolik
Parahyangan, Bandung pada tahun 1979.
Riwayat Pekerjaan
2013-saat ini Presiden Direktur PT Oto Multiartha
2011-saat ini Direktur PT Summit Investment Indonesia
2005-2013 Presiden Direktur PT Summit Oto Finance
2003-2005 Komisaris PT Summit Oto Finance
1994-2007 Presiden Direktur PT Oto Multiartha
1994-saat ini Presiden Direktur PT Summit Auto Group
1993-1994 Senior Vice President Corporate Finance di Argo Manunggal Group
1990-1993 General Manager dan Deputy Chief Executive di PT Astra
Internasional–Nissan Diesel Sales Operation
1988-1989 Managing Director di perusahaan Karoseri Gajah Mada
1982-1988 General Manager di PT Sana Permai Group
1979-1982 Civil Engineer di Perusahaan Kontraktor Shimizu Construction
Tetsuaki Matsumoto
Direktur
Riwayat Pekerjaan
2010-saat ini Direktur PT Oto Multiartha
2009-2010 Deputy General Manager, Treasury Administrative Department
2005-2009 Deputy General Manager, Finance Department
2004-2005 Deputy General Manager, Planning and Administration Department
2003-2004 Assistant General Manager, Planning and Administration Department
1999-2003 Manager, Finance Department
1998-1999 Manager, Foreign Trade Finance Department
1993-1998 Sumitomo Corporation Amerika, New York
1983 Bergabung pada Finance Department, Sumitomo Corporation,
Osaka, Jepang
Koji Hayakawa
Direktur
43
Edi Suyitno
Direktur
Riwayat Pekerjaan
2009-saat ini Direktur PT Oto Multiartha
2000-2008 Deputy Marketing & Sales Division Head, Corporate Officer PT Oto
Multiartha
1998-2000 Kepala Wilayah pada beberapa wilayah PT Oto Multiartha
1998 Kepala Departemen Truck Financing PT Oto Multiartha
1997-1998 Kepala Kantor Cabang Surabaya PT Oto Multiartha
1995-1997 Kepala Kantor Cabang Ketapang PT Oto Multiartha
1994-1995 Credit Marketing Supervisor PT Oto Multiartha
1993-1994 Kepala Kantor Cabang PT Siba Surya Trucking Company, Jakarta
1992-1993 Kepala Kantor Cabang PT Astra Sedaya Finance (ACC) Malang
1991-1992 Kepala Kantor Cabang PT Astra Sedaya Finance (ACC) Ujung
Pandang
1990-1991 Administration Head PT Astra Sedaya Finance (ACC) Ujung Pandang
1990 Kepala Kantor Cabang PT Astra Sedaya Finance (ACC) Jember
1989-1990 Management Trainee PT Astra Internasional (Astra Credit Company)
1988-1989 Staff PT Nusa Consultant
Riwayat Pekerjaan
44
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, jumlah remunerasi yang diterima oleh dewan
komisaris dan direksi Perseroan adalah masing-masing sebesar Rp20.110 juta, Rp15.976 juta dan Rp16.440 juta.
KOMITE AUDIT
Perseroan telah membentuk Komite Audit sesuai dengan yang disyaratkan dalam Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015
yang tercantum dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris Secara Sirkuler Pengganti Rapat Dewan Komisaris Perseroan
No. 038/KOM-OTO/V/2012 tanggal 17 Juli 2012 tentang Pengangkatan Komite Audit dan Risalah Rapat Dewan Komisaris
Perseroan No. 005/KOM-OTO/XII/2016 tanggal 15 Desember 2016, dengan susunan keanggotaan Komite Audit sebagai
berikut:
45
UNIT AUDIT INTERNAL
Perseroan telah menyusun dan membentuk Piagam Unit Audit Internal dan Unit Audit Internal sebagaimana diatur dalam
Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015. Piagam Audit Internal Perseroan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi
Perseroan No. 047/SOP/XII/2009 tanggal 22 Desember 2009. Piagam Audit Internal ini menjadi acuan dalam
melaksanakan seluruh kegiatan audit internal. Perseroan telah menunjuk Djanoe Ismanto selaku Kepala Unit Audit Internal
berdasarkan Surat Keterangan Direksi Perseroan No. 20/HRD-REM/OTO-KET/II/2017 tanggal 27 Februari 2017.
Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal adalah sebagai berikut:
1. Memberikan penilaian mengenai kecukupan dan efektifitas proses manajemen Perseroan dalam mengendalikan
kegiatannya dan pengelolaan risiko;
2. Melaporkan hal-hal penting yang berkaitan dengan proses pengendalian keuangan dan manajemen, termasuk
melaporkan kemungkinan melaksanakan peningkatan pada proses tersebut;
3. Memberikan informasi mengenai perkembangan (progress) dan hasil-hasil pelaksanaan rencana audit tahunan dan
kecukupan sumber daya audit; dan
4. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana audit tahunan.
Berdasarkan Surat Keputusan No. 22/SK-HR/III/2017 tanggal 20 Maret 2017, Perseroan mengangkat Nugroho Triko
Pramono sebagai Sekretaris Perusahaan efektif sejak tanggal 17 Maret 2017.
Adapun fungsi dan/atau tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan–peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi
Perseroan;
3. Memberikan masukan kepada direksi guna mematuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan;
4. Memberikan masukan kepada direksi guna mematuhi peraturan Pasar Modal serta peraturan pelaksanaannya;
5. Sebagai penghubung/contact person antara Perseroan dengan OJK dan masyarakat;
6. Menghadiri rapat dewan komisaris dan rapat direksi dan membuat minuta hasil rapat dewan komisaris dan direksi; dan
7. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.
Penunjukan Sekretaris Perusahaan Perseroan telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK
No. 35/POJK.04/2014.
Komposisi Karyawan
Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang jabatan, pendidikan, status kepegawaian dan usia sampai dengan
31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014 2013 2012
<20 tahun 10 14 9 6 5
20-30 tahun 1.192 1.124 1.251 1.035 1.010
31-40 tahun 1.084 1.107 1.072 1.020 944
>41 tahun 282 243 200 164 131
Jumlah 2.568 2488 2.532 2.225 2.090
Sumber: Perseroan
46
Komposisi pegawai berdasarkan jenjang pendidikan:
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014 2013 2012
Sarjana dan Paska Sarjana 1.647 1.571 1.621 1.421 1.327
Sarjana Muda dan Setingkat 558 555 572 493 470
SLTA dan Sederajat 363 362 339 311 293
Jumlah 2.568 2488 2.532 2.225 2.090
Sumber: Perseroan
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014 2013 2012
Tetap 1.912 1.851 1.800 1.689 1.528
Tidak Tetap 656 637 732 536 562
Jumlah 2.568 2.488 2.532 2.225 2.090
Sumber: Perseroan
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014 2013 2012
Direktur 6 4 4 4 6
Wakil Direktur dan Kepala Divisi 26 26 27 23 14
Manajer 397 377 128 120 110
Supervisor 981 953 724 649 563
Staf 1.158 1.128 1.649 1.429 1.397
Jumlah 2.568 2488 2.532 2.225 2.090
Sumber: Perseroan
Marketing KEP.05143/MEN/B/I
4. Tetsuya Ijiri Jepang 2C11JD0324-R 25-Jan-18 21-Des-17
Manager MTA/KEK-2/2016
Risk
Yusuke KEP.02133/MEN/B/I
5. Jepang Management 2C11JE6467-Q 11-Jun-17 31-Mei-17
Shigemoto MTA/KEK-2/2016
Manager
47
Di samping itu, Perseroan senantiasa melakukan penyesuaian besarnya upah/gaji karyawan seiring dengan dengan
laju inflasi sehingga diharapkan agar kebutuhan minimum untuk hidup secara layak dari masing-masing karyawan
beserta keluarganya dapat terpenuhi. Untuk itu Perseroan selalu melakukan salary survey secara periodik, serta
memperhatikan dan mematuhi pemberlakuan ketentuan upah minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah. Kebijakan
pengupahan/penggajian di Perseroan selalu diupayakan berada di atas, atau setidak-tidaknya sama dengan, upah
minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah dan bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis.
b. Menyediakan Berbagai Macam Bentuk Tunjangan dan Fasilitas
Sebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan bagi para karyawannya, Perseroan juga menyediakan sejumlah
tunjangan dan fasilitas yang diharapkan mampu mendorong peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan
Perseroan. Adapun tunjangan maupun fasilitas yang disediakan oleh Perseroan mencakup:
- mengikutsertakan karyawan dalam Program Personal Accident selama 24 jam dan tujuh hari penuh, terutama bagi
karyawan yang sering melakukan perjalanan dinas;
- menyediakan fasilitas asuransi kesehatan untuk karyawan beserta anggota keluarganya melalui kerja sama dengan
perusahaan asuransi yang memiliki reputasi baik;
- mendorong dan membantu pengembangan koperasi karyawan;
- menyediakan fasilitas pemilikan kendaraan mobil dan sepeda motor (Car/Motorcycle Ownership Program) kepada
karyawannya tanpa dikenakan bunga;
- menyediakan fasilitas pinjaman untuk kepemilikan rumah (Housing Loan) kepada para karyawan yang dinilai
berprestasi sangat baik;
- memberikan Tunjangan Hari Raya secara teratur pada setiap tahunnya;
- memberikan bonus kepada para karyawan yang dilakukan sesuai dengan prestasi kerja dari masing-masing
karyawan tersebut dengan tetap memperhatikan kinerja keuangan Perseroan;
- menyediakan kegiatan koperasi karyawan; dan
- memberikan beasiswa untuk anak karyawan yang berprestasi.
c. Dana Pensiun
Perseroan tidak membentuk Yayasan Dana Pensiun tersendiri bagi karyawannya, Meskipun demikian sejak bulan
Agustus 2000, Perseroan telah menyelenggarakan Dana Pensiun dengan melakukan kerjasama dengan Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK) Allianz Indonesia, suatu badan hukum yang didirikan oleh PT Asuransi Jiwa Allianz Life
Indonesia. Berdasarkan Perjanjian Pengelolaan Program Pensiun yang telah diperbaharui tanggal
12 Desember 2001, yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan DPLK Allianz Indonesia, DPLK Allianz Indonesia
berkewajiban mengelola program pensiun karyawan Perseroan sesuai dengan ketentuan peraturan Dana Pensiun
yang berlaku, ketentuan program pensiun karyawan Perseroan, serta perjanjian pengelolaan tersebut.
d. Pelatihan dan Pengembangan
Perseroan menyadari bahwa pelatihan adalah bagian integral dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Untuk itu secara berkala Perseroan melakukan pelatihan, baik yang dilakukan oleh bagian Pengembangan SDM
Perseroan maupun Lembaga Profesional, dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para karyawan,
yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas kerja.
Modul pelatihan yang diberikan Perseroan kepada karyawannya meliputi Orientasi Karyawan Baru (Know Your
Customer), Pengetahuan Operasi Dasar, Legal dan Litigasi, Pemasaran dan Penagihan, Pengetahuan Manajerial &
Kepemimpinan, serta Pelatihan Manajemen. Lalu untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki oleh karyawan, Perseroan juga mengirimkan karyawan untuk mengikuti pelatihan yang diadakan oleh pihak
eksternal seperti pelatihan Financial Analysis, Analisis Beban Kerja dan Business English.
Untuk menunjang tujuan tersebut, Perseroan telah memiliki Pusat Pelatihan dan Pendidikan yang terletak di area
Rancamaya Golf Estate, Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Learning Center tersebut memulai operasinya pada bulan April 2005
dan saat ini menjadi sebuah tempat pelatihan bagi karyawan Perseroan maupun perusahaan afiliasi.
48
5. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN
Sumitomo Mitsui
PT Summit Auto PT Sinar Mas
Banking
Group Multiartha Tbk.
Corporation
49,9% 35,1% 15,0%
Catatan :
Sumitomo Corporation dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation merupakan perusahaan publik yang didirikan dan
beroperasi berdasarkan hukum negara Jepang. Perseroan tidak memiliki akses terhadap informasi mengenai ultimate
shareholders dari masing-masing pemegang saham terbanyak atas saham Sumitomo Corporation, Sumitomo Mitsui
Banking Corporation dan PT Sinar Mas Cakrawala, sehingga hal ini tidak diungkapkan dalam Prospektus.
49
Sumitomo
PT Sinarmas
PT Summit Mitsui
Perseroan Multiartha,
Auto Group Banking
Tbk.
Corporation
Masaki Nakajima PK K - -
Masataka Takanishi K D - -
Takeshi Kimoto K - - -
Edward Herawan Hadidjaja KI - - -
Murniaty Santoso KI - - -
Djohan Marzuki PD PD - -
Tetsuaki Matsumoto D D - -
Edi Suyitno D - - -
Koji Hayakawa D - - -
Adi Fausta Lauw D - - -
Keterangan:
PK : Presiden Komisaris PD : Presiden Direktur
K : Komisaris D : Direktur
KI : Komisaris Independen
Riwayat Singkat
PT Summit Auto Group (“SAG”) berkedudukan di Jakarta didirikan pertama kali dengan nama PT Wahanamulya
Securindo berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Wahanamulya Securindo No. 322 tanggal 24 Agustus 1994
yang dibuat di hadapan Erly Soehandjojo, SH., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-14021.HT.01.01.TH.94 tanggal
15 September 1994 dan telah didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
dibawah No. 1813/A.PT/HKM/1994/PN.JAK.SEL tanggal 18 Oktober 1994, serta telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 71 tanggal 5 September 1995 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia
No. 7376.
Sesuai akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Wahanamulya Securindo
No. 193 tanggal 30 Juli 2003 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, SH., pengganti Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta,
nama PT Wahanamulya Securindo diubah menjadi “PT Summit Auto Group”. Perubahan tersebut telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia R.I. dengan Keputusannya No. C-19080
HT.01.04.TH.2003 tanggal 13 Agustus 2003 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di bawah
No. 504/RUB.09.03/VI/2004 tanggal 4 Juni 2004 dan yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 58 tanggal 20 Juli 2004 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 6899.
Dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, anggaran
dasar SAG diubah seluruhnya dengan akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Angggaran Dasar
“PT Summit Auto Group” No. 266 tanggal 27 Juni 2008 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta,
yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. AHU-42862.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 18 Juli 2008 dan telah di daftarkan dalam Daftar
Perseroan di bawah No. AHU-0061084.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 18 Juli 2008 dan yang telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 86 tanggal 24 Oktober 2008 Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia No. 21245.
Sesuai akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar “PT Summit Auto Group” No. 1
tanggal 5 Januari 2009 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta. Perubahan ini telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-
07297.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 12 Maret 2009 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 53 tanggal 3 Juli 2009 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 17297.
50
Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar “PT Summit Auto
Group” No. 20 tanggal 11 Januari 2010, di hadapan Aulia Taufani, SH., pengganti dari Sutjipto, SH., Notaris
di Jakarta, mengenai perubahan Tugas dan Wewenang Direksi. Perubahan ini telah diberitahukan kepada Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat laporan AHU-AH.01.10-02155 tanggal
27 Januari 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0006588.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal
27 Januari 2010.
Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar “PT Summit Auto
Group” No. 33 tanggal 11 Maret 2013, di hadapan di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris
di Kota Administrasi Jakarta Selatan, mengenai perubahan Modal. Perubahan ini telah diberitahukan kepada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat laporan AHU-AH.01.10-10301 tanggal
20 Maret 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0024811.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal
20 Maret 2013.
Sesuai akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar “PT Summit Auto Group”
No. 69 tanggal 20 November 2013 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris
di Kota Administrasi Jakarta Selatan. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-63825 tanggal 5 Desember 2013
dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 16 tanggal 25 Februari 2014 Tambahan Berita
Negara Republik Indonesia No. 2955.
Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar “PT Summit Auto
Group” No. 28 tanggal 19 Januari 2016, di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota
Administrasi Jakarta Selatan, mengenai perubahan Modal. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat Keputusan
No. AHU-0001015.AH.01.02.TH 2016 tanggal 19 Januari 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan
No. AHU-0007031.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 19 Januari 2016.
Anggaran dasar SAG terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perubahan
Anggaran Dasar “PT Summit Auto Group” No. 1 tanggal 1 Maret 2017, di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister
Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, mengenai perubahan pasal 16 ayat 1. Perubahan ini
telah diberitahukan kepada Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat laporan
No. AHU-AH.01.03-0101078 2017 tanggal 2 Maret 2017 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-
0001015.AH.01.02. Tahun 2017 tanggal 2 Maret 2017.
Kantor SAG terletak di Gedung Summitmas II, Lt. 18, Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62, Jakarta 12190 - Indonesia,
dengan nomor telepon (021) 252 2622 dan nomor faksimili (021) 252 3238.
Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar “PT Summit Auto Group” No. 69
tanggal 20 November 2013, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota
Administrasi Jakarta Selatan, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-63825 tanggal 5 Desember 2013 dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 16 tanggal 25 Februari 2014 Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia No. 2955., maksud dan tujuan SAG ialah bergerak dalam bidang perdagangan dan jasa. Untuk
mencapai maksud dan tujuan tersebut, SAG dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
a. menjalankan usaha perdagangan ekspor dan impor;
b. menjalankan usaha jasa konsultasi bisnis dan manajemen; dan
c. melakukan penyertaan modal pada perusahaan lain.
Sesuai akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar ”PT Summit Auto Group” No. 28 tanggal
19 Januari 2016, di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta
Selatan, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. AHU-0001015.AH.01.02.TH 2016 tanggal 19 Januari 2016, struktur permodalan dan
susunan pemegang saham SAG adalah sebagai berikut:
51
Nilai Nominal
Keterangan Jumlah Saham @Rp1.000.000 per (%)
saham
Modal Dasar 8.000.000 8.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Sumitomo Corporation 7.803.273 7.803.273.000.000 99,98%
PT Sumitomo Indonesia 168 168.000.000 0,02%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 7.803.441 7.803.441.000.000 100%
Total Saham Dalam Portepel 196.559 196.559.000.000
Sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar
PT Summit Auto Group No. 1 tanggal 1 Maret 2017 dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Notaris di Jakarta, yang
penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar PT SAG telah diterima dengan No. AHU.AH.01.03-
0101081 tanggal 2 Maret 2017 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-
0001015.AH.01.02.TAHUN 2016 tanggal 2 Maret 2017, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris SAG
adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris : Masaki Nakajima
Direksi
Presiden Direktur : Djohan Marzuki
Direktur : Tetsuaki Matsumoto
Direktur : Masataka Takanishi
Direktur : Takanori Otsuka
Direktur : Akinori Otsu
Riwayat Singkat
SMBC adalah badan hukum yang didirikan di Jepang melalui merger dari 2 bank terkemuka di Jepang yaitu The
Sakura Bank, Limited dan The Sumitomo Bank, Limited pada bulan April 2001 dan mempunyai kantor pusat di 1-2,
Marunouchi 1-chome, Chiyoda-ku, Tokyo. Sejak Desember 2002, SMBC telah menjadi anak perusahaan yang
sepenuhnya dimiliki oleh Sumitomo Mitsui Financial Group Inc. (SMFG) yang merupakan salah satu perusahaan
induk keuangan di Jepang, Dengan demikian SMFG adalah perusahaan holding yang secara langsung memiliki
100% dari saham yang ditempatkan dan beredar dari SMBC.
SMBC bergerak dalam berbagai jasa keuangan yang berpusat pada perbankan. Selain itu, SMBC juga melakukan
kegiatan pembiayaan, sekuritas, kartu kredit, investasi, sekuritisasi gadai, modal ventura dan bisnis kredit terkait
lainnya.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi SMBC dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016, ekuitas yang dikonsolidasi SMBC adalah sebesar 11.042.099 juta yen.
52
Nama 10 pemegang saham terbesar SMBC per tanggal 31 Maret 2016 adalah sebagai berikut:
53
7.3. PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (“SMMA”)
Riwayat Singkat
PT Sinar Mas Multiartha Tbk didirikan di Jakarta dengan nama PT Internas Artha Leasing Company sebagaimana
termaktub dalam Akta Nomor 60 tanggal 21 Oktober 1982 juncto Akta Nomor 48 tanggal 10 September 1983,
keduanya dibuat dihadapan Benny Kristianto, SH, Notaris di Jakarta. Anggaran dasar Perseroan dan perubahannya
sebagaimana disebutkan diatas telah diumumkan dalam Tambahan No. 1039 Berita Negara Republik Indonesia
No. 69 tanggal 29 Agustus 1986, merupakan induk dari perusahaan-perusahaan pada unit usaha Sinar Mas yang
memfokuskan usahanya pada sektor Jasa Keuangan Terpadu, seperti multifinance, asuransi, pasar modal, jasa
administrasi saham, security company, perdagangan dan jasa serta teknologi informasi.
Kemudian perubahan nama PT Internas Arta Leasing Company menjadi PT Internas Arta Finance Company
termaktub dalam Akta No. 15 tanggal 1 Mei 1989, dibuat oleh Benny Kristianto, SH, Notaris di Jakarta, perubahan
tersebut diatas telah diumumkan dalam Tambahan No. 2903 Berita Negara Republik Indonesia No. 72 tanggal
6 September 1991.
Dalam rangka melakukan go public seluruh anggaran dasar SMMA diubah termasuk perubahan nama SMMA dari
PT Internas Artha Finance Company menjadi PT Sinar Mas Multiartha Tbk. sebagaimana termaktub dalam akta
No. 218 tanggal 25 Februari 1995 juncto akta No. 315 tanggal 26 April 1995 berturut-turut dibuat dihadapan
Veronica Liliy Dharma, SH Notaris di Jakarta, dimana perubahan tersebut telah diumumkan dalam Tambahan No.
5358 Berita Negara Republik Indonesia No. 51 tanggal 27 Juni 1995.
Anggaran Dasar SMMA telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan anggaran dasar terakhir dan
susunan direksi dan dewan komisaris terakhir dimuat dalam Akta No.43 tanggal 13 Juni 2014 yang dibuat
di hadapan Aryanti Artisari, SH. Notaris di Jakarta Selatan.
Kantor SMMA terletak di Sinarmas Land Plaza, Menara I Lt. 9, Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta, dengan nomor
telepon (021) 392-5660 dan nomor faksimili (021) 392-5788.
Berdasarkan Akta No. 35/2015, maksud dan tujuan SMMA adalah berusaha dalam bidang perdagangan, jasa dan
pembangunan.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, SMMA dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
54
Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham
Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT. Sinar Mas Multiartha Tbk Akta
No. 35/2015, susunan permodalan SMMA adalah sebagai berikut:
Catatan:
*) Jumlah nilai nominal saham atas saham yang dimiliki oleh pemegang saham tidak diketahui karena telah terjadi
percampuran saham seri A dan Seri B.
Sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Sinar Mas Multiartha Tbk No. 52 tanggal
20 November 2015 dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah
mendapatkan bukti pemberitahuan telah diperoleh dari Kementrian Hukum dan HAM dengan suratnya No. AHU-
AH.01.03-0987203 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan HAM di bawah No.AHU-
3591601.AH.01.11 Tahun 2015, keduanya tanggal 11 Desember 2015 susunan anggota direksi dan dewan
komisaris SMMA adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama : Indra Widjaja
Komisaris : Howen Widjaja
Komisaris : Fuganto Widjaja
Komisaris Independen : Robinson Simbolon
Direksi:
Direktur Utama : Doddy Susanto
Direktur : Kurniawan Udjaja
Direktur : Dani Lihardja
Direktur Tidak Terafiliasi : Agus Leman Gunawan
55
8. KETERANGAN MENGENAI ASET TETAP PERSEROAN
Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan memiliki harga perolehan aset tetap yang terdiri dari tanah, gedung,
perbaikan gedung sewa, peralatan kantor, perabot kantor, kendaraan bermotor, komputer dan kendaraan untuk sewa
operasi sebesar Rp647.506 juta, dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp260.729 juta. Nilai buku aset tetap Perseroan
per tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp386.777 juta.
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki aset tetap berupa tanah dan gedung sebagai berikut:
56
9. ASURANSI
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, seluruh aset tetap Perseroan, kecuali tanah, diasuransikan kepada
PT Asuransi Sinar Mas terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing
sebesar Rp266.792 juta, Rp248.382 juta dan Rp226.431 juta.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas
aset tetap yang dipertanggungkan.
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan pihak asuransi yaitu PT Asuransi Sinar Mas, memiliki hubungan
Afiliasi, yaitu dimiliki oleh pemegang saham yang sama yaitu PT Sinar Mas Multiartha Tbk.
57
4. Perjanjian Perubahan Kedua tanggal 24 Mei 2016
Para Pihak : Citibank, NA cabang Indonesia sebagai Bank
Perseroan sebagai Borrower
Jenis Fasilitas : Revolving
Jumlah Fasilitas : USD20.000.000
Jangka Waktu : 3 Juli 2016 dan diperpanjang secara otomatis setiap 1 tahun berikutnya
sejak setiap tanggal berakhir tersebut, kecuali Bank memberikan
pemberitahuan kepada Perseroan 30 Hari Kalender sebelum tanggal
fasilitas berakhir.
5. Perubahan Keenam atas Perubahan dan Penegasan Kembali atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 069/PFPA-
DBSI/III/1-2/2017 tanggal 29 Maret 2017.
Para Pihak : PT Bank DBS Indonesia sebagai Bank
Perseroan sebagai Nasabah
Jenis Fasilitas : Revolving
Jumlah Fasilitas : Maksimum sebesar Rp300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah)
Jangka Waktu : Sampai dengan 25 Februari 2018
6. Perjanjian Fasilitas tanggal 10 Februari 2012 yang telah diperpanjang beberapa kali dan terakhir diperpanjang
sesuai dengan Perjanjian Fasilitas tanggal 19 April 2016
Para Pihak : Deutsche Bank, AG Cabang Jakarta sebagai Bank
Perseroan sebagai Nasabah
Jenis Fasilitas : Pinjaman Jangka pendek dan Overdraft
Jumlah Fasilitas : Maksimum sebesar Rp200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah)
Jangka Waktu : 12 bulan sampai dengan tanggal 31 Desember 2017.
7. Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/170002/U/161101 Loan Agreement
tanggal 18 Januari 2017
Para Pihak : The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta
sebagai Bank
Perseroan sebagai Borrower
Jenis Fasilitas : Fasilitas Perbankan
Jumlah Fasilitas : A. Limit Gabungan sebesar Rp100.000.000.000,- (seratus miliar
Rupiah), yang terdiri dari:
• Overdraft sebesar Rp20.000.000.000,- (dua puluh miliar
Rupiah)
• Pinjaman Berulang I (Revolving I) Rp100.000.000.000,-
(seratus miliar Rupiah)
dengan jangka waktu terhitung 3 (tiga) tahun sejak tanggal
pencairan.
B. Pinjaman Berulang II (Revolving Loan II) Rp100.000.000.000,-
(seratus miliar Rupiah) dengan jangka waktu terhitung 3 (tiga)
tahun sejak tanggal pencairan.
C. Pinjaman Berulang III (Revolving Loan III) Rp550.000.000.000,-
(lima ratus lima puluh miliar Rupiah) dengan jangka waktu terhitung
3 (tiga) tahun sejak tanggal pencairan.
D. Fasilitas Treasury untuk memfasilitasi kebutuhan Perseroan atas
transaksi lindung nilai (hedging genuine) terhadap eksposur nilai
tukar murni melalui transaksi spot, forward dan cross currency
swap. Dengan Limit Paparan terhadap Risiko – tertimbang
(Exposure Risk Limit – weighted) sebesar USD230.000.000 (dua
ratus tiga puluh juta Dolar Amerika Serikat)
58
8. Akta Perjanjian Kredit No. 16 tanggal 29 Juni 2001 yang dibuat di hadapan Muhammad Kholid Artha, S.H., Notaris
di Jakarta yang telah diubah beberapa kali, terakhir diubah dengan Akta Perubahan Kedua Puluh Satu atas
Perjanjian Kredit No. 01 tanggal 4 Oktober 2016 yang dibuat di hadapan Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H.,
Notaris di Jakarta, dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : 1. PT Bank Central Asia Tbk sebagai Pemberi Pinjaman; dan
2. Perseroan sebagai Peminjam
Jenis Fasilitas & Jumlah Fasilitas : a. Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) : dengan jumlah tidak
melebihi Rp25.000.000.000, (dua puluh lima miliar Rupiah);
b. Fasilitas Kredit Jangka Pendek yang tidak mengikat (uncommitted
facility) berupa Pinjaman Berjangka Money Market 1 (“Fasilitas
PBMM 1”) : dengan jumlah pokok tidak melebihi
Rp200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah);
c. Fasilitas Kredit Jangka Pendek yang tidak mengikat (uncommitted
facility) berupa Pinjaman Berjangka Money Market 2 (“Fasilitas
PBMM 2”) : dengan jumlah pokok tidak melebihi
Rp250.000.000.000,- (dua ratus lima puluh miliar Rupiah);
d. Fasilitas Installment Loan IV : dengan jumlah pokok tidak melebihi
Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar Rupiah);
e. Fasilitas Installment Loan V : dengan jumlah pokok tidak melebihi
Rp500.000.000.000,-. (lima ratus miliar Rupiah);
Jangka Waktu : a. Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) : s.d. 29 Juni 2017;
b. Fasilitas PBMM 1 dan 2: s.d. 29 Juni 2017;
c. Fasilitas Installment Loan IV : 28 Oktober 2018
d. Fasilitas Installment Loan V : 04 April 2020.
Jenis Fasilitas & Jumlah Fasilitas : Pinjaman modal kerja untuk pembiayaan kendaraan bermotor
sejumlah USD 30.000.000 (tiga puluh juta Dolar Amerika Serikat)
Jangka Waktu : 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal penarikan pertama
10. Credit Agreement No. 11-8327LN tanggal 31 Desember 2011 yang terakhir kali diubah dengan Amendment to the
Credit Agreement No. 16-8829LN tanggal 31 Desember 2016 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD Cabang Jakarta sebagai
Lender; dan
Perseroan sebagai Borrower
Jenis Fasilitas & Jumlah Fasilitas : Kredit Modal Kerja dengan limit senilai Rp153.000.000.000 (seratus
lima puluh tiga miliar Rupiah)
Jatuh Tempo Fasilitas : s.d. 31 Desember 2020
11. Credit Agreement No. 14-0679LT & 14-9013LT tanggal 3 September 2014 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : 1. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD (“BTMU);
2. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD Cabang Jakarta (“BTMU
Cabang Jakarta”);
Secara bersama-sama disebut “Para Kreditur”)
3. Perseroan;
4. PT Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD Cabang Jakarta (“Agen
Jaminan”)
Jenis Fasilitas & Jumlah Fasilitas : Kredit Modal Kerja dengan limit senilai USD100.000.000 (seratus juta
Dolar Amerika Serikat)
Jatuh Tempo Fasilitas : 3 (tiga) tahun sejak tanggal penarikan
59
12. Credit Agreement No. 16-0126LT tanggal 29 Maret 2016 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : 1. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD Cabang Jakarta sebagai
Lender; dan
2. Perseroan sebagai Borrower
Jenis Fasilitas & Jumlah Fasilitas : s.d USD50.000.000 (lima puluh juta Dolar Amerika Serikat)
Jangka Waktu Pinjaman : 3 tahun sejak tanggal penarikan
13. Loan Agreement tanggal 22 Desember 2016 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : 1. Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation, Cabang Singapura
sebagai Lender; dan
2. Perseroan sebagai Borrower
Jenis Fasilitas & Jumlah Fasilitas : USD50.000.000 (lima puluh juta Dolar Amerika Serikat)
Jangka Waktu Pinjaman : 30 September 2020
14. Loan Agreement tanggal 23 Maret 2015 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : Deutsche Bank, AG Cabang Tokyo sebagai Lender;
Perseroan sebagai Borrower;
Deutsche Bank, AG Cabang Jakarta sebagai Security Agent
Jenis Fasilitas : Term Loan
Jumlah Fasilitas : JPY10.000.000.000,- (sepuluh miliar Yen)
Jangka Waktu : 3 tahun sejak tanggal Perjanjian
15. Term Facility Agreement tanggal 4 Juli 2014 sebagaimana terakhir diubah dengan Amendment Agreement
tanggal 5 Agustus 2016 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower
ING Bank N. V., Tokyo Branch sebagai Lender
Development Bank of Japan Inc. Cabang Tokyo sebagai Lender
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai Security Agent (Agen
Jaminan)
Jenis Fasilitas : 1. NEXI (Nippon Export and Investment Insurance) covered JPY
term loan facility;
2. Uncovered JPY term loan facility.
Jumlah Fasilitas : 1. Development Bank of Japan Inc. sejumlah JPY5.000.000.000
(lima miliar Yen);
2. ING Bank N. V., Tokyo Branch sejumlah JPY500.000.000 (lima
ratus ribu Yen) dan JPY2.000.000.000 (dua miliar Yen).
