Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

TEORI PERILAKU KESEHATAN


Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Ilmu Sosial Dan Perilaku Kesehatan
Dosen Pengampu MK: Dr. Rasyika Nurul Fadjriah, S.KM., M. Kes.

Disusun Oleh:

FAUZIAH AGNI
P10223003

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM MAGISTER
PASCASARJANA UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN AJARAN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala karena dengan
rahmat serta hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas paper yang berjudul
“Teori Perilaku Kesehatan”. Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ilmu Sosial Dan Perilaku Kesehatan pada Program Studi Kesehatan
Masyarakat Program Megister.
Dalam penyusunan paper ini saya menyadari bahwa pengetahuan saya masih
terbatas. Oleh karena itu, saya mohon maaf apabila dalam penyusunan paper ini
terdapat kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja . Dan saya juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. saya berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Palu, 23 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

SAMPUL i
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Apa Yang Dimaksud Perilaku Kesehatan 3
2.2 Teori-Teori Penduku Perilaku Kesehatan 6
BAB III PENUTUP 9
3.1 Kesimpulan 9
3.2 Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10

ii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Proses Pembentukan Perilaku Abraham H Maslow 5

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Adliyani (2015) menuliskan bahwa kesehatan menurut undang-undang RI
no 36 tahun 2009 adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
social dan ekonomis. Lain halnya dengan WHO, kesehatan adalah kondisi
dinamis meliputi kesehatan jasmani, rohani, sosial, dan tidak hanya terbebas
dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Dikatakan sehat secara fisik adalah orang
tersebut tidak memiliki gangguan apapun secara klinis. Fungsi organ tubuhnya
berfungsi secara baik, dan dia memang tidak sakit. Sehat secara mental/psikis
adalah sehatnya pikiran, emosional, maupun spiritual dari seseorang dan salah
satu yang mempengaruhi derajat kesehatan seseorang adalah perilaku.
Setiap individu memiliki prilaku yang ditampilkan secara berbeda,
beragam dan unik, hal ini menarik perhatian dari para ahli untuk meneliti tentang
perilaku manusia, terdapat banyak teori yang dapat menjelaskan tenteang
determinan prilaku manusia. Dalam teori – teori tersebut para ahli memaparkan
pendapatnya tentang bagaimana suatu perilaku akan terbentuk dan factor-faktor
apa saja yang mempengaruhi perilaku tersebut (Mahyarni, 2005).
Skinner (2008) dalam Sari (2013) mengemukakan adanya dua jenis
perilaku yang umum diketahui yaitu responden bahavior (perilaku operan) yaitu
perilaku yang ditimbulkan oleh stimulus yang dikenali atau bergantung dari
stimulus yang mendahuluinya, misalnya gerak refleks. Sedangkan jenis perilaku
yang kedua adalah perilaku operan yaitu perilaku yang diakibatkan oleh stimulus
yang dikenal, biasanya lebih spontan. Misalnya aktivitas seseorang sehari-hari.
Sehingga dapat dikatakan perilaku adalah suatu proses perubahan tingkah laku
yang dating dari hasil pemikiran sehingga merangsang tubuh untuk melaksanakan
aktivitas atau Tindakan.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah makalah ini adalah mengetahui secara singkat
perilaku Kesehatan dan apa saja teori-teori perilaku kesehatan.

1.3 Tujuan
Adapun Tujuan makalah ini adalah mengetahui secara singkat mengenai
perilaku Kesehatan dan teori-teori pendukung perilaku kesehatan.

1.4 Manfaat
1. Manfaat penulis
Penulis dapat mengembangkan keterampilan membaca yang efektif
karena sebelum menulis makalah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan
yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibaca.
2. Manfaat bagi pembaca
Pembaca dapat menambah informasi dan wawasan tentang perilaku
Kesehatan dan teori-teori perilaku kesehatan.
.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apa Yang Dimaksud Perilaku Kesehatan


