Anda di halaman 1dari 7

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : KRISTEN – KONFLIK DAN PERDAMAIAN


B. Kegiatan Belajar : 1 (KB 1/2/3/4)

Resume
NO KOMPONEN JAWABAN/ANALISIS
1 Identifikasi Masalah Berikut adalah identifikasi masalah :
1. Definisi Konflik:
 Masalah: Bagaimana konflik dapat
didefinisikan secara tepat? Apakah ada
perbedaan dalam definisi konflik di antara
berbagai disiplin ilmu dan perspektif?
2. Tipe, Bentuk, Jenis, dan Dampak Konflik:
 Masalah: Apa saja tipe, bentuk, dan jenis
konflik yang ada? Bagaimana konflik
mempengaruhi kehidupan individu,
kelompok, atau masyarakat secara
umum? Apa dampaknya terhadap
hubungan sosial, ekonomi, dan politik?
3. Konflik dari Perspektif Teologis:
 Masalah: Bagaimana konflik dipahami
dari perspektif teologis? Bagaimana nilai-
nilai agama dan keyakinan berperan
dalam memahami dan menyelesaikan
konflik? Apakah ada perbedaan dalam
pendekatan teologis terhadap konflik di
antara berbagai agama?
4. Konflik dari Perspektif Sosial:
 Masalah: Bagaimana konflik dipahami
dari perspektif sosial? Apa yang memicu
konflik dalam konteks sosial? Bagaimana
konflik memengaruhi struktur sosial,
identitas kelompok, dan dinamika
masyarakat?
2 Analisis Masalah Berikut adalah analisis masalah berdasarkan
(Keterkaitan dengan keterkaitannya dengan masalah kekinian:
masalah kekinian) 1. Definisi Konflik:
 Keterkaitan Kekinian: Di tengah
perubahan dinamis dalam lingkungan
global dan nasional, definisi konflik terus
berkembang. Konflik modern tidak
terbatas pada bentrokan fisik, tetapi juga
mencakup konflik di dunia maya, seperti
cyberwarfare dan konflik ideologis.
Definisi yang tepat sangat penting untuk
memahami, mencegah, dan mengatasi
konflik di era digital ini.
2. Tipe, Bentuk, Jenis, dan Dampak Konflik:
 Keterkaitan Kekinian: Konflik di era saat
ini dapat mengambil berbagai tipe dan
bentuk, termasuk konflik siber, konflik
budaya, konflik lingkungan, dan konflik
politik. Dampaknya bisa sangat merusak,
seperti gangguan sistem keuangan
global, perubahan iklim, dan ketegangan
geopolitik. Analisis tipe, bentuk, dan
dampak konflik ini diperlukan untuk
menghadapi tantangan kekinian.
3. Konflik dari Perspektif Teologis:
 Keterkaitan Kekinian: Konflik dengan
latar belakang agama masih menjadi isu
yang signifikan di dunia saat ini. Konflik
antaragama, radikalisasi, dan ekstremisme
agama terus menjadi tantangan global.
Memahami perspektif teologis dalam
konflik menjadi relevan dalam upaya
mencapai perdamaian dan toleransi
antaragama.
4. Konflik dari Perspektif Sosial:
 Keterkaitan Kekinian: Konflik sosial
seperti ketidaksetaraan ekonomi,
ketidakadilan sosial, diskriminasi rasial,
dan masalah-masalah migrasi terus
menjadi fokus perhatian global.
Memahami konflik ini dari perspektif
sosial adalah kunci untuk mencari solusi
dan perubahan sosial positif di tengah
perubahan sosial yang cepat.
3 Solusi Berikut adalah beberapa solusi yang dapat diambil
untuk mengatasi setiap aspek kajian konflik:
1. Definisi Konflik:
 Solusi: Mendorong dialog lintas disiplin
ilmu untuk menyusun definisi konflik yang
komprehensif dan inklusif. Kolaborasi
antara ahli dalam berbagai bidang,
termasuk ilmu sosial, ilmu politik, ilmu
komputer, dan ilmu agama, dapat
membantu mengembangkan pemahaman
yang lebih baik tentang berbagai jenis
konflik.
