Anda di halaman 1dari 27

KONSEP DAN KEBIJAKAN

PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING DI DESA
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita
akibat kekurangan gizi kronis pada 1000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK).

STUNTING
Berdasarkan Perpres 72 tahun 2021, stunting adalah gangguan
pertumbuhan dan
perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis
dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang
atau tinggi badannya berada di bawah standar yang
ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang Kesehatan.

Ýang memiliki kewenangan menetapkan stunting adalah


Tenaga Kesehatan
PENÝEBAB STUNTING
Penyebab tidak langsung
• Keluarga tidak bisa
menyediakan bahan
Penyebab langsung pangan/harga tinggi
ANAK • Keluarga tidak paham
STUNTING cara mengolah dan
1. Kurangnya menyajikan menu
asupan gizi ibu Beragam Bergizi
saat hamil Seimbang dan Aman
(B2SA)

• Rumah tidak sehat


• Lingkungan dengan
2. Kebutuhan sanitasi buruk
gizi tidak
• Tidak memiliki akses
tercukupi saat air bersih
masih di bawah • Terbatasnya layanan
umur 2 tahun Kesehatan Ibu Hamil
• Perilaku tidak sehat

Sumber: Panduan Konvergensi PPS di Desa, 2021


DAMPAK STUNTING
Jangka Pendek: Jangka Panjang:
• Gangguan perkembangan fisik – seperti pendek, • Beresiko terkena penyakit tidak
BB ringan menular (diabetes, obesitas, stroke,
• Gangguan Kesehatan – sehingga rentan terkena jantung, dll) – akibat dari gangguan
infeksi/penyakit kronis metabolisme saat masih kecil
• Gangguan kognitif (perkembangan otak) • Produktivitas rendah
sehingga tingkat kecerdasan rendah
• Gangguan motorik – kesulitan pada gerakan
tubuh (misal: tremor), kesulitan beraktivitas (sulit
bicara, berjalan, melakukan sesuatu, dll)
• Gangguan metabolisme
KONDISI DI ATAS MEMBUAT NEGARA MENGALAMI KERUGIAN, KARENA GENERASI KEDEPAN
TIDAK BERKUALITAS SEHINGGA KALAH BERSAING DENGAN NEGARA LAIN
KEBIJAKAN STUNTING
1. Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan
Penurunan Stunting
2. Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting
Nasional (RAN PASTI) tahun 2021-2024
3. Peraturan Menteri Desa No. 8 Tahun 2022 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa pada tahun 2023 (yang diperbarui tiap
tahun)
KELOMPOK SASARAN STUNTING

1 4 ANAK USIA
REMAJA PUTRI
(Berusia 10-24 tahun) 0-59 BULAN

2 5 KELUARGA BERISIKO STUNTING


PASANGAN USIA adalah keluarga ÿang memiliki satu
SUBUR (PUS) atau atau lebih faktor risiko Stunting ÿang
CALON PENGANTIN terdiri dari keluarga ÿang memiliki
anak remaja puteri/calon
pengantin/Ibu Hamil/Anak usia 0
(nol)-23 (dua puluh tiga) bulan/anak
3 usia 24 (dua puluh empat)-59 (lima
puluh sembilan) bulan berasal dari
IBU HAMIL DAN NIFAS keluarga miskin, pendidikan orang tua
rendah, sanitasi lingkungan buruk, dan
air minum tidak laÿak.
PENANGANAN STUNTING