Banyak pengertian mengenai perilaku Kesehatan sebagai referensi ilmu
pengetahuan dalam dunia Kesehatan salah satunya yang paling sering dijelaskan
yaitu perilaku Kesehatan menurut Notoatmodjo. Menuliskan perilaku adalah
respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan keadaan
sehat / sakit, penyakit dan factor-faktor yang mempengaruhi Kesehatan, misalnya
lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan Kesehatan. Perilaku ini
diperlihatkan oleh individu yang merasa dirinya sehat meskipun secara medis
belum tentu mereka betul-betul sehat Perilaku manusia juga berasal dari dorongan
yang ada didalam diri sendiri sedangkan dorongan merupakan usaha untuk
memenuhi kebutuhan yang ada dalam diri manusia. (Notoadmodjo, 2007;2010)
dalam ((Djannah et al., 2020), (Mardiyah, 2018), dan (Irwan, 2017)).
Selain itu pengertian perilaku juga dijelaskan bahwa hasil segala macam
pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam
bentuk pengetahuan, sikap dan Tindakan. Sehingga dapat artikan perilaku
merupakan respon atau reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal
dari luar maupun dari dalam dirinya yang bersifat pasif (tanpa Tindakan: berfikir,
berpendapan dan bersikap) sedangkan aktif (melakukan Tindakan). Prilaku juga
dapat diartikan perbuatan atau Tindakan dan perkataan seseorang yang sifatnya
dapat diamati, di gambarkan dan di catat oleh orang lain ataupun orang yang
melakukannya. Maka dari beberapa penjelasan di atas pengertian atas perilaku
dapat disimpulkan adalah suatu Tindakan manusia yang bertujuan menghasilkan
suatu kebiasaan yang diperbuat oleh manusia tersebut (Kholid, 2012) dalam
(Puspitadewi et al., 2022).
Perilaku sehat menjadi salah satu respon seseorang terhadap rangsangan
dari luar untuk menjaga Kesehatan secarah utuh. Terbentuknya perilkau ini
disebabkan oleh tiga aspek antara lain yaitu:

3
a. Pengetahuan yaitu hasil dari pengindraan manusia yang melalui proses
belajar atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui indra yang
dimiliki. Hal ini sangat dipengaruhi oleh intensitas dan presepsi terhadap
obyek. Selain itu pengetahuan tentang Kesehatan dapat pula dijelaskan
sebagai segala sesuatu yang diketahui oleh seseorang terhadap cara-cara
memelihara Kesehatan.
b. Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek
tertentu yang melibatkan faktor pendapat dan emosi seseorang (senang /
tidak senang, setuju / tidak setuju, baik / tidak baik, dan sebagainya).
Selain itu sikap merukpakan sindrom atau Kumpulan gejala atau objek
sehingga sehingga sikap melibatkan pikiran, perasaan, dan perhatian dan
gejala kejiwaan lainnya
c. Tindakan atau praktik sikap belum tentu terwujud dalam Tindakan karena
untuk mewujudkan Tindakan memerlukan faktor lain yaitu adanya fasilitas
atau sarana dan prasarana sedenagkan yang dimaksud praktek Kesehatan
menurut Notoatmodjo (2007) adalah semua kegiatan atau aktifitas dalam
rangka memelihara Kesehatan seperti pengetahuan dan sikap Kesehatan,
Tindakan atau praktek Kesehatan (Tindakan atau praktek sehubungan
penyakit menular dan tidak menular, Tindakan atau praktik sehubungan
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi Kesehatan, tindakan atau
praktek yang berhubungan dengan fasilitas pelayanan Kesehatan, dan
tindakan atau praktek menghindari kecelakaan rumah tangga, lalu lintas
maupun di tempat-tempat umum.)
Maslow dalam Trisutrisno (2022) mengemukakan adanya proses
pembentukan prilaku manusia di bentuk dan di pengaruhi oleh tingkat kebutuhan
pada setiap jenjang atau kebutuhan dasar manusia:
1. Kebutuhan fisiologis, kebutuhan unjtuk mempertahankan hidupnya secara
fisik seperti kebutuhan akan makanan, minuman, tempat berteduh, seks,
tidur dan oksigen.
2. Kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan ini harus terpenuhi secara total
karena manusia /individu tidak dapat melindungi dirinya dari ancaman-

4
ancaman yang akan dating sepenuhnya misalnya: terhindar dari pencurian,
perampokan, konflik, tawuran, sakit penyakit, serta rasa aman dalam
perlindungan hukum.
3. Kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang, merupakan kebutuhan
akan rasa dicintai dan mencintai serta dimiliki kebutuhan ini misalnya
memiliki sahabat, pasangan hidup dan keturunan, dan diterima di
lingkungan dan kelompok.
4. Kebutuhan akan penghargaan atau harga diri, misalnya rasa ingin dihargai,
diperhatikan oleh orang lain, dan adanya toleransi dalam hidup
berdampingan
5. Kebutuhan aktualisasi diri, melibatkan keinginan yang terus menerus
untuk memenuhi potensi diri misalnya Hasrat individu untuk sepenuhnya
menjadi diri sendiri dengan kemampuan yang dimilikinya (ingin dipuji,
disanjungorang lain, suksen dan berhasil, ingin menonjol lebih dari orang
laindalam hal karisi, usaha dan aspek kehidupan lainnya.

