Sop Tanda Bahaya
Sop Tanda Bahaya
1. Pengertian Pemeriksaan tanda bahaya umum adalah penanganan yang dilakukan untuk
mengetahui masalah pada anak agar bias dilakukan klasifikasi dan pengobatan
yang tepat
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas dalam melakukan prosedur penanganan demam
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Padang Tiji No : /PPT/KES/I/2023 Tentang
Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Padang Tiji
4. Referensi Permenkes Rinomor70 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan MTBS berbasis
masyarakat
Kemenkes R.I Indonesia Jakarta 2022
5. Alat, Bahan I. Alat dan Bahan :
dan Langkah- 1. Masker
Langkah 2. Sanitizer
3. Blanko resep
4. Blanko rujukan internal
5. Buku register
6. Form MTBS/MTBM
7. Bagan MTBS
8. Buku catatan
9. Stetoscop
10. Thermometer
11. Aritimer
12. Timbangan bayi/balita
13. Pengukur TB/PB
14. Pengukur LILA
15. Alcohol 70 %
16. Kasa Steril
II. Petugas
1. Dokter Umum
2. Perawat
3. Bidan
III. Langkah-Langkah
1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan nama di Rekam medis
2. Petugas melakukan identifikasi pasien
3. Petugas melakukan pencatatan identitas pada form MTBS/MTBM dan
buku register
4. Petugas memakai hand sanitizer
5. Petugas melakukan penimbangan BB
6. Petugas melakukan pengukuran TB/PJ
7. Petugas menilai status gizi
8. Petugas melakukan pengukuran lila dan lingkar kepala
9. Petugas memeriksa suhu tubuh pada anak
10. Petugas memantau Frekwensi pernafasan yaitu dengan menghitung
tarikan nafas pada gerakan dinding dada dan melihatnya dengan
hitungan waktu permenit berapa kali
11. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
12. Petugas memeriksa gejala umum dengan segitiga asesmen gawat
darurat (SAGA)
13. Petugas menanyakan apakah anak bias minum atau menyusui
14. Petugas menanyakan apakah anak memuntahkan semua makanan
dan minuman
15. Petugas menanyakan apakah anak pernah kejang selama sakit
16. Petugas melihat dan mendengar (tentukan penampilan)
Apakah anak kejang
Apakah anak tidak dapat berinteraksi dengan lingkungan
atau tidak sadar
Apakah anak gelisah ,rewel,dan tidak apat ditenangi
Apakah anak mempunyai pandangan kosonh/mata tidak
membuka
Apakah anak tidak bersuara atau justru menangis
melengking
17. Petugas melakukan pemantauan
Tarikan dinding dada
Apakah terdengar stidor
Apakah napas cupping
Memantau anak mencari posisi nyaman dan menolak
berbaring
18. Petugas melakukan pemantauan sirkulasi
Anak tampak pucat
Tampak biru ( sianosis)
Apakah tampak kutis marmorata/kulit seperti marmer
19. Petugas mengklasifikasikan sesuai dengan gejala/tanda
Gagal Jantung Paru
Penyakit Sangat Berat
Stabil
20. Petugas menanyakan apakah pasien ada alergi obat
21. Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnose yang sudah
ditegakkan
22. Petugas memberikan KIE (Konseling, Informasi dan Edukasi) kepada
keluarga pasien dan pasien sendiri
23. Petugas memberikan rujukan internal dengan program Gizi apabila
diperlukan
24. Petugas melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan (rumah sakit) jika
terindikasi rujukan
4. Bagan Alir
ANAMNESA
PEMERIKSAAN
PENEGAKAN DIAGNOSA
PENGOBATAN
CR:.......................%
( ................................................. )