Jangka Waktu : s.d. 3 Juli 2017
16. Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali No. 778/ARA/MZH/0713 sebagaimana terakhir diubah dengan
Perubahan No. 603/AMD/MZH/0716 tanggal 29 Juli 2016 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower
PT Bank Mizuho Indonesia sebagai Lender
Jenis Fasilitas : Fasilitas Pinjaman Berulang
Jumlah Fasilitas : Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah)
Jangka Waktu : 31 Juli 2017 atau tanggal lain yang lebih awal saat diakhirinya
Fasilitas Pinjaman Berulang
17. Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali No. 778/ARA/MZH/0713 sebagaimana terakhir diubah dengan
Perubahan No. 956/AMD/MZH/1216 tanggal 9 Desember 2016 dengan uraian sebagai berikut
Para Pihak : Perseroan sebagai Peminjam
PT Bank Mizuho Indonesia sebagai Pemberi Pinjaman
Jenis Fasilitas : Fasilitas Pinjaman Berulang
Jumlah Fasilitas : Rp400.000.000.000,- (empat ratus miliar Rupiah)
Jangka Waktu : s.d 10 Desember 2017
60
18. Fasilitas Mata Uang Tunggal Berjangka Yang Tidak Terikat tanggal 14 Desember 2016 dengan uraian sebagai
berikut:
Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower
Norinchukin Bank sebagai Lender
Jenis Fasilitas : Fasilitas Mata Uang Tunggal Berjangka Yang Tidak Terikat
Jumlah Fasilitas : Maksimal JPY 3.000.000.000 (tiga miliar Yen)
Jangka Waktu s.d 16 Juni 2017
19. Uncommitted Dual Currency Term Loan Facility tanggal 31 Maret 2016 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower;
Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Cabang Singapura sebagai
Lender
Jenis Fasilitas : Uncommitted Dual Currency Term Loan Facility
Jumlah Fasilitas : sampai dengan USD60.000.0000 (enam puluh juta Dolar Amerika
Serikat)
Jatuh Tempo Fasilitas : 31 Maret 2020
20. Loan Agreement tanggal 1 Maret 2007 sebagaimana terakhir diubah dengan Supplemental Agreement tanggal
28 Februari 2017 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower;
Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Cabang Singapura sebagai
Lender
Jenis Fasilitas : Uncommitted Revolving Credit Facility
Jumlah Fasilitas : USD20.000.0000 (dua puluh juta Dolar Amerika Serikat)
Jatuh Tempo Fasilitas : 28 Februari 2019
21. Loan Agreement tanggal 3 Maret 2011 sebagaimana terakhir diubah dengan Supplemental Agreement tanggal
28 Februari 2017 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower;
Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Cabang Singapura sebagai
Lender
Jenis Fasilitas : Uncommitted Revolving Credit Facility
Jumlah Fasilitas JPY500.000.000 (lima ratus juta Yen)
Jatuh Tempo Fasilitas : 31 Agustus 2018
22. Banking Facilities Credit Agreement tanggal 17 Februari 2003 yang terakhir kali diubah dengan Amendment of
Facility Letter (Uncommitted) tanggal 01 Maret 2017 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : 1. Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta sebagai Lender; dan
2. Perseroan sebagai Borrower
Jenis Fasilitas & Jumlah Fasilitas : a. Fasilitas Revolving Term Loan dengan limit USD15.000.000 (lima
belas juta Dolar Amerika Serikat)
b. Fasilitas Short Term Loan (I) dengan limit IDR150.000.000.000
(seratus lima puluh miliar Rupiah)
c. Fasilitas Short Term Loan (II) dengan limit IDR160.000.000.000
(seratus enam puluh miliar Rupiah)
Jatuh Tempo Fasilitas : a. Fasilitas Revolving Term Loan : s.d. 31 Januari 2020
b. Fasilitas Short Term Loan (I) : maks 12 bulan, min 1 minggu
c. Fasilitas Short Term Loan (II) : maks 12 bulan, min 1 minggu
61
23. Facility Agreement tanggal 17 Maret 2014 yang terakhir kali diubah dengan Amendment No. 1 tanggal 15 April
2016 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower;
Mizuho Bank, Ltd dan Korea Development Bank, Cabang Tokyo
sebagai Lender ;
Mizuho Bank, Ltd sebagai Facility Agent
Jenis Fasilitas : Term Loan Facility Agreement
Jumlah Fasilitas JPY10.000.000.000 (sepuluh miliar Yen)
Jatuh Tempo Fasilitas : 20 Maret 2018
24. Facility Agreement tanggal 25 Maret 2015 yang terakhir kali diubah dengan Amendment No. 1 tanggal 15 April
2016 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower;
Mizuho Bank, Ltd dan Shinhan Bank Japan sebagai Lender;
Mizuho Bank, Ltd sebagai Facility Agent
Jenis Fasilitas : Term Loan Facility Agreement
Jumlah Fasilitas JPY10.000.000.000 (sepuluh miliar Yen)
Jatuh Tempo Fasilitas : 15 Juni 2019
25. Loan Agreement tanggal 26 Maret 2014 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower;
Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Cabang Singapura sebagai
Lender
Jenis Fasilitas : Uncommitted Non Revolving Credit Facility
Jumlah Fasilitas USD80.000.0000 (delapan puluh juta Dolar Amerika Serikat)
Jatuh Tempo Fasilitas : 29 September 2017
26. Loan Agreement tanggal 29 September 2014 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower;
Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Cabang Singapura sebagai
Lender
Jenis Fasilitas : Uncommitted Non Revolving Credit Facility
Jumlah Fasilitas USD80.000.0000 (delapan puluh juta Dolar Amerika Serikat)
Jatuh Tempo Fasilitas : 29 Maret 2018
27. Loan Agreement tanggal 30 Maret 2015 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower;
Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Cabang Singapura sebagai
Lender
Jenis Fasilitas : Uncommitted Non Revolving Credit Facility
Jumlah Fasilitas USD40.000.0000 (empat puluh juta Dolar Amerika Serikat)
Jatuh Tempo Fasilitas : 28 September 2018
28. Loan Agreement tanggal 29 September 2015 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower;
Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Cabang Singapura sebagai
Lender
Jenis Fasilitas : Uncommitted Non Revolving Credit Facility
Jumlah Fasilitas USD120.000.0000 (seratus dua puluh juta Dolar Amerika Serikat)
Jatuh Tempo Fasilitas : 30 September 2019
62
29. Loan Agreement tanggal 31 Maret 2017 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower;
Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Cabang Singapura sebagai
Lender
Jenis Fasilitas : Uncommitted Non Revolving Credit Facility
Jumlah Fasilitas USD60.000.0000 (enam puluh juta Dolar Amerika Serikat)
Jatuh Tempo Fasilitas : 30 September 2020
30. Loan Agreement tanggal 23 Mei 2006 sebagaimana terakhir diubah dengan Supplemental Agreement tanggal
29 Februari 2017 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation, Cabang Singapura
sebagai Lender; dan
Perseroan sebagai Borrower
Jenis Fasilitas & Jumlah Fasilitas : JPY3.000.000.000 (tiga milyar Yen)
Jangka Waktu Pinjaman : 28 Februari 2018
31. Loan Agreement tanggal 2 Maret 2015 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation, Singapore Branch
sebagai Lender; dan
Perseroan sebagai Borrower
Jenis Fasilitas & Jumlah Fasilitas : USD50.000.000 (lima puluh juta Dolar Amerika Serikat)
Jangka Waktu Pinjaman : 30 November 2018
32. Fasilitas Kredit Bergulir Jangka Pendek tanpa Komitmen tanggal 26 September 2013 sebagaimana terakhir
diubah dengan surat fasilitas tanggal 15 April 2015 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower
Norinchukin Bank sebagai Lender
Jenis Fasilitas : Fasilitas Kredit Bergulir Jangka Pendek
Jumlah Fasilitas : Maksimal JPY 3.000.000.000 (tiga miliar Yen)
Jangka Waktu : s.d 17 April 2017 (saat ini sedang dalam proses perpanjangan)
33. Fasilitas Mata Uang Tunggal Berjangka Yang Tidak Terikat tanggal 26 Juni 2014 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower
Norinchukin Bank sebagai Lender
Jenis Fasilitas : Fasilitas Mata Uang Tunggal Berjangka Yang Tidak Terikat
Jumlah Fasilitas : Maksimal JPY 3.000.000.000 (tiga miliar Yen)
Jangka Waktu : s.d 31 Desember 2017
34. Fasilitas Mata Uang Tunggal Berjangka Yang Tidak Terikat tanggal 12 November 2014 dengan uraian sebagai
berikut:
Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower
Norinchukin Bank sebagai Lender
Jenis Fasilitas : Fasilitas Mata Uang Tunggal Berjangka Yang Tidak Terikat
Jumlah Fasilitas : Maksimal JPY 3.000.000.000 (tiga miliar Yen)
Jangka Waktu : s.d 13 Mei 2018
63
B. PERJANJIAN SEWA MENYEWA
PERJANJIAN SEWA
No CABANG ALAMAT PARA PIHAK JANGKA WAKTU
KANTOR
1 ACEH Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Batoh TGK Ratna 31 Mei 2019
Nomor 267 tanggal 23 Mei Kemala
2014
2 BATAM Perjanjian Sewa Menyewa Komplek Bintang Mas Harry Rudyona 10 Desember 2019
Nomor 1831 tanggal Blok D Nomor 07 Soedarsono
30 November 2016
3 MEDAN Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Putri Hijau Nomor Timin Bingei 1 Juli 2017
Nomor 18 tanggal 09 Agustus 8G, Nomor 8H dan 8I Siboro dan
2016 Kimin
4 MEDAN (used car) Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Gajah Mada No. Erlin Rosmini 15 November 2017
Nomor 18 tanggal 6A, Kelurahan Petisah
05 November 2012 Tengah, Kecamatan
Medan Petisah, Kota
Medan
5 RANTAU Perjanjian Sewa Menyewa Propinsi Sumatera PT Suriatama 30 Juni 2018
PARAPAT Nomor 17 tanggal 05 Juni Utara, Kabupaten Mitraperwita
2015 Labuhanbatu,
Kecamatan Rantau
Selatan, Kelurahan
Bakaran Batu
6 PADANG Perjanjian Sewa Menyewa Jalan S. Parman Nomor Masmi 22 Februari 2020
Nomor 72 tanggal 27 Agustus 236 G dan 236 H,
2016 Rukun Tetangga 002,
Rukun Warga 002,
Kelurahan Ulak Karang
Utara, Kecamatan
Padang Utara, Kota
Padang
7 PEKANBARU Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Soekarno Hatta PT Summit 31 Maret 2019
Nomor 008/DIR-SAG/IV/2017 Nomor 9 C-D, RT 006 Auto Group
tanggal 3 April 2017 RW 009, Kelurahan
Labuhbaru Timur,
Kecamatan Payung
Sekaki, Kota Pekanbaru
8 BANGKA Perjanjian Sewa Menyewa Bangka Square Jalan Fendy 24 September 2018
Nomor 07 tanggal Raya Koba Kilometer 5, Nagasaputra
24 September 2013 Unit Nomor 11 dan Unit
Nomor 12, Kelurahan
Dul, Kecamatan
Pangkalan Baru,
Kabupaten Bangka
Tengah
9 JAMBI Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Prof. M. Yamin, Makiah, 1 November 2018
Nomor 13 tanggal 01 Oktober SH. Rukun Tetangga Murniati,
2015 13, Kelurahan Payo Fuhairiah,
Lebar Kecamatan Maimunah,
Jelutung, Kota Jambi Mohd. Hayat,
Lukman Thayib,
Fitriya, A. Kadir,
Amri, Bachtiar
10 MUARA BUNGO Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Sudirman, Lylawaty alias 14 Mei 2019
Nomor 231 tanggal 11 April Kelurahan Pasir Putih, Tan So Hoa
2016 Kecamatan Muara
Bungo, Kabupaten
Bungo Tebo, Propinsi
Jambi
64
PERJANJIAN SEWA
No CABANG ALAMAT PARA PIHAK JANGKA WAKTU
KANTOR
11 PALANGKARAYA Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Letnan Jenderal Megawati 20 Januari 2021
Nomor 146 tanggal 14 Januari Suprapto, Kelurahan Kurnia dan
2016 Langkai, Kecamatan Yusmiati
Pahandut, Kota
Palangka Raya
12 BENGKULU Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Kapten Tendean Lies Sumiati 1 Mei 2019
Nomor 30 tanggal 03 April KM 6,5 Kelurahan Jalan dan Meilita
2014 Gedang, Kecamatan
Gading Cempaka, Kota
Bengkulu, Propinsi
Bengkulu
13 LAMPUNG Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Gatot Subroto, Miharti 12 Februari 2019
Nomor 1022 tanggal Kelurahan Tanjung
13 Februari 2016 Raya, Kecamatan
Kedamaian, Kota
Bandar Lampung
14 WTC MANGGA 003/LGL/MKT/CKBI/VI/2016 Gedung WTC Mangga Ir. Djoko 31 Mei 2021
DUA Dua, Jl. Mangga Dua Roseno
Raya No. 8, Jakarta
Utara
15 KEDOYA Perjanjian Sewa Menyewa Komplek Kedoya Elok Budi Susanto 3 September 2017
Nomor 8329 tanggal 28 Juni Plaza Blok DC Kavling
2016 Nomor : 55 Jakarta
16 PASAR MINGGU Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Raya Pasar Jerry 12 Februari 2018
Nomor 1911 tanggal Minggu Nomor 72 H,
12 Februari 2015 Rukun Tetangga 012,
Rukun Warga 001,
Kelurahan Pejaten
Timur, Kecamatan
Pasar Minggu, Propinsi
Daerah Khusus Ibukota
Jakarta
17 CIBUBUR Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Alternatif Cibubur Fiska 30 November 2017,
Nomor 10 tanggal Blok A Nomor 12 dan Kusumawati, 7 Juli 2017
26 November 2013 Perjanjian B15 Hendra
Sewa Menyewa Nomor Rusmana
14 tanggal 17 Juli 2013
18 BEKASI Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Bulevar Hijau Setyawati Fitri 1 Juni 2018
Nomor 01 & 2 tanggal 03 Juni Blok C5 Nomor 35-36 Anggraeni,
2015 Setyawan
Frambudi
19 TANGERANG Perjanjian Sewa Menyewa Ruko Madri Grass Blok Encung, Elsje 1 April 2018
Nomor 117 & 118tanggal KC-02 Nomor: 17-18,
2 April 2015 Citra Raya, Cikupa,
Tangerang
20 TANGERANG 02 Perjanjian Sewa Menyewa Ruko Tol Boulevard Herlina 1 Januari 2019
Nomor 525 tanggal Blok B Nomor 06, Rawa
18 Desember 2015 Buntu, Serpong, Bumi
Serpong Damai,
Tangerang Selatan
21 DEPOK Perjanjian Sewa Menyewa Blok nomor R41, Surya Harry 3 Desember 2009
Nomor 3954 & 3955 tanggal Kelurahan Depok, Patrice, Yanti
25 September 2014 Kecamatan Pancoran Muljadi
Mas, Kota Depok,
Propinsi Jawa Barat
22 KARAWANG Perjanjian Sewa Menyewa Grand Taruma Ruko Silviana Rusli, 1 Juli 2019
Nomor 2 tanggal 20 Juni 2016 Dharmawangsa II Blok Tan
A Nomor 19
23 CILEGON Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Raya Cilegon - Hany Seviatry 1 Juli 2017
Nomor 1466 tanggal 24 April Cibeber No. 18 Kota 1 Juli 2020
2014 Perjanjian Sewa Cilegon
Menyewa Nomor 794 tanggal
28 Desember 2016
65
PERJANJIAN SEWA
No CABANG ALAMAT PARA PIHAK JANGKA WAKTU
KANTOR
24 TASIKMALAYA Perjanjian Sewa Menyewa Blok T kavling nomor 5 Rennijatie 15 April 2020
Nomor 60 tanggal dan nomor 6 Budiman
02 September 2014
25 SUKABUMI Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Muhtar Obing Trip Ganoto Gandi 31 Oktober 2020
Nomor 403 tanggal (sekarang Jalan
09 September 2015 Jenderal Sudirman
Nomor 75F)
26 BANDUNG 02 Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Lengkong Kecil Rudy 31 Juli 2019
Nomor 105 tanggal 20 Juli Nomor 50 Soegiharto
2016 Djojonegoro
27 BANDUNG 01 Perjanjian Sewa Menyewa Jalan BKR Nomor 73A, Slamet Riyadi 9 Juli 2018
Nomor 2 tanggal 1 Juni 2015 Jalan Srirejeki
28 GARUT Perjanjian Sewa Menyewa Komplek Ruko Intan Teddy Kartono 1 Januari 2021
Nomor 306 tanggal 25 Agustus Bisnis Center Blok C-25
2015 dan Blok C-26,
Kelurahan Pakuwon,
Kecamatan Garut Kota,
Kabupaten Garut
29 CIREBON Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Kesambi, Mulchand 1 Mei 2018
Nomor 1021 tanggal Kompleks Ruko Lilaram
19 Desember 2015 Kesambi Regency Bahirwani
Nomor 9 dan 10
30 YOGYAKARTA Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Ring Road Utara, Nurnaeni 17 Mei 2019
Nomor 10 tanggal 17 Mei 2016 Ruko Casa Grande
Nomor : 18 Pugeran,
Kelurahan
Maguwoharjo,
Kecamatan Depok,
Kebupaten Sleman,
Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta
31 PURWOKERTO Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Jendral Sudirman Oe Lily Dwi 15 November 2018
Nomor 549 tanggal 20 Agustus Komplek Ruko Satria Santoso
2015 Plaza Blok A-B Nomor 9
32 SOLO Perjanjian Sewa Menyewa Provinsi Jawa Tengah, MF Ovina 26 Oktober 2019
Nomor 16 tanggal 06-06-2016 Kabupaten Sukoharjo, Widyastuti
Kecamatan Grogol,
Kelurahan Madegondo
33 KEDIRI Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Soekarno Hatta Candra 1 Juli 2021
Nomor 71 tanggal 12 April 150 D, Kediri Anugerah Tjitro
2016 Kusumo
34 JEMBER Perjanjian Sewa Menyewa Rumah Kantor di Jalan Hardiyanto 3 Januari 2019
Nomor 200 Tanggal Diponegoro Wiyardi
30 November 2013
35 TEGAL Perjanjian Sewa Menyewa Propinsi Jawa Tengah, Ho Hindarko 1 Januari 2022
Nomor 144 tanggal 20 April Kota Tegal, Kecamatan Waisman,
2016 Perjanjian Sewa Tegal Timur, Kelurahan Sukamto
Menyewa Nomor 145 tanggal Mintaragen
22 April 2016
36 SURABAYA 02 Perjanjian Sewa Menyewa Jalan HR. Muhammad PT Summit 31 Agustus 2017
Nomor 020/DIR-SAG/VIII/2015 Ruko Golden Palace Auto Group
tanggal 28 Agustus 2015 Blok E19-E20,
Kelurahan Pradah
Kalikendal, Kecamatan
Dukuh Pakis, Kota
Surabaya
37 SIDOARJO Perjanjian Sewa Menyewa Komplek Ruko Sun City Wahjono 1 Agustus 2018
Nomor 1706 tanggal 31 Juli Blok A 16-17, Jalan Siadiman
2013 Pahlawan, Sidoarjo
66
PERJANJIAN SEWA
No CABANG ALAMAT PARA PIHAK JANGKA WAKTU
KANTOR
38 MALANG Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Jaksa Agung Paul Hengky 1 Mei 2019
Nomor 74 tanggal 17 April Suprapto Nomor 85, Tanu Iskandar
2014 Kelurahan Rampal
Celaket, Kecamatan
Klojen, Kota Malang,
Jawa Timur
39 PAMEKASAN Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Balai Kambang Johny Widjaja 15 Februari 2019
Nomor 96 tanggal 04 April Nomor 19
2016
40 DENPASAR Perjanjian Sewa Menyewa Komplek Pertokoan The Beng 4 September 2017
Nomor 30 tanggal 10 Februari Sudirman Agung Blok Keenam
2012 F-06 dan Blok F-07
41 BALIKPAPAN Perjanjian Sewa Menyewa Jl. MT. Haryono RT 84, Handoyo 14 Mei 2017
Nomor 67 tanggal 13 Mei 2014 Balikpapan
42 PONTIANAK Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Teuku Umar Chairunnisa, 31 Agustus 2017
Nomor 81 tanggal 11 Pontianak Mal Blok AA- Fransiska
September 2014 Perjanjian 49 RT.003 RW.007, Suryani Tjia
Sewa Menyewa Nomor 132 Kelurahan Darat Sekip,
tanggal 18 April 2016 Kecamatan Pontianak
Kota, Kota Pontianak
43 SAMARINDA Perjanjian Sewa Menyewa Komplek Mall Ersy Nurul 30 Oktober 2018
Nomor 126 tanggal 26 Oktober Lembusuana, Blok F3 Firman
2015 dan F5, Jalan S.
Parman, Kelurahan
Sidodadi, Kecamatan
Samarinda Ulu, Propinsi
Kalimantan Timur
44 BANJARMASIN Perjanjian Sewa Menyewa Provinsi Kalimantan Sherly Prabowo 04 Desember 2017
Nomor 112 tanggal Selatan, Kota
04 November 2014 Banjarmasin,
Kecamatan
Banjarmasin Timur,
Kelurahan Kuripan
45 SAMPIT Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Haji Mohammad Ronny 5 Mei 2019
Nomor 29 tanggal 09 April Arsyad Blok 29/08 Setiawan
2016 Nomor 01 Kelurahan
Mentawa Baru Hilir,
Kecamatan Mentawa
Baru Ketapang
46 MAKASAR Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Pelita Raya Blok Steven Wijoyo 1 Juni 2018
Nomor 688 tanggal 30 Maret A 28 Nomor 1D,
2015 Kelurahan Balla
Parang, Kecamatan
Rappocini, Kota
Makassar, Provinsi
Sulawesi Selatan
47 KENDARI Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Ahmad Yani Vivi Caddi 10 Maret 2019
Nomor 276 tanggal 27 Januari Nomor 62 A
2016
48 PALU Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Towua Nomor 62 Hengky Wagiri 22 Desember 2020
Nomor 64 tangal 07 Desember E
2015
49 MANADO Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Piere Tendean Hans Setiawan 15 Maret 2019
Nomor 417 tanggal 26 Januari
2016
50 GORONTALO Perjanjian Sewa Menyewa Jalan HB Jassin Nomor Stervan Kansil 31 Mei 2019
Nomor 370 tanggal 29 Maret 436
2016
67
PERJANJIAN SEWA
No CABANG ALAMAT PARA PIHAK JANGKA WAKTU
KANTOR
51 MATARAM Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Bung Karno, Linna 1 Juli 2018
Nomor 06 tanggal 01 Juli 2015 Provinsi Nusa Tenggara
Barat, Kota Mataram,
Kecamatan Mataram,
Kelurahan Pagesangan
Timur
52 SUMBAWA Perjanjian Sewa Menyewa Jalan Manggis nomor 9 Emy Eliana 16 Februari 2019
Nomor 08 tanggal 04 Maret
2016
C. PERJANJIAN LAINNYA
1. Perjanjian Kerjasama Implementasi Sistem Host to Host dalam Pengelolaan Data Tagihan Secara Online
No. 006/DIR/II/06 tanggal 10 Februari 2006 yang dibuat di bawah tangan, dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : 1. Perseroan;
2. PT Summit Oto Finance (“SOF”); dan
3. PT Sarana Yukti Bandhana (“SYB”)
secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak”
Ruang Lingkup Kerjasama : Para Pihak setuju untuk melakukan kerjasama pengelolaan Tagihan Perseroan
dimana SYB akan menyediakan Host SYB sebagai penghubung komunikasi
data antara Perseroan dan SOF dengan Agen Penerima Pembayaran dan
menyediakan help desk services.
Jangka Waktu : 5 tahun dan diperpanjang dengan sendirinya untuk jangka waktu 5 tahun apabila
Para Pihak tidak mengemukakan pengakhiran perjanjian secara tertulis.
Biaya Jasa Kerjasama : Biaya pemasangan untuk setiap host;
Biaya langganan jasa untuk setiap host per bulan;
Biaya transaksi untuk setiap transaksi yang tercatat dalam catatan transaksi.
68
2. Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi kendaraan Bermotor Roda Empat No. 025/PKS-lS/SOF-ASM/II/2014
tanggal 28 Februari 2014 yang dibuat di bawah tangan dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : 1. Perseroan; dan
2. PT Asuransi Sinar Mas (“ASM”)
Ruang Lingkup Kerjasama : Perseroan menunjuk ASM sebagai penanggung untuk melaksanakan
penutupan asuransi terhadap kendaraan yang dibeli oleh penerima
fasilitas pembiayaan dan/atau sewa guna usaha dari Perseroan dan
ASM menerima penunjukan tersebut.
Jangka Waktu : Terus berlaku sampai dengan dibatalkan oleh salah satu pihak.
Obyek Pertanggungan : Kendaraan baru atau bekas yang dibeli oleh penerima fasilitas
pembiayaan atau sewa guna usaha untuk pemakaian pribadi/dinas atau
komersil dengan plat nomor berwarna dasar hitam atau merah berupa:
- kendaraan pengangkut penumpang : sedan / jeep / minibus/ bus
- kendaraan pengangkut barang : pick up / truck
Jenis Pertanggungan : Kondisi Gabungan dan Kondisi Total Loss Only
Harga Pertanggungan : Harga on the road (OTR) untuk kendaraan baru saat penutupan
asuransi sedangkan untuk kendaraan bekas harga pertanggungan
menggunakan harga pasar kendaraan bekas yang disepakati oleh ASM
dengan penerima fasilitas pembiayaan atau sewa guna usaha.
3. Perjanjian Kerjasama tentang Implementasi Sistem Host to Host untuk Pembayaran Tagihan Kredit Kendaraan
Bermotor Secara On-Line No. OMA: 004/DIR/II/2006 tanggal 10 Februari 2006 jis. Addendum Pertama Perjanjian
Kerjasama tentang Implementasi Sistem Host to Host untuk Pembayaran Tagihan Kredit Kendaraan Bermotor
Secara On-Line No. 060/DIR/V/2009 tanggal 28 Mei 2009 dan yang seluruhnya dibuat di bawah tangan dengan
uraian sebagai berikut:
Para Pihak : 1. PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“Artajasa”)
2. PT Summit Oto Finance (“SOF”); dan
3. Perseroan;
Secara bersama-sama disebut “Para Pihak”
Ruang Lingkup Kerjasama : Para Pihak menyepakati kerjasama berupa penyelenggaraan sistem
online payment oleh Artajasa kepada Perseroan untuk mempermudah
nasabah Perseroan dalam melakukan pembayaran atas tagihan kredit
kendaraan bermotor.
Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 12
(dua belas) bulan berikutnya dan demikian untuk seterusnya sampai
dengan diakhiri oleh Para Pihak.
Biaya : Biaya-biaya yang wajib dibayarkan oleh Perseroan kepada Artajasa,
yaitu:
- Biaya set-up sistem online payment yang dibayar sekali untuk selama
berlakunya Perjanjian;
- Biaya transaksi yang ditentukan sesuai dengan jumlah transaksi yang
terjadi;
- Biaya pengembangan dan lisensi, termasuk biaya pemeliharaan dan
perbaikan yang dibayar sekali untuk selama berlakunya Perjanjian.
4. Perjanjian Kredit No. BSI 0365 tanggal 1 April 2000 dan terakhir diubah dengan Second Amendment And
Restatement To The Credit Agreement tanggal 27 Juni 2016 dan schedule No. 037 tanggal 28 Februari 2017
Para Pihak : PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia sebagai Bank
Perseroan sebagai Borrower
Jenis Fasilitas : Revolving
Jumlah Fasilitas : USD40.000.000 (empat puluh juta dolar Amerika)
Jangka Waktu : 36 (tiga puluh enam) bulan
69
5. Schedule No. 036 untuk Perjanjian Kredit No. BSI 0365 tanggal 1 April 2000 dan Supplemental Agreement
tanggal 3 Juli 2001 yang terakhir kali diubah dan ditegaskan kembali dengan Perubahan Kedua dan Pernyataan
Kembali atas Perjanjian Kredit tanggal 27 Juni 2016 yang seluruhnya dibuat di bawah tangan dengan uraian
sebagai berikut:
Para Pihak : 1. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia sebagai Lender; dan
2. Perseroan sebagai Borrower
Jenis Fasilitas & Jumlah Fasilitas : Kredit Modal Kerja Uncommitted Loan Facility (non-revolving)
dengan jumlah Rp1.000.000.000.000,- (satu triliun Rupiah)
Jatuh Tempo Fasilitas : 30 April 2020
6. Perjanjian Kredit No. 010/P-009/PRK/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012 yang terakhir diubah dengan Perubahan
Keenam atas Perjanjian Kredit No. 007/P-010/PRK/VI/2016-6 tanggal 15 Juni 2016 dengan uraian sebagai
berikut:
Para Pihak : Perseroan sebagai Debitur
PT Bank Sinarmas Tbk. sebagai Kreditur (“Bank”)
Jenis Fasilitas : Fasilitas Modal Kerja
Jumlah Fasilitas : Rp15.000.000.000 (lima belas miliar Rupiah)
Jangka Waktu 15 Juni 2017
7. Uncommitted Short Term Facilities tanggal 8 Desember 2016 dengan uraian sebagai berikut:
Para Pihak : Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Cabang Singapura sebagai
Lender; dan
Perseroan sebagai Borrower
Jenis Fasilitas : Kredit Modal Kerja Uncommitted Short Term Facilities (revolving)
Jumlah Fasilitas USD200.000.000 (dua ratus juta Dolar Amerika Serikat)
Jatuh Tempo Fasilitas : Tenor sampai 12 bulan
70
Pengaruh transaksi berelasi terhadap posisi keuangan Perseroan per tanggal 31 Desember 2016:
Aset
Liabilitas
Pendapatan
Beban
Berikut ini adalah Hak Atas Kekayaan Intelektual berupa merek dan hak cipta yang dimiliki oleh Perseroan pada saat
Prospektus ini diterbitkan:
A. Merek
Pendaftaran
No. Tanggal Sertifikat Etiket Merek Kelas Jangka Waktu
Nomor Tanggal
1. IDM000243965 19 April 2010 5 Desember 2010 “oto.co.id” 36 10 tahun
sejak 5 Desember 2010
2. IDM000243964 19 April 2010 5 Desember 2010 “BUNG OTO” 36 10 tahun
sejak 5 Desember 2010
3. IDM000194937 26 Februari 2009 10 Mei 2009 OTO MULTIARTHA 36 10 tahun
sejak 10 Mei 2009
4. Permintaan Pendaftaran 27 Desember 2013 - SOLOS Summit Oto Loan System Sedang dalam proses
dengan Agenda
No. J002013062429
5. IDM000010067 28 Agustus 2013 12 Juni 2013 OTO KREDIT MOBIL dengan 36 10 tahun
warna hitam, putih dan hijau, sejak 12 Juni 2013
dimana OTO KREDIT MOBIL
merupakan suatu penamaan
6. IDM000234004 21 Januari 2010 26 Juni 2008 KAS OTO merupakan suatu 36 10 tahun
penamaan dengan warna-warna sejak 26 Juni 2008
hijau, biru tua, putih, hitam, biru
muda
71
Pendaftaran
No. Tanggal Sertifikat Etiket Merek Kelas Jangka Waktu
Nomor Tanggal
7 Permintaan Pendaftaran 8 Juni 2015 - EKIDEN OTO GROUP RACE FOR 41 Sedang dalam proses
dengan Agenda No. SHARE
J002015204180
8 Permintaan Pendaftaran 8 Desember 2014 - OTO LEASE merupakan suatu 36 Sedang dalam proses
dengan Agenda No. penamaan
J002004056463
B. Hak Cipta
Surat Pendaftaran Ciptaan tanggal 4 Agustus 1999 dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual a.n.
Menteri Kehakiman RI yang menetapkan bahwa Menteri Kehakiman RI telah mendaftar dalam Daftar Umum Ciptaan
berjudul Logo PT Oto Multiartha pada tanggal 17 Mei 1999 di bawah No. 020077. Jangka waktu perlindungan berlaku
salam 50 tahun sejak 29 Juli 1994.
13. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERSEROAN, DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
PERSEROAN
Nilai Gugatan/
No Nama Cabang Status Gugatan
Gugatan Materiil
PERSEROAN SEBAGAI PENGGUGAT
1 Ring Mauli Pretty Kalimalang Tergugat akan merampas unit Sedang Proses Banding
Aruan (nasabah); mobil karena terkait kasus di Pengadilan Tinggi DKI.
Tergugat Kejaksaan ilegal migas, Perseroan
Negeri Jakarta Pusat melakukan
perlawanan/gugatan.
2 Ramli Malau Pekanbaru Memberi hak kepada Sedang Proses Kasasi di Mahkamah
Perseroan untuk Agung
mengeksekusi kendaraan atau
menghukum tergugat untuk
membayar Gugatan Materil
sebesar Rp. 377.693.200,-
3 Tiur Br Sihombing Pekanbaru Dalam Putusan BPSK Batu Sedang Proses di Pengadilan Negeri
Bara, Perseroan diminta untuk Pekanbaru
tidak melakukan penarikan unit
mobil dan melakukan
Rekstrukturisasi angsuran
menjadi Rp. 1.000.000,-
juta/bulan, terkait hal ini
Perseroan melakukan
perlawanan/gugatan.
4 Haposan Hilarius Pekanbaru Dalam Putusan BPSK Batu Sedang Proses di Pengadilan Negeri
Bara, Perseroan diminta untuk Pekanbaru
tidak melakukan penarikan unit
mobil dan melakukan
Rekstrukturisasi angsuran
menjadi Rp. 1.000.000,-
juta/bulan, terkait hal ini
Perseroan melakukan
perlawanan/gugatan.
5 Mukri Juwono Pecenongan Tergugat akan merampas unit Sedang Proses Kasasi di Mahkamah
(nasabah); mobil karena terkait kasus Agung
Tergugat Kejaksaan Narkoba, Perseroan
Negeri Cibinong melakukan
perlawanan/gugatan.
72
Nilai Gugatan/
No Nama Cabang Status Gugatan
Gugatan Materiil
PERSEROAN SEBAGAI TERGUGAT
Selain dari perkara tersebut di atas, Perseroan, komisaris, dan direksi Perseroan, serta komisaris dan direksi tidak pernah
dan/atau tidak sedang tersangkut dalam suatu perkara perdata, pidana, kepailitan, tata usaha negara, hubungan industrial,
arbitrase, dan pajak pada lembaga-lembaga Peradilan terkait yang berwenang di seluruh wilayah Republik Indonesia dan
tidak pernah menerima somasi, tuntutan ataupun klaim lainnya dari pihak manapun, serta tidak sedang terlibat dalam suatu
sengketa hukum atau perselisihan apapun di dalam maupun di luar lembaga Peradilan yang bersifat material ataupun
berdampak terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan dan operasional Perseroan, serta rencana Penawaran Umum
Obligasi ini.
Perseroan didirikan pada tahun 1994 dengan nama PT Manunggal Multi Finance yang kemudian pada tahun 1995 diubah
menjadi PT Oto Multiartha. Dalam menjalankan kegiatan usaha sebagai perusahaan pembiayaan, Perseroan memiliki izin
usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 556/KMK.017/1994
tanggal 10 November 1994 tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan Kepada PT Manunggal Multi Finance.
Berdasarkan Surat Direktur Perbankan dan Usaha Jasa Pembiayaan a.n. Direktur Jendral Lembaga Keuangan
73
No. S-6316/LK/1995 tanggal 5 Desember 1995 tentang Perubahan Pengurus, Modal Dasar, Pemegang Saham dan Nama
PT Manunggal Multi Finance, izin Usaha Lembaga Pembiayaan atas nama PT Manunggal Multi Finance yang telah
diterbitkan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan No.556/KMK.017/1994 tanggal 10 November
1994 dinyatakan tetap berlaku bagi Perseroan.
Perseroan merupakan perusahaan pembiayaan otomotif independen, dengan usaha utama yang bergerak di bidang
pembiayaan konsumen, antara lain pembiayaan kepemilikan mobil baik baru maupun bekas. Selain itu, Perseroan juga
menyediakan pembiayaan sewa operasi berdasarkan permintaan nasabah.
Saat ini Perseroan memiliki 62 kantor cabang dan 2 kantor pemasaran yang terletak di berbagai propinsi di Indonesia,
antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kepulauan Bangka Belitung,
Lampung, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara
Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah.
Pada tahun 1996, Sumitomo Corporation masuk sebagai pemegang saham Perseroan dengan tujuan untuk dapat lebih
mengembangkan usaha bisnis pembiayaan serta untuk memperluas pangsa pasar di Indonesia, sehingga menambah
tingkat kepercayaan pihak ketiga, termasuk bank dan investor, terhadap Perseroan.
Sesuai dengan Anggaran Dasar dan izin yang dimilikinya, kegiatan usaha Perseroan adalah dalam bidang pembiayaan
kepemilikan kendaraan bermotor dan sewa operasi. Kegiatan usaha utama Perseroan, yaitu di bidang pembiayaan
kepemilikan kendaraan bermotor telah dilakukan oleh Perseroan sejak tahun 1994, sedangkan usaha sewa operasi baru
dimulai pada tahun 2014 sesuai dengan peraturan OJK No. 29/POJK.05/2014 sehingga usaha sewa operasi belum
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan Perseroan.
Berikut ini merupakan pendapatan dari usaha pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor dan sewa operasi pada tahun
yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, 2015, 2014, 2013 dan 2012:
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014 2013 2012
Pendapatan dari pembiayaan
kepemilikan kendaraan bermotor 2.843.060 2.480.823 1.799.984 1.286.440 1.255.997
Pendapatan dari sewa operasi 61.046 25.337 6.313 - -
Tabel berikut menunjukkan nilai investasi bersih atas pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor dari tahun 2012
sampai dengan 2016:
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014 2013 2012
Piutang Pembiayaan kepemilikan
kendaraan bermotor 20.855.752 19.716.865 18.754.376 14.373.290 11.558.029
Seperti terlihat pada tabel di atas nilai investasi bersih pada piutang pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor
mengalami peningkatan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016. Kegiatan pembiayaan konsumen akan tetap
dikembangkan di tahun-tahun mendatang dan tetap merupakan penunjang utama kinerja Perseroan.
74
Berikut ini merupakan perkembangan pembiayaan baru pada tanggal 31 Desember 2016, 2015, 2014, 2013 dan 2012:
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014 2013 2012
Jumlah Pembiayaan Baru
(dalam jutaan Rupiah) 12.441.539 11.483.355 13.431.762 10.729.214 7.984.460
Jumlah Unit 99.836 100.168 115.928 92.671 74.900
Pembiayaan konsumen yang disediakan oleh Perseroan adalah dalam bentuk pemberian kredit untuk kepemilikan
kendaraan roda empat terutama jenis sedan, minibus dan pick-up, baik kendaraan baru maupun kendaraan bekas pakai.
Jangka waktu fasilitas pembiayaan minimal 1 tahun dan maksimal 4 tahun. Dalam pemberian fasilitas pembiayaan
konsumen tersebut, Perseroan tidak mengkhususkan diri pada merek atau produk tertentu, melainkan hampir semua
produk kendaraan roda empat dari segala merek yang diperdagangkan di Indonesia dapat dimiliki dengan menggunakan
fasilitas pembiayaan yang disediakan oleh Perseroan.
Sedangkan komposisi kontrak pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor yang dikelola oleh Perseroan berdasarkan
jenis kendaraan pada tanggal 31 Desember 2016, 2015, 2014, 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
(dalam unit)
31 Desember
Jenis kendaraan
2016 2015 2014 2013 2012
Minibus 172.569 173.528 159.094 126.562 114.351
Pick Up 38.484 36.133 32.368 31.648 38.170
Sedan 12.949 14.582 14.165 14.058 16.471
Jeep 35.732 32.681 28.878 23.553 20.325
Truk 235 326 736 2.301 4.781
Lain-lain 8.440 2.657 1.707 515 248
Total 268.409 259.907 236.948 198.637 194.346
Komposisi kontrak pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor menurut daerah pemasaran pada tanggal 31 Desember
2016, 2015, 2014, 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
(dalam unit)
31 Desember
Area
2016 2015 2014 2013 2012
Jabodetabeka 94.880 89.142 77.218 63.559 62.162
Jawa (luar Jabodetabeka) 80.114 78.155 70.864 57.552 55.039
Sumatera 53.953 53.885 50.946 44.669 44.734
Kalimantan 19.750 19.859 19.847 16.897 16.141
Sulawesi 9.862 10.013 10.434 9.809 10.249
Bali & Lain-lain 9.850 8.853 7.639 6.151 6.021
Total 268.409 259.907 236.948 198.637 194.346
Dalam perkembangannya, Perseroan telah mengalami pertumbuhan pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor dari
tahun 2012 sampai dengan tahun 2016. Bidang usaha pembiayaan kendaraan bermotor roda empat ini masih
memperlihatkan prospek pertumbuhan yang baik. Selain mencapai tingkat pertumbuhan yang cukup pesat dari sisi nilai
kontrak pembiayaan baru, Perseroan juga mampu mempertahankan kualitas piutang yang dapat terlihat dari rendahnya
nilai tunggakan piutang di atas 90 hari yaitu sebesar 0,40% pada tanggal 31 Desember 2016.
Perseroan memandang, bahwa pertumbuhan Perseroan yang cukup pesat adalah merupakan hasil dari manajemen yang
dikelola secara profesional, sehingga berhasil meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Perseroan.
Melalui jaringan kerja kantor-kantor cabang Perseroan saat ini, Perseroan berhasil meningkatkan dan memelihara
hubungan baik dengan nasabah dan dealer kendaraan bermotor roda empat sehingga kinerja Perseroan meningkat. Oleh
karena itu kantor cabang memiliki peranan yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan Perseroan.
Saat ini Perseroan memiliki 62 kantor cabang dan 2 kantor pemasaran yang terletak di berbagai propinsi di Indonesia,
antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kepulauan Bangka Belitung,
Lampung, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara
Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah.
75
Untuk memutuskan pembukaan suatu kantor cabang baru, Perseroan selalu mempertimbangkan berbagai hal antara lain:
- Jumlah dealer kendaraan bermotor roda empat yang telah ada dan atau yang berniat membuka usaha pada suatu
daerah, termasuk permintaan dari dealer kendaraan bermotor roda empat agar Perseroan membuka cabang pada
suatu daerah;
- Data jumlah kendaraan bermotor roda empat menurut Kepolisian Daerah setempat;
- Tingkat pendapatan dan jenis mata pencaharian penduduk pada suatu daerah, yang mendukung pembelian
kendaraan bermotor roda empat;
- Karakter/budaya masyarakat di daerah tersebut;
- Jumlah pesaing di daerah tersebut.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan mengutamakan pemberian fasilitas pembiayaan kepada nasabah ritel
(perorangan), dimana fasilitas kredit atau pembiayaan yang diberikan dapat diklasifikasikan dengan memperhatikan harga
kendaraan bermotor roda empat, lamanya jangka waktu pembiayaan, uang muka yang diberikan serta tingkat bunga yang
dikenakan kepada calon nasabah.
Pada tanggal 31 Desember 2016, komposisi nasabah Perseroan terdiri atas 98,0% nasabah ritel dan 2,0% nasabah
institusi.
Skema prosedur persetujuan fasilitas pembiayaan Perseroan terhadap nasabahnya adalah seperti diilustrasikan di bawah
ini:
Penandatanganan
Dokumen Kontrak Persiapan Kontrak
Kontrak
Penerimaan
Pembayaran ke Dealer
Pembayaran
Harga kendaraan bermotor roda empat sangat bervariasi tergantung dari jenis kendaraan yang akan dibiayai. Uang muka
yang diberikan nasabah juga bervariasi tergantung apakah kendaraan tersebut adalah kendaraan baru atau kendaraan
bekas pakai. Sedangkan tingkat bunga yang diberikan kepada nasabah ditentukan berdasarkan keadaan dan kondisi calon
nasabah serta kondisi persaingan antar perusahaan pembiayaan. Dalam memberikan fasilitas pembiayaan kepada
nasabahnya, Perseroan selalu menerapkan kebijakan fixed interest rate atau tingkat suku bunga tetap selama masa
kontrak.
76
Tabel berikut ini menunjukkan ikhtisar rata-rata pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Desember 2016, 2015, 2014, 2013
dan 2012 adalah sebagai berikut:
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014 2013 2012
Rata-rata nilai pembiayaan
(Rp juta) 124 115 116 116 107
Rata-rata jangka waktu pembiayaan
(bulan) 44,2 42,4 41,8 39,9 38
Rata-rata uang muka
(% dari total pembiayaan) 30,45 32,05 32,95 33,01 32,69
Rata-rata tingkat suku bunga efektif
(% per tahun) 15,07 14,14 12,74 11,26 12,11
Dilihat dari tingkat kolektibilitas fasilitas pembiayaan yang diberikan, Perseroan mengklasifikasikan keterlambatan
pembayaran ke dalam 3 kelompok, yaitu (i) tunggakan 1 sampai dengan 90 hari; (ii) tunggakan 91 sampai dengan 120 hari,
(iii) tunggakan lebih dari 120 hari, sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
Piutang pembiayaan
2016 2015 2014 2013 2012
Tunggakan 1-90 hari 2.354.622 1.925.761 1.320.547 793.307 721.728
Tunggakan 91-120 hari 57.207 56.054 33.056 24.853 25.118
Tunggakan >120 hari 27.227 23.891 17.527 11.982 11.570
Total tunggakan 2.439.056 2.005.706 1.371.130 830.142 758.416
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan memiliki beberapa pesaing yang bergerak di bidang usaha sejenis dengan
Perseroan. Semakin ketatnya persaingan yang terdapat di industri pembiayaan mewajibkan Perseroan untuk memiliki
strategi khusus dalam menghadapi tantangan persaingan industri. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Perseroan
untuk mempertahankan pangsa pasar, meraih peluang usaha dan menghadapi persaingan antara lain:
Perseroan menangkap tingginya permintaan dan kebutuhan dari nasabah untuk dapat memiliki kendaraan roda
empat pribadi dengan harga yang relatif terjangkau tetapi dengan kualitas dan merek kendaraan yang baik, dengan
demikian Perseroan mulai meningkatkan pembiayaan untuk kepemilikan kendaraan bekas pakai. Adapun
ketersediaan kendaraan bekas pakai ini ditunjang dengan maraknya kendaraan baru yang bermunculan dengan
berbagai tipe dan merek, sehingga menarik minat nasabah untuk membeli kendaraan yang baru dan menjual
kendaraan lamanya. Hal tersebut tidak hanya menghidupkan pasar kendaraan baru, namun juga berdampak positif
terhadap pasar kendaraan bekas pakai.
b) Mengembangkan Kualitas Sumber Daya Khususnya Dalam Penerapan Manajemen Risiko Kredit
Perseroan menyadari bahwa kualitas pelayanan sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam
melayani nasabah dan dealer, oleh karenanya Perseroan telah berkomitmen untuk secara berkesinambungan
meningkatkan kemampuan dan kualitas karyawan melalui program pelatihan dan peningkatan kesejahteraan
karyawan. Kualitas sumber daya Perseroan juga difokuskan kepada penerapan manajemen risiko kredit terutama
dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit kepada nasabah. Hal ini merupakan salah satu poin
penting bagi Perseroan untuk dapat mengembangkan pemasaran serta menjaga kualitas kreditnya
Mengingat peran serta dealer sangat penting dalam pemasaran produk Perseroan, Perseroan berkeyakinan bahwa
hubungan baik dengan para dealer senantiasa perlu untuk dijaga dan ditingkatkan, salah satunya adalah dengan
proses cepat untuk persetujuan permohonan pinjaman dengan prinsip kehati-hatian dan pembayaran ke dealer
secara tepat waktu.
77
d) Memperluas Jaringan Usaha Perseroan
Seiring dengan pengembangan Perseroan, maka semakin bertambah pula jaringan usaha yang dimiliki oleh
Perseroan yang tersebar.dalam skala nasional. Pengembangan jaringan usaha ini dimaksudkan untuk memperbesar
pangsa pasar dan meningkatkan pembiayaan Perseroan. Pengembangan jaringan usaha ini juga disertai dengan
pengembangan sistem tekonologi informasi dan sarana pembayaran yang tersebar secara nasional agar dapat dekat
dengan lokasi nasabah.
Dalam rangka meningkatkan layanan kepada nasabah, Perseroan senantiasa meningkatkan fasilitas dan pelayanan
kepada para nasabah. Salah satunya adalah dengan mengembangkan sarana pembayaran payment point sehingga
memudahkan para nasabah untuk dapat melakukan pembayaran angsuran kepada Perseroan, terutama untuk
nasabah yang berada di kota kecil atau jauh dari kelengkapan sarana pembayaran kota besar. Adapun
pengembangan sarana pembayaran melalui payment point ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk
meningkatkan manajemen penagihan kepada para nasabahnya. Selain melakukan pengembangan payment point,
Perseroan juga membentuk call center untuk melayani keluhan dan pertanyaan dari nasabah sebagai bagian dari
tata kelola perusahaan.
Di dalam industri pembiayaan di Indonesia, terdapat kurang lebih 200 perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan
sehingga menyebabkan persaingan usaha Perseroan semakin ketat. Berdasarkan data statistik lembaga pembiayaan
Indonesia pada bulan Desember 2016 yang dikeluarkan oleh OJK, total Piutang Pembiayaan Konvensional yang dimiliki
seluruh perusahaan pembiayaan di Indonesia adalah sebesar Rp356.138 miliar. Berdasarkan data Gaikindo per Desember
2016, penjualan kendaraan bermotor secara nasional tercatat sebesar 1.061.731 unit, sedangkan penjualan kendaraan
baru Perseroan pada periode yang sama tercatat sebesar 46.171 unit, sehingga Perseroan memiliki pangsa pasar sebesar
4,3%.
Dalam upaya untuk menghadapi persaingan yang terjadi di dalam industri pembiayaan kendaraan bermotor, Perseroan
senantiasa berusaha untuk memberikan nilai lebih kepada nasabah, antara lain dengan meluncurkan produk yang sesuai
dengan kebutuhan nasabah, memberikan pelayanan yang cepat, mudah dan nyaman, serta menawarkan tingkat suku
bunga yang kompetitif.
Teknologi informasi memiliki peran yang mutlak bagi industri pembiayaan otomotif yang disebabkan karena kemajuan
sistem pembiayaan tidak lepas dari dukungan teknologi informasi. Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang
diterapkan Perseroan menuntut proses otomasi yang semakin baik guna memudahkan pelayanan. Saat ini khususya
di dunia pembiayaan otomotif hampir semua produk yang ditawarkan kepada nasabah serupa, sehingga persaingan yang
terjadi dalam industri ini adalah bagaimana memberikan produk yang serba mudah dan cepat.
Hal ini sangat disadari oleh Perseroan, sehingga Perseroan terus mengembangkan dan melengkapi berbagai aplikasi
sistem agar proses bisnis berjalan optimal. Akurasi dan kehandalan informasi yang dihasilkan oleh sistem teknologi
informasi membantu Perseroan dalam merespon kondisi pasar lebih cepat, sehingga Perseroan selalu memiliki
keunggulan bersaing yang tinggi di industri pembiayaan otomotif.
Lingkup kerja bidang teknologi informasi Perseroan meliputi layanan, infrastruktur, dan pengembangan aplikasi, sebagai
berikut:
1. Layanan
• Menyediakan solusi teknologi informasi.
• Dukungan untuk pembukaan kantor jaringan usaha yang baru.
• Dukungan service desk yang andal.
2. Sistem Aplikasi dan Infrastruktur
• Penerapan solusi teknologi informasi yang tepat guna untuk menunjang konektivitas antara kantor pusat dan kantor
jaringan usaha.
Perseroan secara konsisten melakukan riset dan pengembangan internal pada sistem aplikasi dan infrastruktur seiring
dengan perkembangan teknologi informasi.