Gambar 2.1. Proses Pembentukan Perilaku Abraham H Maslow

5
2.2 Teori-Teori Pendukung Perilaku Kesehatan
Determinan perilaku kesehatan merupakan faktor yang menentukan atau
membentuk seseorang dalam melakukan perilaku kesehatan yang tepat dan sesuai
dengan tempatnya, teori perilaku Kesehatan merupaka patokan atau acuan dalam
menentukan faktor perilaku Kesehatan yang di pakai dalam standar umu
Kesehatan
A. teori-teori Kesehatan
Teori-teori terkait dengan Kesehatan di jabarkan dalam buku Irwan (2017)
dan Darmawan (2016) didalamnya memuat:
1) Teori Menurut Lawrence Green (1980)
Teori perilaku Kesehatan menurut Laurence Green biasanya dikenal dengan
teori “Preced – Proceed” menurut teori ini perilaku Kesehatan ditentukan
oleh tiga faktor yaitu:
 Faktor Predisposing yaitu pencetus terjadinya suatu sebab seperti
keyakinan, pengetahuan, sikap, nilai-nilai dan sebagainya.
 Faktor pendukung yaitu faktor yang terlibat mendorong timbulnya
suatu sebab seperti fasilitas dan lingkungan fisik
 Faktor pendorong yaitu faktor yang berhubungan dengan referensi
sikap dan perilkau secara umum
2) Teori Menurut Snehandu B. Kar (1983)
Pada teori ini “Behavior Intention” Kar mencoba menganalisis perilaku
Kesehatan dengan bertitik tolak bahwa perilaku merupakan fungsi dari:
 Niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan atau
perawatan kesehatannya (Behaviour intention )
 Dukungan sosial dari masyrakat sekitarnya ( Social-support)
 Ada atau tidak adanya informasi tentang kesehatan atau fasilitas
kesehatan (Accessebility of information).
 Otonomi pribadi yang bersangkutan dalam hal ini mengambil tindakan
atau keputusan (Personal autonomy)
 Situasi yang memungkinkan untuk bertindak atau tidak bertindak(
action situation)

6
3) Teori Menurut World Health Organization (WHO) (1983)
Sedangkan teori menurut World Health Organization (WHO) yang dikenal
dengan “Thought and Feeling” seseorang berperilaku karena adanya empat
alasan pokok (determinan) yaitu:
 Pemikiran dan perasaan (thoughts and feeling)
 Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi yang
dipercayai (personal reference)
 Sumber daya (resource)yang tersedia merupakan pendukung untuk
terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat
 Sosio budaya (culture) setempat biasanya sangat berpengaruh terhadap
terbentuknya perilaku seseorang.
B. Contoh Teori-Teori Perilaku Kesehatan
1) Lawrence Green (1980)
Contoh : Seorang bapak ingin membangun WC yang sebelumnya masih BAB
di Sungai karena dia mengetahui :
 Ia tahu BAB di jamban lebih sehat (Pf)
 Ia punya bahan bangunan untuk membangun WC (EF)
 Adanya surat edaran dari pak lurah agar setiap keluarga mempunyai
WC (Rf)
Sehingga secara sistematis atau rumus dapat dibuat: B = f (Pf, Ef, Rf)
2) Snehandu B. Kar (1983)
Contoh : seorang ibu melahirkan di dukun yang belum mengikuti pelatihan
asuhan persalinan normal, bukan tenaga medis terlatih, mungkin dikarenakan:
 Tidak ada niat melahirkan di bidan (BI)
 Tidak ada tetangganya yang melahirkan di bidan (Sc)
 Tidak mendapat informasi persalinan yang sehat (Al)
 Tidak bebas menentuka, takut dengan suami / mertua (PA)
Sehingga secara sistematis / rumus dapat di buat: B = f (BI, SS, AI, PA, AS)
3) World Health Organization (WHO) (1983)