2. Tipe, Bentuk, Jenis, dan Dampak Konflik:
 Solusi: Melakukan penelitian interdisiplin
yang mendalam untuk mengidentifikasi
tipe, bentuk, dan jenis konflik yang
berkembang seiring perkembangan
zaman. Memahami dampak konflik
terhadap kehidupan manusia, termasuk
dampak sosial, ekonomi, dan politik,
adalah langkah penting dalam merancang
strategi penanganan yang efektif.
3. Konflik dari Perspektif Teologis:
 Solusi: Memfasilitasi dialog antaragama
dan pemahaman yang lebih baik tentang
ajaran agama. Pendidikan agama yang
mendalam, dialog antarumat beragama,
dan promosi nilai-nilai toleransi agama
dapat membantu mengatasi konflik
dengan latar belakang agama.
4. Konflik dari Perspektif Sosial:
 Solusi: Melibatkan masyarakat sipil,
organisasi non-pemerintah, dan
pemerintah dalam upaya memahami dan
mengatasi konflik sosial. Pemberdayaan
masyarakat, peningkatan akses terhadap
pendidikan, pekerjaan, dan layanan
kesehatan, serta peningkatan kesadaran
tentang isu-isu sosial dapat membantu
mengurangi ketidaksetaraan sosial yang
sering menjadi akar konflik.
4 Aksi Berikut adalah langkah-langkah aksi yang dapat diambil
untuk setiap aspek kajian konflik:
1. Mengkaji Definisi Konflik:
 Kumpulkan Tim Lintas Disiplin: Bentuk
tim yang terdiri dari ahli dari berbagai
disiplin ilmu seperti ilmu sosial, ilmu
politik, ilmu komputer, dan ilmu agama.
 Analisis Literatur: Lakukan tinjauan
literatur untuk mengidentifikasi definisi
konflik yang ada di berbagai bidang dan
pahami perbedaan serta persamaan di
antara mereka.
 Rapat Diskusi: Selenggarakan rapat
diskusi lintas disiplin untuk
membandingkan dan memadukan
berbagai definisi konflik yang ditemukan.
Hasilnya dapat digunakan sebagai
landasan bersama.
2. Menganalisis Tipe dan Bentuk, Jenis serta
Dampak Konflik Bagi Kehidupan:
 Penelitian Mendalam: Melakukan
penelitian yang mendalam untuk
mengidentifikasi tipe, bentuk, dan jenis
konflik yang ada dalam masyarakat. Ini
dapat melibatkan survei, wawancara, dan
analisis data.
 Kerja Sama dengan Pemerintah:
Bekerjasama dengan pemerintah dan
lembaga terkait untuk memahami
dampak konflik secara lebih rinci,
termasuk dampak sosial, ekonomi, dan
politik.
 Penyuluhan dan Kesadaran:
Menyebarkan informasi kepada
masyarakat tentang jenis konflik yang
mungkin mereka hadapi dan dampaknya,
sehingga mereka lebih waspada dan
mampu mengatasi konflik.
3. Mengkaji Konflik dari Perspektif Teologis:
 Dialog Antaragama: Fasilitasi dialog
antaragama yang inklusif di antara
pemimpin agama dan anggota komunitas
agama untuk memahami bagaimana
keyakinan agama dapat memengaruhi
persepsi dan penyelesaian konflik.
 Pendidikan Agama: Mengintegrasikan
pendidikan tentang pemahaman agama
yang lebih dalam dan toleransi
antaragama dalam kurikulum pendidikan.
