Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REPORT

KETERAMPILAN BAHASA RESEPTIF

DOSEN PENGAMPU
IKA FEBRIANA, S.Pd,. M.Pd

OLEH :

NAMA : SAMUEL SIMAMORA


NIM : 2231111014
KELAS : PBSI D 2023

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih karunia-Nya, saya dapat
menyelesaikan Critical Book Report ini ditunjukkan untuk pemenuhan tugas yang ditugaskan
oleh dosen mata kuliah Keterampilan bahasa reseptif.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu pengampu mata kuliah Keterampilan bahasa
reseptif yang telah membimbing dan mengarahkan kami melalui pengajaran saat mata kuliah
Keterampilan Bahasa Reseptif berlangsung. Masih banyak kekurangan yang terdapat di Critical
Book Report ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diperlukan untuk memperkaya isi
Critical Book Report ini. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat memperkaya pengetahuan
pembaca, dan berguna untuk kita semua.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada pembaca atas perhatiannya. Sekian dan
terima kasih.

Medan, 22 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................................................1
1.3 Manfaat..............................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
2.1 Identitas Buku...............................................................................................................................2-3
2.2 Ringkasan Buku Utama..................................................................................................................4-9
2.2 Ringkasan Buku Pembanding 1..................................................................................................10-13
2.3 Ringkasan Buku Pembanding 2...................................................................................................14-15
BAB III.....................................................................................................................................................16
PENILAIAN............................................................................................................................................16
3.1 Keunggulan Buku............................................................................................................................16
3.2 Kelemahan Buku.............................................................................................................................16
BAB IV.....................................................................................................................................................17
PENUTUP................................................................................................................................................17
4.1 Kesimpulan......................................................................................................................................17
4.2 Saran................................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………18
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reseptif adalah salah satu keterampilan berbahasa, dimana pengertian reseptif ini
berarti menyerap atau mendapatkan sebuah informasi. Dan perlu diketahui didalam reseptif
ini ada bagian – bagian didalamnya, bagian – bagian didalamnya ada 2 (dua) yaitu
keterampilan menyimak dan keterampilan membaca. Tujuan dari keterampilan menyimak
dan membaca yaitu agar mudah dalam mendapatkan sebuah informasi. Keterampilan
menyimak berkaitan dengan kemampuan aktif dalam memperhatikan pesan secara lisan, dan
keterampilan membaca berkaitan dengan kemampuan dalam memahami dan
menginterpretasikan teks tertulis.
Mata kuliah ini sangat berguna dan sangat bermanfaat bagi para mahasiswa, karena
didalam mata kuliah ini mengajarkan kepada para mahasiswa bagaimana cara mendapatkan
sebuah informasi dengan baik dan benar, sehingga semua mahasiswa yang mengambil mata
kuliah keterampilan bahasa reseptif dapat mengetahui dan akan tau dalam mendapatkan
sebuah informasi dan informasi yang diperoleh merupakan informasi yang benar dan valid.
Mata kuliah keterampilan bahasa reseptif ini sangat bermanfaat bagi saya secara pribadi,
karena melalui mata kuliah ini saya akan terus belajar dan tidak akan pernah berhenti belajar
dalam mendapatkan sebuah informasi.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari suatu buku
2. Membandingkan buku utama dengan buku pembanding satu dengan buku pembanding
kedua.
3. Mengetahui persamaan dari buku utama dengan kedua buku pembanding

1.3 Manfaat
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Bahasa Reseptif
2. Melatih kemampuan penulis dalam mengkritisi suatu buku
3. Dapat menambah pengetahuan tentang keterampilan bahasa reseptif
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Identitas Buku
Buku utama
Judul Buku : Keterampilan Bahasa Reseptif
Penulis/Penyusun : Dra. Rosmaini, M.Pd
Ika Febriana, M.Pd
Penerbit : Unimed Press
Tahun Terbit : 2023
Bab yang direview : Bab I – bab VIII
Kota Terbit : Medan