Intervensi Spesifik Intervensi Sensitif


Adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi
Adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk penyebab tidak langsung terjadinya stunting dan
mengatasi penyebab langsung terjadinya stunting umumnya diberikan oleh sektor selain Kesehatan.
dan umumnya diberikan oleh sektor Kesehatan.
1) Keluarga Berencana paska persalinan;
2) Penurunan kehamilan tidak diinginkan;
Remaja 1) Remaja putri mengkonsumsi TTD 3) Calon pengantin melakukan pemeriksaan
Putri Kesehatan;
2) Tambahan asupan gizi bagi ibu hamil KEK 4) Penyediaan akses air minum layak bagi rumah
Ibu hamil 3) Ibu hamil mengkonsumsi TTD tangga;
5) Penyediaan sarana sanitasi layak bagi rumah tangga;
Bayi 0-23 6) Penerimaan Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan
4) ASI eksklusif bagi bayi 0-6 bulan
bulan Nasional bagi RT berpenghasilan rendah;
5) MP-ASI bagi baduta Pendampingan bagi keluarga berisiko stunting;
(baduta) 7)
6) Pemantauan tumbuh kembang balita 8) Bantuan Tunai Bersyarat bagi keluarga miskin dan
7) Tambahan asupan gizi bagi balita kurang rentan;
Anak 24-
gizi Pemberian pemahaman tentang stunting;
59 bulan 9)
8) Tatalaksana gizi buruk bagi balita gizi buruk Bantuan pangan bagi keluarga miskin dan rentan;
(balita) 10)
9) Imunisasi dasar lengkap bagi balita 11) Desa tanpa Buang Air Besar Sembarangan/BABS.
PELAKU PROGRAM STUNTING PELAKU PERANNYA
DI DESA PEMERINTAH Mengoordinasikan dan melaksanakan Percepatan Penurunan
DESA Stunting di Desa
BPD • Pembinaan dan pengawasan dalam pelaksanaan
konvergensi percepatan stunting
• Menyampaikan aspirasi/usulan kegiatan dari masayarakat
• Bersama Pemdes menyelenggarakan rembuk stunting
PLD Memastikan terintegrasinya program/kegiatan dalam
percepatan penurunan stunting di desa dalam perencanaan
pembangunan Desa

TPPS DESA • Mengkoordinasikan seluruh kegiatan dan pelaku terkait


kegiatan stunting di desa
• Dapat memanfaatkan keberadaan RDS.

TPK Memberikan pendampingan kepada keluarga, terutama


keluarga beresiko stunting

KPM Melakukan pendataan kelompok sasaran, pelaporan (eHDW


dan VSC), terlibat dalam perencanaan Pembangunan Desa,
Pemantauan kelompok sasaran menerima layanan
KADER Menyediakan layanan seperti Konseling gizi, KIA, PHBS, Pos
POSYANDU PAUD, BKB, Kespro Remaja, Peningkatan ekonomi keluarga,
penganekaragaman konsumsi pangan.

GURU PAUD • Melatih pola pengasuhan dan gizi pada orang tua
• Penyedia layanan Pendidikan anak usia 0-59 bulan
TUGAS KPM

1. Pengumpulan dan konsolidasi data,


serta pemetaam kelompok sasaran
penurunan stunting
2. Melaporkan hasil ke TPPS
Kecamatan
3. Menyampaikan ke TPK sbg bahan
pendampingan dan pelayanan

Sumber: RAN PASTI


POLA KERJA
KADER PEMBANGUNAN MANUSIA (KPM)
PEMANTAUAN
BERMITRA DENGAN Menyajikan data:
KELOMPOK SASARAN
1. POSYANDU/POLINDES// 1. Rembuk
DAN LAYANAN Usulan Perencanaan
POSKESDES/PUSTU stunting/Forum
2. GURU PAUD Desa lainnya Pembangunan Desa
INPUT DATA ke EHDW (MUSDES/MUSRENBANGDES/R
3. KEPALA DUSUN 2. TPK  bahan
4. PEMERINTAH DESA pendampingan KPDES)
Village Score Card (VSC)
5. SEKOLAH
6. KUA
Koordinasi Kerja KPM dengan TPK dan TPPS Desa
UPTD layanan Dasar
• Dukcapil
• Kesehatan
• Sosial
KPM • BKKBN
• Pendataan keluarga beresiko • Agama
stunting bersama dusun dan
tim pendataan desa
• Input data layanan untuk
village score cards
• Fasilitasi perencanaan desa TPPS Desa Pemerintah Desa
Keluarga • Diskusi konsolidasi data • Perencanaan
Berisiko • Rapat koordinasi bulanan Pembangunan Desa
Stunting • Penanggungjawab rembuk • Konvergensi PPS di
stunting desa Desa
TPK
• Menyelenggarakan
pendampingan keluarga Mekanisme:
1. KPM bersama desa menyediakan data kelompok sasaran
• Memfasilitasi layanan rujukan 2. Berdasarkan data KPM; TPK menyelenggaakan pendampingan keluarga
dan bantuan sosial 3. TPK memantau layanan pada Keluarga Beresiko Stunting dan memberikan laporan
kepada KPM dan TPPS Desa
4. TPPS Desa secara rutin memfasilitasi kosolidasi data dan rapat koordinasi dan
melaporkan ke Pemerintah Desa
PEMANFAATAN DATA STUNTING
UNTUK PERENCANAAN DESA
Fasilitasi Perencanaan Pembangunan Desa
(sebagai upaya mengintegrasikan program dan kegiatan percepatan penurunan stunting dalam dokumen
perencanaan dan penganggaran (RPJM dan RKP)

