Anda di halaman 1dari 2

Rahasia Brodo Bisa Dapat Suntikan Modal dari Investor

Jakarta - Suntikan modal untuk mengembangkan usaha memang sangat dibutuhkan. Tambahan modal bisa didapat dengan
meminjam dari pihak tertentu hingga mencari investor yang tertarik dengan skema bisnis yang dijalankan.

Yukka Harlanda, founder Brodo, mengaku bisnisnya diburu investor yang tertarik menyuntikkan modal ke bisnisnya.

"Bagaimana cari investor, sebenarnya kita enggak pernah cari. Kadang kaya di-approach, percaya deh. Kita posisi enggak cari dan
memang dana profit cukup untuk ekspansi," kata Yukka dalam acara d'preneur Entrepreneur Juara di Ice Palace, Lotte Shopping
Avenue, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2017).

Saat butuh dana tambahan, kata Yukka, ia tak langsung mengungkapkan secara nyata. Pasalnya dengan demikian, calon investor
semakin penasaran untuk menanamkan modalnya, terlebih lagi melihat merek bisnis yang sudah terkenal.

"Jangan bilang cari investor. Main psycological game. Supaya penasaran butuh investment, bilang enggak perlu dan mereka makin
penasaran," tutur Yukka.

Dana yang didapatkan dari investor, lanjut Yukka, digunakan untuk menambah toko hingga menambah pegawai untuk
mengembangkan bisnis Brodo.

Penggunaan dana dari investor harus dimanfaatkan dengan baik. Sehingga memberikan dampak yang luas bagi usaha.

"Tapi dihadapi opportunity dengan ada cash, bisa bikin toko proper, bisa hire. Pakai bangun SDM, recruit yang berpengalaman

kerja jauh lebih pintar untuk support team, support growth," tambah Yukka
Founder Brodo, Yukka Harlanda, bercerita pernah dihadapkan pada dua pilihan sebelum akhirnya jadi pengusaha. Setelah lulus
kuliah, Yukka ingin bekerja di perusahaan migas karena bisa meraup penghasilan besar.

Tapi di sisi lain, bisnis sepatu dengan merek Brodo mulai menghasilkan.

"Momen kegalauan muncul, waktu lulus Brodo sudah menghasilkan, dan kita mulai kerja," ujar Yukka dalam acara d'preneur
Entrepreneur Juara di Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, Jakarta, Selasa (15/8/2017).

Momen galau itu makin kuat setelah Yukka dipanggil sebuah perusahaan migas untuk wawancara. Di waktu yang sama Yukka
berkesempatan mengenalkan Brodo dalam sebuah pameran besar.

"Jadi berpikir, pameran enggak bisa diulang, kalau wawancara bisa diulang apalagi usia masih muda. Jadi mikirnya, lulus full time
dulu di Brodo, kalau nanti gagal, masih bisa kerja karena masih muda," cerita Yukka.

Singkat cerita, Yukka akhirnya memilih menekuni bisnis sepatu hingga sukses seperti sekarang. Ia mengatakan, memilih bisnis
tak melulu dari ssuatu yang digemari, tapi diawali dari pertanyaan kenapa ingin usaha?

Baca juga: Kisah Bos Brodo Mulai Bisnis Bermodal Tabungan THR
Sejak SD

"Jadi mindset itu kenapa usaha, terus lihat kondisi keuangan. Kalau keuangan banyak cicilan, terus keluar kerja, lalu bikin usaha

itu tidak baik," kata Yukka.

Selain itu, harus bisa meminimalisir risiko usaha yang ingin dijalankan. Jangan sampai hanya sekadar menjalankan bisnis tanpa

mengetahui risikonya ke depan.

Bos Brodo: Modal Smartphone Sudah Bisa Mulai Bisnis


Jakarta - Jika sudah punya keinginan memulai bisnis, jangan lagi ditunda-tunda. Apalagi dengan kehadiran smartphone, memulai
bisnis lewat teknologi digital semakin mudah.

"Ini era di mana saat kita memulai usaha, modal smartphone saja sudah bisa memulai sesuatu. Ini sesuatu yang kita punya,
manfaatkan. Buat yang masih muda, waktunya sekarang itu memang pas banget," kata Founder Brodo, Yukka Harlanda, dalam
acara d'preneur Entrepreneur Juara di Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, Jakarta, Selasa (15/8/2017).

"Jawaban bijaknya, memulai bisnis memang harus dimulai sekarang ini. Saya beruntung banget tembakan pertamanya langsung
berhasil," lanjut Yukka.

Yang jelas, Yukka menambahkan, jangan takut gagal dalam berbisnis, apalagi kegagalan tidak mungkin dihindari. Oleh karena itu,
dia menyarankan para enterpreneur dapat mengubah cara berpikir, kegagalan menjadi hal positif untuk naik ke level selanjutnya.

"Masalah jatuh enggak mungkin dihindari, namanya usaha. Jadi mindset yang harus beda, anggap saja ujian untuk naik kelas,"
tutur Yukka.

Tips Bos Anomali Coffee Atasi Rasa Takut Memulai Bisnis


Jakarta - Banyak orang yang ingin membuat usaha, tapi takut rugi. Itu wajar saja, semua orang pasti ada rasa takut saat memulai
bisnis. Tapi itu bisa diatasi dengan passion, sesuaikan usaha dengan apa yang disukai.

Demikian disampaikan Co-Founder Anomali Coffee, Irvan Helmi, saat berbagi pengalamannya dalam acara d'preneur Entrepreneur
Juara di Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, Jakarta, Selasa (15/8/2017).

Irvan membuka Anomali Coffee karena kesukaannya pada kopi. Ia mengaku sudah menjadi pencinta kopi sejak duduk di bangku
Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Cara mengatasi takutnya selalu dengan kesukaan, karena kita suka dan menikmati produknya. Dari SMA saya sudah mulai suka
kopi," ujar Irvan.

Kecintaannya pada kopi dimulai ketika ia diminta sang nenek membeli kopi ke Tanah Abang. Saat datang ke gerai kopi tersebut,
Irvan mencium aroma kopi yang semerbak. Sejak itulah Irvan jatuh cinta pada kopi.

"Disuruh beli kopi sama nenek ke Tanah Abang, wangi kopinya sudah keciumdari luar. Itu pertama kali suka sama kopi. Itu yang
bikin cinta pertama kali sama kopi," katanya.

Yukka Harlanda, Founder Brodo, punya pengalaman serupa dengan Irvan. Ide membuat usaha datang dari kesukaannya pada
sepatu.

"Waktu itu berangkat dari passion. Saya terobsesi sama brand Nike. Punya obsesi, sampai hafal," kata Yukka.

Ditambah lagi, Yukka punya kaki yang berukuran besar, di atas rata-rata. Susah untuk mencari sepatu yang ukurannya pas di kaki,
akhirnya Yukka membuat sepatu sendiri. Ide membuat usaha memang bisa datang dari mana saja.

"Kaki saya besar. Daripada susah nyari sepatu, bikin sendiri saja deh," tutupnya.

Anda mungkin juga menyukai