78
17. TINGKAT KESEHATAN PERSEROAN
Sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam PMK No. 84/PMK.012/2006 pada bab VII pasal 25 ayat 3, dijelaskan bahwa
tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan diukur dengan Gearing Ratio setinggi-tingginya 10 kali. Berikut ini merupakan
perkembangan Gearing Ratio Perseroan sejak tahun 2012:
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014 2013 2012
Gearing Ratio (x) 3,26 3,34 3,34 2,96 2,33
Kondisi gearing ratio Perseroan sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan masih berada di bawah ketentuan yang
telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa Perseroan telah memenuhi tingkat
kesehatan perusahaan pembiayaan sebagaimana dipersyaratkan oleh Menteri Keuangan.
Disamping itu, sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam Peraturan OJK Nomor 29/POJK.05/2014 tanggal
19 November 2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, dijelaskan juga bahwa perusahaan
pembiayaan wajib memenuhi persyaratan tingkat kesehatan keuangan yang meliputi pemenuhan pada rasio permodalan,
kualitas piutang pembiayaan, rentabilitas dan likuiditas. Berikut ini merupakan perkembangan rasio permodalan, kualitas
piutang pembiayaan, rentabilitas dan likuiditas Perseroan sejak tahun 2012:
31 Desember
Keterangan
2016 2015 2014 2013 2012
Rasio Permodalan
Modal disesuaikan/Aset disesuaikan (≥10%) 28,69% n/a n/a n/a n/a
Rentabilitas
ROE 8,79% 7,87% 6,76% 11,42% 12,51%
ROA 2,64% 1,76% 1,46% 2,78% 3,56%
NIM 9,14% n/a n/a n/a n/a
BOPO 88,41% n/a n/a n/a n/a
Likuditas
Current Ratio 128,45% n/a n/a n/a n/a
Cash Ratio 10,79% n/a n/a n/a n/a
Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan memiliki nilai tingkat kesehatan keuangan 1,15 untuk pemenuhan tingkat
Permodalan, Kualitas Pembiayaan Piutang, Rentabilitas dan Likuiditas, sehingga Perseroan masuk ke dalam kriteria
sangat sehat.
Selama dasawarsa terakhir, industri kendaraan bermotor di Indonesia berkembang sangat pesat khususnya dari
tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 yang disebabkan oleh faktor-faktor antara lain :
- Kondisi politik yang kondusif;
- Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik secara umum yang berdampak pada meningkatnya daya beli
nasabah;
- Banyaknya produk dan jenis mobil yang diluncurkan beberapa tahun terakhir yang harganya relatif lebih
terjangkau oleh masyarakat Indonesia; dan
- Kondisi transportasi publik di Indonesia masih kurang memadai.
79
Perkembangan industri otomotif di Indonesia dapat dilihat pada grafik penjualan kendaraan bermotor dari tahun 2012
sampai dengan tahun 2016 berikut ini:
1.229.901 1.208.028
1.116.230
1.061.735
1.013.291
Sumber: Gaikindo
Di bawah ini adalah grafik piutang pembiayaan konsumen baru, yang bila diperhatikan memiliki korelasi positif
dengan grafik penjualan kendaraan bermotor di atas.
Sumber: Perseroan
Perseroan sebagai perusahaan pembiayaan memiliki prospek usaha yang baik untuk bergerak dalam bidang usaha
pembiayaan atas kendaraan bermotor roda empat karena hal-hal sebagai berikut:
- Fasilitas transportasi publik yang kurang memadai menyebabkan sebagian orang harus membeli kendaraan
pribadi yang bisa digunakan sebagai alat transportasi;
- Perseroan mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai budaya kerja yang baik;
- Hubungan yang sudah terjalin sangat baik dengan para dealer kendaraan bermotor;
- Masih terbukanya peluang pasar pembiayaan konsumen di Indonesia yang dapat menjadi salah satu pemacu
pertumbuhan Perseroan di masa mendatang;
- Perseroan memiliki jaringan cabang-cabang yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Nusa
Tenggara Barat dan Bali untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memperluas pangsa pasar di daerah-daerah
lain di Indonesia;
- Pangsa pasar pembiayaan mobil bekas yang sangat besar juga akan menjadi pemacu pertumbuhan pembiayaan
konsumen Perseroan di masa mendatang; dan
- Perseroan saat ini memiliki divisi teknologi informasi yang akan terus membuat terobosan baru dalam industri
pembiayaan demi meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan juga terus menjaga pangsa pasar yang dimiliki.
80
19. STRATEGI BISNIS PERSEROAN
Penciptaan, pelaksanaan dan pengembangan strategi usaha Perseroan dilandaskan pada motto “3M + 1T” atau Man
(sumber daya manusia), Management (manajemen), Money (modal dan sumber pendanaan) dan Technology (teknologi).
Dengan keempat faktor tersebut, diharapkan Perseroan dapat meningkatkan kualitas dan tingkat pelayanan baik kepada
nasabah dan dealer kendaraan bermotor roda empat.
Perseroan memiliki 8 strategi dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya, yaitu:
Perseroan lebih memfokuskan sasaran nasabahnya kepada nasabah perorangan dibandingkan institusi. Hal ini
dilakukan untuk penyebaran risiko.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah, Perseroan menyediakan pembiayaan untuk
semua merek dan tipe kendaraan bermotor roda empat dengan tingkat suku bunga yang tetap (fixed interest rate)
dan proses aplikasi yang cepat namun tetap dengan prinsip kehati-hatian. Perseroan juga senantiasa membina
hubungan yang baik dan pembayaran tepat waktu kepada para dealer.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan berupaya semaksimal mungkin untuk mengefisienkan segala
pengeluaran dan biaya, menekan biaya pendanaan (cost of fund) serta meningkatkan produktivitas karyawan yang
pada akhirnya akan menambah produktivitas dan meningkatkan daya saing Perseroan.
Keyakinan bahwa pelayanan yang baik lahir dari sumber daya manusia yang profesional dan potensial,
menyebabkan sumber daya manusia merupakan hal yang sangat vital bagi Perseroan. Untuk itu, program pelatihan
yang sistematis dan berkelanjutan telah didesain untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan sumber daya
manusia Perseroan. Seluruh pendidikan dan pelatihan yang ada, dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan Perseroan terhadap nasabahnya.
Pengembangan teknologi informasi dilakukan secara berkesinambungan dalam upaya meningkatkan produktivitas
dan efektivitas proses usaha, serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah.
Perseroan menyadari bahwa pangsa pasar mobil bekas pakai secara nasional sangat besar, oleh karena itu,
Perseroan akan meningkatkan pembiayaan kendaraan bermotor, khususnya mobil bekas pakai. Dalam rangka
pengembangan pembiayaan kendaraan bekas pakai ini, Perseroan bekerja sama dengan beberapa dealer atau show
room kendaraan bekas pakai.
Menyadari bahwa jenis pembiayaan ini memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan pembiayaan
kendaraan bermotor roda empat baru, Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memproses aplikasi yang
masuk, dengan memperhatikan prosedur yang telah ditetapkan.
Perseroan memiliki strategi untuk meningkatkan jaringan dan sarana pembayaran untuk mempermudah nasabah
dalam hal melakukan pembayaran angsuran. Kerjasama dengan beberapa bank besar di Indonesia dalam hal
pemanfaatan ATM sebagai sarana pembayaran. Saat ini pembayaran angsuran dapat dilakukan melalui 9.500
terminal ATM Bank BCA, Bank Danamon, Bank BII, Bank BRI, dan Bank Mandiri. Perseroan juga melakukan
kerjasama dengan PT POS yang memiliki kurang lebih 1.300 cabang di seluruh Indonesia.
81
viii) Membangun Call Center Untuk Mendukung Manajemen Penagihan
Perseroan membentuk call center untuk membantu tim collection dalam hal melakukan penagihan kepada nasabah,
terutama nasabah yang telah menunggak angsuran. Strategi ini merupakan salah satu upaya Perseroan dalam
menjaga rasio kredit bermasalah. Namun selain itu, call center juga diperuntukkan untuk melayani keluhan dari
nasabah sebagai bagian dari tata kelola perusahaan.
Perseroan menyadari pentingnya Tata Kelola Perseroan sebagai unsur penting dalam meningkatkan kinerja Perseroan,
memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) dan meningkatkan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan serta untuk mencapai kesinambungan usaha (sustainability), untuk itu Perseroan berupaya
untuk terus memperbaiki fungsi Tata Kelola Perseroan dan selalu berkomitmen untuk melaksanakan tata kelola perseroan
dengan sebaik-baiknya. Perseroan juga meyakini bahwa melalui penerapan GCG secara konsisten dalam jangka panjang
dapat meningkatkan citra positif dan menjaga kepercayaan seluruh stakeholders.
Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik adalah dengan
mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku serta senantiasa menjunjung standar etika tertinggi melalui
implementasi prinsip-prinsip sebagai berikut :
• Transparansi
• Akuntabilitas
• Tanggung Jawab
• Independensi
• Kesetaraan dan Kewajaran
Landasan penerapan Tata Kelola Perusahaan Perseroan telah sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.05/2014
tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Pembiayaan.
Selain sebagai pemenuhan unsur kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku, penerapan GCG
juga diarahkan untuk memenuhi beberapa tujuan sebagai berikut:
- Meningkatkan kepercayaan dari para pemangku kepentingan dan pemegang saham;
- Meningkatkan kualitas pelaporan dan aspek kepatuhan;
- Memberikan nilai tambah bagi seluruh pihak yang terkait dengan kegiatan bisnis dan operasional Perseroan;
- Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, efektif dan efisien;
- Menciptakan mekanisme fungsi organ Perseroan yang akuntabel sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-
masing;
- Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik dalam setiap proses
pengambilan kebijakan serta kegiatan usaha dan operasional lainnya; dan
- Memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional.
Perseroan menyadari bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya, melibatkan secara langsung maupun tidak langsung
para pemangku kepentingan. Karena itu, sebagai bagian dari komitmen GCG, Perseroan juga melaksanakan Tanggung
Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility atau CSR). Kegiatan CSR ditujukan untuk ikut memberikan dukungan dan
pemberdayaan masyarakat baik sosial ekonomi dan budaya, pelestarian lingkungan, ketenagakerjaan, serta perlindungan
nasabah.
82
Kegiatan CSR Perseroan memiliki beberapa sasaran, yaitu:
1. Tanggung Jawab Sosial Bidang Pengembangan Masyarakat yang meliputi kegiatan bantuan pendidikan, kesehatan,
olahraga dan lingkungan hidup. Hal ini dilakukan Perseroan antara lain melalui pemberian beasiswa kepada anak
karyawan, Donor Darah, Bakti Sosial, Penyelenggaraan Marathon untuk amal dan Festival Budaya.
2. Tanggung Jawab Sosial bidang Perlindungan Nasabah, dilakukan dengan cara menyediakan fasilitas kepada
nasabah yang memudahkan nasabah untuk menyampaikan pertanyaan, informasi dan keluhan. Fasilitas tersebut
disediakan melalui Call Center, email dan juga menu “Tanya OTO” yang terdapat di Website Perseroan.
3. Tanggung Jawab Sosial bidang Ketenagakerjaan dilakukan dengan pemberlakuan jam kerja sesuai dengan UU
Ketenagakerjaan, penerapan cuti karyawan, pemberian asuransi kesehatan serta skema imbal jasa yang adil bagi
seluruh karyawan. Manajemen Perseroan juga menyadari bahwa kesehatan karyawan merupakan aspek yang
penting dalam produktivitas Perseroan, sehingga Perseroan memberikan perhatian berupa program pelatihan
olahraga dan kesehatan bagi karyawan di dalam lingkungan Perseroan.
Dalam 5 tahun terakhir, Perseroan telah mengeluarkan biaya untuk kegiatan yang berhubungan dengan Tanggung Jawab
Sosial pada tanggal 31 Desember 2016, 2015, 2014, 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp1.926 juta, Rp1.400 juta,
Rp1.262 juta, Rp1.074 juta dan Rp949 juta.
83
IX. EKUITAS
Tabel di bawah ini menggambarkan posisi ekuitas Perseroan yang disusun berdasarkan angka-angka yang dikutip dari dan
harus dibaca dengan mengacu pada laporan keuangan Perseroan per 31 Desember 2016, 2015 dan 2014. Laporan
keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Tidak terdapat perubahan struktur permodalan dari tanggal laporan keuangan terakhir sampai dengan tanggal Prospektus
ini diterbitkan.
84
X. PERPAJAKAN
Perpajakan atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obligasi yang diterima atau diperoleh oleh Pemegang Obligasi
diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 100 Tahun 2013 tanggal 31 Desember 2013 tentang perubahan
atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.16 Tahun 2009 tanggal 9 Februari 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas
Penghasilan berupa Bunga Obligasi, penghasilan yang diterima atau diperoleh bagi Wajib Pajak berupa bunga obligasi
dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar:
i) Atas bunga obligasi dengan kupon (interest bearing bond) sebesar 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk
usaha tetap (BUT) dan 20% atau sesuai tarif berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) bagi Wajib
Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari jumlah bruto bunga sesuai dengan
masa kepemilikan (holding period) obligasi.
ii) Atas diskonto dari obligasi dengan kupon sebesar 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT)
dan 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) bagi Wajib Pajak luar
negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal
di atas harga perolehan obligasi dan tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest).
iii) Atas diskonto obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) sebesar 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha
tetap (BUT) dan 20% atau sesuai tarif berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) bagi Wajib Pajak
luar negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal
di atas harga perolehan obligasi.
iv) Atas bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada
OJK sebesar 5% untuk tahun 2014 sampai dengan tahun 2020 dan 10% untuk tahun 2021 dan seterusnya.
Ketentuan pemotongan pajak yang bersifat final ini tidak berlaku apabila penerima penghasilan berupa Bunga Obligasi
adalah:
i) Bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia.
ii) Dana Pensiun yang pendirian/pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan.
CALON PEMBELI OBLIGASI DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN
KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN,
PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN ATAU PENGALIHAN DENGAN CARA LAIN OBLIGASI YANG DIBELI MELALUI
PENAWARAN UMUM INI.
Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan dan Perseroan telah memenuhi perpajakannya sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai dengan tanggal Prospektus ini
diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak.
85
XI. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI
Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, para
Penjamin Emisi Obligasi yang namanya tercantum di bawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat
Obligasi I Oto Multiartha Tahun 2017 sebesar Rp1.000.000.000.000,- (satu triliun Rupiah).
Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi tersebut merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau
perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya antara pihak-pihak dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi. Selain
Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi tidak ada lagi perjanjian yang dibuat antara para pihak yang isinya bertentangan
dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.
Susunan dan jumlah porsi serta persentase penjaminan dari anggota sindikasi Penjamin Emisi Obligasi yang dijamin secara
kesanggupan penuh (full commitment) adalah sebagai berikut:
Obligasi
No. Penjamin Emisi Obligasi Total (Rp) (%)
Seri A Seri B Seri C
1. PT BCA Sekuritas 65.000.000.000 179.000.000.000 5.000.000.000 249.000.000.000 24,90
2. PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia 65.000.000.000 177.000.000.000 95.000.000.000 337.000.000.000 33,70
3. PT Indo Premier Sekuritas 65.000.000.000 177.000.000.000 72.000.000.000 314.000.000.000 31,40
4. PT Nikko Sekuritas Indonesia 5.000.000.000 50.000.000.000 45.000.000.000 100.000.000.000 10,00
Total 200.000.000.000 583.000.000.000 217.000.000.000 1.000.000.000.000 100,00
Selanjutnya Para Penjamin Emisi Obligasi yang turut dalam Emisi Obligasi ini telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya
masing-masing sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-45/PM/2000 tanggal
27 Oktober 2000, yang telah diubah dengan No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan Dan
Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.
Pada Penawaran Umum Obligasi ini, yang bertindak sebagai Manajer Penjatahan adalah PT DBS Vickers Sekuritas
Indonesia.
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi (kecuali PT Nikko Sekuritas Indonesia) serta Penjamin Emisi Obligasi dalam rangka
Penawaran Umum ini bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung
sesuai dengan definisi Afiliasi dalam UUPM.
PT Nikko Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan
dikarenakan keduanya dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama, yaitu Sumitomo Mitsui Banking Corporation.
86
XII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang ikut serta dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut:
Dalam rangka Penawaran Umum ini, kantor Konsultan Hukum Lasut Lay & Pane telah
ditunjuk oleh Perseroan untuk Konsultan Hukum dengan surat No. No.007/LLP/XII/2016
tanggal 13 Desember 2016 tentang Penetapan Konsultan Hukum sebagai lembaga
penunjang emisi Obligasi.
Tugas Pokok Melakukan pemeriksaan dan penelitian dengan kemampuan terbaik yang dimilikinya atas
fakta dari segi hukum yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan
dengan itu, sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian
mana telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas Dari Segi Hukum yang menjadi dasar dari
Pendapat dari segi Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri serta guna meneliti
informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi Hukum. Tugas dan
fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan di sini adalah sesuai dengan Standar Profesi dan
Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan.
Pedoman kerja berdasarkan Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal yang
berlaku dilandasi dengan prinsip keterbukaan dan meterialitas.
87
Nomor STTD: 009/NB.122/STTD-AP/2016 atas nama Novie, S.E., CPA
Tanggal STTD: 3 Oktober 2016
Keanggotaan Asosiasi: Nomor keanggotaan KAP Siddharta Widjaja & Rekan di IAPI: tidak
terbatas, dimana akan diperpanjang tiap tahun.
Dalam rangka Penawaran Umum ini, kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan telah
ditunjuk oleh Perseroan untuk menjadi Akuntan Publik dengan surat penunjukkan No.
025/MMG/II/17 tanggal 22 Februari 2017.
Tugas Pokok Melakukan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Publik
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan
melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan
bebas dari salah saji yang material. Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang
diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Tugas Akuntan Publik meliputi
pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan.
Pedoman kerja berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).
Dalam rangka Penawaran Umum ini, kantor Notaris Dedy Syamri, S.H. telah ditunjuk oleh
Perseroan untuk menjadi Notaris dengan surat penunjukkan
No.01/PB-NDS/OMA/I/2017 tanggal 19 Januari 2017 tentang Penetapan Notaris, dalam
rangka Penerbitan Emisi Obligasi. Pedoman kerja berdasarkan Pernyataan Undang-Undang
No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia.
Tugas Pokok Membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum Obligasi antara lain Perjanjian
Perwaliamanatan, Pengakuan Utang, Perjanjian Agen Pembayaran dan Perjanjian
Penjaminan Emisi Obligasi serta akta-akta pengubahannya.
88
Wali Amanat : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Plaza Mandiri, Lantai 22
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38
Jakarta 12190
Perseroan menunjuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai Wali Amanat berdasarkan
Surat No. FTS.IFI/CMS.208/2017 tanggal 12 Januari 2017 tentang Penetapan Wali Amanat
sebagai lembaga penunjang emisi Obligasi.
Pedoman kerja Wali Amanat mengikuti ketentuan yang diatur dalam Perjanjian
Perwaliamanatan dan Undang-Undang Pasar Modal serta peraturan yang berkaitan dengan
tugas Wali Amanat.
Tugas Pokok : Mewakili kepentingan Pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan
mengenai pelaksanaan hak-hak Pemegang Obligasi sesuai dengan syarat-syarat Obligasi
dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian
Perwaliamanatan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pedoman kerja Wali
Amanat mengikuti ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Undang-
Undang Pasar Modal serta peraturan yang berkaitan dengan tugas Wali Amanat.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. selaku Wali Amanat saat ini dan selama menjadi Wali Amanat Obligasi yang diterbitkan
Perseroan dilarang:
1. Mempunyai hubungan kredit dengan Perseroan dalam jumlah lebih dari 25% dari jumlah Efek yang bersifat utang
dan/atau sukuk yang diwaliamanati, dan/atau.
2. Merangkap menjadi penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan Efek bersifat utang, sukuk, dan/atau
kewajiban Perseroan dan menjadi Wali Amanat dari pemegang Efek yang diterbitkan oleh Perseroan.
Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam Penawaran Umum ini menyatakan tidak ada
hubungan Afiliasi dengan Perseroan sebagaimana definisi hubungan afiliasi pada Undang-Undang Pasar Modal.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dengan ini menyatakan bahwa telah memenuhi ketentuan pada Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No. 3/POJK.02/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pungutan Oleh Otoritas Jasa Keuangan.
89
XIII. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI
1. UMUM
Obligasi yang ditawarkan dengan nama “Obligasi I Oto Multiartha Tahun 2017” ini berjumlah pokok sebesar
Rp1.000.000.000.000,- (satu triliun Rupiah) dan diterbitkan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian
Perwaliamanatan.
Penjelasan tentang Obligasi yang akan diuraikan ini menggunakan definisi yang tercantum dalam Perjanjian
Perwaliamanatan yang merupakan ringkasan dari ketentuan dan persyaratan pokok dari Perjanjian Perwaliamanatan dan
bukan merupakan salinan dari seluruh ketentuan dan persyaratan yang dimuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
Obligasi telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI Pada Penitipan Kolektif dengan
memperhatikan ketentuan di bidang Pasar Modal dan ketentuan KSEI yang berlaku. Obligasi diterbitkan tanpa warkat kecuali
Sertifikat Jumbo yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang
Obligasi melalui Pemegang Rekening.
Obligasi ini memiliki jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender, 36 (tiga puluh enam) bulan dan 60 (enam puluh)
bulan dengan Bunga Obligasi yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak Tanggal Emisi pada Tanggal Pembayaran Bunga
Obligasi. Bunga Obligasi dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat terhitung sejak Tanggal Emisi dengan ketentuan 1
(satu) tahun sama dengan 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan sama dengan 30 (tiga puluh) hari. Obligasi
harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki
oleh Pemegang Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. Pelunasan Pokok Obligasi maupun pembayaran Bunga
Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui
Pemegang Rekening sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi.
Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI, Perusahaan Efek
atau Bank Kustodian berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek kepada Pemegang Obligasi. Konfirmasi tertulis
tersebut tidak dapat dialihkan atau diperdagangkan.
Hak kepemilikan Obligasi beralih dengan pemindahbukuan Obligasi dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya.
Perseroan, Wali Amanat dan Agen Pembayaran memperlakukan setiap Pemegang Obligasi sebagai Pemegang Obligasi
yang sah sebagaimana dibuktikan dalam Konfirmasi Tertulis dalam hubungannya untuk menerima pelunasan Pokok
Obligasi, pembayaran Bunga Obligasi dan hak-hak lainnya yang berhubungan dengan Obligasi.
Penarikan Obligasi dari Rekening Efek hanya dapat dilakukan dengan pemindahbukuan ke Rekening Efek lainnya. Penarikan
Obligasi ke luar dari Rekening Efek untuk dikonversikan menjadi sertifikat Obligasi tidak dapat dilakukan, kecuali apabila
terjadi pembatalan pendaftaran Obligasi dalam Penitipan Kolektif KSEI atas permintaan Perseroan dan Wali Amanat dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal dan keputusan RUPO.
2. NAMA OBLIGASI
3. JENIS OBLIGASI
Obligasi diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti
utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang
Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh Pemegang Rekening dan diadministrasikan oleh KSEI berdasarkan
Perjanjian Pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani Pemegang Obligasi dan Pemegang Rekening.
Seluruh nilai Pokok Obligasi yang akan dikeluarkan sebesar Rp1.000.000.000.000,- (satu triliun Rupiah) .
Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan pembelian kembali (buy back) sebagai pelunasan Obligasi
sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.
90
5. JANGKA WAKTU DAN JATUH TEMPO OBLIGASI
Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat dengan jangka waktu terlama 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi. Seri Obligasi yang
ditawarkan dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut:
Seri A : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah) dengan
tingkat bunga tetap sebesar 7,35% (tujuh koma tiga lima persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri A
adalah 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi Seri
A dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal 9 Juni 2018.
Seri B : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp583.000.000.000,- (lima ratus delapan puluh tiga miliar
Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,40% (delapan koma empat nol persen) per tahun. Jangka
waktu Obligasi Seri B adalah 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi
Seri B dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal 30 Mei 2020.
Seri C : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp217.000.000.000,- (dua ratus tujuh belas miliar Rupiah)
dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,90% (delapan koma sembilan nol persen) per tahun. Jangka waktu
Obligasi Seri C adalah 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi Seri C
dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal 30 Mei 2022.
Satuan Perdagangan Obligasi di Bursa Efek dilakukan dengan nilai sebesar Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) dan/atau
kelipatannya atau dengan nilai sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek dan/atau perjanjian tersendiri yang
ditandatangani oleh Perseroan dan Bursa Efek.
7. BUNGA OBLIGASI
Obligasi ini memberikan bunga dengan tingkat bunga tetap sebagai berikut:
Seri A : sebesar 7,35% (tujuh koma tiga lima persen) per tahun.
Seri B : sebesar 8,40% (delapan koma empat nol persen) per tahun.
Seri C : sebesar 8,90% (delapan koma sembilan nol persen) per tahun.
91
Tanggal Tanggal Tanggal
No Seri A Pembayaran No Seri B Pembayaran No Seri C Pembayaran
Bunga Obligasi Bunga Obligasi Bunga Obligasi
17. Bunga ke-17 30 Agustus 2021
18. Bunga ke-18 30 November 2021
19. Bunga ke-19 28 Februari 2022
20. Bunga ke-20 30 Mei 2022
8. JAMINAN OBLIGASI
a) Untuk menjamin kewajiban pembayaran dengan baik dan pada waktunya dari Perseroan atas Jumlah Yang Terutang,
Perseroan wajib menyerahkan jaminan fidusia berupa semua dan setiap hak dan wewenang atas tagihan dan/atau klaim
yang sekarang telah dimiliki dan/atau dikemudian hari akan dimiliki, diperoleh dan dapat dijalankan oleh Perseroan
terhadap pihak ketiga manapun juga berdasarkan perjanjian piutang pembiayaan konsumen dan/atau sewa guna usaha
dan/atau piutang lain yang timbul sehubungan dengan kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan yang tidak
menunggak pembayarannya melewati jangka waktu 90 (sembilan puluh) Hari Kalender terhitung setelah tanggal jatuh
tempo kewajiban pembayaran yang terakhir kepada Wali Amanat berdasarkan akta Pembebanan Jaminan Secara
Fidusia, dengan nilai Jaminan tidak kurang dari 60% (enam puluh) persen dari nilai jumlah Pokok Obligasi yang terutang.
b) Apabila Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan yang disebutkan dalam huruf (a) di atas, maka Perseroan
berkewajiban menyetor uang tunai dalam bentuk deposito berjangka atas nama Perseroan yang diterbitkan oleh Wali
Amanat dan oleh Wali Amanat akan diikat secara gadai, sehingga senantiasa nilai Jaminan pada setiap tanggal periode
laporan triwulan mencapai 60% (enam puluh persen) dari nilai Pokok Obligasi yang terutang, dengan ketentuan sebagai
berikut:
i. Jumlah deposito yang diserahkan tersebut sekurang-kurangnya sama dengan jumlah kekurangan nilai Jaminan
dimaksud, sehingga setelah penyerahan deposito dilakukan, maka nilai Jaminan Perseroan yang dijaminkan
ditambah dengan jumlah deposito di atas berjumlah sekurang-kurangnya 60% (enam puluh) persen dari nilai Pokok
Obligasi yang terutang. Penyerahan deposito tersebut wajib dilakukan oleh Perseroan selambat-lambatnya
1 (satu) Hari Kerja setelah Perseroan mengetahui tentang kekurangan nilai Jaminan dimaksud;
ii. Seluruh jumlah uang yang terdapat dalam bilyet deposito sebagaimana dimaksud di atas berada dalam penguasaan
Wali Amanat dan Wali Amanat berhak untuk membuat dan menandatangani dokumen apapun yang diperlukan
sehubungan dengan uang tersebut, termasuk namun tidak terbatas untuk mencairkan bilyet deposito guna membayar
Jumlah Yang Terutang dalam hal Perseroan melakukan kelalaian berdasarkan pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan;
iii. Bilamana suatu saat nilai tagihan piutang Perseroan yang dijaminkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 11
Perjanjian Perwaliamanatan mencapai jumlah 60% (enam puluh persen) atau lebih dari jumlah Pokok Obligasi yang
terutang, maka berdasarkan pemberitahuan tertulis dari Perseroan mengenai hal tersebut, Wali Amanat akan
mengembalikan bilyet deposito tersebut dan membatalkan akta gadai atas bilyet deposito yang telah dibuat oleh
Perseroan dengan Wali Amanat.Sepanjang dianggap perlu oleh Wali Amanat, Perseroan dengan ini berjanji dan
mengikat diri untuk menandatangani pengikatan jaminan secara gadai atas bilyet deposito tersebut; dan
iv. Apabila Perseroan telah memenuhi kembali nilai jaminan hingga mencapai 60% (enam puluh persen) sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11.1 Perjanjian Perwaliamanatan, maka bilyet deposito dapat ditarik kembali oleh Perseroan
pada hari yang sama pada saat diterimanya daftar jaminan.
c) Dalam hal peringkat Obligasi ini menjadi di bawah BBB+ maka Perseroan diwajibkan untuk menambah nilai Jaminan
sehingga menjadi tidak kurang dari 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang terutang berupa semua dan
setiap hak dan wewenang atas tagihan dan/atau klaim yang sekarang telah dimiliki dan/atau dikemudian hari akan dimiliki
sesuai dengan huruf (a) di atas dan/atau setoran uang tunai berupa bilyet deposito. Sepanjang dianggap perlu oleh Wali
Amanat, Perseroan dengan ini berjanji dan mengikat diri untuk menandatangani pengikatan jaminan secara fidusia
dan/atau gadai atas penambahan Jaminan tersebut yang harus dipenuhi dalam jangka waktu selambat-lambatnya 5 (lima)
Hari Kerja sejak tanggal dikeluarkannya hasil pemeringkatan oleh Perusahaan Pemeringkat yang disetujui oleh Wali
Amanat. Apabila hasil pemeringkatan kembali ke minimal BBB+, maka dalam waktu selambat-lambatnya dalam jangka
waktu 7 (tujuh) Hari Kerja sejak tanggal diterimanya surat permohonan tertulis dari Perseroan kepada Wali Amanat
dengan dilampiri salinan hasil pemeringkatan dari Perusahaan Pemeringkat yang disetujui oleh Wali Amanat, Perseroan
berhak mengubah nilai Jaminan sehingga nilai Jaminan menjadi seperti semula sebagaimana dimaksud dalam huruf (a)
di atas.
d) Perseroan berkewajiban untuk menyampaikan laporan Jaminan setiap triwulan (Maret, Juni, September, Desember)
dimana laporan jaminan pertama disampaikan selambat-lambatnya pada akhir bulan pertama sejak Tanggal Emisi. Untuk
selanjutnya laporan Jaminan disampaikan 15 (lima belas) Hari Kalender setelah tanggal akhir periode laporan tersebut,
laporan periode triwulan sekurang-kurangnya memuat:
i. Nama nasabah dari Perseroan;
ii. Jumlah piutang yang masih tersisa (outstanding); dan
92
iii. Jangka waktu dan tanggal jatuh tempo piutang.
Penyampaian laporan tersebut diatas ditandatangani oleh pihak yang berwenang mewakili Perseroan.
e) Selain Pembebanan Jaminan Secara Fidusia pada huruf (a) di atas, seluruh kekayaan Perseroan, baik barang bergerak
maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari kecuali harta kekayaan
Perseroan yang telah dijaminkan secara khusus kepada para krediturnya menjadi jaminan atas semua utang Perseroan
kepada semua krediturnya termasuk Pemegang Obligasi secara pari passu berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan,
sesuai pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
f) Sehubungan dengan Jaminan yang diberikan oleh Perseroan maka Wali Amanat berhak dan diberi kuasa untuk:
i. Menandatangani akta Pembebanan Jaminan Secara Fidusia atas piutang tersebut dan akta gadai sebagaimana
dimaksud dalam huruf (b) di atas atas nama Pemegang Obligasi dan atau dokumen-dokumen lain yang diperlukan
sehubungan dengan pengikatan Jaminan.
ii. Melaksanakan seluruh hak Pemegang Obligasi atas Jaminan berdasarkan akta penjaminan fidusia dan akta gadai
tersebut dan melakukan tindakan-tindakan lain yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan hak-hak Pemegang
Obligasi berdasarkan akta Pembebanan Jaminan Secara Fidusia atas piutang dan akta gadai tersebut.
iii. Melakukan penyimpanan atas setiap dan semua Dokumen Jaminan asli, sebagaimana dimaksud dalam pasal 11
Perjanjian Perwaliamanatan
iv. Untuk melaksanakan/mengeksekusi tiap-tiap Jaminan termasuk semua uang dan pendapatan dari Jaminan yang
diambil atau diterima berdasarkan atau berhubungan dengan akta Pembebanan Jaminan Secara Fidusia atas piutang
dan akta gadai deposito tersebut, untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan menjaga Jaminan untuk kepentingan
Pemegang Obligasi.
g) Pada Tanggal Emisi, Wali Amanat berkewajiban untuk mendaftarkan akta Pembebanan Jaminan Secara Fidusia atas
piutang melalui notaris di Kantor Pendaftaran Fidusia dan notaris memberikan fotokopi bukti pendaftaran dari Kantor
Pendaftaran Fidusia kepada Perseroan dan Wali Amanat segera setelah diperolehnya bukti pendaftaran tersebut.
h) Semua pembayaran yang diterima oleh Wali Amanat sebagai akibat dari eksekusi Jaminan, setelah dikurangi biaya-biaya
untuk penagihannya, akan dipergunakan untuk pembayaran Jumlah Yang Terutang, dengan ketentuan urutan
peruntukkan pembayaran Jumlah Yang Terutang adalah sebagai berikut:
i) pembayaran Bunga Obligasi;
ii) pembayaran Pokok Obligasi;
iii) pembayaran denda (jika ada); dan
iv) sisa hasil eksekusi objek jaminan fidusia itu jika ada akan dikembalikan oleh Wali Amanat kepada Perseroan.
i) Apabila Perseroan dinyatakan lalai berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dengan mana seluruh kewajiban Perseroan
berdasarkan Obligasi menjadi jatuh tempo, maka Perseroan wajib untuk saat ini dan pada waktunya nanti memberikan
kuasa kepada Wali Amanat untuk kepentingan Pemegang Obligasi mengeksekusi Jaminan dengan cara menjual,
mengalihkan atau cara lain memindahkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan
ketentuan apabila akan dilakukan dengan penjualan secara dibawah tangan, maka penjualan tersebut harus didahului
dengan kesepakatan antara Wali Amanat dan Perseroan, apabila kesepakatan tidak tercapai dalam jangka waktu 30 (tiga
puluh) Hari Kalender terhitung sejak tanggal keputusan RUPO yang memutuskan dilakukannya eksekusi atas Jaminan
tersebut, maka Wali Amanat akan melakukan eksekusi Jaminan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
j) Apabila terdapat piutang yang dijaminkan (Jaminan) sebagai tersebut dalam Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan sudah
lunas dan/atau menjadi Piutang Tidak Lancar, maka Perseroan berkewajiban mengganti dengan Piutang Lancar baru.
k) Wali Amanat berkewajiban untuk melakukan pendaftaran kepada Kantor Pendaftaran Fidusia termasuk untuk tiap-tiap
perubahan objek jaminan fidusia setiap 1 (satu) tahun sekali atau periode lain jika dianggap perlu oleh Wali Amanat.
l) Seluruh biaya penyelenggaraan dan penatalaksanaan Jaminan sebagaimana tersebut diatas, menjadi beban dan harus
dibayar oleh Perseroan.
m) Perseroan menjamin Wali Amanat bahwa Jaminan yang diberikan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) diatas:
i. Benar merupakan piutang Perseroan;
ii. Tidak terikat sebagai jaminan utang dengan pihak lain;
iii. Tidak dalam sengketa; dan
iv. Tidak akan dipindahtangankan, dialihkan, dan atau dibebankan dengan demikian baik sekarang maupun nanti pada
waktunya dan Wali Amanat tidak akan mendapat tuntutan dan gugatan dari pihak lain yang turut mempunyai hak atas
Jaminan tersebut.
n) Kuasa yang tersebut dalam huruf (e) diatas merupakan bagian yang penting dan merupakan syarat mutlak yang tidak
terpisahkan dengan Perjanjian Perwaliamanatan, yang tanpa kuasa-kuasa tersebut Perjanjian Perwaliamanatan tidak
akan dibuat dan karenanya kuasa-kuasa tersebut tidak dapat berakhir karena sebab apapun, termasuk karena sebab-
sebab yang diatur dalam Pasal 1813, 1814, 1815 dan 1816 Kitab Undang-undang Hukum Perdata Republik Indonesia.
o) Untuk mengadministrasi dan melaksanakan segala hal yang berkaitan dengan Jaminan sebagaimana dimaksud dalam
pasal ini, maka Wali Amanat berkewajiban:
i. Mempergunakan hasil eksekusi Jaminan yang diperoleh Wali Amanat dari Perseroan untuk melunasi kewajiban
Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui KSEI.
ii. Meminta laporan status Jaminan kepada Perseroan setiap saat jika dipandang perlu.
93
iii. Wali Amanat dengan kesepakatan bersama Perseroan berhak menunjuk Notaris untuk membantu Wali Amanat dalam
melakukan pendaftaran Jaminan pada instansi yang berwenang. Wali Amanat akan tetap bertanggung jawab
terhadap segala pelaksanaan pendaftaran yang dilakukan oleh Notaris yang ditunjuknya.
iv. Setelah Wali Amanat memutuskan telah terjadi suatu kejadian kelalaian, menjalankan tindakan-tindakan yang sah
menurut hukum untuk melakukan penagihan, sekaligus melaksanakan semua hak-hak untuk dan atas nama
Pemegang Obligasi atas Jaminan berdasarkan Perjanjian Perwaliamantan dan dokumen-dokumen perjanjian
sehubungan dengan Jaminan.
p) Dalam hal terjadi pelunasan atas Jumlah Yang Terutang, Wali Amanat berkewajiban untuk menerbitkan surat pelepasan
Jaminan, dan mengembalikan kepada Perseroan seluruh Dokumen Jaminan yang diberikan Perseroan dalam rangka
penerbitan Obligasi. Pengembalian Dokumen Jaminan harus telah diselesaikan oleh Wali Amanat dalam waktu 14 (empat
belas) Hari Kerja setelah terjadinya pelunasan jumlah yang terutang.
Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan
penggunaan dana hasil Emisi Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana Penawaran Umum Obligasi
sebagaimana dirinci dalam Prospektus ini.
Sesuai dengan pasal 6 Perjanjian Perwaliamanatan, ditentukan bahwa terdapat pembatasan-pembatasan dan kewajiban-
kewajiban terhadap Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi sebagai berikut:
Sebelum dilunasinya semua Jumlah yang Terutang yang harus dibayar oleh Perseroan berkenaan dengan Obligasi,
Perseroan berjanji dan mengikatkan diri bahwa:
a. Tanpa izin tertulis dari Wali Amanat (pemberian izin tertulis tersebut tunduk pada ketentuan sebagai berikut: (i) Izin
tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang jelas dan wajar, dan (ii) Wali Amanat wajib memberikan tanggapan atas
permohonan izin tersebut dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja setelah permohonan izin dan dokumen pendukungnya
tersebut diterima secara lengkap oleh Wali Amanat.
Apabila Wali Amanat telah menerima permohonan izin dan dokumen pendukung dari Perseroan dan berpendapat masih
diperlukan dokumen pendukung lainnya dari Perseroan, maka selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kerja
setelah penerimaan dokumen pendukung tersebut, Wali Amanat dapat meminta kembali kekurangan dokumen
pendukung yang diperlukan tersebut dari Perseroan. Apabila dalam 7 (tujuh) Hari Kerja Wali Amanat tidak meminta
dokumen demikian, maka dokumen dianggap telah lengkap. Apabila dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja sejak
diterimanya kelengkapan dokumen terakhir Perseroan tidak menerima tanggapan apapun dari Wali Amanat, maka Wali
Amanat dianggap telah memberikan izinnya. Perseroan tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
(i) Melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan atau pembubaran atau memberikan persetujuan
kepada Anak Perusahaan untuk melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan, pembubaran
atau memberikan persetujuan kepada Entitas Anak (jika ada) untuk melakukan penggabungan atau peleburan
atau pengambialihan atau pembubaran, kecuali penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan yang
dilakukan dengan atau pada PT Summit Oto Finance dan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan
yang dilakukan dengan atau pada perusahaan lain yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak
negatif yang material terhadap jalannya usaha Perseroan atau perusahaan hasil penggabungan atau peleburan,
serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan atau perusahaan hasil penggabungan atau peleburan, dalam
melakukan pembayaran jumlah Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi dengan tetap memperhatikan ketentuan
butir b.(xiii) di bawah ini.
(ii) Memperoleh pinjaman baru atau memberikan persetujuan kepada Entitas Anak (jika ada) untuk memperoleh
pinjaman baru yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan utang yang timbul berdasarkan Obligasi
namun dengan tetap memperhatikan ketentuan butir a.(iii) di bawah ini (yang memperbolehkan diberikannya
jaminan untuk pinjaman yang dikecualikan di bawah ini), kecuali:
1) Pinjaman untuk pembiayaan kegiatan usaha Perseroan atau Entitas Anak;
2) Pinjaman untuk refinancing utang yang telah ada, dengan syarat kedudukan utang baru tersebut tidak lebih
tinggi dari utang yang dibiayai kembali;
3) Pinjaman yang telah diperoleh sebelumnya oleh perusahaan yang diambil alih, digabung atau dilebur oleh
Perseroan atau Enttias Anak sebagai akibat penggabungan atau pengambilalihan atau peleburan yang
memenuhi syarat butir a.(i) dengan memperhatikan pemebuhan rasio keuangan sebagaimana disebut dalam
butir b.(xiii).
(iii) Menjaminkan dan/atau membebani atau memberikan izin untuk menjaminkan dan/atau membebani dengan cara
apapun aktiva termasuk hak atas pendapatan Perseroan, baik yang ada sekarang maupun yang akan diperoleh
di masa yang akan datang kecuali:
94
1) Jaminan yang akan diberikan kepada Wali Amanat yang berupa fidusia atas tagihan lancar Perseroan senilai
sekurang-kurangnya 60% (enam puluh persen) dari Pokok Obligasi yang terutang dari waktu ke waktu
dan/atau gadai atas deposito sesuai dengan pasal 11.2 Perjanjian Perwaliamanatan.
2) Jaminan sehubungan dengan pinjaman yang diperbolehkan sesuai dengan huruf a (ii) di atas.