7
 seorang ibu tidak mau menyusui anaknya karena dia punya keyakinan
kalua payudaranya akan hilang keindahannya bila menyusui (Tf)
 orang yang dia idolakan / artis tidak menyusui sehingga mengikuti hal
tersebut (PR)
 karena pekerjaan tidak ada waktu untuk menyusui (R)
 kebudayaan di daerah tersebut lebih keren kalua memberikan susu
formula daripada ASI, makin mahal harga susu maka status social
makin naik (C).
Sehingga secara sistematis / rumus dapat di buat: B = f (TF, PR, R, C)

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
perilaku Kesehatan sebagai referensi ilmu pengetahuan dalam dunia
Kesehatan salah satunya yang paling sering dijelaskan yaitu perilaku Kesehatan.
perilaku adalah respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan
dengan keadaan sehat / sakit, penyakit dan faktor-faktor yang mempengaruhi
Kesehatan, misalnya lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan Kesehatan.
WHO memaknai jika sehat itu dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang
sempurna baik secara fisik, mental dan social serta tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan. Determinan perilaku kesehatan merupakan faktor yang
menentukan atau membentuk seseorang dalam melakukan perilaku kesehatan
yang tepat dan sesuai dengan tempatnya, teori perilaku Kesehatan merupaka
patokan atau acuan dalam menentukan faktor perilaku Kesehatan yang di pakai
dalam standar umum Kesehatan dengan beberap teori pendukung yaitu: teori
Green, Karl dan WHO. Hubungan kesehtan dengan perilaku sangatlah erat dan
saling berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang
sehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan
individu dengan kualitas hidup yang baik.

3.2 Saran
Setelah mengetahui hubungan perilaku dengan Kesehatan sangatlah erat
dan saling berkesinambungan maka manfaat dari hidup sehat yang paling penting
adalah meningkatkan produktivitas kita dengan segala kemampuan dan potensi
diri kita. Untuk itu konsep hidup sehat seperti peningkatan PHBS (Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat) harus dipupuk sejak dini dan tiap individu untuk dapat
meningkatkan kualitas hidup yang sehat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Adliyani, Z. O. N. (2015): Pengaruh Perilaku Individu terhadap Hidup Sehat,


Perubahan Perilaku Dan Konsep Diri Remaja Yang Sulit Bergaul Setelah
Menjalani Pelatihan Keterampilan Sosial, 4(7), 109–114.
Darmawan, D., and Fadjarajani, S. (2016): Hubungan antara pengetahuan dan
sikap pelestarian lingkungan dengan perilaku wisatawan dalam menjaga
kebersihan lingkungan, Jurnal Geografi, 4(1), 37–49.
Djannah, S. N., Wijaya, C. S. W., Jamko, M. N., Sari, L. P., Hastuti, N., Sinanto,
R. A., Maelani, R., Nurhesti, A., and Yuliawati, K. (2020): Buku Ajar
Promosi Kesehatan dan Perubahan Perilaku, (C. Mine, Ed.)CV mine,
Yogyakarta, 1–281.
Irwan (2017): Etika dan Perilaku Kesehatan, CV. ABSOLUTE MEDIA,
Yogyakarta, xii+227 hlm.; 15,5 cm x 23 cm.
Mahyarni (2005): Theory Of Reasoned Action Dan Theory Of Planned Behavior
(Sebuah Kajian Historis Tentang Perilaku), Jurnal El-Riyasah, retrieved
from internet:
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/elriyasah/article/view/17/13, 4(1),
13–23.
Mardiyah, S. (2018): Promosi Kesehatan, Prodi D3 Keperawatan STIKes Kusuma
Husada Surakarta, Surakarta.
Notoatmodjo, S. (2007): Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, rineka cipta,
Jakarta.
Puspitadewi, T. R., Muliana, H., Sugiarto, Idris, M., Ariani, N., Putra, K. H. A.,
Khairunnisa, Entianopa, Faizal, I. A., and Sinulingga, S. R. (2022): Buku
Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat, FiKes Univetsitas Muhammadiyah
Sidoarjo, Zahir Publishing, Yogyakarta, vi + 109 hlm.
https://doi.org/10.5281/zenodo.7275382
Sari, I. P. T. P. (2013): Pendidikan Kesehatan Sekolah sebagai Proses Perubahan
Perilaku Siswa, Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, retrieved from
internet: https://journal.uny.ac.id/index.php/jpji/article/viewFile/3017/2510,
9(2), 141–147.
Trisutrisno et al., I. (2022): Pendidikan dan Promosi Kesehatan (A. Karim, Ed.),
Yayasan Kita Menulis, Medan, xvi; 222.

10

Anda mungkin juga menyukai