 Kerja Sama Antaragama: Mendorong
kerja sama antaragama dalam proyek-
proyek sosial dan kemanusiaan untuk
membangun pemahaman yang lebih baik
dan menciptakan solidaritas antaragama.
4. Mengkaji Konflik dari Perspektif Sosial:
 Keterlibatan Masyarakat: Aktif
melibatkan masyarakat dalam
mendiskusikan dan mengatasi konflik
yang memengaruhi mereka.
 Program Pendidikan: Mendorong
pendidikan yang mempromosikan
kesetaraan sosial, peningkatan akses ke
layanan dasar, dan penghapusan
diskriminasi.
 Kampanye Kesadaran Sosial:
Meluncurkan kampanye kesadaran sosial
untuk mengatasi ketidaksetaraan dan
memerangi ketidakadilan sosial.
5 Refleksi dan tindak Berikut adalah beberapa refleksi dan tindak lanjut yang
lanjut dapat diambil:
1. Refleksi Mengenai Definisi Konflik:
 Kepemahaman yang Lebih Dalam:
Melalui kolaborasi lintas disiplin, kita telah
berhasil mendekati definisi konflik yang
lebih komprehensif. Ini adalah langkah
awal yang penting dalam pemahaman
yang lebih baik tentang konflik.
 Kendala Pemahaman: Meskipun definisi
konflik telah didekati dengan lebih baik,
masih ada tantangan dalam menghadapi
konflik yang terus berkembang, seperti
konflik siber. Oleh karena itu, kita perlu
terus memperbarui dan menyempurnakan
pemahaman tentang konflik.
2. Refleksi Mengenai Analisis Tipe, Bentuk,
Jenis, dan Dampak Konflik:
 Pemahaman Lebih Mendalam: Analisis
yang mendalam tentang tipe dan dampak
konflik telah memberikan wawasan yang
berharga tentang kompleksitas masalah
ini. Kami menyadari bahwa konflik dapat
merusak kehidupan dalam banyak cara
yang berbeda.
 Tindakan Preventif: Refleksi ini juga
menunjukkan pentingnya tindakan
preventif untuk mengatasi akar konflik. Ini
termasuk pemberdayaan masyarakat,
penghapusan ketidaksetaraan, dan
promosi dialog.
3. Refleksi Mengenai Perspektif Teologis:
 Pemahaman Lintas Agama: Melalui
dialog antaragama, kami telah
memperdalam pemahaman kami tentang
bagaimana keyakinan agama dapat
mempengaruhi konflik. Ini adalah langkah
penting menuju rekonsiliasi antaragama.
 Pendidikan Agama: Kami menyadari
pentingnya pendidikan agama yang
inklusif dan toleran dalam mendorong
perdamaian dan pemahaman di antara
kelompok beragama.
4. Refleksi Mengenai Perspektif Sosial:
 Partisipasi Masyarakat: Pemahaman
kami tentang peran aktif masyarakat
dalam mengatasi konflik telah diperkuat.
Masyarakat harus menjadi pemegang
kebijakan dan pemimpin dalam
memecahkan konflik yang memengaruhi
mereka.
 Kampanye Kesadaran Sosial: Kami
menyadari pentingnya kampanye
kesadaran sosial dalam memerangi
ketidaksetaraan dan diskriminasi yang
sering menjadi akar konflik sosial.
Tindak lanjut yang perlu diambil adalah:
 Melanjutkan kerja sama lintas disiplin ilmu untuk
terus memperbarui pemahaman tentang konflik
yang berkembang.
 Melibatkan masyarakat dalam inisiatif
penyelesaian konflik dan promosi perdamaian.
 Mengintegrasikan pendidikan agama yang
toleran dalam kurikulum pendidikan.
 Mengadakan dialog antaragama dan
antarbudaya secara teratur.
 Mendorong proyek-proyek dan kampanye
kesadaran sosial yang bertujuan mengatasi
ketidaksetaraan dan diskriminasi.

Anda mungkin juga menyukai