(iv) Memberi pinjaman kepada pihak manapun atau mengizinkan Entitas Anak (jika ada) memberikan pinjaman
kepada pihak manapun kecuali:
1) pinjaman yang telah ada sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan;
2) pinjaman yang diberikan dalam rangka menjalankan kegiatan usaha Perseroan atau Entitas Anak yang
ditentukan berdasarkan anggaran dasar;
3) pinjaman kepada pegawai untuk program kesejahteraan pegawai Perseroan dan pegawai Entitas Anak (jika
ada) dengan ketentuan tidak melebihi batas-batas yang wajar dan sesuai dengan peraturan Perseroan atau
Entitas Anak;
(v) Mengubah bidang usaha Perseroan sesuai dengan Anggaran Dasar dan/atau memberikan izin atau persetujuan
kepada Entitas Anak (jika ada) untuk melakukan perubahan bidang usaha, terkecuali dalam kaitannya dengan
perubahan undang-undang atau peraturan perundang-undangan.
(vi) Mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan.
(vii) Mengadakan segala bentuk kerjasama, bagi hasil atau perjanjian serupa lainnya diluar kegiatan usaha Perseroan
sehari-hari, atau mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian serupa lainnya yang mengakibatkan
kegiatan/operasi Perseroan diatur oleh pihak lain.
(i) Menyetorkan dana (in good funds) yang diperlukan untuk pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga
Obligasi yang jatuh tempo kepada Agen Pembayaran yang didasarkan pada keterangan Agen Pembayaran
mengenai Jumlah Yang Terutang, paling lambat 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi
dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan apabila diminta oleh Wali Amanat, menyerahkan kepada Wali
Amanat foto kopi bukti penyetoran tersebut pada hari yang sama. Apabila lewat jatuh tempo Tanggal Pelunasan
Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, dana yang diperlukan untuk pelunasan dan/atau
pembayaran tidak tersedia karena tidak disetorkan oleh Perseroan, maka Perseroan harus membayar denda atas
kelalaian tersebut sebesar 1% (satu persen) per tahun, di atas tingkat Bunga tetap Obligasi yang tertinggi yang
terutang yang dihitung atas bunga dan pokok yang tertunggak. Jumlah denda tersebut dihitung harian dengan
ketentuan bahwa satu bulan adalah 30 (tiga puluh) hari dan satu tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari
sampai dengan jumlah dana dan denda yang harus dibayar (terutang) tersebut diatas dibayar lunas. Denda yang
dibayarkan oleh Perseroan merupakan hak Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi
yang dimilikinya yang mengalami keterlambatan pembayaran sesuai dengan ketentuan Perjanjian Agen
Pembayaran.
(ii) Menjalankan usaha dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(iii) Memelihara secara konsisten sistem pembukuan, pengawasan internal dan pencatatan akuntansi berdasarkan
Pedoman Standar Akuntansi serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(iv) Melakukan pemeringkatan ulang setiap tahunnya oleh Perusahaan Pemeringkat dengan memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menyampaikan fotokopi hasil rating Obligasi tersebut kepada
Wali Amanat selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah hasil pemeringkatan tersebut diperoleh Perseroan.
(v) Memberitahukan dengan segera kepada Wali Amanat secara tertulis setelah menyadari terjadinya kelalaian seperti
tersebut dalam pasal 10 Perjanjian Perwaliamanatan atau apabila ada kejadian atau perkembangan penting yang
berpengaruh negatif terhadap kinerja dan kemampuan Perseroan dalam melunasi Pokok Obligasi dan/atau Bunga
Obligasi.
(vi) Membayar semua kewajiban pajak, retribusi dan kewajiban Perseroan lainnya kepada Pemerintah Republik
Indonesia.
(vii) Memelihara aktiva tetap dengan baik dan mengasuransikannya dengan syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku
umum bagi perusahaan yang bidang usahanya sama dengan bidang usaha Perseroan kepada perusahaan asuransi
yang secara umum dikenal.
(viii) Mempertahankan dan menjaga Perseroan dan Entitas Anak (jika ada) sebagai perseroan terbatas serta
mempertahankan izin-izin dan/atau persetujuan-persetujuan yang dimiliki Perseroan dan/atau Entitas Anak.
(ix) Menyerahkan kepada Wali Amanat laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dan laporan keuangan 3 (tiga)
bulanan yang selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal yang dipersyaratkan di Bursa Efek atau
otoritas Pasar Modal lainnya.
(x) Memberitahukan secara tertulis dan menyerahkan kepada Wali Amanat fotokopi dari salinan akta yang terkait
dengan perubahan anggaran dasar, susunan direksi dan dewan komisaris, pembagian dividen maupun keputusan-
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) khusus untuk pembagian dividen Perseroan beserta bukti-bukti
persetujuan, laporan dari dan/atau pemberitahuan dari dan/atau kepada instansi yang terkait (jika ada).
95
(xi) Mengizinkan Wali Amanat untuk sewaktu-waktu selama jam kerja melakukan kunjungan langsung ke Perseroan
dengan memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Kerja sebelumnya dan
Perseroan wajib memberi keterangan dan data yang diminta oleh Wali Amanat sesuai dengan tugas dan fungsi Wali
Amanat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(xii) Menyampaikan kepada Wali Amanat salinan dari laporan, termasuk laporan yang berkaitan dengan keterbukaan
informasi sesuai dengan ketentuan UUPM yang disampaikan kepada BAPEPAM dan LK, Bursa Efek dan KSEI
dalam waktu selambat lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah laporan tersebut diserahkan kepada pihak-pihak
tersebut di atas. Dalam hal Wali Amanat memandang perlu, Perseroan wajib menyampaikan kepada Wali Amanat
dokumen tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut di atas (bila ada) selambat-lambatnya 5 (lima) Hari
Kerja setelah tanggal diperolehnya dokumen tersebut oleh Perseroan.
(xiii) Menjaga rasio keuangan konsolidasi dan memelihara pada setiap saat keadaan keuangan Perseroan sebagaimana
tercantum dalam laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku dan diserahkan kepada Wali Amanat berada dalam kondisi:
debt to equity ratio, yaitu perbandingan antara jumlah Pinjaman dengan ekuitas tidak lebih dari 10 : 1 (sepuluh
berbanding satu);
(xiv) Memenuhi semua ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
(xv) Memberikan dan mempertahankan Jaminan kepada Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam ketentuan
pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan.
(xvi) Memberikan data, keterangan dan penjelasan yang sewaktu-waktu diminta oleh Wali Amanat sehubungan dengan
pelaksanaan tugas Perseroan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan.
(xvii) Menambah Jaminan menjadi sekurang-kurangnya 100% (seratus persen) dari Pokok Obligasi yang terutang apabila
hasil pemeringkatan Obligasi oleh perusahaan pemeringkat yang terdaftar di OJK menjadi kurang dari BBB+ (triple
B plus)
(xviii) Menerbitkan dan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi kepada KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi
termasuk pembaharuannya (apabila ada) dan menyampaikan fotokopi Sertifikat Jumbo Obligasi kepada Wali
Amanat.
(xix) Menjaga kepemilikan saham Sumitomo Corporation secara langsung maupun tidak langsung di Perseroan agar
tidak kurang dari 49,9% (empat puluh sembilan koma sembilan persen).
a. Menerima pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan melalui
Agen Pembayaran pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang
bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis
pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi.
b. Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam
Daftar Pemegang Rekening 4 (empat) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan
lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku.
c. Apabila lewat jatuh tempo Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi,
Perseroan harus membayar denda 1% (satu persen) di atas tingkat bunga Obligasi dari masing-masing seri Obligasi
yang bersangkutan dari jumlah dana yang terlambat dibayar, yang dihitung secara harian sejak keterlambatan
sampai dengan dibayar lunas suatu kewajiban yang harus dibayar berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan. Denda
tersebut dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari
Kalender dan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender, sampai dengan pelunasan efektif
jumlah denda tersebut diatas. Denda yang dibayarkan oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi
akan dibayarkan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya
sesuai dengan ketentuan Perjanjian Agen Pembayaran.
d. Pemegang Obligasi baik sendiri maupun secara bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua
puluh persen) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau
Afiliasinya, mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat untuk diselenggarakan RUPO dengan melampirkan
asli KTUR. Permintaan tertulis dimaksud harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya
KTUR tersebut, Obligasi yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali
Amanat akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan
oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat.
e. Hak suara Pemegang Obligasi diatur bahwa setiap Pemegang Obligasi senilai Rp1 (satu Rupiah) berhak
mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai
hak untuk mengeluarkan suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya.
96
12. KELALAIAN PERSEROAN
Kejadian kelalaian dan akibat hukum diatur dalam pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan sebagai berikut:
a. Kelalaian atau cidera janji adalah salah satu atau lebih dari kejadian-kejadian atau hal-hal tersebut di bawah ini:
(i) Apabila Perseroan lalai membayar Pokok Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Bunga
Obligasi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Perjanjian
Perwaliamanatan;
(ii) Apabila izin dan persetujuan lainnya dari pemerintah yang dimiliki Perseroan dibatalkan atau dinyatakan tidak sah,
atau Perseroan tidak mendapat izin atau persetujuan yang disyaratkan oleh ketentuan hukum yang berlaku, yang
mengakibatkan Perseroan tidak dapat lagi melanjutkan kegiatan usahanya;
(iii) Apabila pihak yang berwenang secara hukum menyita atau mengambil alih dengan cara apapun termasuk
melakukan nasionalisasi, semua atau sebagian harta benda Perseroan atau telah mengambil tindakan yang
menghalangi Perseroan untuk menjalankan sebagian atau seluruh usahanya sehingga mempengaruhi secara
material kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban dalam Dokumen Penawaran Umum;
(iv) Apabila Perseroan lalai melaksanakan dan/atau tidak mentaati dan/atau melanggar salah satu atau lebih ketentuan
dalam Dokumen Penawaran Umum yang secara material berakibat negatif terhadap kemampuan Perseroan untuk
memenuhi kewajibannya berdasarkan Dokumen Penawaran Umum;
(v) Apabila pernyataan dan jaminan Perseroan tentang keadaan/status Perseroan dan keuangan Perseroan dan
pengelolaan usaha Perseroan secara material tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak benar adanya, kecuali
ketidakbenaran tersebut disebabkan oleh ketidaksengajaan dan tidak didasarkan atas itikad buruk dari Perseroan;
(vi) Apabila terjadi atau sedang berlangsung keadaan yang merupakan keadaan cidera janji (event of default) pada
salah satu perjanjian utang, hipotik, hak tanggungan, atau perjanjian atau dokumen lain yang dibuat Perseroan
dan/atau Entitas Anak atau Pinjaman oleh Perseroan dan/atau Entitas Anak baik yang ada sekarang maupun yang
akan ada di kemudian hari sepanjang jumlah yang dilalaikan pembayarannya tersebut lebih dari 30% (tiga puluh
persen) dari ekuitas yang dikelola Perseroan;
(vii) Apabila Perseroan dibubarkan karena sebab apapun atau Perseroan dinyatakan dalam keadaan pailit atau adanya
putusan penundaan kewajiban pembayaran utang oleh badan peradilan yang berwenang;
(viii) Apabila Perseroan tidak menandatangani Addendum Perjanjian Perwaliamanatan dalam jangka waktu
sebagaimana dimaksud dalam pasal 15.6.2 Perjanjian Perwaliamanatan.
b. Dalam hal terjadi salah satu keadaan atau kelalaian sebagaimana dimaksud dalam :
(i) Angka a. (i) di atas dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus selama 14 (empat belas) Hari
Kerja, setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat, tanpa dihilangkannya keadaan tersebut atau tanpa
adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali
Amanat;
(ii) Angka 1.(ii) sampai dengan angka 1.(vi) di atas dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus
dalam waktu yang ditentukan oleh Wali Amanat yang tercantum dalam teguran tertulis dari Wali Amanat paling lama
90 (sembilan puluh) Hari Kalender sejak surat teguran dari Wali Amanat mengenai kelalaian tersebut, tanpa adanya
upaya perbaikan yang mulai dilakukan oleh Perseroan atau tanpa dihilangkannya keadaan tersebut;
maka Wali Amanat wajib memberitahukan kejadian tersebut kepada Pemegang Obligasi melalui 2 (dua) surat kabar
harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional atas biaya Perseroan dan Wali Amanat atas pertimbangannya
sendiri berhak memanggil RUPO menurut ketentuan dan tata cara yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
Dalam RUPO tersebut Wali Amanat akan meminta penjelasan dari Perseroan sehubungan dengan kelalaian tersebut.
Apabila RUPO tidak dapat menerima penjelasan dan alasan-alasan Perseroan, maka apabila diperlukan akan
dilaksanakan RUPO berikutnya untuk membahas langkah-langkah yang harus diambil terhadap Perseroan sehubungan
dengan Obligasi. Jika RUPO berikutnya tersebut memutuskan agar Wali Amanat melakukan penagihan kepada
Perseroan, maka Obligasi sesuai dengan keputusan RUPO menjadi jatuh tempo dapat dituntut pembayarannya dengan
segera dan sekaligus. Wali Amanat dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPO itu harus melakukan
penagihan kepada Perseroan. Dalam keadaan tersebut di atas Perseroan dan/atau Entitas Anak dan/atau Afiliasinya
dilarang untuk membeli kembali atau membeli Obligasinya.
c. Apabila Perseroan dinyatakan dalam keadaan penundaan kewajiban pembayaran utang oleh badan peradilan yang
berwenang, maka Wali Amanat berhak memanggil RUPO dan mengambil keputusan yang dianggap menguntungkan bagi
Pemegang Obligasi dan untuk itu Wali Amanat dibebaskan dari segala tindakan dan tuntutan oleh Pemegang Obligasi;
d. Apabila Perseroan dibubarkan karena sebab apapun atau dinyatakan pailit, maka Wali Amanat berhak bertindak mewakili
kepentingan Pemegang Obligasi dan mengambil keputusan yang dianggap menguntungkan bagi Pemegang Obligasi dan
untuk itu Wali Amanat dibebaskan dari segala tindakan dan tuntutan oleh Pemegang Obligasi;
e. Perseroan berkewajiban untuk membayar ganti rugi kepada Wali Amanat dan/atau membebaskan Wali Amanat dari setiap
dan semua gugatan, kerugian, biaya, tanggungan dan ongkos lain apapun yang diderita oleh Wali Amanat termasuk biaya
konsultan hukum yang disetujui oleh Perseroan sehubungan dengan kewajiban-kewajiban Perseroan berdasarkan
Dokumen Penawaran Umum kecuali yang diakibatkan oleh kelalaian Wali Amanat.
97
13. SANKSI
Apabila Perseroan tidak memenuhi kewajiban dalam pasal 7.2.2 Perjanjian Perwaliamanatan maka Perseroan dapat
dikenakan sanksi sesuai dengan Perjanjian Perwalimanatan antara lain apabila Perseroan lalai/belum menyerahkan dana
secukupnya untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi setelah lewat Tanggal Pembayaran
Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, maka Perseroan wajib membayar denda. Pemegang Obligasi
berhak untuk menerima pembayaran denda atas keterlambatan pelunasan Pokok Obligasi atau pembayaran Bunga Obligasi
sebesar 1% (satu persen) per tahun di atas Bunga yang berlaku atas jumlah yang terutang sesuai ketentuan Perjanjian
Perwaliamanatan.
Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali Obligasi maka berlaku ketentuan sebagai berikut:
1. Pembelian kembali Obligasi ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga
pasar.
2. Pelaksanaan pembelian kembali Obligasi dilakukan melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek.
3. Pembelian kembali Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan.
4. Pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan tidak dapat
memenuhi ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
5. Pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila Perseroan melakukan kelalaian (wanprestasi)
sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali telah memperoleh persetujuan RUPO.
6. Pembelian kembali Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan kepada Pihak yang tidak terafiliasi dengan
Perseroan.
7. Rencana pembelian kembali Obligasi wajib dilaporkan kepada OJK oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja
sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar.
8. Pembelian kembali Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi.
Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) hari sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai.
9. Rencana pembelian kembali Obligasi sebagaimana dimaksud dalam butir 7) dan pengumuman sebagaimana
dimaksud dalam butir 8) paling sedikit memuat informasi tentang:
a. periode penawaran pembelian kembali;
b. jumlah dana maksimal yang akan digunakan untuk pembelian kembali;
c. kisaran jumlah Obligasi yang akan dibeli kembali;
d. harga atau kisaran harga yang ditawarkan untuk pembelian kembali Obligasi;
e. tata cara penyelesaian transaksi;
f. persyaratan bagi Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual;
g. tata cara penyampaian penawaran jual oleh Pemegang Obligasi;
h. tata cara pembelian kembali Obligasi; dan
i. hubungan Afiliasi antara Perseroan dan Pemegang Obligasi
10. Perseroan wajib melakukan penjatahan secara proporsional sebanding dengan partisipasi setiap Pemegang Obligasi
yang melakukan penjualan Obligasi apabila jumlah Obligasi yang ditawarkan untuk dijual oleh Pemegang Obligasi,
melebihi jumlah Obligasi yang dapat dibeli kembali;
11. Perseroan wajib menjaga kerahasiaan atas semua informasi mengenai penawaran jual yang telah disampaikan oleh
Pemegang Obligasi;
12. Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali Obligasi tanpa melakukan pengumuman sebagaimana dimaksud
dalam butir 9) dengan ketentuan:
a. Jumlah pembelian kembali tidak lebih dari 5% (lima perseratus) dari jumlah Obligasi untuk masing-masing jenis
Obligasi yang beredar dalam periode satu tahun setelah Tanggal Penjatahan;
b. Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan; dan
c. Obligasi yang dibeli kembali hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali.
dan wajib dilaporkan kepada OJK paling lambat akhir Hari Kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya pembelian kembali
Obligasi.
13. Perseroan wajib melaporkan kepada OJK dan Wali Amanat serta mengumumkan kepada publik dalam waktu paling
lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah dilakukannya pembelian kembali Obligasi, informasi yang meliputi antara lain:
a. jumlah Obligasi yang telah dibeli;
b. rincian jumlah Obligasi yang telah dibeli kembali untuk pelunasan atau disimpan untuk dijual kembali;
c. harga pembelian kembali yang telah terjadi; dan
d. jumlah dana yang digunakan untuk pembelian kembali Obligasi.
14. Dalam hal terdapat lebih dari satu Obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan, maka pembelian kembali Obligasi
dilakukan dengan mendahulukan Obligasi yang tidak dijamin.
98
15. Dalam hal terdapat lebih dari satu Obligasi yang tidak dijamin, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan
aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali tersebut.
16. Dalam hal terdapat jaminan atas seluruh Obligasi, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek
kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali Obligasi tersebut; dan
17. Pembelian kembali Obligasi oleh Perseroan mengakibatkan:
a. hapusnya segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak suara, dan
hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali jika dimaksudkan untuk pelunasan;
atau
b. pemberhentian sementara segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO,
hak suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali, jika dimaksudkan
untuk disimpan untuk dijual kembali.
Untuk penyelenggaraan RUPO, kuorum yang disyaratkan, hak suara dan pengambilan keputusan, berlaku ketentuan-
ketentuan di bawah ini tanpa mengurangi ketentuan dalam peraturan Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta peraturan Bursa Efek.
99
d. Panggilan harus dengan tegas memuat rencana RUPO dan mengungkapkan informasi antara lain:
1) tanggal, tempat, dan waktu penyelenggaraan RUPO
2) agenda RUPO
3) pihak yang mengajukan usulan RUPO
4) Pemegang Obligasi yang berhak hadir dan memiliki hak suara dalam RUPO; dan
5) kuorum yang diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengambilan keputusan RUPO.
e. RUPO kedua atau ketiga diselenggarakan paling cepat 14 (empat belas) Hari Kalender dan paling lambat
21 (dua puluh satu) Hari Kalender dari RUPO sebelumnya.
6. Tata Cara RUPO:
a. Pemegang Obligasi, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPO dan
menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah Obligasi yang dimilikinya.
b. Pemegang Obligasi yang berhak hadir dalam RUPO adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam
Daftar Pemegang Rekening pada 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO yang diterbitkan
oleh KSEI.
c. Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO wajib menyerahkan asli KTUR kepada Wali Amanat.
d. Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat
dialihkan/dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan
tanggal berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah
memperoleh persetujuan dari Wali Amanat, transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal
tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPO.
e. Setiap Obligasi sebesar Rp 1,- (satu Rupiah) berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, dengan
demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai hak untuk mengeluarkan suara sejumlah Obligasi
yang dimilikinya.
f. Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditanda tangani dengan menyebutkan nomor KTUR, kecuali Wali Amanat
memutuskan lain.
g. Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya tidak memiliki hak suara dan tidak diperhitungkan
dalam kuorum kehadiran.
h. Sebelum pelaksanaan RUPO:
• Perseroan berkewajiban untuk menyerahkan daftar Pemegang Obligasi dari Afiliasinya kepada Wali Amanat.
• Perseroan berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan jumlah Obligasi yang dimiliki
oleh Perseroan dan Afiliasinya.
• Pemegang Obligasi atau kuasa Pemegang Obligasi yang hadir dalam RUPO berkewajiban untuk membuat
surat pernyataan yang menyatakan mengenai apakah Pemegang Obligasi memiliki atau tidak memiliki
hubungan Afiliasi dengan Perseroan.
i. RUPO dapat diselenggarakan di tempat Perseroan atau tempat lain yang disepakati antara Perseroan dan Wali
Amanat.
j. RUPO dipimpin oleh Wali Amanat.
k. Wali Amanat wajib mempersiapkan acara RUPO termasuk materi RUPO dan menunjuk Notaris untuk membuat
berita acara RUPO.
l. Dalam hal penggantian Wali Amanat diminta oleh Perseroan atau Pemegang Obligasi, maka RUPO dipimpin
oleh Perseroan atau wakil Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut. Perseroan atau
Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut diwajibkan untuk mempersiapkan acara RUPO
dan materi RUPO serta menunjuk Notaris untuk membuat berita acara RUPO.
7. Dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 10.6).g) Perjanjian Perwaliamanatan, kuorum dan pengambilan
keputusan:
a. Dalam hal RUPO bertujuan untuk memutuskan mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10.1) Perjanjian Perwaliamanatan diatur sebagai berikut:
1) Apabila RUPO dimintakan oleh Perseroan maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah
Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila
disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
b) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai, maka wajib
diadakan RUPO yang kedua.
c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit
3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari
jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
d) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai, maka wajib
diadakan RUPO yang ketiga.
100
e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit
3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah
Obligasi yang hadir dalam RUPO.
2) Apabila RUPO dimintakan oleh Pemegang Obligasi atau Wali Amanat maka wajib diselenggarakan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah
Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila
disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
b) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai, maka wajib
diadakan RUPO yang kedua.
c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit
2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah
Obligasi yang hadir dalam RUPO.
d) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai, maka wajib
diadakan RUPO yang ketiga.
e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit
2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah
Obligasi yang hadir dalam RUPO.
3) Apabila RUPO dimintakan oleh OJK maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah
Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila
disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
b) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai, maka wajib
diadakan RUPO yang kedua.
c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit
1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah
Obligasi yang hadir dalam RUPO.
d) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai, maka wajib
diadakan RUPO yang ketiga.
e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit
1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah
Obligasi yang hadir dalam RUPO.
b. RUPO yang diadakan untuk tujuan selain perubahan Perjanjian Perwaliamanatan, dapat diselenggarakan
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi
yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui
paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.
2) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka (1) tidak tercapai, maka wajib diadakan
RUPO kedua.
3) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4
(tiga per empat) bagian dari jumlah obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan
yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang
hadir dalam RUPO.
4) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka (3) tidak tercapai, maka wajib diadakan
RUPO yang ketiga.
5) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4
(tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan
yang sah dan mengikat berdasarkan keputusan suara terbanyak.
8. Biaya-biaya penyelenggaraan RUPO menjadi beban Perseroan dan wajib dibayarkan kepada Wali Amanat paling
lambat 7 (tujuh) Hari Kerja setelah permintaan biaya tersebut diterima Perseroan dari Wali Amanat, yang ditetapkan
dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
9. Penyelenggaraan RUPO wajib dibuatkan berita acara secara notariil.
101
10. Keputusan RUPO mengikat bagi semua Pemegang Obligasi, Perseroan dan Wali Amanat, karenanya Perseroan,
Wali Amanat, dan Pemegang Obligasi wajib memenuhi keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPO. Keputusan
RUPO mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian-perjanjian lain sehubungan dengan
Obligasi, baru berlaku efektif sejak tanggal ditandatanganinya perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau
perjanjian-perjanjian lainnya sehubungan dengan Obligasi.
11. Wali Amanat wajib mengumumkan hasil RUPO dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
berperedaran nasional, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengumuman hasil RUPO tersebut wajib ditanggung oleh
Perseroan.
12. Apabila RUPO yang diselenggarakan memutuskan untuk mengadakan perubahan atas Perjanjian Perwaliamanatan
dan/atau perjanjian lainnya antara lain sehubungan dengan perubahan nilai Pokok Obligasi, perubahan tingkat Bunga
Obligasi, perubahan tata cara pembayaran Bunga Obligasi, dan perubahan jangka waktu Obligasi dan Perseroan
menolak untuk menandatangani perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya sehubungan
dengan hal tersebut maka dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak keputusan RUPO
atau tanggal lain yang diputuskan RUPO (jika RUPO memutuskan suatu tanggal tertentu untuk penandatangan
perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya tersebut) maka Wali Amanat berhak langsung
untuk melakukan penagihan Jumlah Terutang kepada Perseroan tanpa terlebih dahulu menyelenggarakan RUPO.
13. Peraturan-peraturan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan serta tata cara dalam RUPO dapat dibuat dan bila perlu
kemudian disempurnakan atau diubah oleh Perseroan dan Wali Amanat dengan mengindahkan Peraturan Pasar
Modal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia serta peraturan Bursa Efek.
14. Apabila ketentuan-ketentuan mengenai RUPO ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal, maka peraturan perundang-undangan tersebut yang berlaku.
Pihak-pihak yang terlibat dalam Perjanjian Perwaliamanatan tersebut adalah Perseroan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
sebagai Wali Amanat.
17. PEMBERITAHUAN
Semua pemberitahuan dari satu pihak kepada pihak lain dalam Perjanjian Perwaliamanatan dianggap telah dilakukan dengan
sah dan sebagaimana mestinya apabila disampaikan kepada alamat tersebut di bawah ini secara tertulis, ditandatangani
serta disampaikan dengan pos tercatat atau disampaikan langsung dengan memperoleh tanda terima atau dengan faksimili
yang sudah dikonfirmasikan:
102
XIV. KETERANGAN MENGENAI PEMERINGKATAN OBLIGASI
1. HASIL PEMERINGKATAN
Berdasarkan Peraturan OJK No.7/POJK.04/2017 dan Peraturan No. IX.C.11, Perseroan telah melakukan pemeringkatan
yang dilaksanakan oleh Pefindo.
Berdasarkan surat dari Pefindo No.RC-174/PEF-DIR/III/2017 tanggal 10 Maret 2017, hasil pemeringkatan atas Obligasi I Oto
Multiartha Tahun 2017 adalah:
idAA+
(Double A Plus)
Peringkat yang dikeluarkan oleh Pefindo atas Obligasi berlaku untuk periode 10 Maret 2017 sampai dengan 1 Maret 2018.
Pefindo tidak memiliki Afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam
ketentuan Pasal 1 angka I UUPM.
Tabel di bawah ini menunjukkan urutan peringkat yang berlaku untuk memberikan gambaran tentang posisi peringkat
Obligasi:
idAAA atau idAAAsy Perusahaan atau Efek Hutang yang berisiko investasi paling rendah dan berkemampuan
paling baik untuk membayar bunga dan pokok Hutang dari seluruh kewajiban finansialnya
sesuai dengan yang diperjanjikan.
idAA atau idAAsy Perusahaan atau Efek Hutang yang berisiko investasi sangat rendah dan berkemampuan
sangat baik untuk membayar bunga dan pokok Hutang dari seluruh kewajiban finansialnya
sesuai dengan yang diperjanjikan dan tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan yang
merugikan.
idA atau idAsy Perusahaan atau Efek Hutang yang berisiko investasi rendah dan berkemampuan baik untuk
membayar bunga dan pokok Hutang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang
diperjanjikan dan sedikit dipengaruhi oleh keadaan yang merugikan.
idBBB atau idBBBsy Perusahaan atau Efek Hutang yang berisiko investasi cukup rendah dan berkemampuan
cukup baik untuk membayar bunga dan pokok Hutang dari seluruh kewajiban finansialnya
sesuai dengan yang diperjanjikan dan cukup peka oleh keadaan yang merugikan.
idBB atau idBBsy Perusahaan atau Efek Hutang yang masih berkemampuan untuk membayar bunga dan
pokok Hutang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun
berisiko cukup tinggi dan sangat peka terhadap keadaan yang merugikan.
idB atau idBsy Perusahaan atau Efek Hutang yang berisiko investasi sangat tinggi dan berkemampuan
sangat terbatas untuk membayar bunga dan pokok Hutang dari seluruh kewajiban
finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan.
idCCC atau idCCCsy Perusahaan atau Efek Hutang yang tidak berkemampuan lagi untuk membayar bunga dan
pokok Hutang dari seluruh kewajiban finansialnya.
idD atau idDsy Efek Hutang yang macet atau Perusahaan yang sudah berhenti berusaha.
Sebagai tambahan, tanda tambah (+) atau kurang (-) dapat dicantumkan dengan peringkat mulai "idAA atau idAAsy" hingga
"idB atau idBsy". Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa suatu kategori peringkat lebih mendekati peringkat yang di atasnya
sedangkan tanda kurang (-) menunjukkan bahwa suatu kategori peringkat tetap lebih baik dari kategori peringkat
di bawahnya, walaupun semakin mendekati, dan tanpa tanda menunjukkan rata-rata.
103
3. RATING OUTLOOK
Berikut ini adalah penjelasan Rating Outlook yang diberikan Pefindo untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang posisi
peringkat Perseroan.
Positive: Prospek yang berpotensi untuk dapat menaikkan peringkat.
Negative: Prospek yang berpotensi untuk dapat menurunkan peringkat.
Stable: Indikasi prospek yang stabil sehingga hasil pemeringkatan juga akan stabil.
Developing: Prospek yang belum jelas karena keterbatasan informasi, sehingga hasil pemeringkatan juga dapat
dinaikkan atau diturunkan sesuai dengan perkembangan selanjutnya.
Rating Outlook Pefindo merupakan penilaian atas prospek jangka menengah dan panjang atas entitas dan efek hutang yang
diperingkat, yang mencakup penilaian atas potensi perubahan keadaan perekonomian dan bisnis mendasar. Rating Outlook
bukanlah merupakan prasyarat untuk perubahan suatu hasil pemeringkatan atau untuk menetapkan tindakan Rating Alert
di masa yang akan datang. Rating Alert dilakukan karena terjadi perubahan keadaan yang mungkin secara material akan
berpengaruh positif, negatif, atau developing terhadap kinerja entitas dan efek hutang yang diperingkat.
4. RATING RATIONALE
PEFINDO memberikan peringkat “idAA+” untuk Perseroan. Prospek untuk peringkat kredit Perusahaan adalah “stabil”. Pada
saat yang sama, PEFINDO memberikan peringkat “idAA+” untuk rencana penerbitan Obligasi dengan nilai penerbitan
maksimal sebesar Rp1,0 triliun.
Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki
kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang relatif dibandingkan terhadap obligor
Indonesia lainnya.
Tanda Tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan.
Peringkat mencerminkan status Perseroan sebagai Perusahaan afiliasi yang strategis dan penting bagi para pemegang
sahamnya, posisi bisnis yang kuat di pembiayaan mobil bekas, dan permodalan yang kuat. Namun, peringkat dibatasi oleh
kompetisi yang semakin ketat di pembiayaan mobil baru.
Peringkat dapat dinaikkan jika PEFINDO melihat ada bukti dukungan yang lebih kuat dari Grup, posisi pasar yang lebih kuat,
dan pada waktu yang sama Perseroan terus menunjukkan perbaikan pada indikator kualitas dan profitabilitas. Sebaliknya,
peringkat dapat diturunkan jika PEFINDO melihat adanya penurunan dukungan yang signifikan dari grup, atau jika profil bisnis
atau kualitas aset Perseroan memburuk secara signifikan.
Perseroan adalah Perusahaan pembiayaan yang berfokus pada segmen mobil baru dan mobil bekas. Perseroan menyalurkan
pembiayaan melalui 62 cabang dan 2 marketing point, 2.568 karyawan, dan lebih dari 5.000 dealer mobil resmi yang berlokasi
di kota-kota besar di Indonesia. Pada 31 Desember 2016, Perusahaan dimiliki oleh PT Summit Auto Group (49,9%), Sumitomo
Mitsui Banking Corporation (SMBC, 35,1%, peringkat A/positif oleh S&P), dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk (15,0%).
PT Summit Auto Group dimiliki penuh oleh Sumitomo Corporation, Jepang (SC, peringkat A-/negatif oleh S&P).
Perusahaan afiliasi yang strategis dan penting bagi para pemegang sahamnya.
PEFINDO melihat Perseroan sebagai perusahaan afiliasi yang strategis dan penting bagi kedua pemegang saham
terbesarnya, SC dan SMBC. Terlepas dari turunnya kepemilikan saham, derajat pentingya Perseroan bagi SC dapat dilihat
dari bersedianya SC memberikan jaminan perusahaan bagi sebagian pinjaman yang diterima Perseroan. PEFINDO juga
melihat bahwa Perseroan akan menjadi bagian penting dari usaha SMBC untuk mengembangkan bisnisnya dalam segmen
ritel setelah mampu hadir secara mapan untuk segmen korporasi dan komersial di Indonesia melalui anak perusahaan Bank
yang dimilikinya. Kontrol yang kuat dari SMBC tercermin dari adanya perwakilannya sebagai personil inti terutama untuk
mengembangkan potensi bisnis-bisnis baru. PEFINDO melihat bahwa kedua pemegang saham memiliki kapabilitas yang kuat
untuk mendukung Perseroan dalam fase ekspansi dan dalam kondisi kesulitan keuangan.
104
Posisi bisnis yang kuat di pembiayaan mobil bekas.
Kami melihat posisi Perseroan dalam pembiayaan mobil bekas akan tetap kuat dalam jangka waktu dekat hingga menengah.
Hal ini didukung oleh hubungan yang kuat dengan dealer dan pendanaan yang kompetitif dikarenakan posisi mereka yang
kuat di industri pembiayaan dan juga karena afiliasi mereka dengan SC dan SMBC. Selain itu, Perseroan juga akan mencari
bisnis baru yang potensial, dengan memanfaatkan jumlah jaringan yang dimiliki, sistem yang canggih, dan bantuan teknis
dari SMBC. Meskipun kondisi perekonomian melambat, Perusahaan mampu untuk meningkatkan nominal pembiayaan baru
menjadi sebesar Rp12,4 triliun di FY2016 dari sebesar Rp11,5 triliun di FY2015 melalui porsi yang lebih besar untuk segmen
premium. Meningkatnya nominal pembiayaan baru menghasilkan nilai net service assets (NSA) yang kuat sebesar
Rp21,1 triliun di FY2016 atau tumbuh 5,5% dari tahun lalu sebesar Rp20,0 triliun, yang dapat diterjemahkan kedalam pangsa
pasar yang kuat sebesar 4,2% di FY2016.
Permodalan Perseroan yang kuat tercermin dari nilai ekuitas yang besar, akumulasi profit, kebijakan finansial yang
konservatif, dan kebijakan pembayaran dividen yang terbatas. Akibatnya, PEFINDO melihat Perseroan memiliki fleksibilitas
untuk dapat menumbuhkan bisnisnya dalam tingkat yang lebih cepat dibandingkan para pesaingnya yang memiliki tingkat
utang yang tinggi. Perseroan secara konsisten telah menjaga rasio utang berbanding ekuitas dalam tingkat yang rendah
dibawah 3,5 kali dalam empat tahun terakhir (2013-2016) dan jauh dibawah batas maksimum yang diatur oleh regulator
sebesar 10,0 kali. Perseroan juga menerima suntikan modal sebesar Rp3,6 triliun di FY2016, mengkompensasi pembayaran
dividennya sebesar Rp3,6 triliun.
PEFINDO melihat Perseroan dihadapkan pada meningkatnya kompetisi terutama pada segmen mobil baru, baik dari
perusahaan pembiayaan yang dimiliki oleh bank yang mampu menyediakan tingkat suku bunga pembiayaan yang atraktif
untuk nasabah mereka dikarenakan ketersediaan sumber pendanaan yang murah, maupun dengan perusahaan pembiayaan
yang berafiliasi dengan prinsipal otomotif, yang memiliki akses lebih baik dengan para nasabah pembeli mobil. Kompetisi
yang ketat ini menyebabkan Perseroan meningkatkan portofolio pembiayaan mobil bekas, yang secara natural memiliki risiko
kredit lebih tinggi karena profil nasabah yang lebih rendah. Untuk mengantisipasi probabilitas naiknya piutang bermasalah,
Perseroan telah mengalokasikan provisi yang lebih tinggi sebesar Rp296,0 miliar di 2016 dibandingkan dengan tahun 2015
sebesar Rp197,9 miliar. Provisi yang lebih tinggi ini menghasilkan profitabilitas Perseroan yang moderat seperti tercermin dari
rasio operating profit margin sebesar 17,5% di FY2016 dibawah rata-rata perusahaan sejenis dalam portofolio PEFINDO yaitu
diatas 20%. PEFINDO memperkirakan kompetisi akan tetap ketat dalam jangka waktu dekat hingga menengah, terutama
dalam segmen mobil baru. Situasi ini dapat berujung pada tekanan lanjutan pada marjin dan menarik pelaku industri untuk
mencari nasabah dengan risiko kredit yang lebih tinggi, yang dapat mempengaruhi profitabilitas dan indikator kualitas aset
Perseroan di waktu mendatang.
PERSEROAN AKAN MELAKUKAN PEMERINGKATAN ATAS OBLIGASI SETIAP 1 (SATU) TAHUN SEKALI SELAMA
JANGKA WAKTU OBLIGASI SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PERATURAN NO. IX.C.11 LAMPIRAN KEPUTUSAN
KETUA BAPEPAM DAN LK NO. KEP-712/BL/2012 TANGGAL 26 DESEMBER 2012 TENTANG PEMERINGKATAN
ATAS EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK.
105
XV. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT
Sehubungan dengan Obligasi I Oto Multiartha Tahun 2017, telah ditandatangani Perjanjian Perwaliamanatan, antara
Perseroan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. selaku Wali Amanat.
Dengan demikian yang berhak sebagai Wali Amanat atau badan yang diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan dan
bertindak untuk dan atas nama Pemegang Obligasi dalam rangka Obligasi I Oto Multiartha Tahun 2017 adalah PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. yang telah terdaftar di OJK dengan No. 17/STTD-WA/PM/1999 Tanggal 27 Oktober 1999 sesuai
dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 45 Tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal.
Perseroan dan Wali Amanat tidak memiliki hubungan Afiliasi dan tidak mempunyai hubungan kredit dengan Perseroan
melebihi 25% dari jumlah Obligasi sebagaimana dimaksud dalam butir 2 Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-
309/BL/2008 tanggal 1 Agustus 2008 tentang Peraturan VI.C.3 : Hubungan Kredit dan Penjaminan Antara Wali Amanat
dengan Perseroan.
Wali Amanat telah melakukan uji tuntas terhadap Perseroan sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK No. VI.C.4 Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-412/BL/2010 tanggal 6 September 2010 tentang Ketentuan Umum dan Kontrak
Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang, sesuai dengan Surat Pernyataan tanggal 14 Februari 2017 yang menerangkan bahwa
Wali Amanat telah melakukan uji tuntas (due diligence).
1. RIWAYAT SINGKAT
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 10 tanggal 2 Oktober 1998 yang dibuat dihadapan
Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, dengan nama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Mandiri Tbk atau disingkat
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Akta tersebut disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan
No. C2-16561 HT.01.01.Th.98 tanggal 2 Oktober 1998, diumumkan dalam BNRI No. 97 tanggal 4 Desember 1998,
Tambahan BNRI No. 6859 Tahun 1998.
Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya (Persero) (“BBD”), PT Bank Dagang Negara
(Persero) (“BDN”), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (“Bank Exim”) dan PT Bank Pembangunan Indonesia
(Persero) (“Bapindo”).
Anggaran Dasar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran Dasar
terakhir adalah terkait penyesuaian dengan POJK Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan penyelenggaraan Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, dan POJK Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan atau Perusahaan Publik. Perubahan Anggaran Dasar ini dilaksanakan dengan akta Notaris Ashoya Ratam S.H.,
Notaris di Jakarta, No. 14 tanggal 14 April 2015, yang telah mendapatkan penerimaan pemberitahuan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0924779 tanggal 16 April 2015.
Berdasarkan keputusan Rapat Komisaris yang dikeluarkan berdasarkan pelimpahan wewenang dari Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan yang dimuat dalam Akta Perubahan Anggaran Dasar No 15 tanggal 25 Februari 2011, dibuat di
hadapan DR. A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, susunan permodalan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk per
31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
106
Nilai Nominal Rp500 per lembar saham
Keterangan Jumlah Nilai Saham
Jumlah lembar Saham Kepemilikan Saham(%)
(Rp)
Direksi
- Saham Biasa Seri B 2.855.329 1.427.664.500 0,01
Publik (masing-masing di bawah 5%)
- Saham Biasa Seri B 9.330.478.004 4.665.239.002.000 39,99
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 23.333.333.333 11.666.666.666.500 100,00
Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi terakhir sesuai dengan Akta nomor 14 tanggal 12 April 2017 dibuat oleh
Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan adalah adalah sebagai berikut:
Komisaris
Komisaris Utama : Wimboh Santoso
Wakil Komisaris Utama : Imam Apriyanto Putro
Komisaris Independen : Goei Siauw Hong
Komisaris Independen : Bangun Sarwito Kusmulyono
Komisaris : Askolani
Komisaris : Ardan Adiperdana
Direksi
Direktur Utama : Kartika Wirjoatmodjo
Wakil Direktur Utama : Sulaiman Arif Arianto
Direktur : Ogi Prastomiyono
Direktur : Pahala Nugraha Mansury
Direktur : Hery Gunardi
Direktur : Tardi
Direktur : Ahmad Siddik Badruddin
Direktur : Kartini Sally
Direktur : Royke Tumilaar
Direktur : Rico Usthavia Frans
4. KEGIATAN USAHA
Sesuai perubahan Anggaran Dasar sebagaimana dimuat dalam Akta No. 48 tanggal 25 Juni 2008, maksud dan tujuan
serta kegiatan usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah sebagai berikut:
1. Maksud dan tujuan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. ialah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dapat melaksanakan kegiatan
usaha sebagai berikut :
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat
deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
b. Memberikan kredit;
c. Menerbitkan surat pengakuan utang;
d. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah
konsumennya:
• Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang masa
berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
• Surat pengakuan utang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan
dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
• Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah;
• Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
• Obligasi; surat dagang berjangka waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
• Surat berharga lain yang berjangka waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
e. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan konsumen;
107
f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan
menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya;
g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak
ketiga;
h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;
i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;
j. Melakukan penempatan dana dari konsumen kepada konsumen lainnya dalam bentuk surat berharga yang
tidak tercatat di bursa efek;
k. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat;
l. Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang;
m. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan.