Jumlah Halaman : 76
ISBN :-

Buku Pembanding 1
Judul Buku : Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Penulis/Penyusun : Kembong Daeng
Johar Amir
Akmal Hamsa
Penerbit : Badan Penerbit UNM
Tahun Terbit : 2010
Kota Terbit : Makasar
Bab yang direview : Bab II – bab IX
Jumlah Halaman : 159
ISBN : 978-602-8111-74-4
Buku Pembanding 2
Judul Buku : Membaca
(Suatu Keterampilan Berbahasa Reseptif )
Penulis/Penyusun : Muhsyanur, S.Pd., M.Pd
Penerbit : Buginese Art
Tahun Terbit : 2014
Kota Terbit : Yogyakarta
Bab yang direview : Bab III – bab IX
Jumlah Halaman : 166
ISBN : 978-602-7109-20-9
2.2 Ringkasan Buku Utama
BAB I HAKIKAT KETERAMPILAN BERBAHASA
A. Defenisi Keterampilan Berbahasa
Keterampilan berbahasa adalah kepandaian yang dimiliki oleh seseorang dalam
menyampaikan ungkapan yang mengandung maksud dalam menyampaikan sesuatu
kepada orang lain. Sesuatu yang dimaksudkan oleh pembicara bisa dipahami dan
dimengerti oleh pendengar atau lawan bicara melalui bahasa yang diungkapakan.

B. Aspek – Aspek Keterampilan Berbahasa


Keterampilan berbahasa yang biasa digunakan untuk berkomonikasi yaitu
mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis.
1. Mendengarkan/ Menyimak
Mendengarkan adalah keterampilan memahami bahasa lisan yang bersifat reseptif.
Yang dimaksudkan dengan keterampilan mendengarkan disini bukan berarti hanya
sekadar mendengarkan bunyi- bunyi bahasa melalui alat pendengarannya, melainkan
sekaligus memhami maksudnya.
2. Berbicara
Dalam keterampilan berbicara dikenal tiga jenis situasi berbicara, yaitu interaktif,
semiinteraktif, dan noninteraktif. Kegiatan berbicara interaktif artinya adanya
pergantia peran/aktivitas pada saat berbicara dan mendengarkan, kegiatan berbicara
semiinteraktif, artinya tidak ada interupsi pada saat pembicaraan, namun pendengar
hanya mendengarkan dan memahamai apa yang disampaikan oleh pembicara.
Contohnya yaitu, berpidato, ceramah/khotbah dan lain- lain. Dan kegiatan berbicara
noninteraktif artinya pembicaraan dilakukan secara satu arah dan tidak melaui tatap
muka secara langsung, misalnya berpidato melaui televise atau radio.
3. Membaca
Keterampilan membaca tergolong keterampilan yang bersifat reseptif yang aktif.
Karena aktivitas pembaca dapat dikembangkan secara tersendiri dari keterampilan
mendengarkan dan berbicara. Arti dari keterampilan membaca yaitu kemampuan
yang dapat mengenali lambang tulis dan mampu memetik isi/makna pada bacaan
yang dibaca.
4. Menulis
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang bersifat aktif produktif.
Aktifitas keterampilan menulis merupakan hal yang cukup rumit dan kompleks
diantara jenis- jenis keterampilan berbahasa yang lain, hal itu karena aktivitas menulis
bukan hanya sekedar hanya menyalin kata kata dan kalimat, melainkan menuangkan
dan mengembangkan pikiran- pikiran, gagasan- gagasan, ide- ide dalam struktur
tulisan yang teratur, logis,sistematis, sehingga mudah untuk dipahami.
C. Keterampilan Antaraspek Keterampilan Berbahasa
1. Hubungan Berbicara dengan Menyimak
Dalam hal ini artinya dalam melengkapi pembicaraan kita haru ada mendengarkan.
2. Hubungan Menyimak dengan Membaca
Dalam hal ini menyimak dan membaca sama- sama keterampilan reseptif, namun
mendengarkan berkaitan dengan pemahaman secara lisan sedangkan membaca
merupakan pemahaman melalui tulisan.Tapi kedua hal ini sejalan dalam mendaptkan
sebuah informasi.
3. Hubungan Membaca dengan Menulis
Seseorang menulis guna menyampaikan gagasan, perasaan atau informasi yang
disajikan dalam bentuk tulisan. Sebaliknya, seseorang membaca guna memahami
gagasan, perasaan atau informasi yang disajikan dalam bentuk tulisan tersebut.
4. Hubungan Menulis dengan Berbicara
Kegiatan menulis sangat memiliki keterkaitan yang erat karena keduanya
merupakan hal yang saling mendukung dalam aktivitas berbicara.