Penyediaan Data Penguatan


(hasil konsolidasi dari berbagai
aplikasi pendataan) Rembuk Stunting

DIINTEGRASIKAN
KE DALAM
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DESA
PENYUSUNAN RANCANGAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA
(RPJMDes & RKPDes) DAN PERENCANAAN KEGIATAN PENANGANAN STUNTING

MUSRENBANGDES
DILAKSANAKAN
OLEH PEMDES • DILAKSANAKAN OLEH PEMDES
SECARA • MENYEPAKATI HASIL RANCANGAN
PENYELARASAN
PARTISIPATIF RKPDESA
PENGKAJIAN • DIIKUTI OLEH PEMDES, BPD DAN
KEADAAN DESA UNSUR MASYARAKAT
REMBUK STUNTING
DESA
REMBUK WARGA
OUT
PENGGALIAN PUT
GAGASAN DI RDS

RKPDESA Akhir
September (PERDES) RANCANGAN: 1.RPJMDESA 6 THN
PENYUSUNAN
2.RKPDESA 1 THN
RAPBDES

MUSDES
Rembuk Stunting Desa dilakukan pra Musdes/Rembuk
Warga sehingga usulan kegiatan stunting dapat MUSDES untuk membahas, menetapkan dan
diintegrasikan pada penyusunan rancangan RKP Desa mengesahkan RKP Desa, dilaksanakan oleh BPD
dengan Fasilitasi dari Pemdes
REMBUK STUNTING DESA
• SEBAGAI PRA-MUSYAWARAH (PENGGALIAN GAGASAN)
FUNGSI

• MENINGKATKAN KUALITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN


DESA (TERFOKUS PADA UPAYA PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING ).
TUJUAN • MEMASTIKAN KEGIATAN STUNTING MENDAPATKAN DUKUNGAN
DAN PEMBIAYAAN DARI APBDESA

• MEMBAHAS/MENGANALISIS DATA EHDW DAN


REKOMENDASINYA
• MENGADVOKASIKAN HASIL KESEPAKATAN REMBUK STUNTING
PROSES KE PEMERINTAH DESA DAN MUSYAWARAH DESA.
REMBUK STUNTING DI DESA
Input: Acara kegiatan:
• Data dusun
1. Diskusi konsolidasi antar data
• Data KPM
2. Diskusi merumuskan masalah
• Data polindes
3. Diskusi mengidentifikasi usulan-usulan
• Data posyandu
kegiatan Output:
• Data PAUD
4. Diskusi prioritas usulan kegiatan • Kesepakatan konsolidasi
Peserta: 5. Menyepakati perwakilan rembuk terlibat data
• PKK dalam musyawarah desa • Perumusan masalah
• Kader 6. Menyusun rencana menyampaikan hasil • Kesepakatan usulan
• TPK rembuk kepada tim perumus desa ,TPPS, dan kegiatan
• Bidan Pemerintah Desa
• Guru PAUD
• BPD
PENGORGANISASIAN MASYARA
UNTUK KONVERGENSI PENCEGA
MELALUI RDS untuk melakukan a
Village Score Card sebelum ke Re
Studi Kasus VILLAGE SCORE CAR
DESA ALAM INDAH