Selain melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam No. 2 di atas, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
dapat pula :
1. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang;
2. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti sewa guna
usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan,
dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang;
3. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan
pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan
memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang;
4. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan dana pensiun;
5. Membeli agunan, baik semua maupun sebagian, melalui pelelangan atau dengan cara lain dalam hal debitur
tidak memenuhi kewajibannya kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan ketentuan agunan yang dibeli
tersebut wajib dicairkan secepatnya.
Di dalam pengembangan Pasar Modal periode 2015-2017, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. ikut berperan aktif, antara
lain dengan bertindak sebagai :
• PT Bundamedik
• PT Pembangunan Perumahan (Persero)Tbk
• PT Belitang Panen Raya
• PT HK Realtindo
• PT LEN Industri (Persero)
• PT Indoturbine
• PT Inti (Persero)
• PT Wika Realty
• PT Voksel Electric Tbk
• PT Radana Bhaskara Finance
• PT Jembatan Nusantara
108
• PT Perkebunan Nusantara III
• PT Semen indonesia Tbk
4. Mengelola Rekening Penampungan (Escrow Agent) & Agen Penjaminan (Security Agent)
5. Menyelenggarakan jasa penitipan Efek-efek (Jasa Custodian)
Sejalan dengan perkembangan kegiatan usahanya, jaringan operasional PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terus meluas. Data
per 31 Desember 2016, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah memiliki kantor yang terdiri atas: 1 (satu) Kantor Pusat;
12 (dua belas) kantor wilayah dalam negeri; 2.599 (dua ribu lima ratus sembilan puluh sembilan) cabang yang tersebar di
seluruh Indonesia; 6 (enam) cabang Luar Negeri yang berlokasi di Hongkong, Singapura, Cayman Island, Dili Timor Leste,
Dili Timor Plaza, dan Shanghai; dan 2 (dua) anak perusahaan di London (BMEL) dan Malaysia (MIR).
Sesuai dengan Peraturan VI.C.4 dan kemudian ditegaskan lagi di dalam Perjanjian Perwaliamanatan, tugas pokok Wali
Amanat antara lain adalah:
a. mewakili kepentingan para Pemegang Obligasi, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan Perjanjian
Perwaliamanatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia,
b. mengikatkan diri untuk melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam huruf a sejak
menandatangani Perjanjian Perwaliamanatan dengan Perseroan, tetapi perwakilan tersebut mulai berlaku efektif pada
saat Obligasi telah dialokasikan kepada Pemegang Obligasi,
c. melaksanakan tugas sebagai Wali Amanat berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan dokumen lainnya yang
berkaitan dengan Perjanjian Perwaliamanatan, dan
d. memberikan semua keterangan atau informasi sehubungan dengan pelaksanaan tugas-tugas perwaliamanatan kepada
OJK.
Berdasarkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan, penggantian Wali Amanat dilakukan karena sebab-sebab antara lain
sebagai berikut:
a. Ijin usaha bank umum sebagai Wali Amanat dicabut,
b. Pencabutan atau pembekuan kegiatan usaha Wali Amanat di Pasar Modal,
c. Wali Amanat dibubarkan oleh suatu badan peradilan yang berwenang dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap atau
oleh suatu badan resmi lainnya atau dianggap telah bubar berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
di Negara Republik Indonesia,
d. Wali Amanat dinyatakan pailit oleh badan peradilan yang berwenang dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap atau
dibekukan operasinya dan/atau kegiatan usahanya oleh pihak yang berwenang,
e. Wali Amanat tidak dapat melaksanakan kewajibannya, berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau keputusan
RUPO dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal,
f. Wali Amanat melanggar ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal,
g. Atas permintaan para Pemegang Obligasi,
h. Timbulnya hubungan Afiliasi antara Wali Amanat dengan Perseroan setelah penunjukan Wali Amanat,
i. Timbulnya hubungan kredit yang melampaui jumlah sebagaimana diatur dalam Peraturan VI.C.3 Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam dan LK No. Kep- 309/BL/2008 tanggal 1 Agustus 2008 tentang Hubungan Kredit Penjaminan antara
Wali Amanat dengan Perseroan,
j. Atas permintaan Wali Amanat, dalam hal Wali Amanat mengundurkan diri atau Perseroan tidak membayar imbalan jasa
Wali Amanat sebagaimana tersebut dalam Perjanjian Perwaliamanatan setelah Wali Amanat mengajukan permintaan
secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut kepada Perseroan.
109
7. IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN WALI AMANAT
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang mana angkanya diambil dari
Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan anak perusahaan untuk periode 1 (satu) tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan Entitas
Anak yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro
& Surja yang menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia.
ASET
Liabilitas
Liabilitas Segera 1.569.911 1.156.327
Giro 186.983.328 172.154.488
Tabungan 277.169.824 248.951.639
Deposito Berjangka 237.907.078 201.226.204
Simpanan dari bank lain 9.339.196 12.636.237
Liabilitas kepada pemegang polis pada kontrak unit-link 19.602.950 17.019.049
Liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 3.353.042 4.863.171
Liabilitas derivatif 502.469 299.079
Liabilitas akseptasi 14.789.244 11.331.273
Efek-efek yang diterbitkan 9.025.994 2.398.178
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontijensi 207.401 395.610
Beban yang masih harus dibayar 3.743.496 3.490.801
Utang Pajak 1.258.792 2.131.616
Liabilitas imbalan kerja 6.736.068 5.777.077
Provisi 435.880 676.170
Liabilitas lain-lain 15.810.036 14.189.412
Pinjaman yang diterima 35.882.757 33.764.671
Pinjaman subordinasi 215.432 3.737.703
Jumlah Liabilitas 824.559.898 736.198.705
110
31 Desember 31 Desember
Keterangan
2016 2015
Ekuitas
Modal saham 11.666.667 11.666.667
Tambahan Modal disetor / Agio Saham 17.316.192 17.316.192
Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang
202.363 242.807
asing
Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali (92.751) (92.751)
Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam
(759.364) (1.565.019)
kelompok tersedia untuk dijual
Keuntungan revaluasi asset tetap 25.140.523 -
Keuntungan (kerugian) aktuarial program imbalan pasti 49.515 277.676
Saldo laba (rugi) sudah ditentukan penggunaannya 5.380.268 12.402.382
Saldo laba (rugi) belum ditentukan penggunaannya 91.550.525 76.822.336
Kepentingan non pengendali 2.915.785 2.424.551
Jumlah Ekuitas 153.369.723 119.491.841
JUMLAH LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN
1.038.706.009 910.063.409
EKUITAS
111
8. INFORMASI
112
XVI. TATA CARA PEMESANAN EFEK BERSIFAT UTANG
Beberapa tata cara yang harus diperhatikan oleh calon investor dalam melakukan pemesanan pembelian Obligasi adalah:
Perorangan Warga Negara Indonesia dan perorangan Warga Negara Asing dimanapun mereka bertempat tinggal, serta
badan usaha atau lembaga Indonesia ataupun asing dimanapun mereka berkedudukan yang berhak membeli Obligasi sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yurisdiksi setempat.
Pemesanan Pembelian Obligasi harus diajukan dengan menggunakan FPPO yang dicetak untuk keperluan ini yang dapat
diperoleh di kantor Penjamin Emisi Obligasi sebagai tercantum dalam Bab XVIII Prospektus ini dan pemesanan yang telah
dimasukkan tidak dapat dibatalkan oleh pemesan. Pemesanan pembelian Obligasi yang dilakukan menyimpang dari
ketentuan-ketenuan tersebut di atas tidak akan dilayani.
Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau
kelipatannya.
Masa Penawaran Obligasi akan dimulai pada tanggal 23 Mei 2017 pukul 09.30 WIB dan ditutup pada tanggal 24 Mei 2017
pukul 16.00 WIB.
Pemesan harus mengajukan FPPO selama jam kerja yang umum berlaku, kepada para Penjamin Emisi Obligasi atau Agen
Penjualan yang ditunjuk sebagaimana dimuat dalam Bab XVIII Prospektus ini pada tempat dimana Pemesan memperoleh
Prospektus dan FPPO.
Para Penjamin Emisi Obligasi atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan pemesan pembelian Obligasi akan
menyerahkan kembali kepada Pemesan 1 (satu) tembusan FPPO yang telah ditandatangani sebagai tanda terima pengajuan
pemesanan pembelian Obligasi. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi bukan merupakan jaminan dipenuhinya
pemesanan.
7. PENJATAHAN OBLIGASI
Apabila jumlah keseluruhan Obligasi yang dipesan melebihi jumlah Obligasi yang ditawarkan maka penjatahan akan
ditentukan oleh kebijaksanaan masing-masing Penjamin Emisi Obligasi sesuai dengan porsi penjaminannya masing-masing
dimana akan dilakukan pada tanggal 26 Mei 2017.
Penjamin Emisi Obligasi akan menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum kepada OJK paling lambat 5 (lima) Hari
Kerja setelah tanggal penjatahan sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum.
Manajer Penjatahan, dalam hal ini adalah PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, wajib menunjuk Akuntan yang terdaftar
di OJK untuk melakukan audit Penjatahan dan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan Akuntan kepada OJK mengenai
kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan No. VIII.G.12 Tentang Pedoman Pemeriksaan
Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan Bapepam No. IX.A.7
tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum;
paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya masa penawaran Umum.
113
8. PEMBAYARAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI
Setelah menerima pemberitahuan hasil penjatahan Obligasi tersebut, pemesan harus segera melaksanakan pembayaran
yang dapat dilakukan secara tunai atau transfer yang ditujukan kepada Penjamin Emisi Obligasi melalui Agen Penjualan
tempat mengajukan pemesanan. Dana tersebut harus sudah efektif pada rekening Penjamin Emisi Obligasi selambat-
lambatnya tanggal 29 Mei 2017 (in good funds), kecuali Penjamin Emisi Obligasi yang bertindak sebagai Penjamin Pelaksana
Emisi Obligasi dapat melakukan pembayaran pada Tanggal Emisi, dengan melakukan penyetoran pada rekening di bawah
ini:
PT BCA Sekuritas PT DBS Vickers Sekuritas PT Indo Premier Sekuritas PT Nikko Sekuritas
PT Bank Central Asia Tbk. Indonesia PT Bank Permata Indonesia
Cabang KCK PT Bank DBS Indonesia Cabang Sudirman Jakarta PT Bank Central Asia Tbk.
No Rekening: 205-0030370 Cabang Jakarta Mega No Rekening: 0701392302 Cabang Bursa Efek
Atas Nama: PT BCA Kuningan Atas Nama: PT Indo Indonesia
Sekuritas No Rekening: 3320034016 Premier Securities No Rekening: 458-3017383
Atas Nama: PT DBS Atas Nama: PT Nikko
Vickers Sekuritas Indonesia Securities Indonesia
Semua biaya atau provisi bank ataupun biaya transfer merupakan beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika
persyaratan pembayaran tidak dipenuhi.
Pada Tanggal Emisi yaitu tanggal 30 Mei 2017, Perseroan wajib menerbitkan Sertifikat Jumbo untuk diserahkan kepada
KSEI dan memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi
Obligasi di KSEI. Dengan telah dilaksanakannya instruksi tersebut, maka pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi
tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi.
Segera setelah Obligasi diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, selanjutnya Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi
memberi instruksi kepada KSEI untuk memindahbukukan Obligasi dari Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi
ke dalam Rekening Efek Penjamin Emisi Obligasi sesuai dengan bagian penjaminan masing-masing. Dengan telah
dilaksanakannya pendistribusian Obligasi kepada Penjamin Emisi Obligasi maka tanggung jawab pendistribusian Obligasi
semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Emisi Obligasi yang bersangkutan.
Obligasi yang ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian
Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI, yang ditandatangani Perseroan dengan KSEI. Dengan didaftarkannya Obligasi
tersebut di KSEI maka atas Obligasi yang ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. Perseroan tidak menerbitkan Obligasi dalam bentuk sertifikat kecuali Sertifikat Jumbo yang diterbitkan untuk didaftarkan
atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi akan diadministrasikan secara elektronik dalam
Penitipan Kolektif di KSEI. Selanjutnya Obligasi hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek
selambat-lambatnya tanggal 30 Mei 2017.
b. KSEI akan menerbitkan Konfirmasi Tertulis kepada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian sebagai tanda bukti
pencatatan Obligasi dalam Rekening Efek di KSEI. Konfirmasi Tertulis tersebut merupakan bukti kepemilikan yang sah
atas Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek.
c. Pengalihan kepemilikan atas Obligasi dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI, yang
selanjutnya akan dikonfirmasikan kepada Pemegang Rekening.
d. Pemegang Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek merupakan Pemegang Obligasi yang berhak atas pembayaran
Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi, memberikan suara dalam RUPO serta hak-hak lainnya yang melekat pada
Obligasi.
e. Pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan jumlah Pokok Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen
Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal
pembayaran Bunga Obligasi maupun pelunasan Pokok Obligasi yang ditetapkan Perseroan dalam Perjanjian
Perwaliamanatan dan/atau Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi. Perseroan melaksanakan pembayaran Bunga
Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi berdasarkan data kepemilikan Obligasi yang disampaikan oleh KSEI kepada
Perseroan.
114
f. Hak untuk menghadiri RUPO dilaksanakan oleh Pemegang Obligasi dengan menyerahkan KTUR asli yang diterbitkan
oleh KSEI kepada Wali Amanat. Yang dapat menghadiri RUPO adalah Pemegang Obligasi di Rekening Efek pada hari
ketiga sebelum pelaksanaan RUPO (R-3). Terhitung sejak R-3 sampai dengan berakhirnya RUPO, seluruh Obligasi
di Rekening Efek di KSEI akan dibekukan sehingga tidak dapat dilakukan pemindahbukuan antar Rekening Efek.
Transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada R-3 sampai dengan tanggal pelaksanaan RUPO akan diselesaikan
oleh KSEI mulai hari pertama setelah berakhirnya RUPO.
g. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan Obligasi wajib membuka Rekening Efek di Perusahaan Efek atau
Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang Rekening Efek di KSEI.
Dalam jangka waktu sejak dimulainya Masa Penawaran sampai dengan berakhirnya Masa Penawaran, Perseroan dapat
menunda masa Masa Penawaran untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak dimulainya Masa Penawaran atau
membatalkan Masa Penawaran, dengan ketentuan terjadi suatu keadaan diluar kemampuan dan kekuasaan Perseroan,
yaitu:
i. indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-
turut;
ii. bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan
usaha Perseroan; dan/atau
iii. peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh OJK
berdasarkan Formulir sebagaimana ditentukan dalam Peraturan No. IX.A.2.
Dalam hal Penawaran Umum ditunda karena alasan sebagaimana dimaksud dalam butir i di atas, maka Perseroan wajib
memulai kembali masa Penawaran Umum paling lambat 8 (delapan) Hari Kerja setelah indeks harga saham gabungan di
Bursa Efek mengalami peningkatan paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari total penurunan indeks harga saham
gabungan yang menjadi dasar penundaan.
Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
i. Mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum dalam paling kurang 1 (satu)
surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah
penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga
mengumumkan informasi tersebut dalam media masa lainnya;
ii. Menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum tersebut kepada
OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a di atas;
iii. Menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a di atas kepada OJK paling lambat 1 (satu)
Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud;
iv. Dalam hal uang pembayaran pemesanan Obligasi telah diterima oleh Perseroan maka Perseroan wajib
mengembalikan uang pemesanan tersebut kepada para pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan
penundaan atau pembatalan tersebut, sedangkan bilamana telah diterima oleh Penjamin Emisi Obligasi atau Penjamin
Pelaksana Emisi Obligasi maka Penjamin Emisi Obligasi atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi wajib
mengembalikan uang pemesanan tersebut kepada para pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sesudah tanggal
penjatahan atau sesudah tanggal diumumkannya pembatalan tersebut.
v. Jika terjadi keterlambatan, maka Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi atau Penjamin Emisi Obligasi atau Perseroan
yang menyebabkan terjadinya keterlambatan tersebut wajib membayar denda 1% (satu persen) per tahun di atas
tingkat Bunga Obligasi per tahun kepada pemegang Obligasi untuk tiap hari keterlambatan dihitung secara harian
(berdasarkan jumlah Hari Kalender yang telah lewat sampai dengan pelaksanaan pembayaran seluruh jumlah yang
seharusnya dibayar ditambah denda), dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari
Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.
Apabila uang pengembalian pemesanan pembelian Obligasi telah disediakan, akan tetapi pemesan tidak datang untuk
mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah pembatalan Penawaran Umum, Perseroan dan/atau Penjamin
Pelaksana Emisi Obligasi tidak diwajibkan membayar bunga dan/atau denda kepada para pemesan Obligasi.
12. LAIN-LAIN
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Obligasi secara
keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
115
XVII. AGEN PEMBAYARAN
Perseroan telah menunjuk KSEI sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi yang dibuat
antara Perseroan dengan KSEI.
Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama
Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi
kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing
sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada hari yang bukan Hari Bursa, maka
pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya.
116
XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FPPO
Prospektus dan FPPO dapat diperoleh di kantor para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi di
bawah ini:
PT BCA Sekuritas PT DBS Vickers Securities PT Indo Premier Sekuritas PT Nikko Sekuritas
Indonesia Indonesia
Menara BCA DBS Bank Tower Wisma GKBI Wisma Indocement
Grand Indonesia, Lantai 41 Ciputra World I Lantai 32 Lantai 7, Suite 718 Lantai 3
Jl. MH Thamrin No. 1 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3-5 Jl. Jend. Sudirman No.28 Jl. Jend. Sudirman
Jakarta 10310 Jakarta 12940 Jakarta 10210 Kav. 70-71
Telepon: (021) 2358 7222 Telepon: (021) 30034900 Telepon: (021) 57931168 Jakarta 12190
Faksimili: (021) 2358 7290 / Faksimili: (021) 30034947 Faksimili: (021) 57931167 Telepon: (021) 251-0125
7300 / 7250 Website: Website: Faksimili: (021) 251-0402
Website: www.dbsvickers.com www.ipotindonesia.com Website:
www.bcasekuritas.co.id www.nikkoindonesia.com
117
Halaman ini sengaja dikosongkan
118
XIX. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
119
Halaman ini sengaja dikosongkan
120
121 121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
Halaman ini sengaja dikosongkan
132
XX. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN
KEUANGAN PERSEROAN
133
Halaman ini sengaja dikosongkan
134
135
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Catatan/ 31 Desember/December
Notes 2016 2015 2014
ASET ASSETS
LIABILITAS LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 22.956.795) 22.287.590) 20.743.999) TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak See Notes to the Financial Statements, which form an integral
terpisahkan dari laporan keuangan. part of these financial statements.
136
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
LAPORAN LABA RUGI DAN STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
BEBAN EXPENSES
Gaji dan tunjangan karyawan 17,22 (384.635) (347.772) (304.490) Salaries and employees' benefits
Penambahan penyisihan kerugian Addition of allowance for
penurunan nilai piutang pembiayaan impairment losses on consumer
konsumen - bersih 7 (262.119) (163.572) (190.676) financing receivables - net
Addition of allowance
Penambahan penyisihan kerugian for impairment losses of
penurunan nilai piutang dari kendaraan receivables from collateralized
yang dijaminkan dan dikuasai kembali (6.512) (7.166) (6.969) vehicles
Rugi penyelesaian piutang dari kendaraan
yang dijaminkan dan dikuasai kembali - Loss on settlement of receivables
bersih (98.931) (80.150) (49.971) from collateralized vehicles - net
Biaya keuangan 16,22 (1.706.298) (1.598.779) (1.286.601) Financial charges
Beban umum dan administrasi 18,22 (472.144) (350.641) (375.935) General and administrative expenses
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 606.415) 522.432) 407.537) INCOME BEFORE TAX
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 452.039) 392.479) 303.594) NET INCOME FOR THE YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak See Notes to the Financial Statements, which form an integral
terpisahkan dari laporan keuangan. part of these financial statements.
137
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Jumlah laba
komprehensif tahun Total comprehensive
berjaian income for the year
Jumlah laba
komprehensif tahun Total comprehensive
berjalan - - - 443.298) (272.587) 170.711) income for the year
Penerbitan modal saham 12,14 532.108 3.107.065 - -) -) 3.639.173) Issuance of share capital
Distribution of
Pembagian dividen kas 12 - - - (3.651.967) (3.651.967) cash dividends
Pembentukan cadangan Appropriation of
umum 13 - - 106.422 (106.422) -) -) general reserve
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak See Notes to the Financial Statements, which form an integral
terpisahkan dari laporan keuangan. part of these financial statements.
138
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (Lanjutan) STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Jumlah pendapatan
komprehenslf tahun Total comprehensive
berjaian income for the year
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak See Notes to the Financial Statements, which form an integral
terpisahkan dari laporan keuangan. part of these financial statements.
139
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (Lanjutan) STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Jumlah laba
komprehenslf Total comprehensive
tahun berjaian income for the year
Jumlah laba
komprehensif Total comprehensive
tahun berjalan - - - 295.145) 145.951) 441.096) income for the year
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak See Notes to the Financial Statements, which form an integral
terpisahkan dari laporan keuangan. part of these financial statements.
140
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
LAPORAN ARUS KAS STATEMENT OF CASH FLOWS
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak See Notes to the Financial Statements, which form an integral
terpisahkan dari laporan keuangan. part of these financial statements.
141
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
PT Oto Multiartha (“Perseroan”) didirikan dengan PT Oto Multiartha (“the Company”), formerly
nama PT Manunggal Multi Finance berdasarkan PT Manunggal Multi Finance, was established
akta No. 245 tanggal 28 Maret 1994 yang dibuat di by virtue of notarial deed No. 245 dated
hadapan Wiwiek Widjajanti, S.H., selaku notaris 28 March 1994 of Wiwiek Widjajanti, S.H.,
kandidat, pengganti dari Ny. Erly Soehandjojo, candidate notary, a substitute notary of Ny. Erly
S.H., notaris di Jakarta. Akta notaris ini telah Soehandjojo, S.H., notary public in Jakarta. This
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik notarial deed was approved by the Ministry of
Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Justice of the Republic of Indonesia (currently
Asasi Manusia) melalui Surat Keputusan No. C2- Ministry of Law and Human Rights) in its
6033.HT.01.01.Th.94 tanggal 16 April 1994, dan Decision Letter No. C2-6033.HT.01.01.Th.94
telah diumumkan dalam Tambahan No. 4902 pada dated 16 April 1994, and was published in
Berita Negara Republik Indonesia No. 60 tanggal Supplement No. 4902 to State Gazette of the
29 Juli 1994. Republic of Indonesia No. 60 dated
29 July 1994.
Perseroan memperoleh izin usaha sebagai The Company obtained its business license as
lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan a financing company from the Ministry of
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Finance of the Republic of Indonesia in its
No. 556/KMK.017/1994 tanggal 10 Nopember Decision Letter No. 556/KMK.017/1994 dated
1994. Perseroan memulai kegiatan komersialnya 10 November 1994. The Company commenced
pada tahun 1994, dan saat ini bergerak dalam its commercial operations in 1994, and is
bidang pembiayaan konsumen dan sewa operasi. currently engaged in consumer financing and
operating leases.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami The Company’s Articles of Association have
beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir been amended several times. The latest
terhadap anggaran dasar Perseroan dilakukan amendment to the Company’s Articles of
dengan akta No. 98 tanggal 29 Juni 2016 yang Association was effected by notarial deed
dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.KN, No. 98 dated 29 June 2016 of Aryanti Artisari,
notaris di Jakarta. Akta perubahan ini telah S.H., M.KN, notary public in Jakarta. This
diberitahukan dan diterima oleh Menteri Hukum amendment has been informed and received
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia by the Ministry of Law and Human Rights of the
berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Republic of Indonesia in its based Receipt
No. AHU-AH.01.03-0063330 tanggal 1 Juli 2016. Letter No. AHU-AH.01.03-0063330 dated 1 July
2016.
Pemegang saham mayoritas Perseroan pada The majority shareholders of the Company as of
tanggal 31 Desember 2016 adalah PT Summit 31 December 2016 are PT Summit Auto Group
Auto Group dan Sumitomo Mitsui Banking and Sumitomo Mitsui Banking Corporation.
Corporation.
142
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Pemegang saham mayoritas Perseroan pada The majority shareholders of the Company as of
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah 31 December 2015 and 2014 are Sumitomo
Sumitomo Corporation, Japan. Corporation, Japan.
Pemegang saham terakhir (ultimate shareholders) The ultimate shareholders of the Company’s are
adalah Sumitomo Corporation, Japan dan Sumitomo Corporation, Japan and Sumitomo
Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG). Mitsui Financial Group (SMFG).
Kantor Pusat Perseroan berlokasi di Gedung The Company’s Head Office is located at the 18 th
Summitmas II, Lantai 18, Jl. Jendral Sudirman floor of Summitmas II Building, Jl. Jendral
Kav. 61-62, Jakarta, Indonesia. Pada tanggal Sudirman Kav. 61-62, Jakarta, Indonesia. As of
31 Desember 2016, Perseroan memiliki 62 kantor 31 December 2016, the Company had 62
cabang serta 2 kantor pemasaran yang tersebar di branches and 2 marketing points, respectively,
seluruh wilayah Indonesia. Indonesia.
b. Dewan Komisaris dan Direksi b. Board of Commissioners and Board of
Directors
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, As of 31 December 2016, 2015 and 2014, the
susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan Company’s composition of Board of
adalah sebagai berikut: Commissioners and Board of Directors was as
follows:
2016
Dewan Komisaris Board of Commissioners
* Mengundurkan diri efektif pada tanggal 11 Januari 2017 Resigned effective on 11 January 2017 *
143
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, As of 31 December 2016, 2015 and 2014, the
susunan Komite Manajemen Risiko dan Komite composition of the Company’s Risk Management
Audit Perseroan adalah sebagai berikut: Committee and Audit Committee was as follows:
2016
Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee
d. Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, d. As of 31 December 2016, 2015 and 2014, the
Perseroan mempunyai masing-masing 1.912, Company had 1,912, 1,851 and 1,800 permanent
1.851 dan 1.800 orang karyawan tetap. employees, respectively.
e. Laporan keuangan ini disajikan dalam bahasa e. These financial statements are presented in
Indonesia dan Inggris. Dalam hal terdapat Indonesian and English languages. Should there
perbedaan penafsiran akibat penerjemahan be any difference in interpretation due to
bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan translation, the Indonesian version shall prevail.
adalah bahasa Indonesia.
144
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
10
145
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
146
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
a. Aset keuangan dan liabilitas keuangan a. Financial assets and financial liabilities
(Lanjutan) (Continued)
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya Transaction costs include only those costs that
yang dapat diatribusikan secara langsung are directly attributable to the acquisition of a
untuk perolehan suatu aset keuangan atau financial asset or issue of a financial liability
penerbitan suatu liabilitas keuangan dan and they are incremental costs that would not
merupakan biaya tambahan yang tidak akan have been incurred if the instrument had not
terjadi apabila instrumen keuangan tersebut been acquired or issued. In the case of
tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset financial assets, transaction costs are added
keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada to the amount recognized initially, while for
jumlah yang diakui pada awal pengakuan financial liabilities, transaction costs are
aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, deducted from the amount of debt recognized
biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang initially. Such transaction costs are amortized
yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. over the terms of the instruments based on the
Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama effective interest method and are recorded as
umur instrumen berdasarkan metode suku part of consumer financing income for
bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari transaction costs related to financial assets
pendapatan pembiayaan konsumen untuk and as part of interest expenses for
biaya transaksi sehubungan dengan aset transaction costs related to financial liabilities.
keuangan dan sebagai bagian dari beban
bunga untuk biaya transaksi sehubungan
dengan liabilitas keuangan.
a.3. Penghentian pengakuan a.3. Derecognition
Perseroan menghentikan pengakuan aset The Company derecognizes a financial asset
keuangan pada saat hak kontraktual atas arus when the contractual rights to the cash flows
kas yang berasal dari aset keuangan tersebut from the asset expire, or it transfers the rights
kadaluwarsa, atau Perseroan mentransfer to receive the contractual cash flows on the
seluruh hak untuk menerima arus kas financial asset in a transaction in which
kontraktual dari aset keuangan dalam substantially all the risks and rewards of
transaksi dimana Perseroan secara ownership of the financial asset are
substansial telah mentransfer seluruh risiko transferred. Any interest in transferred
dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan financial assets that is created or retained by
yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban the Company is recognized as a separate
atas aset keuangan yang ditransfer yang asset or liability.
timbul atau yang masih dimiliki oleh Perseroan
diakui sebagai aset atau liabilitas secara
terpisah.
Perseroan menghentikan pengakuan liabilitas The Company derecognizes a financial
keuangan pada saat kewajiban yang liability when its contractual obligations are
ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau discharged or cancelled or expired.
dibatalkan atau kadaluwarsa.
Dalam transaksi dimana Perseroan secara In transactions where the Company neither
substansial tidak memiliki atau tidak retains nor transfers substantially all the
mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas risks and rewards of ownership of a financial
kepemilikan aset keuangan, Perseroan asset, the Company derecognizes the asset
menghentikan pengakuan aset tersebut jika if the Company does not retain control over
Perseroan tidak lagi memiliki pengendalian that asset. The rights and obligations
atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang retained in the transfer are recognized
timbul atau yang masih dimiliki dalam separately as assets and liabilities as
transfer tersebut diakui secara terpisah appropriate. In transfers where control over
sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer the asset is retained, the Company
dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, continues to recognize the asset to the
Perseroan tetap mengakui aset yang extent of its continuing involvement,
ditransfer tersebut sebesar keterlibatan determined by the extent to which it is
berkelanjutan, yang ditentukan sebesar exposed to changes in the value of the
perubahan nilai aset yang ditransfer. transferred asset.
12
147
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
a. Aset keuangan dan liabilitas keuangan a. Financial assets and financial liabilities
(Lanjutan) (Continued)
Dalam transaksi penjualan portofolio piutang In the sale of consumer financing receivables
pembiayaan konsumen, Perseroan masih portfolio, the Company retains rights to
memiliki hak untuk mengelola aset keuangan service transferred financial assets for a fee.
yang ditransfer dengan imbalan tertentu (fee). The transferred assets are derecognized in its
Aset yang ditransfer dihentikan pengakuannya entirety if the derecognition criteria are met.
secara keseluruhan jika memenuhi kriteria An asset or liability is recognized for the
penghentian pengakuan. Suatu aset atau servicing rights, depending on whether the
liabilitas diakui untuk hak pengelolaan atas aset servicing fee is more than adequate to cover
tersebut, tergantung apakah imbalan (fee) yang servicing expenses (asset) or is less than
akan diterima diperkirakan lebih dari cukup untuk adequate for performing the services
mengkompensasi beban penyediaan jasa yang (liability). The sale of consumer financing
diberikan (aset) atau imbalan (fee) tersebut tidak receivables portfolio is accounted for based
cukup untuk menyediakan jasa pengelolaan on the accounting policy described in Note 3b.
(liabilitas). Transaksi penjualan portofolio
piutang pembiayaan konsumen dicatat
berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan
dalam Catatan 3b.
Perseroan juga menghentikan pengakuan The Company also derecognizes certain
aset keuangan tertentu pada saat Perseroan financial assets when it writes off balances of
menghapusbukukan saldo aset keuangan the financial assets deemed to be
yang dianggap tidak dapat ditagih lagi. uncollectible. Collection or recovery of
Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset financial assets which had been written off is
keuangan yang telah dihapusbukukan diakui recorded as other income.
sebagai pendapatan lain-lain.
a.4. Saling hapus a.4. Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling Financial assets and financial liabilities are
hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam offset and the net amount is presented in the
laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, statement of financial position when and only
Perseroan memiliki hak yang berkekuatan when, the Company has a legal enforceable
hukum untuk melakukan saling hapus atas right to offset the amounts and intends either
jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat to settle on a net basis or to realize the asset
untuk menyelesaikan secara neto atau untuk and settle the liability simultaneously.
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.
Pendapatan dan beban disajikan dalam Income and expense are presented on a net
jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh basis only when permitted by accounting
standar akuntansi. standards.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset The amortized cost of a financial asset or
keuangan atau liabilitas keuangan adalah financial liability is the amount at which the
jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan financial asset or financial liability is measured
yang diukur pada saat pengakuan awal, at initial recognition, minus principal
dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau repayments, plus or minus the cumulative
dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan amortization using the effective interest
menggunakan metode suku bunga efektif method of any difference between the initial
yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan amount recognized and the maturity amount,
nilai jatuh temponya, dikurangi penyisihan minus any reduction for impairment losses.
kerugian penurunan nilai.
13
148
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
14
149
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima Fair value is the price that would be received
untuk menjual suatu aset atau harga yang to sell an asset or paid to transfer a liability in
akan dibayar untuk mengalihkan suatu an orderly transaction between market
liabilitas dalam transaksi teratur (orderly participants at the measurement date in the
transaction) antara pelaku pasar (market principal market or, in its absence, the most
participants) pada tanggal pengukuran di advantageous market to which the Company
pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar has access at that date. The fair value of a
utama, di pasar yang paling menguntungkan liability reflects its non-performance risk.
dimana Perseroan memiliki akses pada
tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas
mencerminkan risiko wanprestasinya.
Jika tersedia, Perseroan mengukur nilai wajar When available, the Company measures the
instrumen keuangan dengan menggunakan fair value of a financial instrument using the
harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen quoted price in an active market for that
tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika instrument. A market is regarded as active if
transaksi atas aset dan liabilitas terjadi transactions for the asset or liability take
dengan frekuensi dan volume yang memadai place with sufficient frequency and volume to
untuk menyediakan informasi penentuan provide pricing information on an ongoing
harga secara berkelanjutan. basis.
Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar If there is no quoted price in an active market,
aktif, Perseroan menggunakan teknik then the Company uses valuation techniques
penilaian dengan memaksimalkan that maximise the use of relevant observable
penggunaan input yang dapat diobservasi dan inputs and minimise the use of unobservable
relevan dan meminimalkan penggunaan input inputs. The chosen valuation technique
yang tidak dapat diobservasi. Teknik penilaian incorporates all of the factors that market
yang dipilih menggabungkan semua faktor participants would take into account in pricing
yang diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam a transaction.
penentuan harga transaksi.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen The best evidence of the fair value of a
keuangan pada saat pengakuan awal adalah financial instrument at initial recognition is
harga transaksi, yaitu nilai wajar dari normally the transaction price, i.e., the fair
pembayaran yang diberikan atau diterima. value of the consideration given or received. If
Jika Perseroan menetapkan bahwa nilai wajar the Company determines that the fair value at
pada pengakuan awal berbeda dengan harga initial recognition differs from the transaction
transaksi dan nilai wajar tidak dapat price and the fair value is evidenced neither
dibuktikan dengan harga kuotasian di pasar by a quoted price in an active market for an
aktif untuk aset atau liabilitas yang identik identical asset or liability nor based on a
atau berdasarkan teknik penilaian yang hanya valuation technique that uses only data from
menggunakan data dari pasar yang dapat observable markets, then the financial
diobservasi, maka nilai wajar instrumen instrument is initially measured at fair value,
keuangan pada saat pengakuan awal adjusted to defer the difference between the
disesuaikan untuk menangguhkan perbedaan fair value at initial recognition and the
antara nilai wajar pada saat pengakuan awal transaction price. Subsequently, that
dan harga transaksi. Setelah pengakuan difference is recognised in profit or loss on an
awal, perbedaan tersebut diakui dalam laba appropriate basis over the life of the
rugi berdasarkan umur dari instrumen instrument but no later than when the
tersebut namun tidak lebih lambat dari saat valuation is wholly supported by observable
penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh market data or the transaction is closed out.
data pasar yang dapat diobservasi atau saat
transaksi ditutup.
15
150
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
16
151
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Seluruh instrumen derivatif yang dimiliki Perseroan All derivative instruments held by the Company are
digunakan untuk tujuan manajemen risiko. for risk management purposes. These derivative
Instrumen derivatif ini digunakan untuk lindung nilai instruments are used to hedge the Company’s
terhadap eksposur variabilitas arus kas yang exposures to variability in cash flows that is
diatribusikan pada risiko tingkat suku bunga dan attributable to interest rate risk and currency risk
risiko mata uang Perseroan dan dapat associated with recognized liabilities that could
mempengaruhi laba rugi. Instrumen derivatif diakui affect profit or loss. Derivative instruments are
dalam laporan keuangan pada nilai wajar. Untuk recognized in the financial statements at fair value.
memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai, To qualify for hedge accounting, certain criteria are
beberapa kriteria tertentu harus dipenuhi, termasuk to be met, including formal documentation to be in
adanya dokumentasi formal pada awal lindung nilai. place at the inception of the hedge.
Pada penetapan awal lindung nilai, Perseroan On initial designation of the hedge, the Company
mendokumentasikan secara formal hubungan formally documents the relationship between the
antara instrumen lindung nilai dan item yang hedging instruments and hedged items, including
dilindung nilai, termasuk tujuan manajemen risiko the risk management objective and strategy in
dan strategi dalam melaksanakan transaksi lindung undertaking the hedge transaction, together with
nilai, bersamaan dengan metode yang akan the method that will be used to assess the
digunakan untuk menilai efektivitas hubungan effectiveness of the hedging relationship. The
lindung nilai. Perseroan menilai, pada awal Company makes an assessment, both at the
hubungan lindung nilai dan juga secara inception of the hedge relationship as well as on an
berkesinambungan, apakah instrumen lindung nilai ongoing basis, whether the hedging instruments
diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling are expected to be ‘highly effective’ in offsetting the
hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan changes in the fair value or cash flows of the
arus kas dari item yang dilindung nilai sepanjang respective hedged items during the period for
periode di mana lindung nilai tersebut ditetapkan, which the hedge is designated, and whether the
dan apakah hasil aktual dari setiap lindung nilai actual results of each hedge are within a range of
berada dalam kisaran 80-125 persen. 80-125 percent.
17
152
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
d. Instrumen derivatif untuk tujuan manajemen d. Derivative instruments held for risk
risiko (Lanjutan) management (Continued)
Perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang tidak Changes in fair value of derivative instruments that
memenuhi kriteria lindung nilai dicatat dalam laba do not qualify for hedge accounting are recognized
rugi tahun berjalan. Jika instrumen derivatif in the current year profit or loss. If derivative
dirancang dan memenuhi syarat akuntansi lindung instruments are designated and qualify for hedge
nilai, perubahan nilai wajar instrumen derivatif accounting, changes in fair value of derivative
lindung nilai diakui sebagai penyesuaian terhadap instruments designated for hedging are recorded
item yang dilindungi nilainya dalam laba rugi tahun as adjustments to the items being hedged in the
berjalan atau disajikan dalam ekuitas, tergantung current year profit or loss or in the equity,
pada jenis transaksi dan efektivitas dari lindung depending on the type of hedge transactions
nilai tersebut. represented and the effectiveness of the hedge.
Perseroan menetapkan derivatif sebagai instrumen The Company designates derivatives as hedging
lindung nilai atas arus kas. Bagian efektif dari instruments of cash flow hedges. The effective
perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan portion of changes in the fair value of the
sebagai instrumen lindung nilai atas arus kas dalam derivatives designated as hedging instruments of
hubungan lindung nilai yang memenuhi cash flows hedges in qualifying hedging
persyaratan, diakui pada penghasilan komprehensif relationships is recognized in other comprehensive
lain sebagai keuntungan (kerugian) kumulatif atas income as cumulative gains (losses) on derivative
instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas yang instruments for cash flows hedges which are part of
merupakan bagian dari ekuitas. Jumlah yang diakui equity. The amount recognized in other
pada penghasilan komprehensif lain direklasifikasi comprehensive income is reclassified to profit or
ke dalam laba rugi sebagai penyesuaian loss as a reclassification adjustment in the same
reklasifikasi dalam periode yang sama dimana arus period as the hedged cash flows affect profit or
kas yang dilindung nilai mempengaruhi laba rugi, loss, and in the same line item in the statement of
dan pada line item yang sama dalam laporan laba profit or loss and other comprehensive income. Any
rugi dan penghasilan komprehensif lain. Bagian ineffective portion of changes in the fair value of the
yang tidak efektif atas perubahan nilai wajar derivatives is recognized immediately in the profit
instrumen derivatif diakui segera pada laba rugi. or loss.
Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau If the hedging derivative expires or is sold,
dijual, dihentikan atau dilaksanakan, atau tidak lagi terminated or exercised, or the hedge no longer
memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai atau meets the criteria for cash flow hedge accounting,
lindung nilai dibatalkan, akuntansi lindung nilai tidak or the hedge designation is revoked, then hedge
dilanjutkan secara prospektif. Keuntungan accounting is discontinued prospectively. The
(kerugian) kumulatif atas instrumen derivatif untuk cumulative gains (losses) on derivative instruments
lindung nilai arus kas tetap diakui di ekuitas, dan for cash flows hedges remains in the equity, and is
direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian subsequently reclassified to profit or loss as a
reklasifikasi ketika item yang dilindung nilai diakui reclassification adjustment when the hedged item
dalam laba rugi. affects profit or loss.
e. Aset tetap dan aset yang disewakan dalam sewa e. Fixed assets and leased assets under
operasi operating lease
Aset tetap dan aset yang disewakan dalam sewa Fixed assets and leased assets under operating
operasi pada awalnya dicatat sebesar biaya lease are initially recognized at acquisition cost.
perolehan. Biaya perolehan termasuk pengeluaran- Cost includes expenditures directly attributable to
pengeluaran yang dapat diatribusikan secara bring the assets for its intended use. Subsequent to
langsung untuk memperoleh aset tersebut. Setelah initial measurement, fixed assets and leased
pengukuran awal, aset tetap dan aset yang assets under operating lease are measured using
disewakan dalam sewa operasi diukur dengan cost model, which is carried at its cost less
model biaya, yaitu biaya perolehan dikurangi accumulated depreciation and accumulated
akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian impairment losses.
penurunan nilai.