BAB II HAKIKAT KETERAMPILAN MENYIMAK


A. Defenisi, Proses, dan Tujuan Menyiamak
1. Defenisi Menyimak
Mendengarkan adalah keterampilan memahami bahasa lisan yang bersifat reseptif.
Yang dimaksudkan dengan keterampilan mendengarkan disini bukan berarti hanya
sekadar mendengarkan bunyi- bunyi bahasa melalui alat pendengarannya, melainkan
sekaligus memhami maksudnya.
2. Proses Menyimak
Menyimak adalah suatu proses. Proses itu terbagi atas tahap- tahap, yakni
Mendengar, Mengidentifikasi, Mengintepretasi, Memahami, Menilai, dan Menanggapi.
3. Tujuan Menyimak
Pembagian tujuan menyimak yang sangat penting yaitu menyimak dengan tujuan :
1. Mendapatkan fakta
2. Menganalisis fakta
3. Mengevaluasi fakta
4. Mendapatkan informasi
5. Menghibur diri
6. Meningkatkan kemampuan berbicara.
B. Jenis- jenis Menyimak
1. Menyimak berdasarkan tujuan
a. Menyimak untuk belajar
b. Menyimak untuk menghibur
c. Menyimak untuk menilai
d. Menyimak untuk mengapresiasi
e. Menyimak untuk Memecahkan masalah
2. Menyimak berdarkan intensitas
a. Menyimak ektensif ( menyimak sekunder, menyimak pasif, menyimak estetis )
b. Menyimak intensif (menyimak kritis, menyimak konsentratif, menyimak kreatif)

