Anda di halaman 1dari 25

TEPUNG &

SILASE IKAN
JENY ERNAWATI TAMBUNAN, S.Pi., M.Si.
Ikan limbah

Ikan yang tidak layak


konsumsi
Ikan hasil samping
tangkapan
Ikan hasil sortir panen
budidaya
2
Kebutuhan tepung ikan
untuk pakan meningkat

3
4
5
“ Ikan yang tidak dapat dikonsumsi diolah
dalam bentuk silase ikan untuk
mempertahankan kualitas dan
meningkatkan nilai Nutrisi.

Silase dapat dimanfaatkan untuk menggantikan tepung ikan.

6
Poin Pembelajaran
✘ Pengertian silase
✘ Bahan baku silase
✘ Pembuatan silase
✘ Kandungan gizi silase

7
Silase?
Suatu produk cair yang dibuat dari ikan-ikan utuh atau sisa-sisa industry
pengolahan ikan yang dicairkan menyerupai bubur oleh enzim yang terdapat
pada ikan sendiri dengan bantuan mikroba atau asam

8
Silase merupakan suatu proses fermentasi yang menghidrolisa protein dan
komponen lain dari bahan pakan dalam suasana asam sehingga bakteri
pembusuk tidak dapat hidup dan bahan pakan dapat dipertahan dalam
waktu yang lama, selain itu juga dapat memperbaiki nilai gizi dengan
mengurangi faktor pembatasnya (Tatterson et al., 1974).

9
Silase ikan adalah bentuk hidrolisis protein beserta komponen
lain dari ikan atau sisa-sisa ikan yang disimpan pada suatu
tempat/wadah dan diawetkan dengan penambahan asam dan
produknya berupa barang cair (Jatmiko, 2002; Kompiang dan
Ilyas, 1983).

10
✘ Tujuan dari asam formiat
adalah untuk
mempercepat fermentasi,
✘ Untuk mendapatkan sedangkan asam
produk silase ikan propionat berfungsi
bermutu baik harus untuk mencegah
ditambahkan tumbuhnya jamur
campuran asam
formiat dan asam
propionat sebanyak 3
%.

11
Saleh dan Rahayu (1981),
campuran asam formiat dan
propionat menghasilkan silase
ikan terbaik, perbandingan 1 : 1
dengan penggunaan sebanyak
3%.

Penelitian Kompiang dan Ilyas (1993),


terdahulu Penggunaan asam kurang
dari 3%, silase yang
dihasilkan akan mudah
terserang jamur dan
penurunan pH relatif lambat

12
Yeoh (1999), penambahan asam
formiat 85% dalam pembuatan
silase ikan mampu menurunkan
pH dari 6,5 menjadi 3,8 dan
relatif stabil pada pH 4,4.

Penelitian Sedangkan Mairizal (2005),


wa pembuatan silase jeroan
terdahulu ikan dengan menggunakan 3%
asam formiat 85% mampu
menurunkan pH dari 6,4
menjadi 3,6 dan stabil pada
pH 4.

13
Bahan baku
Ikan utuh, potongan kepala, sisa filet maupun
isi perut ikan baik yang segar maupun yang
kurang segar

14
Syarat bahan baku silase
(Mudjiman, 1991):
✔ Mempunyai nilai gizi tinggi
✔ Mudah diperoleh
✔ Mudah diolah
✔ Tidak mengandung racun
✔ Harga relatif murah
✔ Tidak merupakan makanan pokok manusia,
sehingga tidak merupakan saingan.

15
Pembuatan silase

16
Proses Pembuatan Silase Ikan

Limbah Ikan Pelumatan Penyaringan Penyimpanan


Pengasaman
1. Limbah ikan (kepala, tulang, jeroan) dicuci bersih untuk menghilangkan kotoran
2. Limbah ikan yang sudah dicuci kemudian dipotong kecil-kecil dan dilumatkan
hingga seluruh limbah ikan menjadi hancur
3. Limbah yang sudah dilumatkan kemudian dimasukan kedalam wadah dan disaring dengan saringan
berukuran kurang lebih 10 mm untuk memisahkan partikel ikan yang masih berukuran terlalu besar
4. Limbah ikan yang sudah disaring ditambahkan asam formiat sebanyak kurang lebih 3% dan asam
propionat sebanyak kurang lebih 1% dari berat ikan dan diaduk dengan perlahan hingga merata
5. Setelah dilakukan pengasaman kemudian silase disimpan pada suhu kamar selama kurang lebih 5 hari
hingga menghasilkan cairan kental yang disebut silase. Selama penyimpanan sebaiknya pertahankan pada
pH 3-4 karena merupakan pH optimum untuk mengaktifkan enzim proteolitik seperti cathepsin

17
Proses pembuatan
Kimia Biologi

Menambahkan bahan kimia ke Memanfaatkan mikroba yang ada


dalam ikan dan atau sisa-sisa yaitu mengaktifkan mikroba tersebut
ikan yang telah digiling seperti melalui penambahan bahan yang
HCI, H2SO4, asam propionat, mengandung karbohidrat yang tinggi,
asam formiat atau campurann seperti dedak padi, jagung dan
keduanya. molases.

18
Prinsip silase
Penurunan pH dari bahan tersebut, sehingga bakteri
pembusuk terhenti pertumbuhannya (Mukodiningsih
dkk., 2003).

Tujuan pembuatan
Menghentikan bakteri bakteri pembusuk yang dapat merusak
kualitas dan kandungan nutrisi dari ikan, dengan cara
memfermentasi ikan menggunakan campuran asam formiat dan
asam propionat (Adawyah, 2008).
19
Pengolahan silase secara kimia dilakukan dengan menambahkan

asam ke dalam bahan baku. Asam yang digunakan dapat berupa

asam mineral, asam organik atau campuran asam-asam tersebut

(Jatmiko, 2002).

20
+/- Asam organik dan mineral
(Kompiang dan Ilyas, 1983)

Asam Organik Asam mineral

✔ lebih mahal daripada asam ✘ bersifat sangat korosif sehingga


mineral dari segi keamanan lebih
✔ silase tidak begitu asam (pH berbahaya
tinggi) ✘ keasaman silase jauh lebih tinggi
✔ diberikan langsung tanpa (pH rendah)
netralisasi terlebih dahulu ✘ tidak dapat diberikan secara
langsung tapi harus dinetralisasi
terlebih dahulu 21
Kandungan gizi (Kompiang
dan Ilyas, 1983).
✘ 15 – 18% protein
✘ 2 – 5% lemak
✘ 63 – 70% air
✘ 1 – 3% Ca
✘ 0,3 – 0,9% fosfor

22
Menurut hasil penelitian Akhirany (2011), bahwa silase
Keuntungan ikan yang dibuat secara kimiawi dengan menggunakan
silase asam organik menghasilkan silase dengan kandungan
protein 76,5% dengan kadar lemak 9,2%.

23
Kompiang (1981), terlalu tinggi kandungan airnya,
sehingga menyulitkan pada proses pengeringan dan tidak
tahan lama. Pengeringan secara langsung dari suatu bahan
Kelemahan
pakan sumber protein akan menghasilkan tepung yang
silase masih bersifat higroskopis, yang pada akhirnya
menyebabkan bahan tersebut tidak tahan lama dan
menyebabkan penggumpalan.

24
Thanks!
Any questions?
You can find me at
jenyetambunan@ub.ac.id

25

Anda mungkin juga menyukai