Tugas 1 Administrasi Pertanahan Rivalda
Tugas 1 Administrasi Pertanahan Rivalda
TUGAS 1
1. Uraian
Soal
2. Uraian
Soal
Dari uraian di atas silahkan saudara telaah lebih jauh hal apa saja yang
dibutuhkan agar terwujud Tata Guna Tanah berdasarkan uraian diatas.
Hal yang dibutuhkan agar terwujud tata guna tanah, yaitu:
• Keterpaduan antar instansi untuk tidak melakukan berpikir hanya
secara sectoral, tetapi memikirkan efek lainnya juga, guna
terwujudnya keadilan antar sesama
• Untuk terwujudnya tata guna tanah, masalah-masalah seperti
tidak meratanya penduduk di seluruh Indonesia, harus
diselesaikan terlebih dahulu. Karena jika tidak, pasti tata guna
tanah ini, akan dialihkan ke fungsi yang lain
• Banyak sekali hukum-hukum yang objeknya berlainan dengan
solusi yang dipermasalahkan. Dibuatnya hukum yang solusinya
yang relevan atau sejalan, terhadap permasalahan yang ada
• Belum adanya daftar yang baik dalam seperti hak-hak tanah,
kemampuan tanah tersebut, penggunaan yang belum tertib,
adanya industry atau tidak, dan sebagainya
• Perkembangan industry yang sedang marak menggunakan tanah
pertanian yang subur dan berdampak dalam mengganggu pangan
nasional, pemukiman mewah, industry pariwisata, harus
diselesaikan. Jika tidak, pangan dalam skala nasional ini akan
menurun jumlah produksinya.
3. Uraian
Hingga saat ini, sengketa dan konflik pertanahan masih saja terjadi akibat
sejumlah faktor. Pasalnya, Kebutuhan akan tanah mendorong tanah
diperebutkan dan dimanipulasi karena mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Sebab itu perlu upaya pencegahan sengketa dan konflik pertanahan
melalui penertiban administrasi pertanahan di tingkat desa dan
kecamatan Demikian disampaikan Surya Tjandra, Wakil Menteri ATR/BPN
dalam webinar bertema pencegahan sengketa dan konflik pertanahan
yang digelar Tim Sistem Informasi Administrasi Pertanahan Kecamatan,
Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat DRPM Universitas Indonesia,
Sabtu (28/9/2020). Menurut Surya, ada beberapa faktor penyebab
timbulnya sengketa dan konflik pertanahan. Pertama, akibat belum
optimalnya kebijakan satu peta. Hal ini terjadi karena, antar kementerian
memiliki perspektif data peta yang berbedabeda yang kemudian
menimbulkan konflik dengan kawasan hutan, konflik transmigrasi, dan
lainnya. "Sedangkan Kementerian ATR/BPN tidak memiliki kewenangan
menguji materiil," katanya. Kedua, belum tertib administrasi. Surya
menjelaskan, belum ada pengelolaan plotting/pemetaan bidang tanah di
desa. Pengelolaan arsip pertanahan masih manual dan hardcopy dan
transparansi pelayanan pertanahan belum maksimal. Sumber :
https://nasional.kontan.co.id/
Soal
4. Uraian
Daftar Pustaka
• ADPU 4335, Modul 1. Hal. 1. 23 – 1.25, Modul 2, Hal. 2.15 dan 2.32
• Sukarna. 1989. Pengantar Ilmu Administrasi. Bandung: Mandar
Maju
• Murad, Rusmandi. 1997. Administrasi Pertanahan: Pleaksanaannya
dalam Praktik, Bandung: Bandar Maju
• Sumardjono, Maria S.W. 2001. Kebijakan Pertanahan: Antara
Regulasi dan Impelementasi: Jakarta:Kompas
• Syafii, Inu Kencana. 1998, Manajemen Pemerintahan Jakarta:
Pertja