BAB III TINGKAT KEMAMPUAN DAN


TEKNIK KETERAMPILAN MENYIMAK
A. Kemampuan Menyimak Tingkat Dasar
Tataran identifikasi tidak lain adalah tahap pengenalan yaitu mengeal berbagai jenis
bunyi atau bahasa, frasa, kalimat dalam hubungan timbal balik antar struktur, baik atas
pertimbangan waktu, modifikasi dan logika.
Tataran identifikasi dengan seleksi terpimpin dan retensi jangka pendek adalah
tataran menyimak yang menuntut penyimak mengenal bunyi- bunyi dan kemampuan
memahami, tetapi masih dalam taraf terpimpin.
B. Kemampuan Menyimak Tingkat Lanjut
Kemampuan menyimak tingkat lanjut tergolong menjadi tiga jenis, yaitu menyimak
kritis, menyimak kreatif, dan menyimak ekploratif.
1. Menyimak Kritis
Menyimak kritis ialah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan sungguh-
sungguh untuk memberikan penilaian secara objektif, menentukan keaslian,
kebenaran dan kelebihan serta kekurangan bahan simakan.
2. Menyimak Kreatif
Menyimak kreatif ialah kegiatan menyimak yang bertujuan untuk mengembangkan
daya imajinasi dan kreativitas.
3. Menyimak Ekploratif
Menyimak ekploratif adalah kegiatan menyimak dilakukan dengan penuh perhatian
untuk mendapatkan informasi terbaru.
C. Teknik Pembelajaran Menyimak
Adapun beberapa teknik menyimak yang dapat digunakan antara lain :
1. Teknik Ulang Ucap (Menirukan)
2. Teknik Informasi Beranting
3. Teknik Satu Mulut Satu Kelas
4. Teknik Satu Rekaman Satu Kelas
5. Teknik Group Glaze
6. Teknik Parafarase
7. Teknik Simak Libat Cakap
8. Teknik Simak Bebas Libat Cakap
BAB IV HAKIKAT MEMBACA
A. Defenisi Membaca
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal,
tidak hanya sekedar melafalkan tulisan tetapi, juga melibatkan aktvitas visual, berpikir,
psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai poses visual, membaca merupakan proses
penerjemahan simbol tulisan (huruf) ke dalam kata kata lisan. Sebagai suatu proses
berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal,
interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif.
B. Tujuan Membaca
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi,
mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna arti sangat erat sekali berhubungan
denan tujuan atau intensif kita dalam membaca.
C. Aspek Membaca
Secara garis besarny terdapat dua aspek penting dalam membaca yaitu :
1. Keterampilan yang bersifat mekanis yang dapat dianggap berada pada urutan yang
lebih rendah. Aspek ini mencakup :
a. Pengenalan bentuk huruf
b. Pengenalan unsur – unsur linguistic
c. Pengenalan pola ejaan
d. Kecepatan membaca bertaraf lambat
2. Keterampilan yang bersifat pemahaman yang dianggap berada pada urutan yang
lebih tinggi. Aspek ini mencakup :
a. Memahami pengertian sederhana
b. Memhami signifikansi atau makna
c. Evaluasi atau penilaian
d. Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan
D. Proses Membaca
Menurut Vernon (1962), proses perspektual dalam membaca terdiri atas empat
bagian, yakni :
1. Kesadaran akan rangsangan visual
2. Kesadaran akan persamaan pokok untuk mengadakan klasifikasi umum
3. Klasifikasi lambang – lambang visual untuk kata kata yang ada didalam kelas yang
umum
4. Identifikasi kata – kata yang dilakukan dengan jalan menyebutkannya.
E. Jenis- jenis Membaca
Tarigan (1985:11 -13) membagankan jens jenis membaca sebagai berikut :
1. Membaca nyaring
2. Membaca Dalam hati (ekstensif dan intensif )
BAB V MEMBACA CEPAT
A. Pengertian Membaca Cepat
Membaca cepat dan efektif yaitu membaca yang mengutamakan kecepatan dan
harus diiikuti pula oleh peningkatan pemahaman terhadap bacaan.
B. Manfaat Membaca Cepat
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari kemampuan teknik membaca
cepat. Manfaat tersebut adlah memilah informasi penting atau tidak, menguasai
informasi secara cepat, dan meningkatkan pemahaman.
C. Pola Dasar Membaca Cepat
Pola dasar membaca cepat bisa dikatakan sebagai modal utama bagi seseorang
untuk melakukan teknik membaca cepat. Beberapa pola dasar dalam membaca cepat
antara lain menangkap dan megenali kata, mengenali kelompok kata, fiksasi, dan
D. Teknik Membaca Cepat
Teknik membaca cepat ada tiga jenis yaitu :
1. Teknik Scanning
2. Teknik Skiming
3. Teknik Previewing
E. Metode dan Mengukur Kecepatan Membaca
Beberapa contog metode dalam mengembangkan kecepatan membaca cepat adalah
1. Metode Kosakata
2. Metode Motivasi
3. Metode Gerak Mata

BAB VI TEKNIK MEMBACA


A. Teknik Membaca Sekilas (Skimming )
Skimming bukan hanya sekedar menyapu halaman buku, melainkan suatu
keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang
efisien, untuk mendapatkan berbagai tujuan membaca.
B. Teknik Membaca Scanning
Jika ingin membutuhkan fakta tertentu saja, atau informasi tertentu saja, atau data
stattistik tertentu saja.
C. Teknik SQ3R
SQ3R merupakan kependekan dari Survei, Question, Read, Recite, dan Review

BAB VII PROSEDUR KLOSE


A. Metode Klose
Metode yang dipandang paling berhasl dalam pembelajaran membaca adalah
prosedur klose. Dalam prosedur klose pembaca diminta untuk dapat memahami
wacana yang tidak lengkap.
B. Fungsi Prosedur Klose
Pada prosedur klose terdapat dua fungsi utama yaitu, yang pertama sebagai alat
untuk mengukur tingkat keterbacaan dan yang kedua sebagai alat membaca.
C. Manfaat Prosedur Klose
1. Mengukur tingkat keterbacaan sebuah wacana :
a. Menguji tingkat kesukaran dan kemudahan bahan bacaan
b. Mengklasifikasikan tingkat baca
c. Mengetahui kelayakan wacana sesuai dengan peringkat
2. Melatih keterampilan dan kemampuan baca siswa melaui kegiatan belajar –
mengajar, pengajaran membaca melatih :
a. Siswa menggunakan isyarat sintaksis
b. Siswa menggunakan isyarat semantik
c. Siswa menggunakan isyarat skematis
d. Peningkatan kosa kata
e. Dayan alar siswa dalam upaya pemahaman bacaan
D. Kriteria Pembuatan Klose
John Haskal menyempurnakan konstruksi tersebut dengan variasi sebagai berikut:
1. Memilih suatu teks yang panjangnya 250 kata
2. Biarkan kalimat petama dan kalimat terakhir utuh
3. Mulailah penghilangan itu dari kalimat kedua
4. Jangan melakukan delisi pada kata