18
153
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
e. Aset tetap dan aset yang disewakan dalam sewa e. Fixed assets and leased assets under
operasi (Lanjutan) operating lease (Continued)
Tanah yang diperoleh dengan Hak Guna Bangunan Land acquired under Hak Guna Bangunan (“HGB”)
(“HGB”) diukur sebesar biaya perolehan (termasuk title is measured at acquisition cost (include legal
biaya legal dan administrasi yang muncul dalam and administrative cost incurred in transaction to
transaksi untuk memperoleh tanah) dan tidak acquire in transaction to acquire the land) and is
diamortisasi. not amortized.
Seluruh aset tetap dan aset yang disewakan dalam All fixed assets and leased assets under operating
sewa operasi, kecuali tanah, disusutkan dengan lease, except for land, are depreciated using the
menggunakan metode garis lurus (straight-line straight-line method over the estimated useful lives
method) selama estimasi masa manfaat aset tetap of the assets, as follows:
tersebut, sebagai berikut:
Persentase/
Tahun/Years Percentage
Gedung : 20 5% : Buildings
Perbaikan gedung sewa : 3 33,33% : Leasehold improvements
Peralatan kantor, perabot kantor dan Office equipment, furniture and
kendaraan bermotor : 5 20% : fixtures and motor vehicles
Komputer : 4 25% : Computers
Software : 4 - 10 10% : Software
Kendaraan bermotor yang disewakan dalam Motor vehicles under operating
sewa operasi : 1-5 20% - 100% : lease
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan Normal repair and maintenance expenses are
pada laba rugi tahun berjalan; sedangkan renovasi charged to profit or loss; while renovation and
dan penambahan yang jumlahnya signifikan dan betterments, which are significant and prolong the
memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi ke useful life of assets, are capitalized to the
aset tetap yang bersangkutan. Nilai tercatat serta respective assets. The carrying amount and the
akumulasi penyusutan atas aset tetap yang tidak related accumulated depreciation of fixed assets
digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari which are not utilized anymore or sold, are
kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan removed from the related group of assets, and the
keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam gains or losses are recognized in the current year
laba rugi tahun berjalan. profit or loss.
Pada setiap tanggal pelaporan, nilai residu, masa At each reporting date, residual values, useful lives
manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang. Jika and depreciation methods are reviewed. If the book
nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang value of asset is greater than the recoverable
dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tetap amount, the book value is adjusted to recoverable
diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat amount and impairment losses are recognized in
diperoleh kembali dan kerugian penurunan nilai profit or loss.
diakui dalam laba rugi.
f. Piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan f. Receivables from collateralized vehicles
dikuasai kembali
Piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai Receivables from collateralized vehicles represent
kembali merupakan piutang yang berasal dari jaminan receivables derived from collaterals in form of
dalam bentuk kendaraan milik konsumen untuk vehicles owned by customers for settlement of their
pelunasan piutang pembiayaan konsumen, yang consumer financing receivables, which is
dinyatakan sebesar nilai terendah antara nilai tercatat presented at the lower of carrying value of the
piutang pembiayaan konsumen atau nilai realisasi related consumer financing receivables or the net
bersih dari jaminan kendaran milik konsumen tersebut. realizable value of the collateralized vehicles. Net
Nilai realisasi bersih merupakan nilai wajar/harga jual realizable value represents the fair value/sales
kendaraan yang dijaminkan dikurangi biaya-biaya price of the collateralized vehicles less cost to sell.
untuk menjualnya. Selisih antara nilai tercatat dan nilai The difference between the carrying value and the
realisasi bersih dicatat sebagai penyisihan kerugian net realizable value is recorded as allowance for
penurunan nilai atas piutang dari kendaraan yang impairment losses of receivables from
dijaminkan dan dikuasai kembali dan dibebankan pada collateralized vehicles and is charged to current
laba rugi tahun berjalan. year profit or loss.
19
154
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
f. Piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan f. Receivables from collateralized vehicles
dikuasai kembali (Lanjutan) (Continued)
Beban-beban yang berkaitan dengan perolehan dan Expenses in relation with the acquisition and
pemeliharaan piutang dari kendaraan yang maintenance of receivables from collateralized
dijaminkan dan dikuasai kembali dibebankan dalam vehicles are charged to profit or loss when
laba rugi pada saat terjadinya. incurred.
Perseroan menerima aset pembiayaan dari konsumen The Company receives financed assets from
dan membantu untuk menjual aset pembiayaan customers and assists them in selling their
tersebut sehingga konsumen dapat melunasi saldo financed assets so that the customers are able to
utang pembiayaan. settle the outstanding financing payable.
Konsumen memberi kuasa kepada Perseroan untuk In case of default, customers give the right to the
menjual aset pembiayaan ataupun melakukan Company to sell the financed assets or take any
tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang other actions to settle the outstanding receivables.
bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian Excess of the proceeds from sales of financed
pembiayaan. Selisih lebih antara hasil penjualan aset assets and the outstanding receivables is refunded
pembiayaan dengan saldo piutang dikembalikan to customers. The shortage is charged to loss on
kepada pelanggan. Sedangkan selisih kurang akan settlement of receivables from collateralized
dibebankan sebagai rugi penyelesaian piutang dari vehicles at the time of sale.
kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali pada
saat penjualan kendaraan yang dijaminkan dan yang
dikuasai kembali tersebut.
g. Provisi g. Provisions
Provisi diakui jika, sebagai akibat peristiwa masa A provision is recognized if, as a result of a past
lalu, Perseroan memiliki kewajiban kini, baik bersifat event, the Company has a present legal or
hukum maupun bersifat konstruktif, yang dapat constructive obligation that can be estimated
diestimasi secara andal, dan kemungkinan besar reliably, and it is probable that an outflow of
penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan economic benefits will be required to settle the
arus keluar sumber daya yang mengandung obligation. Provisions are determinated by
manfaat ekonomi. Provisi ditentukan dengan discounting the expected future cash flows at a
mendiskontokan estimasi arus kas masa depan pre-tax discount rate that reflects current market
pada tingkat diskonto sebelum pajak yang assessments of the time value of money and the
mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu risks specific to the liability, unless the effects of
dari uang dan risiko yang terkait dengan liabilitas discounting are insignificant.
yang bersangkutan, kecuali pengaruh dari
pendiskontoan tidak signifikan.
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, Short-term employees’ benefits are in the form of
iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial wages, salaries, Workers Social Security Agency
Ketenagakerjaan dan bonus. Imbalan kerja jangka contribution and bonuses. Short-term employees’
pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan benefits are recognized when they are owed to the
berdasarkan metode akrual. employees based on accrual method.
20
155
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai The obligation for post-employment benefits is
kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pasca- calculated at present value of estimated future
kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang benefits that the employees have earned in return
telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan for their services in the current and prior periods,
masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset deducted by any fair value of plan assets. The
program dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh calculation is performed by an independent actuary
aktuaris independen dengan metode projected-unit- using the projected-unit-credit method.
credit.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari Gains or losses arising from actuarial
pengukuran kembali aktuarial dari liabilitas imbalan remeasurements of the net defined benefit liability
pasti bersih diakui segera sebagai penghasilan are recognized immediately in other comprehensive
komprehensif lain. Ketika imbalan pasca-kerja income. When the benefits of a plan are changed or
berubah atau kurtailmen program terjadi, perubahan when a plan is curtailed, the resulting change in
yang dihasilkan dalam manfaat yang berhubungan benefit that relates to past service or the gain or
dengan biaya jasa lalu atau keuntungan atau loss on curtailment is recognized immediately in
kerugian atas kurtailmen diakui segera dalam laba profit or loss.
rugi.
Beban provisi yang dibayar dimuka sehubungan Upfront fees related to borrowings are recognized
dengan pinjaman yang diterima diakui sebagai biaya as transactions costs directly attributable to the
transaksi yang terkait langsung dengan pinjaman origination of borrowings and amortized over the
yang diterima dan diamortisasi selama jangka waktu terms of the related borrowings using the effective
pinjaman yang diterima tersebut dengan interest method.
menggunakan metode suku bunga efektif.
Pendapatan jasa administrasi dan komisi asuransi Administration fees and insurance commissions are
diakui sebagai pendapatan pada saat perolehan recognized as revenue upon the completion of
piutang pembiayaan konsumen telah terjadi. originating the consumer financing receivables. The
Perseroan memperoleh pendapatan komisi dari Company received commission income from an
Perusahaan asuransi yang diakui sebagai insurance company which is recognized as revenue
pendapatan pada saat perolehan piutang upon completion of originating the consumer
pembiayaan konsumen telah terjadi. financing receivables.
Pendapatan denda dari pelanggan diakui pada saat Penalties from customers are recorded on a cash
kas diterima. basis.
Beban jasa penjaminan atas pinjaman yang diterima Guarantee fees on borrowings are recognized on
diakui atas dasar akrual dan dicatat sebagai bagian an accrual basis and recorded as part of interest
dari beban bunga. expenses.
21
156
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh The calculation of the effective interest rate
fees dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima includes all fees and points paid or received that
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku are an integral part of the effective interest rate.
bunga efektif.
j. Pajak penghasilan j. Income tax
Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban Income tax expense comprises of current and
pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laba rugi, deferred tax. Income tax expenses are recognized
kecuali untuk komponen yang diakui secara in profit or loss except to the extent that it relates to
langsung di ekuitas atau di penghasilan items recognized directly in equity or in other
komprehensif lain. comprehensive income.
Beban pajak kini merupakan estimasi utang atau Current tax is the expected tax payable or
pengembalian pajak yang dihitung atas laba atau refundable on taxable income or loss for the year,
rugi kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, using tax rates substantively enacted as of the
dengan menggunakan tarif pajak yang secara reporting date, and includes true-up adjustments
substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan, made to the previous years’ tax provisions either to
dan termasuk penyesuaian-penyesuaian yang reconcile them with the income tax reported in
dibuat untuk penyisihan pajak tahun-tahun annual tax returns, or to account for differences
sebelumnya, baik untuk merekonsiliasi pajak arising from tax assessments. Current tax payable
penghasilan dengan pajak yang dilaporkan di surat or refundable is measured using the best estimate
pemberitahuan tahunan, atau untuk of the amount expected to be paid or received,
memperhitungkan perbedaan yang muncul dari taking into consideration the uncertaintly
pemeriksaan pajak. Utang pajak penghasilan atau associated with the complexity of tax regulations.
restitusi pajak kini diukur menggunakan estimasi
terbaik atas jumlah yang diperkirakan akan dibayar
atau diterima, dengan mempertimbangkan
ketidakpastian terkait dengan kompleksitas
peraturan pajak.
22
157
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
23
158
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
m./Penjabaran transaksi dan saldo dalam mata m. Translation of foreign currency transactions
uang asing .and balances
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing Transactions in foreign currencies are translated
dijabarkan ke dalam Rupiah, dengan menggunakan into Rupiah, using the rates prevailing at the
kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada transaction date. At reporting date, monetary
tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam assets and liabilities denominated in foreign
mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah currencies are translated into Rupiah using the
dengan menggunakan kurs yang berlaku pada exchange rates prevailing at reporting date. The
tanggal pelaporan. Keuntungan dan kerugian selisih exchange gains and losses arising from
kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang transactions in foreign currencies and from the
asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas translation of monetary assets and liabilities
moneter dalam mata uang asing diakui pada laba denominated in foreign currencies are recognized
rugi tahun berjalan, kecuali untuk laba dan rugi in profit or loss for the year, except for the foreign
selisih kurs yang timbul dari penjabaran kembali exchange gains and losses arising from the
instrumen derivatif yang memenuhi kriteria lindung retranslation of a qualifying cash flows hedge,
nilai arus kas, yang diakui langsung di penghasilan which are recognized directly in other
komprehensif lain. comprehensive income.
Laba atau rugi kurs mata uang asing atas aset dan The foreign exchange gains or losses on monetary
liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya items is the difference between amortized cost in
perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal Rupiah at the beginning of the year, adjusted for
tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan effective interest and payments during the year,
pembayaran selama tahun berjalan, dan biaya and the amortized cost in foreign currency
perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang translated into Rupiah at the exchange rate at the
dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan end of the year.
kurs pada akhir tahun.
Aset dan liabilitas non-moneter dalam mata uang Non-monetary assets and liabilities denominated in
asing dijabarkan dengan menggunakan kurs pada foreign currencies are translated using the rates
tanggal transaksi. prevailing at the transaction date.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, As of 31 December 2016, 2015 and 2014, the
kurs nilai tukar yang digunakan adalah sebagai exchange rates used were as follows (whole
berikut (Rupiah penuh): Rupiah):
24
159
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Perseroan memiliki eksposur terhadap risiko- The Company has exposure to the following
risiko atas instrumen keuangan sebagai berikut: risks from financial instruments:
Risiko kredit Credit risk
Risiko pasar Market risk
Risiko likuiditas Liquidity risk
Risiko operasional Operational risk
Catatan ini menyajikan informasi mengenai This note presents information about the
eksposur Perseroan terhadap setiap risiko di atas, Company’s exposure to each of the above risks,
tujuan, kebijakan dan proses yang dilakukan oleh the Company’s objectives, policies and
Perseroan dalam mengukur dan mengelola risiko. processes for measuring and managing risks.
Sektor pembiayaan banyak dipengaruhi oleh Financing sector is much affected by risks
risiko, baik risiko yang berasal dari faktor internal originating from both internal and external
maupun eksternal. Dalam rangka meningkatkan factors. To enhance the Company’s
kinerja Perseroan, Perseroan berupaya untuk performance, the Company has tried to manage
mengelola berbagai risiko dengan sebaik-baiknya, various risks as best as possible by applying risk
dengan menerapkan manajemen risiko. management.
Direksi memiliki tanggung jawab secara The Board of Directors has overall responsibility
menyeluruh atas penetapan dan pengawasan for the establishment and oversight of the
kerangka manajemen risiko Perseroan. Direksi Company’s risk management framework. The
telah membentuk Komite Manajemen Risiko yang Board has established the Risk Management
bertanggungjawab untuk mengembangkan dan Committee, which is responsible for developing
mengawasi kebijakan manajemen risiko and monitoring the Company’s risk management
Perseroan di masing-masing area tertentu, dan policies in their specified areas, and for
untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen reviewing the adequacy of the risk management
risiko terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi framework in relation to the risks faced by the
oleh Perseroan. Komite Manajemen Risiko Company. Risk Management Committee reports
melaporkan kegiatan-kegiatan yang dilakukannya regularly to the Company’s Board of Directors on
ke Direksi Perseroan secara berkala. their activities.
Kebijakan manajemen risiko Perseroan ditetapkan The Company’s risk management policies are
untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko- established to identify and analyze the risks
risiko yang dihadapi Perseroan, untuk faced by the Company, to set appropriate risk
menetapkan batasan risiko dan pengendalian limits and controls, and to monitor risks and
yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan adherence to the established limits. Risk
kepatuhan terhadap batasan yang telah management systems and policies are reviewed
ditetapkan. Sistem dan kebijakan manajemen regularly to reflect changes in market conditions,
risiko ditelaah secara berkala untuk products and services offered. The Company,
mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar, through its training and established standards
produk dan jasa yang ditawarkan. Perseroan, and procedures, aims to develop a disciplined
melalui berbagai pelatihan serta standar dan and constructive control environment, in which
prosedur yang telah ditetapkan, yang bertujuan all employees understand their roles and
untuk mengembangkan lingkungan pengendalian obligations.
yang taat dan konstruktif, dimana semua
karyawan memahami peran dan tanggung
jawabnya.
25
160
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Komite Audit Perseroan memiliki tanggung jawab The Company’s Audit Committee is responsible
untuk mengawasi kepatuhan terhadap kebijakan for monitoring compliance with the risk
dan prosedur manajemen risiko. Dalam management policies and procedures. The
menjalankan fungsinya, Komite Audit Perseroan Company’s Audit Committee is assisted in these
dibantu oleh Departemen Internal Audit. functions by Internal Audit. Internal Audit conducts
Departemen Internal Audit secara rutin dan both regular and ad-hoc reviews of risk
berkala menelaah pengendalian dan prosedur management controls and procedures, the results
manajemen risiko dan melaporkan hasilnya ke of which are reported to the Company’s Audit
Komite Audit Perseroan. Committee.
Risiko kredit adalah risiko terjadinya kerugian Credit risk is the risk of financial losses from
keuangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan inability of counterparties to fulfill their contractual
counterparty untuk memenuhi kewajiban obligations. To ensure that credit deterioration is
kontraktualnya. Untuk meyakinkan bahwa quickly detected, credit portfolios are actively
penurunan nilai terdeteksi secara dini, portofolio monitored at each layer of the risk structure and
kredit dimonitor secara aktif pada setiap tingkatan will be mitigated through the implementation of
struktur risiko dan akan dimitigasi melalui remediation strategies.
pelaksanaan strategi remediasi.
Perseroan mengantisipasi risiko kredit dengan The Company is prudent in anticipating the credit
penuh kehati-hatian dengan menerapkan kebijakan risk by applying policy in credit risk management.
manajemen risiko kredit. Selain melakukan Besides providing prudent credit assessment, the
penilaian kredit dengan penuh kehati-hatian, Company also has a strong internal control, well
Perseroan juga telah memiliki pengendalian collection management and continuously
internal yang kuat, manajemen penagihan yang performs tight monitoring and analysis of the
baik dan secara terus menerus melakukan assets quality.
pemantauan dan analisa terhadap kualitas
asetnya.
Manajemen risiko kredit yang diterapkan The credit risk management applied by the
Perseroan adalah sebagai berikut: Company is as follows:
26
161
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
- Pemantauan dan analisis kualitas aset yang - Tight monitoring and analysis of assets
ketat quality
Perseroan terus melakukan pemantauan yang The Company continually performs strong
ketat dalam pemberian kredit pembiayaan. monitoring in granting consumer financing in
Hal ini dilaksanakan agar Perseroan order to obtain good quality receivables;
memperoleh aset piutang yang berkualitas hence, reducing the potential risk of first
baik sehingga dapat mengurangi potensi payment default and it is expected that
risiko tunggakan angsuran pertama dan customers can perform their obligations on a
diharapkan pelanggan dapat membayar timely basis. The Company also
kewajibannya secara tepat waktu. Selain itu, continuously monitors financing credits that
Perseroan juga terus melakukan pemantauan have been granted to its customers in order
terhadap kredit pembiayaan yang telah to prevent deterioration in the quality of
diberikan kepada nasabah, sehingga dapat credits.
dilakukan tindakan pencegahan penurunan
kualitas kredit.
Untuk setiap kategori aset keuangan, Perseroan For each financial asset category, the Company
telah mengungkapkan eksposur maksimum has disclosed maximum exposure to credit risk,
terhadap risiko kredit, analisa konsentrasi risiko concentration of credit risk analysis, and
kredit, dan pembagian aset keuangan distribution of financial assets by credit quality.
berdasarkan kualitas kredit.
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit i. Maximum exposure to credit risk
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan For financial assets recognized in the
posisi keuangan, eksposur maksimum statements of financial position, the maximum
terhadap risiko kredit sama dengan nilai exposures to credit risk equals to their carrying
tercatatnya. amount.
Eksposur perseroan terhadap risiko kredit The Company’s exposure to credit risk mainly
hampir seluruhnya dari piutang pembiayaan comes from the consumer financing
konsumen. receivables.
ii. Analisa konsentrasi risiko kredit ii. Concentration of credit risk analysis
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah Concentrations of credit risk arise when a
pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha number of customers are engaged in similar
yang sama atau aktivitas dalam wilayah business activities or activities within the same
geografis yang sama, atau ketika mereka geographic region, or when they have similar
memiliki karakteristik yang sejenis yang akan characteristics that would cause their ability to
menyebabkan kemampuan untuk memenuhi meet contractual obligations to be similarly
kewajiban kontraktualnya sama-sama affected by changes in economic or other
dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi conditions.
atau kondisi lainnya.
27
162
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Pembagian aset keuangan berdasarkan kualitas Distribution of financial assets by their credit
kreditnya disajikan di bawah ini: quality is summarized as below:
31 Desember/December 2016
Piutang dari
Aset derivatif kendaraan yang
untuk tujuan dijaminkan dan
Piutang manajemen Piutang dikuasai
pembiayaan risiko/ karyawan dan kembali/
Kas dan setara konsumen/ Derivative bunga/ Receivables
kas/Cash and Consumer assets held for Employees’ and from
cash financing risk interest collateralized
equivalents * receivables management receivables vehicles
31 Desember/December 2015
Piutang dari
Aset derivatif kendaraan yang
untuk tujuan dijaminkan dan
Piutang manajemen Piutang dikuasai
pembiayaan risiko/ karyawan dan kembali/
Kas dan setara konsumen/ Derivative bunga/ Receivables
kas/Cash and Consumer assets held for Employees’ and from
cash financing risk interest collateralized
equivalents * receivables management receivables vehicles
31 Desember/December 2014
Piutang dari
Aset derivatif kendaraan yang
untuk tujuan dijaminkan dan
Piutang manajemen Piutang dikuasai
pembiayaan risiko/ karyawan dan kembali/
Kas dan setara konsumen/ Derivative bunga/ Receivables
kas/Cash and Consumer assets held for Employees’ and from
cash financing risk interest collateralized
equivalents * receivables management receivables vehicles
163
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Definisi dari kualitas kredit Perseroan adalah The definition of the Company’s credit quality is as
sebagai berikut: follows:
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami Neither past due nor impaired: exposures
penurunan nilai: eksposur menunjukkan exhibit adequate liquidity of repayment
likuiditas kapasitas pembayaran yang capacity, as generally evidenced by prompt
memadai, secara umum tercermin dengan repayment of its commitment with the
pembayaran komitmen terhadap Perseroan. Company. Source of payment can be clearly
Sumber pembayaran dapat diidentifikasikan identifiable.
secara jelas.
Lewat jatuh tempo namun tidak mengalami Past due but not impaired: exposures which
penurunan nilai: eksposur dimana pembayaran contractual interest or principal payments are
bunga dan pokok berdasarkan kontraktual past due, but the Company believes that there
telah lewat jatuh tempo, namun Perseroan was no impairment yet on the basis of the
berkeyakinan belum terjadi penurunan nilai stage collection on outstanding receivables.
karena masih ada penagihan bertahap atas
jumlah piutang yang terhutang.
Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan As collateral for the consumer financing
konsumen yang diberikan, Perseroan menerima receivables, the Company receives the Certificates
jaminan dari konsumen berupa Bukti Kepemilikan of Ownership (“BKPB”) of the motor vehicles
Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan financed by the Company. Moreover, the
bermotor yang dibiayai Perseroan. Selain itu, Company is required to receive a minimum down
Perseroan wajib menerima uang muka dari payment from the customer of 15% (2015: 20%
konsumen minimal sebesar 15% (2015: 20% dan and 2014: 25%) from the total consumer financing.
2014: 25%) dari jumlah pembiayaan konsumen.
Risiko pasar adalah risiko terhadap laba rugi Market risk is the risk to the Company’s profit and
Perseroan yang timbul karena perubahan tingkat loss arising from changes in interest rates and
suku bunga dan fluktuasi kurs mata uang asing. fluctuation in foreign currency exchange rates.
Risiko pasar timbul ketika perubahan tingkat suku Market risk arises when changes in interest rates
bunga dan kurs mata uang asing menyebabkan and foreign currency exchange rates result in a
penurunan nilai wajar aset keuangan dan kenaikan decline in the fair value of financial assets and an
nilai wajar liabilitas keuangan, termasuk instrumen increase in the fair value of financial liabilities,
derivatif. including derivative instruments.
Untuk mengantisipasi risiko tingkat suku bunga To anticipate interest rate risk and foreign
dan risiko kurs mata uang asing, Perseroan telah currency risk, the Company has applied hedging
menerapkan kebijakan lindung nilai untuk policy for floating rate borrowings denominated in
pinjaman yang diterima dalam mata uang asing foreign currencies.
dan memiliki tingkat suku bunga mengambang.
29
164
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Eksposur bersih terhadap perubahan nilai tukar The net exposure to fluctuation in foreign
valuta asing Perseroan pada tanggal 31 Desember currencies of the Company as of 31 December
2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2016, 2015 and 2014 was as follows:
2016
USD JPY Jumlah/Total*
Aset keuangan Financial assets
Kas dan setara kas 223.090) 6.573.618) 3.757) Cash and cash equivalents
2015
USD JPY Jumlah/Total*
Aset keuangan Financial assets
Kas dan setara kas 108.330) 8.264.065) 2.441) Cash and cash equivalents
2014
USD JPY Jumlah/Total*
Aset keuangan Financial assets
Kas dan setara kas 115.029) 12.984.462) 2.785) Cash and cash equivalents
30
165
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Tabel di bawah menyajikan instrumen keuangan The table below summarizes the Company’s financial
Perseroan pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan instruments at carrying amounts, categorized by the
menurut mana yang lebih awal antara tanggal re- earlier of contractual re-pricing or maturity dates as of
pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual pada 31 December 2016, 2015 and 2014:
tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014:
2016
Instrumen dengan tingkat suku bunga Instrumen dengan tingkat suku bunga tetap/
mengambang/Floating rate instruments Fixed rate instruments
>1 – 3
<1 bulan/ 1 – 3 bulan/ >3 – 12 bulan/ <1 bulan/ 1 – 3 bulan/ >3 – 12 bulan/ tahun/ >3 tahun/ Jumlah/
month months months month months months years years Total
Aset keuangan Financial assets
Cash and cash
Kas dan setara kas* -) -) -) 832.003) -) -) -) - 832.003) equivalents*
Piutang pembiayaan Consumer financing
konsumen -) -) -) 943.442) 1.484.835) 6.152.149) 10.336.512) 1.938.814 20.855.752) receivables
Piutang karyawan -) -) -) 782) 1.530) 7.535) 14.014) 29.347 53.208) Employees’ receivables
-) -) -) 1.776.227) 1.486.365) 6.159.684) 10.350.526) 1.968.161 21.740.963)
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Pinjaman yang
diterima (2.953.867) (6.228.392) (6.814.320) (325.591) -) (216.258) (248.790) - (16.787.218) Borrowings
2015
Instrumen dengan tingkat suku bunga Instrumen dengan tingkat suku bunga tetap/
mengambang/Floating rate instruments Fixed rate instruments
<1 bulan/ 1 – 3 bulan/ >3 – 12 bulan/ <1 bulan/ 1 – 3 bulan/ >3 – 12 bulan/ >1 – 3 tahun/ >3 tahun/ Jumlah/
month months months month months months years years Total
Aset keuangan Financial assets
Cash and cash
Kas dan setara kas* -) -) -) 535.006) -) -) -) -) 535.006) equivalents*
Piutang pembiayaan Consumer financing
konsumen -) -) -) 886.158) 1.450.887) 6.059.281) 9.852.401) 1.468.138) 19.716.865) receivables
Piutang karyawan -) -) -) 736) 1.368) 8.065) 12.045) 24.778) 46.992) Employees’ receivables
-) -) -) 1.421.900) 1.452.255) 6.067.346) 9.864.446) 1.492.916) 20.298.863)
2014
Instrumen dengan tingkat suku bunga Instrumen dengan tingkat suku bunga tetap/
mengambang/Floating rate instruments Fixed rate instruments
>3 - 12 >3 - 12
<1 bulan/ 1 - 3 bulan/ bulan/ <1 bulan/ 1 - 3 bulan/ bulan/ >1 - 3 tahun/ >3 tahun/ Jumlah/
month months months month months months years years Total
Aset keuangan Financial assets
Cash and cash
Kas dan setara kas* -) -) -) 403.610) -) -) -) -) 403.610) equivalents*
Piutang pembiayaan Consumer financing
konsumen -) -) -) 793.939) 1.355.826) 5.625.642) 9.463.339) 1.515.630) 18.754.376) receivables
Piutang karyawan -) -) -) 593) 1.556) 4.739) 10.227) 19.154) 36.269) Employees’ receivables
-) -) -) 1.198.142) 1.357.382) 5.630.381) 9.473.566) 1.534.784) 19.194.255)
166
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan tingkat suku The table below summarizes the weighted average
bunga efektif rata-rata tertimbang setahun untuk effective interest rate per annum for each interest
masing-masing instrumen keuangan berbunga bearing financial instrument as of 31.December 2016,
pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014: 2015 and 2014:
Liabilitas Liabilities
Rupiah: Rupiah:
Pinjaman yang diterima 10,19% 10,41% 9,63% Borrowings
Analisis sensitivitas atas risiko tingkat suku Sensitivity analysis on interest rate risk and
bunga dan risiko mata uang asing foreign currency risk
Aset keuangan dan liabilitas keuangan Perseroan Most of the Company's financial assets and liabilities
sebagian besar memiliki suku bunga tetap, bear fixed interest rate, except borrowings. The
kecuali pinjaman yang diterima Perseroan Company has several bank borrowings which bear
memiliki beberapa pinjaman bank yang dikenakan floating interest rate and denominated in foreign
suku bunga mengambang dan dalam mata uang currencies; however, these borrowings have been
asing, akan tetapi pinjaman-pinjaman tersebut perfectly hedged using cross currency swap
seluruhnya telah dilindung nilai dengan kontrak contracts with the same terms and conditions as
cross currency swap dengan syarat dan kondisi borrowings. Therefore, the changes in interest rates
yang sama dengan pinjaman-pinjaman yang and foreign exchange rates that are reasonably
diterima. Oleh karena itu, perubahan suku bunga possible at the reporting date, with all other variables
dan mata uang asing yang mungkin terjadi pada remain constant, will not have significant impact to
tanggal pelaporan, dengan variabel lain dianggap the Company’s net income and equity.
tetap, tidak akan mempunyai dampak signifikan
terhadap laba bersih dan ekuitas Perseroan.
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan Liquidity risk is the risk that the Company has
tidak memiliki kapasitas yang memadai untuk insufficient capacity to finance the increase in assets
membiayai peningkatan aset atau tidak dapat or is unable to meet its payment obligations as they
memenuhi kewajiban pembayaran pada saat fall due, including repayment of its borrowings on
jatuh tempo, termasuk melakukan pelunasan the maturity date.
pinjaman yang diterima pada tanggal jatuh tempo.
Dalam rangka mengurangi risiko ketergantungan In order to reduce the risk of dependency on one
pada satu sumber pendanaan, Perseroan source of funding, the Company has diversified its
melakukan diversifikasi sumber dananya. Selain funding resources. Besides capital and customer’s
dari modal dan penerimaan angsuran pelanggan, installment collections, the Company generates
Perseroan memperoleh sumber dana dari funding resources from bank loans. In order to
pinjaman bank. Untuk memperkuat sumber strengthen its funding structures, the Company has
pendanaannya, Perseroan telah melakukan engaged a number of local and foreign banks in
kerjasama dengan sejumlah bank lokal dan bank providing long-term funding, both in Rupiah and
asing dalam penyediaan sumber dana jangka foreign currencies, which will be used to finance its
panjang, baik dalam mata uang Rupiah maupun long-term receivables.
mata uang asing, yang akan digunakan untuk
membiayai piutang jangka panjangnya.
32
167
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Tabel berikut ini menyajikan arus kas kontraktual The following table presents the contractual
yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan undiscounted cash flows of the Company’s financial
Perseroan berdasarkan periode tersisa sampai liabilities based on the remaining period to
dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada contractual maturity as of 31 December 2016, 2015
tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014: and 2014:
2016
Nilai nominal
bruto arus kas
Nilai tercatat/ masuk (keluar)/
Carrying Gross nominal < 1 bulan/ 1 - 3 bulan/ >3 -12 bulan/ >1 - 3 tahun/ >3 tahun/
amount inflow/(outflow) month months months years years
Liabilitas non-derivatif Non-derivative liabilities
Pinjaman yang diterima (16.787.218) (17.565.413) (956.320) (1.789.748) (4.353.691) (10.295.503) (170.151) Borrowings
Insurance premiums
Utang premi asuransi (41.540) (41.540) (41.540) -) -) -) -) payable
Utang usaha (117.814) (117.814) (117.814) -) -) -) -) Accounts payable
(16.946.572) (17.724.767) (1.115.674) (1.789.748) (4.353.691) (10.295.503) (170.151)
Liabilitas derivatif untuk
tujuan manajemen Derivative liabilities held
risiko (374.894) for risk management
Arus kas keluar -) (9.944.506) (596.087) (854.694) (2.235.915) (6.222.683) (35.127) Cash outflows
Arus kas masuk -) 8.633.116) 498.052) 712.085) 1.805.038) 5.583.948) 33.993) Cash inflows
(374.894) (1.311.390) (98.035) (142.609) (430.877) (638.735) (1.134)
2015
Nilai nominal
bruto arus kas
Nilai tercatat/ masuk (keluar)/
Carrying Gross nominal < 1 bulan/ 1 - 3 bulan/ >3 -12 bulan/ >1 - 3 tahun/ >3 tahun/
amount inflow/(outflow) month months months years years
Liabilitas non-derivatif Non-derivative liabilities
Pinjaman yang diterima (16.641.396) (17.285.073) (942.205) (1.160.730) (5.415.916) (9.719.937) (46.285) Borrowings
Insurance premiums
Utang premi asuransi (34.522) (34.522) (34.522) -) -) -) -) payable
Utang usaha (54.482) (54.482) (54.482) -) -) -) -) Accounts payable
(16.730.400) (17.374.077) (1.031.209) (1.160.730) (5.415.916) (9.719.937) (46.285)
Liabilitas derivatif untuk
tujuan manajemen Derivative liabilities held
risiko (121.872) for risk management
Arus kas keluar -) (4.821.857) (363.542) (843.672) (1.221.650) (2.342.103) (50.890) Cash outflows
Arus kas masuk -) 4.256.017) 301.025) 724.733) 1.042.504) 2.141.470) 46.285) Cash inflows
(121.872) (565.840) (62.517) (118.939) (179.146) (200.633) (4.605)
2014
Nilai nominal
bruto arus kas
Nilai tercatat/ masuk (keluar)/
Carrying Gross nominal < 1 bulan/ 1 - 3 bulan/ >3 -12 bulan/ >1 - 3 tahun/ >3 tahun/
amount inflow/(outflow) month months months years years
33
168
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2016
<1 bulan/ 1 - 3 bulan/ >3 - 12 bulan/ >1 - 3 tahun/ >3 tahun/
month months months years years Jumlah/Total
Perbedaan jatuh tempo 738.870) (255.251) 2.175.911) 277.144) 1.800.714) 4.737.388) Maturity gap
2015
<1 bulan/ 1 - 3 bulan/ >3 - 12 bulan/ >1 - 3 tahun/ >3 tahun/
month months months years years Jumlah/Total
34
169
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
2014
<1 bulan/ 1 - 3 bulan/ >3 - 12 bulan/ >1 - 3 tahun/ >3 tahun/
month months months years years Jumlah/Total
Perbedaan jatuh tempo 210.051) 227.758) 1.873.358) 609.175) 1.349.898) 4.270.240) Maturity gap
Kas dan setara kas (kecuali deposito berjangka), Cash and cash equivalents (excluding time
piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan deposit), receivables from collateralized
dikuasai kembali, utang premi asuransi dan utang vehicles, insurance premiums payable and
usaha, termasuk dalam kelompok kurang dari accounts payable are included in the category of
1 bulan karena transaksi-transaksi tersebut tidak less than 1 month since those transactions have
memiliki jatuh tempo kontraktual. no contractual maturities.
Risiko operasional adalah risiko terjadinya kerugian, Operational risk is the risk of direct or indirect
baik langsung ataupun tidak langsung, yang timbul losses arising from a wide variety of causes
dari berbagai macam penyebab yang terkait dengan associated with the Company’s processes,
proses, karyawan, teknologi dan infrastruktur, dan personnel, technology and infrastructure, and
dari faktor eksternal, selain risiko kredit, pasar dan from external factors, other than credit, market
likuiditas, seperti risiko yang timbul dari peraturan and liquidity risks, such as those arising from
hukum dan perundang-undangan dan tata kelola legal and regulatory requirements and generally
perusahaan yang secara umum diterima. Risiko accepted standards of corporate governance.
operasional timbul dari seluruh kegiatan operasi Operational risks arise from all of the Company’s
Perseroan. operations.
Untuk mengurangi risiko operasional, Perseroan To mitigate the operational risk, the Company
menempatkan Internal Control Unit dan Credit Head places Internal Control Unit and Credit Head in
di setiap kantor cabang untuk memastikan bahwa each branch office to ascertain that all
seluruh proses operasional telah sesuai dengan operational processes have complied with
standar operasional dan prosedur. Perseroan juga operational standard and procedures. The
meninjau standar operasional dan prosedur secara Company also reviews the operational standard
berkala. and procedures periodically.
35
170
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Pengungkapan ini merupakan tambahan atas These disclosures supplement the commentary on
pembahasan tentang manajemen risiko keuangan (lihat financial risk management (see Note 4).
Catatan 4).
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan Allowances for impairment losses of financial assets
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan Financial assets accounted for at amortized cost are
yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi evaluated for impairment on a basis described in
dijelaskan di Catatan 3a.6. Note 3a.6.
Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara Collectively assessed allowance for impairment losses
kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada cover credit losses inherent in portfolios of consumer
portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan financing receivables with similar economic
karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti characteristics when there is objective evidence to
obyektif yang menunjukkan bahwa telah terjadi suggest that they contain impaired receivables, but
penurunan nilai piutang, namun penurunan nilai secara the individual impaired items cannot yet be identified.
individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan In assessing the need for collective allowances,
perlunya pembentukan penyisihan kerugian penurunan management considers factors such as credit quality,
nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan portfolio size, concentrations, and economic factors. In
faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, order to estimate the required allowance, assumptions
konsentrasi kredit, dan faktor-faktor ekonomi. Dalam are made to define the way inherent losses are
mengestimasi penyisihan yang dibutuhkan, asumsi- modeled and to determine the required input
asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian parameters, based on historical experience and
bawaan dan untuk menentukan parameter input yang current economic conditions. The accuracy of the
dibutuhkan, berdasarkan pengalaman historis dan allowances depends on the model assumptions and
keadaan ekonomi saat ini. Ketetapan dari penyisihan ini parameters used in determining collective allowances.
tergantung pada asumsi model dan parameter yang
digunakan dalam menentukan penyisihan kolektif.
Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan The determination of fair value for financial assets and
liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar financial liabilities for which there is no observable
yang dapat diobservasi, Perseroan harus menggunakan market price requires the use of valuation techniques as
teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 3a.7. described in Note 3a.7.
Informasi mengenai penentuan nilai wajar dari Information about the determination of fair value of
instrumen keuangan diungkapkan pada Catatan 24. financial instruments is disclosed in Note 24.
36
171
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
31 Desember/December
2016 2015 2014
37
172
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
6. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 6. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
31 Desember/December
2016 2015 2014
Jumlah - kas dan setara kas 840.903 541.737 416.767 Total - cash and cash equivalents
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember For the years ended 31 December 2016, 2015 and
2016, 2015 dan 2014, tingkat suku bunga kontraktual 2014, the contractual interest rates per annum on
setahun atas jasa giro dan deposito berjangka adalah current accounts and time deposits were as follows:
sebagai berikut:
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, tidak As of 31 December 2016, 2015 and 2014, there was no
terdapat kas dan setara kas yang digunakan sebagai cash and cash equivalent being pledged as collateral.
jaminan.
38
173
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Rincian analisa umur piutang pembiayaan Details of aging analysis of consumer financing
konsumen berdasarkan jatuh tempo cicilan receivables based on maturity of the installment
diungkapkan di Catatan 4d. were disclosed in Note 4d.
Selama tahun-tahun yang berakhir pada tanggal During the years ended 31 December 2016, 2015
31 Desember 2016, 2015 dan 2014, tidak ada and 2014, there was no consumer financing
pengalihan atau penjualan piutang pembiayaan receivables (principal) transferred or sold to the
konsumen (pokok) kepada bank (lihat Catatan 23). banks (see Note 23).
Piutang pembiayaan konsumen dievaluasi untuk Consumer financing receivables are evaluated for
penurunan nilai atas dasar seperti yang dijelaskan impairment on the basis described in Note 3a.6 to
di Catatan 3a.6 atas laporan keuangan. the financial statements.
Manajemen yakin bahwa jumlah penyisihan Management believes that the allowance for
kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk impairment losses is adequate to cover possible
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak losses arising from uncollectible consumer
tertagihnya piutang pembiayaan konsumen. financing receivables.
31 Desember/December 2016
Saldo awal/ Saldo akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending
balance Additions Deductions balance
39
174
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
31 Desember/December 2016
Saldo awal/ Saldo akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending
balance Additions Deductions balance
31 Desember/December 2015
Saldo awal/ Saldo akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending
balance Additions Deductions balance
31 Desember/December 2014
Saldo awal/ Saldo akhir/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending
balance Additions Deductions balance
Biaya perolehan: Acquisition cost:
Tanah 27.132) -) -) 27.132) Land
Gedung 32.385) 334) -) 32.719) Buildings
Perbaikan gedung sewa 37.179) 3.553) -) 40.732) Leasehold improvements
Peralatan kantor 29.502) 5.219) (318) 34.403) Office equipment
Perabot kantor 11.509) 1.144) (183) 12.470) Furniture and fixtures
Kendaraan bermotor 5.848) 10.389) (1.791) 14.446) Motor vehicles
Komputer 98.320) 6.688) (137) 104.871) Computers
Kendaraan untuk sewa operasi -)) 36.847) -) 36.847) Vehicles for operating leases
Jumlah 241.875) 64.174) (2.429) 303.620) Total
40
175
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada Depreciation expense for the years ended 31December
tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 masing- 2016, 2015 and 2014 amounting to Rp 60,186, Rp 37,760
masing sebesar Rp 60.186, Rp37.760 dan Rp26.736 and Rp26,736, respectively, was charged to general and
dibebankan pada beban umum dan administrasi (lihat administrative expenses (see Note 18).
Catatan18).
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember For the years ended 31 December 2016, 2015 and 2014,
2016, 2015 dan 2014, Perseroan menjual aset tetap the Company sold fixed assets (excluding vehicles for
(tidak termasuk kendaraan untuk sewa operasi) dengan operating leases) with proceeds from sale of fixed assets
hasil penjualan masing-masing sebesar Rp 365, Rp 639 amounting to Rp 365, Rp 639 and Rp 946, respectively,
dan Rp 946, dan nilai buku masing-masing sebesar and the book value amounting to Rp 136, Rp 584 and
Rp 136, Rp 584 dan Rp 248. Untuk tahun yang berakhir Rp 248, respectively. For the years ended 31 December
pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, 2016, 2015 and 2014, the Company recognized net gains
Perseroan membukukan keuntungan bersih atas on sale of fixed assets amounting to Rp 229, Rp 55 and
penjualan aset tetap masing-masing sebesar Rp 229, Rp 698, respectively, which were recognized in the
Rp 55 dan Rp 698 yang diakui dalam laporan laba rugi statements of profit or loss and other comprehensive
dan penghasilan komprehensif lain. income.