A. DATA SASARAN

1 Remaja Putri

2 Calon Pengantin dan calon pasangan usia subur

3 Ibu hamil dan ibu hamil KEK

4 Anak 0-59 bulan


Lanjutan Village Score Card Desa Alam Indah
Total Cakupan
Total Cakupan
B. DATA CAKUPAN LAYANAN Layanan %
Layanan
Diterima
1 Remaja Putri
1. Pemeriksaan status anemia (Hb) 2 1 50,00%
2. Mendapat Tablet Tambah Darah 2 2 100,00%

2 Calon Pengantin
1. Periksa Kesehatan (menerima TTD/Vaksin) 1 1 100,00%
2. Mengkuti bimbingan persiapan perkawinan 1 0 0,00%

3 Ibu hamil dan Nifas


1. Periksa kehamilan/nifas 2 2,00 100,00%
2. Peserta Keluarga Berencana (KB) paska persalinan 1 1 100,00%
3. Ibu Hamil KEK mendapatkan tambahan asupan gizi 1 1 100,00%
4. Mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) (minimal 90 tablet selama masa kehamilan) 11 10 90,91%

4 Anak 0-59 bulan


1. Pemantauan Tumbuh Kembang (datang ke posyandu/layanan kesehatan lainnya) 6 4 66,67%
2. Mengikuti kegiatan BKB/PAUD 2 2 100,00%
3. Anak gizi kurang/buruk/stunting mendapatkan tambahan asupan gizi dan konseling gizi 2 2 100,00%
4. Anak mendapatkan imunisasi dasar lengkap 2 2 100,00%

5 Keluarga beresiko stunting dan keluarga rentan


1. Keluarga memiliki kartu keluarga 1 1 100,00%
2. Keluarga memiliki akses ke sumber air bersih/minum 1 1 100,00%
3. Keluarga memiliki akses ke jamban sehat. 1 0 0,00%
4. Keluarga memiliki kepesertaan jaminan kesehatan (mandiri/subsidi) 1 1 100,00%
5. Keluarga rentan (sosial/ekonomi/difabel) terdaftar sebagai peserta program bantuan sosial
1 1 100,00%
(PKH/BLT-DD/Program sejenis)
6. Keluarga memiliki akses sanitasi/pembuangan limbah layak 1 0 0,00%
7. Keluarga beresiko stunting mendapat pendampingan oleh TPK 1 1 100,00%
9. Keluarga beresiko Stunting menjadi peserta kegiatan ketahanan pangan keluarga/pemanfaatan
1 1 100,00%
lahan pekarangan untuk peningkatan asupan gizi
Lanjutan Village Score Card Desa Alam Indah

Total Total
C. KONVERGENSI LAYANAN (cakupan layanan)
Konvergensi Konvegensi %
Layanan diterima

1. Remaja Putri 4 3 75,00%


2. Calon Pengantin dan calon pasangan usia subur 2 1 50,00%
3. Ibu Hamil dan ibu hamil KEK 15 14,00 93,33%
4. Anak (0-59 bulan) 12 10 83,33%
5. Keluarga memiliki sasaran stunting dan keluarga beresiko stunting 8 8 100,00%
Total Konvergensi Desa 41 36 87,80%

D. FASILITASI DESA

1. Angka Konvergensi Desa Tahun Sebelumya Nilai 60.4


2. Jumlah Alokasi anggaran Dana Desa Untuk kegiatan Stunting Rp
Total Rp.
Termasuk Insentif Kader 34.000.000
3. Desa Memiliki KPM,TPK dan Kader posyandu yang dilatih
Pilihan Ya
mengunakan modul umum
4. Desa melakukan Rapat evaluasi min. 2 kali dlm 1 tahun atas
Pilihan Ya
pelaksanaan konvergensi stunting
5. Desa Melibatkan Warga dan Multi Pihak Dalam Rembuk Stunting
Pilihan Ya
Desa
E. Kendala yang dihadapi:
Berdasarkan Village Score Card Desa, kita memetakan kondisi sasaran dan kondisi layanan yang ada
di Desa :