BAB VIII FORMULA KETERBACAAN FRY DAN RAYGOR


A. Tingkat Keterbacaan
Keterbacaan didefenisikan sebagai hal atau ihwal terbaca-tidaknya suatu bahan
bacaan tertentu oleh pembaca. Jadi tingkat keterbacaan mempersoalkan tingkat
kesulitan atau tingkat kemudahan suatu bahan bacaan tertentu bagi peringkat
pembaca tertentu.
B. Formula Keterbacan Fry : Grafik Fry
Grafik keterbacaan yang diperkenalkan fry ini merupakan formula yang dianggap
relative baru dan mulai dipublikasikan pada tahun 1977 dalam majalah “ Journal of
Reading “. Formula ini mendasarkan formula keterbacaan pada dua faktor utama,
yakni panjang-pendeknya kata dan tingkat kesulitan kata yang ditandai oleh jumlah
( banyak- sediktnya ) suku kata yang membentuk setiap kata dalam wacana tersebut.
C. Formula Keterbatasan Raygor : Grafik Raygor
Grafik Raygor ini diperkenalkan oleh Alton Raygor. Formula ini tampaknya
mendekati kecocokan untuk bahasa – bahasa yang menggunakan huruf latin.
2.2 Ringkasan Buku Pembanding 1

BAB II HAKIKAT DAN TUJUAN MENYIMAK


A. Perbedaan antara Mendengar,Mendengarkan, dan Menyimak
Mendengar adalah proses kegiatan menerima bunyi – bunyian yang
dilakukan tanpa sengaja atau secara kebetulan saja. Mendengarkan
merupakan proses kegiatan menerima bunyi – bunyi bahasa yang dilakukan
dengan sengaja, tetapi belum ada unsur pemahaman. Menyimak adalah suatu
proses kegiatan mendengarkan lambang – lambang lisan dengan penuh
perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi dalam memperoleh
informasi.
B. Tujuan Menyimak
Tujuan menyimak dapat diuraikan seperti berikut :
1. Mendapatkan Fakta
2. Menganalisis Fakta
3. Mengevaluasi Fakta
4. Mendapatkan Inspirasi
5. Mendapatkan Hiburan
6. Memperbaiki Kemampuan Berbicara
BAB III RAGAM MENYIMAK
A. Ragam Menyimak
1. Berdasarkan sumber yang disimak
a. Menyimak intrapribadi
b. Menyimak antarpribadi