Pada tanggal 31 Desember 2016 seluruh hak pemilikan As of 31 December 2016, all of the Company’s land was
atas tanah Perseroan adalah dalam bentuk Hak Guna in the form of landrights (Hak Guna Bangunan) which
Bangunan (HGB) yang memiliki sisa jangka waktu hak have remaining periods of legal rights ranging from
legal berkisar antara 5 - 23 tahun. Manajemen Perseroan 5 to 23 years. The Company’s management believes that
berpendapat bahwa hak pemilikan atas tanah tersebut the landrights can be extended upon expiry.
dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, As of 31 December 2016, 2015 and 2014, all of the
seluruh aset tetap Perseroan, kecuali tanah, Company’s fixed assets, except for land, were insured
diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas dan with PT.Asuransi Sinar Mas and PTAsuransi MSIG
PTAsuransi MSIG Indonesia, terhadap risiko kebakaran Indonesia, against fire and all possible risks for
dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan Rp 266,792, Rp 248,382 and Rp226,431, respectively.
masing-masing sebesar Rp 266.792, Rp248.382 dan Management believes that the sum insured is adequate to
Rp226.431. Manajemen berpendapat bahwa nilai cover possible losses on the insured fixed assets.
pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas aset tetap yang
dipertanggungkan.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, As of 31 December 2016, 2015 and 2014, the Company
Perseroan tidak memiliki aset tetap yang dijadikan did not have any fixed assets pledged as collateral.
jaminan.
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi Management believes that there was no indication of
penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Perseroan impairment in the value of fixed assets owned by the
pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014. Company as of 31 December 2016, 2015 and 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, As of 31 December 2016, 2015 and 2014, the Company
Perseroan mempunyai utang atas pembelian beberapa had payables from purchases of several fixed assets
aset tetap sebesar masing-masing Rp 19.359, Rp 8.267 amounting to Rp 19,359, Rp 8,267 and Rp 374,
dan Rp 374. respectively.
41
176
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
31 Desember/December
2016 2015 2014
31 Desember/December
2016 2015 2014
Rupiah Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk (a) 495.048 672.630 230.700 PT Bank Central Asia Tbk (a)
The Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd. - Cabang Indonesia (b) - 200.000 200.000 Corporation Ltd. - Indonesia Branch (b)
Citibank N.A. - Cabang Indonesia (c) 100.000 100.000 - Citibank N.A. - Indonesia Branch (c)
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (d) - - 250.000 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (d)
PT Bank Commonwealth (e) - - 50.000 PT Bank Commonwealth (e)
PT Bank Mizuho Indonesia (q) 200.000 - - PT Bank Mizuho Indonesia (q)
795.048 972.630 730.700
The Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd. - Cabang Indonesia (b) Corporation Ltd. - Indonesia Branch (b)
(2016: USD 30.541.505; (2016: USD 30,541,505;
2015: USD 8.500.000; 2015: USD 8,500,000;
2014: USD 8.500.000) 410.356 117.258 105.740 2014: USD 8,500,000)
Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited
(sebelumnya The Sumitomo Trust and (previously The Sumitomo Trust and
Banking Co. Ltd.) - Cabang Singapura (f) Banking Co. Ltd.) - Singapore Branch (f)
(2016: USD 212.849.869; (2016: USD 212,849,869;
2015: USD 124.191.837; 2015: USD 124,191,837;
2014: USD 118.946.197) 2.859.851 1.713.226 1.479.691 2014: USD 118,946,197)
42
177
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Deutsche Bank AG - Cabang Tokyo (m) Deutsche Bank AG - Tokyo Branch (m)
(2016: JPY 8.666.584.725; (2016: JPY 8,666,584,725;
2015: JPY 6.935.760.948; 2015: JPY 6,935,760,948;
2014: JPY 8.627.623.715) 1.000.124 794.283 899.430 2014: JPY 8,627,623,715)
Mizuho Bank, Ltd dan Shinhan Bank Mizuho Bank, Ltd and Shinhan Bank
Japan (n) Japan (n)
(2016: JPY 9.843.487.029; (2016: JPY 9,843,487,029;
2015: JPY 2.981.464.529; 2015: JPY 2,981,464,529;
2014: JPY 5.984.486.881) 1.135.938 341.437 623.883 2014: JPY 5,984,486,881)
43
178
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014
31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 10. BORROWINGS (Continued)
Jumlah Fasilitas / Facility Amount
Pembayaran untuk Fasilitas-
Fasilitas Jangka Panjang /
Pemberi Pinjaman / Jangka Waktu Penarikan / Repayment for Long Term
No. Lender Tipe Fasilitas / Type of Facility 2016 2015 2014 Jaminan / Collateral Availability Period Jatuh Tempo / Maturity Facility
a PT Bank Central Asia Tbk Modal kerja berulang / Rp 450.000 Rp 450.000 Rp 450.000 Piutang pembiayaan konsumen Berkisar antara/Ranging from Berkisar antara/ Ranging 2016: Rp 137.500
Revolving working capital (lihat Catatan 7)/ Consumer 31 Desember/ from 2015: Rp 127.778
financing receivables (see December 2012 - 6 Januari/January 2014: Rp 320.833
Note 7) 29 Juni/June 2017 2017 - 1 Desember/
December 2018
Cerukan/Overdraft Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 25.000 Piutang pembiayaan konsumen
(lihat Catatan 7)/ Consumer
financing receivables (see
Note 7)
Modal kerja tidak berulang / Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 500.000 Piutang pembiayaan konsumen
Non-Revolving working capital (lihat Catatan 7)/ Consumer
179
financing receivables (see
Note 7)
179
b The Hongkong and Modal kerja berulang / Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Jaminan perusahaan dari / Berkisar antara/Ranging from Berkisar antara/ Ranging 2016: Rp 200.000
Shanghai Banking Revolving working capital Corporate Guarantee from 30 Juni/June 2016 - from
Corporation Ltd. - Cabang Sumitomo Corporation Jepang / 30 Juni/June 2017 14 Agustus/August 2017 -
Indonesia/ Japan 2 Agustus/August 2019
Indonesia Branch
Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 200.000 Piutang pembiayaan konsumen
(lihat Catatan 7)/ Consumer
financing receivables (see
Note 7)
Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Tidak dijamin oleh apapun /
Unsecured
c Citibank N.A. - Cabang Modal kerja berulang / USD 20.000.000 .000 USD 20.000.000 .000 USD 20.000.000 Piutang pembiayaan konsumen 10 Pebruari/February 2016 - Berkisar antara/Ranging -
Indonesia/ Revolving working capital (lihat Catatan 7)/ Consumer 10 Pebruari/February 2017 from
Indonesia Branch financing receivables (see 15 Mei/May 2017 -
Note 7) 22 Mei/May 2017
d PT Bank Sumitomo Mitsui Modal kerja berulang / - USD 40.000.000 USD 40.000.000 Jaminan perusahaan dari / Berkisar antara/Ranging from Berkisar antara/ Ranging 2016: USD 44.615.585
Indonesia Revolving working capital Corporate Guarantee from 11 Pebruari/February 2013 - from 2015: USD 65.169.766 dan/and
Sumitomo Corporation Jepang / 30 April/April 2017 9 Januari/January 2017 - Rp 250.000
Japan 23 Desember/December 2014: USD 69.119.261
2019
Modal kerja berulang / USD 40.000.000 - - Tidak dijamin oleh apapun /
Revolving working capital Unsecured
Modal kerja tidak berulang / Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 3.000.000 Tidak dijamin oleh apapun /
Non-Revolving working capital Unsecured
44
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014
31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
e PT Bank Commonwealth Modal kerja berulang / - Rp 100.000 Rp 100.000 Piutang pembiayaan konsumen 17 September/September 2015 - Telah jatuh tempo pada -
Revolving working capital (lihat Catatan 7)/ Consumer 17 Maret/March 2016 tanggal 4 Mei 2015/has
financing receivables (see been matured on 4 May
Note 7) 2015
f Sumitomo Mitsui Trust Modal kerja berulang / USD 20.000.000 USD 20.000.000 USD 20.000.000 Tidak dijamin oleh apapun / Berkisar antara/Ranging from Berkisar antara/ Ranging 2016: USD 60.000.000
Bank Limited - Cabang Revolving working capital Unsecured 30 September/September 2011 - from dan/and JPY 3.333.333.328
Singapura/ 31 Maret/March 2017 6 Januari/January 2017 - 2015: USD 45.000.000
Singapore Branch 19 Desember/December dan/and JPY 4.950.000.004
2019 2014: USD 10.000.000
dan/and JPY 5.166.666.658
Modal kerja berulang / JPY 500.000.000 JPY 500.000.000 JPY 500.000.000 Jaminan perusahaan dari /
180
Revolving working capital Corporate Guarantee from
Sumitomo Corporation Jepang /
Japan
Modal kerja tidak berulang / USD 430.000.000 USD 370.000.000 USD 210.000.000 Tidak dijamin oleh apapun /
Non-Revolving working capital Unsecured
Modal kerja tidak berulang / - JPY 10.000.000.00 JPY10.000.000.000 Tidak dijamin oleh apapun /
Non-Revolving working capital 0 Unsecured
g The Bank of Tokyo- Modal kerja berulang / USD 40.000.000 USD 40.000.000 USD 40.000.000 Jaminan perusahaan dari / Berkisar antara/Ranging from Berkisar antara/ Ranging 2016: USD 50.000.000
Mitsubishi UFJ, Ltd. - Revolving working capital Corporate Guarantee from 28 Maret/March 2011 - from 2015: USD 100.000.000
Cabang Jakarta/ Sumitomo Corporation Jepang / 29 Maret/March 2017 17 Pebruari/February 2017- 2014: USD 40.000.000
Jakarta Branch Japan 10 April/April 2017
Modal kerja tidak berulang / USD 100.000.000 USD 200.000.000 USD 240.000.000 Piutang pembiayaan konsumen
Non-Revolving working capital (lihat Catatan 7)/ Consumer
financing receivables (see
Note 7)
45
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 10. BORROWINGS (Continued)
Jumlah Fasilitas / Facility Amount
Pembayaran untuk Fasilitas-
Fasilitas Jangka Panjang /
Pemberi Pinjaman / Tipe Fasilitas / Type of Jangka Waktu Penarikan / Repayment for Long Term
No. Lender Facility 2016 2015 2014 Jaminan / Collateral Availability Period Jatuh Tempo / Maturity Facility
h The Bank of Tokyo- Modal kerja tidak berulang / USD USD 350.000.000 USD 350.000.000 Piutang pembiayaan konsumen Berkisar antara/Ranging from Berkisar antara/ Ranging -
Mitsubishi UFJ, Ltd. - Non-Revolving working 350.000.000 (lihat Catatan 7)/ Consumer 3 September/September 2014 - from
Cabang Jakarta dan/ capital financing receivables (see 29 Maret/March 2017 16 Oktober/October 2017 -
Jakarta Branch and The Note 7) 5 Desember/December
Bank of Tokyo Mitsubishi 2019
UFJ, Ltd
i Bank of America, N.A. - Modal kerja tidak berulang / USD 70.000.000 USD 100.000.000 USD 60.000.000 Piutang pembiayaan konsumen Berkisar antara/Ranging from Berkisar antara/ Ranging 2016: USD 30.000.000
Cabang Tokyo/ Non-Revolving working (lihat Catatan 7)/ Consumer 26 Agustus/August 2013 - from
Tokyo Branch capital financing receivables (see 25 Juli/July 2015 8 Agustus/ August 2017 -
Note 7) 16 April/April 2018
181
j Mitsubishi UFJ Trust and Modal kerja berulang / JPY 3.000.000.000 JPY 3.000.000.000 JPY 3.000.000.000 Tidak dijamin oleh apapun / Berkisar antara/Ranging from Berkisar antara/ Ranging 2016: USD 35.000.000
Banking Corporation - Revolving working capital Unsecured 18 Januari/January 2013 - from 2015: USD 40.000.000
Cabang Modal kerja tidak berulang / USD USD 130.000.000 USD 80.000.000 Tidak dijamin oleh apapun / 29 September/September 2017 8 Mei/May 2018 – 2014: USD 12.500.000
Singapura/Singapore Non-Revolving working 100.000.000 Unsecured 23 Juli/July 2018
Branch capital
k Sumitomo Mitsui Banking Modal kerja tidak berulang / USD USD 100.000.000 - Tidak dijamin oleh apapun / Berkisar antara/Ranging from Berkisar antara/ Ranging 2016: USD 25.000.000
Corporation - Cabang Non-Revolving working 100.000.000 Unsecured 26 Januari/January 2015 - from
Singapura/ capital Tidak ada jatuh tempo/ 6 Pebruari/February 2018 -
Singapore Branch Modal kerja berulang / - - Tidak dijamin oleh apapun / No expiry date 12 Maret/March 2018
Revolving working capital USD Unsecured
200.000.000
l ING Bank N.V. - Cabang Modal kerja tidak berulang / JPY 7.500.000.000 JPY 15.000.000.000 JPY 15.000.000.000 Piutang pembiayaan konsumen Berkisar antara/Ranging from Akan jatuh tempo pada/ 2016: JPY 7.500.000.000
Tokyo dan/ Non-Revolving working (lihat Catatan 7)/ Consumer 11 September/September 2013 - Will be matured on 2015: JPY 3.750.000.000
and Development Bank of capital financing receivables (see 4 Januari/January 2015 3 Juli/July 2017
Japan Inc. Note 7)
m Deutsche Bank AG - Modal kerja tidak berulang / JPY 15.000.000.000 JPY 20.000.000.000 JPY 10.000.000.000 Piutang pembiayaan konsumen Berkisar antara/Ranging from Berkisar antara/ Ranging 2016: JPY 6.250.000.000
Cabang Tokyo/ Non-Revolving working (lihat Catatan 7)/ Consumer 23 Januari/January 2013 - from 2015: JPY 3.750.000.000
Tokyo Branch capital financing receivables (see 23 Maret/March 2016 3 Pebruari/February 2017 - 2014: JPY 2.275.000.000
Note 7) 23 Maret/March 2018
46
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
n Mizuho Bank Ltd. dan / Modal kerja tidak berulang / JPY JPY 20.000.000.000 JPY 10.000.000.000 Piutang pembiayaan konsumen Berkisar antara/Ranging from Akan jatuh tempo pada/ 2016: JPY 2.000.000.000
and Shinhan Bank Non-Revolving working 10.000.000.000 (lihat Catatan 7)/ Consumer 22 Pebruari/February 2012 - Will be matured on 2015: JPY 4.000.000.000
Japan capital financing receivables (see 15 Juni/June 2016 17 Juni/June 2019 2014: JPY 4.000.000.000
Note 7)
o Mizuho Bank Ltd. dan / Modal kerja tidak berulang / JPY 20.000.000.000 JPY 20.000.000.000 JPY 20.000.000.000 Piutang pembiayaan konsumen Berkisar antara/Ranging from Berkisar antara/ Ranging 2016: JPY 8.000.000.000
and Korea Non-Revolving working (lihat Catatan 7)/ Consumer 28 Maret/March 2013 - from 2015: JPY 4.000.000.000
Development Bank capital financing receivables (see 16 Maret/March 2015 18 April/April 2017 -
Note 7) 20 Maret/March 2018
182
p The Norinchukin Bank Modal kerja berulang / JPY JPY 3.000.000.000 JPY 3.000.000.000 Tidak dijamin oleh apapun / Berkisar antara/Ranging from Berkisar antara/ Ranging 2016: JPY 1.000.000.000
- Cabang Singapura/ Revolving working capital 3.000.000.000 Unsecured 30 September/September 2013 - from
Singapore Branch 16 Juni/June 2017 17 Januari/January 2017 -
Modal kerja tidak berulang / JPY 12.000.000.000 JPY 9.000.000.000 JPY 9.000.000.000 Tidak dijamin oleh apapun / 22 Januari/January 2018
Non-Revolving working Unsecured
capital
q PT Bank Mizuho Modal kerja berulang / Rp 50.000 - - Jaminan perusahaan dari/ Berkisar antara/Ranging from Berkisar antara/ Ranging -
Indonesia Revolving working capital Corporate guarantee from 31 Juli/July 2016 – from
Sumitomo Corporation 10 Desember/December 2017 13 Januari/ January 2017 -
Jepang/Japan 16 Januari/January 2017
Rp 400.000 - - Tidak dijamin oleh apapun /
Unsecured
47
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal For the years ended 31 December 2016, 2015 and
31 Desember 2016, 2015 dan 2014, tingkat suku 2014, the contractual interest rates per annum of
bunga kontraktual setahun atas pinjaman yang borrowings ranged from 0.97% - 11.25% (2015:
diterima berkisar antara 0,97% - 11,25% (2015: 1.11% - 11.25%; 2014: 1.08% - 11.25%).
1,11% - 11,25%; 2014: 1,08% - 11,25%).
Tingkat suku bunga efektif rata-rata tertimbang Weighted average effective interest rate per annum
setahun pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan as of 31 December 2016, 2015 and 2014 was
2014 diungkapkan di Catatan 4c. disclosed in Note 4c.
Seluruh perjanjian pinjaman di atas mencakup All loan agreements include certain covenants which
adanya pembatasan-pembatasan tertentu yang are normally required for such credit facilities, such as
umumnya diharuskan untuk fasilitas-fasilitas kredit limitations to initiate merger or consolidation with
tersebut, antara lain, pembatasan untuk melakukan other parties, obtain loans from other parties except
penggabungan usaha atau konsolidasi dengan pihak loans obtained in the normal course of business, or
lain, mengadakan perjanjian pinjaman dengan pihak change its capital structure and/or Articles of
lain kecuali yang timbul dalam kegiatan usaha yang Association without notification to/prior written
normal atau melakukan perubahan atas struktur approval from the creditors, and maintenance of
modal dan/atau Anggaran Dasar tanpa adanya certain agreed financial ratios. As of 31December
pemberitahuan/persetujuan tertulis dari kreditur dan 2016, 2015 and 2014, the Company was in
mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu. Pada compliance with the aforementioned covenants in
tanggal 31Desember 2016, 2015 dan 2014, relation to the loan agreements with creditors.
Perseroan telah mematuhi pembatasan-pembatasan
penting sehubungan dengan perjanjian pinjaman
dengan kreditur.
Beban jasa penjaminan atas pinjaman yang diterima The guarantee fees on borrowings which were
oleh Perseroan yang dijamin oleh jaminan guaranteed by corporate guarantees issued by
perusahaan (corporate guarantee) yang diterbitkan Sumitomo Corporation, Japan during the years ended
oleh Sumitomo Corporation, Jepang untuk tahun yang 31 December 2016, 2015 and 2014 amounted to nil,
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan Rp 48 and Rp 148, respectively, and were recorded
2014 masing-masing sebesar nihil, Rp 48 dan as “guarantee fees” under “Financial charges” in the
Rp 148, dan dicatat dalam akun “jasa penjaminan” statement of profit or loss and other comprehensive
sebagai bagian dari “Biaya keuangan” dalam laporan income (see Notes 16 and 22).
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (lihat
Catatan 16 dan 22).
Saldo pinjaman yang diterima dalam mata uang Dolar The outstanding balance of borrowings denominated
Amerika Serikat dan Yen Jepang masing-masing in US Dollars and Japanese Yen amounting to
sebesar USD 859.808.051 dan JPY 39.500.000.020 USD 859,808,051 and JPY 39,500,000,020 as of
pada tanggal 31 Desember 2016, USD 722.382.131 31 December 2016, USD 722,382,131 and
dan JPY 50.583.333.348 pada tanggal 31 Desember JPY 50,583,333,348 as of 31 December 2015 and
2015 dan USD 592.551.897 dan JPY 67.033.333.352 USD 592,551,897 and JPY 67,033,333,352 as of
pada tanggal 31 Desember 2014, termasuk 31 December 2014, respectively, including the
bunganya, telah dilindung nilai dengan kontrak cross interest, were hedged by cross currency swap
currency swap (lihat Catatan 11). contracts (see Note 11).
Informasi mengenai jatuh tempo pinjaman yang Information in respect of maturities of borrowings was
diterima diungkapkan di Catatan 4d. disclosed in Note 4d.
48
183
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
11. INSTRUMEN DERIVATIF UNTUK TUJUAN 11. DERIVATIVE INSTRUMENT HELD FOR RISK
MANAJEMEN RISIKO MANAGEMENT
Perseroan mengadakan kontrak cross currency swap The Company entered into cross currency swap
dengan tujuan lindung nilai atas risiko variabilitas pada contracts to hedge the risks of variability in cash flows
arus kas yang ditimbulkan oleh kurs mata uang asing arising from foreign exchange rates and interest rates
dan tingkat suku bunga atas pinjaman yang diterima on its borrowings denominated in foreign currencies
dalam mata uang asing dengan tingkat suku bunga which bear floating interest rates. The fair values of
mengambang. Nilai wajar dari instrumen derivatif yang derivatives designed as cash flow hedges were as
ditetapkan sebagai lindung nilai arus kas adalah sebagai follows:
berikut:
31 Desember/December
2016 2015 2014
Aset Kewajiban Aset Kewajiban Aset Kewajiban
derivatif/ derivatif/ derivatif/ derivatif/ derivatif/ derivatif/
Derivative Derivative Derivative Derivative Derivative Derivative
assets liabilities assets liabilities assets liabilities
Kontrak cross currency swap Cross currency swap contracts
PT Bank Sumitomo Mitsui PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia 12.690 -) 158.064 -) 192.590 (6.199) Indonesia
The Bank of Tokyo-Mitsubishi The Bank of Tokyo-Mitsubishi
UFJ, Ltd. - Cabang Jakarta 100.409 (197.394) 325.698 (9.220) 380.467 (79.810) UFJ, Ltd. - Jakarta Branch
The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd. - Banking Corporation Ltd. -
Cabang Indonesia 43.282 (31.154) 101.429 (30.855) 6.848 (244.347) Indonesia Branch
PT Bank DBS Indonesia 13.943 (45.809) 261.317 (3.224) 172.125 (29.140) PT Bank DBS Indonesia
Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank
Indonesia 91.815 (63.008) 212.057 (47.320) 22.719 (370.143) Indonesia
PT Bank Mizuho Indonesia - -) - (3.773) - (29.658) PT Bank Mizuho Indonesia
Deutsche Bank AG - Cabang Deutsche Bank AG - Indonesia
Indonesia 69.685 (37.529) 218.272 (27.480) 212.330 (78.111) Branch
Nilai nosional cross currency swap adalah sebagai The notional amount of cross currency swaps was as
berikut: follows:
Jumlah nosional (dalam mata uang asli)/
Notional amount (in original currency)
Mata uang/ 31 Desember/December
Currency 2016 2015 2014
Suku bunga kontrak cross currency swap di atas The interest rate of the above cross currency swap
dipertukarkan setiap triwulan dan semester. contracts are exchanged on a quarterly and semi-
annually basis.
Periode kontrak cross currency swap berkisar antara The contract period of cross currency swap contracts
24 - 47 bulan. Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 ranged between 24 - 47 months. As of 31 December
dan 2014, sisa periode kontrak cross currency swap 2016, 2015 and 2014, the remaining contract period
masing-masing berkisar antara 1 - 36 bulan, 1 - 42 of cross currency swap contracts ranged between 1 - 36
bulan, dan 1 - 39 bulan. months, 1 - 42 months, and 1 - 39 months, respectively.
Perseroan juga menyetujui untuk membayar bunga The Company agreed to pay interest at an average
dengan tingkat suku bunga tetap rata-rata setahun untuk fixed rate per annum ranging from 8.30% - 13.30%
mata uang Rupiah yang berkisar antara 8,30% - 13,30% (2015: 6.34% - 13.30%; 2014: 6.34% - 11.50%) for
(2015: 6,34% - 13,30%; 2014: 6,34% - 11,50%) dan Rupiah currency, and receive interest with a floating
menerima bunga dengan tingkat suku bunga rate either for US Dollar currency or Japanese Yen
mengambang baik untuk mata uang Dolar Amerika with benchmark on LIBOR plus margin which ranged
Serikat ataupun mata uang Yen Jepang dengan from 0.90% - 1.80% (2015: LIBOR plus margin which
berpatokan pada LIBOR ditambah dengan tingkat ranged from 0.90% - 1.80%; 2014: LIBOR or SIBOR
margin yang berkisar antara 0,90% - 1,80% (2015: or TIBOR plus margin which ranged from 0.90% -
LIBOR ditambah dengan tingkat margin yang berkisar 2.00%).
antara 0,90% - 1,80%; 2014: LIBOR atau SIBOR atau
TIBOR ditambah dengan tingkat margin yang berkisar
antara 0,90% - 2,00%).
49
184
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
11. INSTRUMEN DERIVATIF UNTUK TUJUAN 11. DERIVATIVE INSTRUMENT HELD FOR RISK
MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) MANAGEMENT (Continued)
Perubahan keuntungan (kerugian) kumulatif atas The movement of the cumulative gains (losses) on
instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas yang derivative instruments for cash flows hedges which
merupakan bagian efektif dari akumulasi perubahan was the effective portion of the cumulative net change
bersih nilai wajar instrumen lindung nilai arus kas yang in the fair value of cash flows hedging instruments
terkait dengan transaksi lindung nilai yang belum related to hedged transactions that have not yet
mempengaruhi laba rugi pada tanggal 31 Desember affected the profit or loss as of 31 December 2016,
2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 and 2014 was as follows:
2016 2015 2014
Berdasarkan akta No. 21 tanggal 15 Pebruari 2016 yang Based on notarial deed No. 21 dated 15 February 2016
dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notary public in Jakarta,
Jakarta, pemegang saham Perseroan mengambil the Company’s shareholders resolved, among others,
keputusan-keputusan, antara lain, sebagai berikut: the following:
- Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan - Agreed to increase the Company’s issued and paid
disetor Perseroan dari Rp 396.599 [396.599.000 up share capital from Rp 396,599 [396,599,000
saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 (dalam shares at par value of Rp 1,000 (in whole Rupiah)
Rupiah penuh) per saham] menjadi Rp 535.905 per share] to Rp 535,905 [139,306,099 Series A and
[139.306.099 saham Seri A dan 396.599.000 saham 396,599,000 Series B shares at par value of
Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 (dalam Rp 1,000 (in whole Rupiah) per share]. Thereby, the
Rupiah penuh) per saham]. Sehingga komposisi composition of shares became PT Sinar Mas
saham menjadi PT Sinar Mas Multiartha, Tbk sebesar Multiartha, Tbk amounted to 139,306,099 of Series
139.306.099 saham Seri A, PT Summit Auto Group A, PT Summit Auto Group amounted to 232,826,942
sebesar 232.826.942 saham Seri B, Sumitomo of Series B, Sumitomo Corporation amounted to
Corporation sebesar 124.112.158 saham Seri B dan 124,112,158 of Series B and PT Sumitomo
PT Sumitomo Indonesia sebesar 39.659.900 saham Indonesia amounted to 39,659,900 of Series B.
Seri B.
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan The increase in the Company’s issued and paid up
telah diberitahukan dan diterima oleh Menteri Hukum share capital was informed and received by the Ministry
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia
Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.03- based on Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0023492
0023492 Tahun 2016 tanggal 16 Pebruari 2016. Year 2016 dated 16 February 2016.
50
185
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Berdasarkan akta notaris No. 9 tanggal 8 Maret 2016 Based on notarial deed No. 9 dated 8 March 2016 of
yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.KN, Aryanti Artisari, S.H., M.KN, notary public in Jakarta, the
notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan Company’s shareholder approved the transfer of rights
menyetujui pengalihan hak atas saham Perseroan on the Company’s shares consisting of 124,112,158
sebanyak 124.112.158 saham (23,16%) dari Sumitomo shares (23.16%) from Sumitomo Corporation, Japan
Corporation, Jepang dan 39.659.900 saham (7,40%) dari and 39,659,900 shares (7.40%) from PT Sumitomo
PT Sumitomo Indonesia ke Sumitomo Mitsui Banking Indonesia to Sumitomo Mitsui Banking Corporation.
Corporation. Akta perubahan ini telah diterima dan This change was received and recorded in the database
dicatat dalam database Kementerian Hukum dan Hak of the Ministry of Law and Human Rights of the
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-AH.01.03-
AHU-AH.01.03-0029557 Tahun 2016 tanggal 8 Maret 0029557 Year 2016 dated 8 March 2016.
2016.
Berdasarkan akta No. 39 tanggal 22 Maret 2016 yang Based on notarial deed No. 39 dated 22 March 2016 of
dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notary public in Jakarta,
Jakarta, pemegang saham Perseroan mengambil the Company’s shareholders resolved, among others,
keputusan-keputusan, antara lain, sebagai berikut: the following:
- Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan - Agreed to increase the Company’s issued and paid-
disetor Perseroan dari Rp 535.905 [535.905.099 up share capital from Rp 535,905 [535,905,099
saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 shares at par value of Rp 1,000 (in whole Rupiah)
(dalam Rupiah penuh) per saham] menjadi Rp per share] to Rp 928,707 [139,306,099 Series A and
928.707 [139.306.099 saham Seri A dan 789.401.225 789,401,225 Series B shares at par value of
saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 Rp 1,000 (in whole Rupiah) per share].
(dalam Rupiah penuh) per saham].
- Menyetujui peningkatan modal saham untuk - Agreed that the increase in issued and paid-up share
ditempatkan dan disetor untuk PT Summit Auto capital was issued to PT Summit Auto Group of
Group sebesar Rp 230.598 [230.598.012 saham Seri Rp 230,598 [230,598,012 Series B shares at par
B dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 (dalam value of Rp 1,000 (in whole rupiah) per share] and
Rupiah penuh) per saham] dan untuk Sumitomo Sumitomo Mitsui Banking Corporation of Rp 162,204
Mitsui Banking Corporation sebesar Rp 162.204 [162,204,213 Series B shares at par value of
[162.204.213 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 1,000 (in whole Rupiah) per share]. Thereby, the
sebesar Rp 1.000 (dalam Rupiah) per saham]. composition of shares became PT Sinar Mas
Sehingga komposisi saham menjadi PT Sinar Mas Multiartha, Tbk amounted to 139,306,099 of Series
Multiartha Tbk sebesar 139.306.099 saham Seri A, A, PT Summit Auto Group amounted to 463,424,954
PT Summit Auto Group sebesar 463.424.954 saham of Series B , and Sumitomo Mitsui Banking
Seri B, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation Corporation amounted to 325,976,271 of Series B.
sebesar 325.976.271 saham Seri B.
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan The increase in the Company’s issued and paid-up
telah diberitahukan dan diterima oleh Menteri Hukum share capital was informed and received by the Ministry
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia
Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.03- based on Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0033647
0033647 Tahun 2016 tanggal 22 Maret 2016. Year 2016 dated 22 March 2016.
Saham seri A adalah jenis saham preferen sedangkan Series A shares are preference shares while series B
saham seri B adalah jenis saham biasa. Pemegang shares are common shares. The shareholders of series
saham seri A berhak untuk menerima dividen non- A shares are entitled to receive a non-cumulative
kumulatif lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi dividend earlier than other shareholders in the amount
lain dalam jumlah yang akan ditentukan oleh Rapat that will be determined by General Meeting of
Umum Pemegang Saham. Shareholder.
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, modal As of 31 December 2016, 2015 and 2014, the
dasar Perseroan berjumlah Rp 1.500.000 [1.500.000.000 Company’s authorized share capital amounted to
saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 (dalam Rp 1,500,000 [1,500,000,000 shares at par value of
Rupiah penuh) per saham], di mana Rp 928.707 (2016) Rp 1,000 (in whole Rupiah) per share], of which
dan Rp 396.599 (2015 dan 2014) telah ditempatkan dan Rp 396,599 (2015 and 2014) and Rp 928,707 (2016)
disetor penuh oleh pemegang saham. had been issued and fully paid-up by the shareholders.
51
186
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
31 Desember/December 2016
Jumlah saham ditempatkan
dan disetor penuh/ Persentase Jumlah modal
Number of shares issued and kepemilikan/ disetor/
Pemegang saham/ paid-up Percentage of Total paid-up
Shareholders Seri/Series A Seri/Series B ownership share capital
%
PT Sinar Mas Multiartha Tbk 139.306.099 - 15,00 139.306
PT Summit Auto Group - 463.424.954 49,90 463.425
Sumitomo Mitsui Banking Corporation - 325.976.271 35,10 325.976
Berdasarkan Keputusan Edaran Para Pemegang Saham Based on the Unanimous Circular Resolution of the
PT Oto Multiartha tanggal 11 Pebruari 2016, pemegang Shareholders of PT Oto Multiartha on 11 February
saham setuju untuk mengumumkan dan membagikan 2016, the shareholders approved to declare and
dividen kas sebesar Rp 3.639.319. distribute cash dividends amounting to Rp 3,639,319.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) Based on the Company’s Annual General Meeting of
Perseroan pada tanggal 22 Juni 2016, para pemegang Shareholders (“AGMS”) dated 22 June 2016, the
setuju untuk membagikan dividen kas sebesar shareholders approved to distribute cash dividends of
Rp 12.648 di 2016. Rp 12,648 in 2016.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal Based on The General Meeting of Shareholders dated
26 Mei 2009, para pemegang saham Perseroan 26 May 2009, the Company’s shareholders approved
menyetujui pembentukan cadangan umum sebesar the appropriation of 19.58% of 2008 net income,
19,58% dari laba bersih tahun 2008, yaitu sejumlah amounting to Rp 79,320.
Rp 79.320.
Berdasarkan RUPS Perseroan tanggal 22 Juni 2016, Based on the Company’s AGMS dated 22 June 2016,
para pemegang saham Perseroan menyetujui the Company’s shareholders approved the
pembentukan cadangan umum sebesar 27,12% dari laba appropriation of 27.12% of 2015 net income, amounting
bersih tahun 2015, yaitu sejumlah Rp 106.422. to Rp 106,422.
52
187
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember The additional paid-in capital as of 31 December 2016,
2016, 2015 dan 2014 terdiri dari: 2015 and 2014 consisted of:
Kelebihan modal disetor di atas nilai nominal Capital paid-in excess par value of the
saham yang diterbitkan 3.395.466 288.401 288.401 shares issued
Lain-lain 9.768 9.768 9.768 Others
3.405.234 298.169 298.169
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember For the years ended 31 December 2016, 2015 and
2016, 2015 dan 2014, amortisasi biaya transaksi yang 2014, the amortization of transaction costs recognized
diakui sebagai pengurang dari pendapatan pembiayaan as a reduction to consumer financing income amounting
konsumen adalah masing-masing sebesar Rp 793.448, to Rp 793,448, Rp 759,149 and Rp 675,156,
Rp 759.149 dan Rp 675.156. respectively.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember For the years ended 31 December 2016, 2015 and
2016, 2015 dan 2014, tidak ada pendapatan lain-lain 2014, there was no other income received by the
yang diterima Perseroan dari satu pihak, yang telah Company from a counterparty, which exceeded 10% of
melebihi 10% dari jumlah pendapatan. total revenue.
Beban bunga termasuk amortisasi beban provisi yang Interest expense included amortization of upfront fees
dibayar dimuka dan jasa penjaminan sehubungan and guarantee fees related to the Company’s
dengan pinjaman yang diterima Perseroan untuk tahun borrowings for the year ended 31 December 2016
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 masing- amounting to Rp 88,016 and nil, respectively (2015:
masing sebesar Rp 88.016 dan nihil (2015: masing- Rp 65,281 and Rp 48, respectively; 2014: Rp 53,991
masing sebesar Rp 65.281 dan Rp 48; 2014: masing- and Rp 148, respectively).
masing sebesar Rp 53.991 dan Rp 148).
53
188
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
17. GAJI DAN TUNJANGAN KARYAWAN 17. SALARIES AND EMPLOYEES’ BENEFITS
2016 2015 2014
Lihat Catatan 22 untuk gaji dan tunjangan yang diberikan Refer to Note 22 for salaries and benefits given to key
kepada personil manajemen kunci. management personnel.
18. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 18. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2016 2015 2014
Termasuk dalam beban umum dan administrasi - lain- General and administrative expenses - others include
lain adalah beban keamanan dan beban administrasi security expense and bank administration expense.
bank.
Sejak19Juni 2000, Perseroan menyelenggarakan program Effective 19 June 2000, the Company established a
pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetap defined-benefits pension plan covering all of its
yang memenuhi syarat. Manfaat tersebut akan qualified permanent employees. This benefit is
dibayarkan pada saat karyawan pensiun, mengalami payable following the employee’s retirement, disability
cacat atau meninggal dunia. or death.
Pada tanggal 12 Desember 2001, Perseroan telah On 12 December 2001, the Company appointed
menunjuk PT Asuransi Jiwa Allianz Life Indonesia PT Asuransi Jiwa Allianz Life Indonesia (AJALI) to
(AJALI) untuk sebagian karyawan tetap yang telah manage its retirement plan for certain qualified
memenuhi syarat dalam mengelola program dana permanent employees. Contributions are funded by
pensiun Perseroan. Iuran pensiun yang ditanggung oleh the Company’s contributions at rates ranging from
Perseroan berkisar antara 1,5% sampai dengan 13% 1.5% to 13% and the employees’ contributions at
dan yang ditanggung oleh karyawan berkisar antara 1% rates ranging from 1% to 7%, of the employees’ basic
sampai dengan 7%, masing-masing dari gaji pokok monthly salaries.
bulanan karyawan.
54
189
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Iuran pensiun sehubungan dengan program pensiun di Contributions to the above-mentioned retirement plan
atas yang dibebankan ke laporan laba rugi dan amounting to Rp 3,288, Rp 3,183 and Rp 3,194 for the
penghasilan komprehensif lain masing-masing sebesar years ended 31 December 2016, 2015 and 2014,
Rp 3.288, Rp 3.183 dan Rp 3.194 untuk tahun yang respectively, were presented as part of “Salaries and
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan employees’ benefits” in the statements of profit or loss
2014, disajikan sebagai bagian dari “Beban gaji dan and other comprehensive income.
tunjangan karyawan”.
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia In accordance with Law of the Republic of Indonesia
No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan dan Perjanjian No. 13/2003 relating to labor regulations and the
Kerja Bersama Perseroan, Perseroan wajib memberikan Company’s Collective Labor Agreement, the Company
imbalan pasca-kerja kepada karyawannya pada saat is required to provide post-employment benefits to its
pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan employees when their employment is terminated or
menyelesaikan masa kerjanya. Imbalan pasca-kerja ini when they retire. These benefits are primarily based
diberikan terutama berdasarkan masa kerja dan on years of service and the employees’ compensation
kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan at termination or retirement.
kerja atau selesainya masa kerja.
Liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember The obligation for post-employment benefits as of
2016, 2015 dan 2014 dihitung oleh aktuaris independen, 31 December 2016, 2015 and 2014 was calculated by
PT Towers Watson Purbajaga, dalam laporannya an independent actuary, PT Towers Watson
masing-masing tertanggal 1 Pebruari 2017, 29 Pebruari Purbajaga, in their reports dated 1 February 2017,
2016 dan 16 Pebruari 2015 dengan menggunakan 29 February 2016 and 16 February 2015, respectively,
metode projected-unit-credit. using the projected-unit-credit-method.
Asumsi-asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris The major assumptions used by the independent
independen dalam perhitungan liabilitas imbalan pasca- actuary to determine the obligation for post-
kerja pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 employment benefits as of 31 December 2016, 2015
adalah sebagai berikut: and 2014 were as follows:
2016 2015 2014
Tingkat diskonto per tahun 8,25% 9,00% 8,00% Annual discount rate
Tingkat kenaikan penghasilan pokok per tahun 10,00% 10,00% 8,00% Annual basic salary growth rate
Pada tanggal 31 Desember 2016, durasi rata-rata As of 31 December 2016, the weighted-average
tertimbang atas liabilitas imbalan pasca-kerja adalah 11,82 duration of the defined benefit obligation was 11.82
tahun (2015: 11,66 tahun; 2014: 11,78 tahun). years (2015: 11.66 years; 2014: 11.78 years).
Tingkat diskonto digunakan dalam penentuan nilai kini The discount rate is used in determining the present
dari liabilitas imbalan kerja pada tanggal penilaian. Pada value of the benefit obligation at valuation date. In
umumnya, tingkat diskonto berhubungan dengan tingkat general, the discount rate correlates with the yield on
suku bunga dari obligasi negara berkualitas tinggi yang high quality government bonds that are traded in active
diperdagangkan di pasar modal aktif pada tanggal capital markets at the reporting date.
pelaporan.
Asumsi kenaikan penghasilan di masa yang akan datang The future salary increase assumption projects the
memproyeksikan liabilitas imbalan kerja dari tanggal benefit obligation starting from the valuation date
penilaian sampai dengan umur pensiun normal. Tingkat through the normal retirement age. The salary increase
kenaikan penghasilan secara umum ditentukan dengan rate is generally determined by applying inflation
menggunakan penyesuaian inflasi pada tarif gaji, dan adjustments to pay scales, and by taking account of the
dengan mempertimbangkan masa kerja. length of service.
55
190
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Tabel berikut mencerminkan saldo liabilitas imbalan The following table reflects the balance of the obligation
pasca-kerja pada tanggal pelaporan, serta perubahan for post-employment benefits as of the reporting dates,
liabilitas, dan beban yang diakui selama tahun 2016, as well as the movements in the obligation, and the
2015 dan 2014: expense recognized during 2016, 2015 and 2014:
Lain-lain: Others:
- Pembayaran manfaat (7.191) (1.352) (308) - Benefits paid
Liabilitas imbalan pasca-kerja, akhir Obligation for post-employment benefits,
tahun 147.240) 118.568) 81.687) end of year
Tabel di bawah merupakan informasi historis nilai kini The following table represents the historical information
liabilitas imbalan pasca-kerja Perseroan dan perubahan of the Company’s present value of obligation for post-
penyesuaian yang timbul pada liabilitas program: employment benefits and experience adjustment
arising on plan liabilities:
31 Desember/December
2016 2015 2014 2013 2012
Present value of
Nilai kini dari liabilitas obligation for post-
imbalan pasca-kerja (147.240) (118.568) (81.687) (61.736) (45.775) employment benefits
Perubahan
penyesuaian Experience adjustment
yang timbul pada arising on plan
liabilitias program (2.099) (5.662) (4.447) 15.098) 2.960) liabilities
Perseroan berencana untuk membayar kontribusi untuk The Company expect to pay Rp 2,907 in contributions
program imbalan pasti sebesar Rp 2.907 di tahun 2017. to defined benefit plans in 2017.