USULAN PROGRAM / KEGIATAN


JENIS LAYANAN YANG HARUS POTENSI YANG TERSEDIA DI
MASALAH PENYEBAB MASALAH UNTUK MENGATASI MASALAH
DITERIMA DESA
YANG ADA
1. Tidak ada Layanan pemeriksaan
Pemeriksaan status anemia anemia untuk rematri di desa
(Hb) 2. Belum ada alat periksa anemia di
desa

Mendapat Tablet Tambah


Darah
KONDISI SASARAN

USULAN PROGRAM / KEGIATAN


JENIS LAYANAN YANG HARUS POTENSI YANG TERSEDIA DI
MASALAH PENYEBAB MASALAH UNTUK MENGATASI MASALAH
DITERIMA DESA
YANG ADA
a. Umur Catin

b. Calon ibu menerima


Tablet Tambah Darah
(TTD)
c. Periksa Kesehatan pra-
nikah (menerima
TTD/Vaksin)
d. Mengkuti
bimbingan/Kursus/konseli
ng persiapan perkawinan
KONDISI SASARAN

USULAN PROGRAM / KEGIATAN


JENIS LAYANAN YANG HARUS POTENSI YANG TERSEDIA DI
MASALAH PENYEBAB MASALAH UNTUK MENGATASI MASALAH
DITERIMA DESA
YANG ADA
a. Faktor Risti (resiko tinggi)

b. Periksa kehamilan Trimester 1 (


Minimal 2 kali) Trimester 2
(Minimal 1 Kali) Dan Trimester 3
(Minimal 3 Kali) dan nifas 3 kali
c. Kepesertaan Keluarga Berencana
(KB) paska persalinan
d. Mengkonsumsi TTD (minimal 90
butir)
d. Ibu hamil dengan kekurangan gizi
(KEK) mendapatkan tambahan
asupan gizi
KONDISI SASARAN

USULAN PROGRAM / KEGIATAN


JENIS LAYANAN YANG HARUS
MASALAH PENYEBAB MASALAH POTENSI YANG TERSEDIA DI DESA UNTUK MENGATASI MASALAH
DITERIMA
YANG ADA
a. Pemantauan Tumbuh Kembang
(datang ke posyandu/layanan
Kesehatan lainnya)

b. Mengikuti kegiatan BKB/PAUD

c. Anak gizi kurang/buruk/stunting


mendapatkan tambahan asupan
gizi dan konseling gizi

d. Anak Mendapat imunisasi dasar


lengkap
USULAN PROGRAM / KEGIATAN
JENIS LAYANAN YANG HARUS POTENSI YANG
MASALAH PENYEBAB MASALAH UNTUK MENGATASI MASALAH
DITERIMA TERSEDIA DI DESA
YANG ADA

a. Kepemilikan kartu keluarga

b. Akses air bersih/minum

c. Akses Jamban sehaT

d. Keluarga memiliki kepesertaan jaminan


kesehatan
USULAN PROGRAM / KEGIATAN
JENIS LAYANAN YANG HARUS POTENSI YANG
MASALAH PENYEBAB MASALAH UNTUK MENGATASI MASALAH
DITERIMA TERSEDIA DI DESA
YANG ADA
d. Keluarga rentan (sosial/ekonomi/difabel)
terdaftar sebagai peserta program
bantuan sosial (PKH/BLT-DD/Program
sejenis)

d. Keluarga memiliki akses


sanitasi/pembuangan limbah layak

d. Keluarga beresiko stunting mendapat


pendampingan oleh TPK

d. Keluarga beresiko Stunting menjadi


peserta kegiatan ketahanan pangan
keluarga/pemanfaatan lahan pekarangan
untuk peningkatan asupan gizi

Anda mungkin juga menyukai