2. Berdasarkan taraf aktivitas menyimak


a. Menyimak bertaraf rendah
b. Menyimak bertaraf tinggi

3. Berdasarkan Tujuan Khusus


a. Menyimak ekstensif
b. Menyimak intensif

B. Tahap- Tahap Menyimak


1. Tahap mendengar
2. Tahap memahami
3. Tahap menginterpretasi
4. Tahap menginterpretasi
C. Faktor yang Memengaruhi Menyimak
1. Faktor Fisik
2. Faktor Pengalaman
3. Faktor Sikap
4. Faktor Motivasi
5. Faktor Lingkungan
BAB IV MENYIMAK EFEKTIF
A. Situasi Komonikasi dalam Menyimak
Seseorang dikatakan menyimak efektif apabila ia mampu memahami isi
pembicaraan dengan baik.
B. Unsur – Unsur dalam Menyiamak
1. Pembicara, sebagi sumber pesan
2. Penyimak, sebagai penerima pesan
3. Bahan pembicaraan, sebagai unsur konsep
4. Bahasa lisan sebagi media
BAB V MENYIMAK SASTRA
A. Menyimak dan Merefleksikan Pembacaan Puisi
Ada beberapa hal yang dapat diperoleh pada saat mendengarkan
pembacaan puisi. Pertama dapat mempertajam dan mengembangkan rasa
keindahan itu dapat dihadirkan oleh bunyi – bunyi yang indah dan irama
yang didengar dari pembacaan puisi. Kedua dapat mengembangkan sikap
dan bersimpati terhadap orang lain. Ketiga dapat memperluas pengetahuan
dan pengalaman dengan medengarkan pembacaan puisi.
B. Menyimak dan Merfleksikan Pembacaan Dongeng
Ada beberapa hal yang diperoleh ketika mendengarkan pembacaan
dongeng. Pertama dapat mengambil nilai – nilai kebijakan dalam dongeng.
Kedua dapat mempertajam dan mengembangkan rasa keindahan dalam diri
menyimak.
BAB VI MENYIMAK KOMPERHENSIF
A. Proses Menyimak Komperhensif
Berikut aspek aspek yang terlibat di dalam proses menyimak akan
diuraikan secara rinci:
1. Rangsang Bunyi
2. Penerimaan oleh Alat Dengar
3. Perhatian dan Penyeleksian
4. Pemberian Makna
B. Fungsi Comperhensive Listening
Pada bagian terdahulu telah diuraikan bahwa dalam berbagai fase
kehidupan, manusia menjadikan menyimak berbagai fase kehidupan,
manusia menjadikan menyimak sebagai media.
C. Faktor – faktor yang Berkaitan dengan Menyimak Komperhensif
1. Memori ( ingatan )
2. Konsentrasi
3. Kosakata
4. Faktor faktor tambahan
D. Teknik Peningkatan Daya Simak
1. Teknik loci ( Loci System )
2. Teknik Penggabungan
3. Teknik Fonetik
E. Kemampuan yang Terkait dalam Menyimak Pemahaman
Pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan berpikir jauh lebih
cepat dan kemampuan berpikir jauh lebih cepa disbanding dengan
kemampuan berbicaranya dan manusia dapat pula menerima input suara
yang cepat.
F. Menyimak Gagasan – Gagasan Utama
Ada beberapa cara untuk mengidentifikasi gagasan utama pembicaraan
di antaranya harus mampu mengidentifikasi gagasan utama dari pesan –
pesan yang di sampaikan, begitu pula konsep – konsep yang disajikan atau
termuat dalam pesan.
G. Menyimak untuk Mendapatkan Rincian Penting Pembicaraan
Untuk mendapatkan rincian ini dari pembicaraan yang dituturkan oleh
pembicara, penyimak pun harus cermat dalam menandai atau
memerhatikan pembicara.
H. Menarik Simpulan
Kemampuan lain yang perlu dimiliki oleh penyimak konferhensip
adalah kemampuan untuk menarik simpulan (implikasi). Simpulan atau
implikasi adalah data yang tidak disampaikan dalam pembicaraan
melainkan diimplikasikan saja.
I. Menjadi Pencatat yang Baik
Apabila proses menyimak dibarengi dengan mencatat, maka proses
pemahaman tercapai dengan baik. Kelebihan metode ini yaitu :
1. Mencatat dapat meningkatkan kemampuan dalam berkonsentrasi
2. Dapat mengambil inisiatif
3. Dapat membuat lebih cermat dalam berbagai aspek komunikasi
J. Metode Pencatatan
1. Metode Kerangka Garis Besar Catatan
2. Metode Precis
3. Metode Bukti vs Prinsip
4. Metode Pemetaan
K. Mengingat Beberapa Item Secara Berurutan
Kemampuan ini dapat diukur menggunakan beberapa jenis tes. Jenis
item umumnya berupa tugas-tugas untuk mengingat item-item yang
berkenaan dengan kehidupan sehari-hari.
L. Mengikuti Arahan Oral
Kemampuan ini dirasakan sangat penting apabila dihadapkan pada
situasi yang disarankan mengikuti instruksi tertentu
M. Memformulasikan Pertanyaan
Kemampuan terakhir yang perlu dimiliki oleh penyimak konferhensif
adalah kemampuan untuk mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan.
BAB VII. TERAPEUTIK
A. Pengertian Menyimak Terapeutik
Menyimak Terapeutik merupakan kegiatan menyimak yang ditujukan
dalam rangka terapi pengobatan. Pengobatan yang dimaksud disini biasanya
dikhususkan kepada masalah-masalah pribadi.
B. Manfaat Menyimak Terapeutik
Peran menyimak terapeutik adalah sebagai salah satu sarana untuk
menempatkan peran dalam media problem solving. Selanjutnya manfaat
menyimak ini yaitu dapat menciptakan suasana yang mendukung
pengembangan diri.
C. Keterampilan Yang Terlibat Dalam Menyimak Terapeutik
1. Memusatkan perhatian
2. Memperlihatkan sikap memperhatikan
3. Menciptakan iklim komunikasi yang mendukung
4. Mendengar disertai empati
5. Memberikan respon dengan benar
BAB VIII. KENDALA-KENDALA DALAM PEMBELAJARAN
MENYIMAK DAN SARAN PEMECAHAN
A. Faktor Kendala
1. Keegosisentrisan
2. Keengganan ikut terlibat
3. Ketakutan akan perubahan
4. Keinginan menghindari pertanyaan
5. Kebingungan semantic
B. Beberapa Saran Pemecahan
1. Meningkatkan perhatian dan kebiasaan dalam menyimak
2. Membedakan bunyi bahasa
3. Menangkap isi ujaran
4. Mengingat isi ujaran
BAB IX. BEBERAPA STRATEGI DAN TEKNIK DALAM
PEMBELAJARAN MENYIMAK
1. Pengenalan dan Pengucapan Bunyi Bahasa Indonesia
2. Tekanan Kata
3. Lagu ( intonasi ) kalimat
4. Mengingat Butir- butir khusus
5. Memperbaiki Pemahaman Kosakata
6. Mengikuti alur pikiran
7. Parafrase
8. Merangkum
9. Menjawab Pertanyaan
10. Identifikasi Kalimat Topik