Pada tanggal 31 Desember 2016, perubahan terhadap As of 31 December 2016, the changes to one of the
salah satu asumsi aktuaria, dengan anggapan asumsi relevant actuarial assumptions, holding other
yang lain konstan, akan berdampak kepada liabilitas assumptions constant, would have affected the
imbalan pasca-kerja Perseroan seperti tabel di bawah: Company obligation for post-employment benefits as
shown on the table below:
Kenaikan/ Penurunan/
Increase 1% Decrease 1%
56
191
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Klaim pengembalian pajak (lihat Catatan 20g) 187.931 187.931 187.931 Claims for tax refund (see Note 20g)
c. Beban pajak Perseroan terdiri dari: c. The Company’s income tax expense consisted of
the following:
Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak Reconciliation between accounting income before
penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba tax, as shown in the statements of profit or loss
rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba and other comprehensive income, and taxable
kena pajak pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan income as of 31 December 2016, 2015 and 2014
2014 adalah sebagai berikut: was as follows:
Laba akuntansi sebelum pajak penghasilan 606.415) 522.432) 407.537) Accounting income before tax
57
192
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Perhitungan beban pajak kini non-final dan utang The non-final current income tax expense and
pajak penghasilan pada tanggal 31 Desember 2016, income tax payable as of 31 December 2016,
2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 and 2014 were computed as follows:
2016 2015 2014
Rincian beban pajak kini: The details of current income tax expense:
25% x Rp 651.568 (2015: Rp 545.450; 25% x Rp 651,568 (2015: Rp 545,450;
2014: Rp 424.170) 162.892) 136.363) 106.043) 2014: Rp 424,170)
Jumlah beban pajak kini 162.892) 136.363) 106.043) Total current income tax expense
Utang pajak penghasilan yang berasal dari Income tax payable arising from income
kurang bayar pajak penghasilan atas tax underpayments on transaction costs
biaya transaksi terkait dengan pemberian directly attributable to origination of
pembiayaan konsumen (termasuk denda) consumer financing accounts (including
tahun: penalties) for years:
2012 -) -) 10.298) 2012
2010 265) 265) 9.516) 2010
2009 60) 60) 2.952) 2009
325) 325) 22.766)
Jumlah laba kena pajak Perseroan tahun 2016 sebesar The Company’s 2016 taxable income of
Rp 651.568 telah sesuai dengan perhitungan yang Rp 651,568 agreed with the tax calculation which
akan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan (SPT) will be reported in the Company’s 2016 Annual
Perseroan tahun 2016. Jumlah laba kena pajak tahun Corporate Income Tax Return. The 2015 and
2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 545.450 2014 taxable income of Rp 545,450 and
dan Rp 424.170 telah sesuai dengan SPT tahun 2015 Rp 424,170, respectively, agreed with total
dan 2014. Berdasarkan Surat Himbauan dari Kantor taxable income reported in the Company’s 2015
Pajak, Perseroan telah melakukan pembetulan atas and 2014 Annual Corporate Income Tax Returns.
SPT tahun 2012 di bulan Pebruari 2014 sehubungan Based on the Notification Letter from the Tax
dengan kurang bayar pajak penghasilan atas biaya Office, the Company had revised the 2012
transaksi terkait dengan pemberian pembiayaan Corporate Income Tax Return in February 2014
konsumen (termasuk denda) tahun 2009, 2010 dan regarding income tax underpayments on
2012. Pada bulan Mei 2015, Perseroan telah transaction costs directly attributable to
membayar kurang bayar pajak penghasilan atas biaya origination of consumer financing accounts
transaksi terkait dengan pemberian pembiayaan (including penalties) for years 2009, 2010 and
konsumen (termasuk denda) tahun 2012, 2010, dan 2012. In May 2015, the Company had paid the
2009 sebesar Rp 22.441. underpayments on transaction costs directly
attributable to origination of consumer financing
accounts (including penalties) for years 2012,
2010, and 2009 amounted to Rp 22,441.
58
193
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Diakui pada
pendapatan
komprehensif lain/
Recognized in
1 Januari/ Diakui pada laba other 31 Desember/
January rugi/ Recognized comprehensive December
2015 in profit or loss income 2015
Aset (liabilitas) pajak tangguhan: Deferred tax assets (liabilities):
Penyisihan kerugian penurunan
nilai atas piutang dari Allowance for impairment
kendaraan yang dijaminkan losses on receivables from
dan dikuasai kembali 3.387) 1.791) -) 5.178) collateralized vehicles
Obligation for post - employment
Liabilitas imbalan pasca-kerja 20.422) 3.544) 5.676) 29.642) benefits
(Keuntungan) kerugian kumulatif Cumulative (gain) losses on
atas instrumen derivatif untuk derivative instruments for cash
lindung nilai arus kas - bersih (32.672) -) (39.336) (72.008) flows hedges - net
Beban promosi untuk dealer yang
masih harus dibayar 12.715) (438) -) 12.277) Accrued promotion for dealer
Aset tetap (2.516) (1.670) -) (4.186) Fixed assets
Beban bonus yang masih harus
dibayar 1.877) 3.183) -) 5.060) Accrued bonus
Aset (liabilitas) pajak tangguhan -
bersih 3.213) 6.410) (33.660) (24.037) Deferred tax assets (liabilities) - net
Diakui pada
pendapatan
komprehensif lain/
1 Januari/ Diakui pada laba Recognized in other 31 Desember/
January rugi/ Recognized comprehensive December
2014 in profit or loss income 2014
Aset (liabilitas) pajak tangguhan: Deferred tax assets (liabilities):
Penyisihan kerugian penurunan
nilai atas piutang dari Allowance for impairment
kendaraan yang dijaminkan losses of receivables from
dan dikuasai kembali 1.645) 1.742) -) 3.387) collateralized vehicles
Obligation for post - employment
Liabilitas imbalan pasca-kerja 15.434) 2.172) 2.816) 20.422) benefits
(Keuntungan) kerugian kumulatif Cumulative (gain) losses on
atas instrumen derivatif untuk derivative instruments for cash
lindung nilai arus kas - bersih 15.979) -) (48.651) (32.672) flows hedges - net
Beban promosi untuk dealer yang
masih harus dibayar 8.788) 3.927) -) 12.715) Accrued promotion for dealer
Aset tetap (1.744) (772) -) (2.516) Fixed assets
Beban bonus yang masih harus
dibayar -) 1.877) -) 1.877) Accrued bonus
Aset (liabilitas) pajak tangguhan -
bersih 40.102) 8.946) (45.835) 3.213) Deferred tax assets (liabilities) - net
59
194
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Beban pajak atas dasar tarif pajak yang Income tax expense at prevailing
berlaku: tax rates:
25% x Rp 606.415 (2015: Rp 522.432; 25% x Rp 606,415 (2015: Rp 522,432;
2014: Rp 373.306) 151.603 130.608) 93.327) 2014: Rp 373,306)
Jumlah 151.603 130.608) 93.327) Total
Pengaruh pajak atas perbedaan permanen 2.773 (655) 3.770 Tax effect on permanent differences
Pajak penghasilan badan non-final 154.376 129.953) 97.097 Non-final corporate income tax expense
Pajak final dari pendapatan bunga - -) 6.846 Final tax on interest income
Beban pajak 154.376 129.953) 103.943 Income tax expense
f. Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, f. Under the taxation laws of Indonesia, the
Perseroan melaporkan/menyetorkan pajak yang Company submits tax returns on the basis of self-
terutang berdasarkan sistem self-assessment. assessment. The tax authorities may assess or
Fiskus dapat menetapkan atau mengubah amend taxes within the statute of limitations,
kewajiban pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu under prevailing regulations.
tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
g. Pada tahun 2012, sehubungan dengan kelebihan g. In 2012, in relation with the overpayment of
pembayaran pajak penghasilan badan tahun fiskal corporate income tax for fiscal year 2011
2011 sebesar Rp 60.601, pajak-pajak Perseroan amounting to Rp 60,601, the Company’s 2011
tahun 2011 telah diperiksa oleh fiskus. Pada tanggal taxes have been audited by the tax office. On
25 April 2013, Perseroan menerima Surat 25 April 2013, the Company received tax
Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk underpayment letter of Corporate Income Tax,
Pajak Penghasilan Badan, pajak penghasilan pasal income tax articles 21, 23, 26, 4(2) and Value
21, 23, 26, 4(2) dan Pajak Pertambahan Nilai Added Tax (“VAT”) amounting to Rp 39,051,
(“PPN”) masing-masing sebesar Rp 39.051, Rp 2,976, Rp 4,986, Rp 22, Rp 254 and
Rp 2.976, Rp 4.986, Rp 22, Rp 254 dan Rp 181,226, respectively. The Company partially
Rp 181.226. Perseroan telah menyetujui sebagian agreed to the result of the audit totaling Rp 98,099
dari hasil pemeriksaan tersebut sejumlah Rp 98.099 which had been recorded as part of general and
yang telah dicatat sebagai bagian dari beban umum administrative expenses - others for the year
dan administrasi - lain-lain untuk tahun yang ended 31 December 2013 amounted to Rp 8,290
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar and current tax expense amounted to Rp 89,809.
Rp 8.290 dan beban pajak kini sebesar Rp 89.809. The Company had paid all taxes underpayment
Perseroan telah melunasi seluruh SKPKB (termasuk (including penalties) amounted to Rp 228,515 in
denda) sebesar Rp 228.515 pada bulan Mei 2013. May 2013. For the remaining amount, the
Atas sisanya, Perseroan mengajukan surat Company filed the objection letter on 22 July 2013
keberatan pada tanggal 22 Juli 2013 yang dicatat which was recorded as claim for tax refund.
sebagai klaim pengembalian pajak.
Pada bulan Juli 2014, Perseroan menerima surat In July 2014, the Company received the
pemberitahuan dari kantor pajak. Berdasarkan surat notification letters from the tax office. Based on the
tersebut, kantor pajak menolak keberatan Perseroan letters, the tax office rejected the Company’s
baik untuk Pajak Penghasilan Badan dan Pajak objection for both Corporate Income Tax and
Pertambahan Nilai (“PPN”). Pada 25 September Value Added Tax. On 25 September 2014, the
2014, Perseroan telah mengajukan banding ke Company filed an appeal to the tax court and could
pengadilan pajak dan dapat menyetujui Rp 3.086 accept Rp 3,086 which had been recorded as
yang telah dicatat sebagai bagian dari beban umum general and administration expenses - others for
dan administrasi - lain-lain untuk tahun yang the year ended 31 December 2014. As of
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Sampai 31 December 2016, the Company is still waiting for
dengan tanggal 31 Desember 2016, Perseroan the decision from the tax court.
masih menunggu keputusan dari pengadilan pajak.
60
195
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Laba per saham - dasar (dalam Rupiah penuh) 487 990 765 Basic earnings per share (in whole Rupiah)
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, As of 31 December 2016, 2015 and 2014, the
Perseroan tidak memiliki instrumen yang berpotensi Company did not have instruments which could
menjadi saham biasa. Oleh karena itu, laba bersih per potentially become common shares. Consequently,
saham dilusian sama dengan laba bersih per saham the dilutive earnings per share is the same as basic
dasar. earnings per share.
22. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN 22. NATURE OF RELATIONSHIP AND
PIHAK-PIHAK BERELASI TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat hubungan Nature of relationship
Personil manajemen kunci terdiri dari Dewan Komisaris Key management personnel consist of the Company’s
dan Direksi Perseroan. Board of Commissioners and Directors.
Kompensasi personil manajemen kunci Perseroan Compensation for key management personnel for the
untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, years ended 31 December 2016, 2015 and 2014
2015 dan 2014 terdiri dari imbalan kerja jangka pendek comprised of short-term employee benefits amounted
masing-masing sebesar Rp 20.110, Rp 15.976 dan to Rp 20,110, Rp 15,976 and Rp 16,440, respectively.
Rp 16.440. Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan As of 31 December 2016, 2015 and 2014, there were
2014, tidak ada imbalan pasca-kerja yang diberikan no post-employment benefits that have been recorded
kepada personil manajemen kunci. for key management personnel.
Rincian sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi The details of the relationship with related parties as of
pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 31 December 2016, 2015 and 2014 were as follows:
adalah sebagai berikut:
Pihak berelasi/Related party Jenis hubungan/Nature of relationship Jenis Transaksi/Type of Transactions
PT Summit Auto Group (“SAG”) Pemegang saham/Shareholder Piutang lain-lain, beban yang masih harus
dibayar, pendapatan sewa dari sewa
operasi dan beban umum dan administrasi/
Other receivables, accrued expenses, lease
income from operating lease and general
and administrative expenses
PT Sinar Mas Multiartha Tbk Pemegang saham/Shareholder -
Sumitomo Mitsui Banking Corporation Pemegang saham/Shareholder -
Sumitomo Corporation, Japan Pemegang saham akhir/Ultimate Beban yang masih harus dibayar, biaya
shareholder keuangan dan beban umum dan
administrasi/Accrued expenses, financial
charges and general and administrative
expenses
PT Summit Oto Finance Mempunyai pemegang saham atau Piutang lain-lain, pendapatan sewa dari
manajemen yang sama dengan Perseroan/ sewa operasi dan pendapatan denda/Other
Have the same shareholders or receivables, lease income from operating
management with those of the Company lease and penalty income
PT Bank Sinar Mas Tbk Mempunyai pemegang saham atau Kas di bank, liabilitas lain-lain, pendapatan
manajemen yang sama dengan Perseroan/ lain-lain, biaya keuangan dan beban umum
Have the same shareholders or dan administrasi/Cash in bank, other
management with those of the Company liabilities, other income, financial charges,
and general and administrative expenses
61
196
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
22. .SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN 22. NATURE OF RELATIONSHIP AND
PIHAK BERELASI (Lanjutan) TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(Continued)
PT Sinar Mas Multiartha Tbk, PT Bank Sinar Mas Tbk PT Sinar Mas Multiartha Tbk, PT Bank Sinar Mas Tbk
dan PT Asuransi Sinar Mas menjadi pihak berelasi and PT Asuransi Sinar Mas became related parties
sejak 15 Pebruari 2016. since 15 February 2016.
Sumitomo Mitsui Banking Corporation, PT Bank Sumitomo Mitsui Banking Corporation, PT Bank
Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, PT Bank Sumitomo Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, PT Bank
Mitsui Indonesia dan Sumitomo Mitsui Banking Sumitomo Mitsui Indonesia and Sumitomo Mitsui
Corporation Cabang Singapura menjadi pihak berelasi Banking Corporation Singapore Branch became
sejak 8 Maret 2016. related parties since 8 March 2016.
62
197
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
22. .SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN 22. NATURE OF RELATIONSHIP AND
PIHAK BERELASI (Lanjutan) TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(Continued)
Kewajiban Liabilities
63
198
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
22. .SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN 22. NATURE OF RELATIONSHIP AND
PIHAK BERELASI (Lanjutan) TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(Continued)
Transaksi dengan pihak berelasi (Lanjutan) Transactions with related parties (Continued)
Pendapatan sewa dari sewa operasi Lease income from operating lease
PT Summit Oto Finance 2.199 2.036 810 3,60% 8,04% 12,83% PT Summit Oto Finance
PT Summit Auto Group 214 251 68 0,35% 0,99% 1,08% PT Summit Auto Group
PT Bank Sumitomo Mitsui PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia 1.077 - - 1,76% - - Indonesia
PT Bank Tabungan PT Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Tbk 20 - - 0,03% - - Pensiunan Nasional Tbk
PT Summitmas Property 360 237 41 0,59% 0,94% 0,65% PT Summitmas Property
PT Sumitomo Indonesia 10.063 9.366 4.337 16,48% 36,97% 68,70% PT Sumitomo Indonesia
PT SMFL Leasing Indonesia 1.215 - - 1,99% - - PT SMFL Leasing Indonesia
Jumlah 15.148 11.890 5.256 24,80% 46,94% 83,26% Total
Beban Expenses
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, tidak As of 31 December 2016, 2015 and 2014, there was
ada cadangan kerugian penurunan nilai yang dibukukan no allowance for impairment losses that have been
atas piutang pembiayaan konsumen yang diberikan recorded against consumer financing receivable for
kepada personil manajemen kunci. key management personnel.
64
199
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
22. .SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN 22. NATURE OF RELATIONSHIP AND
PIHAK BERELASI (Lanjutan) TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(Continued)
Transaksi dengan pihak berelasi (Lanjutan) Transactions with related parties (Continued)
b. Sejak tahun 2011, Perseroan bersama-sama b. Since 2011, the Company and SAG entered into
dengan SAG mengadakan Perjanjian Kerja Sama an Agreement for Provision of Employee
Penyelenggaraan Pendidikan Karyawan. Educational Services. Based on the agreement,
Berdasarkan perjanjian tersebut, SAG memberikan SAG provided educational services for the
jasa pendidikan bagi karyawan Perseroan, dan Company’s employees, and the Company is
Perseroan berkewajiban membayar imbalan jasa obliged to pay a service fee to SAG of Rp 13,747,
kepada SAG masing-masing sebesar Rp 13.747, Rp 11,404 and Rp 8,382, which was recorded in
Rp 11.404 dan Rp 8.382, yang dicatat pada beban training and development expense, under
pelatihan dan pendidikan, dalam “Beban umum dan “General and administrative expenses” (see Note
administrasi” (lihat Catatan 18) untuk tahun yang 18) for the years ended 31 December 2016, 2015
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan and 2014, respectively.
2014.
23. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS
Pada tanggal 24 Juli 2014, Perseroan mengadakan On 24 July 2014, the Company entered into
perjanjian dengan Netsol Technologies Ltd (NetSol) agreement with Netsol Technologies Ltd (NetSol)
terkait konversi sistem operasi bisnis Perseroan. regarding the conversion of the Company’s business
Berdasarkan perjanjian ini NetSol berkewajiban untuk operational system. Based on the agreement, NetSol
memberikan jasa konsultasi, pengembangan, perizinan is required to deliver consultation services,
dan pengimplementasian sistem kepada Perseroan. development, licensing and implementation of the
Oleh karena itu, Netsol berhak atas imbalan jasa dan system to the Company. Accordingly, NetSol is
Perseroan berkewajiban untuk membayarkan imbalan entitled for the service fee and the Company is
jasa tersebut. Atas perjanjian ini, tidak ada persyaratan obliged to pay the service fee. For this agreement,
perizinan yang perlu diminta dari otoritas yang there was no requirement to obtain the authorized
berwenang dan tidak terdapat pembatasan-pembatasan regulator approval and there was no limitations under
terkait perjanjian ini. Sampai dengan tanggal 31 this agreement. Up to 31 December 2016, the
Desember 2016 jumlah pembayaran yang telah Company had paid Rp 68,175 to Netsol. This
dilakukan Perseroan kepada Netsol adalah Rp 68.175. agreement will be terminated anytime based on
Perjanjian ini dapat diakhiri sewaktu-waktu berdasarkan mutual agreement between both parties.
kesepakatan antara kedua belah pihak.
65
200
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
31 Desember/December 2016
Derivatif untuk
tujuan Pinjaman Biaya
manajemen yang perolehan Jumlah nilai
risiko/ diberikan dan diamortisasi tercatat/
Derivatives held piutang/ lainnya/ Total
for risk Loans and Other carrying
management receivables amortized cost amount
31 Desember/December 2015
Derivatif untuk Biaya
tujuan Pinjaman perolehan Jumlah
manajemen yang diamortisasi nilai
risiko/ diberikan lainnya/ tercatat/
Derivatives held dan piutang/ Other Total
for risk Loans and amortized carrying
management receivables cost amount
31 Desember/December 2014
Derivatif untuk
tujuan Pinjaman Biaya
manajemen yang perolehan Jumlah nilai
risiko/ diberikan dan diamortisasi tercatat/
Derivatives held piutang/ lainnya/ Total
for risk Loans and Other carrying
management receivables amortized cost amount
66
201
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
31 Desember/December 2014
Derivatif untuk
tujuan Pinjaman Biaya
manajemen yang perolehan Jumlah nilai
risiko/ diberikan dan diamortisasi tercatat/
Derivatives held piutang/ lainnya/ Total
for risk Loans and Other carrying
management receivables amortized cost amount
Berikut metode dan asumsi yang digunakan The following methods and assumptions are
untuk perkiraan nilai wajar: used to estimate the fair value:
Perseroan mengukur nilai wajar untuk instrumen The Company measures fair value for financial
keuangan yang diakui pada nilai wajar dengan instruments recognized at fair value using the
menggunakan level hirarki berikut ini: following hierarchy level:
Level 1: input yang berasal dari harga Level 1: inputs that are quoted market prices
kuotasian (tanpa penyesuaian) dalam pasar (unadjusted) in active markets for identical
aktif untuk instrumen yang identik yang dapat instruments that the Company can access at
diakses Perseroan pada tanggal pengukuran. the measurement date.
Level 2: input selain harga kuotasian yang Level 2: inputs other than quoted prices
termasuk dalam level 1 yang dapat included within Level 1 that are observable
diobservasi, baik secara langsung atau tidak either directly or indirectly. This category
langsung. Dalam kategori ini termasuk includes instruments valued using: quoted
instrumen yang dinilai dengan menggunakan: market prices in active markets for similar
harga kuotasian untuk instrumen yang serupa instruments; quoted prices for identical or
di pasar aktif; harga kuotasian untuk instrumen similar instruments in markets that are not
yang identik atau yang serupa di pasar yang active; or other valuation techniques in which
tidak aktif; atau teknik penilaian lainnya all significant inputs are directly or indirectly
dimana seluruh input signifikan dapat observable from market data.
diobservasi secara langsung maupun tidak
langsung dari data pasar.
Level 3: input yang tidak dapat diobservasi. Level 3: inputs that are unobservable. This
Dalam kategori ini termasuk semua category includes all instruments for which
instrumen dimana teknik penilaian the valuation technique includes inputs not
menggunakan input yang tidak dapat based on observable data and the
diobservasi dan input yang tidak dapat unobservable inputs have a significant
diobservasi ini memberikan dampak effect on the instrument’s valuation. This
signifikan terhadap penilaian instrumen. category includes instruments that are
Termasuk dalam kategori ini adalah valued based on quoted prices for similar
instrumen yang dinilai berdasarkan harga instruments for which significant
kuotasian untuk instrumen serupa yang unobservable adjustments or assumptions
memerlukan penyesuaian atau asumsi are required to reflect differences between
signifikan yang tidak dapat diobservasi the instruments.
untuk mencerminkan perbedaan diantara
instrumen tersebut.
67
202
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Tujuan dari teknik penilaian adalah untuk The objective of valuation techniques is to
pengukuran nilai wajar yang mencerminkan arrive at a fair values measurement that
harga yang akan diterima untuk menjual aset reflects the price that would be received to sell
atau harga yang akan dibayar untuk the asset or paid to transfer the liability in an
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi orderly transaction between market
teratur (orderly transactions) antara pelaku participants at the measurement date.
pasar (market participants) pada tanggal
pengukuran.
Perseroan menggunakan model penilaian yang The Company uses widely recognized valuation
diakui secara luas untuk menentukan nilai wajar models for determining the fair values of
atas instrumen keuangan yang umum dan yang common and more simple financial instruments,
lebih sederhana, seperti swap suku bunga dan such as interest rate and currency swaps that
mata uang yang hanya menggunakan data pasar use only observable market data and require
yang dapat diobservasi dan membutuhkan sedikit little management judgement and estimation.
pertimbangan dan estimasi manajemen. Harga Observable prices or model inputs are usually
yang dapat diobservasi atau input model available in the market for exchange-traded
biasanya tersedia di pasar dan derivatif over-the- derivatives and simple over-the-counter
counter seperti swap suku bunga. Ketersediaan derivatives such as interest rate swaps.
harga pasar yang dapat diobservasi dan input Availability of observable market prices and
model mengurangi kebutuhan pertimbangan dan model inputs reduces the needs for management
estimasi manajemen dan juga mengurangi judgement and estimation and also reduces the
ketidakpastian terkait penentuan nilai wajar. uncertainty associated with determining fair
Ketersediaan harga pasar yang dapat diobservasi values. The availability of observable market
dan input bervariasi bergantung pada produk dan prices and inputs varies depending on the
pasar dan cenderung berubah berdasarkan products and markets and is prone to changes
kejadian tertentu dan kondisi umum di pasar based on specific events and general conditions
keuangan. in the financial markets.
Pertimbangan dan estimasi manajemen biasanya Management judgement and estimation usually
memerlukan pemilihan model yang sesuai untuk require a selection of the appropriate valuation
digunakan, penentuan arus kas masa depan yang model to be used, determination of expected
diharapkan pada instrumen keuangan yang future cash flows on the financial instrument
dinilai, penentuan probabilitas kegagalan pihak being valued, determination of the probability of
lawan dan pembayaran dimuka dan pemilihan counterparty default and prepayments and
tingkat diskonto yang tepat. selection of appropriate discount rates.
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit instrumen Fair values reflect the credit risk of the
termasuk penyesuaian untuk memperhitungkan instrument and include adjustments to take
risiko kredit Perseroan dan pihak lawan. Untuk account of the credit risk of the Company entity
mengukur derivatif yang klasifikasinya mungkin and the counterparty where appropriate. For
berubah dari aset menjadi liabilitas atau measuring derivatives that might change
sebaliknya seperti swap suku bunga, nilai wajar classification from being an asset to a liability or
memperhitungkan Credit Valuation Adjustment vice versa such as interest rate swaps, fair
(“CVA”) dan Debit Valuation Adjustment (“DVA”) values take into account both credit valuation
ketika pelaku pasar mempertimbangkan hal ini adjustment (“CVA”) and debit valuation
dalam harga derivatif. Perseroan menggunakan adjusment (“DVA”) when market participants
model Monte Carlo. take this into consideration in pricing the
derivatives. The Company uses Monte Carlo
model.
68
203
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai Financial instruments measured at fair values
wajar
Tabel berikut ini menyajikan analisa instrumen The table below presents financial instruments
keuangan yang diukur pada nilai wajar pada measured at fair values as of the reporting date,
tanggal pelaporan, berdasarkan level hirarki nilai based on the level in the fair values hierarchy.
wajar.
31 Desember/
December 2016
Level/
Level 2
31 Desember/
December 2015
Level/
Level 2
31 Desember/
December 2014
Level/
Level 2
Nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal The fair value of derivatives instruments as of
31 Desember 2016, 2015 dan 2014 ditentukan 31 December 2016, 2015 and 2014 was
dengan teknik penilaian model nilai kini bersih determined using net present value and
dan diskonto arus kas. Asumsi dan input yang discounted cash flow models. Assumptions
digunakan dalam teknik penilaian meliputi risk- and inputs used in valuation techniques
free dan patokan (benchmark) suku bunga include risk-free and benchmark interest rates
serta credit spreads yang digunakan untuk and credit spreads used in estimating
mengestimasi tingkat diskonto, dan nilai tukar discount rates, and foreign currency exchange
mata uang asing. rates.
Instrumen yang tidak diukur pada nilai wajar Financial instruments not measured at fair
values
Tabel dibawah ini menyajikan nilai wajar The following table sets out the fair values of
instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai financial instruments not measured at fair value
wajar dan analisa atas instrumen keuangan and analysis on those financial instruments by
tersebut sesuai dengan masing-masing level level in the fair value hierarchy. The table does
pada hirarki nilai wajar. Tabel ini tidak termasuk not include fair value information for financial
informasi nilai wajar untuk aset dan liabilitas assets and liabilities not measured at fair value if
keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar jika the carrying amount is as reasonable
nilai tercatatnya mendekati nilai wajarnya. approximation of fair value.
69
204
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Instrumen keuangan yang tidak diukur pada Financial instruments not measured at fair
nilai wajar (Lanjutan) values (Continued)
31 Desember/December 2016
Nilai wajar/Fair value
Nilai tercatat/
Carrying amount Level/Level 3
31 Desember/December 2015
Nilai wajar/Fair value
Nilai tercatat/
Carrying amount Level/Level 3
19.763.857 15.546.668
16.641.396 16.617.728
31 Desember/December 2014
Nilai wajar/Fair value
Nilai tercatat/ Level/
Carrying amount Level 3
Aset keuangan: Financial assets:
Piutang pembiayaan konsumen 18.754.377 15.108.065 Consumer financing receivables
Piutang karyawan 36.268 30.249 Employees’ receivables
18.790.645 15.138.314
14.983.888 14.953.084
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang bunga dan The fair values of cash and cash equivalents,
piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan interest receivables and receivables from
dikuasai kembali mendekati nilai tercatat karena collateralized vehicles approximate their carrying
jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas aset amounts because of the short maturity periods of
keuangan tersebut. the respective financial assets.
Nilai wajar piutang pembiayaan konsumen, The fair value of consumer financing receivables,
piutang karyawan dan pinjaman yang diterima employees’ receivables and fixed-rate long-term
dengan tingkat suku bunga tetap dan jatuh tempo borrowings are calculated using discounted cash
jangka panjang dinilai dengan analisa arus kas flows analysis using market interest rate as of
yang didiskonto berdasarkan tingkat suku bunga 31 December 2016, 2015 and 2014.
pasar pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan
2014.
Nilai wajar pinjaman yang diterima dengan tingkat The fair value of floating-rate borrowings
suku bunga mengambang mendekati nilai approximate their carrying amounts because the
tercatatnya karena tingkat suku bunganya sering interest rate is re-pricing frequent.
ditinjau ulang.
70
205
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Instrumen keuangan yang tidak diukur pada Financial instruments not measured at fair
nilai wajar (Lanjutan) values (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 As of 31 December 2016, 2015 and 2014 the fair
nilai wajar pinjaman dengan jatuh tempo yang value of fixed-rate and short term borrowings
singkat yang diterima dengan tingkat suku bunga approximate their carrying amounts because of
tetap mendekati nilai tercatat karena jangka waktu the short maturity periods of the respective
jatuh tempo yang singkat atas pinjaman tersebut. borrowings.
Nilai wajar bunga yang masih harus dibayar, The fair values of accrued interest payable,
utang premi asuransi dan utang usaha mendekati insurance premium payables and accounts
nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo payable approximate their carrying amounts
yang singkat atas liabilitas keuangan tersebut. because of the short maturity periods of the
respective financial liabilities.
Perhitungan nilai wajar dilakukan hanya untuk The fair values calculated are for disclosure
kepentingan pengungkapan dan tidak berdampak purposes only and do not have any impact on
pada pelaporan posisi atau kinerja keuangan the Company’s reported financial performance or
Perseroan. Nilai wajar yang dihitung oleh position. The fair values calculated by the
Perseroan mungkin berbeda dengan jumlah Company may be different from the actual
aktual yang akan diterima/dibayar pada saat amount that will be received/paid on the
penyelesaian atau jatuh tempo instrumen settlement or maturity of the financial
keuangan. Mengingat instrumen keuangan tidak instruments. As financial instruments are not
diperdagangkan, maka terdapat pertimbangan traded, there is management judgement involved
manajemen dalam perhitungan nilai wajar. in calculating the fair values.
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Based on the Regulation of the Financial Services
(“OJK”) No. 29/POJK.05/2014 tertanggal 19 Nopember Authority (“OJK”) No. 29/POJK.05/2014 dated
2014, Perseroan wajib, tapi tidak terbatas: 19 November 2014, the Company is required, but not
limited to:
a. menjaga agar gearing ratio tidak melebihi batas a. maintain the gearing ratio not exceed the
maksimum yaitu 10 kali maximum limit, i.e. 10 times
b. memiliki Ekuitas paling sedikit Rp 100.000 b. have a minimum Equity of Rp 100,000
c. memiliki rasio Ekuitas terhadap Modal Disetor c. have a minimum Equity toward Paid-up Capital
paling rendah sebesar 50%. ratio by 50%.
Perseroan mengelola struktur modal dan membuat The Company manages its capital structure and
penyesuaian terhadap struktur modal sejalan dengan makes adjustments to be inline with changes in
perubahan kondisi ekonomi. Perseroan memantau economic conditions. The Company monitors its
modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio capital using gearing ratio, by dividing total debt to
(rasio utang terhadap modal), yakni dengan membagi total capital (net worth).
jumlah pinjaman dengan jumlah modal sendiri (net
worth).
Pinjaman Perseroan berupa pinjaman yang diterima The Company’s debt is in front of borrowings from
dari berbagai bank. Modal sendiri (net worth) terdiri several banks. Capital (net worth) includes share
dari modal saham, tambahan modal disetor, saldo capital, additional paid-in capital, retained earnings,
laba, keuntungan (kerugian) kumulatif atas instrumen cumulative gains (losses) on derivative instruments
derivatif untuk lindung nilai arus kas - bersih. for cash flows hedges - net.
71
206
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, As of 31 December 2016, 2015 and 2014, the
Perseroan telah memenuhi ketentuan modal sebagai Company has complied with the following capital
berikut: requirements as follows:
2016 2015 2014
Perseroan mengelola kegiatan operasinya dan The Company manages its operating activities and
mengidentifikasi segmen yang dilaporkan berdasarkan identified its reporting segments based on geographic
wilayah geografis yang terdiri dari Kantor Pusat dan 81 area consisting of Head Office and 81 business
jaringan usaha yang terbagi menjadi beberapa area, networks that are allocated into areas, namely,
yaitu Jabodetabeka (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang Jabodetabeka (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang
Bekasi dan Karawang), Sumatera, Jawa Timur dan Bali, Bekasi, and Karawang), Sumatera, East Java and
Kalimantan dan Sulawesi, Jawa Barat dan Banten, dan Bali, Kalimantan and Sulawesi, West Java and
Jawa Tengah. Beberapa wilayah yang memiliki Banten, and Central Java. Some areas that have
karakteristik serupa, diagregasikan dan dievaluasi similar characteristics, aggregated and evaluated
secara berkala oleh manajemen. Informasi utama yang regularly by management. Key information concerning
berkaitan dengan segmen operasi disajikan pada the operating segments as of 31 December 2016,
tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 sebagai 2015 and 2014 was set out as follows:
berikut:
* Nilai tercatat aset segmen terdiri atas piutang pembiayaan konsumen sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai
dan nilai buku aset tetap/Carrying amount of segment assets consist of consumer financing receivables before
allowance for impairment losses and net book value of fixed assets.
72
207
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Berikut adalah rekonsiliasi aset untuk segmen The reconciliation of assets for reportable segments
dilaporkan: as follows:
2016 2015 2014
Aset untuk segmen dilaporkan 21.507.340 20.228.549 19.220.858 Assets for reportable segments
Jumlah yang tidak dialokasikan 1.449.455 2.059.041 1.523.141 Unallocated amounts
Jumlah aset 22.956.795 ) 22.287.590 20.743.999 Total assets
Seluruh pendapatan Perseroan berasal dari All the Company’s income was generated from its
pelanggan/pihak lawan yang berdomisili di negara customers/counterparties domiciled in Indonesia.
Indonesia.
27. STANDAR AKUNTANSI YANG DI TERBITKAN 27. ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE ACCOUNTING
NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF STANDARDS
Beberapa standar akuntansi baru serta perubahan Certain new accounting standards, amendments and
dan penyesuaian terhadap beberapa standar telah annual improvement on certain standards have been
terbit tetapi belum efektif untuk tahun berakhir issued but not yet effective for the year ended
31 Desember 2016, dan belum diterapkan dalam 31 December 2016, and have not been applied in
penyusunan laporan keuangan ini. PSAK berikut ini, preparing these financial statements. Among them, the
yang akan berlaku efektif mulai 1 Januari 2017 dan following PSAK which will become effective starting
1 Januari 2018, mungkin memiliki pengaruh signifikan 1 January 2017 and 1 January 2018, may have a
atas laporan keuangan Perseroan di masa yang akan significant effect on the Company's future financial
datang, dan akan membutuhkan penerapan secara statements, and may require retrospective application
retrospektif sebagaimana diatur dalam PSAK No. 25, under PSAK No. 25, "Accounting Policies, Changes in
"Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, Accounting Estimates, and Errors":
dan Kesalahan":
a) Amandemen PSAK No. 1, "Penyajian Laporan a) Amendments to PSAK No. 1 "Presentation of
Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan" Financial Statements regarding Disclosure
Initiatives"
b) Amandemen PSAK No. 2, "Laporan Arus Kas b) Amendments to PSAK No. 2, "Statement of Cash,
tentang Prakarsa Pengungkapan" Flow regarding Disclosure Initiative"
c) Amandemen PSAK No. 46, "Pajak Penghasilan c) Amendments to PSAK No. 46, "Income Tax
tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan Untuk regarding Recognition of Deferred Tax Assets for
Rugi yang Belum Direalisasi Unrealized Losses"
d) PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016), "lmbalan d) PSAK No. 24 (2016 Improvement), "Employee
Kerja" Benefits"
e) PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016), "lnstrumen e) PSAK No. 60 (2016 Improvement), "Financial
Keuangan: Pengungkapan" Instruments: Disclosures"
Pada tanggal penerbitan laporan keuangan ini, As of the issuance of these financial statements, the
Perseroan belum menentukan dampak dari pengaruh Company has not determined the extent of
retrospektif, jika ada, atas penerapan standar ini retrospective impact, if any, that the future adoption of
terhadap posisi keuangan dan hasil operasi these standards will have on the Company's financial
Perseroan. position and operating results.
28. PERATURAN BARU YANG TELAH DITERBITKAN 28. NEW REGULATION ISSUED BUT NOT YET
NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF EFFECTIVE
Tidak ada peraturan baru yang telah terbit tetapi No new regulation which has been issued but not yet
belum efektif untuk tahun berakhir 31 Desember 2016 effective for the year ended 31 December 2016 and
dan dapat memberikan dampak signifikan terhadap will have significant impact to the Company's business
kegiatan usaha Perseroan. activities.
73
208
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Beberapa akun dalam laporan posisi keuangan pada Certain accounts in the statements of financial
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 telah position as of 31 December 2015 and 2014 have been
direklasfikasi agar sesuai dengan penyajian laporan reclassified to conform with the presentation of the
posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2016. statement of financial position as of 31 December
2016.
2015
Sebelum Setelah
reklasifikasi/ reklasifikasi/
Before Reklasifikasi/ After
reclassifications Reclassifications reclassifications
2014
Sebelum Setelah
reklasifikasi/ reklasifikasi/
Before Reklasifikasi/ After
reclassifications Reclassifications reclassifications
Sehubungan dengan rencana Perseroan untuk In relation with the Company’s plan for a Public
melakukan Penawaran Umum Obligasi Oto Multiartha I Offering of Oto Multiartha Bond I Year 2017 with fixed
Tahun 2017 dengan tingkat bunga tetap, Perseroan interest rate, the Company has reissued its financial
telah menerbitkan kembali laporan keuangannya pada statements as of and for the year ended 31 December
tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 2016 with comparative financial statements as of and
31 Desember 2016 dengan komparatif laporan for the years ended 31 December 2015 and 2014, in
keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir order to conform with the presentations required by
31 Desember 2015 dan 2014, untuk menyesuaikan the capital market regulations. Therefore, changes
penyajiannya dengan peraturan pasar modal. Oleh and additions of disclosures had been made on
karena itu, perubahan dan penambahan Statement of Financial Position, Statement of Profit or
pengungkapan telah dilakukan pada Laporan Posisi Loss and Other Comprehensive Income, Notes 1a,
Keuangan, Laporan Laba Rugi dan Penghasilan 2a, 2b, 3e, 6, 8, 9, 12, 16, 22, 23, 29, 30 and 31 to the
Komprehensif Lain, Catatan 1a, 2a, 2b, 3e, 6, 8, 9, 12, financial statements. The details of the changes and
16, 22, 23, 29, 30 dan 31 atas laporan keuangan. additional of disclosures other than those which have
Detail perubahan dan penambahan selain yang telah been disclosed in the respective notes were as
diungkapkan di catatan terkait adalah sebagai berikut: follows:
Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi dan Statement of Financial Position, Statement of Profit
Penghasilan Komprehensif Lain, catatan 6 dan or Loss and Other Comprehensive Income, note 6
catatan 16: penambahan pengungkapan terkait and note 16: additional of disclosures due to
pemisahan transaksi atas pihak berelasi dan pihak segregation of related parties transaction and third
ketiga. parties transaction.
Catatan 1a: penambahan informasi mengenai Note 1a: additional of information regarding the
pemegang saham mayoritas dan pemegang saham Company’s majority and ultimate shareholders.
terakhir Perseroan.
Catatan 2a: penambahan informasi mengenai Note 2a: additional information regarding
kepatuhan atas Peraturan Bapepam-LK No VIII.G.7 compliance to the Regulation of Bapepam-LK
tentang ‘Penyajian dan Pengungkapan Laporan No. VIII.G.7 regarding “Emiten or Public
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik’. Company’s Financial Statements and Presentation
and Disclosures Guidelines”.
Catatan 2b: penambahan informasi mengenai Note 2b: additional information regarding the
tanggal penerbitan kembali laporan keuangan. reissuance date of the financial statements.
74
209
PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
TAHUN BERAKHIR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Catatan 3e: penambahan informasi mengenai tarif Note 3e: additional information regarding the tariff
penyusutan aset tetap. for the depreciation of fixed assets.
Catatan 8: penambahan pengungkapan terkait aset Note 8: additional disclosure regarding fixed
tetap. assets.
Catatan 9: perubahan terkait reklasifikasi akun klaim Note 9: changes due to the reclassification of claim
pengembalian pajak dari sebelumnya pada akun for tax refund account from other assets account to
aset lain-lain ke akun pajak dibayar di muka. prepaid tax account.
Catatan 12: penambahan informasi atas saham seri Note 12: additional information for series A shares
A dan B. and series B shares.
Catatan 22: penambahan informasi personil Note 22: additional information regarding key
manajemen kunci. management personnel.
Catatan 23: perubahan dan penambahan informasi Note 23: changes and additional information
terkait perjanjian dan ikatan penting. regarding significant agreements and
commitments.
Pada tanggal 24 Maret 2017, Perseroan ikut serta On 24 March 2017, the Company participated in the
dalam program tax amnesty. Pada tanggal 3 April tax amnesty program. As of 3 April 2017, the
2017, Perseroan belum menerima Surat Persetujuan Company has not received the Approval Letter from
dari kantor pajak. tax authorities.
75
210
211
211
212
PT OTO MULTIARTHA
Gedung Summitmas II Lt. 18
Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62 Jakarta 12190
Telp.(021) 522 6410 Fax. (021) 522 6424
Website : www.oto.co.id