2.3 Ringkasan Buku Pembanding 2

BAB III MEMBACA DALAM KEHIDUPAN


A. Hakikat Membaca
Membaca merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja
sama beberapa keterampilan, yakni mengamati, memahami, dan
memikirkan.
B. Tujuan dan Fungsi Membaca
Secara garis besar Tarigan (1984:3- 4) mengemukakan bahwa kegiatan
membaca mempunyai dua maksud utama yaitu:
1. Tujuan behavorial
2. Tujuan ekspresif
Fungsi dari membaca menurut Slamet (2012: 65) yaitu:
1. Fungsi intelektual
2. Fungsi pemacu kreativitas
3. Fungsi praktis
4. Fungsi rekreatif
5. Fungsi informative
6. Fungsi religious
7. Fungsi social
8. Fungsi pembunuh sepi
BAB IV PENGEMBANGAN KETERAMPILAN MEMBACA

A. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan


1. Pengenalan terhadap aksara
2. Korelasi aksara
3. Hubungan lebih lanjut dari A ke B
B. Keterampilan Membaca Karya Ilmiah Terikat
Maksud dalam hal ini adalah karangan ilmiah yang terikat lebih
cenderung di tujukan kepada masyrakat tertentu (professional) yang
bersifat ilmiah tinggi, yaitu akademisi, praktisi, atau tingkat golongan
social.
BAB V MENINGKATKAN MINAT DAN KEBIASAAN MEMBACA
A. Peranan keluarga dalam Membaca
1. Sebagai tempat keamanan
2. Sebagai tempat berinteraksi
B. Peranan Membaca dalam Masyrakat
Masyarakat dapat mempengaruhi perkembangan anak dalam belajar
khususnya dalam keterampilan membaca.
C. Peranan pendidikan Guru Terhadap Membaca
D. Jenis jenis membaca
1. Membaca intensif
2. Membaca Cepat
BAB VI JENIS JENIS BACAAN
1. Bacaan yang baik dan mampu menarik minat pembaca
2. Bacaan yang didalamnya terdapat pengetahuan
3. Bacaan yang best seller
4. Bacaan yang memiliki sifat edukatif
5. Bacaan yang bersifat inofatif
BAB VII PROBLEMETIKA DALAM MEMBACA dan SOLUSI
A. Kendala – kendala dalam Membaca
1. Sikap mental yang menggap bahwa banyak membaca tidak ada
bedanya dengan sedikit membaca
2. Kurang mempunyai etos kerja yang tinggi
3. Langkanya buku – buku
4. Rendahnya kompetensi bahasa
5. Budaya santai dan mental menerabas
B. Solusi dalam mengatasi kendala – kendala dalam membaca
1. Prabaca
2. Membaca
3. Pascabaca
4. Mengubah sikap mental
5. Mempelajari bahasa dan seluk beluknya
6. Tidak henti-hentinya membina minat baca
BAB VIII MEMBACA BERDARKAN TUJUAN
A. Membaca Pengarahan Diri
1. Memilih Buku Bacaan
2. Kecepatan dan tujuan membaca
3. Mengikuti Petunjuk Pengarahan
4. Pegarahan diri sendiri
5. Penggunaan perpustakaan
B. Membaca Interpretatif
Interpretatif adalah bersifat adanya kesan, pendapat, dan pandangan
serta sesuatu yang berhubungan dengan adanya tafsiran.
BAB IX PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA
A. Konsep Dasar Pembelajaran Keterampilan Membaca
Biasanya konsep dasar yang dilakukan dalam keterampilan membaca
yaitu pengenalan huruf, susunan kata, tata kalimat, hingga bunyi dalam
pengucapan.
B. Teknik Pembelajaran Keterampilan Membaca
1. Tahap pengenalan
2. Tahap penetaan
3. Strategi metakognitif
4. Mengajukan pertanyaan
5. Menutur kembali hasil bacaan.

BAB III

PENILAIAN
3.1 Keunggulan Buku
Keunggulan Buku utama yaitu dalam buku utama penjelasan nya dan penggunaan bacaan
nya mudah dipahami, sehingga ketika pembaca ingin membaca buku tersebut pembaca akan lebih
mudah atau pembaca akan lebih cepat dalam memahami setiap kaliamat yang digunakan, dan buku ini
tidak kalah menarik dengan buku pembanding buku 1 dan buku pembanding 2 karena jika dinilai dari
cover buku ini menggunakan desain yang simple, namun ketika pembaca melihat buku ini, para
pembaca sudah lebih mengetahui buku ini adalah buku keterampilan bahasa reseptif karena di cover
buku sudah tercantum nama bukunya, dan penggunaan warna cover buku tersebut menggunakan warna
buku yang jarang digunakan oleh buku buku lainnya, hal ini juga membuat ketertarikan pembaca
dalam membacanya.

3.2 Kelemahan Buku


Kelemahan Buku utama yaitu dalam penggunaan huruf dalam buku masih sangat
berantakan dibandingkan dengan buku pembanding 1 dan buku pembanding 2 dimana
penggunaan huruf pada setiap kata nya tidak seburuk dengan buku utama, karena dari yang saya
baca penggunaan huruf pada setiap halaman sangat banyak yang berantakan, setelah itu
penggunaan tanda baca, masih ditemukan penggunaan tanda baca yang salah, lalu dalam buku
utama masih banyak ditemukan typo dalam penulisan, dan buku utama terlihat lebih boros dalam
lembar halaman, karena pada setiap halamannya tidak ada yang timbal balik, daripada buku
pembanding buku 1 dan buku pembanding pada setiap lembar halamannya selalu timbal balik,
dan membuat lebih hemat kertas dan ruangan.
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keterampilan bahasa reseptif ini terbagi menjadi dua bagian didalamnya yaitu
keterampilan menyimak dan keterampilan membaca. Dan keduanya sama-sama memiliki
tujuan yaitu agar mendapatkan sebuah informasi, dimana agar kita mendapatkan sebuah
informasi yang benar dan jelas kita harus benar – benar atau sugguh – sungguh agar informasi
yang kita dapatkan adalah informasi yang benar.

4.2 Saran
Saran untuk buku “ keterampilan bahasa reseptif “ yaitu agar lebih teliti lagi dalam
penggunaan huruf pada setiap kata, dan perlu lebih memperhatikan setiap tanda baca yang
digunakan, serta agar cover bukunya supaya bisa lebih menarik, kalau bisa digunakan
gambar- gambar untuk covernya agar terlihat lebih menarik dari cover sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Rosmaini, Ika febriana. 2023 Keterampilan Bahasa Reseptif, Medan.


Kembong Daeng, Johar Amir, Akmal Hamsa. 2010 Pembelajaran Keterampilan
Menyimak,Makasar.
Muhsyanur. 2014 Membaca (suatu keterampilan bahasa reseptif) Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai